vol 20 no2 ed maret2011 07
KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS SMART
DENGAN STRATEGI TAI PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII
The Effectiveness Of Smart-Based Mathematics Learning By Tai Strategy
On Triangel Of Grade VII
Aryo Andri Nogroho (ndrie_024mp@yahoo.co.id)
Abstract
This study is aimed to increase the students’ achievement in learning mathematics
on grade VII SMP Islam Pekalongan using SMART-Based Mathematics Learning
by TAI Strategy. It is a Queasy Experimental model. The population is the
students of grade VII SMP Islam Pekalongan that consists of eight classes. The
writer uses the random sampling to choose the samples; there are two classes,
class VII 1 as the experimental class and class VII 2 as the control class. The
variables are the students’ activeness (X1) and skill process (X2) as the
independent variables, meanwhile the students’ achievement (Y) is as dependent
variable. The methods of collecting data are by observation and learning
achievement test. The data analyses are by comparison and influence test. The
result of this study shows that the students’ achievement is 77,59. It means that
the students’ achievement is good. There is a difference between the experimental
and control class. The variables of students’ activeness and skill process have
positive influences on the students’ achievement with the regression y^= -33,964
+ 1,003 X1 + 0,434 X2 and the influence is as much as 39%. That shows the
experimental class learning is effective.
Keywords: SMART, TAI, Cooperative Learning
PENDAHULUAN
Suyono menyatakan bahwa
benar dan efektif sehingga guru lebih
kelemahan pembelajaran matematika
senang
yang dilakukan oleh guru di sekolah
pembelajaran
adalah rendahnya kemampuan guru
memperhatikan
menggunakan metode pembelajaran
peserta didik.
yang
mengajar
bervariasi,
guru
kemampuan
hanya
menggunakan
metode
konvensional
aspek
tanpa
berpikir
Pada tahun 2006 diterbitkan
sebatas
Kurikulum
Tingkat
Satuan
menjawab soal-soal dan kebanyakan
Pendidikan
(KTSP)
sebagai
guru tidak mau mengubah metode
penyempurnaan Kurikulum Berbasis
mengajar yang terlanjur dianggap
Kompetensi
(KBK).
Salah
satu
154
substansi yang menjadi penekanan
belajar mengajar yang dilaksanakan
KTSP
di kelas yaitu guru lebih aktif sebagai
adalah
bagaimana
yang
pemberi pengetahuan bagi peserta
Guskey (1982)
didik. Hal ini bertentangan dengan
pembelajaran yang efektif ditandai
pendapat Soedjadi (1999 : 201) yang
dengan
ketercapaian
menyatakan bahwa proses belajar
ketuntasan dalam prestasi belajar,
mengajar matematika perlu lebih
adanya pengaruh yang positif antara
menekankan
variabel
variabel
secara optimal para peserta didik
terikat, adanya perbedaan prestasi
secara sadar. Selain itu karakteristik
antara kelas eksperimen dengan kelas
peserta
kontrol.
Pekalongan
menciptakan
efektif.
pembelajaran
Menurut
adanya
bebas
Pada
dengan
kurikulum
KTSP
kepada
didik
di
keterlibatan
SMP
pada
Islam
kelas
VII
cenderung bersifat individual dan
terdapat banyak materi matematika
beberapa
kelas VII yang konsepnya dapat
sendiri.
mengelompok
sendiri-
konsep-konsep
Strategi yang sesuai dalam
yang sebelumnya telah diterima oleh
pembelajaran matematika di kelas
peserta didik, salah satunya yaitu
VII SMP Islam Pekalongan yaitu
materi segitiga. Dari data nilai kelas
pembelajaran
VII dari guru matematika di SMP
menggabungkan
pembelajaran
Islam
individu
pembelajaran
dibangun
melalui
Pekalongan
di
diperoleh
yang
dengan
informasi data yang menjelaskan
kooperatif.
bahwa prestasi belajar peserta didik
menggabungkan
kelas VII pada materi segitiga dalam
kooperatif
dengan
pengajaran
kategori kurang baik. Dari hasil
individual
untuk
memenuhi
pengamatan
di
kebutuhan dari berbagai kelas yang
penyebabnya
yaitu
memaksimalkan
lapangan,
kurang
kelengkapan
mengajar yang berupa perangkat
berbeda
Suatu
bisa
program
yang
pembelajaran
yaitu
team
assisted
individualization
(TAI)
(Sharan,
2009:30).
pembelajaran dan kelemahan metode
Selain itu dalam kegiatan
yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran disini akan disusun
155
perangkat
pembelajaran
yang
sebagai variabel bebas dan prestasi
memenuhi kriteria SMART (spesific,
belajar sebagai variabel terikat.
measurable,
Instrumen Penelitian
achievable,
realistic,
Instrumen pada penelitian ini
time bound). Dalam penelitian ini
peneliti memaknai sebagai perlunya
terdiri
model
keaktifan
pembelajaran
dengan
strategi
SMART
kooperatif
TAI
sehingga
berbasis
pembelajaran
dari
lembar
peserta
pengamatan
pengamatan
didik,
lembar
keterampilan
proses
peserta didik dan lembar tes prestasi
menjadi efektif. Berdasarkan ini
belajar.
maka
prestasi belajar diberikan kepada
muncul
masalah
apakah
Sebelum
didik,
instrumen
pembelajaran matematika di kelas
peserta
VII materi segitiga dengan strategi
dilakukan uji coba instrumen untuk
TAI berbasis SMART efektif.
melihat
validitas
instrumen
METODE PENELITIAN
terlebih
tes
tersebut
dan
dahulu
realibitas
dan
untuk
dianalisis daya beda dan tingkat
Jenis Penelitian
Penelitian
ini
merupakan
penelitian eksperimen jenis Quasi
kesukaran soal.
Metode Pengumpulan Data
Experimental (Samsudi, 2006: 75)
Metode pengumpulan data
yang bertujuan untuk meningkatkan
yang dilakukan dalam penelitian ini
prestasi belajar peserta didik pada
adalah
materi
prestasi
segitiga
yang
memenuhi
data
dokumentasi,
data
belajar, data keaktifan
kriteria efektif. Untuk keperluan
peserta didik,
data keterampilan
memenuhi kriteria efektif, diperlukan
proses peserta didik.
instrumen penelitian yang meliputi
keaktifan
peserta
didik
dan
Analisis Data
Suatu
keterampilan peserta didik.
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini
pembelajaran
dikatakan efektif jika memenuhi
ketercapaian pengukuran ketuntasan
yaitu keaktifan peserta didik dan
belajar
keterampilan proses peserta didik
menggunakan uji One Sample Test,
adanya
yang
di
uji
pengaruh variabel
dengan
bebas
156
terhadap variabel terikat yang di uji
Hipotesis
dengan menggunakan uji regresi, ada
H0 : Variabel adalah normal
perbedaan antara prestasi belajar
H1 : Variabel adalah tidak normal
peserta didik pada kelas eksperimen
Uji normalitas menggunakan One
lebih tinggi dibandingkan prestasi
Sample
belajar pada kelas kontrol yang di uji
dan diperoleh hasil sebagai berikut.
dengan
Untuk kelas VII 1 didapat nilai
menggunakan
uji
VII 2 didapat nilai Asymp.Sig =
HASIL DAN PEMBAHASAN
0,764 yang keduanya lebih dari 5%
Hasil Penelitian
hasil
penelitian
digunakan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan pembelajaran. Tingkat
keberhasilan diukur melalui tiga uji
statistika, yaitu uji ketuntasan hasil
belajar,
uji
pengaruh,
dan
uji
perbedaan yang sebelumnya melalui
uji prasyarat.
