KONTRIBUSI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA BIDANG OTOMOTIF : Penelitian Terbatas Pada Siswa kelas XII Teknik Sepeda Motor di SMK Negeri 8 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014.
KONTRIBUSI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA BIDANG OTOMOTIF (Penelitian Terbatas Pada Siswa kelas XII Teknik Sepeda Motor
di SMK Negeri 8 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
oleh
AMRI RAHMATULLAH EL-KHOMAENI E.0551.0807832
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2014
(2)
KONTRIBUSI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN
TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA
PADA BIDANG OTOMOTIF
(Penelitian Terbatas Pada Siswa kelas XII Teknik Sepeda Motor di SMK Negeri 8 Bandung Tahun Ajaran 2013-2014)
Oleh
Amri Rahmatullah El-Khomaeni
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Amri Rahmatullah El-Khomaeni 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Februari 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(3)
AMRI RAHMATULLAH EL-KHOMAENI E.0551.0807832
KONTRIBUSI PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA BIDANG OTOMOTIF
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:
Pembimbing I
Drs. H. Dedi Supriawan, S.T, M.MPd NIP. 19540322 198002 1 002
Pembimbing II
Drs. Yusep Sukrawan M.T NIP.19660728 199202 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Mesin
Dr. H. Wahid Munawar, M.Pd NIP. 19630520 198901 1 001
(4)
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK
Permasalahan dalam penelitian ini adalah terdapatnya lulusan SMK Negeri 8 Bandung dalam tiga tahun terakhir dengan jumlah rata-rata 475 siswa yang berwirausaha 10%, melanjutkan ke perguruan tinggi 24% dan bekerja di DU/DI dan instansi pemerintah 66%. Hal tersebut menunjukan bahwa lulusan yang berwirausaha masih sangat rendah dibanding dengan yang bekerja di pemerintah dan melanjutkan ke perguruan tinggi, sedangkan prioritas utama dari sekolah adalah agar lulusan bisa bekerja dan berwirausaha baru kemudian melanjutkan ke perguruan tinggi. Data lain yang diperoleh ditemukan bahwa sebanyak 25% dari 708 siswa jurusan TSM memperoleh nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa di SMK Negeri 8 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif dengan teknik pengumpulan data berupa angket dan studi dokumentasi. Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan bahwa tingkat pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan di SMK Negeri 8 Bandung tergolong dalam kategori cukup baik, sedangkan minat berwirausaha siswa di SMK Negeri 8 Bandung berada dalam kategori sedang. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan bantuan program SPSS for Windows Seri 20 diperoleh hasil pengujian koefisien determinasi antara pembelajaran kewirausahaan dan minat berwirausaha sebesar 0,199 atau 19,9 %. angka tersebut menunjukkan bahwa besarnya kontribusi dari pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif siswa kelas XII TSM SMK Negeri 8 Bandung berada pada kategori sedang yaitu sebesar 19,9%.
(5)
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT
The problem in this study is the presence of 8 Bandung SMK graduates in the past three years with an average number of 475 students who are self-employed 10 % , went to college and 24 % work in DU/DI and government agencies 66 % . It shows that entrepreneurship graduates is still very low compared to those working in government and go on to college , while the main priority of the school is to be able to work and entrepreneurship graduates then go on to college . Other data obtained was found that as many as 25 % of the 708 students majoring in TSM received grades below the minimum completeness criteria ( KKM ) . This study aims to determine the contribution of entrepreneurship to the interest in entrepreneurship teaching students in SMK Negeri 8 Bandung . The method used in this research is descriptive method of verification with data collection techniques such as questionnaires and study documentation . Based on the results of data processing show that the level of implementation of entrepreneurial learning in SMK Negeri 8 Bandung classified in the category quite well , while the interest in entrepreneurship students at SMK Negeri 8 Bandung is located in the middle category . Based on the results of the analysis using SPSS for Windows Series 20 test results obtained coefficient of determination between entrepreneurial learning and interest in entrepreneurship by 0,199 or 19.9 % . The figures show that the contribution of entrepreneurial learning to interest in entrepreneurship in the field of automotive TSM class XII student of SMK Negeri 8 Bandung is located in the middle category is equal to 19.9 %.
(6)
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
i DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ...i
ABSTRAK ...ii
KATA PENGANTAR ...iii
UCAPAN TERIMA KASIH ...iv
DAFTAR ISI ...v
DAFTAR TABEL ...viii
DAFTAR GAMBAR ...ix
DAFTAR GRAFIK ...x
DAFTAR LAMPIRAN ...xi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Identifikasi Masalah ...6
C. Rumusan Masalah ...6
D. Pembatasan Masalah ...6
E. Tujuan Penelitian ...7
F. Manfaat Penelitian ...7
G. Sistematika Penulisan ...8
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Tinjauan Tentang Kewirausahaan ...9
1. Konsep Dasar Kewirausahaan ...9
2. Tinjauan Terhadap Pendidikan Kewirausahaan ...12
3. Pembelajaran Kewirausahaan di SMK...12
B. Tinjauan Tentang Minat ...25
1. Pengertian Minat ...25
2. Jenis-jenis Minat ...28
(7)
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ii
4. Pengukuran Minat ...31
C. Minat Berwirausaha pada Bidang Otomotif ...32
D. Kerangka Pemikiran ...34
1. Teori Yang mendasari konsep Kerangka Pemikiran ...34
2. Kajian Penelitian yang Relevan ...37
E. Paradigma Penelitian ...39
F. Asumsi ...40
G. Hipotesis ...40
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subyek Penelitian ...41
1. Lokasi Penelitian ...41
2. Populasi Penelitian ...41
3. Sampel Penelitian ...41
B. Metode Penelitian ...43
C. Definisi Operasional ...44
D. Teknik pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ...45
1. Angket ...46
2. Studi Literatur ...47
3. Studi Dokumentasi ...47
E. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian ...48
1. Uji Validitas Instrumen Penelitian ...48
2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ...50
F. Teknik Analisis Data ...51
1. Langkah-langkah Analisis Data ...51
2. Uji Normalitas ...52
3. Uji Homogenitas ...55
4. Uji Regresi Linear ...56
G. Pengujian Hipotesis ...58
1. Uji Korelasi ...58
(8)
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ...61
1. Pengujian Instrumen Penelitian ...61
2. Deskripsi Data ...63
3. Pengujian Persyaratan Analisis Data ...69
4. Pengujian Hipotesis ...71
B. Pembahasan ...73
1. Gambaran Pembelajaran Kewirausahaan siswa di SMK Negeri 8 Bandung ...74
2. Gambaran Minat Berwirausaha pada Bidang Otomotif Siswa di SMK Negeri 8 Bandung ...75
3. Kontribusi Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha pada Bidang Otomotif ...76
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan...79
B. Saran ...80
DAFTAR PUSTAKA ...81
(9)
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
iv
DAFTAR TABEL
1.1 Data Penelusuran Tamatan SMK Negeri 8 Bandung ... 2
1.2 Nilai Raport Mata Pelajaran Kewirausahaan SMK Negeri 8 Bandung ... 4
2.1 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Belajar ... 23
3.1 Perhitungan dan Distribusi Sampel Siswa ... 42
3.2 Operasional Variabel Penelitian ... 45
3.3 Skala Penilaian Instrumen Proses Pembelajaran Kewirausahaan ... 46
3.4 Skala Penilaian Instrumen Minat Berwirausaha Pada Bidang Otomotif .... 47
