Kontribusi Determinan Terhadap Intention Untuk Hadir Tepat Waktu di Perkuliahan Pagi pada Mahasiswa Semester I Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

(1)

ii ABSTRAK

Penelitian ini memiliki judul kontribusi determinan terhadap intention untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi pada mahasiswa semester I Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung ditinjau dari teori planned behavior.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan teknik survei. Variabel penelitian ini adalah intention dan determinan-determinannya. Pengambilan data dilakukan di Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung terhadap mahasiswa semester I. Jumlah responden sebanyak 194 mahasiswa.

Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner intention dan determinan-determinannya yang disusun oleh Icek Ajzen (2005) dan diadaptasi oleh peneliti yang mengacu pada teori planned behavior sebanyak 16 item. Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan korelasi Pearson dan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach diperoleh 16 item valid yang diterima, dengan validitas berkisar antara 0,614-0,860, dan reliabilitas sebesar 0,888. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik multiple regression dan teknik korelasi Pearson.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 50% mahasiswa semester I Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung memiliki intention yang kuat dan 50% mahasiswa memiliki intention yang lemah untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi. Dari hasil penelitian juga diketahui determinan yang memberikan pengaruh paling besar terhadap intention untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi pada mahasiswa semester I Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung adalah attitude toward the behavior sebesar 0,442. Determinan yang memberikan pengaruh terbesar kedua adalah subjective norms sebesar 0,333. Determinan yang memberikan pengaruh paling kecil terhadap intention adalah perceived behavioral control sebesar 0.191.

Atas hasil penelitian di atas, peneliti mengajukan saran agar dilakukan penelitian mengenai pengaruh dari ketiga belief yang mendasari determinan intention. Untuk orangtua dan teman mahasiswa, disarankan untuk selalu mengingatkan mahasiswa akan adanya manfaat yang akan diperoleh apabila datang tepat waktu. Orangtua dan teman mahasiswa juga dapat memberikan bantuan dengan cara membangunkan. Bagi para dosen Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung, disarankan untuk menekankan tentang pentingnya mata kuliah yang diikuti oleh mahasiswa untuk menimbulkan kesadaran tentang pentingnya mata kuliah tersebut. Selain itu, para dosen dapat memberikan peraturan yang lebih ketat tentang masalah keterlambatan dan menjalankan peraturan tersebut secara tegas. Untuk mahasiswa, disarankan untuk mencari informasi tentang mata kuliah yang diikuti sehingga muncul kesadaran tentang manfaat atau pentingnya mata kuliah tersebut.


(2)

iii DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

LEMBAR PENGESAHAN...ii

KATA PENGANTAR...iii

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR TABEL...x

DAFTAR SKEMA...xi

DAFTAR LAMPIRAN...xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah...1

1.2.Identifikasi Masalah...6

1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian...7

1.4.Kegunaan Penelitian...7

1.4.1. Kegunaan Ilmiah...7

1.4.2. Kegunaan Praktis...8

1.5.Kerangka Pemikiran...8

1.6.Asumsi Penelitian...16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Theory Planned Behavior………...17


(3)

iv

2.1.1. Pengertian Planned Behavior………...17

2.1.2. Intention………...19

2.1.3. Attitudes Toward The Behavior………...19

2.1.4. Subjective Norms………...21

2.1.5. Perceived Behavioral Control………..22

2.1.6. Pengaruh Determinan-Determinan Intention Terhadap Intention……23

2.1.7. Background Factor………..24

2.1.8. Target, Action, Context And Time………26

2.2. Periode Masa Dewasa Awal………...26

2.2.1. Karakteristik Masa Dewasa Awal...26

2.2.2. Perkembangan Kognitif Masa Dewasa Awal...28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian...32

3.2. Variabel penelitian dan Definisi Operasional...33

3.2.1. Variabel Penelitian...33

3.2.2. Definisi Operasional...33

3.3. Alat Ukur...34

3.3.1. Alat Ukur Planned Behavior...34

3.3.2. Prosedur pengisian...35


(4)

v

3.3.4. Data Pribadi dan Data Penunjang...36

3.3.5. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur...37

3.3.5.1. Validitas Alat Ukur...37

3.3.5.2. Reliabilitas Alat Ukur...38

3.4. Populasi Penelitian dan Teknik Sampling...39

3.4.1. Populasi Sasaran Penelitian...39

3.4.2. Karakterisik Populasi...39

3.4.3. Teknik Sampling...39

3.5. Teknik Analisis Data...39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subjek Penelitian...41

4.1.1. Gambaran Subjek Berdasarkan Jenis kelamin...41

4.2. Gambaran Hasil Penelitian...42

4.2.1. Kontribusi Determinan-Determinan Terhadap Intention Dan Korelasi Antara Determinan-Determinan Dalam Intention...42

4.2.2. Intention Dan Determinan Intention...43

4.2.3. Tabulasi Silang Intention Dan Determinan- Determinan...45


(5)

vi BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan………...55

5.2. Saran……….………..57

DAFTAR PUSTAKA...59 DAFTAR RUJUKAN...61 LAMPIRAN


(6)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tahap Perkembangan

Tabel 2.2. Tahap Perkembangan Kognitif Piaget Tabel 3.1. Kisi-Kisi Alat Ukur

Tabel 3.2. Sistem Penilaian

Tabel 4.1. Gambaran Jenis Kelamin

Tabel 4.2. Gambaran Hasil Penelitian Intention

Tabel 4.3. Gambaran Hasil Penelitian Determinan Attitude Toward The Behavior dalam Intention

Tabel 4.4. Gambaran Hasil Penelitian Determinan Subjective Norms Dalam Intention

Tabel 4.5. Gambaran Hasil Penelitian Determinan Perceived Behavioral Control dalam Intention

Tabel 4.6. Tabulasi silang antara Intention dan Attitude toward the behaviour Tabel 4.7. Tabulasi silang antara Intention dan Subjective Norms

Tabel 4.8. Tabulasi silang antara Intention dan Perceived Behavioral Control Tabel 5.1. Crosstabs Attitude Toward the Behavior dengan Subjective Norms Tabel 5.2. Crosstabs Attitude Toward the Behavior dengan Perceived

Behavioral Control


(7)

viii

Tabel 6.1. Crosstabulation Attitude Toward the Behavior (ATB) Dengan Pengalaman Tentang Reaksi Dosen Ketika Mahasiswa Datang Terlambat

Tabel 6.2. Crosstabs Attitude Toward the Behavior (ATB) dengan PerasaanKetika Mahasiswa Datang Tepat Waktu

Tabel 6.3. Crosstabs Attitude Toward the Behavior (ATB) Dengan Hal-HalYang Membuat Mahasiswa Datang Tepat Waktu

Tabel 6.4. Crosstabs Attitude Toward the Behavior (ATB) Dengan Perasaan Mahasiswa Ketika Datang Terlambat

Tabel 7.1. Crosstabs Subjective Norms (SN) dengan Siapakah Orang Yang Paling Berpengaruh Terhadap Mahasiswa

Tabel 8.1. Crosstabs Perceived Behavioral Control (PBC) Dengan Hal-Hal Yang Mendukung Usaha Mahasiswa

Tabel 8.2. Crosstabs Attitude Toward The Behavior (ATB) Dengan Hal-Hal Yang Menghambat Usaha Mahasiswa


(8)

ix

DAFTAR SKEMA

Skema 2.1. Teori Planned Behavior Skema 3.1. Rancangan Penelitian

Skema 4.1. Kontribusi determinan-determinan intention terhadap intention dan korelasi antara determinan-determinan dalam intention


(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Alat Ukur Planned Behavior Lampiran 2 Data Penunjang

Lampiran 3 Hasil Perhitungan Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur Intention Dan Determinan-Determinannya

Lampiran 4 Hasil Jawaban Data Primer Responden

Lampiran 5 Crosstabulation Attitude Toward The Behavior, Subjective Norms Dan Perceived Behavioral Control

Lampiran 6 Crosstabulation Attitude Toward The Behavior Dengan Data Penunjang

Lampiran 7 Crosstabulation Subjective Norms Dengan Data Penunjang Lampiran 8 Crosstabulation Perceived Behavioral Control Dengan Data

Penunjang


(10)

Lampiran 1

KATA PENGANTAR

Dalam rangka memenuhi syarat kelulusan Fakultas Psikologi Universitas Kristen Maranatha Bandung, salah satu syarat kelulusan yang harus dipenuhi adalah menyusun karya tulis. Adapun judul karya tulis ini adalah Kontribusi Determinan Terhadap Intention Untuk Datang Tepat Waktu Di Perkuliahan Pagi Pada Mahasiswa Semester I Fakultas Psikologi Universitas ”X” Bandung.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka saudara dimohon kesediannya untuk meluangkan waktu mengisi kuesioner ini. Data yang akan diperoleh nantinya akan dipergunakan untuk penelitian ini.

