Analisis Enterprise Architecture Menggunakan Gartner Framework.

(1)

Universitas Kristen Maranatha vi

ABSTRAK

Perkembangan teknologi telah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan. Perusahaan juga ikut merasakan perkembangan teknologi serta ikut memanfaatkan perkembangan tersebut untuk mendukung seluruh proses yang terdapat dalam perusahaan tersebut terutama proses bisnis. Sistem informasi dalam perusahaan digunakan untuk mendukung proses bisnis yang berjalan, namun seringkali sistem informasi yang digunakan dapat merugikan perusahaan jika sistem tersebut tidak digunakan dengan tepat. Pemodelan sistem informasi pada suatu perusahaan merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan, karena dapat membantu perusahaan dalam memodelkan sistem yang dimiliki perusahaan, agar perusahaan dapat menggunakan sistem tersebut dengan tepat dan tidak merugikan perusahaan. Pemodelan dapat dilakukan dengan menggunakan Gartner Enterprise Architecture Framework. Gartner Enterprise Architecture Framework, adalah salah satu framework yang dapat digunakan untuk memodelkan sistem informasi. Gartner Enterprise Architecture Framework memiliki tiga bagian penting yaitu Business Architecture, Information Architecture dan Technology Architecture. Pemodelan menggunakan Gartner Enterprise Architecture Framework dapat dilakukan sesuai kebutuhan dan keadaan perusahaan serta dapat digunakan untuk memodelkan sistem informasi, sehingga menghasilkan sistem informasi yang tepat guna dan menguntungkan bagi perusahaan.

Kata kunci: Arsitektur perusahaan, Gartner Framework, business architecture, technology architecture, information architecture.


(2)

Universitas Kristen Maranatha vii

ABSTRACT

The development of technology has influenced every aspects of life. Industries also feel the development of technology and use that development to support all processes in industries, especially business process. Information system in an industry is used to support continous business process, but it can cause financial loss to industry if it is not used appropriately. Information system modelling in an industry is very important, because it can help industry in modelling systems in industry, so industry can use the system appropriately and do not cause financial loss. Modelling can be done by using Gartner Enterprise Architecture Framework. Gartner Enterprise Architecture Framework is one of frameworks which can be used to models information system. Gartner Enterprise Architecture Framework has three important parts of it, which are Business Architecture, Information Architecture and Technology Architecture. Modelling using Gartner Enterprise Architecture Framework can be done suitable to need and situation of the industry and also can be used to model information system, to create information system which is appropriate and beneficial to industry. Keywords: Enterprise architecture, Gartner Framework, business architecture, technology architecture, information architecture.


(3)

Universitas Kristen Maranatha viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK... vi

ABSTRACT...vii

DAFTAR ISI... viii

DAFTAR GAMBAR... ix

DAFTAR TABEL...x

DAFTAR LAMPIRAN...xi BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang... I-1 I.2 Perumusan Masalah...I-3 I.3 Tujuan...I-4 I.4 Batasan Masalah... I-4 I.5 Sistematika Penulisan... I-4

BAB II LANDASAN TEORI

II.1 Enterprise Architecture... II-1

II.1.1 Pengertian Enterprise………....……… II-1

II.1.2 Pengertian Enterprise Architecture....………..II-2

II.1.3 Bagian Enterprise Architecture………... II-3

II.1.4 Lapisan Enterprise Architecture.……….. II-7

II.1.5 Enterprise Architecture Model……….. II-9

II.2 Enterprise Architecture Planning……….…….. II-14

II.2.1 Pengertian Enterprise Architecture Planning... II-14

II.2.2 Komponen Enterprise Architecture Planning... II-15

II.3 Enterprise Architecture Framework……….….. II-16

II.3.1 Pengertian Enterprise Architecture Framework……….……... II-16

II.3.2 Jenis-jenis Enterprise Architecture Framework…….………… II-16

II.3.3 Perbandingan Enterprise Architecture Framework...II-22

II.4 Gartner Enterprise Architecture Framework (GEAF)……….. II-25 II.4.1 Pengertian Gartner Enterprise Architecture Framework…….. II-25 II.4.2 Komponen Gartner Enterprise Architecture Framework...…II-28 II.4.3 Penggunaan Gartner Enterprise Architecture Framework ...II-32

BAB III ANALISIS

III.1 Analisis Gartner Framework... III-1 III.1.1 Business Architecture……....………....……… III-2