Hasil ketiga uji
tersebut dapat dilihat pada penjelasan
maka H0 diterima. Artinya data kelas
VII 1 dan kelas VII 2 adalah normal.
Untuk pengujian homogenitas kelas
VII 1 dan VII 2 dipakai uji
Independent Sample t Tes
Hipotesis
H0 : varian kelas VII 1 = varian kelas
VII 2
H1 : varian kelas VII 1 ≠ varian kelas
VII 2
berikut ini.
Dari hasil perhitungan didapat nilai
1) Uji Prasyarat
Berdasarkan
kemampuan
awal peserta didik yang diambil dari
nilai ulangan semester 1 kelas VII 1
dan kelas VII 2 tahun 2009/2010
dilakukan uji normalitas dengan
menggunakan
uji
Kolmogorov-
Smirnov dengan bantuan
program
sig = 0,87 = 8,7% > 5% maka H0
diterima, artinya varian kelas VII 1
dan varian kelas VII 2 sama atau
homogen . Output uji normalitas dan
homogenitas.
Nilai
.
prestasi
belajar
kelas
eksperimen dilakukan uji normalitas
dengan
SPSS
Test
Asymp.Sig = 0,82, sedangkan kelas
Independent Sample Test.
Data
kolmogorov-Smirnov
menggunakan
Kolmogorov-Smirnov
uji
dengan
bantuan program SPSS.
157
Hipotesis
belajar peserta didik tidak sama
H0 : Variabel adalah normal
dengan
H1 : Variabel adalah tidak normal
mengetahui bahwa nilai rata-rata
Dari perhitungan mendapatkan nilai
ketuntasan kelas eksperimen lebih
Asymp.Sig = 0,89 = 8,9% > 5% jadi
dari 65. Karena nilai rata-rata mean =
H0 diterima artinya nilai prestasi
77,59, maka nilai rata-rata ketuntasan
belajar kelas eksperimen normal.
belajar kelas eksperimen lebih dari
Output uji normalitas data.
65. Output uji ketuntasan klasikal
65.
Selanjutnya
untuk
(Uji one sample t-test).
2) Uji
Ketuntasan
Prestasi
3) Uji Pengaruh
Untuk
Belajar
Dalam
penelitian
ketuntasan prestasi
ini,
belajar
uji
yang
diukur adalah uji ketuntasan klasikal.
Untuk uji ketuntasan klasikal
digunakan
uji
uji
pengaruh
regresi
dengan
hipotesis seperti berikut ini.
Hipotesis
H0
ini
:
0,
(persamaan adalah tidak linier), H1 :
digunakan uji rata-rata dua pihak.
0 , (persamaan adalah linier),
Hipotesis statistiknya seperti berikut
dimana
ini.
Hipótesis H0 : 65 (Rata–
rata nilai prestasi belajar peserta
sederhana
prestasi belajar peserta didik tidak
sama dengan 65)
dilakukan analisis data uji ketuntasan
klasikal menggunakan One Sample
Test dan diperoleh hasil sebagai
berikut. Karena nilai sig = 0,001 =
0,1%
Artinya
< 5%), maka H0 ditolak.
rata–rata
nilai
regresi
1
b2
untuk
b
dan
Dalam penelitian ini variabel
bebasnya adalah keaktifan peserta
didik (X1) dan keterampilan proses
peserta
Dari data TPB selanjutnya
untuk
regresi ganda.
didik sama dengan 65)
H1 : 65 (Rata–rata nilai
b
didik
(X2),
sedangkan
variabel terikatnya adalah prestasi
belajar (Y). Data keaktifan dan
keterampilan proses diambil dari
hasil
pengamatan
dalam
lembar
pengamatan keaktifan peserta didik
dan lembar pengamatan keterampilan
prestasi
158
proses peserta didik, sedang data
keaktifan
prestasi belajar peserta didik diambil
satuan maka prestasi belajar ( Yˆ )
melalui tes prestasi belajar (TPB)
meningkat sebesar 1,447.
yang
b. Pengaruh Keterampilan Proses
dilaksanakan
pada
akhir
pertemuan. Data hasil pengamatan
( X1 )
meningkat
satu
Terhadap Prestasi Belajar
keaktifan peserta didik (X1), dan data
Untuk menganalisis pengaruh
hasil pengamatan keterampila proses
keterampilan peserta didik terhadap
peserta didik (X2).
prestasi belajar digunakan regeresi
a. Pengaruh
Keaktifan
Peserta
Didik Terhadap Prestasi Belajar
linear sederhana dan diperoleh hasil
sebagai berikut.
Untuk menganalisis pengaruh
keaktifan peserta didik
terhadap
prestasi belajar digunakan regeresi
linear sederhana dan diperoleh hasil
Dari hasil olah data di atas
diperoleh nilai F = 15,796 dan sig =
0,000 = 0% yang berarti H0 ditolak,
artinya persamaan regresi linear.
sebagai berikut.
Besarnya
Dari hasil olah data di atas
diperoleh nilai F = 18,250 dan sig =
pengaruh
keterampilan proses terhadap prestasi
belajar dapat dilihat dari nilai nilai R
0,000 = 0% yang berarti H0 ditolak,
square = 0,345 yang berarti 34,5%
artinya persamaan regresi linear.
prestasi
Besarnya pengaruh keaktifan
terhadap prestasi belajar dilihat dari
belajar
peserta
didik
dipengaruhi oleh faktor keterampilan
proses peserta didik.
nilai R square = 0,378 yang berarti
Hubungan
keterampilan
37,8% prestasi belajar peserta didik
proses terhadap prestasi belajar yang
dipengaruhi oleh faktor keaktifan
ditunjukkan pada persamaan regresi.
peserta didik.
Bentuk persamaan regresinya yaitu
prestasi belajar yang ditunjukkan
Y 13,139 1,172 X 2 artinya setiap
pada persamaan regresi.
Bentuk
keterampilan proses ( X 2 ) meningkat
yaitu
satu satuan maka prestasi belajar ( Yˆ )
Hubungan keaktifan terhadap
persamaan
regresinya
Y 34,850 1,447 X1 artinya setiap
^
^
meningkat sebesar 1,172.
159
c.
Pengaruh
Keaktifan
4) Uji Banding
Uji
dan Keterampilan Proses Terhadap
banding
disini
dimaksudkan untuk membandingkan
Prestasi Belajar
Untuk menganalisis pengaruh
rataan suatu variabel antara kelas
secara bersama-sama (keaktifan dan
eksperimen
keterampilan
Hipotesis yang digunakan seperti
proses)
prestasi belajar
linear
terhadap
digunakan regresi
kelas
Hipotesis H0 : 1 2
(
rataan kelas eksperimen sama dengan
Dari hasil olah data di atas
rataan kelas kontrol )
diperoleh nilai F = 9,270 dan sig =
0,001 = 0,1% yang berarti H0 ditolak,
artinya persamaan regresi linear.