Saudara diharapkan untuk mengisi kuesioner ini dengan sebenar-benarnya dan sejujur-jujurnya. Identitas dan kerahasiaan jawaban saudara akan dijaga.

Atas kesediaan dan bantuannya kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami, Peneliti


(11)

DATA PRIBADI Nama (inisial) :

Usia :

Semester :

Jenis Kelamin : L / P

Berikut ini terdapat sejumlah pernyataan yang berhubungan dengan keadaan diri Saudara. Setiap pernyataan disini menggunakan rating dengan skala 7. Saudara diminta untuk melingkari salah satu angka yang menggambarkan diri Saudara secara tepat. Contoh :

Menurut Saudara, cuaca di Kota Bandung belakangan ini …

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk Sangat Cukup Agak Netral Agak Cukup Sangat

 Jika menurut Saudara cuaca di Kota Bandung belakangan ini sangat baik, maka lingkari angka 1.

Menurut Saudara, cuaca di Kota Bandung belakangan ini …

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk

 Jika menurut Saudara cuaca di Kota Bandung belakangan ini cukup baik, maka lingkari angka 2.

Menurut Saudara, cuaca di Kota Bandung belakangan ini …

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk

 Jika menurut Saudara cuaca di Kota Bandung belakangan ini agak baik, maka lingkari angka 3.

Menurut Saudara, cuaca di Kota Bandung belakangan ini …


(12)

 Jika menurut Saudara cuaca di Kota Bandung belakangan ini tidak baik tetapi juga tidak buruk, maka lingkari angka 4.

Menurut Saudara, cuaca di Kota Bandung belakangan ini …

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk

 Jika menurut Saudara cuaca di Kota Bandung belakangan ini agak buruk, maka lingkari angka 5.

Menurut Saudara, cuaca di Kota Bandung belakangan ini …

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk

 Jika menurut Saudara cuaca di Kota Bandung belakangan ini cukup buruk, maka lingkari angka 6.

Menurut Saudara, cuaca di Kota Bandung belakangan ini …

Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk

 Jika menurut Saudara cuaca di Kota Bandung belakangan ini sangat buruk, maka lingkari angka 7.

Menurut Saudara, cuaca di Kota Bandung belakangan ini …


(13)

1. Bagi saya, datang tepat waktu di perkuliahan pagi merupakan hal yang …. Mudah : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Sulit

2. Orang tua saya berpikir bahwa….

Saya harus : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Saya tidak harus datang tepat waktu di perkuliahan pagi

3. Bagi saya, datang tepat waktu di perkuliahan pagi merupakan hal yang …. Baik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Buruk

4. Saya berencana untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi .... Sesuai : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak sesuai

dengan diri saya

5. Saya sendiri yang memutuskan untuk datang atau tidak datang tepat waktu di perkuliahan pagi...

Setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak setuju

6. Sebagian besar teman di kelas saya berpikir bahwa...

Saya harus : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Saya tidak harus datang tepat waktu di perkuliahan pagi

7. Bagi saya, datang tepat waktu di perkuliahan pagi merupakan hal yang ... Penting : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak penting

8. Saya …

Akan mencoba : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak akan mencoba untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi

9. Jika saya mau, saya dapat datang tepat waktu di perkuliahan pagi… Benar : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Salah


(14)

10.Dosen-dosen di kampus saya berpikiran…

Saya harus : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Saya tidak harus datang tepat waktu di perkuliahan pagi

11.Bagi saya, melakukan usaha untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi merupakan hal yang …

Menyenangkan : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak menyenangkan

12.Saya …

Akan berusaha : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak akan berusaha untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi

13.Bagi saya, datang tepat waktu di perkuliahan pagi merupakan hal yang…. Mungkin: 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak mungkin

14.Menurut saya, sahabat / pacar saya akan menyetujui usaha saya untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi....

Setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak setuju

15.Bagi saya, datang tepat waktu di perkuliahan pagi … Menarik : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Menyulitkan

16.Saya berniat untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi... Setuju : 1 : 2 : 3 : 4 : 5 : 6 : 7 : Tidak setuju


(15)

Lampiran 2

DATA PENUNJANG

Bacalah dengan seksama setiap pertanyaan di bawah ini kemudian anda diminta untuk menuliskan jawaban anda pada tempat yang telah tersedia. Isilah pertanyaan ini dengan lengkap dan jelas.

1. Ketika anda datang terlambat di perkuliahan pagi, apa yang dilakukan oleh dosen anda ?

... ...

2. Apa yang anda rasakan ketika anda datang terlambat di perkuliahan pagi? ... ...

3. Apakah anda pernah melihat teman satu kelas anda datang terlambat di perkuliahan pagi ? jika iya, bagaimana reaksi dosen anda ketika teman satu kelas anda datang terlambat ? Lalu bagaimana perasaan anda pada saat itu ?

... ...

4. Apa yang anda rasakan ketika anda datang tepat waktu di perkuliahan pagi? ... ...

5. Apakah anda memiliki sarana atau fasilitas yang digunakan agar dapat selalu datang tepat waktu di perkuliahan pagi ?

a. Ya b. Tidak

6. Jika iya, fasilitas apa saja yang anda miliki untuk mendukung usaha anda agar dapat selalu datang tepat waktu di perkuliahan pagi ? (jawaban boleh lebih dari 1)


(16)

a. Kendaraan pribadi

b. Diantar oleh orangtua / supir c. Menumpang teman

d. Ada teman yang ikut menumpang e. Jam weker

f. Rumah / kos dekat dengan kampus

g. Akses kendaraan umum yang mudah dari rumah h. Sudah terbiasa disiplin bangun pagi

i. Aturan dosen

j. ... (yang lainnya)

7. Jika tidak, fasilitas apa saja yang anda inginkan ? (jawaban boleh lebih dari 1) ...

8. Di semester ini, apakah anda pernah datang terlambat di perkuliahan pagi ? a. Iya

Jika iya, berapa kali? ... Dan alasan keterlambatan tersebut ?

... b. Tidak

9. Siapakah orang yang penting / berpengaruh bagi anda untuk mendukung usaha anda untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi ? berikan alasannya !

...

10.Apakah hal yang membuat anda datang tepat waktu di perkuliahan pagi ? (Jawaban boleh lebih dari 1)

a. Kegiatan kuliah (praktikum / kuis / tugas) b. Aturan dosen


(17)

d. Posisi duduk (depan / belakang / sebelah teman) e. Merasa malu kalau datang terlambat

f. Agar tidak dimarahi oleh dosen g. Absensi


(18)

Lampiran 3

HASIL PERHITUNGAN VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR INTENTION DAN DETERMINAN-DETERMINANNYA

A. Validitas Intention

No Item Koefisien Keterangan

4 0,829 Diterima

8 0,847 Diterima

12 0,860 Diterima

16 0,834 Diterima

B. Validitas Attitude Toward the Behavior No Item Koefisien Keterangan

3 0,709 Diterima

7 0,762 Diterima

11 0,834 Diterima

15 0,835 Diterima

C. Validitas Subjective Norms

No Item Koefisien Keterangan

2 0,683 Diterima

6 0,752 Diterima

10 0,614 Diterima


(19)

D. Validitas Perceived Behavioral Control No Item Koefisien Keterangan

1 0,688 Diterima

5 0,713 Diterima

9 0,655 Diterima

13 0,655 Diterima

Derajat Reliabilitas Alpha Cronbach = 0,888


(20)

Lampiran 4

HASIL JAWABAN DATA PRIMER RESPONDEN

Subjek ATB SN PBC Intention

1 25 24 28 24

2 25 27 27 27

3 23 25 26 24

4 20 25 27 28

5 15 17 21 22

6 20 18 20 18

7 26 25 23 26

8 27 28 27 28

9 23 26 24 26

10 22 22 24 23

11 26 26 25 27

12 20 22 20 23

13 28 26 22 28

14 15 20 22 18

15 20 24 20 24

16 18 19 19 19

17 19 15 18 17

18 25 28 27 27

19 13 22 13 22

20 20 16 17 18

21 20 24 23 20

22 24 27 24 26


(21)

