Rektor Pecat Mahasiswa.

RADAR BANDUNG
o Selasa

0

Rabu

456
20

21

7
22

o Mar

OApr_

OMei


8
23
OJun

Terbukti 12 Jadi Joki,
Dua Jadi Mentor
BANDUNG-Akhirnya, rektor

. Institut

o Kamis

Teknologi Bandung (ITB)
memecat 12 mahasiswanya yang
terbukti jadi joki dalam Seleksi
Nasional Masuk Perguruan Tinggi
Negeri(SNMPT) di Makassar beberapa waktu lalu. Sementara dua
mahasiswa lain' yang bertindak
sebagai mentor, hanya dijatuhi
sanksi skorsing dua semester.


0

Jumat

9
10
11
24
25
26
OJul

.Ags

.

0

Sabtu


12

13

27

o Sep

Minggu
14

28

15
29

16
30


31

OOkt
ONov
ODes
.......-.....--..-.-.----......-

"Keputusan tersebut merupakan
keputusan final yang diambil
rektor, karena mereka bukan hanya
dianggap mencemarkan nama baik
ITB, namun juga masuk kedalam
permasalahan
pendidikan
nasional," ujar Wakil Rektor Bidang
Kemahasiswaan, Widyo Nugroho
SULASDI dalamjumpressnya usai
sidang keputusan kemarin(31/7).
Ke-12 mahasiswa yang dipecat
masing-masing

lkrar' Syahmar
(Teknik Ki,mia'08), Wildan HAriz
(Teknik Material'08), Ali Akbar
(Teknik Mesin'07), Apep Qosim
(Teknik Mesin'08), Anyah Abdulah (Teknik Metalurgi'08), Leksy Teken Lita (Teknik MetakJrgi'08), Fransisco Redy (Teknik
Pertambangan'07),
Ziko Karya
Saputra (Teknik Geofisika'08), Zuli
Fernando Redi (Teknik Mesin'07),
Fauzi Sinaga (Teknik Geodesi'07),
Dadan Nurmiawan (Teknik Materia'08),
Romiyanto Johanes
(Teknik Pertambangan'07).
Sedangkan dua mahasiswa yang
diskor yaituu Noor Cholis (Teknik
Pertambangan'07) dan Eko Bina
.

Widyo Nugroho SULASDI


ReIdt1rPend...Baca Hal 6

i
DO: Suasana Jumpress di Gedung Rapim Rektorat ITB,kemarin(31/7}
yang dipimpin oleh WakiJ Rektor Bidang Kemahasiswaan ITBWidyo
Nugroho SULASDI.lTBakhirnya memutuskan 12 Mahasiswa ITByang
terlibat £e~jo~~ ~~TN
di DO.

- --.-.--.--.--..----

- Kliping

----

Humos

Unpod

2009


Sambungan

daTi Hal J

Manusaha (Teknik Pertambangan'07)."Sidang
keputusan
baru diselenggarakan hari ini
(31/7) di Gedung Rektorat Ruang Raim A. Putusan rektor
langsung disampaikan
oleh
saya, dan dihadiri langsung
oleh rektor, dekan, kaprodi,
deputi-deputi,
dan 13 mahasiswa, karena satu mahasiswa
terIambat datang," katanya.
Widyo memahami, beberapa
orangtua telah melayangkan
surat ke pihak kampus, meminta
agar anaknya yang terIibat tidak

dikeluarkan dari kampus berlambang Ganeca itu. Namun
rektor mengaggap,
pelanggarannya sangat berat. "Apalagi mereka berdalih yang mereka lakukan karena ekonomi
dan faktor keluarga. Padahal
banyak juga di ITS bahkan 30
persen mahasiswa ITS yang
tidak mampu, bisa berprestasi
dengan baik," tegasnya.
Sebelum sidang putusan, Widyo menyebutkan, melayangkan
surat kepada orang tua 14 mahasiswa itu. Isinya, mengabarkan tentang kejadian sebenarnya serta penjelasan mengenai keputusan itu diambil.
"Dari sidang_t~di sayc:~elihat,

_

mereka bisa menerimanya. Karena memang sebelumnya telah
mengalami proses yang panjang
agar- merekii mau menerima sebagai akibatnya," ungkapnya.
Widyo menyebutkan, ITS tidak
akan melakukan pengaduan atas
kejadian tidak menyenangkan itu

ke Polwiltabes Makassar. "Karena ITS tidak berkeinginan
untuk melaporkan ke polisi,
meskipun mereka memang menunggu pelaporan kita, untuk
meneruskannya sebagai tindak
pidana," jelasnya.
Pelatporan, sam bung Widyo,
akan memberatkan ke-14 mahasiswa. Sebab mereka akan terus berurusan dengan pengaduan itu. Tentunya memerIukan
proses yang lebih panjang lagi.
"Jadi setelah kami pertimbangkan dengan melihat kondisi
mereka, jika dilaporkan akan
sangat memberatkan. Karena
harus bolak-balik ke kepolisian
di Makassar," katanya.
.
Sebelumnya, keterlibatan 14
'11ahasiswa ITS tercium ketika
13 juni 2009 lalu Universitas
Hasanuddin
menyelenggarakan jalur non-subsidi untuk
program IPA, IPS, dan IPC.

Ditemukan ada penyusupan
yang dilakukan joki terkoorditernyata
-nasi. Setelah ditelusuri --.
-

melibatkan m"iimm-swa ITS.
Dari temuan itu, kemudian
dilaporkan ke pihak kepolisian.
Temuan lain menyebutkan,
selama menjadijoki SNMPTN,
mereka mendapat
imbalan
sekitar Rp 30 juta per orang.
Sebagain besar mahasiswa
yang di pecat adalah angkatan
2007-2008. Dengan demikian,
masih memiliki kesmepatan
mengikuti seleksi ke Perguruan
Tinggi Negeri (PTN). Hanya
saja khusus ITS, tertutup!

Dalam peraturan kemahasiswaan ITS, mahasiswa ITS yang
di pecat tidak dapat kembali
mendaftarkan menjadi mahasiswa ITS. "Sedangkan Rektor
ITS yang juga Ketua Majelis
Rektor Indonesia menyebutkan, kemungkinan mereka diterima lagi di PTN selain ITS,
sangat tergantung kepada PTN
itu sendiri apakah masih mau
menerima atau tidak," tuturnya.
Tahun 1995 lalu, ITS mengeluarkan setidaknya 40 mahasiswa dengan kasus perjokian SMPTN. Dengan kasus
itu, dia berharap,kejadian
itu
tidak kembali terlulang. Tindakan yang dijatuhkan rektorat
supaya memberikan efek jera
dan pelajaran
bagi yang
lainnya. (tie)