Besarnya
pengaruh
1 2
H1 :
(rataan kelas eksperimen tidak sama
dengan rataan kelas kontrol)
dapat
dilihat dari nilai R square = 0,390
yang berarti 39% prestasi belajar
peserta didik dipengaruhi secara
Dalam penelitian ini analisis
data
dan keterampilan proses peserta
didik.
uji
banding
Independent
menggunakan
Sample
Test
dan
diperoleh hasil sebagai berikut.
bersama-sama oleh faktor keaktifan
Dari
perhitungan
dengan
SPSS diperoleh simpulan bahwa
dilihat dari nilai kesamaan dua
Hubungan
keaktifan
dan
keterampilan proses terhadap prestasi
belajar
kontrol.
berikut ini.
ganda dan diperoleh hasil
sebagai berikut.
dan
yang
ditunjukkan
persamaan
regresi.
persamaan
regresinya
pada
Bentuk
yaitu
varians diperoleh F = 0,105 dan sig =
0,747 = 74,7% (lebih dari 5%). Ini
berarti H0 diterima, artinya kedua
sampel mempunyai varians yang
Y 33,964 1,003 X1 0,434 X 2
sama.
artinya setiap keaktifan ( X1 ) dan
0,000 = 0% < 5%. Ini berarti H0
^
keterampilan proses ( X 2 ) meningkat
satu satuan maka prestasi belajar ( Yˆ )
Selanjutnya
dipilih
Equal
variance assumed, diperoleh sig =
ditolak.
Artinya
kedua
populasi
mempunyai nilai rata-rata ketuntasan
yang berbeda.
meningkat sebesar 1,437.
160
Dari
hasil
perhitungan
dan
data
hasil
pengamatan
menunjukkan bahwa nilai rata-rata
keterampilan proses peserta didik,
ketuntasan kelas eksperimen (kelas
data prestasi belajar (TPB) di kelas
1) lebih tinggi dibandingan nilai rata-
eksperimen dan data prestasi belajar
rata ketuntasan kelas kontrol (kelas
(TPB) di kelas kontrol. Data-data
2).
tersebut selanjutnya dianalisis untuk
Dari hasil TPB dengan uji
diketahui
statistik yaitu uji ketuntasan, uji
pengaruh,
pengaruh dan uji banding dapat
membedakan
disimpulkan
pembelajaran
eksperimen dan kelas kontrol.
matematika berbasis SMART dengan
Ketuntasan Prestasi Belajar
bahwa
dan
besar
kemampuan
antara
kelas
Ketuntasan prestasi belajar
strategi TAI materi segitiga kelas VII
yang diukur adalah ketuntasan secara
efektif.
klasikal. Telah dinyatakan dalam uji
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian
homogenitas dan normalitas dapat
dikatakan bahwa kelas VII 1 dan
kelas VII 2 adalah kelas yang
homogen dan berdistribusi normal.
Pelaksanaan penelitian ini diberikan
dalam 5 kali pertemuan untuk proses
pembelajaran pada kelas eksperimen
dan 1 kali pertemuan untuk tes
prestasi
belajar
eksperimen
Pembelajaran
dan
pada
kelas
kelas
kontrol.
diampu
oleh
kolaborasi peneliti dengan guru.
Selanjutnya
pada
ketuntasannya,
kelas
penelitian
ketuntasan
bahwa
Hasil
penelitian terdiri dari data hasil
pengamatan keaktifan peserta didik
nilai
menghasilkan
rata-rata
ketuntasan
belajar di kelas eksperimen lebih dari
65. Hal ini menunjukkan secara
nyata
keberhasilan
proses
pembelajaran menggunakan strategi
TAI berbasis SMART. Keberhasilan
ini disebabkan karena strategi TAI
berbasis
SMART
meningkatkan
didik
kerjasama
kearah
positif
berhasil
peserta
terutama
kemampuan membantu teman dan
memperhatikan kesulitan orang lain.
Hal
dilakukan
eksperimen.
klasikal
lain
yang
menjadi
penyebab keberhasilan pembelajaran
menggunakan strategi TAI adalah
karena
model
ini
memberi
161
kesempatan lebih luas pada peserta
pembelajaran telah menerapkan teori
didik untuk memecahkan masalah
belajar Vygotsky tentang scaffolding
secara individu maupun berdiskusi
yaitu upaya menemukan sendiri cara
sampai dengan ditemukan solusinya.
memecahkan
Dari hasil ini membuktikan bahwa
memungkinkan peserta didik tumbuh
pembelajaran matematika berbasis
mandiri.
masalah
sehingga
SMART dengan strategi TAI dapat
Dick dan Carey (dalam Uno,
menuntaskan prestasi belajar peserta
2009: 6) menyatakan bahwa proses
didik.
pembelajaran akan lebih berhasil
Pengaruh
Variabel
terhadap Variabel Terikat
Pembahasan
Bebas
apabila peserta didik secara aktif
melakukan latihan secara langsung
pengaruh
dan
relevan
dengan
tujun
variabel bebas terhadap variabel
pembelajaran.
terikat
meningkatkan keaktifan peserta didik
dapat dijelaskan sebagai
Jadi
upaya
berikut.
dalam proses pembelajaran harus
1) Pengaruh Keaktifan peserta didik
terhadap Prestasi Belajar
selalu
Hasil
keaktifan
analisis
peserta
pengaruh
didik
dalam
dilakukan
agar
keinginan
untuk meningkatkan prestasi belajar
peserta didik dapat terwujud dan
penggunaan
strategi
TAI
dapat
penting
untuk
pembelajaran dengan strategi TAI
menjadi
terhadap prestasi belajar menyatakan
meningkatkan keaktifan peserta didik
bahwa ada hubungan yang linear
dalam belajar.
antara keaktifan dan prestasi belajar
alteratif
Melalui
pembelajaran
peserta didik. Hal ini menunjukkan
menggunakan
bahwa
keaktifan
matematika berbasis SMART dengan
peserta didik maka akan semakin
strategi TAI, dihasilkan pengaruh
tinggi prestasi belajar yang akan
keaktifan terhadap prestasi belajar
peserta didik capai. Peran guru hanya
sebesar 37,8%.
sebagai
2) Pengaruh Keterampilan Proses
terhadap Prestasi
semakin
tinggi
fasilitator
membantu
peserta
diperlukan
saja.
yang
didik
Ini
dapat
jika
pembelajaran
berarti
162
Keterampilan proses dalam
proses pembelajaran adalah suatu
berpengaruh secara linear terhadap
prestasi belajar peserta didik.
Melalui
kecakapan yang diperoleh akibat
langkah-langkah
strategi
pembelajaran
sehingga
perubahan
tingkah
Widyatiningtyas
(2010:
pembelajaran
menggunakan
pembelajaran
terjadi
matematika berbasis SMART dengan
laku.
strategi TAI, dihasilkan pengaruh
1)
keterampilan
proses
terhadap
menyatakan bahwa peserta didik
prestasi belajar sebesar 34,5%.
melaksanakan
3) Pengaruh
Keaktifan
dan
Keterampilan Proses
terhadap
Prestasi Belajar
keterampilan proses
maka akan sekaligus dikembangkan
sikap-sikap yang dikehendaki seperti
kreatif,
kerjasama,
jawab, dan berdisplin sesuai dengan
penekanan
bidang
studi
bersangkutan.
Dengan
keterampilan
proses
yang
demikian,
merupakan
proses pembelajaran yang mengarah
kepada pengembangan kemampuankemampuan mental, fisik, dan sosial
yang mendasar sebagai penggerak
kemampuan yang lebih tinggi dalam
diri individu peserta didik. Karena
itu peningkatan keterampilan proses
pada peserta didik merupakan hal
penting
yang
harus
selalu
diupayakan agar peningkatan prestasi
belajar peserta didik dapat tercapai
secara optimal. Berdasarkan analisis
uji pengaruh, telah dapat dibuktikan
bahwa
Hasil uji regresi mengenai
bertanggung
keterampilan
proses
pengaruh keaktifan dan keterampilan
proses
terhadap
prestasi
belajar
menunjukkan bahwa keaktifan dan
keterampilan proses secara bersamasama mempengaruhi secara positif
terhadap
prestasi belajar
didik.
