Agustin Karnia Wati D1409002

(1)

PROSES PELAKSANAAN PRODUKSI SIARAN LIVE ACARA

HIBURAN DI PT. YOGYAKARTA TUGU TELEVISI

DISUSUN OLEH :

Nama : Agustin Karnia Wati

NIM : D1409002

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi tugas - tugas dan memenuhi syarat–syarat guna memperoleh sebutan Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan.

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

commit to user

MOTTO

TA singkatan dari That’s Amazing. Artinya bahwa Tuhan pasti memberikan

yang luar biasa dan terbaik bahkan lebih dari apa yang kita pikirkan sebelumnya jika kita mau berusaha dan berdoa.

(Agustin Karnia Wati)

Sebab masa depan sungguh ada dan harapanmu tidak sia - sia. (Alkitab)

Bermimpilah, Dan kerjarlah mimpi itu tanpa menyerah. (Wishnutama)

Kamu harus berada di antara orangorang yang hebat maka kamu juga akan


(3)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Penuh dengan rasa syukur, cinta, dan kasih penulis mempersembahakan Tugas Akhir ini Kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus yang selalu menjadi sumber berkat, sukacita dan segala mujizat-NYA yang membuat penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini tepat pada waktu-Nya.

2. Bapak dan Ibu yang selalu mendukung dalam doa dan begitu luar biasa memotivasi penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

3. Keluarga besar di Solo, Wonogiri, Gunung Kidul terima kasih untuk doanya, serta kakakku dan ponakanku yang selalu mendukung.

4. Seorang yang istimewa selama hampir dua tahun yang selalu mendukung dan memotivasi.

5. Jemaat Gereja Bala Keselamatan Korps I Surakarta dan temen - temen GPS. 6. Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) Fisip UNS atas dukungan doanya.

7. Temen - Temen D3 Penyiaran 2009, Prasetyawati, Agustina Fitria Dewi dan semua teman - teman broadcast yang tidak dapat disebutkan satu per satu.


(4)

commit to user

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan kasih karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan Kuliah Kerja Media 2012 di PT. Yogyakarta Tugu Televisi (JOGJATV). Penulis membuat Tugas Akhir dengan mengambil judul PROSES PELAKSANAAN PRODUKSI SIARAN LIVE ACARA HIBURAN DI PT. YOGYAKARTA TUGU TELEVISI.

Laporan Tugas Akhir ini disusun guna memenuhi dan melengkapi syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya (A,Md) pada program D-III Komunikasi Terapan Jurusan Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Dalam penulisan laporan Tugas Akhir ini penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak. Maka , pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Drs. Pawito, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Aryanto Budhy S, M.Si Selaku ketua Program D3 Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.


(5)

commit to user

vii

4. Drs. A. Eko Setyanto, M.Si yang telah berkenan membimbing dan memberi petunjuk kepada penulis selama KKM hingga menyusun Tugas Akhir ini.

5. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan ilmu selama penulis menuntut ilmu di Program D3 Komunikasi Terapan jurusan Penyiaran Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Bapak dan Ibu untuk doa dan kasih sayang serta dukungannya selama pelaksanaan Kuliah Kerja Media dan menyelesaikan Tugas Akhir.

7. Bapak Oka Kusumayuda selaku pimpinan perusahan JOGJATV, yang telah berkenan menerima penulis untuk melakukan Kuliah Kerja Media 2012.

8. Mas Erli Bandoro selaku Manager Program di JOGJATV atas pimbingan dan masukannya.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu widi selaku humas yang menerima penulis untuk praktek di JOGJATV, Pak Pascal Produser Eksekutif program hiburan, Pak Raden Henry produser pelaksana acara hiburan, Mbak Nia dan Mas Inok, Pak Yopi juga Pak Sugeng serta semua crew dan kameramen, dekorasi dan master control serta semua orang yang terlibat dalam penulis melaksanakan Kuliah Kerja Media 2012.


(6)

commit to user

Semoga kebaikan, dan bimbingan dari semua pihak yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Media ini mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran sangat berguna bagi penulis untuk lebih menyempurnakan dan melengkapi laporan ini. Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca. Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak dan Tuhan memberkati.

Surakarta, ... 2012


(7)

commit to user

ix DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

PERSETUJUAN ... ii

PENGESAHAN ... iii

MOTTO... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR... vi

DAFTAR ISI ...ix

BAB I. PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang ...1

B. Tujuan Kuliah Kerja Media………...3

C. Manfaat Kuliah Kerja Media …...3

D. Tanggal Dan Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Media …………..…...3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ...4

A. Organisasi Pelaksana Produksi ...4

B.Proses Pelaksanaan Produksi Acara ………...8

BAB III. DESKRIPSI LEMBAGA INSTANSI…………...13

A. Awal Berdirinya PT. Yogyakarta Tugu Televisi ...13

B. Diskripsi Jogja TV ………...13


(8)

commit to user

D. Misi Jogja TV………. ...16

E. Arti Logo Jogja TV………...17

F. Konsep Dasar Jogja TV………...20

G. Prosentase Format Siaran ………...21

BAB IV. PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA …………...24

A.Pelaksanaan Magang …………...24

B.Deskripsi Program Acara Hiburan ………....…...…29

C.Proses Pelaksanaan Produksi Siaran Live ………..….…...32

D.Kelebihan Dan Kekurangan Program Siaran Live ………...….……..35

BAB V. PENUTUP ...37

A. Kesimpulan...38

B. Saran-saran ...39

DAFTAR PUSTAKA...40 LAMPIRAN ...

A. Surat Tugas……….. B. Surat Keterangan………... C. Surat Balasan Permohonan Praktek Kerja………..… D. Surat Keterangan Selesai Magang………..… E. Laporan Periodik………... F. Form Penilaian Kuliah Kerja Media……….…


(9)

commit to user

xi

H. Pemetaan Produser Program Non News………..

I. Contoh Rundown……….

J. Daftar Souvenir Dan Voucher JMN Spesial Valentine…….

K. Konsep Dekorasi……….... L. Daftar Sponsor……… H. Pembagian Hadiah………...

I. Daftar Pertanyaan Acara Klinong–Klinong Campursari...

J. Jadwal Pemakaian Mobil Untuk ShootingDivisi Program…

K. Daftar Komunitas JMN………. L. Pola Acara Jogja TV Bulan Februari Dan Maret…………..


(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan teknologi telah mewarnai kehidupan manusia dalam berbagai bidang kehidupan.

Menonton televisi memang sudah menjadi konsumsi masyarakat sekarang ini. Tak peduli di desa atau di kota. Tak peduli kalangan atas atau menengah dan bawah. Kini mereka menjadikan televisi sebagai kebutuhan pokok.

(Askurifai Baksin, 2006: 59 )

Tidak terkecuali perkembangan teknologi komunikasi. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar dan vital dalam kehidupan manusia karena setiap individu mempunyai kemampuan untuk komunikasi dengan individu –individu lainnya. Akibat dari berkembang pesatnya teknologi komunikasi berakibat pula berkembangnya media massa, bukan hanya media massa cetak, tetapi juga media massa elektronik dalam hal ini media massa televisi.

