PEMBELAJARAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF UNTUK MEMFASILITASI PERUBAHAN KONSEPSI MAHASISWA SEMESTER I PADA TOPIK SEL ELEKTROLISIS.

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, M. (2000). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Bandung: Jurdik Kimia UPI

Brooks,J.G. & Brooks, M.G. (1993) In search of understanding: The case for constructivist classrooms. Alexandria, VA: Association for Supervision and Curriculum Development.

Chang, R. (2004). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2. Jakarta: Erlangga

Dahar, R. W. (1996). Teori-Teori Belajar. Bandung: Erlangga

Davis, J. (-). Conceptual Change. [Online]. Tersedia : http://projects.coe.uga.edu/cpltt/index.php?tittle:Conceptual_Change. (16 September 2012)

Djamarah, S.B. dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta

Dreyfus, dkk. (1990). Applying the Cognitive Conflict Strategy for Conceptual Change – Some Implications Difficulties anbd Problem. Journal of Research In Science Teaching, 74 (5), 555-569

Duit, R. (2003). Conseptual Change: A Powerful Framework for Improving Science Teaching and Learning. International Journal of Science Education, vol. 25, no.6, 671-688

Epitropakis, G. (-). Teaching for Conceptual Change in Science Laboratory. Greece: Second Laboratorial Center of Natural Sciences of Heraklion


(2)

Ari Raharja, 2012

Pembelajaran Strategi Konflik Untuk Memfasilitasi Perubahan Konsepsi Mahasiswa Semester I Pada Topik Sel Elektrolisis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Firman, H. (2000). Penilaian Hasil Belajar Dalam Pengajaran Kimia. Bandung: Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA UPI

Gardner, H. (1991). The unschool mind: How childrenb think and how school should teach. New York: Basic Books.

Gedik, E. & Geban, O. (-). Facilitating Conceptual Change in Electrochemistry Using Conceptual Change Approach. Ankara: Middle East Technical University

Haryanto. (2012). Pentingnya Pendidikan Bagi Kehidupan. [Online]. Tersedia: http://belajarpsikologi.com/pentingnya-pendidikan-bagi-kehidupan/. (16 September 2012)

Hergenhahn, B.R dan Olson, M.H.. (2009). Theories of Learning (Teori Belajar). Jakarta: Kencana

Hynd, dkk. (1994). The rule of instructional variables in conceptual change in high school physics topics. Journal of Research In Science Teaching, 31(9), 933-946

Khurshid, M., dan Iqbal, M.Z. (2009). Children’s Misconseptions about Units on Changes, Acids and Laboratory Preparation of CO2, Bulletin of

Education and Research. Desember 2009, vol.31, No.2 pp 61-74

Lee, G, dkk. (2001). What Do We Know About Students’ Cognitive Conflict in

Science Classroom: A Theoritical Model of Cognitive Conflict Process. EDS 453 083


(3)

Lee, G, dkk. (2003). Development of an Instrument for Measuring Cognitive Conflict in Secondary-Level Science Classes. Journal of Research in Science Teaching, vol.40, no.6 pp 595-603

Mamlok-Naaman, R, dkk. (-). Teachers research their students’ understanding of electrical conductivity. Israel: The Weizmann Institute of Science Margono, S. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta

Ozkaya, A.R, dkk. (2003). Prospective teachers’ conceptual understanding of

electrochemistry: Galvanic and electrolytic cells. U.Chem.Ed, vol.7. pp 1-12

Pinker, S. (2003). The Blank Slate: The Modern Denial of Human Nature. New York: Penguin Group (USA) Incorporated

Posner, G.J., dkk. (1982). Accommodation of a scientific conception: Towards a theory of conceptual change.”Science Education,” 66 (2), 211-227 Redhana, I. W., dan Kirna, I. M. (2004). Identifikasi miskonsepsi siswa SMA

Negeri di Kota Singaraja terhadap konsep-konsep kimia yang dilakukan setelah pembelajaran. Laporan penelitian (Tidak dipublikasikan). IKIPN Singaraja

Rolka, K. (2007). The Role of Cognitive Conflict in Belief Changes. Proceeding of 31st Conference of the International Group for the Psychology of Mathematics Education, vol.4, pp. 121-128

Sanger, M.J, dkk. (1997). Students’ Misconceptions in Electrochemistry:

Current Flow in Electrolyte Solutions and the Salt Bridge. Journal of Chemical Education, vol.74, no.7, pp 819-823


(4)

Ari Raharja, 2012

Pembelajaran Strategi Konflik Untuk Memfasilitasi Perubahan Konsepsi Mahasiswa Semester I Pada Topik Sel Elektrolisis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sanger, M.J, dkk. (1999). An Analysis of College Chemistry Textbooks AS Sources of Misconceptions and Errors in ELectrochemistry. Journal of Chemical Education, vol.76, no.6, pp 853-860