Pengaruh
terjadi
karena
positif
peserta
tersebut
ketika
keaktifan
peserta didik secara fisik, mental, dan
sosial
muncul
berkembang
maka
pula
akan
kemampuan-
kemampuan fisik, mental, dan sosial
mereka sehingga akan meningkatkan
prestasi
belajar
mereka.
Namun
demikian, jika dilihat dari besar
pengaruh yang dimilikinya ternyata
keaktifan memiliki pengaruh lebih
besar dalam meningkatkan prestasi
belajar
peserta
didik
dibanding
163
keterampilan proses peserta didik.
metode konvensional yang selama ini
Tugas kelompok dan tugas individu
dilakukan. Sedangkan pembelajaran
bisa merangsang peserta didik untuk
membantu
aktif
menggali informasi-informasi yang
di
dalam
kelas
dan
menyebabkan peserta didik mampu
mengkonstruksi
pemahaman
peserta
didik
dalam
berasal dari banyak sumber.
Di
dan
sisi
lain,
dengan
pada akhirnya menghasilkan prestasi
pembelajaran menggunakan startegi
belajar yang baik.
TAI berbasis SMART proses belajar
Melalui
menggunakan
pembelajaran
sangat mungkin berlangsung secara
pembelajaran
optimal karena proses pembelajaran
matematika berbasis SMART dengan
dapat
strategi TAI, dihasilkan pengaruh
Pembelajaran menggunakan strategi
keaktifan dan keterampilan
proses
TAI berbasis SMART yang dilakukan
terhadap prestasi belajar sebesar
pada kelas eksperimen mempunyai
39%.
kecenderungan
Perbedaan
kelas
dengan kelas kontrol
eksperimen
lebih
benar-benar
kuat
terjadi.
keterkaitan
yang
dibandingkan
pembelajaran yang dilakukan pada
Berdasarkan
hasil
kelas kontrol.
membandingkan nilai rata-rata kelas
Dari ketiga komponen ini
eksperimen dan kelas kontrol dapat
terbukti bahwa pembelajaran dengan
disimpulkan bahwa kelas eksperimen
menggunakan
mempunyai nilai rata-rata ketuntasan
matematika berbasis SMART dengan
lebih tinggi dibandingan nilai rata-
strategi TAI materi segitiga kelas VII
rata ketuntasan kelas kontrol. Ini
memenuhi tiga hal yaitu : (1)
menunjukkan
pembelajaran
pembelajaran mencapai ketuntasan;
menggunakan strategi TAI berbasis
(2) ada pengaruh keaktifan dan
SMART yang lebih menekankan pada
keterampilan
keaktifan
serta
prestasi belajar; (3) prestasi belajar
gabungan
antara
pembelajaran
individu
dan
pembelajaran
proses
terhadap
kelas eksperimen lebih baik dari
kelompok terbukti lebih baik dari
kelas
pembelajaran
karena telah memenuhi 3 hal diatas
individual
dengan
kontrol.
Menurut
Guskey
164
maka pembelajaran tersebut efektif.
ekperimen dengan strategi TAI lebih
Hasil penelitian ini sejalan dengan
tinggi dibandingkan dengan kelas
hasil penelitian Slavin dan Karweit
kontrol serta hasil penelitian dari
(1985)
Karper
yang
menyatakan bahwa
dan
Melnick
(1993)
prestasi belajar matematika kelas
menunjukkan bahwa pembelajaran
ekperimen dengan strategi TAI lebih
dengan
tinggi dibandingkan dengan kelas
meningkatkan prestasi belajar peserta
kontrol serta hasil penelitian dari
didik.
strategi
TAI
dapat
(1993)
Jadi berdasarkan hasil dan
menunjukkan bahwa pembelajaran
pembahasan penelitian diatas maka
dengan
dapat
pembelajaran matematika berbasis
meningkatkan prestasi belajar peserta
SMART dengan strategi TAI pada
didik.
materi segitiga kelas VII adalah
Karper
dan
Melnick
strategi
TAI
Dari ketiga komponen ini
terbukti bahwa pembelajaran dengan
menggunakan
pembelajaran
efektif.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
matematika berbasis SMART dengan
Berdasarkan hasil penelitian
strategi TAI materi segitiga kelas VII
yang telah diuraikan maka diperoleh
memenuhi tiga hal yaitu : (1)
kesimpulan
pembelajaran mencapai ketuntasan;
pembelajaran
(2) ada pengaruh keaktifan dan
keterampilan
proses
terhadap
bahwa
pelaksanaan
telah
mencapai
indikator efektif, yaitu: (1) mencapai
ketuntasan
pada
prestasi
belajar
prestasi belajar; (3) prestasi belajar
peserta didik; (2) ada pengaruh
kelas eksperimen lebih baik dari
positif keaktifan dan keterampilan
kelas
kontrol.
Menurut
Guskey
proses
terhadap
prestasi
belajar
karena telah memenuhi 3 hal diatas
peserta didik; dan (3) prestasi belajar
maka pembelajaran tersebut efektif.
kelas
Hasil penelitian ini sejalan dengan
dibanding
hasil penelitian Slavin dan Karweit
(1985)
yang
menyatakan bahwa
prestasi belajar matematika kelas
kontrol,
eksperimen
prestasi
lebih
tinggi
belajar
kelas
maka
pelaksanaan
pembelajaran dengan startegi TAI
berbasis SMART efektif.
165
Saran
Guru
mencoba
pembelajaran
seyogyanya
melakukan
dengan
mau
proses
pendekatan
cooperative learning dengan strategi
TAI terutama untuk peserta didik
dengan kemampuan sangat heterogen
karena model ini dapat melatih
Suyono. 1996. Penjajakan Profil
Kebutuhan Profesional Guru
SD . Hasil Penelitian. Malang.
Widyatiningtyas, R. 2010. Peranan
Guru
dalam
Melakukan
Penilaian
Keterampilan
Proses EDUCARE: Jurnal
Pendidikan dan Budaya.
http://educare.e-fkipunla.net
Generated: down load 4 June,
2010, 10:28.
peserta didik bekerja sama, lebih
peduli
dan
memahami
kesulitan
orang lain karena menggabungkan
antara individu dan kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Guskey, dkk. 1982. The Effectiveness
Of
Mastery
Learning
Strategies In Undergraduate
Education
Courses.
University Of Kentucky.
Samsudi. 2009. Disain Penelitian
Pendidikan.
Semarang
:
UNNES PRESS.
Sharan, S. 2009. Handbook of
Cooperative
Learning.
Yogyakarta : IMPERIUM.
Soedjadi, R 1991. Wajah Pendidikan
Matematika di SD kita
(Beberapa Hasil Pengamatan
Lapangan Sebagai Upaya
Perbaikan
di
depan ).
Makalah
Penataran
Penyiapan Calon Penatar
Dosen
PGSD-DII
Guru
Kelas. Jakarta
Soedjadi, R. 1999. Kiat Pendidikan
Matematika di Indonesia.
Jakarta:
Dirjen
Dikti
Depdikbud.
