Pusat Seni Pertunjukan Medan (Arsitektur Metafora)

(1)

PUSAT SENI PERTUNJUKAN MEDAN ARSITEKTUR METAFORA

LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 - TUGAS AKHIR

SEMESTER B TAHUN AJARAN 2010 / 2011

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Arsitektur

Oleh :

WYDIA INEKE SARSIKA 070406066

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2011


(2)

PUSAT SENI PERTUNJUKAN MEDAN ARSITEKTUR METAFORA

Oleh :

WYDIA INEKE SARSIKA 070406066

Medan, 22 Juni 2011

Disetujui Oleh :

Firman Eddy, S.T,M.T Ir. Morida Siagian, MURP

NIP. 1969 1018 2000 03 1001 NIP. 1960 0802 1986 01 2004

Pembimbing I Pembimbing II

Ketua Departemen Arsitektur

Ir. N. Vinky Rahman, MT NIP. 1966 0622 1997 02 1001


(3)

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR (SHP2A)

Nama : Wydia Ineke Sarsika

NIM : 070406040

Judul Proyek Akhir : Pusat Seni Pertunjukan Medan Tema Proyek Akhir : Arsitektur Metafora

Rekapitulasi Nilai :

Nilai Akhir A B+ B C+ C D E

Dengan ini mahasiswa bersangkutan dinyatakan : No

Status

Waktu Pengumpula

n Laporan

Paraf Pembimbing

I

Paraf Pembimbing II

Koordinator TKA-490

1 Lulus Langsung 2 Lulus

Melengkapi 3 Perbaikan Tanpa

Sidang 4 Perbaikan

Dengan Sidang 5 Tidak Lulus

Medan, 22 Juni 2011

Ketua Departemen Arsitektur Koordinator TKA-490

Ir. N. Vinky Rahman, MT Ir. N. Vinky Rahman, MT


(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menjadi sumber kekuatan dan penghiburan selama berlangsungnya pengerjaan tugas akhir ini.

Tugas akhir ini mengambil judul: Pusat Seni Pertunjukan Medan. Tugas akhir ini merupakan syarat yang diwajibkan bagi mahasiswa untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik.

Pada kesempatan ini, dengan tulus dan kerendahan hati, penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan sebesar-besarnya kepada pembimbing tugas akhir bapak Firman Edy S.T, M.T dan ibu Ir. Morida Siagian , MURP sebagai pembimbing tugas akhir, atas kesediaannya membimbing, brain storming , motivasi , pengarahan dan waktu beliau kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Rasa hormat dan terima kasih yang sama juga penulis tujukan kepada:

1. Bapak dan Ibu dosen staff pengajar Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara khususnya bapak Nainggolan & ibu Gesti.

2. Orang tua saya yang tercinta, Bapak Robert Manalu dan Ibu Theodora Marbun atas segala doa, support, kesabaran dan segala pengorbanannya selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

3. Saudara saya tersayang Rio Ferisko Agustin, Iance Septia Lona, Dian Natalia Indah putri yang memberikan motivasi , serta perhatiannya. 4. Abang saya tersayang, Donny Ratu. Atas segala motivasi dan bantuan

selama ini sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. 5. Semua teman - teman stambuk 2007, Departemen Arsitektur, Fakultas

Teknik, Universitas Sumatera Utara,

6. Semua teman – teman Studio Tugas Akhir Semester B TA 2010 / 2011, Departemen Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara.


(5)

Kiranya Tuhan Yang Maha Esa memberikan dan melimpahkan kasih dan anugerah-Nya bagi mereka atas segala yang telah diperbuat untuk penulis.

Penulis sungguh menyadari bahwa tugas akhir ini mungkin masih mempunyai banyak kekurangan. Karena itu penulis membuka diri terhadap kritikan dan saran bagi penyempurnaan tugas akhir ini. Dan, akhirnya penulis berharap tulisan ini memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU.

Medan, Juni 2011 Hormat saya,

Wydia Ineke Sarsika NIM 070406066


(6)

DAFTAR ISI

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR (SHP2A) ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL... xii

DAFTAR DIAGRAM ... xiii

Bab I. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Maksud dan Tujuan ... 4

1.3. Perumusan Masalah ... 4

1.4. Metode Pendekatan ... 5

1.5. Asumsi-asumsi ... 6

1.6. Batasan Proyek ... 6

1.7. Kerangka Berfikir ... 7

1.8. Sistematika Laporan ... 8

Bab II. Deskripsi Proyek 2.1. Terminologi Judul ... 9

2.2. Tinjauan Umum ... 10

2.2.1. Tinjauan Terhadap kesenian ... 10

2.2.1.1 Pengertian Kesenian ... 10

2.2.1.2 Jenis dan Bentuk Kesenian ... 11

2.2.2. Tinjauan Terhadap Performing Arts ... 12

2.2.3. Tinjauan Terhadap Edukasi Seni ... 13

2.3. Tinjauan Lokasi ... 14

2.3.1. Deskripsi Proyek ... 14

2.3.2. Lokasi ... 14

2.3.2.a. Tinjauan Pemilihan Kota Medan ... 14

2.3.2.b. Kriteria Pemilihan Lokasi ... 15


(7)

2.3.2.d Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak Rancangan ... 24

2.4. Tinjauan Fungsi ... 26

2.4.1. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan ... 28

2.4.2. Deskripsi Kebutuhan Ruang ... 30

2.4.3. Deskripsi Perilaku... 34

2.4.4. Deskripsi Persyaratran ruang dan Kriteria Ruang ... 37

2.4.5. Studi Banding Proyek Sejenis ... 41

Bab III. Elaborasi Tema 3.1. Pengertian Tema ... 51

3.2. Interpretasi Tema ... 52

3.3. Keterkaitan Tema dengan Judul ... 57

3.4. Studi Banding Tema Sejenis ... 58

Bab IV. Analisa 4.1. Analisa Eksisting ... 63

4.1.1. Analisa Lokasi ... 63

4.1.2. Kondisi Eksisting Lahan ... 64

4.1.3. Tata Guna Lahan ... 65

4.1.4. Sarana dan Prasarana ... 69

4.1.5. Skyline ... 70

4.1.6. Eksisting Bangunan Sekitar Site ... 71

4.2. Analisa Potensi dan Kondisi Site ... 72

4.2.1. Analisa Sirkulasi ... 72

4.2.2. Analisa Pencapaian ... 74

4.2.3. Analisa View ... 78

4.2.4. Analisa Vegetasi dan Matahari ... 80

4.2.5. Analisa Kebisingan ... 81

4.3. Analisa Bangunan ... 84

4.3.1. Sirkulasi dan Penzoningan ... 84

4.3.2. Analisa Teknologi ... 88

4.3.3. Analisa Utilitas Bangunan ... 90

4.4. Analisa Fungsional... 96


(8)

4.4.2. Program Ruang ... 97

4.4.3. Kebutuhan Ruang Luar ... 102

4.4.4. Perkiraan Kebutuhan Parkir Pengunjung ... 102

Bab V. Konsep Perancangan 5.1. Konsep Perancangan Tapak ... 104

5.2. Konsep Entrance ... 105

5.3. Konsep Vegetasi ... 106

5.4. Konsep Sirkulasi Ruang luar ... 107

5.4.1 Sirkulasi Kendaraan ... 108

5.4.2 Sirkulasi Pejalan Kaki ... 109

5.5. Konsep View ... 109

5.5. Konsep Tanggapan Kebisingan ... 110

5.6. Konsep Perancangan Bangunan ... 111

5.7. Konsep Organisasi Ruang ... 113

Bab VI. Hasil Perancangan 6.1. Site Plan ... 117

6.2. Ground Plan ... 118

6.3. Denah Bangunan ... 117

6.3.1 Denah Bangunan LT.1 ( Gedung A & B ) ... 119

6.3.2 Denah Bangunan LT. 2 & 3 ( Gedung A & B ) ... 120

6.3.3 Denah LT 1 ( Gedung A & B ) ... 121

6.3.4 Denah LT 2 ( Gedung A & B ) ... 122

6.3.5 Denah LT 3 ( Gedung A & B ) ... 123

6.4. Tampak Bangunan... 124

6.4.1 Tampak Gedung A & B ... 124

6.4.2 Tampak Gedung C ... 126

6.5. Potongan ... 128

6.5.1 Potongan Gedung C ... 128

6.5.2 Potongan Gedung A & B ... 129

6.6. Rencana Pondasi ,Pembalokan & Atap ... 130

6.6.1 Rencana Pondasi Gedung C ... 130


(9)

- Rencana Pembalokan LT 2 Gedung A & B ... 131

6.3.3 - Rencana Atap Gedung A & B ... 132

- Rencana Atap Gedung A & B ... 132

6.3.4 Rencana Pembalokan LT 2 ( Gedung C ) ... 133

6.3.5 Rencana Pembalokan LT 3 Gedung C ... 134

6.3.6 Rencana Atap Gedung C ... 135

6.7. Rencana Plumbing... 136

6.7.1 Rencana Plumbing LT 1 Gedung A,B & C ... 136

6.7.2 Rencana Plumbing LT 2 Gedung A & B ... 137

6.7.3 Rencana Plumbing LT 2 & 3 Gedung C ... 138

6.8. Rencana Kebakaran ... 139

6.8.1 Rencana Kebakaran LT 1 Gedung A,B & C ... 139

6.8.2 Rencana Kebakaran LT 2 Gedung A & B ... 140

6.8.3 Rencana Kebakaran LT 2 & 3 Gedung C ... 141

6.9. Rencana AC ... 142

6.9.1 Rencana AC LT 1 Gedung A,B & C ... 142

6.9.2 Rencana AC LT 2 Gedung A & B... 143

6.9.3 Rencana AC LT 2 & 3 Gedung C ... 144

6.11. Rencana Elektrikal ... 145

6.9.1 Rencana Elektrikal LT 1 Gedung A,B & C ... 145

6.9.2 Rencana Elektrikal LT 2 Gedung A & B ... 146

6.9.3 Rencana Elektrikal LT 2 & 3 Gedung C ... 147

DAFTAR GAMBAR


(10)

Gambar 1 Tari kontemporer ... 12

Gambar 2 Peta pembagian wilayah ... 18

Gambar 3 Peta lokasi alternatif I ... 18

Gambar 4 Peta lokasi alternatif II ... 19

Gambar 5 Peta lokasi alternatif III ... 20

Gambar 6 Jumlah sanggar seni yang ada di kota Medan ... 27

Gambar 7 Persentasi kesenian yang paling sering di tonton di kota Medan ... 27

Gambar 8 Theater ... 34

Gambar 9 Garis pandan penonton ... 35

Gambar 10 Posisi Kursi ... 36

Gambar 11 Jarak Kursi ... 37

Gambar 12 Perpustakaan ... 39

Gambar 13 TBSU ... 41

Gambar 14 Pentas TBSU ... 41

Gambar 15 Gedung utama TBSU ... 41

Gambar 16 Patung Ismail Marzuki ... 42

Gambar 17 Taman Ismail Marzuki ... 42

Gambar 18 Mie centre for the art ... 44

Gambar 19 Grand Auditorium ... 44

Gambar 20 Entrance Mie Centre... 44

Gambar 21 Art Tower Mito ... 45

Gambar 22 Tower ... 45

Gambar 23 Denah Galeri ... 46

Gambar 24 Contemporary Art Galery... 46

Gambar 25 Entrance Hall ... 46

Gambar 26 Museum... 46

Gambar 27 ACM Theater ... 47

Gambar 28 The Lowry Visual and Performing Arts ... 47

Gambar 28 Eksterior The Lowry Visual and Performing Arts ... 48

Gambar 29 Interior The Lowry Visual and Performing Arts ... 48

Gambar 30 Interior Galeri ... 48

Gambar 31 Interior The Lowry Visual and Performing Arts ... 48

Gambar 32 Groundplan ... 48


(11)