Televisi adalah generasi baru media elektronik yang dapat menyampaikan pesan– pesan audio maupun visual secara serentak. Televisi juga bisa disebut radio bergambar, dimana radio hanya dapat didengar (audio) tetapi televisi bisa dilihat dan didengar (audio visual).


(11)

Televisi pada pokoknya mempunyai fungsi, yakni penerangan, pendidikan, dan hiburan. Dari semua fungsi tersebut sangat penting baik dalam hal penerangan, dalam hal memberikan pendidikan maupun pembelajaran dan memberikan hiburan kepada masyarakat. Sekarang ini yang paling dibutuhkan adalah hiburan karena sering kali orang jenuh dan merasa bosan dengan rutinitas keseharian mereka dan menumpuknya pekerjaan, namun dengan adanya televisi menjadi hiburan tersendiri untuk melepas jenuh dan penat.

Jogja Tv sebagai salah satu televisi lokal yang selalu mengahadirkan hiburan bagi masyarakat baik lokal maupun dari luar Yogyakarta. Berbagai macam hiburan musik mulai dari anak – anak, remaja dan dewasa di hadirkan untuk dapat memberikan suatu sajian hiburan bagi masyarakat. Adapun beberapa acara hiburan live yang di siarkan di Jogja Tv adalah Rolasan Awan Keroncongan, Jogja Music Nation, Kafe Musik, Klinong–Klinong Campur Sari, Ceria Anak dan Langenswara. Dalam acara – acara live tersebut, penulis juga ikut serta dalam Pra Produksi, Produksi live, hingga Pasca Produksi dan dari hasil Kuliah Kerja Media tersebut penulis menggunakan sebagai bahan membuat Laporan Tugas Akhir dengan judul :

“PROSES PELAKSANAAN PRODUKSI SIARAN LIVE ACARA HIBURAN


(12)

B. TUJUAN KULIAH KERJA MEDIA

1. Untuk melengkapi tugas - tugas dan memenuhi syarat – syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan.

2. Untuk dapat mempelajari dan melihat serta terlibat langsung dalam sebuah produksi acara yang di siarkan televisi.

3. Dengan adanya KKM, penulis juga dapat mencari pengalaman kerja sebelum nantinya menjadi seorang karyawan dalam suatu perusahaan.

C. MANFAAT KULIAH KERJA MEDIA

Manfaat Kuliah Kerja Media yang penulis peroleh antara lain : 1. Mengetahui secara langsung cara produksi acara televisi live.

2. Dapat menggunakan data – data yang diperoleh pada waktu KKM untuk di kembangkan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir supaya penulis memperoleh gelar ahli madya bidang Komunikasi Terapan.

D. TANGGAL DAN WAKTU PELAKSANAAN KKM

Kuliah Kerja Media di laksanakan penulis selama dua bulan, terhitung dari tanggal 1 Februari 2012 sampai dengan 1 April 2012, bertempat di :

Nama Perusahaan : PT. Yogyakarta Tugu Televisi (Jogja TV)

Alamat : Jl. Wonosari Km.9,Sendang Tirto, Sleman, Yogyakarta.


(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. ORGANISASI PELAKSANA PRODUKSI

Suatu produksi program televisi melibatkan banyak orang serta membutuhkan organisasi pelaksana produksi didalamnya, antara lain :

1. Producer Executive

Adalah orang yang bertanggung jawab mengubah ide/gagasan kreatif ke dalam konsep praktis dan dapat dijual. Seorang produser terkadang ikut terlibat secara langsung dalam proses pengambilan keputusan setiap harinya (producer executive). Produser juga harus mampu menerjemahkan keinginan dan pandangan para pendukung modal (investor), klien, atasan, dan juga audien melalui proses produksinya. Apabila materi acara sudah direncanakan secara baik dan sesuai dengan keinginannya maka langkah berikutnya adalah :

a. Merencanakan susunan artis bersama pengarah acara. b. Merencakanan anggaran produksi.

c. Menyusun organisasi pelaksana produksi.


(14)

2. Produser Pelaksana

Adalah orang yang bertanggungjawab secara teknis atas kelancaran suatu acara televisi. Kedudukan pengarah acara terkait langsung dengan penampilan (show) suatu program pada saat ditayangkan (on air). Jika Floor director bekerja membuat rundown, maka produser pelaksana bekerja di control room studio selama produksi berlangsung dimana dia mengawasi penggunaan switcher (alat editing TV untuk program live) juga mengontrol sumber gambar dan suara yang akan direkam atau disiarkan.

3. Tehnical Support

Bertanggungjawab terhadap persiapan segala peralatan yang akan

dipergunakan dalam produksi acara.

4. Floor Director

Merupakan wakil produser pelaksana, dimana FD akan bertindak sebagai penghubung dalam menyampaikan pesan-pesan produser pelaksanaan kepada kerabat kerja dan pengisi acara dalam tanda-tanda saat akan dimulai dan berakhirnya produksi suatu acara. Bahkan untuk acara yang besar dapat bertindak sebagai assisten produser pelaksana.


(15)

5. Lighting Director

Orang yang bertanggung jawab mengatur dan menyesuaikan intensitas cahaya yang ada distudio atau dilokasi sesuai dengan keinginan sutradara atau pengarah acara. Penata cahaya bertugas mengawasi kru lampu yang menggantungkan lampu dan mengatur berbagai instrument sumber cahaya.

6. Audioman

Bertanggungjawab terhadap seluruh aspek perekaman suara. Pada program distudio TV, teknisi audio duduk dibelakang konsol audio mixer yang menjadi bagian dari ruang master control dimana dia mengontrol suara yang berasal dari berbagai sumber suara (misalnya, mikrofon dan unit playback). Teknisi audio juga bertanggungjawab dalam mengatur penempatan mikrofon distudio.

7. Switcherman/Pemandu Gambar Tugas dan tanggung jawabnya meliputi :

a. Memadukan gambar atau visual pada saat proses produksi program acara televisi. b. Mengoperasikan alat switcher video dan computer effect sebagai penunjang efek-efek khusus pada tampilan program dengan sebaik-baiknya.

c. Bertanggungjawab penuh atas tampilan gambar sesuai dengan ketentuan-ketentian yang diberikan oleh produser pelaksana dan pengarah acara.


(16)

d. Melakukan koordinasi dengan program director dan kru yang lain selama proses produksi program televisi berlangsung untuk mencapai hasil maksimal.

8. Kameramen

Adalah orang yang bertugas mengontrol operasional kamera. Kameramen harus mampu melakukan penyesuaian kamera secara cepat mengikuti gerakan pemain atau perintah produser, misalnya mengubah posisi kamera dengan cepat dan mengatur fokus dari suatu gambar. Perintah pengarah acara kepada kameramen diberikan melalui sistem intercom yang dihubungkan ke headset kamera. Kameramen harus mampu melakukan setiap gerakan dengan mulus, tenang dan serta mengindari masalah dengan kabel-kabel yang menghubungkan kamera dengan switcher atau video tape recorder. Pada saat pengambulan gambar kameramen bertanggungjawab untuk menjaga bingkai (frame) gambar dan mengukuti gerakan pemain.1

Untuk melaksanakannya harus sesuai dengan Standart Operation Procedure (SOP) yang berlaku. Ini tidak berarti bahwa semua jenis acara terkait dengan SOP, khusus untuk acara-acara yang bersifat berita yang terikat msalah aktualitasmya tidak perlu melalui tahapan itu.

