Kontribusi Determinan-Determinan Dari Planned Behavior Terhadap Intention Dalam Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu Pada Salesman PT "X" Jakarta.

(1)

Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK

Kontribusi determinan-determinan dari planned behavior terhadap intention dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu pada salesman PT “X” Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kontribusi determinan-determinan dari planned behavior terhadap intention dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu pada salesman PT “X” Jakarta dan korelasi antara determinan-determinan dari planned behavior terhadap intention dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional dengan teknik analisa regresi. Variabel penelitian ini adalah intention. Jumlah responden sebanyak 30 orang salesman.

Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner intention dan determinan-determinannya yang disusun oleh Icek Ajzen (2005) dan telah dimodifikasi oleh peneliti. Validitas alat ukur dengan menggunakan uji korelasi Pearson berkisar antara 0,640–0,695 dan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach sebesar 0,675, diperoleh 16 item yang diterima. Pengolahan data menggunakan teknik analisa regresi dan uji hipotesis dengan teknik korelasi Pearson.

Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa 96,7% salesman PT “X” Jakarta memiliki intention yang kuat dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu dan 3,3% sisanya memiliki intention yang lemah. Determinan yang paling berkontribusi terhadap intention dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu adalah perceived behavioral control sebesar 0,341. Determinan yang memberikan pengaruh paling kecil terhadap intention adalah subjective norms sebesar 0,142. Determinan yang paling berkorelasi adalah antara subjective norms dan perceived behavioral control sebesar 0,047. Korelasi yang paling kecil adalah antara attitude toward the behavior dan subjective norms sebesar -0,174.

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti mengajukan saran untuk dilakukannya penelitian lebih lanjut dalam bidang Psikologi Industri dan Organisasi yaitu melakukan penelitian pada salesman yang berjenis kelamin perempuan. Saran bagi General Manager dan supervisor PT “X”, memberikan pelatihan yang dapat memaksimalkan kemampuan salesman, salah satunya adalah intention/motivasi. Bagi salesman PT “X”, untuk meningkatkan intention mereka disarankan agar meningkatkan kemampuan mereka dalam mengirimkan barang tepat waktu.


(2)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

ABSTRAK iii KATA PENGANTAR iv

DAFTAR ISI vii

DAFTAR TABEL xii

DAFTAR BAGAN xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 8

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 8

1.4 Kegunaan Penelitian ... 9

1.4.1 Kegunaan Teoretis ……….………... 9

1.4.2 Kegunaan Praktis ………..………... 9

1.5 Kerangka Pemikiran ... 10

1.6 Asumsi ... 17


(3)

Universitas Kristen Maranatha BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Planned Behavior ……… 19

2.1.1 Pengertian Planned Behavior …….……… 19

2.1.2 Intention ……….. 21

2.1.3 Attitude Toward the Behavior ……… 21

2.1.4 Subjective Norms ……… 23

2.1.5 Perceived Behavioral Control …..………. 24

2.1.6 Pengaruh Determinan-Determinan Intention Terhadap Intention ……… 25

2.1.7 Hubungan Antar Determinan-Determinan Intention …. 27 2.1.8 Background Factors ……… 28

2.1.9 Ketidaksesuaian antara Intention dengan Perilaku ……. 29

2.1.10 Control Factor …..……… 31

2.1.11 Target, Action, Context and Time ……… 33

2.2 Teori Perkembangan Masa Dewasa Awal ………. 34

2.2.1 Karakteristik Masa Dewasa Awal ……… 34

2.2.2 Perkembangan Kognitif Masa Dewasa Awal ………… 35

2.2.3 Tugas Perkembangan Masa Dewasa Awal ………… 39

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rancangan dan Prosedur Penelitian ……… 40

3.2 Bagan Rancangan Penelitian ... 40


(4)

Universitas Kristen Maranatha

3.3.1 Variabel Penelitian ……… 41

3.3.2 Definisi Operasional ……… 41

3.4 Alat Ukur …...……… 42

3.4.1 Alat Ukur Intention dan Determinan-Determinannya…. 42 3.4.2 Sistem Penilaian …..……….. 43

3.4.3 Data Pribadi dan Data Penunjang……….. 44

3.4.4 Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur ……… 45

3.4.4.1 Validitas Alat Ukur ……... 45

3.4.4.2 Reliabilitas Alat Ukur …………... 46

3.5 Populasi Penelitian dan Teknik Sampling ….……….. 48

3.5.1 Karakteristik Populasi …... 48

3.6 Teknik Analisa ……….. 48

3.7 Hipotesis Statistik ………. 49

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ……….……… 50

4.1.1 Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis Kelamin …….…. 50

4.1.2 Gambaran Subjek Berdasarkan Usia ……….…………. 51

4.1.3 Gambaran Subjek Berdasarkan Pendidikan ……… 51

4.1.4 Gambaran Subjek Berdasarkan Masa Kerja ……… 52

4.1.5 Derajat Intention Pengiriman Barang Tepat Waktu …… 52

4.1.6 Frekuensi hasil penelitian determinan attitude toward the behavior dalam Intention ………. 53


(5)

Universitas Kristen Maranatha 4.1.7. Frekuensi hasil penelitian determinan Subjective Norms dalam

Intention ……….. 54

4.1.8. Frekuensi hasil penelitian determinan perceived behavioral control dalam Intention ……… 54

4.1.9. Kontribusi Determinan Terhadap Intention dan Korelasi Antara Determinan-Determinan dalam Intention ……… 55

4.1.10. Tabulasi silang antara intention dengan attitude toward the behavior (ATB) ……….. 56

4.1.11. Tabulasi silang antara Intention dengan Subjective Norms (SN) ………. 57

4.1.12. Tabulasi silang antara Intention dengan Perceived Behavioral Control (PBC) ……… 58

4.1.13. Tabulasi silang antara Attitude Toward The Behavior dengan Subjective Norms ……….. 59

4.1.14. Tabulasi silang antara Subjective Norms dengan Perceived Behavioral Control ……… 60

4.1.15. Tabulasi silang antara Attitude Toward The Bahavior dengan Perceived Behavioral Control ……… 61

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ………. 62

4.2.1 Pembahasan Hasil Deskriptif ……….. 62

4.2.2 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis ... 67


(6)

Universitas Kristen Maranatha BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ………. 71

5.2 Saran ………. 73

DAFTAR PUSTAKA 74

DAFTAR RUJUKAN 75


(7)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 2.2.2 Tahap perkembangan kognitif Piaget Tabel 3.4.1. Item alat ukur Planned Behavior

Tabel 4.1.1. Gambaran subjek berdasarkan jenis kelamin Tabel 4.1.2. Gambaran berdasarkan usia subjek

Tabel 4.1.3. Gambaran berdasarkan pendidikan Tabel 4.1.4. Gambaran subjek berdasarkan masa kerja

Tabel 4.1.5. Derajat Intention pengiriman barang tepat waktu

Tabel 4.1.6 Frekuensi hasil penelitian determinan attitude toward the behavior dalam Intention

Tabel 4.1.7 Frekuensi hasil penelitian determinan subjective norms dalam intention

Tabel 4.1.8 Frekuensi hasil penelitian determinan perceived behavioral control dalam intention

Tabel 4.1.10. Tabulasi silang antara intention dengan attitude toward the behavior

Tabel 4.1.11. Tabulasi silang antara intention dengan subjective norms

Tabel 4.1.12. Tabulasi silang antara intention dengan perceived behavioral control

Table 4.1.13. Tabulasi silang antara attitude toward the behavior dengan subjective norms

Tabel 4.1.14. Tabulasi silang antara subjective norms dengan perceived behavioral control


(8)

Universitas Kristen Maranatha Tabel 4.1.15. Tabulasi silang antara attitude toward the behavior dengan

perceived behavioral vontrol

Tabel 6.1. Crosstabulation attitude toward the behavior (ATB) dengan banyaknya informasi yang diperoleh

Tabel 6.2. Crosstabulation attitude toward the behavior dengan sumber informasi dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu

Table 6.3. Crosstabs attitude toward the behavior dengan informasi dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu

Table 6.4. Crosstabs attitude toward the behavior dengan informasi yang dimiliki dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

Tabel 7.1. Crosstabulation subjective norms (SN) dengan orang- orang yang dapat memotivasi dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu Tabel 8.1. Crosstabs perceived behavioral control dengan suasana hati yang

mendukung

Table 8.2. Crosstabs perceived behavioral control dengan suasana hati yang menghambat

Table 8.3. Crosstabulation perceived behavioral control dengan kemampuan menjaga kualitas dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu Table 8.4. Crosstabulation perceived behavioral control dengan hambatan saat

melakukan pengiriman barang tepat waktu

Table 8.5 Crosstabulation perceived behavioral control dengan faktor-faktor yang mendukung saat melakukan pengiriman barang tepat waktu


(9)

Universitas Kristen Maranatha Table 8.6 Crosstabulation perceived behavioral control dengan sifat-sifat yang

mendukung dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu

Tabel 8.7. Crosstabulation perceived behavioral control dengan langkah-langkah kerja

