Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Simbolik Dalam Komunitas Vespa Kasoos T1 362009014 BAB V

BAB V
PENUTUP
5.1

Kesimpulan
Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan yang telah

dikemukakan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1.

Simbol memiliki peranan penting dalam membangun interaksi
komunikasi simbolik komunitas Kasoos. Dalam tataran konsep
komunikasi, maka secara sederhana dapat dilihat bahwa komunikasi
dalam komunitas Kasoos hakikatnya adalah suatu proses interaksi
simbolik antara anggota komunitas Kasoos. Dalam proses tersebut
terjadi pertukaran pesan yang pada dasarnya terdiri dari simbolisasisimbolisasi tertentu kepada anggota komunitas Kasoos dalam proses
berkomunikasi.

2.

Pola komunikasi model lingkaran merupakan ciri pola komunikasi

dari Komunitas Kasoos. Model tersebut mencirikan kesamaan hak
komunikasi semua anggota komunitas Kasoos, walaupun ada sosok
ketua, namun ia tidak lebih dari seorang figur pengumpul ide dan
gagasan anggotanya. Solidaritas merupakan perangkat penting dalam
pola komunikasi komunitas Kasoos.

3.

Melalui simbol komunitas Vespa Kasoos, peneliti dapat memahami
bagaimana interaksi komunikasi simbolik Komunitas Vespa Kasoos.
Makna esensial akan tercermin melalui pola komunikasi simbolik
antar anggota Komunitas Vespa Kasoos. Pemaknaan (meaning)
simbol merujuk kepada bahasa (language) simbol. Proses berpikir

55

(tought) merujuk kepada bahasa (language). Bahasa (language)
menentukan bagaimana proses pemaknaan (meaning) dan proses
berpikir (tought) dalam interaksi komunikasi simbolik Komunitas
Vespa Kasoos. Jadi, ketiganya saling terkait secara erat dalam

membangun interaksi komunikasi simbolik Komunitas Vespa
Kasoos.

5.2

Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan, maka dapat disampaikan beberapa

saran sebagai berikut:
1.

Bagi Komunitas Vespa
Hendaknya skuteris yang memahami vespa ekstrem dan vespa
gembel bukanlah sesuatu yang harus dianggap aneh atau berbeda
dengan yang lainnya, tetapi adalah suatu kreativitas dalam dunia
otomotif vespa dalam kebebasan ekspresi dan berkreasi. Hendaknya
komunitas vespa dapat memiliki peran serta dalam kegiatan-kegiatan
di dalam masyarakat.

2.


Bagi Masyarakat
Pemaknaan simbol memiliki peran penting pada komunitas Kasoos,
sebab makna menjadi dasar interaksi sosial dan mengarahkan
tindakan komunitas kasoos dalam berkomunikasi. Konsekuensinya,
makna juga bisa membentuk sifat interaksi tersebut, bersahabat,
bertentangan, atau berkompetensi. Makna akan menjadi sumber
konflik atau pertentangan ketika suatu makna dianggap biasa,

56

sementara bagi kelompok lain justru dipandang sakral, bahkan sering
kali dimaknai sebagai representasi harga diri. Hendaknya masyarakat
yang tidak setuju dengan pemaknaan simbol-simbol dalam
komunitas Kasoos, tidak harus menunjukkan dalam bentuk sikap
atau tindakan yang justru melecehkan atau merendahkannya. Jadi
eksistensi komunitas Kasoos harus dipahami sebagai bentuk
kebebasan dalam berekspresi dan berkreativitas.
3.


Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang hendak meneliti interaksi simbolik
dalam komunitas vespa Kasoos hendaknya dapat memakai kajian
konsep yang berbeda dari penelitian ini, seperti misalnya: konsep
Dramaturgi yang dikembangkan oleh Erving Goffman dalam
memahami fenomena interaksi simbolik atau konsep Konstruksi
Sosial yang dikembangkan oleh Peter Ludwig Berger dalam
memahami interaksi antara individu dengan masyarakat.

57

DAFTAR PUSTAKA

Andrianto, Apit. 2006. Media Dan Konstruksi Identitas (Studi Etnografi
Terhadap Peran Media Komunitas Subkultur Slanker Dalam
Membentuk Identitas Kelompok. Tesis (tidak diterbitkan). Jakarta:
FISIP Universitas Indonesia.
Barker, Cris. 2005. Cultural Studies Teori dan Praktik. Yogyakarta: PT.
Bentang Pustaka.
Bungin, Burhan. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi Ekonomi

dan. Kebijakan Publik Serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya . Jakarta:
Gramedia Pustaka.
Cangara, Hafied. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
DeVito, Joseph A. 1997. Komunikasi Antarmanusia . Jakarta : Profesional
Books.
Djamarah, S. B. 2004. Pola Komunikasi Orang Tua dan Anak dalam
Keluarga (Perspektif Pendidikan Islam). Jakarta: Renika Cipta.
Effendy. O.U. 2000. Dinamika Komunikasi. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Giddens, Anthony. 1991. Modernity and Self-Identity: Self and Society in
the Late Modern Age. Stanford, CA: Stanford University Press.
Ihalauw, John J.O.I. 2004. Bangunan Teori. Edisi 3 Milenium. Salatiga:
Universitas Kristen Satya Wacana.
Iriantara, Yossal. 2004. Manajemen Strategi Public Relations. Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Kertajaya, Hermawan. 2008. Arti Komunitas. Jakarta: Gramedia Pustaka
Utama.
Koentjaraningrat. 1997. Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta:
Gramedia.

Malo, Manasse. 1986. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Karunika.
Moleong, L. J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.

