EFEKTIFITAS EKSTRAK ETANOL KULIT SAWO MANILA (Achras zapota) TERHADAP DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN Efektifitas Ekstrak Etanol Kulit Sawo Manila (Achras Zapota) Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Streptococcus Mutans (Kajian In Vitro).

EFEKTIFITAS EKSTRAK ETANOL KULIT SAWO MANILA
(Achras zapota) TERHADAP DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN
Streptococcus mutans (kajian In Vitro)

PUBLIKASI ILMIAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Pendidikan Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi

Oleh:
Awang Zuhada
J 52012 0049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA 2016

EFEKTIFITAS EKSTRAK ETANOL KULIT SAWO MANILA
(Achras zapota) TERHADAP DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN
Streptococcus mutans (Kajian In Vitro)


PUBLIKASI ILMIAH
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I
pada Jurusan Pendidikan Kedokteran Gigi Fakultas Kedokteran Gigi

Oleh:
Awang Zuhada
J 52012 0049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEDOKTERAN GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURAKARTA 2016

EFEKTIFITAS EKSTRAK ETANOL KULIT SAWO MANILA
(Achras zapota)TERHADAP DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN
Streptococcus mutans (kajian In Vitro)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
ABSTRAK
Obat kumur dengan bahan dasar tanaman obat berbahan alami telah banyak dikembangkan di

berbagai negara karena mempunyai khasiat antibakteri dengan efek samping yang minimal,
pemanfaatan tanaman obat berbahan alami untuk pengobatan tradisional banyak dilakukan sebagai
alterntif pengganti bahan pengobatan utama.Tujuannya adalah untuk membersihkan plak pada
permukaan gigi.Plak merupakan penyebab utama terbentuknya karies pada gigi.Streptococcus
mutans merupakan bakteri yang sering ditemukan pada gigi yang berlubang.Ekstrak etanol kulit
sawo manila (Achraz zapota) merupakan salah satu bahan bersifat alami yang memiliki antibakteri
karena mempunyai kandungan zat aktif seperti flavonoid, tanin, saponin.Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui keefektifan ekstrak etanol kulit sawo manila (Achras zapota) terhadap daya
hambat pertumbuhan Streptococcus mutans.Jenis penelitian ini adalah eksperimental laboratoris
murni. Penelitian menggunakan metode difusi murni sumuran yang terdiri dari 4 kelompok
perlakuan yaitu ekstrak etanol kulit sawo manila dengan konsentrasi 30%, 40%, 50%, 60% dan
klorheksidin 0,2 % (kontrol positif). Masing-masing kelompok perlakuan direplikasi sebanyak 5
kali kemudian zona hambat diukur menggunakan jangka sorong dengan satuan millimeter (mm).
Hasil penelitian ekstrak etanol kulit sawo manila pada konsentrasi 30%, 40%, 50% dan 60%
menunjukkan adanya zona hambat. dapat disimpulkan bahwa diantara konsentrasi 30%, 40%,
50%, 60% hambatan yang paling besar adalah konsentrasi 60%.
Kata kunci: Ekstrak kulit sawo (Achras zapota), Streptococcus mutans, Antibakteri
ABSTRACT
mouthwash with basic materials made from natural medicinal plants have been developed in many
countries because it has antibacterial properties with minimal side effects, the use of drugs made

from natural plants for traditional medicine is mostly done as a substitute for primary treatment
alterntif. The goal is to clean the plaque on the tooth surface. Plaque is the main cause of dental
caries formation. Streptococcus mutans is a bacterium often found in cavities. Ethanol extract of
sapodilla manila (Achras zapota) is one of the ingredients are natural which has antibacterial
because it has active substances such as flavonoids, tannins, saponins.This study aims to determine
the effectiveness of the ethanol extract of sapodilla manila (Achras zapota) the inhibition of the
growth of Streptococcus mutans. This research is a laboratory experimental pure.Research pitting
pure diffusion method which consists of 4 groups is the ethanol extract of manila sapodilla with a
concentration of 30%, 40%, 50%, 60% and 0.2% chlorhexidine (positive control).Each treatment
group is replicated 5 times then inhibition zone was measured using a caliper to millimeters
(mm).Results of research manila sapodilla ethanol extract at a concentration of 30%, 40%, 50%
and 60% showed inhibition zone. it can be concluded that between the concentration of 30%, 40%,
50%, 60% the biggest obstacle is the concentration of 60%.

