this PDF file PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK | Wulandari | Tata Arta 1 SM

Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1, hlm 121-133
Lintang Wulandari, Sudiyanto, dan Sohidin. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis A dobe Flash untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Pembelajaran Akuntansi di SMK. April, 2017
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ADOBE FLASH
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
PADA PEMBELAJARAN AKUNTANSI DI SMK
Lintang Wulandari, Sudiyanto, Sohidin*
*Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, Indonesia
lintangwulandari95@gmail.com
ABSTRACT
The objectives of this research are to investigate (1) the feasibility of Adobe Flash-based learning
media in accounting learning at State Vocational High School, and (2) the effectiveness of Adobe Flashbased learning media to improve the students learning motivation in accounting at State Vocational High
School. This research used the research and development (R&D) method. The validation of the product
design was done by a learning media expert, a learning material expert, and a practitioner. The subjects
of the product testing included 10 students at the preliminary product testing, 30 students in Grade XI
Accounting 2 (experimental class) and 30 students in Grade XI Accounting 1(control class) of Sejati Vocational High School at the main extended-field testing. The data of research were collected through a
questionnaire and documentation. The data were analyzed by using the descriptive analysis and the inferential analysis. The results of the research are as follows. Firstly, the developed Adobe Flash-based learning media is feasible to be used in Accounting learning at State Vocational High School. It’s proven of media feasibility assessment average by a learning media expert which received score of 4.833, and was categorized “very feasible”, assessment of learning material expert which received score of 3.74, and was
categorized “feasible”, assessment of practitioner which received score of 4.19, and was categorized
“feasible”, and assessment of students which received score of 4.324, and was categorized “very feasible”. Secondly, the developed Adobe Flash-based learning media in Accounting is effective to improve the
students learning motivation at State Vocational High School. The research shown the difference of learning motivation between the experimental class and the class control with the significance value of 0.000

which was smaller than 0.05, the average scores of learning motivation of experimental class is 4.05 and
the control class is 3.61 belong to “high" categories. Thus, the developed of Adobe Flash-based learning
media is feasible and effective in improving the students learning motivation in accounting at State Vocational High School.
Keywords:Learning Media, Adobe Flash, Learning Motivation.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan mengetahui: (1) kelayakan media pembelajaran berbasis A dobe Flash untuk pembelajaran akuntansi di SMK, dan (2) keefektifan media pembelajaran berbasis A dobe Flash dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran Akuntansi di SMK. Penelitian ini merupakan
penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Validasi desain dilakukan oleh ahli
media, ahli materi, dan praktisi. Subjek uji coba terdiri dari 10 siswa pada uji coba awal, serta 30 siswa
pada kelas XI Akuntansi 2 (kelas eksperimen) dan 30 siswa pada kelas XI akuntansi 1 (kelas kontrol) di
SMK Sejati* pada uji coba lapangan. Instrumen pengumpulan data terdiri dari angket dan dokumentasi.
Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis statistik deskriptif dan analisis inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, Pertama, media pembelajaran berbasis A dobe Flashdinyatakan layak digunakan pada pembelajaran akuntansi di SMK. Hal ini dibuktikan dengan hasil rata-rata validasi dari ahli media sebesar 4,833 dengan kategori “sangat layak, ahli materi sebesar 3,74 dengan kategori “layak”, praktisi sebesar 4,19 dengan kategori “layak”, serta penilaian siswa sebesar 4,324 dengan
kategori “sangat layak”. Kedua, media pembelajaran berbasis Adobe Flash pada pembelajaran Akuntansi
efektif meningkatkan motivasi belajar siswa di SMK. Temuan menunjukkan adanya perbedaan motivasi
belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan perolehan signifikansi 0,000 atau kurang
dari 0,05, dengan rata-rata motivasi belajar siswa pada kelas eksperimen 4,05 dan kelas kontrol 3,61 dalam
kategori “tinggi”. Simpulan penelitian ini adalah pengembangan media pembelajaran berbasis adobe flash
layak dan efektif dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi di SMK.
Kata Kunci :Media Pembelajar an, A dobe Flash, Motivasi Belajar .


Lintang Wulandari, Sudiyanto, dan Sohidin. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis A dobe Flash untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Akuntansi di SMK.
April, 2017. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1, hlm. 121-133

sekali dan bahkan jarang ditemukan sebuah

PENDAHULUAN

proses pembelajaran yang mampu menciptakan

Motivasi belajar adalah dorongan siswa
dalam

mengaktifkan

dan

mempertahankan

kegiatan belajarnya untuk mencapai tujuan. Mo-


tivasi belajar sangat penting dalam proses pembelajaran. Siswa yang kurang berprestasi bukan
disebabkan oleh kurangnya kemampuan, melainkan karena tidak adanya motivasi belajar sehingga siswa tidak berusaha mengoptimalkan seluruh
kemampuannya (Sanjaya, 2013: 28). Oleh karena itu, adanya motivasi belajar siswa dapat mengoptimalkan seluruh kemampuannya sehingga

