PELESTARIAN PENINGGALAN SEJARAH DI KECAMATAN SAMUDERA KABUPATEN ACEH UTARA.

(1)

PELESTARIAN PENINGGALAN SEJARAH

DI KECAMATAN SAMUDERA

KABUPATEN ACEH UTARA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

OLEH:

PUTRI RIZANA S

NIM. 3103121065

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Putri Rizana Simamora. NIM. 310312065. Pelestarian Peninggalan Sejarah Di Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. Medan 2015

Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasikan peninggalan-peninggalan bersejarah dan kondisi peninggalan bersejarah, pemanfaatan peninggalan sejarah serta upaya yang dilakukan pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan peninggalan bersejarah yang ada di Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara. Untuk memperoleh data-data yang diperlukan, maka peneliti menggunakan metode penelitian lapangan (field research). Kemudian teknik untuk mengumpulkan data dilakukan dengan cara observasi ke lokasi penelitian, melakukan wawancara kepada tokoh masyarakat,penduduk sekitar,dan para genarasi muda disekitar lokasi penelitian. Hasil penelitian yang diperoleh adalah peninggalan sejarah Kerajaan Samudera Pasai terbagi atas 3 periode dan makam tokoh Kerajaan Samudera Pasai. Kondisi makam saat ini cukup terawat dapat dilihat dari pemakaian kain putih dan kelambu yang menjaga nisan makam dari kerusakan. Pemanfaatan terhadap peninggalan-peninggalan bersejarah sebagai sumber belajar belum dilakukan secara optimal dikarenakan minimnya pengetahuan guru terhadap sejarah lokal selain itu kurangnya kunjungan terhadap peninggalan bersejarah yang dilakukan oleh para siswa, begitu juga dengan pemanfaatan sebagai objek wisata yang belum optimal dikarenakan sarana dan prasarana yang kurang memadai serta akses jalan yang sulit. Upaya pemerintah dan masyarakat dalam upaya pelestarian masih belum maksimal terlihat dari ada beberapa peninggalan bersejarah yang kurang terawat dikarenakan kurangnya dana untuk pemugaran dari pemerintah dan minimnya pengetahuan terhadap nilai-nilai sejarah yang dimiliki oleh masyarakat.


(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

skripsi yang berjudul “Pelestarian Peninggalan Sejarah Di Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara”. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan

yang harus diselesaikan untuk mendapatkan gelar Sarjana di Universitas Negeri Medan.

Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan , baik dari segi tata bahasa, penulisan, dan bentuk penyajiannya. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Disamping itu, penulis menyadari banyak rekan-rekan dan pihak-pihak yang membantu penulis mulai dari awal penelitian sampai penyusunan hasil penelitian sehingga dapat diselesaikan sehingga menjadi sebuah skripsi.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih banyak kepada :

1. Kedua orangtua tersayang yaitu Syahrizal Simamora,SH dan dra.Erna Anom yang telah memberikan semangat serta dukungan dalam hidup penulis untuk menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan serta kasih sayang,doa,materi,dan dukungan moril.

2. Kedua adikku tersayang yaitu Ichwanul Hidayat Simamora dan Annisa Zafina Simamora


(7)

3. Bapak Prof.Dr. H.Ibnu Hajar Damanik,M.Si, sebagai Rektor UNIMED

4. Bapak Dr.H.Restu,M.Si sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial

5. Ibu dra.Flores Tanjung,MA sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah

5. Bapak Yushar Tanjung,M.Si sebagai Sekertaris Jurusan Pendidikan Sejarah sekaligus Dosen Pembimbing Akademik

6. Ibu Dr.Samsidar Tanjung,M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan bimbingan dan masukan-masukan dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Ibu dra.Lukitaningsih,M.Hum sebagai dosen penguji ahli

8. Ibu dra.Hafnita Sari Dewi Lubis,M.Si sebagai pembanding bebas.

9. Spesial kepada Yudha Gusti Sandi yang telah setia memberikan semangat dan dukungan penuh kepada penulis selama ini. 11. Sahabatku tersayang Rima, Arinda, Ferry, dan Iqbal

12. Teman-teman A REG 2010 ( Pratica, Juliar ,Dedi , Agus , Budi,

Hesri, Nelly, Maria ,Fatwa, Morris , Muslim, Normayani, Hestya, Muna, Indri )

Penulis, Maret 2015


(8)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

BAB I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... . 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 1. Pelestarian Peninggalan Sejarah ... 6

1.1. Pelestarian... 6

1.2 Peninggalan Sejarah ... 8

2. Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai ... 9

3. Peninggalan Sejarah Sebagai Sumber Belajar ... 10

4. Kerangka Berfikir ... 12

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 15

B. Lokasi Penelitian ... 15

C. Sumber Data ... 16


(9)