III.1.2 Information Architecture………...……….. III-9

III.1.3 Technology Architecture…………...………... III-15

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Kesimpulan... IV-1 IV.2 Saran... IV-1


(4)

Universitas Kristen Maranatha ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1 Enterprise Architecture Viewpoint……….... II-3 Gambar II.2 Abstraction Layers Within Each Viewpoint………. II-7 Gambar II.3 Architecture Model….………. II-9 Gambar II.4 Business View..………... II-10 Gambar II.5 Information View... II-11 Gambar II.6 Technical View... II-12 Gambar II.7 Solution View... II-13 Gambar II.8 Komponen Enterprise Architecture Planning... II-15 Gambar II.9 Zachman Framework... II-17 Gambar II.10 TOGAF... II-19 Gambar II.11 FEA... II-20 Gambar II.12 Gartner Enterprise Architecture Framework... II-25 Gambar II.13 Komponen Gartner Framework... II-28 Gambar II.14 Penggunaan Gartner Framework... II-32 Gambar III.1 Gartner Framework... III-2 Gambar III.2 Business Architecture... III-2 Gambar III.3 Process……….………III-4 Gambar III.4 Struktur Organisasi………. III-5 Gambar III.5 Semantic Model……..……… III-7 Gambar III.6 Location………...……… III-9 Gambar III.7 Information Architecture……….III-10 Gambar III.8 ERD... III-11 Gambar III.9 Dokumen Integration Requirement...III-13 Gambar III.10 Data Flow Diagram...III-15 Gambar III.11 Technology Architecture...III-16 Gambar III.12 Dokumen Security... III-17 Gambar III.13 Data Technology... III-19 Gambar III.14 Collaboration... III-20 Gambar III.15 Platform... III-22 Gambar III.16 Application Technology... III-23 Gambar III.17 Integration Technology... III-25 Gambar III.18 Netwrok... III-26 Gambar III.19 System Management ... III-28


(5)

Universitas Kristen Maranatha x

DAFTAR TABEL


(6)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR LAMPIRAN


(7)

Universitas Kristen Maranatha I-1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar

Belakang

Pada era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi merupakan hal yang tidak asing lagi bagi semua penduduk bumi ini. Perkembangan teknologi merupakan suatu hal yang sangat bermanfaat bagi manusia, jika manusia dapat memanfaatkan teknologi tersebut dengan tepat guna dan tidak memanfaatkan teknologi untuk hal-hal yang bertentangan dengan peraturan.

Perkembangan teknologi sangat berperan penting dan memberikan manfaat yang begitu besar kepada perusahaan-perusahaan yang sadar akan arti pentingnya teknologi. Perusahaan yang menggunakan teknologi dalam menjalankan proses bisnisnya, akan merasakan banyak manfaat dan keuntungan, terlebih jika perusahaan dapat menggunakan teknologi secara benar dan terarah.

Perusahaan yang menggunakan teknologi dalam menjalankan proses bisnisnya, akan mampu bersaing sehat dengan para pesaingnya, selain itu masih banyak keuntungan lain yang dapat dirasakan, misalnya proses bisnis yang dijalankan akan lebih terarah dan lebih effisien serta dapat meningkatkan produktivitas kinerja karyawan.

Dalam dua puluh tahun terakhir, menurut penelitian, perusahaan-perusahaan yang menjalankan proses bisnis dengan menggunakan teknologi lebih banyak mengalami kerugian. Kerugian yang dialami disebabkan oleh penggunaan teknologi yang tidak tepat, sehingga banyak mengeluarkan biaya yang memberikan pengaruh bagi perusahaan.

Teknologi yang digunakan akan dapat digunakan dengan tepat jika pada saat perancangan teknologi, dilakukan analisis dengan benar akan kebutuhan perusahaan, sehingga teknologi yang digunakan akan dapat bermanfaat bagi perusahaan. Analisis yang dilakukan dapat melalui wawancara kepada pihak perusahaan sehingga diharapkan dapat


(8)

Universitas Kristen Maranatha I-2

menghasilkan informasi yang akurat bagi pembangunan teknologi yang dilakukan.

