PENEGAKAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA POLRI YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA KESUSILAAN ( STUDI KASUS POLDA SULAWESI TENGAH) | ELMINAWATI | Legal Opinion 7323 24439 1 PB
PENEGAKAN HUKUM TERHADAP ANGGOTA POLRI
YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA KESUSILAAN
( STUDI KASUS POLDA SULAWESI TENGAH)
SITI ELMINAWATI/ D10112413
Pembimbing
-
DR. JOHNNY SALAM,SH,MH
-
NURHAYATI MARDIN, SH,MH
ABSTRAK
Pelanggaran Kesusilaan bagi anggota polri tidak bisa di hindari dalam
kehidupannya selaku Makluk sosial, meskipun anggota Polri setiap tingkah
lakunya terikat atau tunduk dengan peraturan Kode Etik Profesi Polri namun
masih didapati anggota Polri melakukan pelanggaran salah satunya adalah
pelanggaran Kesusilaan.Pelanggaran Kesusilaan anggota Polri dapat di
Proses melalui sidang Kode Etik maupun Sidang Peradilan Umum dan setelah
terlebih dahulu dibuktikan pelanggaran pidananya melalui proses peradilan
umum sampai dengan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum
tetap apabila pelanggaran Kesusilaan tersebut ancaman hukumannya 4
(empat) tahun maka bisa dilakukan proses PTDH (Pemberhentian dengan tidak
hormat). Untuk itu setiap anggota polri harus menghayati dan mengamalkan
Tribrata dan Catur Prasetya yang dijabarkan dalam kode etik profesi
Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai norma berperilaku yang patut
dan tidak patut; Tujuan dari penulisan artikel ini untuk mengetahui
penanganan pelanggaran Kesusilaan anggota Polri, kendala dan upaya dalam
Penegakkan Pelanggaran Pidana bagi anggota polri yang melakukan
Pelanggaran Kesusilaan di Polda Sulwaesi Tengah. Penelitian ini merupakan
penelitian empiris dengan metode pendekatan yuridis sosiologis. Artikel ini
akan menjelaskan mengenai penanganan terhadap Polisi yang melanggar
Tindak Pidana Kesusilaan di Polda Sulawesi Tengah.
Kata kunci: Tindak Pidana kesusilaan,Anggota Polri,penegakkan Hukum
I.
PENDAHULUAN
keamanan
A. Latar Belakang Masalah
masyarakat, menegakkan hukum,
Keberhasilan Pelaksanaan
tugas polri dalam memelihara
melindungi,
dan
dan
ketertiban
mengayomi
masyarakat selain ditentukan oleh
1
kwalitas
pengetahuan
ketrampilan
teknis
Polri
dan
spritual
kepolisian
perilaku
terpuji
pelatihan
yakni
mental-
dengan
cara
ceramah agama dan psikologi.1
yang tinggi guna mewujudkan
sikap
dan
setiap
Perilaku
anggota
Polri
anggota polri, senantiasa dituntut
yang
mengahayati dan menjiwai etika
dapat mempengaruhi kinerjanya
profesi
sebagai
kepolisian
yang
melakukan
anggota
merupakan kristalisasi nilai-nilai
sebagaimana
Tribrata dan catur Prasetya yang
hukum
dilandasi
Soerjono
dan
dijiwai
oleh
Pancasila.
pelanggaran
yang
Polri
Teori efektifitas
dikemukakan
Soekanto,
relevan
dengan teori yang dikemukakan
Setiap organisasi harus
mempunyai
pola
oleh Romli Atmasasmita yaitu
penegakan
bahwa
faktor-faktor
yang
disiplin bagi setiap pegawai yaitu
menghambat
dengan menciptakan peraturan-
penegakan hukum tidak hanya
peraturan dan tata tertib yang
terletak
harus dilaksanakan oleh pegawai,
aparatur penegak hukum (hakim,
menciptakan
dan
memberi
jaksa,
sanksi-sanksi
bagi
pelanggar
hukum) akan tetapi juga terletak
pelatihan-
pada faktor sosialisasi hukum
disiplin
melalui
pembinaan
melalui
pelatihan
ini
berupa
pelatihan
memberikan
dapat
fisik
pelatihan
dan
mental
penegakan
1
Saydam. Manajemen Sumber Daya
Manusia . Djambatan. Jakarta,2000 Hlm.
200-202
2
Romli Atmasasmita,.Reformasi Hukum, hak
Azazi
Manusia
dan
penegakkan
dengan
kepada
polisi
sikap
yang sering diabaikan. 2
pelatihan kedisiplinan yang terus
menerus,
pada
efektifitas
2
Menurut
Soerjono
Soekanto efektif adalah taraf
II. PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENEGAKAN
HUKUM
sejauh mana suatu kelompok
Penegakan
dapat
mencapai
hukum
tujuannya.
adalah
proses
dilakukannya
Hukum dapat dikatakan efektif
upaya
untuk
tegaknya
atau
jika terdapat dampak hukum
berfungsinya
norma-norma
yang positif, pada saat itu hukum
hukum secara nyata sebagai
mencapai
sasarannya
dalam
pedoman
berperilaku
atau
membimbing ataupun merubah
hubungan-hubungan
perilaku
manusia
hukum
sehingga
dalam
kehidupan
3
menjadi perilaku hukum.
bermasyarakat dan bernegara.
B. Rumusan
B. PENGERTIAN KODE ETIK
1. Bagaimanakah
prosedur
PROFESI
pelaksanaan
kode
POLRI
DAN
LINGKUP
KODE
Etik
RUANG
Profesi Polri bagi anggota
ETIK PROFESI POLRI.
Polri
yang
melakukan
Pelanggaran Kesusilaan di
1.
Pengertian Kode Etik
Menurut
Polda Sulteng?
2.
Bagaimanakah
Penyelesaian
proses
pelanggaran
kesusilaan bagi anggota Polri
di Polda Sulteng ?.
