Environmental Graphic untuk Zone 235 Outdoor Training Center.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA
PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN
KATA PENGANTAR
UCAPAN TERIMA KASIH DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR ISTILAH
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah 1
I.2 Permasalahan 2
I.3 Tujuan Perancangan 3
I.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3
I.4.1 Sumber Data 3
I.4.2 Teknik Pengumpulan Data 4
I.5 Skema Perancangan 6
BAB II LANDASAN TEORI
II.1 Environmental Graphic 7
II.1.1 Wayfinding 11
II.1.2 Sign System 11
II.1.2.1 Fungsi Sign System 14
II.1.2.2 Syarat pembuatan tanda yang baik 14 II.1.2.3 Dasar tipografi dalam sign system 16 II.1.2.4 Dasar typeface dalam sign system 17
II.1.2.5 Dasar warna dalam sign system 17
(2)
II.1.3 Information Design 21
II.1.4 Map 21
II.2 Outdoor Training 22
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH
III.1 Data dan Fakta 25
III.1.1 Zone 235 25
III.1.2 Tinjauan terhadap proyek 37
III.2 Analisis permasalahan 38
BAB IV PEMECAHAN MASALAH
IV.1 Konsep Komunikasi 39
IV.2 Konsep Kreatif 40
IV.3 Konsep Media 41
IV.4 Hasil Karya 42
IV.3.1 Peta lokasi 42
IV.4.1.1 Warna 43
IV.4.1.2 Tipografi 43
IV.4.2 Peta setiap zone 44
IV.4.3 Sign system 45
IV.4.4 Wayfinding 49
IV.4.5 Environmental Café 50
IV.4.6 Tracking line 51
IV.4.7 Guide Book 51
IV.5 Biaya Media/Budgeting 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 Kesimpulan 53
V.2 Saran 54
V.2.1 Untuk Diri Sendiri 54
V.2.2 Untuk Zone 235 54
V.2.3 Untuk Pihak FSRD Maranatha 54
(3)
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(4)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.5 Skema Perancangan
Tabel 2.1.2 Bagan nilai kemasyarakatan
Tabel 2.1.2.6.1 Bagan penyesuaian jarak pandang terhadap ukuran huruf dan symbol Tabel 2.1.2.6.2 Standar penentuan tinggi huruf berbanding jarak pandang
(5)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1.1.1 Outbound Management Training Gambar 3.1.1.2 Security Training
Gambar 3.1.1.3 Pintu masuk 1 (dari Bandung) Gambar 3.1.1.4 Pintu masuk 2 (dari Subang) Gambar 3.1.1.5 Contoh sign yang sudah ada Gambar 3.1.1.6 Billboard kecil
Gambar 3.1.1.7 Billboard besar
Gambar 3.1.1.8 Fasilitas dalam kawasan Zone 235 Gambar 4.4.1 Peta lokasi
Gambar 4.4.1.1 Warna yang digunakan Gambar 4.4.2 Peta setiap zone
Gambar 4.4.3.1 Sign system dan pembagiannya
Gambar 4.4.3.2 Jangkauan jarak pandang orang terhadap sign Gambar 4.4.3.3 Ikon kegiatan
Gambar 4.4.3.4 Ikon fasilitas Gambar 4.4.3.5 Aplikasi ikon Gambar 4.4.4.1 Wayfinding 1 Gambar 4.4.4.2 Wayfinding 2 Gambar 4.4.5 Environmental café Gambar 4.4.6 Tracking line
(6)
DAFTAR ISTILAH
Environmental graphic : grafik lingkungan Outdoor Training Center : pelatihan luar ruangan Learning by experience : belajar melalui pengalaman Team : tim/grup
Company Profile : profil perusahaan Marketing Manager : manager pemasaran Fresco : lukisan dinding
Renaissance : periode dalam perkembangan seni Poster Design : desain poster
Packaging Design : desain kemasan Landscape : pemandangan
Visual Identity : identitas visual Packaging : kemasan
Signage : penanda
Public Event : kegiatan untuk umum Sign system : sistem penanda
Corporate Building : bangunan perusahaan
Architectural Signing : penanda untuk arsitektur/bangunan Airport : bandar udara
Display : pameran/pertunjukan
Directional Signage : penanda dengan arah Shopping Mall : pusat perbelanjaan
Wayfinding system : system penunjuk arah Showroom : ruang pameran
Event : kegiatan Exhibition : pameran
Complexity : tingkat kerumitan
Signage programmer : orang yang bekerja di bidang sistem penanda Drafting : proses pembuatan konsep
Technicians : teknisi
(7)
Information design : desain informasi Mapping : pemetaan
