Pengaruh Penerapan Aturan Etika Terhadap Profesionalisme Akuntan Publik.

(1)

ABSTRACT

The research was conducted on a public accounting firm in the city of Bandung. The purpose of this study, to identify influence between the application of ethical rules (variable X) and professionalism of public accountants (variable Y). The methods used in this research is descriptive method quantitative approach with statistical testing. Statistical testing used is regression using IBM-supported application SPSS 20 for Windows to amplify the calculation manually. The results of his research note that there is an influence of applying ethical rules against the professionalism of public accountants. This can be seen from the calculation of the statistics obtained value coefficient p value of 0.003.


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung. Tujuan dalam penelitian ini, untuk mengetahui pengaruh yang signifikan antara penerapan aturan etika (variabel X) dengan profesionalisme akuntan publik (variabel Y). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dengan pengujian statistik. Pengujian statistik yang digunakan adalah regresi didukung menggunakan aplikasi IBM SPSS 20 for Windows untuk memperkuat perhitungan secara manual. Hasil penelitiannya diketahui bahwa terdapat pengaruh antara penerapan aturan etika terhadap profesionalisme akuntan publik. Hal ini dapat terlihat dari perhitungan statistik yang diperoleh nilai koefisien p value 0,003.


(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ………..i

HALAMAN PENGESAHAN ………...ii

SURAT PENGESAHAN KEASLIAN SKRIPSI ………iii

KATA PENGANTAR ………..iv

ABSTRACT ………vii

ABSTRAK ……….viii

DAFTAR ISI ………ix

DAFTAR GAMBAR ……….xiii

DAFTAR TABEL ………..xiv

DAFTAR LAMPIRAN ………...xvi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ………..1

1.2Identifikasi Masalah ………...8


(4)

1.5 Operasionalisasi Variabel ………...9

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Auditing ………..10

2.1.1.1 Pengertian Auditing ……….10

2.1.1.2 Jenis-jenis Audit ………..13

2.1.1.3 Jenis-jenis Auditor ………...15

2.1.2 Kantor Akuntan Publik (KAP) ………18

2.1.2.1 Pengertian Kantor Akuntan Publik (KAP) ………..18

2.1.2.2 Kategori Ukuran KAP ……….18

2.1.2.3 Kegiatan KAP ………..19

2.1.2.4 Struktur KAP ………...20

2.1.2.5 Struktur Organisasi ………..21

2.1.2.6 Hierarki Organisasi ………..22

2.1.2.7 Persyaratan Profesional Akuntan Publik ……….26


(5)

2.1.4 Kode Etik Profesional ………..30

2.1.4.1 Pengertian Etika ………...30

2.1.4.2 Kode Etik ……….30

2.1.4.3 Tujuan Kode Etik Profesi ………31

2.1.4.4 Struktur Kode Etik ………...32

2.1.4.5 Persyaratan Peraturan Kode Etik ……….34

2.1.5 Profesionalisme ………...41

2.1.5.1 Pengertian Profesionalisme ……….41

2.1.5.2 Ciri-ciri Profesionalisme ……….43

2.1.5.3 Elemen Profesionalisme ………..44

2.1.5.4 Auditor yang Profesional ……….45

2.1.5.5 Prinsip-prinsip Perilaku Profesional ………45

2.2 Kerangka Pemikiran dan Pengembangan Hipotesis .…………...48

2.3 Hipotesis ………..52


(6)

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Sejarah Kantor Akuntan Publik ………...55

3.1.2 Hierarki Organisasi ………..58

3.2 Objek Penelitian ………..58

3.3 Teknik Pengumpulan Data………...60

3.4 Tipe Skala dan Metode Perskalaan ………..62

3.4.1.1 Tipe Skala ………62

3.4.1.2Metode Perskalaan ………...62

3.5 Operasional Variabel ………...63

3.6 Uji Validitas dan Reliabilitas ………...67

3.6.1 Uji Validitas ……….67

3.6.2 Uji Reliabilitas ……….67

3.7 Regresi ……….68

3.8 Koefisien Determinasi ……….69

3.9 Penetapan Tingkat Signifikan ………..70

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ………72

4.1.1 Gambaran Umum Responden ………..72


(7)

