Perancangan Environmental Graphic Pasar Baru.

(1)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ii

HALAMAN PENGESAHAN iii

PERNYATAAN HASIL KARYA PRIBADI iv

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN v

KATA PENGANTAR vi

DAFTAR ISI vii

DAFTAR GAMBAR x

DAFTAR TABEL xiv

ABSTRAK xv

ABSTRACT xvi

DAFTAR LAMPIRAN DAN LAMPIRAN xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup 3 1.2.1 Rumusan Masalah 3 1.2.2 Ruang Lingkup 3 1.3 Tujuan Perancangan 3 1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 4

1.4.1 Sumber Data 4

1.4.2 Teknik Pengumpulan Data 4 1.5 Kerangka Pemikiran “Perancangan Environmental Graphic Pasar Baru” 5 1.6 Pembabakan 6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1Desain Komunikasi Visual 7 2.1.1 Pengertian Desain 7 2.1.2 Fungsi Komunikasi Visual 8 2.2Environmental Graphic Design (EGD) 9


(2)

2.2.2 Kepentingan Environmental Graphic Design 10 2.2.3 Ruang Lingkup Environmental Graphic Design 10

2.2.4 Signage dan Wayfinding 11

2.2.4.1 Jarak Pandang untuk Signage 13

2.2.4.2 Tipografi dalam Signage 14

2.2.4.3 Tipe Signage 15

2.2.4.4 Kriteria Mendesain Signage 16

2.2.4.5 Peta dalam Wayfinding 16

2.3Teori Perhatian (Attention) 17

2.4Human Dimension 18

2.4.1 Persentil 19

2.4.2 Ruang Sirkulasi Horisontal 20

2.4.3 Display Pos Kerja 23

2.5Trade Center 26

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH

3.1Data dan Fakta 27

3.1.1 Sekilas Sejarah Pasar Baru 27

3.1.2 Data Teknis Pasar Baru 28

3.1.2.1 Logo 28

3.1.2.2 Pengelola Gedung 28

3.1.2.3 Visi dan Misi 28

3.1.2.4 Lokasi dan Akses Masuk 28

3.1.2.5 Informasi Bangunan 29

3.1.2.6 Fasilitas 29

3.1.2.7 Denah Lokasi 30

3.1.3 Hasil Wawancara, Observasi Lapangan, dan Studi Pustaka 31

3.1.3.1 Hasil Wawancara 31

3.1.3.2 Hasil Observasi Lapangan 34

3.1.3.3 Hasil Studi Pustaka 36

3.1.4 Data Khalayak Sasaran 37

3.1.4.1 Segmenting 37

3.1.4.2 Targeting 37


(3)

3.1.5 Tinjauan Karya Sejenis 38

3.1.5.1 Pasar Chatuchak 38 3.1.5.2 Tanah Abang Trade Center 41

3.1.5.3 ITC Kebon Kelapa 45 3.2Analisis 47 3.2.1 Analisis Melalui Hasil Kuisioner 47 3.2.2 Analisis SWOT Pasar Baru 56 BAB IV STRATEGI DAN HASIL PERANCANGAN 4.1Strategi 57 4.1.1 Strategi Komunikasi 57

4.1.2 Strategi Kreatif 58 4.1.3 Strategi Visual 60 4.2Hasil Karya 63 4.2.1 Brand Identity 63 4.2.2 Sign System 69 4.2.2.1 Sign Elements 70 4.2.2.2 Sign Colors 72

4.2.2.3 Sign Types 73 4.2.2.3.1 Outdoor 76 4.2.2.3.2 Main Lobby 81

4.2.2.3.3 Pertokoan 82 4.2.2.3.4 Toilet 83

4.2.2.3.5 Void 87

4.2.2.3.6 Foodcourt 91 4.2.2.3.7 Lift 92 4.2.2.3.8 Eskalator 97 4.2.2.3.9 Pasar Basah 100

4.2.2.3.10 Zona Khusus 103

4.2.2.3.11 Tangga Darurat 105

4.2.2.3.12 Area Merokok 107

4.2.2.3.13 Parkir 111 4.2.3 Layout Buku Brand Identity and Sign Guideline Pasar Baru


(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen Environmental Graphic Design 11

Gambar 2.2 Zona Ruang Pergerakan ke Depan 21

Gambar 2.3 Sirkulasi/Koridor dan Jalan Lintasan 22 Gambar 2.4 Jarak bersih Rentang Tubuh dengan Barang Bawaan 22 Gambar 2.5 Akomodasi Pemakai Bertubuh Besar dan Kecil yang Berjalan

Menghadap Depan Pada Sebuah Koridor atau Lintasan Selebar

96 Inci (243,8 cm) 23

Gambar 2.6 Pengamat Pria Pada Posisi Berdiri/Display Pos Kerja 24 Gambar 2.7 Pengamat Wanita Pada Posisi Berdiri/Display Pos Kerja 25

Gambar 3.1 Logo Pasar Baru Trade Center 28

Gambar 3.2 (dari kiri searah jarum jam) Suasana Pintu Masuk Pasar Baru,

Bagian Dalam Pintu Utama, Lobby Utama Pasar Baru 34

Gambar 3.3 Environmental Graphic Pasar Baru 34

Gambar 3.4 Suasana Dalam Pasar Baru 35

Gambar 3.5 Signage dan Beberapa Penempatannya Dalam Pasar Baru 35 Gambar 3.6 Environmental Graphic Bagian Luar Pasar Baru 36

Gambar 3.7 Situasi Pasar Chatuchak 39

Gambar 3.8 Sign-sign di Pasar Chatuchak 39

Gambar 3.9 Situasi dan Beberapa Signage Pasar Chatuchak 40

Gambar 3.10 Peta Lokasi Pasar Chatuchak 35

Gambar 3.11 Logo Tanah Abang 41

Gambar 3.12 Suasana Pasar Tanah Abang 41

Gambar 3.13 Sign-Sign di Pasar Tanah Abang 42

Gambar 3.14 Sign-Sign di Pasar Tanah Abang 43

Gambar 3.15 Sign Toilet di Pasar Tanah Abang 43

Gambar 3.16 Ambiance di Pasar Tanah Abang 44

Gambar 3.17 Sign di Parkiran Tanah Abang 45

Gambar 3.18 (dari kiri ke kanan) Sign Tempat Parkir, Sign ke Tempat Parkir,

ITC Kebon Kelapa dari Depan 45

Gambar 3.19 Peta dan Media Promosi ITC Kebon Kelapa 46


(5)

Gambar 3.21 Sign-Sign di ITC Kebon Kelapa 47

Gambar 4.1 Konsep Dasar Brand Identity Pasar Baru 61

Gambar 4.2 Brand Identity 63

Gambar 4.3 Font FashionVictim Regular 64

Gambar 4.4 Logo Colors 64

Gambar 4.5 Logo Applications 65

Gambar 4.6 Minimum Requirements 66

Gambar 4.7 Background Usage 67

Gambar 4.8 Logo Restrictions 68

Gambar 4.9 Special Usage 68

Gambar 4.10 Sign Checklist 69

Gambar 4.11 Tanda Panah 70

Gambar 4.12 Piktogram 70

Gambar 4.13 Font Family Helvetica 71

Gambar 4.14 Sign Colors 72

Gambar 4.15 Warna Sign Type di Atas Sign Colors 73

Gambar 4.16 Sign Overview: Outdoor 74

Gambar 4.17 Sign Overview: Main Lobby 74

Gambar 4.18 Sign Overview: Pertokoan dan Eskalator 75

Gambar 4.19 Sign Overview: Void 75

Gambar 4.20 Sign Overview: Lift

(kiri) Bagian Luar, (kanan) Bagian Dalam 76 Gambar 4.21 Sign Overview: Pasar Basah dan Zona Khusus 76 Gambar 4.22 Ambiance Brand Identity pada Gedung 77 Gambar 4.23 Aplikasi Ambiance Brand Identity pada Gedung 78

