PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING Peningkatan Pemahaman Konsep Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Pendekatan Reciprocal Teaching (PTK di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Kelas IX Semester G

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING
(PTK di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Kelas IX Semester Gasal Tahun
Ajaran 2015/2016)

Artikel Publikasi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program
Studi Matematika

Diajukan Oleh :
RIDA VRISTIARUM
A410120087

Kepada:

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
JANUARI, 2016

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl.A.Yani Tromol Pos1-Pabelan, Kartasura Tlp.(0271) 717417 Fax : 715448 Surakarta 57102

Surat Persetujuam Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir:
Nama

: Drs.H.Ariyanto,M.Pd

NIP/NIK

: 195607311984031001

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan
ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:
Nama

: Rida Vristiarum

NIM


: A410120087

Program Studi : Pendidikan Matematika
Judul Skripsi :

PENINGKATAN

PEMAHAMAN

KONSEP

DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN
RECIPROCAL

TEACHING (PTK di SMP Muhammadiyah 10

Surakarta Kelas IX Semester Gasal Tahun Ajaran 2015/2016)


Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.
Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

Surakarta,

Januari 2016

Pembimbing

Drs.H.Ariyanto, M.Pd
NIP.195607311984031001

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING
(PTK di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Kelas IX Semester Gasal Tahun
Ajaran 2015/2016)

Diajukan Oleh:
Rida Vristiarum

A410120087

Artikel publikasi ini telah disetujui oleh pembimbing skripsi Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk dipertahankan
dihadapan tim penguji skripsi.

Surakarta,

Januari 2016

Drs.H.Ariyanto, M.Pd
NIP.195607311984031001

PERNYATAAN

Saya yang bertandatangan di bawah ini,
Nama

: Rida Vristiarum


NIM

: A410120087

Program Studi

: Pendidikan Matematika

Judul Artikel Publikasi

:

PENINGKATAN

DALAM
MELALUI
TEACHING

PEMAHAMAN


KONSEP

PEMBELAJARAN

MATEMATIKA

PENDEKATAN

RECIPROCAL

(PTK di

Surakarta Kelas IX

SMP

Muhammadiyah 10

Semester Gasal Tahun Ajaran


2015/2016)

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa artikel publikasi yang saya serahkan ini
benar-benar hasil karya saya sendiri dan bebas plagiat karya orang lain, kecuali yang
secara tertulis diacu/dikutip dalam naskah dan disebutkan pada daftar pustaka.
Apabila dikemudian hari terbukti artikel publikasi ini hasil plagiat, saya bertanggung
jawab sepenuhnya dan bersedia menerima sanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Surakarta,
Yang membuat pernyataan,

Rida Vristiarum
A410120087

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DALAM PEMBELAJARAN
MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN RECIPROCAL TEACHING
(PTK di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Kelas IX Semester Gasal Tahun
Ajaran 2015/2016)

Oleh:

Rida Vristiarum1), Ariyanto2)
1
Mahasiswi Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta
2
Dosen Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Alamat e-mail: riydavristiarum@gmail.com
Abstract

The purpose of this study was to improve understanding of concepts in mathematics
learning IX C grade students of SMP Muhammadiyah Surakarta approach 10
Reciprocal Teaching. This study includes classroom action research. Students of
class IX C with a number of 21 students act as recipient action subjects. Teachers of
mathematics as a subject of the perpetrator, principals and teaching staff as an
auxiliary subject. In this study the method of data collection is done by the method of
observation, tests, field notes, and documentation. Data analysis techniques
including data collection, data reduction, data display, and conclusion. From the
results of the study showed an increased understanding of the concept of students'
learning of mathematics. The improvement can be seen from a) The ability of

students to apply concepts precisely from (23.81%) increased to (66.67%), b) the
ability of the students to answer questions from the teacher (28.57%) increased to
(76.20% ), c) Ability to work on the problems in front of the class (33.33%)
increased to (66.67%), d) Ability of the student concluded the material presented
includes the definition of the concept as well as provide examples and non-examples
of the concept of (14.29%) increased to (71.43%).
Keywords: Reciprocal Teaching, Understanding the concept

