PENGARUH DYNAMIC USRAH TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INSANI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING DI PT. BPRS BHAKTI SUMEKAR SUMENEP.

PENGARUH DYNAMIC US}RAH TERHADAP KINERJA KARYAWAN
DENGAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA INSANI SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING DI PT. BPRS BHAKTI SUMEKAR
SUMENEP

TESIS
Ditujukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Memperoleh Gelar Magister dalam Program Studi Ekonomi Syariah

Oleh:
Anni Muslimah Purnamawati
NIM. F04214046

PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2016

ABSTRAK
Anni Muslimah Purnamawati, 2016. Pengaruh Dynamic Us}rah terhadap Kinerja


Karyawan dengan Pengembangan Sumber Daya Insani sebagai Variabel
Intervening di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep. Tesis, Pascasarjana (S2),
Program Studi Ekonomi Syariah, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya. Pembimbing: Dr. Hj. Fatmah, ST, MM.
Kata Kunci: Dynamic Us}rah, Hardskill, Spiritual, Softskill, Pengembangan
Sumber Daya Insani, Kinerja Karyawan.
Statistik perbankan syariah per Juni 2015, menunjukkan bahwa tantangan
utama bank syariah adalah dari segi sumber daya insani (SDI), produk, jaringan,
dan bentuk-bentuk permodalan. Dalam hal ini, kebutuhan akan SDI bank syariah
yang banyak juga harus diikuti dengan pengembangan SDI yang mampu
menjawab berbagai tantangan bank syariah lainnya agar kredibilitas dan
kepercayaan masyarakat untuk bertransaksi di bank syariah semakin meningkat.
Dari itu dibutuhkan suatu metode baru yang mampu menggali dan
mengembangkan potensi SDI bank syariah secara efektif dan berkelanjutan,
sebagaimana dalam Islam dikenal, dynamic us}rah. PT. BPRS Bhakti Sumekar
Sumenep sebagai bank pemerintah daerah kabupaten Sumenep, yang diharapkan
dapat meningkatkan pendapatan asli daerah. Kinerja perusahaan merupakan hal
penting untuk mencapai tujuan dan perusahaan tersebut. Sehingga tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dynamic us}rah terhadap kinerja
karyawan dengan pengembangan SDI sebagai variabel intervening.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dan data pimer
diperoleh dengan kuisioner pada karyawan PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.
Teknik pengumpulan data dengan cara menyebar kuesioner pada seluruh
karyawan sebanyak 125 karyawan. Alat analisis data yang digunakan adalah uji
analisis jalur (path analysis).
Hasil uji variabel, besarnya kontribusi hardskill (X1), spiritual (X2), dan
softskill (X3) secara langsung mempengaruhi pengembangan sumber daya insani
(Y) pada analisis jalur 1 sebesar 30,9%. Sedangkan besarnya kontribusi hardskill
(X1), spiritual (X2), dan softskill (X3) terhadap kinerja karyawan (Z) dengan
pengembangan sumber daya insani (Y) sebagai variabel intervening pada analisis
jalur 2 sebesar 42,5%. Angka ini lebih besar dibandingkan kontribusi hardskill
(X1), spiritual (X2), dan softskill (X3) tanpa melalui pengembangan sumber daya
insani (Y) sebagai variabel intervening.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL
HALAMAN JUDUL

PERNYATAAN KEASLIAN
PERSETUJUAN
PENGESAHAN TIM PENGUJI
PEDOMAN TRANSLITERASI
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN MOTTO
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teori

1. Dynamic Us{rah
2. Manajemen Sumber Daya Manusia
3. Pengembangan Karyawan
4. Kinerja
5. Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
B. Penelitian Terdahulu
C. Kerangka Pemikiran
D. Hipotesis
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Waktu dan Tempat Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Variabel Penelitian
E. Definisi Operasional
F. Metode Pengumpulan Data

i
ii
iii
iv

v
vi
vii
viii
ix
xii
xiii
xiv
xvii
xix
xx
1
1
7
9
10
11
11
11
24

26
28
32
38
41
44
46
46
46
47
47
48
50

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1. Sumber Data
2. Teknik Pengumpulan Data
G. Analisis Data
1. Metode Analisis Deskriptif

2. Uji Kualitas Data
3. Uji Hipotesis
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum PT. BPRS Bhakti Sumekar
1. Sejarah Berdirinya PT. BPRS Bhakti Sumekar
2. Status Hukum Dan Riwayat PT. BPRS Bhakti Sumekar
3. Visi dan Misi PT. BPRS Bhakti Sumekar
4, Permodalan PT. BPRS Bhakti Sumekar
5. Produk PT. BPRS Bhakti Sumekar
6. Manajemen PT. BPRS Bhakti Sumekar
7. Struktur Organisasi
8. Uraian Tugas
B. Analisis Deskriptif
1. Karakteristik Responden
2. Karakteristik Jawaban Responden
C. Uji Kualitas Data
1. Uji Reliabilitas
2. Uji Validitas
D. Uji Hipotesis
1. Menguji Persamaan Analisi Jalur 1

