PERANAN KELUARGA DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR BERUSAHA: Studi Kasus Tentang Pembeiajaran Yang Dilakukan Orang Tua Terhadap Anak-Anaknya Dalam Keluarga Perajin Industri Kecil Pakaian Jadi Di Desa Soreang Kecamatan Soreang Kabupaten DT II Bandung.

PERANAN KELUARGA DALAM MENUMBUHKAN
MOTIVASI BELAJAR BERUSAHA

(Studi Kasus Tentang Pembeiajaran Yang Dilakukan
Orang Tua Terhadap Anak-Anaknya Daiam Keluarga Perajin
industri Kecil Pakaian Jadi Di Desa Soreang
Kecamatan Soreang Kabupaten DT II Bandung)

TESIS

Diajukan Kepada Panitia Ujian Tesis IKIP Bandung
untuk memenuhi sebagian dari persyaratan
menyelesaikan studi pada Program Pasca Sarjana
Bidang Studi Pendidikan Luar Sekolah

Oleh
Herni Kusantati

Nrp: 8932136

BIDANG STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1993

Disetujui dan disyahkan oleh Tim Pembimbing

Prof Dr. Soepardjo Adikusumo (Aim).

Djudju Sudjana M.Ed

ABSTRAK

Judul Tesis : Peranan Keluarga Daiam

Menumbuhkan

Motivasi

Belajar Berusaha.


Sub Judul : Studi Kasus Tentang Pembeiajaran Yang Dilakukan
Orang Tua Terhadap Anak-Anaknya Daiam Keluarga
Perajin Industri Kecil

Pakaian

Jadi

Di

Desa

Soreang Kecamatan Soreang Kabupaten Bandung.

Penelitian ini beracuan dari permasalahan pokok: "Bagaimana
peranan keluarga daiam lingkungan

pakaian jadi menumbuhkan


perajin

motivasi

industri

belajar

kecil

berusaha

pada

anak-anak mereka?.

Dari permasalahan
pokok
penelitian, yaitu : untuk


tersebut
dirumuskan
mendapatkan gambaran

tujuan
tentang

peranan keluarga daiam
menumbuhkan
motivasi
belajar
berusaha pada anak-anak perajin industri kecil pakaian
jadi. Mengacu pada tujuan dan permasalahan penelitian
tersebut diajukan pokok-pokok pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana peranan orang tua daiam
belajar berusaha pada anak-anak

faktor apa yang mendukung

upaya


menumbuhkan motivasi
mereka, dan faktor-

kegiatan

pembeiajaran

tersebut?.

2. Bagaimana

bentuk

dan

proses

kegiatan


pembeiajaran

keterampilan berusaha yang dilakukan orang tua

terhadap

anak-anaknya?.

3. Bagaimana hasil kegiatan
pembeiajaran
keterampilan
berusaha yang dilakukan orang tua terhadap anak-anaknya?
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berbentuk
studi kasus dengan menggunakan teknik pengumpulan data
berupa observasi, wawancara, studi dokumentasi dan studi
kepustakaan. Subjek yang diteliti adalah individu pengusaha

industri kecil pakaian jadi yang berjumlah enam orang.
Untuk
mengetahui

deskripsi/gambaran
tentang
peranan

vi

keluarga daiam menumbuhkan motivasi belajar berusaha ini,
digunakan analisis data melalui langkah-langkah : reduksi
data, display data, mengambil kesimpulan dan verifikasi.
Adapun temuan penelitian yang diperoleh dapat dikemukakan
sebagai berikut

:

1. Daiam lingkungan keluarga perajin industri kecil pakaian
jadi telah tumbuh upaya pembeiajaran
keterampilan
memproduksi

dan


berdagang

pakaian

yang

dilakukan

terhadap anak-anak mereka.

2. Upaya menumbuhkan motivasi belajar ini dilatar belakangi
dan

didukung

oleh

berbagai


pengalaman masa lalu

dan

faktor,

sukses

menguasai keahlian, prospek yang

ekonomi dan kebutuhan

tenaga,

antara

orang
cukup

lain


:

tua,

perlunya

baik,

tuntutan

keterbatasan

pendidikan

sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat,
3. Upaya menumbuhkan
anak-anak perajin

motivasi

belajar
berusaha
pada
diwujudkan daiam bentuk
kegiatan

belajar sambil bekerja (magang) yang umumnya sudah
diperkenalkan sejak usia sepuluh
tahunan.
Melalui

kegiatan ini anak-anak

memperoleh

informasi,

mendapat

tugas, pembiasaan kerja, bimbingan, petunjuk,
dorongan,
yang
ditunjang
dengan
kerja

nasihat,
keras,

kedisiplinan dan keteladanan orang tua.

4. Kegiatan pembeiajaran membuahkan berbagi kemampuan, baik
kemampuan daiam hal pengetahuan, keterampilan, sikap
maupun nilai-nilai yang perlu dimiliki

untuk

melakukan

kegiatan usaha di bidang industri kecil.

Secara umum dapat diambil kesimpulan bahwa daiam lingkungan
perajin industri kecil, keluarga khususnya orang
tua
mempunyai
motivasi

peranan
belajar

Tumbuhnya

kegiatan

yang sangat besar daiam menumbuhkan
berusaha
pada
anak-anak
mereka.

pembeiajaran

ini

telah

menjadikan

keluarga sebagai wahana yang dapat menyiapkan dan membina
anak-anak perajin untuk dapat berwiswasta secara mandiri.