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suparno, P. (2005). Miskonsepsi & Perubahan Konsep Pendidikan Fisika. Jakarta: PT.Grasindo

Suyanti, R. D. (2010). Strategi Pembelajaran Kimia. Medan: Graha Ilmu Yan. YD. (1998). Alternative Conception on Excretion and Implications for


(5)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi dan komunikasi yang pada mulanya adalah alat hiburan dan alat penyampaian pesan-pesan penerangan, bukan didesain untuk tujuan pembelajaran. Kemudian banyak ahli melihat potensi yang ada pada media ini untuk dimanfaatkan bagi pendidikan. Setelah dilakukan berbagai percobaan dan penelitian, terlihat potensi yang besar dan luas dari media ini untuk digunakan menjadi alat penyampaian pesan-pesan pembelajaran.

Komputer sebagai sarana untuk menyajikan informasi dapat dimanfaatkan diberbagai bidang. Dalam sektor pendidikan pemanfaatan komputer sudah berkembang tidak hanya sebagai alat yang hanya digunakan untuk membantu urusan administrasi saja, melainkan juga sangat dimungkinkan untuk digunakan sebagai salah satu alternatif dalam pemilihan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Sebagai contoh, dengan adanya komputer multimedia yang mampu menampilkan gambar maupun tulisan yang diam dan bergerak serta bersuara, sudah saatnya komputer dijadikan sebagai salah satu alternatif pilihan media pembelajaran yang efektif dan menarik.

Multimedia dapat memiliki fitur-fitur seperti memperindah gambar, kemampuan untuk mengatur suara, gambar animasi dan menampilkan video yang merupakan inovasi yang dapat memeriahkan pengalaman belajar. Fleksibilitas


(6)

Mohamad Fazrian Hermayana, 2012

Pengembangan Media Pembelajaran Video Simulasi Berbasis Komputer sebagai Alat Bantu Pembelajaran pada Pokok Bahasan Email untuk Keperluan Informasi dan Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

multimedia dapat menggantikan pembelajaran tradisional yang bersifat tekstual yang memungkinkan memberikan stimulasi yang lebih luas, baik verbal maupun visual, yang dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam belajar. Dengan kata lain, multimedia mampu mengirimkan informasi menjadi hidup, yang dapat membantu siswa menciptakan visualisasi dunia nyata (Belinda dan Tse-Kian, 2007).

Pembelajaran multimedia didalam kelas bukan merupakan fenomena yang baru, tetapi dengan teknologi computer sekarang ini memungkinkan multimedia dikembangkan dengan lebih meningkatkan interaktivitas, kemudahan penggunaan dan pengurangan biaya dari sebelumnya (Frey dan Sutton, 2010).

Ludwig, dkk (2004) mengungkapkan tiga poin yang didapat dalam menggunakan media didalam kelas, yaitu (1) untuk meningkatkan ketertarikan siswa (to raise interest level) sehingga siswa akan berharap menggunakan berbagai macam media, (2) untuk meningkatkan pemahaman siswa (to enhance understanding) dimana media yang mengandung kaya materi dapat meningkatkan pemahaman siswa pada topik yang kompleks, dan (3) untuk meningkatkan daya ingat (to increase memorability) dimana media yang mengandung kaya materi akan membuat pemrosesan dan pengambilan informasi lebih baik dan mudah.

Seperti yang tertuang dalam paper yang dilakukan oleh SEG Research, terdapat hubungan yang relevan antara pemrosesan otak dengan multimedia pembelajaran, yaitu (1) multimedia yang efektif memahami bahwa kinerja memori memiliki keterbatasan. (2) Presentasi multimedia yang efektif memanfaatkan saluran pendengaran dan penglihatan pada kinerja memori untuk


(7)

menyampaikan konten. Penggunaan beberapa saluran dapat menigkatkan jumlah informasi yang dapat diproses oleh otak. (3) Multimedia yang efektif mengerti bahwa penggunaan teks mungkin dapat menantang untuk diproses, dibutuhkan keterlibatan baik dari saluran penglihatan maupun saluran pendengaran. (4) Presentasi multimedia yang efektif menyadari bahwa memori jangka panjang mengatur informasi kedalam skema. Penyajian informasi dengan cara menggunakan skema yang sudah ada atau yang dapat membantu siswa mengatur informasi dapat sangat membantu pelajar / siswa dalam memasukkan informasi kedalam memori jangka panjang nya.

Multimedia yang efektif berkembang melalui suatu upaya perencanaan yang konsisten berdasarkan hasil pembelajaran yang terukur. Karena kemajuan dalam penelitian ilmu kognitif, desainer dapat mengembangkan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompliksitas kognititif dengan berbagai media. Teknologi mengalami perubahan dan siswa pun berubah, metode penyampaian pembelajaran pun harus ikut berubah juga (Frey dan Sutton, 2010).

