EKSISTENSI SANGGAR SENI GETAR PAKUAN KOTA BOGOR.
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
EKSISTENSI SANGGAR SENI GETAR PAKUAN
KOTA BOGOR
SKRIPSI
Disusun untuk Memenuhi sebagian dari
Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Seni Tari
Oleh :
HILDA WIDYAWATI 0901639
JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG
(2)
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
HILDA WIDYAWATI
0901639
EKSISTENSI SANGGAR SENI GETAR PAKUAN
KOTA BOGOR
Di Setujui dan di Sahkan oleh :
Pembimbing I
Henny Rohayani, S.Sen, M.Si NIP 195901121985032001
Pembimbing II
Agus Budiman, M.Pd NIP 1977031220501102
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari
Dr. Frahma Sekarningsih, S.Sen, M.Si NIP 195710181985032001
(3)
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya buat dengan judul “EKSISTENSI SANGGAR SENI GETAR PAKUAN KOTA BOGOR” adalah benear-benar hasil dan karya saya sendiri. Dan tidak ada dibagian dalamnya yang merupakan plagiat dari penjiplkana, pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang ada. Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatukan kepada saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam hasil karya penulisan ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Juni 2013 Yang membuat pernyataan,
Hilda Widyawati 0901639
(4)
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
EKSISTENSI SANGGAR SENI GETAR
PAKUAN KOTA BOGOR
Oleh Hilda Widyawati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni
© Hilda Widyawati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(5)
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan Puji serta syukur marilah kita panjatkan kehdirat Allah SWT, yang telah memberikan beribu – ribu nikmat serta rahmatnya kepada kita semua sehingga peneliti bisa menyelesaikan Skripsi yang berjudul “ESISTENSI SANGGAR SENI GETAR PAKUAN KOTA BOGOR” ini dapat terselesaikan dengan tepat pada waktunya. Tidak lupa Shalawat serta salam mari kita panjatkan kepada junjungan Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, hingga pengikutnya sampai akhir zaman.
Skripsi ini disusun guna memenuhi syarat untuk menempuh ujian sidang skripsi tingkat akhir untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dengan Jurusan Pendidikan Seni Tari Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. Dalam tersusunnya skripsi ini tidaklah mudah, sangat banyak hambatan dan tantangan yang di hadapi oleh penulis, selain itu proses yang begitu panjang dalam penulisan skripsi ini membuat banyak koreksian dan revisi untuk menuju kesempurnaan sehingga terselesaikannya skripsi yang peneliti tulis. Semua itu tidak terlepas dari dorongan serta dukungan dari semua pihak yang turut serta membimbing serta memberikan saran, baik secara langsung atau tidak langsung kepada peneliti dalam menyusun skripsi ini, sehingga peneliti biasa menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya.
Dengan terselesaikannya penelitian ini, tidak terlepas dari dukungan semua pihak, Oleh karena itu melalui kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya kepada
1. Heni Rohayani, S.Sen, M.Si. selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, semangat,, motivasi, serta saran-saran terhadap peneliti sehingga dapat menyelsaikan skripsi ini
2. Agus Budiman, M.Pd. selaku Pembimbing II dan Sekretaris Jurusan Pendidikan Seni tari dan yang telah memberikan bimbingan, semangat,, motivasi, serta saran-saran terhadap peneliti sehingga dapat menyelsaikan skripsi ini
(6)
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
4. Pengurus Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor yang selalu membantu dan memberikan dukungan serta motivasi pada peneliti
5. Dr. Frahma Sekarningsih, M.Si. selaku ketua Jurusan Pendidikan Seni Tari yang telah membimbing, memberikan motivasi, saran dan kriti untuk mengarahkan berjalannya penulisan skripsi ini, sehingga skripsi ini selesai. 6. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Seni Tari FPBS UPI Bandung yang telah
memberikan banyak ilmu serta motivasi dan saran kepada peneliti. 7. Staf dan Karyawan Jurusan Pendidikan Seni Tari FPBS UPI
8. Papah Subki Abdullah, M.Pd (alm) dan Mamah Kokom Komariah yang senantiasa sabar dalam memberikan semangat dan dukungan, motivasi, membimbing dengan kasih sayang serta membiayai sejak lahir sampai sekarang. Khusunya papah skripsi ini peneliti persembahkan kepada beliau yang sudah tiada, hanya do’a dan kesuksesan yang penliti berikan dan membuat papah bangga di sana.
9. Papah Farid Abdullah, Kakek yang senantiasa selalu memberikan semangat, motivasi serta kasih sayang kepada peneliti
10.Keluarga besar yang selalu memberikan semangat, motivasi, dan dukungan kepada peneliti.
11.Adikku Tersayang Zahra Nurhaliza, yang senantiasa memberikan semangat dan menjadi penyemangat serta kasih sayang kepada peneliti
12.Untuk seseorang Adi Rahadian yang selalu ada dan menemani disaat suka maupun duka, yang senantiasa memberikan D’oa, semangat, bantuan, motivasi, dan kasih sayang yang tulus kepada peneliti
13.Teman-Teman Seni Tari Angkatan 2009 yang selalu memeberikan semangat, kebersamaan dan kekluargaan
14.Kakak dan Adik Tingkat Jurusan Pendidikan Seni Tari Unversitas Pendidikan Indonesia
15.Teman-Teman UKM Kabumi Upi yang senantiasa memberikan motivasi dan dukungan kepada peneliti
(7)
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
16.Team Rintisan Kesenian Gumelar Putra Padjajaran Mochammad Ilham Lahia dan Imam Rakhman Hakim Sekaligus Sahabat yang selama ini selalu bersama-sama
17.Teman-Teman dan Guru PLP SMP Negeri 49 Bandung, Dara, Veby, Enit, Irfan, Untung, Asep, Dika, Bu Eros, Pa Wawan, Mr. Ari, Mr. Rifky yang selalu memberikan dukungan serta Motivasinya.
18.Teman-Teman SMP Negeri 1 Citeureup khusunya Tiara, Novrianti, dan Muhammad Teddi Sandika
19.Sahabat SMA Negeri 1 Citeureup Kintan, Jazuli, dan Andri,yang senantiasa memberikan dukungan serta semangat.
20.Guru-Guru SMA Negeri 1 Citeureup yang selalu memberikan ilmu, motivasi dan dukungan pada peneliti
21.Guru-Guru SMP Negeri 1 Citeureup yang selalu memberikan ilmu, motivasi dan dukungan pada peneliti
22.Teman – Teman ISI Surakarta Anita, Mas dodi, vina, A Yosep Nurdjaman Alamsyah dan Melina atas dukungan serta motivasi kepada peneliti
23.Mamah Rina dan Pa Karna yang selalu membarikan dukungan, saran, motivasi serta semangat pada peneliti.
