Kepastian Pembangunan Pelabuhan Ciya untuk Logistik Nasional

KEPASTIAN PEMBANGUNAN PELABUHAN CILAMAYA
UNTUK LOGISTIK NASIONAL
Prof. Dr. Ina Primiana
Senior Advisor Supply Chain Indonesia

FORUM LOGISTIK INDONESIA
“KEPASTIAN PENGEMBANGAN PELABUHAN CILAMAYA UNTUK EFISIENSI LOGISTIK NASIONAL”
5 MARET 2015

1

DITINJAU DARI BEBERAPA SISI






Nasional
Jawa barat
Investor

Dunia usaha

2

NASIONAL
• Ketidakmampuan pemerintah membangun pelabuhan
melalui APBN sehingga harus menggandeng Swasta
• Keterlambatan pemerintah mengantisipasi faktor
kemacetan menuju pelabuhan dan kebutuhan akan
pengembangan pelabuhan (tidak tercantum pada RPJMN
2014-2019)
• Tidak terintgrasinya perencanaan antar instansi /lembaga
dalam memutuskan pembangunan pelabuhan Cilamaya
yang memunculkan pro-kontra.
• Belum mampu melihat secara seimbang mana
kepentingan yang lebih berdampak besar terhadap
masyarakat banyak saat ini dan kedepan—tidak segera
diputuskan
3


JAWA BARAT
• Jawa Barat tidak memiliki pelabuhan untuk kebutuhan ekspor
impor meskipun 50% industri nasional berada di Jawa barat.
Pengiriman barang melalui Tanjung Priok yang sudah overload
• Dengan mulainya industri relokasi ke lokasi Jabar Timur seperti
Majalengka (industri tekstil) akibat tingginya UMK di wilayah
Jabotabek, disamping industri yang ada di kabupaten Cirebon ,
maka Jabar
dalam waktu dekat lebih membutuhkan
pengembangan pelabuhan Cirebon bagi industrinya. Keuntungan
pelabuhan Cirebon adalah sudah ada jalur kereta api dan akan
dibangunnya bandara international Kertajati.
• Kalaupun Pelabuhan Cilamaya dibangun dapat melayani Industri
di wilayah barat, sedangkan industri di wilayah timur dapat
dilayani oleh Pelabuhan Cirebon. Bisa mengurangi biaya
pemeliharaan jalan wilayah pantura
4

DUNIA USAHA


• Kurangnya keberpihakan pemerintah terhadap kebutuhan
infrastruktur yang dapat memperlancar arus distribusi,
semua lamban dalam memutuskan karena ego sektoral
• Menganggap tidak adanya solusi yang ditawarkan
pemerintah dengan kondisi infrastruktur yang ada dan
menimbulkan kemacetan, antrian serta
mendorong
peningkatan biaya logistik. Sehingga berinisiatif untuk
membangun Pelabuhan untuk melayani industri .
• Yang dipikirkan keberlanjutan usahanya

5

INVESTOR
• Image yang jelek bagi investor karena tidak satu suaranya
pemerintah
dalam
mengambil
keputusan
atau

menetapkan kebijakan
• Meskipun investor menerima bahwa akan dilakukan
kajian ulang tentang pelabuhan Cilamaya , tetapi mereka
akan berpandangan adanya inkonsistensi kebijakan dan
ketidakharmonisan antar instansi bila akan melakukan
investasi di Indonesia,

6

KESIMPULAN
• Adanya perbedaan pandangan tentang keberadaan
Pelabuhan Cilamaya
• Merugikan Indonesia dimata investor
• Pelabuhan Cilamaya dapat terus dilanjutkan dengan
mengalihkan lokasi 2-3 km tanpa mengorbankan pipapipa minyak dan gas milik Pertamina yang melayani
masyarakat juga lahan pertanian.

7

REKOMENDASI

• Sebaiknya antar kementerian sebelum memutuskan mengkaji
terlebih dahulu secara horisontal untuk menghindari konflik yang
merugikan investor. Jangan investor beranggapan mudah mau
investasi di Indonesia , karena akitivitas yang udah lebih dulu ada
bisa dihentikan begitu saja meskipunmerugikan, tetapi dalam
jangka panjang kondisi ini akan menunjukkan kepastian hukum
dan konsistensi kebijakan merupakan masalah serius, dan
investor akan berpikir ulang investasi di Indonesia.
• Sebagai back up Tanjung Priok dapat segera dibangun
Pengembangan Pelabuhan Cirebon dan secara paralel mengkaji
ulang lokasi Pelabuhan Cilamaya
• Dilakukan pemetaan dan penugasan fungsi dan cakupan masingmasing pelabuhan , apakah akan menopang yang internasional
atau domestik, dan kalau domestik , industri wilayah mana saja
yang akan dilayani dstnya
8

EDUCATION | TRAINING | CONSULTING | RESEARCH | DEVELOPMENT

Sekretariat:
Jl. Negla 25 Setiabudi

Bandung 40154
Phone : 022 7000 1090
Mobile : 0821 1515 9595
E-mail : sekretariat@SupplyChainIndonesia.com
Website : www.SupplyChainIndonesia.com
Mailing list : SupplyChainIndonesia@googlegroups.com
LinkedIn : Supply Chain Indonesia
Facebook : Supply Chain Indonesia

9