Model Perlindungan Berbasis Gender bagi Perempuan Buruh Pabrik di Kabupaten Karanganyar.

(B. Sosial)
Model Perlindungan Berbasis Gender bagi Perempuan Buruh Pabrik di Kabupaten
Karanganyar
Kata kunci : Perempuan, Buruh, Serikat Pekerja, PUG
Subagya, Slamet; Budiati, Atik Catur; Liestyasari, Siany Indria
Fakultas KIP UNS, Penelitian, BOPTN UNS, Hibah Bersing, 2012
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengidentifikasi bentuk kebutuhan spesifik gender serta perlidungan
bagi perempuan buruh pabrik di tempat kerja, (2) mengidentifikasi peran Serikat Pekerja bagi
perempuan buruh pabrik, (3) mengidentifikasi peran stakeholder Kabupaten dalam perlidungan
perempuan buruh pabrik dan, (4) menemukan model perlidungan berbasis gender bagi perempuan
buruh pabrik.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan
studi kasus. Sumber data primer digali melalui FGD dan wawancara mendalam sementara sumber data
sekunder digali melalui studi dokumentasi. Informan penelitian ditetapkan secara purposive. Penelitian
ini menggunakan trianggulasi sumber dan metode. Analisis data menggunakan teknik analisis interaktif.
Hasil penelitian ini menunjukkan (1) kebutuhan perempuan buruh pabrik yang spesifik gender berkaitan
dengan maternitasnya seperti cuti haid, cuti hamil-melahirkan dan cuti menyusui (kebutuhan praktis
gender) sementara kebutuhan strategis masih belum tersentuh. Perlindungan yang diberikan untuk
kebutuhan tersebut sangat minim dan cenderung banyak terjadi pelanggaran yang menempatkan
perempuan buruh pada posisi tawar lemah dan tidak berdaya menuntut haknya. (2) Serikat pekerja
memiliki peran strategis dan signifikan dalam upaya perlindungan buruh melalui penyusunan perjanjian

kerja bersama, namun berbagai kendala dan kenyataan yang melingkupi SP membuat banyak SP masih
semu dan fiktif. (3) Stakeholder memiliki peran penting dalam mendukung serikat pekerja baik dari sisi
penguatan kapasitas maupun mekanisme pengawalan implementasi kebijakan, namun yang terjadi
justru stakeholder seolah tidak peduli dengan perempuan buruh dan SP. (4) Dengan demikian
perlindungan berbasis gender bagi perempuan buruh pabrik di Kabupaten Karanganyar bisa diwujudkan
melalui model pengarusutamaan gender dalam serikat pekerja.