LK - 4.1 - Anen Hendrayana

Anen Hendrayana_GuruPembelajar

LK 4.1 Dinamika Kehidupan Global
Petunjuk:
1. Bacalah berita berikut ini!
2. Analisislah artikel ini, kemukakan penyebab munculnya masalah bahasa “gaul”
apabila dikaitkan dengan teori mengenai globalisasi dan karakter nasional!
3. Berilah solusi terhadap permasalahan tersebut!

Psikolog Soroti Bahasa `Statutisasi` ala Vicky
TEMPO, Selasa, 10 September 2013 | 14:52 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog Roslina Verauli mengomentari maraknya bahasa
ala Vicky yang dipopulerkan Vicky Prasetyo, mantan tunangan Zaskia Gotik. Bahasa
itu kini ramai menjadi pembicaraan di media sosial. Menurut dia, maraknya bahasa
ala Vicky atau Vickynisasi, yang kemudian menjadi tren, tak bisa dipisahkan dalam
perilaku sosial.
"Bahasa mempresentasikan budaya, masyarakat, dan kekinian, seperti kemajuan
teknologi," kata psikolog yang kerap disapa Vera ini saat dihubungi Tempo, Selasa,
10 September. Alumni Universitas Indonesia ini menegaskan, perkembangan bahasa
mampu menembus lintas pergaulan yang mewakili berbagai kelompok. Kemudian,
bahasa tersebut dikembangkan lagi menjadi sub-sub kelompok.

Dalam budaya instan yang serbacepat seperti sekarang, kemampuan berbahasa
menjadi suatu kebutuhan yang serbainstan dan cepat untuk diikuti layaknya sebuah
tren. "Ada yang berbahasa karena tren, latah, sekadar ikut-ikutan, atau untuk seruseruan dan lucu-lucuan," ujar dia.
Pada remaja, sesuai dengan perilaku mereka yang serba spontan, ketika marak
bahasa singkatan atau bahasa yang tak lagi menggunakan kata-kata, melainkan
berupa lambang (emoticon), mereka pun spontan mengikutinya. Walhasil, bahasa
seperti itu berkembang pesat di kalangan remaja.
"Bahasa mempresentasikan seseorang," kata Vera. Sesuai tingkatannya, semakin
tinggi kecerdasan seseorang, maka justru penggunaan bahasanya akan lebih
sederhana. Tutur katanya tidak membuat orang pusing karena banyak penggunaan
istilah yang tidak pas dan salah kaprah.
Dalam kasus Vickynisasi ini, Vera melihat banyak orang yang kemudian ikut-ikutan
atau latah. Bahkan, sampai menjadi topik yang ramai dibicarakan di jejaring sosial.

Anen Hendrayana_GuruPembelajar

Menurut dia, hal itu bukan merupakan sebuah tren, tapi lebih mengarah pada seruseruan atau lucu-lucuan.
"Lebih bermakna untuk parodi atau joke semata. Jadi, bukan hal yang dianggap
serius," kata Vera. Pada level masyarakat modern yang intelektual atau dengan
kecerdasan yang semakin tinggi, pemakaian bahasanya justru lebih sederhana. Ia pun

menyoroti kebiasaan di kalangan menteri yang sering menggunakan bahasa asing.
Vera tidak setuju dengan kebiasaan seperti itu. "Bahasa menteri harus sederhana dan
tidak membingungkan rakyat," ujar Vera. (HADRIANI P, http://gaya.tempo.com)
2.

penyebab munculnya masalah bahasa “gaul” apabila dikaitkan dengan teori
mengenai globalisasi dan karakter nasional.
Jawaban :
Belakanganini,
globalisasitelahmempengaruhiseluruhaspekdalamkehidupankita.
perilaku,

Baikitusikap,

bahkancarakitaberbicara.

Berkatglobalisasi,

kitadapathidupdenganlebihbaiksekarang.


Namun,

tidakdemikianjikaglobalisasimerambahkesalahsatuaspek

yang

pentingdalamkehidupanberbangsadanbernegarayaitukebudayaan. Dewasaini, budaya
Indonesia

mulaibanyakterkikisdandigantikanolehsikapkebarat-baratan

yang

kadangtidaksesuaidenganbudaya Indonesia.
Berbahasasangateratkaitannyadenganbudayasebuahgenerasi.
Kalaugenerasinegeriinikiantenggelamdalampudarnyabahasa
lebihdalam,

Indonesia


mungkinbahasa

yang
Indonesia

akansemakinsempoyongandalammemanggulbebannyasebagaibahasanasionaldanidenti
tasbangsa.

Dalamkondisidemikian,

diperlukanpembinaandanpemupukansejakdinikepadagenerasimuda

agar

merekatidakmengikutipembusukanitu.
Pengaruharusglobalisasidalamidentitasbangsatercerminpadaperilakumasyarakat yang
mulaimeninggalkanbahasa

Indonesia


danterbiasamenggunakanbahasagaul.

Saatinijelas

di

masyarakatsudahbanyakadanyapenggunaanbahasagauldanhalinidiperparahlagidengan
generasimuda

Indonesia

jugatidakterlepasdaripemakaianbahasagaul.