siswa dapat mencapai tujuan dalam pembelajaran. Hal senada diungkapkan oleh Goleman
(2009: 44) bahwa kecerdasan intelektual (IQ)
hanya menyumbang 20% bagi kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan
lain yaitu kecerdasan emosi (EQ), salah satu diantaranya adalah kemampuan memotivasi diri.
Berdasarkan pernyataan tersebut motivasi belajar merupakan faktor pendorong yang sangat
penting dalam terlaksananya proses pembelajaran yang baik, melalui motivasi belajar yang
tinggi maka hasil yang dicapai siswa akan baik.
Oleh karena itu, dalam pembelajaran harus menumbuhkembangkan motivasi belajar siswa sehingga akan tercapai tujuan yang diharapkan.
Suatu fenomena menunjukkan bahwa pembelajaran yang berlangsung saat ini belum mam-

pu menumbuhkembangkan motivasi belajar
siswa. Hal ini diperkuat oleh hasil penelitian dari
Buana (2012: 353) bahwa proses pembelajaran
secara umum baik pada pendidikan dasar dan
terutama pendidikan menengah, masih sedikit


dan menumbuhkan motivasi belajar. Irfan (2012:
9) menyatakan bahwa rendahnya motivasi belajar berpengaruh pada strategi belajar yang siswa
lakukan sehingga terjadi penyimpangan pada
proses dan perilaku belajar siswa yang mengakibatkan hasil yang dicapai tidak optimal. Pendapat di atas menunjukkan bahwa motivasi belajar yang rendah dapat mengakibatkan proses
pembelajaran yang berlangsung kurang bermakna dan ketidaktercapaian tujuan yang diharapkan. Ketercapaian tujuan yang diharapkan tersebut tidak terbentuk dengan sendirinya, melain-

kan terdapat komponen-komponen dalam pembelajaran yang memengaruhinya. Sanjaya (2013:
58) membagi komponen-komponen yang berkaitan dengan proses pembelajaran, diantaranya: 1)
tujuan pendidikan, 2) materi Pelajaran, 3) strategi atau metode, 4) alat (media) dan sumber, dan
5) evaluasi. Semua komponen dalam pembelajaran tersebut saling berkaitan dan memegang
peranan yang penting dalam keberhasilan proses
pembelajaran. Pada kenyataannya, dalam proses
pembelajaran tidak semua komponen dimanfaatkan secara optimal, salah satunya adalah media
pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan komponen
komunikasi yang menyampaikan pesan dari
komunikator kepada komunikan yang sudah direncanakan sehingga tercipta lingkungan yang
kondusif dan efektif untuk melakukan proses
belajar (Munadi, 2013:7). Smaldino,S.E., dkk
(2005: 9) menyatakan bahwa “...anything that

carries information between a source and a receiver”. Jadi, pengertian media merujuk pada

Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1

apa saja yang membawa informasi antara sum-

menggunakan media pembelajaran berbasis

ber ke penerima. Selain itu, media digunakan

komputer.

sebagai potensi untuk menarik minat, dan moti-

memungkinkan proses belajar menjadi efektif

vasi belajar pada siswa. Pernyataan tersebut

dan efisien dari segi waktu dan pencapaian ma-


sesuai yang dikemukakan oleh Hamalik (Arsyad,

teri. Siswa akan memiliki daya tarik tersendiri

2011: 15) yaitu pemakaian media pembelajaran

dalam memperhatikan materi yang disampaikan

dalam dapat membangkitkan keinginan, minat,

oleh guru menggunakan media.

Media

yang berbasis

komputer

rangsangan


Hasil observasi yang dilakukan pada Pro-

kegiatan belajar, serta membawa pengaruh-

gram Keahlian Akuntansi kelas XI di SMK Se-

pengaruh psikologis terhadap siswa.

jati pada pembelajaran akuntansi menunjukkan

membangkitkan

motivasi,

dan

Melalui perkembangan teknologi informasi

bahwa pembelajaran belum menumbuhkan moti-


pada bidang elektronik dan komputer yang se-

vasi belajar siswa. Berdasarkan observasi awal,

makin maju maka media berbasis komputer ha-

tingkat motivasi siswa rendah. Hal ini ditunjuk-

rus dimanfaatkan secara optimal. Disinilah peran

kan oleh sebagian siswa saat pembelajaran ku-

guru sebagai pendidik dapat memanfaatkan me-

rang fokus, siswa kurang antusias pada pembela-

dia yang disediakan oleh sekolah. Peran guru

jaran dan sibuk sendiri, siswa hanya mengandal-


dalam proses pembelajaran sangat penting, guru

kan catatan dari guru, siswa cenderung menan-

dituntut mempunyai pengetahuan dan keterampi-

yakan jawaban pada siswa lain termasuk tidak

lan serta informasi yang lebih luas sesuai dengan

mengerjakan tugas/pekerjaan rumah yang diberi-

perkembangan dan tuntutan zaman. Guru juga

kan, serta kemauan untuk berusaha yang rendah.

sebagai fasilitator harus memanfaatkan media

Rendahnya tingkat


pembelajaran untuk mendesain materi lebih kre-

didukung dengan hasil angket awal tentang mo-

atif dan inovatif

tivasi belajar siswa yang disajikan pada tabel 1

dalam mengkomunikasikan

motivasi

belajar siswa

kepada siswa secara optimal sehingga terjadi

sebagai berikut:

ketercapaian tujuan.