Bandung, Juni 2013
Hilda Widyawati 0901639
(8)
i
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
Abstrak
Skripsi dengan judul “Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor” merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang ditulis berdasarkan pengamatan terhadap keberadaan Sanggar Seni Getar Pakuan yang mana dalam upaya mengembangkan minat dan bakat putra-putri untuk terus belajar seni khususnya seni tari dan untuk melestarikan budaya di Jawa Barat khususnya Kota Bogor. Fokus permasalahan dalam penelitian ini meliputi bagaimana Latar Belakang Sanggar, bagaimana Pengelolaan Sangar, dan Bagaimana Proses Pembelajaran Seni Tari di Sanggar Seni Getar Pakuan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian dari judul Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan menunjukan bahwa, keberadaan sanggar seni getar bendiri pada tahun 1992 yang ketika itu hanya diperuntuhkan untuk putra-putri KORPRI. Eksistensi atau keberadaan sanggar seni getar pakuan juga ditunjang dengan sistem pengelolan yang baik dan terarah. Dalam proses pembelajarannya pun di desain semenarik mungkin, siswa bisa belajar melalui audio visual dan latihan yang berulang-ulang selain latihan yang sudah terjadwal di adakan juga latihan di luar jadwal untuk memperlancar materi yang telah diberikan. Kesimpulan yang di dapat dalam penelitian Eksistensi Sanggar Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor, bahwa keberadaan sanggar yang di kenal masyarakat luas bahkan sampai di kenal di Jawa Barat, tidak terlepas dari faktor penunjang yang membawa keberhasilan sanggar seni getar pakuan kota, yaitu faktor dari sistem pengelolaan yang di kelola secara baik, benar, terarah, dan terstruktur serta sistem dan proses pembelajaran di sanggar seni getar pakuan yang di konsep materi pembelajarannya sehingga siswa cepat tangkap dalam menerima materi yang di berikan.
(9)
ii
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor Abstract
Thesis with the title "Existence Studio Art Shakes Pakuan Bogor City" is one of the scientific papers written based on the observation of the existence of Studio Art Shakes Pakuan which in an effort to develop their interests and talents sons and daughters to continue to learn the art of dance and the arts in particular to preserve the culture in the West Java city of Bogor. The problem of this study include how the Background Studio, how Sangar Management and Process Learning How to Dance in Studio Art Shakes Pakuan. The method used in this research is descriptive method of analysis with a qualitative approach. Techniques of data collection by interview, observation, and documentation. The results of the title Existence Studio Art Shakes Pakuan shows that, where art galleries shakes bendiri in 1992 when it was just diperuntuhkan KORPRI for sons and daughters. Existence or presence of art galleries shakes pakuan also supported by good management of the system and directed. In the learning process was designed as attractive as possible, students can learn through audio-visual and repetitive exercise than exercise that is scheduled exercises are also held out a schedule to expedite the material that has been given. The conclusion that can be in the study Existence Studio Studio Art Shakes Pakuan Bogor, that the existence of the studio, which was known even to the general public in the know in West Java, not in spite of contributing factors that bring success pakuan vibrating city art gallery, which is a factor of the system management which is managed properly, correctly, focused, and structured as well as systems and processes of learning in art galleries shakes pakuan that in concept learning material so that students quickly catch in receiving the material that is given.
(10)
v
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ...10
A. Pendidikan ...10
a. Pendidikan Non Formal / Pendidikan Luar Sekolah ...11
b. Deskripsi Pengelolaan Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor ...16
B. Pembelajaran ...20
C. Proses Pembelajaran Pendidikan Nonformal Seni Tari di Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor ....20
D. Proses Kreativitas Sanggar Seni Geta Pakuan Kota Bogor ...27
BAB III METODE PENELITIAN ...31
A. LOKASI DAN SUBJEK PENELITIAN ...31
1. Lokasi Penelitian ...31
2. Subjek ...31
B. Metode Penelitian ...32
C. Definisi Oprasional ...33
D. Instrumen Penelitian ...34
E. Teknik Pengumpulan Data ...34
1. Observasi ...35
(11)
vi
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
3. Studi Dokumentasi ...36
E. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ...36
F. Langkah-Langkah Penelitian ...37
1. Pra Pelaksanaan Penelitian ...37
2. Pelaksanaan Penelitian ...39
3. Penyusunan Laporan ...39
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ...41
A.Hasil Penelitian ...41
1. Latar Belakang Keberadaan Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor ...41
2. Sistem Pengelolaan Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor ...51
3. Proses Pembelajaran Seni Tari di Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor ...64
B. Pembahasan Penelitian ...74
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...81
A. Kesimpulan ...81
B. Saran ...83 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
(12)
1
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seni tradisi yang tumbuh dan berkembang di setiap daerah di Indonesia awal mulanya berasal dari kebiasaan dan adat-istiadat nenek moyang bangsa Indonesia, demikian pula hal nya dengan Seni Tari yang terdapat di daerah Jawa Barat seperti di Sumedang, Cirebon, Cianjur, Garut, Ciamis, Subang, Sukabumi, dan Bogor. Kehidupan seni tari di daerah Jawa Barat perkembangannya melalui berbagai cara diantaranya melalui lembaga pendidikan, baik pendidikan fornal, in-formal, maupun non-formal.
Pada pendidikan formal seni tari dipelajari mulai dari tingkat Pendidikan untuk Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah Kejuruan (SMA/SMK), sampai ke Perguruan Tinggi. Pendidikan in-formal dilakukan di lingkuangan sendiri/terbatas, bisa melalui proses belajar dengan keluarga secara turun temurun. Sementara itu pendidikan seni yang dipelajari di lembaga non-formal dilaksanakan di lembaga-lembaga seperti padepokan atau sanggar-sanggar seni. Perubahan yang terjadi pada masyarakat di masa sekarang, salah satu cirinya ditandai dengan perkembangan industri dan ilmu pengetahuan yang diterapkan dalam teknologi, akibatnya sekolah dianggap konservatif dan tidak sanggup mengikuti jejak kemajuan masyarakat. Demikian juga sekolah non formal seperti sanggar-sanggar tari yang mewadahi dan mengembangkan minat para warga belajar untuk menghargai seni tradisi/budaya.
(13)
2
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
Di Jawa Barat khususnya di Kota Bogor terdapat beberapa sanggar seni yang mengembangkan kesenian tradisi Sunda serta memberikan pelatihan dan pelayanan di bidang seni. Data dari Disparbud Kota Bogor ada banyak sanggar bahkan ratusan lebih sanggar seni yang tersebar di wilayah Bogor . tetapi hanya ada beberapa sanggar yang masih aktif dan tetap eksis dalam mengembangkan seni tradisi .Salah satu sanggar seni yang masih tetap eksis dan bertahan di Kota Bogor dan lebih menitikberatkan kepada kesenian Sunda di Kota Bogor yaitu Sanggar Seni Gerak Taruna (GETAR) Pakuan. Sanggar Getar Pakuan yaitu salah satu wadah penyalur minat bakat putra putri KORPRI Kota Bogor. Ide Getar Pakuan itu sendiri berasal dari Walikota Bogor pada saat itu adalah Drs. Suratman. Sanggar Seni Getar Pakuan di bentuk berdasarkan SK. Pengurus KORPRI unit pemerintah Kota Bogor nomor :01/UKP/SK/92 yang dalam kegiatannya Walikota dan Sekda Kota Bogor bertindak sebagi Pelindung. Hal itu sejalan dengan pendapat Sadulloh (2007:57) “bahwa kegiatan mendidik, mengajar dan melatih. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai suatu usaha untuk mentransformasikan nilai-nilai. Maka kegiatan tersebut harus berjalan secara terpadu dan berkelanjutan serta serasi dengan perkembangan peserta didik dan lingkungan hidupnya. Nilai-nilai tersebut mencakup nilai religi, nilai kebudayaan, nilai-nilai sains dan teknologi, nilai-nilai-nilai-nilai seni, dan keterampilan. Nilai-nilai-nilai yang ditransformasikan tersebut dalam rangka mempertahankan, melestarikan, dan mengembangkan”.