4.2 Hasil Pengujian Data ………...75

4.2.1 Hasil Pengujian Validitas ………75

4.2.2 Hasil Pengujian Reliabilitas ………77

4.2.3 Hasil Pengujian Regresi ………..78

4.3 Pembahasan ……….80

4.3.1 Pengujian Hipotesis ……….80

4.3.2 Koefisien Determinasi ……….82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ………..84

5.2 Saran ………84

DAFTAR PUSTAKA ………..86


(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1 Skema Karir Seorang Akuntan ………17

Gambar 2-2 Struktur Etika Institut Akuntan Indonesia ………...34


(9)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2-1 Tingkat dan Tanggung Jawab Staf ………..23

Tabel 3-1 Kriteria Penilaian Butir Kuisioner Untuk Variabel Bebas dan Terkait…63 Tabel 3-2 Operasional Variabel Independent ………..64

Tabel 3-3 Operasional Variabel Dependent ………65

Tabel 3-4 Kriteria Reliabilitas ……….68

Tabel 4-1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tempat Bekerja ………..73

Tabel 4-2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ………73

Tabel 4-3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ……….74

Tabel 4-4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ……….74

Tabel 4-5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jabatan ………...74

Tabel 4-6 Hasil Validitas atas Penerapan Aturan Etika Variabel X ………75

Tabel 4-7 Hasil Validitas atas Penerapan Aturan Etika Variabel Y ………76

Tabel 4-9 Hasil Reliabilitas ……….77


(10)

Tabel 4-11 Anova ………..81


(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Lembar Kuesioner Penelitian ………..89

Lampiran B Hasil Jawaban Responden Mengenai Penerapan Aturan Etika

(Variabel X) ……….94

Hasil Jawaban Responden Mengenai Profesionalisme Akuntan Publik

(Variabel Y) ……….95


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya teknologi, sistem informasi dan komunikasi, telah ikut mendorong perkembangan ekonomi menuju penyatuan sistem ekonomi global. Penyatuan sistem ekonomi global ini makin mendorong tumbuhnya perusahaan multinasional yang melampaui batas-batas suatu negara. Aktivitas bisnis perusahaan-perusahaan, khususnya perusahaan-perusahaan multinasional yang telah bergerak dimancanegara, masih menyiksakan permasalahan di bidang profesi audit dan akuntansi. Saat ini sedikitnya ada dua persoalan di bidang audit dan akuntansi yang belum sepenuhnya dapat mendukung ke arah kesatuan ekonomi global, yaitu:

a. Setiap negara masih mempunyai prinsip akuntansi dan standar audit sendiri-sendiri, yang terkadang berbeda antara negara satu dengan negara lainnya. Banyak negara yang mewajibkan agar setiap perusahaan yang beroperasi di wilayahnya menyusun laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku di negara masing-masing.

b. Profesi akuntan di dunia belum sepenuhnya serius dalam mengembangkan standar perilaku etis profesi akuntansi (Sukrisno & Ardana; 2009:174).

Mengingat bahwa laporan akuntansi diperlukan oleh masyarakat luas, maka kualitas laporan akuntansi tersebut menjadi sangat krusial. Sebelum laporan keuangan


(13)

BAB I Pendahuluan 2

kepentingan, perlu ada jaminan bahwa laporan keuangan tersebut disajikan secara wajar. Yang paling tepat untuk memberikan jaminan ini adalah pihak diluar manajemen yang kompeten dan independen. Pihak ini sering disebut sebagai akuntan publik, yang fungsi pokoknya melakukan pemeriksaan umum arus laporan keuangan perusahaan sebelum diterbitkan sebagai alat pertanggungjawaban manajemen dan memberikan opini atas kewajaran laporan keuangan setelah melakukan prosedur audit. Karena peranannya yang sangat strategis, maka profesi akuntan publik disamping diawasi oleh organisasi profesi itu sendiri, juga diawasi oleh beberapa institusi pemegang otoritas, seperti: pemerintah (di Indonesia melalui Departemen Keuangan Republik Indonesia dan Badan Pengawasan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK), Public Company Accounting

Oversight Board (PCAOB) berdasarkan Sarbanes Oxley Act di Amerika Serikat, dan

institusi lain yang terkait) (Sukrisno & Ardana; 2009 : 154).

