Analisis dan Pemodelan Enterprise Architecture PT. Indonesia Power UBP Kamojang Menggunakan Metode Zachman Framework.

(1)

iv

ABSTRAK

PT. Indonesia Power merupakan sebuah perusahaan besar yang melakukan proses produksi tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, oleh karena itu perusahaan harus menentukan dengan benar rencana perusahaan kedepan untuk kemajuan perusahaan. Selain itu perusahaan perlu menggambarkan setiap fungsi organisasi agar dapat menempatkan fungsi kerja sesuai dengan tempatnya masing-masing.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka dibuatlah suatu pemodelanenterprise architecture pada perusahaan. Arsitektur enterprise merupakan suatu upaya memandang elemen-elemen dalam enterprise secara keseluruhan. Zachman Framework adalah salah satu framework untuk arsitektur enterprise yang menyediakan cara klasifikasi elemen arsitektural. Pemahaman framework ini akan berguna dalam menentukan metodologi arsitektur yang digunakan. Perencanaan arsitektur enterprise (Enterprise Architecture Planning/EAP) merupakan salah satu metodologi arsitektur enterprise. EAP memberikan hasil berupa blueprint, yaitu arsitektur data, aplikasi, dan teknologi sebagai pedoman untuk perancangan sistem. Pemodelan yang dilakukan dengan menggunakan Zachman Framework adalah meliputi lingkupwhat,how,where,who,when,why dimana semua lingkup tersebut sudah mendefinisikan setiap data yang dimodelkan pada setiap bagian perusahaan. Beberapa tools yang digunakan dalam pemodelan ini diantaranya DFD yaitu untuk menggambarkan aliran data dalam proses produksi, ER digunakan untuk menggambarkan relasi entitas dalam perusahaan.

Pada tugas akhir ini melakukan pemodelan terhadap enterprise architecture PT. Indonesia Power UBP Kamojang yang mencakup bagian perusahaan yang berhubungan dengan proses produksi listrik. Pemodelan tersebut bertujuan untuk menganalisis data yang terlibat dalam proses produksi, alur proses produksi dari awal hingga akhir dan menganalisis kelebihan atau kekurangan yang terdapat di perusahaan. Hasil analisis merupakan blueprint yang dapat digunakan untuk keperluan perusahaan diwaktu yang akan datang.


(2)

v

ABSTRACT

Indonesia Power is a large company that manage electrical processing to supply Indonesia community needs, then the company have to determine future plan effectively for company process. Beside that the company need to describe every function of organization, so that can be placed in their own division.

Based on the explanation above, so the classification of enterprise architecture for the organization is made up. Enterprise architecture is a point of view elements in enterprise entirely. Zachman framework is one of the framework for the enterprise architecture which provide element classification architectural way. The understanding of this framework will useful in determine what architect methodology will use. Enterprise architecture planning or EAP is one of enterprise architect methodology. The result of EAP is a blueprint, included data architecture, application and technology as an orientation for development system. Classification which done by using Zachman Framework include some scope such as what, how, where, when, who, why where all of classification scope has to identified every data in every section of the company. Some tools which use are DFD (Data Flow Diagram) for describe data flow in production process, ER (Entity Relationship) for describe entity relationship in company.

The final assignment, classification for enterprise architecture in PT. Indonesia Power UBP Kamojang include section of company which related with electrical production processed. The purpose is to analyze the data or entity which related in the production process, flow production process from beginning until end of process also analyze the increase and decrease of the company. It result is a blue print that can use for company needs in the future.


(3)