E. Teknik Analisis Data ... 18

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 20

1.Sejarah Singkat Kabupaten Aceh Utara...20

2. Lokasi dan Kondisi Geografis ... 23

4. Demografi ... 25

4. Sosial dan Budaya ... 26

B. Identifikasi Peninggalan Bersejarah Kerajaan Samudera Pasai di Kecamatan Samudera ... 31

1. Peninggalan Kerajaan Samudera Pasai Periode I ... 33

2. Peninggalan Kerajaan Samuderai Pasai Periode II ... 37

3. Peninggalan Kerajaan Samuderai Pasai Periode III ... 43

4. Makam Tokoh-Tokoh Kerajaan Samudera Pasai ... 44

C. Pemanfaatan Peninggalan Bersejarah di Kecamatan Samudera... 47

1. Sebagai Sumber Belajar ... 48

2. Sebagai Objek Wisata ... 51

D. Upaya Masyarakat dan Pemerintah Dalam Melestarikan Peninggalan Bersejarah. ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 60 DAFTAR PUSTAKA


(10)

vi

DAFTAR TABEL

TABEL 1

Luas Wilayah, Jumlah Kemukiman, Gampong dan Kelurahan... ...26 TABEL 2

Penduduk Kabupaten Aceh Utara Menurut Kelompok Umur...28

TABEL 3

Jumlah Sekolah, Guru Dan Murid/Pelajar/Siswa/Mahasiswa...29

TABEL 4


(11)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kabupaten Aceh Utara adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Indonesia .Ibukota Kabupaten ini dipindahkan dari Lhokseumawe ke Lhoksukon, menyusul dijadikanny aLhokseumawe sebagai kota otonomi.

SejarahAceh Utara tidak dapat dilepaskan dari sejarah perkembangan Kerajaan Islam di pesisir Sumatera yaituSamuderaPasai yang terletak di KecamatanSamudera.Sumber-sumber sejarah peradaban Kerajaan Samudra Pasai terbatas pada buku Hikayat Raja Pasee, cerita Marcopolo, cerita Ibnu Batutah, serta cerita-cerita rakyat.

Di Kabupaten Aceh Utara terdapat beberapa kecamatan. Salah satunya adalah Kecamatan Samudera. Di Kecamatan Samudera terdapat situs peninggalan sejarah yang berasal dari Kerajaan Samudra Pasai. Hal ini dibuktikan dengan adanya benda-benda cagar budaya yang berasal dari kerajaan tersebut. Sebagai contohnya adalah Makam Malikussaleh dan Makam Sultan Muhammad ( Malikul Dhahir) di Desa Beuringin Kecamatan Samudera. Selain itu, ada juga komplek pemakaman Sultanah Nahrisyah yang terletak di Desa Kuta Kreung.

Batu nisan Sultan Malikussaleh berangka tahun 1297, batu nisannya dihiasi dengan kaligrafi huruf Arab yang indah


(12)

2

Keadaan situs di Kecamatan Samudera ini sudah mendapat perhatian dari pemerintah tetapi belum maksimal.Berdasarkan Undang-Undang Cagar Budaya No.11 tahun 2010 menerengkan bahwa :

“Cagar budaya merupakan kekayaan budaya bangsa sebagai wujud pemikiran dan perilaku kehidupan manusia yang penting artinya bagi pemahaman dan perkembangan sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan dalam kehidupan bermasyrakat, berbangsa, dan bernegara sehingga perlu dilestarikan dan dikelola secara tepat melalui upaya perlindungan, pengembangan, dan pemanfaatan dalam rangka memajukan kebudayaan nasional untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.”

Dalam upaya melestarikan situs peninggalan sejarah tersebut, pemerintah telah melakukan pemugaran pada komplek pemakaman Malikussaleh. Menurut juri kunci makam, pemugaran dilakukan pertama kalinya pada tahun 1976, pemugaran kedua pada tahun 1982, pemugaran selanjutnya pada tahun 1985,1992. Pada tahun 1992 pemugaran sempat terhenti dikarenakan konflik yang terjadi di Aceh Utara. Lalu pemugaran dilakukan lagi pada tahun 2005 hingga sekarang.