McDonough (1994) mengemukakan beberapa keuntungan pembelajaran dengan menggunakan komputer seperti memberikan rangsangan dan motivasi untuk belajar, menciptakan efek audio dan visual, adanya pemanggilan kembali konsep yang sudah tercatat, dan mendorong siswa untuk belajar aktif.

Dalam kegiatan pembelajaran komputer, salah satu masalah yang muncul dalam proses belajar mengajar adalah dalam pembelajaran penggunaan email. Pembelajaran ini disarankan menggunakan komputer dan ketersediaan koneksi internet dalam proses belajar mengajarnya, karena apabila pembelajaran ini


(8)

Mohamad Fazrian Hermayana, 2012

Pengembangan Media Pembelajaran Video Simulasi Berbasis Komputer sebagai Alat Bantu Pembelajaran pada Pokok Bahasan Email untuk Keperluan Informasi dan Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dilakukan dengan cara ceramah di depan kelas, peserta didik kemungkinan akan kesulitan untuk mengerti terhadap penggunaan email karena tidak dihadapkan langsung dengan fenomena yang sedang dipelajari. Namun kendala yang sering dihadapi saat ini adalah di beberapa sekolah ketersediaan komputer dan ketersediaan internet belum memadai.

Salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut adalah menggunakan video simulasi mengenai pengoperasian email. Video tersebut akan menyimulasikan bagaimana menggunakan email, diantaranya mendaftar email, membuka email, menulis pesan, membuka pesan di email, dan sebagainya. Dengan menggunakan video simulasi tersebut, guru dapat memperlihatkan pengoperasian email kepada siswa tanpa internet dan dapat dilakukan didalam kelas dengan menggunakan satu komputer atau laptop.

Simulasi komputer dari bagian-bagiannya memiliki kemampuan untuk menempatkan pengalaman belajar yang dimana sebelum menggunakan teknologi ini, terlalu mahal, berbahaya, jauh atau memakan waktu. Kemampuan simulasi untuk menyajikan pemandangan yang realistis yang disatukan dengan kemapuan komputer untuk membuat jalur cabang pembelajaran membuatnya salah satu teknologi yang paling mudah beradaptasi yang digunakan sampai saat ini (Akpan, 2002).

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis ingin mengembangkan sebuah cara pembelajaran alternatif dengan menggunakan bentuk media pembelajaran untuk menghasilkan sebuah media alternatif baru dalam melakukan pembelajaran pada pokok bahasan penggunaan email untuk kebutuhan informasi


(9)

dan komunikasi. Untuk itu dilakukan penelitian dengan judul “Pengembangan media pembelajaran video simulasi berbasis komputer sebagai alat bantu pembelajaran pada pokok bahasan email untuk keperluan informasi dan komunikasi”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Pentingnya alat bantu yang inovatif dalam pembelajaran.

2. Adanya teknologi baru yang menawarkan solusi baru dalam proses pembelajaran, salah satunya media pembelajaran berbasis komputer. 3. Kurangnya sarana dan prasarana dalam pembelajaran yang dalam hal ini

tidak tersedianya koneksi internet.

1.3 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah: “Bagaimana mengembangkan media pembelajaran video simulasi berbasis komputer sebagai alat bantu pembelajaran pada pokok bahasan email untuk keperluan informasi dan komunikasi”?.

Rumusan masalah di atas dirinci ke dalam pertanyaan-pertanyaan penelitian, sebagai berikut:

1. Bagaimana mengembangkan media pembelajaran video simulasi berbasis komputer?


(10)

Mohamad Fazrian Hermayana, 2012

Pengembangan Media Pembelajaran Video Simulasi Berbasis Komputer sebagai Alat Bantu Pembelajaran pada Pokok Bahasan Email untuk Keperluan Informasi dan Komunikasi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Bagaimana validitas media pembelajaran video simulasi berbasis komputer yang dikembangkan berdasarkan ahli media, ahli materi, dan pengguna?

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dapat merancang dan mengembangkan media pembelajaran video simulasi berbasis komputer.

2. Dapat mengetahui tingkat validitas media pembelajaran video simulasi berbasis komputer.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Merancang dan mengembangkan media pembelajaran video simulasi berbasis komputer sehingga bisa dijadikan solusi baru untuk para pengajar dan peserta didik dalam melakukan pembelajaran TIK.

2. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi dalam pengembangan sebuah media untuk melakukan pembelajaran pokok bahasan menggunakan email untuk keperluan informasi dan komunikasi.

