ANALIS STRATEGI BLUE OCEAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING POT MEETS POP.

(1)

ANALIS STRATEGI BLUE OCEAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING POT MEETS POP

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian sidang Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen

RYAN ADITIOPRATAMA 0901924

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

2014

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI UNTUK UJIAN SIDANG

SKRIPSI

ANALISIS STRATEGI BLUE OCEAN DALAM MENINGKATKAN DAYA SAING POT MEETS POP

RYAN ADITIOPRATAMA 0901924

Disetujui dan disahkan oleh:

1. Pembimbing I

Dr. Hj. Ratih Hurriyati, M. P. NIP. 196802251993012001

2. Ketua Program Studi

Dr. Vanessa Gaffar, SE.AK, MBA NIP. 19740307 200212 2 001

Program Studi Manajemen Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pendidikan Indonesia 2012


(3)

ANALISIS STRATEGI BLUE OCEAN DALAM MENINGKATKAN DAYA

SAING POT MEETS POP

Oleh

Ryan Aditiopratama

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis

© 2014 Ryan Aditiopratama Universitas Pendidikan Indonesia

April 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(4)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Ryan Aditiopratama (0901924), Analisis Strategi Blue Ocean Dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets PopDi bawah bimbingan Dr. Hj. Ratih Hurriyati, M.P.

Perkembangan dunia usaha saat ini berlangsung sangat pesat, berbagai jenis usaha bermunculan meramaikan industri di Indonesia. Industri kreatif pada khususnya industri fesyen merupakan salah satu jenis usaha yang banyak bermunculan belakangan ini. Industri kreatif merupakan alternatif baru untuk mengatasi permasalahan ekonomi di Indonesia. Salah satu kota besar di Indonesia yaitu kota Bandung yang dikenal sebagai barometer perindustrian kreatif di Indonesia saat ini telah menyuguhkan berbagai pilihan industri kreatif. Salah satunya adalah industri denim atau jeans premium.

Untuk mendukung kinerja sebuah industri, maka sebuah strategi perlu dirumuskan guna mendapatkan hasil akhir yang memuaskan. Salah satu strategi yang diterapkan oleh salah satu industri kreatif dalam bidang fesyen premium yaitu Pot Meets Pop, adalah strategi blue ocean, yaitu sebuah strategi yang dimana pada tingkat persainganya sebuah industri yang bersangkutan berada pada zona yang aman dengan tingkat tekanan kompetisi yang rendah.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisa penerapan strategi blue ocean dalam meningkatkan daya saing Pot Meets Pop itu sendiri. Metode penilitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan snow ball sampling. Populasi penelitian ini adalah merupakan seluruh staff dan divisi yang berada dalam Pot Meets Pop, dan dengan menggunakan teknik purposive sampling dan snowball sampling didapatkan enam orang narasumber. Teknik analisis data menggunakan kerangka kerja dan alat analisis yang telah disajikan oleh blue ocean dan analisis five forces michael porter.

Hasil analisis dari penelitian ini menunjukan bahwa Pot Meets Pop memasuki kriteria blue ocean, dimana pot meets pop berada pada zona tenang dalam kompetisi, yang di analisis melalui berbagai alat analisis yang diantaranya adalah kerangka kerja empat langkah dan skema hapuskan-kurangi-tingkatkan ciptakan, kerangka kerja enam langkah, kanvas stretegi, peta pionner-migrator-settler, dan tiga tingkatan non konsumen. Selain itu diketahui pula bahwa posisi persaingan Pot Meets Pop berada dalam tingkat LOW yang di analisis dari porter’s five forces analysis.


(5)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kata Kunci : industri kreatif, blue ocean strategy

ABSTRACT

Ryan Aditiopratama (0901924), “Analysis of Blue Ocean Strategy to Improve

Competitiveness Of Pot Meets Pop” under the guidence of Dr. Hj. Ratih Hurriyatti. M.P.

The developement of the business world nowadays is take a place very rapidly. Any kind of business have sprung up to enliven the indutry in Indonesia. Creative industries in particular the fashion industry is one of many types of businesses that have sprung up lately. Creative industries is a new alternative to solve economic problems in Indonesia. One of the big cities in Indonesia, Bandung is known as a barometer of the creative industry in Indonesia is currently presenting a wide selection of creative industries. One is the industry of premium denim or jeans.

To support the performance of an industry, it is a strategy needs to be formulated in order to obtain a satisfactory of the result. One strategy adopted by one of the creative industries in the field of premium fashion Pot Meets Pop, is the blue ocean strategy, is a strategy which the level of competition of industry are in a safe zone and also less of competitions with a low pressure level of competition.

The purpose of this study is to analyze the application of blue ocean strategy to improve the competitiveness of Pot Meets Pop. The research method used was qualitative research methods. The sampling technique used was purposive sampling and snowball sampling. The population was a whole staff and divisions that are in Pot Meets Pop, and by using purposive sampling and snowball sampling obtained six speakers. Analysis using frameworks and analytical tools that have been presented by the blue ocean and to equip authors use Michael Porter five forces analysis.

The results of analysis of this study showed that Pot Meets Pop entering blue ocean criteria, where pot meets pop are in a quiet zone in the competition, which analyzed through a variety of analysis tools that include a four actions framework and ERRC grid, the six path framework, strategy canvas, pionner-migrator-settler map, and the three tiers. Also note that the competitive position of Pot Meets Pop are in the LOW level that analyzed by Porter's five forces analysis


(6)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop


(7)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.Latar Belakang Penelitian... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 13

1.3. Rumusan Masalah ... 14

1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian ... 14

1.4.1. Maksud Penelitian ... 14

1.4.2. Tujuan Penelitian ... 15

1.5. Kegunaan Hasil Penelitian ... 15

1.5.1. Kegunaan Teoritis ... 15

1.5.2. Kegunaan Praktis ... 15

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS ... 17

2.1.Kajian Pustaka ... 17

2.1.1. Strategi ... 17

2.1.1.1. Pengertian Strategi ... 15

2.1.1.2 Jenis Strategi ... 18

2.1.2 Blue Ocean Strategy ... 21

2.1.2.1. Konsep Strategi ... 22

2.1.2.2. Blue Ocean Versus Red Ocean ... 25


(8)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.1.2.4. Implementasi Blue Ocean Sebagai Model Bisnis Baru... 29

2.1.2.5. Prinsip Strategi Blue Ocean ... 30

2.1.2.5.1 Prinsip Perumusan Strategi ... 31

2.1.2.5.2 Prinsip Eksekusi/Pelaksanaan Strategi ... 32

2.1.2.6. Kerangka Kerja dan Alat Analisis... 34

2.1.2.6.1. Kerangka Kerja Empat Langkah (Four Action Framework) dan skema Hapuskan-Kurangi-Tingkatkan-Ciptakan (ERRC grid) ... 34

2.1.2.6.2. Kerangka Kerja Enam Langkah (Six Path Framework) ... 36

2.1.2.6.3. Kanvas Strategi (strategy canvas) dan Kurva Nilai (Value Curve) ... 38

2.1.2.6.4. Peta Pioneer-Migrator-Settler (the PMS Map) ... 40

2.1.2.6.5. Tiga Tingkatan Non Konsumen (the 3 tiers)... 41

2.1.2.6.6. Enam Tahapan Siklus Pengalaman Pembeli (buyer utility map) 42 2.2 Kerangka Pemikiran ... 44

2.3. Hipotesis ... 45

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN ... 46

3.1. Objek Penelitian ... 46

3.2.Metode Penelitian dan alasan menggunakan metode ... 46

3.2.1. Metode Penelitian ... 46

3.2.2. Alasan menggunakan metode ... 47

3.3 Operasionalisasi Variabel ... 48

3.4. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 50

3.4.1. Sumber data ... 50

3.4.2. Teknik Pengumpulan Data ... 50

3.5. Populasi, Sampel, dan teknik Penarikan sampel... 50

3.5.1. Populasi ... 52

3.5.2. Sampel... 53

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel ... 55


(9)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6.1 Instrumen ... 55

3.6.2 Teknik Pengumpulan Data ... 56

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 58

4.1. Hasil Penelitian ... 58

4.1.1. Profil Pot Meets Pop ... 58

4.1.2. Analisis Blue Ocean Strategy ... 60

4.1.2.1. Kerangka Kerja Empat Langkah (Four Action Framework) dan skema Hapuskan-Kurangi-Tingkatkan-Ciptakan (ERRC grid), ... 61