166
DENGAN STRATEGI TAI PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII
The Effectiveness Of Smart-Based Mathematics Learning By Tai Strategy
On Triangel Of Grade VII
Aryo Andri Nogroho (ndrie_024mp@yahoo.co.id)
Abstract
This study is aimed to increase the students’ achievement in learning mathematics
on grade VII SMP Islam Pekalongan using SMART-Based Mathematics Learning
by TAI Strategy. It is a Queasy Experimental model. The population is the
students of grade VII SMP Islam Pekalongan that consists of eight classes. The
writer uses the random sampling to choose the samples; there are two classes,
class VII 1 as the experimental class and class VII 2 as the control class. The
variables are the students’ activeness (X1) and skill process (X2) as the
independent variables, meanwhile the students’ achievement (Y) is as dependent
variable. The methods of collecting data are by observation and learning
achievement test. The data analyses are by comparison and influence test. The
result of this study shows that the students’ achievement is 77,59. It means that
the students’ achievement is good. There is a difference between the experimental
and control class. The variables of students’ activeness and skill process have
positive influences on the students’ achievement with the regression y^= -33,964
+ 1,003 X1 + 0,434 X2 and the influence is as much as 39%. That shows the
experimental class learning is effective.
Keywords: SMART, TAI, Cooperative Learning
PENDAHULUAN
Suyono menyatakan bahwa
benar dan efektif sehingga guru lebih
kelemahan pembelajaran matematika
senang
yang dilakukan oleh guru di sekolah
pembelajaran
adalah rendahnya kemampuan guru
memperhatikan
menggunakan metode pembelajaran
peserta didik.
yang
mengajar
bervariasi,
guru
kemampuan
hanya
menggunakan
metode
konvensional
aspek
tanpa
berpikir
Pada tahun 2006 diterbitkan
sebatas
Kurikulum
Tingkat
Satuan
menjawab soal-soal dan kebanyakan
Pendidikan
(KTSP)
sebagai
guru tidak mau mengubah metode
penyempurnaan Kurikulum Berbasis
mengajar yang terlanjur dianggap
Kompetensi
(KBK).
Salah
satu
154
substansi yang menjadi penekanan
belajar mengajar yang dilaksanakan
KTSP
di kelas yaitu guru lebih aktif sebagai
adalah
bagaimana
yang
pemberi pengetahuan bagi peserta
Guskey (1982)
didik. Hal ini bertentangan dengan
pembelajaran yang efektif ditandai
pendapat Soedjadi (1999 : 201) yang
dengan
ketercapaian
menyatakan bahwa proses belajar
ketuntasan dalam prestasi belajar,
mengajar matematika perlu lebih
adanya pengaruh yang positif antara
menekankan
variabel
variabel
secara optimal para peserta didik
terikat, adanya perbedaan prestasi
secara sadar. Selain itu karakteristik
antara kelas eksperimen dengan kelas
peserta
kontrol.
Pekalongan
menciptakan
efektif.
pembelajaran
Menurut
adanya
bebas
Pada
dengan
kurikulum
KTSP
kepada
didik
di
keterlibatan
SMP
pada
Islam
kelas
VII
cenderung bersifat individual dan
terdapat banyak materi matematika
beberapa
kelas VII yang konsepnya dapat
sendiri.
mengelompok
sendiri-
konsep-konsep
Strategi yang sesuai dalam
yang sebelumnya telah diterima oleh
pembelajaran matematika di kelas
peserta didik, salah satunya yaitu
VII SMP Islam Pekalongan yaitu
materi segitiga. Dari data nilai kelas
pembelajaran
VII dari guru matematika di SMP
menggabungkan
pembelajaran
Islam
individu
pembelajaran
dibangun
melalui
Pekalongan
di
diperoleh
yang
dengan
informasi data yang menjelaskan
kooperatif.
bahwa prestasi belajar peserta didik
menggabungkan
kelas VII pada materi segitiga dalam
kooperatif
dengan
pengajaran
kategori kurang baik. Dari hasil
individual
untuk
memenuhi
pengamatan
di
kebutuhan dari berbagai kelas yang
penyebabnya
yaitu
memaksimalkan
lapangan,
kurang
kelengkapan
mengajar yang berupa perangkat
berbeda
Suatu
bisa
program
yang
pembelajaran
yaitu
team
assisted
individualization
(TAI)
(Sharan,
2009:30).
pembelajaran dan kelemahan metode
Selain itu dalam kegiatan
yang digunakan guru dalam proses
pembelajaran disini akan disusun
155
perangkat
pembelajaran
yang
sebagai variabel bebas dan prestasi
memenuhi kriteria SMART (spesific,
belajar sebagai variabel terikat.
measurable,
Instrumen Penelitian
achievable,
realistic,
Instrumen pada penelitian ini
time bound). Dalam penelitian ini
peneliti memaknai sebagai perlunya
terdiri
model
keaktifan
pembelajaran
dengan
strategi
SMART
kooperatif
TAI
sehingga
berbasis
pembelajaran
dari
lembar
peserta
pengamatan
pengamatan
didik,
lembar
keterampilan
proses
peserta didik dan lembar tes prestasi
menjadi efektif. Berdasarkan ini
belajar.
maka
prestasi belajar diberikan kepada
muncul
masalah
apakah
Sebelum
didik,
instrumen
pembelajaran matematika di kelas
peserta
VII materi segitiga dengan strategi
dilakukan uji coba instrumen untuk
TAI berbasis SMART efektif.
melihat
validitas
instrumen
METODE PENELITIAN
terlebih
tes
tersebut
dan
dahulu
realibitas
dan
untuk
dianalisis daya beda dan tingkat
Jenis Penelitian
Penelitian
ini
merupakan
penelitian eksperimen jenis Quasi
kesukaran soal.
Metode Pengumpulan Data
Experimental (Samsudi, 2006: 75)
Metode pengumpulan data
yang bertujuan untuk meningkatkan
yang dilakukan dalam penelitian ini
prestasi belajar peserta didik pada
adalah
materi
prestasi
segitiga
yang
memenuhi
data
dokumentasi,
data
belajar, data keaktifan
kriteria efektif. Untuk keperluan
peserta didik,
data keterampilan
memenuhi kriteria efektif, diperlukan
proses peserta didik.
instrumen penelitian yang meliputi
keaktifan
peserta
didik
dan
Analisis Data
Suatu
keterampilan peserta didik.
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini
pembelajaran
dikatakan efektif jika memenuhi
ketercapaian pengukuran ketuntasan
yaitu keaktifan peserta didik dan
belajar
keterampilan proses peserta didik
menggunakan uji One Sample Test,
adanya
yang
di
uji
pengaruh variabel
dengan
bebas
156
terhadap variabel terikat yang di uji
Hipotesis
dengan menggunakan uji regresi, ada
H0 : Variabel adalah normal
perbedaan antara prestasi belajar
H1 : Variabel adalah tidak normal
peserta didik pada kelas eksperimen
Uji normalitas menggunakan One
lebih tinggi dibandingkan prestasi
Sample
belajar pada kelas kontrol yang di uji
dan diperoleh hasil sebagai berikut.
dengan
Untuk kelas VII 1 didapat nilai
menggunakan
uji
VII 2 didapat nilai Asymp.Sig =
HASIL DAN PEMBAHASAN
0,764 yang keduanya lebih dari 5%
Hasil Penelitian
hasil
penelitian
digunakan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan pembelajaran. Tingkat
keberhasilan diukur melalui tiga uji
statistika, yaitu uji ketuntasan hasil
belajar,
uji
pengaruh,
dan
uji
perbedaan yang sebelumnya melalui
uji prasyarat.