DAFTAR ISI

Hal

ABSTRAK
v

KATA PENGANTAR ...
vii

UCAPAN TERIMA KASIH
IX

DAFTAR ISI

...
xii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL
xv

BAB

I : PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang Masalah

BAB

B. Identifikasi Masalah

14

C. Rumusan Masalah

16

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

17

E. Definisi Operasional

18

II : KERANGKA TEORI

A. Pendidikan Informal Daiam Kerangka UndangUndang Sistem Pendidikan nasional No 2
Tahun 1989
,
'"'' 21
1. Posisi Pendidikan Informal Daiam
Subsistem PLS dan Sistem Pendidikan
Nasional

23

2. Pendidikan Informal

3^

.

B. Keluarga Sebagai Lingkungan Pendidikan
Informal

04

1. Konsep Keluarga

34

2. Fungsi Keluarga

36

3. Peranan Keluarga Daiam Pendidikan Anak.

38

a. Konsep dan Pendekatan Daiam
Pendidikan
xii

33

Xlll

b.

1. Konsep Ki Hadjar Dewantoro

38

2.

Konsep Abraham Maslow

40

3.

Konsep Ivan Illich

41

4.

Konsep Poulo Freire

43

Arah Pendidikan

46

c. Orang Tua Sebagai Pengemban
Tanggung Jawab Pendidikan
C.

47

Sosialisasi Daiam Keluarga

51

1. Konsep Sosialisasi

51

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Sosialisasi

53

3. Keluarga Sebagai Sarana Sosialisasi ...
4.

Proses Sosialisasi Daiam Lingkungan

...

Keluarga

57

a. Teori-Teori Belajar

58

b. Pendekatan Belajar Daiam Sosialisasi

64

c. Motivasi Belajar Daiam Sosialisasi

67

d.

.

Azas aktivitas Daiam Kegiatan

Belajar

,

D. Tinjauan Tentang Industri Kecil Sebagai ..
Sarana Kegiatan Belajar
BAB III

55

75

77

: PROSEDUR PENELITIAN

A. Metode Penelitian

85

B. Subjek Penelitian

87

C. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

91

1. Teknik Pengumpulan Data

91

2. Teknik Analisis Data

93

D. Pelaksanaan Penelitian

96

XIV

BAB

IV

: Hasil Penelitian

A.

Gambaran Umum Daerah Penelitian

B.

Keadaan Sentra Industri Kecil Pakaian

Jadi Desa Soreang
C.

BAB

BAB

V

101
....

108

Peranan Keluarga Daiam Menumbuhkan
Motivasi Belajar Berusaha Daiam Keluarga .
Perajin Industri Kecil Pakaian Jadi
Di Desa Soreang
124

: ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN

VI.:

A.

Reduksi Data

173

B.

Penayangan Data (Display Data)

184

C.

Pembahasan Hasil Penelitian

209

KESIMPULAN DAN

REKOMENDASI

A.

Kesimpulan

230

B.

Rekomendasi

235

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

238

BAB

I

PENDAHULUAN

A. LaiLSLT Belakang Masalah

Usaha

skala

kecil

merupakan

penting artinya daiam meningkatkan
pembangunan daiam dunia ke

suatu

wahana

usaha-usaha

tiga.

Hal

ini

daiam strategi pembangunan Indonesia, dan

yang

pemerataan

juga

terlihat

menjadi

semakin

bertambah penting dengan rendahnya laju pertumbuhan ekonomi

semenjak permulaan dasawarsa

Walaupun industri kecil,
perusahaan

kecil

pendapatan

perkapita

delapan

puluhan

sebagaimana

lainnya

tidak

secara

juga

halnya

dapat

cepat,

yang

lalu.

dengan

meningkatkan

namun

demikian

kemampuannya untuk menyerap tenaga kerja jauh lebih

tinggi

dari industri besar manapun.

Adanya penambahan

juta

orang

yang

tahunnya, dan

angkatan

memasuki

dibandingkan

pasar

sebagai

satu

wahana

baru

tenaga

dengan

perekonomian yang masih rendah,

kecil

kerja

sekitar

kerja

kemampuan

yang

penting

setiap

daya

telah menempatkan

dua

serap

industri

artinya

daiam

industri

rumah

pembangunan perekonomian Indonesia.

Tumbuhnya
tangga

dan

lingkungan
pedesaan.

industri

kerajinan,

kebudayaan

kecil,

termasuk

sebenarnya

masyarakat,

berakar

dari

khususnya

keadaan

masyarakat

Industri kecil itu sendiri, pada dasarnya

secara

ekonomi tidaklah begitu menguntungkan. Namun demikian, dari
sudut

pandangan

masyarakat,

tumbuhnya

industri

kecil

2

tersebut

bermanfaat

bersangkutan.

bagi

Industri

teknologi sederhana,

lingkungan

tersebut

bersifat

masyarakat

biasanya

padat

karya,

menggunakan
dan

biasanya

merupakan

kegiatan

bekerja atas dasar sistem kekeluargaan.
'Usaha skala

kecil

di

Indonesia

ekonomi yang sangat besar jumlahnya serta mampu menyediakan
kesempatan kerja bagi masyarakat dengan tingkat

pendidikan

dan modal yang terbatas.

Sebagai sarana penyediaan lapangan

kerja

penghasilan,

dan

peningkatan

menunjang

upaya

pemerataan

sektor

sebagai

ini

salah

mampu

satu

tujuan

pembangunan nasional.

Usaha skala kecil dapat diletakkan sebagai bagian dari
struktur

perekonomian

nasional

serta

jembatan penghubung antara sektor
modernisasi daiam tata
kedudukan tersebut

tradisional

perekonomian

melalui

tambah ekonomi, usaha skala

berperan

yang

kemampuannya

kecil

secara

sebagai

dan

proses

berlaku.

