laporan keuangan bdki 07

Laporan฀Keuangan
Financial฀Report

PT Bank DKI ฀฀Laporan฀Tahunan฀฀2007฀฀Annual฀Report฀

153

Halaman฀ini฀sengaja฀dikosongkan
This฀page฀is฀intentionally฀left฀blank

154฀

PT Bank DKI ฀฀Laporan฀Tahunan฀฀2007฀฀Annual฀Report

R/086/3/03/08

PT BANK DKI
NERACA
Per 31 Desember 2007 dan 2006
(Dalam Rupiah Penuh)
AKTIVA


Catatan

2007

2006
(Disajikan Kembali,
lihat Catatan 39)
Rp

Rp

Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
Setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar
Rp 128.608.448 pada 31 Desember 2007
(2006: Rp 135.524.854)
Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
Setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar

Rp 750.000.000 pada 31 Desember 2007
(2006: Rp 180.060.000)
Efek-efek
Setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar
Rp 7.879.093.487 pada 31 Desember 2007
(2006: Rp 7.484.753.233)
Kredit yang Diberikan
Pihak Ketiga
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar
Rp 233.802.959.474 pada 31 Desember 2007
(2006: Rp 162.516.236.243)
Penyertaan Saham
Setelah dikurangi penyisihan kerugian sebesar
Rp 9.266.000 pada 31 Desember 2007
(2006: Rp 9.266.000)
Aktiva Tetap
Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar
Rp 101.536.011.040 pada 31 Desember 2007
(2006: Rp 85.858.806.704)

Aktiva Pajak Tangguhan
Uang Muka Pajak
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Biaya Dibayar Dimuka
Aktiva Lain-lain

2.a, 2.c, 2.s, 3
2.a, 2.s, 4

260.273.078.512
1.024.794.241.415

286.591.039.661
949.015.317.356

12.547.830.290

13.416.960.590

2.e, 2.i, 2.s, 6


1.829.103.810.912

911.209.890.137

2.f, 2.i, 2.s, 7

3.504.876.296.963

5.101.127.766.373

2.h, 2.i, 8
2.b, 31

4.747.486.022.645
9.004.087.888

3.520.751.023.882
5.524.414.010


2.i, 2.j, 9

917.334.000

917.334.000

2.k, 10
2.t, 19.d
2.t, 19.a
11
2.l
2.m, 12

173.612.962.867
15.354.491.300
26.300.252.978
123.822.242.448
12.290.252.815
97.856.251.716


175.267.217.861
12.833.966.202
26.365.402.094
117.126.545.018
4.550.383.255
62.195.892.280

11.838.239.156.750

11.186.893.152.719

2.a, 2.d, 2.i, 2.s, 5

JUMLAH AKTIVA

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
1

DRAFT


For Discussion Purpose Only
March 28, 2008
To be Finalized
Agreed by :
Date
:

R/086/3/03/08

PT BANK DKI
NERACA (Lanjutan)
Per 31 Desember 2007 dan 2006
(Dalam Rupiah Penuh)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Catatan

2007


2006
(Disajikan Kembali,
lihat Catatan 39)
Rp

Rp
Kewajiban
Kewajiban Segera
Simpanan Nasabah
Pihak Ketiga
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Simpanan dari Bank Lain
Surat Berharga yang Diterbitkan
Pinjaman yang Diterima
Hutang Pajak
Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi
Kewajiban Manfaat Imbalan Kerja
Beban yang Masih Harus Dibayar dan
Kewajiban Lain-lain


13

948.267.622.592

798.482.048.151

7.258.145.093.595
17.811.765.353
2.105.822.807.186
503.064.861.328
66.446.172.504
49.488.332.765
2.409.022.893
219.287.638

7.033.817.942.172
5.897.646.221
1.913.962.633.416
501.441.435.544

67.460.199.654
21.103.406.601
6.299.153.778
219.287.638

139.255.725.839

114.365.274.621

11.090.930.691.692

10.463.049.027.796

20

600.325.000.000

553.917.000.000

21


866.832

46.409.718.489

2.f
22

--

851.625.281

70.563.376.656
4.028.256.154
72.390.965.416

44.062.525.000
8.028.256.154
70.574.999.999

747.308.465.058

723.844.124.923

11.838.239.156.750

11.186.893.152.719

2.n, 14
2.b, 31
2.o, 15
2.p, 16
17
2.t, 19.b
2.i, 32
2.u, 2.x, 29
18

Jumlah Kewajiban

Ekuitas
Modal Saham - nilai nominal Rp 1.000.000 per saham
Modal Dasar - 1.500.000 (2006: 1.000.000) saham
Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh - 200.000 saham Seri A
dan 400.325 saham Seri B
(2006 : 200.000 Saham Seri A dan
353.917 Saham Seri B)
Modal Disetor Lainnya
Uang Muka Setoran Modal
Selisih Penilaian Nilai Wajar Efek yang
Tersedia untuk Dijual
Saldo Laba yang Telah Ditentukan Pengunaannya
Cadangan Umum
Cadangan Khusus
Saldo Laba yang Belum Ditentukan Pengunaannya
Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
2

DRAFT

For Discussion Purpose Only
March 28, 2008
To be Finalized
Agreed by :
Date
:

R/086/3/03/08

PT BANK DKI
LAPORAN LABA RUGI
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006
(Dalam Rupiah Penuh)

Catatan

2007

2006
(Disajikan Kembali,
lihat Catatan 39)
Rp

Rp
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan Bunga
Bunga
Provisi dan Komisi
Jumlah Pendapatan Bunga
Beban Bunga
Bunga
Provisi dan Komisi
Jumlah Beban Bunga

2.q, 23
2.r

1.208.316.377.278
27.865.977.596
1.236.182.354.874

1.170.309.372.309
24.625.371.403
1.194.934.743.712

2.q, 24
2.r

564.313.016.622
11.090.000
564.324.106.622

674.465.933.274
133.940.693
674.599.873.967

671.858.248.252

520.334.869.745

8.719.193.245
(346.319.825)

9.580.083.313
(378.758.874)