1.6 Definisi Operasional

Untuk menghindari salah penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis menganggap perlu digunakannya definisi operasional sebagai berikut :


(11)

1. Media pembelajaran video simulasi dapat diartikan sebagai alat, metode dan teknik peniruan atau menyamai proses yang terjadi di dunia nyata yang digunakan dalam rangka pembelajaran di sekolah.

2. Mata pelajaran TIK disini tidak mencakup semua bahasan pada mata pelajaran TIK kelas XI akan tetapi hanya membahas materi mengenai pokok bahasan menggunakan email untuk keperluan teknologi informasi dan komunikasi.

1.7 Metode Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian ini, yaitu untuk merancang media pembelajaran, mengetahui proses pembuatan media pembelajaran dan mengetahui tingkat validitas media pembelajaran tersebut, maka metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Research and Development.

1.8 Lokasi dan Sampel Penelitian

Lokasi dalam penelitian untuk implementasi terbatas media pembelajaran yang dikembangkan ini adalah salah satu Sekolah Menengah Atas di Kota Bandung. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pakar media pembelajaran diantaranya dosen ahli media pembelajaran atau pelaku-pelaku industri multimedia pembelajaran, ahli materi diantaranya dosen Ilmu Komputer atau Teknik Informatika, guru TIK, dan beberapa siswa sebagai pengguna media pembelajaran.


(12)

Ari Raharja, 2012

Pembelajaran Strategi Konflik Untuk Memfasilitasi Perubahan Konsepsi Mahasiswa Semester I Pada Topik Sel Elektrolisis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah experiment one group pre-test post-pre-test design. Awalnya mahasiswa diberi tes kemampuan awal (pre-test) untuk mendapatkan data prakonsepsi mahasiswa. Dari hasil tes kemampuan awal mahasiswa, dirancang instrument penelitian yang akan digunakan dalam perlakuan dan disesuaikan dengan keadaan awal mahasiswa. Perlakuan yang diberikan berupa implementasi strategi konflik kognitif dalam pembelajaran. Setelah perlakuan, mahasiswa diberi tes kemampuan akhir (post-test) untuk untuk mendapatkan data mengenai perubahan konsepsi mahasiswa setelah diberi perlakuan. Selain itu, hasil tes kemampuan akhir dapat memberikan gambaran cara berpikir mahasiswa dalam memahami topik sel elektrolisis. Berikut gambaran umum penelitian :

Tes Kemampuan Awal (pretest) Perlakuan Tes Kemampuan Akhir (posttest) Kesimpulan

Analisis Analisis

Tes ini bertujuan untuk mengetahui gambaran

prakonsepsi

mahasiswa sebelum diberikan perlakuan

Perlakuan diberikan

sesuai dengan

menggunakan strategi konflik kognitif

Tes ini bertujuan untuk

mengetahui perubahan

konsepsi mahasiswa

setelah diberikan

per-lakuan dengan

meng-gunakan strategi konflik kognitif


(13)

B. Alur Penelitian

Analisis Teks Materi Pokok Sel Elektrolisis Studi Mengenai

Miskonsepsi

Pelaksanaan Pre-test

Pembuatan RPP Topik Sel Elektrolisis

Penyusunan Instrumen Penelitian Tahap Persiapan

Tahap Pelaksanaan

Studi Kepustakaan Strategi Konflik Kognitif

Pembuatan Validasi Revisi

Pelaksanaan Pembelajaran

Pelaksanaan Post-test dan Wawancara

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Analisis Data

Kesimpulan Tahap Akhir


(14)

Ari Raharja, 2012

Pembelajaran Strategi Konflik Untuk Memfasilitasi Perubahan Konsepsi Mahasiswa Semester I Pada Topik Sel Elektrolisis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu 1. Tahap Persiapan

a. Menentukan materi yang akan dikaji. Materi yang dikaji dalam penelitian ini adalah sel elektrolisis, karena ditemukan banyak sekali miskonsepsi siswa pada materi tersebut.

b. Mengkaji miskonsepsi pada materi sel elektrolisis melalui studi literatur

c. Mengkaji strategi pembelajaran konflik kognitif pada pembelajaran sel elektrolisis

d. Membuat RPP yang telah disesuaikan dengan strategi pembelajaran konflik kognitif

e. Membuat instrumen penelitian berupa seperangkat pokok uji tes kemampuan awal dan akhir untuk materi sel elektrolisis

f. Melakukan validasi instrumen kepada dosen ahli, serta melakukan uji coba dan analisis hasil uji coba.

g. Merevisi instrumen penelitian

h. Mempersiapkan surat izin penelitian dan surat izin peminjaman alat i. Menentukan subjek penelitian

2. Tahap Pelaksanaan Penelitian

Tahap pelaksanaan penelitian dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. Pada pertemuan pertama dilakukan tes kemampuan awal selama 100 menit untuk mengetahui gambaran prakonsepsi mahasiswa. Pertemuan kedua selama 100 menit merupakan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan


(15)

metode demonstrasi yang disertai kegiatan diskusi. Tes kemampuan akhir selama 60 menit dilakukan pada hari yang sama, dengan tujuan memperkecil pengaruh variabel lain yang mempengaruhi hasil pembelajaran. Pertemuan ketiga digunakan untuk wawancara. Kegiatan wawancara dilakukan untuk menelusuri pola berpikir mahasiswa, dengan menanyakan alasan mereka menjawab pertanyaan pada pokok uji. Selain itu, wawancara juga berfungsi untuk menelusuri penyebab terjadinya anomali pada hasil penelitian, seperti contohnya terjadi penurunan kategori konsepsi alternatif mahasiswa.

3. Tahap Akhir

a. Mengolah ata hasil penelitian

b. Menganalisis dan membahas temuan hasil penelitian c. Menarik kesimpulan hasil penelitian

C. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah mahasiswa program studi kimia semester 1, yang belum mendapatkan perkuliahan mengenai elektrokimia sebanyak 14 orang, yang terdiri dari 13 orang perempuan dan 1 orang laki-laki.


(16)

Ari Raharja, 2012

Pembelajaran Strategi Konflik Untuk Memfasilitasi Perubahan Konsepsi Mahasiswa Semester I Pada Topik Sel Elektrolisis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. Instrumen Penelitian

a. Tes tertulis (pretest dan posttest)

Tes tertulis terdiri dari seperangkat alat evaluasi berupa tes kemampuan awal dan tes kemampuan akhir yang disajikan dalam bentuk soal uraian. Bentuk soal uraian terbatas lebih memudahkan dalam menelusuri jalan berpikir mahasiswa. Dari jawaban yang diberikan mahasiswa, peneliti dapat mengklasifikasikan jawaban mahasiswa tersebut termasuk kategori identical fit, approximate fit atau incomplete fit dengan lebih mudah apabila dibandingkan dengan soal pilihan ganda.

b. Lembar observasi

Lembar observasi berisi kegiatan-kegiatan peneliti dan mahasiswa selama proses pembelajaran berlangsung.

c. Pedoman wawancara

Pedoman wawancara berisikan daftar pertanyaan yang ditanyakan secara lisan kepada mahasiswa selama proses wawancara.

E. Prosedur Pengumpulan Data

1. Jenis data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif, yaitu berupa prakonsepsi beserta konsepsi alternatif mahasiswa dalam materi sel elektrolisis, sedangkan data kuantitatif berupa hasil ketercapaian mahasiswa terhadap indikator-indikator pembelajaran pada materi sel elektrolisis.


(17)

2. Sumber data

Studi kepustakaan mengenai miskonsepsi, perubahan konsepsi, strategi konflik kognitif, dan materi pedagogis sel elektrolisis diperoleh dari jurnal-jurnal luar negeri dan buku-buku sumber yang relevan. Konsepsi alternatif dan perubahan konsepsi mahasiswa pada materi sel elektrolisis diperoleh melalui analisis hasil tes kemampuan awal dan tes kemampuan akhir.

3. Teknik pengambilan data

a. Tahap pertama, menganalisis konsepsi altenatif mahasiswa sebelum perlakuan berdasarkan hasil tes kemampuan awal

b. Tahap kedua, memberikan perlakuan dengan menggunakan strategi konflik kognitif. Kegiatan pembelajaran direkam dengan menggunakan video recorder.

c. Tahap ketiga, menganalisis konsepsi alternatif dan perubahan konsepsi yang terjadi pada mahasiswa setelah diberikan perlakuan berdasarkan hasil tes kemampuan akhir.

F. Teknik Analisis Data

a. Uji reliabilitas

Untuk tes tertulis sebelumnya dilakukan dulu uji reliabilitas dan uji validitas. Menurut Firman (2000) reliabilitas adalah ukuran sejauh mana suatu alat ukur memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya


(18)

Ari Raharja, 2012

Pembelajaran Strategi Konflik Untuk Memfasilitasi Perubahan Konsepsi Mahasiswa Semester I Pada Topik Sel Elektrolisis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tentang kemampuan seseorang. Uji reliabilitas menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan :

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = jumlah varians butir

= varians total

Tabel 3.1 Interpretasi dari uji reliabilitas

Besarnya Nilai r Interpretasi

0,80 – 1,00 Tinggi

0,60 – 0,80 Cukup

0,40 – 0,60 Agak rendah

0,20 – 0,40 Rendah

0,00 – 0,20 Sangat rendah

b. Analisis hasil tes kemampuan awal dan akhir

Konsepsi alternatif mahasiswa dikelompokkan ke dalam empat kategori, yaitu identical fit, approximate fit, incomplete fit dan no conception.