Proses bisnis dalam perusahaan yang didukung oleh teknologi yang tepat, akan menghasilkan suatu proses bisnis yang menguntungkan bagi perusahaan. Penggunaan teknologi dalam perusahaan akan lebih bermanfaat dan menguntungkan jika perusahaan memiliki arsitektur perusahaan. Arsitektur perusahaan merupakan suatu langkah yang dilakukan untuk mengorganisasikan proses bisnis, informasi dan teknologi dalam perusahaan.

Arsitektur perusahaan juga dapat digunakan untuk mengorganisasikan data, teknologi dan aplikasi yang digunakan perusahaan untuk mendukung proses bisnis yang berjalan. Perusahaan yang memiliki arsitektur perusahaan akan dapat menjalankan visi, misi, tujuan dan strategi perusahaan dengan tepat sasaran.

Arsitektur perusahaan dapat dimodelkan dengan menggunakan berbagai macam framework, diantaranya adalah Gartner Framework. Gartner Framework merupakan salah satu framework yang dapat digunakan untuk membantu memodelkan arsitektur perusahaan.

Gartner Framework dihasilkan oleh perusahaan Gartner. Perusahaan Gartner didirikan pada tahun 1979 oleh Gideon Gartner dan David Stein. Perusahaan ini didirikan untuk mengadakan penelitian dan analisis yang berkaitan dengan industri teknologi informasi khususnya bagi pembeli dan penjual komputer serta peralatan lainnya.

Seiring perkembangannya, perusahaan Gartner Group saat ini memiliki bagian-bagian yang terdiri dari Gartner Research, Gartner Executive Programs, Gartner Consulting and Gartner Events. Client Gartner Group terdiri dari perusahaan-perusahaan besar dan agen pemerintah yang merupakan perusahaan teknologi dan komunitas para penanam modal atau investasi. Saat ini, Gartner Group memiliki 3800 assosiasi yang termasuk di dalamnya 1200 peneliti dan konsultan, yang tersebar di 7500 negara di dunia.


(9)

Universitas Kristen Maranatha I-3

Meta Group pada tanggal 1 April 2005 bergabung dengan Gartner Group. Hasil penelitian antara Gartner Group dan Meta Group, menghasilkan Gartner Enterprise Architecture Framework.

Gartner Enterprise Architecture Framework, menyediakan pendekatan yang dapat digunakan untuk menyusun struktur organisasi sesuai dengan content-nya. Gartner Enterprise Architecture Framework, juga membantu memusatkan fokus para pengguna dalam menyatukan berbagai sudut pandang yang disatukan untuk kebutuhan yang sesuai dengan kenyataan. Pembuatan enterprise architecture pada perusahaan yang menggunakan Gartner Enterprise Architecture Framework disarankan untuk menggunakan minimal tiga sudut pandang yang saling bergantung dalam Gartner Framework, yaitu sudut pandang bisnis, informasi dan teknologi.

1.2 Perumusan

Masalah

Persaingan dalam dunia bisnis saat ini sangatlah ketat, perusahaan yang dapat memanfaatkan perkembangan teknologi dengan baik, akan dapat menjalankan proses bisnisnya dengan baik. Perusahaan juga harus didukung dengan arsitektur perusahaan yang dapat mendukung perkembangan perusahaan dan mempertahankan perusahaan.

Arsitektur perusahaan akan mengorganisasikan data, informasi, teknologi yang digunakan perusahaan. Perusahaan yang memiliki arsitektur perusahaan, dapat menjalankan proses bisnisnya dengan baik dengan dukungan sistem informasi yang tepat guna.

Perusahaan dapat memodelkan arsitektur perusahaan dengan menggunakan Gartner Framework, yang dapat disebut dengan Gartner Enterprise Architecture Framework. Permasalahan berkaitan dengan Gartner Enterprise Architecture Framework adalah:

Apakah yang dimaksud dengan Enterprise Architecture?

Apakah yang dimaksud dengan Gartner Enterprise Architecture Framework?


(10)

Universitas Kristen Maranatha I-4

Apakah fungsi dari Gartner Enterprise Architecture Framework tersebut?

Bagaimana cara penggunaan Gartner Enterprise Architecture Framework, dalam membuat enterprise architecture?

1.3 Tujuan

Penulisan Laporan Tugas Akhir memiliki tujuan menghasilkan suatu laporan yang berisi hasil analisis landasan teori enterprise architecture dengan menggunakan Gartner Enterprise Achitecture Framework yang dapat digunakan untuk memodelkan sistem informasi.