Gambar 4.24 Sign Pasar Baru Belok Kanan 78

Gambar 4.25 Outdoor Hanging Banner 79

Gambar 4.26 3D-viewSign Pasar Baru Belok Kanan dan Outdoor

Hanging Banner 80

Gambar 4.27 Taxi & Becak Sign 81


(6)

Gambar 4.29 Gambar Tampak Pos Informasi 83

Gambar 4.30 Detail Bagian Atas Pos Informasi 83

Gambar 4.31 Directional Sign 84

Gambar 4.32 Detail Grafis Directional Sign 85

Gambar 4.33 Aplikasi Directional Sign 85

Gambar 4.34 Identification Sign Toilet 86

Gambar 4.35 Detail Grafis Identification Sign Toilet 87 Gambar 4.36 3D-viewIdentification Sign Toilet 87

Gambar 4.37 Hanging Banner Tipe 1 88

Gambar 4.38 Hanging Banner Tipe 2 89

Gambar 4.39 3D-viewHanging Banner Tipe 1 dan 2 90

Gambar 4.40 Konten Lantai 90

Gambar 4.41 Aplikasi Konten Lantaidan Color Coding Line pada Void 91

Gambar 4.42 Aplikasi Ambiance Foodcourt pada Tembok 92 Gambar 4.43 Directional Sign Foodcourt 92

Gambar 4.44 Identification Sign Lift 93 Gambar 4.45 Papan Informasi 94 Gambar 4.46 Map and Floor Content 95 Gambar 4.47 Floor Content 96 Gambar 4.48 Detail Grafis Floor Content 97

Gambar 4.49 Advertising Media Lift 98 Gambar 4.50 Identification Sign Eskalator 99

Gambar 4.51 Regulatory Sign Eskalator 100

Gambar 4.52 Information Sign Eskalator 100

Gambar 4.53 Aplikasi Information Sign Eskalator 101

Gambar 4.54 Information Sign Pasar Basah 102

Gambar 4.55 Directional Sign Pasar Basah 103

Gambar 4.56 Regulatory Sign 1 Pasar Basah 103

Gambar 4.57 Regulatory Sign 2 Pasar Basah 104

Gambar 4.58 Identification Sign Kantor Pengelola 105

Gambar 4.59 Directional Sign Kantor Pengelola 105


(7)

Gambar 4.61 Directional Sign Mushola 106

Gambar 4.62 Identification Sign Kantor Keamanan 107

Gambar 4.63 Ambiance Pintu Bagian Luar 107

Gambar 4.64 Ambiance Tembok Bagian Dalam 108

Gambar 4.65 Grafis Lengkap Ambiance Tembok Bagian Dalam 109

Gambar 4.66 Grafis Lengkap Ambiance Tembok Area Merokok 110

Gambar 4.67 3D-viewAmbiance Tembok Area Merokok 110

Gambar 4.68 Directional Sign Area Merokok 111

Gambar 4.69 Identification Sign Parkir 112

Gambar 4.70 Ambiance Parkir 113

Gambar 4.71 Spread Layout Sekat Brand Identity dan Sign System 114

Gambar 4.72 Spread LayoutLogo Concept 114

Gambar 4.73 Spread Layout Logo Elements 114

Gambar 4.74 Spread Layout Logo Applications 115

Gambar 4.75 Spread Layout Guiding Principles 116

Gambar 4.76 Spread Layout Sign Elements 116

Gambar 4.77 Spread Layout Sign Colors 116

Gambar 4.78 Spread Layout Sign Overview 117

Gambar 4.79 Spread Layout Sign Type Page 26-27 117

Gambar 4.80 Spread Layout Sign Type (dari atas ke bawah) Page 28-29, 30-31, 32-33, 34-35 118

Gambar 4.81 Spread Layout Sign Type (dari atas ke bawah) Page 36-37, 38-39, 40-41, 42-43 119

Gambar 4.82 Spread Layout Sign Type (dari atas ke bawah) Page 44-45, 46-47, 48-49, 50-51 120

Gambar 4.83 Spread Layout Sign Type (dari atas ke bawah) Page 52-53, 54-55, 56-57, 58-59 121


(8)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Kerangka Pemikiran “Perancangan Environmental Graphic

Pasar Baru” 5

Tabel 2.1 Tinggi Badan pada Kelompok Pria dan Wanita Dewasa dalam satuan Inci dan cm, menurut Umur, Jenis Kelamin,

dan Seleksi Persentil 20

Tabel 3.1 Grafik Kunjungan ke Pasar Baru Periode 2005-2011 33

Diagram 3.1 Presentase Umur Pengunjung Pasar Baru 48 Diagram 3.2 Presentase Pendidikan Pengunjung Pasar Baru 48 Diagram 3.3 Presentase Asal Pengunjung Pasar Baru 49 Diagram 3.4 Presentase Alasan Pengunjung Pasar Baru 50 Diagram 3.5 Presentase “Kunjungan ke Berapa” Pengunjung

Pasar Baru 50

Diagram 3.6 Presentase Tujuan Pengunjung Pasar Baru 51 Diagram 3.7 Presentase Kemudahan Mencari Kebutuhan di

Pasar Baru 52

Diagram 3.8 Presentase Keefektifan Penunjuk Arah di Pasar Baru 52 Diagram 3.9 Presentase Pengaruh EGD di Pasar Baru 53 Diagram 3.10 Presentase Kemudahan Menemukan Jalan Keluar di Lokasi

Pasar Baru 53

Diagram 3.11 Presentase Pendidikan Pengunjung Pasar Baru 54 Diagram 3.12 Presentase Kebutuhan Memperbaiki EGD di Pasar Baru 54 Diagram 3.13 Presentase Kebutuhan Peta di Pasar Baru 55


(9)

ABSTRAK

Pasar Baru Bandung, dikenal dengan nama Pasar Baru Trade Center, merupakan pasar tertua di Bandung yang masih berdiri. Pasar tradisional dengan gedung modern yang terletak di Jalan Oto Iskandar Dinata ini sangat terkenal di kalangan turis lokal maupun mancanegara. Letaknya yang strategis, lokasinya yang luas, dan kelengkapan ragam komoditi yang ditawarkannya membuat Pasar Baru menjadi objek wisata yang direkomendasikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar). Dengan perputaran omset per hari mencapai lima milyar rupiah, Pasar Baru memiliki potensi yang sangat besar sebagai kebanggaan kota Bandung dan Jawa Barat, sesuai dengan misinya. Sangat disayangkan potensi ini tidak didukung oleh kondisi yang nyaman bagi para pengunjungnya. Oleh karena itu sebagai penyelesaian dari sisi Desain Komunikasi Visual, dirancang environmental graphic yang dapat memperbaiki arus pengunjung di Pasar Baru sehingga kenyamanan pengunjung pun meningkat. Perancangan environmental graphic ini juga diharapkan dapat mengedukasi pengunjung kelas menengah bawah agar terbiasa menggunakan sign system dan melalui elemen-element estetisnya dapat memberikan pemahaman tentang suatu sistem desain pada suatu lokasi.


(10)

ABSTRACT

Pasar Baru Bandung, known as Pasar Baru Trade Center, is the oldest market in Bandung that still on nowadays. This traditional market with its modern building located on Jalan Oto Iskandar Dinata is very popular among locals and foreigners. Its strategic location, spacious environment, and various types of commodity make Pasar Baru a destination place recommended by Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar). With daily revenue up to five billion rupiah, Pasar Baru has a huge potential as the dignity of Bandung City and West Java, in accordance with its mission. It is unfortunate that this potential is not supported by favorable conditions for the visitors. Therefore, as the solution from Visual Communication Design, a series of environmental graphic is designed to improve the flow of visitors in Pasar Baru, so the visitors’ convinence can be increased. This environmental graphic design is also expected to educate visitors of the lower middle class to get accustomed to using the sign system and through its aesthetic elements it can provide visitors an insight of a design system of a site.