Sepanjang tenggang waktu banyak hal yang sudah dilakoni Sanggar Seni Getar Pakuan baik itu dalam konteks keberadaannya sebagai salah satu sanggar seni maupun berkiprah dijagat seni pertunjukan Jawa Barat. Berbagai produk yang telah di hasilkan dan berbagai prestasi sering diraih baik tingkat Bogor, Jabodetabek, Jawa Barat bahkan tingkat Nasional, tentunya semua ini tidak terlepas dari dedikasi segenap pengurus sanggar serta dukungan pemerintah dan semua elemen masyarakat pencinta seni. Kiprah Sanggar
(14)
3
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
Getar Pakuan terfokus pada ranah pemulyaan, pewarisan dan pengembangan yang dibungkus melalui kegiatan pendidikan dan latihan yang berorientasi dan berbasis budaya Sunda yang hidup dan berkembang di Kota Bogor yang diwadahi serta dikelola secara sistematis dan berkesinambungan. Pola garapnya berpijak pada tradisi bihari dan kamari, yang di tata menurut tata manajemen kiwari untuk memperkokoh jati diri kesundaan pada generasi saat ini, esok, lusa dana pada masa yang akan datang.
Produktivitas Sanggar Seni Getar Pakuan dalam penciptaan karya seni tari dan lagunya telah mencapai hasil yang baik dan diterima di masyarakat, karya-karya yang dihasilkannya meliputi penciptaan karya Tari Jaipong, Tari Kreasi Baru, lagu-lagu Tari Jaipong, Bina Vocal dan Musik Karawitannya. Kiprah dan prestasiSanggar Seni Getar Pakuan sangat menjadi daya tarik masyarakat, dalam posisinya sebagai sanggar pendidikan, sejauh ini tercatat sekitar 7500 siswa/anggota yang pernah berlatih dan 750 siswa yang masih aktif terdiri terdiri dari kelas Tari Jaipongan, Tari Klasik, Bina Vokal dan Karawitan yang berasal dari Bogor, Sukabumi, Tangerang dan Jakarta(Arsip Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor).
Kurikulum yang diajarkan di Sanggar Seni Getar Pakuan ada beberapa proses materi pembelajaran diantaranya bidang Tari Sunda, Tari Nusantara, Bidang Musik dan Karawitan, pada kesempatan ini peneliti lebih memfokuskan ke bidang Tari Sunda, pelatihan tari dibagi beberapa tingkatan, pelatihan tari untuk anak-anak, Remaja, Dewasa, pengelompokan tingkat tari di Sanggar Seni Getar Pakuan dari mulai tingkat pemula sampai tingkat mahir. Proses pembelajaran tari dilakukan setiap satu minggu sekali atau satu bulan empat kali pertemuan, materi pelatihan tari yang diberikan kepada siswa disesuaikan tingkatatan kelas dengan tarian dan musik yang di ciptakan oleh Sanggar Seni Getar Pakuan. Proses pembelajaran tentunya tidak lepas dari evaluasi, evaluasi ini dibagi dua, evaluasi triwulan yang dilaksanakan setiap bulan dan dievaluasi oleh instruktur masing-masing kelas atau tingkatan dan
(15)
4
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
evaluasi tujuh ujian tingkatan dimana evaluasi ini adalah kenaikan tingkat yang diselenggarakan secara rutin setiap satu semester di mall.
Proses kreatif penciptaan karya-karya yang dihasilkan oleh Sanggar Seni Getar Pakuan seperti memproduksi Tari kreasi Jaipong dan aransemen musik Tari kreasi Jaipong. Aransemen musik dan tarian ini mengadaptasi dari lagu dan tarian yang sudah ada menjadi motivasi untuk dapat menciptakan inovasi terbaru, menumbuhkan kreatifitas, memproduk materi lagu dan tarian yang disesuaikan tingkatan kelas materi para siswa yang menjadi ciri khas. Sanggar Seni Getar Pakuan. Sampai saat ini sudah banyak lagu dan tarian yang telah dihasilkan Sanggar Seni Getar Pakuan dan sering sekali di tampilkan di berbagai acara-acara kesenian maupun festival seni, beberapa karya yang menjadi andalan Sanggar Seni Getar Pakuan adalah Tari Goyor
dengan aransemen musiknya, Tari Jaipong dengan lagu Nyungsi diri, Karya Tari Kreasi dan Musik dalam pelaksanaan Hari besar dan peringatandan
masih banyak lagi produk-produk yang dihasilkan oleh Sanggar Getar Pakuan. Usaha ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan apresiasi dan prestasi generasi muda dalam bidang kesenian dan sekaligus sebagai kewajiban menyiapkan generasi penerus yang lebih peduli akan kelangsungan budaya. Inilah yang sangat unik karena sangat jarang sebuah Sanggar memiliki aransemen tarian dan musik sendiri.
Dalam mengembangkan sayap dan meningkatkan kualitas garap Sanggar Seni Getar Pakuan senantiasa melakukan eksplorasi serta inovasi kerja kreatif untuk mengisi kekosongan dalam ranah kreativitas yangmenghasilkan buah karya produk-produk yang sangat bagus dan dikemas secara baik dalam karya-karya yang dimiliki, serta proses kreativitas materi Tari dan Musik Tari yang diproduksi sendiri yang disesuaikan tingkatan pembelajaran kepada siswa di Sanggar Seni Getar Pakuan sehingga siswa bisa belajar dari dasar tari terlebih dahulu sesuai kemampuan yang dimiliki para siswa. Dalam hal ini bisa menarik animisme masyarakat menjadi tertrik serta
(16)
5
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
ketertarikan peneliti untuk meneliti Produktivitas Sanggar Seni Getar Pakuan selain itu pengelolan yang baik, prestasi dan karya-karya yang dihasilkan oleh Sanggar Seni Getar Pakuan ini sangat membanggakan salah satu penghargaan yang diraih oleh Sanggar Seni Getar Pakuan adalah Penghargaan Anugerah Budaya dari Gubernur Jawa Barat.
Banyaknya prestasi yang telah dicapai oleh sanggar Getar Pakuan menjadikan sanggar ini sebagai parameter keberhasilan sanggar-sanggar seni lainnya di kota Bogor. Banyak sanggar-sanggar seni di kota Bogor yang secara pengelolaan dan pembinaan pengembangannya di bawah pembinaan sanggar Getar Pakuan. Selain itu, Sanggar Getar Pakuan selalu dijadikan sebagai salah satu sanggar unggulan di Kota Bogor yang dalam berbagai event regional, nasional dan internasional selalu menjadi prioritas utama sebagai utusan budaya dari Kota Bogor. Salah satunya dalam kegiatan festival budaya daerah yang selalu diselenggarakan oleh program Disbudpar Jawa Barat, program budaya di anjungan TMII (Festival tari kreasi), program penghargaan insan budaya Jawa Barat di Kota Bogor dan kegiatan-kegiatan budaya lainnya yang melibatkan secara langsung keberadaan sanggar seni Getar Pakuan.
Berdasarkan dari latar belakang masalah di atas, peneliti sangat tertarik meneliti keberadaan Sanggar Seni Getar Pakuan di Kota Bogor untuk mendapatkan data dan informasi tentang sistem pengelolaan sanggar Getar Pakuan sehingga mampu mencapai prestasi yang sangat baik hingga saat ini. Tentunya tidaklah mudah untuk mempertahankan dan mengembangkan sanggar seni tradisional di tengah persaingan moderenisasi budaya saat ini. Sanggar Getar Pakuan adalah sebagai salah satu contoh sanggar seni yang telah mampu mempertahankan dan mengembangkan keberadaannya dengan jumlah peserta didik yang selalu menunjukan progres positif dari sisi kuantitas dan kualitas. Adapun judul yang diangkat oleh penelti adalah Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan di Kota Bogor.