1.4 Batasan

Masalah

Laporan Tugas Akhir ini, membahasa analisis enterprise architecture menggunakan Gartner Enterprise Architecture Framework pada tiga bagian utama yaitu Business Architecture, Information Architecture dan Technologi Architecture. Pembahasan dalam laporan, hanya berupa pembahasan teori atau study literature dan tidak terdapat pembahasan masalah atau case study.

1.5 Sistematika

Penulisan

Bab I. Pendahuluan

Bagian digunakan untuk menjelaskan latar belakang, perumusan masalah, tujuan, pembatasan masalah dan sistematika penulisan Laporan Tugas Akhir.

Bab II. Landasan Teori

Bagian ini digunakan untuk menjelaskan teori-teori yang berkaitan dengan pembahasan analisis enterprise architecture.


(11)

Universitas Kristen Maranatha I-5

Bab III. Analisis

Bagian ini digunakan untuk menjelaskan analisis enterprise architecture dengan menggunakan Gartner Enterprise Architecture Framework .

Bab IV. Penutupan (Kesimpulan dan Saran)

Bagian ini digunakan untuk memberi kesimpulan dan saran dalam Laporan Tugas Akhir.

Daftar Pustaka

Bagian yang berisi tentang daftar sumber-sumber informasi yang digunakan untuk mendukung pembahasan pemodelan sistem informasi.

Lampiran

Bagian ini terdiri dari bagian-bagian pelengkap seperti daftar gambar, tabel, riwayat hidup atau CV penulis dan informasi lain yang berhubungan dengan pembahasan pemodelan sistem informasi.


(12)

Universitas Kristen Maranatha IV-1

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Kesimpulan

Pada bagian-bagian laporan sebelumnya, dijelaskan seluruh hasil analisis landasan teori enterprise architecture dengan menggunakan Gartner Enterprise Achitecture Framework. Berdasarkan hasil analisis dan penjelasan yang ada, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan analisis yang dilakukan yaitu:

1. Enterprise architecture adalah suatu cara atau proses untuk mendefinisikan dan menggambarkan keadaan terbaik proses bisnis, teknologi dan informasi suatu perusahaan yang sedang diimplemetasikan atau pada waktu yang akan datang serta dapat digunakan untuk mendukung berjalannya misi, visi, tujuan dan strategi bisnis yang dimiliki perusahaan.

2. Gartner Enterprise Architecture Framework adalah kumpulan dokumen hasil penelitian yang dilakukan oleh Gartner pada suatu perusahaan. Penelitian dilakukan agar dapat memodelkan sistem informasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

3. Fungsi Gartner Enterprise Architecture Framework adalah menghasilkan dokumen-dokumen yang dapat memodelkan sistem informasi sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan, agar dapat membangun sebuah framework yang tepat guna dan sesuai kebutuhan dan keadaan suatu perusahaan.

4. Cara penggunaan Gartner Enterprise Architecture Framework dalam memodelkan enterprise architecture adalah dengan cara:

a. Melakukan penelitian pada perusahaan yang berkaitan. b. Membuat framework yang sesuai dengan keadaan suatu

perusahaan, yang memiliki 3 domain utama yaitu Business Architecture, Information Architecture dan Technologi Architecture.


(13)

Universitas Kristen Maranatha IV-1

Business architecture merupakan bagian yang menjelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan motivasi, organisasi, lokasi, kejadian, fungsi, tujuan dan modal yang mendefinisikan perusahaan dari sudut pandang bisnis.

Information Architecture menyediakan suatu cara untuk himpunan data-data yang berkaitan dengan kebutuhan bisnis perusahaan, proses, integrasi penggerak bisnis dan peraturan yang digunakan untuk membangun dan memelihara suatu informasi yang memberikan manfaat bagi perusahaan.

Technology Architecture merupakan pendekatan disiplin ilmu yang menggambarkan struktur teknologi (infrasruktur aplikasi dan konfigurasi platform teknologi), pada waktu implementasi atau pada masa mendatang dalam perusahaan untuk menghasilkan hasil yang maksimal. c. Melakukan proses pemodelan sistem informasi dengan

menggunakan Gartner Enterprise Architecture

Framework sesuai dengan framework telah dibangun untuk suatu perusahaan.

d. Menghasilkan dokumen pemodelan sistem informasi suatu perusahaan dengan menggunakan Gartner Framework.