Daiam

membentuk

nilai

kumulatif

akan

mampu menunjang laju pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal ini didukung pula oleh kebijakan

telah memberikan

sebagaimana

arah

bagi

diungkapkan

pemerintah

pengembangan

daiam

PELITA

ke

industri

lima

yang

kecil

sebagai

berikut:

Pembangunan industri kecil termasuk industri kerajinan
dan
industri
rumah
tangga
serta yang
informal dan
tradisional dilanjutkan dan diarahkan
untuk memperluas

lapangan kerja dan
kesempatan berusaha,
meningkatkan
ekspor, menumbuhkan kemampuan dan kemandirian berusaha
serta meningkatkan pendapatan pengusaha
kecil
dan
perajin.

Apa

(GBHN:1988)

yang

ditegaskan

daiam

GBHN

tersebut

di

atas

3

memperlihatkan bahwa pembangunan industri

kecil

untuk menumbuhkan kemampuan dan kemandirian
pada gilirannya

akan

dapat

memacu

bertujuan

berusaha

peningkatan

yang

kualitas

manusia Indonesia.

v Manusia

adalah

kekuatan

utama

pembangunan

dan

sekaligus juga merupakan tujuan pembangunan. Sebagai subyek<
pembangunan, setiap manusia Indonesia, baik secara individu
maupun secara keseluruhan seyogyanya bertanggung jawab

memberikan

kontribusinya

daiam

pembangunan. Berkaitan dengan
keharusan

logis

hal

apabila

pembangunan bangsa itu

rangka

diemban

oleh

manusia.

pendidikan bangsa
sebagai

satu

Pengertian
daiam

modal

ini

daiam

pengembangan

serta

optimalisasi

pada

"human

utama

suatu

bidang

menunjuk

menciptakan

dasar

adalah

terbesar

kepribadian, pengetahuan, keterampilan

kualitas

mensukseskan

tersebut

investasi

dan

dan

fungsi

investment",
pertama

demi

terselenggaranya pembangunan nasional.

Pembangunan

manusia

mengisyaratkan

berpikir pembangunan dengan
sentris),

sudah

dimantapkannya

harus

pun

quo

kerangka

ekonomi

(ekonomi

dihilangkan, .

pemikiran

selain ekonomi,

status

bahwa

yang

kemudian

dengan

perhatian

sosial-kultural

masyarakat

pembangunan

struktur

dengan esensi kepentingan human investment-nya.
Kondisi

ini

menuntut

alternatif

re-inovasi

arah

berpikir proses pembangunan dari arah pembangunan saat

ini

ke

derajat

dan

Pandangan ini diperkuat oleh

ahli

arah

yang

lain,

yakni

nilai-nilai kemanusiaan.

meningkatkan

4

pembangunan

Lionel

mengemukakan
Dasawarsa

bahwa

Robbins

(Nasikun

berdasarkan

Pembangunan

:

1990)

pengalaman

Perserikatan

selama

Bangsa-Bangsa

menciptakan pandangan intelektual yang tidak
standar hidup material yang tinggi akan

merupakan jaminan pencapaian martabat
melainkan

sebaliknya

malahan

yang

melihat

sendirinya

manusia

yang

seringkali

martabat manusia oleh karena berbagai

telah

lagi

dengan

dua

luhur

menurunkan

dampak

dehumanisasi

dan degradasi lingkungan yang ditimbulkan.

Dikemukakan

pula

bahwa

hasil

dari

apresiasi

tentang makna pembangunan yang demikian

adalah

penerimaan dan diseminasi

model

dari

model

pembangunan

konsep
yang

atau
berpusat

pergeseran

pembangunan

pada

produksi

(production-centered development) menuju konsep atau
pembangunan

berwawasan

kerakyatan

development) yang sesuai

dasar yang dimilikinya

dengan

yang

(people

ciri-ciri

juga

disebut

baru

model

-

centered

atau

properti

sebagai

model

pembangunan yang berwawasan "martabat manusia".

Logika dasar model

pembangunan

yang

pertama

logika produksi, yang tujuan utamanya adalah

mencapai

mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi tinggi,

pembentukan

organisasi-organisasi

ekonomi

terpusat, yang fungsi utamanya adalah untuk

adalah

dan

dan

melalui

birokrasi

mengorganisasi

masyarakat menjadi satuan-satuan produksi yang efisien.
Model

produksi

melihat

warga

masyarakat

sebagai

suatu proses yang akan berjalan dengan

sendirinya

sebagai

peningkatan

pembangunan

dan

berwawasan

kesejahteraan

5

fungsi

dari

peningkatan

masyarakat.

Mendasari

pendapatan

keyakinan

bahwa melalui "mekanisme

dan

kesejahteraan

tersebut

tetesan

ke

mechanism) peningkatan pendapatan

adalah

bawah"

dan

asumsi

(trikle-down

kesejahteraan

merembes dari "pusat" ke "pinggiran", dari sektor

akan

"modern"

ke sektor "tradisional", dan di daiam tiap daerah dan

tiap

sektor dari penduduk kaya pada lapisan sosial

atas

ke

penduduk

miskin

pada

Sekalipun investasi bagi

lapisan

sosial

pengembangan

sangat dipentingkan di daiam model

produksi, perencanaan dan

paling

bawah.

sumberdaya

pembangunan

pelaksanaannya

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan

yang lebih besar daripada

paling

berwawasan

dilakukan

keuntungan

berdasarkan

manusia

lebih

produksi

pertimbangan

bahwa

investasi tersebut secara langsung akan mengangkat martabat
manusia banyak.

