PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ADOBE FLASH PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMK NEGERI 1 SURAKARTA | - | Tata Arta 9182 19524 1 SM
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm. 1-15
Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash pada
Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
SMK Negeri 1 Surakarta. Agustus, 2016.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ADOBE FLASH
PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
SMK NEGERI 1 SURAKARTA
Ernawati, Siswandari, Sohidin*
*Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
[email protected]
ABSTRACT
The objective of this research is to investigate the feasibility and effectiveness of Adobe
Flash-base learning material in Trading Company Accounting to improve the learning
achievement of the students of State Vocational High School 1 of Surakarta. This research
used the research and development (R&D) method. It employed the procedure of R & D
claimed Borg and Gall modified into eight phases, namely: (1) preliminarily research and
data collection, (2) planning, (3) development of initial product format, (4) design validation,
(5) initial experiment, (6) product revision, (7) field experiment, (8) final product revision.
The learning material was validated by three experts, and then it was experimented to 30
students in Grade XI Accounting 2 of State Vocational High School 1 of Surakarta as the
experimental class. The research also involved 32 students in Grade XI Accounting 1 of the
school as the control class. The data of research during the development were analyzed by
using qualitative model of analysis claimed Miles and Huberman; the feasibility of the
developed learning material was analyzed by using the score of criteria; and the learning
achievement was analyzed by using the t test. The results of research are as follows. Firstly,
the developed Adobe Flash-based learning material belongs to the very good category if
viewed from the aspects of content feasibility, language, presentation, and graph. Secondly,
the developed Adobe Flash-based learning material is effective to improve the learning
achievement of the students of State Vocational High School 1 of Surakarta as indicated by
the result of the t test = 0.000 which was smaller than 0.05, meaning that there was a
significant difference in the average score between the experimental class and the control
class. The experimental class has a higher average score improvement than the control class;
the average score of the former increased as many as 31.6 points from 59.07 to 90.67,
whereas the that of the latter increased as many as 13.66 points from 60.28 to 73.94.
Keywords: learning material, Adobe Flash, Adobe Flash-based learning material, learning
achievement
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan keefektifan bahan ajar
berbasis Adobe Flash pada pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa XI Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta. Penelitian ini merupakan
penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian pengembangan
bahan ajar berbasis Adobe Flash ini menggunakan prosedur Borg dan Gall yang dimodifikasi
menjadi delapan langkah yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, 2)
2 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
perencanaan, 3) pengembangan format produk awal, 4) validasi desain, 5) uji coba awal, 6)
revisi produk, 7) uji coba lapangan, dan 8) revisi produk akhir. Bahan ajar divalidasi oleh tiga
ahli, selanjutnya diujicobakan kepada 30 siswa kelas XI Akuntansi 2 SMK Negeri 1
Surakarta sebagai kelas eksperimen dengan melibatkan 32 siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK
Negeri 1 Surakarta sebagai kelas kontrol. Analisis data yang digunakan selama
pengembangan adalah analisis kualitatif dengan model Miles dan Huberman, analisis
kelayakan bahan ajar berdasarkan skor kriteria, dan analisis prestasi belajar melalui t-test.
Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, bahan ajar berbasis Adobe Flash termasuk dalam
kategori sangat baik ditinjau dari aspek kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafikaan.
Kedua, bahan ajar berbasis Adobe Flash pada pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang
efektif meningkatkan prestasi belajar siswa SMK Negeri 1 Surakarta. Analisis independent
sample t-test menunjukkan perolehan signifikansi 0,000 atau kurang dari 0,05 memiliki
makna terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kelas eksperimen dan kontrol secara
signifikan. Peningkatan nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.
Nilai rata-rata kelas eksperimen meningkat 31,6 point dari 59,07 menjadi 90,67, sedangkan
nilai rata-rata kelas kontrol hanya meningkat 13,66 point dari 60,28 menjadi 73,94.
Kata Kunci : bahan ajar, Adobe Flash, bahan ajar berbasis Adobe Flash, prestasi
belajar
mempunyai
PENDAHULUAN
Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas
dibutuhkan
agar
dapat
keterampilan
menciptakan
dalam
pembelajaran
menyenangkan
agar
siswa
yang
mengikuti
beradaptasi dan menghadapi persaingan
pembelajaran tanpa paksaan dan rasa
yang semakin ketat. Hal tersebut dapat
bosan. Guru juga harus mengupayakan
diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan
agar siswa mudah untuk memahami setiap
sebagai bagian yang vital dalam kehidupan
materi yang disampaikan sehingga mampu
membutuhkan
mencapai
teknologi.
Pesatnya
tingkat
kompetensi
yang
perkembangan teknologi menjadi suatu hal
ditetapkan. Hal tersebut dapat dicapai,
yang
salah
menggembirakan.
Teknologi
satunya
diharapkan membawa nilai tambah dalam
bahan
dunia pendidikan, khususnya kegiatan
teknologi.
ajar
dengan
yang
pengembangan
bersinergi
dengan
pembelajaran. Terkait hal tersebut, guru
Bahan ajar merupakan bahan yang
atau pendidik sebaiknya mengenal dan
disusun secara sistematis dan digunakan
mampu memanfaatkan teknologi dalam
guru untuk melaksanakan transformasi
rangka
ilmu kepada siswa. Bahan ajar dapat
mendukung
kegiatan
belajar
mengajar.
berupa hand out, modul, buku teks,
Berbekal pengetahuan saja tidak
Lembar Kegiatan Siswa (LKS), model
cukup untuk menciptakan pembelajaran
(maket), bahan ajar audio, video bahan
yang menyenangkan. Seorang guru harus
ajar, bahan ajar interaktif, dan sebagainya.
Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash 3
pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm.
1-15
Bahan ajar yang dikembangkan harus tepat
untuk melaksanakan pembelajaran. Bahan
atau sesuai dengan kebutuhan siswa.
ajar yang disusun secara sistematis dan
Faktanya, terdapat kesenjangan antara
menarik mampu menumbuhkan minat
bahan
siswa untuk belajar serta belajar tidak lagi
ajar
yang
ada
dengan
yang
diharapkan atau sesuai dengan kebutuhan.
sebagai kegiatan yang membosankan tetapi
Bahan ajar ideal adalah bahan ajar
sebagai kegiatan yang menyenangkan.
yang sesuai dengan kebutuhan siswa,
Perasaan senang terhadap belajar akan
sehingga meningkatkan daya tarik dan
membantu siswa untuk lebih mudah
memudahkan siswa untuk belajar. Guru
memahami materi yang harus dikuasai,
yang mengetahui kebutuhan anak didiknya
pada
sehingga bahan ajar lebih tepat apabila
prestasi belajar.
akhirnya
mampu
meningkatkan
dikembangkan sendiri oleh guru. Guru
Faktanya bahwa guru lebih memilih
secara leluasa mengembangkan bahan ajar
menggunakan bahan ajar buatan orang lain
dengan
di dalam kegiatan mengajar. Hal ini
memperhatikan
perkembangan,
lingkungan
dikarenakan proses pembuatan bahan ajar
belajar. Bahan ajar yang sesuai kebutuhan
membutuhkan waktu dan tenaga yang
akan lebih dapat memberikan kontribusi
lebih banyak sementara guru memiliki
terhadap
pembelajaran
kegiatan lain di luar profesinya sebagai
dibandingkan dengan menggunakan bahan
guru. Bahan ajar siap pakai, belum pasti
ajar buatan orang lain. Hal ini menjadi
sesuai dengan perkembangan, karakteristik
alasan pembuatan dan pengembangan
siswa, serta lingkungan belajar. Bahan ajar
bahan ajar dilakukan sendiri oleh guru
siap pakai berisiko bahan ajar yang tidak
dengan rasa tanggung jawab dan dedikasi
menarik dan sesuai dengan kebutuhan
yang tinggi.
siswa.
karakteristik
siswa,
keberhasilan
Pengembangan
memberikan
serta
manfaat
bahan
ajar
dalam
proses
Permasalahan mengenai bahan ajar
juga
dijumpai
pada
pembelajaran
pembelajaran. Keberadaan bahan ajar,
Akuntansi Perusahaan Dagang di kelas XI
guru tidak lagi sebagai pusat pembelajaran
Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta. Guru
melainkan sebagai fasilitator. Terdapat
belum
manfaat lain yaitu kemungkinan siswa
bahan ajar yang menarik, inovatif, dan
untuk belajar mandiri tanpa bantuan guru
adaptif terhadap perkembangan teknologi.
apabila suatu ketika berhalangan hadir
Siswa belum memiliki bahan ajar, baik
melaksanakan
pengembangan
4 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
bahan
ajar
berbasis
teknologi
yang
dimanfaatkan
cetak
maupun
langsung
penulisan,
materi,
dan
tampilan. Materi yang dicakup bahan ajar
pembelajaran.
harus
menyebabkan
sistematis yaitu dari bahasan mudah
kesulitan terhadap pemahaman materi
hingga sulit sedangkan tampilan dibuat
Akuntansi Perusahaan Dagang. Setiap
secara menarik dengan memperhatikan
kelas memiliki fasilitas berupa LCD dan
layout, teks, warna, gambar, dan animasi.
proyektor, akan tetapi fasilitas tersebut
Komponen-komponen tersebut diharapkan
belum dimanfaatkan untuk mendukung
dapat menumbuhkan minat siswa dalam
pembelajaran.
proses pembelajaran maupun kegiatan
Ketiadaan
dalam
dapat
sistematika
bahan
ajar
Tampak
bahwa
guru
lengkap
dan
belajar
kemudian menyampaikan materi dengan
diharapkan meningkatkan prestasi belajar
ceramah
hanya
khususnya Akuntansi Perusahaan Dagang.
mendengar dan mencatat materi yang
Hal ini sejalan dengan penelitian yang
disampaikan guru.
dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan
siswa
Berdasarkan wawancara, ditemukan
yang
secara
menggunakan bahan ajar berupa teks
sedangkan
mandiri,
disusun
selanjutnya
Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
Akuntansi
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
SMK
Negeri
1
(2014:
rendah.