IV.2 Saran

Gartner Enterprise Achitecture Framework, merupakan salah satu framework yang dapat digunakan untuk melakukan suatu pemodelan sistem informasi pada suatu perusahaan, namun untuk dapat lebih mendukung pemodelan pada suatu perusahaan, maka terdapat beberapa saran yang dapat diberikan:

1. Pemodelan sistem informasi yang dilakukan dengan menggunakan Gartner Enterprise Architecture Framework, sebaiknya menggunakan tiga komponen utama yaitu business


(14)

Universitas Kristen Maranatha IV-1

architecture, information architecture dan technology architecture serta digunakan suatu komponen tambahan yaitu solution architecture yang dapat melengkapi pemodelan yang dilakukan.

2. Pemodelan dengan menggunakan solution architecture akan lebih menguntungkan bagi perusahaan, karena solution architecture dapat digunakan untuk menyatukan ketiga bagian utama serta menyediakan seperangkat solusi, fasilitas untuk pembangunan dan menyampaikan solusi dalam suatu sistematika serta suatu cara yang baik.

3. Pemodelan sistem informasi pada suatu perusahaan, dapat digunakan untuk memodelkan sistem informasi perusahaan yang berguna untuk meningkatkan penggunaan sistem informasi dan mengurangi biaya pada bagian IT, sehingga diharapkan para pemiliki perusahaan, dapat bekerja sama dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.

4. Keuntungan lain melakukan pemodelan sistem informasi pada suatu perusahaan adalah dapat memudahkan implementasi pengembangan sistem informasi pada masa yang akan datang dengan menggunakan panduan dokumen pemodelan sistem informasi yang dihasilkan. Melalui dokumen tersebut, implemetasi pengembangan sistem informasi pada masa yang akan datang dapat dilakukan dengan lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan.


(15)

Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. Imbar, Victor R. (2005). Materi Perkuliahan Basis Data. Materi Perkuliahan Sistem Informasi Lanjut. Fakultas IT Universitas Kristen Maranatha

2. Imbar, Victor R. (2007). Materi Perkuliahan Pemodelan Sistem Informasi. Materi Perkuliahan Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Fakultas IT Universitas Kristen Maranatha

3. Djajalaksana, Y M. (2007). Materi Perkuliahan Proses Bisnis 1. Fakultas IT Universitas Kristen Maranatha

4. Emanuel, Rahardjo W A. (2005). Materi Perkuliahan Object-Oriented Theory and Design. Fakultas IT Universitas Kristen Maranatha

5. Kandaga, Tjatur. (2005). Materi Perkuliahan Pemrograman Berorientasi Objek. Fakultas IT Universitas Kristen Maranatha

6. Kurniawati, Saron. (2004). Materi Perkuliahan Pengantar Sistem Informasi. Fakultas IT Universitas Kristen Maranatha

7. Marcus, Teddy. (2005). Materi Perkuliahan User Inteface Design. Fakultas IT Universitas Kristen Maranatha

8. Dean, Elisa. (2005). Materi Perkuliahan Basis Data. Fakultas IT Universitas Kristen Maranatha

9. Gunawan, R.M. (2008). Kajian Enterprise Information Security Architecture sebagai cara pandang untuk Security Process Improvement. Tugas Akhir , Sekolah Teknik Informatika

10. Gartner Enterprise Architecture Framework : Evolution 2005, (Gartner Research, October 25, 2005)

11. Applying Enterprise Architecture, Gartner EXP Premier Report, September, 2005


(16)

Universitas Kristen Maranatha 12. Keltikangas, Eero (Espoo, September 6, 2006). Enterprise

Architecture Documentation and Representation

13. Gartner's Enterprise Architecture Process and Framework Help Meet 21st Century Challenges, (Gartner Research, November 8, 2005)

14. Dahlberg, Jörgen. Reasoning about the E in EA

15. Sessions, Roger. Comparison of the Top Four Enterprise Architecture Methodologies

16. Appendix E-Architecture. Michigan Enterprise Architecture Work Plan Guidelines

17. National Institutes of Health Enterprise Architecture: http://enterprisearchitecture.nih.gov/

18. Feurer, Sven. Building an Agile Enterprise Architecture. 2008, from http:// customer@netweavermagazine.com.

19. References Architecture. Design Practices Enterprise Architecture. Form http://www.Technical Architecture Practices.htm

20. Geer Thomas. CTO CDS Inc. Information Technology & Publishing: The Next Wave of Collaboration & Convergence

21. Marshak S. David. eBay Creates Technology Architecture for the Future. Sun Helps Architect with J2EE Technology Standards and Instill Development Best Practices

22. Brewin Andrew , Sr. Integration Consultant. (September 21, 2004). Integration Technology. Meeting the Project's needs while improving overall IT/IM agility


(1)

Bab III. Analisis

Bagian ini digunakan untuk menjelaskan analisis enterprise architecture dengan menggunakan Gartner Enterprise Architecture Framework .