Hukum.Mandar
hlm.55
3
Maju Bandung, 2001
Soerjono Soekanto,efektifitas hukum dan
penerapan sanksi Bandung Cv.Ramadja
karya,1988 hlm.80
Bertens,
Pertama kata “etika “ bisa
dipakai dalam arti nilai-nilai
dan
norma-norma
moral
yang menjadi pegangan bagi
seseorang
atau
suatu
kelompok dalam mengatur
tingkah laku . kedua “etika”
3
a.
juga berarti asas atau nilai
moral. Yang dimaksud disini
dalam
ialah Kode etik . ketiga ,
hidup berupa keadilan
“etika” mempunyai arti ilmu
untuk
memberikan
tentang apa itu yang baik
pelayanan
professional
atau yang buruk . Secara
terhadap
sederhana dapat dipahami
dengan penuh ketertiban
bahwa arti pertama dari etika
dan
menunjuk
pelayanan dalam rangka
tatanan
kepada
(disiplin)
suatu
ajaran
adalah
sikap
masyarakat
keahlian
melaksanakan
sebagai
tugas
moral tertentu, tentang nilai
berupa
yang baik dan nilai yang
terhadap masyarakat. 5
buruk. Arti kedua berbicara
b.
kewajiban
Polri adalah ; aparat
tentang nilai benar salah
penegak hukum yang
dalam
bertanggung jawab atas
suatu
golongan
bermasyarakat tertentu; suatu
ketertiban
etika profesional atau tentang
keselamatan
perilaku
yang
keamanan masyarakat.
dalam
profesi
tidak
etis
tertentu
3.
misalnya ; etika profesi polri
dan
Ruang Lingkup Kode Etik
1. Etika Kenegaraan adalah
2. Pengertian Profesi Polri
sikap moral Anggota Polri
5
Hendra Nurtjahjo, Filsafat Demokrasi Bumi
aksara,2005 hlm. 8
umum,
Profesi Polri
.4
4
Profesi menurut keiser
Abdul
Rohim,
2008
pengertian
Etika
Profesi serta Profesionalisme,
(online) , https://csagboyz.wordpress.com,
di akses tanggal 18 Oktober 2015
4
terhadap Negara Kesatuan
senantiasa
Republik
keamanan dan ketertiban
Indonesia,
Pancasila,
Undang
UndangDasar
memelihara
masyarakat,
menegakan
Negara
hukum serta melindungi,
Republik Indonesia Tahun
mengayomi, dan melayani
1945,
masyarakat
dan
kebhinekatunggalikaan.
2. Etika
mengindahkan
Kelembagaan
adalah
sikap
dengan
lokal
moral
kearifan
dalam
budaya
Indonesia.
Anggota Polri terhadap
4. Etika Kepribadian adalah
sikap
perilaku
wadah pengabdian dan
perseorangan
Anggota
patut
Polri
institusi
yang
menjadi
dijunjung
tinggi
dalam
sebagai ikatan lahir batin
beragama,
dari
ketaatan,
semua
Bhayangkara
segala
martabat
kehormatannya
insan
Tribrata
dan
Prasetya.
3. Etika
berbangsa, dan bernegara.
adalah
Anggota
C. PENGERTIAN
sikap
Polri
moral
TINDAK
PIDANA KESUSILAAN
1.
Kemasyarakatan
sopan
bermasyarakat,
sesuai
Catur
dan
berkeluarga,
dan
dalam
kepatuhan,
santun dalam kehidupan
dengan
dengan nilai-nilai yang
terkandung
kehidupan
Pengertian Tindak Pidana
Tindak Pidana atau delik
berasal dari bahasa Latin
yang
5
delicta atau delictum yang
hukum pidana dilarang dan
dikenal
istilah
diancam dengan pidana bagi
strafbar feit Perbuatan pidana
barang siapa yang melanggar
diterjemahkan dalam bahasa
larangan tersebut. 7
dengan
belanda menjadi strafbaarfeit
3.
Pengertian Kesusilaan
dan menurut bahasa Indonesia
Menurut
diterjemahkan beberapa istilah
yaitu
tindak
pidana,
hukum,
kamus
pengertian
delik,
kesusilaan diartikan sebagai
peristiwa
pidana,
pidana
dan
perbuatan
tingkah
sebagainya.
laku,
perbuatan
percakapan bahwa sesuatu
Strafbaarfeit merupakn suatu
perilaku manusia yang pada
apapun
suatu saat tertentu telah ditolak
dengan
di dalam suatu pergaulan hidup
kesopanan
tertentu dan dianggap sebagai
harus/dilindungi oleh hukum
perilaku yang harus ditiadakan
demi terwujudnya tata tertib
oleh hukum pidana dengan
dan
menggunakan
kehidupan bermasyarakat 8
sarana
yang
bersifat memaksa 6
3.
tata
yang
berpautan
normanorma
yang
susila
dalam
Pelanggaran Kesusilaan yang
Menurut Prof Dr Bambang
dilakukan
Poernomo,SH
oleh
Oknum
perumusan
anggota Polri di Polda Sulteng
mengenei perbuatan pidana
.
adalah “ Suatu perbuatan
yang
aturan
7
Efendi, HUKUM PIDANA INDONESIA.
PT Refika Aditama: Bandung, 2011,hlm.97
8
6
oleh
suatu
Bambang Poernomo.1992.asas-asas hukum
pidana.jakarta.Ghaliv Indonesia.hal.130
Soedarso. Kamus Hukum.Jakarta:Rineka
Cipta.1992. hlm. 64.
6
apabila
1. Fungsi
kepolisian
melakukan Pelanggaran Tindak
umum,
yang
Pidana kesusilaan
dapat di
dilaksanakan
oleh
hukum
peraturan
Kepolisian
Anggota
Polri
berdasarkan
Negara
umum seperti halnya masyarakat
Republik
Indonesia
atau warga sipil lainnya yang
sebagai
mana ia tunduk pada kekuasaan
pemerintahan.
lembaga
berdasarkan
2. Fungsi
kepolisian
pasal 29 ayat 1 Undang-undang
khusus,
yang
nomor 2 tahun 2002 tentang
merupakan
Kepolisian
adminstrasi
khusus,
sesuai
dengan
peradilan
umum
Negara
Republik
Indonesia.
D. FUNGSI DAN TANGGUNG
JAWAB
KEPOLISIAN
Fungsi
Kepolisian
dasar
b. Fungsi
dalam
dimensi
sosiologis yaitu berupa
Republik Indonesia
Fungsi
kepolisian
republik indonesia meliputi
dimensi
menjadi
hukuimnya .
REPUBLIK INDONESIA
1.
undang-undang yang
yuridis
dan
sosiologis.
a. Fungsi kepolisian dalam
dimensi yuridis meliputi :
rumusan fungsi kepolisian
yang
diemban
oleh
badan-badan yang secara
swakarsa
dibentuk,tumbuh
dan
berkembang dalam tata
kehidupan masyarakat.
7
2.