Table 9.1. Crostabulation attitude toward the behavior dengan jenis kelamin Table 10.1. Crostabulation perceived behavioral control dengan usia subjek Table 11.1. Crostabulation perceived behavioral control dengan pendidikan subjek Table 12.1. Crostabulation perceived behavioral control dengan masa kerja sebagai


(10)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR BAGAN

Bagan 1.5 Bagan kerangka pemikiran ... 16 Bagan 2.1 Bagan teori Planned behavior ……….. 20 Bagan 3.2 Bagan rancangan penelitian ... 40 Bagan 4.1.9. Kontribusi determinan terhadap intention dan korelasi antara


(11)

Universitas Kristen Maranatha DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner intention dan determinan-determinannya Lampiran 2 Data penunjang

Lampiran 3 Tabel karakteristik responden Lampiran 4 Tabel hasil jawaban data primer

Lampiran 5 Hasil perhitungan validitas dan reliabilitas alat ukur

Lampiran 6 Crosstabulation attitude toward the behavior dengan data penunjang Lampiran 7 Crosstabulation subjective norms dengan data penunjang

Lampiran 8 Crosstabulation perceived behavioral control dengan data penunjang Lampiran 9 Crosstabulation attitude toward the behavior dengan jenis kelamin Lampiran 10 Crosstabulation perceived behavioral control dengan usia subjek Lampiran 11 Crosstabulation perceived behavioral control dengan pendidikan subjek

Lampiran 12 Crosstabulation perceived behavioral control dengan masa kerja sebagai salesman

Lampiran 13 Kisi-kisi alat ukur intention dan determinan-determinan Lampiran 14 Sejarah PT “X”


(12)

(13)

Lampiran 1 : Kuesioner Alat Ukur

KATA PENGANTAR

Dalam rangka memenuhi syarat kelulusan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung, salah satu syarat yang harus dipenuhi adalah menyusun skripsi. Adapun judul penelitian ini adalah Kontribusi Determinan-Determinan dari Planned Behavior Terhadap Intention Dalam Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu Pada Salesman PT “X” Jakarta.

Sehubungan dengan keperluan tersebut, peneliti mengharapkan bantuan Saudara untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner berikut ini.

Informasi yang Saudara berikan akan sangat bermanfaat bagi penelitian yang disusun. Oleh karena itu kesungguhan Saudara dalam mengisi kuesioner ini sangat diharapkan, sehingga informasi yang diperoleh akan menggambarkan diri Saudara yang sesungguhnya. Kuesioner ini akan di jaga kerahasiaannya.

Terima kasih atas kesediaan dan kerjasama yang Saudara berikan dalam mengisi kuesioner ini.

Hormat kami,


(14)

DATA PRIBADI

Usia :

Masa Kerja Sebagai salesman :

PETUNJUK PENGISIAN

Pada halaman berikut ini terdapat sejumlah pertanyaan yang diakhiri dengan 2 kata yang berlawanan. Diantara 2 kata yang berlawanan tersebut terdapat 7 kemungkinan jawaban. Kemungkinan jawaban tersebut adalah sebagai berikut :

1 = sangat : jika Saudara merasa kata di sebelah kiri tersebut sangat sesuai dengan diri Saudara

2 = cukup : jika Saudara merasa kata di sebelah kiri tersebut cukup sesuai dengan diri saudara

3 = agak : jika Saudara merasa kata di sebelah kiri tersebut agak / sedikit sesuai dengan diri saudara

4 = netral : jika Saudara merasa kata di sebelah kiri dan kanan tidak sesuai dengan diri saudara

5 = agak : jika Saudara merasa kata di sebelah kanan tersebut agak / sedikit sesuai dengan diri saudara

6 = cukup : jika Saudara merasa kata di sebelah kanan tersebut cukup sesuai dengan diri saudara

7 = sangat : jika Saudara merasa kata di sebelah kanan tersebut sangat sesuai dengan diri Saudara

Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang berhubungan dengan kegiatan Saudara dalam mengirimkan barang tepat waktu. Perhatikan setiap pertanyaan dengan teliti dan lingkari angka yang sesuai dengan diri Saudara

Contoh Pengisian :


(15)

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk Sangat Cukup Agak Netral Agak Cukup Sangat

♦ Jika menurut Saudara cuaca di Kota Jakarta belakangan ini sangat baik, maka lingkari angka 1.

Menurut Saudara, cuaca di Kota Jakarta belakangan ini …

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk ♦ Jika menurut Saudara cuaca di Kota Jakarta belakangan ini cukup baik, maka

lingkari angka 2.

Menurut Saudara, cuaca di Kota Jakarta belakangan ini …

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk

♦ Jika menurut Saudara cuaca di Kota Jakarta belakangan ini agak baik, maka lingkari angka 3.

Menurut Saudara, cuaca di Kota Jakarta belakangan ini …

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk ♦ Jika menurut Saudara cuaca di Kota Jakarta belakangan ini tidak baik tetapi

juga tidak buruk, maka lingkari angka 4.

Menurut Saudara, cuaca di Kota Jakarta belakangan ini …

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk ♦ Jika menurut Saudara cuaca di Kota Jakarta belakangan ini agak buruk, maka

lingkari angka 5.

Menurut Saudara, cuaca di Kota Jakarta belakangan ini …

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk ♦ Jika menurut Saudara cuaca di Kota Jakarta belakangan ini cukup buruk,

maka lingkari angka 6.


(16)

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk ♦ Jika menurut Saudara cuaca di Kota Jakarta belakangan ini sangat buruk,

maka lingkari angka 7.

Menurut Saudara, cuaca di Kota Jakarta belakangan ini …


(17)

1. Bagi saya mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan merupakan hal yang:

Mudah : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sulit 2. Atasan saya :

Mendukung: 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Menentang mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan

3. Bagi saya, mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan merupakan hal yang:

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk

4. Saya mencoba membuat langkah-langkah kerja dalam mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan.

Sesuai : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak sesuai

5. Mengirimkan barang tepat waktu adalah sepenuhnya tergantung saya . Setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak setuju

6. Supervisor saya :

Mengharapkan : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak Mengharapkan Saya mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan

7. Bagi saya, mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan merupakan hal yang:

Penting : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak penting

8. Saya akan mencoba mengirimkan barang tepat waktu agar pelanggan membeli lagi barang kepada saya.


(18)

9. Saya :

Mampu : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak mampu Mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan

10. Keluarga saya:

Mendukung : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak mendukung Saya mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan

11.Bagi saya, mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan merupakan hal yang:

Menyenangkan : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak menyenangkan 12.Saya:

Akan berencana : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak akan berencana mengirimkan baranng tepat waktu kepada pelanggan

13.Saya mampu mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan: Setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak setuju

14.Rekan-rekan kerja saya:

Mendukung : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak mendukung Dalam mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan

15.Bagi saya, mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan merupakan hal yang:

Menarik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Membosankan

16.Saya akan mengirimkan barang tepat waktu sehingga pelanggan merasa puas.


(19)

Lampiran 2: DATA PENUNJANG

1. Menurut Saudara, keuntungan apa-apa saja yang Saudara dapatkan jika mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan?

……… ……… ……… 2. Darimana Saudara mendapatkan informasi yang dapat menambah

pengetahuan dan keterampilan dalam pengiriman barang? a. Atasan

b. Supervisor c. Rekan kerja

d. ...(lain-lain)

3. Menurut Saudara, informasi apa-apa saja yang Saudara ketahui tentang pengiriman barang tepat waktu?

……… ……… ………. 4. Menurut Saudara, apakah informasi yang Saudara dapat mengenai

‘mengirimkan barang tepat waktu’ dapat benar-benar membantu Saudara dalam meningkatkan kualitas kinerja Saudara? Berikan alasannya!

……… ……… ……… 5. Dalam mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan, suasana hati

dibawah ini :

Suasana Hati Mendukung Menghambat Alasan Marah


(20)

Senang Sedih Lain – lain

(...)

6. Siapakah orang-orang yang Saudara anggap penting dan dapat memotivasi Saudara untuk bekerja sebaik-baiknya sebagai seorang salesman? (jawaban boleh lebih dari satu pilihan dan berikan urutannya)

urutan Alasan

Atasan Rekan Kerja

Keluarga Supervisor

Lain-lain (...)

7. Bagaimana cara saudara menjaga kualitas pelayanan khususnya dalam mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan setiap harinya? Sejauhmana saudara mampu melakukannya?

……… ………... ...


(21)

8. Hambatan/ kesulitan apa saja yang Saudara alami sehari-hari ketika sedang dalam mengirimkan barang kepada pelanggan? Apa yang Saudara lakukan untuk mengatasi faktor yang menghambat tersebut?

……… ……… ……… 9. Menurut Saudara, faktor-faktor apa saja yang dapat mendukung/

mempermudah Saudara dalam mengirimkan barang kepada pelanggan? ……… ……… ……… 10.Menurut Saudara, sifat-sifat apakah yang ada di dalam diri Saudara yang

dapat mendukung untuk mengirimkan barang kepada pelanggan?