Indentifying sign : penanda sebagai
Decorative sign: penanda sebagai elemen dekoratif Copy wording : kejelasan kata
Letterform : jenis huruf
Legibility : bentuk dan badan huruf Colour : warna
Material : bahan Size : ukuran
Positioning : proses memposisikan Field of vision : jangkauan penglihatan Background : latar belakang
Ambient lighting : kekontrasan pencahayaan dan latar belakang Plans : perencanaan
Exterior location plan : petunjuk untuk daerah eksternal Street plan : petunjuk hubungan antara tempat dan jalan Floor plan : petunjuk lantai setiap gedung
Readibility : kejelasan satu huruf dan huruf lainnya
Visibility : kemampuan suatu huruf dapat terbaca dalam jarak tertentu Clarity : kemampuan suatu huruf dapat dimengerti dengan jelas Outbound : jasa pelatihan luar ruangan
Paintball : permainan yang menggunakan senapan yang berisi peluru cat Training : pelatihan
Personal report : laporan perseorangan/individu Webbing : pengamanan berupa tali atau jarring
Personal game : permainan yang dimainkan secara perseorangan/individual Team game : permainan yang dimainkan secara berkelompok
War game : permainan perang-perangan/simulasi tempur Snack : kudapan/makanan ringan
Strength : kekuatan Weakness : kelemahan Opportunity : kesempatan
(8)
Thread : tantangan Adventure : petualangan
Tracking line : garis batas untuk jalur tertentu Guide book : buku panduan
(9)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A : Klipping Artikel Lampiran B : Sketsa
(10)
BAB I Pendahuluan
________________________________________________________________________ Laporan Tugas Akhir│1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Pada awalnya beberapa bidang kajian desain grafis hanya dapat dinikmati melalui bidang dua dimensi atau bahkan hanya di atas selembar kertas. Kemudian muncullah berbagai cabang disiplin ilmu baru dalam desain grafis yang memungkinkan dinikmatinya desain grafis melalui bidang dan media lebih beragam, contohnya grafik lingkungan atau yang biasa kita kenal dengan nama
environmental graphic.
Keberadaan grafik lingkungan secara langsung/tidak langsung memberi dampak bagi lingkungan tempat ia berada, minimal dalam bentuk menarik perhatian orang- orang yang melintas di kawasan tersebut.
Grafik lingkungan juga diperlukan karena pada dasarnya manusia hidup dengan segala sesuatu yang serba kompleks dan terdiferensiasi. Oleh karena itu diperlukan suatu system informasi untuk menunjukkan keberadaan orang di suatu kawasan. Secara psikologis pemasangan tanda dan petunjuk pada suatu ruang publik yang luas menimbulkan rasa aman. Grafik lingkungan juga berfungsi sebagai sarana informasi dan identitas kawasan tersebut.
Grafik lingkungan serta media promosi, secara tidak sadar sangat erat kaitannya. Dengan adanya grafik lingkungan maka secara tidak langsung suatu ruang publik dipromosikan, melengkapi media promosi yang biasa sering digunakan, yaitu media cetak dan media elektronik.
Salah satu ruang publik yang memerlukan grafik lingkungan dan promosi adalah objek wisata. Objek wisata merupakan ruang publik yang sering dikunjungi orang karena menyajikan ketenangan dan kenyamanan. Tetapi kadang-kadang identitasnya kurang terasa karena tidak adanya elemen grafis dan sarana promosi yang mendukung identitas tempat tersebut.
(11)
BAB I Pendahuluan
________________________________________________________________________ Laporan Tugas Akhir│2 Jawa Barat merupakan salah satu propinsi yang banyak dikunjungi orang-orang dari berbagai usia dan latar datang ke Jawa Barat untuk menghabiskan liburan atau sekedar mencari suasana lain. Wajar saja, karena banyak objek wisata yang menarik terdapat di daerah Jawa Barat. Salah satu jenis wisata yang cukup diminati adalah outdoor training center.