4.1.2.2.Kanvas Strategi (strategy canvas) dan Kurva Nilai (Value Curve) ... 69

4.1.2.3Peta Pioneer-Migrator-Settler (the PMS Map) ... 79

4.1.2.4. Tiga Tingkatan Non Konsumen (the 3 tiers) ... 81

4.1.2.5 Kerangka Kerja Enam Langkah (Six Path Frame Works) ... 84

4.1.3. Analisis Five Forces Michael Porter ... 90

4.1.3.1. Identifikasi Pemain Dalam Industri ... 90

4.1.3.2. Parameter dan Asumsi ... 94

4.1.3.2.1. Parameter ... 94

4.1.3.2.2. Asumsi ... 95

4.1.3.3. Analisis ... 95

4.1.3.3.1 Ancaman Pendatang Baru ... 95

4.1.3.3.2. Kekuatan Penawaran Pembelian ... 99

4.1.3.3.3. Ancaman Produk Pengganti ... 103

4.1.3.3.4. Kekuatan Penawaran Pemasok ... 107

4.1.3.3.5. Pesaing industri ... 110

4.1.4. Potensi Keunggulan Kompetitif Pot Meets Pop ... 113

4.2. Pembahasan hasil penelitian ... 114

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 117

5.1. Kesimpulan ... 117

5.2. Saran ... 118


(10)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Penelitian

Berkembangnya teknologi yang kian hari kian mutakhir, didukung oleh laju informasi yang tak terbatas ruang dan waktu, membuat segala hal dapat di akses dengan mudah, segala sesuatu yang dahulu dibatasi oleh ruang dan waktu, sekarang dapat dengan mudah untuk di akses.

Kemudahan tersebut menuntut setiap individu harus semakin kreatif dan proaktif dalam menjalani kehidupanya, karena persaingan dapat sangat dengan mudah diciptakan, sehingga seseorang harus memiliki dasar pemikiran yang brilliant dan mutakhir dalam mengutarakan gagasanya.

Hal ini berlaku juga dalam kehidupan berbisnis, setiap pengusaha harus memikirkan strategi yang paling tepat agar perusahaanya dapat bertumbuh dan bertahan dalam persaingan pasar yang semakin pelik, yang menuntut setiap pengusaha untuk dapat mempertahankan dan mengembangkan nama perusahaanya. setiap pengusaha dituntut untuk semakin kreatif dalam melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengaktualisasian, dan mengontrolan perusahaanya agar mendapatkan hasil yang maksimal.

Kota Bandung, yang menjadi barometer dalam industri kreatif, khususnya industri fesyen, belakangan ini dikejutkan oleh maraknya industri clothing atau


(11)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

distro. Berbagai brand berskala kecil hingga besar bermunculan dari hari ke hari, hal ini tentunya menuntut setiap pengusaha untuk memberikan nilai yang lebih dari setiap produk yang diciptakanya untuk memenangi kompetisi dalam industri tersebut.

Konsep – konsep baru-pun mulai bermunculan untuk mengedepankan nilai dari setiap brand itu sendiri. Salah satu konsep yang muncul belakangan ini adalah konsep premium denim, dimana sebuah brand yang pada dahulunya menciptakan produk dengan berbagai varian, namun dalam konsep ini brand yang bersangkutan menciptakan produk dengan material khusus yaitu jeans/denim, dan tentunya dengan mengutamakan kualitas dan inovasi di setiap detailnya, sehingga akan meningkatkan harga jual dari brand yang bersangkutan.

Perindustrian fesyen di kota bandung telah memberikan banyak alternatif bagi para konsumen untuk dapat memilih produk yang diinginkan sesuai dengan selera, daya beli dan tentunya mengutamakan kualitas. Dari sekian banyaknya brand denim atau jeans yang bermunculan, diantaranya memiliki pasar dan kelas yang beragam, dari mulai yang berkelas ekonomis hingga premium sekalipun dapat ditemukan. Hal ini memberikan alternatif yang beragam kepada konsumen untuk memilih produk yang akan digunakanya.

Keberadaan industri denim/jeans dikota Bandung sendiri pada saat ini dapat dikatakan berada dalam posisi mapan, jeans atau denim yang pada umumnya digunakan sebagai material pembuatan celana merupakan material yang tidak lekang oleh waktu. Sebagian besar masyarakat dapat dipastikan menggemari


(12)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

material berbahan denim atau jeans. Berkat berkembangan teknologi dan inovasi yang dilakukan oleh para pengusaha secara simultan yang akhirnya membuat material jeans ini dapat di gunakan sebagai material berbagai produk fesyen. Tidak hanya sebatas celana, berbagai produk bermaterialkan jeans atau denim diantaranya adalah jaket, tas, sepatu, kemeja, dan lain sebagainya.

Perkembangan industri denim dan jeans di Indonesia yang mengalami peningkatan secara stabil dari waktu ke waktu ini membuat berbagai produk dan brand berkualitas internasional mulai bermunculan mewarnai pasar fesyen di Indonesia bahkan berskala internasional. Hal ini menungkinkan konsumen di berbagai negara dapat menikmati hasil karya produk Indonesia, sehingga citra produk hasil karya tangan Indonesia dapat semakin baik di manca negara.

Berbagai inovasi dari berbagai bidang di padukan untuk menghasilkan kualitas yang terbaik, hal ini di lakukan tidak lain untuk meningkatkan keunggulan pasar denim karya Indonesia, sehingga produk denim karya Indonesia semakin diakui dan memiliki reputasi yang semakin baik dimata konsumen, dan pada akhirnya masyarakat akan semakin bangga meggunakan produk hasil karya bangsa Indonesia.

Kemapanan yang didapatkan industri denim atau jeans tersebut, mendorong setiap brand semakin aktif untuk mengibarkan sayap brand-nya dengan selalu memberikan kesan yang positif, sehingga hal ini berdampak pada peningkatan kualitas produksi yang berdampak banyaknya penghargaan berskala nasional bahkan internasional yang kerap kali didapatkan oleh brand ternama dari


(13)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Indonesia tersebut. Beberapa Brand yang telah memiliki reputasi yang baik dimata nasional dan internasional diantaranya adalah, Peter Says Denim, Pot Meets Pop, Maternal Disaster, dan lain sebagainya.

Hal ini didukung dengan adanya sebuah perencanaan masterplan dari pemerintah Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan meningkatkan tingkat produksi industri kreatif di Indonesia pada khususnya. Hal ini telah tercatat sebagai perencanaan industri kreatif tahun 2025 yang telah menjadi agenda dari pemerintahan Indonesia. Tujuan utamanya adalah untuk menstimulasi keberadaan industri kreatif di Indonesia sehingga semakin mapan dan mampu bersaing dengan industri lainya yang berskala Internasional.