24 18 28 26 27

25 23 22 17 24

26 13 26 23 26

27 14 24 25 21

28 25 26 24 27

29 22 28 28 27

30 21 25 21 25

31 21 24 26 23

32 24 27 24 25

33 23 20 19 24

34 25 27 27 28

35 25 25 26 28

36 20 16 27 18

37 27 23 26 27

38 21 24 25 24

39 28 19 24 25

40 21 24 27 23

41 21 19 19 25

42 16 24 20 21

43 20 25 23 21

44 24 22 26 27

45 18 25 24 24

46 26 25 23 28

47 19 24 21 27

48 19 27 19 21

49 27 25 25 28

50 28 27 28 28

51 21 22 26 27

52 21 24 24 24


(22)

54 25 28 23 28

55 22 22 26 28

56 21 22 26 20

57 6 14 10 8

58 18 24 22 24

59 13 18 22 14

60 24 19 24 25

61 22 22 22 25

62 22 28 28 28

63 18 28 28 28

64 19 24 24 19

65 25 28 27 27

66 14 26 24 24

67 17 24 15 22

68 22 26 26 19

69 8 16 11 12

70 23 25 27 24

71 15 26 17 17

72 19 24 17 21

73 26 25 28 27

74 23 26 26 24

75 22 24 16 24

76 25 23 25 26

77 25 28 28 27

78 14 17 26 17

79 26 27 26 28

80 24 26 26 25

81 19 22 22 23

82 28 28 20 28


(23)

84 20 22 20 24

85 20 22 20 23

86 26 23 27 26

87 26 23 22 26

88 26 27 27 26

89 22 25 27 26

90 21 27 18 25

91 28 28 27 28

92 28 28 28 28

93 27 28 27 28

94 24 22 19 22

95 27 25 21 24

96 24 25 22 27

97 26 26 26 25

98 21 24 23 21

99 16 25 22 16

100 24 26 25 27

101 21 21 21 19

102 27 27 26 28

103 24 21 24 26

104 27 25 26 28

105 19 21 26 22

106 24 27 23 26

107 25 26 20 27

108 21 22 25 28

109 17 23 25 18

110 18 20 23 18

111 21 24 26 24

112 22 25 22 26


(24)

114 24 22 26 26

115 26 26 25 28

116 27 25 28 27

117 11 25 23 16

118 23 25 23 27

119 20 23 23 23

120 27 27 28 28

121 26 27 24 25

122 26 26 27 26

123 15 23 22 21

124 24 26 27 27

125 17 19 20 18

126 23 26 28 26

127 24 23 24 24

128 16 16 22 16

129 26 27 27 28

130 17 16 16 16

131 24 26 24 22

132 28 28 28 25

133 28 24 26 27

134 13 16 17 16

135 23 27 25 25

136 18 25 22 21

137 24 24 22 24

138 18 19 23 20

139 27 16 20 17

140 19 22 25 24

141 18 18 16 17

142 22 20 27 23


(25)

144 20 25 14 21

145 25 27 25 28

146 24 24 25 25

147 20 27 24 26

148 16 25 20 23

149 22 20 23 25

150 13 21 21 16

151 24 24 25 27

152 11 23 21 13

153 28 28 25 25

154 24 26 22 27

155 26 27 27 28

156 26 24 26 23

157 22 21 21 22

158 18 22 20 19

159 11 25 10 25

160 28 19 25 28

161 23 24 26 23

162 25 24 19 28

163 19 19 16 17

164 22 15 18 18

165 25 26 22 26

166 28 28 28 28

167 20 21 27 22

168 18 24 28 27

169 19 23 22 22

170 20 24 24 18

171 12 16 23 20

172 22 25 22 23


(26)

174 26 25 28 28

175 18 24 24 21

176 20 21 21 22

177 27 28 28 26

178 21 25 25 23

179 12 21 27 23

180 22 21 24 25

181 17 27 23 25

182 28 27 28 28

183 13 19 16 17

184 22 26 23 26

185 19 26 21 21

186 19 18 24 23

187 22 26 26 23

188 18 24 27 25

189 20 23 27 28

190 27 26 27 28

191 22 25 24 23

192 21 21 24 26

193 17 21 21 20


(27)

Lampiran 5

CROSSTABULATION ATTITUDE TOWARD THE BEHAVIOR, SUBJECTIVE NORMS DAN PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL

Tabel 5.1. Crosstabs Attitude Toward the Behavior dengan Subjective Norms Subjective norms

Total

1 2

Attitude toward the behavior 1 69 34 103

2 22 69 91

Total 91 103 194

Tabel 5.2. Crosstabs Attitude Toward the Behavior dengan Perceived Behavioral Control

Perceived behavioral control

Total

1 2

Attitude toward the behavior

1 75 28 103

2 33 58 91


(28)

Tabel 5.3. Crosstabs Subjective Norms dengan Perceived Behavioral Control

Perceived behavioral control

Total

1 2

Subjective norms 1 62 29 91

2 46 57 103


(29)

Lampiran 6

CROSSTABULATION ATTITUDE TOWARD THE BEHAVIOR DENGAN DATA PENUNJANG

Tabel 6.1. Crosstabulation Attitude Toward the Behavior (ATB) Dengan Pengalaman Tentang Reaksi Dosen Ketika Mahasiswa Datang Terlambat

Pengalaman tentang reaksi dosen ketika mahasiswa datang terlambat

Total menegur membiarkan masuk menanyakan alasan tidak boleh

absen cuek

menerapkan aturan 15

menit

tidak pernah terlambat

ATB 1 17

(8.76 %) 22 (11.34%) 10 (5.15%) 6 (3.09%) 15 (7.73%) 30 (15.46%) 3 (1.54%) 103 (53.09%)

2 14

(7.21%) 19 (9.79%) 9 (4.63%) 3 (1.54%) 11 (5.67%) 34 (17.52%) 1 (0.51%) 91 (46.9%)

Total 31

(15.97%) 41 (21.13%) 19 (9.79%) 9 (4.63%) 26 (13.4%) 64 (32.98%) 4 (2.06%) 194


(30)

Tabel 6.2. Crosstabs Attitude Toward the Behavior (ATB) dengan Perasaan Ketika Mahasiswa Datang Tepat Waktu Perasaan ketika mahasiswa datang tepat waktu

Total bangga senang

Bersemang

at nyaman Biasa saja

Tidak bersemangat

ATB 1 11

(5.67%) 33 (17.01%) 6 (3.09%) 25 (12.88%) 17 (8.76 %) 11 (5.67%) 103 (53.09%)

2 4

(2.06%) 22 (11.34%) 1 (0.51%) 16 (8.24%) 39 (20.1%) 9 (4.63%) 91 (46.9%)

Total 15

(7.73%) 55 (28.35%) 7 (3.6%) 41 (21.13%) 56 (28.86%) 20 (10.3%) 194


(31)

Tabel 6.3. Crosstabs Attitude Toward the Behavior (ATB) Dengan Hal-Hal Yang Membuat Mahasiswa Datang Tepat Waktu Hal-hal yang membuat mahasiswa datang tepat waktu

Total kegiatan kuliah aturan dosen tidak tertinggal materi posisi duduk merasa malu kalau datang

terlambat absensi

orang yang teratur dan tepat waktu rugi uang kuliah lebih konsentrasi kumpul tugas pergi bareng teman atau saudara

ATB 1 28

(14.43%) 27 (13.91%) 9 (4.63%) 4 (2.06%) 13 (6.7%) 12 (6.18%) 7 (3.6%) 1 (0.51%)

0 0 2

(1.03%)

103 (53.09%)

2 26

(13.4%) 34 (17.52%) 5 (2.57%) 6 (3.09%) 4 (2.06%) 14 (7.21%)

0 0 1 (0.51%) 1 (0.51%)

0 91

(46.9%)

Total 54

(27.83%) 61 (31.44%) 14 (7.21%) 10 (5.15%) 17 (8.76 %) 26 (13.4%) 7 (3.6%) 1 (0.51%) 1 (0.51%) 1 (0.51%) 2 (1.03%) 194


(32)

Tabel 6.4. Crosstabs Attitude Toward the Behavior (ATB) Dengan Perasaan Mahasiswa Ketika Datang Terlambat Perasaan mahasiswa ketika datang terlambat

Total biasa saja bersalah malu malas kuliah tidak nyaman takut rugi

ATB 1 5

(2.57%) 13 (6.7%) 22 (11.34%) 1 (0.51%) 26 (13.4%) 31 (15.97%) 5 (2.57%) 103 (53.09%)

