Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei atas Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama "X").

(1)

viii

ABSTRACT

The purpose of this research is to determine the effect of taxpayer’s perception of tax penalties on taxpayer’s compliance. Population of this research are all individual taxpayer’s who are registered in one of small Tax Office in Bandung. The sampling technique was used by simple random sampling. The number of samples which is determined by Slovin method with the critical value of 5% is 100 respondent. Simple linear regression analysis was used to examine a relationship of dependent variable to independent variable. The results of this research showed taxpayer’s perception of tax penalties have affect on taxpayer compliance, by influenced for amount 26.1%, whereas the remaining 73.9 % by other factors not observed.


(2)

ix

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh persepsi Wajib Pajak mengenai sanksi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama “X”. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random sederhana. Penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin dengan nilai kritis yang digunakan adalah 5% sehingga didapatkan jumlah sampel sebanyak 100 responden. Selanjutnya, digunakan analisis regresi linier sederhana untuk menguji hubungan variabel dependen terhadap variabel independen. Hasil penelitian menunjukkan persepsi Wajib Pajak mengenai sanksi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak, dengan persentase pengaruh sebesar 26,1%, sedangkan sisanya sebesar 73,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati. Kata-kata kunci : Persepsi Wajib Pajak, Sanksi Perpajakan, Kepatuhan Wajib Pajak


(3)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 4

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS ... 7

2.1 Kajian Pustaka ... 7

2.1.1 Definisi Pajak ... 7

2.1.2 Fungsi Pajak ... 8


(4)

xi

2.1.4 Pembagian Hukum Pajak ... 10

2.1.5 Keadilan Pajak ... 11

2.1.6 Prinsip Keadilan Pajak ... 12

2.1.7 Definisi Persepsi... 13

2.1.8 Faktor-faktor yang Memengaruhi Persepsi ... 13

2.1.9 Definisi Wajib Pajak ... 15

2.1.10 Definisi Sanksi Perpajakan ... 15

2.1.11 Definisi Sanksi Administrasi. ... 16

2.1.11.1 Sanksi Adminitrasi Berupa Denda ... 16

2.1.11.2 Sanksi Administrasi Berupa Kenaikan. ... 17

2.1.11.3 Sanksi Administrasi Berupa Bunga ... 19

2.1.12 Definisi Sanksi Pidana ... 21

2.1.13 Definisi Kepatuhan Wajib Pajak ... 24

2.1.14 Kriteria Wajib Pajak Patuh... 25

2.1.15 Macam-macam Kepatuhan... 26

2.1.16 Teori Kepatuhan ... 27

2.2 Landasan Teori ... 28

2.2.1 Theory of Reasoned Action (TRA) ... 28

2.2.2 Teori Atribusi ... 29

2.3 Kerangka Pemikiran . ... 30

2.4 Pengembangan Hipotesis ... 31

2.4.1 Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ... 31

BAB III METODE PENELITIAN... 33

3.1 Jenis Penelitian ... 33

3.2 Populasi dan Sampel ... 33


(5)

xii

3.4 Definisi Operasional Variabel ... 35

3.5 Metode Pengumpulan Data ... 36

3.6 Uji Kualitas Data ... 36

3.6.1 Uji Validitas ... 36

3.6.2 Uji Reliabilitas ... 37

3.7 Uji Asumsi Klasik ... 37

3.7.1 Uji Normalitas ... 37

3.8 Metode Analisis Data ... 38

3.9 Metode Suksesif Internal (MSI) ... 39

3.10 Analisis Regresi Linier Sederhana ... 40

3.11 Menilai Goodness of Fit Suatu Model ... 41

3.11.1 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) . ... 41

3.11.2 Koefisien Determinasi ... 42

3.12 Analisis Koefisien Korelasi Pearson ... 42

3.13 Korelasi Pearson Product Moment ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 44

4.1.1 Uji Validitas ... 44

4.1.2 Uji Reliabilitas ... 45

4.2 Analisis Deskriptif Data Penelitian ... 46

4.2.1 Variabel Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Perpajakan ... 46

4.2.1.1 Sanksi Pidana yang dikenakan Cukup Berat ... 48

4.2.1.2 Sanksi Administrasi yang dikenakan Tidak Memberatkan (Ringan)... 49

4.2.1.3 Sanksi Pajak dikenakan Tanpa Toleransi ... 51

4.2.1.4 Sanksi Pajak Merupakan Sarana Mendidik Wajib Pajak .. 52


(6)

