PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ADOBE FLASH PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 SURAKARTA | - | Tata Arta 9182 19524 1 SM

Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm. 1-15
Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash pada
Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
SMK Negeri 1 Surakarta. Agustus, 2016.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ADOBE FLASH
PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
SMK NEGERI 1 SURAKARTA
Ernawati, Siswandari, Sohidin*
*Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
[email protected]

ABSTRACT
The objective of this research is to investigate the feasibility and effectiveness of Adobe
Flash-base learning material in Trading Company Accounting to improve the learning
achievement of the students of State Vocational High School 1 of Surakarta. This research
used the research and development (R&D) method. It employed the procedure of R & D
claimed Borg and Gall modified into eight phases, namely: (1) preliminarily research and
data collection, (2) planning, (3) development of initial product format, (4) design validation,
(5) initial experiment, (6) product revision, (7) field experiment, (8) final product revision.

The learning material was validated by three experts, and then it was experimented to 30
students in Grade XI Accounting 2 of State Vocational High School 1 of Surakarta as the
experimental class. The research also involved 32 students in Grade XI Accounting 1 of the
school as the control class. The data of research during the development were analyzed by
using qualitative model of analysis claimed Miles and Huberman; the feasibility of the
developed learning material was analyzed by using the score of criteria; and the learning
achievement was analyzed by using the t test. The results of research are as follows. Firstly,
the developed Adobe Flash-based learning material belongs to the very good category if
viewed from the aspects of content feasibility, language, presentation, and graph. Secondly,
the developed Adobe Flash-based learning material is effective to improve the learning
achievement of the students of State Vocational High School 1 of Surakarta as indicated by
the result of the t test = 0.000 which was smaller than 0.05, meaning that there was a
significant difference in the average score between the experimental class and the control
class. The experimental class has a higher average score improvement than the control class;
the average score of the former increased as many as 31.6 points from 59.07 to 90.67,
whereas the that of the latter increased as many as 13.66 points from 60.28 to 73.94.
Keywords: learning material, Adobe Flash, Adobe Flash-based learning material, learning
achievement
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan keefektifan bahan ajar

berbasis Adobe Flash pada pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa XI Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta. Penelitian ini merupakan
penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian pengembangan
bahan ajar berbasis Adobe Flash ini menggunakan prosedur Borg dan Gall yang dimodifikasi
menjadi delapan langkah yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, 2)

2 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
perencanaan, 3) pengembangan format produk awal, 4) validasi desain, 5) uji coba awal, 6)
revisi produk, 7) uji coba lapangan, dan 8) revisi produk akhir. Bahan ajar divalidasi oleh tiga
ahli, selanjutnya diujicobakan kepada 30 siswa kelas XI Akuntansi 2 SMK Negeri 1
Surakarta sebagai kelas eksperimen dengan melibatkan 32 siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK
Negeri 1 Surakarta sebagai kelas kontrol. Analisis data yang digunakan selama
pengembangan adalah analisis kualitatif dengan model Miles dan Huberman, analisis
kelayakan bahan ajar berdasarkan skor kriteria, dan analisis prestasi belajar melalui t-test.
Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, bahan ajar berbasis Adobe Flash termasuk dalam
kategori sangat baik ditinjau dari aspek kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafikaan.
Kedua, bahan ajar berbasis Adobe Flash pada pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang
efektif meningkatkan prestasi belajar siswa SMK Negeri 1 Surakarta. Analisis independent
sample t-test menunjukkan perolehan signifikansi 0,000 atau kurang dari 0,05 memiliki
makna terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kelas eksperimen dan kontrol secara

signifikan. Peningkatan nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.
Nilai rata-rata kelas eksperimen meningkat 31,6 point dari 59,07 menjadi 90,67, sedangkan
nilai rata-rata kelas kontrol hanya meningkat 13,66 point dari 60,28 menjadi 73,94.
Kata Kunci : bahan ajar, Adobe Flash, bahan ajar berbasis Adobe Flash, prestasi
belajar

mempunyai

PENDAHULUAN
Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas

dibutuhkan

agar

dapat

keterampilan


menciptakan

dalam

pembelajaran

menyenangkan

agar

siswa

yang
mengikuti

beradaptasi dan menghadapi persaingan

pembelajaran tanpa paksaan dan rasa

yang semakin ketat. Hal tersebut dapat


bosan. Guru juga harus mengupayakan

diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan

agar siswa mudah untuk memahami setiap

sebagai bagian yang vital dalam kehidupan

materi yang disampaikan sehingga mampu

membutuhkan

mencapai

teknologi.

Pesatnya

tingkat


kompetensi

yang

perkembangan teknologi menjadi suatu hal

ditetapkan. Hal tersebut dapat dicapai,

yang

salah

menggembirakan.

Teknologi

satunya

diharapkan membawa nilai tambah dalam


bahan

dunia pendidikan, khususnya kegiatan

teknologi.

ajar

dengan
yang

pengembangan

bersinergi

dengan

pembelajaran. Terkait hal tersebut, guru


Bahan ajar merupakan bahan yang

atau pendidik sebaiknya mengenal dan

disusun secara sistematis dan digunakan

mampu memanfaatkan teknologi dalam

guru untuk melaksanakan transformasi

rangka

ilmu kepada siswa. Bahan ajar dapat

mendukung

kegiatan

belajar


mengajar.

berupa hand out, modul, buku teks,

Berbekal pengetahuan saja tidak

Lembar Kegiatan Siswa (LKS), model

cukup untuk menciptakan pembelajaran

(maket), bahan ajar audio, video bahan

yang menyenangkan. Seorang guru harus

ajar, bahan ajar interaktif, dan sebagainya.

Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash 3
pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm.
1-15

Bahan ajar yang dikembangkan harus tepat

untuk melaksanakan pembelajaran. Bahan

atau sesuai dengan kebutuhan siswa.

ajar yang disusun secara sistematis dan

Faktanya, terdapat kesenjangan antara

menarik mampu menumbuhkan minat

bahan

siswa untuk belajar serta belajar tidak lagi

ajar

yang


ada

dengan

yang

diharapkan atau sesuai dengan kebutuhan.

sebagai kegiatan yang membosankan tetapi

Bahan ajar ideal adalah bahan ajar

sebagai kegiatan yang menyenangkan.

yang sesuai dengan kebutuhan siswa,

Perasaan senang terhadap belajar akan

sehingga meningkatkan daya tarik dan

membantu siswa untuk lebih mudah

memudahkan siswa untuk belajar. Guru

memahami materi yang harus dikuasai,

yang mengetahui kebutuhan anak didiknya

pada

sehingga bahan ajar lebih tepat apabila

prestasi belajar.

akhirnya

mampu

meningkatkan

dikembangkan sendiri oleh guru. Guru

Faktanya bahwa guru lebih memilih

secara leluasa mengembangkan bahan ajar

menggunakan bahan ajar buatan orang lain

dengan

di dalam kegiatan mengajar. Hal ini

memperhatikan

perkembangan,
lingkungan

dikarenakan proses pembuatan bahan ajar

belajar. Bahan ajar yang sesuai kebutuhan

membutuhkan waktu dan tenaga yang

akan lebih dapat memberikan kontribusi

lebih banyak sementara guru memiliki

terhadap

pembelajaran

kegiatan lain di luar profesinya sebagai

dibandingkan dengan menggunakan bahan

guru. Bahan ajar siap pakai, belum pasti

ajar buatan orang lain. Hal ini menjadi

sesuai dengan perkembangan, karakteristik

alasan pembuatan dan pengembangan

siswa, serta lingkungan belajar. Bahan ajar

bahan ajar dilakukan sendiri oleh guru

siap pakai berisiko bahan ajar yang tidak

dengan rasa tanggung jawab dan dedikasi

menarik dan sesuai dengan kebutuhan

yang tinggi.

siswa.

karakteristik

siswa,

keberhasilan

Pengembangan
memberikan

serta

manfaat

bahan

ajar

dalam

proses

Permasalahan mengenai bahan ajar
juga

dijumpai

pada

pembelajaran

pembelajaran. Keberadaan bahan ajar,

Akuntansi Perusahaan Dagang di kelas XI

guru tidak lagi sebagai pusat pembelajaran

Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta. Guru

melainkan sebagai fasilitator. Terdapat

belum

manfaat lain yaitu kemungkinan siswa

bahan ajar yang menarik, inovatif, dan

untuk belajar mandiri tanpa bantuan guru

adaptif terhadap perkembangan teknologi.

apabila suatu ketika berhalangan hadir

Siswa belum memiliki bahan ajar, baik

melaksanakan

pengembangan

4 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
bahan

ajar

berbasis

teknologi

yang

dimanfaatkan

cetak

maupun

langsung

penulisan,

materi,

dan

tampilan. Materi yang dicakup bahan ajar

pembelajaran.

harus

menyebabkan

sistematis yaitu dari bahasan mudah

kesulitan terhadap pemahaman materi

hingga sulit sedangkan tampilan dibuat

Akuntansi Perusahaan Dagang. Setiap

secara menarik dengan memperhatikan

kelas memiliki fasilitas berupa LCD dan

layout, teks, warna, gambar, dan animasi.

proyektor, akan tetapi fasilitas tersebut

Komponen-komponen tersebut diharapkan

belum dimanfaatkan untuk mendukung

dapat menumbuhkan minat siswa dalam

pembelajaran.

proses pembelajaran maupun kegiatan

Ketiadaan

dalam

dapat

sistematika

bahan

ajar

Tampak

bahwa

guru

lengkap

dan

belajar

kemudian menyampaikan materi dengan

diharapkan meningkatkan prestasi belajar

ceramah

hanya

khususnya Akuntansi Perusahaan Dagang.

mendengar dan mencatat materi yang

Hal ini sejalan dengan penelitian yang

disampaikan guru.

dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan

siswa

Berdasarkan wawancara, ditemukan

yang

secara

menggunakan bahan ajar berupa teks

sedangkan

mandiri,

disusun

selanjutnya

Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)

Akuntansi

Universitas Mercu Buana Yogyakarta

SMK

Negeri

1

(2014:

rendah.