... ... ... 11.Apa-apa saja langkah kerja yang telah saudara buat sebagai salesman? Sejauhmana saudara telah melakukan langkah-langkah kerja yang saudara buat tersebut?

……… ……… ………. 12.Gaji saudara perbulannya:

a. < Rp 800.000

b. Rp.800.000-1.000.000 c. Rp.1.000.000-1.500.000 d. Rp. 1.500.000-2.000.000 e. > Rp 2.000.000


(22)

Lampiran 3

KARAKTERISTIK RESPONDEN

Subjek JK Usia Pendidikan Masa Kerja

1 L 38 tahun SMA 6 tahun

2 L 24 tahun S1 1 tahun

3 L 30 tahun SMA 2 tahun

4 L 25 tahun SMA 3 tahun

5 L 23 tahun SMA 6 bulan

6 L 23 tahun D1 2 tahun

7 L 30 tahun SMA 3 tahun

8 L 24 tahun SMA 1 bulan

9 L 19 tahun SMA 8 bulan

10 L 20 tahun SMA 2 tahun

11 L 24 tahun SMA 2 tahun

12 L 25 tahun SMA 2 tahun

13 L 21 tahun SMA 2 tahun

14 L 30 tahun SMA 2 tahun

15 L 28 tahun SMA 2 tahun

16 L 30 tahun SMA 2 tahun

17 L 23 tahun SMA 3 tahun

18 L 28 tahun SMA 2 tahun

19 L 25 tahun SMA 3 tahun

20 L 27 tahun SMA 2 bulan

21 L 26 tahun SMA 2 tahun

22 L 25 tahun SMA 2 tahun

23 L 24 tahun SMA 3 tahun

24 L 22 tahun SMA 1 tahun

25 L 25 tahun SMA 5 tahun

26 L 20 tahun D1 2 bulan

27 L 20 tahun SMA 9 bulan

28 L 27 tahun SMA 6 bulan

29 L 30 tahun SMA 3 tahun


(23)

Lampiran 4

HASIL JAWABAN DATA PRIMER RESPONDEN

Subjek ATB SN PBC INTENTION

1 21 26 14 16

2 26 28 24 28

3 28 28 18 28

4 28 28 22 28

5 23 24 15 23

6 27 28 20 28

7 28 28 22 28

8 26 25 19 25

9 23 27 23 27

10 26 25 21 26

11 27 24 25 21

12 26 27 20 26

13 25 27 27 21

14 16 28 25 28

15 27 26 26 27

16 23 28 23 28

17 27 21 20 27

18 28 27 23 28

19 27 26 24 26

20 23 24 19 23

21 23 24 23 25

22 21 27 24 22

23 25 25 20 25

24 28 27 20 25

25 28 28 25 28

26 26 27 24 26

27 27 27 24 26

28 13 28 24 28

29 25 25 28 26


(24)

Lampiran 5

HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR INTENTION DAN DETERMINAN-DETERMINANNYA

A. Validitas Intention

No. Item Koefisien Keterangan

4 0,659 Diterima

8 0,640 Diterima

12 0,653 Diterima 16 0,667 Diterima B. Validitas Attitude Toward the Behavior

No. Item Koefisien Keterangan

1 0,668 Diterima

5 0,668 Diterima

9 0,661 Diterima

13 0,642 Diterima

C. Validitas Subjective Norms

No. Item Koefisien Keterangan

2 0,676 Diterima

6 0,676 Diterima

10 0,666 Diterima 14 0,660 Diterima D. Validitas Perceived Behavioral Control

No. Item Koefisien Keterangan

3 0,663 Diterima

7 0,695 Diterima

11 0,654 Diterima 15 0,651 Diterima Derajat Reliabilitas


(25)

Lampiran 6

CROSSTABULATION ATTITUDE TOWARD THE BEHAVIOR DENGAN DATA PENUNJANG

ATB

Informasi Kegunaan Pengiriman Barang Tepat Waktu TOTAL Merasa akrab dengan pelanggan Pelanggan merasa puas

Positif 7

(23,3%)

21 (70%)

28 (93,3%)

Negatif 1

(3,3%)

1 (3,3%)

2 (6,6%)

TOTAL 8

(26,6%)

22 (73,3%)

30 (100%) Tabel 6.1. Crosstabulation Attitude Toward the Behavior (ATB) dengan Banyaknya Informasi

yang Diperoleh

ATB

Sumber Informasi Dalam Melakukan Pengiriman

Barang Tepat Waktu TOTAL

Atasan Supervisor Rekan Kerja Lain-lain Positif 4

(13,3%) 3 (10%) 16 (53,3%) 5 (16,7%) 28 (93%)


(26)

(0%) (3,3%) (3,3%) (0%) (7%)

TOTAL 4

(13,3%) 4 (13,3%) 17 (56,7%) 5 (16,7%) 30 (100%) Tabel 6.2. Crosstabs Attitude Toward the Behavior dengan Sumber Informasi Dalam

Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu

ATB

Informasi Dalam Melakukan Pengiriman

Barang Tepat Waktu TOTAL

Barang dikirim tanpa ada kesalahan

Lokasi pengiriman barang

Positif 12

(40%)

16 (53,3%)

28 (93,3%)

Negatif 2

(6,7%)

0 (0%)

2 (6,7%)

TOTAL 14

(46,7%)

16 (53,3%)

30 (100%)

Table 6.3. Crosstabs Attitude Toward the Behavior dengan Informasi Dalam Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu

ATB

Informasi yang Dimiliki Dalam Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu.

TOTAL Dapat Membantu Tidak dapat Membantu

Positif 27

(90%)

1 (3,3%)

28 (93,3%)


(27)

(6,6%) (0%) (6,6%)

TOTAL 29

(96,7%)

1 (3,3%)

30 (100%) Table 6.4. Crosstabs Attitude Toward the Behavior dengan Informasi yang Dimiliki Dalam

Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu.

ATB Gaji TOTAL <Rp.800.000 Rp.800.000-1.000.000 Rp1.500.000-2.000.000 >Rp2.000.000

Positif 19 (63,3%) 5 (16,7%) 3 (10%) 1 (3,3%) 28 (93,3%) Negatif 2

(6,7%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 2 (6,7%)

TOTAL 21

(70%) 5 (16,7%) 3 (10%) 1 (3,3%) 30 (100%) Tabel 6.5. Crosstabs Attitude Toward the Behavior dengan Gaji


(28)

Lampiran 7

CROSSTABULATION SUBJECTIVE NORMS DENGAN DATA PENUNJANG

SN

Orang-orang yang Dapat Memotivasi Dalam Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu

TOTAL 1 pilihan 2 pilihan 3 pilihan 4 pilihan 5 pilihan Tidak ada

Positf 9

(30%) 5 (16,7%) 2 (6,7%) 9 (30%) 3 (10%) 2 (6,7%) 29 (96,7%)

Negatif 0

(0%) 0 (0%) 0 (0%) 1 (3,3%) 0 (0%) 0 (0%) 1 (3,3%)

TOTAL 9

(30%) 5 (16,7%) 2 (6,7%) 10 (30%) 3 (10%) 2 (6,7%) 30 (100%) Tabel 7.1. Crosstabulation Subjective Norms (SN) dengan orang-orang yang Dapat

Memotivasi Dalam Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu

Lampiran 8

CROSSTABULATION PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL DENGAN DATA PENUNJANG

PBC

Suasana Hati yang Mendukung

TOTAL

Senang Tidak ada

Positf 21

(70%)

7 (23,3%)

28 (93,3%)

Negatif 2

(6,7%)

0 (0%)

2 (6,7%)


(29)

TOTAL 23 (76,7%) 7 (23,3%) 30 (100%) Tabel 8.1. Crosstabs Perceived Behavioral Control dengan Suasana Hati yang Mendukung

PBC

Suasana Hati yang Menghambat

TOTAL

Marah Tidak ada

Positf 22

(73,3%)

6 (20%)

28 (93,3%)

Negatif 2

(6,7%)

0 (0%)

2 (6,7%)

TOTAL 24

(80%)

6 (20%)

30 (100%) Table 8.2. Crosstabs Perceived Behavioral Control dengan Suasana Hati yang Menghambat

PBC

Suasana Hati yang Menghambat

TOTAL

Sedih Tidak ada

Positf 18

(60%)

10 (33,3%)

28 (93%)

Negatif 1

(3,3%)

1 (3,3%)

2 (7%)

TOTAL 19

(63,3%)

11 (36,7%)

30 (100%)


(30)

PBC

Menjaga Kualitas Dalam Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu TOTAL komunikasi Memeriksa kembali barang Mempercepat pengiriman barang Menjaga agar barang tidak rusak

Positif 3

(10%) 7 (23,3%) 6 (20%) 12 (40%) 28 (93%)

Negatif 0

(0%) 1 (3,3%) 1 (3,3%) 0 (0%) 2 (7%)

TOTAL 3

(10%) 8 (26,7%) 7 (23,3%) 12 (40%) 30 (100%)

Table 8.3. Crosstabulation Perceived Behavioral Control dengan Kemampuan Menjaga Kualitas Dalam Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu

PBC

Hambatan Saat Melakukan Pengiriman Barang Tepat

Waktu TOTAL

Cuaca Jalanan Macet Kendaraan Rusak Stamina Tidak ada

Positif 8 (26,7%) 14 (46,7%) 4 (13,3%) 1 (3,3%) 1 (3,3%) 28 (93%) Negatif 1

(3,3%) 1 (3,3%) 0 (0%) 0 (0%) 0 (0%) 2 (7%)


(31)

TOTAL 9 (30%) 15 (50%) 4 (13,3%) 1 (3,3%) 1 (3,3%) 30 (100%) Table 8.4. Crosstabulation Perceived Behavioral Control dengan Hambatan Saat Melakukan

Pengiriman Barang Tepat Waktu

PBC

Faktor-Faktor yang Mendukung Saat Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu

TOTAL Barang Lengkap Kendaraan kondisi Baik Stamina

Positif 1

(3,3%) 12 (40%) 15 (50%) 28 (93%)

Negatif 1

(3,3%) 0 (0%) 1 (3,3%) 2 (7%)

TOTAL 2

(6,7%) 12 (40%) 16 (53,3%) 30 (100%) Table 8.5 Crosstabulation Perceived Behavioral Control dengan Faktor-Faktor yang

Mendukung Saat Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu

PBC

Sifat-Sifat yang Mendukung Dalam Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu

TOTAL

Bertanggungjawab Disiplin Jujur Rajin Ramah

Positif 11

(36,7%) 4 (13,3%) 6 (20%) 2 (6,7%) 5 (16,7%) 28 (93%)


(32)

(3,3%) (0%) (0%) (3,3%) (0%) (7%)

TOTAL 12

(40%) 4 (13,3%) 6 (20%) 3 (10%) 5 (16,7%) 30 (100%) Table 8.6 Crosstabulation Perceived Behavioral Control dengan Sifat-Sifat yang Mendukung

Dalam Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu

PBC

Langkah-langkah Kerja

TOTAL

Ada Tidak Ada

Positif 22

(73,3%)

6 (20%)

28 (93%)

Negatif 1

(3,3%)

1 (3,3%)

2 (7%)

TOTAL 23

(76,7%)

7 (23,3%)

30 (100%) Tabel 8.7. Crosstabulation Perceived Behavioral Control dengan Langkah-langkah Kerja Lampiran 9

CROSSTABULATION ATTITUDE TOWARD THE BEHAVIOR DENGAN JENIS KELAMIN

ATB Laki-Laki Total

Positif 28

(93,7%)

28 (93,7%)

Negatif 2

(6,7%)

2 (6,7%)

Total 30

(100%)

30 (100%) Table 9.1. Crostabulation attitude toward the behavior dengan jenis kelamin


(33)

Lampiran 10

CROSSTABULATION PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL DENGAN USIA SUBJEK

PBC

Usia Subjek

TOTAL < 20 tahun 21-25 tahun 26-30 tahun >31 tahun

Positif 4

(13,3%) 13 (43,3%) 10 (33,3%) 1 (3,3%) 28 (93,3%)

Negatif 0

(0%) 1 (3,3%) 0 (0%) 1 (3,3%) 2 (6,7%)

TOTAL 4

(13,3%) 14 (46,7%) 10 (33,3%) 2 (6,7%) 30 (100%)

Table 10.1. Crostabulation perceived behavioral control dengan usia subjek

Lampiran 11

CROSSTABULATION PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL DENGAN PENDIDIKAN SUBJEK

PBC

Pendidikan subjek

TOTAL SMA D1 D3

Positif 25 (83,3%) 2 (6,7%) 1 (3,3%) 28 (93,3%)

Negatif 2

(6,7%) 0 (0%) 0 (0%) 2 (6,7%)


(34)

TOTAL 27 (90%) 2 (6,7%) 1 (3,3%) 30 (100%) Table 11.1. Crostabulation perceived behavioral control dengan pendidikan subjek Lampiran 12

CROSSTABULATION PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL DENGAN MASA KERJA SEBAGAI SALESMAN

PBC

Masa Kerja sebagai Salesman

TOTAL 0-1 tahun 1-4 tahun ≥ 4 tahun

Positif 6

(20%) 21 (70%) 1 (3,3%) 28 (93,3%)

Negatif 1

(3,3%) 0 (0%) 1 (3,3%) 2 (6,7%)

TOTAL 7

(23,3%) 9 (70%) 2 (6,7%) 30 (100%) Table 12.1. Crostabulation perceived behavioral control dengan masa kerja sebagai salesman

Lampiran 13

Kisi-Kisi Alat Ukur Intention dan Determinan-Determinannya

Determinan Item Intention 4. Saya mencoba membuat langkah-langkah kerja dalam

mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan (Sesuai -Tidak sesuai)

8. Saya akan mencoba mengirimkan barang tepat waktu agar pelanggan membeli lagi barang kepada saya (Setuju -Tidak setuju)


(35)

mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan 16.Saya akan mengirimkan barang tepat waktu sehingga

pelanggan merasa puas (Setuju-Tidak setuju)

Attitude toward the behavior

3. Bagi saya, mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan merupakan hal yang (Baik-Buruk)

7. Bagi saya, mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan merupakan hal yang (Penting -Tidak penting)

11. Bagi saya, mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan merupakan hal yang (Menyenangkan-Tidak menyenangkan)

15. Bagi saya, mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan merupakan hal yang (Menarik-Membosankan)

Subjective norms 2. Atasan saya (Mendukung-Menentang) mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan

6. Supervisor saya (Mengharapkan-Tidak Mengharapkan) saya mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan

10.Keluarga saya (Mendukung-Tidak mendukung) saya mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan.

14. Rekan-rekan kerja saya (Mendukung-Tidak mendukung) dalam mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan.

Perceived behavioral control

1. Bagi saya mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan merupakan hal yang (Mudah –Sulit)


(36)

tergantung saya (Setuju -Tidak setuju)

9. Saya (Mampu -Tidak mampu) mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan

13. Saya mampu mengirimkan barang tepat waktu kepada pelanggan (Setuju - Tidak setuju)

Lampiran 14

SEJARAH PERUSAHAAN

PT ”X” merupakan perusahaan yang bergerak dibidang distribusi, didirikan pada tahun 1994 disahkan notaris oleh H, SH nomor 10 Jl. M. T Tangerang. Pada mulanya PT ”X” merupakan perusahaan distributor alat-alat kecantikan dan makanan ringan, PT ”X” tahun 1998 mengalami hambatan dalam perkembangannya. Hal ini disebabkan karena krisis moneter yang menimpa kawasan Asia, sehingga distributor mengalami kesulitan dalam masalah bahan baku yang menjadi mahal dan PT ”X” juga terkena imbasnya. Keputusan yang diambil perusahaan ini adalah dengan cara mengurangi jumlah karyawan dan merubah struktur organisasi menjadi Perusahaan Besar Farmasi (PBF) yang didukung oleh PT. MS dimana perusahaan tersebut tidak lain adalah usaha orang tua dari pemilik PT ”X” yang sudah berpengalaman di bidangnya.

Pada awalnya PT ”X” hanya mendistribusikan ke wilayah TGR saja, pendistribusian tersebut masih sederhana karena pada saat itu jumlah karyawannya masih terbatas. Dan sejak berdirinya perusahaan distribusi farmasi pada tahun 2006 hingga sekarang perusahaan ini sudah banyak mengalami


(37)

perkembangan dan perubahan-perubahan yang dianggap sangat menguntungkan. Dengan pertimbangan-pertimbangan tertentu maka pada tahun 2007 PT ”X” memperkenalkan badan hukum perusahaan ini sebagai pedagang besar farmasi (PBF). Para pemimpin PT ”X” menarik karyawan PT. MS yang sangat berpengalaman pada bidang tersebut untuk dijadikan manajer perusahaan. Hanya dalam hitungan bulan PT ”X” dapat diterima oleh masyarakat setempat sehingga perusahaan ini memperluas wilayah yang sudah menjadi target pasarnya yaitu Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Serang-Banten. Dengan demikian sistem yang digunakan PT ”X” yang tadinya sederhana berubah menjadi lebih komplek dan lebih membutuhkan kinerja yang bagus agar pendistribusian tidak terhambat. Dalam hal ini perusahaan banyak menarik sales eksekutif yang mempunyai keinginan kerja yang sangat tinggi sehingga dapat mencapai keinginan dari perusahaan untuk dapat mengembangkan perusahaan ini.

™ Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan misi perusahaan adalah“Panca Krida”, yaitu: 9 Kesetiaan,

9 Kedisiplinan,

9 Kejujuran/bertanggungjawab, 9 Kemauan/tekad

9 Keterampilan.

PT ”X” berharap bisa memberikan solusi dalam dunia farmasi yang terbaik kepada semua golongan yang membutuhkan, baik itu dalam segi layanan,


(38)

diskon dan kualitas produk yang ditawarkan.dan keseriusan tersebut diwujudkan dengan misi memberikan layanan inovatif dibidang farmasi kepada customernya. Selain itu juga, memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen, menjamin kualitas produk yang ditawarkan, menghasilkan sumber daya yang berkualitas

™ Struktur Organisasi

Menyadari organisasi merupakan sesuatu yang sangat penting bagi perusahaan, maka pimpinan PT ”X” terus berusaha untuk menyesuaikan struktur organisasinya dengan perkembangan yang terjadi didalam perusahaan. Penyesuaian struktur organisasi dimulai dari pembagian tugas dan tanggung jawab yang seimbang dan agar tidak terjadi tugas yang tumpang tindih atau spesialisasi yang berlebihan. Berikut ini adalah gambar struktur organisasi yang dipakai oleh PT ”X”:


(39)

President Director

General Manager

Managing Director

Accounting Supervisor

Adm. Penjualan

Head of Warehouse

Field Coordinator

HRD Administration of Warehouse

Warehouse Divisi

Accounting

Marketing Division


(40)

1      Universitas Kristen Maranatha 

 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Distribusi merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan konsumen. Dalam distribusi, sangat diperlukan seorang salesman untuk memasarkan produk–produk perusahaan dan mengirimkan barang kepada pelanggan. Perusahaan menyediakan barang, sementara salesman bertugas untuk memasarkan serta mengirimkan barang tersebut kepada pelanggan/konsumen. Salah satu perusahaan distribusi tersebut adalah PT “X”.

PT ”X” adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang distribusi produk-produk farmasi, dimana perusahaan ini menawarkan produk-produknya ke apotek dan toko obat. PT ”X” memiliki kelengkapan dari segi produk, memberikan diskon yang tinggi untuk beberapa produk tertentu. Selain itu juga, PT “X” memiliki komitmen untuk menginformasikan kepada pelanggan berkaitan dengan ketersediaan stok barang serta adanya perubahan harga-harga barang. Pelanggan yang mencapai target pembelian tertentu akan mendapatkan bonus berupa barang, yang diberikan secara langsung oleh supervisor perusahaan. Dengan adanya fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh perusahaan tersebut, diharapkan dapat


(41)

 

Universitas Kristen Maranatha  mendorong salesman PT “X” untuk bekerja sebaik mungkin, sehingga dapat memaksimalkan potensi kerja mereka. PT ”X” memiliki 500 pelanggan di seluruh wilayah Jakarta serta 50 orang karyawan dimana 30 orang diantaranya adalah salesman.

Visi dan misi dari PT “X” adalah “Panca Krida”, visi dan misi ini mengandung pengertian kesetiaan, kedisiplinan, kejujuran/tanggungjawab, kemauan/tekad, dan keterampilan. Para salesman yang bekerja di PT ”X” ini dituntut untuk dapat menerapkan visi dan misi tersebut, dalam mengutamakan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Dalam melaksanakan tugasnya, seorang salesman harus berpegang pada standar uraian pekerjaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Salesman PT “X” dituntut untuk melakukan pengiriman barang tepat waktu yang mencakup memeriksa secara rutin jadwal pengiriman barang, mengirimkan barang sesuai dengan janji yang telah ditentukan (ada dua shift dalam sehari yaitu dari jam 10-12 siang dan jam 2-5 sore), memeriksa barang sebelum dikirim sehingga tidak terjadi kesalahan pesanan barang pelanggan, menjaga barang agar tetap dalam keadaan baik. Untuk dapat melakukan pengiriman barang tepat waktu, maka salesman harus memiliki usaha dan dorongan sehingga memunculkan niat (intention) dalam melakukan kegiatan tersebut. Adapun teori yang membahas tentang intention adalah Theory of Planned Behavior (Icek Ajzen, 2005).

Intention ini dicetuskan oleh Icek ajzen (1991), dalam teori Planned Behavior, yang menyatakan setiap perilaku manusia ditentukan oleh seberapa kuat usaha salesman PT “X” Jakarta dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.


(42)

 

Universitas Kristen Maranatha  Intention dipengaruhi oleh tiga determinan, yaitu sikap favourable dan unfavourable yang dimiliki salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu (attitude toward the behavior), persepsi salesman mengenai atasan, supervisor, rekan kerja dan keluarga mendukung atau tidak mendukung mereka dalam mengirimkan barang tepat waktu untuk mematuhi orang-orang tersebut (subjective norms), persepsi salesman mengenai kemampuan mereka dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu (perceived behavioral control). Terdapat beberapa faktor yang berpengaruh terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal mencakup sifat dalam diri seseorang, stabilitas emosi, dan penghayatan seorang salesman dalam melakukan pengiriman barang secara tepat waktu. Faktor eksternal mencakup informasi yang dimiliki salesman mengenai pengiriman barang, dukungan sosial, gaji dan fasilitas dari perusahaan.

Berdasarkan data tahun 2007 dari PT “X” terhadap 200 orang pelanggan, sebanyak 134 (67%) pelanggan mengeluhkan pengiriman barang yang dilakukan oleh salesman PT “X” yakni ada beberapa ketidaksesuaian waktu penerimaan barang dari yang telah dijanjikan atau barang yang terima pelanggan tepat waktu namun kondisi beberapa barang rusak atau tidak lengkap. Sementara itu, hanya 66 (33%) pelanggan yang lain menganggap bahwa pengiriman barang yang dilakukan pada salesman di PT “X” tepat waktu dan mereka menilai para salesman tersebut berupaya memperhatikan kepuasan pelanggan.

Berdasarkan wawancara terhadap 10 orang salesman di PT “X”, ditemukan bahwa masing-masing dari mereka sebenarnya mampu melakukan


(43)

 

Universitas Kristen Maranatha  pengiriman barang tepat waktu, namun seringkali terdapat hambatan-hambatan yang berasal dari faktor lingkungan diantaranya kondisi lalu lintas yang macet sehingga memperlambat pengiriman barang, kondisi kendaraan yang kurang bagus, kondisi cuaca yang kurang mendukung seperti hujan. Hal-hal tersebut, menjadikan salesman tidak dapat memaksimalkan kemampuannya untuk mengirimkan barang tepat waktu.

Dari 10 orang salesman yang diwawancara, sebanyak 70% dari mereka memiliki sikap yang favourable dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu. Mereka melihat bahwa dengan mengirimkan barang tepat waktu akan mendatangkan beberapa konsekuensi yang positif (attitude toward the behavior positif), yakni mendapatkan pujian dari atasan, memperoleh bonus sebagai bentuk penghargaan dari perusahaan sehingga dapat menambah penghasilan mereka. Dengan adanya konsekuensi-konsekuensi positif tersebut, sikap salesman semakin favourable (menyukai) dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu, sehingga akan menguatkan intention salesman dalam melakukan kegiatan tersebut.

Sebanyak 30% dari salesman memiliki sikap yang unfavourable dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu karena menurut mereka untuk melakukan kegiatan tersebut membutuhkan waktu yang banyak yakni dibutuhkan waktu untuk memeriksa barang-barang yang akan dikirim, mempersiapkan terlebih dahulu barang pesanan pelanggan sebelum mengirimkannya, dimana kegiatan tersebut membuat waktu istirahat mereka menjadi berkurang. Hal ini menunjukkan sikap mereka yang negatif terhadap pengiriman barang tepat waktu


(44)

 

Universitas Kristen Maranatha  (attitude toward the behavior negatif). Sebesar 10% dari mereka merasa enggan untuk mempersiapkan barang, dan 20% yang lainnya merasa enggan memeriksa kembali barang yang akan dikirim. Sikap salesman yang demikian akan melemahkan intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

Sebanyak 30% dari salesman mempersepsi bahwa keluarga, atasan, supervisor dan rekan kerja mendukung mereka dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu dan mereka bersedia untuk mematuhi orang-orang tersebut (subjective norms positif). Dari 30% salesman, sebanyak 20% salesman merasa bahwa keluarga, atasan, supervisor dan rekan kerja mendukung mereka dalam mengingatkan jadwal-jadwal pengiriman barang, 10% salesman lain merasa atasan, supervisor, rekan kerja dan keluarga, mendukung mereka dalam memberikan motivasi dan arahan ketika mereka mengalami masalah dalam melakukan pengiriman barang. Dukungan yang dipersepsi oleh salesman ini akan menguatkan intention mereka dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

Sebanyak 70% salesman mempersepsi bahwa keluarga, atasan, supervisor dan rekan kerja tidak mendukung mereka dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu yaitu jarang mengingatkan mereka untuk memeriksa jadwal pengiriman barang ke pelanggan (subjective norms negatif). Hal ini menjadikan salesman mengirimkan barang tidak tepat waktu, sehingga intention salesman menjadi lemah dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.


(45)

 

Universitas Kristen Maranatha  Sebanyak 80% dari salesman mempersepsi bahwa mereka merasa mampu dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu, karena mereka merasa dirinya cukup cekatan dalam bekerja serta memiliki rasa tanggung jawab terhadap barang yang telah dipercayakan kepadanya. Berdasarkan teori planned behavior, hal ini menunjukkan adanya perceived behavioral control yang positif dari seorang salesman. Persepsi salesman akan kemampuan yang dimiliki untuk melakukan pengiriman barang tepat waktu, akan menguatkan intention salesman dalam melakukan kegiatan tersebut.