(17)
6
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor B.Rumusan Masalah
Permasalahan pokok dalam penelitian ini mengenai Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Di Kota Bogor. Agar ruang lingkup penelitian tidak meluas, maka penelit membatasi masalahnya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan di bawah ini
1. Bagaimana latar belakang dan keberadaan Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor?
2. Bagaimana sistem pengelolaan Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor?
3. Bagaimana proses pembelajaran seni tari di Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Bogor, yaitu :
1. Tujuan Umum
Tujuan Umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keberadaan dan pengelolaan serta pembelajaran seni tari di Sanggar Getar Pakuan Bogor.
2. Tujuan Khusus
Penelitian ini mempunyai tujuan khusus seperti berikut :
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelilitian Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Bogor, yaitu :
1. Untuk Mengetahui Latar belakang dan mendiskripsikan keberadaan di Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
2. Untuk Mengetahui sistem dan mendeskripsikan pengelolaan di Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
3. Untuk Mengetahui dan mendeskripsikan proses pembelajaran seni tari di Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
(18)
7
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, peneliti berharap penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat khususnya:
1. Mengetahui dinamika yang terjadi di dalam Sanggar Seni Getar Pakuan di Kota Bogor
2. Mengetahui sejarah serta keberadaan kondisi Sanggar Seni Getar Pakuan di Kota Bogor tahun
3. Memberikan informasi yang komprehensif serta pemahaman kepada kalangan umum khususnya peminat seni mengenai kreativitas dan produktivitas Sanggar Seni Getar Pakuan.
4. Memperkaya penulisan Seni Tradisional di Indonesia khususnya Kesenian Sunda.
5. Memngetahui proses pembelajaran yang diterapkan di Sanggar Getar Pakuan Kota Bogor
1. Bagi Peneliti
a. Dapat menambah pengetahuan dan wawasan yang luas sehingga dapat dijadikan pengalaman yang lebih berguna baik untuk sekarang maupun di masa yang akan datang.
b. Dapat dijadikan langkah awal untuk penelitian lebih lanjut mengenai eksistensi dan pembelajaran tari di sanggar-sanggar 2. Bagi Lembaga Pendidikan
a. Dapat menambah khasanah kepustakaan khususnya di Jurusan Pendidikan Seni Tari UPI.
3. Bagi Sanggar Seni Getar Pakuan
a. Sebagai motivasi untuk sanggar agar terus produktif dan kreatif untuk mengembangkan pembelajaran tari
(19)
8
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor 4. Bagi Masyarakat Umum
a. Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai eksistensi sanggar seni di Jawa Barat khususnya di Kota Bogor.
b. Pengelolaan sanggar seni getar pakuan dapat dijadikan acuan bagi sanggar-sanggar seni lainnya
E. Struktur Organisasi BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat/Signifikan Peneliti BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan Luar Sekolah B. Pengelolaan Sanggar
C. Manajemen dan Pengelolaan Sanggar Seni D. Proses Penciptaan Seni
E. Proses Pembelajaran Seni di Sanggar BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian B. Definisi Oprasional
C. Metode Penelitian D. Teknik Analisis Data
1. Observasi 2. Wawancara
3. Studi Dokumentasi 4. Studi Pustaka
(20)
9
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor F. Langkah-langkah Penelitian
1. Pra Pelaksanaa Penelitian
a. Survey Mengajukan Judul dan Topik Penelitian b. Penyusunan Proposal
c. Pelaksanaa Sidang Proposal
d. Menyelesaikan Administrasi Penelitian 2. Pelaksanaan Penelitian
a. Observasi
b. Pengumpulan Data c. Pengolahan Data d. Penyusunan Laporan e. Pra Sidang
f. Sidang
g. Penggandaan Laporan 3. Penyusunan Laporan Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian
1.Latar Belakang Sejarah dan Keberadaan Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
2.Sistem Pengelolaan Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
3.Proses Pembelajaran Seni Tari di Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor B. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
B. Saran
(21)
31
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Sanggar Seni Getar Pakuan ini beralamat atau terletak di pusat kota Bogor dimana sanggar ini berada didalam komplek Balaikota Bogor, Gedung Kemuning Gading Lt.3 Jl.Ir.H.Djuanda No.10 Bogor tengah, dimana berdekatan dengan pintu depan serta samping kiri Istana Negara dan Kebun Raya Bogor, berdekatan dengan pengadilan tinggi negeri sebelah barat jadi begitu strategis dan mudah untuk menemukan alamat Sanggar Seni Getar Pakuan ini karena berada di pusat kota bogor. Pada subyek yang akan di teliti oleh peneliti di sanggar seni getar pakuan pimpinan sanggar seni getar pakuan, pengurus sanggar, dan seluruh anggota di Sanggar Seni Getar Pakuan.
2. Subjek Penelitian
Dalam suatu penelitian diperlukan adanya populasi penelitian tersebut, karena tanpa dua hal tersebut, suatu penelitian tidak akan berjalan. Sugiyono (2010:80-81) mengemukakan bahwa “Populasi adalah Wilayah generalisasi yang terdiri atas: Obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
Selanjutnya Maksum (2010:238) mengemukakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian atau populasi merupakan objek dan subjek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan
(22)
32
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
dengan masalah penelitian” pada penelitian ini yang dijadikan Subjek seluruh Pengurus dan anggota Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
B.Metode Penelitian
Metode dalam sebuah penelitian sangat diperlukan bahkan penting, untuk mengungkapkan atau menjawab permasalahan-permasalahan yang diangkat untuk mencari hasil yang maksimal. Metode merupakan hal yang utama dalam kegiatan penelitian, dalam hal ini peniliti dapat mengumpulkan data, serta segala informasi yang diperlukan dalam sebuah penelitian.
Metode yang digunakan oleh peneliti yaitu Deskriptif Analisis dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode Deskriptif Analisis adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena–fenomena yang ada baik fenomena alamiah ataupun buatan manusia. Fenomena itu bisa berbentuk aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena satu dengan fenomena lainnya (Sukamadinata, 2006:72) .Hal yang sama juga diungkap oleh Sudjana dalam Rika (2008:33) bahwa :
Penelitian deskriftif analisis adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,peristiwa, kejadian, yang terjadi pada saat sekarang. Dengan kata lain, peneliti deskriptif analisis mengambil masalah atau memusatkan perhatian pada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian dilaksanakan.
Istilah deskriptif berasal dari istilah bahasa inggris yaitu To Describe yang berarti memaparkan atau menggambarkan sesuatu hal, misalnya keadaan suatu kondisi, situasi, peristiwa, kegiatan dan lain-lain. Dengan demikian yang bermaksud dengan penelitian deskriptif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang paling sederhana dibandingkan dengan penelitian-penelitian yang lain, karena dalam penelitian ini peneliti tidak
(23)
33
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
melakukan apa-apa terhadap objek atau wilayah yang diteliti. Penelitian deskriptif bukan hanya satu jenis kegiatan saja tetapi ada 5 jenis :
a. Penelitian deskriptif murni atau survei b. Penelitian korelasi
c. Penelitian
d. penelitianan komparasi e. Penelitian penulusuran f. Penelitian evaluasi
Penelitian deskriptif ini merupakan penelitian yang benar-benar hanya memaparkan apa yang ada dan apa yangterdapat atau terjadi dalam sebuah kanca, lapangan, atau wilayah tertentu. Data yang terkumpul diklasifikasikan atau dikelompok-kelompokan menurut jenis, sifat, atau kondisi, sesudah data tersebut lengkap kemudian dibuat kesimpulan (Arikunto, 2010;3). pendapat diatas mengenai metode penelitian Deskriptif analisis sejalan dengan penjelasannya Ali Mohammad (2011;10)
Survei atau deskriptif sering digunakan untuk menunjukan kepada sesuatu kegiatan pengamatan dan pemeriksaan dengan maksud mengumpulkan informasi tentang keberadaan sesuatu yang bersifat fisik atau material. Dalam konteks penelitian alamiah studi survei merupakan salah satu metode yang banyak digunakan dalam riset. Metode ini sangat efektif dan banyak digunakan untuk menjaring sebuah data dari jumlah besar dan menjangkau lingkup luas.