Hal

ini

pembelajaran menggunakan Adobe Flash

dibuktikan dengan hasil tes yaitu sebesar

CS3 efektif meningkatkan prestasi belajar

69,57% dari 92 siswa kelas XI Akuntansi

Matematika siswa SMA kelas X semester

mendapat

II materi pokok trigonometri.

bahwa

prestasi

Perusahaan
Surakarta

belajar

Dagang
termasuk

nilai

di

bawah

Kriteria

207)

bahwa

pengembangan

Ketuntasan Minimal. Prestasi belajar dapat

Riyani (2012:20) menyatakan bahwa

ditingkatkan dengan pengembangan bahan

prestasi belajar merupakan hasil penilaian

ajar. Riyani (2012:20) mengungkapkan

atas

bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh

keterampilan-keterampilan tertentu yang

tujuan pembelajaran, bahan ajar yang

dipelajari selama masa belajar. Azwar

digunakan, kegiatan belajar mengajar,

(2002:164) berpendapat bahwa prestasi

metode, alat, sumber dan evaluasi proses

belajar

belajar mengajar.

bentuk indikator-indikator berupa nilai

Pengembangan bahan ajar berbasis

rapor,

kemampuan,

dapat

indeks

kecakapan

dioperasionalkan

prestasi

studi,

dan

dalam

angka

Adobe Flash menjadi alternatif untuk

kelulusan,

meningkatkan

Prestasi belajar siswa dapat diketahui

Bahan

ajar

prestasi
harus

belajar

siswa.

memperhatikan

setelah

dan

predikat

dilaksanakan

keberhasilan.

evaluasi.

Hasil

Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash 5
pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm.
1-15
evaluasi menunjukkan tinggi rendahnya

(2013:34-39)

prestasi belajar siswa.

mengenai pengaruh penggunaan bahan ajar

Kecakapan
menyelesaikan

siswa
suatu

dalam

tugas

mempertunjukkan

atau

penguasaan

memberikan

pandangan

bahwa bahan ajar dapat menumbuhkan
kegemaran

siswa

untuk

mengikuti

pelajaran yang disampaikan oleh guru.

pengetahuan terhadap bahan ajar dapat

Otor,

diukur dengan tes prestasi. Tes prestasi

menyatakan bahwa siswa yang diajar

pada penelitian ini dimaksudkan untuk

menggunakan bahan ajar memiliki kinerja

mengukur pengetahuan siswa terhadap

lebih unggul dibandingkan siswa yang

materi neraca lajur dan laporan keuangan

diajar

perusahaan dagang pada akhir program

konvensional.

Ogbeba,

dan

menggunakan

Ityo

(2015:112)

metode

ceramah

sehingga tes penelitian ini termasuk jenis

Prastowo

tes formatif. Proses belajar mengajar

mengemukakan

Akuntansi Perusahaan Dagang dinyatakan

merupakan segala bahan (baik informasi,

berhasil apabila siswa mencapai prestasi

alat, maupun teks) yang disusun secara

tinggi yaitu 75% dari jumlah siswa yang

sistematis menampilkan sosok utuh dari

mengikuti

kompetensi yang akan dikuasai siswa dan

proses

belajar

mengajar

memenuhi nilai KKM.

meliputi

faktor

bahwa

bahan

ajar

digunakan dalam proses pembelajaran

Faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar

(2013:298)

internal

dengan tujuan perencanaan dan penelaahan

dan

implementasi pembelajaran. Contoh: buku

eksternal. Faktor internal meliputi: kondisi

pelajaran, modul, handout, LKS, model

psikologis seperti intelegensi, sikap, bakat,

atau maket, bahan ajar audio, bahan ajar

minat, motivasi dan kondisi fisiologis yang

interaktif, dan sebagainya.

berkaitan dengan tubuh siswa. Adapun

Supriyono,

dkk.

(2015:2)

faktor eksternal meliputi: instrumental

menjelaskan bahwa Adobe Flash (dahulu

seperti

sarana

bernama Macromedia Flash) merupakan

pembelajaran, tujuan pembelajaran, bahan

salah satu perangkat lunak komputer yang

ajar yang digunakan, kegiatan belajar

merupakan

mengajar, metode, alat, sumber, evaluasi

Systems yang digunakan untuk membuat

proses belajar mengajar dan lingkungan,

gambar vektor maupun animasi gambar

seperti lingkungan tempat tinggal, sekolah,

tersebut. Berkas yang dihasilkan dari

dan lingkungan sosial. Utami dan Nugroho

perangkat

kurikulum,

guru,

produk

lunak

ini

unggulan

Adobe

mempunyai

file

6 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
extension .swf dan dapat diputar di

balik jawaban siswa seperti “Good Job”,

penjelajah web yang telah dipasangi Adobe

“Excellent”, dan “Try Again” dapat

Flash Player. Flash menggunakan bahasa

memotivasi siswa untuk belajar.

pemrograman bernama ActionScript yang
muncul pertama kalinya pada Flash 5.

Flash

Madcoms (2007:1) mengemukakan
beberapa

Flash

keunggulan

Bahan ajar interaktif berbasis Adobe

dalam

ini

memiliki

fungsi

meningkatkan

proses

menjadi

efektif

lebih

untuk

pembelajaran
dan

interaktif,

membuat dan mengolah animasi 2D.

sebagai alat evaluasi pencapaian hasil

Keunggulan tersebut yaitu dapat membuat

pembelajaran, siswa dapat belajar secara

tombol interaktif dengan sebuah movie

lebih mandiri dimana dan kapan saja,

atau objek yang lain, dapat membuat

siswa

perubahan

dalam

kecepatan masing-masing serta belajar

movie, dapat membuat perubahan animasi

berdasarkan urutan yang dikehendaki.

dari satu bentuk ke bentuk lain, dapat

Beberapa

membuat

dengan

mampu meningkatkan prestasi belajar

mengikuti alur yang telah ditetapkan, dapat

siswa pada mata pelajaran Akuntansi

dikonversi dan dipublikasikan (publish) ke

Perusahaan Dagang.

dalam beberapa tipe diantaranya: .swf,

Prastowo

transparansi

gerakan

warna

animasi

dapat

belajar

fungsi

sesuai

tersebut

dengan

diharapkan

(2013:40-43)