(11)

DAFTAR LAMPIRAN DAN LAMPIRAN

Lampiran A: Contoh Denah Penempatan Sign Lantai D1

Contoh Ukuran Real Layout Buku Brand Identity and Sign Guidelines Pasar Baru Bandung

Lampiran B: Pertanyaan Wawancara dan Kuisioner Lampiran C: Dokumentasi Pasar Baru

Denah Pasar Baru (13 halaman) Lampiran D: Hasil Penelitian

Lampiran E: Sketsa dan Proses  


(12)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pasar Baru Bandung, atau sekarang dikenal dengan nama Pasar Baru Trade Center

merupakan pasar tertua di Bandung yang masih berdiri. Gedung pasar dengan

bangunan modern ini terletak di Jalan Oto Iskandar Dinata (dulu Pasar Baroeweg)

dan sangat terkenal di kalangan turis lokal maupun mancanegara. Bangunan yang sekarang berdiri ini mulai dibangun pada tahun 2001 dan selesai serta diresmikan oleh Walikota Bandung pada tahun 2003 (Hutagalung, 2009, http://rgalung.tumblr. com, diakses 17 Februari 2012 pkl. 12:53 WIB).

Lokasi Pasar Baru sangat luas, terdiri dari 12 lantai termasuk area parkir yang dapat menampung hingga total 1200 mobil dan 1000 motor. Dengan total 4000 unit kios yang dimiliki sekitar 3500 penyewa, Pasar Baru menawarkan variasi barang

terlengkap untuk berbelanja, terutama di bidang fashion. Oleh karena itu tidak heran

bahwa Pasar Baru direkomendasikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) bagi turis lokal dari luar Bandung maupun turis mancanegara sebagai tujuan wisata belanja yang menjadi daya tarik kota Bandung. Dari hasil wawancara dengan Hein Adolf Wuwungan—Senior Supervisor Retail Pasar Baru—diketahui bahwa biasanya turis mancanegara yang datang kebanyakan berasal dari Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam. Dari sumber yang sama juga diketahui bahwa perputaran omset terendah per hari di Pasar Baru mencapai Rp 5.000.000.000,00.

Pasar Baru, dengan lokasinya yang luas dan perputaran omset yang cukup besar, merupakan tujuan wisata belanja di Bandung yang memiliki potensi untuk menjadi kebanggaan Bandung dan Jawa Barat. Hal ini juga sesuai dengan misi Pasar Baru sendiri yaitu “Menjadi pusat belanja eceran dan grosir terkemuka di Bandung Raya yang terlengkap, nyaman, menarik dan dinamis sehingga tercapai harga jual/sewa yang optimal dengan senantiasa memberikan pelayanan yang terbaik, mengikuti perkembangan dan kebutuhan pasar dan konsumen”.


(13)

Potensi dan misi yang dimiliki oleh Pasar Baru ini ternyata kurang sesuai dengan hasil pengamatan langsung ke lokasi Pasar Baru. Diperoleh data bahwa tidak sedikit pengunjung yang mengeluhkan petunjuk arah di Pasar Baru. Tidak jarang mereka yang berkunjung ke Pasar Baru kesulitan menemukan lokasi yang mereka inginkan atau bahkan kesulitan menemukan jalan keluar, hingga muncul istilah tersendiri yaitu ‘Labirin Pasar Baru’. Banyaknya penyewa dengan variasi barang-barang yang dijual di dalamnya yang juga tidak tersusun secara sistematis semakin membingungkan para pengunjung, terutama mereka yang baru pertama kali datang ke pasar dengan gedung modern tersebut.

Di Pasar Baru sendiri sebenarnya sudah terdapat beberapa sign system atau penunjuk

arah, seperti tanda yang menunjukkan letak toilet, escalator, lift, dan nama bagian.

Akan tetapi sign system ini peletakkannya masih kurang terstruktur dan desainnya

yang dapat dikatakan kurang baik membuat keberadaan sign system ini tidak efektif

dan kurang informatif. Masalah ini membuat pengunjung mengalami suasana belanja yang kurang nyaman, berlawanan dengan misi Pasar Baru yang ingin mewujudkan pusat belanja eceran dan grosir yang terlengkap, nyaman bagi pengunjung, menarik dan dinamis.

Solusi Desain Komunikasi Visual terhadap masalah Pasar Baru yang cukup kompleks ini yaitu dengan memperbaiki environmental graphic di lokasi Pasar Baru.

Perbaikan desain, penataan ulang, dan pengaturan ulang sistem environmental

graphic di Pasar Baru dirasa perlu demi kenyamanan pengunjung yang datang.

Melalui solusi DKV yang ditawarkan tersebut diharapkan tercipta flow atau

perputaran arus pengunjung yang baik di Pasar Baru, ramai namun teratur, sehingga

kenyamanan pengunjung pun meningkat, Dengan flow yang baik, kenyamanan

pengunjung pun bisa meningkat, sesuai dengan misinya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi konsumennya.


(14)

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang ada, maka masalah dapat dirumuskan sebagai berikut:

• Bagaimana cara memperbaiki environmental graphic agar tercipta suasana yang

nyaman dan teratur dalam keramaian Pasar Baru sehingga tercipta flow atau arus pengunjung yang baik sehingga meningkatkan kenyamanan pengunjung Pasar Baru sesuai misinya?

• Bagaimana membiasakan pengunjung kelas menengah bawah tentang

penggunaan sign system sehingga mendukung terciptanya flow atau arus

pengunjung yang lebih baik?

1.2.2 Ruang Lingkup

Ruang Lingkup dibatasi dengan perancangan environmental graphic yang berada di

dalam dan di luar Pasar Baru berupa wayfinding sign, identification sign, regulatory

sign information sign, directory map, post and panels. Akan dibuat juga buku

manual tentang environmental graphic Pasar Baru untuk pegangan bagian

manajemen.

• Objek penelitian: sign system yang berada di Pasar Baru, Jalan Otto Iskandar

Dinata, Bandung

• Target market: masyarakat Bandung dan sekitarnya, turis luar kota dan

mancanegara dari kalangan menengah dan menengah bawah

1.3 Tujuan Perancangan

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan dari penelitian dan perancangan ini adalah:

• Merancang environmental graphic yang informatif dan efektif menunjukkan

navigasi (lokasi maupun tujuan) bagi pengunjung Pasar Baru sehingga tercipta flow yang baik, menciptakan suasana belanja yang nyaman dan teratur dalam keramaian Pasar Baru.


(15)

• Mengedukasi pengunjung kelas menengah bawah melalui penggunaan sign system sehingga mereka terbiasa untuk mengenali dan menggunakan environmental graphic sebagai sistem wayfinding di manapun mereka berada.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

1.4.1 Sumber Data

Sumber data diperoleh dari bagian manajemen PT. Atanaka Persada Permai sebagai

pengelola Gedung Pasar Baru Trade Center Bandung, para pernyewa dan

pengunjung Pasar Baru. Studi pustaka juga akan dilakukan melalui buku, artikel, dan situs terkait sebagai acuan dan dasar teori.

1.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Observasi yang dilakukan merupakan observasi pasif, yaitu peneliti mendatangi suatu peristiwa atau tempat dan diketahui oleh subjek yang diamati. Observasi dilakukan di lokasi Pasar Baru dan sekitarnya untuk mempelajari situasi dan

membuat perancangan serta memperhitungkan penempatan environmental graphic

yang tepat.