Hal
ini
pembelajaran menggunakan Adobe Flash
dibuktikan dengan hasil tes yaitu sebesar
CS3 efektif meningkatkan prestasi belajar
69,57% dari 92 siswa kelas XI Akuntansi
Matematika siswa SMA kelas X semester
mendapat
II materi pokok trigonometri.
bahwa
prestasi
Perusahaan
Surakarta
belajar
Dagang
termasuk
nilai
di
bawah
Kriteria
207)
bahwa
pengembangan
Ketuntasan Minimal. Prestasi belajar dapat
Riyani (2012:20) menyatakan bahwa
ditingkatkan dengan pengembangan bahan
prestasi belajar merupakan hasil penilaian
ajar. Riyani (2012:20) mengungkapkan
atas
bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh
keterampilan-keterampilan tertentu yang
tujuan pembelajaran, bahan ajar yang
dipelajari selama masa belajar. Azwar
digunakan, kegiatan belajar mengajar,
(2002:164) berpendapat bahwa prestasi
metode, alat, sumber dan evaluasi proses
belajar
belajar mengajar.
bentuk indikator-indikator berupa nilai
Pengembangan bahan ajar berbasis
rapor,
kemampuan,
dapat
indeks
kecakapan
dioperasionalkan
prestasi
studi,
dan
dalam
angka
Adobe Flash menjadi alternatif untuk
kelulusan,
meningkatkan
Prestasi belajar siswa dapat diketahui
Bahan
ajar
prestasi
harus
belajar
siswa.
memperhatikan
setelah
dan
predikat
dilaksanakan
keberhasilan.
evaluasi.
Hasil
Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash 5
pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm.
1-15
evaluasi menunjukkan tinggi rendahnya
(2013:34-39)
prestasi belajar siswa.
mengenai pengaruh penggunaan bahan ajar
Kecakapan
menyelesaikan
siswa
suatu
dalam
tugas
mempertunjukkan
atau
penguasaan
memberikan
pandangan
bahwa bahan ajar dapat menumbuhkan
kegemaran
siswa
untuk
mengikuti
pelajaran yang disampaikan oleh guru.
pengetahuan terhadap bahan ajar dapat
Otor,
diukur dengan tes prestasi. Tes prestasi
menyatakan bahwa siswa yang diajar
pada penelitian ini dimaksudkan untuk
menggunakan bahan ajar memiliki kinerja
mengukur pengetahuan siswa terhadap
lebih unggul dibandingkan siswa yang
materi neraca lajur dan laporan keuangan
diajar
perusahaan dagang pada akhir program
konvensional.
Ogbeba,
dan
menggunakan
Ityo
(2015:112)
metode
ceramah
sehingga tes penelitian ini termasuk jenis
Prastowo
tes formatif. Proses belajar mengajar
mengemukakan
Akuntansi Perusahaan Dagang dinyatakan
merupakan segala bahan (baik informasi,
berhasil apabila siswa mencapai prestasi
alat, maupun teks) yang disusun secara
tinggi yaitu 75% dari jumlah siswa yang
sistematis menampilkan sosok utuh dari
mengikuti
kompetensi yang akan dikuasai siswa dan
proses
belajar
mengajar
memenuhi nilai KKM.
meliputi
faktor
bahwa
bahan
ajar
digunakan dalam proses pembelajaran
Faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar
(2013:298)
internal
dengan tujuan perencanaan dan penelaahan
dan
implementasi pembelajaran. Contoh: buku
eksternal. Faktor internal meliputi: kondisi
pelajaran, modul, handout, LKS, model
psikologis seperti intelegensi, sikap, bakat,
atau maket, bahan ajar audio, bahan ajar
minat, motivasi dan kondisi fisiologis yang
interaktif, dan sebagainya.
berkaitan dengan tubuh siswa. Adapun
Supriyono,
dkk.
(2015:2)
faktor eksternal meliputi: instrumental
menjelaskan bahwa Adobe Flash (dahulu
seperti
sarana
bernama Macromedia Flash) merupakan
pembelajaran, tujuan pembelajaran, bahan
salah satu perangkat lunak komputer yang
ajar yang digunakan, kegiatan belajar
merupakan
mengajar, metode, alat, sumber, evaluasi
Systems yang digunakan untuk membuat
proses belajar mengajar dan lingkungan,
gambar vektor maupun animasi gambar
seperti lingkungan tempat tinggal, sekolah,
tersebut. Berkas yang dihasilkan dari
dan lingkungan sosial. Utami dan Nugroho
perangkat
kurikulum,
guru,
produk
lunak
ini
unggulan
Adobe
mempunyai
file
6 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
extension .swf dan dapat diputar di
balik jawaban siswa seperti “Good Job”,
penjelajah web yang telah dipasangi Adobe
“Excellent”, dan “Try Again” dapat
Flash Player. Flash menggunakan bahasa
memotivasi siswa untuk belajar.
pemrograman bernama ActionScript yang
muncul pertama kalinya pada Flash 5.
Flash
Madcoms (2007:1) mengemukakan
beberapa
Flash
keunggulan
Bahan ajar interaktif berbasis Adobe
dalam
ini
memiliki
fungsi
meningkatkan
proses
menjadi
efektif
lebih
untuk
pembelajaran
dan
interaktif,
membuat dan mengolah animasi 2D.
sebagai alat evaluasi pencapaian hasil
Keunggulan tersebut yaitu dapat membuat
pembelajaran, siswa dapat belajar secara
tombol interaktif dengan sebuah movie
lebih mandiri dimana dan kapan saja,
atau objek yang lain, dapat membuat
siswa
perubahan
dalam
kecepatan masing-masing serta belajar
movie, dapat membuat perubahan animasi
berdasarkan urutan yang dikehendaki.
dari satu bentuk ke bentuk lain, dapat
Beberapa
membuat
dengan
mampu meningkatkan prestasi belajar
mengikuti alur yang telah ditetapkan, dapat
siswa pada mata pelajaran Akuntansi
dikonversi dan dipublikasikan (publish) ke
Perusahaan Dagang.
dalam beberapa tipe diantaranya: .swf,
Prastowo
transparansi
gerakan
warna
animasi
dapat
belajar
fungsi
sesuai
tersebut
dengan
diharapkan
(2013:40-43)
.html, .jpg, .png, .exe, dan .mov., dapat
mengklasifikasikan bahan ajar berdasarkan
mengolah dan membuat animasi dari objek
bentuknya menjadi empat macam, antara
Bitmap, Flash program animasi berbasis
lain bahan cetak, bahan ajar dengar, bahan
vektor mempunyai fleksibilitas dalam
ajar pandang dengar, dan bahan ajar
pembuatan
dan
interaktif. Bahan ajar siklus akuntansi
terintegrasi dengan Adobe Photoshop dan
perusahaan dagang berbasis Adobe Flash
Illustrator.
termasuk dalam golongan bahan ajar
objek-objek
vektor,
Bahan ajar berbasis Adobe Flash
interaktif. Siswa sebagai pengguna dapat
dapat menciptakan pembelajaran yang
mengendalikan suatu perintah dengan
lebih menarik. Hal ini didukung dengan
tombol-tombol yang tersedia.
penelitian Surjosuseno (2013:52) bahwa
software
pembelajaran
Bahan
ajar
yang
dikembangkan
menggunakan
memuat empat komponen seperti yang
Flash lebih menarik dibandingkan sumber
dinyatakan dalam Panduan Pengembangan
belajar bahan cetak yang sudah ada.
Bahan
Software pembelajaran dilengkapi dengan
Departemen Pendidikan Nasional yaitu
warna, suara asli bahasa inggris, umpan
komponen
Ajar
yang
kelayakan
diterbitkan
isi,
oleh
komponen
Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash 7
pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm.
1-15
kebahasaan, komponen penyajian, dan
mempelajari pencatatan akuntansi yang
komponen kegrafikaan (2008).
diterapkan pada perusahaan dagang.
Produk berupa bahan ajar digunakan
Tujuan yang hendak dicapai dalam
dalam proses pembelajaran Akuntansi
penelitian ini yaitu mengembangkan bahan
Perusahaan Dagang di SMK Negeri 1
ajar
Surakarta.
pembelajaran
Susanto
(2014:19)
bahwa
pembelajaran
mengemukakan
merupakan
bantuan
yang
diberikan
pendidik agar terjadi proses pemerolehan
ilmu
dan
pengetahuan,
Adobe
berbasis
Flash
Akuntansi
pada
Perusahaan
Dagang yang layak dan efektif untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa XI
Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta.
penguasaan,
kemahiran, dan tabiat serta pembentukan
METODE
sikap
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan
dan
keyakinan
pada
siswa.
Pembelajaran juga diartikan sebagai usaha
pengembangan
sadar
Development/R
dari
seseorang
guru
untuk
(Research
and
D).
and
Sugiyono
membelajarkan siswanya (mengarahkan
(2013:297),
“Penelitian
dan
interaksi siswa dengan sumber belajar
pengembangan
merupakan
metode
lainnya) dalam rangka mencapai tujuan
penelitian
yang diharapkan.
menghasilkan produk tertentu dan menguji
American
Accounting
yang
digunakan
untuk
Associaton
keefektifan produk tersebut”. Produk yang
(AAA) mendefinisikan akuntansi sebagai
dikembangkan dalam penelitian ini yaitu
suatu
pengidentifikasian,
berupa bahan ajar akuntansi perusahaan
pengomunikasian
dagang. Bahan ajar ini memuat materi
informasi ekonomi yang dimungkinkan
siklus akuntansi perusahaan dagang yang
untuk
pertimbangan-
dikembangkan dengan software Adobe
pertimbangan dan keputusan-keputusan
Flash untuk meningkatkan prestasi belajar
oleh para pemakai informasi tersebut
Akuntansi Perusahaan Dagang kelas XI
(Soemantri,
Akuntansi
Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta.
Perusahaan Dagang termasuk salah satu
Subjek uji coba produk yaitu ahli materi,
mata pelajaran di Sekolah Menengah
media, praktisi, dan siswa kelas XI
Kejuruan yang harus ditempuh oleh siswa
Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Surakarta
kelas XI akuntansi. Mata pelajaran ini
tahun ajaran 2015/2016.
proses
pengukuran,
dan
membuat
2011:
19).
8 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
Bahan
ajar
modifikasi
dikembangkan
model
Borg
dengan
dan
Gall.
pengisian angket terbuka. Data tersebut
dianalisis
dengan
model
Miles
Data
kuantitatif
dan
Penelitian dan pengembangan (Research
Huberman.
and Development) berdasarkan model
angket kelayakan bahan ajar dianalisis
Borg dan Gall terdiri atas : 1) penelitian
dengan
dan pengumpulan informasi awal, 2)
kuantitatif berupa nilai posttest antara
perencanaan, 3) pengembangan format
kelompok
produk awal, 4) uji coba awal, 5) revisi
dianalisis dengan independent samples t-
produk, 6) uji coba lapangan, 7) revisi
test.
deskriptif
pengisian
presentase.
eksperimen
dan
Data
kontrol
produk, 8) uji lapangan, 9) revisi produk
akhir,
dan
10)
implementasi
desiminasi
(Setyosari,
dan
2013:237).