Sebanyak 20% salesman yang lain mengatakan bahwa mereka merasa kurang mampu untuk melakukan pengiriman barang tepat waktu, karena kondisi fisiknya yang kurang menunjang seperti mudah lelah, kondisi tubuh yang lemah. Selain itu, beberapa salesman merasa kurang mampu karena pihak perusahaan kurang memberikan fasilitas berupa penyediaan kendaraan bermotor serta communicator. Salesman mempersepsi bahwa hal tersebut sulit untuk dilakukan (perceived behavioral control negatif). Hal ini melemahkan intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

Sebanyak 30% mengatakan bahwa mereka mempersepsi dirinya mampu melakukan pengiriman barang tepat waktu dan mereka kurang mendapat dukungan dari orang-orang yang signifikan bagi mereka. Dimana orang-orang yang dianggap signifikan ini jarang mengingatkan mereka untuk memeriksa jadwal pengiriman barang. Dengan kemampuan dan kurangnya dukungan dari orang-orang yang dianggap penting, ternyata mereka tetap mengirimkan barang tersebut tepat waktu. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun mereka tidak


(46)

 

Universitas Kristen Maranatha  mendapatkan dukungan, mereka tetap memiliki intention yang kuat dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

Sebanyak 10% mengatakan bahwa mereka mempersepsi dirinya kurang mampu melakukan pengiriman barang tepat waktu, namun mereka merasa mendapat dukungan dari orang-orang yang signifikan baginya, walaupun demikian mereka mengatakan tetap berusaha melakukan kegiatan tersebut dengan sebaik-baiknya. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun mereka merasa kurang mampu (perceived behavioral control negatif), mereka tetap memiliki intention yang kuat dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

Sementara itu, sebanyak 30% salesman mempersepsi dirinya mampu melakukan pengiriman barang tepat waktu dan mereka memiliki sikap unfavourable terhadap pengiriman barang secara tepat waktu karena mereka mempersepsi bahwa kegiatan tersebut menjadikan waktu istirahat mereka berkurang. Namun demikian mereka tetap mengirimkan barang hanya saja barang tersebut sampai ke pelanggan tidak sesuai dengan waktu yang dijanjikan. Hal ini menunjukkan bahwa salesman merasa mampu untuk melakukan pengiriman barang tepat waktu (perceived behavioral contol positif), namun sikap mereka yang unfavourable terhadap kegiatan pengiriman barang tepat waktu (attitude toward the behavior negatif), ternyata melemahkan intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengetahui bagaimana kontribusi determinan – determinan dari Planned Behavior terhadap


(47)

 

Universitas Kristen Maranatha  Intention dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu pada Salesman PT “X” Jakarta.

1.2 Identifikasi Masalah

Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kontribusi determinan – determinan dari Planned Behavior terhadap intention salesman PT “X” Jakarta dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai kontribusi determinan – determinan dari Planned Behavior terhadap intention dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu pada salesman PT “X” Jakarta

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui derajat intention, kontribusi determinan-determinan terhadap intention, korelasi antara ketiga determinan intention dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu, serta faktor-faktor yang mempengaruhinya ditinjau melalui teori Planned Behavior pada salesman PT “X” Jakarta.


(48)

 

Universitas Kristen Maranatha  1.4 Kegunaan Penelitian

1. 4. 1 Kegunaan Teoretis

Menambah informasi mengenai gambaran kontribusi determinan – determinan terhadap intention dari teori planned behavior kepada peneliti lain, khususnya dalam bidang kajian Psikologi Industri dan Organisasi. • Memberikan informasi untuk penelitian lebih lanjut mengenai pengiriman

barang tepat waktu ditinjau melalui teori “Planned Behavior”.

1. 4. 2 Kegunaan Praktis

Memberikan informasi kepada Supervisor PT ”X” mengenai intention dan determinan-determinan yang dimiliki oleh salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu serta memberikan gambaran determinan yang paling berkontribusi terhadap intention. Informasi tersebut dapat digunakan oleh Supervisor, salah satunya adalah untuk menentukan cara memotivasi salesman agar memiliki intention yang kuat dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

Memberikan informasi kepada salesman PT ”X” mengenai kontribusi dan determinan terhadap intention dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu dan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap intention agar mereka dapat mempertahankan dan meningkatkan intention mereka dalam melakukan kegiatan tersebut.


(49)

10 

 

Universitas Kristen Maranatha  1.5 Kerangka Pemikiran

PT “X” merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang farmasi atau obat-obatan. PT “X” menetapkan beberapa uraian tugas salesman dalam pengiriman barang yaitu memeriksa secara rutin jadwal pengiriman barang, mengirimkan barang sesuai dengan janji yang telah ditentukan (ada dua shift dalam sehari yaitu dari jam 10-12 siang dan jam 2-5 sore), memeriksa barang sebelum dikirim sehingga tidak terjadi kesalahan pesanan barang pelanggan, serta menjaga barang agar sampai ke pelanggan dalam keadaan baik.

Menurut Icek Ajzen (2005), individu berperilaku berdasarkan akal sehat dan selalu mempertimbangkan dampak dari perilakunya. Hal ini yang membuat seseorang memiliki niat untuk melakukan atau tidak melakukan suatu tindakan. Dalam teori planned behavior, intention adalah suatu keputusan mengerahkan usaha untuk menampilkan perilaku. Terdapat tiga determinan yang mempengaruhi kemunculan suatu intention. Ketiga determinan tersebut adalah attitude toward the behavior, subjective norms dan perceived behavioral control.

Determinan pertama yakni, attitude toward the behavior merupakan suatu sikap favourable atau unfavorable terhadap evaluasi positif atau negatif individu dalam menampilkan suatu perilaku. Attitude toward the behavior didasari oleh behavioral belief, yaitu keyakinan mengenai evaluasi dari konsekuensi menampilkan suatu perilaku. Jika salesman memiliki keyakinan mengenai adanya konsekuensi positif dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu seperti mendapatkan penghargaan dari atasan berupa bonus, dipuji oleh atasan karena kinerja mereka yang memuaskan, maka salesman akan memiliki sikap favorable


(50)

11 

 

Universitas Kristen Maranatha  dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu (attitude toward the behavior) sehingga akan menguatkan intention salesman dalam kegiatan tersebut. Jika salesman memiliki keyakinan bahwa dengan menampilkan perilaku dalam pengiriman barang tepat waktu memiliki konsekuensi negatif yaitu mereka harus mengirimkan barang tepat waktu meskipun kondisi cuaca yang kurang mendukung maka salesman akan memiliki sikap unfavorable dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu (attitude toward the behavior) sehingga akan melemahkan intention salesman untuk melakukan kegiatan tersebut.

Banyaknya Informasi mengenai pengiriman barang tepat waktu yakni lokasi pengiriman barang, kondisi jalanan, keuntungan dari melakukan kegiatan pengiriman barang yang dimiliki oleh salesman PT “X” Jakarta mempengaruhi sikap salesman menjadi semakin favourable (menyukai) untuk melakukan pengiriman barang tepat waktu. Begitu juga sebaliknya, apabila informasi yang dimiliki oleh salesman PT “X” dalam melakukan pengiriman barang sedikit, maka sikap salesman menjadi unfavourable (tidak menyukai) untuk melakukan pengiriman barang tepat waktu (Icek Ajzen, 2005)

Determinan kedua yakni, Subjective norms merupakan persepsi individu mengenai tuntutan dari orang-orang yang signifikan untuk menampilkan atau tidak menampilkan suatu perilaku dan kesediaan untuk mematuhi orang-orang tersebut. Subjective norms didasari oleh normative belief, yaitu keyakinan seseorang bahwa individu atau kelompok yang penting baginya akan menyetujui atau tidak menyetujui penampilan suatu perilaku dan kesediaan individu untuk mematuhi orang-orang yang signifikan tersebut. Tuntutan yang dipersepsi


(51)

12 

 

Universitas Kristen Maranatha  salesman ini dapat berasal dari teguran ataupun peringatan dari keluarga, atasan, supervisor dan rekan kerja mereka untuk bekerja secara jujur dan bekerja sesuai target yang telah ditentukan. Jika salesman mempersepsi bahwa keluarga, atasan, supervisor, dan rekan kerja mendukung salesman untuk menampilkan perilaku dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu dan bersedia mematuhi orang-orang tersebut (subjective norms), maka akan menguatkan intention salesman untuk menampilkan perilaku mengirimkan barang tepat waktu. Jika salesman mempersepsi bahwa keluarga, atasan, supervisor, dan rekan kerja tidak mendukung salesman untuk melakukan pengiriman barang tepat waktu yakni jarang mengingatkan mereka untuk memeriksa jadwal pengiriman barang dan mereka bersedia mematuhi tuntutan orang-orang tersebut, maka akan melemahkan intention salesman dalam melakukan kegiatan tersebut.