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pemahaman konsep dalam
pembelajaran matematika siswa kelas IX C SMP Muhammadiyah 10 Surakarta
melalui pendekatan Reciprocal Teaching. Penelitian ini termasuk jenis penelitian
tindakan kelas. Siswa kelas IX C dengan jumlah 21 siswa bertindak subyek sebagai
penerima tindakan. Guru matematika sebagai subyek pelaku tindakan, kepala sekolah
serta staf pengajar sebagai subyek pembantu. Dalam penelitian ini metode
pengumpulan data dilakukan dengan cara metode observasi, tes, catatan lapangan,

serta dokumentasi. Teknik analisis data meliputi pengumpulan data, reduksi data,
display data, dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya
peningkatan pemahaman konsep siswa terhadap pembelajaran matematika.

peningkatan tersebut dapat dilihat dari a) Kemampuan siswa menerapkan konsep
secara tepat dari (23,81%) meningkat menjadi (66,67%), b) Kemampuan siswa
menjawab pertanyaan guru dari (28,57%) meningkat menjadi (76,20%), c)
Kemampuan mengerjakan soal di depan kelas dari (33,33%) meningkat menjadi
(66,67%), d) Kemampuan siswa menyimpulkan materi yang disampaikan meliputi
definisi konsep serta memberikan contoh dan non contoh dari konsep dari (14,29%)
meningkat menjadi (71,43%).
Kata kunci: Reciprocal Teaching, Pemahaman konsep
Pendahuluan
Dalam pembelajaran guru harus memahami hakekat materi pelajaran yang
diajarkannya sebagai suatu pelajaran yang dapat mengembangkan kemampuan
berfikir siswa dan memahami berbagai model pembelajaran yang merangsang
kemampuan siswa untuk belajar dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh
guru (Sagala, 2006: 63).
Dalam dunia pendidikan khususnya matematika pemahaman konsep dinilai
belum mencapai optimal. Kemampuan siswa yang rendah dalam menyelesaikan soal
matematika yang berkaitan dengan pemahaman konsep tentunya menjadi masalah.
Jika konsep tersebut sudah dikuasai siswa maka akan mempermudah untuk
mengerjakan persoalan berikutnya.
Pemahaman konsep merupakan langkah awal yang diambil untuk melangkah

pada tahap yang selanjutnya yaitu aplikasi dalam perhitungan matematika. Jadi
pemahaman konsep penting untuk dilakukan sebelum melangkah pada tahap
aplikasi. Kebanyakan siswa belum menguasai konsep materi yang diajarkan oleh
guru. Hal ini disebabkan strategi yang digunakan dalam pembelajaran. Untuk
meningkatkan pemahaman konsep terhadap materi yang disampaikan, siswa perlu
banyak latihan mengerjakan soal, dan guru dituntut memberikan latihan soal dan
tugas untuk diselesaikan siswa.
Kurangnya instrument pemahaman konsep juga merupakan salah satu
penyebab rendahnya pemahaman konsep siswa. Hal ini dapat dilihat dari soal-soal

ujian atau ulangan umum yang lebih menekankan pada soal-soal hitungan, yang
kurang mencerminkan penguasaan konsep. Seperti yang diungkapkan Suastra (2006)
bahwa soal-soal yang diberikan siswa dalam tes formatif, sumatif ataupun ulangan
harian lebih banyak menuntut siswa untuk menghafalkan dan mengulang informasiinformasi yang ada dalam buku teks siswa (Eka, 2014).
Pemahaman melibatkan proses-proses yang banyak menuntut pemikiran
(thought-demanding