Langkah-langkah pengembangan bahan
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
ajar berbasis Adobe Flash disederhanakan
Bahan ajar berbasis Adobe Flash
menjadi: 1) penelitian dan pengumpulan
memiliki struktur yang terdiri atas judul,
informasi
pengantar, petunjuk, kompetensi dasar,
awal,
2)
perencanaan,
3)
pengembangan format produk awal, 4)
materi,
validasi desain, 5) uji coba awal, 6) revisi
pengembang.
produk, 7) uji coba lapangan, dan 8) revisi
Uji Coba Tim Ahli
produk akhir.
latihan,
evaluasi,
dan
profil
Berdasarkan uji coba produk oleh
Teknik
pengumpulan
yang
ahli materi, media, dan praktisi diperoleh
digunakan yaitu obervasi, wawancara, tes,
hasil kelayakan bahan ajar berbasis Adobe
dan
Flash seperti pada tabel 1 berikut ini.
angket.
menggunakan
Uji
data
validitas
validitas
isi.
data
Purwanto
(2013:120) menyatakan bahwa validitas isi
(content
validity)
adalah
pengujian
validitas dilakukan atas isinya untuk
memastikan apakah instrumen sudah dapat
Tabel 1. Hasil Penilaian oleh Tim Ahli
No
1.
2.
3.
4.
Aspek Penilaian
Kelayakan Isi
Kebahasaan
Sajian
Kegrafikaan
Ratarata
90,77
92,86
93,75
90
Kategori
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
mengukur secara tepat keadaan yang
diukur.
Data
Berdasarkan penilaian dari para ahli
yang
diperoleh
dalam
seperti pada tabel 1, bahan ajar berbasis
penelitian ini berupa data kualitatif dan
Adobe Flash sudah layak dari aspek
kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil
kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan
observasi, wawancara, dan saran dari hasil
Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash 9
pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm.
1-15
kegrafikaan. Uji coba ini juga memperoleh
Berdasarkan
pengisian
angket
berpendapat
positif
beberapa masukan. Ahli materi memberi
terbuka,
masukan pada aspek sajian yaitu untuk
terhadap penggunaan bahan ajar. Bahan
memperbaiki soal evaluasi karena terdapat
ajar telah disusun dengan tampilan slide
soal yang tidak sesuai dengan materi uji
sangat menarik, menggunakan bahasa
coba. Ahli media memberi masukan pada
yang mudah dipahami, disusun secara
aspek kegrafikaan yaitu untuk melengkapi
lengkap dan membantu siswa memahami
bahan ajar dengan video motivasi dan
materi dengan mudah, memotivasi siswa
reward bagi siswa yang dinyatakan lulus
untuk
serta memperbaiki pewarnaan halaman.
semangat belajar siswa. Tahap uji coba
Masukan tersebut dijadikan bahan untuk
awal juga didapatkan masukan untuk
perbaikan
melengkapi
produk,
selanjutnya
dapat
siswa
belajar,
dan
halaman
menumbuhkan
setelah
evaluasi
diujicobakan kepada siswa dalam skala
dengan tombol agar bisa kembali ke
kecil. Praktisi menyatakan bahwa bahan
halaman sebelumnya atau halaman utama
ajar
sudah
selanjutnya
disusun
dapat
dengan
baik,
bahan ajar. Masukan tersebut dijadikan
diujicobakan
tanpa
bahan untuk perbaikan produk, selanjutnya
memberikan saran perbaikan.
dapat diujicobakan kepada siswa dalam
Uji Coba Awal
skala sedang.
Uji coba produk awal dilakukan
Uji Coba Lapangan
terhadap 10 siswa kelas XI Akuntansi 2.
Uji
coba
lapangan
dilakukan
Tanggapan siswa terhadap produk yang
terhadap 30 siswa kelas XI Akuntansi 2.
dikembangkan ditunjukkan pada tabel 2
Tanggapan siswa terhadap produk yang
berikut ini.
dikembangkan ditunjukkan pada tabel 3
berikut ini.
Tabel 2. Hasil Uji Coba Awal (Skala
Kecil)
No
2
Aspek yang
Dinilai
Sajian
materi
Tampilan
3
Manfaat
271
300
90,33
4
Operasional
92
100
92
Total
551
600
91,83
1
Jumlah
Skor
94
SMI
(%)
Kategori
100
94
94
100
94
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Tabel 3. Hasil Uji Coba Lapangan (Skala
Sedang)
No
Jumlah
Skor
270
SMI
(%)
Kategori
300
90
2
Aspek yang
Dinilai
Sajian
materi
Tampilan
272
300
90,67
3
4
Manfaat
Operasional
792
273
900
300
88
91
Total
1607
1800
89,28
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Baik
Sangat
Baik
Baik
1
10 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
angket
dilaksanakan melalui delapan tahap yaitu:
yaitu
1) penelitian dan pengumpulan informasi
pembelajaran berikutnya disarankan untuk
awal, 2) perencanaan, 3) pengembangan
Adobe
dan
format produk awal, 4) validasi desain, 5)
pembelajaran menggunakan bahan ajar
uji coba awal, 6) revisi produk, 7) uji coba
berbasis Adobe Flash sebaiknya bisa
lapangan, dan 8) revisi produk akhir.
diterapkan pada pelajaran lain. Tahap uji
Tahapan tersebut dibahas sebagai berikut.
Berdasarkan
terbuka,
pengisian
diperoleh
menggunakan
pendapat
Flash
coba lapangan juga diperoleh masukan
Tahap pertama, penelitian dan
untuk memperbaiki kolom lembar jawab
pengumpulan informasi. Informasi awal
esai
kecil.
diperoleh dari observasi dan wawancara.
Masukan ini selajutnya dijadikan dasar
Berdasarkan pengamatan di kelas XI AK
penyempurnaan bahan ajar.
1, 2, dan 3, siswa belum memiliki bahan
Uji Keefektifan Bahan Ajar
ajar
karena
dianggap
terlalu
Akuntansi
Perusahaan
Dagang.
Pengujian dilakukan dengan desain
Sumber belajar siswa terbatas pada materi
pretest posttest control group design
yang disampaikan guru. Setiap kelas sudah
(terdapat
dilengkapi dengan LCD dan projektor
kelompok
eksperimen
dan
kontrol). Hasil pretest ditunjukkan seperti
namun
pada tabel 4.
mendukung
belum
digunakan
kegiatan
untuk
pembelajaran.
Berdasarkan wawancara kepada guru, 64
Tabel 4. Hasil Pretest Siswa XI Akuntansi
No.
Kelas
Lulus
1.
2.
XI AK-1
XI AK-2
3
2
Tidak
Lulus
29
28
Nilai Ratarata
60,28
59,07
dari 92 siswa mendapat nilai di bawah
KKM (KKM=78) atau 69,57% siswa
belum lulus. Guru menyarankan untuk
mengembangkan bahan ajar yang memuat
Hasil posttest ditunjukkan seperti
pada tabel 5.
Tabel 5.
Akuntansi
materi satu siklus akuntansi perusahaan
dagang lengkap dengan contoh, latihan,
Hasil
Posttest
Siswa
XI
dan penilaian. Bahan ajar dikembangkan
dengan sofware Adobe Flash. Software
No.
Kelas
Lulus
1.
2.
XI AK-1
XI AK-2
12
30
Tidak
Lulus
20
-
Nilai Ratarata
73,94
90,67
tersebut
dipilih
dengan
pertimbangan
sebagai berikut: 1) Adobe Flash memiliki
keunggulan dalam membuat dan mengolah
Pembahasan
animasi 2D, 2) bisa mengkombinasikan
Penelitian pengembangan bahan ajar
teks, gambar, animasi, audio, dan video
berbasis Adobe Flash pada pembelajaran
serta memiliki menu-menu yang mudah
Akuntansi Perusahaan Dagang ini telah
dipilih dan digunakan, 3) mampu dalam
Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash 11
pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm.
1-15
warna,
dengan proses instalasi software Adobe
musik, dan animasi sehingga memilik daya
Flash. Produksi bisa dilanjutkan dengan
tarik untuk dipelajari, 4) dapat dirancang
membuka software yang sudah diinstal,
untuk memberikan umpan balik terhadap
kemudian pilih Create New ActionScript
prestasi belajar siswa, dan 5) dapat
2.0. Bahan-bahan seperti materi, gambar,
dirancang
video, dan audio dikumpulkan diproduksi
mengintegrasikan
komponen
untuk
memeriksa
dan
memberikan nilai prestasi belajar secara
menjadi
bahan
ajar
siklus
akuntansi
otomatis.
perusahaan dagang berbasis Adobe Flash.
Tahap kedua yaitu perencanaan.
Semua file terkait dimasukkan dalam
Ada tiga hal yang dilakukan pada tahap
folder bernama “Aplikasi Bahan Ajar
ini. Pertama, merumuskan tujuan khusus
Berbasis Adobe Flash”. Folder tersebut
yang
produk.
berisi empat file dengan nama “Bahan Ajar
Pengembangan bahan ajar berbasis Adobe
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang”,
Flash ini bertujuan untuk meningkatkan
“SoalDagang”, “Video Motivasi Belajar”,
prestasi belajar Akuntansi Perusahaan
dan
Dagang.
dilakukan proses burning ke dalam CD
ingin
dicapai
Prestasi
oleh
yang
ditingkatkan
dibatasi pada materi yang terdapat dalam
“Video
Reward”,
selanjutnya
pembelajaran.
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Tahap keempat, validasi desain.
Dasar (KD) 3.10 dan 4.10. Kedua,
Format produk awal dinilai oleh tiga ahli.
menyusun urutan program dalam bentuk
Aspek kelayakan isi mendapat presentase
struktur pohon dan menyusun urutan
rata-rata sebesar 90,77% (sangat baik),
pembelajaran yang diwujudkan dalam
kebahasaan mendapat presentase rata-rata
bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
sebesar 92,86% (sangat baik), sajian
(RPP). RPP dilengkapi dengan kisi-kisi
mendapat
soal, instrumen tes prestasi belajar, kunci
93,75% (sangat baik) dan kegrafikaan
jawaban, dan norma penilaian. Ketiga,
mendapat presentase rata-rata sebesar 90%
menetapkan
ini
(sangat baik). Berdasarkan penilaian tim
melibatkan tiga ahli untuk menilai aspek
ahli, maka bahan ajar berbasis Adobe
kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan
Flash yang dikembangkan telah layak dari
kegrafikaan.
aspek kelayakan isi, kebahasaan, sajian,
Tahap
ahli.