Tabel 1. Hasil Angket Awal Motivasi Belajar

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Edwards, Williams dan Roderick (Munir, 2012: 24)
menyatakan bahwa:
Penggunaan berbagai media dalam memulai
proses belajar, menunjukkan bahwa siswa
dalam
kelompok
eksperimen
yang
menggunakan multimedia memperoleh hasil
yang signifikan lebih baik pada tahap 0.5
daripada peserta didik kelompok kontrol
yang menggunakan media tradisional (buku
teks) dalam proses belajarnya.
Pernyataan di atas menunjukkan bahwa
pembelajaran menggunakan media akan cenderung direspon positif oleh siswa, terlebih

No

Kelas

1
2

XIAkuntansi 1
XIAkuntansi 2
Rata-rata Keseluruhan

Hasil PerolehanRata-Rata
2,56
2,48
2,52

Kategori
Rendah
Rendah
Rendah

(Sumber: Data Primer yang diolah, 2016)
Selanjutnya, hasil observasi juga menunjukkan bahwa pada SMK tersebut mempunyai
sarana dan prasarana lengkap, namun guru belum memanfaatkan secara optimal terlebih
berkaitan dengan penggunaan media pembelajaran. Selama ini guru hanya memanfaatkan media

Lintang Wulandari, Sudiyanto, dan Sohidin. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis A dobe Flash untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Akuntansi di SMK.
April, 2017. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1, hlm. 121-133

cetak dan power point dalam proses pembelaja-

lam menyelesaikan pekerjaan, terutama peker-

ran. Media power point digunakan untuk mem-

jaan dalam bidang animasi, pembuatan game,

bantu menjelaskan materi yang diajarkan oleh

membangun web, pembuatan film dan presentasi

guru. Media power point yang digunakan guru

yang interaktif. Media pembelajaran berbasis

dalam menyampaikan materi ajar kurang men-

adobe flash termasuk dalam media

dukung dan menarik respon siswa. Media power

teknologi komputer karena memanfaatkan kom-

point yang digunakan tidak menampilkan tujuan

puter dalam proses pengoperasiannya. Selain itu,

pembelajaran, kurang menampilkan evaluasi,

media berbasis adobe flash dapat mendukung

memiliki tampilan yang kurang bervariasi, dan

pembuatan komponen-komponen seperti: tujuan,

secara langsung hanya menampilkan materi

materi, dan evaluasi yang selanjutnya dirancang

yang diajarkan sehingga media tersebut kurang

dan dikembangkan di dalam aplikasi tersebut

mampu mendukung keoptimalan proses pem-

yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Yusuf

belajaran.

(2015:59) mengungkapkan bahwa pemanfaatan

Berdasarkan kondisi yang telah diuraikan di

teknologi

multimedia

mampu

hasil

menyediakan

atas maka sebagai salah satu alternatif solusinya

konteks dan variasi pada media pembelajaran

adalah melalui pengembangan media pembelaja-

yang secara teoretis yang dapat diarahkan untuk

ran. Pembuatan dan pengembangan media pem-

menumbuhkan motivasi.

belajaran dengan memanfaatkan teknologi dapat

Sehubungan pernyataan di atas, maka

meningkatkan kualitas proses pembelajaran. Sa-

pengembangan media pembelajaran berbasis

lah satu media pembelajaran berbasis komputer

Adobe flash diharapkan mampu membangkitkan

yang dapat membantu mempermudah proses

motivasi dan rangsangan kegiatan belajar siswa,

pembelajaran adalah multimedia. Munir (2013:

dapat membantu keefektifan proses pembelaja-

2)

adalah

ran, dapat mengarahkan perhatian siswa untuk

perpaduan antara berbagai media yang berupa

berkonsentrasi kepada isi pelajaran, dapat me-

teks, gambar, grafik, sound, animasi, video, in-

mahami dan mengingat informasi, dan pembela-

teraksi, dan lain-lain yang telah dikemas menjadi

jaran menjadi lebih menarik serta membawa

file digital (komputerisasi), digunakan untuk

kesegaran dan variasi baru bagi pengalaman

menyampaikan atau menghantarkan pesan kepa-

belajar siswa sehingga dapat mencapai tujuan

da publik.

yang dihendaki.

mengatakan

bahwa

multimedia

Salah satu multimedia yang mendukung dan

Tujuan

yang

hendak

dicapai

dalam

cocok digunakan untuk menyampaikan materi

penelitian ini yaitu: (1) untuk mengetahui ke-

ajar pada pembelajaran adalah aplikasi adobe

layakan media pembelajaran berbasis A dobe

flash. Madcoms (2012) menyatakan bahwa ado-

flash untuk pembelajaran akuntansi di SMK; (2)

be flash merupakan salah satu software animasi

untuk mengetahui keefektifan media pembelaja-

yang fasilitas didalamnya lengkap sehingga

ran berbasis A dobe flashdalam meningkatkan

dapat membantu dan memudahkan pemakai da-

motivasi

belajar

siswapada

pembelajaran

Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1

akuntansi di SMK.

coba produk. Berikut disajikan penjelasan dari
setiap tahap pengembangan produk:

METODE PENELITIAN

Tahap 1: Penyusunan Draft Produk

Penelitian ini merupakan penelitian dan

Dalam penyusunan draft produk dilakukan

pengembangan (Research and Development).

melalui dua tahap yaitu perencanaan dan

Model pengembangan yang digunakan adalah

pengembangan.