Perilaku etis sangat diperlukan oleh masyarakat agar dapat berfungsi secara teratur. Etika (ethics) didefinisikan sebagai serangkaian prinsip-prinsip atau nilai moral. Terdapat dua alasan utama mengapa seseorang bertindak tidak etis yaitu standar etika seseorang berbeda dengan standar etika yang berlaku dimasyarakat secara keseluruhan, atau orang itu memilih untuk betindak mementingkan diri sendiri. Sering kali, kedua alasan itu muncul bersamaan (Arens et al. ; 2009 : 98-99).

Menurut PSAK Seksi 100 mengenai Prinsip-prinsip Dasar Etika Profesi mengatakan bahwa: salah satu hal yang membedakan profesi akuntan publik dengan profesi lainnya adalah tanggung jawab profesi akuntan publik dalam melindungi


(14)

BAB I Pendahuluan 3

publik, setiap Praktisi harus mematuhi dan menerapkan seluruh prinsip dasar dan kode etik profesi yang diatur dalam Kode Etik Profesi (IAPI ; 2011: 1).

Kode Perilaku Profesional AICPA menyediakan baik standar umum perilaku yang ideal maupun peraturan perilaku khusus yang harus diberlakukan. Kode etik ini terdiri dari empat bagian: prinsip-prinsip, peraturan perilaku, interpretasi atas peraturan perilaku, dan kaidah etika. Bagian Kode Etik AICPA yang membahas prinsip-prinsip perilaku profesional mencakup diskusi umum tentang karakteristik sebagai akuntan publik yang terdiri dari dua bagian utama yaitu enam prinsip etis dan diskusi tentang prinsip-prinsip tersebut. Kaidah (rulling) adalah penjelasan oleh komite eksekutif dari divisi etika profesional tentang situasi faktual khusus (specific factual circumstances). Sejumlah besar kaidah etika dipublikasikan dalam versi yang diperluas dari Kode Etik Profesional AICPA (Arens et al. ; 2009 : 108-110).

Masyarakat kita telah memberikan pengertian khusus atas istilah profesional. Seorang profesional diharapkan dapat berprilaku pada tingkat yang lebih tinggi dari yang dilakukan oleh sebagian besar anggota masyarakat lain. Arti istilah profesional adalah tanggung jawab untuk bertindak lebih dari sekadar memenuhi tanggung jawab diri sendiri maupun ketentuan hukum dan peraturan masyarakat. Akuntan publik, sebagai profesional, mengakui adanya tanggung jawab kepada masyarakat, klien, serta rekan praktisi, termasuk perilaku yang terhormat, meskipun itu berarti pengorbanan diri. Alasan utama mengharapkan tingkat perilaku profesional yang tinggi oleh setiap profesi adalah kebutuhan akan kepercayaan publik atas kualitas jasa yang diberikan oleh profesi, tanpa memandang individu yang menyediakan jasa tersebut. Bagi akuntan publik, kepercayaan


(15)

BAB I Pendahuluan 4

penting. Bagi sebagian besar pemakai jasa tidaklah penting untuk mengevaluasi mutu kinerja jasa profesional karena kompleksitas jasa tersebut. Seorang pemakai laporan keuangan tidak dapat diharapkan untuk mengevaluasi kinerja audit. Sebagian besar pemakai jasa tidak memiliki kompetensi maupun waktu untuk melakukan evaluasi semacam itu. Kepercayaan masyarakat atas kualitas jasa profesional akan semakin besar bila profesi mendorong standar kinerja dan perilaku yang tinggi di pihak seluruh praktisi. Cara-cara penting dimana akuntan publik dapat memperlakukan diri mereka secara profesional dan melaksanakan audit serta jasa terkait yang bermutu tinggi yaitu: (a) GASS dan interpretasi; (b) ujian CPA; (c) pengendalian mutu; persyaratan peer review; (d) PCOBA dan SEC; (e) seksi praktisi AICPA; dan (f) pendidikan yang berkelanjutan (Arens et al. ; 2009 : 105-106).

Memasuki abad ke-21, profesi akuntan didunia tercoreng oleh berbagai skandal di bidang akuntansi dan audit yang sangat merusak citra profesi akuntan itu sendiri, bagai tersentak, pemerintah, badan pengatur profesi, dan organisasi profesi akuntan mulai menyadari pentingnya upaya penegakan dan pengembangan standar kode etik profesi yang lebih ketat, disamping upaya untuk mengembangkan standar teknis audit dan akuntansi itu sendiri (Sukrisno & Ardana; 2009 : 174).