Ahli pembangunan lain,

mengemukakan

bahwa
martabat

pergeseran

dari

suatu

properti

manusia

model

model

dasar

Grant

pergeseran

berwawasan

menuju

Guy

menuju
pada

pembangunan

pembangunan

sebagai

mendasarinya adalah logika

(2) sumberdaya utama yang

(Nasikun

model

:

pembangunan

dasarnya

merupakan

berwawasan

yang

berikut:

produksi

memiliki
(1)

keseimbangan

mendukungnya

propeti-

logika

ekologi

adalah

potensi-potensi kemanusiaan

itu,

model

pembangunan

dicapai

yang

penuh.

berwawasan

yang

manusia;

sumberdaya

informasi, yang sangat kaya—, dan inisiatif yang
sementara (3) tujuan yang ingin

1990)

adalah

kreatif;
realisasi

Dengan

semuanya

martabat

manusia

6

memberikan peranan warga masyarakatnya bukan hanya

sebagai

sumberdaya dan obyek pembangunan

sebagai

subyek

dan

tujuannya

aktor

melainkan

pembangunan

sendiri,

menentukan

tujuan-

sumberdaya-sumberdaya

yang

diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut, dan

yang

mengarahkan
sendiri.

menguasai

yang

lebih

proses-proses

Sebagai

yang

mempengaruhi

konsekuensinya

pembangunan berwawasan martabat

lebih

manusia

yang sangat tinggi pada inisiatif lokal
untuk mengorganisasi

diri

organisasional

berskala

yang

sendiri

hidupnya

lanjut,

model

memberikan

nilai

dan

sistem-sistem

melalui

satuan-satuan

manusiawi

dan

komunitas-

komunitas yang mandiri.

Berkaitan dengan model pembangunan berwawasan martabat

manusia, telah muncul pula pandangan

baru

terhadap

pembangunan yang mendasarkan diri pada pendekatan
development". Hal ini menjadi jelas
Kindervatter,

Empowering

daiam

buku

Process",

development sebagai

ia

daiam

makna

"another

uraian

Suzzane

"Nonformal

Education,

As

menjelaskan

pendekatan

another

pendekatan

yang

menggabungkan

An

teori

human need dan teori ketergantungan.

Pendekatan

another

development

karakteristik sebagai berikut: Pertama,

memiliki

lima

berorientasi

pada

pemenuhan kebutuhan dasar, baik material maupun nonmaterial
termasuk di dalamnya adalah kreativitas dan kemampuan untuk
menentukan nasibnya sendiri (need oriented). Kedua,

pada pluralitas pola
menjawab

situasi

pembangunan,

yang

spesifik

yang

diharapkan

(endogeneus).

mengacu

dapat
Ketiga,

7

mendasarkan

reliant).

pembangunan

kekuatan

menggunakan

(self

sendiri

alam

dengan

kesadaran penuh akan keterbatasannya (ecologically

sound).

Kelima

Keempat

pada

didasarkan

pada

membantu.masyarakat untuk

sumberdaya

transformasi

struktural,

berpartisipasi

keputusan yang mengatur kehidupan

daiam

pembuatan

(based

mereka.

yang

on

the

transformation of social structures).

Bila

dilihat

sebagaimana

bagaimana

daiam

dikemukakan

peran

kerangka

di

pendidikan,

konsep

atas,

pembangunan

timbul

termasuk

pertanyaan

pendidikan

luar

sekolah terhadap konsep pembangunan tersebut.

Pada dasarnya pendidikan merupakan sarana utama

proses pembangunan, sehingga keberhasilan
berpengaruh

pada

jalannya

pendidikan

pelaksanaan

Pembangunan yang dilakukan melalui jalur

yang berlangsung di sekolah maupun di
membuat akal
terus

budi

dipertajam

manusia
sehingga

senantiasa
dapat

gagasan dan penemuan-penemuan baru.

sekolah,

dipelihara

menghasilkan

Bintoro

akan

pembangunan.

pendidikan,

luar

daiam

baik

akan
bahkan

gagasan-

Tjokroaminoto

(1977:79) mengemukakan peranan pendidikan daiam pembangunan
sebagai berikut:

"Meningkatkan mutu
sumberdaya
manusia
dipandang
sebagai kunci bagi pembinaan yang
dapat
menjamin
kemajuan ekonomi dan kestabilan sosial. Sebab
itu
investasi harus diarahkan bukan saja untuk meningkatkan

physical capital slojik tetapi juga iuimaji capital atojik
dengan mengambil prioritas kepada usaha meningkatkan
mutu pendidikan, kesehatan, dan gizi".

Kajian tentang kedudukan, peran, serta keberadaan sub

sistem

pendidikan

luar

sekolah

terlihat

menjadi

lebih

8

diperlukan

bila

dihubungkan

dengan

kecenderungan

perkembangan konsep pembangunan tersebut di atas.

v

Secara

ideal-konseptual

PLS

dengan

landasan

"Pendidikan Sepanjang Hayat" mencoba menciptakan
individu

yang

Edgar Faure

identik

memiliki

(1982)

dengan

gagasan

belajar

mengemukakan

sekolah.

bahwa

Pendidikan

individu-

untuk

hidup.

pendidikan

tidak

mengandung

konsep

belajar secara luas dengan tanpa melihat dimana,

kapan

bagaimana belajar itu

mengandung

berlangsung.

hal-hal yang lebih luas,

Pendidikan

tidak hanya keterampilan

dan

akademik

dan bahan-bahan pelajaran di sekolah, akan tetapi mencakup:
kemampuan bekerja untuk
yang

menyangkut

apresiasi

hidup;

keperluan

rumah

dan

cara-cara

estetik

pembentukan

bekal

sikap,

nilai-nilai

pekerjaan-pekerjaan

tangga,

pengembangan

berpikir

dan

analitik,

cita-cita,

asumsi

pengetahuan dan informasi tentang berbagai hal.
Konsep pendidikan

sepanjang

hayat

menekankan

bahwa

manusia dapat belajar dan mesti belajar sepanjang hidupnya.
Belajar

daiam

fatalisme,

hal

ini

untuk

mengikis

kebodohan

dan

sehingga mampu meningkatkan kesejahteraannya.