Pemerintah indonesia meyakini bahwa industri kreatif yang berfokus kepada penciptaan barang dan jasa dengan mengandalkan keahlian dan bakat dapat menyaingi sistem ekonomi yang telah mapan berjalan seperti sistem ekonomi pertanian, ekonomi industri, dan ekonomi komunikasi. Keberagaman budaya dan penduduk di Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar dalam pengembangan ekonomi kreatif, termasuk didalamnya pengembangan industri kreatif dalam bidang fesyen. Keberadaan industri fesyen di Indonesia pada saat ini telah bermetamorfosa menjadi kebutuhan primer, gaya hidup, dan tren seluruh masyarakat di Indonesia.

Industri kreatif juga dapat menjawab permasalahan dasar jangka pendek dan menengah diantaranya yaitu : (1) Rendahnya pertumbuhan ekonomi pasca krisis (4,5% per tahun); (2) Tingginya tingkat pengangguran (9-10%); (3)


(14)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tingginya tingkat kemiskinan (16-17%); dan (4) Rendahnya tingkat persaingan industri di Indonesia. Disamping permasalahan tersebut, ekonomi kreatif juga diharapkan dapat menjawab tantangan isu global warming, pemanfaatan energi terbarukan, deforestasi dan pengurangan emisi karbon, karena arah pengembangan industri kreatif ini akan menuju pada pola industri ramah lingkungan dan penciptaan nilai tambah produk berasal dari intelektualitas sumber daya manusia Indonseia (Depdag RI, 2008).

Berdasarkan beberapa brand jeans dan denim yang bermunculan di kota Bandung tersebut, maka penulis mengklasifikasikan brand tersebut berdasarkan kualitas, harga, dan tingkat kemapanan dari masing – masing brand tersebut. Beberapa dari sekian banyak brand tersebut akan dirangkum dalam tabel dibawah ini.

Tabel 1.1 Daftar pesaing Brand Denim di kota Bandung Brand Internasional Brand Premium dalam negeri Brand premium skala mikro Clothing / Distro Home Made Jeans

Levi’s Peter Says

Denim

Vearst Jeans Ouval Tamim

Lea Pot Meets

Pop

Junkard 347/unkl Derwati Wrangler Noots Jeans Travis Jeans Blank Wear Cihampelas Louis Rebel Denim Avreal Jeans Blind Wear Bets

dipatiukur Lee Cooper Kick Denim Moon River Arena Xprnc Pelita

Nudie Maternal Cerbruse Cardinal

Chip Monday Parahyangan

Dickies Screamous


(15)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengkatagorian brand denim diatas tersebut berdasarkan pada tingkat eksistensi brand dimata konsumen, selain hal tersebut segi kualitas dan kemapanan brand-pun menjadi tolak ukur pengklasifikasian brand denim diatas.

Berdasarkan kategori yang telah dibuat, dapat dilihat tingkat kemapanan sebuah brand yang dapat dilihat dari harga jual sebagai tolak ukur. Brand Internasional yang dipasarkan Di Indonesia memiliki jenjang harga berkisar dari Rp.250.000 - Rp.2.000.000. Brand Premium berkelas nasional memiliki rentang harga berkisar antara Rp.500.000 -Rp.3.000.000. Brand premium berskala mikro atau brand premium yang kuantitas produksi dan sistem distribusinya masih terbatas memiliki rentang harga berkisar antara Rp.200.000 -Rp.750.000. Brand non premium memiliki rentang harga berkisar dari Rp.150.000 - Rp.350.000. sedangkan Hand Made Jeans yang biasa diproduksi secara Home Industry memiliki rentang harga berkisar antara Rp.75.000 – Rp. 200.000.

Sekian banyak brand premium denim yang bermunculan di kota Bandung, yang menjadi pioneer atau pelopor adalah Peter Says Denim dan Pot Meets Pop, kedua brand tersebut merupakan salah satu pencetus hadirnya brand denim di kota Bandung yang belakangan mulai mendapatkan pasar yang cukup potensial.

Sebagai brand pioneer tentunya masing – masing brand tersebut dituntut untuk memperkuat tingkat daya saing mereka dalam berbagai aspek. Hal ini sangatlah penting, karena sebagai brand yang namanya sudah melejit, keunggulan dari setiap brand perlu ditonjolkan agar nama brand tersebut semakin kuat dan terpatri di benak masyarakat. Sehingga brand tersebut akan mendapatkan citra


(16)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang baik dimata konsumen yang akan berdampak positif bagi tingkat penjualan dari setiap produk yang ditawarkanya.

semakin berkembangnya animo masyarakat terhadap konsep premium tersebut, akhirnya bermunculan banyak brand serupa dengan konsep serupa pula, hal ini tentunya memberikan alternatif baru pada masyarakat akan variasi produk jeans atau denim tersebut. Brand-brand denim tersebut tentunya memberikan nilai dan diferensiasi pada setiap produk yang diciptakanya. Beberapa brand yang dirasa dapat menjadi pesaing potensial dari Peter Says Denim dan Pot Meets Pop itu diantaranya adalah: Kick Denim, Noots Jeans, dan Rockmen Rebel Denim.

Untuk memenangi kompetisi, setiap brand harus menonjolkan masing-masing keunggulan yang dapat memperkuat brand tersebut. dan tentunya brand yang bersangkutan harus memiliki citra yang kuat dimata konsumen. Untuk mengetahui pandangan masyarakat terhadap kekuatan sebuah brand denim, maka penulis melakukan survey pra penelitian yang bertujuan untuk mendapatkan gambaran konkret atas pandangan masyarakat terhadap masing – masing brand tersebut. Hasil dari survey tersebut dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah ini.

Tabel 1.2 pandangan masyarakat terhadap citra merek brand denim No Brand

Konsep Desain Inovasi Eksistensi Daya

Tarik Promosi Indikator

1 PSD 4.83 4.63 4.46 4.83 4.73 4.73

2 Pot Meets Pop 3.20 3.20 3.23 3.06 3.63 2.93

3 Kick Denim 1.93 2.20 2.20 3.46 3.06 3.53

4 Noot Jeans 1.93 1.93 1.76 1.70 1.60 2.03

5 Rebel Denim 3.03 3.03 3.26 2.00 1.93 1.76


(17)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan survey yang telah dilakukan penulis, akhirnya didapatkan gambaran sederhana akan pandangan masyarakat terhadap keunggulan dari masing-masing brand denim diatas berdasarkan pertanyaan – pertanyaan yang telah diajukan penulis.

Berdasarkan tabel 1.2 diatas dapat dilihat bahwa Peter Says Denim yang merupakan pioneer dalam industri ini, mendapatkan penilaian yang sangat tinggi dimata masyarakat, dengan kata lain bahwa merk peter says denim memiliki kesan yang positif dimata masyarakat dari berbagai hal. Namun berbeda dengan Pot Meets Pop yang notabene merupakan pioneer dalam industri denim/jeans juga.

Sebagai pencetus atau pioneer dalam industri denim/jeans, seharusnya Pot Meets Pop mendapatkan penilaian yang kuat pula dimata konsumen. Namun pada beberapa aspek, misalkan pada aspek inovasi, ternyata Pot Meets Pop memiliki penilaian yang lebih kecil dibandingkan pesaingnya yaitu Rebel Denim. Pada aspek promosi, Pot Meets Pop juga mendapatkan penilaian yang kecil dimata konsumen dengan skor 2.93, dimana pesaingnya yaitu Kick Denim mendapatkan nilai 3.53 dan Peter Says Denim dengan nilai sebesar 4.73 Selain itu kasadaran masyarakat akan eksistensi dari Pot Meets Pop juga masih terbilang lebih kecil daripada pesaingnya, yaitu Kick Denim dan Tentunya Peter Says Denim

Penilaian yang kurang baik dimata konsumen, tentunya akan memberikan dampak yang negatif pada berbagai aspek, salah satunya adalah minat masyarakat terhadap brand tersebut akan berkurang, akibat kekurangan yang ada dalam tubuh


(18)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

brand tersebut, maka masyarakat akan beralih kepada brand alternatif yang dirasa memiliki nilai yang lebih baik dari pada brand tersebut.