2 14

(7.21%) 4 (2.06%) 21 (10.82%) 3 (1.54%) 21 (10.82%) 25 (12.88%) 3 (1.54%) 91 (46.9%)

Total 19

(9.79%) 17 (8.76%) 43 (22.16%) 4 (2.06%) 47 (24.22%) 56 (28.86%) 8 (4.12%) 194


(33)

Lampiran 7

CROSSTABULATION SUBJECTIVE NORMS DENGAN DATA PENUNJANG

Tabel 7.1. Crosstabs Subjective Norms (SN) dengan Siapakah Orang Yang Paling Berpengaruh Terhadap Mahasiswa Siapakah orang yang paling berpengaruh terhadap mahasiswa

Total diri sendiri orang tua teman pacar dosen sahabat pembantu saudara

SN 1 19

(9.79%) 53 (27.31%) 7 (3.6%) 5 (2.57%) 5 (2.57%)

0 0 2

(1.03%)

91 (46.9%)

2 24

(12.37%) 47 (24.22%) 12 (6.18%) 7 (3.6%) 11 (5.67%) 1 (0.51%) 1 (0.51%)

0 103

(53.09%)

Total 43

(22.16%) 100 (51.54%) 19 (9.79%) 12 (6.18%) 16 (8.24%) 1 (0.51%) 1 (0.51%) 2 (1.03%) 194


(34)

Lampiran 8

CROSSTABULATION PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL DENGAN DATA PENUNJANG

Tabel 8.1. Crosstabs Perceived Behavioral Control (PBC) Dengan Hal-Hal Yang Mendukung Usaha Mahasiswa Hal-hal yang mendukung usaha mahasiswa

Total jam weker sudah biasa disiplin aturan

dosen transportasi

jarak tempat tinggal dekat dengan kampus dibangunkan orangtua bareng adik sekolah dibangunkan teman tidak punya fasilitas

PBC 1 23

(11.85%) 18 (9.27%) 14 (7.21%) 43 (22.16%) 5 (2.57%) 2 (1.03%) 1 (0.51%) 1 (0.51%) 1 (0.51%) 108 (55.67%)

2 31

(15.97%) 6 (3.09%) 5 (2.57%) 32 (16.49%) 4 (2.06%) 1 (0.51%) 1 (0.51%) 1 (0.51%) 5 (2.57%) 86 (44.32%)

Total 54

(27.83%) 24 (12.37%) 19 (9.79%) 75 (38.65%) 9 (4.63%) 3 (1.54%) 2 (1.03%) 2 (1.03%) 6 (3.09%) 194


(35)

Tabel 8.2. Crosstabs Attitude Toward The Behavior (ATB) Dengan Hal-Hal Yang Menghambat Usaha Mahasiswa Hal-hal yang menghambat mahasiswa

Total kesiangan macet

mengantar adik

telat

menunggu dandan

salah lihat jam dosennya suka terlambat rumah jauh hal-hal tidak terduga tidak niat kuliah tugas belum siap tidak pernah terlambat

PBC 1 38

(19.58%)

9 (4.63%)

2 (1.03%)

0 1

(0.51%)

1 (0.51%)

4 (2.06%) 2 (1.03%) 5 (2.57%) 3 (1.54%) 1 (0.51%) 42 (21,64%) 108 (55.67%)

2 42

(21,64%)

14 (7.21%)

0 4

(2.06%)

1 (0.51%)

0 1 (0.51%) 2 (1.03%)

2 (1.03%)

2 (1.03%)

0 18 (9.27%)

86 (44.32%)

Total 80

(41.23%) 23 (11.85%) 2 (1.03%) 4 (2.06%) 2 (1.03%) 1 (0.51%)

5 (2.57%) 4 (2.06%) 7 (3.6%) 5 (2.57%) 1 (0.51%) 60 (30.92%) 194


(36)

Lampiran 9

Lampiran 9. Kisi-Kisi Alat Ukur Intention dan Determinan-Determinannya Item Attitude Toward The

Behavior

3. Bagi saya, datang tepat waktu di perkuliahan pagi merupakan hal yang …. (Baik-Buruk)

7. Bagi saya, datang tepat waktu di perkuliahan pagi merupakan hal yang ... (Penting-Tidak penting)

11.Bagi saya, melakukan usaha untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi merupakan hal yang … (Menyenangkan-Tidak menyenangkan)

15.Bagi saya, datang tepat waktu di perkuliahan pagi … (Menarik-Menyulitkan)

Subjective Norms 2. Orang tua saya berpikir bahwa….

(Saya harus-Saya tidak harus) datang tepat waktu di perkuliahan pagi


(37)

(Saya harus-Saya tidak harus) datang tepat waktu di perkuliahan pagi 10.Dosen-dosen di kampus saya berpikiran…

(Saya harus-Saya tidak harus) datang tepat waktu di perkuliahan pagi

14.Menurut saya, sahabat / pacar saya akan menyetujui usaha saya untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi....

(Setuju-Tidak setuju)

Perceived Behavioral Control

1. Bagi saya, datang tepat waktu di perkuliahan pagi merupakan hal yang …. (Mudah-Sulit)

5. Saya sendiri yang memutuskan untuk datang atau tidak datang tepat waktu di perkuliahan pagi... (Setuju-Tidak setuju)

9. Jika saya mau, saya dapat datang tepat waktu di perkuliahan pagi… (Benar- Salah)

13.Bagi saya, datang tepat waktu di perkuliahan pagi merupakan hal yang…. (Mungkin-Tidak mungkin)


(38)

Intention 4. Saya berencana untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi (Sesuai-Tidak) sesuai dengan diri saya

8. Saya (Akan mencoba-Tidak akan mencoba) untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi

12.Saya (Akan berusaha-Tidak akan berusaha) untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi

16.Saya berniat untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi... (Setuju-Tidak setuju)


(39)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, Indonesia mengalami berbagai macam perubahan yang terjadi di setiap aspek kehidupan seperti ilmu pengetahuan dan teknologi, politik, ekonomi, sosial dan budaya. Perubahan-perubahan ini turut mempengaruhi proses pembangunan di Indonesia yang pada saat ini sudah berkembang dengan pesat dan ilmu pengetahuan memiliki peran yang besar di dalam pembangunan tersebut.

Untuk menyiapkan diri menghadapi proses pembangunan yang akan terus- menerus terjadi, perlu disiapkan sumber daya manusia yang unggul terutama dalam bidang ilmu pengetahuan atau pendidikan. Sumber daya manusia yang unggul dapat disiapkan melalui jalur pendidikan sehingga menghasilkan kualitas yang baik dan mampu bersaing dengan berbagai sumber daya manusia dari negara lain. Peningkatan sumber daya manusia turut mendapat perhatian dari para Menteri Pendidikan se-Asia Tenggara yang sepakat mengatakan jaringan pendidikan harus diperkuat guna membentuk komunitas yang kompetitif dan meningkatkan kualitas hidup warga negara sehingga dapat menghasilkan sumber daya manusia yang unggul. (KOMPAS. Sabtu, 17 Maret 2007. hal. 12)

Untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing dengan negara lain maka warga negara dapat menempuh salah satu jalur pendidikan


(40)

2

formal yaitu Perguruan Tinggi. Diharapkan nantinya para sarjana dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki kompetensi yang cukup untuk berperan serta dalam pembangunan Indonesia ke arah yang lebih baik lagi. Masalah kedisiplinan sangat berperan dalam hal ini karena sebagai seorang pelajar yang sedang berada dalam proses pendidikan, mereka perlu dibiasakan dari kecil untuk tidak datang terlambat ketika menghadiri kegiatan pendidikan sekolah atau kuliah. Namun kenyataannya, di dalam menjalani proses pendidikan seseorang dapat melakukan hal yang berbeda dari yang diharapkan. Salah satu contohnya adalah pelanggaran tata tertib seperti keterlambatan mahasiswa ketika menghadiri perkuliahan. Masalah ini kemungkinan dapat terjadi karena kurang kuatnya penghayatan disiplin mahasiswa, sehingga perilaku terlambat datang untuk menghadiri perkuliahan ini seringkali terjadi.