Berdasarkan prasurvei yang saya lakukan, masyarakat sekitar banyak yang kurang peduli dengan situs peninggalan sejarah,hanya juru kunci makam yang memperhatikan kondisi peninggalan sejarah tersebut. Padahal, situs-situs peninggalan sejarah yang terdapat di Kecamatan Samudera sangat berharga mengingat pernah ada sebuah perisitiwa sejarah yang ada di wilayah Aceh Utara. Contohnya, dirham yang berasal dari Kerajaan Samudra Pasai tersebut diperjual belikan oleh masyrakat dengan kisaran harga Rp 700.000,00 selain itu batu akik


(13)

3

juga di jual dengan kisaran harga mulai dari Rp 50.000,00. Hanya benda-benda seperti itu yang tersisa dari Kerajaan Samudera Pasai.

Masih banyak masyarakat yang kurang memahami arti pentingnya peninggalan tersebut , seharusnya peninggalan sejarah seperti dirham dan batu akik tetap dijaga dan dilestarikan tidak diperjual belikan yang akan menyebabkan kepunahan atau hilangnya peninggalan sejarah yang sangat berharga.

Dari penjelasan di atas, maka pemerintah serta masyrakat diarahkan untuk melindungi dan melestarikan peninggalan-peninggalan bersejarah itu karena potensi situs-situs yang terdapat di Kecamatan Samudera sangat besar apabila tetap dilestarikan yang dapat dimanfaatkan sebagai wisata edukatif dan wisata religi.

Untuk mengetahui lebih jelas lagi peninggalan bersejarah apa saja yang terdapat di Kecamatan Samudera maka peneliti mengangkat permasalahan di atas menjadi sebuah tulisan dalam bentuk penelitian tentang “Pelestarian Peninggalan Sejarah Di Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara”


(14)

4

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah antara lain :

1. Peninggalan sejarah yang terdapat di Kecamatan Samudera dan kondisi peninggalan sejarah tersebut.

2. Manfaat dari peninggalan sejarah di Kecamatan Samudera bagi masyarakatdan pemerintah.

3. Kepedulian masyarakat dan pemerintah dalam melestarikan situs bersejarah.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apa saja peninggalan sejarah di Kecamatan Samudera.

2. Bagaimana pemanfaatan situs sebagai sumber belajar di Kecamatan Samudera

3. Usaha-usaha apa saja yang dilakukan masyarakat dan pemerintah dalam melestarikan situs bersejarah.


(15)

5

D. Tujuan Penelitian

Untuk menjawab pertanyaan penelitian , adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pemeliharaan apa saja yang dilakukan terhadap peninggalan sejarah tersebut di Kecamatan Samudera.

2. Untuk mengetahui latar belakang sejarah dari situs sejarah yang ada di Kecamatan Samudera.

3. Untuk mengetahui kepedulian masyarakat serta pemerintah dalam melestarikan situs sejarah tersebut.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan di atas, maka adapun manfaat yang ingin diperoleh sesudah melakukan penelituan ini adalah :

1. Bagi peneliti untuk mengetahui sejarah situs peninggalan yang terdapat di Kecamatan Samudera dan mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat sekitar tentang situs peninggalan sejarah tersebut.

2. Bagi guru, sebagai bahan belajar sejarah mengenai sejarah lokal. 3. Bagi masyarakat , untuk memperluas pengetahuan masyarakat serta

mempertahankan dan melestarikan situs peninggalan sejarah tersebut. 4. Bagi pemerintah, dengan adanya penelitian ini diharapkan pemerintah

dapat semakin mempehatikan serta menjaga situs peninggalan sejarah di wilayah yang tersebar situs sejarah.


(16)

59

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah peneliti lakukan terhadap peninggalan bersejarahyang ada di Kecamatan Samudera, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada 3 periode peninggalan bersejarah Kerajaan Samudera Pasai yang berupa komplek pemakaman yang sudah termasuk kedalam Cagar Budaya dan ada 3 komplek makam tokoh-tokoh penting di Kerajaan Samudera Pasai yang dapat teridentifikasi oleh peneliti di Kecamatan Samudera. 1. Pemanfaatan terhadap peninggalan-peninggalan bersejarah sebagai sumber

belajar belum dimanfaatkan secara optimal dikarenakan kurangnya pengetahuan guru dan siswa terhadap sejarah lokal serta kurangnya kunjungan yang dilakukan ke peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada , begitu juga dengan pemanfaatan peninggalan sejarah sebagai objek wisata yang belum dimanfaatkan secara optimal dilihat dari hanya beberapa peninggalan bersejarah yang dimanfaatkan sebagai tempat wisata yang sering dikunjungi oleh pengunjung dikarena akses jalan yang sulit serta sarana dan prasarana yang kurang memadai.

2. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam melestarikan peninggalan bersejarah di daerah ini belum dilaksanakan secara optimal karena ada peninggalan bersejarah yang belum dimasukkan kedalam Cagar Budaya


(17)

60

serta kurangnya dana untuk melakukan pemugaran terhadap benda-benda peninggalan bersejarah yang cukup banyak.