Tanggung
Jawab
Kepolisian
Republik
harus di pikul sebagai
akibat
Pengertian
Tanggung
2.
jawab
Kepolisian
Negara
Republik
Pengertian
Kepolisian
kamus bahasa indonesia
Negara
adalah, keadaan wajib
Indonesia
menanggung
selanjutnya
segala
sesuatunya.
Tanggung
juga
berbuat
Republik
berarti
yang
kesadaran
keamanan
dan
ketertiban
kewajiban.Tanggung
menegakkan
jawab
serta
bersifat
dalam
memelihara
masyarakat,
kodrati,artinya
disingkat
berperan
akan
itu
yang
Polri adalah alat negara
sebagai
perwujudan
Indonesia
(Polri)
tanggung jawab menurut
jawab
perbuatan
pihak yang berbuat. 9
Indonesia.
1.
dari
hukum,
memberikan
sudah
perlindungan,
menjadi bagian hidup
pengayoman,
manusia ,bahwa setiap
pelayanan
kepada
manusia
masyarakat
dalam
di
dengan
bebani
tangung
9
jawab,apabila
tanggung
dan
di
kaji
jawab
itu
Febiyanti Iskandar ,2012 Wewenang dan
tanggung jawab , (online), http://
ebiyantiiskandar.blogspot.co.id, di akses
pada tanggal 17 Oktober 2015
adalah kewajiban yang
8
rangka
dirugikan
terpeliharanya
keamanan dalam negeri.
3. Peraturan
yang
mengikat
anggota Polisi ketika melakukan
Pelanggaran Kesusilaan antara
lain :
a.
Pelanggaran
dikeluarkannya
keputusan
oleh
kepolisian
Pejabat
selaku Pejabat Tata Usaha
Negara.
c.
Berkaitan
Berkaitan
dengan
dengan perkara pidana bagi
pelanggaran disiplin melalui
anggota
sidang
kepolisian
disiplin,
berdasar
diselesaikan
melalui
Peraturan pemerintah Nomor
peradilan
umum,
2
Tahun
2003
tentang
berdasarkan ketentuan dalam
Peraturan Disiplin Anggota
Pasal 29 ayat (1) Undang-
Polri.
undang Nomor
2 Tahun
2002
Kepolisian
tentang
Republik
b.
akibat
Indonesia
d
Pelanggaran
dilakukan
dan
etika
profesi
melalui
sidang
Komisi
Kode
Peraturan Pemerintah Nomor
Etik,berdasarkan
3
tentang
Pasal 35 ayat (1) Undang-
Pelaksanaan
Teknis
undang Nomor
Institusional
Peradilan
Tahun
2002
2002
tentang
ketentuan
2 Tahun
Polri
dan
Uimum Bagi Anggota Polri.
Keputusan Kapolri No. Pol:
Sengketa
Kep/33/VII/2003 tanggal 1
administrasi
diselesaikan
Tata
di
Peradilan
Usaha
Negara.
yang
dimaksud
Sengketa
pihak-pihak
yang
merasa
Juli
tentang
Tata
Cara
Sidang Komisi Kode Etik
Polri
4.
Pelaksanaan Penegakkan KEEP
9
Berdasarkan pasal 17 ayat 1
wawancara
Perkap No 14 tahun 2011 bahwa
penyebab
penegakkan KEPP bagi anggota
pidana Kesusilaan yaitu antara
Polri dilaksanakan oleh :
lain :
a.
Propam
Polri
bidang
Pertanggungjawaban Profesi;
b.
KKEP;
c.
Komisi Banding;
1.
2.
3.
4.
5.
d.
pengemban fungsi hukum
Polri;
e.
SDM Polri; dan
f.
Propam
Polri
bidang
rehabilitasi personel.
5.
bahwa
faktor
terjadinya
tindak
Keimanan
Lingkungan sosial
Pergaulan
Teknologi
Peran Korban10
Proses
Penyelesaian
pelanggaran kesusilaan bagi
anggota Polri di Polda Sulteng.
Pelanggaran oleh anggota
Pelaksanaan penegakkan KEPP
Polri
berdasarkan Pasal 17 ayat 2
hukum,Penyelesaian Pelanggaran
Perkap
Kode
No
14
tahun
2011
tentunya
Etik
berakibat
Profesi
Oleh
Kepolisian Republik Indonesia
dilaksanakan melalui :
bagi Pelanggar Tindak Pidana
a.
b.
c.
d.
e.
Pemeriksaan pendahuluan;
Sidang KKEP;
Sidang Komisi Banding;
Penetapan administrasi
penjatuhan Hukuman;
Pengawasan pelaksanaan
putusan dan rehabilitasi
personel.
Mengenai
penyebab
Pidana
Kesusilaan
beberapa
Kesusilaan
Tahapan
melalui
penegakan
KEPP yang meliputi:
a.
b.
c.
d.
faktor-faktor
terjadinya
harus
Tindak
Pemeriksaan Pendahuluan;
Sidang KKEP;
Sidang Komisi Banding;
Penetapan
administrasi
penjatuhan hukuman;
yang
dilakukan oleh oknum Polisi di
Polda Sulteng, penulis mendapat
10
Hasil wawancara dengan Akbp Drs Rais
Adam (Kabidkum Polda Sulteng) pada
tanggal 8 Oktober 2015
gambaran / informasi dari hasil
10
e.
f.
Pengawasan
pelaksanaan
putusan; dan
Rehabilitasi personel.
melakukan Tindak
Kesusilaan.
1.
6.
Upaya-upaya yang dilakukan
oleh pihak Kepolisian dalam
menanggulangi
terjadinya
pelanggaran kesusilaan Bagi
Anggota
Polisi
Polda
Sulawesi Tengah .
Untuk
Peraturan
Pidana
tentang
Kode
Etik Profesi Polri tidak
tersedia penjelasan yang
memadai,
sehingga
mengakibatkan
peraturan
mencegah
yang
multitafsir,
maka
terjadinya Pelanggaran Tindak
perlu adanya penjabaran
Pidana Kesusilaan Selain Aturan
lebih lanjut dari ahli hukum
yang mengikat Pimpinan Polisi
polri
baik
langsung
tentang
Peraturan
maupun tidak
Kapolri Nomor 14 Tahun
langsung sering memberi arahan
2011 tentang Kode Etik
dan penekanan terhadap anggota
Profesi Kepolisian.
polisi di Polda Sulteng agar tidak
2.
melakukan
hal-hal
Seringnya
terjadi
yang
perubahan aturan hukum
menyimpang yang bisa merusak
intern dalam tubuh Polri.
martabat sebagai anggota Polri
3.
serta
pemberian
sanksi
Sulit
memperoleh
pada
keterangan dari saksi dari
setiap pelanggaran, namun masih
masyarakat dan tidak ada
saja
ada
yang
melakukan
sangksi hukum bagi saksi
pelanggaran kesusilaan.
bila
7.