processes),

seperti

menjelaskan,

menemukan

bukti,

menjustifikasi pemikiran, memberi contoh-contoh tambahan, generalisasi, dan
menghubungkan bagian-bagian dengan keseluruhannya (Jacobsen, 2009: 229).
Berdasarkan observasi di SMP Muhammadiyah 10 Surakarta kelas IX C yang
berjumlah 21 siswa diperoleh data pemahaman konsep matematika masih rendah.
Rendahnya pemahaman konsep matematika dilihat dari beberapa indikator antara
lain : Kemampuan siswa menerapkan konsep secara tepat sebanyak 5 siswa
(23,81%), Kemampuan siswa menjawab pertanyaan guru sebanyak 6 siswa
(28,57%), Kemampuan mengerjakan soal di depan kelas sebanyak 7 siswa (33,33%),
dan Kemampuan siswa menyimpulkan materi yang disampaikan meliputi definisi
konsep serta memberikan contoh dan non contoh dari konsep sebanyak 3 siswa
(14,29%).
Akar penyebab kesenjangan pemahaman konsep belajar matematika yang ada
pada siswa Kelas IX C Semester Gasal SMP Muhammadiyah 10 Surakarta Tahun
Ajaran 2015/2016 bahwa input siswa yang tergolong rendah. Hal ini terbukti dengan
presentase nilai siswa yang masih rendah. Berdasarkan observasi yang telah
dilakukan bahwa ketika kegiatan belajar mengajar siswa hanya mendengarkan dan
mencatat saja, siswa jarang bertanya dan mengemukakan pendapat sehingga ketika
siswa menyelesaiakan persoalan belum mencapai optimal. Hal ini dikarenakan siswa
belum paham terhadap konsep yang disampaikan guru.
Alternatif tindakan yang dapat ditawarkan dalam rangka peningkatkan
pemahaman konsep siswa terhadap materi pelajaran diperlukan strategi pembelajaran
yang mampu mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, diantaranya strategi
pembelajaran Reciprocal Teaching.

Reciprocal Teaching adalah pendekatan kontruktivis yang berdasar pada

prinsip-prinsip pembuatan/pengajuan pertanyaan, dimana ketrampilan-ketrampilan
metakognitif diajarkan melalui pengajaran langsung dan pemodelan oleh guru untuk
memperbaiki kinerja membaca siswa yang membaca pemahamannya rendah (Nur
dan Wukandari dalam Trianto, 2011: 96). Dengan pengajaran terbalik guru
mengajarkn siswa ketrampilan-ketrampilan kognitif penting dengan menciptakan
pengalaman belajar, melalui pemodelan perilaku tertentu dan kemudian membantu
siswa mengembangkan ketrampilan tersebut atas usaha mereka sendiri dengan
pemberian semangat, dukungan dan suatu sistem scaffolding (Ann Brown, dan
Annemarie Palincsar, dalam Trianto, 2011: 96).
Melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini, diharapkan ada peningkatan
pemahaman konsep siswa yang signifikan. Guru matematika sebagai mitra peneliti
sangat mendukung dalam upaya pencapaian kondisi tersebut. Melalui pembelajaran
dengan strategi Reciprocal Teaching ini diharapkan lebih efektif dan efisien, karena
siswa akan belajar lebih aktif dalam berfikir dan memahami materi serta kematangan
pemahaman terhadap sejumlah materi pembelajaran.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis akan melakukan
penelitian dengan judul “Peningkatan Pemahaman Konsep dalam Pembelajaran
Matematika Melalui Pendekatan Reciprocal

Teaching kelas IX C SMP

Muhammadiyah 10 Surakarta Tahun Ajaran 2015/2016”.
Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah tindakan kelas yang dilakukan secara kolaborasi
antara guru matematika dengan peneliti. Penelitian ini diakukan di SMP
Muhammadiyah 10 Surakarta. Kelas yang digunakan untuk melakukan tindakan
yaitu kelas IX C dengan jumlah 21 siswa. Guru bertindak sebagai pelaku tindakan
dan siswa bertindak sebagai penerima tindakan.
Menurut Sutama (2014: 119) karakteristik PTK meliputi a) mengkaji
permasalahan situasional dan kontekstual, b) adanya tindakan, c) adanya evaluasi
terhadap tindaka, d) adanya kerjasama, dan e) adanya refleksi. Langkah-langkah
dalam penelitian ini meliputi dialog awal a) dialog awal, b) perencanaan tindakan