Bab IV. Penutupan (Kesimpulan dan Saran)

Bagian ini digunakan untuk memberi kesimpulan dan saran dalam Laporan Tugas Akhir.

Daftar Pustaka

Bagian yang berisi tentang daftar sumber-sumber informasi yang digunakan untuk mendukung pembahasan pemodelan sistem informasi.

Lampiran

Bagian ini terdiri dari bagian-bagian pelengkap seperti daftar gambar, tabel, riwayat hidup atau CV penulis dan informasi lain yang berhubungan dengan pembahasan pemodelan sistem informasi.


(2)

Universitas Kristen Maranatha IV-1

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Kesimpulan

Pada bagian-bagian laporan sebelumnya, dijelaskan seluruh hasil analisis landasan teori enterprise architecture dengan menggunakan Gartner Enterprise Achitecture Framework. Berdasarkan hasil analisis dan penjelasan yang ada, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yang berkaitan dengan analisis yang dilakukan yaitu:

1. Enterprise architecture adalah suatu cara atau proses untuk mendefinisikan dan menggambarkan keadaan terbaik proses bisnis, teknologi dan informasi suatu perusahaan yang sedang diimplemetasikan atau pada waktu yang akan datang serta dapat digunakan untuk mendukung berjalannya misi, visi, tujuan dan strategi bisnis yang dimiliki perusahaan.

2. Gartner Enterprise Architecture Framework adalah kumpulan dokumen hasil penelitian yang dilakukan oleh Gartner pada suatu perusahaan. Penelitian dilakukan agar dapat memodelkan sistem informasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

3. Fungsi Gartner Enterprise Architecture Framework adalah menghasilkan dokumen-dokumen yang dapat memodelkan sistem informasi sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan, agar dapat membangun sebuah framework yang tepat guna dan sesuai kebutuhan dan keadaan suatu perusahaan.

4. Cara penggunaan Gartner Enterprise Architecture Framework dalam memodelkan enterprise architecture adalah dengan cara:

a. Melakukan penelitian pada perusahaan yang berkaitan. b. Membuat framework yang sesuai dengan keadaan suatu

perusahaan, yang memiliki 3 domain utama yaitu Business Architecture, Information Architecture dan Technologi Architecture.


(3)

Business architecture merupakan bagian yang menjelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan motivasi, organisasi, lokasi, kejadian, fungsi, tujuan dan modal yang mendefinisikan perusahaan dari sudut pandang bisnis.

Information Architecture menyediakan suatu cara untuk himpunan data-data yang berkaitan dengan kebutuhan bisnis perusahaan, proses, integrasi penggerak bisnis dan peraturan yang digunakan untuk membangun dan memelihara suatu informasi yang memberikan manfaat bagi perusahaan.

Technology Architecture merupakan pendekatan disiplin ilmu yang menggambarkan struktur teknologi (infrasruktur aplikasi dan konfigurasi platform teknologi), pada waktu implementasi atau pada masa mendatang dalam perusahaan untuk menghasilkan hasil yang maksimal. c. Melakukan proses pemodelan sistem informasi dengan

menggunakan Gartner Enterprise Architecture Framework sesuai dengan framework telah dibangun untuk suatu perusahaan.

d. Menghasilkan dokumen pemodelan sistem informasi suatu perusahaan dengan menggunakan Gartner Framework.

IV.2 Saran

Gartner Enterprise Achitecture Framework, merupakan salah satu framework yang dapat digunakan untuk melakukan suatu pemodelan sistem informasi pada suatu perusahaan, namun untuk dapat lebih mendukung pemodelan pada suatu perusahaan, maka terdapat beberapa saran yang dapat diberikan:

1. Pemodelan sistem informasi yang dilakukan dengan menggunakan Gartner Enterprise Architecture Framework, sebaiknya menggunakan tiga komponen utama yaitu business


(4)

Universitas Kristen Maranatha IV-1

architecture, information architecture dan technology

architecture serta digunakan suatu komponen tambahan yaitu solution architecture yang dapat melengkapi pemodelan yang dilakukan.

