Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Pala (Myristica Fragrans Houtt) terhadap Albumin, Globulin pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus) | - | EJIP BIOL 2699 8134 1 PB

e-Jipbiol Vol. 3: 27-32, Juni 2014
ISSN : 2338-1795

Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Pala (Myristica Fragrans Houtt) terhadap Albumin,
Globulin pada Tikus Putih (Rattus Norvegicus)
Entitled the Effect of Extract of Nutmeg (Myiristica fragrans Houtt) to Albumin, Globulin in
Rats (Rattus norvegicus)
Zulkaidah¹, Achmad Ramadhan², Fatma Dhafir²
1
2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi UNTAD
Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Biologi FKIP UNTAD
e-mail: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak biji Pala
Myristica fragrans terhadap kadar Albumin dan Globulin tikus putih dan untuk
menentukan konsentrasi ekstrak biji Pala yang terbaik untuk meningkatan kadar
Albumin serta Globulin. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako dan Balai Laboratorium Kesehatan
Provinsi Sulawesi Tengah. Metode yang digunakan metode eksperimen dengan pola

Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 6 perlakuan dan 3 kali ulangan.
Perlakuan P2 sampai P6 diberi ekstrak biji pala dengan konsentrasi 1% , 2%, 4%, 8%,
dan 16% . Data dianalisis secara statistik dengan menggunakan analisis Varian (
ANAVA) dan selanjutnya diuji dengan
menggunakan BNT. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang nyata antara K6, K5, K4, K3 dan K2 jika
dibandingkan dengan K1 (Kontrol) penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak
biji pala berpengaruh terhadap peningkatan kadar Albumin dan globulin tikus putih
(Rattus norvegicus).
Kata Kunci: Ekstrak biji pala (Myristica fragrans Houtt) Albumin dan Globulin
Abstract
The research entitle the effect of extract of nutmeg Myristica fragrans Houtt,with content
of albumin, globulin in rats. This research treatment to determine the effect of nutmeg
extract and to determine the concentration nutmeg seed extract is best to increasing levels
of albumin and globulin. This research was conducted at the Biology laboratory, teacher
training and education faculty Tadulako University and Healt laboratory Central
Sulawesi. The research use the experimental method with Completely Randomized design
pattern (CRD) that consists of 6 treatments and 3 replications the treatment. P2 to P6
treatment given extract of nutmeg (Myristica fragrans) appropriate concentration of 1%,
2%, 4%, 8%, and 16%. The data analyzed statistically using analysis of variants

(ANOVA). And then, it is tested by BNT. Results of this study influence that there are very
real differences between K6, k5, K4, K3 and K2 compared to K1 (control) showed that
administration of nutmeg extract effect on increasing levels of albumin and globulin in rats
(Rattus norvegicus).
Keyword: Extract of nutmeg (Myristica fragrans Houtt) Albumin and Globulin

PENDAHULUAN
Guna meningkatkan pendapatan dan
diversifikasi
produksi
pertanian,
kini
dikembangkan pula agribisnis tanaman obat.
Rencana pengembangan tanaman obat selaras
dengan
arahan
pembangunan
dibidang
kesehatan, khusunya yang menyangkut obat
tradisional. Departemen kesehatan menyatakan


bahwa pemeliharaan dan pengobatan kesehatan
secara tradisional sebagai warisan budaya
bangsa yang perlu terus ditingkatkan dan
didorong
pengembangannya
melalui
penggalian, pengujian, pengembangan dan
penemuan obat-obatan termaksud budi daya
tanaman obat tradisional yang secara medis
dapat dipertanggungjawabkan (Widiyastuti,
1997).