Wawancara yang dilakukan yaitu wawancara tidak terstruktur atau wawancara mendalam, yaitu peneliti bertanya kepada narasumber tanpa merujuk pada daftar pertanyaan. Wawancara dilakukan kepada bagian manajemen Pasar Baru, dan pengunjung Pasar Baru untuk mendapatkan denah dan data terkait.

Studi Pustaka dilakukan untuk mencari data dari sumber tertulis dan gambar. Studi pustaka didapatkan melalui buku-buku referensi dan internet tentang teori DKV, environmental graphic, warna, tipografi, teori perhatian, serta artikel-artikel terkait dengan Pasar Baru.

Kuisioner dibagikan kepada sejumlah pengunjung di Pasar Baru untuk validitas pernyataan kebutuhan perbaikan environmental graphic.


(16)

1.5 Kerangka Pemikiran “Perancangan Environmental Graphic Pasar Baru”

Tabel 1.1 Kerangka Pemikiran “Perancangan Environmental Graphic Pasar Baru” Sumber: Dokumentasi Pribadi


(17)

1.6 Pembabakan

BAB I PENDAHULUAN: Bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Permasalahan

dan Ruang Lingkup, Tujuan Perancangan, Cara Pengumpulan Data, Kerangka Perancangan dan Pembabakan

BAB II LANDASAN TEORI: Bab ini berisi paparan teori yang berhubungan dan

mendukung penelitian Perancangan Environmental Graphic Pasar Baru. Adapun

teori yang akan digunakan seperti Teori DKV, Teori Environmental Graphic Design, Teori Perhatian (Attention), Teori Human Dimension, dan Pengertian Trade Center.

BAB III DATA DAN ANALISIS: Bab ini berisi data Pasar Baru sebagai instansi pemberi proyek, data khalayak sasaran, hasil wawancara dan hasil kuisioner, tinjauan karya sejenis, dan analisis data.

BAB IV STRATEGI DAN HASIL PERANCANGAN: Bab ini akan berisi strategi komunikasi, strategi kreatif, dan strategi visual karya; hasil perancangan; dan penutup berupa masukan atau saran saat sidang akhir.


(18)

BAB IV

STRATEGI DAN HASIL PERANCANGAN

4.1Strategi

Strategi perancangan dibagi menjadi strategi komunikasi yaitu konsep besar perancangan, strategi kreatif yaitu pendekatan ide dan cara mencapainya, serta strategi visual yaitu konsep dasar perancangan. Strategi-strategi ini dibuat berdasarkan data-data dan teori yang telah terkumpul pada bab I s.d. III.

4.1.1 Strategi Komunikasi

Dalam perancangan environmental graphic, yang terpenting adalah fungsi utamanya yaitu untuk menyampaikan informasi dan memperjelas lingkungan yang kompleks, selain juga untuk meningkatkan kualitas estetisnya. Environmental graphic yang baik juga dibuat dengan meneliti lokasi yang akan dirancang, seperti dikutip dalam Cossu (2010:6) bahwa tanpa penelitian, sign tidak akan berfungsi dengan baik tidak peduli betapa indahnya sign tersebut.

Karena itulah perancangan environmental graphic di Pasar Baru menjadi jawaban dari permasalahan yang ada yaitu untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung. Kenyamanan pengunjung ditingkatkan dengan menyampaikan informasi dan memperjelas lingkungan yang kompleks, sesuai dengan fungsi environmental graphic. Perancangan ini juga dilakukan karena dapat mengedukasi pengunjung kelas menengah bawah tentang penggunaan environmental graphic yang baik dan melalui elemen-elemen estetisnya dapat memberikan pemahaman tentang sebuah sistem desain pada suatu lokasi.

Oleh karena itu konsep komunikasi yang akan digunakan yaitu dengan menggunakan sistem yang konsisten dan teratur. Sistem yang konsisten akan membuat audiens mudah mengenali environmental graphic yang ada, membedakannya dari ribuan sign lain yang saling ‘berteriak’ di Pasar Baru.


(19)

4.1.2 Strategi Kreatif

Untuk merancang environmental graphic Pasar Baru ini, dibutuhkan suatu sistem yang memudahkan pengunjung mengenali lingkungan mereka. Sistem ini akan dibangun dengan konsistensi penggunaan warna yang sama pada masing-masing lantai. Setiap lantai akan diberi warna yang berbeda sehingga pengunjung mudah mengenali dan mengingat di mana mereka dan ke mana mereka ingin menuju. Warna-warna yang dipakai menggunakan warna-warna hangat dan cerah, yang menggambarkan suasana Pasar Baru sendiri yang hangat dan ramai, sesuai survei yang telah dilakukan. Warna-warna tersebut juga dipilih mempertimbangkan kemudahannya untuk dicari di tengah suasana Pasar Baru yang begitu berwarna-warni, sehingga konsistensi warna signage menjadi sangat penting supaya mudah ditemukan. Sedangkan desain dengan bentuk-bentuk teratur digunakan untuk menciptakan suasana ramai namun teratur.

Sistem yang konsisten dicapai dengan konsistensi penggunaan warna yang berbeda pada tiap lantai. Penggunaan warna yang berbeda dari signage di setiap lantai akan membuat audiens mengenali di mana ia berada sehingga akan memudahkan ia mengingat dari mana ia masuk, di mana ia harus keluar, dan mengingat pada lantai berapa ia harus mencari barang yang ia inginkan (baik untuk kedatangan pertama maupun pada kedatangan selanjutnya apabila ia ingin mencari toko yang pernah dikunjunginya).

Untuk perancangan signage juga akan digunakan komunikasi visual dan verbal. Untuk visual, akan digunakan piktogram, gambar, atau simbol yang umum dan mudah diterjemahkan oleh audiens di Pasar Baru dengan mempertimbangkan tingkat edukasi mereka yang tidak terlalu tinggi. Penggunaan gambar akan lebih mudah diterjemahkan bagi sebagian besar orang. Pada bagian-bagian tertentu yang didesain tanpa tulisan, audiens—khususnya masyarakat dari kalangan menengah ke bawah— juga diajak untuk berpikir dan menerjemahkan arti dari bahasa visual ini. Hal ini dimaksudkan juga untuk secara tidak langsung mengedukasi dan membiasakan masyarakat kelas menengah ke bawah untuk melihat piktogram atau simbol-simbol yang sering dipergunakan di luar lingkungan Pasar Baru sendiri. Selain itu, edukasi juga diterapkan dengan penggunaan elemen grafis yang estetis, memperlihatkan bahwa penunjuk arah bukan hanya “sekedar penunjuk arah”, namun merupakan


(20)

bagian dari suatu sistem environmental graphic, membuat mereka terbiasa melihat suatu sistem desain yang khas pada lingkungan tertentu.

Komunikasi verbal juga tetap dibutuhkan dalam perancangan environmental graphic ini yaitu dengan pemilihan kata-kata yang tepat dan penggunaan font yang baik sehingga mudah terbaca oleh audiens. Bahasa yang digunakan yaitu bahasa Indonesia sebagai bahasa utama dan bahasa Inggris sebagai bahasa sekunder. Hal ini mempertimbangkan target pasar utama di Pasar Baru merupakan masyarakat Bandung sendiri dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibunya, dan target sekunder yaitu turis lokal maupun mancanegara yang sedang melakukan wisata. Penggunaan bahasa Inggris dimaksudkan untuk mempersiapkan Pasar Baru di era globalisasi ini agar siap untuk dikunjungi oleh turis mancanegara, sekaligus dapat sedikit banyak mengedukasi penghuni dan pengunjung Pasar Baru yang belum mengenal bahasa Inggris.