Kendala-kendala
yang
dihadapi dalam pelaksanaan
penerapan Kode Etik profesi
Polri bagi anggota polri yang
tidak
memenuhi
panggilan.
4.
Pada
umumnya
istri
anggota polri tidak berani
11
melaporkan
suaminya
III. PENUTUP
yang
melakukan
A. Kesimpulan
pelanggaran
kesusilaan
1.
telah
melakukan
karena
konsekwensinya
pencegahan-pencegahan agar
dapat
mengakibatkan
tidak terjadi penyimpangan
terjadinya pemecatan dan
kepribadian atau pelanggaran
juga berpengaruh terhadap
dengan
hubungannya
bimbingan mental yang secara
dikhawatirkan
yang
cara
melakukan
rutin dilaksanakan pada hari
berujung
kamis dan arahan-arahan atau
perceraian.
5.
Polri
penekanan –penekan setiap
Tidak ada upaya paksa
harinya oleh para pimpinan
seperti proses pidana untuk
dengan harapan agar anggota
panggilan terhadap terduga
polri patuh terhadap hukum .
pelanggar apabila ia tidak
2.
Anggota
Polri
harus
hadir.
mengetahui dan memahami
6.
Adanya Faktor Psikologis
kode etik profesi polri dan
bagi
pimpinan
selaku
melaksanakannya
Ankum
PTDH
untuk
menvonis
(pemberhentian
tidak dengan hormat) bagi
anggota yang melanggar
artinya
setiap anggota Polri harus
mempunyai
tekad
dan
komitmen yang tinggi untuk
mengamalkan kode etiknya.
Kode Etik Polri, dengan
Apabila kode etik tersebut
mempertimbangkan
dipatuhi dalam segala bentuk
keluarga
yang
kehidupan,
maka
harapan
bersangkutan.
12
Berdasarkan penelitian dan
untuk terciptanya insan dan
institusi
professional
3.
Polri
yang
pembahasan di atas, maka penulis
serta
dicintai
dapat memberikan saran guna
rakyatnya dapat terlaksana.
menunjang
Baik buruknya institusi Polri
khususnya terhadap pelanggaran
bergantung
disiplin
pada
integritas
penegakan
dan
tindak
hukum
pidana
moral yang tinggi pada setiap
kesusilaan di lingkungan Polri
anggota Polri.
sebagai berikut :
Pelanggaran Tindak Pidana
1.
Anggota Polri sebagai insan
kesusilaan bagi anggota Polri
Bhayangkara
di Proses hukum melalui
dapat
Peradilan
mentalitas,
Umum
setelah
telah
hukum
dilakukan
yang
berkekuatan
tetap
moralitas,
berimplikasi
terhadap
selanjutnya
karakter
proses Internal
Polri Yaitu
meningkatkan
serta
keimananan dan ketaqwaan
melalui putusan pengadilan
yang
diharapkan
penuh
Preoses Kode
positif
pembentukan
yang
berwibawa
pengendalian
diri,
tidak mudah terkontaminasi
Etik
untuk
mendapatkan
dengan hal-hal yang bersifat
sanksi dari lembaga Institusi
negatif dan merusak citra
polri. Jadi apabila anggota
institusi Polri sebagai lembaga
Polri
melakukan
tindak
yang bertanggung terhadap
pidana
Kesusilaan
ia
keamanan dalam negeri.
mendapatkan sanksi pidana
dan sanksi kode etik .
B. Saran
2.
Penempatan
personil
pada
satuan kerja bidang profesi
dan pengamanan pada Polda
13
Sulteng perlu mendapatkan
3.
Selain itu kegiatan-kegiatan
perhatian
paling
tidak
yang bersifat kerohanian bagi
dibutuhkan
personil
yang
anggota Polri perlu menjadi
yang
profesional
bertanggung
jawab
dan
yang
sebuah
atensi
bagaimanapun setiap orang
diharapkan dapat memberikan
membutuhkan
konstribusi
kerohanian
rangka
mentalitas
proses-proses
positif
dalam
mempernaiki
Polri
hukum
melalui
yang
tegas.
karena
penyegaran
yang
membangkitkan
dan
keperdulian
bisa
keimanan
terhadap
dinamika sosial yang terjadi
ditengah-tengah
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Bambang Poernomo.1992.asas-asas hukum pidana.jakarta.Ghaliv Indonesia.
Efendi, HUKUM PIDANA INDONESIA. PT Refika Aditama: Bandung 2011.
Hendra Nurtjahjo, Filsafat Demokrasi Bumi aksara,2005 .
Soerjono Soekanto,efektifitas hukum dan penerapan sanksi Bandung Cv.Ramadja
karya,1988 .
Soedarso,Kamus Hukum rineka cipta jakarta,1992.
Saydam. Manajemen Sumber Daya Manusia . Djambatan. Jakarta,2000
Romli Atmasasmita,.Reformasi Hukum, hak Azazi Manusia dan penegakkan
Hukum.Mandar Maju Bandung, 2001
B. Peraturan perundang-undangan
14
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia nomor 14 tahun 2011
tentang Kode Etik Profesi Polri
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota
Polri
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 3 tahun 2003 tentang Pelaksanaan
teknis Institusional Peradilan umum bagi anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