(86.180.610.197)
36.133.791.567
57.582.088.459
15.908.143.249

23.596.961.408
9.875.968.756
49.504.584.755
92.178.839.358

Pendapatan Bunga - Bersih
PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA
Provisi dan Komisi Selain dari Pemberian Kredit
Kerugian Transaksi Mata Uang Asing - Bersih
Keuntungan (Kerugian) Penilaian Efek yang Diperdagangkan
yang Belum Direalisasi - Bersih
Keuntungan Penjualan Efek - Bersih
Lain-lain - Bersih
Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya

2.s
2.f
25

Beban Penyisihan Kerugian atas Aktiva Produktif

2.i

60.278.153.817

78.535.694.915

Beban (Pemulihan) Estimasi Kerugian Komitmen
dan Kontinjensi

2.i

(3.318.332.401)

4.041.392.638

26
2.u, 27

90.354.986.846
292.755.663.090
21.816.283.196
67.113.254.061
472.040.187.193

85.835.266.920
229.418.741.170
20.334.882.153
48.977.809.117
384.566.699.360

158.766.382.892

145.369.922.190

(8.267.906.674)

(23.404.980.164)

150.498.476.218

121.964.942.026

(80.628.035.900)
2.520.525.098
(78.107.510.802)

(56.505.618.704)
5.133.176.677
(51.372.442.027)

72.390.965.416

70.592.499.999

129.500

128.183

BEBAN OPERASIONAL LAINNYA
Umum dan Administrasi
Tenaga Kerja
Promosi
Lain-lain
Jum
Jumlah Beban Operasional Lainnya
LABA OPERASIONAL
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH

28

LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN
Kini
Tangguhan

2.t, 19.c
2.t, 19.d

LABA BERSIH

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

2.v

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
3

DRAFT

For Discussion Purpose Only
March 28, 2008
To be Finalized
Agreed by :
Date
:

R/086/3/03/08

PT BANK DKI
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006
(Dalam Rupiah Penuh)
Catatan

SALDO PER 31 DESEMBER 2005 (Disajikan Kembali)
Pembagian Laba
Dividen
Cadangan Umum
Cadangan Khusus
Dana Kesejahteraan
Penggunaan Cadangan Khusus
Selisih Penilaian Nilai Wajar Efek yang Tersedia untuk Dijual
Laba Bersih (Disajikan Kembali)

22
22
22
21
22
2.f, 22

SALDO PER 31 DESEMBER 2006 (Disajikan Kembali)
Pembagian Laba
Dividen
Cadangan Umum
Cadangan Khusus
Dana Kesejahteraan
Uang Muka Setoran Modal
Selisih Penilaian Nilai Wajar Efek yang Tersedia untuk Dijual
Laba Bersih

22
22
22
22
20, 21
2.f, 22

SALDO PER 31 DESEMBER 2007

Modal Saham

Tambahan

Selisih Penilaian

Ditempatkan dan
Disetor Penuh
Rp

Modal Disetor

Nilai Wajar Efek yang
Tersedia untuk Dijual
Rp

Rp

Saldo Laba yang
Telah Ditentukan Penggunaannya
Cadangan Umum
Rp

Cadangan Khusus
Rp

513.644.000.000

40.273.866.833

278.125.105

--

-----40.273.000.000
---

-----6.135.851.656
---

------573.500.176
--

553.917.000.000

46.409.718.489

----46.408.000.000
---

----(46.408.851.657)
---

600.325.000.000

866.832

Saldo Laba yang

Jumlah Ekuitas

Belum Ditentukan
Penggunaannya
Rp

Rp

16.778.256.154

105.483.133.709

676.457.381.801

-38.000.000.000
6.062.525.000
------

---(8.750.000.000)
-----

(39.070.000.000)
(56.702.000.000)
(6.062.525.000)
(1.250.000.000)
(2.416.108.709)
--70.592.499.999

(39.070.000.000)
(18.702.000.000)
-(10.000.000.000)
(2.416.108.709)
46.408.851.656
573.500.176
70.592.499.999

851.625.281

44.062.525.000

8.028.256.154

70.574.999.999

723.844.124.923

----(851.625.281)
--

-26.500.000.000
--851.657
---

--(4.000.000.000)
-----

(42.075.000.000)
(26.500.000.000)
(1.000.000.000)
(1.000.000.000)
--72.390.965.416

(42.075.000.000)
-(5.000.000.000)
(1.000.000.000)
-(851.625.281)
72.390.965.416

--

70.563.376.657

4.028.256.154

72.390.965.416

747.308.465.058

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
4

DRAFT

For Discussion Purpose Only
March 28, 2008
To be Finalized
Agreed by :
Date
:

R/086/3/03/08

PT BANK DKI
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006
(Dalam Rupiah Penuh)
2007
Rp

ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK)
AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Bunga
Penerimaan Provisi dan Komisi
Penerimaan Kredit Hapus Buku
Laba (Rugi) Selisih Kurs - Bersih
Beban Bunga, Provisi dan Komisi
Beban Operasional Lainnya-Bersih
Pendapatan Operasional Lainnya
Pendapatan Non Operasional Lainnya
Beban Non Operasional Lainnya
Laba Sebelum Perubahan Aktiva dan Kewajiban Operasional
Perubahan Aktiva dan Kewajiban Operasional
Penurunan (Kenaikan) pada:
Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
Efek-efek
Kredit Yang Diberikan
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
Aktiva Lain-lain
Kenaikan (Penurunan) pada:
Kewajiban Segera
Giro
Tabungan
Deposito Berjangka
Surat Berharga yang Diterbitkan
Kewajiban Lainnya
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
ARUS KAS DIGUNAKAN UNTUK AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan Aktiva Tetap
Penjualan Aktiva Tetap
Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK)
AKTIVITAS PENDANAAN
Pinjaman yang Diterima
Pembayaran Pinjaman
Uang Muka Setoran Modal
Penggunaan Cadangan Khusus
Pembagian Laba:
Pembayaran Dividen
Pembayaran Tantiem
Pembayaran Khusus
Dana Kesejahteraan
Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan

2006
Rp

1.207.610.795.310
27.865.977.596
705.581.968
4.493.622.689
(564.324.106.622)
(541.617.937.378)
102.435.073.271
4.367.563.280
(17.129.092.643)
224.407.477.470

1.167.799.498.063
24.625.371.403
2.509.874.246
(5.169.086.224)
(674.599.873.967)
(380.968.763.155)
92.557.598.232
3.234.491.510
(21.495.385.450)
208.493.724.658