3.5 Persiapan Uji Normalitas ... 52
3.6 Interpretasi Nilai Koefisien Determinasi ... 60
4.1 Jumlah Item Angket ... 61
4.2 Uji Validitas Variabel X (Proses Pembelajaran Kewirausahaan) ... 61
4.3 Uji Validitas Variabel Y (Minat Berwirausaha Pada Bidang Otomotif) ... 62
4.4 Uji Reliabilitas ... 63
4.5 Data Proses Pembelajaran Kewirausahaan ... 64
4.6 Data Nilai UAS Pembelajaran Kewirausahaan ... 65
4.7 Distribusi Frekuensi hasil Akhir Pembelajaran Kewirausahaan ... 66
4.8 Nilai Kategori Kecenderungan Pembelajaran Kewirausahaan ... 66
4.9 Distribusi Frekuensi Minat Berwirausaha Pada Bidang Otomotif ... 68
4.10 Data Minat Berwirausaha Pada Bidang Otomotif ... 68
4.11 Uji Normalitas ... 69
(10)
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
v
4.13 Regresi Linear Sederhana ... 70
4.14 Korelasi Person ... 72
4.15 Keberartian Regresi Sederhana ... 72
4.16 Uji Signifikan Koefisien Korelasi ... 73
DAFTAR GAMBAR 2.1 Kerangka Pemikiran ... 38
2.2 Paradigma Penelitian ... 39
(11)
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vi
DAFTAR GRAFIK
4.1 Persentase Proses Pembelajaran Kewirausahaan ... 64
4.2 Persentase Nilai Uas Pembelajaran Kewirausahaan ... 65
4.3 Persentase Pembelajaran Kewirausahaan ... 67
(12)
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
vii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian ...84
2. Angket Penelitian ...88
3. Tabel Hasil Pengolahan Data Angket Uji Coba...94
4. Tabel Hasil Pengolahan Data Angket Penelitian ...96
5. Tabel Hasil Pengolahan Data Menggunakan MSI ...100
6. Nilai UAS Kewirausahaan ...104
7. Analisis Data ...105
8. Perhitungan Nilai Uji Kecenderungan ...110
9. Surat Penunjukkan Dosen Pembimbing Skripsi. ...114
10.Surat Keterangan Judgemen Instrumen ...118
11.Undangan Seminar I Skripsi ...119
12.Berita Acara Seminar I Skripsi ...120
13.Surat Rujukan Penelitian ...121
14.Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ...122
(13)
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
viii
16.Berita Acara Seminar II Skripsi ...124 17.Data Penelusuran Tamatan SMK Negeri 8 Bandung ...125 18.Lembar Bimbingan Skripsi ...127
(14)
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan yang bertujuan menyiapkan peserta didiknya untuk menjadi tenaga kerja yang terampil dan mengutamakan kemampuan untuk melaksanakan pekerjaan tertentu. Hal ini sesuai dengan tujuan khusus yang ada dalam kurikulum Tingkat Kesatuan Pendidikan SMK yang menyebutkan bahwa, “SMK bertujuan untuk: (1) menyiapkan peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah sesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya, (2) membekali peserta didik agar mampu memilih karier, ulet dan gigih dalam berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, (3) membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni agar mampu mengembangkan diri di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi, (4) membekali peserta didik dengan kompetensi kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilih”.
Salah satu SMK unggulan di bandung, yakni SMK N 8 Bandung merupakan salah satu SMK yang memiliki kompetensi khusus di bidang otomotif. Guna mendukung tujuan khusus dalam KTSP SMK, SMK N 8 Bandung memiliki tujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya. Adapun visi dari sekolah SMK N 8 Bandung ini adalah menjadi Sekolah Unggulan yang menghasilkan tamatan berkualitas, sebagai mekanik/tenaga
(15)
2
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kerja yang kompeten, wirausahawan yang sukses dan melanjutkan ke perguruan tinggi melalui pengembangan IPTEK dan IMTAQ.
Berdasarkan pernyataan tersebut, sudah jelas bahwa SMK N 8 Bandung adalah sekolah yang mendidik siswanya agar setelah lulus nanti bisa menjadi tenaga kerja yang kompeten, wirausahawan yang sukses dan melanjutkan ke perguruan tinggi. Menurut wakasek kesiswaan SMK N 8 Bandung yaitu Dra. Rachmi Krisdiana menyatakan bahwa standar tingkatan lulusan SMK N 8 Bandung tidak dihitung menggunakan persentase, tapi prioritas utama lulusannya adalah yang pertama untuk bekerja, yang kedua wirausaha dan terakhir adalah untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi. Jika dilihat dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa siswa lebih diutamakan untuk bekerja dan berwirausaha dibandingkan dengan melanjutkan kuliah.
Ketercapaian tujuan dan visi dari SMK N 8 Bandung akan terlihat dengan sejauh mana lulusan bisa bekerja, berwirausaha dan melanjutkan kuliah dengan baik. Adapun tabel di bawah ini menjelaskan data penelusuran lulusan SMK N 8 Bandung dalam kurun waktu tiga tahun terakhir:
Tabel 1.1
Data Penelusuran Tamatan SMK Negeri 8 Bandung No Tahun
Pelajaran
Jumlah Lulusan
Penelusuran Lulusan DU/DI dan
Instansi Pemerintah
Lanjut ke
Perguruan Tinggi Wirausaha
1 2009/2010 456 309 68% 113 25% 34 7%
2 2010/2011 476 319 67% 119 25% 38 8%
3 2011/2012 493 315 64% 102 21% 76 15%
Rata-rata 475 66% 24% 10%
(16)
3
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tabel data penelusuran tamatan SMK Negeri 8 Bandung diatas, bahwa SMK Negeri 8 Bandung yang tiap tahunnya meluluskan sekitar rata-rata 475 siswa dan kebanyakan lulusan dari sekolah ini adalah bekerja di instansi pemerintah dengan jumlah rata-rata 66%, meneruskan ke perguruan tinggi 24%, berwirausaha 10%. Hal ini menunjukan bahwa lulusan yang berwirausaha di sekolah tersebut masih rendah dibandingkan dengan yang bekerja di instansi pemerintah ataupun melanjutkan ke perguruan tinggi.
Melihat kenyataan yang dihadapi tersebut, terdapat kesenjangan antara harapan dengan kenyataan, dimana harapannya adalah lulusan sekolah seharusnya lebih banyak yang berwirausaha dibandingkan dengan yang melanjutkan ke perguruan tinggi. Kenyataan yang terjadi lulusan dari SMK N 8 Bandung lebih banyak yang melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi dibandingkan dengan yang berwirausaha. Permasalahan tersebut perlu diatasi dengan menggunakan sebuah solusi. Salah satu caranya adalah dengan menyelenggarakan pendidikan kewirausahaan di sekolah yang diwujudkan dengan adanya mata pelajaran kewirausahaan dalam kurikulum sekolah.
Tujuan dari adanya pembelajaran kewirausahaan yang termuat dalam kurikulum SMK Negeri 8 bandung adalah supaya siswa dapat memiliki berbagai kemampuan sebagai berikut, yaitu: “(1) memahami dunia usaha dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang terjadi di lingkungan masyarakat, (2) berwirausaha dalam bidangnya, (3) menerapkan perilaku kerja prestatif dalam kehidupannya, (4) Mengaktualisasikan sikap dan perilaku wirausaha”.
Pembelajaran kewirausahaan memiliki beberapa standar kompetensi lulusan, adapun standar kompenetensi lulusan dalam pembelajaran kewirausahaan di SMK Negeri 8 Bandung yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut: (1) Mampu mengidentifikasi kegiatan dan peluang usaha dalam kehidupan sehari-hari, (2) Menerapkan sikap dan perilaku wirausaha dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan
(17)
4
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
masyarakatnya, (3) memahami sendi-sendi kepemimpinan dan mampu menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta menerapkan perilaku kerja prestatif, (4) Mampu merencanakan sekaligus mengelola usaha kecil atau mikro dalam bidangnya.
Berdasarkan tujuan dan standar kompetensi lulusan pembelajan kewirausarahaan di SMK Negeri 8 Bandung tersebut, bisa diartikan bahwa sejak awal masuk SMK, siswa sudah diarahkan agar mempunyai keinginan dan minat untuk berwirausaha. Salah satu yang menjadi parameter tujuan dan standar kompetensi lulusan tersebut tercapai adalah dari nilai akhir yang diperoleh siswa itu sendiri. Berikut data nilai raport mata pelajaran kewirausahaan di SMK negeri 8 Bandung tahun ajaran 2013/2014.