Untuk menguatkan penghayatan rasa disiplin tersebut, maka institusi pendidikan biasanya membuat suatu aturan tata tertib yang diterapkan secara tegas. Salah satu contohnya adalah dengan adanya kewajiban datang tepat waktu untuk mengikuti kegiatan pendidikan. Seiring dengan tujuan tersebut maka perguruan tinggi “X” di Bandung mengeluarkan peraturan tata tertib, yaitu para mahasiswa diwajibkan untuk mengikuti segala kegiatan akademik (kuliah, responsi, praktikum, asistensi) sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan. (Peraturan Administrasi Akademik Universitas ”X”, Bab XII.2 butir 5)


(41)

3

Salah satu perbedaan antara dunia SMA dan Perguruan Tinggi adalah ketika SMA, seluruh siswa sudah diharapkan hadir di sekolah sebelum pukul 07.00. Di Perguruan Tinggi, mahasiswa tidak selalu masuk perkuliahan pagi pukul 07.00. Ada mata kuliah pagi yang dimulai pukul 08.00. Ketika SMA, siswa yang terlambat tidak mendapatkan toleransi keterlambatan karena sudah langsung diberikan sanksi oleh guru piket. Berbeda dengan Perguruan Tinggi, mahasiswa yang terlambat biasanya mendapatkan toleransi keterlambatan 15-30 menit, tergantung kebijakan dari dosen yang mengajar di kelas.

Berdasarkan pengamatan peneliti selama mengikuti kegiatan perkuliahan di Fakultas Psikologi Universitas ”X” dosen memberikan toleransi keterlambatan 15 menit untuk setiap mata kuliah. Sebagai contoh apabila kuliah diadakan pada pagi hari pukul 07.00 WIB, maka mahasiswa masih diijinkan untuk memasuki ruangan sampai batas waktu pukul 07.15 WIB. Namun aturan keterlambatan tersebut tidak berlaku di semua mata kuliah, karena setiap dosen memiliki aturan-aturan sendiri tentang toleransi keterlambatan. Ada dosen yang tidak mempermasalahkan keterlambatan mahasiswa, ada pula dosen yang memberikan toleransi sampai lebih dari 15 menit, dan ada dosen yang sama sekali tidak memberikan toleransi keterlambatan sehingga bila ada mahasiswa yang terlambat 5 menit pun tidak diijinkan masuk atau masih diijinkan masuk dengan syarat tidak boleh mengisi daftar kehadiran.


(42)

4

Perbedaan aturan tersebut turut mempengaruhi persepsi mahasiswa mengenai keterlambatan. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah seorang mahasiswa semester I diperoleh informasi bahwa ketika dosen menerapkan aturan 15 menit keterlambatan dengan tegas, maka mahasiswa pada umumnya tidak berani datang terlambat karena takut tidak diperbolehkan masuk kelas. Ada pula mahasiswa yang sudah datang terlambat tidak berani masuk kelas karena takut tidak diperbolehkan masuk oleh dosen. Berbeda halnya dengan dosen yang tidak mempermasalahkan keterlambatan mahasiswa, pada umumnya mahasiswa bersikap lebih santai dan tidak merasa bersalah ketika datang terlambat. Hal ini menyebabkan di setiap minggu perkuliahan pasti ada mahasiswa yang datang terlambat.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan teori Planned Behavior yang dikenalkan oleh Icek Ajzen (2005)sebagai landasan analisis. Menurut teori Planned Behavior, Intention merupakan tanda dari seberapa keras seseorang berusaha, dengan tujuan menampilkan perilaku tertentu. Terdapat tiga determinan yang mempengaruhi besarnya niat (intention) seseorang dalam menampilkan suatu perilaku, dalam hal ini bentuk perilaku tersebut adalah menghadiri perkuliahan tepat waktu. Determinan pertama adalah attitude toward the behavior yang merupakan evaluasi mahasiswa mengenai apakah perilaku datang tepat waktu merupakan sikap yang menguntungkan atau tidak (favourable atau unfavourable). Determinan kedua adalah subjectivenorms yaitu adanya tuntutan sosial dari orang-orang yang signifikan bagi mahasiswa untuk datang tepat waktu di perkuliahan. Determinan ketiga adalah


(43)

5

perceived behavioral control yang merupakan persepsi mahasiswa mengenai mudah atau sulitnya dalam menampilkan perilaku datang tepat waktu diperkuliahan berdasarkan faktor-faktor yang mendukung maupun yang menghambat.

Ketiga determinan tersebut saling berkorelasi dan mempengaruhi kualitas intention perilaku datang tepat waktu di perkuliahan akan ditampilkan. Semakin kuat intention seseorang untuk menampilkan perilaku tersebut maka akan semakin besar kemungkinan munculnya perilaku tersebut, sedangkan bila semakin lemah intention seseorang untuk menampilkan perilaku maka akan semakin kecil kemungkinan munculnya perilaku tersebut (Icek Ajzen, 2005).

Berdasarkan hasil wawancara dengan 20 mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas ”X” Bandung, diperoleh data sebagai berikut: mahasiswa yang menganggap bahwa datang kuliah tepat waktu merupakan hal yang memberikan suatu manfaat positif atau keuntungan tersendiri bagi mereka (attitude toward the

behavior), sebanyak 17 orang (85%) dan mahasiswa yang menganggap bahwa datang

kuliah tepat waktu merupakan hal yang tidak memberikan manfaat apa-apa atau merugikan sebanyak 2 orang (10%), sisanya sebanyak 1 orang (5%) menganggap hal tersebut biasa saja. Mahasiswa yang menganggap bahwa ada tuntutan dari orang yang signifikan bagi dirinya serta adanya kesediaan untuk mematuhi orang tersebut (subjective norms), yaitu orang tua sebanyak 14 orang (70%), teman dekat sebanyak 4 orang (20%), pacar sebanyak 1 orang (5%), dan sebanyak 1 orang (5%) menganggap bahwa tuntutan tersebut datang dari diri sendiri. Berdasarkan ada atau


(44)

6

tidaknya hal-hal yang menghambat atau mendukung mahasiswa untuk datang kuliah pagi tepat waktu (perceived behavioral control), sebanyak 14 orang (70%) menganggap dirinya mampu untuk datang kuliah pagi tepat waktu dan yang menganggap dirinya tidak mampu untuk datang kuliah pagi tepat waktu, sebanyak 6 orang (30%).

Dari pemaparan di atas, peneliti menemukan bahwa terdapat variasi antara determinan yang mempengaruhi intention mahasiswa untuk datang tepat waktu di perkuliahan. Dengan demikian, peneliti tertarik untuk meneliti mengenai kontribusi determinan untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi pada mahasiswa semester 1 Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung ditinjau dari teori Planned Behavior.

1.2. Identifikasi Masalah

Dalam penelitian ini ingin diketahui: seperti apakah gambaran mengenai kontribusi determinan terhadap intention untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi pada mahasiswa semester I Fakultas Psikologi Universitas ”X” Bandung ditinjau dari teori Planned Behaviour.


(45)

7

Maksud penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai intention dan determinan-determinannya untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi pada mahasiswa semester I Fakultas Psikologi Universitas ”X” Bandung, ditinjau dari teori Planned Behavior.

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran mengenai keterkaitan antara faktor-faktor yang berpengaruh dengan determinan-determinan dan keterkaitan antar ketiga determinan, ditinjau dari teori Planned Behavior.

1.4. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Ilmiah

 Menambah wawasan mengenai gambaran kontribusi determinan terhadap intention untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi, khususnya dalam bidang kajian psikologi pendidikan.

 Menambah informasi bagi peneliti yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai kontribusi determinan terhadap intention untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi bila ditinjau dari teori Planned Behavior.


(46)

8

1.4.2. Kegunaan Praktis

 Memberikan informasi kepada dosen-dosen serta praktisi pendidikan mengenai kontribusi determinan terhadap intention untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi pada mahasiswa semester I Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung (ditinjau dari teori planned behavior). Informasi ini dapat digunakan oleh dosen dan praktisi pendidikan untuk memberikan dorongan kepada mahasiswa agar memiliki intention yang kuat untuk datang tepat waktu menghadiri perkuliahan.

 Memberikan informasi kepada mahasiswa semester I Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung mengenai kontribusi determinan terhadap intention untuk datang tepat waktu yang ditinjau dari teori Planned Behavior. Dengan informasi ini diharapkan nantinya mereka dapat mengatasi perilaku datang terlambat untuk menghadiri perkuliahan pagi.

1.5. Kerangka Pikir

Mahasiswa semester I Fakultas Psikologi Universitas ”X” Bandung yang mayoritas berusia 18 tahun telah mencapai tahap perkembangan dewasa awal. Berdasarkan teori perkembangan kognitif dari Piaget, pada tahap ini seseorang telah mencapai tahap kognitif formal operasional yang telah memungkinkan mereka mampu berpikir abstrak hipotetik (Santrock, 2003). Dengan tahap kognitif yang


(47)

9

demikian, mahasiswa mampu memperkirakan konsekuensi yang dapat terjadi apabila datang terlambat untuk menghadiri perkuliahan tanpa perlu mengalaminya secara langsung.