Zulkaidah et al.,

Banyak informasi menyebutkan tanaman
obat dan manfaatnya telah diakui, beberapa
jenis diantaranya terbukti memiliki fungsi
sebagai obat, Namun banyak pula yang belum
teruji secara klinis. Telaah pustaka mengenai

tumbuhan obat memberikan gambaran bahwa
hampir setiap gangguan atau penyakit
tampaknya dapat disembuhkan dengan produkproduk tanaman. Sebaliknya, banyak juga yang
diketahui berpengaruh buruk terhadap manusia,
bahkan beracun (Rubatzky dan Yamaguchi,
1998).
Banyak masyarakat yang menggunakan
obat herbal yang menjadi alternatif pengobatan
secara tradisional. Seperti halnya tanaman biji
pala (Myristica fragrans) yang dapat dipercaya
mampu menyembuhkan penyakit susah tidur
terutama pada manusia. Biji pala sering
digunakan oleh masyarakat sebagai obat untuk
menenangkan atau mengatasi gangguan susah
tidur. Menurut Yuniarti Wulandari (2009) biji
pala mampu merangsang sistem pertahanan
tubuh, mencegah penggumpalan keepingkeping darah (trombosit), menghambat sintesa
kolestrol dihati, meningkatan metabolisme
hormon. Zat yang terkandung pada tanaman
tersebut adalah minyak atsiri yang meliputi

pinen, sabinen, elemisin dll. Hal inilah yang
melatar belakangi penulis dalam melakukan
penelitian Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji
Pala (Myristica fragrans Houtt) Terhadap
Albumin, Globulin Pada Tikus Putih (Rattus
norvegicus) .
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian
eksperimen laboratorium, untuk menentukan
pengaruh ekstrak Myristica fragrans Houtt
terhadap peningkatan kadar Albumin dan
Gobulin pada tikus putih Rattus norvegicus
yang dilaksanakan di Laboratorium Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Unversitas Tadulako dan Balai Kesehatan
Provinsi Sulawesi tengah.
Alat dan Bahan
Neraca digital, gelas kimia, labu
erlenmeyer,
tabung

pembius,
batang
penganduk, gelas ukur, jarum suntuk , corong,
rotavapor, pipet tetes, pisau cutter, alat bedah
dan papan bedah, kandang hewan percobaan,
sarung tangan, botol air minum, cawan petri,
Tabung reaksi 5 ml, Rak tabung reaksi, Pipet
mikro, fotometer, kamera digital dan alat tulis
28

menulis. Biji Pala (Myristica fragrans Houtt),
tukis putih (Rattus norvegicus), etanol 96% 1
liter, Reagen Biuret, Reagen Standar Protein,
Serum atau Plasma, tissue, kertas saring,
alumunium foil, aquades 1 liter, serbuk kayu,
pewarna kasumba, kapas, air, pelet dan
mentimun, dan lietaratur.
Prosedur Kerja
Pembuatan Ekstrak Biji pala Myristica
fragrans Houtt

Biji Pala dikupas dan dicuci, setelah itu
dijemur anginkan selama 3 hari. Biji Pala
dihaluskan. Setelah dihaluskan Biji pala
dimaserasi dengan pelarut etanol 96% selama
2x24 jam sambil sesekali diaduk. Selanjutnya
biji pala yang telah dimaserasi disaring sedikit
demi sedikit ke dalam gelas kimia dengan
menggunakan corong dan ditutup dengan
menggunakan almunium foil guna mencegah
penguapan. Larutan yang diperoleh tersebut
dimasukkan ke dalam rotavapor untuk
dipisahkan antara larutan dan ekstrak,
sehinggah diperoleh ekstrak kental. Ekstrak
kental yang diperoleh kemudian disimpan
dalam botol sleai dan ditutup dengan
alumenium foil, ekstrak disimpan didalam
lemari es sehingga tidak terjadi pengumpalan
pada ekstrak tersebut.
Adapun cara pembuatan konsentrasi
yang digunakan pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:
 Ektrak Biji pala dengan konsentrasi 1%
dibuat dengan cara melarutkan ekstrak biji
pala 100% ke dalam aquades. Sebanyak 1
ml ekstrak biji pala 100% ditambahkan
aquades hingga volumenya mencapai
100ml.
 Ektrak Biji pala dengan konsentrasi 2%
dibuat dengan cara melarutkan ekstrak biji
pala 100% ke dalam aquades. Sebanyak 2
ml ekstrak biji pala 100% selanjutnya
ditambahkan aquades hingga volumenya
mencapai 100 ml.
 Ektrak biji pala dengan konsentrasi 4%
dibuat dengan cara melarutkan ekstrak biji
pala 100 % ke dalam aquades. Sebanyak 4
ml ekstrak terung belanda 100 %
selanjutnya ditambahkan aquades hingga
volumenya mencapai 100 ml.
 Ektrak biji pala dengan konsentrasi 8%