Profesi akuntan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari praktik bisnis dan penyelenggaraan administrasi pemerintahan yang mana profesi akuntan publik terseret kedalam praktik-praktik yang tidak etis yang mana kehilangan kepercayaan publik. Dimana faktor kunci citra profesi akuntan yaitu keberadaan dan perkembangan profesi


(16)

BAB I Pendahuluan 5

(pengetahuan dan keterampilan teknis dibidang akuntansi serta disiplin ilmu terkait) dan tingkat ketaatan serta kesadaran para akuntan dalam memenuhi kode etik profesi akuntansi. Sorotan terhadap citra profesi bahkan juga menimpa KAP peringkat kedua, yang dikenal dengan sebutan “the big five”. Namun sorotan paling tajam diberikan kepada KAP Arthur Anderson karena pelanggaran etika dan pelanggaran tindak pidana berupa pemusnahan dokumen kertas kerja dalam kaitannya dengan audit yang dilakukan pada Enron. Pelanggaran ini tidak saja mengakibatkan pemimpin puncaknya masuk penjara, tetapi KAP Arthur Anderson sendiri tidak mampu lagi mempertahankan eksistensinya karena kehilangan kepercayaan publik. Memulihkan citra profesi akuntan merupakan tantangan bersama bila ingin profesi akuntan masih dihormati (Sukrisno & Ardana; 2009 : 158-159).

Organisasi IAI sebagai wadah profesi akuntan di Indonesia telah merintis berbagai kerja sama dengan beberapa organisasi profesi akuntan di Negara-negara Asean dan Australia dalam upaya meningkatkan standar teknis dan standar peilaku. Di tingkat dunia, mulai terbentuk badan atau lembaga seperti International Accounting Standard

Board (IASB) dan International Federation of Accountants (IFAC) mulai

mengembangkan standar/kode etik profesi akuntan global dalam mendukung aktivitas perekonomian global. Pihak-pihak, badan, atau lembaga yang berkaitan langsung dengan profesi akuntansi, antara lain: (a) pemerintah dan lembaga legislatif melalui produk peraturan dan prundang-undangan; (b) badan pengatur/otoritas pasar modal (Bapepam LK, BEI, SEC, NYSE, dan lain-lain); (c) organisasi profesi akuntan di masing-masing Negara (IAI, IAPI, AICPA, AAA, CICA, IMA, dan lain-lain); (d) badan/organisasi


(17)

BAB I Pendahuluan 6

mandiri internasional (IFAC dan IASB); (e) para pemakai/pengguna laporan keuangan, dan sebagainya (Sukrisno & Ardana; 2009 : 174-175).

Tujuan profesi akuntansi adalah untuk memenuhi tanggung jawabnya dengan standar profesionalisme tertinggi dan mencapai tingkat kinerja tertinggi dengan orientasi kepada kepentingan publik. Untuk mencapai tujuan tersebut, ada empat kebutuhan dasar yang harus dipenuhi (Prosiding Kongres VIII IAI tahun 1998 dikutip Sukrisno & Ardana; 2009 : 159), yaitu:

a. Kredibilitas

Masyarakat membutuhkan kredibilitas informasi dan sistem informasi. b. Profesionalisme

Diperlukan individu yang dengan jelas dapat diidentifikasikan oleh pemakai jasa akuntan sebagai profesional di bidang akuntan.

c. Kualitas jasa

Keyakinan bahwa semua jasa yang diperoleh dari akuntan diberikan dengan standar kinerja tertinggi.

d. Kepercayaan

Pemakai jasa akuntan harus merasa yakin bahwa terdapat kerangka etika profesional yang melandasi pemberian jasa oleh akuntan.

Penelitian mengenai kode etik serta profesionalisme pernah dilakukan sebelumnya oleh beberapa peneliti. Seperti dalam Behavioral Research In Accounting tahun 1993, Volume 5, oleh Michael K. Shaub, Don W. Finn, and Paul Munter , dengan


(18)

BAB I Pendahuluan 7

Pendekatan ini menggunakan pendekatan path analisis, yang hasilnya mengindikasikan bahwa orientasi etika dari para auditor dipengaruhi oleh tingkat komitmen pada profesi. Hal ini terdapat korelasi positif antara komitmen profesional dengan sensitifitas etika. Lingkungan auditor dengan pengalaman pribadi yang membentuk orientasi etika lebih signifikan dalam mempengaruhi sensitifitas etika profesionalisme atau lingkungan organisasi.