xiii

4.2.2.1 Wajib Pajak Menghitung dan Melaporkan SPT dengan

Benar ... 55

4.2.2.2 Wajib Pajak Menyampaikan SPT Tepat Waktu ... 57

4.2.2.3 Wajib Pajak Membayar Pajak Terutang Tepat Waktu ... 58

4.3 Uji Asumsi Dasar ... 59

4.3.1 Uji Normalitas Data ... 60

4.4 Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Perpajakan terhadap Kepatuhan Wajib Pajak ... 60

4.4.1 Analisis Koefisien Korelasi Pearson Product Moment ... 60

4.4.2 Analisis Persamaan Regresi Linear Sederhana ... 61

4.4.3 Analisis Koefisien Determinasi ... 63

4.4.4 Pengujian Hipotesis (Uji-t) ... 64

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 66

5.1 Simpulan ... 66

5.2 Saran . ... 66

5.3 Keterbatasan Penelitian ... 67

DAFTAR PUSTAKA ... 68

LAMPIRAN ... 70


(7)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Persepsi ... 14 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ... 30 Gambar 4.1 Kurva Uji-t Dua Pihak... 65


(8)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Kontribusi Penerimaan Pajak Terhadap APBN dan Penerimaan

Dalam Negeri ... 1

Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu ... 3

Tabel 2.1 Sanksi Administrasi Berupa Denda ... 16

Tabel 2.2 Sanksi Administrasi Berupa Kenaikan ... 18

Tabel 2.3 Sanksi Administrasi Berupa Bunga ... 19

Tabel 2.4 Sanksi Pidana ... 23

Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel ... 35

Tabel 3.2 Koefisien Korelasi dan Taksirannya ... 43

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Perpajakan (X) ... 44

Tabel 4.2 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y) ... 45

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner ... 45

Tabel 4.4 Skor Jawaban Responden terhadap Item-Item Pernyataan pada Variabel Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Perpajakan (X) ... 47

Tabel 4.5 Skor Jawaban Responden terhadap Indikator Sanksi Pidana yang dikenakan Cukup Berat ... 48

Tabel 4.6 Skor Jawaban Responden terhadap Indikator Sanksi Administrasi yang dikenakan Tidak Memberatkan (Ringan) ... 50

Tabel 4.7 Skor Jawaban Responden terhadap Indikator Sanksi Pajak dikenakan Tanpa Toleransi ... 51

Tabel 4.8 Skor Jawaban Responden terhadap Indikator Sanksi Pajak Merupakan Sarana Mendidik Wajib Pajak ... 53

Tabel 4.9 Skor Jawaban Responden terhadap Item-Item Pernyataan pada Variabel Kepatuhan Wajib Pajak (Y) ... 54


(9)

xvi

Tabel 4.10 Skor Jawaban Responden terhadap Indikator Wajib Pajak Menghitung dan Melaporkan SPT dengan Benar ... 56 Tabel 4.11 Skor Jawaban Responden terhadap Indikator Wajib Pajak

Menyampaikan SPT Tepat Waktu ... 57 Tabel 4.12 Skor Jawban Responden terhadap Indikator Wajib Pajak Membayar

Pajak Terutang Tepat Waktu ... 59 Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas ... 60 Tabel 4.14 Koefisien Korelasi dan Taksirannya ... 61


(10)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Kuesioner Penelitian ... 70

Lampiran B Data Kuesioner Ordinal ... 74

Lampiran C Data Suksesif Internal (MSI) ... 77

Lampiran D Nilai Kritis (Critical Value) ... 81

Lampiran E Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 84

Lampiran F Hasil Uji Normalitas (Kolmogorov Smirnov) ... 86


(11)