Untuk mengatasi hal tersebut, tentunya sebuah brand harus memiliki strategi yang dapat menanggulangi penilaian yang kurang baik dimata masyarakat tersebut, dan dapat mengedepankan berbagai keunggulan dari setiap produknya, sehingga masyarakat akan memberikan perhatianya kembali terhadap brand tersebut.

Salah satu konsep strategi yang dilakukan oleh Pot Meets Pop adalah dengan memberikan konsep baru yang dinilai memiliki diferensiasi yang cukup unik yang diharapkan akan mendapatkan perhatian dari masyarakat kembali, dan juga dapat membantunya untuk berkompetisi dalam industri denim.

Pot Meets Pop melakukan penetrasi pada zona yang tenang dimana pada sebelumnya tidak ada pelaku bisnis serupa yang melakukan konsep yang dilakukan oleh Pot Mets Pop tersebut. Strategi dengan konsep tersebut dikenal juga dengan istilah strategi Blue Ocean.

Strategi “blue ocean” merupakan salah satu alternatif baru yang dapat diterapkan perusahaan untuk menjalani dan mengembangkan perusaan. Strategi ini merupakan sebuah strategi yang dikenalkan oleh W. Chan Kim dan Renee Mauborgne dalam bukunya dengan judul yang sama, yaitu Blue Ocean Strategy.

Blue Ocean Strategy merupakan sebuah strategi untuk melepaskan kita dari sebuah kondisi yang disebut Red Ocean (Lautan Merah). Kondisi Red Ocean adalah sebuah kondisi pasar yang umum dimana terjadi persaingan yang sangat


(19)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ketat untuk mendapatkan pasar yang sama dengan kompetitor. Alasan yang membuat Red Ocean ini menjadi kompetisi sengit adalah karena yang terjadi pada pasar tersebut, permintaan lebih sedikit dari pada penawaran. Akibatnya persaingan dengan kompetitor menjadi sangat ketat dan bisa saja antar pesaing saling menghancurkan.

Pada Blue Ocean kondisinya berbanding terbalik dengan Red Ocean. Disini persaingan hampir tidak ada, karena diawali dengan sifat yang berani menampilkan sesuatu yang baru dengan target pasar yang baru pula. Karena sudah tergolong berbeda dengan kompetitor sebelumnya, sehingga pasar yang tertarik dengan produk yang diciptakan tergolong khusus juga. Inilah yang menyebabkan permintaan menjadi lebih tinggi.

Penerapan blue ocean strategy belakangan ini banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan baru yang siap bersaing dalam pasar, terutama pada industri-industri kreatif di tanah air. Perusahaan-perusahaan tersebut menciptakan hal baru untuk mendapatkan market space yang baru, agar produknya memiliki nilai yang lebih tinggi dan berkesan eksklusif, selain itu tingkat persainga-nya pun cenderung ada dalam zona aman.

Bermunculanya brand premium denim merupakan sebuah langkah yang dapat mendobrak batas dalam industri fesyen berskala clothing dan distro di tanah air dan pada pelaksanaanya tidak lepas dari konsep strategi blue ocean, dimana sebelumnya setiap brand tidak memfokuskan konsep pada hal yang khusus. Namun berbeda dengan konsep yang diterapkam brand premium denim tersebut,


(20)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dimana mereka berfokus pada material yang khusus dan kualitas yang premium. Konsep premium brand ini dapat dikatakan telah dipelopori oleh Pot Meets Pop yang telah memulai untuk terjun dalam industri fesyen sejak tahun 2008.

Keberadaan Pot Meets Pop tentunya memberikan alternatif baru dalam industri fesyen dikota bandung yang diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi produknya, dan tentunya dapat meraih brand image yang besar di mata konsumen.

Melalui strategi blue ocean yang diterapkan oleh Pot Meets Pop akhirnya produk dari Pot Meets Pop memiliki diferensiasi yang terbilang cukup unik di bandingkan pesaingnya, produk dari Pot Meets Pop memiliki disain yang berkonsep vintage dan memberikan nuansa cassual yang cukup kental dalam setiap produknya.

Pot Meets Pop melakukan diferensiasi pada produknya dengan cara memberikan konsep yang lebih universal, yaitu menjadikan semua segmen dapat menggunakan produknya, perpaduan antara konsep yang menarik dengan material terbaik tentunya menjadi nilai tambah bagi Pot Meets Pop dan juga dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, hal itu lah yang menjadi keunggulan dari Pot Meets Pop untuk bersaing dalam industri fesyen yang kian hari kian berjamur.

Sebagai pencetus, Pot Meets Pop melakukan inovasi yang dapat memberikan nilai tambah bagi brand tersebut, inovasi yang diberikan terbilang variatif, selain tentunya konsep dan material yang eksklusif, Pot Meets Pop juga melakukan sebuah perbedaan pada showroom mereka, konsep display yang


(21)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bernuansa vintage dan klasik disajikan pada setiap bagian ruangan dari showroom Pot Meets Pop tersebut, sehingga memberikan kesan vintage yang cukup kuat terhadap produk yang dipamerkan. bebagai properti yang terbilang klasik dapat memberikan kenunggulan tersendiri pada showroom tersebut, adanya mesin jahit tua, sepeda tua, dan berbagai ornamen bermaterial kayu menjadi daya tarik tersendiri bagi para konsumen.

Inovasi dan strategi blue ocean yang diberikan oleh Pot Meets Pop diharapkan mampu mengusik para pesaingnya dalam industri denim atau jeans tersebut dan Pot Meets Pop dapat meraih penilaian yang cukup besar pada industri premium denim ini sehingga dapat membuat persaingan industri brand premium denim atau jeans tidak relevan lagi dan pada akhirnya Pot Meets Pop mampu mendapatkan pangsa pasar yang tinggi pula.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian secara lebih mendalam, dan diharapkan dapat diketahui sampai sejauh mana Strategi Blue Ocean yang Diterapkan oleh Pot Meets Pop mampu meningkatkan keunggulan daya saing sebuah perusahaan dimata konsumen. Maka penulis mengambil judul: “Analisis Strategi Blue

Ocean Dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

1.2. Identifikasi Masalah

Industri kreatif merupakan industri yang sangat berkembang secara pesat di kota Bandung, sehingga kota bandung menjadi barometer industri kreatif khususnya fesyen, dari mulai produsen hingga distributor bermunculan setiap


(22)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

waktunya, terhitung ratusan pelaku industri kreatif khususnya fesyen bermunculan di kota Bandung dan sekitarnya.

Pot Meets Pop adalah salah satu distro atau clothing company pelaku industri kreatif dikota Bandung yang berdiri sejak tahun 2008, Pot Meets Pop hadir disaat masyarakat mulai mencari alternatif baru mengenai produk fesyen.