Keywords:ethanol extract, sapodilla manila extract (Achras zapota), Streptococcus mutans,
Antibacteria

1

PENDAHULUAN

Penyebaran penyakit gigi dan mulut pada masyarakat di Indonesia sangat
luas,umumnyadisebabkankarenakurangnya menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Pola kebiasaan hidup dan makanan dapat mempengaruhi kebersihan gigi, Jika
kebersihan tidak terjaga dengan baik akan memicu timbulnya plak yang
merupakan salah satu faktor lokal penyakit gigi, plak memegang peranan penting
sebagai penyebab utama dua penyakit yaitu penyakit karies dan periodontal
(Alhamda, 2011).
Bakteri-bakteri yang ditemukan pada awal pembentukan plak yang paling
mendominasi adalah bakteriStreptococcusmutansdan bakteri Lactobasillusyang
merupakan penyebab utama terjadinya karies gigi, bakteri tersebut mampu
membentuk asam dari karbohidrat berupa sisa makanan dan mampu tumbuh
dalam keadaan asam kemudian menempel pada permukaan gigi karena
kemampuannya menghasilkan polisakarida. Adanya polimer glukosa di dalam
polisakarida menyebabkan plak mempunyai konsistensi seperti gelatin, jika
semakin lama di biarkan akan semakin menebal dan memudahkan bakteri untuk
melekat pada gigi sehingga akan menghambat fungsi saliva untuk melakukan
aktivitas antibakterinya. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mencegah
karies, dengan mengetahui penyebabnya merupakan hal penting untuk mengetahui
cara melakukan pencegahan,diantaranya pengaturan diet, kontrol plak,
penggunaan flour dan penggunaan obat kumur karena kemampuannya efektif

menjangkau tempat yang sulit dibersihkan dengan sikat gigi dan dapat
mencegahpembentukan plak (Pratiwi, 2005).
Saat ini obat kumur dengan bahan dasar tanaman obat berbahan alami
(TOBA) telah banyak dikembangkan di berbagai Negara karena mempunyai
khasiat antibakteri dengan efek samping yang minimal, pemanfaatan tanaman obat
berbahan alami untuk pengobatan tradisional banyak dilakukan oleh masyarakat
Indonesia, untuk alterntif pengganti bahan pengobatan utama. (Fitriani, 2013).
Salah satu tanaman obat yang dipercaya dapat membantu menjaga
kesehatan gigi dan mulut adalah buahsawo manila (Achraszapota) yang tumbuh di
cuaca tropis dan penyebarannya cukup luas di Indonesia. Jumlah tanaman ini
banyak dan mudah didapat, senyawa yang terdapat dalam tanaman sawo manila
(Achras zapota) berupa senyawa-senyawa kimia seperrtiflavonoid, saponin,
tanin,mineral, polifenol,tarpenoid, alkaloid, vitamin A, vitamin B, vitamin C,
karbohidrat, kalsium, dan besi. Pada buah sawo yang masih muda kandungan
tanin lebih tinggi dibandingkan dengan buah sawo yang tua. Daya antibakteri yang
tinggi pada sawo muda dikarenakan Tingginya kandungan tanin sehingga rasa
sawo muda menjadi pahit dan getir (Saranraj, dkk, 2014).
Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektifitas antibakteri ekstrak etanol
kulit buah sawo manila terhadap daya hambat pertumbuhan bakteri Streptococcus
mutan.Hasil penelitian ini diharapkan memperoleh daya hambat antibakteri yang

efektif mencegah terjadinya karies gigi yang disebabkan oleh bakteri
Streptococcus mutan.

2

METODE PENELITIAN
A. Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan yaitu seperangkat alat gelas, timbangan, rotay
evaporator, inkubator, ose steril, mikropipet, Bunsen, mixer, autoclave, jangka
sorong, vortex, spreader.
Bahan yang digunakan yaitu kulit buah sawo manila 30%, 40%, 50% 60%,
bakteri Streptococcus mutans, etanol, media agar Mueller Hinton, BHI (Brain
Heart Infusion), Klorheksidin 0,2 %.
B. Jalannya Penelitian
Determinasi Tanaman
Determinasi tanaman sawo manila (Achras zapota) dilakukan di Laboratorium
Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Ekstraksi
Kulit buah sawo sebanyak 150 gram dibersihkan,dikeringkan selama 24 jam