.html, .jpg, .png, .exe, dan .mov., dapat

mengklasifikasikan bahan ajar berdasarkan

mengolah dan membuat animasi dari objek

bentuknya menjadi empat macam, antara

Bitmap, Flash program animasi berbasis

lain bahan cetak, bahan ajar dengar, bahan

vektor mempunyai fleksibilitas dalam

ajar pandang dengar, dan bahan ajar

pembuatan

dan

interaktif. Bahan ajar siklus akuntansi

terintegrasi dengan Adobe Photoshop dan

perusahaan dagang berbasis Adobe Flash

Illustrator.

termasuk dalam golongan bahan ajar

objek-objek

vektor,

Bahan ajar berbasis Adobe Flash

interaktif. Siswa sebagai pengguna dapat

dapat menciptakan pembelajaran yang

mengendalikan suatu perintah dengan

lebih menarik. Hal ini didukung dengan

tombol-tombol yang tersedia.

penelitian Surjosuseno (2013:52) bahwa
software

pembelajaran

Bahan

ajar

yang

dikembangkan

menggunakan

memuat empat komponen seperti yang

Flash lebih menarik dibandingkan sumber

dinyatakan dalam Panduan Pengembangan

belajar bahan cetak yang sudah ada.

Bahan

Software pembelajaran dilengkapi dengan

Departemen Pendidikan Nasional yaitu

warna, suara asli bahasa inggris, umpan

komponen

Ajar

yang

kelayakan

diterbitkan

isi,

oleh

komponen

Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash 7
pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm.
1-15
kebahasaan, komponen penyajian, dan

mempelajari pencatatan akuntansi yang

komponen kegrafikaan (2008).

diterapkan pada perusahaan dagang.

Produk berupa bahan ajar digunakan

Tujuan yang hendak dicapai dalam

dalam proses pembelajaran Akuntansi

penelitian ini yaitu mengembangkan bahan

Perusahaan Dagang di SMK Negeri 1

ajar

Surakarta.

pembelajaran

Susanto

(2014:19)

bahwa

pembelajaran

mengemukakan
merupakan

bantuan

yang

diberikan

pendidik agar terjadi proses pemerolehan
ilmu

dan

pengetahuan,

Adobe

berbasis

Flash

Akuntansi

pada

Perusahaan

Dagang yang layak dan efektif untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa XI
Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta.

penguasaan,

kemahiran, dan tabiat serta pembentukan

METODE

sikap

Jenis penelitian ini adalah penelitian dan

dan

keyakinan

pada

siswa.

Pembelajaran juga diartikan sebagai usaha

pengembangan

sadar

Development/R

dari

seseorang

guru

untuk

(Research
and

D).

and
Sugiyono

membelajarkan siswanya (mengarahkan

(2013:297),

“Penelitian

dan

interaksi siswa dengan sumber belajar

pengembangan

merupakan

metode

lainnya) dalam rangka mencapai tujuan

penelitian

yang diharapkan.

menghasilkan produk tertentu dan menguji

American

Accounting

yang

digunakan

untuk

Associaton

keefektifan produk tersebut”. Produk yang

(AAA) mendefinisikan akuntansi sebagai

dikembangkan dalam penelitian ini yaitu

suatu

pengidentifikasian,

berupa bahan ajar akuntansi perusahaan

pengomunikasian

dagang. Bahan ajar ini memuat materi

informasi ekonomi yang dimungkinkan

siklus akuntansi perusahaan dagang yang

untuk

pertimbangan-

dikembangkan dengan software Adobe

pertimbangan dan keputusan-keputusan

Flash untuk meningkatkan prestasi belajar

oleh para pemakai informasi tersebut

Akuntansi Perusahaan Dagang kelas XI

(Soemantri,

Akuntansi

Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta.

Perusahaan Dagang termasuk salah satu

Subjek uji coba produk yaitu ahli materi,

mata pelajaran di Sekolah Menengah

media, praktisi, dan siswa kelas XI

Kejuruan yang harus ditempuh oleh siswa

Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Surakarta

kelas XI akuntansi. Mata pelajaran ini

tahun ajaran 2015/2016.

proses

pengukuran,

dan

membuat

2011:

19).

8 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
Bahan

ajar

modifikasi

dikembangkan

model

Borg

dengan

dan

Gall.

pengisian angket terbuka. Data tersebut
dianalisis

dengan

model

Miles

Data

kuantitatif

dan

Penelitian dan pengembangan (Research

Huberman.

and Development) berdasarkan model

angket kelayakan bahan ajar dianalisis

Borg dan Gall terdiri atas : 1) penelitian

dengan

dan pengumpulan informasi awal, 2)

kuantitatif berupa nilai posttest antara

perencanaan, 3) pengembangan format

kelompok

produk awal, 4) uji coba awal, 5) revisi

dianalisis dengan independent samples t-

produk, 6) uji coba lapangan, 7) revisi

test.

deskriptif

pengisian

presentase.

eksperimen

dan

Data

kontrol

produk, 8) uji lapangan, 9) revisi produk
akhir,

dan

10)

implementasi

desiminasi

(Setyosari,

dan

2013:237).