1

Morrisan, Manajemen Media Penyiaran:Strategi Mengelola RadioTelevisi (Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2008) hlm.274


(17)

B.PROSES PELAKSANAAN PRODUKSI ACARA

Untuk dapat menjadi informasi audiovisual gerak/statis, informasi harus dibuat melalui proses produksi yang memerlukan banyak peralatan, dana, dan tenaga dari berbagai profesi. (J.B. Wahyudi, 1986:85)

Menurut Alan Wurtzel didalam buku Television Production, dijelaskan bahwa proses produksi dibagi menjadi 4 tahapan, yaitu :2

1. Pre Production Planing meluputi : Pengembangan konsep, Menetapkan tujuan dan pendekatan produksi, Penulisan naskah, Production meeting bersama anggota inti. 2. Set up And Rehearsal

a. Set up meliputi : Penataan dekorasi, Penataan tata cahaya, Penataan tata suara, Mempersiapkan video tape dan film playback.

b. Rehearsal meliputi : Dry rehearsal, Camera blocking, Run through, Dress rehearsal3

adalah Latian menyeluruh gerakan bagu kamera dalam memvisualisasikan dan mempikturisasikan subjek dan objek akan menetukan berhasil atau tidaknya acara yang digarap sebagaimana diharapkan.(Effendy, 1984:6)

3. Production

Yang dimaksud disini ialah melaksanakan perubahan bentuk naskah yang dibuat tertulis menjadi bentuk audio dan visual sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku untuk pertelebisian. Maka pelaksanaan produksi dalam dilakukan dengan beberapa kamera dengan satu set panggung dan langsung dipandu oleh produser

2

Drs. Darwanto SS, Produksi Acara Televisi (Yogyakarta, Duta Wacana, 1995) hlm.25


(18)

pelaksana yang berada di master control dan bekerja dengan switcher untuk menentukan gambar yang diambil.

4. Post Production

Kegiatannya adalah melihat kembali hasil dan melakukan evaluasi acara atau program yang sudah diproduksi.4

Dalam catatan mata kuliah Djuminto, S.IP (2011) dijelaskan beberapa tahapan produksi acara televisi yang dibagi menjadi tiga, yaitu:

1. Pra Produksi

Menentukan ide, gagasan, membuat jadwal bintang tamu yang akan tampil dalam acara tersebut, riset dan pengumpulan data.

2. Produksi

Proses syuting dari suara program acara yang sudah direncanakan. 3. Pasca Produksi

Melihat hasil produksi kemudian melalukan evaluasi untuk dapat mencari tahu apa kekurangan dan kesalahan yang terjadi pada saat produksi sehingga pada produksi selanjutnya tidak terjadi kesalahan yang sama dan dapat menghasilkan produksi acara yang lebih baik.

4


(19)

Pada saat penulis melakukan KKM di Jogja TV, proses pelaksanaan produksi siaran live acara hiburan juga harus melalui tiga tahapan yaitu Pra Produksi, Produksi dan Pasca Produksi :

1. Pra-Produksi

a. Mencari Narasumber/Tamu/Artis

Sebelum memulai bulan yang baru Produser Eksekutif, Produser Pelaksana, Assisten Produser melakukan rapat guna membahas dan menentukan narasumber maupun artis. Narasumber di hubungi oleh Produser Pelaksana, dan penulis di beri kepercayaan untuk mencari dan menghubungi komunitas – komunitas yang ada di sekitar Yogyakarta untuk tampil di Jogja Music Nation.

b. Menentukan Jadwal Tamu/Artis

Setelah mendapatkan tamu, artis maupun narasumber tersebut maka Produser, Assisten Produser menyusun jadwal yang akan tampil pada acara tersebut. Yang ditulis sesuai dengan jadwal hari dan tanggal serta telepon yang dapat di hubungi supaya memudahkan berkoordinasi dengan tamu, narasumber maupun komunitas tersebut.

c. Membuat Rundown Acara

Sebelum acara di mulai penulis mendata nama personil band dan penyanyi yang akan tampil, serta meminta daftar urutan lagu yang akan di nyanyikan. Penulis juga meminta kelengkapan data misalnya alamat facebook dan twitter dari band


(20)

tersebut serta alamat tempat band tersebut berkumpul. Setelah mendapatkan data yang lengkap penulis membuat rundown di ruang produser.

d. Menyiapkan Tamu Yang Akan Tampil

Jika rundown sudah di buat maka penulis menyuruh band, orkes atau pemain musik serta penyanyi untuk check sound. Setelah itu pemain musik untuk make up terlebih dahulu sebelum on air supaya penampilan terlihat menarik ketika tampil di televisi.

2.Produksi

Kegiatan pengambilan atau perekaman gambar. Semua kru bekerja optimal dan profesional, bertanggungjawab pada bagiannya masing-masing, kegiatan ini dilakukan setelah sebelumnya dilakukan setting terhadap alat-alat seperti kamera, audio, lampu, listrik dan lain-lain. Acara live di laksanakan tepat tepat pada jam tayang sesuai dengan rundown. Produser Pelaksana biasanya berada di ruang Master Control dan penulis berada di studio 1 untuk memandu jalannya acara live tersebut. Biasanya penulis membantu mengarahkan presenter, penyanyi, pemain musik dan menyiapkan kameramen untuk dapat bersiap ketika akan on air. Sambil di pandu oleh Produser Pelaksana penulis juga memberi aba –aba kapan presenter mulai berbicara, kapan pemain musik mulai memainkan alat musiknya dan penulis juga memberitahukan urutan rundown selanjutnya pada presenter, pengisi acara dan juga


(21)

kameramen supaya semua crew dapat bersiap dan produksi siaran live dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan rundown yang ada.

3. Pasca Produksi

Setelah produksi acara live di laksanakan maka Produser eksekutif, produser hiburan, ass. Produser dan Pengarah studio melihat hasilnya untuk mengevaluasi dan mencermati hal–hal yang harus di perbaiki supaya acara live berikutnya tidak terjadi kesalahan yang sama dan acara tersebut dapat lebih di kembangkan dan lebih menghibur dan serta menjadi tontonan yang menarik bagi masyarakat yang menyaksikan tayangan tersebut.


(22)

BAB III

DESKRIPSI LEMBAGA INSTANSI

A. Awal Berdirinya PT. Yogyakarta Tugu Televisi (JOGJATV)

Sebagai salah satu pusat dari budaya Indonesia, pemersatu bangsa dan pusat pendidikan nasional. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki peran besar untuk memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia, dengan Kraton Kasultanan dan Pakualaman yang merupakan pusat inspirasi, motivasi dan motivator segala aspek kehidupan ekonomi, sosial, dan budaya masyarakat Yogyakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya. Kebudayaan Yogyakarta pada dasarnya merupakan budaya adiluhung yang sampai saat ini masih terlestarikan dengan baik.