dan dihaluskan, lalu dilakukan proses perendaman dalam etanol70 % selama 24
jam, kemudian hasil dari perendaman atau menserasi didapatkan lapisanlarutan
campuran etanol dan kulit sawo manila, lapisan etanol diambil ditempatkan
digelas ekstraksi lalu dievaporasi atau diuapkanmenggunakan alat rotary
evaporator pada suhu tidak lebih dari C sehingga didapatkan pelarut etanol yang
sudah terpisah. Kemudian hasil dari evaporasididapatkan ekstrakyang kental
dengan konsentrasi 100 %lalu diencerkan dengan aquades steril menjadi
konsentrasi 30%, 40%, 50%, 60% dan klorheksidin 0,2%(Mukhriani, 2014)
Pembuatan Suspensi Bakteri
Pengambilan beberapa koloni bakteri dan Brain Heart Infusion cair sebanyak
5 ml lalu diinkubasi.Suspense bakteri distandarkan sampai mencapai kekeruhan
seperti standar Mc. Farland yaitu 1,5x CFU/ml.
Uji Efektifitas Antibakteri
Uji efektifitas daya hambat antibakteri dilakukan menggunakan metode
difusi,Suspensi bakteri diambil lalu diletakkan di media Mueller Hinton agar dan
diratakan menggunakan spreader. Larutan ekstrak tiap konsentrasi diambil
sebanyak 0,5 µl diteteskan disk biakan bakteri yang sebelumnya sudah diberi 5
lubang sumuran. Kemudian media diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37ºC.
HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil ujii efektifitas ekstrak etanol kulit sawo manila (Achraszapota) dengan
berbagai konsentrasi 30%, 40%, 50% maupun 60% efektif dalam menghambat
pertumbuhan streptococcus mutans, hasil penelitianpada klorheksidin 0,2 %
3

memiliki daya hambat 10,67 mm, 10,33 mm, 9,83 mm, 9,33 mm, 9,77 mm dengan
rerata berdiameter sebesar 9,987 mm, pada ekstrak etanol kulit sawo konsentrasi
30% rerata memiliki daya hambat 5,00 mm, 4,43 mm, 3,83 mm, 4,40 mm, 3,50
mm dengan rerata berdiameter sebesar 4,232 mm, konsentrasi 40% memiliki daya
hambat 6,00 mm, 5,67 mm, 5,67 mm, 5,33 mm, 4,23 mm dengan rerata
berdiameter sebesar 5,380 mm, konsentrasi 50% memiliki daya hambat 6,67 mm,
6,67 mm, 6,47 mm, 6,47 mm, 6,23mm, 5,33 mm dengan rerata berdiameter
sebesar 6,274 mm, konsentrasi 60% memiliki daya hambat 7,57 mm, 7,53 mm,
7,27 mm, 7,07 mm, 7,43 dengan rerata berdiameter sebesar 7,374 mm, pada
konsentrasi 60% merupakan penghambat yang paling besar dengan melihat nilai
rerata (mean) sebesar 7,374 merupakan nilai rerata yang paling besar pada uji
perlakuan diantara konsentrasi ekstrak etanol kulit sawo lainnya.
Tabel 1 Hasil analisis Daya Hambat Pertumbuhan Streptococcus mutans
95% Confidence
Interval for Mean

N

Std.
Deviation

Std.
Error

Lower
Bound

Upper
Bound

Minimum

Maximum

Klorhexidin 0.2%


5

9.9860

.52142

.23319

9.3386 10.6334

9.33

10.67

Ekstrak 30%

5

4.2320


.58195

.26026

3.5094

4.9546

3.50

5.00

Ekstrak 40%

5

5.3800

.68513

.30640

4.5293

6.2307

4.23

6.00

Ekstrak 50%

5

6.2740

.55792

.24951

5.5812

6.9668

5.33

6.67

.20562

.09196

7.1187

7.6293

7.07

Ekstrak 60%
Total

5
25

Mean

7.3740
6.6492

2.06160

.41232

5.7982

7.5002

3.50

7.57
10.67

12.000
10.000

9.987

8.000
7.373
6.273

6.000
5.380
4.233

4.000
2.000
0.000
Klorheksidin
0,2%

Konsentrasi
30%

Konsentrasi
40%

Konsentrasi
50%

Konsentrasi
60%

Daya antibakteri yang tinggi pada sawo muda dikarenakan Tingginya
kandungan tanin sehingga rasa sawo muda menjadi pahit dan getir, ketiga zat aktif
tersebut memiliki sifat menginaktifkanadesi mikroba (zat yang terdapat pada
fimbriae), menstimulasi sel-sel fagosit yang berperan dalam respon imun seluler,
sifat lipofilik yang akan merusak membran sel bakteri, dapat menghambat sintesis
enzim esensial yang diproduksi bakteri dan menghancurkan membran sel, Kulit
buah sawo juga memiliki kandungan senyawa seperti flavonoid dan saponin.Hasil