model pengembangan Borg & Gall yang telah

Tahap perencanaan desain meliputi pengem-

dimodifikasi. Tahap-tahap penelitian pengem-

bangan desain diawal produk. Hal tersebut dapat

bangan meliputi penelitian dan pengumpulan

dilihat pada gambar 1 sebagai berikut:

data perencanaan, pengembangan draf produk,
uji lapangan awal, revisi hasil uji coba, uji coba
lapangan, revisi hasil uji lapangan, uji pelaksanaan lapangan, dan penyempurnaan produk
akhir. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Sejati
tahun pelajaran 2015/2016. Populasi dan sampel
dalam penelitian ini adalah kelas XI Keahlian
Akuntansi. Subjek penelitian terdiri dari kelas
X1 Akuntansi 1 (kelas kontrol) dan X1 Akuntansi 2(kelas eksperimen). Teknik pengumpulan

Gambar 1. Desain awal model media
pembelajaran

data menggunakan angket dan dokumentasi,

Desain awal produk pada media pembelaja-

dengan instrumen berupa angket motivasi bela-

ran yang telah disusun terdiri atas tujuh kompo-

jar, angket validasi media pembelajaran, angket

nen, yaitu tujuan pembelajaran, strategi pem-

validasi materi pembelajaran, penilaian praktisi,

belajaran, materi pembelajaran, ilustrasi, refer-

dan angket lembar respon siswa. Teknik analisis

ensi, evaluasi, dan refleksi diri.

data yang digunakan adalah analisis statistik
deskriptif

dan

analisis

statistik

inferensial

dengan uji statistik independent samples t-test
dan paired samples t-test dengan berbantuan
SPSS 23 dengan risiko kesalahan atau taraf signifikansi (α) yang ditetapkan = 0,05.
HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Pengembangan Produk
Pada tahap pengembangan produk dilakukan melalui tiga tahap utama yaitu penyusunan draft produk, uji coba produk, dan hasil uji

Pada tahap pengembangan dilakukan realisasi rancangan produk dengan memasukkan
segala unsur dan komponen yang dibutuhkan
untuk membuat media pembelajaran yang
menggunakan aplikasi adobe flash. Setelah direalisasikan, hasil pengembangan produk awal media pembelajaran berbasis adobe flash yang
dirancang terdiri dari 10 komponen, meliputi:

Judul, menu utama, petunjuk, tujuan pembelajaran, pendahuluan, materi, latihan, evaluasi, referensi dan penyusun.
Tahap 2: Uji Coba Draf Produk

Lintang Wulandari, Sudiyanto, dan Sohidin. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis A dobe Flash untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Akuntansi di SMK.
April, 2017. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1, hlm. 121-133

Hasil Validasi Ahli Media

layakan isi, aspek penyajian materi, aspek per-

Penilaian dari ahli media mencakup tiga
aspek, yaitu aspek performa tampilan, aspek
pemrograman dan aspek penyajian media. Hasil
penilaian kelayakan media oleh ahli media dapat

disajikan pada tabel 2 sebagai berikut:
Tabel

2.

Hasil

Validasi

Ahli

forma tampilan, aspek pemrograman, dan aspek
penyajian media. Hasil penilaian kelayakan materi oleh praktisi dapat disajikan pada tabel 4
sebagai berikut:
Tabel 4. Hasil Validasi Praktisi

Media

(Sumber: Data Primer yang Diolah,2016)
Revisi Produk
Revisi produk awal dari para ahli meliputi

(Sumber: Data Primer yang Diolah,2016)

durasi tampilan animasi, kesalahan penulisan

Hasil Validasi Ahli Materi

istilah pada materi ajar, tombol navigasi di menu

Penilaian dari ahli materi mencakup tiga
aspek, yaitu aspek pembelajaran, aspek

ke-

layakan isi dan aspek penyajian materi. Hasil

penilaian kelayakan materi oleh ahli materi
dapat disajikan pada tabel 3 sebagai berikut:
Tabel 3. Hasil Validasi Ahli Materi

evaluasi kurang, soal latihan yang kurang, dan
font yang terdapat di halaman pendahuluan diganti dan diringkas.

Hasil Pengujian Tahap II
Pada tahap ini dilakukan uji lapangan
dengan skala kecil, yaitu melibatkan 10 siswa
pada kelas eksperimen yang dipilih secara random pada kelas eksperimen. Penilaian angket
yang diisi oleh siswa terdiri dari enam aspek
meliputi: aspek pembelajaran, aspek kelayakan
isi, aspek penyajian materi, aspek performa

tampilan, aspek pemrograman, dan aspek pen(Sumber: Data Primer yang Diolah,2016)
Hasil Validasi Praktisi
Penilaian dari ahli materi mencakup enam
aspek, yaitu aspek pembelajaran, aspek ke-

yajian media. Hasil penilaian respon siswa pada
uji coba skala kecil dapat disajikan pada tabel 5
sebagai berikut:

Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1

Tabel 5. Hasil Penilaian Respon Siswa Pada Uji
Coba Skala Kecil

(Sumber: Data Primer yang Diolah,2016)
(Sumber: Data Primer yang Diolah,2016)
Selanjutnya, revisi produk pada tahap II dilakukan berdasarkan komentar dan saran hasil
pengujian skala kecil. Komentar dan saran yang
diberikan oleh siswa diantaranya adalah mengganti musik instrumental pengiring media pembelajaran dan pemberian keterangan pada awal
pembuka media pembelajaran. Perbaikan yang
dilakukan dengan mengganti musik instrumental
pengiring media pembelajaran dan memberikan
keterangan pada halaman pembuka di media
pembelajaran berbasis adobe flash.
Pengujian Tahap Ke III
Tahap ini merupakan uji lapangan utama