Gambar 34 Experimental Media ... 49

Gambar 35 Experimental Media and performing art... 50

Gambar 36 Museum of fruit ... 57

Gambar 37 Siteplan Museum of fruit ... 58

Gambar 38 Sifat-sifat buah an bibit ditampilkan kepada museum of fruit ... 58

Gambar 39 Bentuk bibit yang disebar pada penataan bangunan ... 58

Gambar 40 Denah-denah Museum of fruit ... 58

Gambar 41 Bangunan Sydney Opera House ... 59

Gambar 42 Denah Sydney Opera House ... 60

Gambar 43 Detail atap Sydney opera house ... 61

Gambar 44 Fasade Museum seni Milwaukee ... 61

Gambar 45 Interior Museum seni Milwaukee ... 62

Gambar 46 Analisa Lokasi Site ... 63

Gambar 47 Analisa Kondisi Sekitar site ... 64

Gambar 48 Peta tata guna lahan ... 65

Gambar 49 Massa Bangunan potensial sekitar site ... 66

Gambar 50 Peruntukan lahan berdasarkan fungsinya ... 67

Gambar 51 Analisa batas site ... 68

Gambar 52 Analisa sarana dan prasarana pada site ... 69

Gambar 53 Analisa skyline ... 70

Gambar 54 Garis Skyline ... 70

Gambar 55 Analisa bangunan eksisting sekitar site ... 71

Gambar 56 Bangunan eksisting sekitar site ... 71

Gambar 57 Analisa sirkulasi sekitar site ... 72

Gambar 58 Analisa sirkulasi pejalan kaki ... 73

Gambar 59 Analisa Pencapaian ke site ... 74

Gambar 60 Penempatan entrance berdasarkan analisa pencapaian ... 76

Gambar 61 Analisa view keluar site ... 78

Gambar 62 Analisa view ke dalam site ... 79

Gambar 63 konsep view vertikal ... 79

Gambar 64 Analisa vegetasi dan matahari ... 80

Gambar 65 Analisa kebisingan ... 81

Gambar 66 Penanganan kebisingan ... 83


(12)

Gambar 69 Konsep perancangan tapak ... 104

Gambar 70 Konsep entrance ... 105

Gambar 71 Konsep Vegetasi ... 106

Gambar 72 Konsep sirkulasi ruang luar ... 107

Gambar 73 Konsep akses pejalan kaki ... 108

Gambar 74 Konsep view ... 109

Gambar 75 Konsep tanggap kebisingan ... 110

Gambar 76 Konsep perancangan bangunan ... 111

Gambar 77 Site Plan ... 117

Gambar 78 Ground Plan ... 118

Gambar 79 Denah Lantai 1 ( Gedung A & B ) ... 119

Gambar 80 Denah Lantai 2 & 3 ( Gedung A & B ) ... 120

Gambar 81 Denah Lantai 1 ( Gedung C ) ... 121

Gambar 82 Denah Lantai 2 ( Gedung C ) ... 122

Gambar 83 Denah Lantai 3 ( Gedung C ) ... 123

Gambar 84 Tampak depan dan belakang ( Gedung A & B ) ... 124

Gambar 85 Tampak samping kanan dan kiri ( Gedung A & B ) ... 125

Gambar 86 Tampak depan dan samping kanan ( Gedung C ) ... 126

Gambar 87 Tampak belakang dan samping kiri ( Gedung C ) ... 127

Gambar 88 Potongan A-A dan B-B ( Gedung A & B ) ... 128

Gambar 89 Potongan A-A dan B-B ( Gedung C ) ... 129

Gambar 90 Rencana Pondasi ( Gedung C ) ... 130

Gambar 91 Rencana Pondasi dan pembalokan LT 2 ( Gedung A & B ) ... 131

Gambar 92 Rencana Atap dan pembalokan LT 3 ( Gedung A & B ) ... 132

Gambar 93 Rencana pembalokan LT 2 ( Gedung C ) ... 133

Gambar 94 Rencana pembalokan LT 3 ( Gedung C ) ... 134

Gambar 95 Rencana Atap ( Gedung C ) ... 135

Gambar 96 Rencana plumbing ( Gedung A, B dan C ) ... 136

Gambar 97 Rencana plumbing LT 2 ( Gedung A & B ) ... 137

Gambar 98 Rencana plumbing LT 2 & LT 3 ( Gedung C ) ... 138

Gambar 99 Rencana Kebakaran LT 1 ( Gedung A, B & C ) ... 139

Gambar 100 Rencana Kebakaran LT 2 & 3 ( Gedung C ) ... 140

Gambar 101 Rencana Kebakaran LT 2 & 3 ( Gedung C ) ... 141


(13)

Gambar 103 Rencana AC LT 2 & 3 ( Gedung A & B ) ... 143

Gambar 104 Rencana AC LT 2 & 3 ( Gedung C ) ... 144

Gambar 105 Rencana elektrikal LT 1( Gedung A, B & C ) ... 145

Gambar 106 Rencana elektrikal LT 2 & 3 ( Gedung A & B ) ... 146

Gambar 107 Rencana elektrikal LT 2 & 3 ( Gedung C ) ... 147

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Presentasi jumlah pecinta seni di Medan ... 2


(14)

Tabel 2. Pengeluaran penduduk kota Medan untuk kegiatan seni ... 3

Tabel 3. Kriteria pemilihan lokasi... 16

Tabel 4. RUTRK wilayah kotamadya daerah tingkat II Medan ... 17

Tabel 5. Alternatif Lokasi ... 22

Tabel 6. Penilaian alternatif lokasi ... 23

Tabel 7. Presentasi jumlah pecinta seni di Medan ... 26

Tabel 8. Pengeluaran penduduk kota Medan untuk kegiatan seni ... 27

Tabel 9.Deskripsi kebutuhan ruang ... 34

Tabel 10. Keadaan jalan eksisting sekitar site ... 72

Tabel 11. Keterangan analisa pejalan kaki ... 73

Tabel 12. Keterangan analisa pencapaian ke site ... 74

Tabel 13. Analisa pencapaian terhadap inti kota ... 75

Tabel 14. Jenis angkutan kota yang melewati site ... 76

Tabel 15. Keterangan penempatan entrance berdasarkan analisa pencapaian 77 Tabel 16. Keterangan analisa view keluar site ... 78

Tabel 17. Keterangan vegetasi sekitar site ... 80

Tabel 18. Keterangan analisa kebisingan ... 81

Tabel 19. Deskripsi penanganan kebisingan ... 82

Tabel 20. Zoning ... 88

Tabel 21. Analisa Pondasi ... 89

Tabel 22. Sistem distribusi ... 93

Tabel 23. Pencahayaan ... 94

Tabel 24. Kapasitas pertunjukan di Medan ... 96

Tabel 25. Jenis kesenian yang paling sering dilakukan ... 96

Tabel 26. Program Ruang ... 102


(15)

Diagram 1. Analisa kegiatan pelaku seni ... 20

Diagram 2. Analisa kegiatan pengunjung ... 29

Diagram 3. Analisa kegiatan pengelola ... 29

Diagram 4. Elektrikal ... 90

Diagram 5. Plumbing ... 92

Diagram 6. Pengkondisian udara ... 92

Diagram 7. Organisasi ruang utama... 112

Diagram 8. Organisasi ruang teater ... 113

Diagram 9. Organisasi ruang perpustakaan ... 113

Diagram 10. Organisasi ruang edukasi ... 114

Diagram 11. Organisasi ruang pelengkap ... 115

Diagram 12. Organisasi ruang coffeshop ... 115

Diagram 13. Organisasi ruang bookstore ... 115

Diagram 14. Organisasi ruang art centre shop ... 116

Diagram 15. Organisasi ruang pengelola ... 116

Diagram 16. Organisasi ruang service ... 116

BAB I


(16)

1.1. LATAR BELAKANG

Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbesar dengan kedudukan geopolitis yang strategis dikarunia Tuhan keanekaragaman kekayaan alam dan budaya yang istimewa, yang menjadi sumber ilham, daya cipta, dan daya hidup. Dari potensi tersebut, muncul keanekaragaman apresiasi dan cara berkarya dengan menggunakan cita rasa, pikiran, dan insting. Seni, merupakan perwujudan dari hasil karya yang murni, tulus, dan mengalir begitu saja. Perpaduan cita rasa, insting, dan dengan sedikit bakat menjadikan seni sebagai karya yang luar biasa.

Seni, sebagai suatu bentuk ekspresi seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi dan universal. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni kreatif, maka seni sebagai kegiatan manusia selalu menghasilkan kreasi-kreasi baru, mengikuti nilai-nilai yang berkembang di masyarakat.

Pada saat ini apresiasi masyarakat Indonesia terhadap seni pertunjukan mulai meningkat. Begitu juga yang terjadi di Medan. Apresiasi yang objektif terhadap seni pertunjukan meningkat pesat. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya masyarakat yang datang untuk melihat acara-acara drama, konser musik, tari, pemutaran film, perlombaan-perlombaan di bidang seni dan acara-acara seni lainnya. Namun bukan hanya apresiasi untuk mengagumi saja yang meningkat tapi juga apresiasi untuk mendalami hingga berkreasi. Banyak masyarakat, khususnya masyarakat Medan dari berbagai golongan umur maupun ekonomi yang sebenarnya memiliki bakat seni dan daya kreasi namun tidak sampai terbina dan tersalurkan secara wajar. Hal ini disebabkan karena terbatasnya sarana edukasi seni informal yang dapat menampung dan melayani masyarakat luas pecinta seni. Dengan semakin tingginya apresiasi masyarakat di bidang seni, tentunya diperlukan wadah yang dapat memadai dengan fasilitas lengkap, sehingga dapat meningkatkan serta mendorong minat masyarakat dalam bidang seni.

Sejauh ini di Medan ada beberapa tempat yang di jadikan sebagai wadah pertunjukan seni, antara lain :

- Pekan Raya Sumatera Utara ( PRSU ) - Lapangan Benteng Medan

- Taman budaya Medan,dll

Namun tempat pertunjukan seni tersebut dinilai kurang memadai dilihat jumlah fasilitas fasilitas yang ada, sehingga menjadikan hasil performance yang kurang memuaskan dari para seniman karena kurangnya sarana yang mendukung jalannya pertunjukan, baik itu sound system, lighting, hingga suasana backstage yang kurang nyaman.


(17)

Berlatar belakang kondisi di atas, dibutuhkan suatu alternatif bentuk fasilitas yang mampu menghadapi tantangan tersebut. Alternatif yang ditawarkan adalah suatu tempat pertunjukan seni yang memiliki fasilitas yang ideal dan dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan seniman dan masyarakat pecinta seni di kota Medan. Sehingga pada akhirnya Pusat Pertunjukan Seni Medan ini dapat meningkatkan kualitas seni di Indonesia, secara khususnya di kota Medan.

Pusat pertunjukan seni Medan sudah sepantasnya didirikan mengingat tingginya minat masyarakat kota Medan terhadap seni

Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan Gol.

Umur

Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan

Jumlah Seni

Musik

Seni Tari

Seni Teater

Seni Pahat

Seni Lukis

Seni Wayang

Seni Lainnya

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10-14 37.98 53.62 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 100%

15-19 40.23 44.83 6.90 2.30 1.15 1.15 3.45 100%

20-24 53.62 33.33 5.80 0.00 0.00 0.00 7.25 100%

25-29 59.32 25.42 5.08 0.00 0.00 0.00 10.17 100%

30-64 60.12 17.34 6.36 0.00 0.58 6.94 8.67 100%

65+ 66.67 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 33.33 100%

Jumlah 51.96 31.30 5.22 0.43 0.43 3.04 7.31 100%

Tabel.1. Persentase Jumlah Pecinta Seni di Medan

Dari data yang diperoleh, kegiatan seni sangat banyak diminati di kota Medan dan masyarakat tidak lagi sungkan untuk nengeluarkan dana untuk kegiatan-kegiatan kesenian.