Tabel 1.2
Nilai Raport Mata Pelajaran Kewirausahaan SMK Negeri 8 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014 No. Kelas
Jumlah Peserta Didik
KKM
Nilai Raport
Memenuhi Tidak
Memenuhi Jumlah (%) Jumlah (%)
1. X 213
75
156 73,24 57 26,76
2. XI 245 193 78,77 52 21,22
3. XII 250 179 71,02 71 28,40
Jumlah 708 - 531 75% 177 25%
Sumber : Rekapitulasi Nilai Raport Mata Pelajaran kewirausahaan Tahun Ajaran 2013/2014 SMK Negeri 8 Bandung.
Data di atas menunjukkan bahwa siswa SMK Negeri 8 Bandung sebanyak 25% memperoleh nilai raport mata pelajaran kewirausahaan di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM). Hal ini menunjukan bahwa tujuan dan standar kompetensin lulusan dari mata pelajaran kewirausahaan belum terpenuhi. Rendahnya nilai raport kewirausahaan yang di alami siswa ini merupakan salah satu faktor yang
(18)
5
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mempengaruhi kurangnya minat berwirausaha siswa di SMK Negeri 8 Bandung. Hal ini sesuai dengan pendapat Suryana (2003:47) yang menyatakan bahwa:
Salah satu faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha adalah faktor internal yang terdiri dari kemampuan afektif dan kemampuan kognitif. Kemampuan afektif mencakup sikap, nilai, aspirasi, perasaan dan emosi yang semuanya bergantung pada lingkungan yang ada. Sedangkan kemampuan kognitif adalah pengetahuan mengenai kewirausahaan yang tercemin melalui proses dan hasil pembelajaran kewirausahaan.
Berdasarkan pendapat tersebut, dapat diartikan bahwa salah satu faktor yang menjadi penyebab rendahnya lulusan SMK Negeri 8 Bandung yang berwirausaha adalah karena rendahnya nilai raport kewirausahaan yang dialami siswa. Nilai ini dapat menunjukkan minat siswa dalam mempelajari kewirausahaan, yang akhirnya dengan minat terhadap pembelajaran kewirausahaan ini akan mendorong siswa untuk mau terjun secara langsung dalam berwirausaha.
Menurut Iskandar (2001:9) mengemukakan minat wirausaha adalah:
Kesediaan untuk bekerja keras dan tekun untuk mencapai kemajuan usahanya, kesediaan untuk menanggung risiko berkaitan dengan tindakan berusaha yang dilakukannya, bersedia menempuh jalur dan cara baru, kesediaan hidup hemat, kesediaan belajar dari kegagalan yang dialami.
Melalui proses belajar di lingkungan sekolah, minat dapat diperoleh dan ditumbuhkan. Hal ini sesuai dengan pendapat yang dikemukakan oleh Karno (1986:5) “Proses identifikasi dan proses belajar turut membentuk minat, maka kegiatan belajar di sekolah pun dapat mempengaruhi pertumbuhan minat”. Pernyataan tersebut bisa diartikan bahwa pembelajaran kewirausahaan di sekolah seharusnya bisa menumbuhkan minat berwirausaha, namun dilihat dari lulusan SMK Negeri 8 Bandung masih sedikit yang berwirausaha, itu berarti bahwa pembelajaran kewirausahaan di sekolah ini belum bisa menumbuhkan minat siswa untuk berwirausaha.
Sehubungan dengan adanya latar belakang yang telah dipaparkan, maka penulis merasa tertarik melakukan penelitian tentang pengaruh pembelajaran
(19)
6
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa kelas XII SMKN 8 Bandung di bidang otomotif yang dituangkan dalam judul penelitian “Kontribusi Pembelajaran Kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif” (Studi Kasus Pada Siswa Kelas XII Teknik Sepeda Motor di SMK N 8 Bandung).
B.Identifikasi Masalah
Tujuan diadakan suatu identifikasi masalah dalam suatu penelitian adalah untuk memperjelas kemungkinan permasalahan yang timbul dalam penelitian. Berdasarkan uraian dari latar belakang, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Rendahnya lulusan SMK Negeri 8 bandung yang berwirausaha dibandingkan dengan yang melanjutkan bekerja dan sekolah ke perguruan tinggi.
2. Pembelajaran kewirausahaan di SMK N 8 Bandung belum bisa menumbuhkan minat siswa untuk berwirausaha.
3. Sebanyak 25% siswa SMK Negeri 8 Bandung kompetensi keahlian Teknik Sepeda Motor memperoleh nilai raport mata pelajaran kewirausahaan di bawah KKM. C.Rumusan Masalah
Suharsimi Arikunto (1990:30) berpendapat bahwa: “Perumusan masalah merupakan langkah suatu problematika penelitian dan merupakan bagian pokok dari kegiatan penelitian”. Adapun perumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana gambaran pembelajaran kewirausahaan di SMK Negeri 8 Bandung? 2. Bagaimana gambaran mengenai tingkat minat berwirausaha siswa di SMK Negeri
8 Bandung dalam bidang otomotif?
3. Bagaimana kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa di SMK Negeri 8 Bandung?
(20)
7
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D.Pembatasan Masalah
Agar permasalahan yang diteliti tidak terlalu luas ruang lingkupnya serta terarah kepada tujuan yang akan dicapai, maka penulis membatasi permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Pembelajaran Kewirausahaan dibatasi pada proses belajar dan hasil belajar mata pelajaran kewirausahaan.
2. Minat dibatasi pada ketertarikan siswa untuk menjadi seorang wirausaha serta adanya sikap dan wawasan kewirausahaan dalam diri siswa.
3. Minat berwirausaha di bidang otomotif yang diteliti adalah minat yang ditinjau dari kecenderungan siswa yang merasa tertarik untuk melakukan kegiatan perintisan usaha di bidang otomotif setelah melaksanakan proses pembelajaran kewirausahaan yang tercermin dalam indikator-indikator minat berwirausaha yang muncul.
E.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk memperoleh gambaran mengenai pembelajaran kewirausahaan siswa di SMK Negeri 8 Bandung.
2. Untuk memperoleh gambaran mengenai minat berwirausaha siswa di SMK Negeri 8 Bandung dalam bidang otomotif.
3. Untuk mengetahui besarnya kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa di SMK Negeri 8 Bandung.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memiliki manfaat sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis:
(21)
8
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi peneliti lain serta masyarakat luas dalam mengembangkan bidang kajian sejenis, khususnya bidang pembelajaran kewirausahaan.
2. Manfaat praktis:
a. Bagi lembaga pendidikan kejuaraan penelitian ini diharapkan memberikan informasi yang bermanfaat untuk mengambil kebijakan dalam peningkatan minat berwirausaha setelah lulus sekolah.
b. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pentingnya pembelajaran kewirausahaan guna meningkatkan minat berwirausaha sehingga para siswa dapat menjadi seorang wirausaha setelah lulus dan tidak tergantung sebagai pencari kerja bahkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
G.Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan berperan sebagai pedoman penulis agar dalam penulisan skripsi ini lebih terarah, maka perlu dilakukan pembagian penulisan ke dalam beberapa bab, sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN berisi mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA berisi landasan teori penelitian yang meliputi teori yang mendukung, kerangka pemikiran dan hipotesis.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN berisi mengenai objek penelitian, metode penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional, teknik pengumpulan data; pengujian instrumen penelitian; teknik analisis data dan pengujian hipotesis.
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN berisi mengenai penjelasan deskripsi data, analisis data, hasil pengujian hipotesis dan pembahasan penelitian.
(22)
9
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN berisi hasil penelitian yang disimpulkan dan sekaligus diberikan saran-saran yang perlu diperhatikan.