2. Menguji Persamaan Analisis Jalur II
E. Diagram Analisis Jalur
BAB V PEMBAHASAN
A. Pengaruh Antara Hardskill (X1) Terhadap Pengembangan
Sumber Daya Insani (Y)
B. Pengaruh Antara Spiritual (X2) Terhadap Pengembangan
Sumber Daya Insani (Y)
C. Pengaruh Antara Softskill (X3) Terhadap Pengembangan
Sumber Daya Insani (Y)
D. Pengaruh antara hardskill (X1), spiritual (X2), dan
softskill (X3) terhadap pengembangan
sumber daya insani (Y)
E. Pengaruh Antara Hardskill (X1) Terhadap
Kinerja Karyawan (Z)
F. Pengaruh Antara Spiritual (X2) Terhadap
Kinerja Karyawan (Z)

50
51
52

52
53
54
60
60
60
61
62
63
64
66
69
71
73
73
76
91
91
92
95

95
104
114
115
115
116
117

118
121
122

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

G. Pengaruh Antara Softskill (X3) Terhadap
Kinerja Karyawan (Z)
H. Pengaruh Antara Pengembangan Sumber Daya Insani (Y)
Terhadap Kinerja Karyawan (Z)
I. Pengaruh Antara Hardskill (X1), Spiritual (X2), dan
Softskill (X3) Terhadap Kinerja Karyawan (Z) dengan

Pengembangan Sumber Daya Insani (Y)
Sebagai Variabel Intervening
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

123
124

125
129
129
131
133
136

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1
Tabel 3.1
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Tabel 4.16
Tabel 4.17
Tabel 4.18
Tabel 4.19
Tabel 4.20
Tabel 4.21
Tabel 4.22
Tabel 4.23
Tabel 4.24
Tabel 4.25
Tabel 4.26
Tabel 4.27
Tabel 4.28
Tabel 4.29
Tabel 4.30
Tabel 4.31
Tabel 4.32
Tabel 4.33
Tabel 4.34
Tabel 4.35
Tabel 4.36
Tabel 4.37
Tabel 4.38
Tabel 4.39

Jumlah Pekerja di Perbankan Syariah
Operasional Variabel
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat
Pendidikan
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Hasil Jawaban Responden X1.1
Hasil Jawaban Responden X1.2
Hasil Jawaban Responden X1.3
Hasil Jawaban Responden X1.4
Hasil Jawaban Responden X1.5
Hasil Jawaban Responden X2.1
Hasil Jawaban Responden X2.2
Hasil Jawaban Responden X2.3
Hasil Jawaban Responden X2.4
Hasil Jawaban Responden X2.5
Hasil Jawaban Responden X2.6
Hasil Jawaban Responden X2.7
Hasil Jawaban Responden X2.8
Hasil Jawaban Responden X2.9
Hasil Jawaban Responden X2.10
Hasil Jawaban Responden X2.11
Hasil Jawaban Responden X2.12
Hasil Jawaban Responden X3.1
Hasil Jawaban Responden X3.2
Hasil Jawaban Responden X3.3
Hasil Jawaban Responden Y1
Hasil Jawaban Responden Y2
Hasil Jawaban Responden Y3
Hasil Jawaban Responden Y4
Hasil Jawaban Responden Y5
Hasil Jawaban Responden Y6
Hasil Jawaban Responden Y7
Hasil Jawaban Responden Y8
Hasil Jawaban Responden Z1
Hasil Jawaban Responden Z2
Hasil Jawaban Responden Z3
Hasil Jawaban Responden Z4
Hasil Jawaban Responden Z5
Hasil Uji Reliabilitas Teknik Cronbach Alpha
Hasil Uji Pearson Correlation Terhadap Variabel
Dynamic Us}rah (X)

3
49
73
74
74
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
83
84
84
85
85
86
86
87
87
87
88
88
89
89
90
90
90
92
93

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

Tabel 4.40
Tabel 4.41
Tabel 4.42
Tabel 4.43
Tabel 4.44
Tabel 4.45
Tabel 4.46
Tabel 4.47
Tabel 4.48

Tabel 4.49
Tabel 4.50
Tabel 4.51
Tabel 4.52
Tabel 4.53
Tabel 4.54
Tabel 4.55

Hasil Uji Pearson Correlation terhadap Variabel
Pengembangan Sumber Daya Insani (Y)
Hasil Uji Pearson Correlation terhadap Variabel
Kinerja Karyawan (Z)
Koefisien Jalur 1
Koefisien Determinasi Jalur 1
Korelasi
Pengujian Hubungan Antar Variabel
Hasil Uji Statistik t
Hasil Uji Statistik F
Koefisien Jalur, Kontribusi Langsung, Tidak Langsung,
Kontribusi Total, Kontribusi Hardskill (X1), Spiritual
(X2), dan Softskill (X3) Secara Simultan dan Signifikan
Terhadap Pengembangan Sumber Daya Insani (Y)
Koefisien Jalur Persamaan II
Koefisien Determinasi (R2) Jalur II
Korelasi
Pengujian Hubungan Antar Variabel
Hasil Uji Statistik t
Hasil Uji Statistik F
Koefisien Jalur, Kontribusi Langsung, Tidak Langsung,
Kontribusi Total, Kontribusi Hardskill (X1),
Spiritual (X2), Softskill (X3), dan Pengembangan
Sumber Daya Insani (Y) Secara Simultan dan Signifikan
Terhadap Kinerja Karyawan (Z)