Namun seiring berjalanya waktu ternyata brand – brand serupa mulai bermunculan dan semakin memberikan inovasi dan pilihan kepada para konsumenya. Untuk menciptakan diferensiasi demi menciptakan nilai yang lebih bagi produknya maka sekarang ini Pot Meets Pop menciptakan terobosan baru dengan menciptakan produk premium denim yang memiliki diferensiasi, yang mana konsepnya sangatlah unik dan dalam prakteknya Pot Meets Pop menerapkan strategi blue ocan, dimana Pot Meets Pop melepaskan diri dari kompetisi pasar yang sengit dengan cara menciptakan suatu hal yang baru. Beberapa terobosan yang baru itu merupakan penggabungan dari segi konsep, promosi, dan cara pemasaran yang terbilang unik dan baru.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan pernyataan diatas, akhirnya didapatkan rumusan masalah yang dinyatakan dalam pertanyaan – pertanyaan sebagai berikut :

1. Bagaimana blue ocean strategy yang telah diterapkan oleh Pot Meets Pop ?

2. Bagaimana analisis blue ocean strategy berdampak terhadap peningkatan daya saing Pot Meets Pop ?


(23)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimana Posisi Kompetisi Pot Meets Pop dalam pasar denim di Indonesia ?

1.4. Maksud dan Tujuan Penelitian 1.4.1. Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah mengumpulkan data dan informasi, yang akan digunakan untuk menganalisis Pengaruh Penerapan Blue Ocean Strategy dalam meningkatkan daya saing Pot Meets Pop.

1.4.2. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah diuraikan, penelitian ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui strategi Blue Ocean Marketing yang telah diterapkan oleh Pot Meets Pop.

2. Untuk menganalisis penerapan blue ocean trategy dalam meningkatkan keunggulan daya saing Pot Meets Pop

1.5. Kegunaan Hasil Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang kongkrit mengenai penerapan strategi blue ocean dalam meningkatkan daya saing dari Pot Meets Pop. Adapun kegunaan dari hasil penelitian ini adalah, sebagai berikut:

1.5.1. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian ini adalah untuk membantu perusahaan yang bersangkutan mengetahui penerapan strategi blue ocean pada industri kreatif


(24)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang telah dijalankanya, juga memberikan gambaran dan solusi akan strategi bisnis yang akan dilakukan dikemudian hari.

1.5.2. Kegunaan Teoritis

Kegunaan teoritis dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan ilmu dan kegunaan atas teori dari blue ocean strategy, dan juga dapat memberikan gambaran akan penerapan teori strategi blue ocean pada industri fesyen di tanah air.


(25)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan suatu permasalahan yang dijadikan sebagai topik penulisan dalam rangka menyusun suatu laporan. Adapun pendapat Husein Umar (2003:303) penjelasan pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut: “Objek penelitian menjelaskan tentang apa atau siapa yang menjadi objek penelitian juga dimana dan kapan penelitian dilakukan. Bisa juga ditambahkan hal-hal lain jika dianggap perlu.”

Penelitian ini menganalisis penerapan Bue Ocean Strategy dalam upaya meningkatkan daya saing Pot Meets Pop, dalam penelitian ini penulis melakukan observasi dan wawancara terhadap objek internal perusahaan dan juga objek eksternal yaitu konsumen dari Pot Meets Pop.

1.2 Metode Penelitian dan alasan menggunakan metode 3.2.1. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah “cara ilmiah untuk mendapatkan data engan tujuan dan kegunaan tertentu" Sugiono (2012:2).

Menurut sugiono (2012:2), untuk menyelesaikan sebuah penelitan ada empat kunci yang harus diperhatikan, yaitu : ilmiah, rasional, empiris, dan sistematis.


(26)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.2.2. Alasan menggunakan metode

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan dan variabel yang telah di pilih, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif.

Menurut Sugiyono (2012:14) metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawanya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel dan sumber data dilakukan secara purposive dan snowball, teknik pngumpulan data dengan triangulisasi (gabungan), analisis data brsifat induktif atau kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.

Adapun alasan penulis memilih untuk menggunakan metode kualitatif adalah sebagai berikut :

1. Masalah penelitian, yaitu mengenai penerapan strategi blue ocean dalam upaya meningkatkan daya saing Pot Meets Pop belum jelas kepastianya dan remang-remang. Dengan penerapan metode kualitatif, penulis akan terjun lebih dalam untuk menganalisa praktika strategi yang diterapkan oleh Pot Meets Pop dan mengkaitkanya dengan teori dari Blue Ocean itu sendiri.

2. Untuk memahami interaksi sosial anatara pihak internal perusahaan dan pihak eksternal dalam hal ini adalah konsumen. Hal ini dilakukan


(27)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk mendapatkan informasi akan interaksi sosial antara perusahaan dan konsumen melalui berbagai media untuk mendapatkan hasil yang kompleks. Dalam hal ini penulis akan melakukan wawancara mendalam terhadap pihak internal dan eksternal perusahaan untuk didapatkanya pola-pola hubungan interaksi yang jelas.

3. Untuk memahami perasaan dan kesan konsumen sacara mendalam yang mendasari konsumen tersebut untuk memilih produk dari Pot Meets Pop.

4. Untuk mengembangkan teori Blue Ocean Strategy yang pada dasarnya merupakan teori yang baru dikenalkan. Melalui metode grounded research, penulis akan mengetahui peranan Blue Ocean Strategy dalam praktika industri kreatif khususnya industri premium jeans dan denim di kota Bandung.

5. Untuk memastikan kebenaran data, melalui teknik pengumpulan data yang dilakukan secara triangulisasi/gabungan, kesulitan untuk mendapatkan data sosial dapat dilakukan karena pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan berbagai macam instrumen.

6. Untuk mengetahui sejarah perusahaan serta perkembanganya dalam dinamika industri fesyen di kota Bandung.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Operasional variable adalah langkah yang harus dilakukan sebelum mengadakan penilaian dan penelitian, hal ini dapat mempermudah dalam


(28)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan penelitian. Operasional variable ini diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variable-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dapat dilakukan sesuai dengan judul penelitian mengenai analisis Blue Ocean Strategy Dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop Maka variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah :

Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel

VARIABEL/KONSEP VARIABEL

SUB

VARIABEL

INDIKATOR UKURAN SKALA

(X) Blue Ocean Strategy : sebuah strategi pemasaran yang ditandai oleh ruang pasar yang belum terjelajahi, penciptaan permintaan, dan peluang pertumbuhan yang sangat menguntungkan.

Penghapusan Penghapusan

kesan Tingkat penghapusan kesan umum dimata konsumen Ordinal Penghapusan fungsi Tingkat penghapusan fungsi produk yang umum Ordinal

Pengurangan Pengurangan

Produk Tingkat

pengurangan variasi produk Ordinal Pengurangan Kuantitas Tingkat pengurangan kuantitas produk yang dipasarkan Ordinal

Peningkatan Peningkatan

Kualitas Produksi Tingkat peningkatan kualitas produksi Ordinal Peningkatan

Kualitas Material Tingkat Peningkatan Kualitas

Material produk yang dipasarkan

Ordinal

Penciptaan Penciptaan

Konsep

Tingkat penciptaan konsep baru


(29)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penciptaan

Atmosfir Showroom

Tingkat Penciptaan Atmosfir pada showroom

Ordinal

3.4. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1. Sumber data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah objek, dari mana, dan bagaimana data tersebut diperoleh.

Sumber data primer adalah sumber data utama dimana penulis memperolehnya dari lokasi penelitian yang berguna untuk melengkapi pembahasan masalah, data primer ini berupa objek yang memiliki hubungan langsung dengan objek penelitian dalam hal ini adalah konsumen dari Pot Meets Pop. Dalam hal ini peneliti mempergunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan penyebaran angket.

Sumber data sekunder adalah sumber data penelitian dimana subjeknya tidak berhubungan langsung dengan objek penelitian tetapi membantu dan dapat memberikan informasi untuk bahan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder adalah data dan arsip di Kantor Pot Meets Pop, survey pra-penelitian yang dilakukan penulis, buku, artikel serta situs internet yang berkenaan dengan penelitian yang dilakukan.