Sedangkan dalam Behavioral Research In Accounting tahun 1996, Volume 8, oleh Cynthia and Nancy Weatherholt, dengan judul Ethical Development, “Professional

Commitment, and Rule Observance Attitude”. Penelitian ini menguji hubungan dari

perkembangan etika, komitmen profesional, dan sikap taat pada aturan. Hal yang perlu dilihat dalam profesionalisme adalah eksistensi dari dasar etika yang didefinisikan sebagai tingkah laku profesional.

Oleh karena itu, penulis tertarik untuk melakukan penilaian lebih lanjut mengenai adanya pengaruh yang signifikan antara sikap taat terhadap aturan etika dengan komitmen profesionalisme akuntan, dengan judul “Pengaruh Penerapan Aturan Etika

terhadap Profesionalisme Akuntan Publik”. Penelitian ini sebelumnya telah dilakukan

penelitian oleh Judho Sulindra pada tahun 2009 dalam bentuk skripsi dengan judul

Hubungan Penerapan Aturan Etika Terhadap Profesionalisme Akuntan Publik ,

dan akan dilakukan penelitian kembali di tahun 2013 oleh penulis dengan topik yang berbeda tetapi objek penelitian yang sama dengan menggunakan pengujian yang berbeda dengan penelitian terdahulu.


(19)

BAB I Pendahuluan 8

1.2.

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, maka permasalahan yang akan diteliti adalah:

“Apakah penerapan aturan etika memiliki pengaruh dengan profesionalisme akuntan publik?”

1.3.

Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah terutama untuk mendapatkan data yang diperlukan guna mengetahui apakah Pengaruh Penerapan Aturan Etika akan Berpengaruh Signifikan dengan Profesionalisme Akuntan Publik.

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

“Untuk mengetahui pengaruh antara penerapan etika dengan profesionalisme akuntan publik.”

1.4.

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna bagi: 1. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai sejauhmana wawasan pengetahuan mengenai hubungan penerapan aturan etika dengan profesionalisme akuntan publik.


(20)

BAB I Pendahuluan 9

Penelitian ini diharapkan akan berguna sebagai bahan masukan untuk mengetahui kekurangan, kelemahan, dan kendala yang dihadapi dalam upaya meningkatkan profesionalisme akuntan publik.

3. Peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dan sebagai masukan dalam melakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai penerapan aturan etika dengan profesionalisme akuntan publik.

1.5.

Operasionalisasi Variabel

Sesuai dengan judul penelitian, yaitu : “Pengaruh Penerapan Aturan Etika terhadap Profesionalisme Akuntan Publik”, maka peneliti mengoperasionalisasikan judul tersebut ke dalam dua variabel, yaitu:

1. Pengaruh Penerapan Aturan Etika sebagai variabel independen (variabel X). 2. Profesionalisme Akuntan Publik sebagai variabel dependen (variabel Y).


(21)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh dari penerapan aturan etika terhadap profesionalisme akuntan publik pada delapan Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung, maka pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis menarik simpulan sebagai berikut:

1. Penerapan Aturan Etika berpengaruh terhadap Profesionalisme akuntan publik pada delapan Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung. Hal tersebut dianalisa berdasarkan hasil analisis dan pengujian menggunakan Regresi dengan membandingkan P value dengan α = 5%, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.003.

5.2Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, dapat kiranya diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan aturan etika yang sudah dianggap cukup baik, diharapkan para akuntan publik dapat lebih mentaati penerapan aturan etika profesionalisme bukan hanya sekedar tuntutan profesi tetapi juga untuk


(22)

BAB V Kesimpulan dan Saran 85

menjaga dirinya dari kehilangan persepsi sebagai seorang profesional dari masyarakat.

2. Agar dapat ditingkatkan maka dalam menjalankan tugasnya, seorang akuntan publik tidak boleh lepas dari aturan etika dan sikap profesionalismenya dalam mentaati Standar Profesional Akuntan Publik yang merupakan pedoman pelaksanaan audit. Karena dengan meningkatkan aturan etika terhadap profesionalisme akan berdampak baik untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap akuntan publik local di Indonesia dan juga dapat lebih bersaing lagi dengan Akuntan asing.