94
95
95
96
98
98
99
101

103
104
104
106
107
108
110

112

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 3.1
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4

Model Dynamic Us}rah
Kerangka Pemikiran
Skema Kerangka Penelitian
Diagram Jalur
Struktur Organisasi
Hasil Penelitian Persamaan Analisis Jalur 1
Hasil Penelitian Persamaan Analisis Jalur II
Diagram Jalur

20
42
43
55
70
102
111
114

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8

: Kuisioner
: Diskriptif
: Reliabilitas
: Validitas
: Analisis Jalur 1
: Analisis Jalur 2
: Surat Keterangan Penelitian
: Curriculum Vitae

136
140
142
143
151
155
159
160

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan ekonomi syariah di tanah air sejak 1992 ditandai dengan
berdirinya Bank Muamalat Indonesia dan munculnya Asuransi Takaful pada
1994 serta lembaga keuangan syariah lainnya, sehingga membutuhkan sumber
daya insani (SDI) yang tidak sedikit. Beralihnya fungsi institusi pengawasan
dan pengaturan perbankan syariah dari Bank Indonesia (BI) ke Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) pada awal tahun 2015, diharapkan tetap mempertahankan
kesinambungan perkembangan perbankan syariah kedepannya. Kerjasama
yang erat antara BI (otoritas makroprudensial) dan OJK (otoritas
mikroprudensial) menjadi salah satu pilar penting dari arah kebijakan
perbankan syariah di masa mendatang. Sehingga akan terjadi sinergi kebijakan
beserta implementasinya dalam mendorong pengembangan keuangan syariah
yang lebih terintegrasi dan menjadikan perbankan syariah berkontribusi lebih
signifikan dalam perekonomian.
Akhir tahun 2014, total asset perbankan syariah diperkirakan Rp 255,2
triliun (pesimis), Rp 283,6 triliun (moderat) dan maksimal Rp 312 triliun
(optimis) sementara total DPK diperkirakan di kisaran Rp 209,6 triliun
(pesimis), Rp 220,7 triliun (moderat) dan Rp 232,8 triliun (optimis) dan, total

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

2

pembiayaan akan mencapai minimal Rp 216,7 triliun (pesimis), Rp 228 triliun
(moderat) dan maksimal Rp 239,5 triliun (optimis).1
Pertumbuhan perbankan syariah yang relatif masih cukup tinggi jika
dibandingkan perbankan secara umum maupun keuangan syariah secara global
ditengah kondisi perekonomian yang masih dalam tahap pemulihan,
membuktikan perbankan syariah nasional mampu mempertahankan eksistensi
dan perkembangannya dalam menghadapi situasi perekonomian, dengan
tantangan utama yang disebutkan dalam perkembangan statistik perbankan
syariah yakni dari segi sumber daya insani, produk, jaringan dan permodalan
jika dibandingkan perbankan konvensional maupun perbankan syariah global.2
Pertumbuhan ekonomi syariah yang pesat tersebut melahirkan berbagai
tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan utama adalah tidak
didukungnya pertumbuhan ekonomi syariah itu oleh peningkatan jumlah
sumber daya insani yang professional dan mumpuni secara memadai sehingga
menimbulkan human resource gap baik dari sisi kuantitas maupun kualitas.
Jumlah SDI yang ahli dan bergerak di bidang syariah di Indonesia baru
mencapai 30 ribu orang. Industri perbankan syariah sendiri menyerap 47.529
SDI yang terdiri dari, 38.307 SDI untuk segmen bank umum syariah, 4.414
SDI untuk segmen unit usaha syariah, 4.808 SDI untuk segmen bank
pembiayaan rakyat syariah, per Juni 2015. Industri keuangan syariah di
Indonesia diperkirakan masih membutuhkan sekitar 20 ribu lagi untuk
1

Bank Indonesia, “Outlook Perbankan Syariah 2014”, dalam http://www.bi.go.id (4 November
2015).
2
Otoritas Jasa Keuangan, “Statistik Perbankan Syariah, Juni 2015”, dalam http://www.ojk.go.id
(4 November 2015).

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

3

menopang tingkat pertumbuhan yang ada saat ini (sumber lain menyebutkan
200-400 ribu orang). Padahal dalam kondisi investor dan masyarakat luas
mulai melirik investasi di lembaga keuangan syariah di tengah ketidakpastian
kondisi ekonomi global, SDI merupakan komponen penting untuk menjaga
keberlanjutan pertumbuhan ekonomi syariah ke depan. Berikut tabel statistik
kebutuhan sumber daya insani bank syariah:

Indikator
Bank
Umum
Syariah
Unit Usaha
Syariah
Bank
Pembiayaan
Rakyat
Syariah
Jumlah

Tabel 1.1
Jumlah Pekerja di Perbankan Syariah
2014
2015
Des
Jan
Feb
Mar
Apr
41.393 49.086 49.101 49.106 49.587

Mei
38.307

Jun
38.307

4.425

4.598

4.591

4.365

4.404

4.414

4.414

4.704

4.903

4.642

4.651

5.000

4.808

4.808

50.522

58.587

58.334

58.122

58.991

47.529

47.529

Sumber: Statistik Perbankan Syariah, Juni 2015.