Pengembangan
ketiga,
pengembangan
format produk awal. Tahap ini diawali
presentase
dan kegrafikaan.
rata-rata sebesar
12 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
Bahan ajar perlu diperbaiki sebelum
tidak dijadikan dasar perbaikan karena
diujicobakan kepada siswa. Perbaikan
cakupan bahan ajar ini sudah dibatasi
yang dilakukan yaitu memperbaiki soal
hanya
evaluasi karena terdapat soal yang tidak
perusahaan dagang. Masukan lain yaitu
sesuai dengan materi uji coba, melengkapi
melengkapi
bahan ajar dengan video motivasi dan
dengan tombol agar bisa kembali ke
reward bagi siswa yang dinyatakan lulus,
halaman sebelumnya atau halaman utama
dan memperbaiki pewarnaan halaman.
bahan ajar. Masukan tersebut, selanjutnya
Tahap kelima, uji coba awal (skala
kecil). Uji coba awal dilakukan terhadap
pada
materi
halaman
siklus
akuntansi
setelah
evaluasi
dijadikan bahan untuk perbaikan produk.
Tahap ketujuh, uji coba lapangan
10 siswa. Tahap ini bertujuan untuk
(skala
mengetahui tanggapan siswa terhadap
dilakukan
bahan
dikembangkan.
Akuntansi 2 yang terdiri dari 30 siswa.
Berdasarkan uji coba awal, sajian materi
Tahap ini bertujuan untuk mengetahui
memperoleh presentase 94% (sangat baik),
tanggapan siswa terhadap bahan ajar serta
tampilan 94% (sangat baik), manfaat
mengetahui keefektifan bahan ajar berbasis
90,33% (sangat baik), dan operasional
Adobe Flash dalam meningkatkan prestasi
92% (sangat baik). Hasil keseluruhan
belajar Akuntansi Perusahaan Dagang.
diperoleh
91,83%
Berdasarkan uji coba lapangan, aspek
pengisian
sajian materi memperoleh presentase 90%
angket terbuka, siswa memberi respon
(sangat baik), tampilan 90,67% (sangat
positif terhadap digunakannya bahan ajar
baik), manfaat 88% (baik), dan operasional
dalam pembelajaran. Siswa menyatakan
91% (sangat baik). Hasil keseluruhan
bahwa tampilan slide sangat menarik,
diperoleh
bahasa mudah dipahami, bahan ajar sudah
Siswa menyatakan bahwa bahan ajar
lengkap dan membantu siswa memahami
berbasis Adobe Flash yang dikembangkan
materi
sudah baik dari aspek sajian, tampilan,
(sangat
ajar
yang
presentase
baik).
dengan
sebesar
Berdasarkan
mudah,
bahan
ajar
memotivasi siswa untuk belajar, dan
menumbuhkan semangat belajar siswa.
sedang).
Uji
terhadap
presentase
coba
satu
lapangan
kelas
sebesar
XI
89,28%.
manfaat, dan operasional.
Tahap uji coba lapangan, selain
Tahap keenam, revisi produk.
menilai kelayakan bahan ajar juga menilai
Berdasarkan pengisian angket terbuka,
keefektifan bahan ajar. Tahap ini menguji
siswa memberi beberapa masukan. Siswa
apakah bahan ajar yang dikembangkan
menyarankan untuk melengkapi bahan ajar
efektif
dengan pokok bahasan lain. Saran tersebut
belajar. Pengujian menggunakan desain
dalam
meningkatkan
prestasi
Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash 13
pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm.
1-15
pretest posttest control group design.
eksperimen. Nilai rata-rata kelas kontrol
Kelompok eksperimen yaitu kelas XI AK2
dengan pembelajaran biasa lebih rendah
sedangkan kelompok kontrol yaitu kelas
dibandingkan kelas ekperimen yang diberi
XI AK1. Kedua kelas tersebut diberi
perlakuan dengan bahan ajar. Perolehan
pretest, kemudian dilakukan uji prasyarat
nilai
normalitas
Uji
eksperimen berturut-turut yaitu 73,94 dan
normalitas menunjukkan nilai p > 0,05
90,67. Semua siswa dalam kelompok
maka
Uji
eksperimen memperoleh nilai di atas KKM
homogenitas menunjukkan nilai p > 0,05
sehingga dinyatakan lulus, sedangkan
maka kedua kelompok data mempunyai
terdapat 20 siswa dalam kelompok kontrol
varian yang sama. Kedua kelas tersebut,
yang belum lulus karena memperoleh nilai
selanjutnya
yang
di bawah KKM. Terdapat peningkatan dari
berbeda. Kelompok eksperimen diberi
nilai pretest ke nilai posttest baik pada
perlakuan dengan bahan ajar berbasis
kelas eksperimen maupun kontrol. Nilai
Adobe Flash sedangkan kelompok kontrol
rata-rata kelas kontrol meningkat 13,66
diajar dengan pembelajaran biasa. Tahap
point dari 60,28 menjadi 73,94. Nilai rata-
terakhir yaitu memberikan posttest kepada
rata kelas eksperimen meningkat 31,6 dari
dua kelompok. Tes ini untuk mengetahui
59,07 menjadi 90,67.
dan
data
nilai
homogenitas.
berdistribusi
diberi
siswa
normal.
perlakukan
kelas
kontrol
dan
dilangsungkan
Berdasarkan paparan di atas, maka
pembelajaran dengan bahan ajar berbasis
pengembangan bahan ajar berbasis Adobe
Adobe Flash ataupun tidak. Nilai posttest
Flash
antara kelompok eksperimen dan kontrol
Perusahaan Dagang layak dan efektif
independent
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
selanjutnya
setelah
rata-rata
diuji
dengan
samples t-test. Uji ini digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai
rata-rata
antara
kelas
kontrol
dan
pada
pembelajaran
Akuntansi
SMK Negeri 1 Surakarta.
Tahap kedelapan, revisi produk
akhir.
Berdasarkan
pengisian
angket
eksperimen. Hasil perhitungan uji t sampel
terbuka, siswa memberi respon yang
tidak
positif.
berpasangan
dapat
dilihat
Siswa
menyarankan
agar
berikutnya
juga
menunjukkan nilai signifikansi 0,000 <
pembelajaran
0,05 maka Ho ditolak. Hal tersebut dapat
menggunakan Adobe Flash, pembelajaran
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
menggunakan bahan ajar berbasis Adobe
nilai rata-rata antara kelas kontrol dan
Flash sebaiknya bisa diterapkan pada
14 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
pelajaran lain. Siswa menyatakan bahwa
Pembimbing II, tim ahli, serta semua pihak
kolom lembar jawab esai terlalu kecil.
yang membantu kelancaran penyusunan
Revisi produk akhir atau penyempurnaan
artikel ilmiah ini.
bahan ajar dilakukan dengan memperbaiki
kolom esai.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uji coba produk bahan
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. (2008).
Panduan Pengembangan Bahan
Ajar. Jakarta: Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah.
ajar siklus akuntansi perusahaan dagang
berbasis Adobe Flash, disimpulkan bahwa
bahan ajar tersebut layak dan efektif untuk
meningkatkan prestasi belajar Akuntansi
Perusahaan Dagang bagi siswa kelas XI
Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta. Hasil
penelitian ini membuktikan bahwa bahan
ajar berbasis Adobe Flash layak dan efektif
dalam
meningkatkan
Akuntansi
prestasi
belajar
Perusahaan
Dagang.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat Universitas
Mercu Buana Yogyakarta. 2014.
Pengembangan
Multimedia
Pembelajaran
Menggunakan
Adobe
Flash
CS3
untuk
Pembelajaran Matematika Siswa
SMA Kelas X Semester II Materi
Pokok Trigonometri. Yogyakarta:
AgriSains.
Madcoms. 2007. Panduan Lengkap Adobe
Flash CS3 Professional. Madiun:
CV Andi Offset.
Berdasarkan hal tersebut, guru sebaiknya
mempertimbangkan
penggunaan
bahan
ajar ini dalam pembelajaran Akuntansi
Perusahaan Dagang. Siswa diharapkan
memanfaatkan bahan ajar berbasis Adobe
Flash
untuk
pembelajaran
sehingga
prestasi belajar Akuntansi Perusahaan
Dagang dapat maksimal.
Prastowo, A. 2013. Panduan Kreatif
Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: DIVA Press.
UCAPAN TERIMAKASIH
Terselesaikannya artikel ilmiah ini
tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, ucapan terimakasih kepada Kepala
Program
FKIP
Studi
UNS,
Pendidikan
Pembimbing
Otor, E.M., Ogbeba, J., & Ityo, C.N. 2015.
Influence of Improvisedteaching
Instructional
Materials
on
Chemistry Students’ Performance
in Senior Secondary Schools in
Vandeikya Local Government
Area of Benue State, Nigeria.
Macrothink Institute, 3 (1), 111118.
Akuntansi
I,
dan
Riyani, Y. 2012. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Prestasi Belajar
Mahasiswa
(Studi
pada
Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Pontianak).
Jurnal EKSOS, 8 (1), 19-25.
Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash 15
pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm.
1-15
Setyosari, P. 2013. Metode Penelitian dan
Pengembangan.
Jakarta:
Kencana.
Soemantri, H. 2011. Memahami Akuntansi
SMK Seri A Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen Program
Keahlian Akuntansi. Bandung:
Armico.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Supriyono, dkk. 2015. Rancang Bangun
Media Pembelajaran Bahasa Dan
Huruf Jawa Berbasis Adobe Flash
CS6.
The
2nd
University
Research Coloquium, ISSN 24079189:1-9.
Surjosuseno, T.,T. 2013. Developing
Competency
Based
Reading
Materials for English Laboratory
at Tertiary Education. Sciedu
Press, 3 (3), 51-66.
Susanto, A. 2014. Teori Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: PT Fajar
Interpratama Mandiri.
Utami, S., S. & Nugroho, W. 2013.
Pemanfaatan Bahan Ajar Sistem
Informasi Akuntansi Berbasis
Multimedia Interaktif. Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi (SNATI), ISSN 19075022:34-39.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm. 1-15
Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe
Flash pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta. Agustus, 2016.
Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash pada
Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa
SMK Negeri 1 Surakarta. Agustus, 2016.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BERBASIS ADOBE FLASH
PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI PERUSAHAAN DAGANG
UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA
SMK NEGERI 1 SURAKARTA
Ernawati, Siswandari, Sohidin*
*Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
[email protected]
ABSTRACT
The objective of this research is to investigate the feasibility and effectiveness of Adobe
Flash-base learning material in Trading Company Accounting to improve the learning
achievement of the students of State Vocational High School 1 of Surakarta. This research
used the research and development (R&D) method. It employed the procedure of R & D
claimed Borg and Gall modified into eight phases, namely: (1) preliminarily research and
data collection, (2) planning, (3) development of initial product format, (4) design validation,
(5) initial experiment, (6) product revision, (7) field experiment, (8) final product revision.