(18)

Gol. Rata-rata pengeluaran

rumah tangga/bln

(Rp)

Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan

J U M L A H Seni M U S I K Seni T A R I Seni T E A T E R Seni P A H A T Seni L U K I S Seni W A Y A N G Seni L A I N N Y A

<30.000 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 100%

30.000-39.999 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 100%

40.000-49.999 25.00 50.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 100%

50.000-74.999 33.33 19.44 11.11 0.00 0.00 16.67 19.44 100% 75.000-99.999 41.88 22.22 4.27 1.71 0.00 19.66 10.26 100%

100.000-149.999

45.24 21.55 6.02 0.19 0.00 16.70 10.29 100%

150.000-199.999

57.06 17.15 6.72 1.27 0.14 10.43 8.23 100%

200.000-299.999

63.39 16.95 4.80 0.40 0.08 7.03 7.35 100%

300.000-399.999

55.24 24.37 6.04 1.78 0.18 4.26 7.64 100%

400.000-499.999

53.39 21.53 7.96 0.88 0.59 4.72 10.91 100%

>500.000 51.04 22.17 5.54 3.00 0.92 4.16 13.16 100%

Tabel.2. Pengeluaran Penduduk Kota Medan untuk kegiatan seni

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan dilaksanakannya studi kasus proyek Pusat Seni Pertunjukan Medan ini adalah:


(19)

o

Menyediakan tempat informasi seni , tempat rekreasi dan sebuah tempat pertunjukan seni yang berskala Internasional.

o

Menyediakan fasilitas-fasilitas pertunjukan yang layak , nyaman bagi para peminat seni di kota Medan.

o

Untuk mendukung perkembangan dan kemajuan para seniman, khususnya di bidang seni pertunjukan. Karena nantinya akan ada sebuah Fundation yang nantinya bisa menunjang sebuah perkumpulan seni se-kota Medan.

o

Menyediakan wadah sebagai tempat melestarikan dan mengembangkan seni pertunjukan di kota Medan.

o

Menyediakan sebuah tempat pertunjukan baik konser musik, drama, dan seni pertunjukan lain yang berskala internasional.

o

Untuk membangkitkan minat dan partisipasi masyarakat Medan pada khususnya, dalam dunia seni pertunjukan.

1.3. PERUMUSAN MASALAH

Masalah yang akan timbul dalam perancangan ” Pusat Seni Pertunjukan Medan ” antara lain:

o Fungsi

- Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip tema yang diambil untuk diterapkan dalam desain bangunan agar sesuai dengan fungsi bangunan dan prinsip-prinsip estetika dalam teori arsitektur.

- Bagaimana Menciptakan Fasilitas seni pertunjukan yang dapat mewadahi minat masyarakat kota Medan akan seni pertunjukan.

- Bagaimana sirkulasi yang menghubungkan beberapa fungsi atau ruang yang berbeda. - Pemilihan lokasi proyek agar sesuai dengan peruntukan fungsi bangunan berdasarkan

literatur dan tata ruang pada kawasan lokasi.

- Bagaimana menyediakan ruang-ruang yang sesuai dengan aktifitas-aktifitas yang ada dan dapat memberikan kenyamanan pada performance.

- Pengaturan sirkulasi dan kenyamanan manusia dalam menikmati pertunjukan baik indoor maupun outdoor.


(20)

- Bagaimana mewujudkan desain bangunan pada judul proyek ini sehingga sesuai dengan peruntukkan fungsi bangunan dan kelayakan studi proyek sesuai dengan kebutuhan pada lokasi proyek.

o Arsitektur

- Bagaimana pemilihan material yang tepat sesuai dengan kondisi eksisting serta suhu sehingga dapat mendukung karakter bangunan.

- Bagaimana menciptakan ruang luar dan ruang dalam yang nyaman untuk pengunjung proyek ini.

o Struktur

- Bagaimana pemecahan masalah struktur pada proyek ”Pusat Seni Pertunjukan Medan”

- Bagaimana memilih struktur yang tepat dan mampu mendukung bangunan, baik bentuk maupun kekuatan sesuai dengan kebutuhan.

o Utilitas

- Bagaimana pengaturan sistem Utilitas pada bangunan sehingga memiliki nilai komersial yang tinggi.

1.4. METODE PENDEKATAN

1.4.1 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah : a. Studi Pustaka

Studi ini mencakup pemahaman kebutuhan dan kelayakan akan lokasi, pola aktifitas yang terjadi di dalamnya dan kebutuhan akan ruang-ruang dan bentuknya.

b. Wawancara

Melakukan Tanya jawab mengenai seni pertunjukan dengan beberapa seniman ataupun masyarakat pecinta seni untuk membantu memperlengkap data sehingga menunjang perencanaan dan perancangan.


(21)

Studi literature merupakan suatu pendekatan masalah secara deskriptis dengan mempelajari pemahaman tentang arsitektur dan pengalamannya melalui studi dan tinjauan pustaka. Hal yang dilakukan selama studi literature antara lain :

- Mempelajari dan memahami kebutuhan dan persyaratan yang dibutuhkan terkait dengan perencanaan dan perancangan.

- Mempelajari karakter bentuk , material , warna , tekstur , dan skala yang dapat merangsang kreatifitas.

- Mempelajari karakter para pecinta seni pada umumnya.

- Mempelajari dasar-dasar teoritis melalui studi pustaka dan asistensi sebagai panduan kelayakan program yang sesuai dengan judul perancangan.

d. Survey Lapangan

Survey lapangan yang dilakukan berfungsi untuk :

- Mendapatkan data-data mengenai kondisi, potensi , lokasi dan hal-hal yang dapat mempengaruhi proses perancangan.

- Mempelajari kondisi dan karakter lokasi.

1.5. ASUMSI-ASUMSI

Proyek pada judul ini bersifat fiktif, maka asumsi-asumsi yang diperlukan untuk mendukung proses perencanaan dan proses perancangan antara lain:

• Kepemilikan bangunan disumsikan sebagai milik Sebuah Instansi dengan bebrapa investor yang diperuntukan sebagai arena dan hiburan.

• Lokasi tapak diasumsikan berupa lahan kosong dan memenuhi persyaratan fungsi bangunan sesuai dengan Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan. • Kesadaran masyarakat terhadap budaya musik Indonesia semakin meningkat. • Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sejarah seni pertunjukan Indonesia

semakin meningkat

1.6. BATASAN PROYEK

Lingkup batasan proyek adalah pembahasan kepada hal-hal yang mendukung,maka diutamakan kepada fasilitas-fasilitas yang mendukung dan diperlukan pada perancangan “ Pusat Seni Pertunjukan Medan “. Proyek ini dibatasi pada ruang lingkup Seni Pertunjukan”.


(22)

1.8. SISTEMATIKA LAPORAN

LATAR BELAKANG TEMA

- Muwujudkan suatu bentuk kedalam bentuk bangunan

- Sebagai sarana komunikasi antara perancang dan pemakai bangunan.

TEMA

“ Metafora “

JUDUL

“Pusat Seni Pertunjukan Medan”

LATAR BELAKANG JUDUL

- Apresiasi masyarakat terhadap seni pertunjukan mulai meningkat.

- Tempat seni pertunjukan di Kota medan kurang memadai.

PERUMUSAN MASALAH

- Bagaimana mendapatkan konsep bangunan yang menarik serta mampu menggambarkan fungsi bangunan.

- Bagaimana menyatukan fasilitas galeri, teater dan edukasi informal dalam suatu wadah yang membuat para penggunanya merasa betah dan tertarik.

- Masalah komunikasi dengan bangunan sehingga mudah dimengerti dan familiar oleh masyarakat awam serta mendukung penghayatannya pada aktifitas dalam bangunan.

- Bagaimana pemecahan struktur masa bangunan yang merupakan tuntutan dari fungsi bagunan dengan segala beban dan fasilitas tersebut.

TUJUAN DAN MANFAAT

- Menapilkan karya-karya dari seni. - Menyediakan edukasi seni informal - Merencanakan suatu wadah yang

menyediakan fasilitas galeri dan teater.

PENGUMPULAN DATA

- Studi literature dan studi banding - Studi lokasi : ukuran site, GSB, peraturan

pemerintah, batas-batas site

ANALISA

- Analisa eksisting

- Analisa potensi dan kondisi site - Analisa Bangunan

- Analisa fungsional

DESAIN

PENGUMPULAN DATA

- Konsep Tapak - Konsep Bangunan


(23)

BAB I PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang kasus proyek berupa faktor-faktor yang mempengaruhi perlunya didirikan Pusat Seni Pertunjukan Medan, maksud dan tujuan, perumusan masalah dan batasan , pendekatan, asumsi-asumsi , kerangka berpikir , dan sistematika laporan.

BAB II DESKRIPSI PROYEK

Berisi tentang deskripsi proyek, tinjauan lokasi proyek, serta studi banding proyek sejenis, tinjauan Umum, pengertian secara umum, secara khusus, serta faktor pendukung proyek secara umum.

BAB III ELABORASI TEMA

Berisikan tentang teoritis serta kajian tentang tema beserta pengertiannya dan interpretasi tema kedalam kasus proyek yang akan direncanakan.

BAB IV ANALISIS

Berisi tentang kajian analisis terhadap lokasi tapak perancangan, masalah, potensi, prospek dan kondisi lingkungan, pemakai dan aktivitasnya. Juga berisi tentang dasar-dasar pemrograman fasilitas yang direncanakan, meliputi kebutuhan ruang, besaran dan persyaratan ruang, dan hubungan antar ruang.

BAB V KONSEP PERANCANGAN

Berisi tentang konsep konsep dasar dan konsep lanjutan tentang tapak, konsep bangunan yang direncanakan , gubahan massa, penzoningan baik luar maupun dalam, konsep struktur ,dan konsep utilitas sebagai keluaran untuk menuju ke hasil perancangan nantinya.

BAB VI GAMBAR PERANCANGAN

Berisi gambar hasil perancangan berupa foto maket maupun gambar kerja.

DAFTAR PUSTAKA

Berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai literatur selama proses perencanaan dan perancangan kasus proyek.


(24)

DESKRIPSI PROYEK

2.1. TERMINOLOGI JUDUL

Judul dari proyek ini adalah Pusat Seni Pertunjukan Medan. Berikut merupakan penjelasan terhadap judul kasus proyek tersebut:

Pengertian Pusat:

Menempatkan untuk fasilitas tertentu.

Pusat, sentral, bagian yang paling penting dari sebuah kegiatan atau organisasi

Tempat aktivitas utama, dari kepentingan khusus yang dikonsentrasikan

 Suatu tempat dimana sesuatu yang menarik aktifitas atau fungsi terkumpul atau terkonsentrasi.

• Pengertian Seni:

 Memproduksi pengaturan bunyi, warna, bentuk, atau unsur-unsur lainnya yang serasi dipengaruhi oleh segi keindahan atau estetika.1

 Perihal seni, hasil karya, cabang seni.

 Seni adalah proses dan produk dari memilih

untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta).2

 Suatu perwujudan kebudayaan yang diciptakan manusia sebagai mahkluk yang berbudaya.3

• Pengertian Pertunjukan: 1

The American Heritage College Dictionary

2

http/www.wikipedia.com/wiki/art


(25)

 Berkenaan kegiatan yang bersifat memperagakan.

 Untuk menyajikan suatu pekerjaan mengenai musik atau pertunjukan lain di depan para pendengar/penonton.

• Medan adalah salah satu nama kota terbesar ke-3 di Indonesia yang merupakan ibukota provinsi Sumatera Utara yang berada di Pulau Sumatera.