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

KATA PENGANTAR... i

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... ii

SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA... iii

ABSTRAK... iv

ABSTRACT... v

DAFTAR ISI... vi

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR LAMPIRAN... x

BAB I PENDAHULUAN... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI... 5

2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi... 5

2.1.1 Siklus Informasi ... 5

2.1.2 Kualitas Informasi ... 6

2.2 Konsep Enterprise Arsitektur... 6

2.3 Zachman Framework ... 7

2.4 Kamus Data... 13

2.4.1 Kamus Data Elementer ... 13

2.5 SWOT ... 15

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN... 16

3.1 Gambaran proses ... 16

3.2 What ... 16

3.2.1 Scope (Planner Perspective)... 16

3.2.2 Model Of Business (Owner Perpective) ... 19

3.2.3 System Model (Architect Perpective) ... 20

3.3 How ... 21

3.3.1 Scope (Planner Perspective)... 21

3.3.2 Model Of Business (Owner Perpective) ... 25

3.3.3 System Model (Architect Perpective) ... 26

3.4 Where ... 31

3.4.1 Scope (Planner Perspective)... 31

3.4.2 Model Of Business (Owner Perpective) ... 32

3.4.3 System Model (Architect Perpective) ... 34

3.4.4 Technologi Model (Builder Perpective) ... 34

3.5 Who ... 35

3.5.1 Scope (Planner Perspective)... 35

3.5.2 Model Of Business (Owner Perpective) ... 38


(4)

vii

3.5.4 Technologi Model (Builder Perpective) ... 41

3.6 When ... 56

3.6.1 Scope (Planner Perspective)... 56

3.6.2 Model Of Business (Owner Perpective) ... 57

3.7 Why... 58

3.7.1 Scope (Planner Perspective)... 58

3.7.2 Model Of Business (Owner Perpective) ... 61

BAB IV EVALUASI... 62

4.1 Evaluasi Proses Produksi ... 62

4.2 Evaluasi Penjualan ... 62

4.3 Evaluasi SWOT... 64

4.3.1 Evaluasi SWOT ... 65

BAB V PENUTUP... 70

5.1 Kesimpulan ... 70

5.2 Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA... x LAMPIRAN A WAWANCARA... A-1 LAMPIRAN B DATA... A-2 LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP... A-3


(5)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Informasi ... 6

Gambar 2.2 Zachman Framework... 8

Gambar 2.3 Simbol Entity ... 9

Gambar 2.4 Simbol Hubungan/Relasi... 9

Gambar 2.5 Simbol Atribut... 10

Gambar 2.6 Relasi satu ke satu ... 10

Gambar 2.7 Relasi satu ke banyak ... 10

Gambar 2.8 Relasi banyak ke satu ... 11

Gambar 2.9 Relasi banyak ke banyak ... 11

Gambar 2.10 Simbol proses ... 12

Gambar 2.11 Simbol arus data ... 12

Gambar 2.12 Simbol external entity ... 12

Gambar 2.13 Simbol penyimpanan data ... 12

Gambar 3.1 Entitas business relationship ... 19

Gambar 3.2 Entitas relationship diagram... 20

Gambar 3.3 Flow diagram produksi listrik ... 22

Gambar 3.4 Flow proses produksi ... 25

Gambar 3.5 Context diagram ... 26

Gambar 3.6 DFD Level 1... 28

Gambar 3.7 DFD Level 2... 30

Gambar 3.8 Model Business where ... 32

Gambar 3.9 Denah Lokasi produksi ... 33

Gambar 3.10 Site link topologi ... 34

Gambar 3.11 Model topologi network ... 35

Gambar 3.12 Struktur organisasi... 38

Gambar 3.13 System Model... 39


(6)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data elementer ... 14

Tabel 3.1 General Manajer... 41

Tabel 3.2 Manajer Humas ... 42

Tabel 3.3 Manajer Keuangan ... 44

Tabel 3.4 Manajer Logistik ... 46

Tabel 3.5 Manajer Operasi dan Niaga... 48

Tabel 3.6 Manajer Pemeliharaan... 50

Tabel 3.7 Manajer Evaluasi dan Perencanaan... 53

Tabel 3.8 Hasil produksi listrik... 60

Tabel 4.1 Produksi (GWH) per unit ... 63

Tabel 4.2 Produksi (GWH) per pembangkit ... 64


(7)

x

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A HASIL WAWANCARA... A-1 LAMPIRAN B DATA ... B-1 LAMPIRAN C RIWAYAT HIDUP ... C-1


(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia yang memiliki lebih dari 13 ribu pulau yang tersebar di khatulistiwa dengan penduduk 250 juta jiwa, masyarakat Indonesia yang dinamis didukung dengan infrastuktur yang memadai telah mendorong masyarakat Indonesia yang tadinya merupakan masyarakat agraris menjadi negara industri. Pertambahan ekonomi yang pesat ini menyebabkan permintaan penyaluran energi menjadi besar pula. Untuk mengatasi masalah ketenagalistrikan maka dikeluarkan pula deregulasi pemerintah Indonesia dengan berdirinya PT.PLN yang kemudian membentuk anak perusahaan PT.Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa Bali I untuk menjalankan usaha komersial pada bidang tenaga listrik dan usaha lain yang terkait.