(23)
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penulis dalam penelitian ini mengambil lokasi di salah satu sekolah Menengah Kejuruan Negeri di kabupaten Bandung tepatnya di SMKN 8 Bandung yang beralamat di Jl. Kliningan no 31 Bandung. SMKN 8 Bandung memiliki 3 jurusan bidang keahlian otomotif yaitu Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Sepeda Motor (TSM) dan Teknik Pembentukan Bodi Otomotif (TPBO). Penulis memilih SMKN 8 Bandung dikarenakan pada saat penelitian awal penulis menemukan suatu permasalahan di sekolah tersebut yang dimana sekarang diangkat menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini.
2. Populasi Penelitian
Menurut Arikunto (2006: 130) menyatakan bahwa “populasi adalah seluruh
subjek penelitian”. Sementara itu, menurut Sudjana (2005: 6) menjelaskan bahwa
“populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil menghitung maupun
pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.”
Berdasarkan pernyataan tersebut, maka populasi yang diambil oleh peneliti dalam penelitian ini adalah peserta didik dengan Kompetensi Keahlian Teknik Sepeda Motor di SMK Negeri 8 Bandung kelas XII yaitu sebanyak 250 siswa.
(24)
42
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Arikunto (2006: 131) menjelaskan bahwa “sampel adalah sebagian atau wakil pupulasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila peneliti bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel.”
Sampel adalah bagian dari jumlah populasi dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Kesimpulan yang diambil dari sampel tersebut akan diberlakukan untuk populasi, oleh karena itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili. (Sugiyono, 2010 :118).
Adapun untuk menentukan jumlah sampel, maka digunakan rumus Slovin sebagai berikut:
� = �
1 +��2 Keterangan :
n = ukuran sampel N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
(Riduwan, 2004: 65) Berdasarkan rumus Slovin di atas, maka dalam penelitian ini diperoleh sampel sebagai berikut :
�
=
2501+250 (0,10)2
=
250 1+250 (0,01)
�= 250 3,46
�= 71,43≈ 71
Berdasarkan perhitungan di atas, maka ukuran sampel minimal dalam penelitian ini adalah 71 orang.
Tabel 3.1
Perhitungan dan Distribusi Sampel Siswa
(25)
43
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1 XII TSM 1 37 �� = 37
250 x 71 11
2 XII TSM 2 37 �� = 37
250 x 71 11
3 XII TSM 3 36 �� = 36
250 x 71 10
4 XII TSM 4 35 �� = 35
250 x 71 10
5 XII TSM 5 36 �� = 36
250 x 71 10
6 XII TSM 6 36 �� = 36
250 x 71 10
7 XII TSM 7 33 �� = 33
250 x 71 9
Jumlah 250 - 71
Teknik penentuan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode simple random sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang tiap unsur pembentuk populasi diberi kesempatan yang sama untuk terpilih menjadi sampel. B. Metode Penelitian
Metode Penelitian adalah cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif verifikatif. Arikunto (2010:3) mengatakan bahwa penelitian deskriptip adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian deskriptip merupakan penelitian yang paling sederhana dibandingkan
(26)
44
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dengan penelitian-penelitian yang lain, karena dalam penelitian ini peneliti tidak melakukan apa-apa terhadap objek atau wilayah penelitian. Penelitian ini penulis hanya memotret apa yang terjadi pada diri objek atau wilayah yang ditelti, kemudian memaparkan apa yang terjadi dalam bentuk laporan secara lugas. Sedangkan penelitian verifikatif menurut Arikunto (2006:8) merupakan:
Penelitian yang bertujuan mengecek hasil penelitian lain inilah yang diberi nama verifikatif. Penelitian verifikatif dimaksudkan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka metode penelitian yang cocok untuk digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif verifikatif. Melalui metode penelitian deskriptif dapat diperoleh deskripsi mengenai pembelajaran kewirausahaan dan minat berwirausaha siswa. Sedangkan penelitian verifikatif bertujuan untuk menguji apakah pembelajaran kewirausahaan memiliki kontribusi terhadap minat berwirausaha siswa.
C. Definisi Operasional
Menurut Arikunto (2010:161) variabel adalah objek penelitian, sedangkan menurut Sugiyono (2011:38), variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Kontribusi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) artinya adalah sumbangan. Berdasarkan hal tersebut maka pengertian kontribusi pada penelitian kali ini adalah sumbangan dari variabel X terhadap variabel Y yaitu sumbangan atau dukungan pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha.
(27)
45
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Variabel bebas (X) independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbul variabel dependen (terikat). Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah pembelajaran kewirausahaan. 3. Variabel Terikat (Y) Dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah minat brwirausaha.
Penjelasan variabel-variabel tersebut dapat dilihat dalam tabel operasional variabel sebagai berikut:
Tabel 3.2
Operasional Variabel Penelitian
Konsep Variabel Aspek yang Diungkap Indikator Pembelajaran kewirausahaan
yang diungkap dalam
penelitian ini adalah pada proses belajar mata pelajaran kewirausahaan dan hasil belajar mata pelajaran kewirausahaan. Adapun proses belajar pada penelitian ini adalah yang mengacu kepada keterampilan yang akan dikUASai siswa yang tertuang dalam
prinsip-prinsip pembelajaran.
Sedangkan hasil belajar pada penelitian ini adalah nilai UAS mata pelajaran kewirausahaan.
Pembelajaran Kewirausahaan
(variabel X)
1. Proses Pembelajaran Kewirausahaan
2. Hasil belajar kewirausahaan
1. Tingkat Perhatian dan motivasi siswa terhadap pembelajaran kewirausahaan 2. Tingkat keaktifan siswa dalam
pembelajaran kewirausahaan.
3. Tingkat Pengalaman langsung siswa dalam praktek berwirausaha
4. Pengulangan materi pada proses pembelajaran kewirausahaan 5. Tantangan yang dialami siswa dalam
proses pembelajaran kewirausahaan 6. Tingkat balikan dan penguatan yang
dialami siswa dalam proses pembelajaran kewirausahaan
Data diperoleh dari nilai UAS siswa pada mata pelajaran kewirausahaan (dokumen)
Yang dimaksud dengan minat berwirausaha pada penelitian ini yaitu minat siswa terhadap keinginan berwirausaha setelah
melaksanakan proses
pembelajaran kewirausahaan dan menerima hasil belajar
Minat Berwirausaha
(Variabel Y)
1. Keingintahuan
2. Perasaan Senang
3. Berorientasi ke masa depan
Adanya keingintahuan tentang kegiatan perintisan usaha di bidang otomotif
Mempunyai perasaan senang untuk terlibat dalam kegiatan perintisan usaha di bidang otomotif
Berorientasi ke masa depan terhadap apa yang dipelajari tentang kegiatan yang berhubungan
(28)
46
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kewirausahaan
4. kesungguhan
dalam bidang otomotif
Memiliki kesungguhan untuk terlibat dalam pengembangan minat terhadap kegiatan perintisan usaha di bidang otomotif
D. Teknik pengumpulan data
Adapun untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Angket
Teknik angket merupakan teknik pengumpulan data dengan menyerahkan daftar pertanyaan untuk diisi sendiri oleh responden atau untuk mengumpulkan informasi dan data dengan mengajukan pertanyaan secara tertulis dan dijawab secara tertulis pula.
Instrumen penelitian ini digunakan sebagai alat bantu dalam melaksanakan penelitian, dalam penyusunan sebuah instrumen diperlukan kisi-kisi instrumen dimana kisi-kisi digunakan untuk menjabarkan konsep yang menjadi pusat perhatian dalam lingkup masalah dan tujuan penelitian ke dalam dimensi-dimensi yang dapat diukur.
Pernyataan yang disusun dalam angket didasarkan pada aspek-aspek yang berhubungan dengan variabel penelitian, yaitu proses pembelajaran kewirausahaan dan minat berwirausaha pada bidang otomotif. Kriteria penilaian kuesioner (angket) dengan menggunakan skala likert dengan menjabarkan variabel menjadi dimensi dimensi dapat dijabarkan lagi menjadi indikator-indikator yang dapat diukur sehingga data dijadikan titik tolak dalam pembuatan instrumen berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden.