Berdasarkan pengertian diatas, maka Pusat Seni Pertunjukan Medan adalah suatu bangunan atau kelompok bangunan yang merupakan pusat aktifitas untuk menampung kreatifitas yang bermanfaat, inovatif dan variatif dalam bidang seni dan menuangkan seni tersebut dalam bentuk seni pertunjukan dengan tujuan untuk melayani masyarakat luas dan memenuhi kebutuhan akan minat seni tersebut.

2.2. TINJAUAN UMUM

Tinjauan umum membahas tentang pusat kesenian secara keseluruhan dan secara umum.

2.2.1. Tinjauan Terhadap Kesenian 2.2.1.1. Pengertian Kesenian

Kesenian adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang yang diungkapkan secara sadar dan diwujudkan dalam bentuk nada, kata dan warna medium (media/alat) sehingga dapat menggugah rasa seseorang untuk melihat ataupun mendengar.

Kesenian adalah segala sesuatu mengenai seni yang merupakan ekspresi hasrat manusia akan rasa keindahan dan dilahirkan melalui perantara alat-alat komunikasi ke dalam bentuk yang dapat ditangkap oleh indera pengelihatan atau dilahirkan melalui perantara gerak.4

Seni pada mulanya adalah proses dari manusia, dan oleh karena itu merupakan

sinonim dar

manusia. Seni sangat sulit untuk dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masing-masing individu masih bisa dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memili set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa 4


(26)

yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan

juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta).

2.2.1.2. Jenis dan Bentuk Kesenian

Berdasarkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, jenis dan bentuk kesenian dibagi menjadi:

Berdasarkan Jenis:

1. Kesenian Tradisional

Yaitu suatu bentuk seni yang bersumber dan berakar, serta telah dirasakan sebagai milik oleh masyarakat di lingkungannya. Pengolahan didasarkan atas cita rasa masyarakat pendukung dan diterima sebagai tradisi.

2. Kesenian Modern

Yaitu merupakan seni yang penggarapannya didasarkan atas cita rasa masyarakat pendukungnya. Cita rasa baru umumnya merupakan pembaharuan atau penemuan sebagai akibat dari pengaruh luar.5

1. Seni Pertunjukan (Performance Arts) Berdasarkan Bentuk:

Yaitu karya seni yang menggunakan perantara atau media ekspresi bunyi, gerak, dan irama. Karya seni yang dipertunjukan bergerak dan hidup. Adapun seni pertunjukan terdiri dari seni tari, seni musik, dan seni drama. Karya seni pertunjukan dapat juga disebut sebagai hasil seni yang bergerak (dinamis), hal ini karena digerakkan atau dilakonkan oleh manusia, jadi yang diciptakan adalah patokan-patokan, irama, komposisi dari gerak ataupun suara.

2. Seni Rupa (Visual Art)

Yaitu karya seni yang dapat dinikmati dengan indera mata melalui media ekspresi garis, warna, bahan dan wujud. Karya seni yang diperlihatkan tidak bergerak, contohnya seperti seni lukis, seni patung, seni kriya. Visual art bisa disebut juga sebagai karya seni diam (statis), penciptaan atau pengolahan benda mati oleh 5


(27)

manusia, jadi yang tersaji tetap benda mati, walaupun wujudnya dapat berupa makhluk hidup.6

Seni pertunjukan

2.2.2. Tinjauan Terhadap Performing Arts

Dapat disimpulkan bahwa performing arts adalah seni atau pengaturan bentuk, warna, suara dan elemen-elemen lain yang diperagakan dan dipertunjukan secara dramatis di hadapan sebuah penonton dimana mempengaruhi rasa keindahan.

individu atau kelompok di tempat dan waktu tertentu. Seni pertunjukan biasanya melibatkan empat unsur: waktu, ruang, tubuh si seniman dan hubungan seniman dengan penonton.

Meskipun seni performance bisa juga dikatakan termasuk di dalamnya kegiatan-kegiatan seni mainstream seperti pada umumnya lebih dikenal dengan istilah 'seni pertunjukan' (performing arts). Seni performance adalah istilah yang biasanya mengacu pada yang tumbuh dari

Ruang Lingkup Performing Arts

Dalam bahasa Indonesia, Performing Arts adalah seni pertunjukan. Menurut A.Karim Achmat, Seni Pertunjukan dibagi menjadi 3, yaitu:7

 Seni Tari

Tari adalah gerak ritmis sebagian atau seluruh tubuh yang terdiri dari pola individual atau berkoelompok yang disertai ekspresi id tertentu. Media utama terletak pada gerak yang ditimbulkan oleh tubuh manusia yang diserasikan dengan ruang dan gerak dalam waktu. Jadi tari adalah seni sesaat dari ekspresi yang dipertunjukan dengan bentuk serta gaya tertentu lewat tubuh manusia yang bergerak dalam ruang.

 Seni Musik 6

Karim Ahmad, Analisis Kebudayaan, DEPDIKBUD, Direktorat Kesenian Jakarta, 1980, hal 81

7

Achmad, A Karim, Pendidikan Seni Teater, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990, hal 3 Gbr. 1.Tari Kontemporer


(28)

Musik adalah suatu bentuk seni yang merupakan cetusan ekspresi pikiran atau perasaan yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi.

 Seni Peran / Drama

Adalah suatu bentuk seni dimana pengungkapanya berupa laku atau dialog. Sedikit berbeda dengan teater, dimana teater pengungkapannya selain dapat berupa laku atau dialog juga menggunakan tari, musik, dan segala sesuatu yang mendukung adanya suatu pertunjukan.

2.2.3. Tinjauan Terhadap Edukasi Seni Sistem Edukasi Seni di Indonesia

a. Edukasi Informal 1. Cara Tradisional

Masih dilakukan di desa-desa yang berpotensi adatnya menonjol, edukasi ini dimulai dari usia kanak-kanak. Latihan dilakukan di pendopo atau pusat-pusat pelatihan baik pagi ataupun sore hari. Pada edukasi cara tradisional ini cenderung tidak terjadi perubahan teknik dari tahun ke tahun.

2. Kursus-kursus Seni

Umumnya terdapat di kota-kota, dimana murid-murid atau pesertanya beragam, mulai dari anak-anak, remaja dan dewasa. Jenis-jenis latihannya pun bermacam-macam mulai dari menggunakan teknik daerah (tradisional) hingga ke teknik yang modern.

b. Edukasi Formal

1. Pendidikan Menengah (Sekolah Menengah Kejuruan/SMK Jurusan Seni) Edukasi meliputi 60% kelas praktek dan teori 40%, dengan dua jalur studi:

 Studi Vocational, yaitu menghasilkan seniman untuk masyarakat.

 Studi Akademis, menghasilkan calon mahasiswa pendidikan tinggi seni. 2. Pendidikan Tinggi

Indonesia memiliki pendidikan tinggi seni, contohnya: Institut Kesenian Jakarta, Akademi Seni Rupa Indonesia di Yogyakarta, Institut Teknologi Bandung jurusan seni dan sebagainya. Tahap edukasi adalah untuk mencapai sarjana muda atau sarjana penuh, dengan lingkup pendidikan 60% praktek dan 40% kelas teori.


(29)

Sistem Edukasi Seni di Luar Negeri

Sistem edukasi seni di luar negeri pada dasarnya sama dengan di Indonesia. Namun yang membedakannya adalah jenis-jenis budaya serta majunya kesadaran akan apresiasi seni sehingga memungkinkan kesenian di luar negeri lebih tergali. Edukasi seni informal di luar negeri dapat diperoleh dari art center dan kursus-kursus seni yang ada sedangkan edukasi formal dapat diperoleh dari tingkat college sampai universitas.

2.3. TINJAUAN LOKASI

Tinjauan Proyek meliputi deskripsi proyek , lokasi proyek , kegiatan pemakai dan pengunjung ,dan studi banding.

2.3.1 Deskripsi Proyek.

Pada proyek ini berjudul Pusat Seni Pertunjukan Medan, yang merupakan Proyek dengan fungsi sebagai pusat pameran, pertunjukan, penelitian, pusat informasi tentang dunia seni di Indonesia.

Berdasarkan pengertian diatas, maka “Pusat Seni Pertunjukan Medan” adalah suatu bangunan atau kelompok bangunan yang merupakan pusat aktifitas dan apresiasi seni, khususnya performing arts atau seni pertunjukan, dimana dapat berupa ekshibisi, pengajaran dan pertunjukan dengan tujuan untuk melayani masyarakat luas dan memenuhi kebutuhan akan minat seni tersebut.

2.3.2. Lokasi

a. Tinjauan Pemilihan Kota Medan

Pemilihan lokasi kota Medan untuk Pusat Seni Pertunjukan Medan:

• Medan merupakan kota menuju metropolitan, kota terbesar ke-3 di Indonesia, dan ibukota Propinsi Sumatera Utara, sehingga menjadikannya pusat kegiatan di Sumatera Utara.

• Adanya fasilitas bandara taraf internasional sehingga menyebabkan seiringnys dikunjungi wisatawan mancanegara.

• Adanya transportasi darat yang baik menuju kota Medan. • Tingkat ekonomi dan sosial budaya yang cukup tinggi.


(30)

b. Kriteria Pemilihan Lokasi

Sebagai sebuah bangunan publik, entertainment – edukatif untuk semua lapisan masyarakat, hal pertama yang harus dilakukan ialah memilih lokasi yang mendukung keberadaan Pusat Seni Pertunjukan Medan beserta fasilitas pendukungnya tersebut, yaitu :

• Lokasi merupakan daerah wilayah pengembangan. • Berada tidak jauh dari pusat kota.

• Dapat dicapai dengan mudah dari berbagai tempat diseputaran kota Medan, dan transportasi menuju ke lokasi lancar.

• Lokasi dekat dengan fasilitas pendukung seperti rumah sakit, pusat pendidikan, maupun fasilitas akomodasi.

• Memiliki arus lalu lintas dan tingkat kebisingan yang rendah.

Terdapat beberapa kriteria dalam pemilihan lokasi mengingat fungsi bangunan yang dirancang merupakan bangunan fasilitas hiburan yang bersifat publik dan berskala kota.

Berikut ini table kriteria pemilihan lokasi :

No. Kriteria Lokasi

1. Tinjauan terhadap struktur kota Berada di kawasan sub urban yang merupakan daerah pengembangan perdagangan dan rekreasi.

Berada di dekat jalan besar.

2. Pencapaian Dapat diakses dari seluruh penjuru

kota, baik angkutan umum maupun pribadi.

3. Area pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi-fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan atau di sekitar pemukiman yang belum ada fasilitas hiburannya.


(31)

4. Peraturan Tanah milik pemerintah atau pribadi. Nilai lahan cukup tinggi untuk daerah komersil.

Untuk pengembangan kawasan permukiman, perdagangan dan rekreasi , WPP D atau WPP E

KDB bangunan 60% KLB bangunan 4-6 lantai

Tabel.3. Kriteria Pemilihan Lokasi

1) Tinjauan Terhadap Struktur Kota

Dalam pemilihan lokasi untuk Pusat Seni Pertunjukan Medan perlu pula diperhatikan Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan ( RUTRK ).

Penentuan lokasi harus sesuai dengan kebijakan pemerintah terhadap peruntukan lahan kota. Berdasarkan RUTRK, wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan dikelompokkan ke dalam 5 Wilayah Pengembangan Pembangunan (WPP), yaitu :

W P P

Kecamatan Pusat

Pengembangan

Peruntukkan Wilayah

Program Kegiatan Pembangunan

A M. Belawan M. Marelan M. Labuhan

Belawan Pelabuhan,industri,

permukiman , rekreasi maritime.

Jalan baru, jaringan air minum, septic tank, sarana pendidikan dan permukiman.

B M. Deli Tanjung Mulia Perkantoran, perdagangan,

rekreasi indoor, permukiman.

Jalan baru, jaringan air minum,pembuangan

sampah, sarana pendidikan .

C M. Timur M. Perjuangan M. Tembung M. Area M. Denai M. Amplas

Aksara Permukiman,

perdagangan , rekreasi.