C. Definisi Operasional
Judul penelitian dalam skripsi ini adalah Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor. Agar tidak terjadi salah penafsiran dalam judul tersebut, peneliti mengemukakan batasan penelitian berikut ini.
Eksistensi adalah keberadaan suatu tempat atau seseorang yang meraih sukses atau keberhasilan suatu instansi secara bertahap dengan prestasi yang di raih dan tetap eksis pada kinerjanya dari dahulu samapai sekarang sehingga
(24)
34
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
dikenal oleh masyarakat luas dengan keberadaannya serta prestasinya. Seperti halnya di sanggar seni getar pakuan dengan keberadaannya sehingga dikenal oleh masyarakat luas dengan bebrapa faktor yang menunjang keberadaannya. Sanggar seni adalah suatu tempat atau wadah dimana didalamnya terdapat pembelajaran seni yaitu seni tari, seni rupa, seni musik, dan seni teater. Sanggar seni merupakan tempat aspirasi untuk menyalurkan bakat atau hobi seni sehingga terasah kemampuanya dengan baik bahkan bertambah. Sanggar seni getar pakuan juga merupakan wadah seni yang menampung banyak cabang seni khusunya seni tari, selain belajar seni, adalah sebagai melestarikan budaya sendiri khususnya daerah Jawa Barat. Jadi keterkaitan dari kedua perngertian diatas adalah eksistensi sanggar seni getar pakuan kota bogor, dengan beberapa faktor yang menunjang terhadap ke eksistensian tersebut
D.Instrumen Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian data yang sudah terkumpul baik melalui wawancara, studi dokumentasi, wawancara, observasi dan studi literatur dianalisis secara induktif selama penelitian berlangsung dengan mengola bahan agar dapat disederhanakan dan mudah dibaca serta dipahami. Dalam menghasilkan wawancara yang berstruktur dan tidak keluar dari jalur topik yang diangkat serta jawaban dengan hasil yang akurat oleh peneliti, maka peneliti juga menggunakan pedoman wawancara
E.Teknik Pengumpulan Data
Pada teknik pengumpulan data yang dipakai peneliti dalam penelitian ini adalah menggabungkan observasi partisipan, wawancara mendalam, studi dokumentasi dalam trianggulasi. Setelah peneliti menentukan data yang direncanakan akan digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan menentukan bentuk instrumen yang sesuai dengan data yang akan didapat.
(25)
35
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor 1. Observasi
Observasi adalah suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun untuk memperoleh data yang akurat denagn cara mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang akan diteliti oleh peneliti. Dalam observasi ini penelti menggunakan Observasi Berperanserta (Participant observation), peneliti terlibat langsung dalam kegiatan sehari – hari orang atau salah satu organisasi sanggar yang diamati atau sebagai sumber data penelitian. Sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut apa yang dikerjakan oleh sumber data, dan ikut merasakan suka dukanya. Dengan observasi partisipan ini maka data yang dihasilkan diperoleh akan lebih lengkap, tajam dan sampai mengetahui pada sikap makna dari setiap perilaku yang nampak.
Observasi dilakukan peneliti sebelum proses penelitian yaitu pra penelitian, peneliti melakukan peneliti dari jauh hari sesuai tempat yang diteliti yaitu di Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor, peneliti juga ikut terjun langsung dalam kegiatan-kegiatan yang dilaksanakn oleh sanggar seni getar pakuan kota bogor, hal ini untuk mengetahui pokok permasalahan serta hal yang menarik yang akan diteliti oleh peneliti.
2. Wawancara
Wawancara dilakukan sebagai salah satu teknik penelitian dengan cara tanya jawab langsung dengan narasumber yang berkepentingan sebelum melakukan wawancara, peneliti menyiapkan pedemon wawancara agar memudahkan peneliti unruk melakukan wawancara serta terstruktur. Dalam hal ini narasumber yang dipilih peneliti yaitu langsung kepada pimpinan Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor Bpk. Zezen Djuansyah, kemudian instruktur pengajar, koreografer atau penata tari dan staf administrasi. Wawancara yang dilakukan wawancara yang struktur dan tidak berstruktur dipilih untuk melengkapi data tertulis serta data yang tidak mampu dilakukan melalui observasi.
(26)
36
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
Wawancara yang pertama dilaksanakan dengan pimpinan Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor Bapak Zezen Djunasyah dengan mengetahui latar belakang berdirinya Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor. beberapa pedoman wawancara dibagikan kepada pengelola atau pengurus sanggar, Instruktur, Peserta atau warga belajar.
3. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang sangat akurat. Kegiatan pendokumentasian dapat membantu memberikan data di dalam menganalisis, mencari data dan mengenai hal – hal variabel yang berupa benda-benda tulis, seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, catatan harian, foto-foto, dan video (Arikunto,2002:135).
F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
Dalam teknik analisis data deskriptif data yang sudah terkumpul diklasifikasikan atau dikelompok-kelompokan menurut jenis, sifat, atau kondisinya. Sudah data tersebut lengkap kemudian dibuat kesimpulan.
Teknik Analisis data kualitatif bersifat induktif yaitu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, selanjutnya dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga selanjutnya dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut diterima atau ditolak berdasarkan data yang terkumpul. Bila berdasarkan data yang dapat dikumpulkan secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi, ternyata hipotesis diterima, maka hipotesis diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori. Arikunto (2010; 335). Dalam penelitian ini, seluruh data yang diperoleh dari hasil oservasi, wawancara, dan studi dokumentasi digabungkan. Kemudian diklasifikasikan kebenarannya guna memenuhi kebutuhan penulis kemudian di buat kesimpulan.
(27)
37
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor G. Langkah-Langkah Penelitian
Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, peneliti sebelumnya melakukan beberapa persiapan untuk tindak lanjut penelitian yang lebih terstruktur dan akurat maka peneliti mempeersiapkan langkah-langkah sebelumnya diantaranya :
1. Pra Pelaksanaan Penelitian a. Survey
Peneliti sebelumnya dari jauh hari melakukan survey terlebih dahulu untuk memastikan keadaan, masalah, serta keunikan objek yang akan diteliti oleh peneliti. Survey dilakukan pada bulan Juni 2011
b. Pengajuuan Judul dan Topik Penelitian
Pengajuan judul proposal ini dilaksanakan pada bulan Oktober 2011 minggu ke 2 kepada dewan skripsi jurusan pendidikan seni tari.
c. Penyusunan Proposal
Pada penyusunan proposal penelitian tersebut dilaksnalan pada bulan Oktober minggu ke 3 2011
d. Pelaksanaan Sidang Proposal
Penyusunan proposal selesai, maka dilaksanaaan sidang proposal yang dilaksanaka pada bulan November 2011 minggu ke 3, pada sidang proposal berlangsung, peneliti mendapatkan saran, dan kritik dari penguji serta dewan skripsi. Dari hasil sidang proposal memperoleh perubahan dan revisi yaitu pada judul di sederhanakan dan topik yang diangkat lebih spesifik lagi agar tidak memberatkan kepada penelit nantinya.