PT.Pembangkitan Tenaga Listrik Jawa Bali I secara resmi pada tanggal 3 Oktober 2000 berubah nama menjadi PT.Indonesia Power, saat ini komposisi pembangkitan energi listrik baik yang menggunakan energi primer batu bara, air, minyak, panas bumi, gas yang dikelola oleh PT.Indonesia Power salah satunya adalah PT.Indonesia Power UBP Kamojang yang mengelola bahan baku uap panas bumi sebesar 360 MW.

Pertambahan kebutuhan energi listrik dari tahun ke tahun makin meningkat sejalan dengan perkembangan ekonomi Indonesia hal ini jelas harus dipenuhi oleh seluruh pembangkitan unit-unit yang ada di Indonesia baik yang ditangani oleh PLN atau swasta. Sejalan dengan itu penyediaan listrik yang ditangani PLN dan swasta juga dari tahun ke tahun semakin meningkat namun karena berbagai hal penyediaan energi listrik ini belum


(9)

2

memenuhi kebutuhan hal ini menyebabkan kesenjangan antara penyediaan dan kebutuhan energi listrik.

Ketenaga listrikan merupakan infrastruktur yang strategis, suatu infrastruktur yang akan memacu perekonomian tingkat daerah, oleh karena itu ketersediaan atau keseimbangannya harus dijaga. Indonesia di abad ke-21 membutuhkan sangat segera pembangunan unit-unit pembangkitan baru untuk mengatasi kesenjangan penyediaan dan kebutuhan energi listrik tersebut kalau tidak kesenjangan antara penyediaan dan kebutuhan energi tersebut akan lebih besar lagi yang akan mempengaruhi terhadap laju pertumbuhan perekonomian, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Pengembangan pembangkitan yang menggunakan energi primer untuk jangka waktu yang lama mempunyai beberapa kendala salah satu diantaranya ketersediaan yang terbatas dan tidak dapat diperbaharui.

PT. Indonesia Power merupakan sebuah perusahaan besar yang melakukan proses produksi tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, oleh karena itu perusahaan harus menentukan dengan benar rencana perusahaan kedepan untuk kemajuan perusahaan. Selain itu perusahaan perlu menggambarkan setiap fungsi organisasi agar dapat menempatkan fungsi kerja sesuai dengan tempatnya masing-masing.

Dilihat dari penjelasan situasi diatas, maka diperlukan suatu analisis untuk memodelkan enterprise architecture yang dalam tugas akhir ini akan menggunakan Zachman Framework. Framework tersebut mencakup 6 baris dan 6 kolom yang memiliki tujuan masing-masing untuk menjelaskan lingkup dari perusahaan yang akan dimodelkan.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah pada pemodelan Enterprise Arsitecture PT. Indonesia Power UBP Kamojang adalah :

1. Bagaimana mendefinisikan entitas bisnis yang terlibat dalam proses produksi listrik


(10)

3

2. Bagaimana menganalisa alur proses produksi listrik

3. Bagaimana mendefinisikan lokasi tempat terjadinya proses produksi

4. Bagaimana mendeskripsikan fungsi kerja setiap organisasi atau departemen yang memiliki wewenang di perusahaan 5. Bagaimana menganalisis semua event atau schedule yang

akan terjadi di perusahaan

6. Bagaimana mendefinisikan tujuan dan strategi bisnis dalam perencanaan perusahaan

7. Bagaimana melakukan evaluasi pada perusahaan dengan menggunakan metode SWOT, yaitu:

a. Strenght dalam hal keunggulan, pelayanan, kerjasama, tujuan, sumber daya manusia

b. Weaknessdalam hal keuangan, lokasi

c. Opportunity dalam hal bisnis penunjang, sumber daya manusia

d. Threatdalam hal keuangan

1.3 Tujuan

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah membuat pemodelanenterprise architecture PT.Indonesia Power dengan menggunakan model Zachman Framework.Adapun tujuan pemodelan pada tugas akhir ini :