Sambungan air

minum,Septic tank, jalan baru, rumah permann, sarana pendidikan dan kesehatan.


(32)

D M. Johor M. Baru M. Kota M. Maimoon M. Polonia

Pusat Kota CBD, pusat

pemerintahan, hutan

kota, pusat pendidikan,

perkantoran, rekreasi indoor, permukiman.

Perumahan

permanent,penanganan

sampah, sarana pendidikan.

E M. Barat M. Helvetia M. Petisah M. Sunggal M. Selayang M. Tuntungan

Sei Sikambing Permukiman, perkantoran, perdagangan,

konservasi, rekreasi, lapangan golf dan hutan kota.

Sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan.

Tabel 4. RUTRK Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Medan

Berdasarkan dari tinjauan struktur kota, untuk kasus proyek ini lebih cocok di kawasan WPP D atau WPP E.

2) Pencapaian

Untuk sebuah gedung pusat kesenian yang diharapkan akan ramai dikunjungi orang, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:

• Mudah diakses dari tempat-tempat penting diluar site seperti hotel, terminal, bandara, bank, dan sarana public lainnya. Karena mengingat bangunan memiliki skala pelayanan nasional sehingga harus diupayakan berada di jalur transportasi utama. • Transportasi menuju dan keluar site mudah didapat.

• Tidak di kawasan macet, karena dapat semakin menambah kekacauan pada lalu lintas. 3) Area Pelayanan

• Gedung ini didirikan untuk mengakomodasi peminat seni yang ada di kota Medan yang ingin berlatih, baik peroragan atau kelompok.

• Melayani kebutuhan masyarakat kota Medan akan fasilitas rekreasi (entertaiment) edukatif.


(33)

• Lingkungan sekitar merupakan fungsi-fungsi yang dapat saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan seperti fungsi perbelanjaan dan bangunan publik lainnya.

c. Analisa Pemilihan Lokasi

Alternatif I

Lokasi : Jl. Perintis Kemerdekaan Luas : ± 3,5 Ha

Batas-batas :utara : Jl. Perintis Kemerdekaan

timur : Jl. Timor dan Universitas Nomensen selatan : Jl. Sena dan Permukiman Penduduk barat : Jl. Gaharu

WPP D

Pusat Bisnis(CBD),

WPP E Perumahan, perkantoran,

WPP A

Merupakan Kawasan

WPP B

Merupakan

WPP C

Merupakan

Gbr. 2.Peta Pembagian Wilayah

Jl.Perintis Kemerdekaan

Jl. Perintis Timor

Universitas Nomensen

Permukiman Penduduk Permukiman Penduduk


(34)

Pada daerah ini terdapat beberapa fasilitas seperti fasilitas pendidikan ( Universitas Nomensen, SMA Negeri 7 dan SMA Budi Murni 1 ), pusat Perbelanjaan, Pertokoan, dan lain-lain .

Pencapaian ke lokasi :Mudah karena dapat diakses dari segala penjuru Medan baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

Jangkauan terhadap struktur kota :Kawasan pemukiman, perdagangan, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan.

Fungsi pendukung di sekitar lokasi : universitas, Pemukiman, rumah sakit, mesjid, sekolah, perkantoran, bangunan komersil.

Fungsi eksisting : Lahan kosong dan pemukiman penduduk. Kontur pengenalan entrance : Daerah ini Relatif datar

Alternatif II

Lokasi : Jl. H.Adam Malik Luas : ± 4,2 Ha

Batas-batas :utara : Jl. H. Adam Malik

timur : Jl. Sei Deli & Sungai Deli selatan : Permukiman Penduduk barat : Jl. H. Adam Malik

Permukiman Penduduk

Sungai Deli

Jl. Sei Deli Jl. H. Adam Malik

Jl. H. Adam Malik


(35)

Pencapaian ke lokasi :Mudah karena dapat diakses dari segala penjuru Medan baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, berdekatan dengan stasiun kereta api.

Jangkauan terhadap struktur kota :Kawasan pemukiman, perdagangan, dan rekreasi dengan program kegiatan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan.

Fungsi pendukung di sekitar lokasi :Pemukiman, rumah sakit, mesjid, sekolah, perkantoran, bangunan komersil.

Fungsi eksisting : Lahan kosong dan pemukiman penduduk.

Kontur pengenalan entrance :Relatif datar, dikelilingi jalan arteri primer, sekunder, dan jalan lingkungan di 4 sisinya. Pada salah satu sisi juga berbatasan dengan Sungai Deli tetapi tidak secara langsung.

Alternatif III

Lokasi : Jl. Tamrin Luas : ± 3,3 Ha

Batas-batas : utara : Permukiman Penduduk dan Pertokoan Timur : Jl. Tamrin dan sekolah Sutomo 1 selatan : Jl. Mentawai dan SLTP N12 barat : Jl. Bintang dan Pertokoan

Permukiman Penduduk dan Pertokoan

SMU Sutomo 1

Jl. Thamrin

SLTP N12 Jl. Mentawai

Pertokoan Jl. Bintang


(36)

Pencapaian ke lokasi :Mudah karena dapat diakses dengan mudah dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.

Jangkauan terhadap struktur kota :Kawasan pemukiman, perdagangan, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan.

Fungsi pendukung di sekitar lokasi :Pemukiman, sekolah, perkantoran, bangunan komersil.

Fungsi eksisting : Lahan kosong .

Kontur pengenalan entrance : Daerah ini Relatif datar.

Alternatif Lokasi

Kriteria Jl. Perintis Kemerdekaan Jl. H. Adam Malik Jl. Tamrin

Luas lahan ± 3,5 Ha ±4,2 Ha ±3,3 Ha

Tingkatan jalan Arteri primer (satu arah dan dua arah dengan median jalan)

Arteri primer (dua arah tanpa median jalan)

Arteri primer

Pencapaian ke lokasi

Mudah karena dapat diakses dari segala penjuru Medan baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, berdekatan dengan stasiun kereta api.

Mudah karena dapat diakses dari segala penjuru Medan baik dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, berdekatan dengan stasiun kereta api. Mudah karena dapat diakses dari segala penjuru Medan baik dengan kendaraan pribadi. Dekat dengan stasiun Kereta api Jangkauan terhadap struktur kota Kawasan pemukiman, perdagangan, dan rekreasi dengan program kegiatan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan

Kawasan pemukiman, perdagangan, dan rekreasi dengan program kegiatan sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana

Permukiman, perdagangan, pendidikan


(37)

pendidikan dan kesehatan

Fungsi pendukung di sekitar lokasi

Pemukiman, rumah sakit,

mesjid, sekolah, perkantoran, bangunan komersil. Pemukiman, rumah sakit, mesjid, sekolah, perkantoran, bangunan komersil. Pemukiman, rumah sakit, mesjid, sekolah, perkantoran, bangunan komersil.

Fungsi eksisting Lahan kosong dan

permukiman penduduk

Lahan kosong dan pemukiman

penduduk

Lahan kosong

Kontur pengenalan entrance

Relatif datar, dikelilingi jalan arteri primer, sekunder, dan jalan lingkungan di 4 sisi

Relatif datar, dikelilingi jalan arteri primer, sekunder, dan jalan

lingkungan di 4 sisinya. Pada salah satu sisi juga berbatasan dengan Sungai Deli tetapi tidak secara langsung

Relatif datar

Tabel 5. Alternatif Lokasi

Penilaian Alternatif Lokasi

Kriteria Jl. Perintis Kemerdekaan Jl. H. Adam Malik

Jl. Tamrin

Jarak dari tempat seni pertunjukan yang sudah ada

++ ++ ++

Luas Lahan ++ +++ +++

Kontur ++ +++ +++

Kondisi Jalan +++ ++ (pada

sebelah


(38)

utara, Jl. Adam Malik tidak memiliki median jalan)

Tingkat kenyamanan +++ +++ ++

Aksesibilitas: - Kenderaan pribadi - Kenderaan Umum - Pejalan kaki

+++ +++ +++ +++ +++ + (area pejalan kaki pada site sangat minim) +++ + ++

Fasilitas pendukung : - Penginapan / hotel - Rumah ibadah - Rumah sakit

- Pusat perbelanjaan - Pemukiman

- Sarana dan

prasarana (radius 500m) +++ ++ ++ ++ +++ +++ +++ +++ +++ ++ +++ +++ +++ +++ ++ ++ +++ +++ Kesesuaian dengan RUTRK Medan +++ +++ ++

JUMLAH 39+ 40+ 37+

Tabel 6. Penilaian Alternatif Lokasi

Dari penilaian di atas kita dapat menarik kesimpulan bahwa perolehan nilai yang sangat seimbang disebabkan karena kedua tapak berada pada kecamatan yang sama yaitu Kecamatan Medan Barat. Tetapi dengan hasil akhir diatas, maka dipilihlah Jl. H. Adam Malik sebagai tapak karena dianggap lebih layak.


(39)

d. Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak Rancangan

Batas-batas site:

Batas Utara : Jl. H.Adam Malik Batas Timur : Jl.Sei Deli Batas Selatan : Jl. Bangun Batas Barat : Jl. H.Adam Malik


(40)

Pusat Seni Pertunjukan Medan ini tentunya mendapatkan apresiasi dari masyarakat seni pada khususnya dan masyarakat umum pada umumnya. Masyarakat umum yang biasanya mengapresiasikan seni adalah datang dari masyarakat dari kalangan menengah keatas juga akademisi, sehingga penempatan gedung ini sebaiknya berada dekat dengan daerah kegiatan mereka. Namun sasaran proyek ini tidak hanya mutlak bagi kalangan umum, sehingga peletakannya sebaiknya berada di pusat kota sehingga dapat didatangi oleh semua kalangan.

 Kasus Proyek : Pusat Seni Pertujukan Medan

 Status Proyek : Fiktif

 Pemilik Proyek : Pihak Swasta

 Lokasi Tapak : Jln. H.Adam Malik, kecamatan Medan Perjuangan

 Batas-batas site

o Batas Utara : JL. H. Adam Malik

o Batas Timur : JL. Sei Deli dan Sungai Deli o Batas Selatan : JL. Bangun

o Batas Barat : JL. H. Adam Malik

 Luas Lahan : + 4,2 Ha (+ 42.000 m2)

 Kontur : Datar

 KDB : 60 %

 KLB : 3-4 lantai

 GSB

oJln. H.Adam Malik : 11 meter

oJln. Sei Deli : 4 meter

oJln. Bangun : 3,5 meter

 Bangunan Eksisting : lahan kosong dan pemukiman

 Potensi Lahan :

o Terletak tidak jauh kota

o Berada pada kawasan komersil dan pemukiman o Transportasi lancar dan baik

o Luas site mendukung + 4, 2 Ha o Memiliki jalur utilitas yang baik.


(41)

2.4. TINJAUAN FUNGSI

Masyarakat medan yang saat ini diperkirakan berjumlah kurang lebih 2.036.185 jiwa. Tidak kurang 90% diantaranya adalah orang yang membutuhkan atau terlibat langsung dalam dunia seni. Dan 50% lainnya adalah orang-orang yang rela mengeluarkan uang lebih untuk melihat dan menikmati kegiatan seni. Karena kurangnya fasilitas merupakan salah satu faktor kurangnya promosi kesenian di Medan. Dibawah ini merupakan tabel minat masyarakat terhadap kesenian di Sumatera Utara khususnya kota Medan.

Presentase penduduk 10 tahun keatas yang menonton kesenian menurut golongan umurdan jenis kesenian yang paling sering ditonton.

Tabel Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan Gol.