The learning material was validated by three experts, and then it was experimented to 30
students in Grade XI Accounting 2 of State Vocational High School 1 of Surakarta as the
experimental class. The research also involved 32 students in Grade XI Accounting 1 of the
school as the control class. The data of research during the development were analyzed by
using qualitative model of analysis claimed Miles and Huberman; the feasibility of the
developed learning material was analyzed by using the score of criteria; and the learning
achievement was analyzed by using the t test. The results of research are as follows. Firstly,
the developed Adobe Flash-based learning material belongs to the very good category if
viewed from the aspects of content feasibility, language, presentation, and graph. Secondly,
the developed Adobe Flash-based learning material is effective to improve the learning
achievement of the students of State Vocational High School 1 of Surakarta as indicated by
the result of the t test = 0.000 which was smaller than 0.05, meaning that there was a
significant difference in the average score between the experimental class and the control
class. The experimental class has a higher average score improvement than the control class;
the average score of the former increased as many as 31.6 points from 59.07 to 90.67,
whereas the that of the latter increased as many as 13.66 points from 60.28 to 73.94.
Keywords: learning material, Adobe Flash, Adobe Flash-based learning material, learning
achievement
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan dan keefektifan bahan ajar
berbasis Adobe Flash pada pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang dalam meningkatkan
prestasi belajar siswa XI Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta. Penelitian ini merupakan
penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian pengembangan
bahan ajar berbasis Adobe Flash ini menggunakan prosedur Borg dan Gall yang dimodifikasi
menjadi delapan langkah yaitu: 1) penelitian dan pengumpulan informasi awal, 2)
2 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
perencanaan, 3) pengembangan format produk awal, 4) validasi desain, 5) uji coba awal, 6)
revisi produk, 7) uji coba lapangan, dan 8) revisi produk akhir. Bahan ajar divalidasi oleh tiga
ahli, selanjutnya diujicobakan kepada 30 siswa kelas XI Akuntansi 2 SMK Negeri 1
Surakarta sebagai kelas eksperimen dengan melibatkan 32 siswa kelas XI Akuntansi 1 SMK
Negeri 1 Surakarta sebagai kelas kontrol. Analisis data yang digunakan selama
pengembangan adalah analisis kualitatif dengan model Miles dan Huberman, analisis
kelayakan bahan ajar berdasarkan skor kriteria, dan analisis prestasi belajar melalui t-test.
Hasil penelitian sebagai berikut. Pertama, bahan ajar berbasis Adobe Flash termasuk dalam
kategori sangat baik ditinjau dari aspek kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan kegrafikaan.
Kedua, bahan ajar berbasis Adobe Flash pada pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang
efektif meningkatkan prestasi belajar siswa SMK Negeri 1 Surakarta. Analisis independent
sample t-test menunjukkan perolehan signifikansi 0,000 atau kurang dari 0,05 memiliki
makna terdapat perbedaan nilai rata-rata antara kelas eksperimen dan kontrol secara
signifikan. Peningkatan nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol.
Nilai rata-rata kelas eksperimen meningkat 31,6 point dari 59,07 menjadi 90,67, sedangkan
nilai rata-rata kelas kontrol hanya meningkat 13,66 point dari 60,28 menjadi 73,94.
Kata Kunci : bahan ajar, Adobe Flash, bahan ajar berbasis Adobe Flash, prestasi
belajar
mempunyai
PENDAHULUAN
Sumber Daya Manusia (SDM) yang
berkualitas
dibutuhkan
agar
dapat
keterampilan
menciptakan
dalam
pembelajaran
menyenangkan
agar
siswa
yang
mengikuti
beradaptasi dan menghadapi persaingan
pembelajaran tanpa paksaan dan rasa
yang semakin ketat. Hal tersebut dapat
bosan. Guru juga harus mengupayakan
diperoleh melalui pendidikan. Pendidikan
agar siswa mudah untuk memahami setiap
sebagai bagian yang vital dalam kehidupan
materi yang disampaikan sehingga mampu
membutuhkan
mencapai
teknologi.
Pesatnya
tingkat
kompetensi
yang
perkembangan teknologi menjadi suatu hal
ditetapkan. Hal tersebut dapat dicapai,
yang
salah
menggembirakan.
Teknologi
satunya
diharapkan membawa nilai tambah dalam
bahan
dunia pendidikan, khususnya kegiatan
teknologi.
ajar
dengan
yang
pengembangan
bersinergi
dengan
pembelajaran. Terkait hal tersebut, guru
Bahan ajar merupakan bahan yang
atau pendidik sebaiknya mengenal dan
disusun secara sistematis dan digunakan
mampu memanfaatkan teknologi dalam
guru untuk melaksanakan transformasi
rangka
ilmu kepada siswa. Bahan ajar dapat
mendukung
kegiatan
belajar
mengajar.
berupa hand out, modul, buku teks,
Berbekal pengetahuan saja tidak
Lembar Kegiatan Siswa (LKS), model
cukup untuk menciptakan pembelajaran
(maket), bahan ajar audio, video bahan
yang menyenangkan. Seorang guru harus
ajar, bahan ajar interaktif, dan sebagainya.
Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash 3
pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm.
1-15
Bahan ajar yang dikembangkan harus tepat
untuk melaksanakan pembelajaran. Bahan
atau sesuai dengan kebutuhan siswa.
ajar yang disusun secara sistematis dan
Faktanya, terdapat kesenjangan antara
menarik mampu menumbuhkan minat
bahan
siswa untuk belajar serta belajar tidak lagi
ajar
yang
ada
dengan
yang
diharapkan atau sesuai dengan kebutuhan.
sebagai kegiatan yang membosankan tetapi
Bahan ajar ideal adalah bahan ajar
sebagai kegiatan yang menyenangkan.
yang sesuai dengan kebutuhan siswa,
Perasaan senang terhadap belajar akan
sehingga meningkatkan daya tarik dan
membantu siswa untuk lebih mudah
memudahkan siswa untuk belajar. Guru
memahami materi yang harus dikuasai,
yang mengetahui kebutuhan anak didiknya
pada
sehingga bahan ajar lebih tepat apabila
prestasi belajar.
akhirnya
mampu
meningkatkan
dikembangkan sendiri oleh guru. Guru
Faktanya bahwa guru lebih memilih
secara leluasa mengembangkan bahan ajar
menggunakan bahan ajar buatan orang lain
dengan
di dalam kegiatan mengajar. Hal ini
memperhatikan
perkembangan,
lingkungan
dikarenakan proses pembuatan bahan ajar
belajar. Bahan ajar yang sesuai kebutuhan
membutuhkan waktu dan tenaga yang
akan lebih dapat memberikan kontribusi
lebih banyak sementara guru memiliki
terhadap
pembelajaran
kegiatan lain di luar profesinya sebagai
dibandingkan dengan menggunakan bahan
guru. Bahan ajar siap pakai, belum pasti
ajar buatan orang lain. Hal ini menjadi
sesuai dengan perkembangan, karakteristik
alasan pembuatan dan pengembangan
siswa, serta lingkungan belajar. Bahan ajar
bahan ajar dilakukan sendiri oleh guru
siap pakai berisiko bahan ajar yang tidak
dengan rasa tanggung jawab dan dedikasi
menarik dan sesuai dengan kebutuhan
yang tinggi.
siswa.
karakteristik
siswa,
keberhasilan
Pengembangan
memberikan
serta
manfaat
bahan
ajar
dalam
proses
Permasalahan mengenai bahan ajar
juga
dijumpai
pada
pembelajaran
pembelajaran. Keberadaan bahan ajar,
Akuntansi Perusahaan Dagang di kelas XI
guru tidak lagi sebagai pusat pembelajaran
Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta. Guru
melainkan sebagai fasilitator. Terdapat
belum
manfaat lain yaitu kemungkinan siswa
bahan ajar yang menarik, inovatif, dan
untuk belajar mandiri tanpa bantuan guru
adaptif terhadap perkembangan teknologi.
apabila suatu ketika berhalangan hadir
Siswa belum memiliki bahan ajar, baik
melaksanakan
pengembangan
4 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
bahan
ajar
berbasis
teknologi
yang
dimanfaatkan
cetak
maupun
langsung
penulisan,
materi,
dan
tampilan. Materi yang dicakup bahan ajar
pembelajaran.
harus
menyebabkan
sistematis yaitu dari bahasan mudah
kesulitan terhadap pemahaman materi
hingga sulit sedangkan tampilan dibuat
Akuntansi Perusahaan Dagang. Setiap
secara menarik dengan memperhatikan
kelas memiliki fasilitas berupa LCD dan
layout, teks, warna, gambar, dan animasi.
proyektor, akan tetapi fasilitas tersebut
Komponen-komponen tersebut diharapkan
belum dimanfaatkan untuk mendukung
dapat menumbuhkan minat siswa dalam
pembelajaran.
proses pembelajaran maupun kegiatan
Ketiadaan
dalam
dapat
sistematika
bahan
ajar
Tampak
bahwa
guru
lengkap
dan
belajar
kemudian menyampaikan materi dengan
diharapkan meningkatkan prestasi belajar
ceramah
hanya
khususnya Akuntansi Perusahaan Dagang.
mendengar dan mencatat materi yang
Hal ini sejalan dengan penelitian yang
disampaikan guru.
dilakukan oleh Lembaga Penelitian dan
siswa
Berdasarkan wawancara, ditemukan
yang
secara
menggunakan bahan ajar berupa teks
sedangkan
mandiri,
disusun
selanjutnya
Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM)
Akuntansi
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
SMK
Negeri
1
(2014:
rendah.
