vol 20 no2 ed maret2011 07

KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS SMART
DENGAN STRATEGI TAI PADA MATERI SEGITIGA KELAS VII
The Effectiveness Of Smart-Based Mathematics Learning By Tai Strategy
On Triangel Of Grade VII
Aryo Andri Nogroho (ndrie_024mp@yahoo.co.id)
Abstract
This study is aimed to increase the students’ achievement in learning mathematics
on grade VII SMP Islam Pekalongan using SMART-Based Mathematics Learning
by TAI Strategy. It is a Queasy Experimental model. The population is the
students of grade VII SMP Islam Pekalongan that consists of eight classes. The
writer uses the random sampling to choose the samples; there are two classes,
class VII 1 as the experimental class and class VII 2 as the control class. The
variables are the students’ activeness (X1) and skill process (X2) as the
independent variables, meanwhile the students’ achievement (Y) is as dependent
variable. The methods of collecting data are by observation and learning
achievement test. The data analyses are by comparison and influence test. The
result of this study shows that the students’ achievement is 77,59. It means that
the students’ achievement is good. There is a difference between the experimental
and control class. The variables of students’ activeness and skill process have
positive influences on the students’ achievement with the regression y^= -33,964
+ 1,003 X1 + 0,434 X2 and the influence is as much as 39%. That shows the

experimental class learning is effective.
Keywords: SMART, TAI, Cooperative Learning

PENDAHULUAN
Suyono menyatakan bahwa

benar dan efektif sehingga guru lebih

kelemahan pembelajaran matematika

senang

yang dilakukan oleh guru di sekolah

pembelajaran

adalah rendahnya kemampuan guru

memperhatikan


menggunakan metode pembelajaran

peserta didik.

yang
mengajar

bervariasi,
guru

kemampuan
hanya

menggunakan

metode

konvensional
aspek


tanpa
berpikir

Pada tahun 2006 diterbitkan

sebatas

Kurikulum

Tingkat

Satuan

menjawab soal-soal dan kebanyakan

Pendidikan

(KTSP)

sebagai


guru tidak mau mengubah metode

penyempurnaan Kurikulum Berbasis

mengajar yang terlanjur dianggap

Kompetensi

(KBK).

Salah

satu

154

substansi yang menjadi penekanan

belajar mengajar yang dilaksanakan


KTSP

di kelas yaitu guru lebih aktif sebagai

adalah

bagaimana
yang

pemberi pengetahuan bagi peserta

Guskey (1982)

didik. Hal ini bertentangan dengan

pembelajaran yang efektif ditandai

pendapat Soedjadi (1999 : 201) yang


dengan

ketercapaian

menyatakan bahwa proses belajar

ketuntasan dalam prestasi belajar,

mengajar matematika perlu lebih

adanya pengaruh yang positif antara

menekankan

variabel

variabel

secara optimal para peserta didik


terikat, adanya perbedaan prestasi

secara sadar. Selain itu karakteristik

antara kelas eksperimen dengan kelas

peserta

kontrol.

Pekalongan

menciptakan
efektif.

pembelajaran

Menurut

adanya


bebas

Pada

dengan

kurikulum

KTSP

kepada

didik

di

keterlibatan

SMP


pada

Islam

kelas

VII

cenderung bersifat individual dan

terdapat banyak materi matematika

beberapa

kelas VII yang konsepnya dapat

sendiri.

mengelompok


sendiri-

konsep-konsep

Strategi yang sesuai dalam

yang sebelumnya telah diterima oleh

pembelajaran matematika di kelas

peserta didik, salah satunya yaitu

VII SMP Islam Pekalongan yaitu

materi segitiga. Dari data nilai kelas

pembelajaran

VII dari guru matematika di SMP


menggabungkan

pembelajaran

Islam

individu

pembelajaran

dibangun

melalui

Pekalongan

di

diperoleh

yang

dengan

informasi data yang menjelaskan

kooperatif.

bahwa prestasi belajar peserta didik

menggabungkan

kelas VII pada materi segitiga dalam

kooperatif

dengan

pengajaran

kategori kurang baik. Dari hasil

individual

untuk

memenuhi

pengamatan

di

kebutuhan dari berbagai kelas yang

penyebabnya

yaitu

memaksimalkan

lapangan,
kurang
kelengkapan

mengajar yang berupa perangkat

berbeda

Suatu

bisa

program

yang

pembelajaran

yaitu

team

assisted

individualization

(TAI)