PT. Yogyakarta Tugu Televisi atau Jogja TV adalah stasiun televisi lokal yang pertama di Yogyakarta, hadir sebagai usaha kreatif dari masyarakat Yogyakarta dan bidang kesenian dan budaya melalui media elektronik pesawat televisi.

Jogja TV didirikan oleh Drs. R.M Sudiyanto dengan GBPH.H. Prabu Kusumo S.Psi bekerjasama dengan pemerintah kota Yogyakarta. Peresmian Jogja TV diselenggarakan di Pagelaran Keraton Yogyakarta pada tanggal 17 september 2004 ditandai dengan penandatanganan prasasti dan pemukulan gong oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwoni X. Visi dan misi Jogja TV diantaranya adalah menjadi etalase kearifan lokal budata nusantara dan menjadi televisi yang mengaplikasikan teknologi tanpa mengesampingkan tradisi adiluhung.


(23)

Hal tersebut tercermin dari pilihan program maupun berita yang ditayangkan oleh Jogja TV. Jogja TV yang memiliki tiga pilar utama yaitu pendidikan, budaya dan pariwisata diharapkan mampu memberikan informasi, hiburan dan kontrol sosial terhadap masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya.

Pada tanggal 16 Agustus 2004 Jogja TV memulai program siaran pertamanya yaitu pada pukul 16.00 - 23.00 WIB. Kala itu Jogja TV hanya menggunakan peralatan serta karyawan seadanya. Setelah lebih kurang lima tahun mengudara, Jogja TV kini telah membuktikan keberhasilannya. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme dan respon yang baik dari kalangan masyarakat Yogyakarta dan kota - kota lain.

B. Deskrispi Jogja TV

PT. Yogyakarta Tugu Televisi (Jogja TV) merupakan televisi lokal berdaya pancar 10 KW dengan converage area meliputi Jogja, Bantul, Sleman, Gunung Kidul, dan Kulonprogo. Tidak hanya itu saya, converage area Jogja TV juga meliputi Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Wonogiri, Sragen, dan Klaten. Sedangkan beberapa daerah lainnya adalah Magelang, Purworejo, Kutoarjo, Banjarnegara, sebagian Kebumen, Wonosobo, Temanggung, dan sekitarnya. Adapun Beberapa program acara unggulan Jogja TV adalah Seputar Jogja, Pawartos Ngayogyakarta, Inyong Siaran, Klinong-Klinong Campursari, Jogja Music Nation, Warna Warni Pendidikan dan Dokter Kita.


(24)

Beberapa prestasi dan penghargaan pernah di raih Jogja TV adalah pemenang Iklan Layanan Masyarakat terbaik Ajang Anugrah Kebudayaan 2006 Media Massa, dan Iklan, Nominator Peraih ''Cakram Award 2006'' untuk kategori '' Televisi Lokal Terbaik'', Penghargaan dari Walikota Yogyakarta untuk kategori Televisi Penyaji Berita Terbaik ''Jogjaku Bersih & Hijau'' Tahun 2007 dan pernghargaan Bhakti Waratama dari Bupati Bantul dalam pemberitaan dalam Media Elektronik pada saat Gempa 27 Mei 2006. Walikota Award kategori Penyaji FeatureTerbaik “Yogyakarta Kota Pariwisata Berbasis Budaya” Tahun 2008, Walikota Award kategori Penyaji Berita Terbaik Tahun 2009, Penghargaan Peduli Budaya dari Sri Sultan HB X Tahun 2009, Walikota Award kategori Penyaji Berita Terbaik tentang “Yogyakarta Sebagai Kota Sehat & Nyaman Huni” Tahun 2010, Juara I tingkat nasional Film Dokumenter dengan tema “ Aktifitas Penyuluhan Hukum di DIY”, dan yang terakhir adalah penghargaan Walikota Award kategori Media televisi Penyaji Berita Terbaik tentang “Danurejan Bebas Asap Rokok” Tahun 2011.

Dengan Slogan Tradisi Tiada Henti, Jogja TV hadir ditengah - tengah masyarakat sebagai salah satu pilar kekuatan kekuatan yang ikut melestarikan sekaligus mengembangkan kebudayaan Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa dan daerah-daerah disekitarnya melalui inovasi dalam berbagai program acaranya. Dengan menghadirkan program yang bermuatan lokal sebesar 80%, Jogja TV diharapkan benar-benar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi dan


(25)

hiburan dari daerahnya sendiri. Sebagai televisi lokal yang mengedepankan local content dengan target audiens semua lapisan masyarakat.

C. VISI JOGJA TV

1. Menjadi etalase kearifan Lokal Budaya Nusantara

2. Menjadi stasiun tekevisi yang mengaplikasikan teknologi tanpa mengesampingkan tradisi adiluhung.

3. Menjaga keseimbangan hubungan manusia, sang pencipta, dan alam (Tri Hita Karana)

4. Menjaga keutuhan NKRI berdasrkan azas Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

D. MISI JOGJA TV

1. Mendorong peningkatan sektor pendidikan, perekonomian, serta pariwisata Yogyakarta dan sekitarnya.

2. Mendorong pemberdayaan potensi lokal untuk sebesar – besarnya kesejahteraan masyarakat.

3. Menggali, mempertahankan, dan melestarikan budaya serta tradisi masyarakat sejalan dengan proses perkembangan zaman.

4. Taat terhadap kode etik jurnalistik, etika penyiaran, serta tata nilai yang berlaku dalam masyarakat.


(26)

E. ARTI LOGO JOGJA TV

KONSEP

Jogja TV merupakan salah satu pilar kekuatan yang turut mengembangkan kebudayaan adiluhung Yogyakarta sebagai Daerah Istimewa demi tercapainya

masyarakat yang dinamis dan bercitra budaya tinggi,sehingga mampu

mengembangkan basis tradisi yang ada menjadi sebuah inovasi di segala bidang kehidupan sosial, seni budaya, ekonomi, maupun ilmu pengetahuan dan teknologi.

DESKRIPSI

Secara keseluruhan logo berbentuk sebuah “WARANGKA KERIS” yang dipadukan dengan tulisan Jogja TV dengan menggunakan jenis font Scie Field yang berkesan modern. Hal ini memvisualisasikan bahwa manusia dalam mengarungi kehidupannya bagaikan gelombang (tercermin dalam Luk Keris) yang penuh dinamika. Dinamika ini merupakan suatu keanekaragaman budaya dan tradisi yang terus dilestarikan dan


(27)

dikembangkan guna mencapai taraf kehidupan manusia yang madani, damai, dan sejahtera bagi kehidupan masyarakat Yogyakarta khususnya dan Indonesia pada umumnya.