1. Memberikan data hasil analisa untuk direkomendasikan kepada perusahaan tentangenterprise architectureyang dimiliki

1.4 Batasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dalam tugas akhir ini yaitu melakukan pemodelan terhadap enterprise architecture PT.Indonesia Power UBP Kamojang dengan metode Zachman Framework, sebagai berikut :


(11)

4

1. Pemodelan yang dilakukan tidak mencakup hingga implementasi sistem informasi yang terdapat dalam baris Detailed Representation

2. Pemodelan Sistem Informasi tidak membahas kolom Function Sistem

3. Pada kolom data tidak membahas mengenai kolomBuilder

1.5 Sistematika Penulisan

Berisi mengenai kerangka penulisa tugas akhir dan bagian-bagiannya, antara lain :

BAB I Pendahuluan

Berisi tentang uraian tugas akhir yang mencakup beberapa sub bab yaitu : latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, sistematika penulisan

BAB II Landasan Teori

Berisi tentang susunan teori yang digunakan dalam pembahasan masalah BAB III Analisis dan Perancangan

Berisi gambaran masalah yang akan dirancang dan deskripsi perancangan yang telah dimodelkan denganZachman Framework

BAB IV Hasil Tercapai

Berisi tentang uraian deskripsi pembahasan masalah yang telah dianalisis dan dilakukan pemodelan dengan metodeZachman Framework

BAB V Evaluasi

Berisi tentang evaluasidari hasil yang telah dicapai BAB VI Penutup


(12)

70

BAB V

PENUTUP

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai hasil proses penyusunan tugas akhir ini, dan juga saran-saran yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengembangan sistem informasi ini di kemudian hari.

5.1 Kesimpulan

Dari analisa dan pemodelan enterprise arsitektur di UBP Kamojang dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya :

1. Mendefinisikan entitas bisnis perusahaan yang beruhubungan dengan proses produksi listrik yang digambarkan dengantools Entity Relationship Diagram. 2. Menjelaskan alur proses produksi listrik dari mulai tahap awal hingga akhir

yang digambarkan dengantools Data Flow Diagram.

3. Menjelaskan mengenai alamat lokasi perusahaan dan menggambarkan denah lokasi produksi listrik mulai dari tempat penyimpanan bahan baku hingga tempat memproduksi bahan baku hingga menghasilkan tenaga listrik serta menggambarkan topologi network komputer untuk setiap divisi pada perusahaan.

4. Menjelaskan mengenai fungsi kerja dari setiap organisasi atau divisi perusahaan serta menggambarkan wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki oleh setiap divisi tersebut.

5. Menjelaskan tentang event dan schedule yang dilakukan perusahaan dan menggambarkannya pada suatugantt chart untuk mendefinisikan setiapevent danscheduletersebut sesuai dengan tanggal atau waktu yang telah ditentukan.


(13)

71 71

6. Menggambarkan mengenai tujuan atau perencanaan matang yang harus dicapai perusahaan agar menjadikan perusahaan lebih maju yang berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

7. Melakukan evaluasi perusahaan dengan menggunakan metode SWOT yaitu evaluasi terhadap beberapa faktorstrenght, weakness, opportunity, threath.

5.2 Saran

Setelah dilakukan pemodelan enterprise architecture PT. Indonesia Power UBP Kamojang maka terdapat beberapa saran yang perlu dikembangkan diantaranya:

1. Mesin atau pembangkit untuk proses produksi perlu diintergrasikan dengan sistem informasi agar mudah untuk melakukan monitoring.

2. Melakukan pemodelan data seperti yang telah dilakukan dalam tugas akhir ini secara berkesinambungan untuk memantau kekurangan atau kelebihan di perusahaan.


(14)

x

DAFTAR PUSTAKA

[1] O, Rourke, Carol; Fishman, Neal; Selkow, Warren., (2003), Enterprise Architecture Using Zachman Framework, Thomson Course Technology.

[2] Fathansyah, Ir. (1999),Basis Data, Informatika, Bandung. [3] Iskandar Pohan, Husni. (1997), Pengantar Perencangan

Sistem, Erlangga, Jakarta.