(918.463.860.775)
1.595.857.129.156
(1.301.501.395.872)
(6.695.697.430)
(32.792.570.384)

921.158.359.088
(1.990.391.051.456)
(948.674.051.802)
(12.630.391.927)
(60.404.166.785)

149.785.574.441
(230.495.410.134)
456.718.674.660
10.018.006.029
1.623.425.784
164.507.515.251
112.968.868.197

332.407.476.448
(248.185.397.768)
251.438.361.110
472.511.541.925
(3.351.574.216)
1.625.901.326.623
548.274.155.898

(16.257.063.039)
962.138.196
(15.294.924.843)

(36.725.058.589)
-(36.725.058.589)

-(1.014.027.150)
---

8.923.005.135
-46.408.851.656
(8.750.000.000)

(42.075.000.000)
-(5.000.000.000)
(1.000.000.000)
(49.089.027.150)

(39.070.000.000)
(18.702.000.000)
(1.250.000.000)
(2.416.108.709)
(14.856.251.918)

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
5

DRAFT

For Discussion Purpose Only
March 28, 2008
To be Finalized
Agreed by :

Date

:

R/086/3/03/08

PT BANK DKI
LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006
(Dalam Rupiah Penuh)
2007
Rp

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS

2006
Rp

48.584.916.204

496.692.845.391

KAS DAN SETARA KAS - AWAL TAHUN

1.249.158.842.461

752.465.997.070

KAS DAN SETARA KAS - AKHIR TAHUN

1.297.743.758.665

1.249.158.842.461

Kas dan Setara Kas Terdiri dari:
Kas
Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Lain
Jumlah

260.273.078.512
1.024.794.241.415
12.676.438.738
1.297.743.758.665

286.591.039.661
949.015.317.356
13.552.485.444
1.249.158.842.461

Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Laporan ini
6

DRAFT

For Discussion Purpose Only
March 28, 2008
To be Finalized
Agreed by :

Date

:

PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006
(Dalam Rupiah Penuh)
1.

Umum
1.a.

Pendirian Bank
PT Bank DKI (Bank) semula merupakan Bank Milik Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta berbentuk
Perusahaan Daerah didirikan berdasarkan Peraturan Daerah No. 13 tahun 1962 tentang Ketentuanketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan terakhir dengan Peraturan Daerah No. 1 tahun 1993
tanggal 15 Januari 1993 yang merubah modal dasar dari sebesar Rp 50.000.000.000 menjadi sebesar
Rp 300.000.000.000 sampai dengan tanggal 5 Mei 1999 dan sejak tanggal 6 Mei 1999 berubah menjadi
Perseroan Terbatas dengan modal dasar sebesar Rp 700.000.000.000.
Perubahan bentuk dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan Terbatas telah disetujui oleh Pemerintah
Daerah Propinsi DKI Jakarta dengan Peraturan Daerah Propinsi DKI Jakarta No. 1 tahun 1999 tanggal 1
Pebruari 1999 dan telah diaktakan dengan Akta Notaris Harun Kamil, SH, No. 4 tanggal 6 Mei 1999 serta
telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dengan Surat Keputusan No. C-8270.HT.01.01.Th.99 tanggal 7
Mei 1999 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 45, Tambahan No. 3283 tanggal 4 Juni 1999.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris
Ny Poerbaningsih Adi Warsito, SH, No. 101 tanggal 28 September 2007 mengenai penambahan modal
dasar menjadi Rp 1.500.000.000.000 dan peningkatan modal disetor dan telah mendapatkan persetujuan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam surat
keputusan No.C-04111.HT.01.04-Th.2007 tertanggal 22 Nopember 2007.
Ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan aktivitas umum perbankan. Sesuai dengan Surat
Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 25/67/KEP/DIR tanggal 30 November 1992, Bank memperoleh ijin
untuk melakukan aktivitas sebagai bank devisa.
Bank memulai aktivitas perbankan syariah dengan diterimanya surat Bank Indonesia No.6/39/DpbS
tanggal 13 Januari 2004 mengenai prinsip pembukaan kantor cabang syariah Bank dalam aktivitas
komersial Bank. Bank mulai melakukan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah tersebut pada
bulan Maret 2004.
Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan Ir. H. Djuanda III/ 7-9, Jakarta. Bank memiliki kantor cabang, kantor
cabang pembantu, kantor kas dan ATM (Automatic Teller Machine/ Anjungan Tunai Mandiri) sebagai
berikut:

Kantor Cabang
Kantor Cabang Syariah
Kantor Cabang Pembantu
Kantor Kas Syariah
Kantor Kas Konvensional
Payment Point
ATM

7

2007

2006

11
1
30
5
68
2
63

11
1
27
4
61
1
48

DRAFT

For Discussion Purpose Only
April 29, 2008
To be Finalized
Agreed by :
Date
:

PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006
(Dalam Rupiah Penuh)
1.b.

Penawaran Umum Obligasi Bank
Untuk pendanaan, Bank telah menerbitkan Obligasi III dengan tingkat bunga tahun pertama sebesar 15%
dan mengambang untuk tahun berikutnya dengan jangka waktu mulai dari tahun 1997 sampai dengan
tahun 2004. Obligasi tersebut dicatatkan di Bursa Efek Surabaya dan telah jatuh tempo pada tanggal 18
Juni 2004. Kemudian mulai tahun 2004, Bank menerbitkan kembali Obligasi IV dengan tingkat bunga tetap
sebesar 12,50% untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dicatat pada Bursa Efek Surabaya.
Pada tahun 2008, Bank menerbitkan Obligasi V dan Obligasi Subordinasi I tahun 2008 Bank DKI (lihat
Catatan 38).