(29)
47
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cara penilaian kuesioner dengan mengacu pada skala likert berdasarkan masing-masing variabel yang diukur, dapat dilihat di bawah ini:
a. Jawaban instrument penelitian yang berkenan dengan pernyataan-pernyataan proses pembelajaran kewirausahaan.
Tabel 3.3
Skala Penilaian Instrumen Proses Pembelajaran Kewirausahaan
No Pilihan Jawaban Bobot Nilai
Positif Negatif
1 Selalu 5 1
2 Sering 4 2
3 Kadang-kadang 3 3
4 Jarang 2 4
5 Tidak Pernah 1 5
b. Jawaban instrumen penelitian yang berkenan dengan pernyataan-pernyataan mengenai minat berwirausaha siswa pada bidang otomotif.
Tabel 3.4
Skala Penilaian Instrumen Minat Berwirausaha Pada Bidang Otomotif
No Pilihan Jawaban Bobot Nilai
Positif Negatif
1 Sangat Setuju (SS) 5 1
2 Setuju (S) 4 2
3 Ragu-ragu (R) 3 3
4 Tidak Setuju (TS) 2 4
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1 5
Instrumen penelitian digunakan langsung untuk mendapatkan data dari sumber data, sebelumnya instrumen penelitian harus diadakan pengujian terlebih dahulu, hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesesuaian isi dari kuesioner (angket) terhadap masalah yang sedang diteliti dan mengetahui tingkal validitas dan reliabilitas instrumen tersebut, sehingga penelitian dapat memberikan gambaran atau
(30)
48
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hasil yang dapat dipercaya serta dapat dipertanggungjawabkan. Adapun untuk kisi-kisi dan angketnya dapat dilihat pada lampiran halaman 82-91.
2. Studi Literatur
Studi kepustakaan dilakukan untuk membaca naskah dalam bentuk buku, catatan, dan sumber informasi lain yang berhubungan dengan konsep dan pembahasan yang diteliti.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan memanfaatkan informasi-informasi yang berupa laporan, catatan, serta dokumen dari lembaga yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Hasil belajar kewirausahaan siswa kompetensi keahlian Teknik Sepeda Motor SMK Negeri 8 Bandung dapat dilihat dengan menggunakan dokumen nilai UAS pembelajaran kewirausahaan tahun ajaran 2013/2014 dari wali kelas. Adpaun untuk lebih jelasnya nilai UAS pembelajaran kewirausahaan dapat dilihat pada lampiran halaman 102.
E. Teknik Pengujian Instrumen Penelitian
Teknik pengujian validitas instrument dalam penelitian ini menggunakan teknik pengujian validitas konstrak (construct validity). Instrumen yang akan dipergunakan dalam penelitian ini diuji terlebih dengan menggunakan pendapat ahli (judgment experts). dalam hal ini setelah instrument dikontstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Setelah pengujian konstrak dari ahli selesai, maka diteruskan dengan uji coba instrument dengan tujuan untuk mengetahui instrument tersebut bisa dipergunakan atau tidak dalam penelitian ini.
(31)
49
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Sukardi (2009: 31) berpendapat bahwa “validitas merupakan derajat
yang menunjukkan dimana suatu tes mengukur apa yang hendak diukur. Suatu instrumen evalUASi dikatakan valid apabila instrument yang digunakan dapat
mengukur apa yang hendak diukur.”
Hal senada dijelaskan Arikunto (2006 : 168) bahwa “validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi.
Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah”.
Rumus yang digunakan untuk menguji validitas adalah Pearson Product Moment seperti berikut:
� = � � � − � . �
�. �2− � 2 . �.
�2− � 2
Keterangan :
xy
r = Indeks korelasi
Xi = Jumlah skor X
Yi = Jumlah skor Y
XiYi = Jumlah skor X dan Yn = Jumlah responden (Arikunto, 2006 : 170)
Setelah harga koefisien korelasi (rxy) diperoleh, selanjutnya disubstitusikan
ke rumus uji t, yaitu :
2 12 r n r t
(Sudjana, 2002 : 380)
keterangan :
t = Uji signifikasi korelasi r = Koefisien korelasi
(32)
50
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Uji validitas ini dilakukan pada setiap item angket dengan kriteria pengujian item adalah jika thitung > ttabel pada taraf kepercayaan 95% (taraf signifikan 5%) dan
dk = n - 2, maka item soal tersebut dinyatakan valid. Sedangkan apabila thitung < ttabel
pada taraf kepercayaan 95% (taraf signifikan 5%), maka item soal tersebut tidak valid.
Cara-cara yang dijelaskan di atas adalah cara yang dilakukan secara manual, sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan program Excel untuk membantu perhitungan validitas. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan uji validitas pada Microsoft excel adalah sebagai berikut:
a. Input Data Angket Ke MS. Excel (1-71 Responden)
b. Jumlahkan semua skor item Pertanyaan sehingga diperoleh nilai total. c. Hitung Koefisien Korelasi (r.xy)
d. Menyimpulkan Hasil Uji Koefisien Korelasi Angket e. Uji signifikasi korelasi (Th)
2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian
Arikunto S (2006:178) Mengemukakan mengenai “reliabilitas merujuk pada
satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukkan pada tingkat keterandalan sesuatu, reliabel artinya dapat dipercaya, jadi
dapat diandalkan”.
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Alpha Cronbach, dengan langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mencari varian tiap butir
�
=
2− 2
�
(33)
51
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan:
σba = Harga varian total Σx2
= Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item
(Σx2
) = Jumlah skor seluruh responden dari setiap item N = Jumlah responden
b. Menghitung varian total
�
�=
2− 2
�
� (Arikunto S, 2006:184)
Keterangan:
σba = Harga varian total Σx2
= Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item
(Σx2
) = Jumlah skor seluruh responden dari setiap item N = Jumlah responden
c. Menghitung reliabilitas instrumen dengan menggunakan rumus Alpha
�
11=
�−�11
−
��2� (Arikunto S, 2006:196) Keteranganr11 = Reliabilitas angket
k = Banyak item/butir angket
Σ σb2 = Harga varian item σ2t
= Harga varian total
d. Langkah selanjutnya “setelah diperoleh nilai rxy selanjutnya dikonsultasikan
dengan nilai rtabel dengan taraf siginifikan 5%. Jika didapatkan nilai rxy > rtabel,
maka butir soal instrumen dapat dikatakan reliable, tetapi sebaliknya jika didapatkan nilai rxy < rtabel , maka butir soal instrumen dapat dikatakan tidak reliabel”. (Arikunto, 2006:147).
Cara-cara yang dijelaskan di atas adalah cara yang dilakukan secara manual, sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan program Excel untuk membantu perhitungan validitas. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan uji reliabilitas pada Microsoft excel adalah sebagai berikut:
(34)
52
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Data Hasil Validasi Digunakan Selanjutnya Untuk Uji Reliabilitas (1-71 Responden)
b. Mencari Varian Tiap Butir c. Mencari Varian Total
d. Menghitung Reliabilitas Instrumen e. Menyimpulkan Hasil Uji
F. Teknik Analisis Data
1. Langkah-langkah Analisis Data
Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan untuk menguji hipotesis dan rumusan masalah yang diajukan. Prosedur analisis data dapat ditempuh melalui beberapa langkah yakni sebagai berikut:
a. Menghitung dan memeriksa kelengkapan kebenaran data yang diperoleh dari dokumentasi maupun lembar jawaban angket yang telah diisi responden. b. Memberi skor pada variabel bebas (X) pembelajaran kewirausahaan dan
variabel (Y) yakni minat berwirausaha siswa dalam bidang otomotif.
c. Mengubah data angket proses pembelajaran kewirausahaan dan minat berwirausaha dari skala ordinal menjadi skala interval menggunakan Method of Succesive Interval (MSI).