Gagasan yang dikembangkan untuk

mencapai

tujuan

adalah belajar untuk hidup (learning to be) dan

gemar belajar (the learning society). Belajar
menjadi tujuan dari belajar berpikir,

negara yang baik.
penemuan diri,

itu

masyarakat

untuk

hidup

belajar menjadi warga

Dan lebih jauh lagi akan mencakup

kesadaran terhadap kemampuan

diri sendiri sehingga pada akhirnya akan

dan

mencapai

proses

kelemahan
tingkat

9

kesejahteraan

hidup.

adanya kemampuan

Masyarakat

belajar

belajar

yang

cukup

dicirikan

tinggi

dan

oleh
hasrat

serta dorongan untuk belajar secara

berkesinambungan

dari

individu-individu suatu masyarakat.

Dengan

demikian

pada

masyarakat

secara

dinamis

dan

belajar,

individunya

partisipatif dapat menciptakan lingkungannya sebagai sarana
belajar daiam rangka peningkatan kondisi kehidupannya.
- Pendidikan

sepanjang

Garis Besar

Haluan

Negara

berlangsung

seumur

hidup

hayat

telah

sebagai

dan

dituangkan

berikut:

daiam

"Pendidikan

dilaksanakan

di

daiam

lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat".
Pendidikan sebagai suatu sistem di
nasional memiliki dua subsistem

yaitu

daiam

pembangunan

pendidikan

sekolah

dan pendidikan luar sekolah. Jalur pendidikan luar

sekolah

menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional

pendidikan yang diselenggarakan

di

luar

merupakan

sekolah

kegiatan belajar mengajar yang tidak harus

melalui

berjenjang

dan

berkesinambungan.

Definisi

pendidikan

luar

sekolah,

sebagaimana

dikemukakan oleh Supardjo Adikusumo adalah sebagai berikut:
"Pendidikan

luar

sekolah

adalah

setiap

kesempatan

dimana terdapat komunikasi yang teratur dan
terarah di
luar
sekolah,
dan
seseorang
memperoleh
informasi
pengetahuan, latihan atau bimbingan sesuai dengan usia
dan
kebutuhan
hidupnya dengan
tujuan
mengembangkan
tingkat keterampilan,
sikap dan nilai - nilai yang
memungkinkan baginya menjadi peserta yang efisien dan
efektif
daiam
lingkungan
keluarganya,
bahkan

masyarakatnya

dan

negaranya

(Sutaryat

Trisnamansyah,

1986:1.41).

Istilah komunikasi yang teratur dan

terarah

mengacu pada proses pendidikan melalui perolehan

tersebut

informasi

10

atau pengetahuan,
berbagai

usia

latihan serta bimbingan dan terdiri

dan

kebutuhan

belajar.

Tujuannya

peserta didik dapat mengembangkan keterampilan,
nilai

yang

akhirnya

dapat

berpartisipasi

dari
supaya

sikap

aktif

dan
daiam

membangun masyarakat.

i Menurut

Undang-Undang

Sistem

Pendidikan

Nasional,

satuan pendidikan luar sekolah meliputi keluarga,
belajar,

kursus, dan satuan pendidikan sejenis.

kelompok
Penjelasan

Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 73 Tahun

1991 Tentang PLS mengungkapkan bahwa:
"Pendidikan luar sekolah yang sangat mendasar sifatnya
adalah pendidikan keluarga. Meskipun pendidikan keluarga
amat
penting,
yang
bahkan
meletakkan
dasar-dasar
kesiapan hidup sebagai anggota masyarakat, pengaturannya
merupakan wewenang keluarga yang bersangkutan".

t Pendidikan keluarga atau dikenal dengan istilah
informal menurut Coombs

hidup

bagi

setiap

pengetahuan,

diartikan

orang

keterampilan,

diperoleh dari pengalaman
lingkungan di rumah,

daiam

sikap

sebagai

mencari

dan

sehari-hari

pendidikan

proses

dan

seumur

menghimpun

pengertian
dan

yang

dari

pengaruh

pada waktu kerja, pada waktu

bermain,

dari teladan dan perilaku kaum kerabat, pembacaan koran dan

buku, mendengarkan radio, atau melihat televisi
Pada umumnya pendidikan informal

ini

tidak

dan

film.

berorganisasi

dan seringkali kurang sistematis, namun ia merupakan sumber
terbesar dari

segala

apa

seumur hidupnya (Coombs,

Keluarga

masyarakat

sebagai

merupakan

yang

dipelajari

setiap

orang

1984:9).

satuan

lingkungan

sosial

terkecil

pendidikan

yang

daiam

paling

11

wajar, daiam arti bahwa keluarga merupakan lingkungan

paling

langsung

berkewajiban

mendidik

Pendidikan yang diberikan orang tua pada
memberikan landasan bagi

masa

depan.

Tugas

pendidikan

keluarga

anak-anaknya.

masa

dan

daiam

kanak-kanak

kehidupannya

melaksanakan

pendidikan anak bukan hanya sekedar mewariskan
budaya-pengetahuan,

dari genarasi yang

keterampilan,

satu

ke

mencakup pula upaya membantu
mereka

sendiri

anak

(bakatnya,

membantu mereka memahami

dan

sikap

orang

tetapi

memahami

kebutuhannya,

pribadi

fungsi

berikutnya,

belajar

di

nilai-nilai

nilai-nilai

generasi

yang

diri

kemampuannya),
lain,

menyiapkan

mereka agar menjadi pribadi yang mantap yang secara mandiri

dapat menjalankan tugas hidupnya
dapat

menjadi

anggota

pendidikan daiam

dengan

masyarakat

keluarga

dapat

baik,

yang

dan

baik.

dipandang

kelak

Sehingga

pula

sebagai

suatu persiapan ke arah kehidupan anak daiam masyarakatnya.

