AKUNTANSI PROFESIONAL DAN UNTUK KEPENTINGAN

RESUME BAB 6
AKUNTANSI PROFESIONAL UNTUK
KEPENTINGAN PUBLIK, PASCA ENRON
AKUNTABILITAS

EKSPEKTASI

PEMANGKU

KEPENTIGAN

dan

KERANGKA TATA KELOLA
Dampak hancurnya Enron, Arthur Andersen dan WorldCom telah
memunculkan krisis kreadibilitas dalam komunitas bisnis, terkait dengan
laporan- laporan dan pasar modal serta akuntan professional yang
dianggap sebagai bagian dari permasalah yang terjadi. Public lalu mencari
kembali kreadibilitas yang didsarkan pada nilai- nilai seperti seperti
kepercayaan, integritas, transparasi laporan dan seterusnya.SOX yang
mengharuskan SEC untyk membuat peraturan yang memungkinkan

adanya reformasi tata kelola baik untuk perusahaan maupun profesi
akuntan memilki jawaban untuk permasalahan seperti itu.
Perkembangan paralel yang menjadi hikmah dari masalah diatas
adalah disusunnya serangkaian standar akuntansi internasional bagi
perusahaan dank ode etik akuntan professional untuk diselaraskan
diseluruh dunia. Reformasi SOX dan IFAC mengharuskan dunia bisnis
untuk lebih bertanggungjawab secara terbuka kepada

masyarakat dan

investor dan bagi akuntan professional agar diingat bahwa mereka adalah
kaum professional yang diharapkan untuk melindungi kepentingan
investor dan pemangku kepentingan lainnya.
Oleh karena itu baik kalangan pebisnis maupun para akuntan professional
menyadaribahwa keberhasilan mereka dimasa depan bergantung pada
kesesuaian dengan regulasi baru dan ekspektasi pemangku kepentingan
terkai dengan hal- hal etis dan moral.
Seorang akuntan professional diharapkan meliliki keahlian teknis khusus
terkait dengan akuntansi dan pemahaman yang lebih tinggi di bidangnya
daripada orang awam dibidang terkait seperti perpajakan, atau system


1

informasi. Selain itu ia juga diharapkan untuk menaati standar- standar
khusus yang dikeluarkan oleh badan professional terkait tempatnya
bekerja.
Untungnya, bencana Enron, Arthur Andersen dan WorldCom telah menyadarkan
para akuntan profesional bahwa loyalitas utama mereka adalah kepada
kepentingan publik.
Rededikasi kepada kepentingan publik ini sangat penting. Kecuali akuntan
profesional telah jelas dan tepat memahami peranan mereka, mereka tidak bisa
secara konsisten menjawab setiap pertanyaan penting dalam cara yang secara etis
bertanggung jawab, dan akibatnya saran mereka masih diragukan dan keputusan
yang mereka buat bisa menjadi sasaran kritikan atau lebih buruk lagi. Misalnya,
sebuah pemahaman peranan yang jelas sangat penting dalam menanggapi secara
tepat pertanyaan mengenai transaksi etis yang dihadapi dan layanan tepat yang
akan ditawarkan, seperti:
 Siapa sebenarnya klien kita – Perusahaan, manajemen, pemegang saham
terakhir, calon pemegang saham, publik?
 Dalam kejadian yang saya harus memutuskan dengan hasil-hasil yang etis,

apakah saya harus memberikan loyalitas utama saya pada majikan saya,
klien saya, pemimpin saya, profesi saya, publik, atau diri saya sendiri?
 Apakah saya seorang akuntan profesional yang terikat oleh standar-standar
profesional, atau hanya seorang karyawan?
 Apakah akuntansi profesional merupakan profesi atau sebuah bisnis?
Ataukah bisa keduanya?
 Kapan saya harus tidak menawarkan sebuah layanan?
 Bisakah saya melayani dua klien dengan kepentingan saling bertentangan
pada saat bersamaan?
 Apakah

ada

alasan

ketika

melanggar

membocorkan rahasia dilakukan?