(Sharan,

2009:30).

pembelajaran dan kelemahan metode

Selain itu dalam kegiatan

yang digunakan guru dalam proses

pembelajaran disini akan disusun

155

perangkat

pembelajaran

yang

sebagai variabel bebas dan prestasi

memenuhi kriteria SMART (spesific,

belajar sebagai variabel terikat.

measurable,

Instrumen Penelitian

achievable,

realistic,

Instrumen pada penelitian ini

time bound). Dalam penelitian ini

peneliti memaknai sebagai perlunya

terdiri

model

keaktifan

pembelajaran

dengan

strategi

SMART

kooperatif

TAI

sehingga

berbasis

pembelajaran

dari

lembar

peserta

pengamatan

pengamatan

didik,

lembar

keterampilan

proses

peserta didik dan lembar tes prestasi

menjadi efektif. Berdasarkan ini

belajar.

maka

prestasi belajar diberikan kepada

muncul

masalah

apakah

Sebelum

didik,

instrumen

pembelajaran matematika di kelas

peserta

VII materi segitiga dengan strategi

dilakukan uji coba instrumen untuk

TAI berbasis SMART efektif.

melihat

validitas

instrumen

METODE PENELITIAN

terlebih

tes

tersebut

dan

dahulu

realibitas

dan

untuk

dianalisis daya beda dan tingkat

Jenis Penelitian
Penelitian

ini

merupakan

penelitian eksperimen jenis Quasi

kesukaran soal.
Metode Pengumpulan Data

Experimental (Samsudi, 2006: 75)

Metode pengumpulan data

yang bertujuan untuk meningkatkan

yang dilakukan dalam penelitian ini

prestasi belajar peserta didik pada

adalah

materi

prestasi

segitiga

yang

memenuhi

data

dokumentasi,

data

belajar, data keaktifan

kriteria efektif. Untuk keperluan

peserta didik,

data keterampilan

memenuhi kriteria efektif, diperlukan

proses peserta didik.

instrumen penelitian yang meliputi
keaktifan

peserta

didik

dan

Analisis Data
Suatu

keterampilan peserta didik.
Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini

pembelajaran

dikatakan efektif jika memenuhi
ketercapaian pengukuran ketuntasan

yaitu keaktifan peserta didik dan

belajar

keterampilan proses peserta didik

menggunakan uji One Sample Test,
adanya

yang

di

uji

pengaruh variabel

dengan

bebas
156

terhadap variabel terikat yang di uji

Hipotesis

dengan menggunakan uji regresi, ada

H0 : Variabel adalah normal

perbedaan antara prestasi belajar

H1 : Variabel adalah tidak normal

peserta didik pada kelas eksperimen

Uji normalitas menggunakan One

lebih tinggi dibandingkan prestasi

Sample

belajar pada kelas kontrol yang di uji

dan diperoleh hasil sebagai berikut.

dengan

Untuk kelas VII 1 didapat nilai

menggunakan

uji

VII 2 didapat nilai Asymp.Sig =

HASIL DAN PEMBAHASAN

0,764 yang keduanya lebih dari 5%

Hasil Penelitian
hasil

penelitian

digunakan untuk mengetahui tingkat
keberhasilan pembelajaran. Tingkat
keberhasilan diukur melalui tiga uji
statistika, yaitu uji ketuntasan hasil
belajar,

uji

pengaruh,

dan

uji

perbedaan yang sebelumnya melalui
uji prasyarat.

Hasil ketiga uji

tersebut dapat dilihat pada penjelasan

maka H0 diterima. Artinya data kelas
VII 1 dan kelas VII 2 adalah normal.
Untuk pengujian homogenitas kelas
VII 1 dan VII 2 dipakai uji
Independent Sample t Tes

Hipotesis
H0 : varian kelas VII 1 = varian kelas
VII 2
H1 : varian kelas VII 1 ≠ varian kelas
VII 2

berikut ini.