e. Revisi
Setelah sidang proposal dilaksanakan, selanjutnya ada tahapan revisi proposal sesuai dengan oenguji pada sidang proposal tersebut yang telah ditunjuk oleh dewan skripsi
(28)
38
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor 2. Pelaksanaan Penelitian
Masuk pada penelitian tahapan yang akan dilakukan dalam pelaksanaan pada penelitian ini meliputi observasi, pengumpulan data, pengolahan data, penyusunan laporan, prasidang, sidang, dan penggandaan laporan.
a. Observasi
Pada tahap observasi ini, proses obervasi dilakukan pada bulan 2011 untuk menemukan masalah, topik yang akan diangkat dalam skripsi dan menentukan judul, dalam observasi ini peneliti ikut serta dalam kegiatan atau keanggotaan sanggar seni getar pakuan kota bogor , observasi kedua pada bulan Maret 2013 untuk mengjungi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor untuk melakukan wawancara dan mendapatkan data yang lebih akurat serta objektif yang akan diteliti.
b. Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data ini menggunakan alat pengumpulan data diataranya, pedoman obsevasi, wawncara, studi dokumentasi, dan beberapa alat yang mendukung dalam penelitian. Pengumpulan data dilakukan pada bulan November 2012 sampai dengan Februari 2013. c. Pengolahan Data
Dalam tahap pengolahan data ini peneliti menggklasifikasikan atau mengkelompok-kelompokan data yang sudah diteliti sesuai katagorinya. Pengolahan data tersebut dilakukan pada bulan februari 2013
d. Penyusunan Laporan
Setelah data-data sudah terkumpul dan terolah dengan teknik dan metode yang sudah ditetapkan oleh peneliti, maka dilakukan lah penyusunan laporan secara terstruktur, dalam penyusunan ini sudah jauh hari penyusunan ini dilakukan secara bersamaan pada pengumpulan data dan pengolahan dikerjakan agar efektivitas waktu dalam menyusun laporan ini tercapai dan tepat pada waktunya.
(29)
39
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor e. Pra Sidang
Setelah tahap penyusunanblaporan ini selesai secara terstruktur, kemudian dailaksanakan Pra sidang agar hasil dan laporan yang sudah peneliti susun bisa terkontrol dan ada evaluasi serta revisi untuk sidang selanjutnya.
f. Sidang
Setelah melakukan pra sidang yang sudah hasi bahan revisi dan evaluasi dalam penyusunan laporan yang diteliti dan Sidang ini adalah tahapan terakhir dalam tahap penyusunan laporan penelitian.
g. Penggandaan Laporan
Pada penggandaan laporan ini adalah tahapan terakhir setelah melakukan ujian pra sidang dan ujian sidang serta melakukan beberapa revisi dan bimbingan dengan dosen pembimbing maka digandakanlah laporan hasil penelitian yang telah diteliti oleh peneliti.
3. Penyusunan Laporan Penelitian
Langkah-langkah Penyusunan Laporan Penelitian adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini bersifat deskriptif analisis, untuk mendapatkan hasil yang objektif dalam penelitian, maka semua data yang didapatkan dari observasi, wawancara, studi dokumentasi dianalisis sesuai pertanyaan yang diajukan dan disusun oleh peneliti, kemudian data-data tersebut dikumpulkan dan disusun dijadikan satu bentuk laporan penelitian yaitu skripsi
2. Dalam melakukan penelitian secara terstruktur yang ada dalam aturan penulisan laporan dan mendapatkan hasil yang maksimal serta objektif, penelliti menggunakan buku yang mendukung keberlangsungannya penelitian yaitu pedoman penulisan karya ilmiah UPI 2012 serta buku-buku yang mendukung dalam tahap pentusunan penelitian.
(30)
40
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
3. Proses penyusunan penelitian ini tak terlepas dari bimbingan yang dilakukan oleh peneliti agar mendapatkan hasil yang maksimal serta objektif dari pembimbing I dn pembingbing II agar penyusunan ini berjalan dengan lancar.
4. Tahap selanjutnya melakukan bimbingan setiap minggu, hal ini menimbulkan perbaikan atu revisi data yang kurang lengkap serta cara penulisan penyusunan laporan agar mendapatkan hasil yang maksimal serta sempurna.
5. Setelah melakukan tahapan menganalisis data, bimbingan dan menyusun laporan, kemudian hasil laporan ini atau skripsi digandakan untuk kepentingan bimbingan, setelah itu skripsi di sahkan oleh pembimbing I dan II serta ketua jurusan. Skripsi digandakan lagi untuk pra sidang dan ujian sidang yang akan dilaksanakan.
(31)
82
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian dan mengeloh data oleh peneliti maka banya yang dihasilkalah dalam melakukan penelitian, dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan dari keseluruhan bahwa. Sanggar Seni GERAK TARUNA ( GETAR ) PAKUAN, yaitu salah satu wadah penyaluran minat putera puteri KORPRI kotaBogor. Ide dari GETAR PAKUAN itu sendiri berasal dari walikota Bogor pada saat itu yaitu Drs. Suratman. Sanggar Seni Getar Pakuan dibentuk berdasarkan SK. Pengurus KORPRI unit pemerintah kotaBogornomor : 01/ UKP/ SK/ IV/ 92 yang dalam kegiatanya Walikota dan Sekda kotaBogor bertindak sebagai pelindung. Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor didirikan pada tahun 1992 dan di buka untuk masyarakat luas pada tahun 1994.
Langkah dan kiprah Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor terfokus pada ranah pemulyaan, pewarisan dan pengembangan yang dibingkai melalui kegiatan pendidikan dan latihan, yang berorientasi dan berbasis budaya Sunda yang hidup dan berkembang di Kota Bogor, yang diwadahi serta dikelola secara sistematis, dan berkesinambungan dimana keberadaan Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor dalam wilayahnya di akui oleh Pemerintah Kota Bogor oleh Walikota Bogor serta masyarakat luas di daerah Bogor, daerah Jawa Barat oleh Gubernur Jawa Barat serta Nasional yang di akui oleh pemerintah nasional dalam Lomba Festival Cipta Karya Tari Nasional. Pola garapnya berpijak pada tradisi bihari dan kamari, yang ditata menurut tata manajemen kiwari, untuk memperkokoh jati diri kasundaan pada generai saat ini, esok, lusa dan pada masa yang akan datang Dalam mengelola manajemen sanggar banyak strategi-strategi yang ditempuh untuk kemajuan sanggar dari segi pengelolan sdm, pengelolaan adminstrasi, pengelolaan pemasaran dan promosi sanggar. Pada proses
(32)
83
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
pengajaran dan pembelajarannya pun dipersiapkan secara struktural dan sistematis dimana materi yang diajarkannya pun disesuaikan dengan tingkat kelasnya masing-masing, sehingga pembelajaran yang didapat, terfokus dan tersampaikan sesuai target. Tidak hanya itu metode pembelajaran yang disampaikannya pun dengan metode audio visual dan juga latihan secara berulang-ulang.
B. SARAN
Mengingat akan banyaknya sanggar-sanggar yang berada di Jawa Barat khususnya Kota Bogor yang memiliki banyak sanggar dengan sistem manajemen dan pengajarannya masing-masing di sanggar, tidak banyak sanggar yang bertahan cukup lama dan tidak banyak juga sanggar yang masih tetap eksis sampai saat ini seperti sanggar seni getar pakuan kota bogor. Dengan adanya sanggar yang masih tetap eksis seyogyanya pemerintah dan pelaku seni lebih memperhatiakan sanggar-sanggar yang ada, karena demi tersampaikannya materi seni yang di dapat serta melahirkan seniman-seniman baru yang akan meneruskan dan yang akan melahirkan karya-karya serta melestarikan kebudyaan indonesia, khususnya kesenian dan kebudayaan kota bogor dan juga memberikan ilmu kebudayaan serta kesenian yang belum diketahui.