Determinan ketiga yakni, Perceived behavioral control merupakan persepsi individu mengenai kemampuan mereka untuk menampilkan suatu perilaku. Perceived behavioral control didasari oleh control belief, yaitu keyakinan mengenai ada atau tidak adanya faktor-faktor yang mendukung atau menghambat dalam menampilkan suatu perilaku. Jika salesman mempersepsi dirinya mampu untuk melakukan pengiriman barang tepat waktu (perceived behavior control) dan ditunjang oleh faktor-faktor yang mendukung, seperti sifat dari dalam diri yakni bertanggungjawab dan jujur, serta fasilitas dari perusahaan seperti kendaraan bermotor, maka akan menguatkan intention salesman dalam melakukan kegiatan tersebut. Jika salesman mempersepsi dirinya tidak mampu dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu disertai adanya berbagai


(52)

faktor-13 

 

Universitas Kristen Maranatha  faktor yang menghambat, seperti kurang mampu mengendalikan emosi, kurangnya fasilitas dari perusahaan maka akan melemahkan intention salesman dalam melakukan kegiatan tersebut.

Interaksi antara attitude toward behavior, subjective norm, dan perceived behavioral control tersebut akan mempengaruhi kuat atau lemahnya intention seseorang dalam menampilkan suatu perilaku tertentu (Icek Ajzen, 2005). Apabila attitude toward the behavior, subjective norm, dan perceived behavioral control salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu seluruhnya positif, maka intention salesman dalam kegiatan tersebut akan semakin kuat. Sebaliknya bila attitude toward the behavior, subjective norm, dan perceived behavioral control seluruhnya negatif, maka intention salesman dalam memunculkan perilaku dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu akan semakin lemah.

Berbeda halnya bila terdapat variasi pada ketiga determinan tersebut (dimana tidak seluruhnya positif atau negatif). Berdasarkan teori Planned Behavior, walaupun dua dari ketiga determinan yang berpengaruh tersebut bernilai positif terhadap intention dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu, belum tentu intention salesman dalam kegiatan tersebut akan semakin kuat. Hal ini disebabkan intention salesman ditentukan tidak berdasarkan jumlah determinan yang positif terhadap perilaku dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu, melainkan seberapa besar pengaruh masing – masing determinan (baik yang positif maupun negatif) terhadap intention salesman dalam kegiatan tersebut (Icek Ajzen ,2005).


(53)

14 

 

Universitas Kristen Maranatha  Apabila salesman yang memiliki attitude toward the behavior yang positif dan determinan tersebut memiliki pengaruh paling kuat terhadap intention, maka intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu akan kuat walaupun dua determinan yang lainnya negatif. Begitu juga sebaliknya, apabila salesman memiliki attitude toward the behavior yang negatif dan kedua determinan yang lain positif, maka intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu menjadi lemah karena attitude toward the behavior memberikan pengaruh yang paling kuat terhadap intention.

Attitude toward the behavior, subjective norms dan perceived behavioral control juga saling berhubungan satu sama lain. Apabila hubungan antara attitude toward the behavior dan subjective norms erat, maka salesman yang memiliki sikap favourable dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu seperti tertarik dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu juga memiliki persepsi bahwa atasan, supervisor, rekan kerja dan keluarga mendukung mereka dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu dan mereka bersedia mematuhi orang-orang tersebut. Salesman yang mempersepsi bahwa atasan, supervisor, rekan kerja dan keluarga mendukung mereka dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu dan mereka bersedia mematuhi orang-orang tersebut, maka sikapnya akan semakin favourable dalam melakukan kegiatan tersebut.

Apabila terdapat hubungan yang erat antar attitude toward the behavior dan perceived behavioral control, maka salesman yang memiliki sikap favourable, terhadap kegiatan melakukan pengiriman barang tepat waktu, juga akan memiliki persepsi bahwa dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu


(54)

15 

 

Universitas Kristen Maranatha  mudah untuk dilakukan. Begitu pula sebaliknya, jika salesman memiliki persepsi bahwa dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu mudah untuk dilakukan, maka salesman juga akan memiliki sikap favourable dalam melakukan kegiatan tersebut. Salesman yang memiliki sikap unfavourable terhadap kegiatan melakukan pengiriman barang tepat waktu maka salesman juga akan memiliki persepsi bahwa dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu sulit untuk dilakukan.

Apabila terdapat hubungan yang erat antara subjective norms dan perceived behavioral control, maka salesman yang memiliki persepsi bahwa atasan, supervisor, rekan kerja dan keluarga mendukung mereka dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu dan mereka bersedia mematuhi orang-orang tersebut, juga akan memiliki persepsi bahwa mereka mampu melakukan pengiriman barang tepat waktu, sehingga dukungan dari orang-orang tersebut membuat salesman semakin mudah melakukan pengiriman barang tepat waktu.

Kontribusi dan korelasi dari ketiga determinan akan mempengaruhi kuat lemahnya intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu. Dari uraian diatas dapat digambarkan dalam bagan sebagai berikut :


(55)

16 

 

Universitas Kristen Maranatha 

 

Salesman PT “X” Dalam Melakukan Pengiriman Barang

Tepat Waktu

Faktor-faktor yang mempengaruhi: -Internal: stabilitas emosi, sifat dalam diri,

penghayatan melakukan kegiatan. -Eksternal : informasi, dukungan sosial,

fasilitas

Attitude toward the behavior

Subjective norms

Perceived behavioral control

 


(56)

17 

 

Universitas Kristen Maranatha  1.6 Asumsi

Dari kerangka pemikiran di atas, peneliti mempunyai asumsi, yaitu:

Salesman di PT “X” memiliki derajat intention yang berbeda-beda dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu

Intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu dipengaruhi oleh attitude toward the behavior, subjective norm, dan perceived behavioral control yang berbeda – beda.

Determinan-determinan salesman PT “X” dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu memiliki derajat yang berbeda-beda.

Attitude toward the behavior, subjective norms, dan perceived behavioral control saling berkorelasi dan memiliki kaitan satu sama lain.

Kekuatan dari ketiga determinan intention dipengaruhi oleh faktor internal maupun eksternal.


(57)

18 

 

Universitas Kristen Maranatha  1.7 Hipotesis

1. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara attitude toward the behavior terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara attitude toward the behavior terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

2. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara subjective norms terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara subjective norms terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

3. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara perceived behavioral control terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara perceived behavioral control terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.


(58)

 

71       Universitas Kristen Maranatha 

 

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai intention dan determinan-determinannya dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu terhadap 30 orang salesman PT “X” Jakarta, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

- Hampir seluruh salesman PT “X” memiliki intention yang kuat dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

- Determinan yang paling berkontribusi terhadap intention salesman PT “X” Jakarta dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu adalah perceived behavioral control (0,341). Determinan kedua yang memberikan pengaruh terhadap intention adalah attitude toward the behavior (0,183), dan determinan ketiga yang berpengaruh paling kecil terhadap intention adalah subjective norms (0,142).

- Ketiga determinan, attitude toward the behavior, subjective norms dan perceived behavioral control saling berhubungan satu sama lain. Determinan yang memiliki korelasi terbesar adalah antara determinan subjective norms dan determinan perceived behavioral control.


(59)

72 

 

Universitas Kristen Maranatha  - Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan salesman dalam

melakukan pengiriman barang adalah salesman yang memiliki kondisi fisik yang sehat dan rasa tanggungjawab terhadap pekerjaan.

- Salesman yang mempersepsi bahwa mereka merasa mampu melakukan pengiriman barang tepat waktu, intention salesman semakin kuat. Salesman yang merasa mampu, dipengaruhi juga oleh faktor-faktor yang mendukung baik dari dalam diri maupun dari lingkungan, dan faktor usia. Dari hasil uji hipotesis, menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara perceived behavioral control terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

- Salesman memiliki attitude toward the behavior positif, ini berarti salesman memiliki sikap favourable (menyukai) kegiatan melakukan pengiriman barang tepat waktu, mempersepsi bahwa melakukan kegiatan tersebut lebih banyak mendatangkan konsekuensi yang positif, sehingga intention salesman semakin kuat dalam melakukan kegiatan tersebut. Dari hasil uji hipotesis, menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara attitude toward the behavior terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

- Salesman memiliki subjective norms positif, ini berarti salesman memiliki persepsi bahwa atasan, supervisor, rekan kerja dan keluarga mendukung mereka dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu dan mereka bersedia mematuhi orang-orang tersebut, sehingga menguatkan intention salesman dalam melakukan kegiatan tersebut. Dukungan tersebut lebih


(60)

73 

 

Universitas Kristen Maranatha  banyak diperoleh dari atasan dan rekan kerja. Dari hasil uji hipotesis, menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara subjective norms terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Saran Teoritis

- Bagi peneliti lain yang ingin meneliti Planned Behavior dalam bidang Psikologi Industri dan Organisasi dapat melakukan penelitian lebih lanjut yaitu melakukan penelitian pada salesman yang berjenis kelamin perempuan.

Saran Praktis

- Bagi general manager dan supervisor PT “X”, disarankan untuk:

Untuk mempertahankan kemampuan salesman PT “X”, salah satunya dilakukan pelatihan intention/ motivasi.

- Bagi salesman PT “X”, untuk meningkatkan intention mereka disarankan agar meningkatkan kemampuan mereka dalam mengirimkan barang tepat waktu.