Dari hasil perhitungan didapat nilai

1) Uji Prasyarat
Berdasarkan

kemampuan

awal peserta didik yang diambil dari
nilai ulangan semester 1 kelas VII 1
dan kelas VII 2 tahun 2009/2010
dilakukan uji normalitas dengan
menggunakan

uji

Kolmogorov-

Smirnov dengan bantuan

program

sig = 0,87 = 8,7% > 5% maka H0
diterima, artinya varian kelas VII 1
dan varian kelas VII 2 sama atau
homogen . Output uji normalitas dan
homogenitas.
Nilai

.

prestasi

belajar

kelas

eksperimen dilakukan uji normalitas
dengan

SPSS

Test

Asymp.Sig = 0,82, sedangkan kelas

Independent Sample Test.

Data

kolmogorov-Smirnov

menggunakan

Kolmogorov-Smirnov

uji
dengan

bantuan program SPSS.

157

Hipotesis

belajar peserta didik tidak sama

H0 : Variabel adalah normal

dengan

H1 : Variabel adalah tidak normal

mengetahui bahwa nilai rata-rata

Dari perhitungan mendapatkan nilai

ketuntasan kelas eksperimen lebih

Asymp.Sig = 0,89 = 8,9% > 5% jadi

dari 65. Karena nilai rata-rata mean =

H0 diterima artinya nilai prestasi

77,59, maka nilai rata-rata ketuntasan

belajar kelas eksperimen normal.

belajar kelas eksperimen lebih dari

Output uji normalitas data.

65. Output uji ketuntasan klasikal

65.

Selanjutnya

untuk

(Uji one sample t-test).
2) Uji

Ketuntasan

Prestasi

3) Uji Pengaruh
Untuk

Belajar
Dalam

penelitian

ketuntasan prestasi

ini,

belajar

uji
yang

diukur adalah uji ketuntasan klasikal.
Untuk uji ketuntasan klasikal

digunakan

uji
uji

pengaruh
regresi

dengan

hipotesis seperti berikut ini.
Hipotesis

H0

ini

:

  0,

(persamaan adalah tidak linier), H1 :

digunakan uji rata-rata dua pihak.

  0 , (persamaan adalah linier),

Hipotesis statistiknya seperti berikut

dimana

ini.

Hipótesis H0 :   65 (Rata–

rata nilai prestasi belajar peserta

sederhana

prestasi belajar peserta didik tidak
sama dengan 65)

dilakukan analisis data uji ketuntasan
klasikal menggunakan One Sample
Test dan diperoleh hasil sebagai

berikut. Karena nilai sig = 0,001 =
0,1%
Artinya

< 5%), maka H0 ditolak.
rata–rata

nilai

regresi

   1 
 b2 

untuk

b 

dan

Dalam penelitian ini variabel
bebasnya adalah keaktifan peserta
didik (X1) dan keterampilan proses
peserta

Dari data TPB selanjutnya

untuk

regresi ganda.

didik sama dengan 65)

H1 :   65 (Rata–rata nilai

  b 

didik

(X2),

sedangkan

variabel terikatnya adalah prestasi
belajar (Y). Data keaktifan dan
keterampilan proses diambil dari
hasil

pengamatan

dalam

lembar

pengamatan keaktifan peserta didik
dan lembar pengamatan keterampilan

prestasi
158

proses peserta didik, sedang data

keaktifan

prestasi belajar peserta didik diambil

satuan maka prestasi belajar ( Yˆ )

melalui tes prestasi belajar (TPB)

meningkat sebesar 1,447.

yang

b. Pengaruh Keterampilan Proses

dilaksanakan

pada

akhir

pertemuan. Data hasil pengamatan

( X1 )

meningkat

satu

Terhadap Prestasi Belajar

keaktifan peserta didik (X1), dan data

Untuk menganalisis pengaruh

hasil pengamatan keterampila proses

keterampilan peserta didik terhadap

peserta didik (X2).

prestasi belajar digunakan regeresi

a. Pengaruh

Keaktifan

Peserta

Didik Terhadap Prestasi Belajar

linear sederhana dan diperoleh hasil

sebagai berikut.

Untuk menganalisis pengaruh
keaktifan peserta didik

terhadap

prestasi belajar digunakan regeresi
linear sederhana dan diperoleh hasil

Dari hasil olah data di atas
diperoleh nilai F = 15,796 dan sig =
0,000 = 0% yang berarti H0 ditolak,
artinya persamaan regresi linear.

sebagai berikut.