3. Upaya yang dilakukan masyarakat dalam melestarikan peninggalan bersejarah yang ada masih sangat kurang. Hanya sebagian masyarakat saja yang peduli akan keberadaan peninggalan bersejarah yang ada. Masyarakat kurang memiliki rasa bertanggung jawab dalam menjaga peninggalan bersejarah tersebut dikarenakan tidak ada keuntungan secara ekonomis dan minimnya pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah.

B. SARAN

1. Peneliti mengharapkan kepada Pemerintah Daerah agar lebih memberikan perhatian kepada peninggalan-peninggalan bersejarah yang dimiliki oleh daerah ini serta dapat segera melakukan pelestarian lebih lanjut seperti dalam hal menyediakan dana perawatan dan pemugaran serta ikut serta menumbuhkembangkan rasa peduli masyarakat dalam hal melestarikan peninggalan bersejarah tersebut. 2. Kepada masyarakat agar lebih menghargai dan peduli terhadap

peninggalanbersejarah di Kecamatan Samudera sehingga dapat membantu pemerintah dalam hal pelestarian dan menjaga peninggalan bersejarah yang ada yang dapat dimanfaatkan oleh generasi penerus di kemudian hari.

3. Kepada guru sejarah serta siswa di wilayah Kabupaten Aceh Utara khususnya di Kecamatan Samudera lebih memanfaatkan


(18)

peninggalan-61

peninggalan sejarah tersebut secara optimal sebagai sumber belajar dan para siswa juga lebih memahami tentang sejarah lokal serta lebih menghargai dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah tersebut. Dengan memanfaatkan peninggalan sejarah tersebut maka tumbuh pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah yang ada sehingga memiliki kesadaran untuk melestarikan,menajaga eksistensi keberadaan peninggalan bersejarah tersebut.


(19)

Daftar Pustaka

______ .2009. Album Budaya “Situs di Propinsi Aceh Utara & Sumatera Utara”. Banda Aceh : Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

Djamarah,Syaiful Bahri dan Aswan Zain..2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Gottschalk,Louis.2006. Mengerti Sejarah. Jakarta : Universitas Indonesia. Haviland,William.1985.Antropologi (edisi keempat).Jakarta : Erlangga Kochar,S.K.2008. Teaching of History.Jakarta : PT.Grasindo

Koestoro,Lucas Pertanda ,dkk,.2013. Berita Penelituan Arkeologi No.28. Medan : Balai Arkeologi Medan.

Lohanda, Mona. 1998. Sumber Sejarah dan Penelitian Sejarah. Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian Universitas Indonesia.

Muhammad,Taqiyuddin.2011. Daulah Shalihiyyah di Sumetera.Lhoksuemawe: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh

Sjamsuddin,Helius. 2007. Metodelogi Sejarah. Yogyakarta : Ombak. Soekmono,R.1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3.

Yogyakarta : Kanisius

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Jakarta : Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.


(1)

B. Indentifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat diidentifikasikan beberapa masalah antara lain :

1. Peninggalan sejarah yang terdapat di Kecamatan Samudera dan kondisi peninggalan sejarah tersebut.

2. Manfaat dari peninggalan sejarah di Kecamatan Samudera bagi masyarakatdan pemerintah.

3. Kepedulian masyarakat dan pemerintah dalam melestarikan situs bersejarah.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apa saja peninggalan sejarah di Kecamatan Samudera.

2. Bagaimana pemanfaatan situs sebagai sumber belajar di Kecamatan Samudera

3. Usaha-usaha apa saja yang dilakukan masyarakat dan pemerintah dalam melestarikan situs bersejarah.


(2)

D. Tujuan Penelitian

Untuk menjawab pertanyaan penelitian , adapun yang menjadi tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pemeliharaan apa saja yang dilakukan terhadap peninggalan sejarah tersebut di Kecamatan Samudera.

2. Untuk mengetahui latar belakang sejarah dari situs sejarah yang ada di Kecamatan Samudera.

3. Untuk mengetahui kepedulian masyarakat serta pemerintah dalam melestarikan situs sejarah tersebut.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan di atas, maka adapun manfaat yang ingin diperoleh sesudah melakukan penelituan ini adalah :

1. Bagi peneliti untuk mengetahui sejarah situs peninggalan yang terdapat di Kecamatan Samudera dan mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat sekitar tentang situs peninggalan sejarah tersebut.