2. Pemodelan dengan menggunakan solution architecture akan lebih menguntungkan bagi perusahaan, karena solution architecture dapat digunakan untuk menyatukan ketiga bagian utama serta menyediakan seperangkat solusi, fasilitas untuk pembangunan dan menyampaikan solusi dalam suatu sistematika serta suatu cara yang baik.

3. Pemodelan sistem informasi pada suatu perusahaan, dapat digunakan untuk memodelkan sistem informasi perusahaan yang berguna untuk meningkatkan penggunaan sistem informasi dan mengurangi biaya pada bagian IT, sehingga diharapkan para pemiliki perusahaan, dapat bekerja sama dalam memberikan informasi yang dibutuhkan.

4. Keuntungan lain melakukan pemodelan sistem informasi pada suatu perusahaan adalah dapat memudahkan implementasi pengembangan sistem informasi pada masa yang akan datang dengan menggunakan panduan dokumen pemodelan sistem informasi yang dihasilkan. Melalui dokumen tersebut, implemetasi pengembangan sistem informasi pada masa yang akan datang dapat dilakukan dengan lebih terarah dan sesuai dengan kebutuhan.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

1. Imbar, Victor R. (2005). Materi Perkuliahan Basis Data. Materi Perkuliahan Sistem Informasi Lanjut. Fakultas IT Universitas Kristen Maranatha

2. Imbar, Victor R. (2007). Materi Perkuliahan Pemodelan Sistem Informasi. Materi Perkuliahan Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. Fakultas IT Universitas Kristen Maranatha

3. Djajalaksana, Y M. (2007). Materi Perkuliahan Proses Bisnis 1. Fakultas IT Universitas Kristen Maranatha

4. Emanuel, Rahardjo W A. (2005). Materi Perkuliahan Object-Oriented Theory and Design. Fakultas IT Universitas Kristen Maranatha

5. Kandaga, Tjatur. (2005). Materi Perkuliahan Pemrograman Berorientasi Objek. Fakultas IT Universitas Kristen Maranatha

6. Kurniawati, Saron. (2004). Materi Perkuliahan Pengantar Sistem Informasi. Fakultas IT Universitas Kristen Maranatha

7. Marcus, Teddy. (2005). Materi Perkuliahan User Inteface Design. Fakultas IT Universitas Kristen Maranatha

8. Dean, Elisa. (2005). Materi Perkuliahan Basis Data. Fakultas IT Universitas Kristen Maranatha

9. Gunawan, R.M. (2008). Kajian Enterprise Information Security Architecture sebagai cara pandang untuk Security Process Improvement. Tugas Akhir , Sekolah Teknik Informatika

10. Gartner Enterprise Architecture Framework : Evolution 2005, (Gartner Research, October 25, 2005)

11. Applying Enterprise Architecture, Gartner EXP Premier Report, September, 2005


(6)

Universitas Kristen Maranatha 12. Keltikangas, Eero (Espoo, September 6, 2006). Enterprise

Architecture Documentation and Representation

13. Gartner's Enterprise Architecture Process and Framework Help Meet 21st Century Challenges, (Gartner Research, November 8, 2005)

14. Dahlberg, Jörgen. Reasoning about the E in EA

15. Sessions, Roger. Comparison of the Top Four Enterprise Architecture Methodologies

16. Appendix E-Architecture. Michigan Enterprise Architecture Work Plan Guidelines

17. National Institutes of Health Enterprise Architecture: http://enterprisearchitecture.nih.gov/

18. Feurer, Sven. Building an Agile Enterprise Architecture. 2008, from http:// customer@netweavermagazine.com.

19. References Architecture. Design Practices Enterprise Architecture. Form http://www.Technical Architecture Practices.htm

20. Geer Thomas. CTO CDS Inc. Information Technology & Publishing: The Next Wave of Collaboration & Convergence

21. Marshak S. David. eBay Creates Technology Architecture for the Future. Sun Helps Architect with J2EE Technology Standards and Instill Development Best Practices

22. Brewin Andrew , Sr. Integration Consultant. (September 21, 2004). Integration Technology. Meeting the Project's needs while improving overall IT/IM agility