Hasil ketiga uji
tersebut dapat dilihat pada penjelasan
maka H0 diterima. Artinya data kelas
VII 1 dan kelas VII 2 adalah normal.
Untuk pengujian homogenitas kelas
VII 1 dan VII 2 dipakai uji
Independent Sample t Tes
Hipotesis
H0 : varian kelas VII 1 = varian kelas
VII 2
H1 : varian kelas VII 1 ≠ varian kelas
VII 2
berikut ini.
Dari hasil perhitungan didapat nilai
1) Uji Prasyarat
Berdasarkan
kemampuan
awal peserta didik yang diambil dari
nilai ulangan semester 1 kelas VII 1
dan kelas VII 2 tahun 2009/2010
dilakukan uji normalitas dengan
menggunakan
uji
Kolmogorov-
Smirnov dengan bantuan
program
sig = 0,87 = 8,7% > 5% maka H0
diterima, artinya varian kelas VII 1
dan varian kelas VII 2 sama atau
homogen . Output uji normalitas dan
homogenitas.
Nilai
.
prestasi
belajar
kelas
eksperimen dilakukan uji normalitas
dengan
SPSS
Test
Asymp.Sig = 0,82, sedangkan kelas
Independent Sample Test.
Data
kolmogorov-Smirnov
menggunakan
Kolmogorov-Smirnov
uji
dengan
bantuan program SPSS.
157
Hipotesis
belajar peserta didik tidak sama
H0 : Variabel adalah normal
dengan
H1 : Variabel adalah tidak normal
mengetahui bahwa nilai rata-rata
Dari perhitungan mendapatkan nilai
ketuntasan kelas eksperimen lebih
Asymp.Sig = 0,89 = 8,9% > 5% jadi
dari 65. Karena nilai rata-rata mean =
H0 diterima artinya nilai prestasi
77,59, maka nilai rata-rata ketuntasan
belajar kelas eksperimen normal.
belajar kelas eksperimen lebih dari
Output uji normalitas data.
65. Output uji ketuntasan klasikal
65.
Selanjutnya
untuk
(Uji one sample t-test).
2) Uji
Ketuntasan
Prestasi
3) Uji Pengaruh
Untuk
Belajar
Dalam
penelitian
ketuntasan prestasi
ini,
belajar
uji
yang
diukur adalah uji ketuntasan klasikal.
Untuk uji ketuntasan klasikal
digunakan
uji
uji
pengaruh
regresi
dengan
hipotesis seperti berikut ini.
Hipotesis
H0
ini
:
0,
(persamaan adalah tidak linier), H1 :
digunakan uji rata-rata dua pihak.
0 , (persamaan adalah linier),
Hipotesis statistiknya seperti berikut
dimana
ini.
Hipótesis H0 : 65 (Rata–
rata nilai prestasi belajar peserta
sederhana
prestasi belajar peserta didik tidak
sama dengan 65)
dilakukan analisis data uji ketuntasan
klasikal menggunakan One Sample
Test dan diperoleh hasil sebagai
berikut. Karena nilai sig = 0,001 =
0,1%
Artinya
< 5%), maka H0 ditolak.
rata–rata
nilai
regresi
1
b2
untuk
b
dan
Dalam penelitian ini variabel
bebasnya adalah keaktifan peserta
didik (X1) dan keterampilan proses
peserta
Dari data TPB selanjutnya
untuk
regresi ganda.
didik sama dengan 65)
H1 : 65 (Rata–rata nilai
b
didik
(X2),
sedangkan
variabel terikatnya adalah prestasi
belajar (Y). Data keaktifan dan
keterampilan proses diambil dari
hasil
pengamatan
dalam
lembar
pengamatan keaktifan peserta didik
dan lembar pengamatan keterampilan
prestasi
158
proses peserta didik, sedang data
keaktifan
prestasi belajar peserta didik diambil
satuan maka prestasi belajar ( Yˆ )
melalui tes prestasi belajar (TPB)
meningkat sebesar 1,447.
yang
b. Pengaruh Keterampilan Proses
dilaksanakan
pada
akhir
pertemuan. Data hasil pengamatan
( X1 )
meningkat
satu
Terhadap Prestasi Belajar
keaktifan peserta didik (X1), dan data
Untuk menganalisis pengaruh
hasil pengamatan keterampila proses
keterampilan peserta didik terhadap
peserta didik (X2).
prestasi belajar digunakan regeresi
a. Pengaruh
Keaktifan
Peserta
Didik Terhadap Prestasi Belajar
linear sederhana dan diperoleh hasil
sebagai berikut.
Untuk menganalisis pengaruh
keaktifan peserta didik
terhadap
prestasi belajar digunakan regeresi
linear sederhana dan diperoleh hasil
Dari hasil olah data di atas
diperoleh nilai F = 15,796 dan sig =
0,000 = 0% yang berarti H0 ditolak,
artinya persamaan regresi linear.
sebagai berikut.
Besarnya
Dari hasil olah data di atas
diperoleh nilai F = 18,250 dan sig =
pengaruh
keterampilan proses terhadap prestasi
belajar dapat dilihat dari nilai nilai R
0,000 = 0% yang berarti H0 ditolak,
square = 0,345 yang berarti 34,5%
artinya persamaan regresi linear.
prestasi
Besarnya pengaruh keaktifan
terhadap prestasi belajar dilihat dari
belajar
peserta
didik
dipengaruhi oleh faktor keterampilan
proses peserta didik.
nilai R square = 0,378 yang berarti
Hubungan
keterampilan
37,8% prestasi belajar peserta didik
proses terhadap prestasi belajar yang
dipengaruhi oleh faktor keaktifan
ditunjukkan pada persamaan regresi.
peserta didik.
Bentuk persamaan regresinya yaitu
prestasi belajar yang ditunjukkan
Y 13,139 1,172 X 2 artinya setiap
pada persamaan regresi.
Bentuk
keterampilan proses ( X 2 ) meningkat
yaitu
satu satuan maka prestasi belajar ( Yˆ )
Hubungan keaktifan terhadap
persamaan
regresinya
Y 34,850 1,447 X1 artinya setiap
^
^
meningkat sebesar 1,172.
159
c.
Pengaruh
Keaktifan
4) Uji Banding
Uji
dan Keterampilan Proses Terhadap
banding
disini
dimaksudkan untuk membandingkan
Prestasi Belajar
Untuk menganalisis pengaruh
rataan suatu variabel antara kelas
secara bersama-sama (keaktifan dan
eksperimen
keterampilan
Hipotesis yang digunakan seperti
proses)
prestasi belajar
linear
terhadap
digunakan regresi
kelas
Hipotesis H0 : 1 2
(
rataan kelas eksperimen sama dengan
Dari hasil olah data di atas
rataan kelas kontrol )
diperoleh nilai F = 9,270 dan sig =
0,001 = 0,1% yang berarti H0 ditolak,
artinya persamaan regresi linear.