3. Bagi mahasiswa-mahasiswi Ekonomi jurusan Akuntansi, khususnya yang ingin bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP), disarankan agar lebih meningkatkan pengetahuan dalam bidang akuntansi secara luas, memperdalam kemampuan dan personal skill, serta memahami Aturan Etika Kompartemen Akuntan Indonesia dengan baik dan benar.

4. Bagi penulis selanjutnya, dapat ditambahkan dengan variabel lain yang mempengaruhi profesionalisme akuntan publik, seperti kinerja auditor eksternal, gender dan hirarki jabatan.


(23)

DAFTAR PUSTAKA

Accounting Review. Report of the Commite on Basic Auditing Concepts of the American

Accounting Association:, vol. 47

Arens, Alvin; Randal J. Elder; Mark S. Beasley. (2009). Edisi 9. Auditing dan Jasa

Assurance. Edisi keduabelas, Jakarta: Erlangga.

Arens, Alvin; James K. Loebbecke , Amir Abadi Jusuf. (1996). Edisi 6.Auditing:

Pendekatan Terpadu. Edisi keenam, Jakarta: Salemba Empat.

Arikunto, Suharsimi. 1992. Produser Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Produser Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.

Boynton, William C; Raymond N. Johnson, Walter G. Kell. 2003. Modern Auditing. Edisi 7, Jakarta : Erlangga.

Cynthia and Nancy Weatherholt. Ethical Development,”Professional Commitment, and

Rule Observance Attitude. Behavioral Research in Accounting 1996 Vol 8.

Enjel, Bonny. 2006. Hubungan Antara Penerapan Aturan Etika Dengan Peningkatan

Profesionalisme Auditor Internal. Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.

Ghozali, H. Imam. 2006. Edisi IV. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS 20. Semarang: Undip.

Gunasti, Hudiwinarsih. 2005. Pengaruh Pengalaman Auditor Intern Bank terhadap Profesionalisme dan Keterikatannya dengan Kinerja, Kepuasan Kerja, Komitmen, dan Turnover Intentions. Jurnal Ventura, Vol 8, No 1, April 2005. Handayani, D. 2006. Hubungan Penerapan Aturan Etika dengan Profesionalisme

Akuntan Publik di Bandung: Universitas Padjadjaran.

Hilman, R. 2010. Analisis Komitmen Profesionalisme Pengaruhnya Terhadap Ketaatan

Pelaksanaan Etika Profesi Akuntan Publik. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program

Program Pascasarjana Universistas Komputer Indonesia, Bandung.

Hasan, Mudrika Alamsyah. 2009. Etika & Profesional Akuntan Publik. Pekbis Jurnal, Vol.1, No.3, November 2009.


(24)

87

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi pertama, Yogyakarta: BPFE.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1995. Buku Ensiklopedia Ekonomi Bisnis dan

Manajemen. Jakarta : Balai Pustaka.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002. Buku Ensiklopedia Ekonomi Bisnis dan

Manajemen. Jakarta : Balai Pustaka.

Kartikahadi, Hans. 2006. Jurnal Economics, Business, Accounting Review. Edisi II , April 2006.

Kurniawan, Stanislaus Albert. 2012. SPSS 20 Analisis Deskriptif dan Multivariate. Bisnis 2030.

Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta.

Mayangsari, Sekar dan Puspa Wandanarum. 2013. Auditing. Kendi Mas Jakarta: Media Bangsa.

Messier, William F., Jr, Steven M. Glover, Douglas F. Prawitt.2005. Jasa Audit &

Assurance: Pendekatan Sistematis, Edisi 4, Jakarta : Salemba Empat

Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Rochaety, Ety; Ratih Tresnati; H. Abdul Madjid Latief. 2007. Edisi 1. Metodologi

Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Shaub, Michael K, Don W. finn and Paul Munter. The Effect pf Auditor’s Ethical

Orientation on Commitment and Etthical Sencivity. Behavioral Research in Accounting 1993 Vol 5.

Simamora, Henry. 2002. Auditing. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Sitanggang, Anita. 2011. Hubungan Profesionalisme Auditor Eksternal Terhadap

Kinerja Auditor Eksternal. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Pascasarjana

Universistas Kristen Maranatha, Bandung.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV ALFABETA

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV ALFABETA.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: AFABETA, cv.


