Press Release Sosialisasi Fasilitas AKSes Pekanbaru

Berita Pers

Fasilitas AKSes KSEI
Menangkis Keraguan Berinvestasi di Pasar Modal
Pekanbaru, 9 Oktober 2013 - Hari ini (9/10), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
menyelenggarakan rangkaian kegiatan sosialisasi di kota Pekanbaru. Rangkaian kegiatan
sosialisasi ini merupakan acara ke-2 kalinya, setelah sebelumnya KSEI mengadakan kegiatan
serupa di kota Malang (25/9). Kegiatan dimulai dengan kunjungan media, kemudian edukasi
pasar modal di kampus Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim dan diakhiri dengan
sosialisasi ke Perusahaan Efek. Fokus kegiatan sosialisasi ini adalah untuk memperkenalkan
kembali sarana yang disediakan KSEI bagi investor pasar modal untuk memantau aktivitas
investasinya secara mandiri yaitu fasilitas AKSes (Acuan Kepemilikan Sekuritas).
Kepala Unit Komunikasi Perusahaan KSEI, Zylvia Thirda dalam diskusi bersama wartawan
memaparkan bahwa provinsi Riau memiliki potensi ekonomi yang sangat besar namun bagi
masyarakat di provinsi ini nampaknya investasi di pasar modal belum menjadi pilihan.
Berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik, dari sensus penduduk tahun 2010 jumlah
penduduk di provinsi Riau sudah mencapai 5.538.367 jiwa. Di Riau juga terdapat 671 kantor
bank dengan total dana masyarakat yang berhasil dihimpun pada akhir tahun 2011 berjumlah
Rp. 44,88 triliun yang terdiri dari giro sebesar Rp. 10,61 triliun, deposito Rp. 11,90 triliun dan
tabungan Rp. 22,37 triliun. Angka-angka ini sangat kontras jika dibandingkan dengan data
pasar modal yaitu baru tercatat 3.640 investor yang berdomisili di Riau dengan total nilai

investasi sebesar kurang lebih Rp. 772 miliar. Jumlah Perusahaan Efek yang telah memiliki
kantor cabang di Pekanbaru hingga saat ini ada 8 perusahaan.
Otoritas pasar modal Indonesia bukannya tidak memiliki keinginan untuk menaikkan jumlah
investor lokal. Berbagai program sosialisasi untuk mengajak masyarakat berinvestasi di pasar
modal sudah sangat gencar dilakukan dalam beberapa tahun terakhir. Namun harus diakui
bahwa citra yang tertanam dalam benak masyarakat bahwa pasar modal merupakan tempat
yang tidak aman untuk berinvestasi, rawan kecurangan dan penyalahgunaan, membuat
masyarakat banyak yang masih ragu. Hadirnya fasilitas AKSes dari KSEI merupakan salah
satu jurus otoritas pasar modal untuk menjawab keraguan masyarakat mengenai investasi di
pasar modal.
"Sebagai sarana transparansi informasi dan perlindungan investor, fasilitas AKSes telah
diimplementasikan oleh KSEI sejak tahun 2009. Kesadaran dan peran investor untuk secara
aktif melakukan monitoring aktivitas investasinya di pasar modal dengan mengunakan fasilitas
AKSes adalah sangat penting. Dengan monitoring secara aktif dan mandiri oleh investor, kita
berharap terjadinya penyalahgunaan aset investasi milik investor oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab dapat ditekan. Secara industri, kita juga berharap pasar modal kita
menjadi lebih bergairah dan menarik bagi investor lokal, karena semua aktivitas menjadi
transparan sehingga investor dapat merasa lebih nyaman berinvestasi di pasar modal".
Demikian disampaikan Zylvia.
Zylvia menyayangkan fakta bahwa hingga saat ini masih banyak investor yang belum sadar

pentingnya fasilitas AKSes. "Secara nasional, baru sebagian kecil investor, yaitu sekitar 13%
saja yang sudah memanfaatkan fasilitas AKSes. Dalam berbagai kesempatan, banyak
investor belum tergerak untuk memanfaatkan fasilitas AKSes karena merasa sudah
sepenuhnya percaya dengan broker atau Perusahaan Sekuritas tempatnya menjadi nasabah.
Tentunya ini sangat mengkhawatirkan, karena kita tidak menginginkan terjadi lagi kasuskasus penyalahgunaan aset investasi nasabah seperti yang pernah terjadi di masa lalu. Kita
juga tidak ingin investor kita baru menyadari manfaat fasilitas AKSes ini ketika sudah terlanjur
mengalami kerugian karena ulah oknum yang tidak bertanggungjawab", paparnya.
1/2

Khusus untuk provinsi Riau, berdasarkan data per tanggal 8 Oktober 2013, dari 3.640 total
jumlah investor yang tercatat berdomisili di Riau, baru 558 yang memanfaatkan fasilitas
AKSes atau baru sekitar 15%. Melihat jumlah yang masih jauh dari harapan tersebut, tentunya
KSEI akan terus berupaya dan tidak henti menghimbau kepada investor untuk login, salah
satunya melalui kegiatan sosialisasi. Selain dilaksanakan di Pekanbaru, KSEI melaksanakan
rangkaian sosialisasi serupa di Malang, Surabaya, Semarang, Makassar dan Jogjakarta.
Upaya untuk meningkatkan jumlah investor yang melakukan login ke fasilitas AKSes juga
dilakukan dengan terus melakukan pengembangan aplikasinya. Zylvia menjelaskan hingga
saat ini telah dilakukan berbagai pengembangan fasilitas AKSes oleh KSEI. Selain
pengembangan aplikasi AKSes Mobile yang tersedia untuk berbagai perangkat smart devices
keluaran RIM-Blackberry, Android dan Apple. Berbagai fitur informasi tanbahan seperti status

transaksi yang dilakukan di Bursa Efek Indonesia dan perhitungan penyelesaian hak dan
kewajiban transaksi juga dapat dilihat melalui fasilitas AKSes. Demikian juga dalam kaitan
dengan penerapan ketentuan mengenai pembukaan Rekening Dana Nasabah (RDN),
investor secara mudah dapat memantau keberadaan dana miliknya yang tersimpan dalam
RDN.
Selain bertemu dengan media dan sosialisasi di kampus, KSEI juga menyelenggarakan
kegiatan sosialisasi bagi Perusahaan Efek yang berdomisili di Pekanbaru. Dalam sosialisasi
ini disampaikan pengembangan terkini layanan jasa KSEI yakni penyediaan modul
pembukaan Sub Rekening Efek atau Dana dan pembuatan Single Investor Identification (SID)
yang terintegrasi untuk mempersingkat proses pembuatan SID sehingga investor pasar modal
dapat lebih cepat melakukan transaksi di pasar modal.
*****
Informasi lebih lanjut, silahkan menghubungi:
Unit Komunikasi Perusahaan
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Media Contact: Zylvia Thirda
Phone. (021) 5299 1062
Fax. (021) 5299 1199

2/2