2. Bagi guru, sebagai bahan belajar sejarah mengenai sejarah lokal. 3. Bagi masyarakat , untuk memperluas pengetahuan masyarakat serta

mempertahankan dan melestarikan situs peninggalan sejarah tersebut. 4. Bagi pemerintah, dengan adanya penelitian ini diharapkan pemerintah

dapat semakin mempehatikan serta menjaga situs peninggalan sejarah di wilayah yang tersebar situs sejarah.


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah peneliti lakukan terhadap peninggalan bersejarahyang ada di Kecamatan Samudera, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Ada 3 periode peninggalan bersejarah Kerajaan Samudera Pasai yang berupa komplek pemakaman yang sudah termasuk kedalam Cagar Budaya dan ada 3 komplek makam tokoh-tokoh penting di Kerajaan Samudera Pasai yang dapat teridentifikasi oleh peneliti di Kecamatan Samudera. 1. Pemanfaatan terhadap peninggalan-peninggalan bersejarah sebagai sumber

belajar belum dimanfaatkan secara optimal dikarenakan kurangnya pengetahuan guru dan siswa terhadap sejarah lokal serta kurangnya kunjungan yang dilakukan ke peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada , begitu juga dengan pemanfaatan peninggalan sejarah sebagai objek wisata yang belum dimanfaatkan secara optimal dilihat dari hanya beberapa peninggalan bersejarah yang dimanfaatkan sebagai tempat wisata yang sering dikunjungi oleh pengunjung dikarena akses jalan yang sulit serta sarana dan prasarana yang kurang memadai.

2. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam melestarikan peninggalan bersejarah di daerah ini belum dilaksanakan secara optimal karena ada peninggalan bersejarah yang belum dimasukkan kedalam Cagar Budaya


(4)

serta kurangnya dana untuk melakukan pemugaran terhadap benda-benda peninggalan bersejarah yang cukup banyak.

3. Upaya yang dilakukan masyarakat dalam melestarikan peninggalan bersejarah yang ada masih sangat kurang. Hanya sebagian masyarakat saja yang peduli akan keberadaan peninggalan bersejarah yang ada. Masyarakat kurang memiliki rasa bertanggung jawab dalam menjaga peninggalan bersejarah tersebut dikarenakan tidak ada keuntungan secara ekonomis dan minimnya pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah.

B. SARAN

1. Peneliti mengharapkan kepada Pemerintah Daerah agar lebih memberikan perhatian kepada peninggalan-peninggalan bersejarah yang dimiliki oleh daerah ini serta dapat segera melakukan pelestarian lebih lanjut seperti dalam hal menyediakan dana perawatan dan pemugaran serta ikut serta menumbuhkembangkan rasa peduli masyarakat dalam hal melestarikan peninggalan bersejarah tersebut. 2. Kepada masyarakat agar lebih menghargai dan peduli terhadap

peninggalanbersejarah di Kecamatan Samudera sehingga dapat membantu pemerintah dalam hal pelestarian dan menjaga peninggalan bersejarah yang ada yang dapat dimanfaatkan oleh generasi penerus di kemudian hari.

3. Kepada guru sejarah serta siswa di wilayah Kabupaten Aceh Utara khususnya di Kecamatan Samudera lebih memanfaatkan


(5)

peninggalan-peninggalan sejarah tersebut secara optimal sebagai sumber belajar dan para siswa juga lebih memahami tentang sejarah lokal serta lebih menghargai dan menjaga peninggalan-peninggalan sejarah tersebut. Dengan memanfaatkan peninggalan sejarah tersebut maka tumbuh pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah yang ada sehingga memiliki kesadaran untuk melestarikan,menajaga eksistensi keberadaan peninggalan bersejarah tersebut.


(6)

Djamarah,Syaiful Bahri dan Aswan Zain..2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta

Gottschalk,Louis.2006. Mengerti Sejarah. Jakarta : Universitas Indonesia. Haviland,William.1985.Antropologi (edisi keempat).Jakarta : Erlangga Kochar,S.K.2008. Teaching of History.Jakarta : PT.Grasindo

Koestoro,Lucas Pertanda ,dkk,.2013. Berita Penelituan Arkeologi No.28. Medan : Balai Arkeologi Medan.

Lohanda, Mona. 1998. Sumber Sejarah dan Penelitian Sejarah. Depok: Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya Lembaga Penelitian Universitas Indonesia.

Muhammad,Taqiyuddin.2011. Daulah Shalihiyyah di Sumetera.Lhoksuemawe: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh

Sjamsuddin,Helius. 2007. Metodelogi Sejarah. Yogyakarta : Ombak. Soekmono,R.1973. Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 3.

Yogyakarta : Kanisius

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya. Jakarta : Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.