Diharapkan dengan edukasi penggunaan environmental graphic melalui desain dari environmental graphic ini sendiri, audiens dapat secara mandiri mengenali, mendapatkan informasi, menuju dan tiba di lokasi tertentu yang mereka inginkan. Dengan kemudahan membaca lokasi ini, maka arus perpindahan atau flow di Pasar Baru juga akan relatif lebih baik. Dengan perputaran pengunjung yang relatif lebih baik ini, maka Pasar Baru pun dapat menampung lebih banyak orang dengan tingkat kenyamanan yang lebih baik, yang otomatis juga akan meningkatkan omset Pasar Baru sesuai dengan misinya.

Untuk pembagian seri environmental graphic digunakan pembagian warna (color coding) per lantai untuk daerah perbelanjaan. Selain itu pengelompokan signage dibedakan menjadi empat tipe signage menurut Apelt, dkk. (2007) yaitu Identification Sign, Information Sign, Directonal Sign, dan Regulatory Sign (lihat teori Tipe Signage hal.15).

Bentuk dan warna pada desain disesuaikan dengan suasana dan target market Pasar Baru yaitu wanita kalangan menengah dan menengah bawah yang suka belanja dan menyukai warna-warna yang cerah, serta mempertimbangkan kemudahan pencariannya dalam suasana Pasar Baru. Gaya desain menggunakan gaya Art Deco yang banyak ditemui di Bandung yang kaya akan bangunan Art Deco dengan


(21)

menggunakan garis-garis hias dan yang mengesankan gerak dan kecepatan, melambangkan modernitas yang memang merupakan konsep Pasar Baru sebagai pasar tradisional dengan konsep modern. Selain itu gaya Art Deco juga merupakan gaya yang ideal dan universal sehingga mudah diterima di semua kalangan.

4.1.3 Strategi Visual

Untuk membuat elemen estetis environmental graphic Pasar Baru, pengerjaan dimulai melalui brand identity yang menggambarkan Pasar Baru sekaligus harapan bagi Pasar Baru. Brand identity ini yang nantinya akan menjadi dasar elemen estetis yang diterapkan pada environmental graphic Pasar Baru sehingga tercipta sebuah sistem yang dapat dikenali dengan mudah oleh audiens.

Bandung terkenal dengan bangunan-bangunan bergaya Art Deco-nya yang khas dengan garis-garis hias dan bentuk-bentuk geometris yang mengesankan gerak dan kecepatan, melambangkan modernitas dan tekhnologi. Oleh karena itu gaya Art Deco bisa digunakan menjadi salah salah satu identitas Pasar Baru Bandung, karena sesuai juga dengan konsep Pasar Baru sebagai pasar tradisional dengan konsep modern. Selain itu gaya Art Deco juga merupakan gaya yang ideal dan universal sehingga mudah diterima di semua kalangan. Gaya Art Deco digunakan mengingat bentuk atap Pasar Baru yaitu atap Art Deco khas gedung sate (dokumentasi Pasar Baru, 2012). Akan tetapi sebenarnya bentuk ini pun kurang jelas terlihat, sehingga gaya ini akan diperjelas dan diperkuat melalui brand identity dan environmental graphic yang akan dirancang.

Untuk bentuk visual brand identity diambil dari keunikan Pasar Baru yaitu atapnya yang bergaya Art Deco (dokumentasi Pasar Baru, 2012) dan konsep Pasar Baru sebagai trade center terluas dan terlengkap di Bandung, diwakili dengan mengambil bentuk dari jenis-jenis barang yang paling banyak dijual di Pasar Baru, yaitu pakaian wanita dan kain. Bentuk yang utama logo dan papan signage diambil dari bentuk atap Pasar Baru yang dilihat dari atas yaitu persegi dan persegi panjang. Bentuk persegi diambil untuk mewakili struktur yang stabil dan teratur, sesuai dengan harapan agar Pasar Baru ramai namun teratur.


(22)

Logo diambil dari bentuk pakaian wanita dan kain sebagai jenis barang yang paling banyak dijual di Pasar Baru. Penggunaan garis dan bentuk lengkung diadaptasi dari Ocean Liner atau “streamline” yang merupakan ciri Art Deco yang sering terlihat pada arsitektur Art Deco Bandung seperti Vila Isola dan Hotel Savoy Homann. dari Walaupun bentuk dasarnya persegi, akan tetapi pada logo bidang persegi tidak digambarkan secara langsung (tanpa garis atas dan bagian garis atas terdapat celah) menggambarkan harapan yang tidak terbatas pada usaha di Pasar Baru.


(23)

Untuk warna dipilih warna-warna yang sesuai dengan teori yang dilakukan pada saat penelitian dan telah disurvei terhadap potensial target market Pasar Baru. Warna-warna yang digunakan kebanyakan diambil dari kombinasi Warna-warna energetic, vivid, striking dan familiar bagi target market di lingkungan Pasar Baru.

Warna-warna energetic menggambarkan aktivitas dan energi di Pasar Baru. Warna hijau-kuning jika dipadankan dengan fuschia atau magenta akan meningkatkan sifat antusias pada warna-warna energetic ini (Rockport Publishers, 1994). Warna-warna vivid digunakan karena mendukung ragam Art Deco (Bhaskaran, 2005). Sedangkan warna-warna striking atau warna-warna yang mencolok digunakan karena akan menarik perhatian di lingkungan Pasar Baru sesuai dengan teori perhatian tentang intensitas stimuli (Rakhmat, 2011).

Warna-warna ini akan diterapkan baik pada brand identity maupun keseluruhan perancangan environmental graphic. Akan tetapi untuk safety and regulatory sign, prohibition and advisory sign yang telah memiliki standar tersendiri, warna tidak mengikuti sistem warna per lantai.

Font yang digunakan untuk logo adalah FashionVictim Regular, yang bergaya Art Deco dan dianggap sesuai untuk logo yang bergaya sama. Font ini akan digunakan untuk tulisan yang digunakan sebagai identitas Pasar Baru.

Sedangkan font untuk environmental graphic Pasar Baru digunakan Helvetica sebagai font yang dianggap baik keterbacaannya, jelas, dan memiliki banyak variasi (font family) yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan berbeda.


(24)

4.2Hasil Karya

4.2.1 BrandIdentity

Gambar 4.2 Brand Identity

Logo dirancang sebagai brand identity Pasar Baru yang mencerminkan konsep pasar tradisional yang modern dan teratur dengan gaya Art Deco yang merupakan ciri khas arsitektur Bandung. Gaya Art Deco yang teratur dan terstruktur juga akan diadaptasi untuk perancangan sign system di Pasar Baru Bandung, harapan untuk suasana pasar yang ramai namun teratur.

Logo terdiri dari logogram dan logotype. Dalam penggunaan tertentu, logogram dan logotype dapat digunakan terpisah selama logo tidak mengalami disorientasi maupun distorsi. Logogram berada di bagian atas dan logotype berada di bawah sejajar vertikal dengan logogram.

Bentuk dasar persegi diambil dari bentuk atap Pasar Baru dari atas yang unik dan berciri Art Deco. Bentuk logo diadaptasi dari bentuk komoditi utama di Pasar Baru, yaitu pakaian wanita dan kain. Garis dan pola geometris digunakan sebagai ciri khas


(25)

ragam Art Deco yang melambangkan modernitas, pergerakan, dan kecepatan. Bentuk lengkung pada logo diadaptasi dari Ocean Liner atau “streamline” yang merupakan salah satu ciri khas Art Deco yang terinspirasi dari bentuk kapal laut yang melambangkan gerakan, teknologi modern, dan optimisme. Bentuk ini juga sering terlihat pada arsitektur Art Deco di Bandung, seperti Vila Isola dan Hotel Savoy Homann yang menjadi ikon arsitektur Bandung.

Logotype menggunakan line “Pasar Baru Bandung” untuk menenkankan lokasi Pasar Baru yang terletak di Bandung supaya tidak keliru dengan Pasar Baru yang terletak di Jakarta. Citra Pasar Baru juga telah melekat sebagai pasar, sehingga line menekankan konsep ‘pasar tradisional yang modern’, bukan ‘trade center’. Logotype menggunakan font FashionVictim Regular yang merupakan font bergaya Art Deco.