Namun demikian ditengah angka-angka statistik yang menggembirakan
tersebut, dunia perbankan syariah masih dibelit permasalahan klise terkait
sumber daya insani. Menurut Ikatan Ahli Ekonomi Islam, sejauh ini belum ada
sinkronisasi antara suplai dan permintaan SDI perbankan syariah di Indonesia.
Berbagai program studi perbankan/ekonomi syariah yang kian menjamur di
sekolah

tinggi

maupun

perguruan

tinggi

nasional,

tidak menjamin

ketersediaan pasokan SDI industri perbankan syariah yang berkualitas. Antara

supply dan demand-nya belum klop dan belum klik. Penyebab mismatched
SDM perbankan syariah bermula dari ketiadaan kurikulum komprehensif yang

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

4

bisa menjawab kebutuhan pelaku industri perbankan syariah sekaligus
kebutuhan pengembangan ilmu keuangan syariah.
Peningkatan kualitas sumber daya insani bisa dilakukan melalui proses
pengembangan sumber daya insani. Pengembangan sumber daya insani yang
diberikan kepada seluruh staf maupun karyawan akan mendukung kompetensi
sumber daya insani dalam sebuah perusahaan. Mengingat yang dikelola oleh
bank adalah dana, baik dana pemilik maupun dana masyarakat, maka sektor
perbankan mengandalkan kepercayaan. Oleh karena itu, selain membutuhkan
tenaga-tenaga terampil dan profesional, bank harus dikelola oleh SDI yang
memiliki integritas moral yang baik dan terpercaya.
Namun pada kenyataannya, pengembangan-pengembangan SDI yang
telah dilakukan, kurang memenuhi standar-standar nilai sumber daya insani
bank syariah. Hal ini disebabkan karena sifatnya yang masih temporer dan
cenderung berorientasi pada persiapan sumber daya insani yang cepat saji.3
Dalam Islam sendiri dikenal metode pembinaan SDI yang berkelanjutan,
yaitu us}rah.4 Metode ini memiliki sistem yang berkesinambungan. Disamping
itu diperlukan pula pengayaan kompetensi bagi sumber daya insani yang
tersedia. Dari itu dibutuhkan suatu metode baru yang mampu menggali dan

Ihsan Dwitama, “Analisis Dynamic Us}rah sebagai Model Pengembangan SDI dalam Penguatan
Ekonomi Global”, Jurnal Fakultas Ekonomi (Bandung: Universitas Padjajaran, 2015), 3.
4
Us{rah (‫ )أسرة‬dalam bahasa Arab artinya keluarga. Dalam konotasi Arab berarti perisai
pelindung, dan individu bergabung bersama-sama untuk sebab yang umum. Menurut Hasan AlBanna, definisi sosial us{ra|h telah diperluas berarti mendukung dan membantu individu untuk
mengembangkan kehidupan yang lebih baik dengan memahami dan mempraktikkan ajaran-ajaran
dan nilai-nilai Islam. Nabisah Ibrahim, “Understanding the Islamic Concept of Us}rah and Its
Application to Group Work” The Journal for Specialists in Group Work, Vol 40, No. 2 (Juni,
2015), 166.
3

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

5

mengembangkan potensi sumber daya insani bank syariah secara efektif dan
berkelanjutan dalam perspektif islam, yaitu dynamic us}rah.5
Sistem harus dilaksanakan secara berkelanjutan, sebab Islam telah
menyadari fitrah manusia yang harus selalu diingatkan dalam kebaikan.
Begitu pun Allah SWT memerintah untuk senantiasa melakukan pembinaan
dan pendidikan pada manusia dengan cara yang baik, sebagaimana firman
dalam Surat An-Nahl Ayat 125:

            

            

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.”6
Hikmah pada kandungan ayat diatas ialah perkataan yang tegas dan
benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang bathil. Sebab
pada hakikatnya manusia berada dalam dua pilihan, yaitu ketakwaan dan
kejahatan. Dalam kondisi inilah manusia harus sering diingatkan agar
kecenderungannya terhadap ketakwaan (kebaikan) bisa lebih dominan. Maka
dari itu diperlukan pengembangan sumber daya insani yang berkelanjutan agar

5

Model dynamic us{rah dipaparkan ke dalam tiga bentuk sasaran pembinaan, yaitu hardskill
(pengetahuan), softskill (skill), dan spiritual (islamic personality). Dimensi pembinaan terdiri
dari; 1) Pembinaan hardskill yang meliputi pengetahuan dan kompetensi; 2) Pembinaan spiritual
yang bertujuan untuk menstabilkan keimanan dan ketakwaan; 3) Softskill dengan mengasah
kemanpuan mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Ihsan Dwitama, Jurnal Ekonomi:
Analisis Dynamic Us}rah sebagai Model Pengembangan SDI Dalam Penguatan Ekonomi Global
(Bandung: Universitas Padjajaran, 2015).
6
Al-Qur’an, 16: 125.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