(25)

88

Sukrisno, Agoes. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sukrisno, Agoes. 2008. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sukrisno, Agoes dan Cenik Ardana. 2009. Etika Bisnis dan Profesi, Jakarta : Salemba Empat.

Sulindra, Judho. (2009). Pengaruh Penerapan Aturan Etika Terhadap Profesionalisme

Akuntan Publik. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Pascasarjana Universistas

Kristen Maranatha, Bandung.

Suryabrata, S. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Taylor, Donald H, and G. William Glezen. 1994. Auditing: Integrated Concepts And

Procedures. Willey.

Tim Dosen Statistik 1 U.K.Maranatha. 2010. Modul Statistika 1. Bandung: Maranatha. Tom Lee. 1995. Corporate Audit Theory. Chapman & I. London.


(1)

BAB I Pendahuluan 9

Penelitian ini diharapkan akan berguna sebagai bahan masukan untuk mengetahui kekurangan, kelemahan, dan kendala yang dihadapi dalam upaya meningkatkan profesionalisme akuntan publik.

3. Peneliti selanjutnya

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya dan sebagai masukan dalam melakukan penelitian yang lebih mendalam mengenai penerapan aturan etika dengan profesionalisme akuntan publik.

1.5.

Operasionalisasi Variabel

Sesuai dengan judul penelitian, yaitu : “Pengaruh Penerapan Aturan Etika terhadap Profesionalisme Akuntan Publik”, maka peneliti mengoperasionalisasikan judul tersebut ke dalam dua variabel, yaitu:

1. Pengaruh Penerapan Aturan Etika sebagai variabel independen (variabel X). 2. Profesionalisme Akuntan Publik sebagai variabel dependen (variabel Y).


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh dari penerapan aturan etika terhadap profesionalisme akuntan publik pada delapan Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung, maka pada bagian akhir dari penelitian ini, penulis menarik simpulan sebagai berikut:

1. Penerapan Aturan Etika berpengaruh terhadap Profesionalisme akuntan publik pada delapan Kantor Akuntan Publik di Kota Bandung. Hal tersebut dianalisa berdasarkan hasil analisis dan pengujian menggunakan Regresi dengan membandingkan P value dengan α = 5%, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.003.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah disimpulkan, dapat kiranya diajukan beberapa saran sebagai berikut :

1. Untuk meningkatkan aturan etika yang sudah dianggap cukup baik, diharapkan para akuntan publik dapat lebih mentaati penerapan aturan etika profesionalisme bukan hanya sekedar tuntutan profesi tetapi juga untuk


(3)

BAB V Kesimpulan dan Saran 85

menjaga dirinya dari kehilangan persepsi sebagai seorang profesional dari masyarakat.

2. Agar dapat ditingkatkan maka dalam menjalankan tugasnya, seorang akuntan publik tidak boleh lepas dari aturan etika dan sikap profesionalismenya dalam mentaati Standar Profesional Akuntan Publik yang merupakan pedoman pelaksanaan audit. Karena dengan meningkatkan aturan etika terhadap profesionalisme akan berdampak baik untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap akuntan publik local di Indonesia dan juga dapat lebih bersaing lagi dengan Akuntan asing.

3. Bagi mahasiswa-mahasiswi Ekonomi jurusan Akuntansi, khususnya yang ingin bekerja di Kantor Akuntan Publik (KAP), disarankan agar lebih meningkatkan pengetahuan dalam bidang akuntansi secara luas, memperdalam kemampuan dan personal skill, serta memahami Aturan Etika Kompartemen Akuntan Indonesia dengan baik dan benar.

4. Bagi penulis selanjutnya, dapat ditambahkan dengan variabel lain yang mempengaruhi profesionalisme akuntan publik, seperti kinerja auditor eksternal, gender dan hirarki jabatan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Accounting Review. Report of the Commite on Basic Auditing Concepts of the American

Accounting Association:, vol. 47

Arens, Alvin; Randal J. Elder; Mark S. Beasley. (2009). Edisi 9. Auditing dan Jasa

Assurance. Edisi keduabelas, Jakarta: Erlangga.

Arens, Alvin; James K. Loebbecke , Amir Abadi Jusuf. (1996). Edisi 6.Auditing:

Pendekatan Terpadu. Edisi keenam, Jakarta: Salemba Empat.

Arikunto, Suharsimi. 1992. Produser Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2010. Produser Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi VI. Jakarta: Rineka Cipta.