Gambar 4.3 Font FashionVictim Regular


(26)

Pemilihan warna dilakukan berdasarkan studi gaya desain, survei pada lokasi, dan memper-timbangkan psikologi warna yang digunakan. Warna-warna yang dipilih juga merupakan warna-warna familiar bagi target market di lingkungan Pasar Baru. Kombinasi warna-warna energetic melambangkan energi dan aktivitas di Pasar Baru. Warna-warna vivid mendukung ragam Art Deco. Warna-warna striking atau warna-warna mencolok lebih menarik perhatian di Pasar Baru, sesuai dengan teori intensitas stimuli dalam Rakhmat (2011).


(27)

Gambar 4.6 Minimum Requirements

Logo diaplikasikan dengan memperhatikan ketentuan minimum yang telah ditetapkan yaitu ‘clear zone’ dan ukuran minimum. Untuk mempertahankan integritasnya, logo harus tetap bersih dari elemen-elemen lainnya. Area di sekitar logo ini disebut ‘clear zone’. Area ini merupakan lahan minimum yang harus disediakan di sekitar logo. Untuk menjaga keterbacaannya, ukuran minimum untuk logo telah ditetapkan. Dengan lebar logogram sebagai acuan, lebar minimum dari logo adalah 2 cm.


(28)

Gambar 4.7 Background Usage

Dalam kondisi apapun logo harus dicetak di atas latar belakang yang memper-lihatkan kekontrasannya. Logo dapat ditempatkan pada berbagai background selama terdapat kekontrasan yang cukup sehingga logo tetap terbaca dengan jelas.


(29)

Gambar 4.8 Logo Restrictions

Bentuk logogram dapat dipisah menjadi sayap kiri dan sayap kanan dalam warna asli, B/W, atau negative selama bentuk tersebut tidak didisorientasi dan tidak mengalami distorsi. Ketika bentuk tersebut digunakan terpisah, bentuk tersebut tidak lagi menjadi logogram tetapi berfungsi sebagai elemen grafis pendukung brand identity yang digunakan untuk kebutuhan khusus. Untuk penggunaan bentuk ini sebagai elemen grafis, hanya warna outline yang boleh diubah.


(30)

4.2.2 Sign System

Sign system yang baru dirancang untuk meningkatkan kenyamanan pengunjung dan memperlancar flow Pasar Baru dengan menyajikan informasi penting yang dibutuhkan penghuni dan pengunjung. Tipe-tipe sign dirancang sesuai kebutuhan pengunjung dan disesuaikan dengan space tempat yang ada. Sign diklasifikasikan menurut area dan kategori sesuai tipe signage menurut Apelt,dkk. (2007). Selain itu dibuat juga sistem media untuk menunjukan sistem dan keseragaman desain yang khas untuk lokasi Pasar Baru.


(31)

4.2.2.1 Sign Elements

Gambar 4.11 Tanda Panah

Gambar 4.12 Piktogram

(dari kiri ke kanan) 1. Toilet 2. Lift 3. Eskalator 4. Tangga Darurat 5. Mushola

6. Area Merokok 7. Pertokoan 8. Wastafel 9. Informasi 10. Parkir 11. Jagalah Kebersihan 12. Dilarang Merokok 13. Dilarang Masuk 14. Pergunakan Tangga Saat Terjadi Kebakaran


(32)

Gambar 4.13 Font Family Helvetica (Sumber: dokumentasi pribadi)

Helvetica Family digunakan untuk semua teks dalam wayfinding Pasar Baru Bandung. FashionVictim Regular digunakan sebagai type identity Pasar Baru, seperti yang digunakan untuk logotype (lihat Gambar 4.3 pada halaman 64).


(33)

4.2.2.2 Sign Colors

Pasar Baru terdiri dari 12 lantai yaitu 2 lantai basement, 2 lantai dasar (groundfloor), dan 8 lantai utama (floor) termasuk rooftop. Pada basement 1 dan 2 juga terdapat pasar tradisional sehingga untuk membedakannya kombinasi color coding pada sistem dibedakan dengan lantai lainnya.

Sebagai warna pendukung, digunakan warna shades (untuk basement 1 dan 2) dan tints (untuk lantai dasar sampai rooftop) dari masing-masing kode warna yang telah ditentukan. Tulisan berwarna coklat untuk basement 1 dan 2; warna putih untuk lantai lainnya. Untuk standar sign umum seperti regulatory sign, warna mengikuti ketentuan yang telah ada. Seperti warna hijau untuk anjuran dan warna merah untuk larangan.


(34)

(35)

4.2.2.3 Sign Overview

Gambar 4.16 Sign Overview: Outdoor


(36)

Gambar 4.18 Sign Overview: Pertokoan dan Eskalator


(37)

Gambar 4.20 Sign Overview: Lift

(kiri) Bagian Luar, (kanan) Bagian Dalam


(38)

4.2.2.3 Sign Types 4.2.2.3.1 Outdoor

AMBIANCE BRAND IDENTITY

Gambar 4.22 Ambiance Brand Identity pada Gedung

Spesifikasi:

Finishes & Materials: aluminum plate powder coated, 2 mm solid acrylic, sticker Mounting: mounted on wall

Bagian berwarna dibuat dengan akrilik putih susu 2 mm ditempel dengan sticker warna khusus. Bagian outline coklat ditempel lagi dengan akrilik 2 mm warna solid yang dicutting sesuai pola sehingga bagian outline timbul. Dari bagian dalam diberi


(39)

lampu selang agar menyala. Bagian aluminum plate dipasang ke tembok sebelah kaca. Media ini akan ditempatkan pada bagian depan gedung.

Gambar 4.23 Aplikasi Ambiance Brand Identity pada Gedung

DIRECTIONAL SIGN OUTDOOR PASAR BARU


(40)

Spesifikasi:

Finishes & Materials:

T1-aluminum outdoor painted, glossy coated T2-aluminum 4 cm x 4 cm powder coated T3-aluminum 6 cm x 6 cm powder coated T4-aluminum 8 cm x 8 cm powder coated T5-semen

Bagian kepala tiang merupakan ciri in-line media Pasar Baru di mana kubus dengan yang dicat logogram pada masing-masing sisi ditempatkan. Bagian outline logo dilas timbul, dicat, dan diberi glossy coating. Media ini akan ditempatkan pada belokan ke Jl. Oto Iskandar Dinata.

OUTDOOR HANGING BANNER


(41)

Spesifikasi:

Finishes & Materials:

T1-aluminum outdoor painted, glossy coated T2-aluminum 4 cm x 4 cm powder coated T3-aluminum 6 cm x 6 cm powder coated T4-aluminum 8 cm x 8 cm powder coated T5-semen

Bagian kepala tiang merupakan ciri in-line media Pasar Baru di mana kubus dengan yang dicat logogram pada masing-masing sisi ditempatkan. Bagian outline logo dibuat timbul, dicat, dan diberi glossy coating.

Media ini akan ditempatkan di bagian depan gedung Pasar Baru sebagai media promosi Pasar Baru.


(42)

TAXI & BECAK SIGN

Gambar 4.27 Taxi & Becak Sign

Spesifikasi:

Finishes & Materials:

T1-aluminum outdoor painted, glossy coated T2-aluminum outdoor painted, glossy coated T3-aluminum 4 cm x 4 cm powder coated T4-aluminum 6 cm x 6 cm powder coated T5-semen

Bagian kepala tiang merupakan ciri in-line media Pasar Baru di mana kubus dengan yang dicat logogram pada masing-masing sisi ditempatkan. Bagian outline logo dilas timbul, dicat, dan diberi glossy coating.