1.c. Dewan Komisaris dan Direksi
Anggota Dewan Komisaris Bank yang menjabat pada tanggal 31 Desember 2007, berdasarkan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 19 Desember 2007, sebagaimana dinyatakan dalam
aktanotaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, No. 78 tanggal 19 Desember 2007adalah sebagai berikut:
Komisaris:
Komisaris Utama
Komisaris*)
Komisaris*)

:
:
:

Suryo Danisworo
Idris Kadir
Joni Mulyanto

*) Merangkap sebagai komisaris independen

Susunan Dewan Komisaris Bank yang menjabat pada tanggal 31 Desember 2006, berdasarkan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 23 Agustus 2006, sebagaimana dinyatakan dalam akta
notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, No. 25 tanggal 23 Agustus 2006 adalah sebagai berikut:
Komisaris:
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris*)
Komisaris*)

:
:
:
:

Suryo Danisworo
Hasan Soeftendy
Idris Kadir
Joni Mulyanto

*) Merangkap sebagai komisaris independen

Anggota Dewan Direksi Bank yang menjabat pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, berdasarkan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 30 Januari 2006, sebagaimana dinyatakan dalam
akta notaris Ny. Aulia Taufani, SH, No. 153 tanggal 30 Januari 2006 adalah sebagai berikut:
Direksi:
Direktur Utama
Direktur Kepatuhan
Direktur Pemasaran
Direktur Keuangan
Direktur Operasional

:
:
:
:
:

Winny E. Hassan
Aris Anwari
Muhamad Irfandi
Mamad Sachroni
Ilhamsyah Joenoes

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 108 Tahun 2006 tanggal 25 September 2006 susunan Komite
Audit pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, adalah sebagai berikut:
Komite Audit:
Ketua
Anggota
Anggota

:
:
:

Idris Kadir
E. Mokhamad Ikhsan
Syaiful Arief

Bank mempunyai 1.438 dan 1.268 karyawan tetap dan kontrak pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006.
(tidak diaudit).
8

DRAFT

For Discussion Purpose Only
April 29, 2008
To be Finalized
Agreed by :
Date
:

PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006
(Dalam Rupiah Penuh)
2.

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
2.a.

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan peraturan
serta pedoman Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) No.VIII.G.7 tentang ”Pedoman Penyajian
Laporan Keuangan” yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal
No. KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan sesuai dengan praktik-praktik perbankan dan pedoman
akuntansi serta pelaporan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia.
Untuk unit usaha Syariah yang beroperasi dalam bidang perbankan dengan prinsip syariah, laporan
keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi syariah yang dinyatakan dalam PSAK No. 59 tentang
”Akuntansi Perbankan Syariah” dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia (PAPSI) yang
diterbitkan oleh Bank Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Laporan keuangan juga disusun berdasarkan konsep dasar akrual dan biaya historis, kecuali untuk surat
berharga tertentu yang dinilai berdasarkan nilai pasar, aktiva tetap tertentu yang dinilai kembali sesuai
dengan peraturan pemerintah dan investasi saham tertentu yang dicatat dengan metode biaya (cost
method).
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dimodifikasi (modified direct method)
dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan kecuali untuk
beberapa arus kas dalam aktivitas operasi yang disusun dengan menggunakan metode tidak langsung.
Untuk penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia serta giro
pada bank lain.

2.b.

Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa
Bank melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank
sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, "Pengungkapan Pihak-pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa". Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan.
Berdasarkan PSAK No. 7, transaksi antara Bank dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah lainnya tidak
perlu diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau
tidak dengan syarat dan kondisi normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai
hubungan istimewa, telah diungkapkan pada laporan keuangan.

2.c.

Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas dalam laporan arus kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank
lain yang tidak ada batas pencairannya.

2.d.

Giro pada Bank Lain
Giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian.

9

DRAFT

For Discussion Purpose Only
April 29, 2008
To be Finalized
Agreed by :
Date
:

PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006
(Dalam Rupiah Penuh)
2.e.

Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
Penempatan pada bank lain merupakan penempatan dalam bentuk call money dan deposito. Penempatan
pada bank lain dinyatakan sebesar saldo masing-masing penempatan dikurangi dengan penyisihan
kerugian.
Penempatan pada Bank Indonesia merupakan penempatan dalam bentuk BI Intervensi dan dinyatakan
sebesar saldo penempatan dikurangi pendapatan bunga yang ditangguhkan.

2.f.

Efek-efek
Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, wesel jangka menengah [Medium Term Notes (MTN)]
obligasi (termasuk Obligasi Pemerintah) dan reksadana yang diperdagangkan di pasar uang dan obligasi
yang tercatat pada bursa efek.
Sesuai dengan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”, efek-efek dinyatakan berdasarkan
klasifikasi sebagai berikut:
1. Efek yang diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar efek dikreditkan atau dibebankan pada laporan
laba rugi tahun berjalan;
2. Efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar efek disajikan sebagai komponen dalam ekuitas;
dan
3. Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo, dimana Bank bermaksud dan mempunyai kemampuan untuk
memiliki hingga jatuh tempo, dinyatakan sebesar biaya perolehan, disesuaikan dengan amortisasi
premi atau diskonto.
Efek yang dipindahkan klasifikasinya dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal pemindahan. Keuntungan
atau kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar efek pada tanggal
pemindahan dicatat sebagai berikut:
1. Untuk efek yang dipindahkan dari klasifikasi diperdagangkan, keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi pada saat pemindahan namun yang sebelumnya telah dikreditkan atau dibebankan pada
laporan laba rugi tahun berjalan tidak dihapus;
2. Untuk efek yang dipindahkan ke klasifikasi diperdagangkan, keuntungan atau kerugian yang belum
direalisasi pada saat pemindahan dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan
pada saat tersebut;
3. Untuk efek yang dipindahkan dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke klasifikasi tersedia untuk
dijual, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan disajikan sebagai
komponen terpisah dari ekuitas; dan
4. Untuk efek yang dipindahkan dari klasifikasi tersedia untuk dijual ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh
tempo, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan tetap dilaporkan
dalam komponen terpisah dari ekuitas namun diamortisasi dengan cara yang konsisten seperti
amortisasi premi atau diskonto selama sisa umur efek sebagai penyesuaian atas pendapatan bunga.
Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku.
Penurunan nilai wajar setiap efek yang dimiliki hingga jatuh tempo di bawah biaya perolehannya, selain
yang bersifat sementara, diakui sebagai kerugian pada laporan laba rugi tahun berjalan.