Berdasarkan teori planned behavior dari Icek Ajzen (2005), individu berperilaku berdasarkan akal sehat dan selalu mempertimbangkan dampak dari perilaku tersebut, dan determinan yang paling penting dari dilakukan atau tidak dilakukannya suatu perilaku adalah intention yaitu niat untuk mengerahkan usaha dalam melakukan atau tidak melakukan perilaku tersebut. Di dalam diri mahasiswa semester I Fakultas Psikologi Universitas ”X” Bandung, intention yang terbentuk untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi dipengaruhi oleh tiga determinan yaitu: attitude toward the behavior, subjective norm, dan perceived behavioralcontrol.

Attitude toward the behavior merupakan evaluasi seseorang mengenai apakah suatu bentuk perilaku tertentu merupakan sikap yang menguntungkan atau tidak (favourable atau unfavourable). Dalam penelitian ini jika mahasiswa yakin melalui evaluasinya bahwa datang tepat waktu untuk menghadiri perkuliahan pagi dapat memberikan keuntungan (favourable) bagi dirinya, maka ia akan membentuk suatu intention untuk datang tepat waktu untuk kuliah pagi. Namun jika ia memiliki keyakinan berdasarkan evaluasinya bahwa datang tepat waktu di perkuliahan pagi merupakan sesuatu yang cenderung merugikan (unfavourable), maka hal tersebut akan membentuk suatu intention dalam dirinya untuk tidak datang tepat waktu.

Determinan kedua adalah Subjective Norms yaitu persepsi dalam diri mahasiswa semester I Fakultas Psikologi Universitas ”X” Bandung bahwa terdapat


(48)

10

tuntutan sosial dari orang-orang yang signifikan bagi mereka untuk hadir tepat waktu di perkuliahan. Dalam penelitian ini bila mahasiswa mempersepsi pihak orang tua, teman dan dosen memberikan suatu tuntutan yang kuat untuk datang tepat waktu untuk menghadiri perkuliahan di pagi hari, maka akan terbentuk persepsi dalam dirinya bahwa terdapat tuntutan sosial yang kuat untuk mematuhi tuntutan dari orang tua, teman dan dosen untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi. Maka hal ini akan mempengaruhi intention dalam diri mahasiswa menjadi kuat untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi. Namun jika ia mempersepsi hal yang sebaliknya yaitu bahwa orang tua, teman dan dosen tidak menuntutnya untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi, maka akan terbentuk persepsi dalam diri mahasiswa bahwa terdapat tuntutan sosial yang lemah untuk mematuhi orang tua, teman dan dosen untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi. Maka hal ini akan mempengaruhi intention dalam diri mahasiswa menjadi lemah untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi.

Determinan ketiga adalah perceived behavioral control yang merupakan persepsi mahasiswa semester I Fakultas Psikologi Universitas ”X” Bandung mengenai mudah atau sulitnya dalam menampilkan perilaku datang tepat waktu di perkuliahan pagi dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mendukung maupun yang menghambat. Dalam penelitian ini, mahasiswa semester I Fakultas Psikologi Universitas ”X” Bandung yang meyakini bahwa terdapat faktor-faktor yang menghambat atau mendukungnya dalam menampilkan perilaku datang tepat waktu di perkuliahan pagi, namun ia memiliki keyakinan yang tinggi bahwa faktor-faktor tersebut tidak akan menghambatnya dalam menampilkan perilaku datang tepat waktu,


(49)

11

maka yang akan terjadi adalah timbulnya intention pada dirinya bahwa ia merasa mampu untuk datang tepat waktu diperkuliahan pagi. Namun sebaliknya, apabila mahasiswa tersebut meyakini bahwa faktor-faktor tersebut menghambat munculnya perilaku datang tepat waktu, maka akan timbul intention pada dirinya bahwa ia merasa tidak mampu untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi.

Hubungan antara ketiga determinan attitude toward the behavior, subjective norms, dan perceived behavioral control memiliki sifat yang saling berkaitan dan berpengaruh terhadap kualitas bobot setiap determinan tersebut, hingga pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas intention sebagai suatu indikasi keputusan secara sadar seseorang untuk berusaha menampilkan suatu perilaku. Interaksi antara attitude toward the behavior, subjective norms dan perceived behavioral control tersebut akan mempengaruhi kuat atau lemahnya intention mahasiswa.

Apabila mahasiswa semester I Fakultas Psikologi Universitas ”X” Bandung cenderung menganggap datang tepat waktu di perkuliahan pagi merupakan sesuatu yang menguntungkan, lalu memiliki persepsi bahwa keluarga, teman dan dosen memberi tuntutan sosial yang kuat untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi, serta meyakini bahwa ia mampu datang tepat waktu di perkuliahan pagi dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mendukung ataupun yang menghambatnya untuk datang tepat waktu, maka intention mahasiswa dalam berusaha untuk datang tepat waktu akan semakin kuat. Sebaliknya bila mahasiswa tersebut cenderung menganggap bahwa datang tepat waktu di perkuliahan pagi merupakan sesuatu yang cenderung merugikan, mempersepsi bahwa keluarga, teman dan dosen tidak


(50)

12

memberi tuntutan sosial yang kuat untuk datang tepat waktu, serta meyakini bahwa ia kurang mampu untuk datang kuliah tepat waktu dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang menghambat ataupun yang mendukung untuk menghadiri perkuliahan tepat waktu, maka intention dalam berusaha untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi akan semakin lemah.

Apabila terdapat variasi bobot pada determinan attitude toward the behavior, subjective norms, perceived behavioral control (bobot tidak seluruhnya mendukung atau menghambat intention perilaku datang tepat waktu), maka berdasarkan teori

planned behavior walaupun dua dari ketiga determinan mendukung terhadap

intention mahasiswa semester I Fakultas Psikologi Universitas ”X” Bandung dalam menghadiri perkuliahan pagi tepat waktu, namun belum tentu intention mahasiswa dalam berusaha datang tepat waktu akan semakin kuat. Hal ini disebabkan intention mahasiswa dalam berusaha datang tepat waktu bukan ditentukan berdasarkan berapa banyak determinan yang mendukung terhadap intention datang tepat waktu di perkuliahan pagi, melainkan seberapa besar bobot dan pengaruh masing-masing determinan (baik yang mendukung maupun yang tidak) dalam mempengaruhi intention mahasiswa dalam berusaha untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi. Dengan demikian terdapat kemungkinan walaupun dua determinan yang berpengaruh terhadap intention mahasiswa untuk datang tepat waktu tersebut mendukung, namun intention mahasiswa dalam usahanya untuk datang tepat waktu justru rendah. Hal ini dapat terjadi apabila determinan yang tidak mendukung itu ternyata memiliki bobot yang paling berpengaruh bagi intention mahasiswa tersebut dalam usahanya untuk


(51)

13

datang tepat waktu. Begitu pula halnya bila sebagian besar determinan yang berpengaruh terhadap intention mahasiswa dalam usahanya untuk datang kuliah tepat waktu tersebut tidak mendukung, terdapat suatu kemungkinan bahwa intention mahasiswa dalam usahanya untuk datang tepat waktu untuk menghadiri perkuliahan di pagi hari yang terbentuk dalam dirinya tinggi.

Sama halnya dengan intention mahasiswa semester I Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung yang dipengaruhi oleh ketiga determinan seperti sudah dijelaskan sebelumnya, determinan-determinan itu sendiri pun dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pengalaman, fasilitas yang dimiliki, dan perasaan mahasiswa tersebut. Hingga pada akhirnya nilai determinan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut turut memberikan kontribusi terhadap kuat atau lemahnya intention mahasiswa untuk datang tepat waktu menghadiri perkuliahan di pagi hari. Apabila mahasiswa tersebut pernah mengalami situasi datang terlambat lalu ditegur oleh dosen, mahasiswa tersebut akan menganggap bahwa datang terlambat merupakan hal yang tidak menguntungkan (unfavourable) karena mengakibatkan dirinya ditegur oleh dosen. Maka intention mahasiswa tersebut untuk datang tepat waktu akan semakin menguat agar lain kali tidak datang terlambat sehingga tidak akan ditegur oleh dosen.