Selanjutnya, setelah dilaksanankan uji coba
skala luas maka dilakukan penyempurnaan
produk. Pada tahap ini produk dipublish setelah
dilakukan

revisi

sebelumnya

dan

produk

dikemas di Compact Disc (CD) sebagai produk
akhir. Tujuan dilakukannya tahap ini adalah untuk menghasilkan produk yang dapat digunakan

dimana dan kapan saja pada pembelajaran
akuntansi sehingga terjadi keefektifan.
Tahap 3: Hasil Uji Coba Draft Produk/Produk
Akhir
Berdasarkan tahap studi pustaka mengenai
desain instruksional yang terdapat pada media
memuat empat komponen, yaitu: tujuan, strategi,
materi, dan evaluasi.

yaitu uji skala luas yang melibatkan 30 siswa

Selanjutnya, komponen tersebut dikem-

pada kelas eksperimen. Penilaian angket oleh

bangkan pada desain awal produk media pem-

siswa tersebut berisi enam aspekmeliputi: aspek

belajaran cakupannya meliputi: tujuan, strategi,

pembelajaran, aspek kelayakan isi, aspek pen-

materi, ilustrasi, referensi, evaluasi, dan refleksi

yajian materi, aspek performa tampilan, aspek

diri. Setelah melalui tahap validasi, uji coba, dan

pemrograman, dan aspek penyajian media. Hasil

revisi maka produk akhir media berbasis adobe

penilaian respon siswa pada uji coba skala luas

flash yang terealisaikan memuat 10 komponen,

dapat disajikan pada tabel 6 sebagai berikut:

diantaranya: judul, menu utama, petunjuk, tujuan

Tabel 6. Hasil Penilaian Respon Siswa Pada Uji

pembelajaran (SK, KD, dan Tujuan Pembelaja-

Coba Skala luas

ran), pendahuluan, materi penyajian, soal latihan, evaluasi (soal & refleksi diri), referensi dan
penyusun.
Pembahasan

Lintang Wulandari, Sudiyanto, dan Sohidin. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis A dobe Flash untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Akuntansi di SMK.
April, 2017. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1, hlm. 121-133

Sebelum dilakukan pengembangan media

pembelajaran yang lengkap, menarik dan mudah

pembelajaran, terlebih dahulu dilakukan studi

untuk dipelajari sehingga dapat menumbuhkan

pendahuluan dengan melalui

observasi, studi

antusias siswa dalam belajar dan memudahkan

pustaka, dan angket. Berdasarkan hasil studi

siswa-siswa untuk memahami materi ajar. Siswa

pendahuluan didapatkan informasi tentang me-

membutuhkan media pembelajaran yang praktis,

dia ajar yang digunakan dalam proses pembela-

mandiri, menarik dan mudah dipelajari oleh

jaran dan kondisi motivasi belajar siswa. Hasil

siswa dimana saja dan kapan saja. Media pem-

observasi menunjukkan bahwa fasilitas sekolah

belajaran yang dikembangkan berupa media

dan kelas lengkap. Sekolah memiliki laboratori-

yang berbasis adobe flash yang diharapkan dapat

um komputer dan pada kelas terdapat LCD dan

mendukung proses pembelajaran dan mampu

proyektor, namun fasilitas tersebut belum di-

meningkatkan motivasi belajar siswa.

manfaatkan secara maksimal untuk mendukung
proses pembelajaran.

Setelah tahap pendahuluan dilakukan tahap
perencanaan. Tahap ini dilakukan untuk mem-

Media yang sering digunakan pada proses

persiapkan dan merencanakan segala sesuatu

pembelajaran adalah power point. Media pem-

yang berhubungan dengan produk yang dibuat.

belajaran yang digunakan tersebut memiliki ban-

Kegiatan

yak kekurangan sehingga proses pembelajaran

perencanaan meliputi: merencanakan desain,

kurang maksimal, seperti media yang ditampil-

langkah penelitian, pendataan kebutuhan pembu-

kan tidak memuat tujuan pembelajaran, evaluasi

atan media berbasis adobe flash serta membuat

yang ditampilkan pada media kurang karena

desain media pembelajaran yang dikembangkan.

hanya terdiri dari beberapa soal dan kurang vari-

Selanjutnya adalah tahap validasi desain. Vali-

atif, tidak memuat referensi, dan tampilan desain

dasi desain meliputi penilaian kelayakan media

pada media kurang variasi dan monoton. Hal

pembelajaran. Penilaian ini dilakukan olehpara

tersebut menyebabkan siswa kurang berminat

ahli diantaranya: ahli media, ahli materi dan

dan antusias dalam mengikuti proses pembelaja-

praktisi. Penilaian ini berupa

ran. Hal itu ditunjukkan dengan siswa yang tidak

skala lima serta komentar dan saran yang

bersungguh–sungguh dalam mengikuti pembela-

digunakan sebagai acuan perbaikan pada media

jaran, siswa terlihat bosan saat kegiatan pem-

pembelajaran ini. Selanjutnya,

belajaran berlangsung, siswa cenderung jarang

yang telah diperoleh kemudian diolah dan dikon-

memperhatikan materi yang diajarkan oleh guru

versikan ke data kualitatif berupa pernyataan

dan sibuk sendiri, siswa kurang mandiri serta

kategori yang merujuk pada tabel konversi Su-

kemauan siswa untuk berusaha rendah.