KERIS

Merupakan sebuah senjata perang yang diandalkan oleh para prajurit keraton yang memiliki kekuatan dalam menghadapi peperangan. Keris ini memvisualisasikan bahwa Jogja TVadalah merupakan sebuah senjata yang cukup ampuh untuk menyemangati masyarakat Yogyakarta dalam membangun daerahnya, dan bangsa pada umumnya dalam segala bidang kehidupan. Kekuatan dan keberanian ini juga merupakan modal utama dalam menghadapi tantangan era global, dimana Yogyakarta berperan sebagai pintu gerbang pariwisata, penjaga tata nilai dan budaya, pelestari tradisi adiluhung, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keris merupakan cermin dinamika kehidupan manusia yang dinamis dan penuh tantangan. Memberi rasa percaya diri dan memberi semangat yang besar bagi masyarakat Yogyakarta.

WARNA HIJAU

Memvisualisasikan kesuburan alam Yogyakarta yang perlu dilestarikan dan dikembangkan demi kesejahteraan masyarakatnya. Warna hijau juga mencerminkan


(28)

citra masyarakat Yogyakarta yang damai, aman, dan nyaman dilandasi dengan kultur budaya yang sarat dengan nilai-nilai dan norma peradaban yang madani.

WARNA KUNING

Memvisualisasikan bahwa Jogja TV mempunyai visi dan kekuatan dalam mengembangkan nilai-nilai budaya masyarakat Yogyakarta. Dimana kraton sebagai kiblatnya.

TULISAN JOGJA TV

Merupakan perpaduan antara jenis font Scie Field dengan Swiss 721 BdRnd BT yang mengesankan seperti tulisan Jawa. Hal ini memvisualisasikan sebuah kedinamisan perpaduan antara budaya nenek moyang dengan perkembangan era modern sekarang ini.


(29)

(30)

G. PROSENTASE F 1. Keterangan Ty

Movie Series Religious Sport Education Childern Entertainment Information News

FORMAT SIARAN

Typology Program di Jogja Tv : 1%

1% 1% 4% 2% 7%

nt 26%

46% 12%


(31)

2. Keterangan Pro Lokal

Lokal Nasional

Foreign

Program Sources 84%

nal 8%


(32)

3. Keterangan Pro Lokal

Universal

Programme Content 83%


(33)

BAB IV

PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

A.PELAKSANAAN MAGANG

PT. Yogyakarta Tugu Televisi (Jogja Tv) yang beralamat di Jl. Wonosari Km.9 Sendang tirto, Berbah, Sleman menjadi salah satu tempat dimana penulis melakukan Kuliah Kerja Media (KKM). Selama dua bulan mulai dari 1 februari 2012 sampai dengan 1 april 2012 penulis melakukan KKM di stasiun televisi lokal ini dan mengambil divisi produksi dan menjadi produser program. Adapun beberapa kegiatan yang penulis lakukan pada saat melakukan KKM di Jogja Tv sebagai berikut :

Minggu Pertama

Tanggal 1 Februari 2012 - Tanggal 5 Februari 2012

Melakukan adaptasi di JOGJA TV dan berkenalan dengan kru, setelah itu penulis melihat proses produksi acara live di studio 1 dan studio 2 dan belajar

membuat rundown acara, Membantu Produser dan ass.produser untuk

mengarahkan/mempersiapkan penyanyi dalam acara Kafe Musik dan Klinong – klinong campursari, Membantu ass.produser mencari/meminta data dari narasumber, nama, penyanyi, group band, pemain musik, alamat dan urutan lagu, dan pada awal

KKM penulis mengikuti acara/liputan live Grebeg Sekaten di Alun – alun


(34)

Minggu Kedua

Tanggal 6 Februari 2012 - Tanggal 11 Februari 2012

Membantu Produser dan ass.produser untuk mengarahkan/mempersiapkan penyanyi dalam acara hiburan seperti : JMN, Kafe Musik, Klinong – klinong campursari, memastikan dan menanyakan nama, title atau jabatan dari narasumber, Penulis sudah diberi kepercayaan membuat rundown acara Jogja music nation dan klinong–klinong campursari, melihat–lihat MC (Master Control) dan menanyakan bagian dan apa saja yang ada di MC dan bertanya mengenai cara kerja switcher, server, grafis dan audio serta mencoba menulis di telepromter.

Minggu Ketiga

Tanggal 12 Februari 2012 - Tanggal 18 Februari 2012

Membantu acara live rutin dari senin-kamis, seperti : Rolasan awan keroncong, JMN, Kafe Musik, Klinong – klinong campursari, Membuat rundown acara JMN dan klinong– klinong campursari, kemudian mengikuti liputan warna– warni pendidikan di kampus UGM, Penulis juga membantu produser acara langenlaras untuk liputan, Sebelum acara live dimulai penulis mememui narasumber, Membantu produser untuk memberikan pertanyaan pada narasumber dalam acara jathilan di SD kanisius, desa Jetis, Bantul, Jogjakarta, Penulis juga membantu mempersiapkan anak–anak kecil di acara Ceria Anak.


(35)

Minggu Keempat

Tanggal 19 Februari 2012 - Tanggal 26 Februari 2012

Mengikuti Liputan iklan batita di daerah Prambanan, membantu acara live rutin dari senin-kamis : Rolasan awan keroncong, JMN, Kafe Musik, Klinong –

klinong campursari, Membuat rundown acara JMN dan klinong – klinong

campursari, Membantu mempersiapkan anak – anak kecil di acara Ceria Anak, Mengikuti acara live Langenswara dilobby Jogjatv.

Minggu Kelima

Tanggal 27 Februari 2012 - Tanggal 04 Maret 2012

Menghubungi komunitas untuk tampil di JMN tanggal 6-8 Febuari 2012, mempersiapkan presenter dan penyanyi, menanyakan nama – nama pemain musik yang ikut tampil, Mengikuti Liputan iklan batita di daerah Godean, membantu acara live Rolasan awan keroncong, JMN, Kafe Musik, Klinong – klinong campursari,

membuat rundown acara JMN dan klinong– klinong campursari, menanyakan pada

pemain musik, alat musik apa yang akan di mainkan pertama kali, supaya dapat dishoot oleh kameramen, membantu mempersiapkan anak–anak kecil di acara Ceria Anak.


(36)

Minggu Keenam

Tanggal 05 Maret 2012 - Tanggal 11 Maret 2012

Membantu acara live Rolasan awan keroncong, JMN, Kafe Musik, Klinong–

klinong campursari, membuat rundown acara JMN dan klinong–klinong campursari, menanyakan pada pemain musik, alat music apa yang akan di mainkan pertama kali,

supaya dapat dishoot oleh kameramen, Membantu mempersiapkan anak–anak kecil

di acara Ceria Anak, membantu acara langenswara dan membantu mempersiapkan microfon, Mengikuti acara live teras Jogja dan menanyakan nama narasumber.

Minggu Ketujuh

Tanggal 12 Maret 2012 - Tanggal 18 Maret 2012

Mengikuti liputan acara inspirasi gaya di Hotel Ambarrukmo, Memberikan pertanyaan pada narasumber yang pada saat inspirasi gaya diliput oleh Jogjatv,

Membantu acara live Rolasan awan keroncong, JMN, Bincang UNY, Klinong

klinong campursari, Membuat rundown acara JMN dan klinong – klinong

campursari., Membantu mempersiapkan talent anak–anak kecil di acara Ceria Anak, menemui komunitas dan menanyakan tentang komunitas lain dan mempersiapkan mereka untuk perform di JMN.