Apabila mahasiswa memiliki atau diberikan fasilitas yang dapat memudahkan dirinya untuk datang kuliah pagi tepat waktu, mahasiswa tersebut akan menganggap bahwa ada hal-hal yang dapat mendukung usahanya untuk datang tepat waktu sehingga ia merasa mampu untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi. Maka


(52)

14

intention mahasiswa tersebut untuk datang tepat waktu akan menjadi lebih kuat. Demikian pula sebaliknya, apabila mahasiswa tersebut tidak memiliki atau diberikan fasilitas yang dapat memudahkan dirinya untuk datang kuliah pagi tepat waktu, mahasiswa tersebut akan menganggap bahwa ada hal-hal yang menghambat usahanya untuk datang tepat waktu sehingga ia merasa tidak mampu untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi. Maka intention mahasiswa tersebut untuk datang tepat waktu akan menjadi lemah.

Apabila mahasiswa merasa senang atau bangga karena dapat datang tepat waktu, mahasiswa tersebut akan mempunyai penilaian yang positif (favourable) karena sudah datang tepat waktu di perkuliahan pagi. Maka intention pada mahasiswa tersebut untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi akan semakin kuat. Demikian pula sebaliknya apabila mahasiswa merasa biasa saja atau menganggap bahwa datang tepat waktu merupakan kegiatan yang sia-sia atau tidak menghasilkan apa-apa. Maka intention pada mahasiswa tersebut untuk datang tepat waktu di perkuliahan pagi akan semakin lemah.


(53)

15

Mahasiswa semester I Fakultas Psikologi Universitas “X”

Datang tepat waktu di perkuliahan pagi

Faktor-faktor yang

mempengaruhi : Pengalaman , Fasilitas,dan Perasaan

Attitude toward the behavior

Subjective norms

Perceived behavioral control


(54)

16

1.6 Asumsi

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, terdapat asumsi bahwa :

1. Attitude Toward the Behavior, Subjective Norms dan Perceived Behavioral Control saling berinteraksi dan memiliki hubungan satu sama lain

2. Attitude Toward the Behavior, Subjective Norm, Perceived Behavioral Control yang positif akan membentuk intention yang kuat dalam diri mahasiswa semester I Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi.

3. Attitude Toward Behavior, Subjective Norm, Perceived Behavioral Control

yang negatif akan membentuk intention yang lemah dalam diri mahasiswa semester I Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi.

4. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi determinan (Attitude Toward Behavior, Subjective Norm, Perceived Behavioral Control) yaitu pengalaman, fasilitas, dan perasaan mahasiswa semester I Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung.


(55)

55 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai kontribusi determinan terhadap intention untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi terhadap 194 mahasiswa semester I Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung, dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :

1. Diantara ketiga determinan, determinan yang memberikan pengaruh paling kuat terhadap intention untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi adalah attitude toward the behavior. Usaha mahasiswa untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi dipengaruhi oleh keyakinannya mengenai konsekuensi dari hadir tepat waktu, berdasarkan ada atau tidaknya manfaat yang akan ia terima jika ia hadir tepat waktu di perkuliahan pagi.

2. Diantara ketiga determinan, determinan yang memberikan pengaruh yang cukup kuat adalah subjective norms. Usaha mahasiswa untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi dipengaruhi oleh keyakinan bahwa ada atau tidaknya tuntutan dari orang-orang yang signifikan bagi mahasiswa, disertai kesediaan untuk mematuhinya.

3. Diantara ketiga determinan, determinan yang memberikan pengaruh yang paling lemah adalah perceived behavioral control. Usaha mahasiswa untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi tidak terlalu dipengaruhi oleh


(56)

56

keyakinan mahasiswa terhadap kemampuan dirinya untuk hadir tepat waktu, berdasarkan ada atau tidaknya faktor-faktor yang mendukung atau menghambat usahanya.

4. Hubungan yang paling erat antar determinan adalah antara attitude toward the behavior dengan subjective norms. Mahasiswa yang meyakini bahwa hadir tepat waktu di perkuliahan pagi akan memberikan manfaat bagi dirinya, akan memiliki motivasi yang lebih kuat untuk mematuhi tuntutan dari orang tua, teman, dan dosen untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi. Demikian pula sebaliknya, mahasiswa yang mematuhi tuntutan dari orang tua, teman, dan dosen kepada dirinya, akan meyakini bahwa datang tepat waktu di perkuliahan pagi akan memberikan keuntungan bagi dirinya. Hubungan kedua erat adalah antara attitude toward the behavior dengan perceived behavioral control. Hubungan yang paling lemah adalah antara subjective norms dengan perceived behavioral control.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi seperti pengalaman, berkaitan dengan determinan attitude toward the behavior. Mahasiswa yakin bahwa ada manfaat yang akan diperoleh ketika hadir tepat waktu di perkuliahan pagi seperti tidak terlambat mengikuti kegiatan perkuliahan, mematuhi peraturan dari dosen, dan memenuhi kewajiban absensi. Faktor lain adalah fasilitas yang berkaitan dengan determinan perceived behavioral control. Mahasiswa yakin bahwa terdapat faktor-faktor yang mendukung dirinya untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi seperti sarana transportasi, memiliki jam weker, dan sudah terbiasa disiplin bangun pagi. Faktor


(57)

57

terakhir adalah perasaan yang berkaitan dengan determinan attitude toward the behavior. Mahasiswa yakin bahwa melakukan usaha untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi merupakan hal yang menyenangkan, nyaman, dan membanggakan.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

5.2.1. Saran Teoretis :

1. Untuk penelitian lebih lanjut, meneliti mengenai beliefs yang mendasari determinan-determinan intention dan pengaruhnya terhadap determinan itu sendiri secara lebih mendalam.

5.2.2. Saran Praktis :

1. Bagi orangtua dan teman mahasiswa, disarankan untuk selalu mengingatkan mahasiswa akan adanya manfaat yang akan diperoleh apabila datang tepat waktu di perkuliahan pagi. Orangtua dan teman mahasiswa juga dapat memberikan bantuan dengan cara membangunkan agar mahasiswa akan memiliki niat yang kuat untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi

2. Bagi dosen-dosen Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung disarankan untuk menekankan tentang pentingnya mata kuliah yang diikuti oleh


(58)

58

mahasiswa. Hal ini dapat membuat mahasiswa menyadari tentang pentingnya mata kuliah tersebut sehingga akan memiliki niat yang lebih kuat untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi. Selain itu, dosen-dosen juga dapat memberikan aturan yang lebih ketat mengenai masalah keterlambatan dan menjalankannya dengan tegas agar mahasiswa menyadari adanya konsekuensi ketika datang terlambat.

3. Bagi mahasiswa, disarankan untuk mencari informasi tentang mata kuliah yang diikuti sehingga muncul kesadaran tentang manfaat atau pentingnya mata kuliah tersebut.


(59)

59

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, Icek. 2005. Attitudes, Personality and Behavior. England: Open

University Press, McGraw-Hill Education.

2006. Constructing a TpB Questionnaire: Conceptual and

Methodological Considerations.

1991. Organizational of Behavior and Human Decision

Processes. University of Massachusetts at Amherst.

Bamberg, Sebastian., Ajzen, Icek., Schimdt, Peter. 2003. Choice of Travel

Mode in the Theory of Planned Behavior: The Roles of Past Behavior, Habit, and Reasoned Action. Journal of Basic and Applied Social

Psychology, 25. 175-187. Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Davis, Larry E. 2002. The decision of African American students to complete

high school : An application of the theory of planned behavior. Journal

of Educational Psychology. 810-819. American Psychological

Association. Inc.

Filla, Stefanie A. 2006. Applying the theory of planned behavior to healthy

eating behaviors in urban native American youth. International journal

of behavioral nutrition and physical activity. 1-10. America Biomedical

Central. Ltd.

Francis, Jillian J., Eccles, Martin P. 2004. Constructing Questionnaires Based

On The Theory of Planned Behaviour. A Manual for Health Services

Researchers. United Kongdom :Centre for Health Services Research,

University of Newcastle.

Guilford, J. P. 1956. Fundanmental Statistics in Psychology and Education. (3rd

Ed.). Tokyo : Mc. Graw-Hill Kogakusha Company. Ltd.

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia Widia Sarana

Indonesia.

Hrubes, D, 2001. Predicting hunting intention and behavior : An application of

the theory of planned behavior. 165-178. Amherst : Taylor and Francis.

Ltd.

Hurlock, Ellizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan


(60)

60

Michie, S. 2004. Using the theory of planned behaviour to predict screening

uptake in two contexts. Journal of Psychology and Health. 705-718. Birmingham : Taylor & Francis. Ltd.