Salah satu wisata outdoor training center yang diminati di Jawa Barat adalah Zone 235, berlokasi di daerah Gunung Tangkuban Perahu, Cikole Lembang Jawa Barat. Zone 235 Outdoor Training Center adalah pusat pelatihan di alam terbuka yang berbasis sistem pengajaran learning by experience dengan menciptakan simulasi kehidupan kompleks menjadi sederhana dalam suasana yang menyenangkan namun penuh tantangan. Bekal pengetahuan dan pengalaman dalam pengembangan diri untuk membangun keimanan, kemampuan berinisiatif, kepemimpinan, komunikasi, pengambilan keputusan, kerjasama team dan kepercayaan yang di peroleh dari pelatihan ini akan menghasilkan sumber daya manusia yang lebih unggul, tanggug dan lebih siap berkompetisi.
I.2 Permasalahan
Grafik lingkungan untuk kawasan Zone 235 sangat penting artinya. Selain fungsi utamanya sebagai media informasi juga sebagai sarana untuk mengidentifikasi kawasan Zone 235.
Grafik lingkungan merupakan disiplin ilmu yang termasuk baru dalam bidang Desain Komunikasi Visual. Karenanya sedikit sekali disiplin ilmu dan literatur yang mendukung masalah ini.
Pokok permasalahannya adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana membuat sebuah grafik lingkungan untuk kawasan outdoor training center seperti Zone 235.
2. Bagaimana membuat grafik lingkungan yang dapat dipahami oleh pengunjung Zone 235, namun tetap menggambarkan citra Zone 235 sebagai sebuah outdoor training center.
(12)
BAB I Pendahuluan
________________________________________________________________________ Laporan Tugas Akhir│3 3. Bagaimana membuat sebuah media informasi yang memberi gambaran
lengkap tentang Zone 235 bagi para pengunjungnya.
I.3 Tujuan Perancangan
Tujuan dari perancangan ini adalah :
1. Membuat grafik lingkungan yang mendukung bidang informasi untuk bagian dalam Zone 235 serta daerah sekitar kawasan.
2. Membuat grafik lingkungan yang dapat dipahami oleh setiap orang yang memasuki kawasan Zone 235.
3. Membuat elemen grafis yang berfungsi untuk identifikasi dan mewakili citra Zone 235 serta menunjang bentuk media lainnya dalam memperkenalkan Zone 235 pada masyarakat luas.
4. Membuat media informasi yang lengkap dan memberi gambaran tentang Zone 235 serta masih berkaitan dengan grafik lingkungan di Zone 235.
Menghasilkan cakupan media promosi yang luas dan membuat Zone 235 lebih dikenal. Khususnya bagi setiap orang yang memasuki area Zone 235. Dengan batasan usia 17 sampai 45 tahun (batasan usia produktif bagi pelajar dan pekerja).
I.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 1.4.1 Sumber Data
Sumber data untuk grafik lingkungan adalah dari Zone 235 sendiri, berupa :
• company profile Zone 235
• Wawancara dengan marketing manager 235 yaitu Bapak Ronny Aprilianto. Diperoleh data mengenai gambaran dan situasi umum kawasan Zone 235.
• Wawancara dengan staf Zone 235. Diperoleh kondisi sesungguhnya kawasan Zone 235.
(13)
BAB I Pendahuluan
________________________________________________________________________ Laporan Tugas Akhir│4
• Wawancara dengan beberapa pengunjung Zone 235, untuk mengetahui bagaimana tanggapan masyarakat pada umumnya mengenai outdoor training dan kondisi Zone 235 dalam pandangan mereka.
1.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Pada perancangan grafik lingkungan untuk kawasan Zone 235 ini digunakan metode pengumpulan data yaitu dengan menggunakan :
• metode riset
• studi literatur
• wawancara
• observasi
• survey lapangan yang dibantu GPS
a. Observasi
Observasi dilakukan secara aktif, dengan mengunjungi langsung kawasan Zone 235 untuk mendapatkan data visual berupa foto situasi dan keadaan di kawasan Zone 235.