6

kualitas kebaikan manusia dapat terjaga kestabilannya. Hardskill, yaitu
pembinaan meliputi pengetahuan dan kompetensi.
Sumber daya insani adalah salah satu bagian penting dalam sebuah
perusahaan. Hal ini bisa dilihat dari hasil produktivitas kerja dan kualitas kerja
yang telah dicapai. Selain itu keunggulan suatu perusahaan ditentukan oleh
daya saing manusianya. Semakin kuat pengetahuan dari sumber daya manusia
suatu perusahaan, maka semakin kuat daya saing perusahaan tersebut.7
PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep, merupakan bank milik pemerintah
kabupaten Sumenep. Sebagai daerah otonom, untuk meningkatkan dan
mendayagunakan potensi ekonomi daerah dalam rangka meningkatkan
pendapatan Asli Daerah (PAD), Pemerintah Kabupaten Sumenep mendirikan
Lembaga Keuangan dengan harapan dapat meningkatkan dan mendayagunakan
perekonomian daerah guna mencapai kesejahteraan masyarakat daerah secara
merata. Guna mengahadapi persaingan dalam bidang perbankan, maka kinerja
karyawan menjadi hal penting untuk mendukung pencapaian target perusahaan
yang tentunya didukung oleh pengembangan karyawan yang efektif. Dengan
metode yang tepat, melalui proses pengembangan karyawan, maka kinerja
karyawan akan semakin maksimal. Selain itu, per Nopember 2015, PT. BPRS
Bhakti Sumekar Sumenep telah mengadakan rekrutmen sebanyak
karyawan.8 Hal tersebut dilakukan tiap tahunnya oleh manajemen PT. BPRS

7

Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2009), 125.
Heni Devita Zais, Personalia PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep, wawancara langsung (Jum’at,
7 Februari 2016, Pukul: 15.00 WIB).
8

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

7

Bhakti Sumekar Sumenep. Tingginya tingkat rekrutmen PT. BPRS Bhakti
Sumekar juga menjadi tolak ukur untuk mengevaluasi kinerja manajemen.
Dengan mengetahui pentingnya pengembangan sumber daya insani, PT.
BPRS Bhakti Sumekar Sumenep juga diharapkan dapat memaksimalkan hal
ini agar peningkatan kinerja karyawan bank semakin prima. Sehingga tingkat
kepercayaan masyarakat semakin besar untuk bertransaksi di PT. BPRS
Bhakti Sumekar Sumenep.
Dari uraian yang telah dijelaskan diatas, maka dapat diambil judul
penelitian yaitu, “Pengaruh Dynamic Us}rah terhadap Kinerja Karyawan
dengan Pengembangan Sumber Daya Insani sebagai Variabel Intervening di
PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat ditentukan rumusan
masalah sebagai berikut:
1.

Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara hardskill terhadap
pengembangan sumber daya insani di PT. BPRS Bhakti Sumekar
Sumenep?

2.

Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara spiritual terhadap
pengembangan sumber daya insani di PT. BPRS Bhakti Sumekar
Sumenep?

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

8

3.

Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara softskill terhadap
pengembangan sumber daya insani di PT. BPRS Bhakti Sumekar
Sumenep?

4.

Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara hardskill, spiritual,
dan softskill terhadap pengembangan sumber daya insani di PT. BPRS
Bhakti Sumekar Sumenep?

5.

Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara hardskill terhadap
kinerja karyawan di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep?

6.

Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara spiritual terhadap
kinerja karyawan di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep?

7.

Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara softskill terhadap
kinerja karyawan di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep?

8.

Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara pengembangan sumber
daya insani terhadap kinerja karyawan di PT. BPRS Bhakti Sumekar
Sumenep?

9.

Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara hardskill, spiritual,
dan softskill terhadap kinerja karyawan dengan pengembangan sumber
daya insani sebagai variabel intervening di PT. BPRS Bhakti Sumekar
Sumenep?

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

9

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh antara hardskill
terhadap pengembangan sumber daya insani di PT. BPRS Bhakti
Sumekar Sumenep.

2.

Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh antara spiritual
terhadap pengembangan sumber daya insani di PT. BPRS Bhakti
Sumekar Sumenep.

3.

Untuk membuktikan dan menganalisis terdapat pengaruh antara softskill
terhadap pengembangan sumber daya insani di PT. BPRS Bhakti
Sumekar Sumenep.

4.

Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh antara hardskill,
spiritual, dan softskill terhadap pengembangan sumber daya insani di
PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.

5.

Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh antara hardskill
terhadap kinerja karyawan di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.

6.

Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh antara spiritual
terhadap kinerja karyawan di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.

7.

Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh antara softskill
terhadap kinerja karyawan di PT. BPRS Bhakti Sumekar Sumenep.

8.

Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh antara pengembangan
sumber daya insani terhadap kinerja karyawan di PT. BPRS Bhakti
Sumekar Sumenep.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

10

9.