Santrock, John. W., 2003. Adolescence: Edisi Enam. Erlangga Jakarta

2002. Life Span Development. Edisi Ketujuh. Jakarta Penerbit Erlangga

Siegel, Sidney, N. John Castellan Jr. 1988. Nonparametric Statistic for

Behavioral Sciences. (2nd Ed.). Tokyo Mc. Graw-Hill International

Edition.

Sitepu, Nirvana. 1995. Analisis Korelasi. Bandung Unit Pelayanan Statistika.

Jurusan Statistika. FMIPA UNPAD.


(61)

61

DAFTAR RUJUKAN

KOMPAS. Sabtu, 17 Maret 2007. hal. 12


(1)

56

keyakinan mahasiswa terhadap kemampuan dirinya untuk hadir tepat waktu, berdasarkan ada atau tidaknya faktor-faktor yang mendukung atau menghambat usahanya.

4. Hubungan yang paling erat antar determinan adalah antara attitude toward the behavior dengan subjective norms. Mahasiswa yang meyakini bahwa hadir tepat waktu di perkuliahan pagi akan memberikan manfaat bagi dirinya, akan memiliki motivasi yang lebih kuat untuk mematuhi tuntutan dari orang tua, teman, dan dosen untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi. Demikian pula sebaliknya, mahasiswa yang mematuhi tuntutan dari orang tua, teman, dan dosen kepada dirinya, akan meyakini bahwa datang tepat waktu di perkuliahan pagi akan memberikan keuntungan bagi dirinya. Hubungan kedua erat adalah antara attitude toward the behavior dengan perceived behavioral control. Hubungan yang paling lemah adalah antara subjective norms dengan perceived behavioral control.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi seperti pengalaman, berkaitan dengan determinan attitude toward the behavior. Mahasiswa yakin bahwa ada manfaat yang akan diperoleh ketika hadir tepat waktu di perkuliahan pagi seperti tidak terlambat mengikuti kegiatan perkuliahan, mematuhi peraturan dari dosen, dan memenuhi kewajiban absensi. Faktor lain adalah fasilitas yang berkaitan dengan determinan perceived behavioral control. Mahasiswa yakin bahwa terdapat faktor-faktor yang mendukung dirinya untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi seperti sarana transportasi, memiliki jam weker, dan sudah terbiasa disiplin bangun pagi. Faktor


(2)

terakhir adalah perasaan yang berkaitan dengan determinan attitude toward the behavior. Mahasiswa yakin bahwa melakukan usaha untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi merupakan hal yang menyenangkan, nyaman, dan membanggakan.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

5.2.1. Saran Teoretis :

1. Untuk penelitian lebih lanjut, meneliti mengenai beliefs yang mendasari determinan-determinan intention dan pengaruhnya terhadap determinan itu sendiri secara lebih mendalam.

5.2.2. Saran Praktis :

1. Bagi orangtua dan teman mahasiswa, disarankan untuk selalu mengingatkan mahasiswa akan adanya manfaat yang akan diperoleh apabila datang tepat waktu di perkuliahan pagi. Orangtua dan teman mahasiswa juga dapat memberikan bantuan dengan cara membangunkan agar mahasiswa akan memiliki niat yang kuat untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi

2. Bagi dosen-dosen Fakultas Psikologi Universitas “X” Bandung disarankan untuk menekankan tentang pentingnya mata kuliah yang diikuti oleh


(3)

58

mahasiswa. Hal ini dapat membuat mahasiswa menyadari tentang pentingnya mata kuliah tersebut sehingga akan memiliki niat yang lebih kuat untuk hadir tepat waktu di perkuliahan pagi. Selain itu, dosen-dosen juga dapat memberikan aturan yang lebih ketat mengenai masalah keterlambatan dan menjalankannya dengan tegas agar mahasiswa menyadari adanya konsekuensi ketika datang terlambat.

3. Bagi mahasiswa, disarankan untuk mencari informasi tentang mata kuliah yang diikuti sehingga muncul kesadaran tentang manfaat atau pentingnya mata kuliah tersebut.


(4)

59

2006. Constructing a TpB Questionnaire: Conceptual and Methodological Considerations.

1991. Organizational of Behavior and Human Decision Processes. University of Massachusetts at Amherst.

Bamberg, Sebastian., Ajzen, Icek., Schimdt, Peter. 2003. Choice of Travel Mode in the Theory of Planned Behavior: The Roles of Past Behavior, Habit, and Reasoned Action. Journal of Basic and Applied Social Psychology, 25. 175-187. Lawrence Erlbaum Associates, Inc.

Davis, Larry E. 2002. The decision of African American students to complete high school : An application of the theory of planned behavior. Journal of Educational Psychology. 810-819. American Psychological Association. Inc.

Filla, Stefanie A. 2006. Applying the theory of planned behavior to healthy eating behaviors in urban native American youth. International journal of behavioral nutrition and physical activity. 1-10. America Biomedical Central. Ltd.

Francis, Jillian J., Eccles, Martin P. 2004. Constructing Questionnaires Based On The Theory of Planned Behaviour. A Manual for Health Services Researchers. United Kongdom :Centre for Health Services Research, University of Newcastle.

Guilford, J. P. 1956. Fundanmental Statistics in Psychology and Education. (3rd Ed.). Tokyo : Mc. Graw-Hill Kogakusha Company. Ltd.

Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Gramedia Widia Sarana Indonesia.

Hrubes, D, 2001. Predicting hunting intention and behavior : An application of the theory of planned behavior. 165-178. Amherst : Taylor and Francis. Ltd.

Hurlock, Ellizabeth B. 1980. Psikologi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. (5~' Ed.). Alih Bahasa Erlangga.


(5)

60

Michie, S. 2004. Using the theory of planned behaviour to predict screening uptake in two contexts. Journal of Psychology and Health. 705-718. Birmingham : Taylor & Francis. Ltd.

Santrock, John. W., 2003. Adolescence: Edisi Enam. Erlangga Jakarta

2002. Life Span Development. Edisi Ketujuh. Jakarta Penerbit Erlangga

Siegel, Sidney, N. John Castellan Jr. 1988. Nonparametric Statistic for Behavioral Sciences. (2nd Ed.). Tokyo Mc. Graw-Hill International Edition.

Sitepu, Nirvana. 1995. Analisis Korelasi. Bandung Unit Pelayanan Statistika. Jurusan Statistika. FMIPA UNPAD.


(6)

DAFTAR RUJUKAN

KOMPAS. Sabtu, 17 Maret 2007. hal. 12


Dokumen yang terkait

Kontribusi Determinan-Determinan Intention Kepada Intention Untuk Melakukan Premarital Sexual Intercourse (Studi Terhadap Mahasiswa Semester I-IV Universitas "X" Bandung).

0 1 34

Kontribusi Determinan-Determinan Intention terhadap Intention Menjalani Perilaku Hidup Sehat pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas "X".

0 0 13

Kontribusi Determinan-determinan Terhadap Intention untuk Melakukan Pertemuan Kelompok pada Pemimpin Kelompok Kecil Persekutuan Mahasiswa Kristen di Universitas "X" Bandung.

0 0 38

Studi Kontribusi Determinan-determinan Intention Terhadap Intention untuk Tidak Melakukan Premarital Intercourse pada Mahasiswa Universitas "X" Bandung yang Berpacaran.

0 0 27

Kontribusi Ketiga Determinan-determinan Intention Terhadap Intention untuk Membaca Textbook pada Mahasiswa Angkatan 2013 Fakultas Psikologi di Universitas "X" Bandung.

0 0 35

Studi Kontribusi Mengenai Determinan-Determinan Intention terhadap Intention untuk Tidak Melakukan Seks Pranikah pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas "X" di Bandung.

0 0 41

Kontribusi Determinan-determinan Terhadap Intention Untuk Mengikuti Ujian Perbaikan Dalam Rangka Meningkatkan IPK Pada Mahasiswa Psikologi Universitas "X" Bandung.

0 0 82

Kontribusi Determinan-Determinan Dari Planned Behavior Terhadap Intention Dalam Melakukan Pengiriman Barang Tepat Waktu Pada Salesman PT "X" Jakarta.

0 0 62

Kontribusi Determinan - determinan Terhadap Intention Untuk Menyelesaikan Skripsi Satu Semester Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Yang Baru Mengontrak Skripsi di Universitas "X" Bandung.

0 0 72

Studi Deskriptif Mengenai Intention dan Determinan-determinannya Untuk Menyelesaikan Usulan Penelitian Tepat Waktu pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas "X" Bandung.

0 0 73