Boynton, William C; Raymond N. Johnson, Walter G. Kell. 2003. Modern Auditing. Edisi 7, Jakarta : Erlangga.

Cynthia and Nancy Weatherholt. Ethical Development,”Professional Commitment, and

Rule Observance Attitude. Behavioral Research in Accounting 1996 Vol 8.

Enjel, Bonny. 2006. Hubungan Antara Penerapan Aturan Etika Dengan Peningkatan

Profesionalisme Auditor Internal. Fakultas Ekonomi Universitas Widyatama.

Ghozali, H. Imam. 2006. Edisi IV. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM

SPSS 20. Semarang: Undip.

Gunasti, Hudiwinarsih. 2005. Pengaruh Pengalaman Auditor Intern Bank terhadap Profesionalisme dan Keterikatannya dengan Kinerja, Kepuasan Kerja, Komitmen, dan Turnover Intentions. Jurnal Ventura, Vol 8, No 1, April 2005. Handayani, D. 2006. Hubungan Penerapan Aturan Etika dengan Profesionalisme

Akuntan Publik di Bandung: Universitas Padjadjaran.

Hilman, R. 2010. Analisis Komitmen Profesionalisme Pengaruhnya Terhadap Ketaatan

Pelaksanaan Etika Profesi Akuntan Publik. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program

Program Pascasarjana Universistas Komputer Indonesia, Bandung.

Hasan, Mudrika Alamsyah. 2009. Etika & Profesional Akuntan Publik. Pekbis Jurnal, Vol.1, No.3, November 2009.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.


(5)

87

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesional Akuntan Publik. Jakarta: Salemba Empat.

Jogiyanto. 2010. Metodologi Penelitian Bisnis. Edisi pertama, Yogyakarta: BPFE.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 1995. Buku Ensiklopedia Ekonomi Bisnis dan Manajemen. Jakarta : Balai Pustaka.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2002. Buku Ensiklopedia Ekonomi Bisnis dan

Manajemen. Jakarta : Balai Pustaka.

Kartikahadi, Hans. 2006. Jurnal Economics, Business, Accounting Review. Edisi II , April 2006.

Kurniawan, Stanislaus Albert. 2012. SPSS 20 Analisis Deskriptif dan Multivariate. Bisnis 2030.

Margono, S. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta.

Mayangsari, Sekar dan Puspa Wandanarum. 2013. Auditing. Kendi Mas Jakarta: Media Bangsa.

Messier, William F., Jr, Steven M. Glover, Douglas F. Prawitt.2005. Jasa Audit &

Assurance: Pendekatan Sistematis, Edisi 4, Jakarta : Salemba Empat

Mulyadi. 2002. Auditing. Jakarta: Salemba Empat.

Rochaety, Ety; Ratih Tresnati; H. Abdul Madjid Latief. 2007. Edisi 1. Metodologi

Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Shaub, Michael K, Don W. finn and Paul Munter. The Effect pf Auditor’s Ethical

Orientation on Commitment and Etthical Sencivity. Behavioral Research in Accounting 1993 Vol 5.

Simamora, Henry. 2002. Auditing. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Sitanggang, Anita. 2011. Hubungan Profesionalisme Auditor Eksternal Terhadap

Kinerja Auditor Eksternal. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Pascasarjana

Universistas Kristen Maranatha, Bandung.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV ALFABETA

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV ALFABETA.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: AFABETA, cv.


(6)

88

Sukrisno, Agoes. 2004. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sukrisno, Agoes. 2008. Auditing (Pemeriksaan Akuntan) Oleh Kantor Akuntan Publik, Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Sukrisno, Agoes dan Cenik Ardana. 2009. Etika Bisnis dan Profesi, Jakarta : Salemba Empat.

Sulindra, Judho. (2009). Pengaruh Penerapan Aturan Etika Terhadap Profesionalisme

Akuntan Publik. Skripsi Sarjana Ekonomi, Program Pascasarjana Universistas

Kristen Maranatha, Bandung.

Suryabrata, S. 2005. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada.

Taylor, Donald H, and G. William Glezen. 1994. Auditing: Integrated Concepts And

Procedures. Willey.

Tim Dosen Statistik 1 U.K.Maranatha. 2010. Modul Statistika 1. Bandung: Maranatha. Tom Lee. 1995. Corporate Audit Theory. Chapman & I. London.