Dalam penelitian ini hasil yang diperoleh bukanlah hanya jaminan hasil yang bisa dianggap maksimal dan kepuasan saja, akan tetapi sebuah hasil yang membangun serta kritik serta saran yang bersifat membangun yang ditujukan kepada semua pihak yang dianggap masih memiliki rasa kepedulian terhadap masalah yang diangkat dalam penelitian ini.
Adapun saran-saran tersebut ditujukan kepada pihak-pihak untuk kebaikan pada hasil penelitian ini, sebagai berikut :
1. UPI
Dalam hasil penelitian ini diharapkan menjadikan sebuah tolak ukur dan memotivasi bagi calon peneliti mahasiswa UPI selanjutnya lagi, bahwa banyak sekali sanggar-sanggar di Jawa Barat yang dalam proses pengelolaan serta keberadaannya yang sangat berpotensi yang harus di
(33)
84
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
angkat dalam penelitian. Dalam hal ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa dalam mencari keanekaragaman yang berada di sanggar seni lainnya yang ada di Jawa Barat.
2. Pendidikan
Semoga dapat mengembangkan pembelajaran seni tari sebagai media mendidik, mengajar ilmu pengetahuan ke arah yang lebih baik lagi dan memaknai pembelajaran seni tari untuk menerapkan nilai-nilai kebudayaan dari seni tari sendiri.
3. Para Pemilik Sanggar
Dapat mengembangkan lagi dan meningkatkan motivasi lagi bagi warga belajar, agar dapat beleajar berkeseian. Serta mengembangkan lagi pengelolan yang struktural juga memberikan warna baru dalam ciri khas mengembangkan sanggar seni tersebut.
4. Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kota Bogor
Diharapkan Peran pemerintah, baik PEMDA Jawa Barat maupun Pemerintah Kota Bogor setempat, senantiasa memperhatikan dan memotivasi kepada sanggar khusunya dan masyarakat luas agar mengembangkan lagi keberadaan tempat untuk belajar berkesenian karena mengingat banyaknya minat masyarakat menyekolahkan anaknya untuk mengikuti sanggar-sanggar seni, serta melestarikan kebeudayan dan kesenian setempat khususnya Jawa Barat.
5. Peneliti Selanjutnya
Dapat menambah wawasan serta pengetahuan khususnya dalam kesenian Jawa Barat.
(34)
85
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad (2011). Memahaimi Riset Prilaku dan Sosial, Bandung : Pustaka Cendekia Utama
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Yogyakarta : Rineka Cipta.
Handoko, Hani. (1993). Manajemen. : Yogyakarta : BPEE Yogyakarta
Hatimah Febrianty Skripsi: Peran Pendidikan Nonformal Terhadap Hasil Belajar
Siswa dalam Mengembangkan Sikap Afektif, Psikomotorik, dan Kognitif di Lembaga Pelatihan Bahasa Inggris Education English Centre
Hawkin, (1999). Kesenian dan Budaya, Jakarta : Gramedia
Kamil, Mustopa. (2009). Pendidikan NonformalPengembangan Melalui Pusat
Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM)Di Indonesia, Bandung : Alfabeta
Machli, I. dan Kurniadin, D. (2012). Manajemen Pendidikan Konsep&Prinsip
Pengelolaan Pendidikan, Yogyakarta : AR-Ruzz Media
Majid, Abdul. (2011). Perencanaan Pembelajaran, Bandung : Rosda
Nurlita Febriani Pratami. Skripsi (2011). Tari Goyor di Sanggar Seni Getar
Pakuan Kota Bogor : Universitas Pendidikan Indonesia
Rika. Sulistiya Geryna. Skripsi (2008). Seni Tari. Pengelolaan Krida Art Group di
SMA Terpadu Krida Nusantara Bandung. Bandung : Univesrsitas
Pendidikan Indonesia
Sihombing, Ridwan (1999), Pendidikan Luar Sekolah dalam Proses
Pembelajaran dan Pelatihan Pendidikan Jakarta : Gramedia
Silalahi, Ulber. (2011). Asas-Asas Manajemen, Bandung : Refika Aditama Soeharto (1991) Pendidikan Non Formal : Bandung : Rosda
Sudjana, Djudju. (2006). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, Bandung : Rosda
Sudjana, Djudju. (2003). Pendidikan Luar Sekolah, Sejarah, azas, Bandung : Fallah Production
Sudjana, Djudju. (2005). Pendidikan Nonformal Wawasan, Sejarah, Perkembangan, falsafah dan Teori Pendukung, Bandung : Fallah Production
(35)
86
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
Sudjana, Djuju. (2004). Manajemen Program Pendidikan: Untuk Pendidikan
Nonformal dan Pengembangan Sumberdaya Manusia, Bandung :
Fallah Production
Sudjana, Nana. (2009). Media Pengajaran, Bandung : Sinar Baru Algensindo
Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D., Bandung : Alfabeta
Sukatno, Soerjono. (1989). Analisa Fungsional. Jakarta : Rineka Cipta
Web. Online Tersedia http//Indonesiadalamtulisan.ProsesKreativitas.org/ [15April2013]
Web.Online tersedia. http.perpustakan.upi.edu/Resypotory.upi.edu/ [10mei2013] Web.Tersedia/http.definisimanajemenpengelolaan/google.com [23 April 2013] Web.Tersedia/http.Pendidikanluarsekolah/Jurnal.upi. [23 April 2013]
(1)
3. Proses penyusunan penelitian ini tak terlepas dari bimbingan yang dilakukan oleh peneliti agar mendapatkan hasil yang maksimal serta objektif dari pembimbing I dn pembingbing II agar penyusunan ini berjalan dengan lancar.
4. Tahap selanjutnya melakukan bimbingan setiap minggu, hal ini menimbulkan perbaikan atu revisi data yang kurang lengkap serta cara penulisan penyusunan laporan agar mendapatkan hasil yang maksimal serta sempurna.
5. Setelah melakukan tahapan menganalisis data, bimbingan dan menyusun laporan, kemudian hasil laporan ini atau skripsi digandakan untuk kepentingan bimbingan, setelah itu skripsi di sahkan oleh pembimbing I dan II serta ketua jurusan. Skripsi digandakan lagi untuk pra sidang dan ujian sidang yang akan dilaksanakan.
(2)
82
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Setelah melakukan penelitian dan mengeloh data oleh peneliti maka banya yang dihasilkalah dalam melakukan penelitian, dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan dari keseluruhan bahwa. Sanggar Seni GERAK TARUNA ( GETAR ) PAKUAN, yaitu salah satu wadah penyaluran minat putera puteri KORPRI kotaBogor. Ide dari GETAR PAKUAN itu sendiri berasal dari walikota Bogor pada saat itu yaitu Drs. Suratman. Sanggar Seni Getar Pakuan dibentuk berdasarkan SK. Pengurus KORPRI unit pemerintah kotaBogornomor : 01/ UKP/ SK/ IV/ 92 yang dalam kegiatanya Walikota dan Sekda kotaBogor bertindak sebagai pelindung. Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor didirikan pada tahun 1992 dan di buka untuk masyarakat luas pada tahun 1994.