Untuk membuktikan dan menganalisis pengaruh antara hardskill,
spiritual, dan softskill terhadap kinerja karyawan dengan pengembangan
sumber daya insani sebagai variabel intervening di PT. BPRS Bhakti
Sumekar Sumenep.

D. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.

Bagi institusi akademik, diharapkan dapat menjadi salah satu sumber
atau bahan referensi bagi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Surabaya, sehingga dapat menambah khazanah keilmuan dalam kajian
pengembangan sumber daya insani perbankan syariah.

2.

Bagi lembaga perbankan, sebagai bentuk informasi dan evaluasi dalam
hal pengembangan karyawan bank guna meningkatkan kinerja
karyawan.

3.

Bagi Peneliti
a. Untuk meningkatkan keilmuan dalam bidang manajemen sumber
daya insani perbankan syariah.
b. Menyajikan

hasil

empiris

pengaruh

dynamic

us}rah

dan

pengembangan sumber daya insani terhadap kinerja karyawan.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

11

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori
1. Dynamic Us{rah
a. Pengertian Us{rah

Us{rah (‫ )أرة‬dalam bahasa Arab yang artinya keluarga. Dalam konotasi
Arab berarti perisai pelindung, dan individu bergabung bersama-sama
untuk sebab yang umum. Istilah us{rah dipertukarkan dengan "lingkaran
studi" atau h}alaqah. Menurut Hasan Al-Banna, definisi sosial us{ra|h telah
diperluas

berarti

mendukung

dan

membantu

individu

untuk

mengembangkan kehidupan yang lebih baik dengan memahami dan
mempraktikkan ajaran-ajaran dan nilai-nilai Islam.1 Dalam hal ini,
kelompok us{ra|h terbentuk melalui partisipasi dengan sekelompok orang
yang berbagi karakteristik umum seperti iman, keyakinan, dan nilai-nilai
Islam. Kelompok us{ra|h memberikan dukungan di antara anggota
mengenai kebenaran dan perbuatan baik, serta memperbaharui
komitmen anggota berdasarkan ajaran prinsip-prinsip Islam.
Tujuan terkait kelompok us{ra|h adalah untuk membantu tiap individu
mencapai pertumbuhan pribadi dan spiritual. Islam mengajarkan

u|mmatan wasat}an, masyarakat yang seimbang yang mempromosikan
keseluruhan kesejahteraan dari segi fisik/material dan pertumbuhan
1

Nabisah Ibrahim, “Understanding the Islamic Concept of Us}rah and Its Application to Group
Work” The Journal for Specialists in Group Work, Vol 40, No. 2 (Juni, 2015), 166.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

12

spiritualnya. Islam mendorong setiap muslim untuk menjalani hidup
yang seimbang untuk mencapai kesuksesan di dunia dan akhirat. Hal ini
sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 143:

        

            

            
            

 

Dan demikian (pula) kami Telah menjadikan kamu (umat Islam), umat
yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia
dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. dan
kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang)
melainkan agar kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti
Rasul dan siapa yang membelot. dan sungguh (pemindahan kiblat) itu
terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang Telah diberi petunjuk
oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu.
Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada
manusia.2
b. Sejarah Us{ra|h
Fungsi

kelompok

menggabungkan

hati

us{ra|h

disini,

sebagai

masing-masing

mekanisme

anggotanya

untuk
dengan

mengembangkan persaudaraan yang sejati, kepercayaan dan saling
pengertian, kesetiaan, dan rasa memiliki di kalangan umat Islam.
Bahkan konsep persaudaraan (Al-Ikhwan) yang artinya setiap muslim
individu adalah saudara bagi semua Muslim lainnya, nilai penting yang
2

Al-Qur’an, 2: 143.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

13

memperkuat persatuan Islam. Pelaksanaan us{rah dimulai ketika Nabi
Muhammad menggunakan pendekatan ini sebagai metode untuk
menyampaikan pesan Islam pada masyarakat Arab. Nabi Muhammad
berkhutbah kepada anggota keluarganya, kerabat, dan teman-teman
dekat.
Karena dasar Islam, pelaksanaan us{rah telah dipraktikkan sebagai
salah satu strategi kemajuan Islam. Pada tahun 1928, Al-Imam Hassan
Al-Banna memperkenalkan konsep us{rah sebagai metode pelatihan
pendidikan antara anggota organisasinya, al-ikhwan al-muslimin
(Persaudaraan Muslim). Al-ikhwan al-muslimin adalah organisasi politik
Islam pertama, dan tujuannya adalah untuk memahami radikalisme
Islam modern. Dalam organisasi ini, us{rah adalah diskusi bulanan di
antara anggota al-ikhwan untuk siapa hadir adalah wajib untuk
memperkuat struktur internal organisasi dan mengatasi setiap tantangan
eksternal.
c. Pilar-Pilar Us{rah
Ada tiga prinsip utama atau pilar; Ta'aruf, Tafahhum, dan Takafful.