Besarnya

Dari hasil olah data di atas
diperoleh nilai F = 18,250 dan sig =

pengaruh

keterampilan proses terhadap prestasi
belajar dapat dilihat dari nilai nilai R

0,000 = 0% yang berarti H0 ditolak,

square = 0,345 yang berarti 34,5%

artinya persamaan regresi linear.

prestasi

Besarnya pengaruh keaktifan
terhadap prestasi belajar dilihat dari

belajar

peserta

didik

dipengaruhi oleh faktor keterampilan
proses peserta didik.

nilai R square = 0,378 yang berarti

Hubungan

keterampilan

37,8% prestasi belajar peserta didik

proses terhadap prestasi belajar yang

dipengaruhi oleh faktor keaktifan

ditunjukkan pada persamaan regresi.

peserta didik.

Bentuk persamaan regresinya yaitu

prestasi belajar yang ditunjukkan

Y  13,139  1,172 X 2 artinya setiap

pada persamaan regresi.

Bentuk

keterampilan proses ( X 2 ) meningkat

yaitu

satu satuan maka prestasi belajar ( Yˆ )

Hubungan keaktifan terhadap

persamaan

regresinya

Y  34,850  1,447 X1 artinya setiap
^

^

meningkat sebesar 1,172.

159

c.

Pengaruh

Keaktifan

4) Uji Banding
Uji

dan Keterampilan Proses Terhadap

banding

disini

dimaksudkan untuk membandingkan

Prestasi Belajar
Untuk menganalisis pengaruh

rataan suatu variabel antara kelas

secara bersama-sama (keaktifan dan

eksperimen

keterampilan

Hipotesis yang digunakan seperti

proses)

prestasi belajar
linear

terhadap

digunakan regresi

kelas

Hipotesis H0 : 1   2

(

rataan kelas eksperimen sama dengan

Dari hasil olah data di atas

rataan kelas kontrol )

diperoleh nilai F = 9,270 dan sig =
0,001 = 0,1% yang berarti H0 ditolak,
artinya persamaan regresi linear.
Besarnya

pengaruh

1   2

H1 :

(rataan kelas eksperimen tidak sama
dengan rataan kelas kontrol)

dapat

dilihat dari nilai R square = 0,390
yang berarti 39% prestasi belajar
peserta didik dipengaruhi secara

Dalam penelitian ini analisis
data

dan keterampilan proses peserta
didik.

uji

banding

Independent

menggunakan

Sample

Test

dan

diperoleh hasil sebagai berikut.

bersama-sama oleh faktor keaktifan

Dari

perhitungan

dengan

SPSS diperoleh simpulan bahwa
dilihat dari nilai kesamaan dua

Hubungan

keaktifan

dan

keterampilan proses terhadap prestasi
belajar

kontrol.

berikut ini.

ganda dan diperoleh hasil

sebagai berikut.

dan

yang

ditunjukkan

persamaan

regresi.

persamaan

regresinya

pada
Bentuk
yaitu

varians diperoleh F = 0,105 dan sig =
0,747 = 74,7% (lebih dari 5%). Ini
berarti H0 diterima, artinya kedua
sampel mempunyai varians yang

Y  33,964  1,003 X1  0,434 X 2

sama.

artinya setiap keaktifan ( X1 ) dan

0,000 = 0% < 5%. Ini berarti H0

^

keterampilan proses ( X 2 ) meningkat
satu satuan maka prestasi belajar ( Yˆ )

Selanjutnya

dipilih

Equal

variance assumed, diperoleh sig =

ditolak.

Artinya

kedua

populasi

mempunyai nilai rata-rata ketuntasan
yang berbeda.

meningkat sebesar 1,437.

160

Dari

hasil

perhitungan

dan

data

hasil

pengamatan

menunjukkan bahwa nilai rata-rata

keterampilan proses peserta didik,

ketuntasan kelas eksperimen (kelas

data prestasi belajar (TPB) di kelas

1) lebih tinggi dibandingan nilai rata-

eksperimen dan data prestasi belajar

rata ketuntasan kelas kontrol (kelas

(TPB) di kelas kontrol. Data-data

2).

tersebut selanjutnya dianalisis untuk
Dari hasil TPB dengan uji

diketahui

statistik yaitu uji ketuntasan, uji

pengaruh,

pengaruh dan uji banding dapat

membedakan

disimpulkan

pembelajaran

eksperimen dan kelas kontrol.