dibuat dengan cara melarutkan ekstrak biji
pala 100% ke dalam aquades. Sebanyak 8
ml ekstrak biji pala 100 % selanjutnya

e-Jipbiol Vol 3, Juni 2014

Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Pala (Myristica Fragrans Houtt) terhadap Albumin, Globulin pada Tikus
Putih (Rattus Norvegicus)



ditambahkan aquades hingga volumenya
mencapai 100 ml.
Ektrak biji pala dengan konsentrasi 16%
dibuat dengan cara melarutkan ekstrak biji
pala 100 % ke dalam aquades. Sebanyak 16
ml biji pala belanda 100 % selanjutnya
ditambahkan aquades hingga volumenya
mencapai 100 ml.


=

+

Keterangan :
Y ij = Nilai tengah perlakuan + pengaruh
acak
I
= 1,2 ................t
J
= 1,2 ................t
µ
= Nilai tengah umum
= Pengaruh perlakuan ke- i
i
= Pengaruh galat percobaan karena
ij
ulangan ke-j yang ada pada perlakuan ke-i

Pemgambilan Darah Tikus

Tikus putih dibius dengan menggunakan
larutan kloroform. Setelah itu tikus putih
dibedah kemudian diambil darah dari jantung
dengan menggunakan jarum suntik 3 ml.
Selanjutnya darah dimasukkan kedalam
vacutainer berisi serum agar tidak cepat
menggumpal, kemudian darah dibawa ke Balai
Laboratorium Kesehatan untuk diperiksa
peningkatan kadar Albumin dan kadar globulin
pada tikus putih.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
Hasil pengujian pengaruh pemberian
ekstrak biji pala (Myristica fragrans) terhadap
tikus putih (Rattus norvegicus) adalah sebagai
berikut:

Analisis Data
Data
yang
diperoleh
dianalisi
menggunakan analisis varian dengan rumus
sebagai berikut:

Pemeriksaan kadar albumin
Pengamatan jumlah albumin tikus
dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali tiap
perlakuan, dapat dilihat pada tabel 1.

Hasil albumin

Tabel 1. Hasil pengamatan jumlah albumin (Jm/ml) tiap perlakuan
Perlakuan
Ulangan I
Ulangan II
Ulangan III
1
3.95
4.43
4.21
2
4.18
4.37
4.18
3
4.39
4.67
4.36
4
4.61
3.89
4.47
5
4.91
4.70
4.46
6
4.06
3.74
4.04
4.8
4.6
4.4
4.2
4
3.8
3.6
3.4

Rata-rata
4,19
4,24
4,47
4,32
4,69
3,94

Rata-Rata

P1

P2

P3

Perlakuan

P4

P5

P6

Gambar 1. Perubahan jumlah albumin setelah diberi perlakuan ekstrak biji pala tiap perlakuan
dengan pengulangan sebanyak 3 kali.