10

DRAFT

For Discussion Purpose Only
April 29, 2008
To be Finalized
Agreed by :
Date
:

PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006
(Dalam Rupiah Penuh)
Keuntungan dan kerugian yang direalisasi dari penjualan efek-efek diakui atau dibebankan dalam laporan
laba rugi tahun berjalan berdasarkan selisih antar nilai jual dan nilai tercatat.
Obligasi sendiri yang dibeli disajikan sebagai pengurang utang obligasi. Pendapatan bunga yang dihasilkan
dari obligasi sendiri yang dibeli Bank disajikan sebagai pengurang atas biaya bunga utang obligasi.
2.g.

Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali
Efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual
kembali efek yang bersangkutan yaitu harga beli ditambah selisih antara harga beli dan harga jual kembali,
dan penyisihan kerugian. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali tersebut diamortisasi sebagai
pendapatan selama periode sejak efek dibeli hingga dijual kembali.

2.h.

Kredit yang Diberikan
Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan penyisihan kerugian. Kredit dalam
rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dan penerusan kredit dinyatakan sebesar pokok kredit sesuai
dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
Termasuk dalam kredit yang diberikan adalah pendanaan syariah yang terdiri dari tagihan syariah dan
pendanaan musyarakah.
Tagihan syariah merupakan hasil dari transaksi jual beli berdasarkan perjanjian murabahah dan istishna.
Pembiayaan murabahah dan istishna adalah akad jual beli antara nasabah dan Bank yang mana
membiayai kebutuhan investasi dan modal kerja nasabah yang dijual dengan harga pokok ditambah dengan
keuntungan yang diketahui dan disepakati bersama. Pembiayaan murabahah dan istishna dinyatakan
sebesar saldo pembiayaan dikurangkan dengan pendapatan margin yang ditangguhkan dan saldo
penyisihan kerugian.
Mudharabah adalah kontrak kerjasama usaha antara pemilik dana (shahibul maal) dan manajer pendanaan
(mudharib) berdasarkan rasio pendapatan atau keuntungan dan kerugian yang ditentukan sebelumnya.
Pembiayaan musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadi di antara para pemilik modal (mitra
musyarakah) untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan,
dengan nisbah pembagian hasil atau kerugian sesuai dengan kesepakatan atau secara proporsional sesuai
dengan kontribusi modal.
Kredit yang direstrukturisasi disajikan sebesar nilai yang lebih rendah antara nilai tercatat kredit pada
tanggal restrukturisasi atau nilai tunai penerimaan kas masa depan setelah restrukturisasi. Kerugian akibat
selisih antara nilai tercatat kredit pada tanggal restrukturisasi dengan nilai tunai penerimaan kas masa
depan setelah direstrukturisasi diakui dalam laporan laba rugi.
Kredit bermasalah (non performing loan) dihapusbukukan dengan mendebet penyisihan kerugian pada saat
manajemen berpendapat bahwa kredit yang bersangkutan secara definitif tidak dapat ditagih. Pelunasan
kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkan ke penyisihan kerugian kredit di
neraca.

11

DRAFT

For Discussion Purpose Only
April 29, 2008
To be Finalized
Agreed by :
Date
:

PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006
(Dalam Rupiah Penuh)
2.i.

Penyisihan Kerugian atas Aktiva Produktif dan Aktiva Non Produktif serta Estimasi Kerugian
Komitmen dan Kontinjensi
Aktiva produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, efek-efek,
efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, penyertaan saham
serta komitmen dan kontinjensi pada rekening administratif yang mempunyai risiko kredit.
Aktiva non produktif terdiri dari aset bank yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk agunan
yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account.
Komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif antara lain terdiri dari penerbitan jaminan,
letter of credit, standby letter of credit dan fasilitas kredit yang belum ditarik.
Penyisihan kerugian atas aktiva produktif serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi ditentukan
berdasarkan penelaahan Manajemen terhadap kualitas masing-masing aktiva produktif serta komitmen dan
kontinjensi pada akhir periode atau akhir tahun dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia (PBI)
No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 masingmasing tentang penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum dan perubahannya. Pengklasifikasian aktiva produktif
antara lain didasarkan pada evaluasi manajemen atas prospek usaha, kinerja debitur dan kemampuan
membayar.
Persentase penyisihan kerugian atas aktiva produktif serta komitmen dan kontinjensi dikurangi nilai
agunan, kecuali untuk aktiva produktif dan komitmen dan kontinjensi yang dikategorikan sebagai Lancar,
dimana persentasenya berlaku langsung atas saldo aktiva produktif dan komitmen dan kontinjensi yang
bersangkutan.
PBI tersebut mengklasifikasikan aktiva produktif menjadi 5 (lima) kategori dengan persentase minimum
penyisihan kerugian sebagai berikut:
Klasifikasi

Persentase Minimum
Penyisihan Kerugian

Lancar
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
Diragukan
Macet

1%
5%
15%
50%
100%

Aktiva produktif dengan kolektibilitas Lancar dan Dalam Perhatian Khusus, sesuai dengan PBI, digolongkan
sebagai aktiva produktif tidak bermasalah. Sedangkan untuk aktiva produktif dengan kolektibitas Kurang
Lancar, Diragukan, dan Macet digolongkan sebagai aktiva produktif non performing.
Penyisihan kerugian terdiri dari penyisihan khusus dan umum.

12

DRAFT

For Discussion Purpose Only
April 29, 2008
To be Finalized
Agreed by :
Date
:

PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006
(Dalam Rupiah Penuh)
Penyisihan khusus terhadap aktiva produktif dengan kolektibilitas Dalam Perhatian Khusus dan non
performing dihitung berdasarkan kemampuan debitur dalam membayar hutang dan kecukupan jaminan.
Penyisihan khusus dibuat jika kemampuan membayar diidentifikasikan kurang baik dan, menurut
pertimbangan Manajemen, estimasi kemampuan membayar debitur berada di bawah jumlah pokok dan
bunga pinjaman yang belum terbayar.
Penyisihan umum dimaksudkan untuk menyisihkan kerugian yang belum diidentifikasi namun diperkirakan
mungkin terjadi berdasarkan pengalaman masa lalu, dari keseluruhan portofolio pinjaman. Dalam
menentukan tingkat penyisihan umum, Manajemen mengacu pada PBI.
Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi disajikan sebagai kewajiban di neraca.
Penyisihan kerugian atas aktiva non produktif ditentukan berdasarkan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal
20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang mengklasifikasikan aktiva non produktif
menjadi 4 (empat) kategori sebagai berikut:
Klasifikasi
Lancar
Kurang Lancar
Diragukan
Macet

Batas Waktu
Sampai dengan 1 tahun
Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun
Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun
Lebih dari 5 tahun

PBI tersebut mulai berlaku pada tanggal ditetapkannya dan diterapkan oleh Bank secara prospektif.
Penyisihan kerugian atas aktiva non produktif berdasarkan klasifikasi di atas mulai berlaku sejak tanggal
20 Januari 2006.
2.j.