(37)

Minggu Kedelapan

Tanggal 19 Maret 2012 - Tanggal 25 Maret 2012

Membuat rundown dan pempersiapkan penyanyi dalam acara Rolasan awan keroncong, Memandu presenter dan menyampaikan info – info kepada penonton,

Memandu penonton tepuk tangan dalam acara Bincang UNY dan Klinong– klinong

campursari, Membantu acara ceria Anak dan Teras Jogja di lobby.

Minggu Kesembilan

Tanggal 26 Maret 2012–Tanggal 31 Maret 2012

Membantu acara Rolasan Awan Keroncongan, JMN, Kafe Musik, Klinong–

Klinong Campursari, Ceria Anak dan Teras Jogja, Membuat Rundown acara Rolasan,

JMN, Klinong –Klinong Campursari, Mengoperasikan teleprompter diruang master

control, Mencacat nama pemenang hadiah atau kuis dalam acara live, Menghubungi

komunitas – komunitas yang akan tampil di JMN, Menanyakan nama – nama


(38)

B.DEKSIPRSI PROGRAM ACARA HIBURAN 1. Rolasan Awan Keroncongan

Acara live musik keroncong yang dikemas dengan dekorasi sederhana, dengan beberapa pemain musik (flute, suling, Cak, Cuk, Gitar, Bass elektrik, Bass Besar) dan ada beberapa penyanyi yang melantunkan lagu keroncong. Acara ini dipandu oleh 2 orang presenter yang mengenakan pakaian adat jawa atau kebaya dengan suara yang lembut serta santun menyapa pemirsa. Acara ini berdurasi 1,5 Jam dan di siarkan pada pukul 11.30 WIB sampai dengan 13.00 WIB. Acara ini di siarkan setiap hari senin siang.

2. Jogja Music Nation

Acara musik anak muda dengan berbagai genre yang mudah di dengar dan biasana menampilkan band – band indie baik dari dalam Yogyakarta maupun dari luar Yogyakarta. Acara ini juga menampilkan komunitas – komunitas yang ada disekitar Yogyakarta dengan keunikan mereka masing– masing. Acara ini di pandu oleh 2 orang host muda yang berpakaian modern dengan bahasa Indonesia yang baik. Dalam acara ini dikemas dengan santai namun tetap modern sesuai dengan tren anak muda saat ini. Durasi tayang selama 1,5 jam mulai dari pukul 11.30 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB. Acara ini di siarkan setiap hari selasa sampai dengan hari kamis siang.


(39)

3. Kafe Musik

Acara musik yang menampilkan lagu – lagu band Koes Plus yang diiringi sebuah band dengan beberapa penyanyi. Dalam acara ini ada narasumber yang di ajak berbincang – bincang dengan presenter. Dan juga terdapat beberapa audience atau tamu undangan yang duduk didalam studio untuk menyaksikan acara Kafe Musik secara live. Acara ini dipandu oleh seorang presenter. Durasi dari acara ini 1 jam dari pukul 20.30 WIB sampai dengan 21.30 WIB.

4. Klinong–Klinong Campursari

Acara musik campursari yang diiringin gamelan dengan beberapa penyanyi. Acara musik ini banyak menyajikan lagu – lagu daerah jawa atau campursari serta langgam jawa yang populer, di pandu oleh dua orang presenter dengan mengenakan busana jawa atau kebaya. Disajikan dengan santai dan lebih humoris dengan pemirsa baik melalui telepon maupun langsung di studio. Biasanya terdapat banyak audien dari masyarakat sekitar Jogja Tv yang melihat langsung acara ini. Durasi acara ini 1,5 jam mulai dari pukul 20.30 WIB sampai dengan 22.00 WIB. Acara ini disiarkan live pada hari kamis malam di studio 1 Jogja Tv.


(40)

5. Ceria Anak

Acara ini merupakan acara hiburan anak – anak dan menampilkan berbagai kreatifitas dari anak TK dan SD di sekitar Yogyakarta. Biasanya menampilkan Tarian, Puisi, Drama, Drum band, Menyanyi, Paduan Suara, Doa, Senam, belajar melukis dan juga melakukan uji coba yang di pandu karyawan dari Taman Pintar. Acara ini di pandu oleh 2 orang presenter. Durasi waktu tayangnya 1,5 jam mulai dari pukul 11.30 WIB sampai dengan 13.0 WIB. Dan di siarkan langsung dari studio 1 Jogja Tv pada hari sabtu siang.

6. Langenswara

Acara ini merupakan acara hiburan musik campursari atau lagu jawa dan di padukan dengan acara memasak yang di laksanakan di lobby Jogja Tv. Dalam acara ini di pandu oleh seorang presenter dengan mengenakan baju jawa. Biasanya langenswara hanya menampilkan video klip namun ada yang berbeda pada hari sabtu disiarkan live dengan mengundang orkes campursari dengan iringan keyboard dan kendang serta beberapa penyanyi yang di siarkan di lobby Jogja Tv. Juga di sisipkan acara memasak yang bekerja sama dengan Fakultas Teknik Boga UNY yang di lobby itu juga memasak dan menghidangkan masakan. Acara ini berdurasi 1 jam pada pukul 09.30 WIB sampai dengan 10.30 WIB dan di siarkan langsung hari senin – Jumat di studio 2 Jogja Tv sedangkan hari sabtu di lobby Jogja Tv.


(41)

Acara ini merupakan bincang – bincang yang menghadirkan beberapa narasumber namun di padukan dengan musik akustikan maupun band mengiring ketika jeda iklan maupun ketika memulai acara tersebut. Dan acara ini terdapat Jingle teras Jogja yang biasanya di nyanyikan. Acara ini di pandu 2 orang presenter yang di bagi menjadi 2 sesi yang berdurasi satu jam. Dan di kemas dengan dipadukan dengan breaking news yang di bacakan langsung oleh presenter. Acara ini berdurasi 2 jam mulai pukul 16.00 WIB sampai dengan pukul 18.00 WIB dan di siarkan langsungdari lobby Jogja Tv pada hari sabtu sore.

C.PROSES PELAKSANAAN PRODUKSI SIARAN LIVE 1.Pra-Produksi

a.Mencari Narasumber/Tamu/Artis

Sebelum memulai suatu bulan yang baru biasanya Produser Eksekutif, Produser Pelaksana, Assisten Produser melakukan rapat guna membahas dan

menentukan narasumber maupun artis. Untuk setiap acara masing – masing

narasumber di hubungi langsung oleh Produser Pelaksana, dan penulis di beri kepercayaan untuk mencari dan menghubungi narasumber maupun komunitas – komunitas yang ada di sekitar Yogyakarta untuk tampil di Jogja Music Nation.