2

panduan

profesi

dengan

1. Implikasi- implikasi Layanan yang Ditawarkan
a. Penjaminan dan jasa- jasa lain
Akuntan professional telah mengembangkan jasa- jasa fidusia yang
umum dibidang akuntansi berikut ini;
1) Akuntansi dan prinsip- prinsip, praktik dan system pelaporan
2) Audit catatan akuntansi, system dan laporan keuangan
3) Proyeksi keuangan: persiapan, analisis dan audit
4) Perpajakan : persiapan dokumen informasi wajib pajak
5) Kepailitan: tugas- tugas wali dan saran
6) Perencanaan keuangan: saran
7) Pengambilan


keputusan:

fasilitasi

melalui

analisa

dan

pendekatan
8) Pengendalian manjemen: saran dan design system
9) Urusan korporasi dan komersial
b. Peraturan independensi SEC dan IFAC
Batasan- batasan yang diperkenalkan SOX dan disarankan oleh
SEC melarang auditor dari salah satu perusahaan di SEC yaitu
perusahaan yang menjual shamnya di bursa saham AS atau
memperoleh dana dari public AS untuk melakukan audit atas
pekerjaan dia sendiria atu melakukan pembelaan terhadap klien.

c. Nilai tambah kritis oleh seorang akuntan professional
Penilaian seorang professional tentang layanan apa saja yang
ditawarkan

dan

bagaimana

melakukannya,

sebagian

harus

didasarkan pada pemahaman tentang nilai tambah kritis yang
dihasilkan oleh seorang akuntan professional. Kredibilitas adalah
niali tambah kritis yang dihasilkan oleh seorang akuntan
professional dalam pelayanan verifikasi terbaru dan standar.
2. Sumber Pedoman Etika
Ada


beberapa

sumber

panduan

tersedia

untuk

akuntan

professional.Kode etik dari badan professional mereka dan perusahaan
mereka atau atasan mereka merupakan sumber referensi terpenting.

3

3. Kode Etik Profesional
a. Tujuan dan kerangka

Kode etik professional diirancang untuk memberikan panduan
tentang perlakuan yang diharapkan dari anggota agar jasa yang
ditawarkan dapat diterima secara kualitas dan reputasi profesi tidak
akan dinoodai. Agar efektif, kode etik perlu memadukan prinsipprinsip mendasar dengan sejumlah aturan khusus.
b. Prinsip- prinsip fundamental dalam kode etik akuntansi
Prinsip- prinsip dan standar fundamental terdapat disebagian besar
kode etik.IFAC dalam kode etik Akuntan Profesional versi 2001
menyatakan mengapa seorang akuntan professional harus melayani
kepentingan public.
1) Tanda yang membedakan suatu profesi adalah penerimaan
tanggung jawab kepada public.
2) Pemeliharaan reputasi adalah hal yang penting
3) Pemeliharaan standar kesungguhan juga penting bagi ketepatan
lyanan untuk klien dan kepentingan public.
4) Penerapan due care melibatkan pemahaman tentang tingkat dan
batasan yang tepat dari kepedulian yang diharapkan dari
seorang akuntan professional dalam situasi- situasi yang
berbeda.
5) Sebuah aspek penting dari pelaksanaan layanan secara
sungguh- sungguh adalah karena sekeptisme professional yang

ditunjukan.kerahasiaan merupakan hal yang mendasar bagi
hubungan fidusia dilihat dari beberapa perspektif.
4. Prinsip- prinsip dan Standar- standar Fundamental
a. Peraturan : Umum dan Khusus
Akuntan professional diharpkan untuk menerapkan prinsip- prinsip
fundamental yang telah diuraikan sebelumnya dalam rangka
melindungi kepentingan public maupun kepentingan profesi dan

4

anggota sendiri.Namun demikian ada hal- hal yang mendorong
mereka pada cakupan peraturan- peraturan umum dan khusus
seperti hubungan yang benar antara anggota atau organisasi dan
pelaksanaan praktik professional.Bentuk pengiklanan yang sesuai
merupakan salah satu aspek administrative yang ada dalam
peraturan.
b. Disipllin
Biasanya kode etik memberikan informasi mengenai operasional
proses disiplin asosiasi professional. Anggota harus mengetahui
bagaimana dan kepada siapa laporan mengenai kekhawatiran

mengenai adanya penyimpangan perilaku harus disampaikan.
c. Interpretasi Aturan
Ketika profesi menemukan bahwa kekhawatiran muncul dalam
profesi akibat dari perdebatan tentang penerapan yang tepat dari
sebuah aturan, klarifikasi akan dikeluarkan dalam bentuk
interpretasi. Interpretasi ini erupakan addendum atau apendiks
terhadap kode yang dapat ditambahkan ketika dibutuhkan dalam
suatu kondisi.
d. Motivasi untuk Perubahan pada Kode- kode Profesional
Motivasi untuk perubahan pada kode- kode professional secar
mengejutkan selalu sama dan berbentuk siklus selama bertahuntahun. Ada dua factor yang berbeda dengan motivasi- motivasi di
awal millennium baru;
1) Peristiwa Enron, WorldCom dan Arthur Andersen terjadi pada
saat kondisi ekonomi bagus, meskipun mereka menimbulkan
suatu erosi kredibilitas yang menurunkan kepercayaan dan juga
mneuurunkan

kinerja

perekonomian.