29

e-Jipbiol Vol 3, Juni 2014

Zulkaidah et al.,

Hasil analisis sidik ragam pengujian pengaruh ekstrak biji pala dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut:
Tabel 2. Hasil Analisis Sidik Ragam Pengamatan Albumin
Sumber
Jumlah
Kuadrat
Db
Keragaman
Kuadrat
Tengah
Perlakuan
5
0.961609
0.192322
Acak
12
0.655121
0.054593
Jumlah
17
1.616730
Berdasarkan Tabel 2 di atas diperoleh
nilai F.hitung sebesar 3.523 dan nilai F.tabel
(0,5) sebesar 3.110 dari perhitungan tersebut
didapatkan F.hitung lebih besar dari F.tabel,
dengan demikian ekstrak biji pala dengan
berbagai konsentrasi berpengaruh terhadap

F.hitung
3.523

F.tabel (0,05)
3.110

peningkatan kadar Albumin tikus. Untuk
mengetahui konsentrasi yang paling efektif
berpengaruh terhadap peningkatan kadar
albumin maka dilakukan uji Beda Nyata
Terkecil (BNT). Hasil uji BNT dapat di lihat
pada tabel 3 sebagai berikut.

Tabel 3. Hasil analisis beda rata-rata dengan menggunakan uji lanjut BNT
Perlakuan
Rata-rata perlakuan
Beda Rata-Rata
K1 (Kontrol)
3.9466667
0
K2 1%
4.1966667
0.25*
K3 2%
4.2433333
0.0466* 66.66*
K4 4%
4.4733334
0.08*
K5 8%
4.3233333
0.150* 0.001*
K6 16%
4.6900001
0.366* 66.68*
Hasil uji BNT
dapat diketahui
konsentrasi yang paling berpengaruh adalah K6
16%, K5 8%, K4 4%, K3 2%, dan K2 1%.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa

BNT 0,05
0.4157

terdapat perbedaan yang sangat nyata antara
K6, K5, K4, K3 dan K2 jika dibandingkan
dengan K1 (Kontrol).

Pemeriksaan Kadar Globulin
Berdasarkan hasil analisis pemeriksaan kadar globulin dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Hasil Globulin

Tabel 4. Hasil pengamatan jumlah globulin (Jm/ml) tiap perlakuan
Perlakuan
Ulangan I
Ulangan II
Ulangan III
1
4.78
2.80
3.53
2
3.28
3.23
3.32
3
3.40
4.04
2.97
4
3.69
3.07
3.72
5
7.92
3.09
3.04
6
3.22
3.88
3.96
5
4
3
2
1
0

Rata-rata
3,70
3,27
3,47
3,27
4,68
3,68

Rata-Rata
P1

P2

P3

P4

Perlakuan

P5

P6

Gambar 4. Perubahan jumlah globulin setelah diberi perlakuan ekstrak biji pala tiap perlakuan dengan
pengulangan sebanyak 3 kali.
30

e-Jipbiol Vol 3, Juni 2014

Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Pala (Myristica Fragrans Houtt) terhadap Albumin, Globulin pada Tikus
Putih (Rattus Norvegicus)

Hasil yang diperoleh diolah dengan menggunakan menggunakan software statistik 27, sehingga
diperoleh nilai F.hitung dan F.tabel sebagai berikut:
Tabel 5. Hasil Sidik Ragam Pengamatan Globulin
Sumber
Keragaman
Perlakuan
Acak
Jumlah