d. Memeriksa kondisi distribusi data
Kondisi distribusi data dibuat berdasarkan data frekuensi pada tabel distribusi frekuensi, sedangkan untuk perhitungan nilai kecenderungan menggunakan batasan-batasan berdasarkan Djemari (2008:123) sebagai berikut:
Sangat rendah = X < Mi – 1,5 SDi;
Rendah = Mi –1,5 SDi ≤ X < Mi – 0,5 SDi Sedang = Mi –0,5 SDi ≤ X < Mi + 0,5 SDi Tinggi = Mi + 0,5 SDi ≤ X <Mi + 1,5 SDi
(35)
53
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sangat tinggi = X ≥ Mi + 1,5 SDi
Dimana:
Mi (nilai rata-rata ideal) = ½ (nilai tertinggi + nilai terendah) SDi (Standar deviasi ideal) = 1/6 (nilai tertinggi – nilai terendah) 2. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dimaksudkan untuk mendeteksi apakah data yang akan digunakan sebagai pangkal tolak pengujian hipotesis merupakan data empirik yang memenuhi hakikat naturalistik. Hakikat naturalistik menganut faham bahwa penomena (gejala) yang terjadi di alam ini berlangsung secara wajar dan dengan kecenderungan berpola.
Adapun langkah-langkah untuk mencari normalitas suatu data adalah sebagai berikut:
a. Membuat tabel dengan aturan Sturges dengan memperhatikan tabel di bawah ini.
Tabel 3.5
Persiapan Uji Normalitas Interval f
in
X Z i Lo Li li 2
Jumlah
b. Menentukan rentang dengan rumus: Xb
Xa
R dimana : Xa = Data terbesar Xb = Data terkecil c. Menentukan banyaknya kelas interval (i) dengan rumus: i13,3.logn
(36)
54
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Menghitung jumlah kelas interval dengan rumus: i
R
P
dimana : R = Rentang i = Banyak kelas
Berdasarkan data tersebut, kemudian dimasukan ke tabel distribusi frekuensi.
e. Menghitung rata-rata
x dengan rumus:
i i i f x f x .dimana : f = Jumlah frekuensi i
i
x = Data tengah-tengah dalam interval f. Menghitung standar deviasi (S) dengan rumus:
1 2 2 n n x f x f nS i i i i
g. Tentukan batas bawah kelas interval
xin dengan rumus:
xin Bb0,5 kali desimal yang digunakan interval kelas. dimana : Bb = Batas bawah intervalh. Hitung nilai Z untuk setiap batas bawah kelas interval dengan rumus: i
S x x Z in i
i. Lihat nilai peluang Z pada tabel statistik, isikan pada kolom Li o. Harga x1 dan x selalu diambil nilai peluang 0,5000. n
j. Hitung lUAS tiap kelas interval, isikan pada kolom Li, contoh Li = Lo1-Lo2
k. Hitung frekuensi harapan
(37)
55
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
l. Hitung nilai 2 untuk tiap kelas interval dan jumlahkan dengan rumus:
i i i
e e
f 2
2
m. Lakukan interpolasi pada tabel 2 untuk menghitung p-value.
n. Kesimpulan kelompok data berdistribusi normal jika p-value > α = 0,05. (Widianingsih, 2007: 51-53)
Cara-cara yang dijelaskan di atas adalah cara yang dilakukan secara manual, sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan program SPSS 20.0 for Windows. untuk membantu perhitungan normalitas. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan uji normalitas pada SPSS 20.0 for Windows.adalah sebagai berikut:
a. Klik start-Program IBM SPSS Statistic 20
b. Pada data view, masukan data angket hasil olahan MSI berupa pembelajaran kewirausahaan dan minat berwirausaha
c. Klik data variabel view pada data editor.
d. Pada kolom name ganti variabel menjadi X dan Y
e. Pada kolom label isi dengan pembelajaran kewirausahaan dan minat berwirausaha.
f. Klik data view pada editor, ketikan data akan sesuai dengan variabelnya. g. Klik analize – descriptive statistic – explore
h. Pada Dependent list, masukan variabel pembelajaran kewirausahaan dan minat berwirausaha.
i. Klik plots lalu ceklis (√) normality plots with test j. Klik continue – OK
3. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas dimaksudkan untuk memberikan keyakinan bahwa sekumpulan data yang dimanipulasi dalam serangkaian analisis memang berasal dari
(38)
56
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
populasi yang tidak jauh berbeda keragamannya. Menurut Matondang (2010: 3) menjelaskan bahwa:
“pengujian homogenitas varians suatu kelompok data, dapat dilakukan gengan cara uji F dan uji Bartlett. Uji F digunakan untuk menguji homogenitas varians dari dua kelompok data, sedangkan untuk uji Bartlett digunakan untuk menguji homogenitas varians lebih dari dua kelompok data”.
Adapun Langkah-langkah uji homogenitas dengan metode Bartlet dalam Sudjana (2005: 261) sebagai berikut:
1) Menghitung varians tiap sampel
�� = � −1−1
2) Menghitung varians gabungan dari semua sampel
�2 = ��− 1 ��2
��− 1
3) Menghitung harga satuan B dengan rumus
�= log�2 �� − 1 4) Menghitung harga Chi-Kuadarat
2 = ln 10 � − �
�− 1 log��2
Keterangan:
X2 = Harga chi kuadarat Si2 = Varian tiap sampel S2 = Varian tiap gabungan N = Jumlah data masing-masing X1 = Nilai observasi
X = Nilai rata-rata
Kriteria uji: jika 2 hitung < 2 tabel (0,05) maka dapat dikatakan bahwa sampel yang diteliti adalah homogen.
Cara-cara yang dijelaskan di atas adalah cara yang dilakukan secara manual, sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan program SPSS 20.0 for Windows.
(39)
57
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk membantu perhitungan homogenitas. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan uji homogenitas pada SPSS 20.0 for Windows.adalah sebagai berikut:
a. Klik start-Program IBM SPSS Statistic 20
b. Pada data view, masukan data angket hasil olahan MSI berupa pembelajaran kewirausahaan dan minat berwirausaha
c. Klik data variabel view pada data editor.
d. Pada kolom name ganti variabel menjadi XY dan faktor
e. Pada kolom label isi dengan pembelajaran kewirausahaan dan minat berwirausaha.
f. Klik data view pada editor, ketikan data akan sesuai dengan variabelnya. g. Klik analize – compare means – one way anova
h. Pada Dependent list, masukan variabel pembelajaran kewirausahaan dan minat berwirausaha. Lalu masukan variabel faktor pada kotak faktor.
i. Klik options lalu ceklis (√) homogeneity of variance test j. Klik continue – OK
4. Uji Regresi Linear
Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y), maka analisis yang akan dipergunakan adalah model analisis regresi linier sederhana. Langkah-langkah yang ditempuh dalam pengujian regresi linear adalah sebagai berikut:
a) Menentukan persamaan regresi linear
Mengacu pada variabel penelitian ini bentuk persamaan regresi linier untuk variabel bebas dan terikat sebagai berikut:
Y = a + bx (Siregar S, 2005: 221) b) Menghitung jumlah kuadrat data yang diperlukan
(40)
58
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a.
n X X JK X x 2 2 2
b.
n Y Y JK Y y 2 2 2
c) Menghitung nilai a dan b
b =
2 2 i i n i i i i n (Siregar S, 2005: 200) d) Menentukan rata-rata variabel X
= n
x
(Siregar S, 2005: 22) e) Menentukan rata-rata variabel YY =
n y
a = breg t res reg JK JK Y Y JK n Y X Y X b Y Y JK
2 ^ 1 1 2 1 ^(Siregar S, 2005: 197)
f) Pengujian Regresi
res x JK JK n bt 2 (Siregar S, 2005: 221)
g) Pengujian Koefisien Regresi F = ) /( / i k n reg k reg JK JK
(Siregar S, 2005: 221)
Cara-cara yang dijelaskan di atas adalah cara yang dilakukan secara manual, sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan program SPSS 20.0 for Windows. untuk membantu perhitungan regresi linier. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan uji regresi linier sederhana pada SPSS 20.0 for Windows adalah sebagai berikut:
(41)
59
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Klik start-Program IBM SPSS Statistic 20
b. Pada data view, masukan data angket hasil olahan MSI berupa pembelajaran kewirausahaan dan minat berwirausaha
c. Klik data variabel view pada data editor.