(42)

Kemudian setelah mendapatkan tamu, artis maupun narasumber tersebut makan Produser, Assisten Produser menyusun jadwal siapa yang akan tampil pada acara tersebut. Yang ditulis sesuai dengan jadwal hari dan tanggal serta nomer telepon yang dapat di hubungi supaya memudahkan untuk berkoordinasi dengan tamu, narasumber maupun komunitas tersebut.

c.Membuat Rundown Acara

Sebelum acara di mulai biasanya mendata nama – nama dari personil band, pemain musik dan penyanyi yang akan tampil, serta meminta daftar urutan lagu – lagu yang akan di nyanyikan. Biasanya penulis juga meminta kelengkapan data misalnya alamat facebook dan twitter dari band tersebut serta alamat tempat band tersebut berkumpul. Setelah mendapatkan data –data yang lengkap penulis membuat rundown di ruang produser.

d.Menyiapkan Tamu Yang Akan Tampil

Jika rundown sudah di buat maka selanjutnya penulis menyuruh band maupun orkes atau pemain musik beserta penyanyi untuk check sound terlebih dahulu dengan menyanyikan lagu secara berurutan. Dan setelah cek sound maka penulis menuruh pemain musik untuk make up terlebih dahulu sebelum on air supaya penampilan terlihat menarik ketika tampil di televisi.


(43)

2.Produksi

Acara live di laksanakan tepat pada jam tayang sesuai dengan rundown,. Produser Pelaksana biasanya berada di ruang Master Control dan penulis berada di studio 1 untuk memandu jalannya acara live tersebut. Biasanya penulis membantu mengarahkan presenter, penyanyi, pemain musik dan menyiapkan kameramen untuk dapat bersiap ketika akan on air. Sebagai pemandu atau pengarah studio penulis juga menanyakan alat musik apa yang akan di mainkan pertama kali supaya dapat langsung di ambil gambarnya oleh kamera. Sambil di pandu oleh Produser Pelaksana penulis juga memberi aba – aba kapan presenter mulai berbicara, kapan pemain musik mulai memainkan alat musiknya dan penulis juga memberitahukan urutan runwond selanjutnya pada presenter, pengisi acara dan juga kameramen supaya semua crew dapat bersiap dan produksi siaran live dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan rundown yang ada.

3.Pasca Produksi

Setelah produksi acara live di laksanakan maka Produser eksekutif, produser hiburan, ass. Produser dan Pengarah studio melihat hasilnya yang di tayangkan ulang melalui komputer untuk melihat dan mengevaluasi apa yang kurang maupun mencermati hal – hal apa saja yang harus di perbaiki supaya acara live berikutnya tidak terjadi kesalahan yang sama maupun acara live tersebut dapat lebih di


(44)

kembangkan supaya dapat lebih menghibur dan menjadi tontonan yang menarik bagi masyarakat yang menyaksikan tayangan tersebut.

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PROGRAM ACARA LIVE HIBURAN * KELEBIHAN PROGRAM ACARA LIVE

1. Acara yang di tayangkan lebih interaktif karena penonton yang menyaksikan dari studio maupun penonton dirumah dapat ikut serta berinteraktif dengan presenter dan bintang tamu melalui telepon.

2. Acara yang ditayangkan live lebih menarik dan menantang karena crew yang bertugas dituntut untuk lebih cermat dalam pelaksanaan siaran live tersebut sehingga dapat memberikan sajian hiburan yang menarik dan jauh dari SARA.

3.Acara yang ditayangkan secara live tidak dapat direkayasa sehingga semua crew yang bertugas harus bekerjasama untuk menampilkan sesuatu yang terbaik, menampilkan gambar yang terbaik untuk dapat disiarkan langsung tanpa adanya editing terlebih dahulu.

*KEKURANGAN PROGRAM ACARA LIVE

1. Acara yang disiarkan langsung tidak melalui proses editing sehingga sering kali ada kata yang seharusnya tidak di ucapkan namun tidak sempat di hilangkan namun


(45)

hal tersebut dapat menjadi evaluasi bagi presenter untuk dapat lebih berhati – hati dalam bertutur.

2.Dalam proses siaran live sering kali terjadi keterlambatan siaran karena bintang tamu yang datang terlambat sehingga membuat acara menjadi tidak tepat waktu jika terjadi hal seperti itu produser harus berpikir kreatif untuk mengatur waktu.

3.Jika ada suatu kesalahan yang dilakukan oleh presenter, bintang tamu maupun crew maka dapat terlihat langsung dan tidak dapat di edit terlebih dahulu sehingga sebelum acara live dilaksanakan maka harus dipastikan bahwa semua pengisi acara sudah berlatih dan check sound dengan baik supaya dapat menampilkan sesuatu yang terbaik dan tidak terdapat kesalahan saat proses siaran live berlangsung.


(46)

BAB V

PENUTUP

A.KESIMPULAN

PT. Yogyakarta Tugu Televisi yang beralamat di Jl. Wonosori, KM.9, Sendang Tirto, Brebah, Sleman merupakan tempat dimana penulis melakukan Kuliah Kerja Media (KKM) selama dua bulan dari 1 februari 2012 sampai dengan 1 april 2012. Selama mengikuti KKM penulis mendapatkan banyak pengalaman dalam dunia penyiaran khususnya produksi acara yang disiarkan live distudio. Penulis diberi kepercayaan memandu suatu acara bahkan terjun langsung mulai dari pra produksi, produksi dan pasca produksi dan mengikuti beberapa evaluasi dan rapat yang diadakan produser untuk memajukan dan membuat acara menjadi lebih menarik.

Selama KKM penulis banyak belajar mengenai cara membuat rundown, bagaimana memandu pemain musik, penyanyi dan presenter serta semua pendukung acara pada saat produksi acara live dilaksanakan.

Setelah penulis menyelesaikan KKM maka penulis dapat menggunakan semua yang penulis pelajari selama melaksanakan KKM untuk menulis Laporan Tugas Akhir guna memperoleh gelar Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan. Dan kemudian dapat menggunakan ketrampilan dan ilmu pengetahuan yang didapat dari KKM untuk kemudian diterapkan dalam dunia kerja.


(47)

A. SARAN

1. Saran untuk Lembaga Pendidikan

a. Pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) dilaksanakan dua kali pada semester pertengahan dan semester akhir, supaya mahasiswa dapat mengenal dunia penyiaran dan dapat belajar langsung sebelum mahasiswa melaksanakan magang dan membuat laporan Tugas Akhir.

b. Semakin ditingkatkan lagi kemajuan dalam penggunaan teknologi media online untuk kelancaran dan informasi mengenai Kuliah Kerja Media (KKM) yang sangat

memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan data – data mengenai KKM dan

mendownload materi–materi yang bermanfaat selama pelaksanaan KKM.