3. Daiam kaitannya dengan fungsi pendidikan
industri kecil yang

dengan

umumnya

menganut

sistem

sebagai

wahana

artinya

berusaha bagi

anak-anak

dikelola

secara

kekeluargaan,

untuk

industri

berkembang di daerah pedesaan ini merupakan

penting

keterampilan

penerusnya.

kecil

usaha

tradisional

menjadi

pewarisan

generasi

keterampilan di lingkungan

anak,

Penguasaan

yang

biasanya

kegiatan

yang

bersifat turun temurun dan dipandang lumrah dilakukan

oleh

anak-anak perajin. Kegiatan magang yang

hubungan

kekerabatan

ini

memungkinkan

dilakukan

melalui

terjadinya

keterampilan dan juga merupakan cara termudah

untuk

alih
masuk

12

daiam sektor produktif.

Tugas

keluarga

menyiapkan

anak

untuk

hidup

masyarakat dapat dilakukan melalui kegiatan belajar
bekerja.

Kegiatan

ini

pada

dasarnya

di

sambil

sudah

dapat

diperkenalkan kepada anak-anak usia 9 tahun ke atas

dimana

anak mulai tertarik pada kenyataan atau

realitas.

Melalui

kegiatan belajar sambil bekerja lambat laun anak-anak dapat
{homo

berkembang menjadi manusia yang suka bekerja

dan mampu berpikir

(homo sapiens)

melalui

yang sungguh-sungguh. Jika pada usia muda

faber)

proses

belajar

anak-anak

sudah

diperkenalkan, dilibatkan dan dibiasakan pada dunia

kerja,

dapat dipastikan bahwa pada usia di

kelak

mereka

dan

dengan

tidak

akan

canggung

memasuki

atasnya

dunia

kerja

keterampilan yang dimilikinya mereka akan siap kerja dengan
etos kerja yang tinggi.

Berkaitan dengan

pendapat

(1974:75) menyatakan bahwa

tersebut,

Kuntjaraningrat

:

"ada empat cara yang dapat dilakukan untuk membina
suatu mentalitet pembangunan, yaitu : (1) dengan memberi
contoh

yang

baik;

(2)

dengan

memberi

perangsang-

perangsang yang
cocok;
(3)
dengan
persuai
dan
penerangan; dan (4) dengan pembinaan dan
pengasuhan
suatu generasi yang baru untuk masa yang akan datang
sejak kecil, daiam kalangan keluarga".
Kegiatan belajar sambil bekerja tidak akan berjalan

sendirinya

tanpa

adanya

dorongan

untuk

menggerakkan

kegiatan tersebut. Dengan kata lain, untuk dapat
sesuatu harus ada motivasi.

Anak harus

untuk mengikuti kegiatan belajar yang

Hanya apabila

mempunyai

motivasi

mempunyai

sedang

yang

kuat,

dengan

melakukan
motivasi

berlangsung.

anak

akan

13

menunjukkan minatnya, aktivitasnya, dan
daiam

mengikuti

kegiatan

belajar

partisipasinya

atau

bekerja.

di

Daiam

hubungan ini, orang tua mempunyai peranan yang sangat besar
untuk mengusahakan agar anak mempunyai motivasi yang

cukup

kuat untuk melakukan kegiatan tersebut.

Idealnya

anak

mempunyai

motivasi

internal

motivasi intrinsik untuk melakukan

kegiatan

dilakukannya. Adanya motivasi ini

menunjukkan

atau

belajar

yang

bahwa

anak

menyadari bahwa kegiatan belajar yang diikutinya bermanfaat
untuknya karena sejalan dengan kebutuhannya. Minat

positif

ini timbul tidak karena dipaksakan oleh orang lain,
tumbuh pada diri

anak

sendiri,

sesuai

dengan

tetapi

apa

yang

dirasakannya bermanfaat bagi dirinya.

Daiam

aktivitas

pendidikan

seringkali

internal ini tidak dimiliki atau

tidak

anak.

tualah

Karena

menumbuhkan

itu

tugas

motivasi

orang

eksternal

muncul

anak,

pada

untuk

pada diri

motivasi ini berasal dari luar diri

motivasi

berusaha

anak.
bukan

diri

Jenis
didorong

oleh kebutuhannya sendiri, oleh karenanya motivasi internal

mempunyai intensitas yang lebih baik, lebih kuat, dam lebih
tahan lama dari pada motivasi eksternal.

!- Berkaitan dengan kegiatan pewarisan keterampilan

dilakukan

perajin
bagaimana

secara

industri
peran

turun

temurun

kecil,

sangat

orang

tua

di

lingkungan

menarik

daiam

untuk

menumbuhkan

yang

keluarga

diamati
motivasi

belajar berusaha yang dilakukan pada generasi penerusnya.
' Bila dikaitkan dengan

program

pembangunan

nasional,

14

bidang

wiraswasta

perlu

digiatkan

dan

dilaksanakan

segala lapisan, sebagaimana digariskan daiam
berikut:

di

GBHN

sebagai

"Usaha untuk meningkatkan kewiraswastaan,

keahlian

dan kemampuan dunia usaha nasional perlu terus
termasuk

upaya

untuk

mendorong

dilanjutkan

tumbuhnya

jiwa

kewiraswastaan dikalangan generasi muda".

Keterampilan

industri

kecil

memiliki

arti

nasional.

berusaha

yang
yang

Kemampuan

yang

dikelola
sangat

dikembangkan

di

lingkungan

strategis

individu

yang

bagi

dibina

sejak
yang

yang akan memberikan dan membentuk makna yang
bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

ekonomi

nyata

tak dapat
sangat

tingkat

bawah.

inilah

menentukan

cukup

yang

mantap,

nasional

Bagaimanapun etos berusaha secara mikro
momentum

dini

lebih

Daiam hal ini,

bergantung pada kemampuan berwiraswasta di

tercapainya

keluarga
pembangunan

diharapkan akan dapat menjadi pelaku ekonomi

diabaikan bahwa inti kemandirian

melalui

yang

akan

bagi

gerak

ekonomi ke masa depan.
B.