Pada

prubaha

ini

menunjukan bahwa masalah etika dapat memainkan peran yang
lebih seriua dan signifikan dari yang dibayangkan sebelumnya.
2) Keinginan untyuk kenvegerensi global atau harmonisasi
standar untuk memfasilitasi bisnis global dan arus modal

5

merupakan pendorong perubahan yang lebih jauh dari
sebelumnya yang normal, didominasi didalam negeri, engaruh
lobi politik dan korporasi.
e. Kode Etik yang Berlaku Saat Ini
Hokum yang berlaku di Negara- Negara industry terutama dunia
yang teah dihasilkan dari keprihatinan, investigasi komisi dan
komite diakhir tahun 1980 an berkumpul dalam prinsip- prinsip
yang tertanam dalam kode etik IFAC., namun karena proses
perubahan yang ada tidak ada kewajiban untuk mengadopsi secara
persis kode IFAC terutama jika ada perbedaan budaya atau
peraturan, maka akan layak untuk mempelajari AICPA dan ICAo
sebagi peraturan hokum yang sesuai.
f. Perbandingan secara Internasional Kode- kode Profesional
Meskipun kode- kode ini harus bersatu dalam arahan kode IFAC
ada isu- isu yang mungkin secara perlahan muncul pada kode
tertentu

karena

pertimbangan

politik,

regulasi

atau

ingkungan.Tetapi seorang akuntan yang professional harus
menyadari kebutuhan untuk mengamati peraturan yang paling
ketat. Dan meskipun sebagian besar kode atauperaturan mengenai
isu- isu yang sama, kata- kata berbeda dapat digunakan dan
peninjauan kembali dari kata- kata tersebut dapat memperkaya
pemahaman akan suatu topic.
5.

Konflik Kepentingan dan Standar Independensi Global
Salah satu aspek yang paling penting dari kehidupan profesional dan
akuntan

adalah

pengakuan,

penghindaran,

atau

kepentingan

penanganan situasi konflik. Hal ini dikarenakan situasi konflik
kepentingan yang mengancam merusak alasan untuk memiliki
profesiakuntansi untuk memberikan jaminan bahwa pekerjaan seorang
akuntan profesional akandiatur oleh penilaian independen yang
difokuskan untuk melindungi kepentingan publik.Untuk alasan ini,
standar akuntansi yang merdeka itu adalah orang yang akan hidup

6

dengandasar dari profesi kesuksesan, anggotanya, dan perusahaanperusahaannya.
Seorang
profesionalnya

akuntan
untuk

profesional

dipanggil

"menahandirinya

bebas

dalam
dari

kode

pengaruh

kepentingan atau hubungan dalam hal urusan kliennya, yangmerusak
penilaiannya dalam profesional atau objektivitas yaitu dalam
pandangan dariseorang pengamat yang wajar akan mengganggu
pertimbangan profesional anggota atauobjektivitas." Akibatnya, ada
dua aspek yang berbeda untuk disimpan dalam pikiran yaiturealitas
memiliki konflik kepentingan dan penampilan yang mungkin hadir.
Oleh karena itu, definisi konflik tradisional kepentingan adalah
setiap pengaruhkepentingan atau hubungan yang dapat menyebabkan
penilaian akuntan profesionalmenyimpang dari penerapan standar
profesi untuk klien yang halnya hanya mencakupsebagian konflik dari
risiko suku bunga yang dihadapi oleh akuntan profesional.Dengan satu
pengecualian,