1

Universitas Kristen Maranatha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat melakukan pembangunan di segala bidang. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pajak (DJP) telah menetapkan pajak sebagai komponen strategis agar perencanaan pembangunan tetap berlanjut. Hal ini tercermin dari besarnya kontribusi penerimaan pajak terhadap APBN dan penerimaan dalam negeri sejak tahun 2010-2014 yang cukup signifikan yaitu mencapai lebih dari 70%, sebagaimana disajikan pada tabel 1.1 sebagai berikut:

Tabel 1.1

Kontribusi Penerimaan Pajak Terhadap APBN dan Penerimaan Dalam Negeri (2010-2014)

(Dalam Triliun Rupiah)

Tahun APBN

Penerimaan Dalam Negeri

Penerimaan Pajak

Penerimaan Pajak Terhadap APBN (%)

Penerimaan Pajak Terhadap Penerimaan

Dalam Negeri (%)

2010 995,3 992,2 723,3 72,67 72,90

2011 1.210,6 1.205,3 873,9 72,19 72,50

2012 1.338,1 1.332,3 980,5 73,28 73,59

2013 1.502,0 1.497,5 1.148,4 76,46 76,69

2014 1.667,1 1.665,8 1.280,4 76,80 76,86

Sumber: Data Pokok Nota Keuangan yang telah diolah

Mengingat begitu pentingnya peranan pajak, maka pemerintah dalam hal ini DJP telah melakukan berbagai upaya untuk memaksimalkan penerimaan pajak. Salah satu


(12)

BAB I Pendahuluan 2

Universitas Kristen Maranatha

upaya yang dilakukan DJP adalah melalui reformasi peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan yaitu dengan diberlakukannya self assessment system sejak tahun 1984 (Kompas, 2011).

Dengan berlakunya self assessment system belum secara langsung meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak. Menurut Direktur Jenderal Pajak Fuad Rachmany, tingkat kepatuhan Wajib Pajak Badan maupun Wajib Pajak Orang Pribadi dalam melaksanakan kewajiban perpajakan masih rendah. Berdasarkan data di lingkungan DJP, total jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2014 diperkirakan sebesar 240 juta, dan tercatat 60 juta penduduk mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak Orang Pribadi, namun dari jumlah tersebut hanya 25 juta yang sudah membayar pajak. Begitu pula dengan Wajib Pajak Badan, tercatat 5 juta badan usaha yang ada di Indonesia, namun hanya 250 ribu badan usaha yang membayar pajak dan melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) (Bisnis Indonesia, 2014).

Menurut Fuad Rachmany, masih lemahnya penegakan hukum merupakan salah satu faktor utama yang menyebabkan tingkat kepatuhan Wajib Pajak di Indonesia masih rendah disamping kurangnya kesadaran Wajib Pajak dalam membayar pajak. Oleh karenanya, law enforcement merupakan hal yang sangat penting untuk memberikan efek jera bagi pengemplang pajak bahwa pajak adalah hal yang sangat serius karena merupakan suatu instrumen negara yang berfungsi meningkatkan kesejahteraan rakyat (Berita Satu, 2013).

Sejumlah regulasi disempurnakan oleh DJP di antaranya dengan memperluas basis pajak dan meningkatkan penegakan hukum. Salah satu bentuk penegakan hukum


(13)

BAB I Pendahuluan 3

Universitas Kristen Maranatha

pajak adalah pengenaan sanksi perpajakan (Kompas, 2015). Pada hakikatnya, pengenaan sanksi perpajakan adalah untuk kepentingan tertib administrasi dan meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajibannya (Pasal 7 Ayat 1 UU KUP).

Beberapa penelitian terdahulu mengenai kepatuhan Wajib Pajak disajikan pada tabel 1.2 berikut ini:

Tabel 1.2 Penelitian Terdahulu No Nama

Peneliti

Sumber Judul Penelitian Hasil Penelitian

1. Muliari dan Setiawan (2011) E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.6,No.1, Januari 2011 Diakses dari: http://ojs.unud.ac. id/index.php/jiab/ article/view/2641

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak (Survei atas Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Denpasar Timur.

Persepsi Wajib Pajak tentang sanksi perpajakan dan kesadaran Wajib Pajak berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan pelaporan Wajib Pajak.