Langkah-langkah pengembangan bahan

HASIL

PENELITIAN

DAN

PEMBAHASAN
Hasil Penelitian

ajar berbasis Adobe Flash disederhanakan

Bahan ajar berbasis Adobe Flash

menjadi: 1) penelitian dan pengumpulan

memiliki struktur yang terdiri atas judul,

informasi

pengantar, petunjuk, kompetensi dasar,

awal,

2)

perencanaan,

3)

pengembangan format produk awal, 4)

materi,

validasi desain, 5) uji coba awal, 6) revisi

pengembang.

produk, 7) uji coba lapangan, dan 8) revisi

Uji Coba Tim Ahli

produk akhir.

latihan,

evaluasi,

dan

profil

Berdasarkan uji coba produk oleh

Teknik

pengumpulan

yang

ahli materi, media, dan praktisi diperoleh

digunakan yaitu obervasi, wawancara, tes,

hasil kelayakan bahan ajar berbasis Adobe

dan

Flash seperti pada tabel 1 berikut ini.

angket.

menggunakan

Uji

data

validitas

validitas

isi.

data

Purwanto

(2013:120) menyatakan bahwa validitas isi
(content

validity)

adalah

pengujian

validitas dilakukan atas isinya untuk
memastikan apakah instrumen sudah dapat

Tabel 1. Hasil Penilaian oleh Tim Ahli
No
1.
2.
3.
4.

Aspek Penilaian
Kelayakan Isi
Kebahasaan
Sajian
Kegrafikaan

Ratarata
90,77
92,86
93,75
90

Kategori
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik

mengukur secara tepat keadaan yang
diukur.
Data

Berdasarkan penilaian dari para ahli
yang

diperoleh

dalam

seperti pada tabel 1, bahan ajar berbasis

penelitian ini berupa data kualitatif dan

Adobe Flash sudah layak dari aspek

kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil

kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan

observasi, wawancara, dan saran dari hasil

Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash 9
pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm.
1-15
kegrafikaan. Uji coba ini juga memperoleh

Berdasarkan

pengisian

angket

berpendapat

positif

beberapa masukan. Ahli materi memberi

terbuka,

masukan pada aspek sajian yaitu untuk

terhadap penggunaan bahan ajar. Bahan

memperbaiki soal evaluasi karena terdapat

ajar telah disusun dengan tampilan slide

soal yang tidak sesuai dengan materi uji

sangat menarik, menggunakan bahasa

coba. Ahli media memberi masukan pada

yang mudah dipahami, disusun secara

aspek kegrafikaan yaitu untuk melengkapi

lengkap dan membantu siswa memahami

bahan ajar dengan video motivasi dan

materi dengan mudah, memotivasi siswa

reward bagi siswa yang dinyatakan lulus

untuk

serta memperbaiki pewarnaan halaman.

semangat belajar siswa. Tahap uji coba

Masukan tersebut dijadikan bahan untuk

awal juga didapatkan masukan untuk

perbaikan

melengkapi

produk,

selanjutnya

dapat

siswa

belajar,

dan

halaman

menumbuhkan

setelah

evaluasi

diujicobakan kepada siswa dalam skala

dengan tombol agar bisa kembali ke

kecil. Praktisi menyatakan bahwa bahan

halaman sebelumnya atau halaman utama

ajar

sudah

selanjutnya

disusun
dapat

dengan

baik,

bahan ajar. Masukan tersebut dijadikan

diujicobakan

tanpa

bahan untuk perbaikan produk, selanjutnya

memberikan saran perbaikan.

dapat diujicobakan kepada siswa dalam

Uji Coba Awal

skala sedang.

Uji coba produk awal dilakukan

Uji Coba Lapangan

terhadap 10 siswa kelas XI Akuntansi 2.

Uji

coba

lapangan

dilakukan

Tanggapan siswa terhadap produk yang

terhadap 30 siswa kelas XI Akuntansi 2.

dikembangkan ditunjukkan pada tabel 2

Tanggapan siswa terhadap produk yang

berikut ini.

dikembangkan ditunjukkan pada tabel 3
berikut ini.

Tabel 2. Hasil Uji Coba Awal (Skala
Kecil)
No

2

Aspek yang
Dinilai
Sajian
materi
Tampilan

3

Manfaat

271

300

90,33

4

Operasional

92

100

92

Total

551

600

91,83

1

Jumlah
Skor
94

SMI

(%)

Kategori

100

94

94

100

94

Sangat
Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik

Tabel 3. Hasil Uji Coba Lapangan (Skala
Sedang)
No

Jumlah
Skor
270

SMI

(%)

Kategori

300

90

2

Aspek yang
Dinilai
Sajian
materi
Tampilan

272

300

90,67

3
4

Manfaat
Operasional

792
273

900
300

88
91

Total

1607

1800

89,28

Sangat
Baik
Sangat
Baik
Baik
Sangat
Baik
Baik

1

10 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
angket

dilaksanakan melalui delapan tahap yaitu:

yaitu

1) penelitian dan pengumpulan informasi

pembelajaran berikutnya disarankan untuk

awal, 2) perencanaan, 3) pengembangan

Adobe

dan

format produk awal, 4) validasi desain, 5)

pembelajaran menggunakan bahan ajar

uji coba awal, 6) revisi produk, 7) uji coba

berbasis Adobe Flash sebaiknya bisa

lapangan, dan 8) revisi produk akhir.

diterapkan pada pelajaran lain. Tahap uji

Tahapan tersebut dibahas sebagai berikut.

Berdasarkan
terbuka,

pengisian

diperoleh

menggunakan

pendapat

Flash

coba lapangan juga diperoleh masukan

Tahap pertama, penelitian dan

untuk memperbaiki kolom lembar jawab

pengumpulan informasi. Informasi awal

esai

kecil.

diperoleh dari observasi dan wawancara.