pandangan

akuntan

profesional

konflik

situasi

bungasangat mirip dengan seorang direktur, eksekutif, atau lainnya.
Pengecualiannya yaitu bahwaseorang akuntan profesional adalah
fidusia yang harus melindungi kliennya, tetapi tidak padabiaya apapun
dan yang tidak kepentingan umum akan menderita. Seorang
akuntanprofesional harus mengikuti aturan yang ditetapkan untuk
menjaga netralitas dikepentinganpublik, dia tidak harus pergi kesetiap
tempat untuk melayani kepentingan klien tertentu itu,kecuali
kepentingan umum yang telah disajikan. Layanan yang diberikan harus
dapatdipercaya dan independensi akuntan profesional penghakiman
adalah penting untuk suatukepercayaan.
a. Perspektif Global menurut Kode IFAC
Kode Etik IFAC untuk professional menyajikan pendekatan yang
berguna untuk diperikasa karena menawarkan perlakuan yang
paling modern

tentang persyaratan independensi dan masalah

7

terkait

dengan

konflik

kepentingan

yang

mana

akan

dikonvergerensikan oleh kode- kode Negara anggota IFAC.
b. Jenis- jenis Konflik Kepentingan Berdasarkan Dampaak pada
Pemangku Kepentingan
Konflik kepentingn dikelompokan menjadi empat berdasarkan
dampak nya bagi pemangku kepentingan yaitu;
1) Konflik kepentingan diri

professional sendiri dengan

kepentingan pemangku kepentingan lainnya.
2) Konflik kepentingan diri professional dan beberpa pemangku
kepentingan dengan beberapa pemangku kepentingan lainnya.
3) Kepentingan

satu

klien

lebih

diutamakan

lebih

pemangku

disbanding

kepentingan klien lain.
4) Kepentingan

satu

atau

kepentingan

diutamakan daripada kepentingan satu atau lebih pemangku
kepentingan lainnya.
c. Ruang Lingkup Aktivitas yang Terpengaruh
Kategori pertama mengadu domba akuntan professional dengan
pemangku

kepentingan

lainnya

dalam

lingkup

beberapa

kegiatan.Penilaian independen professional yang telah rusak
merupakan bukti dari layanan yang ditawarkan, penyalahgunaan
pengaruh, dan penyalahgunaan informasi.
d. Konflik Kepentingan Mempengaruhi Layanan yang Ditawarkan
Kepentingan pribadi merupakan motivator yang sangat kuat yang
dapat merugikan klien, public dan pemangku kepentingan lainnya
melalui penurunan mutu layanan yang ditawarkan oleh akuntan
professional, apakan profesional berperan sebagai auditor atau
akuntan manajemen.
e. Konflik Kepentingan yang Melibatkan Penyalahgunaan Pengaruh
Keinginan

yang

memperbaikai

besar

nasibnya

8

dari

seorang

sendiri

bisa

professional

untuk

mengarah

pada

penyalahgunaan

pengaruh

sehingga

menyebabkan

rusaknya

independensi penilaian professional tersebut.
f. Konfik

Kepentingan

yang

Melibatkan

Penggunaan

atau

Penyalahgunaan Informasi
Pelayanan informasi oleh akuntan professional dapat merugikan
pemangku kepentingan yang lain dari sisi klien atau perusahaan
yang terlibat..sebagai contoh; penggunaan informasi oleh akuntan
professional

sementara yang lain belum memilki hak untuk

menggunakan informasi tersebut adalah tidak adail dan dianggap
tidak etis.
6. Hukum dan Sistem Undang- Undang (Yurisprudensi)
Akuntan professional juga dapat merujuk pada kasus- kasus hukumdan
pengacara untuk interpretasi tanggung jawab hokum mereka dan
potensi-

pootensi

pembelaan.Untuk

mengatasi

kecenderungan

kewajiban auditor yangb lebih besar, pengaturan pembatasan kwajiban
berdasarkan hokum bermunculan untuk auditor.
7. Ketika Kode- kode dan Peraturan Tidak Membantu
Seringkali akuntan professional menghadapi situasi yang tidak
tercakup secara eksplisit dalam kode etik, atau tidak mendekati
yurisprudensi (system hokum) sehingga bisa diperoleh manfaat dari
sumber- sumber atau pedoman itu.
8. Perluasan Peran Akuntan Profesional
Kebutuhan integritas, penilaian independen, keahlian, dan cerdas dalam
penyusunandan penyajian analisis keuangan dan laporan tidak mereda, melainkan
meningkat.Selain peran tradisional fidusia ini, akuntan profesional yang paling
cocok untukmemainkan peran yang dominan atau mendukung dalam desain,
persiapan, dan pengelolaanbidang-bidang beriku yang penting untuk tata
pemerintahan yang baik di era munculakuntabilitas pemangku kepentingan:
a. Stakeholder minat penilaian
b. Indikator kinerja Stakeholder-terfokus dan sistem insentif