1) Ta’aruf
Pilar pertama dari us{rah adalah ta'aruf, yaitu saling mengenal antara
yang satu dengan yang lain antara masing-masing individu. Ta'aruf
adalah tindakan atau upaya yang bertujuan untuk mengenal orang
lain dengan latar belakang, minat, hobi, kesulitan, adat istiadat, dan

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

14

budaya. Anggota kelompok us{rah harus berusaha untuk mengenal
perilaku, diri, dan identitas anggota lain.

2) Tafahhum
Prinsip kedua dalam us{rah adalah tafahhum. Tafahhum adalah saling
pengertian atau kesatuan pemikiran. Pilar kedua ini membutuhkan
anggota kelompok untuk melakukan upaya untuk memahami satu
sama lain dengan menjadi terbuka untuk perbedaan pendapat dan
nilai-nilai.

3) Takafful
Prinsip ketiga us{rah adalah takafful, yakni solidaritas dan kerjasama
antar umat Islam berdasarkan tanggung jawab bersama untuk satu
sama lain. Konsep takafful menunjukkan kewajiban bersama untuk
kesejahteraan sesama muslim, dan empati terhadap orang lain.

Takafful berkembang sebagai akibat dari pilar tafahhum, tindakan
yang

disebutkan

sebelumnya,

yang

menimbulkan

perasaan

persaudaraan. Dalam us{rah tertentu, takafful mungkin paling analog
dengan konsep kohesivitas kelompok, namun juga memiliki makna
yang lebih luas. Takafful berarti Muslim memiliki tanggung jawab
untuk membawa beban orang lain.3
Al-Qur’an dalam beberapa ayatnya menyerukan persaingan dalam
kualitas amal s}alih. Pesan persaingan itu kita dapati dalam beberapa

3

Ibid., 168-169.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

15

ungkapan Qur’ani yang besifat amar atau perintah. Ada perintah
berlomba-lomba dalam kebaikan dalam QS. Al-Baqarah 148:

            

         

Dan bagi tiap-tiap umat ada kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap
kepadanya. Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. di
mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu
sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas
segala sesuatu.4
Begitupula perintah untuk bersegera menuju ampunan dan surga
Allah dengan melaui infak, pengendalian emosi, pemberian maaf,
kebajikan, dan pertobatan kepada Allah dalam QS. Al-Imran 133135:

         
        

         

         

           



Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada
surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk
orang-orang yang bertakwa,

4

Al-Qur’an, 2: 148.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

16

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu
lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya
dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang
berbuat kebajikan.
Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau
menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon
ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat
mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka tidak
meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka Mengetahui.5
Dalam ungkapan tanafus hamba yang gemar berbuat kebajikan
berhak mendapat surga tempat segala kenikmatan, dalam QS. AlMuthaffifin 22-26:

          

         
      

Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam
kenikmatan yang besar (syurga),
Mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang.
Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang
penuh kenikmatan.
Mereka diberi minum dari khamar murni yang dilak (tempatnya),
Laknya adalah kesturi; dan untuk yang demikian itu hendaknya orang
berlomba-lomba.6
Dinyatakan pula dalam konteks persaingan dan ketakwaan bahwa
sebab yang paling mulia dalam pandangan Allah adalah insan yang
paling bertakwa, dalam QS. Al-Hujurat 13:

5
6

Al-Qur’an, 3: 133-135.
Al-Qur’an, 83: 22-26.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

17

         

            

Hai manusia, Sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang
laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.7
Surat-surat tersebut menyuratkan dan menyiratkan etos persaingan
dalam kualitas kerja. Karena dasar semangat dalam kompetisi islami
adalah ketaatan pada Allah, ibadah, dan amal salih, maka wajah
persingan itu tidaklah seram, bukan saling mengalahkan atau
mengorbankan, tetapi untuk saling membantu. Dengan demikian objek
kompetisi dan kooperasi tidak berbeda, yaitu kebaikan dalam garis
horizontal dan ketakwaan dalam garis vertikal, sehingga orang yang
lebih banyak membantu dimungkinkan amalnya lebih banyak dan lebih
baik. Praktisi ekonomi syariah akan senatiasa berlomba-lomba dalam
kebaikan, baik untuk diri sendiri, rekan kerja, dan yang terpenting untu
lembaganya.
Sebuah konsep tambahan, yang kadang-kadang digambarkan sebagai
pilar keempat us{rah, yang menggarisbawahi peran dan tujuan kelompok

us{rah bagi umat Islam. Yakni tarbiyah, tarbiyah berasal dari kata bahasa
Arab untuk peningkatan, pertumbuhan, yang mengacu pada sistem
pendidikan atau bimbingan. Merupakan salah satu cara di mana umat
7