Masukan ini selajutnya dijadikan dasar

Berdasarkan pengamatan di kelas XI AK

penyempurnaan bahan ajar.

1, 2, dan 3, siswa belum memiliki bahan

Uji Keefektifan Bahan Ajar

ajar

karena

dianggap

terlalu

Akuntansi

Perusahaan

Dagang.

Pengujian dilakukan dengan desain

Sumber belajar siswa terbatas pada materi

pretest posttest control group design

yang disampaikan guru. Setiap kelas sudah

(terdapat

dilengkapi dengan LCD dan projektor

kelompok

eksperimen

dan

kontrol). Hasil pretest ditunjukkan seperti

namun

pada tabel 4.

mendukung

belum

digunakan

kegiatan

untuk

pembelajaran.

Berdasarkan wawancara kepada guru, 64
Tabel 4. Hasil Pretest Siswa XI Akuntansi
No.

Kelas

Lulus

1.
2.

XI AK-1
XI AK-2

3
2

Tidak
Lulus
29
28

Nilai Ratarata
60,28
59,07

dari 92 siswa mendapat nilai di bawah
KKM (KKM=78) atau 69,57% siswa
belum lulus. Guru menyarankan untuk
mengembangkan bahan ajar yang memuat

Hasil posttest ditunjukkan seperti
pada tabel 5.
Tabel 5.
Akuntansi

materi satu siklus akuntansi perusahaan
dagang lengkap dengan contoh, latihan,

Hasil

Posttest

Siswa

XI

dan penilaian. Bahan ajar dikembangkan
dengan sofware Adobe Flash. Software

No.

Kelas

Lulus

1.
2.

XI AK-1
XI AK-2

12
30

Tidak
Lulus
20
-

Nilai Ratarata
73,94
90,67

tersebut

dipilih

dengan

pertimbangan

sebagai berikut: 1) Adobe Flash memiliki
keunggulan dalam membuat dan mengolah

Pembahasan

animasi 2D, 2) bisa mengkombinasikan

Penelitian pengembangan bahan ajar

teks, gambar, animasi, audio, dan video

berbasis Adobe Flash pada pembelajaran

serta memiliki menu-menu yang mudah

Akuntansi Perusahaan Dagang ini telah

dipilih dan digunakan, 3) mampu dalam

Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash 11
pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm.
1-15
warna,

dengan proses instalasi software Adobe

musik, dan animasi sehingga memilik daya

Flash. Produksi bisa dilanjutkan dengan

tarik untuk dipelajari, 4) dapat dirancang

membuka software yang sudah diinstal,

untuk memberikan umpan balik terhadap

kemudian pilih Create New ActionScript

prestasi belajar siswa, dan 5) dapat

2.0. Bahan-bahan seperti materi, gambar,

dirancang

video, dan audio dikumpulkan diproduksi

mengintegrasikan

komponen

untuk

memeriksa

dan

memberikan nilai prestasi belajar secara

menjadi

bahan

ajar

siklus

akuntansi

otomatis.

perusahaan dagang berbasis Adobe Flash.

Tahap kedua yaitu perencanaan.

Semua file terkait dimasukkan dalam

Ada tiga hal yang dilakukan pada tahap

folder bernama “Aplikasi Bahan Ajar

ini. Pertama, merumuskan tujuan khusus

Berbasis Adobe Flash”. Folder tersebut

yang

produk.

berisi empat file dengan nama “Bahan Ajar

Pengembangan bahan ajar berbasis Adobe

Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang”,

Flash ini bertujuan untuk meningkatkan

“SoalDagang”, “Video Motivasi Belajar”,

prestasi belajar Akuntansi Perusahaan

dan

Dagang.

dilakukan proses burning ke dalam CD

ingin

dicapai

Prestasi

oleh

yang

ditingkatkan

dibatasi pada materi yang terdapat dalam

“Video

Reward”,

selanjutnya

pembelajaran.

Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi

Tahap keempat, validasi desain.

Dasar (KD) 3.10 dan 4.10. Kedua,

Format produk awal dinilai oleh tiga ahli.

menyusun urutan program dalam bentuk

Aspek kelayakan isi mendapat presentase

struktur pohon dan menyusun urutan

rata-rata sebesar 90,77% (sangat baik),

pembelajaran yang diwujudkan dalam

kebahasaan mendapat presentase rata-rata

bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

sebesar 92,86% (sangat baik), sajian

(RPP). RPP dilengkapi dengan kisi-kisi

mendapat

soal, instrumen tes prestasi belajar, kunci

93,75% (sangat baik) dan kegrafikaan

jawaban, dan norma penilaian. Ketiga,

mendapat presentase rata-rata sebesar 90%

menetapkan

ini

(sangat baik). Berdasarkan penilaian tim

melibatkan tiga ahli untuk menilai aspek

ahli, maka bahan ajar berbasis Adobe

kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan

Flash yang dikembangkan telah layak dari

kegrafikaan.

aspek kelayakan isi, kebahasaan, sajian,

Tahap

ahli.