Besarnya
pengaruh
1 2
H1 :
(rataan kelas eksperimen tidak sama
dengan rataan kelas kontrol)
dapat
dilihat dari nilai R square = 0,390
yang berarti 39% prestasi belajar
peserta didik dipengaruhi secara
Dalam penelitian ini analisis
data
dan keterampilan proses peserta
didik.
uji
banding
Independent
menggunakan
Sample
Test
dan
diperoleh hasil sebagai berikut.
bersama-sama oleh faktor keaktifan
Dari
perhitungan
dengan
SPSS diperoleh simpulan bahwa
dilihat dari nilai kesamaan dua
Hubungan
keaktifan
dan
keterampilan proses terhadap prestasi
belajar
kontrol.
berikut ini.
ganda dan diperoleh hasil
sebagai berikut.
dan
yang
ditunjukkan
persamaan
regresi.
persamaan
regresinya
pada
Bentuk
yaitu
varians diperoleh F = 0,105 dan sig =
0,747 = 74,7% (lebih dari 5%). Ini
berarti H0 diterima, artinya kedua
sampel mempunyai varians yang
Y 33,964 1,003 X1 0,434 X 2
sama.
artinya setiap keaktifan ( X1 ) dan
0,000 = 0% < 5%. Ini berarti H0
^
keterampilan proses ( X 2 ) meningkat
satu satuan maka prestasi belajar ( Yˆ )
Selanjutnya
dipilih
Equal
variance assumed, diperoleh sig =
ditolak.
Artinya
kedua
populasi
mempunyai nilai rata-rata ketuntasan
yang berbeda.
meningkat sebesar 1,437.
160
Dari
hasil
perhitungan
dan
data
hasil
pengamatan
menunjukkan bahwa nilai rata-rata
keterampilan proses peserta didik,
ketuntasan kelas eksperimen (kelas
data prestasi belajar (TPB) di kelas
1) lebih tinggi dibandingan nilai rata-
eksperimen dan data prestasi belajar
rata ketuntasan kelas kontrol (kelas
(TPB) di kelas kontrol. Data-data
2).
tersebut selanjutnya dianalisis untuk
Dari hasil TPB dengan uji
diketahui
statistik yaitu uji ketuntasan, uji
pengaruh,
pengaruh dan uji banding dapat
membedakan
disimpulkan
pembelajaran
eksperimen dan kelas kontrol.
matematika berbasis SMART dengan
Ketuntasan Prestasi Belajar
bahwa
dan
besar
kemampuan
antara
kelas
Ketuntasan prestasi belajar
strategi TAI materi segitiga kelas VII
yang diukur adalah ketuntasan secara
efektif.
klasikal. Telah dinyatakan dalam uji
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian
homogenitas dan normalitas dapat
dikatakan bahwa kelas VII 1 dan
kelas VII 2 adalah kelas yang
homogen dan berdistribusi normal.
Pelaksanaan penelitian ini diberikan
dalam 5 kali pertemuan untuk proses
pembelajaran pada kelas eksperimen
dan 1 kali pertemuan untuk tes
prestasi
belajar
eksperimen
Pembelajaran
dan
pada
kelas
kelas
kontrol.
diampu
oleh
kolaborasi peneliti dengan guru.
Selanjutnya
pada
ketuntasannya,
kelas
penelitian
ketuntasan
bahwa
Hasil
penelitian terdiri dari data hasil
pengamatan keaktifan peserta didik
nilai
menghasilkan
rata-rata
ketuntasan
belajar di kelas eksperimen lebih dari
65. Hal ini menunjukkan secara
nyata
keberhasilan
proses
pembelajaran menggunakan strategi
TAI berbasis SMART. Keberhasilan
ini disebabkan karena strategi TAI
berbasis
SMART
meningkatkan
didik
kerjasama
kearah
positif
berhasil
peserta
terutama
kemampuan membantu teman dan
memperhatikan kesulitan orang lain.
Hal
dilakukan
eksperimen.
klasikal
lain
yang
menjadi
penyebab keberhasilan pembelajaran
menggunakan strategi TAI adalah
karena
model
ini
memberi
161
kesempatan lebih luas pada peserta
pembelajaran telah menerapkan teori
didik untuk memecahkan masalah
belajar Vygotsky tentang scaffolding
secara individu maupun berdiskusi
yaitu upaya menemukan sendiri cara
sampai dengan ditemukan solusinya.
memecahkan
Dari hasil ini membuktikan bahwa
memungkinkan peserta didik tumbuh
pembelajaran matematika berbasis
mandiri.
masalah
sehingga
SMART dengan strategi TAI dapat
Dick dan Carey (dalam Uno,
menuntaskan prestasi belajar peserta
2009: 6) menyatakan bahwa proses
didik.
pembelajaran akan lebih berhasil
Pengaruh
Variabel
terhadap Variabel Terikat
Pembahasan
Bebas
apabila peserta didik secara aktif
melakukan latihan secara langsung
pengaruh
dan
relevan
dengan
tujun
variabel bebas terhadap variabel
pembelajaran.
terikat
meningkatkan keaktifan peserta didik
dapat dijelaskan sebagai
Jadi
upaya
berikut.
dalam proses pembelajaran harus
1) Pengaruh Keaktifan peserta didik
terhadap Prestasi Belajar
selalu
Hasil
keaktifan
analisis
peserta
pengaruh
didik
dalam
dilakukan
agar
keinginan
untuk meningkatkan prestasi belajar
peserta didik dapat terwujud dan
penggunaan
strategi
TAI
dapat
penting
untuk
pembelajaran dengan strategi TAI
menjadi
terhadap prestasi belajar menyatakan
meningkatkan keaktifan peserta didik
bahwa ada hubungan yang linear
dalam belajar.
antara keaktifan dan prestasi belajar
alteratif
Melalui
pembelajaran
peserta didik. Hal ini menunjukkan
menggunakan
bahwa
keaktifan
matematika berbasis SMART dengan
peserta didik maka akan semakin
strategi TAI, dihasilkan pengaruh
tinggi prestasi belajar yang akan
keaktifan terhadap prestasi belajar
peserta didik capai. Peran guru hanya
sebesar 37,8%.
sebagai
2) Pengaruh Keterampilan Proses
terhadap Prestasi
semakin
tinggi
fasilitator
membantu
peserta
diperlukan
saja.
yang
didik
Ini
dapat
jika
pembelajaran
berarti
162
Keterampilan proses dalam
proses pembelajaran adalah suatu
berpengaruh secara linear terhadap
prestasi belajar peserta didik.
Melalui
kecakapan yang diperoleh akibat
langkah-langkah
strategi
pembelajaran
sehingga
perubahan
tingkah
Widyatiningtyas
(2010:
pembelajaran
menggunakan
pembelajaran
terjadi
matematika berbasis SMART dengan
laku.
strategi TAI, dihasilkan pengaruh
1)
keterampilan
proses
terhadap
menyatakan bahwa peserta didik
prestasi belajar sebesar 34,5%.
melaksanakan
3) Pengaruh
Keaktifan
dan
Keterampilan Proses
terhadap
Prestasi Belajar
keterampilan proses
maka akan sekaligus dikembangkan
sikap-sikap yang dikehendaki seperti
kreatif,
kerjasama,
jawab, dan berdisplin sesuai dengan
penekanan
bidang
studi
bersangkutan.
Dengan
keterampilan
proses
yang
demikian,
merupakan
proses pembelajaran yang mengarah
kepada pengembangan kemampuankemampuan mental, fisik, dan sosial
yang mendasar sebagai penggerak
kemampuan yang lebih tinggi dalam
diri individu peserta didik. Karena
itu peningkatan keterampilan proses
pada peserta didik merupakan hal
penting
yang
harus
selalu
diupayakan agar peningkatan prestasi
belajar peserta didik dapat tercapai
secara optimal. Berdasarkan analisis
uji pengaruh, telah dapat dibuktikan
bahwa
Hasil uji regresi mengenai
bertanggung
keterampilan
proses
pengaruh keaktifan dan keterampilan
proses
terhadap
prestasi
belajar
menunjukkan bahwa keaktifan dan
keterampilan proses secara bersamasama mempengaruhi secara positif
terhadap
prestasi belajar
didik.