kardjo (2005) dengan modifikasi. Berdasarkan

yang

dilakukan

pada

tahap

angket dengan

hasil

penilaian

Berdasarkan hasil identifikasi potensi dan

hasil penilaian kelayakan media pembelajaran

masalah yang ada disekolah tersebut, maka ter-

oleh ahli media, diketahui bahwa aspek penyaj-

dapat potensi untuk menyelesaikan pemasalahan

ian media memperoleh skor yang maksimal. Hal

tersebut, yaitu dengan mengembangkan media

ini dikarenakan kemenarikan dan interaktivitas

Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1

dalam media pembelajaran dianggap dapat

dari 10 komponen, meliputi: judul, menu utama,

memberikan semangat dan motivasi belajar

petujuk penggunaan, tujuan, pendahuluan, mate-

siswa. Berdasarkan penilaian ahli materi bahwa

ri,

aspek kelayakan isi memperoleh skor yang ting-

penyusun. Selanjutnya produk akhir media pem-

gi. Hal ini dikarenakan kejelasan struktur materi,

belajaran berbasis adobe flash siap di ujicobakan

akurasi materi, kejelasan materi, dan kesesuaian

pada pembelajaran akuntansi. Produk tersebut

soal dianggap lengkap dan mudah dipahami oleh

dipublish dan dikemas Compact Disc (CD).

siswa. Hasil dari penilaian praktisi bahwa aspek

Selain itu, produk ini juga dilengkapi dengan

pembelajaran memperoleh skor yang paling

buku pedoman penggunaan media (guru dan

tinggi. Hal ini dikarenakan bahwa perumusan

siswa) sehingga lebih memudahkan pengguna

tujuan pembelajaran, strategi pembelajaran, pe-

dalam menggunakan media pembelajaran.

tunjuk pembelajaran, dan motivasi belajar di-

latihan soal, evaluasi, referensi, dan

Berdasarkan

hasil

uji

keefektifan

anggap baik dan sesuai dengan tujuan pembela-

menggunakan analisis Paired-Samples T-Testdan

jaran.

analisis Independent Sample T-Test, maka dapat

Pada uji coba skala kecil diketahui bahwa

diketahui bahwa penggunaan media pembelaja-

aspek penyajian media memperoleh skor yang

ran berbasis adobe flash efektif dalam rangka

tinggi karena siswa merasa tampilan pada media

meningkatkan motivasi belajar siswa pada pem-

pembelajaran menarik dan memberikan motivasi

belajaran akuntansi. Sebelum melakukan uji

belajar pada siswa. Berdasarkan uji coba skala

keefektifan pada media pembelajaran berbasis

luas aspek pembelajaran memperoleh skor yang

adobe flash, maka langkah ini diawali dari

tinggi. Hal tersebut dikarenakan bahwa aspek

menganalisis motivasi belajar siswa terlebih da-

pembelajaran dianggap baik dan sesuai dengan

hulu. Berdasarkan hasil analisis awal tingkat

tujuan pembelajaran sehingga dapat membantu

motivasi belajar siswa menunjukkan kategori

memudahkan siswa dalam belajar. Secara

“rendah” dengan rata-rata perolehan 2,52. Ting-

umum, hasil dari penilaian ahli dan uji coba

kat rata-rata perolehan motivasi awal kelas

siswa pada kelas eksperimen dinyatakan bahwa

kontrol sebesar 2,56 dalam kategori “rendah”,

media pembelajaran berbasis adobe flash layak

sedangkan pada kelas eksperimen sebesar 2,48

digunakan dalam rangka meningkatkan motivasi

dalam kategori “rendah”.

belajar siswa setelah dilakukan revisi berdasar-

Setelah diketahui hasil analisis awal tingkat

kan komentar, masukan dan saran dari para ahli

motivasi belajar siswa, dilakukan uji prasyarat

dan siswa. Melalui media pembelajaran berbasis

dengan melakukan uji normalitas dan uji ho-

adobe flash yang menarik dan bervariasi dapat

mogenitas. Uji normalitas pada data angket mo-

memberikan semangat dan memudahkan siswa

tivasi belajar awal menggunakan uji statistik

dalam memahami materi ajar.

Kolmogorov-Smirnov dengan berbantuan SPSS

Tahap terakhir yaitu tahap penyempurnaan

23 dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil uji

produk. Produk media pembelajaran akhir terdiri

normalitas pada kelas eksperimen menunjukkan

Lintang Wulandari, Sudiyanto, dan Sohidin. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis A dobe Flash untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Akuntansi di SMK.
April, 2017. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1, hlm. 121-133

bahwa p>0,05 atau 0,91 >0,05 maka Ho diterima

menunjukkan bahwa p>0,05 atau 0,120 >0,05

dan pada kelas kontrol menunjukkan bahwa

maka Ho diterima dan pada kelas kontrol

p>0,05 atau 0,189>0,05 maka Ho diterima.

menunjukkan bahwa p>0,05 atau 0,056 >0,05

Maka dapat dinyatakan bahwa data tersebut ber-

maka Ho diterima. Maka dapat dinyatakan bah-

distribusi normal.