9

c. Laporan Stakeholder yang berorientasi untuk manajemen, dewan, dan
masyarakat
d. Budaya perusahaan Etis
e. Kode etik Perusahaan
f. Mekanisme Etika kepatuhan dan pelaporan ke dewan
g. Kerangka pedoman pengambilan keputusan Etis
h. Sistem manajemen risiko Etika
Akuntan profesional memahami masalah-masalah yang menyebabkan
Enron,WorldCom, Arthur Andersen, dan fiascos baru lainnya, dan memahami
potensi kontribusisistem pengendalian internal organisasi serta perangkap
budaya etis. Sementara fokusakuntan profesional memiliki perbedaan di
pelaporan keuangan, ada kebutuhan untukkembali fokus pada kinerja masa
depan dan bagaimana membimbing ataupun mengelolanyauntuk membantu
memastikan bahwa etika yang dibangun ke dalam strategi rencana, ulasanpada
kepatuhan, dan sistem insentif perusahaan. Dewan direksi belum siap
untukmempertimbangkan dan menangani kebutuhan baru ini.. Akuntan
profesional dapatmembantu pesat dalam era baru, era etika-sensitif jika
mereka siap untuk memperluaswawasan mereka.

10

KASUS
PEMASARAN AGRESIF PERLINDUNGAN PAJAK
Sebelum atau sesudahnya SOX, Ernst & Young (E & Y) dan KPMG
menawarkan perlindungan agresif kepada wajib pajak kaya dan juga kepada
senior manajer klien audit.
Ernst & Young
Pada tahun 1990an , E & Y telah menciptakan empat perlindungan pajak
yang mereka jual kepada orang-orang kaya. Salah satunya disebut E.C.S
singkatan dari Equity Compensation Strategy yang mengakibatkan sedikit atau
tidak ada kewajiban bagi wajib pajak. Rencana pajak yang kompleks merupakan
alat untuk menangguhkan, sampai tiga puluh tahun, pembayaran pajak atas laba
penerapan pilihan saham pegawai yang jika tidak harus dibayar pada pilihan pajak
itu diterapkan . E & Y menetapkan tarif tiga persen dari jumlah yang ditanamkan
wajib pajak dalam perlindungan pajak, ditambah $50.000 kepada sebuah kantor
pengacara untuk opini hukum yang mengatakan “lebih baik daripada tidak”
bahwa perlindungan pajak itu akan lolos audit pajak.
E&Y corporation telah lama menjadi auditor Sprint Corporation, mereka
juga menerima klien seperti William Esray dan Ronald LeMay, eksekutif papan
atas Sprint. Pada tahun 2000 E & Y menerima :
$2,5 juta untuk audit Sprint
$2,6 juta untuk jasa-jasa lainnya yang berhubungan dengan audit
$63,8 juta untuk teknologi informasi dan jasa konsultasi lainnya, serta
$5,8 juta dari Esray dan LeMay untuk nasihat perpajakan
Pada tahun 1999 Esrey mengumumkan rencana penggabungan Sprint dan
Worldcom yang berpotensi menjadikan organisasi gabungan itu menjadi
perusahaan telekomunikasi terbesar di dunia. Kesepakatan ini tidak terwujud