Observasi aktif juga dilakukan ke beberapa tempat outbound dan beberapa kawasan wisata lain yang sudah lebih dahulu memiliki grafik lingkungan seperti kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dan Taman Impian Jaya Ancol, termasuk kawasan Dunia Fantasi.
Observasi non-aktif dilakukan dengan mengumpulkan data dari berbagai media baik cetak maupun elektronik, seperti internet. Data yang dikumpulkan adalah data-data yang berhubungan dengan grafik lingkungan dan Zone 235, serta data berbagai kawasan outbound lainnya.
(14)
BAB I Pendahuluan
________________________________________________________________________ Laporan Tugas Akhir│5
b. Wawancara
Dilakukan secara mendalam dengan Bapak Ronny Aprilianto selaku marketing manager Zone 235. Beberapa tenaga kerja di kawasan Zone 235 juga diwawancara mengenai bagaimana situasi serta keadaan Zone 235 dalam pandangan mereka. Wawancara juga dilakukan kepada masyarakat yang telah mencoba objek wisata Zone 235 ini. Setelah wawancara, data yang didapat diperbandingkan dengan keadaan yang ada di lapangan melalui observasi langsung ke Zone 235.
c. Studi Pustaka
• Melalui majalah yang berkenaan dengan grafis, contohnya Concept. Dan didapatkan data mengenai grafik lingkungan serta beberapa contoh riilnya terutama yang berada di kawasan Jabodetabek.
• Melalui internet mengenai grafik lingkungan dan tokoh yang terlibat di dalamnya.
• Buku yang menunjang teori grafik lingkungan dari berbagai disiplin ilmu, antara lain arsitektur dan psikologi.
(15)
BAB I Pendahuluan
________________________________________________________________________ Laporan Tugas Akhir│6
I.5 Skema Perancangan
(16)
BAB V Kesimpulan dan Saran
________________________________________________________________________ Laporan Tugas Akhir │53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
I.1 Kesimpulan
Bentuk desain grafis dalam media tiga dimensi memang sudah banyak diterapkan karena masyarakat sendiri menginginkan suatu bentuk grafis yang berbeda di samping bentuk-bentuk grafis konvensional (dua dimensi).
Pembuatan media grafis pada bidang tiga dimensi dinilai menarik karena memungkinkan adanya interasi baik dengan bentuk maupun dengan bahan yang digunakan.
Untuk dapat menarik minat pengunjung ke suatu wilayah (outdoor) diperlukan grafik lingkungan yang baik dan mencerminkan citra suatu kawasan. Serta diperlukan diperlukan sebuah perancangan sistem komunikasi visual yang matang mengenai masalah, tujuan, Target audience, budgeting, serta berbai pihak yang terkait.
Tujuan perancangan sistem komunikasi visual ini adalah menghasilkan satu-kesatuan karya yang komunikatif, menarik, dan tepat sasaran serta sesuai dengan kondisi lingkungan Zone 235 Outdoor Training Center sehingga dapat menarik minat lebih banyak pengunjung. Pembuatan grafik lingkungan yang tepat akan membuat masyarakat merasa nyaman berada dalam lingkungan Zone 235
Dari hasil pengumpulan data, studi literatur, hingga finalisasi karya desain, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:.
1. Sign system untuk Zone 235 merupakan salah satu jenis penerapan grafis dalam bidang tiga dimensi, Karena selain memperhatikan nilai estetis melalui layout, juga melibatkan dimensi dan material dalam pembuatannya.
(17)
BAB V Kesimpulan dan Saran
________________________________________________________________________ Laporan Tugas Akhir │54 2. Penggunaan sign system dalam area, baik indoor maupun outdoor sudah
mulai diperhatikan dan lebih digarap. Tetapi terkadang area outdoor masih lebih diperhatikan karena kemudahan bahan dan ketidak terbatasan dalam melayout.
3. Area outdoor memiliki tantangan tersendiri dalam pembuatan sign, serta berbagai elemen grafis lain yang menunjang. Karena banyaknya tantangan (luas area, iklim serta cuaca) baik dalam pemilihan material maupun dalam mendesain agar sesuai dengan citra kawasan.