2. Rahman (2011) E-Jurnal Ekonomi Manajemen Sumber Daya Universitas Muhammadiyah Surakarta Vol.12,No.2, Desember 2011 Diakses dari: https://publikasiil miah.ums.ac.id/ha ndle/123456789/2 905

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, dan Pelayanan Fiskus Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei atas Wajib Pajak Badan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Klaten). Persepsi Wajib Pajak tentang sanksi perpajakan, kesadaran Wajib Pajak, dan pelayanan fiskus berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.


(14)

BAB I Pendahuluan 4

Universitas Kristen Maranatha

3. Pratiwi dan Setiawan (2014) E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol. 6, No. 1 hal. 139-153, Januari 2014 Diakses dari: http://ojs.unud.ac. id/index.php/Aku ntansi/article/vie w/7795

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan,

Kondisi Keuangan Perusahaan, dan Persepsi

Wajib Pajak Tentang Sanksi

Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak

(Survei atas Wajib Pajak Reklame di Dinas Pendapatan Kota Denpasar)

Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Kondisi Keuangan, dan Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

Berdasarkan fenomena rendahnya kepatuhan Wajib Pajak sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka peneliti tertarik untuk meneliti faktor apa yang dapat memengaruhi tingkat kepatuhan Wajib Pajak, dalam hal ini bagaimana Pengaruh

Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei atas Wajib Pajak Orang Pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama “X”).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan pokok permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana persepsi Wajib Pajak mengenai penerapan sanksi perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama “X”.


(15)

BAB I Pendahuluan 5

Universitas Kristen Maranatha

2. Apakah terdapat pengaruh persepsi Wajib Pajak mengenai sanksi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka maksud dan tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui persepsi Wajib Pajak mengenai penerapan sanksi perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama “X”.

2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi Wajib Pajak mengenai sanksi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

1.4 Manfaat Penelitian

Setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya maupun yang secara langsung terkait di dalamnya. Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan perpajakan, melalui pembuktian suatu teori bahwa perilaku manusia didasarkan pada persepsi mengenai realitas yang ada. Sehingga persepsi memengaruhi perilaku, pandangan ini yang disebut teori persepsi diri. Relevansinya dengan penelitian ini adalah persepsi memengaruhi sikap Wajib Pajak agar menjadi patuh.


(16)

BAB I Pendahuluan 6

Universitas Kristen Maranatha

2. Manfaat Praktis

Dapat memberikan masukan yang berarti bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama “X” dalam meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak, khususnya melalui perspektif persepsi Wajib Pajak mengenai sanksi perpajakan.


(17)

66

Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Dari hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian tentang Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Persepsi Wajib Pajak mengenai penerapan sanksi perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama “X” termasuk dalam kategori baik.

2. Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Perpajakan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, dengan persentase pengaruh sebesar 26,1%, sedangkan sisanya sebesar 73,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.

5.2Saran

Beberapa saran yang dapat disampaikan berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama “X” diharapkan dapat menerapkan dan meningkatkan penegakkan sanksi perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku sehingga persepsi Wajib Pajak mengenai penerapan sanksi perpajakan lebih meningkat, yaitu dari kategori baik menjadi kategori sangat baik.

2. Besarnya pengaruh persepsi Wajib Pajak mengenai sanksi perpajakan sebesar 26,1% artinya kepatuhan Wajib Pajak lebih banyak dipengaruhi oleh hal lain selain persepsi Wajib Pajak mengenai sanksi perpajakan.Berdasarkan kesimpulan


(18)

BAB V Simpulan dan Saran 67

Universitas Kristen Maranatha

tersebut, peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menambah variabel-variabel lain yang belum penulis amati sehingga dapat memberikan saran-saran lain kepada Kantor Pelayanan Pajak untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.

3. Teori persepsi diri menyatakan bahwa persepsi memengaruhi perilaku. Kesimpulan pada penelitian ini adalah persepsi Wajib Pajak mengenai sanksi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak, berarti teori persepsi diri telah terbukti kebenarannya bahwa persepsi memengaruhi perilaku. Oleh karenanya, peneliti menyarankan kepada Kantor Pelayanan Pajak “X” untuk menerapkan sanksi perpajakan yang tegas terhadap pada pelanggarnya sehingga persepsi Wajib Pajak terhadap sanksi perpajakan bernilai positif yang memberikan dampak positif terhadap perilaku yaitu patuhnya Wajib Pajak.