[4] Jogianto, H.M. (1995), Analisa & Disain Sistem Informasi Pendekatan Terstukture, teori dan praktek aplikasi bisnis, Andi Offset, Yogyakarta.

[5] Tim., (2005).Prosiding KNSI 2005. Institut Teknologi Bandung.

[6] Radiant, Victor, Imbar. Slide Pertemuan 5 Zachman Framework.(2007).

[7] Imbar, R, V,.(2007) Slide Pertemuan 2 Introduction EAP. [8] Video Indonesia Power.(2003). Indonesia Power. Bandung [9] Makmurta, J.(2007). Slide Proses Bisnis.


(1)

2

memenuhi kebutuhan hal ini menyebabkan kesenjangan antara penyediaan dan kebutuhan energi listrik.

Ketenaga listrikan merupakan infrastruktur yang strategis, suatu infrastruktur yang akan memacu perekonomian tingkat daerah, oleh karena itu ketersediaan atau keseimbangannya harus dijaga. Indonesia di abad ke-21 membutuhkan sangat segera pembangunan unit-unit pembangkitan baru untuk mengatasi kesenjangan penyediaan dan kebutuhan energi listrik tersebut kalau tidak kesenjangan antara penyediaan dan kebutuhan energi tersebut akan lebih besar lagi yang akan mempengaruhi terhadap laju pertumbuhan perekonomian, yang pada akhirnya akan berpengaruh pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Pengembangan pembangkitan yang menggunakan energi primer untuk jangka waktu yang lama mempunyai beberapa kendala salah satu diantaranya ketersediaan yang terbatas dan tidak dapat diperbaharui.

PT. Indonesia Power merupakan sebuah perusahaan besar yang melakukan proses produksi tenaga listrik untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia, oleh karena itu perusahaan harus menentukan dengan benar rencana perusahaan kedepan untuk kemajuan perusahaan. Selain itu perusahaan perlu menggambarkan setiap fungsi organisasi agar dapat menempatkan fungsi kerja sesuai dengan tempatnya masing-masing.

Dilihat dari penjelasan situasi diatas, maka diperlukan suatu analisis untuk memodelkan enterprise architecture yang dalam tugas akhir ini akan menggunakan Zachman Framework. Framework tersebut mencakup 6 baris dan 6 kolom yang memiliki tujuan masing-masing untuk menjelaskan lingkup dari perusahaan yang akan dimodelkan.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah pada pemodelan Enterprise Arsitecture PT. Indonesia Power UBP Kamojang adalah :

1. Bagaimana mendefinisikan entitas bisnis yang terlibat dalam proses produksi listrik


(2)

2. Bagaimana menganalisa alur proses produksi listrik

3. Bagaimana mendefinisikan lokasi tempat terjadinya proses produksi

4. Bagaimana mendeskripsikan fungsi kerja setiap organisasi atau departemen yang memiliki wewenang di perusahaan 5. Bagaimana menganalisis semua event atau schedule yang

akan terjadi di perusahaan

6. Bagaimana mendefinisikan tujuan dan strategi bisnis dalam perencanaan perusahaan

7. Bagaimana melakukan evaluasi pada perusahaan dengan menggunakan metode SWOT, yaitu:

a. Strenght dalam hal keunggulan, pelayanan, kerjasama, tujuan, sumber daya manusia

b. Weaknessdalam hal keuangan, lokasi

c. Opportunity dalam hal bisnis penunjang, sumber daya manusia

d. Threatdalam hal keuangan

1.3 Tujuan

Tujuan dari Tugas Akhir ini adalah membuat pemodelanenterprise architecture PT.Indonesia Power dengan menggunakan model Zachman Framework.Adapun tujuan pemodelan pada tugas akhir ini :

1. Memberikan data hasil analisa untuk direkomendasikan kepada perusahaan tentangenterprise architectureyang dimiliki

1.4 Batasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dalam tugas akhir ini yaitu melakukan pemodelan terhadap enterprise architecture PT.Indonesia Power UBP Kamojang dengan metode Zachman Framework, sebagai berikut :


(3)