Peraturan kepala Kepolisian Negara republik Indonesia nomor 19 tahun 2012
tentang sususnan organisasi dan tata kerja komisi kode Etik kepolisian Negara
Republik Indonesia
C. Internet
Febiyanti Iskandar ,2012 Wewenang dan tanggung jawab , (online), http://
ebiyantiiskandar.blogspot.co.id, di akses pada tanggal 17 Oktober 2015, pukul
19.22 Wita.
Abdul Rohim, 2008 pengertian Etika Profesi serta Profesionalisme, (online) ,
https://csagboyz.wordpress.com, di akses tanggal 18 Oktober 2015, pukul 20.05
wita
15
DATA PENULIS
Nama
: Siti Elminawati
Tempat/Tanggal Lahir
: Trenggalek, 12 September 1980
Alamat Rumah
: Jln Dayodara Cpi IV Block C No 2 Mantikulore
Kotamadya Palu
Email
No Telp/Hp :
: hscity80@gmail.com
082213112001
16
YANG MELAKUKAN TINDAK PIDANA KESUSILAAN
( STUDI KASUS POLDA SULAWESI TENGAH)
SITI ELMINAWATI/ D10112413
Pembimbing
-
DR. JOHNNY SALAM,SH,MH
-
NURHAYATI MARDIN, SH,MH
ABSTRAK
Pelanggaran Kesusilaan bagi anggota polri tidak bisa di hindari dalam
kehidupannya selaku Makluk sosial, meskipun anggota Polri setiap tingkah
lakunya terikat atau tunduk dengan peraturan Kode Etik Profesi Polri namun
masih didapati anggota Polri melakukan pelanggaran salah satunya adalah
pelanggaran Kesusilaan.Pelanggaran Kesusilaan anggota Polri dapat di
Proses melalui sidang Kode Etik maupun Sidang Peradilan Umum dan setelah
terlebih dahulu dibuktikan pelanggaran pidananya melalui proses peradilan
umum sampai dengan putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum
tetap apabila pelanggaran Kesusilaan tersebut ancaman hukumannya 4
(empat) tahun maka bisa dilakukan proses PTDH (Pemberhentian dengan tidak
hormat). Untuk itu setiap anggota polri harus menghayati dan mengamalkan
Tribrata dan Catur Prasetya yang dijabarkan dalam kode etik profesi
Kepolisian Negara Republik Indonesia sebagai norma berperilaku yang patut
dan tidak patut; Tujuan dari penulisan artikel ini untuk mengetahui
penanganan pelanggaran Kesusilaan anggota Polri, kendala dan upaya dalam
Penegakkan Pelanggaran Pidana bagi anggota polri yang melakukan
Pelanggaran Kesusilaan di Polda Sulwaesi Tengah. Penelitian ini merupakan
penelitian empiris dengan metode pendekatan yuridis sosiologis. Artikel ini
akan menjelaskan mengenai penanganan terhadap Polisi yang melanggar
Tindak Pidana Kesusilaan di Polda Sulawesi Tengah.
Kata kunci: Tindak Pidana kesusilaan,Anggota Polri,penegakkan Hukum
I.
PENDAHULUAN
keamanan
A. Latar Belakang Masalah
masyarakat, menegakkan hukum,
Keberhasilan Pelaksanaan
tugas polri dalam memelihara
melindungi,
dan
dan
ketertiban
mengayomi
masyarakat selain ditentukan oleh
1
kwalitas
pengetahuan
ketrampilan
teknis
Polri
dan
spritual
kepolisian
perilaku
terpuji
pelatihan
yakni
mental-
dengan
cara
ceramah agama dan psikologi.1
yang tinggi guna mewujudkan
sikap
dan
setiap
Perilaku
anggota
Polri
anggota polri, senantiasa dituntut
yang
mengahayati dan menjiwai etika
dapat mempengaruhi kinerjanya
profesi
sebagai
kepolisian
yang
melakukan
anggota
merupakan kristalisasi nilai-nilai
sebagaimana
Tribrata dan catur Prasetya yang
hukum
dilandasi
Soerjono
dan
dijiwai
oleh
Pancasila.
pelanggaran
yang
Polri
Teori efektifitas
dikemukakan
Soekanto,
relevan
dengan teori yang dikemukakan
Setiap organisasi harus
mempunyai
pola
oleh Romli Atmasasmita yaitu
penegakan
bahwa
faktor-faktor
yang
disiplin bagi setiap pegawai yaitu
menghambat
dengan menciptakan peraturan-
penegakan hukum tidak hanya
peraturan dan tata tertib yang
terletak
harus dilaksanakan oleh pegawai,
aparatur penegak hukum (hakim,
menciptakan
dan
memberi
jaksa,
sanksi-sanksi
bagi
pelanggar
hukum) akan tetapi juga terletak
pelatihan-
pada faktor sosialisasi hukum
disiplin
melalui
pembinaan
melalui
pelatihan
ini
berupa
pelatihan
memberikan
dapat
fisik
pelatihan
dan
mental
penegakan
1
Saydam. Manajemen Sumber Daya
Manusia . Djambatan. Jakarta,2000 Hlm.
200-202
2
Romli Atmasasmita,.Reformasi Hukum, hak
Azazi
Manusia
dan
penegakkan
dengan
kepada
polisi
sikap
yang sering diabaikan. 2
pelatihan kedisiplinan yang terus
menerus,
pada
efektifitas
2
Menurut
Soerjono
Soekanto efektif adalah taraf
II. PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN PENEGAKAN
HUKUM
sejauh mana suatu kelompok
Penegakan
dapat
mencapai
hukum
tujuannya.
adalah
proses
dilakukannya
Hukum dapat dikatakan efektif
upaya
untuk
tegaknya
atau
jika terdapat dampak hukum
berfungsinya
norma-norma
yang positif, pada saat itu hukum
hukum secara nyata sebagai
mencapai
sasarannya
dalam
pedoman
berperilaku
atau
membimbing ataupun merubah
hubungan-hubungan
perilaku
manusia
hukum
sehingga
dalam
kehidupan
3
menjadi perilaku hukum.
bermasyarakat dan bernegara.
B. Rumusan
B. PENGERTIAN KODE ETIK
1. Bagaimanakah
prosedur
PROFESI
pelaksanaan
kode
POLRI
DAN
LINGKUP
KODE
Etik
RUANG
Profesi Polri bagi anggota
ETIK PROFESI POLRI.
Polri
yang
melakukan
Pelanggaran Kesusilaan di
1.
Pengertian Kode Etik
Menurut
Polda Sulteng?
2.
Bagaimanakah
Penyelesaian
proses
pelanggaran
kesusilaan bagi anggota Polri
di Polda Sulteng ?.