Identifikasi

Eksistensi

Masalah

industri

kecil

telah

mengambil

tempat

penting daiam masalah kesempatan kerja dan ketenagakerjaan.

Industri
daiam
lokal

kecil
gerak

saja,

yang

pada

perekonomian
namun

umumnya

hanya

masyarakat

mengingat

terbatas
atau

jumlahnya

yang

(social

benefit)

besar telah memberi manfaat sosial

di

daerah
cukup
yang

sangat berarti bagi perekonomian nasional.
Industri

kecil

yang

umumnya

dibina

secara

turun

15

temurun dengan mengerahkan tenaga keluarga merupakan wahana

yang tepat untuk mendidik kemampuan anggota keluarga
berwiraswasta

keluarga

secara

untuk

mandiri.

menumbuh

Oleh

karenanya

peranan

motivasi

belajar

kembangkan

berusaha pada anak-anak perajin

perlu

daiam

dibina

sejak

dini

sehingga dapat dihasilkan pelaku ekonomi yang memiliki etos

kerja

dan

mampu

mewarnai

gerak

ekonomi yang ada di masyarakat.

Upaya
perlu

mewariskan

dilakukan

dan

karena

produktif

setiap

unit

;

mengembangkan

memberikan

industri

kecil

berbagai

keuntungan

sebagai berikut: Pertama. industri kecil dapat

menciptakan

peluang berusaha yang luas dengan pembiayaan
murah. Kjejiua.,

jembatan

untuk

memperkukuh

ekonomi nasional. Di samping itu meluaskan
memberikan

partisipasi ekonomi

peluang

yang

khususnya

pada

lapisan
secara

semakin banyak usaha-usaha kecil yang

mana-mana, maka semakin

baik

kondisi

ketimpangan

kecenderungan kebijakan
atas.

Keempat.

sebagian

berlokasi di daerah

sosial

yang

pemerintah
besar

pedesaan,

industri

besar

bawah

yang

populasi

sehingga

tanah

garapan

pertanian

yang

untuk

tersebar

ada

akan
karena

berorientasi
industri

jika

semakin

di

ekonomi

rakyat

di

dengan kenyataan tenaga kerja yang semakin meningkat
luas

bagi

keseluruhan.

pemerataan

yang akan dicapai. Pengembangan basis ekonomi
memperbaiki

ketahanan

usaha

semakin

menumbuhkan dinamika ekonomi nasional

Ketiga.

relatif

industri kecil merupakan basis ekonomi rakyat

yang dapat menjadi

kecil akan

yang

ke

kecil

kaitkan

serta

berkurang,

16

industri kecil merupakan jalan keluarnya. Kelima, kenyataan

sosial

dan

budaya

masyarakat

lebih

mengembangkan ekonomi rakyat dengan
dan basis kekeluargaan yang

rakyat akan

mempertemukan

dukungan

tinggi.

etos

sesuai

usaha

Pengembangan

ekonomi

untuk

dengan

kecil
ekonomi

semangat

dan realitas sosial budaya masyarakat.

Daiam

kaitannya

dengan

kegiatan pembeiajaran
industri kecil yang

uraian

tersebut

daiam

lingkungan

merupakan

satuan

di

atas,

keluarga
program

luar sekolah, perlu dibina dan dikembangkan

perajin

pendidikan

sebagai

upaya

untuk meningkatkan potensi sumber daya manusia.
C.

Rnmnsan Masalah

Industri kecil yang umumnya dikelola daiam

keluarga merupakan sarana belajar bagi

secara turun temurun mewariskan

para

keahlian

lingkungan

perajin

kepada

yang

generasi

penerusnya. Adapun permasalahan yang akan diteliti adalah :
"Bagaimana peranan keluarga daiam

lingkungan

perajin

industri kecil, menumbuhkan motivasi belajar berusaha

pada

anak-anak mereka"?.

Secara rinci permasalahan di atas dituangkan daiam beberapa
fokus penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana peranan orang tua daiam menumbuhkan
belajar

berusaha

faktor-faktor
pembeiajaran

apa

pada
yang

anak-anak
mendukung

motivasi

mereka,
upaya

dan

kegiatan

tersebut?.

2. Bagaimana bentuk dan proses

kegiatan

pembeiajaran

17

keterampilan berusaha yang dilakukan orang tua

terhadap

anak-anaknya daiam lingkungan keluarga perajin

industri

kecil pakaian jadi?.

3. Bagaimana

hasil

kegiatan

pembeiajaran

keterampilan

berusaha yang dilakukan orang tua terhadap

anak-anaknya

daiam keluarga perajin industri kecil pakaian jadi?.
D. Tjujian. dan. Kegunaan Penelitian
1. Tu.iuan Penelitian

Penelitian
berbagai

data

ini

secara

empirik

yang

umum

ingin

berkenaan

mengungkapkan
dengan

keluarga daiam menumbuhkan motivasi belajar
dilakukan

pada

anak-anak

mereka

di

peranan

berusaha

yang

lingkungan

perajin

bertujuan

melacak

industri kecil pakaian jadi.

Secara

khusus

penelitian

ini

berbagai data empirik berkenaan dengan
daiam

menumbuhkan

faktor-faktor
tersebut,

motivasi

yang

bentuk

dan

belajar

mendukung
proses

peranan

berusaha

kegiatan

tua
dan

pembeiajaran

pembeiajaran

pembeiajaran keterampilan berusaha pada

orang

serta

anak-anak

hasil

perajin

industri kecil pakaian jadi.
2.

Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian
perencana

pendidikan

ini

dapat

luar

sekolah

berbagai jenis dan bentuk kegiatan
pendidikan

keterampilan

keluarga

untuk

yang

dijadikan

meningkatkan

daiam

belajar

berorientasi

masukan

menyusun

daiam

pada

sumberdaya

bagi

lingkup

penguasaan

manusia,

18

khususnya usaha wiraswasta di bidang industri kecil.

Di samping itu hasil penelitian

ini

dapat

dijadikan

umpan balik bagi mereka yang terlibat daiam pembinaan usaha
industri

kecil

untuk

meningkatkan

terutama daiam membina generasi

keterlibatan

penerus

mereka

perajin

industri

kecil yang lebih berkualitas.

E. Definisi Qperasional

Agar terjalin kesatuan pemikiran, maka akan dijelaskan
beberapa

istilah

yang

tertera

daiam

judul

dan

fokus

penelitian sebagai berikut:

Peranan
dengan

Keluarga.

posisi

atau

Istilah

status.

peranan

Daiam

erat

hubungan

kaitannya
ini

Krech

(1962:310), mengungkapkan "the coordination and control

of

the activities of members of a society are achieved through
systems

of

positions

and

roles" .

daiam

Di

masyarakat

terdapat peranan-peranan khusus yang hanya diberikan kepada

pribadi-pribadi tertentu, sehingga
disebut

posisi

atau

status.

terbentuklah

Posisi

atau

memberikan seperangkat hak dan kewajiban pada

apa

yang

status

ini

pemegangnya,

yang akan membentuk suatu peranan. Peranan berhubungan erat

dengan
pantas.

harapan-harapan
Peranan

mengenai

keluarga

daiam

perilaku
konteks

yang

penelitian

dimaksudkan adalah kesadaran orang tua terhadap
tanggung jawabnya daiam menumbuhkan kemampuan

untuk belajar berusaha daiam
dibina secara

turun

temurun

bidang
daiam

dianggap

tugas

ini

dan

anak-anaknya

industri
lingkungan

kecil

yang

keluarga.

19

Motivasi. Motivasi merupakan suatu proses yang terjadi

pada diri manusia. Secara jelasnya bahwa kegiatan
selalu

pada

mempunyai

dasarnya

Konsep

motif

dan

merupakan

motivasi

tujuan.

wujud

sebagaimana

nyata

Perilaku

seseorang

adanya

motivasi.

dikemukakan

oleh

Dirgagunarsa (1975:92) adalah sebagai berikut
adalah dorongan atau kehendak

yang

individu

Singgih

: "Motivasi

menyebabkan

timbulnya

semacam kekuatan agar seseorang itu berbuat atau bertindak,
dengan kata lain bertingkahlaku".
Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa,

motivasi merupakan proses untuk menggiatkan dan

menguatkan

motif sehingga mendorong individu untuk melakukan kegiatan.

Daiam konteks penelitian ini, motivasi

upaya

atau

dorongan-dorongan

perajin industri kecil,
membangkitkan

yang

khususnya

tumbuhnya

minat

dimaksudkan

dilakukan

orang
dan

tua

adalah

keluarga

yang

keinginan

dapat
belajar

berusaha pada diri anak-anaknya.

Belajar Berusaha.

Pengertian

belajar

menurut

adalah suatu perubahan disposisi atau

kemampuan

yang dicapai dengan usaha

sendiri,

orang

itu

Gagne

seseorang

dan

diperoleh secara langsung dari pertumbuhkan dirinya

bukan
secara

alamiah (Sudjana, 1983:35). Tafsiran lain menyatakan, bahwa

belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu
melalui interaksi dengan

lingkungan.

Tujuan

belajar

itu

sendiri, menurut Abraham Maslow (1970:150) adalah "
the full use of talents capacities,

potentialities,

Tujuan belajar adalah untuk mewujudkan secara penuh

etc".

bakat,

20

kemampuan dan

potensi

seseorang.

Dengan

demikian

dikatakan bahwa tujuan belajar tiada lain untuk

secara penuh perwujudan diri

diperoleh dengan

jalan

setiap

mewujudkan

individu

hanya

dengan

penelitian ini belajar berusaha, dimaksudkan adalah

upaya,

dan

bimbingan

khususnyauntuk menumbuhkan

yang

Daiam

yang

kaitannya

dorongan,

belajar.

dapat

yang

dilakukan

bakat,

kemampuan

ada

pada

anak-anaknya

untuk

kecakapan

atau

keterampilan

memproduksi

pakaian.

Melalui

upaya

orang

dan

mempelajari

pembeiajaran

dan

jadi

yang

daiam

telah

potensi

berbagai
berdagang

lingkungan

keluarga diharapkan dapat diwariskan keterampilan
di bidang industri pakaian

tua

berusaha

dibina

oleh

keluarga perajin tersebut.

Perajin Industri Kecil Pakaian Jadi,

yang mempunyai mata pencaharian utama di

dan penjualan pakaian jadi. Perajin

daiam

ialah

seseorang

bidang

pembuatan

penelitian

ini

diartikan sederajat dengan pengusaha industri rumah tangga,

mereka sebagai perajin

dan

Umumnya

dilakukan

usaha

mereka

sekaligus

sebagai

daiam

pengusaha.

lingkungan

rumah

tangga, tenaga kerjanya terdiri dari anggota keluarga

atau

kerabat sendiri. Setiap perajin mempekerjakan

tiga

sampai dua

puluh

orang

tenaga.

Barang

yang

antara

diproduksi

berupa pakaian wanita, pakaian pria dan pakaian anak-anak.

.vx=x#**x3%>>..
•yy

..•>:•••

•••«.-..

'•!»>.•.

. .'.V.' •

. Sx

.¥Sx

S &--x":$k

-V.

V.V1V.W

•v-xx.

:X