4

1. Pemodelan yang dilakukan tidak mencakup hingga implementasi sistem informasi yang terdapat dalam baris Detailed Representation

2. Pemodelan Sistem Informasi tidak membahas kolom Function Sistem

3. Pada kolom data tidak membahas mengenai kolomBuilder

1.5 Sistematika Penulisan

Berisi mengenai kerangka penulisa tugas akhir dan bagian-bagiannya, antara lain :

BAB I Pendahuluan

Berisi tentang uraian tugas akhir yang mencakup beberapa sub bab yaitu : latar belakang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah, sistematika penulisan

BAB II Landasan Teori

Berisi tentang susunan teori yang digunakan dalam pembahasan masalah BAB III Analisis dan Perancangan

Berisi gambaran masalah yang akan dirancang dan deskripsi perancangan yang telah dimodelkan denganZachman Framework

BAB IV Hasil Tercapai

Berisi tentang uraian deskripsi pembahasan masalah yang telah dianalisis dan dilakukan pemodelan dengan metodeZachman Framework

BAB V Evaluasi

Berisi tentang evaluasidari hasil yang telah dicapai BAB VI Penutup


(4)

70

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, maka pada bab ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai hasil proses penyusunan tugas akhir ini, dan juga saran-saran yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi pengembangan sistem informasi ini di kemudian hari.

5.1 Kesimpulan

Dari analisa dan pemodelan enterprise arsitektur di UBP Kamojang dapat diambil beberapa kesimpulan diantaranya :

1. Mendefinisikan entitas bisnis perusahaan yang beruhubungan dengan proses produksi listrik yang digambarkan dengantools Entity Relationship Diagram. 2. Menjelaskan alur proses produksi listrik dari mulai tahap awal hingga akhir

yang digambarkan dengantools Data Flow Diagram.

3. Menjelaskan mengenai alamat lokasi perusahaan dan menggambarkan denah lokasi produksi listrik mulai dari tempat penyimpanan bahan baku hingga tempat memproduksi bahan baku hingga menghasilkan tenaga listrik serta menggambarkan topologi network komputer untuk setiap divisi pada perusahaan.

4. Menjelaskan mengenai fungsi kerja dari setiap organisasi atau divisi perusahaan serta menggambarkan wewenang dan tanggung jawab yang dimiliki oleh setiap divisi tersebut.

5. Menjelaskan tentang event dan schedule yang dilakukan perusahaan dan menggambarkannya pada suatugantt chart untuk mendefinisikan setiapevent


(5)

71 71

6. Menggambarkan mengenai tujuan atau perencanaan matang yang harus dicapai perusahaan agar menjadikan perusahaan lebih maju yang berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.

7. Melakukan evaluasi perusahaan dengan menggunakan metode SWOT yaitu evaluasi terhadap beberapa faktorstrenght, weakness, opportunity, threath.

5.2 Saran

Setelah dilakukan pemodelan enterprise architecture PT. Indonesia Power UBP Kamojang maka terdapat beberapa saran yang perlu dikembangkan diantaranya:

1. Mesin atau pembangkit untuk proses produksi perlu diintergrasikan dengan sistem informasi agar mudah untuk melakukan monitoring.

2. Melakukan pemodelan data seperti yang telah dilakukan dalam tugas akhir ini secara berkesinambungan untuk memantau kekurangan atau kelebihan di perusahaan.


(6)

x Thomson Course Technology.

[2] Fathansyah, Ir. (1999),Basis Data, Informatika, Bandung. [3] Iskandar Pohan, Husni. (1997), Pengantar Perencangan

Sistem, Erlangga, Jakarta.

[4] Jogianto, H.M. (1995), Analisa & Disain Sistem Informasi Pendekatan Terstukture, teori dan praktek aplikasi bisnis, Andi Offset, Yogyakarta.

[5] Tim., (2005).Prosiding KNSI 2005. Institut Teknologi Bandung.

[6] Radiant, Victor, Imbar. Slide Pertemuan 5 Zachman Framework.(2007).

[7] Imbar, R, V,.(2007) Slide Pertemuan 2 Introduction EAP. [8] Video Indonesia Power.(2003). Indonesia Power. Bandung [9] Makmurta, J.(2007). Slide Proses Bisnis.