Penyertaan Saham
Penyertaan saham merupakan penanaman dana dalam bentuk saham untuk tujuan jangka panjang pada
perusahaan tidak terdaftar di bursa efek, terutama yang bergerak di dalam industri jasa keuangan.
Penyertaan saham dengan persentase kepemilikan di bawah 20% yang harga pasarnya tidak tersedia
dicatat dengan metode biaya, yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai
investasi.
Penyertaan saham dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penyisihan kerugian.

2.k.

Aktiva Tetap
Aktiva tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali hak
atas tanah yang tidak disusutkan (lihat Catatan 10). Penyusutan atas bangunan disusutkan dengan
menggunakan metode garis lurus (straight line method) dengan taksiran manfaat 20 (dua puluh) tahun.
Sedangkan peralatan kantor dan kendaraan bermotor dihitung dengan menggunakan metode saldo
menurun berganda (double declining method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap
yang berkisar antara 4 (empat) sampai 8 (delapan) tahun.

13

DRAFT

For Discussion Purpose Only
April 29, 2008
To be Finalized
Agreed by :
Date
:

PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006
(Dalam Rupiah Penuh)
Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang "Akuntansi Tanah", perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1999
dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Jumlah biaya yang material sehubungan
dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan
jangka waktu yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah.
Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pemugaran
dan penambahan dalam jumlah signifikan dan menambah nilai aktiva dikapitalisasi. Nilai buku aktiva tetap
yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan
laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan.
Sesuai dengan PSAK No. 48 tentang "Penurunan Nilai Aktiva", Bank menelaah nilai tercatat aktiva tetapnya
terhadap penurunan dan kemungkinan penurunan nilai aktiva tetap ke nilai wajar apabila terdapat kejadian
atau perubahan kondisi sebagaimana dijelaskan dalam PSAK No. 48, yang mengindikasikan bahwa nilai
tercatat aktiva tetap tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Selisih lebih antara nilai tercatat aktiva tetap
dengan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.
2.l.

Biaya Dibayar Dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus (straight line method).

2.m. Aktiva Lain-lain
Aktiva lain-lain terdiri dari uang muka beban, ijarah, beban ditangguhkan, persediaan, aktiva properti
terbengkalai dan lain-lain.
Pembiayaan ijarah adalah akad sewa menyewa antara Bank dan penyewa untuk mendapatkan imbalan
atas objek sewa yang disewakan dengan opsiperpindahan hak milik objek sewa pada saat tertentu sesuai
dengan akad sewa.
2.n.

Simpanan Nasabah
Giro dan tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban. Deposito berjangka dinyatakan sebesar nilai
nominal.
Simpanan termasuk simpanan syariah dan investasi tidak terikat yang terdiri dari:
a. Giro wadiah merupakan titipan dana pihak ketiga yang setiap saat tersedia untuk dikembalikan dan
diberikan bonus berdasarkan kebijakan Bank;
b. Investasi tidak terikat dalam bentuk tabungan mudharabah merupakan dana pihak ketiga yang
mendapatkan imbalan bagi hasil dari pendapatan Bank atas penggunaan dana tersebut dengan nisbah
yang ditetapkan dan disepakati sebelumnya; dan
c. Investasi tidak terikat dalam bentuk deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan pihak lain
dengan nisbah bagi hasil yang disepakati di muka dan hanya bisa ditarik pada waktu tertentu sesuai
dengan perjanjian.

14

DRAFT

For Discussion Purpose Only
April 29, 2008
To be Finalized
Agreed by :
Date
:

PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006
(Dalam Rupiah Penuh)
2.o.

Simpanan dari Bank Lain
Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam
bentukgiro, interbank call money yang jatuh tempo, menurut perjanjian, tidak lebih dari 90 (sembilan puluh)
hari, deposito berjangka dan sertifikat deposito. Semuanya dinyatakan sesuai jumlah kewajiban terhadap
bank lain.
Simpanan dari bank lain termasuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah dan investasi tidak terikat
yang terdiri dari deposito berjangka mudharabah.

2.p.

Surat Berharga yang Diterbitkan
Obligasi berupa Fixed Rate Notes (FRN) yang diterbitkan oleh Bank dinyatakan sebesar nilai nominal
dikurangi dengan beban penerbitan ditangguhkan. Beban penerbitan ditangguhkan tersebut diamortisasi
selama jangka waktu obligasi dengan metode garis lurus (straight line method). Obligasi sendiri yang dibeli
kembali disajikan sebagai pengurang hutang obligasi dan dicatat sebesar nilai nominal. Selisih antara harga
beli dan nilai buku dicatat sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun berjalan. Pendapatan bunga yang
dihasilkan dari obligasi sendiri yang dibelikembali oleh Bank disajikan sebagai pengurang atas biaya bunga
obligasi.

2.q.