matematika berbasis SMART dengan

Ketuntasan Prestasi Belajar

bahwa

dan

besar

kemampuan
antara

kelas

Ketuntasan prestasi belajar

strategi TAI materi segitiga kelas VII

yang diukur adalah ketuntasan secara

efektif.

klasikal. Telah dinyatakan dalam uji

PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengujian
homogenitas dan normalitas dapat
dikatakan bahwa kelas VII 1 dan
kelas VII 2 adalah kelas yang
homogen dan berdistribusi normal.
Pelaksanaan penelitian ini diberikan
dalam 5 kali pertemuan untuk proses
pembelajaran pada kelas eksperimen
dan 1 kali pertemuan untuk tes
prestasi

belajar

eksperimen
Pembelajaran

dan

pada

kelas

kelas

kontrol.

diampu

oleh

kolaborasi peneliti dengan guru.
Selanjutnya
pada

ketuntasannya,

kelas

penelitian

ketuntasan
bahwa

Hasil

penelitian terdiri dari data hasil
pengamatan keaktifan peserta didik

nilai

menghasilkan

rata-rata

ketuntasan

belajar di kelas eksperimen lebih dari
65. Hal ini menunjukkan secara
nyata

keberhasilan

proses

pembelajaran menggunakan strategi
TAI berbasis SMART. Keberhasilan

ini disebabkan karena strategi TAI
berbasis

SMART

meningkatkan
didik

kerjasama

kearah

positif

berhasil
peserta
terutama

kemampuan membantu teman dan
memperhatikan kesulitan orang lain.
Hal

dilakukan

eksperimen.

klasikal

lain

yang

menjadi

penyebab keberhasilan pembelajaran
menggunakan strategi TAI adalah
karena

model

ini

memberi

161

kesempatan lebih luas pada peserta

pembelajaran telah menerapkan teori

didik untuk memecahkan masalah

belajar Vygotsky tentang scaffolding

secara individu maupun berdiskusi

yaitu upaya menemukan sendiri cara

sampai dengan ditemukan solusinya.

memecahkan

Dari hasil ini membuktikan bahwa

memungkinkan peserta didik tumbuh

pembelajaran matematika berbasis

mandiri.

masalah

sehingga

SMART dengan strategi TAI dapat

Dick dan Carey (dalam Uno,

menuntaskan prestasi belajar peserta

2009: 6) menyatakan bahwa proses

didik.

pembelajaran akan lebih berhasil

Pengaruh
Variabel
terhadap Variabel Terikat
Pembahasan

Bebas

apabila peserta didik secara aktif
melakukan latihan secara langsung

pengaruh

dan

relevan

dengan

tujun

variabel bebas terhadap variabel

pembelajaran.

terikat

meningkatkan keaktifan peserta didik

dapat dijelaskan sebagai

Jadi

upaya

berikut.

dalam proses pembelajaran harus

1) Pengaruh Keaktifan peserta didik
terhadap Prestasi Belajar

selalu

Hasil
keaktifan

analisis

peserta

pengaruh

didik

dalam

dilakukan

agar

keinginan

untuk meningkatkan prestasi belajar
peserta didik dapat terwujud dan
penggunaan

strategi

TAI

dapat

penting

untuk

pembelajaran dengan strategi TAI

menjadi

terhadap prestasi belajar menyatakan

meningkatkan keaktifan peserta didik

bahwa ada hubungan yang linear

dalam belajar.

antara keaktifan dan prestasi belajar

alteratif

Melalui

pembelajaran

peserta didik. Hal ini menunjukkan

menggunakan

bahwa

keaktifan

matematika berbasis SMART dengan

peserta didik maka akan semakin

strategi TAI, dihasilkan pengaruh

tinggi prestasi belajar yang akan

keaktifan terhadap prestasi belajar

peserta didik capai. Peran guru hanya

sebesar 37,8%.

sebagai

2) Pengaruh Keterampilan Proses
terhadap Prestasi

semakin

tinggi

fasilitator

membantu

peserta

diperlukan

saja.

yang
didik
Ini

dapat
jika

pembelajaran

berarti

162

Keterampilan proses dalam
proses pembelajaran adalah suatu

berpengaruh secara linear terhadap
prestasi belajar peserta didik.
Melalui

kecakapan yang diperoleh akibat
langkah-langkah

strategi

pembelajaran

sehingga

perubahan

tingkah

Widyatiningtyas

(2010:

pembelajaran

menggunakan

pembelajaran

terjadi

matematika berbasis SMART dengan

laku.

strategi TAI, dihasilkan pengaruh

1)

keterampilan

proses

terhadap

menyatakan bahwa peserta didik

prestasi belajar sebesar 34,5%.

melaksanakan

3) Pengaruh
Keaktifan
dan
Keterampilan Proses
terhadap
Prestasi Belajar

keterampilan proses

maka akan sekaligus dikembangkan
sikap-sikap yang dikehendaki seperti
kreatif,

kerjasama,

jawab, dan berdisplin sesuai dengan
penekanan

bidang

studi

bersangkutan.