(19)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Gambaran konsepsi alternatif mahasiswa pada topik sel elektrolisis setelah tes kemampuan awal (pretest) dapat dilihat dalam tabel berikut :

Indikator

Persentase (%)

A B C D

I-1 0 21,43 71,43 7,14

I-2 0 0 100 0

I-3 a 0 21,43 57,14 21,43

I-3 b 0 0 92,86 7,14

I-4 0 0 85,71 14,29

I-5 a 57,14 7,14 35,72 0

I-5 b 71,42 14,29 14,29 0

I-6 0 0 85,71 14,29

I-7 0 50 35,71 14,29

I-8 71,42 0 14,29 14,29

Keterangan :

A: Identical Fit B: Approximate Fit C : Incomplete Fit D: No Conception


(20)

Ari Raharja, 2012

Pembelajaran Strategi Konflik Untuk Memfasilitasi Perubahan Konsepsi Mahasiswa Semester I Pada Topik Sel Elektrolisis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dari Tabel 5.1, dapat dilihat bahwa sebelum dilakukan pembelajaran dengan menggunakan strategi konflik kognitif, mahasiswa umumnya berada pada kategori incomplete fit untuk semua indikator, kecuali untuk indikator menuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan tertentu dan menghitung massa endapan logam di katoda hasil elektrolisis lelehan Al2O3 dengan elektroda karbon, mahasiswa telah

berada pada kategori identical fit.

2. Karakteristik strategi pembelajaran yang dapat memfasilitasi perubahan konsepsi mahasiswa adalah pembelajaran yang mengkondisikan mahasiswa menemukan ketidaksesuaian antara pengetahuan yang telah mereka miliki dengan fakta percobaan yang muncul. Ketidaksesuaian ini terus menerus dikonfrontir dengan pembuktian melalui demonstrasi percobaan dan dengan pemberian pertanyaan-pertanyaan untuk memperluas pemahaman dan penerapan pengetahuan secara bermakna. 3. Setelah perlakuan dilaksanakan pada pembelajaran topik sel elektrolisis

maka diketahui perubahan konsepsi mahasiswa pada topik tersebut, yang disajikan dalam Tabel 5.2. Dapat dilihat bahwa pada umumnya setelah pembelajaran, terjadi peningkatan kategori konsepsi alternatif mahasiswa pada topik sel elektrolisis. Namun terjadi penurunan kategori konsepsi alternatif mahasiswa pada indikator menjelaskan pengertian sel elektrolisis dan menjelaskan perbedaan sel elektrolisis dengan sel volta.


(21)

Keterangan :

A: Identical Fit B: Approximate Fit C : Incomplete Fit D: No Conception

B.Saran

1. Perlu dikembangkan strategi konflik kognitif yang dapat memfasilitasi perubahan konsepsi pada masing-masing indikator.

2. Indikator yang dikembangkan tidak perlu banyak, asalkan dibahas secara rinci dan mendalam.

3. Perlu dikembangkan alat evaluasi yang lebih baik dalam mengukur apa yang seharusnya diukur.


(22)

Ari Raharja, 2012

Pembelajaran Strategi Konflik Untuk Memfasilitasi Perubahan Konsepsi Mahasiswa Semester I Pada Topik Sel Elektrolisis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Penjelasan Istilah ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Strategi Konflik Kognitif ... 7

B. Perubahan Konsepsi ... 11

C. Konsepsi Alternatif ... 15

D. Analisis Materi ... 16

1. Miskonsepsi pada topik elektrokimia ... 16


(23)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Metode Penelitian ... 24

B. Alur Penelitian ... 25

C. Subjek Penelitian ... 27

D. Instrumen Penelitian ... 28

E. Prosedur Pengumpulan Data ... 28

F. Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Analisis Konsepsi Siswa ... 31

1. Analisis Tes Kemampuan Awal ... 32

2. Strategi Konflik Kognitif pada Topik Elektrolisis ... 49

3. Analisa Tes Kemampuan Akhir ... 53

B. Profil Perubahan Konsepsi Mahasiswa pada Pembelajaran kimia Melalui Strategi Koflik Kognitif ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 76


(24)

Ari Raharja, 2012

Pembelajaran Strategi Konflik Untuk Memfasilitasi Perubahan Konsepsi Mahasiswa Semester I Pada Topik Sel Elektrolisis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR TABEL