5.3Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan baik dari besarnya sampel penelitian yang hanya berjumlah 100 Wajib Pajak maupun dari variabilitas sampel. Oleh karena itu, bagi peneliti selanjutnya sebaiknya meningkatkan jumlah sampel yang diolah yaitu harus mencapai batasan sampel minimal sehingga kesimpulan yang ditarik dapat berlaku secara umum. Selain itu, perlu diperhatikan variabilitas sampel misalnya Wajib Pajak Badan, Bentuk Usaha Tetap (BUT).


(19)

68

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, O. (2011). Mendongkrak Pendapatan, Memastikan Keadilan.Kompas, 30 September 2011 diakses dari http://m.kompas.com/health/read/2011/ 09/30/09472618/Mendongkrak.Pendapatan.Memastikan.Keadilanpada

Tanggal 29 Maret 2015.

Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Cetakan V April 2011. Penerbit: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Jogiyanto, H.M. 2012. Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE.

Jonathan Sarwono. 2009. Statistik Itu Mudah: Panduan Lengkap untuk Belajar Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: Andi

Kristianto, F. (2014). Fuad Rahmany: Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Masih Rendah. Bisnis Indonesia, 7 September 2014 diakses dari http://m.bisnis.com/ finansial/read/20140907/10/255668/fuad-rahmany-tingkat-kepatuhan-wajib-pajak-masih-rendah pada tanggal 24 Maret 2015.

Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Edisi Revisi 2009. Yogyakarta: Andi

Marihot P. Siahaan. 2010. Hukum Pajak Elementer. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Muliari, N. & Setiawan P. (2011). Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak (Survei atas Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Denpasar Timur). E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.6, No.1, Januari 2011.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 74/PMK.03/2012 Tentang Tata Cara Penetapan Dan Pencabutan Penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu Dalam Rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak.

Pratiwi, I. & Setiawan P. (2014). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Kondisi Keuangan Perusahaan, dan Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei atas Wajib Pajak Reklame di Dinas Pendapatan Kota Denpasar). E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.6:139-153, No.1, Januari 2014.

Rahman. (2011). Pengaruh Penerapan Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan, Kesadaran Wajib Pajak, dan Pelayanan Fiskus terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei atas Wajib Pajak Badan di KPP Pratama Klaten. E-Jurnal


(20)

69

Ekonomi Manajemen Sumber Daya Universitas Muhammadiyah Surakarta, Vol. 12, No. 2, Desember 2011.

Robbins, Stephen P.& Judge, Timothy A. 2009. Perilaku Organisasi. Edisi 12. Penerjemah Diana Angelica, et al. Jakarta: Salemba Empat.

Siti K. Rahayu. 2010. Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Siti Resmi. 2013. Perpajakan: Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat.

Soerjono Soekanto. 2012. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. Edisi 1 Cetakan ke-21. Penerbit: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan ke-23 September 2013. Bandung: Alfabeta.

Sunjoyo, et al. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung: Alfabeta.

Suryowati, Estu. (2015). Januari 2015, Realisasi Penerimaan Pajak Lebih Rendah Rp 7 Triliun dari Target.Kompas, 12 Februari 2015 diakses dari http:// bisniskeuangankompas.com/read/2015/02/12/203454626/Januari.2015.Realis asi.Penerimaan.Pajak.Lebih.Rendah.Rp.7.Triliun.dari.Targetpada tanggal 24 Maret 2015.

Syukro, Ridho. (2013). Dirjen Pajak : Tiga Alasan Penerimaan Pajak Rendah. Berita Satu, 21 November 2013 diakses dari http://m.beritasatu.com/ekonomi /151417-dirjen-pajak-tiga-alasan-penerimaan-pajak-rendah pada tanggal 24 Maret 2015.

Ulber Silalahi. 2009. Metode Penelitian Sosial. Cetakan Pertama Februari 2009. Bandung : PT Refika Aditama.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan.