I.2 Saran
V.2.1 Untuk Diri Sendiri :
• Agar menjadi lebih baik dalam bekerja, berpikir, dan berproses. • Berpikir lebih dewasa, jauh ke depan dalam memikirkan solusi dari
setiap masalah.
• Berani mengambil keputusan sendiri dalam menentukan solusi yang tepat dari suatu masalah dengan dilandasi dengan alasan yang kuat.
V.2.2 Saran untuk Zone 235 :
• Agar menjadi kawasan yang dikenal tidak saja di Jawa Barat tetapi oleh Indonesia.
• Lebih memperhatikan masalah grafik lingkungan di sekitar area. V.2.3 Saran untuk pihak FSRD Maranatha:
• Kepada dosen pembimbing dan dosen penguji agar dapat memberikan ilmu, saran, dan kritik yang dapat membangun, sehingga para mahasiswa dapat lulus dengan baik dan siap menghadapi dunia kerja. • Untuk dosen mata kuliah agar dapat mengajar semaksimal mungkin
sesuai dengan ilmu dan pengalaman yang dimilikinya dan mengikuti perkembangan jaman sehingga para mahasiswa dapat ikut berkembang dengan semaksimal mungkin.
(18)
BAB V Kesimpulan dan Saran
________________________________________________________________________ Laporan Tugas Akhir │55 V.2.4 Saran untuk masyarakat umum :
Lebih menghargai pariwisata daerah dan melihat perancangan grafik lingkungan sebagai suatu penunjang citra kawasan serta merupakan suatu elemen yang penting dalam desain.
(19)
DAFTAR PUSTAKA
1. Majalah Concept: kupas, Environmental Graphic Design, Vol 04 Edisi 23, 2008 2. Majalah Concept: kupas, Materials + Techniques, Vol 04 Edisi 23, 2008
3. Majalah Concept: kupas, Social Function of Design, Vol 04 Edisi 23, 2008 4. Abbate, Anthony (2006), Broward County County – Wide Community Design
Guidebook, (pdf file)
5. Loft District Guidelines, Signage & Environmental Graphics, Missouri, (pdf file)
6. http://d-235.com 7. http://wikipedia.org
8. http://adventureindonesia.com 9. http://kurthahn.co.uk
10. http://kaboa-training.com 11. http://OutwardBoundIndo.org 12. http://truenorth-indonesia.org 13. http://suarakaryaonline.com
(1)
BAB I Pendahuluan
________________________________________________________________________ Laporan Tugas Akhir │5 b. Wawancara
Dilakukan secara mendalam dengan Bapak Ronny Aprilianto selaku marketing manager Zone 235. Beberapa tenaga kerja di kawasan Zone 235 juga diwawancara mengenai bagaimana situasi serta keadaan Zone 235 dalam pandangan mereka. Wawancara juga dilakukan kepada masyarakat yang telah mencoba objek wisata Zone 235 ini. Setelah wawancara, data yang didapat diperbandingkan dengan keadaan yang ada di lapangan melalui observasi langsung ke Zone 235.
c. Studi Pustaka
• Melalui majalah yang berkenaan dengan grafis, contohnya Concept. Dan didapatkan data mengenai grafik lingkungan serta beberapa contoh riilnya terutama yang berada di kawasan Jabodetabek.
• Melalui internet mengenai grafik lingkungan dan tokoh yang terlibat di dalamnya.
• Buku yang menunjang teori grafik lingkungan dari berbagai disiplin ilmu, antara lain arsitektur dan psikologi.
(2)
________________________________________________________________________ Laporan Tugas Akhir │6 I.5 Skema Perancangan
(3)
BAB V Kesimpulan dan Saran
________________________________________________________________________ Laporan Tugas Akhir │53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
I.1 Kesimpulan
Bentuk desain grafis dalam media tiga dimensi memang sudah banyak diterapkan karena masyarakat sendiri menginginkan suatu bentuk grafis yang berbeda di samping bentuk-bentuk grafis konvensional (dua dimensi).
Pembuatan media grafis pada bidang tiga dimensi dinilai menarik karena memungkinkan adanya interasi baik dengan bentuk maupun dengan bahan yang digunakan.