3.1 Interpretasi dari uji reliabilitas ... 30 4.1 Konsepsi mahasiswa pada indikator menjelaskan

pengertian sel elektrolisis (I-1) ... 34 4.2 Konsepsi mahasiswa pada indikator mengidentifikasi

sel elektrolisis yang dapat berlangsung (I-2) ... 36 4.3 Konsepsi mahasiswa pada indikator menjelaskan

perbedaan sel elektrolisis dengan sel volta (I-3 a) ... 38 4.4 Konsepsi mahasiswa pada indikator menjelaskan

perbedaan sel elektrolisis dengan sel volta (I-3 b) ... 39 4.5 Konsepsi mahasiswa pada indikator Menjelaskan reaksi

yang terjadi pada sel elektolisis jika menggunakan

eletroda inert dan tidak identik (I-4) ... 40 4.6 Konsepsi mahasiswa pada indikator menuliskan persamaan

reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan tertentu (I-5 a) ... 42 4.7 Konsepsi mahasiswa pada indikator menuliskan persamaan

reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan tertentu (I-5 b) ... 43 4.8 Konsepsi mahasiswa pada indikator menuliskan persamaan

reaksi pada sel elektrolisis yang menggunakan


(25)

4.9 Konsepsi mahasiswa pada indikator menuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada elektrolisis lelehan Al2O3

dengan elektroda karbon (I-7) ... 47 4.10 Konsepsi mahasiswa pada indikator menghitung massa

endapan logam di katoda hasil elektrolisis lelehan Al2O3

dengan elektroda karbon (I-8) ... 48 4.11 Konsepsi mahasiswa pada indikator menjelaskan

pengertian sel elektrolisis (I-1) setelah pembelajaran ... 54 4.12 Konsepsi mahasiswa pada indikator mengidentifikasi

sel elektrolisis yang dapat berlangsung (I-2)

setelah pembelajaran... 55 4.13 Konsepsi mahasiswa pada indikator menjelaskan

perbedaan sel elektrolisis dengan sel volta (I-3 a)

setelah pembelajaran... 57 4.14 Konsepsi mahasiswa pada indikator menjelaskan

perbedaan sel elektrolisis dengan sel volta (I-3 b)

setelah pembelajaran... 58 4.15 Konsepsi mahasiswa pada indikator menjelaskan reaksi

yang terjadi pada sel elektolisis jika menggunakan

eletroda inert dan tidak identik (I-4) setelah pembelajaran ... 59 4.16 Konsepsi mahasiswa pada indikator menuliskan persamaan

reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan tertentu (I-5 a)


(26)

Ari Raharja, 2012

Pembelajaran Strategi Konflik Untuk Memfasilitasi Perubahan Konsepsi Mahasiswa Semester I Pada Topik Sel Elektrolisis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4.17 Konsepsi mahasiswa pada indikator menuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan tertentu (I-5 b)

setelah pembelajaran... 62

4.18 Konsepsi mahasiswa pada indikator menuliskan persamaan reaksi pada sel elektrolisis yang menggunakan elektroda yang identik dan reaktif (I-6) setelah pembelajaran ... 62

4.19 Konsepsi mahasiswa pada indikator menuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada elektrolisis lelehan Al2O3 dengan elektroda karbon (I-7) setelah pembelajaran ... 64

4.20 Konsepsi mahasiswa pada indikator menghitung massa endapan logam di katoda hasil elektrolisis lelehan Al2O3 dengan elektroda karbon (I-8) setelah pembelajaran ... 65

4.21 Perubahan konsepsi mahasiswa setelah pembelajaran ... 67

5.1 Gambaran konsepsi alternatif mahasiswa setelah pretest... 69


(27)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Model Proses Konflik Kognitif ... 8

3.1 Gambaran umum penelitian... 24

3.2 Alur penelitian ... 25

4.1 Profil konsepsi mahasiswa pada tes kemampuan awal ... 33

4.2 Rangkaian sel elektrolisis yang dijadikan pokok uji pada indikator 2 ... 35

4.3 Rangkaian sel elektrolisis larutan KI dengan elektroda karbon ... 50

4.4 Rangkaian sel elektrolisis larutan CuSO4 ... 51


(28)

Ari Raharja, 2012

Pembelajaran Strategi Konflik Untuk Memfasilitasi Perubahan Konsepsi Mahasiswa Semester I Pada Topik Sel Elektrolisis

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

A.1 Skenario Pembelajaran ... 76

A.2 Lembar Validasi Instrumen ... 79

A.3 Uji Reliabilitas Hasil Uji Coba Instrumen ... 88

A.4 Media Power Point ... 89

B.1 Soal Pretest ... 92

B.2 Pedoman Wawancara ... 94

B.3 Lembar Observasi ... 95

C Surat Izin Peminjaman Alat ... 105


(1)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Metode Penelitian ... 24

B. Alur Penelitian ... 25

C. Subjek Penelitian ... 27

D. Instrumen Penelitian ... 28

E. Prosedur Pengumpulan Data ... 28

F. Teknik Analisis Data ... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. Analisis Konsepsi Siswa ... 31

1. Analisis Tes Kemampuan Awal ... 32

2. Strategi Konflik Kognitif pada Topik Elektrolisis ... 49

3. Analisa Tes Kemampuan Akhir ... 53

B. Profil Perubahan Konsepsi Mahasiswa pada Pembelajaran kimia Melalui Strategi Koflik Kognitif ... 66

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

A. Kesimpulan ... 69

B. Saran ... 71

DAFTAR PUSTAKA ... 72


(2)