Hal
ini
pembelajaran menggunakan Adobe Flash
dibuktikan dengan hasil tes yaitu sebesar
CS3 efektif meningkatkan prestasi belajar
69,57% dari 92 siswa kelas XI Akuntansi
Matematika siswa SMA kelas X semester
mendapat
II materi pokok trigonometri.
bahwa
prestasi
Perusahaan
Surakarta
belajar
Dagang
termasuk
nilai
di
bawah
Kriteria
207)
bahwa
pengembangan
Ketuntasan Minimal. Prestasi belajar dapat
Riyani (2012:20) menyatakan bahwa
ditingkatkan dengan pengembangan bahan
prestasi belajar merupakan hasil penilaian
ajar. Riyani (2012:20) mengungkapkan
atas
bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh
keterampilan-keterampilan tertentu yang
tujuan pembelajaran, bahan ajar yang
dipelajari selama masa belajar. Azwar
digunakan, kegiatan belajar mengajar,
(2002:164) berpendapat bahwa prestasi
metode, alat, sumber dan evaluasi proses
belajar
belajar mengajar.
bentuk indikator-indikator berupa nilai
Pengembangan bahan ajar berbasis
rapor,
kemampuan,
dapat
indeks
kecakapan
dioperasionalkan
prestasi
studi,
dan
dalam
angka
Adobe Flash menjadi alternatif untuk
kelulusan,
meningkatkan
Prestasi belajar siswa dapat diketahui
Bahan
ajar
prestasi
harus
belajar
siswa.
memperhatikan
setelah
dan
predikat
dilaksanakan
keberhasilan.
evaluasi.
Hasil
Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash 5
pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm.
1-15
evaluasi menunjukkan tinggi rendahnya
(2013:34-39)
prestasi belajar siswa.
mengenai pengaruh penggunaan bahan ajar
Kecakapan
menyelesaikan
siswa
suatu
dalam
tugas
mempertunjukkan
atau
penguasaan
memberikan
pandangan
bahwa bahan ajar dapat menumbuhkan
kegemaran
siswa
untuk
mengikuti
pelajaran yang disampaikan oleh guru.
pengetahuan terhadap bahan ajar dapat
Otor,
diukur dengan tes prestasi. Tes prestasi
menyatakan bahwa siswa yang diajar
pada penelitian ini dimaksudkan untuk
menggunakan bahan ajar memiliki kinerja
mengukur pengetahuan siswa terhadap
lebih unggul dibandingkan siswa yang
materi neraca lajur dan laporan keuangan
diajar
perusahaan dagang pada akhir program
konvensional.
Ogbeba,
dan
menggunakan
Ityo
(2015:112)
metode
ceramah
sehingga tes penelitian ini termasuk jenis
Prastowo
tes formatif. Proses belajar mengajar
mengemukakan
Akuntansi Perusahaan Dagang dinyatakan
merupakan segala bahan (baik informasi,
berhasil apabila siswa mencapai prestasi
alat, maupun teks) yang disusun secara
tinggi yaitu 75% dari jumlah siswa yang
sistematis menampilkan sosok utuh dari
mengikuti
kompetensi yang akan dikuasai siswa dan
proses
belajar
mengajar
memenuhi nilai KKM.
meliputi
faktor
bahwa
bahan
ajar
digunakan dalam proses pembelajaran
Faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar
(2013:298)
internal
dengan tujuan perencanaan dan penelaahan
dan
implementasi pembelajaran. Contoh: buku
eksternal. Faktor internal meliputi: kondisi
pelajaran, modul, handout, LKS, model
psikologis seperti intelegensi, sikap, bakat,
atau maket, bahan ajar audio, bahan ajar
minat, motivasi dan kondisi fisiologis yang
interaktif, dan sebagainya.
berkaitan dengan tubuh siswa. Adapun
Supriyono,
dkk.
(2015:2)
faktor eksternal meliputi: instrumental
menjelaskan bahwa Adobe Flash (dahulu
seperti
sarana
bernama Macromedia Flash) merupakan
pembelajaran, tujuan pembelajaran, bahan
salah satu perangkat lunak komputer yang
ajar yang digunakan, kegiatan belajar
merupakan
mengajar, metode, alat, sumber, evaluasi
Systems yang digunakan untuk membuat
proses belajar mengajar dan lingkungan,
gambar vektor maupun animasi gambar
seperti lingkungan tempat tinggal, sekolah,
tersebut. Berkas yang dihasilkan dari
dan lingkungan sosial. Utami dan Nugroho
perangkat
kurikulum,
guru,
produk
lunak
ini
unggulan
Adobe
mempunyai
file
6 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
extension .swf dan dapat diputar di
balik jawaban siswa seperti “Good Job”,
penjelajah web yang telah dipasangi Adobe
“Excellent”, dan “Try Again” dapat
Flash Player. Flash menggunakan bahasa
memotivasi siswa untuk belajar.
pemrograman bernama ActionScript yang
muncul pertama kalinya pada Flash 5.
Flash
Madcoms (2007:1) mengemukakan
beberapa
Flash
keunggulan
Bahan ajar interaktif berbasis Adobe
dalam
ini
memiliki
fungsi
meningkatkan
proses
menjadi
efektif
lebih
untuk
pembelajaran
dan
interaktif,
membuat dan mengolah animasi 2D.
sebagai alat evaluasi pencapaian hasil
Keunggulan tersebut yaitu dapat membuat
pembelajaran, siswa dapat belajar secara
tombol interaktif dengan sebuah movie
lebih mandiri dimana dan kapan saja,
atau objek yang lain, dapat membuat
siswa
perubahan
dalam
kecepatan masing-masing serta belajar
movie, dapat membuat perubahan animasi
berdasarkan urutan yang dikehendaki.
dari satu bentuk ke bentuk lain, dapat
Beberapa
membuat
dengan
mampu meningkatkan prestasi belajar
mengikuti alur yang telah ditetapkan, dapat
siswa pada mata pelajaran Akuntansi
dikonversi dan dipublikasikan (publish) ke
Perusahaan Dagang.
dalam beberapa tipe diantaranya: .swf,
Prastowo
transparansi
gerakan
warna
animasi
dapat
belajar
fungsi
sesuai
tersebut
dengan
diharapkan
(2013:40-43)
.html, .jpg, .png, .exe, dan .mov., dapat
mengklasifikasikan bahan ajar berdasarkan
mengolah dan membuat animasi dari objek
bentuknya menjadi empat macam, antara
Bitmap, Flash program animasi berbasis
lain bahan cetak, bahan ajar dengar, bahan
vektor mempunyai fleksibilitas dalam
ajar pandang dengar, dan bahan ajar
pembuatan
dan
interaktif. Bahan ajar siklus akuntansi
terintegrasi dengan Adobe Photoshop dan
perusahaan dagang berbasis Adobe Flash
Illustrator.
termasuk dalam golongan bahan ajar
objek-objek
vektor,
Bahan ajar berbasis Adobe Flash
interaktif. Siswa sebagai pengguna dapat
dapat menciptakan pembelajaran yang
mengendalikan suatu perintah dengan
lebih menarik. Hal ini didukung dengan
tombol-tombol yang tersedia.
penelitian Surjosuseno (2013:52) bahwa
software
pembelajaran
Bahan
ajar
yang
dikembangkan
menggunakan
memuat empat komponen seperti yang
Flash lebih menarik dibandingkan sumber
dinyatakan dalam Panduan Pengembangan
belajar bahan cetak yang sudah ada.
Bahan
Software pembelajaran dilengkapi dengan
Departemen Pendidikan Nasional yaitu
warna, suara asli bahasa inggris, umpan
komponen
Ajar
yang
kelayakan
diterbitkan
isi,
oleh
komponen
Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash 7
pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm.
1-15
kebahasaan, komponen penyajian, dan
mempelajari pencatatan akuntansi yang
komponen kegrafikaan (2008).
diterapkan pada perusahaan dagang.
Produk berupa bahan ajar digunakan
Tujuan yang hendak dicapai dalam
dalam proses pembelajaran Akuntansi
penelitian ini yaitu mengembangkan bahan
Perusahaan Dagang di SMK Negeri 1
ajar
Surakarta.
pembelajaran
Susanto
(2014:19)
bahwa
pembelajaran
mengemukakan
merupakan
bantuan
yang
diberikan
pendidik agar terjadi proses pemerolehan
ilmu
dan
pengetahuan,
Adobe
berbasis
Flash
Akuntansi
pada
Perusahaan
Dagang yang layak dan efektif untuk
meningkatkan prestasi belajar siswa XI
Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta.
penguasaan,
kemahiran, dan tabiat serta pembentukan
METODE
sikap
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan
dan
keyakinan
pada
siswa.
Pembelajaran juga diartikan sebagai usaha
pengembangan
sadar
Development/R
dari
seseorang
guru
untuk
(Research
and
D).
and
Sugiyono
membelajarkan siswanya (mengarahkan
(2013:297),
“Penelitian
dan
interaksi siswa dengan sumber belajar
pengembangan
merupakan
metode
lainnya) dalam rangka mencapai tujuan
penelitian
yang diharapkan.
menghasilkan produk tertentu dan menguji
American
Accounting
yang
digunakan
untuk
Associaton
keefektifan produk tersebut”. Produk yang
(AAA) mendefinisikan akuntansi sebagai
dikembangkan dalam penelitian ini yaitu
suatu
pengidentifikasian,
berupa bahan ajar akuntansi perusahaan
pengomunikasian
dagang. Bahan ajar ini memuat materi
informasi ekonomi yang dimungkinkan
siklus akuntansi perusahaan dagang yang
untuk
pertimbangan-
dikembangkan dengan software Adobe
pertimbangan dan keputusan-keputusan
Flash untuk meningkatkan prestasi belajar
oleh para pemakai informasi tersebut
Akuntansi Perusahaan Dagang kelas XI
(Soemantri,
Akuntansi
Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta.
Perusahaan Dagang termasuk salah satu
Subjek uji coba produk yaitu ahli materi,
mata pelajaran di Sekolah Menengah
media, praktisi, dan siswa kelas XI
Kejuruan yang harus ditempuh oleh siswa
Akuntansi 2 SMK Negeri 1 Surakarta
kelas XI akuntansi. Mata pelajaran ini
tahun ajaran 2015/2016.
proses
pengukuran,
dan
membuat
2011:
19).
8 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
Bahan
ajar
modifikasi
dikembangkan
model
Borg
dengan
dan
Gall.
pengisian angket terbuka. Data tersebut
dianalisis
dengan
model
Miles
Data
kuantitatif
dan
Penelitian dan pengembangan (Research
Huberman.
and Development) berdasarkan model
angket kelayakan bahan ajar dianalisis
Borg dan Gall terdiri atas : 1) penelitian
dengan
dan pengumpulan informasi awal, 2)
kuantitatif berupa nilai posttest antara
perencanaan, 3) pengembangan format
kelompok
produk awal, 4) uji coba awal, 5) revisi
dianalisis dengan independent samples t-
produk, 6) uji coba lapangan, 7) revisi
test.
deskriptif
pengisian
presentase.
eksperimen
dan
Data
kontrol
produk, 8) uji lapangan, 9) revisi produk
akhir,
dan
10)
implementasi
desiminasi
(Setyosari,
dan
2013:237).