Hukum.Mandar
hlm.55
3
Maju Bandung, 2001
Soerjono Soekanto,efektifitas hukum dan
penerapan sanksi Bandung Cv.Ramadja
karya,1988 hlm.80
Bertens,
Pertama kata “etika “ bisa
dipakai dalam arti nilai-nilai
dan
norma-norma
moral
yang menjadi pegangan bagi
seseorang
atau
suatu
kelompok dalam mengatur
tingkah laku . kedua “etika”
3
a.
juga berarti asas atau nilai
moral. Yang dimaksud disini
dalam
ialah Kode etik . ketiga ,
hidup berupa keadilan
“etika” mempunyai arti ilmu
untuk
memberikan
tentang apa itu yang baik
pelayanan
professional
atau yang buruk . Secara
terhadap
sederhana dapat dipahami
dengan penuh ketertiban
bahwa arti pertama dari etika
dan
menunjuk
pelayanan dalam rangka
tatanan
kepada
(disiplin)
suatu
ajaran
adalah
sikap
masyarakat
keahlian
melaksanakan
sebagai
tugas
moral tertentu, tentang nilai
berupa
yang baik dan nilai yang
terhadap masyarakat. 5
buruk. Arti kedua berbicara
b.
kewajiban
Polri adalah ; aparat
tentang nilai benar salah
penegak hukum yang
dalam
bertanggung jawab atas
suatu
golongan
bermasyarakat tertentu; suatu
ketertiban
etika profesional atau tentang
keselamatan
perilaku
yang
keamanan masyarakat.
dalam
profesi
tidak
etis
tertentu
3.
misalnya ; etika profesi polri
dan
Ruang Lingkup Kode Etik
1. Etika Kenegaraan adalah
2. Pengertian Profesi Polri
sikap moral Anggota Polri
5
Hendra Nurtjahjo, Filsafat Demokrasi Bumi
aksara,2005 hlm. 8
umum,
Profesi Polri
.4
4
Profesi menurut keiser
Abdul
Rohim,
2008
pengertian
Etika
Profesi serta Profesionalisme,
(online) , https://csagboyz.wordpress.com,
di akses tanggal 18 Oktober 2015
4
terhadap Negara Kesatuan
senantiasa
Republik
keamanan dan ketertiban
Indonesia,
Pancasila,
Undang
UndangDasar
memelihara
masyarakat,
menegakan
Negara
hukum serta melindungi,
Republik Indonesia Tahun
mengayomi, dan melayani
1945,
masyarakat
dan
kebhinekatunggalikaan.
2. Etika
mengindahkan
Kelembagaan
adalah
sikap
dengan
lokal
moral
kearifan
dalam
budaya
Indonesia.
Anggota Polri terhadap
4. Etika Kepribadian adalah
sikap
perilaku
wadah pengabdian dan
perseorangan
Anggota
patut
Polri
institusi
yang
menjadi
dijunjung
tinggi
dalam
sebagai ikatan lahir batin
beragama,
dari
ketaatan,
semua
Bhayangkara
segala
martabat
kehormatannya
insan
Tribrata
dan
Prasetya.
3. Etika
berbangsa, dan bernegara.
adalah
Anggota
C. PENGERTIAN
sikap
Polri
moral
TINDAK
PIDANA KESUSILAAN
1.
Kemasyarakatan
sopan
bermasyarakat,
sesuai
Catur
dan
berkeluarga,
dan
dalam
kepatuhan,
santun dalam kehidupan
dengan
dengan nilai-nilai yang
terkandung
kehidupan
Pengertian Tindak Pidana
Tindak Pidana atau delik
berasal dari bahasa Latin
yang
5
delicta atau delictum yang
hukum pidana dilarang dan
dikenal
istilah
diancam dengan pidana bagi
strafbar feit Perbuatan pidana
barang siapa yang melanggar
diterjemahkan dalam bahasa
larangan tersebut. 7
dengan
belanda menjadi strafbaarfeit
3.
Pengertian Kesusilaan
dan menurut bahasa Indonesia
Menurut
diterjemahkan beberapa istilah
yaitu
tindak
pidana,
hukum,
kamus
pengertian
delik,
kesusilaan diartikan sebagai
peristiwa
pidana,
pidana
dan
perbuatan
tingkah
sebagainya.
laku,
perbuatan
percakapan bahwa sesuatu
Strafbaarfeit merupakn suatu
perilaku manusia yang pada
apapun
suatu saat tertentu telah ditolak
dengan
di dalam suatu pergaulan hidup
kesopanan
tertentu dan dianggap sebagai
harus/dilindungi oleh hukum
perilaku yang harus ditiadakan
demi terwujudnya tata tertib
oleh hukum pidana dengan
dan
menggunakan
kehidupan bermasyarakat 8
sarana
yang
bersifat memaksa 6
3.
tata
yang
berpautan
normanorma
yang
susila
dalam
Pelanggaran Kesusilaan yang
Menurut Prof Dr Bambang
dilakukan
Poernomo,SH
oleh
Oknum
perumusan
anggota Polri di Polda Sulteng
mengenei perbuatan pidana
.
adalah “ Suatu perbuatan
yang
aturan
7
Efendi, HUKUM PIDANA INDONESIA.
PT Refika Aditama: Bandung, 2011,hlm.97
8
6
oleh
suatu
Bambang Poernomo.1992.asas-asas hukum
pidana.jakarta.Ghaliv Indonesia.hal.130
Soedarso. Kamus Hukum.Jakarta:Rineka
Cipta.1992. hlm. 64.
6
apabila
1. Fungsi
kepolisian
melakukan Pelanggaran Tindak
umum,
yang
Pidana kesusilaan
dapat di
dilaksanakan
oleh
hukum
peraturan
Kepolisian
Anggota
Polri
berdasarkan
Negara
umum seperti halnya masyarakat
Republik
Indonesia
atau warga sipil lainnya yang
sebagai
mana ia tunduk pada kekuasaan
pemerintahan.
lembaga
berdasarkan
2. Fungsi
kepolisian
pasal 29 ayat 1 Undang-undang
khusus,
yang
nomor 2 tahun 2002 tentang
merupakan
Kepolisian
adminstrasi
khusus,
sesuai
dengan
peradilan
umum
Negara
Republik
Indonesia.
D. FUNGSI DAN TANGGUNG
JAWAB
KEPOLISIAN
Fungsi
Kepolisian
dasar
b. Fungsi
dalam
dimensi
sosiologis yaitu berupa
Republik Indonesia
Fungsi
kepolisian
republik indonesia meliputi
dimensi
menjadi
hukuimnya .
REPUBLIK INDONESIA
1.
undang-undang yang
yuridis
dan
sosiologis.
a. Fungsi kepolisian dalam
dimensi yuridis meliputi :
rumusan fungsi kepolisian
yang
diemban
oleh
badan-badan yang secara
swakarsa
dibentuk,tumbuh
dan
berkembang dalam tata
kehidupan masyarakat.
7
2.
Tanggung
Jawab
Kepolisian
Republik
harus di pikul sebagai
akibat
Pengertian
Tanggung
2.
jawab
Kepolisian
Negara
Republik
Pengertian
Kepolisian
kamus bahasa indonesia
Negara
adalah, keadaan wajib
Indonesia
menanggung
selanjutnya
segala
sesuatunya.