Pengembangan

ketiga,

pengembangan

format produk awal. Tahap ini diawali

presentase

dan kegrafikaan.

rata-rata sebesar

12 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
Bahan ajar perlu diperbaiki sebelum

tidak dijadikan dasar perbaikan karena

diujicobakan kepada siswa. Perbaikan

cakupan bahan ajar ini sudah dibatasi

yang dilakukan yaitu memperbaiki soal

hanya

evaluasi karena terdapat soal yang tidak

perusahaan dagang. Masukan lain yaitu

sesuai dengan materi uji coba, melengkapi

melengkapi

bahan ajar dengan video motivasi dan

dengan tombol agar bisa kembali ke

reward bagi siswa yang dinyatakan lulus,

halaman sebelumnya atau halaman utama

dan memperbaiki pewarnaan halaman.

bahan ajar. Masukan tersebut, selanjutnya

Tahap kelima, uji coba awal (skala
kecil). Uji coba awal dilakukan terhadap

pada

materi

halaman

siklus

akuntansi

setelah

evaluasi

dijadikan bahan untuk perbaikan produk.
Tahap ketujuh, uji coba lapangan

10 siswa. Tahap ini bertujuan untuk

(skala

mengetahui tanggapan siswa terhadap

dilakukan

bahan

dikembangkan.

Akuntansi 2 yang terdiri dari 30 siswa.

Berdasarkan uji coba awal, sajian materi

Tahap ini bertujuan untuk mengetahui

memperoleh presentase 94% (sangat baik),

tanggapan siswa terhadap bahan ajar serta

tampilan 94% (sangat baik), manfaat

mengetahui keefektifan bahan ajar berbasis

90,33% (sangat baik), dan operasional

Adobe Flash dalam meningkatkan prestasi

92% (sangat baik). Hasil keseluruhan

belajar Akuntansi Perusahaan Dagang.

diperoleh

91,83%

Berdasarkan uji coba lapangan, aspek

pengisian

sajian materi memperoleh presentase 90%

angket terbuka, siswa memberi respon

(sangat baik), tampilan 90,67% (sangat

positif terhadap digunakannya bahan ajar

baik), manfaat 88% (baik), dan operasional

dalam pembelajaran. Siswa menyatakan

91% (sangat baik). Hasil keseluruhan

bahwa tampilan slide sangat menarik,

diperoleh

bahasa mudah dipahami, bahan ajar sudah

Siswa menyatakan bahwa bahan ajar

lengkap dan membantu siswa memahami

berbasis Adobe Flash yang dikembangkan

materi

sudah baik dari aspek sajian, tampilan,

(sangat

ajar

yang

presentase
baik).

dengan

sebesar

Berdasarkan

mudah,

bahan

ajar

memotivasi siswa untuk belajar, dan
menumbuhkan semangat belajar siswa.

sedang).

Uji

terhadap

presentase

coba
satu

lapangan
kelas

sebesar

XI

89,28%.

manfaat, dan operasional.
Tahap uji coba lapangan, selain

Tahap keenam, revisi produk.

menilai kelayakan bahan ajar juga menilai

Berdasarkan pengisian angket terbuka,

keefektifan bahan ajar. Tahap ini menguji

siswa memberi beberapa masukan. Siswa

apakah bahan ajar yang dikembangkan

menyarankan untuk melengkapi bahan ajar

efektif

dengan pokok bahasan lain. Saran tersebut

belajar. Pengujian menggunakan desain

dalam

meningkatkan

prestasi

Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash 13
pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm.
1-15
pretest posttest control group design.

eksperimen. Nilai rata-rata kelas kontrol

Kelompok eksperimen yaitu kelas XI AK2

dengan pembelajaran biasa lebih rendah

sedangkan kelompok kontrol yaitu kelas

dibandingkan kelas ekperimen yang diberi

XI AK1. Kedua kelas tersebut diberi

perlakuan dengan bahan ajar. Perolehan

pretest, kemudian dilakukan uji prasyarat

nilai

normalitas

Uji

eksperimen berturut-turut yaitu 73,94 dan

normalitas menunjukkan nilai p > 0,05

90,67. Semua siswa dalam kelompok

maka

Uji

eksperimen memperoleh nilai di atas KKM

homogenitas menunjukkan nilai p > 0,05

sehingga dinyatakan lulus, sedangkan

maka kedua kelompok data mempunyai

terdapat 20 siswa dalam kelompok kontrol

varian yang sama. Kedua kelas tersebut,

yang belum lulus karena memperoleh nilai

selanjutnya

yang

di bawah KKM. Terdapat peningkatan dari

berbeda. Kelompok eksperimen diberi

nilai pretest ke nilai posttest baik pada

perlakuan dengan bahan ajar berbasis

kelas eksperimen maupun kontrol. Nilai

Adobe Flash sedangkan kelompok kontrol

rata-rata kelas kontrol meningkat 13,66

diajar dengan pembelajaran biasa. Tahap

point dari 60,28 menjadi 73,94. Nilai rata-

terakhir yaitu memberikan posttest kepada

rata kelas eksperimen meningkat 31,6 dari

dua kelompok. Tes ini untuk mengetahui

59,07 menjadi 90,67.

dan

data

nilai

homogenitas.

berdistribusi

diberi

siswa

normal.

perlakukan

kelas

kontrol

dan

dilangsungkan

Berdasarkan paparan di atas, maka

pembelajaran dengan bahan ajar berbasis

pengembangan bahan ajar berbasis Adobe

Adobe Flash ataupun tidak. Nilai posttest

Flash

antara kelompok eksperimen dan kontrol

Perusahaan Dagang layak dan efektif

independent

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa

selanjutnya

setelah

rata-rata

diuji

dengan

samples t-test. Uji ini digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai
rata-rata

antara

kelas

kontrol

dan

pada

pembelajaran

Akuntansi

SMK Negeri 1 Surakarta.
Tahap kedelapan, revisi produk
akhir.