d. Pada kolom name ganti variabel menjadi X dan Y
e. Pada kolom label isi dengan pembelajaran kewirausahaan dan minat berwirausaha.
f. Klik data view pada editor, ketikan data akan sesuai dengan variabelnya. g. Klik analize – regression – linier
h. Pada kotak dependent masukan variabel pembelajaran kewirausahaan dan pada kotak independent masukan variabel minat berwirausaha.
i. Klik OK
G. Pengujian Hipotesis 1. Uji Korelasi
Metode statistik yang digunakan adalah metode statistik parametrik. Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis korelasi, sebagai berikut :
a. Menghitung koefisien korelasi
Rumus yang digunakan adalah rumus koefisien korelasi product moment, sebagai berikut :
rxy =
2 2
2
2
. . Y Y n X X n Y X XY n
(Sudjana, 2002: 369) Keterangan :
X dan Y = Variabel X dan variabel Y rxy = Koefisien korelasi
(42)
60
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Menguji koefisien korelasi
Adapun rumus yang digunakan adalah rumus uji statistik t-student: t =
2
1 2
r n r
(Sudjana, 2002: 377)
Keterangan :
t = Uji signifikan r = Koefisien korelasi
n = Jumlah responden uji coba
Setelah didapat nilai t-student, kemudian dikonsultasikan dengan t-tabel. Apabila thitung > ttabel, maka hipotesis diterima dengan derajat kebebasan dk = n – 2.
Selanjutnya harga koefisien korelasi (rxy) diinterpretasikan pada indeks korelasi : 0,800 ≤ rxy ≤ 1,000 = Koefisien korelasi sangat tinggi
0,600 ≤ rxy < 0,800 = Koefisien korelasi tinggi 0,400 ≤ rxy < 0,600 = Koefisien korelasi sedang
0,200 ≤ rxy < 0,400 = Koefisien korelasi rendah tetapi ada 0,000 ≤ rxy < 0,200 = Koefisien korelasi sangat rendah
Cara-cara yang dijelaskan di atas adalah cara yang dilakukan secara manual, sedangkan pada penelitian ini penulis menggunakan program SPSS 20.0 for Windows. untuk membantu perhitungan korelasi. Adapun langkah-langkah yang dilakukan untuk melakukan uji korelasi pada SPSS 20.0 for Windows adalah sebagai berikut:
a. Klik start-Program IBM SPSS Statistic 20
b. Pada data view, masukan data angket hasil olahan MSI berupa pembelajaran kewirausahaan dan minat berwirausaha
c. Klik data variabel view pada data editor.
(43)
61
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Pada kolom label isi dengan pembelajaran kewirausahaan dan minat berwirausaha.
f. Klik data view pada editor, ketikan data akan sesuai dengan variabelnya. g. Klik analize – correlations – bivariate
h. Pada kotak Variabel masukan kedua variabel pembelajaran kewirausahaan dan variabel minat berwirausaha.
i. Ganti test of significance menjadi one tailed
j. Klik options, ceklis (√) means and standar deviations k. Klik continue – OK
2. Koefisien Determinasi
Koefisien korelasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel X terhadap variabel Y dalam persentase, maka digunakan rumus, sebagai berikut:
KD = rxy2 . 100% (Sugiyono, 2010:259)
dimana rxy = Koefisien korelasi
KD = koefisien determinasi
Harga koefisien determinasi (KD) yang diperoleh, diinterpretasikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.6
Interpretasi Nilai Koefisien Determinasi
Rumus Kategori
64% ≤ KD Pengaruh tinggi sekali
32% ≤ KD < 64% Pengaruh tinggi
16% ≤ KD < 32 % Pengaruh sedang
4% ≤ KD < 16% Pengaruh rendah
0% ≤ KD < 4% Pengaruh rendah sekali
(44)
62
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai koefisien determinasi pada penelitian ini dapat dilihat pada SPSS 20.0 for Windows dalam pengujian regresi linier, dimana nilai koefisien determinasi sudah tercantum disana.
(45)
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 79
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif siswa di SMK Negeri 8 Bandung. Berdasarkan analisis data dari temuan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran kewirausahaan di kalangan siswa kelas XII TSM SMK Negeri 8 Bandung tergolong ke dalam kategori cukup baik. Artinya secara umum keseluruhan siswa telah melaksanakan pembelajaran kewirausahaan dengan cukup baik. Hal ini sejalan dengan perolehan rata-rata skor angket proses pembelajaran kewirausahaan dan dokumentasi nilai pembelajaran kewirausahaan yang menyatakan bahwa siswa yang memperoleh skor cukup baik lebih banyak daripada siswa yang memperoleh skor yang lain.
2. Minat berwirausaha pada bidang otomotif di kalangan siswa kelas XII TSM SMK Negeri 8 Bandung tergolong ke dalam kategori sedang. Artinya secara umum keseluruhan siswa sudah mempunyai minat berwirausaha pada bidang otomotif, dimana minat tersebut berada dalam kategori sedang. Hal ini sejalan dengan perolehan skor angket yang menyatakan bahwa siswa memperoleh kategori sedang lebih banyak daripada siswa yang memperoleh kategori yang lain.
3. Terdapat kontribusi positif dan signifikan dari pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif di kalangan siswa kelas XII TSM SMK Negeri 8 Bandung. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,199 atau 19,9%. Artinya bahwa sumbangan kontribusi dari pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa sebesar 19,9%.
(46)
80
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran
Berikut rekomendasi-rekomendasi saran berdasarkan penelitian mengenai kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif siswa di SMK Negeri 8 Bandung.sebagai berikut:
1. Bagi Pihak Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak sekolah sebagai acuan untuk melihat tingkat pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif. Serta dapat dijadikan pedoman dalam proses pemberian bimbingan dalam menumbuhkan minat, terutama minat berwirausaha pada bidang otomotif setelah lulus sekolah.
2. Bagi Siswa
Siswa bisa mengetahui pentingnya berwirausaha, sehingga para siswa menjadi seorang wirausaha setelah lulus dan tidak tergantung sebagai pencari kerja bahkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini hanya meneliti faktor pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha, untuk itu diharapkan kelak bagi para peneliti bisa meneliti faktor-faktor lainnya yang bisa mempengaruhi minat berwirausaha yang tidak di bahas pada penelitian ini.
(47)
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
81
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, P.F (2013). Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa. Skripsi pada FPIPS UPI. Bandung:. Tidak diterbitkan.
Ating, T. (2004). Memahami kewirausahaan. Bandung: Armico.
Ciputra. (2007). Entrepreneurial Education To Solve Problem of Poverty and Unemployment in Indonesia. Bogor
Djamarah, S.B (2008). Psikologi Belajar Edisi 2. Jakarta: Rineka Cipta
Djemari, M. (2008). Pedoman khusus pengembangan Instrumen dan Penilain Ranah Kognitif. Jakarta: Badan Pendidikan Nasional.
Fathonah, N.A (2013). Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha siswa. Skripsi pada FPIPS UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.
Hasan, A dkk. (2001). Kamus besar bahasan Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995
Iskandar, B (2001). Kewirausahaan. Bandung: Sinar Baru.
Karno, T. O. (1986). Minat dan sikap siswa sma terhadap wirausaha dalam hubungannya dengan perlakuan orang tua dan pendidikan keterampilan di sekolah. Tesis pada FPIPS UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.
Nurgana, E. (1993). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Permadi.