Media ini akan ditempatkan di bagian depan gedung Pasar Baru sebagai identification sign tempat taxi dan becak berhenti, petunjuk di mana harus mencari taxi dan becak untuk pengunjung.


(43)

4.2.2.3.2 Main Lobby

• SELAMAT DATANG (A) dan TERIMA KASIH (B)

Gambar 4.28 “Selamat Datang” dan “Terima Kasih”

Spesifikasi:

A. Selamat Datang

Actual Dimension: 8 m x 0.45 m

Finish & Material: printed on vinyl sticker B. Terima Kasih

Actual Dimension: 8 m x 1 m


(44)

• POS INFORMASI

Gambar 4.29 Gambar Tampak Pos Informasi (kiri) Tampak Samping Kanan (kanan) Tampak Depan

Gambar 4.30 Detail Bagian Atas Pos Informasi


(45)

Spesifikasi:

T1-aluminum powder coated T2-kaca 4 mm

T3-vinyl sticker

Tulisan “Information Center” menggunakan neon dari dalam. Bagian garis dibuat deboss ke dalam sebesar 6 mm. Brand Identity diprint di vinyl sticker sesuai graphic standard manual dengan lebar 10 cm sebagai acuan lebar logogram (lihat Gambar 4.6 pada halaman 66).

4.2.2.3.3PERTOKOAN DIRECTIONAL SIGN


(46)

Spesifikasi:

Actual Dimension: 0.7 m x 0.3 m Finishes & Materials:

T1-rantai powder coated

T2-flatbed CMYK + white mirrored on 2 mm clear acrylic Mounting: hanged overhead

Format directional sign ini akan digunakan juga pada area-area lain di Pasar Baru.

Gambar 4.32 Detail Grafis Directional Sign


(47)

4.2.2.3.4TOILET

Gambar 4.34 Identification Sign Toilet

Spesifikasi:

Finishes & Materials: flatbed CMYK + white mirrored on 2 mm clear acrylic, neon inside


(48)

Gambar 4.35 Detail Grafis Identification Sign Toilet


(49)

4.2.2.3.5VOID

HANGING BANNER


(50)

Gambar 4.38 Hanging Banner Tipe 2

Spesifikasi:

Finishes & Materials

T1-aluminum painted, glossy coated T2-aluminum 4 cm x 4 cm powder coated T3-teralis diameter 1 cm, powder coated Mounting: wall-mounted


(51)

Gambar 4.39 3D-viewHanging Banner Tipe 1 dan 2

• KONTEN LANTAI


(52)

Spesifikasi:

Actual Dimension: 3 m x 1 m Finish & Material: neonbox Mounting: wall-mounted

COLOR CODING LINE

Pada dinding bawah bagian void juga akan dibuat garis warna sesuai lantai selebar 40 cm dengan cat high gloss.


(53)

4.2.2.3.6 FOODCOURT

AMBIANCE

Gambar 4.42 Aplikasi Ambiance Foodcourt pada Tembok

Spesifikasi:

Actual Dimension: 7.5 m x 2.7 m

Finish & Material: painted high gloss on wall

DIRECTIONAL SIGN FOODCOURT


(54)

Spesifikasi:

Actual Dimension: 0.7 m x 0.3 m Finishes & Materials:

T1-rantai powder coated

T2-flatbed CMYK + white mirrored on 2 mm clear acrylic Mounting: hanged overhead

4.2.2.3.7LIFT

IDENTIFICATION SIGN LIFT

Gambar 4.44 Identification Sign Lift

Actual Dimension: 0.2 m x 0.28 m


(55)

• PAPAN INFORMASI

Actual Dimension: 1.4 m x 1 m Finish & Material:

T1-aluminum powder coated T2-2 mm glass

T3-vinyl sticker


(56)

MAP & FLOOR CONTENT

Actual Dimension: 0.5 m x 1 m Finish & Material:

T1-aluminum powder coated

T2-printed on vinyl sticker, sticked to 2 mm clear acrylic


(57)

FLOOR CONTENT

Actual Dimension: 0.1 m x 0.15 m (each)

Finish & Material: flatbed CMYK + white mirrored on 2 mm clear acrylic Mounting: acrylic mounted to lift wall


(58)

(59)

ADVERTISING MEDIA LIFT

Spesifikasi:

Finish & Material:

T1-aluminum powder coated T2-2mm clear acrylic doubled


(60)

4.2.2.3.8ESKALATOR

IDENTIFICATION SIGN

Gambar 4.50 Identification Sign Eskalator

Spesifikasi:

Actual Dimension: 14 cm x 10 cm

Finish & Material: printed on vinyl sticker

REGULATORY SIGN

Actual Dimension : 40 cm x 20 cm

Finish & Material: flatbed CMYK+white mirrored on 2 mm acrylic Mounting: hanged overhead


(61)

Gambar 4.51 Regulatory Sign Eskalator

INFORMATION SIGN


(62)

Spesifikasi: Tipe A

Actual Dimension: 120 cm x 100 cm Finish & Material: neonbox

Mounting: wall-mounted Tipe B

Actual Dimension: 120 cm x 100 cm Finish & Material: printed on vinyl sticker


(63)

4.2.2.3.9PASAR BASAH

IDENTIFICATION SIGN

Gambar 4.54 Information Sign Pasar Basah

Actual Dimension: 70 cm x 40 cm

Finish & Material: flatbed CMYK+white mirrored on 2 mm acrylic Mounting: hanged overhead

DIRECTIONAL SIGN

Actual Dimension: 70 cm x30 cm

Finish & Material: flatbed CMYK+white mirrored on 2 mm acrylic Mounting: hanged overhead


(64)

Gambar 4.55 Directional Sign Pasar Basah

REGULATORY SIGN 1

Gambar 4.56 Regulatory Sign 1 Pasar Basah

Spesifikasi:

Actual Dimension: 45 cm x 15 cm

Finish & Material: flatbed CMYK+white mirrored on 2 mm acrylic Mounting: mounted on door


(65)

REGULATORY SIGN 2

Gambar 4.57 Regulatory Sign 2 Pasar Basah

Spesifikasi: Tipe A

Actual Dimension: 50 cm x 15 cm

Finish & Material: flatbed CMYK+white mirrored on 2 mm acrylic Mounting: hanged overhead

Tipe B

Actual Dimension: 60 cm x 15 cm

Finish & Material: flatbed CMYK + white mirrored on 2 mm acrylic Mounting: hanged overhead

Untuk regulatory sign di area lain juga menggunakan format ini dan warna dasar mengikuti color coding per lantai.


(66)

4.2.2.3.10 ZONA KHUSUS

IDENTIFICATION SIGN KANTOR PENGELOLA

Gambar 4.58 Identification Sign Kantor Pengelola

Spesifikasi:

Actual Dimension: 3 m x 0.55 m

Finish & Material: aluminum powder coated, deboss motif Mounting: wall-mounted

DIRECTIONAL SIGN KANTOR PENGELOLA


(67)

Spesifikasi:

Actual Dimension: 70 cm x30 cm

Finish & Material: flatbed CMYK+white mirrored on 2 mm acrylic Mounting: hanged overhead

IDENTIFICATION SIGN MUSHOLA

Gambar 4.60 Identification Sign Mushola

Spesifikasi:

Actual Dimension : 1.8 m x 0.6 m

Finish & Material: aluminum outdoor painted

DIRECTIONAL SIGN MUSHOLA


(68)

Spesifikasi:

Actual Dimension: 70 cm x30 cm

Finish & Material: flatbed CMYK+white mirrored on 2 mm acrylic Mounting: hanged overhead

IDENTIFICATION SIGN KANTOR KEAMANAN

Gambar 4.62 Identification Sign Kantor Keamanan

Spesifikasi:

Actual Dimension: 0.9 m x 2.1 m

Finish & Material: painted high gloss on door

4.2.2.3.11TANGGA DARURAT

AMBIANCE PINTU

Spesifikasi:

Actual Dimension: 0.9 m x 2.1 m


(69)

Gambar 4.63 Ambiance Pintu Bagian Luar

AMBIANCE PINTU


(70)

Spesifikasi:

Actual Dimension: 3 m x 3.2 m

Finish & Material: painted high gloss on wall

Gambar 4.65 Grafis Lengkap Ambiance Tembok Bagian Dalam

4.2.2.3.12AREA MEROKOK

AMBIANCE TEMBOK

Spesifikasi:

Actual Dimension: 4.1 m x 3.2 m Finish & Material: high gloss paint


(71)

Gambar 4.66 Grafis Lengkap Ambiance Tembok Area Merokok


(72)

DIRECTIONAL SIGN AREA MEROKOK

Spesifikasi:

Actual Dimension: 70 cm x 30 cm

Finish & Material: flatbed CMYK+white mirrored on 2 mm acrylic Mounting: hanged overhead


(73)

4.2.2.3.13PARKIR

IDENTIFICATION SIGN

Spesifikasi:

Actual Dimension: 2 m x 4 m Finish & Material: neonbox Mounting: wall-mounted


(74)

AMBIANCE PARKIR

Spesifikasi:

Actual Dimension: 2 m x 4 m Finish & Material: neonbox Mounting: wall-mounted

Gambar 4.70 Ambiance Parkir

4.2.3 Layout Buku Brand Identity and Sign Guideline Pasar Baru

Buku Brand Identity dan Sign Guideline dibuat sebagai standar ketentuan-ketentuan yang akan digunakan untuk pengaplikasian brand identity maupun sign system berupa detail spesifikasi ukuran, material, finishing, dan penempatan sign. Ukuran halaman buku yaitu 29.5 cm x 18 cm.


(75)

Gambar 4.71 Spread Layout Sekat Brand Identity dan Sign System

Gambar 4.72 Spread LayoutLogo Concept


(76)

(77)

Gambar 4.75 Spread Layout Guiding Principles

Gambar 4.76 Spread Layout Sign Elements


(78)

Gambar 4.78 Spread Layout Sign Overview


(79)

(80)

(81)

(82)

Gambar 4.83 Spread Layout Sign Type (dari atas ke bawah) Page 52-53, 54-55, 56-57, 58-59

4.3Penutup

Masukan dan saran dari penguji saat sidang akhir adalah memperbaiki detail-detail yang terlupakan seperti pemilihan material, ukuran, dan penempatan. Pada desain ambiance brand identity gedung, penggunaan material kaca tidak rel Tidak ada kaca dengan ukuran sebesar 4 m x 5.5 m, sehingga material diganti menjadi light box dari bahan aluminum dan akrilik dan diberi lampu di dalamnya. Penguji juga memberi saran untuk membuat contoh denah penempatan sign, sehingga kompleksitas sign yang sudah dibuat dapat dipresentasikan dengan baik. Contoh denah penempatan sign tersebut dapat dilihat pada lampiran A.


(83)

DAFTAR PUSTAKA

Apelt, Ron, dkk. (2007), Wayfinding Design Guidelines, Brisbane, Cooperative Research Centre for Construction Innovation

Ambrose, Gavin, Paul Harris (2009), The Fundamentals of Graphic Design, Switzerland, AVA Publishing SA

Bhaskaran, Lakshmi (2005), Designs of The Times, Singapore, Roto Vision SA Cossu, Matteo (2010), Walk This Way: Sign Graphics Now, New York, Collins

Design and maomao Publication

Panero, Julius, Martin Zelnik (2003), Dimensi Manusia dan Ruang Interior (terj. Djoeliana Kurniawan), Jakarta, Erlangga

Racine, Ned (2002), Visual Communication: Understanding Maps, Charts,

Diagrams, and Schematics, New York, LearningExpress, LLC

Rakhmat, Jalaluddin (2011), Psikologi Komunikasi, Bandung, PT. Remaja

Rosdakarya

Rivers, Charlotte (2005), Type Specific, Switzerland, Rotovision SA

Sachari, Agus (2005), Metodologi Penelitian Budaya Rupa, Jakarta, Erlangga Zainuddin, Imam Buchori (2010), Wacana Desain, Bandung, Penerbit ITB

Hutagalung (2009), Kawasan Pasar Baru Bandung, http://rgalung.tumblr.com, diakses 17 Februari 2012 pkl. 12:53 WIB

Lascano, Ryan (2009), What Is Environmental Graphic Design?, Arrows and Icons

Magazine Feature Issue 002, 7 September 2009:

http://www.arrowsandicons.com/articles/what-is-environmental-graphic-design diakses 27 Februari 2012 pkl 20:00 WIB

Salmi, Patricia (2005), Wayfinding Design: Hidden Barriers to Universal Access, Implications Vol. 05 Issue 08, http://www.informedesign.org/_news/aug_v05r-p.pdf diakses 28 Februari 2012 pkl 20:05 WIB


(1)

Gambar 4.78 Spread Layout Sign Overview


(2)

(3)

(4)

(5)

Gambar 4.83 Spread Layout Sign Type (dari atas ke bawah) Page 52-53, 54-55, 56-57, 58-59

4.3Penutup

Masukan dan saran dari penguji saat sidang akhir adalah memperbaiki detail-detail yang terlupakan seperti pemilihan material, ukuran, dan penempatan. Pada desain ambiance brand identity gedung, penggunaan material kaca tidak rel Tidak ada kaca dengan ukuran sebesar 4 m x 5.5 m, sehingga material diganti menjadi light box dari bahan aluminum dan akrilik dan diberi lampu di dalamnya. Penguji juga memberi saran untuk membuat contoh denah penempatan sign, sehingga kompleksitas sign yang sudah dibuat dapat dipresentasikan dengan baik. Contoh denah penempatan


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Apelt, Ron, dkk. (2007), Wayfinding Design Guidelines, Brisbane, Cooperative

Research Centre for Construction Innovation

Ambrose, Gavin, Paul Harris (2009), The Fundamentals of Graphic Design,

Switzerland, AVA Publishing SA

Bhaskaran, Lakshmi (2005), Designs of The Times, Singapore, Roto Vision SA

Cossu, Matteo (2010), Walk This Way: Sign Graphics Now, New York, Collins

Design and maomao Publication

Panero, Julius, Martin Zelnik (2003), Dimensi Manusia dan Ruang Interior (terj.

Djoeliana Kurniawan), Jakarta, Erlangga

Racine, Ned (2002), Visual Communication: Understanding Maps, Charts,

Diagrams, and Schematics, New York, LearningExpress, LLC

Rakhmat, Jalaluddin (2011), Psikologi Komunikasi, Bandung, PT. Remaja

Rosdakarya

Rivers, Charlotte (2005), Type Specific, Switzerland, Rotovision SA

Sachari, Agus (2005), Metodologi Penelitian Budaya Rupa, Jakarta, Erlangga Zainuddin, Imam Buchori (2010), Wacana Desain, Bandung, Penerbit ITB

Hutagalung (2009), Kawasan Pasar Baru Bandung, http://rgalung.tumblr.com,

diakses 17 Februari 2012 pkl. 12:53 WIB

Lascano, Ryan (2009), What Is Environmental Graphic Design?, Arrows and Icons

Magazine Feature Issue 002, 7 September 2009:

http://www.arrowsandicons.com/articles/what-is-environmental-graphic-design diakses 27 Februari 2012 pkl 20:00 WIB

Salmi, Patricia (2005), Wayfinding Design: Hidden Barriers to Universal Access,

Implications Vol. 05 Issue 08, http://www.informedesign.org/_news/aug_v05r-p.pdf diakses 28 Februari 2012 pkl 20:05 WIB