wa data tersebut berdistribusi normal. Pada uji

Selanjutnya adalah uji ho-

mogenitas pada data angket motivasi belajar

homogenitas

awal, uji homogenitas yang dilakukan dengan

menggunakan uji statistik Lavene Statistic

menggunakan uji statistik Lavene Statistic

dengan berbantuan SPSS 23 dengan tingkat sig-

dengan berbantuan SPSS 23 dengan tingkat sig-

nifikansi 0,05. Hasil uji homogenitas menunjuk-

nifikansi 0,05. Hasil uji homogenitas menunjuk-

kan bahwa p>0,05 atau 0,223 >0,05 maka Ho

kan bahwa p>0,05 atau 0,076 >0,05 maka Ho

diterima, maka dapat dinyatakan bahwa pada

diterima, maka dapat dinyatakan bahwa pada

kelompok sampel memiliki varian yang sama

kelompok sampel memiliki varian yang sama

atau homogen.

atau homogen.

yang

dilakukan

dengan

Setelah diketahui hasil dari uji prasyarat

Setelah dilakukan uji prasyarat awal pada

bahwa data angket motivasi belajar normal dan

angket motivasi belajar siswa dan menunjukkan

homogen, untuk langkah selanjutnya adalah uji

hasil data yang normal dan homogen, kemudian

keefektifan dengan menggunakan statistik inde-

data angket motivasi belajar akhir juga dil-

pendent sample t-test dan paired samples t-test.

akukan analisis yang sama sebelum

diuji

Hasil uji independent sample t-test menunjukkan

keefektifannya dengan menggunakan Paired-

bahwa nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka Ho

Samples T-Test dan analisis Independent Sample

ditolak. Hal tersebut dapat dinyatakan bahwa

T-Test.

terdapat perbedaan motivasi belajar antara kelas

Berdasarkan hasil analisis akhir setelah diberi-

kontrol dan kelas eksperimen. Selanjutnya, un-

kan perlakuan, tingkat motivasi siswa belajar

tuk hasil uji paired samples t-test menunjukkan

dalam kategori

“tinggi” dengan rata-rata

bahwa nilai signifikansi 0,000 < 0,05 maka Ho

perolehan 3,83. Tingkat rata-rata perolehan mo-

ditolak. Hal tersebut dapat dinyatakan bahwa

tivasi akhir kelas kontrol sebesar 3,61 dalam kat-

terdapat perbedaan motivasi belajar sebelum dan

egori “tinggi”, sedangkan pada kelas eksperimen

sesudah diberi perlakuan dengan media pem-

sebesar 4,05 dalam kategori “tinggi”.

belajaran berbasis adobe flash pada kelas eksper-

Hasil analisis akhir tingkat motivasi belajar

imen. Hasilnya bahwa terdapat peningkatan mo-

siswa juga diuji menggunakan uji prasyarat, yai-

tivasi belajar siswa pada kelas eksperimen.

tu melalui uji normalitas dan uji homogenitas.

Penelitian dari Yusuf (2015) juga menunjukkan

Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

bahwa hasilnya terdapat peningkatan motivasi

uji statistik Kolmogorov dengan berbantuan

siswa setelah menggunakan media pembelajaran

SPSS 23 dengan tingkat signifikansi 0,05. Hasil

hasil pengembangan. Menurut Usyanti & Su-

dari uji normalitas pada kelas eksperimen

santi (2015) menyatakan bahwa media pembela-

Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1

jaran dapat memotivasi siswa dalam belajar dan

Hal tersebut mendorong siswa untuk belajar se-

mempermudah siswa memahami materi ajar.

hingga siswa dapat mencapai hasil yang optimal.

Berdasarkan data di atas, maka dapat dikatakan
bahwa pengembangan media pembelajaran ber-

SIMPULAN DAN SARAN

basis adobe flash dapat meningkatkan motivasi

Simpulan
Simpulan dari penelitian ini adalah melalui

belajar siswa pada pembelajaran akuntansi.
Penggunaan media pembelajaran berbasis

pengembangan media pembelajaran berbasis

adobe flash membuat siswa antusias dan tertarik

adobe flash untuk pembelajaran akuntansi di

mengikuti proses pembelajaran. Media pembela-

SMK, motivasi belajar siswa dapat meningkat.

jaran berbasis adobe flash pada penelitian ini

Secara rinci kesimpulan penelitian adalah se-

dilengkapi dengan tujuan pembelajaran, materi,

bagai berikut:

evaluasi, dan tampilan yang variatif. Selain dari

1.

Media pembelajaran berbasis adobe flash

komponen pembelajaran yang lengkap, media

layak

ini praktis dan dapat digunakan secara mandiri

akuntansi di SMK. Hasil validasi dari ahli

oleh siswa, dimana saja dan kapan saja sehingga

media, ahli materi, praktisi, dan penilaian

membantu keefektifan pada proses pembelaja-

siswa

ran. Antusiasme siswa dalam belajar terlihat dari

perolehan validasi ahli media sebesar

siswa semangat dan fokus saat menggunakan

4,833, ahli materi sebesar 3,74, dalam kat-

media pembelajaran berbasis adobe flash ini.

egori “layak”, praktisi sebesar 4,19 , dan

Menu evaluasi pada media pembelajaran ini

hasil penilaian dari siswa dari uji coba luas

terdiri dari dua variasi soal yaitu pilihan ganda

sebesar 4,3247 dengan kategori “layak”

dan esai. Pada soal pilihan ganda didesain secara

dan“sangat layak”.