(30)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam menyelesaikan penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data dengan menggunakan sumber data primer dimana penulis langsung memberikan pertanyaan kepada calon pemberi data, dan untuk melengkapi data, penulis menggunakan sumber data sekunder yang terdiri dari artikel, dokumen, situs internet, dan berbagai atribut lainya yang dapat membantu dalam melakukan penelitian.

Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis sebagai sumber perolehan data adalah sebagai berikut :

1. Studi kepustakaan, yaitu suatu tehnik untuk mendapatkan data teoritis mengenai Blue Ocean Strategy dari para ahli melalui sumber bacaan yang berhubungan dan menunjang terhadap penelitian ini baik dari buku, majalah, koran, atau bacaan lainnya.

2. Studi lapangan (observasi), yang terdiri dari :

a. Observasi, yaitu pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek yang diteliti yaitu faktor internal dan eksternal dari Pot Meets Pop.

Menurut Sutrisno Hadi (1986) yang dikutip oleh Sugiyono (2012:203) menyatakan bahwa “observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikologis. Dua yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan”


(31)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Wawancara, yaitu pengumpulan data melalui komunikasi langsung dengan pihak internal Pomt Meets Pop untuk mengetahui ada atau tidaknya permasalahan.

Menurut Esterberg (2002) yang dikutip oleh Sugiono (2012 : 410) menyatakan bahwa wawancara adalah :

a meeting of two persons to exchange information and idea through questions and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”

3.5. Populasi, Sampel, dan teknik Penarikan sampel 3.5.1. Populasi

Dalam pengumpulan dan menganalisa suatu data, langkah yang amat penting adalah menentukan populasi terlebih dahulu. Populasi merupakan sekelompok objek yang dapat dijadikan sumber penelitian.

Menurut Sugiyono (2012:115) populasi dalam penelitian adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian kualitatif sendiri istilah yang digunakan dalam menyatakan populasi adalah social situation yang terdiri atas tiga elemen yaitu : Tempat (place), pelaku (actors), dan aktivitas (activity) yang berinteraksi secara sinergis. dalam penelitian kualitataif penulis berusaha untuk meneliti aktivitas sekelompok masyarakat dalam suatu tempat yang pada hal ini adalah orang-orang yang memiliki andil dalam segala aktivitas yang berkaitan secara


(32)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

langsung maupun tidak langsung dengan Pot meets pop. Model dari situasi sosial tersebut dapat dilihat pada gambar 3.1 dibawah ini:

Sumber : Sugiono : 2012

Gambar 3.1 Model Situasi Sosial Pot Meets Pop

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis menentukan dan menggunakan situasi sosial yang terkait langsung dengan Pot meets pop, yaitu dari data laporan pendukung yang didapat melalui observasi secara langsung di showroom pot meets pop, yang melibatkan wawancara secara langsung terhadap narasumber internal dan eksternal pot meets pop yang dirasa mengetahui keadaan situasi sosial tersebut.

Berdasarkan observasi dan pengamatan yang dilakukan penulis akhirnya didapatkan populasi yang berjumlah 20 orang, populasi ini meliputi orang-orang yang berada dalam tubuh internal dari Pot Meets Pop yang terdiri dari beberapa divisi yaitu divisi produksi, online administator, pemasaran, desain, public relation, shop keepers, store manager, dan direktur dari Pot Meets Pop itu sendiri. 3.5.2. Sampel


(33)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2012:116), yang dimaksud dengan sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tertentu.

Sugiyono (2012:116) menerangkan bahwa bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel dari populasi harus benar-benar mewakili.

Oleh karena itu peneliti diperkenankan mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan dengan catatan bagian yang diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti.

Dalam penelitian ini, penulis melakukan penarikan sampel secara purposive sampling dan snowball sampling. Dimana purposive sampling adalah teknik pengambilan sample sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:392), sample yang diambil dalam penelitian ini adalah orang-orang yang dirasa memiliki pengetahuan yang mendalam akan apa yang terjadi didalam tubuh pot meets pop baik secara internal maupun eksternal.

Sedangkan teknik snowball sampling adalah teknik pengambilan sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar (sugiyono,2012:392). Hal ini dilakukan karena dari jumlah sempel yang sedikit tersebut, belum mampu memberikan data yang lengkap secara pasti.


(34)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan observasi dan penggunaan teknik purposive sampling dan snowball sampling, akhirnya di dapatkan beberapa narasumber yang dirasa sangat mengetahui keadaan di dalam tubuh Pot Meets Pop, beberapa narasumber tersebut terdiri dari berbagai divisi yang diantaranya adalah :

1. Fandy DFMC selaku public relation dan brand ambasador dari Pot Meets Pop

2. Hendry Sasmiputra selaku direktur dari Pot Meets Pop 3. Fahry Herlambang selaku store manager dari Pot Meets Pop

4. Whendy Oktafiandy selaku penanggung jawab divisi produksi Pot Meets Pop

5. Rendha Rais selaku penanggung jawab divisi pemasaran Pot Meets Pop

6. Siti Dinayani selaku penanggung jawab divisi online Pot Meets Pop 3.5.3 Teknik Penarikan Sampel

Dalam penelitian ini, penulis melakukan penarikan sampel secara purposive sampling dan snowball sampling. Dimana purposive sampling adalah teknik pengambilan sample sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:392), sample yang diambil dalam penelitian ini adalah orang-orang yang dirasa memiliki pengetahuan yang mendalam akan apa yang terjadi didalam tubuh pot meets pop baik secara internal maupun eksternal.

Sedangkan teknik snowball sampling adalah teknik pengambilan sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar


(35)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(sugiyono,2012:392). Hal ini dilakukan karena dari jumlah sempel yang sedikit tersebut, belum mampu memberikan data yang lengkap secara pasti.

3.6 Instumen dan Teknik Pengumpulan Data 3.6.1 Instrumen

Nasution (1988) menyatakan :

“ Dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama. Alasanya ialah bahwa, segala sesuatu belum mempunyai bentuk yang pasti, masalah, fokus penelitian, prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu semua tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. Segala sesuatu masih perlu dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak hanya pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya”

Selanjutnya, menurut Lincoln dan Guba (1986) menyatakan :

“The instrumen of choice in naturalistic inquiry is the human. We shall see that othe forms of instrumentation may be used in latter phases in inquiry, but the human is the initial an continuing mainstay. But if the human instrument has been used extensively in earlier stages of inquiry, so that an instrument can be constructed that is grounded in the data that the human instrument has product”


(36)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan kedua pernyataan diatas tersebut dapat dipahami bahwa, dalam penelitian kualitatif yang pada awalnya belum jelas dan pasti, maka yang menjadi instrumen adalah peneliti sendiri, namun setelah masalah yang dipelajari menjadi jelas, maka dapat dikembangkan suatu instrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkanya dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada grand tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan.

3.6.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari peneliti adalah mendapatkan data, tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang dibutuhkan.

Dalam penelitian ini pengumpulan data yang diambil yaitu bersifat primer dan sekunder, dimana sumber data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalkan melalui orang lain yang atau melalui dokumen. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik observasi (pengamatan) interview (wawancara), dokumentasi, dan gabungan ketigatnya.

Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengumpulan data melalui natural setting (kondisi yang alamiah), dengan sumber data primer, dan teknik


(37)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengumpulan data lebih banyak diperoleh dengan cara observasi berperan serta (participan observation), wawancara mendalam (in depth interview), dan dokumentasi.