(1)

BAB I Pendahuluan 5

2. Apakah terdapat pengaruh persepsi Wajib Pajak mengenai sanksi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka maksud dan tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui persepsi Wajib Pajak mengenai penerapan sanksi perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama “X”.

2. Untuk mengetahui pengaruh persepsi Wajib Pajak mengenai sanksi perpajakan terhadap kepatuhan Wajib Pajak.

1.4 Manfaat Penelitian

Setiap penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya maupun yang secara langsung terkait di dalamnya. Adapun manfaat penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong perkembangan ilmu pengetahuan perpajakan, melalui pembuktian suatu teori bahwa perilaku manusia didasarkan pada persepsi mengenai realitas yang ada. Sehingga persepsi memengaruhi perilaku, pandangan ini yang disebut teori persepsi diri. Relevansinya


(2)

Universitas Kristen Maranatha 2. Manfaat Praktis

Dapat memberikan masukan yang berarti bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama “X” dalam meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak, khususnya melalui perspektif persepsi Wajib Pajak mengenai sanksi perpajakan.


(3)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Dari hasil analisa dan pengolahan data pada penelitian tentang Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Persepsi Wajib Pajak mengenai penerapan sanksi perpajakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama “X” termasuk dalam kategori baik.

2. Persepsi Wajib Pajak Mengenai Sanksi Perpajakan berpengaruh terhadap Kepatuhan Wajib Pajak, dengan persentase pengaruh sebesar 26,1%, sedangkan sisanya sebesar 73,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diamati.

5.2Saran

Beberapa saran yang dapat disampaikan berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kantor Pelayanan Pajak Pratama “X” diharapkan dapat menerapkan dan meningkatkan penegakkan sanksi perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku sehingga persepsi Wajib Pajak mengenai penerapan sanksi perpajakan lebih meningkat, yaitu dari kategori baik menjadi kategori sangat baik.


(4)

Universitas Kristen Maranatha tersebut, peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menambah variabel-variabel lain yang belum penulis amati sehingga dapat memberikan saran-saran lain kepada Kantor Pelayanan Pajak untuk meningkatkan kepatuhan Wajib Pajak.

3. Teori persepsi diri menyatakan bahwa persepsi memengaruhi perilaku. Kesimpulan pada penelitian ini adalah persepsi Wajib Pajak mengenai sanksi perpajakan berpengaruh terhadap kepatuhan Wajib Pajak, berarti teori persepsi diri telah terbukti kebenarannya bahwa persepsi memengaruhi perilaku. Oleh karenanya, peneliti menyarankan kepada Kantor Pelayanan Pajak “X” untuk menerapkan sanksi perpajakan yang tegas terhadap pada pelanggarnya sehingga persepsi Wajib Pajak terhadap sanksi perpajakan bernilai positif yang memberikan dampak positif terhadap perilaku yaitu patuhnya Wajib Pajak.

5.3Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan baik dari besarnya sampel penelitian yang hanya berjumlah 100 Wajib Pajak maupun dari variabilitas sampel. Oleh karena itu, bagi peneliti selanjutnya sebaiknya meningkatkan jumlah sampel yang diolah yaitu harus mencapai batasan sampel minimal sehingga kesimpulan yang ditarik dapat berlaku secara umum. Selain itu, perlu diperhatikan variabilitas sampel misalnya Wajib Pajak Badan, Bentuk Usaha Tetap (BUT).


(5)

68

DAFTAR PUSTAKA

Basuki, O. (2011). Mendongkrak Pendapatan, Memastikan Keadilan.Kompas, 30 September 2011 diakses dari http://m.kompas.com/health/read/2011/ 09/30/09472618/Mendongkrak.Pendapatan.Memastikan.Keadilanpada

Tanggal 29 Maret 2015.

Imam Ghozali. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 19. Cetakan V April 2011. Penerbit: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Jogiyanto, H.M. 2012. Metodologi Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. Edisi Kelima. Yogyakarta: BPFE.