Pendapatan dan Beban Bunga
Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan dasar akrual, kecuali pendapatan bunga atas
kredit yang diberikan dan aktiva produktif lainnya yang diklasifikasi sebagai non performing. Pencatatan
beban bunga atas pinjaman likuiditas dari Bank Indonesia dilakukan secara cash basis, yaitu pencatatan
dilakukan oleh Bank setelah menerima nota debet dari Bank Indonesia.
Pada saat kredit diklasifikasikan sebagainon performing loan, bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih
akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan
kontinjensi.
Pendapatan bunga atas kredit yang diklasifikasikan sebagai Kurang Lancar hanya diakui sebagai
pendapatan pada saat telah diterima secara tunai.
Penerimaan tunai atas kredit yang diklasifikasikan sebagai Diragukan atau Macet dipergunakan terlebih
dahulu untuk mengurangi pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan
bunga pada tahun berjalan.
Bunga dari non performing loan yang dikapitalisasi pada saat restrukturisasi hutang ditangguhkan dan
diakui sebagai pendapatan pada saat penerimaan. Piutang bunga atas non performing loan yang belum
diterima, diungkapkan sebagai tagihan kontinjensi dalam catatan laporan keuangan.
Kredit yang diberikan dan aktiva produktif lainnya diklasifikasikan sebagainon performing bila pokok kredit
atau bunga telah jatuh tempo selama atau lebih dari 90 (sembilan puluh) hari, atau aktiva-aktiva yang
diklasifikasikan sebagai Kurang Lancar, Diragukan atau Macet sesuai dengan PBI, atau bila menurut
pendapat Manajemen, penerimaan bunga dan/atau pokok diragukan.
Beban emisi obligasi, yang meliputi biaya notaris, akuntan publik, underwriter, konsultan hukum, penilai dan
biaya lain, dibukukan pada rekening “Biaya Emisi Obligasi” dan diamortisasikan sesuai jangka waktu
obligasi.

15

DRAFT

For Discussion Purpose Only
April 29, 2008
To be Finalized
Agreed by :
Date
:

PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006
(Dalam Rupiah Penuh)
Pendapatan dan beban bunga termasuk pendapatan dan beban syariah. Pendapatan syariah terdiri dari
bagi hasil (atas pendapatan atau laba rugi) murabahah dan istishna, mudharabah serta musyarakah.
Pendapatan dari transaksi murabahah diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan dari
transaksi bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah diakui pada saat angsuran diterima
secara tunai.
Beban syariah merupakan beban bagi hasil tabungan mudharabah serta bonus giro wadiah, yang diakui
pada saat timbulnya kewajiban untuk melakukan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati.
2.r.

Pendapatan Provisi dan Komisi
Pendapatan provisi dan komisi yang signifikan dan berkaitan langsung dengan pemberian kredit atau untuk
suatu jangka waktu tertentu ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus
(straight line method) selama jangka waktu yang bersangkutan. Saldo provisi dan komisi yang belum
diamortisasi sehubungan dengan kredit yang telah diselesaikan sebelum jatuh tempo diakui sebagai
pendapatan pada saat penyelesaian kredit. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan
pemberian kredit atau tidak untuk suatu jangka waktu tertentu diakui sebagai pendapatan pada saat
transaksi terjadi.

2.s.

Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat
transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs spot Reuters pada pukul 16:00 WIB.
Keuntungan atau kerugian akibat penyesuaian kurs tersebut dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba
rugi tahun berjalan.
Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006, kurs yang digunakan adalah:
2007

Dolar Amerika Serikat
Yen
Euro
Dolar Singapura
Dolar Australia
Dolar Hongkong
Poundsterling

2.t.

9,393.00
83.84
13,821.80
6,532.90
8,265.84
1,204.08
18,760.64

2006

9,830.00
83.83
11,643.15
5,917.04
7,215.72
1,267.83
16,982.10

Pajak Penghasilan
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan dan dihitung
menggunakan tarif pajak yang berlaku. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan
temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan fiskal setiap tanggal pelaporan. Manfaat
pajak di masa datang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sebesar kemungkinan realisasi
atas manfaat pajak tersebut.
Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada
periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan
perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca.
Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau
jika Bank mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

16

DRAFT

For Discussion Purpose Only
April 29, 2008
To be Finalized
Agreed by :
Date
:

PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006
(Dalam Rupiah Penuh)
2.u.

Program Pensiun dan Imbalan Kerja
Program Dana Pensiun
Bank menyelenggarakan program pensiun imbalan pasti untuk semua karyawan tetapnya.
Program pensiun didanai oleh kontribusi Bank dan karyawan masing-masing sebesar 39% dan 5% dari
jumlah penghasilan dasar pensiun setiap bulan. Kontribusi yang diberikan Bank dibebankan pada laporan
laba rugi tahun berjalan.
Program Imbalan Kerja
Bank membukukan kewajiban atas program imbalan kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan
No. 13/2003 tahun 2003. Sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2004) ”Imbalan Kerja”, kewajiban atas masa kerja
lalu diestimasi dengan menggunakan metode Projected Unit Credit. Tidak terdapat pendanaan yang
disisihkan oleh Bank sehubungan dengan estimasi kewajiban tersebut.
Berdasarkan PSAK 24 (Revisi 2004), beban imbalan kerja diakui langsung, kecuali keuntungan (kerugian)
aktuarial dan biaya jasa lalu (non vested).
Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan
(kerugian) aktuaria yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi dari 10% dari nilai
sekarang. Kewajiban manfaat pasti diamortisasi dengan metode garis lurus (straight line method) selama
sisa masa kerja. Tetapi keuntungan (kerugian) aktuarial dari kewajiban karyawan yang masih aktif bekerja
setelah usia masa pensiun akan diakui langsung diakui karena kewajiban sudah terjadi.
Pencadangan dibentuk jika berdasarkan perbandingan imbalan yang akan diterima oleh karyawan pada
umur pensiun yang normal dari imbalan yang sesuai ketetapan menurut Undang-undang setelah dikurangi
akumulasi dari iuran karyawan dan hasil-hasil investasi yang terkait, ternyata masih kurang. Jika bagian
dana pemberi kerja dari imbalan Program Pensiun adalah kurang dari imbalan yang diharuskan oleh
Undang-undang, Bank akan menutupi kekurangan dana tersebut.

2.v.

Laba Per Saham Dasar
Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah
saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

2.w. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen
sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha Bank adalah Bank dan unit syariah. Lokasi Bank hanya berada di DKI Jakarta, sehingga
tidak ada penyajian informasi segmen untuk segmen geografis.
2.x.

Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aktiva dan kewajiban yang
dilaporkan dan pengungkapan aktiva dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta
jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang
diestimasi.

17

DRAFT

For Discussion Purpose Only
April 29, 2008
To be Finalized
Agreed by :
Date
:

PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006
(Dalam Rupiah Penuh)
3.