Untuk dapat menarik minat pengunjung ke suatu wilayah (outdoor) diperlukan grafik lingkungan yang baik dan mencerminkan citra suatu kawasan. Serta diperlukan diperlukan sebuah perancangan sistem komunikasi visual yang matang mengenai masalah, tujuan, Target audience, budgeting, serta berbai pihak yang terkait.
Tujuan perancangan sistem komunikasi visual ini adalah menghasilkan satu-kesatuan karya yang komunikatif, menarik, dan tepat sasaran serta sesuai dengan kondisi lingkungan Zone 235 Outdoor Training Center sehingga dapat menarik minat lebih banyak pengunjung. Pembuatan grafik lingkungan yang tepat akan membuat masyarakat merasa nyaman berada dalam lingkungan Zone 235
Dari hasil pengumpulan data, studi literatur, hingga finalisasi karya desain, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:.
1. Sign system untuk Zone 235 merupakan salah satu jenis penerapan grafis dalam bidang tiga dimensi, Karena selain memperhatikan nilai estetis melalui layout, juga melibatkan dimensi dan material dalam pembuatannya.
(4)
________________________________________________________________________ Laporan Tugas Akhir │54 2. Penggunaan sign system dalam area, baik indoor maupun outdoor sudah
mulai diperhatikan dan lebih digarap. Tetapi terkadang area outdoor masih lebih diperhatikan karena kemudahan bahan dan ketidak terbatasan dalam melayout.
3. Area outdoor memiliki tantangan tersendiri dalam pembuatan sign, serta berbagai elemen grafis lain yang menunjang. Karena banyaknya tantangan (luas area, iklim serta cuaca) baik dalam pemilihan material maupun dalam mendesain agar sesuai dengan citra kawasan.
I.2 Saran
V.2.1 Untuk Diri Sendiri :
• Agar menjadi lebih baik dalam bekerja, berpikir, dan berproses.
• Berpikir lebih dewasa, jauh ke depan dalam memikirkan solusi dari setiap masalah.
• Berani mengambil keputusan sendiri dalam menentukan solusi yang tepat dari suatu masalah dengan dilandasi dengan alasan yang kuat.
V.2.2 Saran untuk Zone 235 :
• Agar menjadi kawasan yang dikenal tidak saja di Jawa Barat tetapi oleh Indonesia.
• Lebih memperhatikan masalah grafik lingkungan di sekitar area. V.2.3 Saran untuk pihak FSRD Maranatha:
• Kepada dosen pembimbing dan dosen penguji agar dapat memberikan ilmu, saran, dan kritik yang dapat membangun, sehingga para mahasiswa dapat lulus dengan baik dan siap menghadapi dunia kerja.
• Untuk dosen mata kuliah agar dapat mengajar semaksimal mungkin sesuai dengan ilmu dan pengalaman yang dimilikinya dan mengikuti perkembangan jaman sehingga para mahasiswa dapat ikut berkembang dengan semaksimal mungkin.
(5)
BAB V Kesimpulan dan Saran
________________________________________________________________________ Laporan Tugas Akhir │55 V.2.4 Saran untuk masyarakat umum :
Lebih menghargai pariwisata daerah dan melihat perancangan grafik lingkungan sebagai suatu penunjang citra kawasan serta merupakan suatu elemen yang penting dalam desain.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
1. Majalah Concept: kupas, Environmental Graphic Design, Vol 04 Edisi 23, 2008 2. Majalah Concept: kupas, Materials + Techniques, Vol 04 Edisi 23, 2008
3. Majalah Concept: kupas, Social Function of Design, Vol 04 Edisi 23, 2008
4. Abbate, Anthony (2006), Broward County County – Wide Community Design
Guidebook, (pdf file)
5. Loft District Guidelines, Signage & Environmental Graphics, Missouri, (pdf file)
6. http://d-235.com 7. http://wikipedia.org
8. http://adventureindonesia.com 9. http://kurthahn.co.uk
10. http://kaboa-training.com 11. http://OutwardBoundIndo.org 12. http://truenorth-indonesia.org 13. http://suarakaryaonline.com