Tanggung
juga
berbuat
Republik
berarti
yang
kesadaran
keamanan
dan
ketertiban
kewajiban.Tanggung
menegakkan
jawab
serta
bersifat
dalam
memelihara
masyarakat,
kodrati,artinya
disingkat
berperan
akan
itu
yang
Polri adalah alat negara
sebagai
perwujudan
Indonesia
(Polri)
tanggung jawab menurut
jawab
perbuatan
pihak yang berbuat. 9
Indonesia.
1.
dari
hukum,
memberikan
sudah
perlindungan,
menjadi bagian hidup
pengayoman,
manusia ,bahwa setiap
pelayanan
kepada
manusia
masyarakat
dalam
di
dengan
bebani
tangung
9
jawab,apabila
tanggung
dan
di
kaji
jawab
itu
Febiyanti Iskandar ,2012 Wewenang dan
tanggung jawab , (online), http://
ebiyantiiskandar.blogspot.co.id, di akses
pada tanggal 17 Oktober 2015
adalah kewajiban yang
8
rangka
dirugikan
terpeliharanya
keamanan dalam negeri.
3. Peraturan
yang
mengikat
anggota Polisi ketika melakukan
Pelanggaran Kesusilaan antara
lain :
a.
Pelanggaran
dikeluarkannya
keputusan
oleh
kepolisian
Pejabat
selaku Pejabat Tata Usaha
Negara.
c.
Berkaitan
Berkaitan
dengan
dengan perkara pidana bagi
pelanggaran disiplin melalui
anggota
sidang
kepolisian
disiplin,
berdasar
diselesaikan
melalui
Peraturan pemerintah Nomor
peradilan
umum,
2
Tahun
2003
tentang
berdasarkan ketentuan dalam
Peraturan Disiplin Anggota
Pasal 29 ayat (1) Undang-
Polri.
undang Nomor
2 Tahun
2002
Kepolisian
tentang
Republik
b.
akibat
Indonesia
d
Pelanggaran
dilakukan
dan
etika
profesi
melalui
sidang
Komisi
Kode
Peraturan Pemerintah Nomor
Etik,berdasarkan
3
tentang
Pasal 35 ayat (1) Undang-
Pelaksanaan
Teknis
undang Nomor
Institusional
Peradilan
Tahun
2002
2002
tentang
ketentuan
2 Tahun
Polri
dan
Uimum Bagi Anggota Polri.
Keputusan Kapolri No. Pol:
Sengketa
Kep/33/VII/2003 tanggal 1
administrasi
diselesaikan
Tata
di
Peradilan
Usaha
Negara.
yang
dimaksud
Sengketa
pihak-pihak
yang
merasa
Juli
tentang
Tata
Cara
Sidang Komisi Kode Etik
Polri
4.
Pelaksanaan Penegakkan KEEP
9
Berdasarkan pasal 17 ayat 1
wawancara
Perkap No 14 tahun 2011 bahwa
penyebab
penegakkan KEPP bagi anggota
pidana Kesusilaan yaitu antara
Polri dilaksanakan oleh :
lain :
a.
Propam
Polri
bidang
Pertanggungjawaban Profesi;
b.
KKEP;
c.
Komisi Banding;
1.
2.
3.
4.
5.
d.
pengemban fungsi hukum
Polri;
e.
SDM Polri; dan
f.
Propam
Polri
bidang
rehabilitasi personel.
5.
bahwa
faktor
terjadinya
tindak
Keimanan
Lingkungan sosial
Pergaulan
Teknologi
Peran Korban10
Proses
Penyelesaian
pelanggaran kesusilaan bagi
anggota Polri di Polda Sulteng.
Pelanggaran oleh anggota
Pelaksanaan penegakkan KEPP
Polri
berdasarkan Pasal 17 ayat 2
hukum,Penyelesaian Pelanggaran
Perkap
Kode
No
14
tahun
2011
tentunya
Etik
berakibat
Profesi
Oleh
Kepolisian Republik Indonesia
dilaksanakan melalui :
bagi Pelanggar Tindak Pidana
a.
b.
c.
d.
e.
Pemeriksaan pendahuluan;
Sidang KKEP;
Sidang Komisi Banding;
Penetapan administrasi
penjatuhan Hukuman;
Pengawasan pelaksanaan
putusan dan rehabilitasi
personel.
Mengenai
penyebab
Pidana
Kesusilaan
beberapa
Kesusilaan
Tahapan
melalui
penegakan
KEPP yang meliputi:
a.
b.
c.
d.
faktor-faktor
terjadinya
harus
Tindak
Pemeriksaan Pendahuluan;
Sidang KKEP;
Sidang Komisi Banding;
Penetapan
administrasi
penjatuhan hukuman;
yang
dilakukan oleh oknum Polisi di
Polda Sulteng, penulis mendapat
10
Hasil wawancara dengan Akbp Drs Rais
Adam (Kabidkum Polda Sulteng) pada
tanggal 8 Oktober 2015
gambaran / informasi dari hasil
10
e.
f.
Pengawasan
pelaksanaan
putusan; dan
Rehabilitasi personel.
melakukan Tindak
Kesusilaan.
1.
6.
Upaya-upaya yang dilakukan
oleh pihak Kepolisian dalam
menanggulangi
terjadinya
pelanggaran kesusilaan Bagi
Anggota
Polisi
Polda
Sulawesi Tengah .
Untuk
Peraturan
Pidana
tentang
Kode
Etik Profesi Polri tidak
tersedia penjelasan yang
memadai,
sehingga
mengakibatkan
peraturan
mencegah
yang
multitafsir,
maka
terjadinya Pelanggaran Tindak
perlu adanya penjabaran
Pidana Kesusilaan Selain Aturan
lebih lanjut dari ahli hukum
yang mengikat Pimpinan Polisi
polri
baik
langsung
tentang
Peraturan
maupun tidak
Kapolri Nomor 14 Tahun
langsung sering memberi arahan
2011 tentang Kode Etik
dan penekanan terhadap anggota
Profesi Kepolisian.
polisi di Polda Sulteng agar tidak
2.
melakukan
hal-hal
Seringnya
terjadi
yang
perubahan aturan hukum
menyimpang yang bisa merusak
intern dalam tubuh Polri.
martabat sebagai anggota Polri
3.
serta
pemberian
sanksi
Sulit
memperoleh
pada
keterangan dari saksi dari
setiap pelanggaran, namun masih
masyarakat dan tidak ada
saja
ada
yang
melakukan
sangksi hukum bagi saksi
pelanggaran kesusilaan.
bila
7.