Langkah dan kiprah Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor terfokus pada ranah pemulyaan, pewarisan dan pengembangan yang dibingkai melalui kegiatan pendidikan dan latihan, yang berorientasi dan berbasis budaya Sunda yang hidup dan berkembang di Kota Bogor, yang diwadahi serta dikelola secara sistematis, dan berkesinambungan dimana keberadaan Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor dalam wilayahnya di akui oleh Pemerintah Kota Bogor oleh Walikota Bogor serta masyarakat luas di daerah Bogor, daerah Jawa Barat oleh Gubernur Jawa Barat serta Nasional yang di akui oleh pemerintah nasional dalam Lomba Festival Cipta Karya Tari Nasional. Pola garapnya berpijak pada tradisi bihari dan kamari, yang ditata menurut tata manajemen kiwari, untuk memperkokoh jati diri kasundaan pada generai saat ini, esok, lusa dan pada masa yang akan datang Dalam mengelola manajemen sanggar banyak strategi-strategi yang ditempuh untuk kemajuan sanggar dari segi pengelolan sdm, pengelolaan adminstrasi, pengelolaan pemasaran dan promosi sanggar. Pada proses
(3)
pengajaran dan pembelajarannya pun dipersiapkan secara struktural dan sistematis dimana materi yang diajarkannya pun disesuaikan dengan tingkat kelasnya masing-masing, sehingga pembelajaran yang didapat, terfokus dan tersampaikan sesuai target. Tidak hanya itu metode pembelajaran yang disampaikannya pun dengan metode audio visual dan juga latihan secara berulang-ulang.
B. SARAN
Mengingat akan banyaknya sanggar-sanggar yang berada di Jawa Barat khususnya Kota Bogor yang memiliki banyak sanggar dengan sistem manajemen dan pengajarannya masing-masing di sanggar, tidak banyak sanggar yang bertahan cukup lama dan tidak banyak juga sanggar yang masih tetap eksis sampai saat ini seperti sanggar seni getar pakuan kota bogor. Dengan adanya sanggar yang masih tetap eksis seyogyanya pemerintah dan pelaku seni lebih memperhatiakan sanggar-sanggar yang ada, karena demi tersampaikannya materi seni yang di dapat serta melahirkan seniman-seniman baru yang akan meneruskan dan yang akan melahirkan karya-karya serta melestarikan kebudyaan indonesia, khususnya kesenian dan kebudayaan kota bogor dan juga memberikan ilmu kebudayaan serta kesenian yang belum diketahui.
Dalam penelitian ini hasil yang diperoleh bukanlah hanya jaminan hasil yang bisa dianggap maksimal dan kepuasan saja, akan tetapi sebuah hasil yang membangun serta kritik serta saran yang bersifat membangun yang ditujukan kepada semua pihak yang dianggap masih memiliki rasa kepedulian terhadap masalah yang diangkat dalam penelitian ini.
Adapun saran-saran tersebut ditujukan kepada pihak-pihak untuk kebaikan pada hasil penelitian ini, sebagai berikut :
1. UPI
Dalam hasil penelitian ini diharapkan menjadikan sebuah tolak ukur dan memotivasi bagi calon peneliti mahasiswa UPI selanjutnya lagi, bahwa banyak sekali sanggar-sanggar di Jawa Barat yang dalam proses pengelolaan serta keberadaannya yang sangat berpotensi yang harus di
(4)
84
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
angkat dalam penelitian. Dalam hal ini diharapkan dapat mendorong mahasiswa dalam mencari keanekaragaman yang berada di sanggar seni lainnya yang ada di Jawa Barat.
2. Pendidikan
Semoga dapat mengembangkan pembelajaran seni tari sebagai media mendidik, mengajar ilmu pengetahuan ke arah yang lebih baik lagi dan memaknai pembelajaran seni tari untuk menerapkan nilai-nilai kebudayaan dari seni tari sendiri.
3. Para Pemilik Sanggar
Dapat mengembangkan lagi dan meningkatkan motivasi lagi bagi warga belajar, agar dapat beleajar berkeseian. Serta mengembangkan lagi pengelolan yang struktural juga memberikan warna baru dalam ciri khas mengembangkan sanggar seni tersebut.
4. Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kota Bogor
Diharapkan Peran pemerintah, baik PEMDA Jawa Barat maupun Pemerintah Kota Bogor setempat, senantiasa memperhatikan dan memotivasi kepada sanggar khusunya dan masyarakat luas agar mengembangkan lagi keberadaan tempat untuk belajar berkesenian karena mengingat banyaknya minat masyarakat menyekolahkan anaknya untuk mengikuti sanggar-sanggar seni, serta melestarikan kebeudayan dan kesenian setempat khususnya Jawa Barat.
5. Peneliti Selanjutnya
Dapat menambah wawasan serta pengetahuan khususnya dalam kesenian Jawa Barat.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad (2011). Memahaimi Riset Prilaku dan Sosial, Bandung : Pustaka Cendekia Utama
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Yogyakarta : Rineka Cipta.
Handoko, Hani. (1993). Manajemen. : Yogyakarta : BPEE Yogyakarta
Hatimah Febrianty Skripsi: Peran Pendidikan Nonformal Terhadap Hasil Belajar
Siswa dalam Mengembangkan Sikap Afektif, Psikomotorik, dan Kognitif di Lembaga Pelatihan Bahasa Inggris Education English Centre
Hawkin, (1999). Kesenian dan Budaya, Jakarta : Gramedia
Kamil, Mustopa. (2009). Pendidikan NonformalPengembangan Melalui Pusat
Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM)Di Indonesia, Bandung : Alfabeta
Machli, I. dan Kurniadin, D. (2012). Manajemen Pendidikan Konsep&Prinsip
Pengelolaan Pendidikan, Yogyakarta : AR-Ruzz Media
Majid, Abdul. (2011). Perencanaan Pembelajaran, Bandung : Rosda
Nurlita Febriani Pratami. Skripsi (2011). Tari Goyor di Sanggar Seni Getar
Pakuan Kota Bogor : Universitas Pendidikan Indonesia
Rika. Sulistiya Geryna. Skripsi (2008). Seni Tari. Pengelolaan Krida Art Group di
SMA Terpadu Krida Nusantara Bandung. Bandung : Univesrsitas
Pendidikan Indonesia
Sihombing, Ridwan (1999), Pendidikan Luar Sekolah dalam Proses
Pembelajaran dan Pelatihan Pendidikan Jakarta : Gramedia
Silalahi, Ulber. (2011). Asas-Asas Manajemen, Bandung : Refika Aditama Soeharto (1991) Pendidikan Non Formal : Bandung : Rosda
Sudjana, Djudju. (2006). Evaluasi Program Pendidikan Luar Sekolah, Bandung : Rosda
Sudjana, Djudju. (2003). Pendidikan Luar Sekolah, Sejarah, azas, Bandung : Fallah Production
Sudjana, Djudju. (2005). Pendidikan Nonformal Wawasan, Sejarah, Perkembangan, falsafah dan Teori Pendukung, Bandung : Fallah Production
(6)
86
Hilda Widyawati, 2013
Eksistensi Sanggar Seni Getar Pakuan Kota Bogor
Sudjana, Djuju. (2004). Manajemen Program Pendidikan: Untuk Pendidikan
Nonformal dan Pengembangan Sumberdaya Manusia, Bandung :
Fallah Production
Sudjana, Nana. (2009). Media Pengajaran, Bandung : Sinar Baru Algensindo
Sugiyono, (2010). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D., Bandung : Alfabeta
Sukatno, Soerjono. (1989). Analisa Fungsional. Jakarta : Rineka Cipta
Web. Online Tersedia http//Indonesiadalamtulisan.ProsesKreativitas.org/ [15April2013]
Web.Online tersedia. http.perpustakan.upi.edu/Resypotory.upi.edu/ [10mei2013] Web.Tersedia/http.definisimanajemenpengelolaan/google.com [23 April 2013] Web.Tersedia/http.Pendidikanluarsekolah/Jurnal.upi. [23 April 2013]