Berdasarkan

pengisian

angket

eksperimen. Hasil perhitungan uji t sampel

terbuka, siswa memberi respon yang

tidak

positif.

berpasangan

dapat

dilihat

Siswa

menyarankan

agar

berikutnya

juga

menunjukkan nilai signifikansi 0,000 <

pembelajaran

0,05 maka Ho ditolak. Hal tersebut dapat

menggunakan Adobe Flash, pembelajaran

disimpulkan bahwa terdapat perbedaan

menggunakan bahan ajar berbasis Adobe

nilai rata-rata antara kelas kontrol dan

Flash sebaiknya bisa diterapkan pada

14 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
pelajaran lain. Siswa menyatakan bahwa

Pembimbing II, tim ahli, serta semua pihak

kolom lembar jawab esai terlalu kecil.

yang membantu kelancaran penyusunan

Revisi produk akhir atau penyempurnaan

artikel ilmiah ini.

bahan ajar dilakukan dengan memperbaiki
kolom esai.

SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uji coba produk bahan

DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. (2008).
Panduan Pengembangan Bahan
Ajar. Jakarta: Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah.

ajar siklus akuntansi perusahaan dagang
berbasis Adobe Flash, disimpulkan bahwa
bahan ajar tersebut layak dan efektif untuk
meningkatkan prestasi belajar Akuntansi
Perusahaan Dagang bagi siswa kelas XI
Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta. Hasil
penelitian ini membuktikan bahwa bahan
ajar berbasis Adobe Flash layak dan efektif
dalam

meningkatkan

Akuntansi

prestasi

belajar

Perusahaan

Dagang.

Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat Universitas
Mercu Buana Yogyakarta. 2014.
Pengembangan
Multimedia
Pembelajaran
Menggunakan
Adobe
Flash
CS3
untuk
Pembelajaran Matematika Siswa
SMA Kelas X Semester II Materi
Pokok Trigonometri. Yogyakarta:
AgriSains.
Madcoms. 2007. Panduan Lengkap Adobe
Flash CS3 Professional. Madiun:
CV Andi Offset.

Berdasarkan hal tersebut, guru sebaiknya
mempertimbangkan

penggunaan

bahan

ajar ini dalam pembelajaran Akuntansi
Perusahaan Dagang. Siswa diharapkan
memanfaatkan bahan ajar berbasis Adobe
Flash

untuk

pembelajaran

sehingga

prestasi belajar Akuntansi Perusahaan
Dagang dapat maksimal.

Prastowo, A. 2013. Panduan Kreatif
Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: DIVA Press.

UCAPAN TERIMAKASIH
Terselesaikannya artikel ilmiah ini
tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, ucapan terimakasih kepada Kepala
Program
FKIP

Studi
UNS,

Pendidikan
Pembimbing

Otor, E.M., Ogbeba, J., & Ityo, C.N. 2015.
Influence of Improvisedteaching
Instructional
Materials
on
Chemistry Students’ Performance
in Senior Secondary Schools in
Vandeikya Local Government
Area of Benue State, Nigeria.
Macrothink Institute, 3 (1), 111118.

Akuntansi
I,

dan

Riyani, Y. 2012. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Prestasi Belajar
Mahasiswa
(Studi
pada
Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Pontianak).
Jurnal EKSOS, 8 (1), 19-25.

Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash 15
pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm.
1-15
Setyosari, P. 2013. Metode Penelitian dan
Pengembangan.
Jakarta:
Kencana.
Soemantri, H. 2011. Memahami Akuntansi
SMK Seri A Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen Program
Keahlian Akuntansi. Bandung:
Armico.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Supriyono, dkk. 2015. Rancang Bangun
Media Pembelajaran Bahasa Dan
Huruf Jawa Berbasis Adobe Flash
CS6.
The
2nd
University
Research Coloquium, ISSN 24079189:1-9.
Surjosuseno, T.,T. 2013. Developing
Competency
Based
Reading
Materials for English Laboratory
at Tertiary Education. Sciedu
Press, 3 (3), 51-66.
Susanto, A. 2014. Teori Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: PT Fajar
Interpratama Mandiri.
Utami, S., S. & Nugroho, W. 2013.
Pemanfaatan Bahan Ajar Sistem
Informasi Akuntansi Berbasis
Multimedia Interaktif. Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi (SNATI), ISSN 19075022:34-39.

Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm. 1-15
Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe
Flash pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta. Agustus, 2016.

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK.

0 0 19

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.

0 0 21

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN CTL BERBANTU ADOBE FLASH CS6 UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI | Amalia | Tata Arta 8987 19009 1 SM

0 0 15

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI | Rahmah | Tata Arta 7435 15620 1 SM

0 5 12

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR INSTA ACCOUNTING BERBASIS MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMK | Setiani | Tata Arta 9186 19532 1 SM

0 0 15

this PDF file PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN CAKRAM DIGITAL (CD) INTERAKTIF BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR AKUNTANSI SISWA SMK NEGERI 1 SUKOHARJO | Paramitha | Tata Arta 1 SM

0 1 9

this PDF file PENGEMBANGAN MODUL AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR | Melianawati | Tata Arta 1 SM

0 0 12

this PDF file PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PRAKTIK PERBANKAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI SISWA PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK NEGERI ARANGANYAR | Ambarsari | Tata Arta 1 SM

0 0 13

this PDF file PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK | Wulandari | Tata Arta 1 SM

0 0 13

this PDF file PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID THINK ACCOUNTING (T ACCOUNT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PENGANTAR AKUNTANSI SISWA SMK NEGERI 1 BANYUDONO | Ekasari | Tata Arta 1 SM

0 1 13