Dengan

keterampilan

proses

yang

demikian,
merupakan

proses pembelajaran yang mengarah
kepada pengembangan kemampuankemampuan mental, fisik, dan sosial
yang mendasar sebagai penggerak
kemampuan yang lebih tinggi dalam
diri individu peserta didik. Karena
itu peningkatan keterampilan proses
pada peserta didik merupakan hal
penting

yang

harus

selalu

diupayakan agar peningkatan prestasi
belajar peserta didik dapat tercapai
secara optimal. Berdasarkan analisis
uji pengaruh, telah dapat dibuktikan
bahwa

Hasil uji regresi mengenai

bertanggung

keterampilan

proses

pengaruh keaktifan dan keterampilan
proses

terhadap

prestasi

belajar

menunjukkan bahwa keaktifan dan
keterampilan proses secara bersamasama mempengaruhi secara positif
terhadap

prestasi belajar

didik.

Pengaruh

terjadi

karena

positif

peserta
tersebut

ketika

keaktifan

peserta didik secara fisik, mental, dan
sosial

muncul

berkembang

maka

pula

akan

kemampuan-

kemampuan fisik, mental, dan sosial
mereka sehingga akan meningkatkan
prestasi

belajar

mereka.

Namun

demikian, jika dilihat dari besar
pengaruh yang dimilikinya ternyata
keaktifan memiliki pengaruh lebih
besar dalam meningkatkan prestasi
belajar

peserta

didik

dibanding

163

keterampilan proses peserta didik.

metode konvensional yang selama ini

Tugas kelompok dan tugas individu

dilakukan. Sedangkan pembelajaran

bisa merangsang peserta didik untuk

membantu

aktif

menggali informasi-informasi yang

di

dalam

kelas

dan

menyebabkan peserta didik mampu
mengkonstruksi

pemahaman

peserta

didik

dalam

berasal dari banyak sumber.
Di

dan

sisi

lain,

dengan

pada akhirnya menghasilkan prestasi

pembelajaran menggunakan startegi

belajar yang baik.

TAI berbasis SMART proses belajar

Melalui
menggunakan

pembelajaran

sangat mungkin berlangsung secara

pembelajaran

optimal karena proses pembelajaran

matematika berbasis SMART dengan

dapat

strategi TAI, dihasilkan pengaruh

Pembelajaran menggunakan strategi

keaktifan dan keterampilan

proses

TAI berbasis SMART yang dilakukan

terhadap prestasi belajar sebesar

pada kelas eksperimen mempunyai

39%.

kecenderungan

Perbedaan
kelas
dengan kelas kontrol

eksperimen

lebih

benar-benar

kuat

terjadi.

keterkaitan

yang

dibandingkan

pembelajaran yang dilakukan pada

Berdasarkan

hasil

kelas kontrol.

membandingkan nilai rata-rata kelas

Dari ketiga komponen ini

eksperimen dan kelas kontrol dapat

terbukti bahwa pembelajaran dengan

disimpulkan bahwa kelas eksperimen

menggunakan

mempunyai nilai rata-rata ketuntasan

matematika berbasis SMART dengan

lebih tinggi dibandingan nilai rata-

strategi TAI materi segitiga kelas VII

rata ketuntasan kelas kontrol. Ini

memenuhi tiga hal yaitu : (1)

menunjukkan

pembelajaran

pembelajaran mencapai ketuntasan;

menggunakan strategi TAI berbasis

(2) ada pengaruh keaktifan dan

SMART yang lebih menekankan pada

keterampilan

keaktifan

serta

prestasi belajar; (3) prestasi belajar

gabungan

antara

pembelajaran
individu

dan

pembelajaran

proses

terhadap

kelas eksperimen lebih baik dari

kelompok terbukti lebih baik dari

kelas

pembelajaran

karena telah memenuhi 3 hal diatas

individual

dengan

kontrol.