Langkah-langkah pengembangan bahan
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
ajar berbasis Adobe Flash disederhanakan
Bahan ajar berbasis Adobe Flash
menjadi: 1) penelitian dan pengumpulan
memiliki struktur yang terdiri atas judul,
informasi
pengantar, petunjuk, kompetensi dasar,
awal,
2)
perencanaan,
3)
pengembangan format produk awal, 4)
materi,
validasi desain, 5) uji coba awal, 6) revisi
pengembang.
produk, 7) uji coba lapangan, dan 8) revisi
Uji Coba Tim Ahli
produk akhir.
latihan,
evaluasi,
dan
profil
Berdasarkan uji coba produk oleh
Teknik
pengumpulan
yang
ahli materi, media, dan praktisi diperoleh
digunakan yaitu obervasi, wawancara, tes,
hasil kelayakan bahan ajar berbasis Adobe
dan
Flash seperti pada tabel 1 berikut ini.
angket.
menggunakan
Uji
data
validitas
validitas
isi.
data
Purwanto
(2013:120) menyatakan bahwa validitas isi
(content
validity)
adalah
pengujian
validitas dilakukan atas isinya untuk
memastikan apakah instrumen sudah dapat
Tabel 1. Hasil Penilaian oleh Tim Ahli
No
1.
2.
3.
4.
Aspek Penilaian
Kelayakan Isi
Kebahasaan
Sajian
Kegrafikaan
Ratarata
90,77
92,86
93,75
90
Kategori
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
mengukur secara tepat keadaan yang
diukur.
Data
Berdasarkan penilaian dari para ahli
yang
diperoleh
dalam
seperti pada tabel 1, bahan ajar berbasis
penelitian ini berupa data kualitatif dan
Adobe Flash sudah layak dari aspek
kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil
kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan
observasi, wawancara, dan saran dari hasil
Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash 9
pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm.
1-15
kegrafikaan. Uji coba ini juga memperoleh
Berdasarkan
pengisian
angket
berpendapat
positif
beberapa masukan. Ahli materi memberi
terbuka,
masukan pada aspek sajian yaitu untuk
terhadap penggunaan bahan ajar. Bahan
memperbaiki soal evaluasi karena terdapat
ajar telah disusun dengan tampilan slide
soal yang tidak sesuai dengan materi uji
sangat menarik, menggunakan bahasa
coba. Ahli media memberi masukan pada
yang mudah dipahami, disusun secara
aspek kegrafikaan yaitu untuk melengkapi
lengkap dan membantu siswa memahami
bahan ajar dengan video motivasi dan
materi dengan mudah, memotivasi siswa
reward bagi siswa yang dinyatakan lulus
untuk
serta memperbaiki pewarnaan halaman.
semangat belajar siswa. Tahap uji coba
Masukan tersebut dijadikan bahan untuk
awal juga didapatkan masukan untuk
perbaikan
melengkapi
produk,
selanjutnya
dapat
siswa
belajar,
dan
halaman
menumbuhkan
setelah
evaluasi
diujicobakan kepada siswa dalam skala
dengan tombol agar bisa kembali ke
kecil. Praktisi menyatakan bahwa bahan
halaman sebelumnya atau halaman utama
ajar
sudah
selanjutnya
disusun
dapat
dengan
baik,
bahan ajar. Masukan tersebut dijadikan
diujicobakan
tanpa
bahan untuk perbaikan produk, selanjutnya
memberikan saran perbaikan.
dapat diujicobakan kepada siswa dalam
Uji Coba Awal
skala sedang.
Uji coba produk awal dilakukan
Uji Coba Lapangan
terhadap 10 siswa kelas XI Akuntansi 2.
Uji
coba
lapangan
dilakukan
Tanggapan siswa terhadap produk yang
terhadap 30 siswa kelas XI Akuntansi 2.
dikembangkan ditunjukkan pada tabel 2
Tanggapan siswa terhadap produk yang
berikut ini.
dikembangkan ditunjukkan pada tabel 3
berikut ini.
Tabel 2. Hasil Uji Coba Awal (Skala
Kecil)
No
2
Aspek yang
Dinilai
Sajian
materi
Tampilan
3
Manfaat
271
300
90,33
4
Operasional
92
100
92
Total
551
600
91,83
1
Jumlah
Skor
94
SMI
(%)
Kategori
100
94
94
100
94
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Tabel 3. Hasil Uji Coba Lapangan (Skala
Sedang)
No
Jumlah
Skor
270
SMI
(%)
Kategori
300
90
2
Aspek yang
Dinilai
Sajian
materi
Tampilan
272
300
90,67
3
4
Manfaat
Operasional
792
273
900
300
88
91
Total
1607
1800
89,28
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Baik
Sangat
Baik
Baik
1
10 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
angket
dilaksanakan melalui delapan tahap yaitu:
yaitu
1) penelitian dan pengumpulan informasi
pembelajaran berikutnya disarankan untuk
awal, 2) perencanaan, 3) pengembangan
Adobe
dan
format produk awal, 4) validasi desain, 5)
pembelajaran menggunakan bahan ajar
uji coba awal, 6) revisi produk, 7) uji coba
berbasis Adobe Flash sebaiknya bisa
lapangan, dan 8) revisi produk akhir.
diterapkan pada pelajaran lain. Tahap uji
Tahapan tersebut dibahas sebagai berikut.
Berdasarkan
terbuka,
pengisian
diperoleh
menggunakan
pendapat
Flash
coba lapangan juga diperoleh masukan
Tahap pertama, penelitian dan
untuk memperbaiki kolom lembar jawab
pengumpulan informasi. Informasi awal
esai
kecil.
diperoleh dari observasi dan wawancara.
Masukan ini selajutnya dijadikan dasar
Berdasarkan pengamatan di kelas XI AK
penyempurnaan bahan ajar.
1, 2, dan 3, siswa belum memiliki bahan
Uji Keefektifan Bahan Ajar
ajar
karena
dianggap
terlalu
Akuntansi
Perusahaan
Dagang.
Pengujian dilakukan dengan desain
Sumber belajar siswa terbatas pada materi
pretest posttest control group design
yang disampaikan guru. Setiap kelas sudah
(terdapat
dilengkapi dengan LCD dan projektor
kelompok
eksperimen
dan
kontrol). Hasil pretest ditunjukkan seperti
namun
pada tabel 4.
mendukung
belum
digunakan
kegiatan
untuk
pembelajaran.
Berdasarkan wawancara kepada guru, 64
Tabel 4. Hasil Pretest Siswa XI Akuntansi
No.
Kelas
Lulus
1.
2.
XI AK-1
XI AK-2
3
2
Tidak
Lulus
29
28
Nilai Ratarata
60,28
59,07
dari 92 siswa mendapat nilai di bawah
KKM (KKM=78) atau 69,57% siswa
belum lulus. Guru menyarankan untuk
mengembangkan bahan ajar yang memuat
Hasil posttest ditunjukkan seperti
pada tabel 5.
Tabel 5.
Akuntansi
materi satu siklus akuntansi perusahaan
dagang lengkap dengan contoh, latihan,
Hasil
Posttest
Siswa
XI
dan penilaian. Bahan ajar dikembangkan
dengan sofware Adobe Flash. Software
No.
Kelas
Lulus
1.
2.
XI AK-1
XI AK-2
12
30
Tidak
Lulus
20
-
Nilai Ratarata
73,94
90,67
tersebut
dipilih
dengan
pertimbangan
sebagai berikut: 1) Adobe Flash memiliki
keunggulan dalam membuat dan mengolah
Pembahasan
animasi 2D, 2) bisa mengkombinasikan
Penelitian pengembangan bahan ajar
teks, gambar, animasi, audio, dan video
berbasis Adobe Flash pada pembelajaran
serta memiliki menu-menu yang mudah
Akuntansi Perusahaan Dagang ini telah
dipilih dan digunakan, 3) mampu dalam
Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash 11
pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm.
1-15
warna,
dengan proses instalasi software Adobe
musik, dan animasi sehingga memilik daya
Flash. Produksi bisa dilanjutkan dengan
tarik untuk dipelajari, 4) dapat dirancang
membuka software yang sudah diinstal,
untuk memberikan umpan balik terhadap
kemudian pilih Create New ActionScript
prestasi belajar siswa, dan 5) dapat
2.0. Bahan-bahan seperti materi, gambar,
dirancang
video, dan audio dikumpulkan diproduksi
mengintegrasikan
komponen
untuk
memeriksa
dan
memberikan nilai prestasi belajar secara
menjadi
bahan
ajar
siklus
akuntansi
otomatis.
perusahaan dagang berbasis Adobe Flash.
Tahap kedua yaitu perencanaan.
Semua file terkait dimasukkan dalam
Ada tiga hal yang dilakukan pada tahap
folder bernama “Aplikasi Bahan Ajar
ini. Pertama, merumuskan tujuan khusus
Berbasis Adobe Flash”. Folder tersebut
yang
produk.
berisi empat file dengan nama “Bahan Ajar
Pengembangan bahan ajar berbasis Adobe
Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang”,
Flash ini bertujuan untuk meningkatkan
“SoalDagang”, “Video Motivasi Belajar”,
prestasi belajar Akuntansi Perusahaan
dan
Dagang.
dilakukan proses burning ke dalam CD
ingin
dicapai
Prestasi
oleh
yang
ditingkatkan
dibatasi pada materi yang terdapat dalam
“Video
Reward”,
selanjutnya
pembelajaran.
Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi
Tahap keempat, validasi desain.
Dasar (KD) 3.10 dan 4.10. Kedua,
Format produk awal dinilai oleh tiga ahli.
menyusun urutan program dalam bentuk
Aspek kelayakan isi mendapat presentase
struktur pohon dan menyusun urutan
rata-rata sebesar 90,77% (sangat baik),
pembelajaran yang diwujudkan dalam
kebahasaan mendapat presentase rata-rata
bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
sebesar 92,86% (sangat baik), sajian
(RPP). RPP dilengkapi dengan kisi-kisi
mendapat
soal, instrumen tes prestasi belajar, kunci
93,75% (sangat baik) dan kegrafikaan
jawaban, dan norma penilaian. Ketiga,
mendapat presentase rata-rata sebesar 90%
menetapkan
ini
(sangat baik). Berdasarkan penilaian tim
melibatkan tiga ahli untuk menilai aspek
ahli, maka bahan ajar berbasis Adobe
kelayakan isi, kebahasaan, sajian, dan
Flash yang dikembangkan telah layak dari
kegrafikaan.
aspek kelayakan isi, kebahasaan, sajian,
Tahap
ahli.