4

penelitian didapatkan ekstrak etanol kulit sawo (Achraszapota) efektif dalam
menghambat pertumbuhan Streptococcus mutans.
KESIMPULAN
Ekstrak etanol kulit sawo manila (Achras zapota) terbukti efektif
menghambat pertumbuhan bakteri Streptococcus mutanspada konsentrasi 60%
meskipun lebih rendah dari klorheksidin 0,2%.
SARAN
Perlu dilakukan uji antibakteri ekstrak etanol kulit sawo dengan
menggunakan pelarut dan metode ekstrak lainnya.Perlu dilakukan uji dengan
konsentrasi yang berbeda dan bakteri lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Alhamda S, 2011. Status Kebersihan Gigi dan Mulut dengan Status Karies Gigi
(Kajian pada Murid Kelompok Umur 12 Tahun di Sekolah Dasar Negara
Kota Bukittinggi).Berita Kedokteran Masyarakat. 2 (27): 108-115
Pratiwi R, 2005.Perbedaan Daya Hambat Terhadap Streptococcus mutans dari
Beberapa Pasta Gigi Yang Mengandung Herbal. Majalah Kedokteran Gigi
(Dent. J).2 (38): 64-67
Fitriani E, Alwi M, Umrah, 2013. Studi Efektifitas Ekstrak Daun Sereh Wangi
(Cymbopogonnardus L.)Sebagai Anti Fungi Candida albicans.Biocelebes.
2 (7): 15-20
Saranraj P, Sivasakthi S, 2014. Medical Plants and its Antimicrobial
Properties.Global J. Pharmacol. 8(3): 316-327
Mukhriani, 2014.Ekstraksi Pemisahan Senyawa Dan Identifikasi Senyawa Aktif.
Jurnal Kesehatan, 2(7): 361-367

5

Dokumen yang terkait

Pengaruh ekstrak buah Sawo Manila (Achras zapota L) 1% dalam bentuk obat kumur terhadap akumulasi plak

6 101 63

Daya Antibakteri Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa [Scheff.] Boerl) terhadap Pertumbuhan Streptococcus mutans (in vitro)

8 92 64

Uji Efek Antidiare Ekstrak Etanol Buah Tanaman Sawo (Achras zapota L.) Terhadap Mencit Jantan

25 111 91

Daya Antibakteri Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa.Scheff (Boerl)) Terhadap Enterococcus faecalis Sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar Secara In Vitro.

2 65 72

EFEKTIFITAS EKSTRAK ETANOL KULIT SAWO MANILA (Achras zapota) TERHADAP DAYA HAMBAT PERTUMBUHAN Efektifitas Ekstrak Etanol Kulit Sawo Manila (Achras Zapota) Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Streptococcus Mutans (Kajian In Vitro).

1 3 16

Jadwal Penelitian Efektifitas Ekstrak Etanol Kulit Sawo Manila (Achras Zapota) Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Streptococcus Mutans (Kajian In Vitro).

0 2 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG SAWO MANILA (Manilkara achras) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Batang Sawo Manila (Manilkara achras) Terhadap Staphylococcus epidermidis Dan Klebsiella pneumonia Serta Bioautografi.

0 3 13

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG SAWO MANILA (Manilkara achras) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Batang Sawo Manila (Manilkara achras) Terhadap Staphylococcus epidermidis Dan Klebsiella pneumonia Serta Bioautografi.

0 3 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KULIT BATANG SAWO MANILA (Manilkara achras) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Batang Sawo Manila (Manilkara achras) Terhadap Escherichia coli Multiresisten Dan Staphylococcus aureus Multiresisten Se

0 3 13

KONSENTRASI HAMBAT MINIMUM (KHM) EKSTRAK ETANOL BUAH SAWO (Achras zapota L.) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Escherichia coli

0 0 8