Umur

Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan Jlh Seni Musik Seni Tari Seni Teater Seni Pahat Seni Lukis Seni Wayang Seni Lainnya

1 2 3 4 5 6 7 8 9

10-14 37.98 53.62 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 100% 15-19 40.23 44.83 6.90 2.30 1.15 1.15 3.45 100% 20-24 53.62 33.33 5.80 0.00 0.00 0.00 7.25 100% 25-29 59.32 25.42 5.08 0.00 0.00 0.00 10.17 100% 30-64 60.12 17.34 6.36 0.00 0.58 6.94 8.67 100%

65+ 66.67 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 33.33 100%

Jlh 51.96 31.30 5.22 0.43 0.43 3.04 7.31 100%

Presentase penduduk 10 tahun keatas yang menonton kesenian menurut golongan rata-rata pengeluaran rumah tangga sebulan dan jenis kesenian yang paling sering ditonton.

Gol. Rata-rata pengeluaran rumah

tangga/bln (Rp)

Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan

J U M L A H Seni M U S I K Seni T A R I Seni T E A T E R Seni P A H A T Seni L U K I S Seni W A Y A N G Seni L A I N N Y A

<30.000 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 100% 30.000-39.999 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 100% Sumber : Direktorat Kesenian Ditjen. NBSF Tabel 7.presentase jumlah pecinta seni di medan


(42)

Presentase kesenian yang paling sering ditonton di kota Medan. Menonton- 84,1

Melakukan-13,1

Menonton & melakukan – 2,8 40.000-49.999 25.00 50.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 100% 50.000-74.999 33.33 19.44 11.11 0.00 0.00 16.67 19.44 100% 75.000-99.999 41.88 22.22 4.27 1.71 0.00 19.66 10.26 100% 100.000-149.999 45.24 21.55 6.02 0.19 0.00 16.70 10.29 100% 150.000-199.999 57.06 17.15 6.72 1.27 0.14 10.43 8.23 100% 200.000-299.999 63.39 16.95 4.80 0.40 0.08 7.03 7.35 100% 300.000-399.999 55.24 24.37 6.04 1.78 0.18 4.26 7.64 100% 400.000-499.999 53.39 21.53 7.96 0.88 0.59 4.72 10.91 100% >500.000 51.04 22.17 5.54 3.00 0.92 4.16 13.16 100% Sumber : Direktorat Kesenian Ditjen. NBSF

0 5 10 15 20

seni musik

seni tari

seni teater

seni lainnya

Presentase kesenian yang paling sering ditonton di kota Medan

menonton

melakukan

menonton dan melakukan

Jumlah sanggar seni yang ada di kota Medan

Sumber : BPS, susenas 2000 Tabel 8. Pengeluaran penduduk kota medan untuk kegiatan seni

i

Sumber : BPS, susenas 2000

Gbr 6. Jumlah sanggar seni yang ada di kota Medan

Gbr 7. Persentasi kesenian yang paling sering di tonton di kota Medan


(43)

2.4.1. Deskripsi Pengguna, Karakter kegiatan dan Kelompok Kegiatan

2.4.1.1. Pengguna

Pelaku kegiatan yang mengunjungi Pusat Seni Pertunjukan Medan ini dibagi ke dalam tiga pelaku utama :

Pelaku Seni

a. Pelaku seni adalah orang-orang yang melakukan kegiatan seni yang tergabung kedalam sanggar seni yang disediakan oleh pengelola gedung, maupun sanggar lain diluar program Pelaku seni adalah orang-orang yang melakukan kegiatan seni yang tergabung kedalam sanggar seni yang disediakan oleh pengelola gedung, maupun sanggar lain diluar program, dengan sistem sewa.

b. Usia pelaku seni 7-30 tahun tergabung kedalam sanggar seni yang ada. Masing-masing sanggar melaksanakan latihan dengan kurang lebih 30 orang diluar para pengajar.

c. Kegiatan yang dilakukan:

o Latihan, frekuensi latihan setiap hari o Diskusi

o Pertunjukan dan pameran

Pengunjung

a. Pengunjung adalah warga yang mendomisili di kota Medan serta turis dalam dan luar negri.

b. Kegiatan yang dilakukan pengunjung:

Pulang

Istirahat

Pementasan / pertunjukan Datang

Latihan

Diskusi


(44)

o Menonton pertunjukan atau pementasan

o Membeli dan melihat-lihat produk yang disediakan oleh retail-retail pengunjung.

o Menikmati makanan yang ada di kafetaria dan coffe shop o Rekreasi

Pengelola

Pengelola adalah yang mengendalikan kegiatan bangunan. Terdiri dari manager, staf (promosi dan publikasi), teknisi (pada pencahayaan, sound system, dan penataan panggung) serta bagian servis yang membersihkan, dan merawat peralatan utilitas.

2.4.1.2. Karakter Kegiatan

• Performing Art ( pertunjukan seni ) • Pendidikan non-formal

• Edutainment

Pulang

Istirahat

Datang

Melihat pertunjukan

Melihat pameran

Pulang

Istirahat

Datang

Bekerja

Administrasi Penelitian

Diagram 2..analisa kegiatan pengunjung


(45)

2.4.1.3. Kelompok Kegiatan • Kelompok Kegiatan Utama

-Performing Art ( pertunjukan seni ) in-door -Performing Art ( pertunjukan seni ) out-door -Berlatih / praktek individu.

• Kelompok Kegiatan Tambahan -Makan dan Minum

-Istirahat -Diskusi

• Kelompok Kegiatan berdasarkan jenis kegiatan -Kegiatan belajar teori (kelas)

-Kegiatan Performing Art (pertunjukan seni) -Kegiatan di ruang terbuka.

2.4.2. Deskripsi Kebutuhan Ruang

KEGIATAN UTAMA

Fasilitas Pemakai Kegiatan Kebutuhan Ruang

Publik Karyawan Menjaga keamanan

Melakukan kegiatan sanitair

R.satpam Toilet pengunjung Toilet karyawan Mushalla Hall Plaza Pengunjung Melakukan kegiatan sanitair

Shalat Theater Drama

dan Musikal

Karyawan Menjual tiket teater Menjaga keamanan Mengontrol cahaya Mengontrol suara Mengontrol proyektor

Menyajikan makanan dan minuman ringan

Mengadakan ekhsibisi Memperbaiki peralatan Menyimpan peralatan Menyimpan alat musik

Menyimpan bagian panggung yang tidak dibutuhkan

Menyimpan kostum Menaik turunkan barang

Foyer

Loket tiket teater Area jaga teater Auditorium Toilet pengunjung Toilet karyawan Snack bar Area ekhsibisi Pit orchestra Panggung/pentas Backstage R.kontrol cahaya R.kontrol proyektor Bengkel Gudang alat R.ganti


(46)

Pengunjung Membeli tiket teater

Melihat acara seni peertunjukan Melakukan kegiatan sanitair

Membeli makanan dan minuman di saat pertunjukan Melihat ekhsibisi Toilet pentas R.latihan R.jaga belakang Panggung

Gudang alat musik Gudang kostum Loading dock R.bawah panggung Theater Fleksibel Pelaku pertunjukan

seni

Mementaskan pertunjukan seni Merias dan mengantikan pakaian Melakukan kegiatan sanitair, istirahat dan memasak dll.

Melakukan latihan

Foyer

Loket tiket teater Area jaga teater Auditorium Toilet pengunjung Toilet karyawan Snack bar Area ekhsibisi Pit orchestra Panggung/pentas Backstage R.kontrol cahaya R.kontrol proyektor Bengkel Gudang alat R.ganti Toilet pentas R.latihan R.jaga belakang Panggung

Gudang alat musik Gudang kostum Loading dock R.bawah panggung Pengunjung Membeli tiket teater

Melihat acara seni peertunjukan Melakukan kegiatan sanitair

Membeli makanan dan minuman di saat pertunjukan

Melihat ekhsibisi

Pelaku pertunjukan seni

Mementaskan pertunjukan seni Merias dan mengantikan pakaian Melakukan kegiatan sanitair, istirahat dan memasak dll.

Melakukan latihan

Outdoor Concert Hall

Karyawan Menjual tiket konser Menjaga keamanan Mengontrol cahaya Mengontrol suara Mengontrol proyektor Mengadakan ekhsibisi Memperbaiki peralatan Menyimpan peralatan Menyimpan alat musik

Menyimpan bagian panggung yang tidak dibutuhkan

Menyimpan kostum Menaik turunkan barang

Foyer

Loket tiket konser Area jaga konser Auditorium Toilet pengunjung Toilet karyawan Snack bar Area ekhsibisi Pit orchestra Panggung/pentas Backstage R.kontrol cahaya R.kontrol proyektor Bengkel Gudang alat R.ganti Toilet pentas R.latihan R.jaga belakang Pengunjung Membeli tiket konser

Melihat acara seni pertunjukan Melakukan kegiatan sanitair

Membeli makanan dan minuman di saat pertunjukan


(47)

Pelaku seni Mementaskan pertunjukan seni Merias dan mengantikan pakaian Melakukan kegiatan sanitair, istirahat dan memasak dll.

Melakukan latihan

Panggung

Gudang alat musik Gudang kostum Loading dock R.bawah panggung Edukasi seni

informal

Karyawan Mengkoordinir jadwal, tata usaha dsb.

Menyimpan peralatan seni tari Menyimpan peralatan seni teater Menyimpan peralatan musik Mengambil makanan dan minuman Melakukan kegiatan sanitair

R.tata usaha R.pendaftaran Gudang seni teater Gudang seni tari Gudang seni musik R.pengajar Studio tari Studio music Studio vocal Studio teater Toilet peserta Toilet karyawan Lobby Pantry Pengajar edukasi seni informal

Menyiapkan bahan pelajaran

Memberi konsultasi pada peserta edukasi

Melakukan kegiatan sanitair Peserta edukasi Latihan Menari

Latihan bermain music Latihan vocal

Latihan seni teater Mengolah bahan kayu Melakukan kegiatan sanitair Perpustakaan seni karyawan Memberikan pelayanan

Mengembalikan buku

Memberi pelayanan meminjam buku

Menerima titipan barang Melakukan kegiatan fotokopi

Mengkoordinir administrasi perpustakaan

Mengambil makanan dan minuman Memberikan pelayanan multimedia

Counter pengembalian Counter peminjaman Tempat penitipan barang R.fotokopi

R.administrasi R.staff

R.buku seni dewasa R.buku seni anak-anak R.majalah R.buku referensi Area catalog R.baca R.baca anak-anak Pantry Lobby R.multimedia Pengunjung Mencari buku seni anak-anak

Mencari buku seni dewasa Mencari majalah

Mencari uku referensi seni Pelayanan meminjam buku Pelayanan pengembalian buku Melihat catalog

Menitipkan barang

Menggunakan jasa fotokopi Membaca buku

Menggunakan fasilitas multimedia KEGIATAN PENUNJANG

Fasilitas Pemakai Kegiatan Kebutuhan Ruang

Pengelola Pengelola bangunan

Mengelola bangunan Melakukan kegiatan sanitair Menyimpan barang Lobby R.tunggu R.pimpinan R.divisi R.rapat R.tamu Gudang

Tamu Menunggu


(48)

Pengelola operasional& promosi

Mengelola kegiatan operasional Sanitair Meyimpan barang Lobby R.tunggu R.pimpinan R.divisi R.rapat R.tamu Gudang

Tamu Menunggu

Melakukan tranksasi dan negosiasi

Service Karyawan Mengawasi keamanan Mengawasi kebersihan

Mengawasi mekanikal dan elektrikal

Menganti pakaian

Melakukan kegiatan sanitair Mendapatkan perawatan medis

Lobby R.keamanan Gudang R.istirahat karyawan Pantry R.ganti/ loker R.ME R.pengudaraan R.plumbing R.P3K Toilet karyawan Parkir

Pengunjung Parkir

Mendapatkan perawatan medis

KEGIATAN PELENGKAP

Fasilitas Pemakai Kegiatan Kebutuhan Ruang

Restaurant Karyawan Menyajikan makanan dan minuman Memasak

Melakukan tranksasi pembayaran Mengelola kafetaria

Menyimpan barang Menyimpan peralatan Melakukan kegiatan sanitair Menaikturunkan barang R.counter Dapur kasir R.makan R.pengelola Kafetaria R.penyimpanan Gudang Toilet Loading dock Pengunjung Mengambil makanan