Kendala-kendala
yang
dihadapi dalam pelaksanaan
penerapan Kode Etik profesi
Polri bagi anggota polri yang
tidak
memenuhi
panggilan.
4.
Pada
umumnya
istri
anggota polri tidak berani
11
melaporkan
suaminya
III. PENUTUP
yang
melakukan
A. Kesimpulan
pelanggaran
kesusilaan
1.
telah
melakukan
karena
konsekwensinya
pencegahan-pencegahan agar
dapat
mengakibatkan
tidak terjadi penyimpangan
terjadinya pemecatan dan
kepribadian atau pelanggaran
juga berpengaruh terhadap
dengan
hubungannya
bimbingan mental yang secara
dikhawatirkan
yang
cara
melakukan
rutin dilaksanakan pada hari
berujung
kamis dan arahan-arahan atau
perceraian.
5.
Polri
penekanan –penekan setiap
Tidak ada upaya paksa
harinya oleh para pimpinan
seperti proses pidana untuk
dengan harapan agar anggota
panggilan terhadap terduga
polri patuh terhadap hukum .
pelanggar apabila ia tidak
2.
Anggota
Polri
harus
hadir.
mengetahui dan memahami
6.
Adanya Faktor Psikologis
kode etik profesi polri dan
bagi
pimpinan
selaku
melaksanakannya
Ankum
PTDH
untuk
menvonis
(pemberhentian
tidak dengan hormat) bagi
anggota yang melanggar
artinya
setiap anggota Polri harus
mempunyai
tekad
dan
komitmen yang tinggi untuk
mengamalkan kode etiknya.
Kode Etik Polri, dengan
Apabila kode etik tersebut
mempertimbangkan
dipatuhi dalam segala bentuk
keluarga
yang
kehidupan,
maka
harapan
bersangkutan.
12
Berdasarkan penelitian dan
untuk terciptanya insan dan
institusi
professional
3.
Polri
yang
pembahasan di atas, maka penulis
serta
dicintai
dapat memberikan saran guna
rakyatnya dapat terlaksana.
menunjang
Baik buruknya institusi Polri
khususnya terhadap pelanggaran
bergantung
disiplin
pada
integritas
penegakan
dan
tindak
hukum
pidana
moral yang tinggi pada setiap
kesusilaan di lingkungan Polri
anggota Polri.
sebagai berikut :
Pelanggaran Tindak Pidana
1.
Anggota Polri sebagai insan
kesusilaan bagi anggota Polri
Bhayangkara
di Proses hukum melalui
dapat
Peradilan
mentalitas,
Umum
setelah
telah
hukum
dilakukan
yang
berkekuatan
tetap
moralitas,
berimplikasi
terhadap
selanjutnya
karakter
proses Internal
Polri Yaitu
meningkatkan
serta
keimananan dan ketaqwaan
melalui putusan pengadilan
yang
diharapkan
penuh
Preoses Kode
positif
pembentukan
yang
berwibawa
pengendalian
diri,
tidak mudah terkontaminasi
Etik
untuk
mendapatkan
dengan hal-hal yang bersifat
sanksi dari lembaga Institusi
negatif dan merusak citra
polri. Jadi apabila anggota
institusi Polri sebagai lembaga
Polri
melakukan
tindak
yang bertanggung terhadap
pidana
Kesusilaan
ia
keamanan dalam negeri.
mendapatkan sanksi pidana
dan sanksi kode etik .
B. Saran
2.
Penempatan
personil
pada
satuan kerja bidang profesi
dan pengamanan pada Polda
13
Sulteng perlu mendapatkan
3.
Selain itu kegiatan-kegiatan
perhatian
paling
tidak
yang bersifat kerohanian bagi
dibutuhkan
personil
yang
anggota Polri perlu menjadi
yang
profesional
bertanggung
jawab
dan
yang
sebuah
atensi
bagaimanapun setiap orang
diharapkan dapat memberikan
membutuhkan
konstribusi
kerohanian
rangka
mentalitas
proses-proses
positif
dalam
mempernaiki
Polri
hukum
melalui
yang
tegas.
karena
penyegaran
yang
membangkitkan
dan
keperdulian
bisa
keimanan
terhadap
dinamika sosial yang terjadi
ditengah-tengah
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku
Bambang Poernomo.1992.asas-asas hukum pidana.jakarta.Ghaliv Indonesia.
Efendi, HUKUM PIDANA INDONESIA. PT Refika Aditama: Bandung 2011.
Hendra Nurtjahjo, Filsafat Demokrasi Bumi aksara,2005 .
Soerjono Soekanto,efektifitas hukum dan penerapan sanksi Bandung Cv.Ramadja
karya,1988 .
Soedarso,Kamus Hukum rineka cipta jakarta,1992.
Saydam. Manajemen Sumber Daya Manusia . Djambatan. Jakarta,2000
Romli Atmasasmita,.Reformasi Hukum, hak Azazi Manusia dan penegakkan
Hukum.Mandar Maju Bandung, 2001
B. Peraturan perundang-undangan
14
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia nomor 14 tahun 2011
tentang Kode Etik Profesi Polri
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2003 tentang Peraturan Disiplin Anggota
Polri
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia nomor 3 tahun 2003 tentang Pelaksanaan
teknis Institusional Peradilan umum bagi anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
Peraturan kepala Kepolisian Negara republik Indonesia nomor 19 tahun 2012
tentang sususnan organisasi dan tata kerja komisi kode Etik kepolisian Negara
Republik Indonesia
C. Internet
Febiyanti Iskandar ,2012 Wewenang dan tanggung jawab , (online), http://
ebiyantiiskandar.blogspot.co.id, di akses pada tanggal 17 Oktober 2015, pukul
19.22 Wita.
Abdul Rohim, 2008 pengertian Etika Profesi serta Profesionalisme, (online) ,
https://csagboyz.wordpress.com, di akses tanggal 18 Oktober 2015, pukul 20.05
wita
15
DATA PENULIS
Nama
: Siti Elminawati
Tempat/Tanggal Lahir
: Trenggalek, 12 September 1980
Alamat Rumah
: Jln Dayodara Cpi IV Block C No 2 Mantikulore
Kotamadya Palu
No Telp/Hp :
: hscity80@gmail.com
082213112001
16