2. Saran untuk Jogja TV

a. Mengingat bahwa acara yang ditayangkan secara langsung tidak dapat melalui proses editing maka sangat perlu diadakannya breifing sebelum pelaksanaan acara live dimulai supaya presenter dan semua crew yang bertugas dapat mengantisipasi terjadinya kesalahan pada saat acara produksi siaran live.

b. Bukan suatu kebetulan atau hal yang lazim dilakukan seorang presenter yang datang terlambat pada saat akan menjadi seorang presenter, dengan keterlambatan seorang presenter dapat membuat acara menjadi molor dan harus mengubah rundown yang sudah dibuat, untuk itu perlu ditegaskan dan diinformasikan kepada presenter


(48)

supaya dapat belajar professional untuk datang dan makeup satu jam sebelum acara live dimulai.

c. Sebaiknya sebelum produksi acara live dimlai, alangkah baiknya jika bagian teknisi dan kameramen melakukan pengecekkan kabel dan sambungan – sambungan yang ada distudio karena kemungkinan dengan penggeseran dan pergerakan kamera dapat mengubah setting kabel dll. Jadi sebaiknya dicek ulang supaya tidak terjadi ganguang atau kerusakan pada saat produksi acara siaran live berlangsung.

d. Perlu adanya kerjasama yang baik antar crew dan master control terkhusus bagian kameramen dan switcher, kameramen harus lebih jeli melihat pengambilan gambar pada saat switcher memindah gambar, supaya kameramen tidak masuk atau tidak tampil dalam layar televisi.


(49)

DAFTAR PUSTAKA

Morissan, M.A. 2008. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta. Kencana.

Effendy, Onong Uchjana.1984. TV Siaran Teori dan Praktek. Bandung: Mandar Maju.

Darwanto SS, Drs. 1995. Produksi Acara Televisi. Yogyakarta; Duta Wacana. Baksin, Askurifai. 2006. Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.


(1)

kembangkan supaya dapat lebih menghibur dan menjadi tontonan yang menarik bagi masyarakat yang menyaksikan tayangan tersebut.

D. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PROGRAM ACARA LIVE HIBURAN * KELEBIHAN PROGRAM ACARA LIVE

1. Acara yang di tayangkan lebih interaktif karena penonton yang menyaksikan dari studio maupun penonton dirumah dapat ikut serta berinteraktif dengan presenter dan bintang tamu melalui telepon.

2. Acara yang ditayangkan live lebih menarik dan menantang karena crew yang bertugas dituntut untuk lebih cermat dalam pelaksanaan siaran live tersebut sehingga dapat memberikan sajian hiburan yang menarik dan jauh dari SARA.

3.Acara yang ditayangkan secara live tidak dapat direkayasa sehingga semua crew yang bertugas harus bekerjasama untuk menampilkan sesuatu yang terbaik, menampilkan gambar yang terbaik untuk dapat disiarkan langsung tanpa adanya

editing terlebih dahulu.

*KEKURANGAN PROGRAM ACARA LIVE

1. Acara yang disiarkan langsung tidak melalui proses editing sehingga sering kali ada kata yang seharusnya tidak di ucapkan namun tidak sempat di hilangkan namun


(2)

hal tersebut dapat menjadi evaluasi bagi presenter untuk dapat lebih berhati – hati dalam bertutur.

2.Dalam proses siaran live sering kali terjadi keterlambatan siaran karena bintang tamu yang datang terlambat sehingga membuat acara menjadi tidak tepat waktu jika terjadi hal seperti itu produser harus berpikir kreatif untuk mengatur waktu.

3.Jika ada suatu kesalahan yang dilakukan oleh presenter, bintang tamu maupun

crew maka dapat terlihat langsung dan tidak dapat di edit terlebih dahulu sehingga

sebelum acara live dilaksanakan maka harus dipastikan bahwa semua pengisi acara sudah berlatih dan check sound dengan baik supaya dapat menampilkan sesuatu yang terbaik dan tidak terdapat kesalahan saat proses siaran live berlangsung.


(3)

BAB V

PENUTUP

A.KESIMPULAN

PT. Yogyakarta Tugu Televisi yang beralamat di Jl. Wonosori, KM.9, Sendang Tirto, Brebah, Sleman merupakan tempat dimana penulis melakukan Kuliah Kerja Media (KKM) selama dua bulan dari 1 februari 2012 sampai dengan 1 april 2012. Selama mengikuti KKM penulis mendapatkan banyak pengalaman dalam dunia penyiaran khususnya produksi acara yang disiarkan live distudio. Penulis diberi kepercayaan memandu suatu acara bahkan terjun langsung mulai dari pra produksi, produksi dan pasca produksi dan mengikuti beberapa evaluasi dan rapat yang diadakan produser untuk memajukan dan membuat acara menjadi lebih menarik.

Selama KKM penulis banyak belajar mengenai cara membuat rundown, bagaimana memandu pemain musik, penyanyi dan presenter serta semua pendukung acara pada saat produksi acara live dilaksanakan.

Setelah penulis menyelesaikan KKM maka penulis dapat menggunakan semua yang penulis pelajari selama melaksanakan KKM untuk menulis Laporan Tugas Akhir guna memperoleh gelar Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan. Dan kemudian dapat menggunakan ketrampilan dan ilmu pengetahuan yang didapat dari KKM untuk kemudian diterapkan dalam dunia kerja.


(4)

A. SARAN

1. Saran untuk Lembaga Pendidikan

a. Pelaksanaan Kuliah Kerja Media (KKM) dilaksanakan dua kali pada semester pertengahan dan semester akhir, supaya mahasiswa dapat mengenal dunia penyiaran dan dapat belajar langsung sebelum mahasiswa melaksanakan magang dan membuat laporan Tugas Akhir.

b. Semakin ditingkatkan lagi kemajuan dalam penggunaan teknologi media online untuk kelancaran dan informasi mengenai Kuliah Kerja Media (KKM) yang sangat

memudahkan mahasiswa untuk mendapatkan data – data mengenai KKM dan

mendownload materi–materi yang bermanfaat selama pelaksanaan KKM.

2. Saran untuk Jogja TV

a. Mengingat bahwa acara yang ditayangkan secara langsung tidak dapat melalui proses editing maka sangat perlu diadakannya breifing sebelum pelaksanaan acara

live dimulai supaya presenter dan semua crew yang bertugas dapat mengantisipasi

terjadinya kesalahan pada saat acara produksi siaran live.

b. Bukan suatu kebetulan atau hal yang lazim dilakukan seorang presenter yang datang terlambat pada saat akan menjadi seorang presenter, dengan keterlambatan seorang presenter dapat membuat acara menjadi molor dan harus mengubah rundown


(5)

supaya dapat belajar professional untuk datang dan makeup satu jam sebelum acara

live dimulai.

c. Sebaiknya sebelum produksi acara live dimlai, alangkah baiknya jika bagian teknisi dan kameramen melakukan pengecekkan kabel dan sambungan – sambungan yang ada distudio karena kemungkinan dengan penggeseran dan pergerakan kamera dapat mengubah setting kabel dll. Jadi sebaiknya dicek ulang supaya tidak terjadi ganguang atau kerusakan pada saat produksi acara siaran live berlangsung.

d. Perlu adanya kerjasama yang baik antar crew dan master control terkhusus bagian kameramen dan switcher, kameramen harus lebih jeli melihat pengambilan gambar pada saat switcher memindah gambar, supaya kameramen tidak masuk atau tidak tampil dalam layar televisi.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Morissan, M.A. 2008. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta. Kencana.

Effendy, Onong Uchjana.1984. TV Siaran Teori dan Praktek. Bandung: Mandar Maju.

Darwanto SS, Drs. 1995. Produksi Acara Televisi. Yogyakarta; Duta Wacana. Baksin, Askurifai. 2006. Jurnalistik Televisi: Teori dan Praktik. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.