kelas, c) pelaksanaan tindakan, d) observasi dan monitoring, e) refleksi, f) evaluasi,
dan g) penyimpulan.
Pengambilan data dilakukan dengan cara a) metode observasi yang digunakan
untuk memperoleh data awal dari kondisi siswa, kelas, sekolah, serta hal-hal yang
dibutuhkan dalam penelitian, b) metode tes digunakan sebagai instrumen penelitian
untuk mengumpulkan data berupa tes awal, tes sesudah dilakukan tindakan, c)
catatan lapangan digunakan sebagai bukti dan dasar dari penemuan permasalahan
yang ada selama proses pembelajaran, d) metode dokumentasi digunakan untuk
memperoleh serta mengetahui sesuatu dengan diambil gambar, buku-buku maupun
arsip.
Teknik analisis data model interaktif menurut Milles & Huberman dalam
Herdiansyah (2012: 164) terdiri atas empat tahapan yang harus dilakukan antara lain
pengumpulan data, reduksi data, display data, dan tahap penarikan kesimpulan.
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Berdasarkan pembelajaran yang dilakukan pada siklus I dan siklus II sesuai
kesepakatan guru dan peneliti bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
Reciprocal Teaching dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa dalam

pembelajaran matematika.
Tabel 1. Data Peningkatan Pemahaman Konsep

Pemahaman Konsep

Kemampuan
menerapkan

siswa

Sebelum

Indikator

tindakan

pencapaian

Siklus I

Siklus II

5 siswa

50 %

9 siswa

14 siswa

(42,86%)

(66,67%)

10 siswa

16 siswa

(47,62%)

(76,20%)

9 siswa

14 siswa

(42,86%)

(66,67%)

konsep (23,81%)

Setelah tindakan

secara tepat
Kemampuan

siswa

6 siswa

50 %

menjawab pertanyaan (28,57%)
guru
Kemampuan

siswa

7 siswa

mengerjakan soal di (33,33%)

50 %

depan kelas
Kemampuan

siswa

menyimpulkan materi
yang

disampaikan

meliputi
konsep
memberikan

definisi

3 siswa

serta (14,29%)

50 %

8 siswa

15 siswa

(38,10%)

(71,43%)

contoh

dan non contoh dari
konsep

Adapun grafik yang menggambarkan peningkatan pemahaman konsep
sebelum diberikan tindakan sampai sesudah diberikan tindakan dapat digambarkan
sebagai berikut.

Grafik Peningkatan Pemahaman Konsep
90,00%
Kemampuan siswa
menerapkan konsep secara
tepat

80,00%
70,00%

Banyak Siswa (%)

60,00%

Kemampuan siswa
menjawab pertanyaan
guru

50,00%
40,00%

Kemampuan siswa
mengerjakan soal di depan
kelas

30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
Sebelum
tindakan

Siklus I

Siklus II

TINDAKAN

kemampuan siswa
menyimpulkan materi yang
disampaikan meliputi
definisi konsep serta
memberikan contoh dan
non contoh dari konsep

Gambar 1. Grafik Peningkatan Pemahaman konsep siswa
Dari data di atas terlihat jelas bahwa pembelajarn dengan menggunakan
pendekatan Reciprocal Teaching dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa
dalam pembelajaran matematika. Hal ini terbukti bahwa presentase siklus II
meningkat dibanding dengan presentase sebelum diberikan tindakan.
Kemampuan siswa menerapkan konsep sebelum tindakan sebanyak 5 siswa
(23,81%), pada siklus I meningkat menjadi 9 siswa (42,86%), dan setelah
dilaksanakan tindakan kelas siklus II meningkat menjadi 14 siswa (66,67%).
Kemampuan siswa menjawab pertanyaan dari guru yaitu sebelum diberikan tindakan
terdapat 6 siswa (28,57%), pada siklus I meningkat menjadi10 siswa (47,62%), dan
pada siklus II meningkat menjadi 16 siswa (76,20%).
Kemampuan siswa mengerjakan soal di papan tulis sebelum diberikan
tindakan sampai tindakan pada siklus II didapat data yaitu sebelum diberikan

tindakan sebanyak 7 siswa (33,33%), pada siklus I meningkat menjadi 9 siswa
(42,86%), dan setelah diberikan tindakan pada siklus II meningkat menjadi 14 siswa
(66,67%). Kemampuan siswa menyimpulkan materi yang disampaikan meliputi
definisi konsep serta memberikan contoh dan non contoh dari konsep sebelum
diberikan tindakan ada 3 siswa (14,29%), pada tindakan I atau siklus I meningkat
menjadi 8 siswa (38,10%), pada siklus II meningkat menjadi 15 siswa (71,43%).
Terlihat jelas bahwa pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
Reciprocal Teaching dapat meningkatkan pemahaman konsep belajar siswa.