Bahkan,

Anen Hendrayana_GuruPembelajar

generasimudainilah yang paling banyakmenggunakandanmenciptakanbahasagaul di
masyarakat.
Penggunaanbahasagaul


yang

semakinmarak

di

kalanganremajamerupakansinyalancaman

yang

sangatseriusterhadapbahasaindonesiadanpertandasemakinburuknyakemampuanberbah
asagenerasimudazamansekarang.

Sehinggatidakdapatdipungkirisuatusaatbahasa

Indonesia bisahilangkarenatergeserolehbahasagaul di masa yang akandatang.
Salahsatudampakkepadakebudayaanadalahnyarispunahnyasuatubahasadaerah
di


Indonesia,

dikarenakan

yang

mengatakanbahasaituhanyakaumtuasajakaummudanyasamasekalitidaktertarikmempel
ajarinyadanmengucapkanbahasaitu.

Generasimuda

harusnyamenjadigenerasipelestaribudayamelupakanbudayanyasendiri,
penelitianlebihdari

50%

anakmuda

Kenapatidakbanggaberbahasa


Indonesia?

bahkan, kata
Indonesia

merasakurangbanggadenganbanggaberbicaradenganbahasa
danlebihmerasapercayadiribilaberbicaradenganbahasaInggris.

yang

Indonesia,
Padasaatditanya“

”makamerekaakanmenjawab“

Karenanggakgaul, kuno, gakjaman.”
Banyaknyakalanganremajamenggunakanbahasagauladalahakibatdariperkemba
nganzamanyangkianmengalamikamajuanbaikdariduniapendidikansampaiteknologi.
Gejalabahasa yang dapatmenghambatpertumbuhandanperkembanganbahasa
Indonesia


dianggapsebagaipenyimpanganterhadapbahasa.

Kurangnyakesadaranuntukmencintaibahasa

di

negerisendiriberdampakpadatergilasnyaataulunturnyabahasa

Indonesia

dalampemakaiannyadalammasyarakatterutamadikalanganremaja.
Apalagidenganmaraknyaduniakalanganartismenggunakanbahasagaul di media
massadanelektronik, membuatremajasemakinseringmenirukannya di kehidupansehariharihalinisudahmenjadiwajarkarenaremajasukameniruhal-hal

yang

baru.Kita

sebagaibangsa Indonesiamerasaprihatinkarenakeadaanini, nilai-nilaibudayadan moral

di Indonesia pun jugaikutmerosotakibatglobalisasi.
3.

Untukmengatasipermasalahaninisolusi yang tepatadalah:

Anen Hendrayana_GuruPembelajar

a.

Perluadanyatindakannyatadarisemuapihak yang peduliterhadapeksistensibahasa
Indonesia

yang

merupakanbahasanasional,

bahasapersatuandanbahasapengantardalamduniapendidikan.
b.

Menyadarkanmasyarakat Indonesia terutama para generasipenerusbangsaini,

Bahasa Indonesia sebagaibahasanasionalharusdiutamakanpenggunaannya.

c.

Pemerintah Indonesia harusmenekankanpenggunaanBahasa Indonesia dalam
film-film

produksi

Indonesia.

Baik

film

layarlebarmaupunsinetron.

DenganpenggunaanBahasa Indonesia secarabenaroleh para pelakudalam film
nasional

yang

diperankanaktordanaktrisidolamasyarakat,

masyarakatluasjugaakanmengunakanBahasa Indonesia seperti para idolamereka.
d.

MeningkatkanpengajaranBahasa Indonesia di sekolahdan di perguruantinggi.
Para

siswadanmahasiswadapatdiberikantugaspraktikberbahasa

dalambentuk

dialog

dan

monolog

padakegiatanbermain

Indonesia
drama,

dalambentukdiskusikelompok,
penulisanartikeldanmakalahdanjugadalambentukpenulisansastraseperticeritapend
ekdanpuisi.

Denganpraktik-praktikberbahasa

dapatmengembangkankreativitasberbahasa

Indonesia,
Indonesia

merekadanjugadapatmembiasakanmerekaberbahasa Indonesia secarbaikdanbenar.
e.

Upayauntukmembinasikappositifterhadapbahasa Indonesia dilakukandenganjalur
media massadanjalurkepemimpinan

.
Mengaturpenggunaanbahasamerupakanhal
yang
sangatsulitdikarenakanbeberapafaktoryaitu, yang pertamadialekdaerahmasing-masing yang
sangatmelekattiapindividudan
yang
sekarangtengahberkembang
di
Indonesia
adalahpenggunaanbahasagaul.
Sulitnyamelepaskancaraberbahasainidiikutidenganjumlahpenduduk
Indonesia
yang
sangatbesarmakaakansangatsulitbagipemerintahuntukmengimplementasikanUndangUndangKebahasaaninidalammasyarakat.
Makamenurutsayasebaiknyatujuanpemerintahuntukmengaturpenggunaanbahasainidim
ulaidarihal-hal yang sederhana, misalnyamemulaipenggunaanbahasa Indonesia yang
bakudalamlingkunganpendidikandimulaidaritingkatpendidikan yang rendah. Sayamaksudkan
di sini, kitamelihatbahwadalamlingkungankampusmahasiswa yang menggunakanbahasa
Indonesia
yang
bakusangatjarangbahkantidakada,
olehsebabituUndangUndangKebahasaaninisebaiknyamulaidiimplementasikandalamlingkunganpendidikan.