Melakukan tranksasi pembayaran Duduk-makan

Cuci tangan

Coffe shop Karyawan Membuat minuman kopi Menyajikan makanan ringan Melakukan tranksasi pembayaran Pengelola coffe shop

Melakukan kegiatan sanitair Menaikturunkan barang R.counter Dapur R.minum/makan R.pengelola Shop Toilet Loading dock Pengunjung Memesan kopi

Melakukan tranksasi pembayaran Meminum kopi dan makan Art bookstore Karyawan Menata buku

Melakukan tranksasi pembayaran Menyimpan buku

Melakukan kegiatan sanitair Menaikturunkan barang

R.display Kasir

Area tempat duduk Gudang

R.administrasi Toilet


(49)

Melakukan tranksasi pembayaran Loading dock Art center shop Karyawan Menata barang

Melakukan tranksasi pembayaran Menyimpan buku

Melakukan kegiatan sanitair Menaikturunkan barang

R.display Kasir

Area tempat duduk Gudang

R.administrasi Toilet karyawan Loading dock Pengunjung Melihat-lihat

Melakukan tranksasi pembayaran

2.4.3. Deskripsi Perilaku

2.4.3.1. Deskripsi Pemakai dan Aktivitas • Peserta

Peserta merupakan pihak yang melakukan aktivitas pertunjukan seni (performing art) • Pengunjung

Pengunjung adalah masyarakat pada umumnya, baik dewasa, remaja, ataupun anak-anak, serta orang-orang yang mempunyai minat terhadap seni music, seni tari , seni drama.

• Pengelola

Pengelola adalah orang-orang yang bertanggung jawab dalam mengelola Pusat Seni Pertunjukan Medan. Orang-orang tersebut tentunya sudah paham akan fasilitas-fasilitas yang dikelolanya.

2.4.4. Deskripsi Persyaratan Ruang dan Kriteria Ruang

Fasilitas utama Medan performing arts center adalah sebagai berikut: 1. Fasilitas Theater

Adalah suatu fasilitas untuk mengkomunikasikan segala jenis performing arts. Komponen utama pada sebuah theater.

• Auditorium/stage • Ruang publik • Backstage

Gbr. 8.Theater Tabel 9. Deskrpsi kebutuhan ruang


(50)

Dari ketiga komponen tersebut yang paling berpengaruh terhadap keberlangsungan suatu performing arts adalah auditorium/stage. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam auditorium/stage ini adalah:

a. Garis pandangan (sight lines)

Garis pandangan ini adalah untuk mendapatkan pemandangan penonoton yang jelas, bebas dari halangan dan terbuka

Keterangan :

P : titik pandang terendah dan berdekatan pada panggung yang dapat dilihat jelas oleh penonton. Jika panggung dapat dinaikan (600-1100 mm) dari lantai terendah auditorium maka P adalah setting line dari pertunjukan. Setting line pertunjukan tidak boleh lebih dari 600 mm dari lantai panggung. Jika terdapat orchestra pit maka P adalah kepala konduktor orkestra.

HD : jarak horizontal antar mata penonton tepat dibelakangnya, dimana berhubung dengan ruang antar baris kursi (760-1150).

EH : tinggi mata normal 1120 mm diatas lantai dibawahnya, titik mata ini akan tergantung pada dimensi kursi.

E : jarak antara pertengahan mata dengan kepala bagian atas, diambil 100 m. Untuk kepastian pemandangan yang jelas/ terbuka min 125 mm

D : jarak antara penonton di baris depan dengan P. Lebih dekatnya baris pertama dengan stage mengakibatkan rendahnya posisi lantai penonton.


(51)

b. Pengaturan kursi auditorium

Pengaturan kursi ini adalah untuk memberikan kenyamanan penonton pada suatu pertunjukan.

• Dimensi kursi

o Lebar kursi dengan sandaran lengan minimal 525 mm o Lebar kursi tanpa sandaran lengan minimal 450 mm

o Tinggi kursi dan kemiringan : 430-450 mm dan sudut horizontal 7-9º o Tinggi sandaran punggung dan kemiringan 800-850 mm dari lantai (dapat

ditinggikan untuk alasan akustik) dan sudut belakang 15-20º

o Kedalaman kursi : 600-720 mm untuk kedalaman kursi dan sandaran punggung, jika kursi dapat dilipat maka kedalaman : 425-500 mm

o Sandaran lengan : lebar min.50 mm, tinggi 600 mm diatas lantai. • Jumlah kursi dalam satu baris:

o Jika terdapat 2 gangways pada tiap sisi baris : 22 kursi.

o Jika hanya terdapat 1 gangways di dalam satu sisi baris : 11 kursi • Ruang antar baris kursi:

o Ruang lewat (clearway) : min 300-500 mm o Dimensi jarak antar baris : min 850 mm


(52)

• Gangways

o Lebar min 1100 mm

o Kemiringan 1:10 dan 1:12 jika digunakan oleh pemakai kursi roda. o Landasan yang lebih miring harus memilki anak tangga biasa. c. Akustik

Hasil akustik suatu pertunjukan meliputi kualitas suara, baik berupa musik maupun dialog, yang didengarkan oleh penonton dan juga para pelaku pentas diatas panggung. Akustik tidak terlepas dari penggunaan bahan dan konstruksi penyerap bunyi yang dipakai sebagai pengendali bunyi dalam ruang, diantaranya bahan berpori, penyerap panel/selaput, karpet dan kain. Selain itu dapat dibantu dengan penggunaan komputer atau alat seperti sound reflecting disk yang dapat mengatur waktu untuk merefleksikan suara berdasarkan jenis pertunjukan yang sedang berlangsung.

2. Fasilitas Edukasi

a. Edukasi Seni Informal

Edukasi seni informal yang diselenggarakan Medan Performing Arts Center, yaitu:

• Seni Tari adalah gerakan-gerakan yang ritme dan lama kelamaan nampak mengarah kepada bentuk-bentuk tertentu.

Ruang latihan tari :

- Lantainya merupakan permukaan yang rata dan halus


(53)

- Pada bagian dindingnya dipasangi cermin-cermin yang berguna untuk mengoreksi gerakan sendiri.

- Ruangan dilenkapi sistem akustik yang baik.

• Seni Drama/teater, cabang dari seni pertunjukan yang berkaitan dengan ucapan, gestur (gerak tubuh),

Ruang latihan teater :

- Ruangan dilengkapi dengan kamera, agar para pemain dapat menyaksikan aktingnya sendiri guna introfeksi terhadap kesalahan-kesalahan aktingnya.

- Pada bagian dindingnya dipasangi cermin-cermin yang berguna untuk mengoreksi gerakan sendiri.

- Ruangan dilenkapi sistem akustik yang baik.

• Seni Musik, sebagai nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu , dan keharmonisan . Musik Merupakan sebuah seni dan pengetahuan terhadap suara yang terorganisasi . Hal ini memanifest didalam setiap kebudayaan .

Ruang latihan musik :

- Dilengkapi dengan alat musik modern dan akustik ruang yang baik. - Dilengkapi dengan pencahayaan / lighting yang baik.

b. Perpustakaan Seni

Fasilitas perpustakaan pada Medan Visual and Performing Arts Center terbuka untuk umum, baik dewasa maupun anak-anak. Untuk meminjam koleksi buku-buku perpustakaan ini pengunjung harus terdaftar sebagai anggota terlebih dahulu. Koleksi buku pada perpustakaan ini hanya meliputi bidang seni namun mencakup segala umur pembaca dewasa, remaja dan anak-anak sehingga masyarakat luas dapat merasakan manfaatnya.


(54)

3. Fasilitas Pelengkap a. Restorant

Ruang makan :

o Dilengkapi pencahayaan yang baik dan kebersihannya terjaga.

o Luas satu areal ruang duduk kurang lebih 2 m2 untuk empat kursi dan satu meja.

Dapur :

o Dapur hendaknya terhalang dari pandangan pengunjung yang sedang makan.

o Dilengkapi dengan pencahayaan yang cukup dan penghisap panas untuk mengurangi udara panas.

o Dapur dilengkapi dengan gudang-gudang penyimpanan makanan dan memiliki areal kerja yang sesuai kapasitasnya.

b. Coffe shop

Ruang makan dan minum :

o Dilengkapi pencahayaan yang baik dan kebersihannya terjaga.


(55)

o Luas satu areal ruang duduk kurang lebih 2 m2 untuk empat kursi dan satu meja.

Dapur :

o Dapur hendaknya terhalang dari pandangan pengunjung yang sedang makan.

c. Art Bookstore

Art book store tersedia untuk semua golongan masyarakat pencinta seni, toko buku ini dikhususkan untuk buku-buku yang berhubungan dengan seni saja. Hal ini terdorong karena buku-buku tentang seni kurang populer di kalangan masyarakat. Untuk itu diperlukan toko buku ini untuk mempromosikan seni dan mempelajari seni lebih dalam. Kriteria ruangan ini adalah dilengkapi dengan pencahayaan yang baik dan menarik pada interiornya untuk menarik minat pengunjung.

d. Art Center Shop

Art Center Shop merupakan salah satu fasilitas pelengkap di Pusat Seni Pertunjukan Medan. Art center shop tersebut berguna untuk memenuhi kebutuhan atau alat-alat untuk mendukung proses kegiatan seni. Kriteria ruangan ini adalah dilengkapi dengan pencahayaan yang baik dan menarik pada interiornya untuk menarik minat pengunjung.

4. Fasilitas Penunjang a. Pengelola

Terdapat beberapa pembagian sub pengelola, masing-masing fasilitas bangunan memiliki pengelola fasilitas. Seperti pengelola galeri, teater, edukasi, promosi dan operasional. Setiap pengelola memilki ruang yaitu, lobby, ruang tunggu, ruang pimpinan, ruang divisi, ruang rapat, ruang tamu dan gudang.

b. Servis

Terdapat ruang keamanan, ruang istirahat karyawan, gudang, pantry, ruang ganti loker, ruang ME, ruang pengudaraan, ruang plumbing, ruang p3k, toilet dan parkir.


(56)

2.4.5. Studi Banding Proyek Sejenis Taman Budaya Sumatera Utara Nama : Taman Budaya Sumatera Utara Lokasi: Medan, Sumatera Utara

Total Luas Tapak: 8.216 m2 Total Luas Bangunan:

Taman Budaya Sumatera Utara atau lebih dikenal dengan sebutan singkat TBSU, secara institusional merupakan instansi pemerintah yang bidang tugasnya berkenaan dengan pembangunan nasional Indonesia dibidang kebudayaan pada tingkat propinsi.

- Pentas terbuka atau Open Stage.

Bangunan pentas terbuka sesuai dengan namanya berada di alam terbuka, terletak pada bagian barat kompleks Taman Budaya Sumatera Utara, tepat di depan Sanggar Teater dengan posisi menghadap jalan Perintis Kemerdekaan.

- Gedung Utama atau Teater Tertutup

Gedung Utama atau Teater Tertutup merupakan Gedung pertunjukan Utama dengan kapasitas 600 orang. Terletak pada jalur tengah areal dan memanjang ke belahan barat. Gedung ini dilengkapi dengan sebuah pentas, perangkat tata lampu dan soundsystem, umumnya menjadi pilihan utama tempat mempergelarkan berbagai cabang seni, seperti teater, tari, musik dan sastra. 11

- Gedung Pameran

Gedung Pameran biasanya digunakan untuk menggelar kegiatan seni rupa, termasuk seni pahat, keramik dan kerajinan.Terletak di bagian tengah areal Taman Budaya Sumatera

Gbr. 13.TBSU

Gbr. 14.Pentas TBSU


(57)

Utara, selain selalu digelar pameran karya-karya para seniman Sumatera Utara juga pernah dipamerkan karya seniman-seniman dari jakarta.