11

karena gagal memperoleh izin peraturan . meskipun demikian Esrey dan LeMay
diberikan pilihan saham senilai lebih kurang $311 juta.
E & Y menjual sebuah E.C.S. masing-masing kepada Esrey dan LeMay.
Dalam tiga tahun dari tahun 1998 hingga 2000, laba pilihan untuk Esrey adalah
$159 juta dan pajak yang harus dibayarkan jika ia tidak membeli perlindungan
pajak adalah sekitar $63 juta. Laba pilihan untuk Lemay adalah $152,2 juta dan
pajaknya adalah sekitar $60,3 juta.
Sesudah itu internal revenue Service (IRS) menolak perlindungan pajak
untuk kedua orang itu. Sprint kemudian meminta kedua eksekutif itu untuk
mengundurkan diri, dan mereka mengundurkan diri. Sprint juga memberhentikan
E & Y sebagai auditor perusahaan.
Pada tanggal 2 Juni 2003, E & Y mencapai penyelesaian senilai $15 juta
dengan IRS sehubungan dengan pemasaran perlindungan pajak yang agresif.
Kemudian tahun 2007 empat rekan E & Y dituntut atas penggelapan pajak.
Keempat rekan itu bekerja untuk unit E & Y yang disebut VIPER, Value ideas
produce extraordinary results, yang kemudian dinamai SISG, strategic individual
solution group”, Tujuannya adalah untuk memasarkan perlindungan pajak secara
agresif yang dikenal sebagaai Cobra, Pico, CDS, dan CDS Adds ons kepada
orang-orang kaya, banyak dari antara mereka yang memperoleh kekayaan mereka
di bisnis yang berhubungan dengan teknologi. Keempat produk itu dijual kepada
sekitar 400 wajib pajak kaya dari tahun 1999 hingga 2001 dan menghasilkan
honor sekitar $121 juta. Pemerintah menyatakan bahwa perlindungan pajak itu
adalah penggelapan dan wajib pajak menerima penilaian ulang pajak terutang
beserta denda dan bunga.
KPMG
Pada tanggal 26 Agustus 2005, KPMG setuju untuk membayar denda
senilai $456 juta karena menjual perlindungan pajak dari tahun 1996 hingga 2003
yang secara curang menghasilkan $11 miliar dalam kerugian pajak fiktif yang

12

paling sedikit menimbulkan kerugian pajak pemerintah senilai $2,5 miliar.
Keempat perlindungan pajak tersebut diberi singkatan FLIP, OPIS, BLIPS, dan
SOS. Under the Bond Linked Issue Structure (BLIPS) misalnya, wajib pajak akan
meminjam uang dari bank di suatu negara dengan pajak rendah (Offshore) dan
menanam modal di sebuah usaha patungan yang akan membeli mata uang asing
dari bank tersebut. Sekitar dua bulan kemudian usaha patungan itu kemudian
menjual mata uang asing dari bank itu. Menciptakan kerugian pajak , wajib pajak
kemudian mengumumkan kerugian untuk tujuan perpajakan pada investasi
BLIPS. Bagaimana struktur BLIPS dibuat, wajib pajak hanya harus membayar
$1,4 juta untuk mengumumkan kerugian $20 juta untuk kegunaan pajak. BLIPS
ditargetkan untuk para eksekutif kaya yang biasanya akan membayar sekitar $10
juta hingga $20 juta pajak. Namun membeli BLIPS secara efektif mengurangi
pemasukan kena pajak investor hingga nol. BLIPS dijual kepada 186 orang kaya
dan setidaknya menghasilkan $5 milyar kerugian pajak. FLIP dan OPIS
pertukaran investasi melalui pulau Cayman dan SOS merupakan pertukaran mata
uang yang mirip dengan BLIPS. Pemerintah menantang bahwa hal-hal tersebut
merupakan transaksi palsu karena pinjaman investasi itu bebas resiko. Tujuan
utamanya adalah untuk secara palsu mengurangi pajak.
Sebagian beralasan bahwa perlindungan pajak KPMG sangat menyolok
sehingga KAP harus disingkirkan dari bisnis, namun Arthur Anderseon telah
runtuh di tahun 2002 dan jika KPMG gagal , maka hanya akan tersisa tiga KAP
Besar yitu Delloite, PwC dan E &Y. Timothy Flyyn berkata KAP menyesali
karena ambil bagian dalam kesepakatan tersebut dan mengirimkan sebuah pesan
kepada para karyawan bahwa tindakan tersebut tidak bisa dimaafkan. KPMG
tetap ada di bisnis itu namun KAP tersebut di denda hampir setengah milyar dolar.
BEDAH KASUS
Pada contoh kasus etika di atas sebelumnya kita lihat siapa itu E & Y dan
KPMG yang termasuk di dalam big four KAP di dunia.
Ernst & Young (EY)