Ibid., 49: 13.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

18

Islam terlibat dalam pendidikan, atau proses yang berkesinambungan
dari perkembangan mental, fisik, dan spiritual.
d. Metode Dynamic Us{rah
Mengenai

sistem

pengembangan

sumber

daya

insani

yang

berkesinambungan dan berkelanjutan, Islam sudah mengenal sistem

us{rah. Sistem ini dijalankan oleh Rasulullah SAW sejak 14 abad yang
lalu. Tujuan dari pelaksanaan sistem ini adalah tercapainya keimanan
dan ketakwaan yang stabil dalam pribadi seorang muslim, sehingga dari
situ munculah ahlak yang baik. Us{rah memiliki bentuk pengembangan
sumber daya insani dalam kerangka mentoring yang terdiri dari tujuh
hingga dua belas orang dalam satu kelompok yang dipimpin oleh
seorang pementor.
Sistem ini dilaksanakan secara berkelanjutan, sebab islam telah
menyadari fitrah manusia yang harus selalu diingatkan dalam kebaikan.
Begitu pun Allah memerintah untuk senantiasa melakukan pembinaan
dan pendidikan pada manusia dengan cara yang baik, sebagaimana
firman berikut:

          
             



Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah[845] dan
pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

19

yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orangorang yang mendapat petunjuk.8
Oleh itu diperlukan pengembangan sumber daya insani yang bersifat

holistic, yaitu mampu mencakup aspek lahiriah dan ruhiah. Aspek
lahiriah yang dimaksud adalah aspek luaran diri manusia yang
teraplikasikan dalam hardskill individu. Dalam tantangan kekinian,
salah satu masalah hardskill sumber daya insani Indonesia dalam sistem
perekonomian, khususnya perdagangan adalah kendala bahasa dan
pengetahuan. Selain itu aspek lahiriah pun bermakna softskill indvidu
dalam menghadapi masalah dan membuat keputusan. Sedangkan aspek
ruhiah merupakan dimensi spiritual yang mampu membentuk karakter
dan mental sumber daya manusia secara menyeluruh. Capaian aspek ini
adalah keimanan dan ketakwaan yang merupakan tujuan utama dari

us{rah, agar pencapaian terhadap ahlak yang baik (ethics) dapat
terlaksana.
Dalam model dynamic us}rah ketiga hal tersebut diejawantahkan ke
dalam tiga bentuk sasaran pembinaan, yaitu hardskill (pengetahuan),

softskill (skill), dan spiritual (islamic personality). Sehingga bentuk
model dynamic usrah adalah sebagai berikut:

8

Al-Qur’an, 16: 125.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

20

Gambar 2.1
Model Dynamic Us}rah

Sumber: Analisis Dynamic Us}rah, 2015.

1) Dimensi pembinaan
Dimensi pembinaan terdiri dari; 1) Pembinaan hardskill yang
meliputi pengetahuan dan kompetensi; 2) Pembinaan spiritual yang
bertujuan untuk menstabilkan keimanan dan ketakwaan; 3) Softskill
dengan

mengasah

kemanpuan

mengambil

keputusan

dan

memecahkan masalah.
2) Dimensi maqashid syariah
Model pengembangan sumber daya manusia yang baik harus mampu
mencakup kebutuhan dasar secara menyeluruh, dalam hal ini

maqashid syariah. Sehingga ketiga bentuk pembinaan sebelumnya

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

21

harus memenuhi kebutuhan agama, jiwa, akal, keturunan, dan harta.
Sebagaimana hubungannya dijelaskan dalam gambar.
3) Capaian
Pada dasarnya tujuan utama dari pembinaan berkelanjutan ini
(dynamic us}rah) adalah tercapainya islamic man, yaitu individuindividu muslim yang mampu mengaplikasikan nilai-nilai islam
secara syamil dalam kehidupannya.9
Berdasarkan analisis kebutuhan training, diperoleh beberapa gap yang
biasanya dikelompokkan ke dalam hardskill dan softskill. Misalnya
seorang karyawan yang ditempatkan di bagian marketing membutuhkan
kemampuan berkomunikasi yang lebih baik dibandingkan dengan
karyawan di bagian lain yang tidak berhubungan langsung dengan
customer.
Pada manajemen training syariah, disamping softskill dan hardskill
juga terdapat satu faktor penting yang perlu terus dijaga dan
dikembangkan, yaitu syariah skill, atau dapat dipahami juga sebagai
syariah competence. Syariah competence lebih dimaknai sebagai suatu
kompetensi yang dibutuhkan bagi para karyawan di industri syariah.
Pada praktiknya, hal tersebut diwujudkan suatu rangkaian program
pelatihan dan workshop mengenai, tauhid (akidah), syariah, dan
muamalah sebagai satu kesatuan. Jadi bukan memfokuskan diri pada
fiqih muamalah saja sebagaimana yang sering terjadi pada program9

Ihsan Dwitama, dkk., Analisis Dynamic Us}rah Sebagai Model Pengembangan Sumber Daya
Insani dalam Penguatan Ekonomi Global (Bandung: Universitas Padjadjaran, t.th), 7-8.

digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id digilib.uinsby.ac.id

22

program pelatihan dan pengembangan karyawan di lembaga-lembaga
syariah.10
Model dynamic us{rah dipaparkan ke dalam tiga bentuk sasaran
pembinaan, yaitu hardskill (pengetahuan), softskill (skill), dan spiritual
(islamic personality). Dimensi pembinaan terdiri dari;
1) Hardskill
Pembinaan hardskill yang meliputi pengetahuan dan kompetensi. Dalam
kegiatan perbankan syariah dapat dinilai dengan indikator fiqih

mua