Simpulan
Penggunaan strategi tersebut dalam pembelajaran matematika berjaan dengan
efektif dan lancar. Dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara
kolaborasi antara guru matemtika kelas IX C dengan peneliti dapat disimpulkan
bahwa:
1.

Ada peningkatan pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika
melalui pendekatan Reciprocal Teaching, dapat dilihat dari beberapa
indikator di bawah ini:
a. Kemampuan siswa menerapkan konsep secara tepat
Ada peningkatan siswa dalam yang dapat menerapkan konsep
sebelum tindakan sebanyak 5 siswa (23,81%), pada siklus I meningkat
menjadi 9 siswa (42,86%), dan setelah dilaksanakan tindakan kelas
siklus II meningkat menjadi 14 siswa (66,67%).
b. Kemampuan siswa menjawab pertanyaan guru
Adanya peningkatan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru
yaitu sebelum diberikan tindakan terdapat 6 siswa (28,57%), pada
siklus I meningkat menjadi10 siswa (47,62%), dan pada siklus II
meningkat menjadi 16 siswa (76,20%).
c. Kemampuan mengerjakan soal di depan kelas
Adapun peningkatan siswa dalam mengerjakan soal di depan
kelas yaitu sebelum diberikan tindakan sebanyak 7 siswa (33,33%),
pada siklus I meningkat menjadi 9 siswa (42,86%), dan setelah

diberikan tindakan pada siklus II meningkat menjadi 14 siswa
(66,67%).
d. Kemampuan siswa menyimpulkan materi yang disampaikan meliputi
definisi konsep serta memberikan contoh dan non contoh dari konsep.
Adanya peningkatan siswa dalam menyimpulkan materi yang
disampaikan meliputi definisi konsep serta memberikan contoh dan non
contoh dari konsep yaitu sebelum diberikan tindakan ada 3 siswa
(14,29%), pada tindakan I atau siklus I meningkat menjadi 8 siswa
(38,10%), pada siklus II meningkat menjadi 15 siswa (71,43%).
Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan menggunakan
pendekatan Reciprocal Teaching dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa.

Daftar Pustaka
Eka, I.W, I.W Sadia, dan I.W Suastra.2014.”Pengaruh Model Pembelajaran
Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep Siswa Ditinjau Dari Gaya
Kognitif”. Program Studi Pendidikan IPA, Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja. e-Journal Program Pascasajana Universitas
Pendidikan Ganesha .Vol. 4
Herdiansyah, Haris.2012.Metodologi
Sosial.Jakarta: Salemba Humanika

Penelitian

Kualitatif

untuk

Ilmu-ilmu

Jacobsen, dkk.2009.Methods for Teaching Metode-Metode Pengajaran
Meningkatkan Belajar Siswa TK-SMA.Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sagala, Syaiful. 2006. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta
Sutama.2014.Penelitian Tindakan: PTK, PTS, dan PTBK.Kartasura: Fairuz Media
Trianto.2011.Model-Model
Pembelajarn
Konstruktivistik.Jakarta: Prestasi Pustaka

Inovatif

Berorientasi

Dokumen yang terkait

Korelasi Penguasaan Paragraf dengan Kemampuan Pemahaman Isi Bacaan Siswa Kelas IX SMP Negeri 10 Medan Tahun Pembelajaran 2013/2014

0 32 11

MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMPM 06 DAU

1 15 22

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VIII MTs Negeri Kedondong Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 53

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL RECIPROCAL TEACHING TERHADAP AKTIVITAS DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 26 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 10 63

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Sejahtera 1 TP 2013/2014)

1 9 45

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN RECIPROCAL TEACHING DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP IT Nurul Iman Pesawaran Tahun Pelajaran 2014/2015)

1 13 64

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS MELALUI PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) SISWA KELAS IX SMP AL KAUTSAR BANDARLAMPUNG

0 10 125

PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA PADA MATERI BESAR SUDUT MELALUI PENDEKATAN PMRI

1 1 11

PENINGKATAN KEEFEKTIFAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIK Alkusaeri

0 0 12

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA MATERI PECAHAN MELALUI PENDEKATAN PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK INDONESIA PADA SISWA KELAS IV SD 2 JEPANG MEJOBO KUDUS

2 3 21