(61)

   

Universitas Kristen Maranatha 

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, Icek. 2005. Attitudes, Personality and Behavior. England: Open University

Press, McGraw-Hill Education.

.2006.

Constructing a TpB Questionnaire: Conceptual and

Methodological Considerations.

. 1991. Organizational of Behavior and Human Decision Processes.

University of Massachusetts at Amherst.

Bamberg, Sebastian., Ajzen, Icek., Schimdt, Peter. 2003. Choice of Travel Mode

in the Theory of Planned Behavior: The Roles of Past Behavior, Habit, and

Reasoned

Action.

Journal of Basic and Applied Social Psychology, 25.

175-187. Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Guilford, J. P. 1956. Fundanmental Statistics in Psychology and Education. (3

rd

Ed.). Tokyo : Mc. Graw-Hill Kogakusha Company. Ltd.

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia Widia Sarana

Indonesia.

Hurlock, Ellizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. (5th Ed.). Alih Bahasa Erlangga.

Santrock, John. W., 1998. Adolescent Development, Seventh Edition, USA :

McGraw-

Hill,

Inc.

, 2002. Life Span Development. Edisi Ketujuh. Jakarta:

Erlangga

Sitepu, Nirvana. 1995. Analisis Korelasi. Bandung Unit Pelayanan Statistika.

Jurusan Statistika. FMIPA UNPAD.

Sudjana, 1996. Metoda Statistika. Edisi keenam. Bandung : Tarsito.

Sugiyono, 2007. Statistika Untuk Penelitian. Edisi kesebelas. Bandung


(62)

   

Universitas Kristen Maranatha 

DAFTAR RUJUKAN

www.esenval.com

2007. Panduan Penulisan Skripsi Sarjana. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas

Kristen Maranatha.

Muhamad Fahmi, 2007. Studi deskriptif mengenai intention dan

determinan-determinannya dalam kegiatan melayani nasabah pada teller Bank “X”

Karawang.


(1)

Universitas Kristen Maranatha  1.7 Hipotesis

1. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara attitude toward the behavior terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara attitude toward the behavior terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

2. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara subjective norms terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara subjective norms terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

3. H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara perceived behavioral control terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

H1 : Ada pengaruh yang signifikan antara perceived behavioral control terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai intention dan determinan-determinannya dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu terhadap 30 orang salesman PT “X” Jakarta, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

- Hampir seluruh salesman PT “X” memiliki intention yang kuat dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

- Determinan yang paling berkontribusi terhadap intention salesman PT “X” Jakarta dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu adalah perceived behavioral control (0,341). Determinan kedua yang memberikan pengaruh terhadap intention adalah attitude toward the behavior (0,183), dan determinan ketiga yang berpengaruh paling kecil terhadap intention adalah subjective norms (0,142).

- Ketiga determinan, attitude toward the behavior, subjective norms dan perceived behavioral control saling berhubungan satu sama lain. Determinan yang memiliki korelasi terbesar adalah antara determinan subjective norms dan determinan perceived behavioral control.


(3)

Universitas Kristen Maranatha  - Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan salesman dalam

melakukan pengiriman barang adalah salesman yang memiliki kondisi fisik yang sehat dan rasa tanggungjawab terhadap pekerjaan.

- Salesman yang mempersepsi bahwa mereka merasa mampu melakukan

pengiriman barang tepat waktu, intention salesman semakin kuat. Salesman yang merasa mampu, dipengaruhi juga oleh faktor-faktor yang mendukung baik dari dalam diri maupun dari lingkungan, dan faktor usia. Dari hasil uji hipotesis, menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara perceived behavioral control terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

- Salesman memiliki attitude toward the behavior positif, ini berarti

salesman memiliki sikap favourable (menyukai) kegiatan melakukan pengiriman barang tepat waktu, mempersepsi bahwa melakukan kegiatan tersebut lebih banyak mendatangkan konsekuensi yang positif, sehingga intention salesman semakin kuat dalam melakukan kegiatan tersebut. Dari hasil uji hipotesis, menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara attitude toward the behavior terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

- Salesman memiliki subjective norms positif, ini berarti salesman memiliki

persepsi bahwa atasan, supervisor, rekan kerja dan keluarga mendukung mereka dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu dan mereka bersedia mematuhi orang-orang tersebut, sehingga menguatkan intention salesman dalam melakukan kegiatan tersebut. Dukungan tersebut lebih


(4)

banyak diperoleh dari atasan dan rekan kerja. Dari hasil uji hipotesis, menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara subjective norms terhadap intention salesman dalam melakukan pengiriman barang tepat waktu.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Saran Teoritis

- Bagi peneliti lain yang ingin meneliti Planned Behavior dalam bidang Psikologi Industri dan Organisasi dapat melakukan penelitian lebih lanjut yaitu melakukan penelitian pada salesman yang berjenis kelamin perempuan.

Saran Praktis

- Bagi general manager dan supervisor PT “X”, disarankan untuk:

Untuk mempertahankan kemampuan salesman PT “X”, salah satunya dilakukan pelatihan intention/ motivasi.

- Bagi salesman PT “X”, untuk meningkatkan intention mereka disarankan agar meningkatkan kemampuan mereka dalam mengirimkan barang tepat waktu.


(5)

Universitas Kristen Maranatha 

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, Icek. 2005. Attitudes, Personality and Behavior. England: Open University

Press, McGraw-Hill Education.

.2006.

Constructing a TpB Questionnaire: Conceptual and

Methodological Considerations.

. 1991. Organizational of Behavior and Human Decision Processes.

University of Massachusetts at Amherst.

Bamberg, Sebastian., Ajzen, Icek., Schimdt, Peter. 2003. Choice of Travel Mode

in the Theory of Planned Behavior: The Roles of Past Behavior, Habit, and

Reasoned

Action.

Journal of Basic and Applied Social Psychology, 25.

175-187. Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Guilford, J. P. 1956. Fundanmental Statistics in Psychology and Education. (3

rd

Ed.). Tokyo : Mc. Graw-Hill Kogakusha Company. Ltd.

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia Widia Sarana

Indonesia.

Hurlock, Ellizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan. (5th Ed.). Alih Bahasa Erlangga.

Santrock, John. W., 1998. Adolescent Development, Seventh Edition, USA :

McGraw-

Hill,

Inc.

, 2002. Life Span Development. Edisi Ketujuh. Jakarta:

Erlangga

Sitepu, Nirvana. 1995. Analisis Korelasi. Bandung Unit Pelayanan Statistika.

Jurusan Statistika. FMIPA UNPAD.

Sudjana, 1996. Metoda Statistika. Edisi keenam. Bandung : Tarsito.

Sugiyono, 2007. Statistika Untuk Penelitian. Edisi kesebelas. Bandung


(6)

DAFTAR RUJUKAN

www.esenval.com

2007. Panduan Penulisan Skripsi Sarjana. Bandung : Fakultas Psikologi Universitas

Kristen Maranatha.

Muhamad Fahmi, 2007. Studi deskriptif mengenai intention dan

determinan-determinannya dalam kegiatan melayani nasabah pada teller Bank “X”

Karawang.


Dokumen yang terkait

Kontribusi Determinan-Determinan Intention Kepada Intention Untuk Melakukan Premarital Sexual Intercourse (Studi Terhadap Mahasiswa Semester I-IV Universitas "X" Bandung).

0 1 34

Kontribusi Determinan-Determinan Intention terhadap Intention Menjalani Perilaku Hidup Sehat pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas "X".

0 0 13

Kontribusi Determinan-determinan Terhadap Intention untuk Melakukan Pertemuan Kelompok pada Pemimpin Kelompok Kecil Persekutuan Mahasiswa Kristen di Universitas "X" Bandung.

0 0 38

Studi Kontribusi Determinan-determinan Intention Terhadap Intention untuk Tidak Melakukan Premarital Intercourse pada Mahasiswa Universitas "X" Bandung yang Berpacaran.

0 0 27

Studi Kontribusi Mengenai Determinan-Determinan Intention terhadap Intention untuk Tidak Melakukan Seks Pranikah pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas "X" di Bandung.

0 0 41

Studi Kontribusi Determinan-determinan Intention Terhadap Intention Untuk Berhenti Merokok Pada Pelajar SMA "X" di Kota Bandung Yang Merokok.

0 0 47

Kontribusi Determinan-determinan Intention Terhadap Intention Untuk Meminum Obat Secara Teratur Pada Pengidap AIDS di Yayasan "X" Bandung.

0 0 40

Kontribusi Determinan-Determinan Terhadap Intention Untuk Melakukan Puasa Makan Pada Pengurus PMK di Universitas Kristen Maranatha Bandung.

0 0 68

Kontribusi Determinan Terhadap Intention Untuk Hadir Tepat Waktu di Perkuliahan Pagi pada Mahasiswa Semester I Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

0 0 61

Kontribusi Determinan Terhadap Intention Dalam Melakukan Usaha Prospecting pada Distributor MLM Jaringan "X" Bandung.

0 0 54