acak, dan hanya satu kali kesempatan menja-

2.

digunakan

pada

pembelajaran

menunjukkan bahwa rata-rata

Media pembelajaran berbasis adobe flash

wabnya sehingga siswa kelihatan fokus menja-

efektif untuk meningkatkan motivasi siswa

wab soal pada komputer masing-masing, se-

belajar pada pembelajaran akuntansi di

dangkan untuk soal esai disediakan lembar jawa-

SMK. Berdasarkan hasil perolehan rata-

ban pada media pembelajaran tersebut sehingga

rata motivasi belajar siswa setelah mengi-

memudahkan siswa dalam menjawab soal terse-

kuti pembelajaran dengan menggunakan

but. Selain itu, untuk soal pilihan ganda pensko-

media pembelajaran berbasis adobe flash

rannya didesain secara otomatis, sedangkan un-

pada kelas eksperimen menunjukkan sebe-

tuk soal esai terdapat kotak untuk diisi oleh guru

sar 4,05 lebih tinggi dari kelas kontrol

setelah siswa menjawab soal tersebut, setelah itu

sebesar 3,61.

muncul tampilan rata-rata skor penilaian yang

Saran

diperoleh siswa apakah siswa tersebut berhasil

Berdasarkan simpulan yang telah diuraikan,

atau tidak terdapat statement dibawah penilaian.

maka dapat diajukan beberapa saran sebagai
berikut:

Lintang Wulandari, Sudiyanto, dan Sohidin. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis A dobe Flash untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Akuntansi di SMK.
April, 2017. Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1, hlm. 121-133

1.

Bagi siswa, media pembelajaran berbasis

Lebih Penting daripada IQ. Jakata :

adobe flash dapat digunakan sebagai me-

PT Gramedia Pustaka Utama

dia pembelajaran yang alternatif, praktis,
dan mandiri untuk siswa dalam rangka me-

Irfan, Muh. (2012) Pengembangan Multimedia

numbuhkan antusiasme dan meningkatkan
motivasi belajar siswa pada pembelajaran

Interaktif Untuk Pembelajaran Mata Kuliah Konsep

akuntansi.
2.

Dasar

Univesitas Negeri

Ipa

I.

Makas-

Bagi guru, media pembelajaran berbasis

sar.Jurnal(1), 7-15. Diperoleh pada 4

adobe flash dapat digunakan guru sebagai

Agustus 2016,http://ojs.unm.ac.id

sebagai penunjang proses pembelajaran
dan membantu mempermudah menyam-

Flash CS6 Professional. Madiun: CV

paikan materi ajar.
3.

Bagi

peneliti

mengatasi

Madcoms. (2012). PanduanLengkap A dobe

lainnya,

peneliti

permasalahan

dapat

Andi Offset.

keterbatasan

pengembangan media pembelajaran se-

Munadi, Yudhi. (2013). Media Pembelajaran

hingga dapat mengembangkan media pem-

(Sebuah Pendekatan Baru).Jakarta :

belajaran yang sesuai dengan kebutuhan

Referensi (GP Press Group).

siswa dan lebih baik.
Munir. (2013). Multimedia : Konsep dan A pDAFTAR PUSTAKA

likasi dalam Pendidikan. Bandung:

Arsyad, Azhar. (2011). Media Pembelajaran.

Alfabeta.

Jakarta: PT. Rajawali Pers.
Sukardjo. (2005). Evaluasi Pembelajaran. Diklat
Buana, M. F. (2012).Penerapan CTL dengan
Kooperatif NHT Pada Mata Pelajaran

Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran.
Yogyakarta: TP PPs UNY

Biologi Untuk Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa SMA Muhammadiyah 1

Sanjaya, Wina. (2013a). Perencanaan Dan

Malang.Prosiding Seminar Biologi: 9

Desain Sistem Pembelajaran. Jakar-

(1),

353-359.

Diperoleh

Agustus

pada

27

ta:

Kencana Prenada MediaGrup.

2016,http://

unsri.portalgaruda.org/?

Sanjaya, Wina. (2013b). Strategi Pembelajaran

ref=browse&mod=viewarticle&article=

Berorientasi Standar Proses Pendidi-

50852.

kan. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.

Goleman, D. (2009). Emitional Intelligence.
Kecerdasan Emosional Mengapa EI

Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 3, No. 1

Smaldino, S.E., dkk. (2005).

Instructional

Tecnology and Media For Learning:
Eighth Edition. Pearson: Merill

Pretice

Hall.
Usyanti, Nunik & Susanti. (2015). Pengebangan
Media Pembelajaran

Akuntansi Berbasis

Multimedia

Interaktif Pada Materi

Rekonsiliasi

Bank Untuk Kelas XI

Akuntansi SMK Negeri
Universitas

1

Lamongan.

Negeri Surabaya. Jurnal:

03 (03), 1- 9. Diperoleh pada 1 Mei 2016,
dari http://ejournal.unesa.ac.id.
Yusuf, M. A. (2015). Pengembangan Media
Pembelajaran

Berbasis

Untuk Mata Kuliah

Adobe

Flash

Fisika

Modern

Materi Radiasi Benda Hitam.

Univer-

sitas Negeri Makassar. Jurnal: 11 (1), 5771.

Diperoleh pada 27 April 2016, dari

(http://ojs.unm.ac.id).