DAFTAR TABEL

3.1 Interpretasi dari uji reliabilitas ... 30 4.1 Konsepsi mahasiswa pada indikator menjelaskan

pengertian sel elektrolisis (I-1) ... 34 4.2 Konsepsi mahasiswa pada indikator mengidentifikasi

sel elektrolisis yang dapat berlangsung (I-2) ... 36 4.3 Konsepsi mahasiswa pada indikator menjelaskan

perbedaan sel elektrolisis dengan sel volta (I-3 a) ... 38 4.4 Konsepsi mahasiswa pada indikator menjelaskan

perbedaan sel elektrolisis dengan sel volta (I-3 b) ... 39 4.5 Konsepsi mahasiswa pada indikator Menjelaskan reaksi

yang terjadi pada sel elektolisis jika menggunakan

eletroda inert dan tidak identik (I-4) ... 40

4.6 Konsepsi mahasiswa pada indikator menuliskan persamaan

reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan tertentu (I-5 a) ... 42

4.7 Konsepsi mahasiswa pada indikator menuliskan persamaan

reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan tertentu (I-5 b) ... 43

4.8 Konsepsi mahasiswa pada indikator menuliskan persamaan

reaksi pada sel elektrolisis yang menggunakan


(3)

4.9 Konsepsi mahasiswa pada indikator menuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada elektrolisis lelehan Al2O3

dengan elektroda karbon (I-7) ... 47 4.10 Konsepsi mahasiswa pada indikator menghitung massa

endapan logam di katoda hasil elektrolisis lelehan Al2O3

dengan elektroda karbon (I-8) ... 48 4.11 Konsepsi mahasiswa pada indikator menjelaskan

pengertian sel elektrolisis (I-1) setelah pembelajaran ... 54 4.12 Konsepsi mahasiswa pada indikator mengidentifikasi

sel elektrolisis yang dapat berlangsung (I-2)

setelah pembelajaran... 55 4.13 Konsepsi mahasiswa pada indikator menjelaskan

perbedaan sel elektrolisis dengan sel volta (I-3 a)

setelah pembelajaran... 57 4.14 Konsepsi mahasiswa pada indikator menjelaskan

perbedaan sel elektrolisis dengan sel volta (I-3 b)

setelah pembelajaran... 58 4.15 Konsepsi mahasiswa pada indikator menjelaskan reaksi

yang terjadi pada sel elektolisis jika menggunakan

eletroda inert dan tidak identik (I-4) setelah pembelajaran ... 59 4.16 Konsepsi mahasiswa pada indikator menuliskan persamaan


(4)

4.17 Konsepsi mahasiswa pada indikator menuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada elektrolisis larutan tertentu (I-5 b)

setelah pembelajaran... 62

4.18 Konsepsi mahasiswa pada indikator menuliskan persamaan reaksi pada sel elektrolisis yang menggunakan elektroda yang identik dan reaktif (I-6) setelah pembelajaran ... 62

4.19 Konsepsi mahasiswa pada indikator menuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada elektrolisis lelehan Al2O3 dengan elektroda karbon (I-7) setelah pembelajaran ... 64

4.20 Konsepsi mahasiswa pada indikator menghitung massa endapan logam di katoda hasil elektrolisis lelehan Al2O3 dengan elektroda karbon (I-8) setelah pembelajaran ... 65

4.21 Perubahan konsepsi mahasiswa setelah pembelajaran ... 67

5.1 Gambaran konsepsi alternatif mahasiswa setelah pretest... 69


(5)

DAFTAR GAMBAR

2.1 Model Proses Konflik Kognitif ... 8

3.1 Gambaran umum penelitian... 24

3.2 Alur penelitian ... 25

4.1 Profil konsepsi mahasiswa pada tes kemampuan awal ... 33

4.2 Rangkaian sel elektrolisis yang dijadikan pokok uji pada indikator 2 ... 35

4.3 Rangkaian sel elektrolisis larutan KI dengan elektroda karbon ... 50

4.4 Rangkaian sel elektrolisis larutan CuSO4 ... 51


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

A.1 Skenario Pembelajaran ... 76

A.2 Lembar Validasi Instrumen ... 79

A.3 Uji Reliabilitas Hasil Uji Coba Instrumen ... 88

A.4 Media Power Point ... 89

B.1 Soal Pretest ... 92

B.2 Pedoman Wawancara ... 94

B.3 Lembar Observasi ... 95

C Surat Izin Peminjaman Alat ... 105