(38)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis untuk mengetahui analisis blue ocean strategy dalam meningkatkan keunggulan daya saing Pot Meets Pop maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Pot Meets Pop pada dasarnya berada posisi pasar yang minim akan persaingan dalam hal ini diketahui bahwa Pot Meets Pop berada dalam situasi pasar blue ocean, dimana Pot Meets Pop berada pada kondisi pasar yang tenang terbebas dari kondisi pasar yang bersaing secara pelik. Dapat dilihat dari kurva kanvas strategi dari Pot Meets Pop, dimana Pot meets Pop berhasil mengesampinhgkan faktor – faktor yang tidak begitu penting dan menciptakan nilai baru yang berdampak pada meningkatnya daya saing Pot Meets Pop dalam industri fesyen di Indonesia khususnya di kota Bandung. Dilihat dari analisis five forces Michael Porter Pot Meets Pop juga berada dalam kompetisi yang tenang, walaupu adanya ancaman yang diberikan dari berbagai aspek, namun hal itu tidak berpengaruh secara signifikan.

2. Didapatkanya gambaran tentang industri fashion premium khususnya pada produk yang bermaterialkan denim atau jeans. Konsep yang pada dasarnya sudah diaplikasikan oleh berbagai merek di seluruh dunia ini, ternyata


(39)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendapatkan pengaruh yang cukup besar saat diaplikasikan di tanah air. Sebuah brand lokal mampu meningkatkan daya jual mereka dan memberikan daya tarik emosional kepada konsumen, hal ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa, selain itu keberadaan bran premium ternyata mendapatka perhatian yang luar biasa di kancah internasional, sehingga hal ini dapat mengharumkan nama baik Indonesia dan dapat menjadi sebuah alternatif baru untuk mengantisipasi persaingan global yang semakin pelik.

3. Pot Meets Pop berhasil mengaplikasikan teori blue ocean untuk meningkatkan keunggulan daya saingnya di industri fesyen di Indonesia. Pot meets Pop hadir sebagai pelopor dan mampu menginspirasi berbagai individu untuk menciptakan produknya sendiri, berkat kehadiran Pot Meets Pop sebagai pelopor di industri premium denim, akhirnya banyak bermunculan merek dengan konsep serupa namun dengan diferensiasi tertentu didalamnya, hal ini merupakan sebuah pencapaian yang sangat positif mengingat industri kreatif belakangan telah menjadi sebuah alternatif baru perbisnisan di Indonesia.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai analisis blue ocean strategy dalam meningkatkan keunggulan daya saing Pot Meets Pop, maka penulis mencoba mengajukan beberapa saran yang semoga dapat menjadi bahan


(40)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertimbangan pagi perusahaan khususnya bagi para pemilik usaha dalam usaha meningkatkan daya saing usahanya, yaitu:

1. Para pelaku industri kreatif khususnya industri premium denim pada dasarnya telah memiliki daya saing yang sudah bisa disejajarkan dengan industri fesyen internasional. Maka dari itu, ada baiknya apabila para pemilik perusahaan melakukan ekspansi dan merambah pasar internasional, karena secara kualitas produk Indonesia mampu bersaing dengan produk internasional.

2. Pot Meets Pop sebaiknya menciptakan lini produk baru yang dapat di jangkau oleh kalangan menengah, tanpa mengurangi kualitas dan keeksklusifan produk. Hal ini dilakukan agar target pasar Pot Meets Pop semakin luas, sehingga Pot Meets Pop mampu semakin unggul dalam persaingan industri denim di tanah air.

3. Pot Meets Pop sebaiknya melakukan publikasi dan pemasaran secara besar – besaran, hal ini dilakuka agar masyarakat dapat menyadari bahwa Pot Meets Pop sebagai produk tanah air memiliki keunggulang yang tinggi dan mampu bersaing dalam persaingan industri fesyen. 4. Sebagai merek yang memiliki citra yang cukup tinggi dimata konsumen,

ada baiknya jika Pot Meets Pop memperbaiki fitur online yang dirasa kurang memberikan informasi yang cukup lengkap. Di era globalisasi seperti saat ini, media online sangatlah penting keberadaanya, kemudahan mengakses informasi membuat segala hal menjadi lebih


(41)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

praktis, maka dari itu media online merupakan hal yang krusial guna mengibarkan sayap perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Esterberg, Kristin G,2002 ; Qualitative Methods Ins Social Research, Mc Graw Hill, New York

Hadi, Sutrisno. 1986; Statistika. Jilid III. Yogyakarta: Andi Offset

Irawan, Handy, 2007 ; 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta; Elex Media Komputindo.

Koch, Richard. 2005 ; Strategi. PT. Interaksara; Batam

Lincoln, Y.S. dan Guba, E.G. 1985 ; Naturalistic Inquiry, Beverly Hills: Sage Publication.

Nasution, S. 1988 ; Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito Porter, Michael E, 1998; Strategi Bersaing. Alih Bahasa Sigit Suryanto. Jakarta :

Karisma Publishing Group

Schemerson, J.r., Jr. & friends, 2005 ; Organizational Behavior, John Wiley & Sons, Inc., Ninth Edition, New jersey

Stoner, J.A.F., Freeman, R.E., dan Gilbert, D.R. 2005; Management Edisi ke-13. New Jersey : Prentice Hall

Sugiyono, 2005; Metode Penelitian Bisnis. Bandung; Alfabeta. Sugiyono, 2012; Metode Penelitian Bisnis. Bandung; Alfabeta.

Umar, Husein, 2003; Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.

W.Chan Kim & Mauborgne, Renee,2005; Blue Ocean Strategy, Boston; Harvard Business School Publishing Corporation.


(42)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Policy : Concept & Cases, 10th ed. New York : Cold Spring Harbor. Sumber Lain :

Dehkordi, G. Rezvani, S. Behravan, N. “Blue Ocean Strategy : A Study Over A Strategy Which Help The Firm To Survive From Competitive Environment” . International Journal Of Academic Research In Business And Social Science.2, 477-483.

Diky. (2009). Analisis kekuatan lingkungan industry five force (Michael.

E Porter). [online]. Tersedia : http://dikkyprima.wordpress.com/2009/02/05/. [22 Januari 2014)

http://www.blueoceanstrategy.com/ http://strategycanvas.org/


(43)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Esterberg, Kristin G,2002 ; Qualitative Methods Ins Social Research, Mc Graw Hill, New York

Hadi, Sutrisno. 1986; Statistika. Jilid III. Yogyakarta: Andi Offset

Irawan, Handy, 2007 ; 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta; Elex Media Komputindo.

Koch, Richard. 2005 ; Strategi. PT. Interaksara; Batam

Lincoln, Y.S. dan Guba, E.G. 1985 ; Naturalistic Inquiry, Beverly Hills: Sage Publication.

Nasution, S. 1988 ; Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito Porter, Michael E, 1998; Strategi Bersaing. Alih Bahasa Sigit Suryanto. Jakarta :

Karisma Publishing Group

Schemerson, J.r., Jr. & friends, 2005 ; Organizational Behavior, John Wiley & Sons, Inc., Ninth Edition, New jersey

Stoner, J.A.F., Freeman, R.E., dan Gilbert, D.R. 2005; Management Edisi ke-13. New Jersey : Prentice Hall

Sugiyono, 2005; Metode Penelitian Bisnis. Bandung; Alfabeta. Sugiyono, 2012; Metode Penelitian Bisnis. Bandung; Alfabeta.

Umar, Husein, 2003; Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.

W.Chan Kim & Mauborgne, Renee,2005; Blue Ocean Strategy, Boston; Harvard Business School Publishing Corporation.

Wheelen, T., dan Hunger, J.D. 2006 ; Stretegic management And Business Policy : Concept & Cases, 10th ed. New York : Cold Spring Harbor. Sumber Lain :

Dehkordi, G. Rezvani, S. Behravan, N. “Blue Ocean Strategy : A Study Over A Strategy Which Help The Firm To Survive From Competitive Environment” .