Pengaruh
terjadi
karena
positif
peserta
tersebut
ketika
keaktifan
peserta didik secara fisik, mental, dan
sosial
muncul
berkembang
maka
pula
akan
kemampuan-
kemampuan fisik, mental, dan sosial
mereka sehingga akan meningkatkan
prestasi
belajar
mereka.
Namun
demikian, jika dilihat dari besar
pengaruh yang dimilikinya ternyata
keaktifan memiliki pengaruh lebih
besar dalam meningkatkan prestasi
belajar
peserta
didik
dibanding
163
keterampilan proses peserta didik.
metode konvensional yang selama ini
Tugas kelompok dan tugas individu
dilakukan. Sedangkan pembelajaran
bisa merangsang peserta didik untuk
membantu
aktif
menggali informasi-informasi yang
di
dalam
kelas
dan
menyebabkan peserta didik mampu
mengkonstruksi
pemahaman
peserta
didik
dalam
berasal dari banyak sumber.
Di
dan
sisi
lain,
dengan
pada akhirnya menghasilkan prestasi
pembelajaran menggunakan startegi
belajar yang baik.
TAI berbasis SMART proses belajar
Melalui
menggunakan
pembelajaran
sangat mungkin berlangsung secara
pembelajaran
optimal karena proses pembelajaran
matematika berbasis SMART dengan
dapat
strategi TAI, dihasilkan pengaruh
Pembelajaran menggunakan strategi
keaktifan dan keterampilan
proses
TAI berbasis SMART yang dilakukan
terhadap prestasi belajar sebesar
pada kelas eksperimen mempunyai
39%.
kecenderungan
Perbedaan
kelas
dengan kelas kontrol
eksperimen
lebih
benar-benar
kuat
terjadi.
keterkaitan
yang
dibandingkan
pembelajaran yang dilakukan pada
Berdasarkan
hasil
kelas kontrol.
membandingkan nilai rata-rata kelas
Dari ketiga komponen ini
eksperimen dan kelas kontrol dapat
terbukti bahwa pembelajaran dengan
disimpulkan bahwa kelas eksperimen
menggunakan
mempunyai nilai rata-rata ketuntasan
matematika berbasis SMART dengan
lebih tinggi dibandingan nilai rata-
strategi TAI materi segitiga kelas VII
rata ketuntasan kelas kontrol. Ini
memenuhi tiga hal yaitu : (1)
menunjukkan
pembelajaran
pembelajaran mencapai ketuntasan;
menggunakan strategi TAI berbasis
(2) ada pengaruh keaktifan dan
SMART yang lebih menekankan pada
keterampilan
keaktifan
serta
prestasi belajar; (3) prestasi belajar
gabungan
antara
pembelajaran
individu
dan
pembelajaran
proses
terhadap
kelas eksperimen lebih baik dari
kelompok terbukti lebih baik dari
kelas
pembelajaran
karena telah memenuhi 3 hal diatas
individual
dengan
kontrol.
Menurut
Guskey
164
maka pembelajaran tersebut efektif.
ekperimen dengan strategi TAI lebih
Hasil penelitian ini sejalan dengan
tinggi dibandingkan dengan kelas
hasil penelitian Slavin dan Karweit
kontrol serta hasil penelitian dari
(1985)
Karper
yang
menyatakan bahwa
dan
Melnick
(1993)
prestasi belajar matematika kelas
menunjukkan bahwa pembelajaran
ekperimen dengan strategi TAI lebih
dengan
tinggi dibandingkan dengan kelas
meningkatkan prestasi belajar peserta
kontrol serta hasil penelitian dari
didik.
strategi
TAI
dapat
(1993)
Jadi berdasarkan hasil dan
menunjukkan bahwa pembelajaran
pembahasan penelitian diatas maka
dengan
dapat
pembelajaran matematika berbasis
meningkatkan prestasi belajar peserta
SMART dengan strategi TAI pada
didik.
materi segitiga kelas VII adalah
Karper
dan
Melnick
strategi
TAI
Dari ketiga komponen ini
terbukti bahwa pembelajaran dengan
menggunakan
pembelajaran
efektif.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
matematika berbasis SMART dengan
Berdasarkan hasil penelitian
strategi TAI materi segitiga kelas VII
yang telah diuraikan maka diperoleh
memenuhi tiga hal yaitu : (1)
kesimpulan
pembelajaran mencapai ketuntasan;
pembelajaran
(2) ada pengaruh keaktifan dan
keterampilan
proses
terhadap
bahwa
pelaksanaan
telah
mencapai
indikator efektif, yaitu: (1) mencapai
ketuntasan
pada
prestasi
belajar
prestasi belajar; (3) prestasi belajar
peserta didik; (2) ada pengaruh
kelas eksperimen lebih baik dari
positif keaktifan dan keterampilan
kelas
kontrol.
Menurut
Guskey
proses
terhadap
prestasi
belajar
karena telah memenuhi 3 hal diatas
peserta didik; dan (3) prestasi belajar
maka pembelajaran tersebut efektif.
kelas
Hasil penelitian ini sejalan dengan
dibanding
hasil penelitian Slavin dan Karweit
(1985)
yang
menyatakan bahwa
prestasi belajar matematika kelas
kontrol,
eksperimen
prestasi
lebih
tinggi
belajar
kelas
maka
pelaksanaan
pembelajaran dengan startegi TAI
berbasis SMART efektif.
165
Saran
Guru
mencoba
pembelajaran
seyogyanya
melakukan
dengan
mau
proses
pendekatan
cooperative learning dengan strategi
TAI terutama untuk peserta didik
dengan kemampuan sangat heterogen
karena model ini dapat melatih
Suyono. 1996. Penjajakan Profil
Kebutuhan Profesional Guru
SD . Hasil Penelitian. Malang.
Widyatiningtyas, R. 2010. Peranan
Guru
dalam
Melakukan
Penilaian
Keterampilan
Proses EDUCARE: Jurnal
Pendidikan dan Budaya.
http://educare.e-fkipunla.net
Generated: down load 4 June,
2010, 10:28.
peserta didik bekerja sama, lebih
peduli
dan
memahami
kesulitan
orang lain karena menggabungkan
antara individu dan kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Guskey, dkk. 1982. The Effectiveness
Of
Mastery
Learning
Strategies In Undergraduate
Education
Courses.
University Of Kentucky.
Samsudi. 2009. Disain Penelitian
Pendidikan.
Semarang
:
UNNES PRESS.
Sharan, S. 2009. Handbook of
Cooperative
Learning.
Yogyakarta : IMPERIUM.
Soedjadi, R 1991. Wajah Pendidikan
Matematika di SD kita
(Beberapa Hasil Pengamatan
Lapangan Sebagai Upaya
Perbaikan
di
depan ).
Makalah
Penataran
Penyiapan Calon Penatar
Dosen
PGSD-DII
Guru
Kelas. Jakarta
Soedjadi, R. 1999. Kiat Pendidikan
Matematika di Indonesia.
Jakarta:
Dirjen
Dikti
Depdikbud.
166