Jonathan Sarwono. 2009. Statistik Itu Mudah: Panduan Lengkap untuk Belajar Komputasi Statistik Menggunakan SPSS 16. Yogyakarta: Andi

Kristianto, F. (2014). Fuad Rahmany: Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Masih Rendah. Bisnis Indonesia, 7 September 2014 diakses dari http://m.bisnis.com/ finansial/read/20140907/10/255668/fuad-rahmany-tingkat-kepatuhan-wajib-pajak-masih-rendah pada tanggal 24 Maret 2015.

Mardiasmo. 2009. Perpajakan. Edisi Revisi 2009. Yogyakarta: Andi

Marihot P. Siahaan. 2010. Hukum Pajak Elementer. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Muliari, N. & Setiawan P. (2011). Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak (Survei atas Wajib Pajak Orang Pribadi pada KPP Pratama Denpasar Timur). E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.6, No.1, Januari 2011.

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 74/PMK.03/2012 Tentang Tata Cara Penetapan Dan Pencabutan Penetapan Wajib Pajak Dengan Kriteria Tertentu Dalam Rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak.

Pratiwi, I. & Setiawan P. (2014). Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak, Kualitas Pelayanan, Kondisi Keuangan Perusahaan, dan Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei atas Wajib Pajak Reklame di Dinas Pendapatan Kota Denpasar). E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.6:139-153, No.1, Januari 2014.


(6)

Ekonomi Manajemen Sumber Daya Universitas Muhammadiyah Surakarta, Vol. 12, No. 2, Desember 2011.

Robbins, Stephen P.& Judge, Timothy A. 2009. Perilaku Organisasi. Edisi 12. Penerjemah Diana Angelica, et al. Jakarta: Salemba Empat.

Siti K. Rahayu. 2010. Perpajakan Indonesia: Konsep dan Aspek Formal. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Siti Resmi. 2013. Perpajakan: Teori dan Kasus. Jakarta: Salemba Empat.

Soerjono Soekanto. 2012. Pokok-Pokok Sosiologi Hukum. Edisi 1 Cetakan ke-21. Penerbit: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Sugiyono. 2013. Statistika Untuk Penelitian. Cetakan ke-23 September 2013. Bandung: Alfabeta.

Sunjoyo, et al. 2013. Aplikasi SPSS untuk Smart Riset. Bandung: Alfabeta.

Suryowati, Estu. (2015). Januari 2015, Realisasi Penerimaan Pajak Lebih Rendah Rp 7 Triliun dari Target.Kompas, 12 Februari 2015 diakses dari http:// bisniskeuangankompas.com/read/2015/02/12/203454626/Januari.2015.Realis asi.Penerimaan.Pajak.Lebih.Rendah.Rp.7.Triliun.dari.Targetpada tanggal 24 Maret 2015.

Syukro, Ridho. (2013). Dirjen Pajak : Tiga Alasan Penerimaan Pajak Rendah. Berita Satu, 21 November 2013 diakses dari http://m.beritasatu.com/ekonomi /151417-dirjen-pajak-tiga-alasan-penerimaan-pajak-rendah pada tanggal 24 Maret 2015.

Ulber Silalahi. 2009. Metode Penelitian Sosial. Cetakan Pertama Februari 2009. Bandung : PT Refika Aditama.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2009 Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan.


Dokumen yang terkait

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi

4 112 92

Pengaruh Kesadaran Wajib Pajak dan Pengetahuan Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak (Survei Pada Wajib Pajak Orang Pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur)

6 34 60

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Atas Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Di KPP Pratama Bandung Cibeunying

4 45 141

PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, SANKSI PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK DAN PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI PETUGAS PAJAK TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA WONOCOLO.

0 0 140

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi

0 0 10

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi

0 0 2

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi

0 0 5

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi

0 1 21

Pengaruh Persepsi Wajib Pajak Tentang Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Terhadap Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tebing Tinggi

0 1 3

PENGARUH PENGETAHUAN PERPAJAKAN, SANKSI PERPAJAKAN, KESADARAN WAJIB PAJAK DAN PERSEPSI WAJIB PAJAK MENGENAI PETUGAS PAJAK TERHADAP KEPATUHAN PELAPORAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA SURABAYA WONOCOLO

0 0 20