(44)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

International Journal Of Academic Research In Business And Social Science.2, 477-483.

Diky. (2009). Analisis kekuatan lingkungan industry five force (Michael.

E Porter). [online]. Tersedia : http://dikkyprima.wordpress.com/2009/02/05/. [22 Januari 2014)

http://www.blueoceanstrategy.com/ http://strategycanvas.org/


(1)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendapatkan pengaruh yang cukup besar saat diaplikasikan di tanah air. Sebuah brand lokal mampu meningkatkan daya jual mereka dan memberikan daya tarik emosional kepada konsumen, hal ini merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa, selain itu keberadaan bran premium ternyata mendapatka perhatian yang luar biasa di kancah internasional, sehingga hal ini dapat mengharumkan nama baik Indonesia dan dapat menjadi sebuah alternatif baru untuk mengantisipasi persaingan global yang semakin pelik.

3. Pot Meets Pop berhasil mengaplikasikan teori blue ocean untuk meningkatkan keunggulan daya saingnya di industri fesyen di Indonesia. Pot meets Pop hadir sebagai pelopor dan mampu menginspirasi berbagai individu untuk menciptakan produknya sendiri, berkat kehadiran Pot Meets Pop sebagai pelopor di industri premium denim, akhirnya banyak bermunculan merek dengan konsep serupa namun dengan diferensiasi tertentu didalamnya, hal ini merupakan sebuah pencapaian yang sangat positif mengingat industri kreatif belakangan telah menjadi sebuah alternatif baru perbisnisan di Indonesia.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian mengenai analisis blue ocean strategy dalam meningkatkan keunggulan daya saing Pot Meets Pop, maka penulis mencoba mengajukan beberapa saran yang semoga dapat menjadi bahan


(2)

117

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pertimbangan pagi perusahaan khususnya bagi para pemilik usaha dalam usaha meningkatkan daya saing usahanya, yaitu:

1. Para pelaku industri kreatif khususnya industri premium denim pada dasarnya telah memiliki daya saing yang sudah bisa disejajarkan dengan industri fesyen internasional. Maka dari itu, ada baiknya apabila para pemilik perusahaan melakukan ekspansi dan merambah pasar internasional, karena secara kualitas produk Indonesia mampu bersaing dengan produk internasional.

2. Pot Meets Pop sebaiknya menciptakan lini produk baru yang dapat di jangkau oleh kalangan menengah, tanpa mengurangi kualitas dan keeksklusifan produk. Hal ini dilakukan agar target pasar Pot Meets Pop semakin luas, sehingga Pot Meets Pop mampu semakin unggul dalam persaingan industri denim di tanah air.

3. Pot Meets Pop sebaiknya melakukan publikasi dan pemasaran secara besar – besaran, hal ini dilakuka agar masyarakat dapat menyadari bahwa Pot Meets Pop sebagai produk tanah air memiliki keunggulang yang tinggi dan mampu bersaing dalam persaingan industri fesyen. 4. Sebagai merek yang memiliki citra yang cukup tinggi dimata konsumen,

ada baiknya jika Pot Meets Pop memperbaiki fitur online yang dirasa kurang memberikan informasi yang cukup lengkap. Di era globalisasi seperti saat ini, media online sangatlah penting keberadaanya, kemudahan mengakses informasi membuat segala hal menjadi lebih


(3)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

praktis, maka dari itu media online merupakan hal yang krusial guna mengibarkan sayap perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA

Esterberg, Kristin G,2002 ; Qualitative Methods Ins Social Research, Mc Graw Hill, New York

Hadi, Sutrisno. 1986; Statistika. Jilid III. Yogyakarta: Andi Offset

Irawan, Handy, 2007 ; 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta; Elex Media Komputindo.

Koch, Richard. 2005 ; Strategi. PT. Interaksara; Batam

Lincoln, Y.S. dan Guba, E.G. 1985 ; Naturalistic Inquiry, Beverly Hills: Sage Publication.

Nasution, S. 1988 ; Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito Porter, Michael E, 1998; Strategi Bersaing. Alih Bahasa Sigit Suryanto. Jakarta :

Karisma Publishing Group

Schemerson, J.r., Jr. & friends, 2005 ; Organizational Behavior, John Wiley & Sons, Inc., Ninth Edition, New jersey

Stoner, J.A.F., Freeman, R.E., dan Gilbert, D.R. 2005; Management Edisi ke-13. New Jersey : Prentice Hall

Sugiyono, 2005; Metode Penelitian Bisnis. Bandung; Alfabeta. Sugiyono, 2012; Metode Penelitian Bisnis. Bandung; Alfabeta.

Umar, Husein, 2003; Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.

W.Chan Kim & Mauborgne, Renee,2005; Blue Ocean Strategy, Boston; Harvard Business School Publishing Corporation.


(4)

119

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Policy : Concept & Cases, 10th ed. New York : Cold Spring Harbor. Sumber Lain :

Dehkordi, G. Rezvani, S. Behravan, N. “Blue Ocean Strategy : A Study Over A Strategy Which Help The Firm To Survive From Competitive Environment” . International Journal Of Academic Research In Business And Social Science.2, 477-483.

Diky. (2009). Analisis kekuatan lingkungan industry five force (Michael.

E Porter). [online]. Tersedia : http://dikkyprima.wordpress.com/2009/02/05/. [22 Januari 2014)

http://www.blueoceanstrategy.com/ http://strategycanvas.org/


(5)

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Esterberg, Kristin G,2002 ; Qualitative Methods Ins Social Research, Mc Graw Hill, New York

Hadi, Sutrisno. 1986; Statistika. Jilid III. Yogyakarta: Andi Offset

Irawan, Handy, 2007 ; 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta; Elex Media Komputindo.

Koch, Richard. 2005 ; Strategi. PT. Interaksara; Batam

Lincoln, Y.S. dan Guba, E.G. 1985 ; Naturalistic Inquiry, Beverly Hills: Sage Publication.

Nasution, S. 1988 ; Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito Porter, Michael E, 1998; Strategi Bersaing. Alih Bahasa Sigit Suryanto. Jakarta :

Karisma Publishing Group

Schemerson, J.r., Jr. & friends, 2005 ; Organizational Behavior, John Wiley & Sons, Inc., Ninth Edition, New jersey

Stoner, J.A.F., Freeman, R.E., dan Gilbert, D.R. 2005; Management Edisi ke-13. New Jersey : Prentice Hall

Sugiyono, 2005; Metode Penelitian Bisnis. Bandung; Alfabeta. Sugiyono, 2012; Metode Penelitian Bisnis. Bandung; Alfabeta.

Umar, Husein, 2003; Metodologi Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.

W.Chan Kim & Mauborgne, Renee,2005; Blue Ocean Strategy, Boston; Harvard Business School Publishing Corporation.

Wheelen, T., dan Hunger, J.D. 2006 ; Stretegic management And Business Policy : Concept & Cases, 10th ed. New York : Cold Spring Harbor. Sumber Lain :

Dehkordi, G. Rezvani, S. Behravan, N. “Blue Ocean Strategy : A Study Over A Strategy Which Help The Firm To Survive From Competitive Environment” .


(6)

116

Ryan Aditiopratama, 2014

Analisis Strategi Blue Ocean dalam Meningkatkan Daya Saing Pot Meets Pop

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

International Journal Of Academic Research In Business And Social Science.2, 477-483.

Diky. (2009). Analisis kekuatan lingkungan industry five force (Michael.

E Porter). [online]. Tersedia : http://dikkyprima.wordpress.com/2009/02/05/. [22 Januari 2014)

http://www.blueoceanstrategy.com/ http://strategycanvas.org/