Kas
2007
Rp
Rupiah
Mata Uang Asing
Dolar Amerika Serikat
Euro
Dolar Australia
Yen Jepang
Dolar Singapura
Poundsterling
Dolar Hongkong

259.517.549.465
706.156.347
25.708.548
12.274.773
5.449.600
5.304.715
562.819
72.245
755.529.047
260.273.078.512

Jumlah

2006
Rp
286.028.695.105
510.857.229
19.960.931
11.530.876
-15.491.216
2.906.671
1.597.633
562.344.556
286.591.039.661

Akun dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin Automatic Teller Machine (ATM) pada tanggal
31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp 5.612.900.000 dan Rp 9.492.450.000.

4.

Giro pada Bank Indonesia
2007
Rp
Rupiah
Mata Uang Asing
Dolar Amerika Serikat
Jumlah

2006
Rp

1.021.976.341.415

947.889.942.356

2.817.900.000
1.024.794.241.415

1.125.375.000
949.015.317.356

Pada tanggal 8 September 2005, berlaku efektif Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/29/PBI/2005 tanggal 6
September 2005, yang mewajibkan Bank untuk memenuhi tambahan Giro Wajib Minimum (GWM) dalam mata
uang Rupiah dengan persentase tertentu berdasarkan besaran Loan Deposit Ratio (LDR) Bank. Ketentuan ini
merupakan tambahan atas PBI No. 6/15/PBI/2004 tanggal 28 Juni 2004 mengenai GWM.
Atas tambahan persentase kewajiban pemeliharaan GWM, baik yang ditetapkan berdasarkan besarnya dana pihak
ketiga dalam mata uang Rupiah maupun LDR, Bank Indonesia memberikan jasa giro. Pendapatan jasa giro
tersebut telah tercatat pada pendapatan bunga - lainnya (lihat Catatan 23).

18

DRAFT

For Discussion Purpose Only
April 29, 2008
To be Finalized
Agreed by :
Date
:

PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006
(Dalam Rupiah Penuh)
Persentase Giro Wajib Minimum pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing adalah:

Rupiah
Mata Uang Asing

2007
%

2006
%

12,17
12,44

10,13
4,49

Dengan demikian Bank telah memenuhi GWM yang harus disediakan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia.

5.

Giro pada Bank Lain

Rupiah
Mata Uang Asing
Dolar Amerika Serikat
Euro
Yen
Dolar Australia
Dolar Singapura
Sub Jumlah
Jumlah
Dikurangi : Penyisihan Kerugian
Bersih

2007
Rp

2006
Rp

2.440.836.934

2.294.865.413

4.818.723.312
3.608.509.019
993.634.287
425.325.741
389.409.445
10.235.601.804
12.676.438.738
(128.608.448)
12.547.830.290

4.167.846.479
1.502.758.295
4.629.171.779
425.288.905
532.554.573
11.257.620.031
13.552.485.444
(135.524.854)
13.416.960.590

Kolektibilitas seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 digolongkan lancar dan tidak
terdapat giro pada bank lain yang merupakan pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Tidak terdapat giro pada bank lain yang diblokir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006.
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut :

Rupiah
Mata Uang Asing

19

2007
(%)

2006
(%)

3,08
2,49

2,38
4,68

DRAFT

For Discussion Purpose Only
April 29, 2008
To be Finalized
Agreed by :
Date
:

PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006
(Dalam Rupiah Penuh)
Perubahan dalam penyisihan kerugian giro pada bank lain adalah sebagai berikut:
2007
Rp
Saldo Awal Tahun
Penyisihan Dalam Tahun Berjalan
Penyesuaian
Saldo Akhir Tahun

135.524.854
516.699.578
(523.615.984)
128.608.448

2006
Rp
111.212.119
1.947.185.986
(1.922.873.251)
135.524.854

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan
kerugian akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.

6.

Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia
2007
Tingkat Bunga
Jenis Penempatan

Rupiah
Call Money - Bank Indonesia
Call Money

Jangka Waktu

Rata-rata per Tahun
(%)

5 hari
5 hari

3,00
6,53

Jumlah
Rp

1.754.853.810.912
75.000.000.000

Sub Jumlah
Dikurangi : Penyisihan Kerugian

1.829.853.810.912
(750.000.000)

Jumlah

1.829.103.810.912
2006

Jenis Penempatan

Rupiah
Call Money - Bank Indonesia
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia
Sub Jumlah
Mata Uang Asing
Call Money
Dolar Amerika Serikat
Sub Jumlah
Jumlah
Dikurangi : Penyisihan Kerugian
Jumlah

Jangka Waktu

Tingkat Bunga
Rata-rata per Tahun
(%)

4 hari
7 hari

8,07
3,83

879.883.950.137
13.500.000.000
893.383.950.137

7 hari

4,84

18.006.000.000
18.006.000.000
911.389.950.137
(180.060.000)
911.209.890.137

20

Jumlah
Rp

DRAFT

For Discussion Purpose Only
April 29, 2008
To be Finalized
Agreed by :
Date
:

PT BANK DKI
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2007 dan 2006
(Dalam Rupiah Penuh)
Jumlah tercatat penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal
31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut:
2007
Jenis Penempatan

< = 1 bulan

> 1 - 3 bulan

> 3 - 12 bulan

> 12 bulan

Jumlah

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rupiah
Call Money - Bank Indonesia
Call Money
Jumlah

1.754.853.810.912

--

--

--

1.754.853.810.912

75.000.000.000

--

--

--

75.000.000.000

1.829.853.810.912

--

--

--

1.829.853.810.912

2006
Jenis Penempatan

< = 1 bulan

> 1 - 3 bulan

> 3 - 12 bulan

> 12 bulan

Jumlah

Rp

Rp

Rp

Rp

Rp

Rupiah
Call Money - Bank Indonesia
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia
Sub Jumlah

879.883.950.137

--

--

--

879.883.950.137

13.500.000.000

--

--

--

13.500.000.000

893.383.950.137

--

--

--

893.383.950.137

18.006.000.000

--

--

--

18.006.000.000

18.006.000.000

--

--

--

18.006.000.000

911.389.950.137

--

--

--

911.389.950.137

Mata Uang Asing
Call Money
Dolar Amerika Serikat
Sub Jumlah
Jumlah

Perubahan dalam penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut:
2007
Rp
180.060.000
4.774.492.75