Pengembangan
ketiga,
pengembangan
format produk awal. Tahap ini diawali
presentase
dan kegrafikaan.
rata-rata sebesar
12 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
Bahan ajar perlu diperbaiki sebelum
tidak dijadikan dasar perbaikan karena
diujicobakan kepada siswa. Perbaikan
cakupan bahan ajar ini sudah dibatasi
yang dilakukan yaitu memperbaiki soal
hanya
evaluasi karena terdapat soal yang tidak
perusahaan dagang. Masukan lain yaitu
sesuai dengan materi uji coba, melengkapi
melengkapi
bahan ajar dengan video motivasi dan
dengan tombol agar bisa kembali ke
reward bagi siswa yang dinyatakan lulus,
halaman sebelumnya atau halaman utama
dan memperbaiki pewarnaan halaman.
bahan ajar. Masukan tersebut, selanjutnya
Tahap kelima, uji coba awal (skala
kecil). Uji coba awal dilakukan terhadap
pada
materi
halaman
siklus
akuntansi
setelah
evaluasi
dijadikan bahan untuk perbaikan produk.
Tahap ketujuh, uji coba lapangan
10 siswa. Tahap ini bertujuan untuk
(skala
mengetahui tanggapan siswa terhadap
dilakukan
bahan
dikembangkan.
Akuntansi 2 yang terdiri dari 30 siswa.
Berdasarkan uji coba awal, sajian materi
Tahap ini bertujuan untuk mengetahui
memperoleh presentase 94% (sangat baik),
tanggapan siswa terhadap bahan ajar serta
tampilan 94% (sangat baik), manfaat
mengetahui keefektifan bahan ajar berbasis
90,33% (sangat baik), dan operasional
Adobe Flash dalam meningkatkan prestasi
92% (sangat baik). Hasil keseluruhan
belajar Akuntansi Perusahaan Dagang.
diperoleh
91,83%
Berdasarkan uji coba lapangan, aspek
pengisian
sajian materi memperoleh presentase 90%
angket terbuka, siswa memberi respon
(sangat baik), tampilan 90,67% (sangat
positif terhadap digunakannya bahan ajar
baik), manfaat 88% (baik), dan operasional
dalam pembelajaran. Siswa menyatakan
91% (sangat baik). Hasil keseluruhan
bahwa tampilan slide sangat menarik,
diperoleh
bahasa mudah dipahami, bahan ajar sudah
Siswa menyatakan bahwa bahan ajar
lengkap dan membantu siswa memahami
berbasis Adobe Flash yang dikembangkan
materi
sudah baik dari aspek sajian, tampilan,
(sangat
ajar
yang
presentase
baik).
dengan
sebesar
Berdasarkan
mudah,
bahan
ajar
memotivasi siswa untuk belajar, dan
menumbuhkan semangat belajar siswa.
sedang).
Uji
terhadap
presentase
coba
satu
lapangan
kelas
sebesar
XI
89,28%.
manfaat, dan operasional.
Tahap uji coba lapangan, selain
Tahap keenam, revisi produk.
menilai kelayakan bahan ajar juga menilai
Berdasarkan pengisian angket terbuka,
keefektifan bahan ajar. Tahap ini menguji
siswa memberi beberapa masukan. Siswa
apakah bahan ajar yang dikembangkan
menyarankan untuk melengkapi bahan ajar
efektif
dengan pokok bahasan lain. Saran tersebut
belajar. Pengujian menggunakan desain
dalam
meningkatkan
prestasi
Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash 13
pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm.
1-15
pretest posttest control group design.
eksperimen. Nilai rata-rata kelas kontrol
Kelompok eksperimen yaitu kelas XI AK2
dengan pembelajaran biasa lebih rendah
sedangkan kelompok kontrol yaitu kelas
dibandingkan kelas ekperimen yang diberi
XI AK1. Kedua kelas tersebut diberi
perlakuan dengan bahan ajar. Perolehan
pretest, kemudian dilakukan uji prasyarat
nilai
normalitas
Uji
eksperimen berturut-turut yaitu 73,94 dan
normalitas menunjukkan nilai p > 0,05
90,67. Semua siswa dalam kelompok
maka
Uji
eksperimen memperoleh nilai di atas KKM
homogenitas menunjukkan nilai p > 0,05
sehingga dinyatakan lulus, sedangkan
maka kedua kelompok data mempunyai
terdapat 20 siswa dalam kelompok kontrol
varian yang sama. Kedua kelas tersebut,
yang belum lulus karena memperoleh nilai
selanjutnya
yang
di bawah KKM. Terdapat peningkatan dari
berbeda. Kelompok eksperimen diberi
nilai pretest ke nilai posttest baik pada
perlakuan dengan bahan ajar berbasis
kelas eksperimen maupun kontrol. Nilai
Adobe Flash sedangkan kelompok kontrol
rata-rata kelas kontrol meningkat 13,66
diajar dengan pembelajaran biasa. Tahap
point dari 60,28 menjadi 73,94. Nilai rata-
terakhir yaitu memberikan posttest kepada
rata kelas eksperimen meningkat 31,6 dari
dua kelompok. Tes ini untuk mengetahui
59,07 menjadi 90,67.
dan
data
nilai
homogenitas.
berdistribusi
diberi
siswa
normal.
perlakukan
kelas
kontrol
dan
dilangsungkan
Berdasarkan paparan di atas, maka
pembelajaran dengan bahan ajar berbasis
pengembangan bahan ajar berbasis Adobe
Adobe Flash ataupun tidak. Nilai posttest
Flash
antara kelompok eksperimen dan kontrol
Perusahaan Dagang layak dan efektif
independent
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa
selanjutnya
setelah
rata-rata
diuji
dengan
samples t-test. Uji ini digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya perbedaan nilai
rata-rata
antara
kelas
kontrol
dan
pada
pembelajaran
Akuntansi
SMK Negeri 1 Surakarta.
Tahap kedelapan, revisi produk
akhir.
Berdasarkan
pengisian
angket
eksperimen. Hasil perhitungan uji t sampel
terbuka, siswa memberi respon yang
tidak
positif.
berpasangan
dapat
dilihat
Siswa
menyarankan
agar
berikutnya
juga
menunjukkan nilai signifikansi 0,000 <
pembelajaran
0,05 maka Ho ditolak. Hal tersebut dapat
menggunakan Adobe Flash, pembelajaran
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
menggunakan bahan ajar berbasis Adobe
nilai rata-rata antara kelas kontrol dan
Flash sebaiknya bisa diterapkan pada
14 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2 (2016)
pelajaran lain. Siswa menyatakan bahwa
Pembimbing II, tim ahli, serta semua pihak
kolom lembar jawab esai terlalu kecil.
yang membantu kelancaran penyusunan
Revisi produk akhir atau penyempurnaan
artikel ilmiah ini.
bahan ajar dilakukan dengan memperbaiki
kolom esai.
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan uji coba produk bahan
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Pendidikan Nasional. (2008).
Panduan Pengembangan Bahan
Ajar. Jakarta: Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan
Menengah.
ajar siklus akuntansi perusahaan dagang
berbasis Adobe Flash, disimpulkan bahwa
bahan ajar tersebut layak dan efektif untuk
meningkatkan prestasi belajar Akuntansi
Perusahaan Dagang bagi siswa kelas XI
Akuntansi SMK Negeri 1 Surakarta. Hasil
penelitian ini membuktikan bahwa bahan
ajar berbasis Adobe Flash layak dan efektif
dalam
meningkatkan
Akuntansi
prestasi
belajar
Perusahaan
Dagang.
Lembaga Penelitian dan Pengabdian
Kepada Masyarakat Universitas
Mercu Buana Yogyakarta. 2014.
Pengembangan
Multimedia
Pembelajaran
Menggunakan
Adobe
Flash
CS3
untuk
Pembelajaran Matematika Siswa
SMA Kelas X Semester II Materi
Pokok Trigonometri. Yogyakarta:
AgriSains.
Madcoms. 2007. Panduan Lengkap Adobe
Flash CS3 Professional. Madiun:
CV Andi Offset.
Berdasarkan hal tersebut, guru sebaiknya
mempertimbangkan
penggunaan
bahan
ajar ini dalam pembelajaran Akuntansi
Perusahaan Dagang. Siswa diharapkan
memanfaatkan bahan ajar berbasis Adobe
Flash
untuk
pembelajaran
sehingga
prestasi belajar Akuntansi Perusahaan
Dagang dapat maksimal.
Prastowo, A. 2013. Panduan Kreatif
Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: DIVA Press.
UCAPAN TERIMAKASIH
Terselesaikannya artikel ilmiah ini
tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan
arahan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, ucapan terimakasih kepada Kepala
Program
FKIP
Studi
UNS,
Pendidikan
Pembimbing
Otor, E.M., Ogbeba, J., & Ityo, C.N. 2015.
Influence of Improvisedteaching
Instructional
Materials
on
Chemistry Students’ Performance
in Senior Secondary Schools in
Vandeikya Local Government
Area of Benue State, Nigeria.
Macrothink Institute, 3 (1), 111118.
Akuntansi
I,
dan
Riyani, Y. 2012. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Prestasi Belajar
Mahasiswa
(Studi
pada
Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Politeknik Negeri Pontianak).
Jurnal EKSOS, 8 (1), 19-25.
Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe Flash 15
pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan Prestasi
Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta.. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm.
1-15
Setyosari, P. 2013. Metode Penelitian dan
Pengembangan.
Jakarta:
Kencana.
Soemantri, H. 2011. Memahami Akuntansi
SMK Seri A Bidang Keahlian
Bisnis dan Manajemen Program
Keahlian Akuntansi. Bandung:
Armico.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
Supriyono, dkk. 2015. Rancang Bangun
Media Pembelajaran Bahasa Dan
Huruf Jawa Berbasis Adobe Flash
CS6.
The
2nd
University
Research Coloquium, ISSN 24079189:1-9.
Surjosuseno, T.,T. 2013. Developing
Competency
Based
Reading
Materials for English Laboratory
at Tertiary Education. Sciedu
Press, 3 (3), 51-66.
Susanto, A. 2014. Teori Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: PT Fajar
Interpratama Mandiri.
Utami, S., S. & Nugroho, W. 2013.
Pemanfaatan Bahan Ajar Sistem
Informasi Akuntansi Berbasis
Multimedia Interaktif. Seminar
Nasional Aplikasi Teknologi
Informasi (SNATI), ISSN 19075022:34-39.
Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 2, hlm. 1-15
Ernawati, Siswandari, dan Sohidin. Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Adobe
Flash pada Pembelajaran Akuntansi Perusahaan Dagang untuk Meningkatkan
Prestasi Belajar Siswa SMK Negeri 1 Surakarta. Agustus, 2016.