Menurut

Guskey

164

maka pembelajaran tersebut efektif.

ekperimen dengan strategi TAI lebih

Hasil penelitian ini sejalan dengan

tinggi dibandingkan dengan kelas

hasil penelitian Slavin dan Karweit

kontrol serta hasil penelitian dari

(1985)

Karper

yang

menyatakan bahwa

dan

Melnick

(1993)

prestasi belajar matematika kelas

menunjukkan bahwa pembelajaran

ekperimen dengan strategi TAI lebih

dengan

tinggi dibandingkan dengan kelas

meningkatkan prestasi belajar peserta

kontrol serta hasil penelitian dari

didik.

strategi

TAI

dapat

(1993)

Jadi berdasarkan hasil dan

menunjukkan bahwa pembelajaran

pembahasan penelitian diatas maka

dengan

dapat

pembelajaran matematika berbasis

meningkatkan prestasi belajar peserta

SMART dengan strategi TAI pada

didik.

materi segitiga kelas VII adalah

Karper

dan

Melnick

strategi

TAI

Dari ketiga komponen ini
terbukti bahwa pembelajaran dengan
menggunakan

pembelajaran

efektif.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan

matematika berbasis SMART dengan

Berdasarkan hasil penelitian

strategi TAI materi segitiga kelas VII

yang telah diuraikan maka diperoleh

memenuhi tiga hal yaitu : (1)

kesimpulan

pembelajaran mencapai ketuntasan;

pembelajaran

(2) ada pengaruh keaktifan dan
keterampilan

proses

terhadap

bahwa

pelaksanaan

telah

mencapai

indikator efektif, yaitu: (1) mencapai
ketuntasan

pada

prestasi

belajar

prestasi belajar; (3) prestasi belajar

peserta didik; (2) ada pengaruh

kelas eksperimen lebih baik dari

positif keaktifan dan keterampilan

kelas

kontrol.

Menurut

Guskey

proses

terhadap

prestasi

belajar

karena telah memenuhi 3 hal diatas

peserta didik; dan (3) prestasi belajar

maka pembelajaran tersebut efektif.

kelas

Hasil penelitian ini sejalan dengan

dibanding

hasil penelitian Slavin dan Karweit
(1985)

yang

menyatakan bahwa

prestasi belajar matematika kelas

kontrol,

eksperimen
prestasi

lebih

tinggi

belajar

kelas

maka

pelaksanaan

pembelajaran dengan startegi TAI
berbasis SMART efektif.
165

Saran
Guru
mencoba
pembelajaran

seyogyanya
melakukan
dengan

mau
proses

pendekatan

cooperative learning dengan strategi

TAI terutama untuk peserta didik
dengan kemampuan sangat heterogen
karena model ini dapat melatih

Suyono. 1996. Penjajakan Profil
Kebutuhan Profesional Guru
SD . Hasil Penelitian. Malang.
Widyatiningtyas, R. 2010. Peranan
Guru
dalam
Melakukan
Penilaian
Keterampilan
Proses EDUCARE: Jurnal
Pendidikan dan Budaya.
http://educare.e-fkipunla.net
Generated: down load 4 June,
2010, 10:28.

peserta didik bekerja sama, lebih
peduli

dan

memahami

kesulitan

orang lain karena menggabungkan
antara individu dan kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Guskey, dkk. 1982. The Effectiveness
Of
Mastery
Learning
Strategies In Undergraduate
Education
Courses.
University Of Kentucky.
Samsudi. 2009. Disain Penelitian
Pendidikan.
Semarang
:
UNNES PRESS.
Sharan, S. 2009. Handbook of
Cooperative
Learning.
Yogyakarta : IMPERIUM.
Soedjadi, R 1991. Wajah Pendidikan
Matematika di SD kita
(Beberapa Hasil Pengamatan
Lapangan Sebagai Upaya
Perbaikan
di
depan ).
Makalah
Penataran
Penyiapan Calon Penatar
Dosen
PGSD-DII
Guru
Kelas. Jakarta
Soedjadi, R. 1999. Kiat Pendidikan
Matematika di Indonesia.
Jakarta:
Dirjen
Dikti
Depdikbud.

166