Pribadi, B.A. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat Purwanto, I. (2002). Pengaruh Pelatihan Kerja Industri terhadap sikap
Kewirausahaan Siswa SMK Negeri 2 Majalengka. Tesis pada FPLS PPS. UPI. Bandung: tidak diterbitkan.
Purwanto, N (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Rahmat, J. (1986). Psikologi pendidikan. Bandung: Rosda Karya
(48)
82
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Riduwan. (2004). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Riyanto, Y (2010). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Grup Rohani, A (2010). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Shaleh, A. R. dan Wahab, A. M. (2004). Psikologi pendidikan Jakarta: Sinar Grafik.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta: Jakarta
SMK Negeri 8 Bandung. Dokumen I KTSP.
SMK Negeri 8 Bandung. Rekapitulasi Nilai Raport Mata Pelajaran Kewirausahaan Tahun ajaran 2013/2014
Siregar, E. dan Nara, H (2003). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia
Siregar, S. (2005). Statistik Terapan Untuk Penelitian. Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia.
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suherman, E. (2010). Desain Pembelajaran Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta Sukanda, N. (1999). Psikologi kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Sukardi, D, K. (1988). Pendidikan konseling dalam bimbingan karir. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Sukmadinata, N. S. (2009). Metode penelitian pendidikan. Remaja Romaskarya. Supriatna, N. (2012). Pengaruh Pembelajaran kewirausahaan dan pelatihan kerja
terhadap sikap kewirausahaan: studi Persepsional siswa SMK sekota Bandung. Tesis Pada FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan
Suryana. (2006). Kewirausahaan Pedoman Praktis: kiat dan proses menuju sukses. Jakarta: Salemba Empat
Sutrisno, H. (2004). Statistik 2. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM Syah, M. (2003). Psikologi belajar. Jakarta: Grafindo.
(49)
83
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Winkel W.S. (1983). Psikologi pendidikan dan evaluasi belajar. Jakarta: PT Gramedia.
(1)
62
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Nilai koefisien determinasi pada penelitian ini dapat dilihat pada SPSS 20.0 for Windows dalam pengujian regresi linier, dimana nilai koefisien determinasi sudah tercantum disana.
(2)
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
79
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif siswa di SMK Negeri 8 Bandung. Berdasarkan analisis data dari temuan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pembelajaran kewirausahaan di kalangan siswa kelas XII TSM SMK Negeri 8 Bandung tergolong ke dalam kategori cukup baik. Artinya secara umum keseluruhan siswa telah melaksanakan pembelajaran kewirausahaan dengan cukup baik. Hal ini sejalan dengan perolehan rata-rata skor angket proses pembelajaran kewirausahaan dan dokumentasi nilai pembelajaran kewirausahaan yang menyatakan bahwa siswa yang memperoleh skor cukup baik lebih banyak daripada siswa yang memperoleh skor yang lain.
2. Minat berwirausaha pada bidang otomotif di kalangan siswa kelas XII TSM SMK Negeri 8 Bandung tergolong ke dalam kategori sedang. Artinya secara umum keseluruhan siswa sudah mempunyai minat berwirausaha pada bidang otomotif, dimana minat tersebut berada dalam kategori sedang. Hal ini sejalan dengan perolehan skor angket yang menyatakan bahwa siswa memperoleh kategori sedang lebih banyak daripada siswa yang memperoleh kategori yang lain.
3. Terdapat kontribusi positif dan signifikan dari pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif di kalangan siswa kelas XII TSM SMK Negeri 8 Bandung. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,199 atau 19,9%. Artinya bahwa sumbangan kontribusi dari pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa sebesar 19,9%.
(3)
80
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Saran
Berikut rekomendasi-rekomendasi saran berdasarkan penelitian mengenai kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang
otomotif siswa di SMK Negeri 8 Bandung.sebagai berikut:
1. Bagi Pihak Sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak sekolah sebagai acuan untuk melihat tingkat pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif. Serta dapat dijadikan pedoman dalam proses pemberian bimbingan dalam menumbuhkan minat, terutama minat berwirausaha pada bidang otomotif setelah lulus sekolah.
2. Bagi Siswa
Siswa bisa mengetahui pentingnya berwirausaha, sehingga para siswa menjadi seorang wirausaha setelah lulus dan tidak tergantung sebagai pencari kerja bahkan dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini hanya meneliti faktor pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha, untuk itu diharapkan kelak bagi para peneliti bisa meneliti faktor-faktor lainnya yang bisa mempengaruhi minat berwirausaha yang tidak di bahas pada penelitian ini.
(4)
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
81
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Astuti, P.F (2013). Pengaruh Prestasi Belajar Mata Pelajaran Kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa. Skripsi pada FPIPS UPI. Bandung:. Tidak diterbitkan.
Ating, T. (2004). Memahami kewirausahaan. Bandung: Armico.
Ciputra. (2007). Entrepreneurial Education To Solve Problem of Poverty and Unemployment in Indonesia. Bogor
Djamarah, S.B (2008). Psikologi Belajar Edisi 2. Jakarta: Rineka Cipta
Djemari, M. (2008). Pedoman khusus pengembangan Instrumen dan Penilain Ranah Kognitif. Jakarta: Badan Pendidikan Nasional.
Fathonah, N.A (2013). Pengaruh Pembelajaran Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha siswa. Skripsi pada FPIPS UPI. Bandung: Tidak diterbitkan. Hasan, A dkk. (2001). Kamus besar bahasan Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 1995
Iskandar, B (2001). Kewirausahaan. Bandung: Sinar Baru.
Karno, T. O. (1986). Minat dan sikap siswa sma terhadap wirausaha dalam hubungannya dengan perlakuan orang tua dan pendidikan keterampilan di sekolah. Tesis pada FPIPS UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.
Nurgana, E. (1993). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: Permadi.
Pribadi, B.A. (2009). Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Dian Rakyat
Purwanto, I. (2002). Pengaruh Pelatihan Kerja Industri terhadap sikap Kewirausahaan Siswa SMK Negeri 2 Majalengka. Tesis pada FPLS PPS. UPI. Bandung: tidak diterbitkan.
Purwanto, N (2006). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
(5)
82
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Riduwan. (2004). Dasar-dasar Statistika. Bandung: Alfabeta.
Riyanto, Y (2010). Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Prenada Media Grup
Rohani, A (2010). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Shaleh, A. R. dan Wahab, A. M. (2004). Psikologi pendidikan Jakarta: Sinar Grafik.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor- Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta: Jakarta
SMK Negeri 8 Bandung. Dokumen I KTSP.
SMK Negeri 8 Bandung. Rekapitulasi Nilai Raport Mata Pelajaran Kewirausahaan Tahun ajaran 2013/2014
Siregar, E. dan Nara, H (2003). Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia
Siregar, S. (2005). Statistik Terapan Untuk Penelitian. Jakarta: PT.Gramedia Widiasarana Indonesia.
Sudjana, N. (2011). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Suherman, E. (2010). Desain Pembelajaran Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta
Sukanda, N. (1999). Psikologi kependidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
Sukardi, D, K. (1988). Pendidikan konseling dalam bimbingan karir. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sukmadinata, N. S. (2009). Metode penelitian pendidikan. Remaja Romaskarya.
Supriatna, N. (2012). Pengaruh Pembelajaran kewirausahaan dan pelatihan kerja terhadap sikap kewirausahaan: studi Persepsional siswa SMK sekota Bandung. Tesis Pada FPIPS UPI Bandung: tidak diterbitkan
Suryana. (2006). Kewirausahaan Pedoman Praktis: kiat dan proses menuju sukses. Jakarta: Salemba Empat
Sutrisno, H. (2004). Statistik 2. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM
(6)
83
Amri rahmatullah El-Khomaeni, 2014
Kontribusi pembelajaran kewirausahaan terhadap minat berwirausaha pada bidang otomotif
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Universitas Pendidikan Indonesia. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
Winkel W.S. (1983). Psikologi pendidikan dan evaluasi belajar. Jakarta: PT Gramedia.