Db
5
12
17

Jumlah
Kuadrat
3.719482
18.903534
22.623016

Berdasarkan tabel 5 diperoleh nilai
F.hitung sebesar 0.472 dan nilai F.tabel
sebesar 3.110 dengan koefisien keragaman
sebesar 33.75% dimana F.hitung lebih kecil
dari F.tabel, dengan demikian ekstrak biji pala
dengan berbagai konsentrasi tidak berpengaruh
terhadap peningkatan kadar globulin pada
tikus.
Pembahasan
Hasil penelitian pengaruh pemberian
ekstrak biji pala menunjukkan bahwa terjadi
adanya peningkatan terhadap kadar Albumin
pada tiap-tiap konsentrasi ekstrak yang
diberikan dapat dilihat Tabel 3. Kemudian
setelah dilakukan analisis maka hasil yang
diperoleh besar pengaruhnya terhadap
peningkatan kadar albumin dan menunjukkan
pengaruh nyata, maka uji lanjut Beda Nyata
Terkecil (BNT) dengan didapatkan hasil ( =
0,05) maka diperoleh konsentrasi yang efektif.
Setelah dilakukan analisis dengan anava
tunggal tentang pengaruh pemberian ekstrak
biji pala (Myristica fragrans) terhadap
peningkatan kadar albumin dan globulin pada
tikus putih (Rattus norvegicus), diperoleh data
yang menunjukkan bahwa F. hitung > F. tabel.
Hal ini menunjukkan bahwa Hipotesis I
ditolak sehingga Hipotesis II diterima jadi ada
pengaruh dari pemberian ekstrak biji pala
terhadap peningkatan kadar albumin pada
tikus putih, dengan koefesien keragaman
sebesar 5.42% dimana F. hitung > F. tabel,
maka dilanjutkan uji lanjut BNT.
Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel
3 yang dilakukan menunjukkan bahwa
terdapat perbedaan dari tiap-tiap perlakuan
antara K2, K3, K4, K5, dan K6 jika
dibandingkan dengan kontrol (K1) yang tanpa
diberi perlakuan ekstrak biji pala. Hasil
pemeriksaan Albumin menunjukan bahwa
kadar albumin mengalami peningkatan sebesar
31

Kuadrat
Tengah
0.743896
1.575294

F.hitung
0.472

F tabel (0,05)
3.110

5.42 % dari kadar normal, sedangkan Globulin
terjadi Penurunan.
Hasil pengamatan tentang Globulin
dapat dilihat pada Tabel 5 setelah dilakukan
pengujian dengan menggunakan statistika
maka nilai yang diperoleh globulin yaitu
F.hitung < F.tabel di mana nilai F.hitung yang
didapatkan sebesar
0.472 dan nilai F.tabel
sebesar 3.110 maka ekstrak konsentrasi tidak
berpengaruh terhadap kadar globulin tikus
sehingga tidak dilakukan uji lanjut Beda Nyata
Terkecil (BNT).
Hasil penelitian ini didukung penelitian
yang telah dilakukan oleh Yuniarti wulandari
2009. Menurut Yuniarti Wulandari, bahwa biji
pala mengandung minyak atsiri berpengaruh
signifikan pada kadar albumin.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan
tujuan
dan
hasil
pengamatan dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Pemberian ekstrak biji pala (Myristica
fragrans) memberi pengaruh terhadap
Peningkatan kadar Albumin pada tikus
putih.
2. pengaruh pemberian ekstrak biji pala
menunjukkan bahwa terjadi adanya
peningkatan terhadap kadar Albumin pada
tiap-tiap
konsentrasi
ekstrak
yang
diberikan
Saran

Disarankan pada peneliti kepada peneliti
selanjutnya untuk melakukan
penelitian
mengenai pengaruh ekstrak biji pala
(Myristica fragrans ) pada globulin agar di
ketahui
ekstrak
yang
terbaik
untuk
meningkatkan
kadar
globulin
agar
menghasilkan hasil yang lebih baik lagi dalam

e-Jipbiol Vol 3, Juni 2014

Zulkaidah et al.,

pemberian ekstrak yang tidak terlalu lama agar
diketahui konsentrasi yang paling terbaik.
DAFTAR PUSTAKA
Riswanto. (2009). Menetapkan Kadar Protein
dalam Serum dan Mengukur Protein
Total. Jakarta.

Widiyastuti, S. (1997). Penanganan Hasil
Panen Tumbuhan Obat Komersial.
ITB. Bandung.
Wulandari. Y. (2009). Minuman Temulawak
Sebagai
Pangan
Fungsional.
Universitas
Padjadjaran.
ITB
Bandung.

Rubatzky, V dan Mas Yamagguci, M. (1988).
Sayuran Dunia : Prinsip Produksi dan
Gizi Jilid I. Bandung.

32

e-Jipbiol Vol 3, Juni 2014