Surat Undangan Sudah Gunakan 22Bawono22 Bukan 22Buwono22 JPNN.COM

Surat Undangan Sudah Gunakan "Bawono", Bukan "Buwono" - JPNN.COM

20/7/17, 6)01 pm

Kamis, 20 Juli 2017 – 10:37 WIB
Pencarian Berita ...

Nasional
Politik
Daerah
Ekonomi
Internasional
Olahraga
Entertainment
Lifestyle
Travel
Video
Foto
INDEKS
Menu
JPNN.COM / Nasional / Humaniora / Surat Undangan Sudah Gunakan "Bawono", Bukan "Buwono"


Surat Undangan Sudah Gunakan "Bawono", Bukan "Buwono"
Kamis, 14 Mei 2015 – 20:16 WIB

Foto: Guntur Aga/Radar Jogja/dok.JPNN
SHARES
http://www.jpnn.com/news/surat-undangan-sudah-gunakan-bawono-bukan-buwono

Page 1 of 11

Surat Undangan Sudah Gunakan "Bawono", Bukan "Buwono" - JPNN.COM

20/7/17, 6)01 pm

JOGJA - Meski mendapatkan penolakan dari mayoritas pangeran putra Sri Sultan Hamengku Buwono
IX, langkah Hamengku Buwono X untuk mengganti nama dan gelarnya tampaknya sudah bulat. Raja
yang naik takhta sejak 7 Maret 1989 tak begitu mempedulikan sikap dari adik-adiknya tersebut.
Terbukti, sore kemarin sejumlah pejabat daerah, anggota dewan maupun pejabat instansi vertikal telah
menerima undangan tingalan jumenengan dalem atau peringatan ulang tahun naik takhta raja ke-27.
Tertulis di undangan itu peringatan tingalan jumenengan dalem Sultan Hamengku Bawono X dan bukan

Sultan Hamengku Buwono X.
“Hamengku Bawono kan baru dideklarasikan kemarin, kok ini sudah peringatan yang ke-27 tahun,” ujar
seorang pejabat yang menerima undangan itu sambil tersenyum sekaligus gedek-gedek (menggelengkan
kepala).
Dalam undangan berkop Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat itu tertulis acara dilangsungkan di Bangsal
Pagelaran, Keraton Jogja.
Acaranya berlangsung Senin (18/5) malam pukul 19.00. Undangan diminta hadir setengah jam
sebelumnya. Terpisah, Penghageng Kawedanan Hageng Wahana Sarta Kriya Keraton Jogja KGPH
Hadiwinoto menegaskan, raja yang sekarang bertakhta di keraton masih bergelar Hamengku Buwono X.
“Gelarnya tetap itu, nggak ada yang berubah,” tegasnya. Sebagai konsistensi atas sikap itu, kerabat
keraton akan menggelar acara adat berupa labuhan ke pantai selatan (Parangkusumo) dan Gunung Merapi
pada Rabu (20/5) atau bertepa-tan dengan 29 Rejeb. Labuhan yang rutin diadakan setiap tahun itu khusus
untuk memperingati ulang tahun kenaikan takhta Hamengku Buwono X.
“Bukan Hamengku Bawono. Kami menganggap sabdaraja tentang perubahan nama itu secara adat sejak
awal cacat. Maka produknya juga batal demi hukum,” ujar adik kandung HB X ini.
1
2
Next
TAGS keraton jogja


Berita Terkait

http://www.jpnn.com/news/surat-undangan-sudah-gunakan-bawono-bukan-buwono

Page 2 of 11