13

Ernst & Young (EY atau E&Y) adalah perusahaan jasa profesional yang
merupakan salah satu dari the Big Four auditors, bersama dengan Price
Waterhouse Coopers (PwC), Deloitte Touche Tohmatsu (Deloitte), dan KPMG.
Ernst & Young merupakan perusahaan global yang terdiri dari sejumlah
perusahaan anggota. EY Global bermarkas di London, EY AS di New York, dan
EY Indonesia di Jakarta. Perusahaan (persekutuan/ perserikatan) ini merupakan
hasil dari serangkaian merger dari perusahaan-perusahaan pendahulunya.
Persekutuan tertua didirikan pada tahun 1849 di Inggris dengan nama Harding &
Pullein. Pada tahun itu juga, Frederick Whinney bergabung. Dia kemudian
menjadi partner pada tahun 1859. Pada tahun 1894, seiring dengan bergabungnya
anak- anaknya persekutuan tersebut berganti nama menjadi Whinney, Smith &
Whinney. Pada tahun 1903, perusahaan Ernst & Ernst didirikan di Cleveland oleh
Alwin dan Theodore Ernst. Pada tahun 1906, Arthur Young & Company didirikan
di Chicago oleh Arthur Young. Pada awal tahun 1924, perusahaan-perusahaan AS
tersebut beraliansi dengan perusahaan dari Britania Raya, Young dengan Broad
Paterson & Co, dan Ernst dengan Whinney, Smith & Whinney. Pada 1979, Ernst
& Whinney terbentuk dan menjadi firma akuntansi keempat terbesar di dunia.
Pada tahun 1989, peringkat empat bergabung dengan peringkat lima, Arthur
Young, sehingga tercipta Ernst & Young ("EY"). Di Indonesia, EY berafiliasi
dengan Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (PSS). Klien
utama Ernst & Young antara lain Pertamina sudah dicuri PWC, Bank Negara
Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Krakatau Steel & Group,
Coca Cola Bottling Indonesia & Indosat.

KPMG
KPMG adalah salah satu perusahaan jasa profesional terbesar di dunia. KPMG
mempekerjakan 104.000 orang dalam partnership global menyebar di 144 negara.
Pendapatan komposit dari anggota KPMG pada 2005 adalah US$15,7 miliar.
KPMG memiliki tiga jalur layanan: audit, pajak, dan penasehat. KPMG adalah
salah

satu

anggota

the

Big

Four

14

auditors,

bersama

dengan

PricewaterhouseCoopers, Ernst & Young dan Deloitte. Setiap perusahaan nasional
KPMG adalah sebuah badan legal independen dan merupakan anggota dari
KPMG internasional, perusahaan Swiss Verein yang bermarkas besar di Belanda.
Pasar dunia terus mengalami perkembangan seiring zaman, peraturan
pajak pun kian berubah mengikuti kebutuhan Pemerintah dalam menghimpun
Pendapatan negara yang bersumber dari pajak . Dalam dunia internasional pajak
harus memiliki sifat netral.
Menurut Doernberg (1989) menyebut 3 unsur netralitas yang harus
dipenuhi dalam kebijakan perpajakan internasional:
o

Capital Export Neutrality (Netralitas Pasar Domestik):
Kemanapun kita berinvestasi, beban pajak yang dibayar haruslah sama.
Sehingga tidak ada bedanya bila kita berinvestasi di dalam atau luar
negeri. Maka jangan sampai bila berinvestasi di luar negeri, beban
pajaknya lebih besar karena menanggung pajak dari dua negara. Hal ini
akan melandasi UU PPh Psl 24 yang mengatur kredit pajak luar negeri.

o

Capital Import Neutrality (Netralitas Pasar Internasional):
Darimanapun investasi berasal, dikenakan pajak yang sama. Sehingga
baik investor dari dalam negeri atau luar negeri akan dikenakan tarif
pajak yang sama bila berinvestasi di suatu negara. Hal ini melandasi hak
pemajakan yang sama denagn Wajib Pajak Dalam Negeri (WPDN)
terhadap permanent establishment (PE) atau Badan Uasah Tetap (BUT)
yang dapat berupa cabang perusahaan ataupun kegiatan jasa yang
melewati time-test dari peraturan yang berlaku.

15

National Neutrality:

o

Setiap negara, mempunyai bagian pajak atas penghasilan yang sama.
Sehingga bila ada pajak luar negeri yang tidak bisa dikreditkan boleh
dikurangkan sebagai biaya pengurang
Di dalam perpajakan internasional ada beberapa masalah yang biasanya
terjadi, antara lain :