Selain gedung-gedung diatas, terdapat juga gedung yang lainnya yaitu : Gedung Sanggar Musik, Gedung Sanggar Tari, Gedung Sanggar Teater, Perpustakaan, dan Musholla

Taman Ismail Marzuki Nama : Taman Ismail Marzuki Lokasi: Jakarta

Total Luas Tapak: ± 9 Ha Total Luas Bangunan:

Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki yang populer disebut Taman Ismail Marzuki (TIM) berlokasi dijalan Cikini Raya 73, Jakarta Pusat, merupakan sebuah pusat sini terletak modern, balai pameran, galeri, gedung arsip, dan bioskop.

Acara-acara seni dan budaya dipertunjukkan secara rutin di pusat kesenian ini, termasuk pementasan drama, tari, wayang, musik, pembacaan puisi, pameran lukisan dan pertunjukan film. Berbagai jenis kesenian tradisional dan kontemporer, baik yang merupakan tradisi asli Indonesia maupun dari luar negeri juga dapat ditemukan di tempat ini. Nama pusat kesenian ini berasal dari nama pencipta lagu terkenal Indonesia,

Gbr. 16. Patung Ismail Marzuki


(58)

Fasilitas:

Graha Bhakti Budaya

Graha Bhakti Budaya (GBB) adalah Gedung Pertunjukan yang besar, mempunyai kapasitas 800 kursi, 600 kursi berada di bawah dan 200 kursi di balkon. Panggung GBB berukuran 15m x 10m x 6m. Gedung ini dapat dipergunakan untuk gedung pertunjukan konser musik, teater baik tradisional maupun modern, tari, film, dan dilengkapi dengan tata cahaya, sound sistem akustik, serta pendingin ruangan.

Galeri Cipta II dan Galeri Cipta III

Galeri Cipta II (GC II) adalah ruang pameran yang lebih besar dari Galeri Cipta III (GC III). Kedua ruang tersebut dapat dipergunakan untuk pameran seni lukis, seni patung, diskusi dan seminar, dan pemutaran film pendek. Gedung ini dapat memuat sekitar 80 lukisan dan 20 patung serta dilengkapi dengan pendingin ruangan, tata cahaya khusus, tata suara serta panel yang dapat dipindah-pindahkan.

Teater Kecil/Teater Studio

Merupakan gedung pertunjukan yang dipersiapkan untuk 200 orang. Gedung ini mempunyai banyak fungsi seperti seni pertunjukan teater, musik, pembacaan puisi, seminar,dll. Teater Kecil mempunyai ukuran panggung 10m x 5m x 6m. Gedung ini juga dilengkapi sistem akustik, tata cahaya dan pendingin ruangan.

Teater Halaman (Studio Pertunjukan Seni)

Dipersiapkan untuk pertunjukan seni eksperimen bagi seniman muda teater dan puisi, mempunyai kapasitas penonton yang fleksibel.

Plaza dan Halaman

TIM mempunyai areal parkir yang cukup luas yang merupakan lahan serba guna dan dapat dipergunakan untuk berbagai pertunjukkan kesenian open air.


(59)

MIE Center For The Arts, Jepang

Nama : MIE Center For The Arts

Lokasi : Jepang

Total luas tapak : 669.782,60 sq. ft. Total luas bangunan : 233.495,90 sq. ft. Total lantai bangunan : 498.431 sq. ft.

Struktur : Stell Framed Reinforced

Fasilitas MIE Center For The Arts : Mie Prefecture Fine Art Center

a. Grand Auditorium

Grand auditorium memiliki system akustik yang baik sehingga dapat digunakan untuk konser musik klasik, drama, tari bahkan seminar. Pada auditorium ini menggunakan panggung proscenium. Dengan kapasitas 1.903 kursi.

b. Middle Auditorium

Middle Auditorium ini menggunakan panggung gaya proscenium. Jarak antara penonton dengan panggung dekat dimana bermaksud untuk meningkatkan keintiman ruang. Fungsi auditorium ini bervariasi seperti untuk drama, opera, balet, seminar, upacara, konser. Dengan kapasitas 968 kursi.

c. Theater Rehesearsal Room

Fungsi teater ini adalah sebagai tempat untuk berkreasi dan berpresentasi. Dengan kapasitas 300 kursi dan luas 347 m2.

d. Cultural Promotion Zone

Cultural Promotion Zone ini mengakomodasi gallery, cultural information corner dan conference room. Gallery adalah ruang untuk presentasi dan ekhsibisi berbagai aktifitas-aktifitas kreatif termasuk seni, fotografi dan crafts. Pada gallery ini walaupun mendapatkan pencahayaan alami, tetap dilengkapi dengan cahaya buatan. Cultural Information Corner menyediakan informasimengenai acara-acara seni berskala domestic dan internasional.

Gbr. 18. Mie Center For The Arts

Gbr. 19. grand auditorium


(60)

MIE Prefectual Library

Fasilitas ini terdiri dari sebuah ruang terbuka, ruang baca dengan koleksi 100.000 buku dan data, area buku anak-anak, area material local dan browsing corner. Library ini juga memiliki ruang baca untuk para penyandang cacat .

MIE Prefectual Lifelong Learning Center

Adalah sebuah ruang yang memiliki fasilitas dan peralatan mutakhir dimana berkonsep ‘siapa saja dapat berlajar kapansaja dan dimana saja’.

MIE Prefecture Women’s Center

MIE Prefecture Women’s Center mendukung kemandirian dan partisipasi wanita di lingkungan masyarakat.

Art Tower Mito, Jepang

Nama : Art Tower Mito

Lokasi : Jepang

Total luas tapak : 13.941 m2 Total luas bangunan : 6.873,91 m2 Total lantai bangunan : 22.432,1 m2

Struktur : Reinforced Concrete Steel Frame

Arsitek : Arata Isozaki

Fasilitas nya adalah sebagai berikut :

Tower

Spiral Tower ini dibagun setinggi 100 m diatas ATM Plaza dengan maksud untuk memperingati ulang tahun kota Mito ke-100 sebagai sebuah kota resmi (1989). Merupakan symbol perubahan masa lampau menuju masa depan dan tradisi menuju kreasi.

Tower ini terdiri dari 28 tetrahedron yang saling bertumpukan satu sama lain. Ke-57 permukaan segitiga dilapisi panel titanium, dimana ditata dengan arah yang berbeda-beda untuk merefleksikan perubahan cahaya dan pemandangan lingkungan sekitar dari berbagai arah/cara, dengan maksud memberi inspirasi pada imajinasi yang memandangnya.

Gbr. 21. Art Tower Mito


(61)

Concert Hall ATM (kapasitas 620-680 kursi)

Concert Hall ATM berbentuk seperti arena dengan kursi-kursi mengelilingi panggung heksagonal. Langit-langit pada concert hall ini dimana didukung oleh 3 kolom marble raksasa, memiliki suatu sound reflectingdisk yang khusus sehingga dapat mengatur waktuuntuk merefleksikan bunyi yang akan diterima oleh penonton. Concert Halll ini memilki akustik yang baik dan atmosfir yang nyaman.

Contemporary Art Gallery

Contemporary art gallery ini terdiri dari 9 ruang pamer yang masing-masing berbeda dalam ukuran, pencahayaan dan proporsi. Pengunjung dapat merasakan perbedaan pencahayaan dan hubungan fisik yang ditawarkan setiap ruang.

Plaza

Pengunjung dapat relaks di plaza. Berbagai acara misalnya free market dan konser-konser ruang terbuka sering diadakan di plaza.

Entrance Hall

Entrance Hall merupakan entrance lobby untuk pengunjung yang ingin melihat konser, drama, dan ekhsibisi. Dirancang dengan style European Chruch, ruang tinggi ini memperlihatkan sebuah organ pada lantai 2.

Museum Shop Conterpoint

Toko yang menjual katalog-katalog ekhsibisi yang tengah berlangsung, kartu telepon, poster, postcard, buku dan sebagainya.

Gbr. 23. denah galeri

Gbr. 25. Entance Hall

Gbr. 26. Museum


(62)

ACM Theater

ACM Theater berbentuk duodecagonal dimana terdapat 3 deret kursi yang mengelilingi panggung thrust. Dalam theater ini penonton dan para aktor sama-sama berada pada jarak yang dekat. Panggung dapat dibagi menjadi 10 bagian, dimana dapat diatur ketinggiannya dengan menggunakan stage elevator.

Conference Hall

Eksterior Conference Hall adalah komposit dari bentuk prisma segi empat dan slinder dan pada interiornya terdapat semacam dinding tirai. Luas 222,3 m2 dan kapasitas 78 kursi.

The Lowry Visual and Performing Arts Center

Nama : The Lowry Visual and Performing Arts

Center

Lokasi : Manchester, England

Arsitek : Michael Wilford

Struktur : Stainless stell and glass facade Fasilitas nya adalah sebagai berikut :

Gallery untuk pameran dan koleksi seni kota Salford, Lowry study center, Gallery anak-anak, Teater Lyric dengan kapasitas

1730 kursi dan teater di luar bangunan yang berkapasitas 450 kursi, ruang latihan, dan sarana penunjang lainnya seperti bar, retail, ruang medis.

The Lowry Visual and Performing Arts Center terletak di atas kaki jembatan museum perang Libeskind. Proyek ini merupakan proyek yang direncanakan secara bertahap karena bangunan tersebut berada di site yang berbentuk segitiga. The Lowry Visual and Performing Arts Center adalah kombinasi antara teater dan galeri di Inggris. Lowry Center berada di pelabuhan kapal bersejarah di Manchester, berdekatan dengan Stadion tua Trafford. Bangunan ini selesai dibangun pada tahun 2000 dan biaya pembangunan nya sebesar 21 milyar poundsterling.

Gbr. 27.ACM Theater


(1)

Gbr.103. Rencana AC LT 2 &3 ( Gedung A & B )

6.9.2. RENCANA AC LT 2 & 3 ( GEDUNG A & B )


(2)

Gbr.104. Rencana AC LT 2 & 3 ( Gedung C )

6.9.3. RENCANA AC LT 2 & 3 ( GEDUNG C )


(3)

Gbr.105. Rencana elektrikal LT 1 ( Gedung A,B &C )

6.10. RENCANA ELEKTRIKAL


(4)

Gbr.108. Rencana elektrikal LT 2 & 3 ( Gedung A & B )

6.10.2. RENCANA ELEKTRIKAL LT 2 & 3 ( GEDUNG A & B )


(5)

Gbr.107. Rencana elektrikal LT 2 & 3 ( Gedung C )

6.10.3. RENCANA ELEKTRIKAL LT 2 & 3 ( GEDUNG C )


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Neufert, Ernst dan Sjamsu Amril, (1995), Data Arsitek, Jilid 2 Edisi Kedua,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Coleman, Laurence Vail, 1950 , Museum Buildings, Washington, D.C:The American Association of Museum.

Badan Pusat Statistik Medan (2006) Medan Dalam Angka

WJS Poerwadarminta, (1976) Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.

De Chiara.Joseph,and John Calender.1981.Time Saver Standart for Building Types.Mcgraw Hill Book Company.New York.

Cooper , Paul , 1981 , Perspectives In Music Theory : An Historical-Analytical Approach , Second Edition , New York :Harper & Row.

Sutarga, Moh. Amir. 1973. Museum dan Permuseuman. Ditjen Kebudayaan Depdikbud. Jakarta.

www.wikipedia.com

www.great buildings.com

Neufert, Ernst dan Sunarto Tjahjadi, (1997), Data Arsitek, Jilid 1 Edisi 33,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Snyder, James C.& Catanese, Anthony J. (1989) Pengantar Arsitektur, Jakarta: Erlangga.