Transfer Pricing
Kegiatan ini adalah mentransfer laba dari dalam negeri ke perusahaan
dengan hubungan istimewa di negara lain yang tarif pajaknya lebih rendah.
Hal ini dapat dilakukan dengan membayar harga penjualan yang lebih rendah
dari harga pasar, membiayakan biaya-biaya lebih besar daripada harga yang
wajar, thin capitalization (memperbesar utang dengan beban bunga untuk
mengurangi laba). Misalnya: tarif pajak di Indonesia 28%, di Singapura 25%.
PT A punya anak perusahaan B Ltd di Singapura, maka laba di PT A dapat
digeser ke B Ltd yang tarifnya lbh kecil dengan cara B LTd meminjamkan
uang dengan bunga yang besar, sehingga laba PT A berkurang, memang
pendapatan B Ltd bertambah namun tarif pajaknya lebih kecil. Hal bisa juga
dilakukan dengan PT A menjual rugi (mark down) barang dan jasa (harga jual
di bawah ongkos produksinya) ke B Ltd. Di Indonesia, transfer pricing
dicegah dalam UU PPh pasal 18 dimana pihak fskus berhak mengkoreksi
harga transaksi, penghitungan utang sebagai modal dan DER (Debt Equity
Ratio).



Treaty Shopping

16

Fasilitas di tax treaty justru bukannya menghindarkan pajak berganda namun
malah memberi kesempatan bagi subjek pajak untuk tidak dikenakan pajak
dimana-mana. Misalnya: Investasi SBI di bursa singapura dibebaskan pajak.
Treaty Shopping diredam dengan ketentuan beneficial owner (penerima
manfaat) dalam tax treaty (P3B) baik yang memakai model OECD maupun
PBB sehingga tax treaty hanya berlaku bila penerima manfaat yang
sebenarnya adalah residen di negara yang menandatangani tax treaty.


Tax Heaven Countries
Negara-negara yang memberikan keringanan pajak secara agresif seperti tarif
pajak rendah, pengawasan pajak longgar telah membuat penerimaan pajak
dari negara-negara berkembang merosot tajam. Negara tax heaven yang
termasuk dalam KMK No.650/KMK04/1994 antara lain Argentina, Bahrain,
Saudi Arabia, Mauritius, Hongkong, Caymand Island, dll. Saat ini negara tax
heaven sedang dimusuhi dunia internasional, pengawasan tax avoidance
(penghindaran pajak) di negara-negara tersebut sedang gencar-gencarnya.
Berinvestasi di negara tax heaven beresiko besar terkena koreksi UU PPh
Pasal 18. Lebih baik berinvestasi pada negara dengan tax treaty.
Di dalam kedua kasus di atas, Praktisi pajak disewa untuk memberikan

saran kepada klien tentang bagaimana membayar jumlah pajak yang kecil.
Terkadang, para akuntan terlalu agresif dalam merancang strategi pajak. Hal ini
seperti yang terjadi pada Ernst & Young dan KPMG. Mereka merekomendasikan
klien mereka untuk berinvestasi pada tempat perlindungan pajak (tax shelters)
yang dinilai illegal. Mereka tidak lagi melindungi kepentingan publik ketika mulai
menjual perlindungan pajak yang sangat mahal kepada pihak yang sangat kaya.
Pemerintah pastinya sangat marah karena jumlah pajak mereka berkurang dengan
cara ilegal.

17

Seharusnya sebagai akuntan mereka mencegah klien melakukan tax evasion
(penggelapan pajak ). Karena penggelapan pajak melibatkan kesalahan
pengfiguran fakta-fakta terhadap otoritas perpajakan yang berakibat pada tindakan
penipuan dan kecurangan kas publik. Mengapa kas publik? Jelas ini merugikan
pemerintah karena pendapatan pemerintah yang berupa pajak dari wajib pajak
menjadi berkurang. Namun dalam kasus ini Akuntan justru menawarkan produkproduk perlindungan pajak yang sangat mahal khususnya kepada eksekutif papan
atas. Adanya konflik kepentingan dari para akuntan ini yaitu antara kepentingan
klien, manajemen, publik dan regulator yaitu pemerintah. Seharusnya konsekuensi
dari seorang akuntan profesional yang mengamati adanya penyimpangan yang
dilakukan yaitu melaporkan kepada pihak pemegang saham untuk ditindaklanjuti
tetapi mereka justru berkompromi melakukan tax evasion.
Secara kode etik mereka telah melanggar prinsip independensi akuntan ,
mencederai kepentingan publik dan tidak obyektif terhadap pekerjaannya. Wajar
saja ketika mereka mendapat ganjaran dari perbuatannya berupa dipecat, didenda
atau terkena sanksi hukuman.

18