58

Mulyana, Deddy. 2000. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Nastiti, A.D. 2012. Identitas Kelompok Disabilitas Dalam Media Komunitas
Online (Studi mengenai Pembentukan Pesan dalam Media
Komunitas Kartunet.com oleh Kelompok Disabilitas Tunanetra).
Skripsi (tidak diterbitkan). Jakarta: FISIP Universitas Indonesia.
Sairin, S. 1995. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pusat
Pendidikan Kependudukan UGM.
Soeprapto, H.R. Riyadi. 2002. Interaksi Simbolik; Perspektif Sosiologi
Modern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
Sunarto. 2000. Pengantar Sosiologi, Edisi Keenam. Jakarta:
Lembaga. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Suryabrata, Sumadi. 1983. Metodologi Penelitian. Jakarta: Rajawali Press.
Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Wenger, E., McDermott, R., & Snyder, W.M. 2002. Cultivating
Communities of Practice : A Guide To Managing Knowledge .
Boston, Massachusetts: Harvard Business School Publishing.
Veeger, K.J. Redaksi: Bertens, K. dan Nugroho, A.A. 1993. Realitas Sosial;
refleksi filsafat sosial atas hubungan individu-masyarakat dalam
sejarah sosiologi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Wiryanto. 2004. Pengantar
Widiasarana Indonesia.

Ilmu

Komunikasi.

Jakarta:

Gramedia


59

LAMPIRAN

LAMPIRAN TRANSKRIP WAWANCARA
DATA WAWANCARA

60

Partisipan
: Bayu Budi Prasetyo
Umur
: 32 Tahun
Jabatan
: Ketua Komunitas Vespa Kasoos
Tanggal Wawancara : 22 April 2015
Pertanyaan
Wawancara
Bagaimana
proses

terbentuknya
komunitas
Vespa
Kasoos?

Apa
didirikannya
komunitas
Kasoos?

Hasil wawancara
Awalnya, Kasoos merupakan pecahan dari Pavesa
atau Paguyuban Vespa Salatiga. Tapi saat itu ada
konflik di dalam pemikiran kami mengenai
modifikasi vespa. Pavesa lebih condong ke gaya
klasik, sedangkan kami ke gaya ekstrim atau
gembel. Kemudian kami mendirikan komunitas
sendiri yaitu Kasoos.

Kasoos adalah kalangan pecinta Vespa Salatiga

yang memodifikasi Vespa secara ekstrim atau biasa
disebut Vespa gembel. Vespa gembel dibikin
dengan alasan yaitu pada kekuatan mesin dan harga
yang terjangkau. Perubahan bentuk dengan
menambahkan tempat duduk atau variasi di
samping kanan maupun kiri vespa dan berbagai
aksesoris yang menempel yang dapat digunakan
sebagai ciri khas dari jenis modifikasi vespa
ekstrim.
tujuan Komunitas Kasoos berdiri pada 31 Oktober 2004.
Sekretariat Komunitas Kasoos terletak di Jl. Imam
Vespa Bonjol, Salatiga yaitu bengkel Heinz & Gepeng.
Tujuan didirikannya komunitas Kasoos adalah
untuk mempererat tali persaudaraan dan juga
wadah saling bertukar pengalaman dalam bidang
kecintaan terhadap vespa ekstrim dan yang paling
penting untuk memberikan informasi seputar
modifikasi vespa secara ekstrim.

Ada berapa anggota

dalam
komunitas
Kasoos?
Apakah
semuanya aktif?

Anggota Kasoos sampai saat ini ada 41 orang.
Tidak semuanya aktif, anggota yang aktif masih
sering mengikuti dalam semua kegiatan-kegiatan
rutin seperti nongkrong hari Jum’at malam mulai
jam 21.00 WIB di alun-alun Pancasila Kota
Salatiga. Tapi ada juga anggota pasif. Anggota
yang pasif terdaftar secara resmi dan mengikuti
serangkaian acara pelantikan, tetapi pada saat ini
sudah tidak dapat mengikuti acara rutin maupun
acara insidental. Itu karena tuntutan pekerjaan di
luar kota Salatiga atau sudah sudah tidak
berdomisili di kota Salatiga.

61

Bagaimana
komunikasi
komunitas
Kasoos?

model Komunikasi yang terjalin dalam komunitas Kasoos
di bukan di antara ketua dan anggota namun lebih
Vespa kepada antar saudara, jadi situasinya lebih santai,
karena komunitas vespa ini berciri khas solidaritas
kekeluargaan antar anggota. Model top-down
sifatnya hanya sebagai formalitas belaka.
Apa saja simbol- Yang jelas pertama adalah Logo Kasoos dengan
simbol
yang bendera Italia tempat dimana pertama kali vespa
digunakan komunitas diproduksi, ini menjadi simbol dari revolusi
yang
dapat gagasan. Kedua, Vespa Gembel, ini merupakan
membedakan
simbol kebebasan mengekspresikan diri. Ketiga
komunitas
Vespa ciu, untuk mempererat antar anggota komunitas
Kasoos
dengan Vespa Kasoos.
komunitas
vespa Keempat Vespa Drugs, maknanya sama kayak
lainnya
dan
apa vespa gembel. Kami memiliki istilah-istilah sendiri
makna serta gunanya? dalam berkomunikasi antar anggota, seperti
misalnya istilah amunisi, boged, bocil, setengah
kopling, ndas bagong, minti, nyetep, sespan,
ngangkat, rolling, satu vespa sejuta saudara, ladies
scoot, cuk atau men. Hal tersebut untuk
membedakan kami dengan anggota komunitas
vespa lainnya.
Bagaimana menurut Perilaku yang dianggap berbeda di tengah-tengah
anda
mengenai masyarakat memang hal yang wajar, karena di
perilaku Kasoos yang negara kita ini memiliki norma dan aturan. Namun
berbeda
dari ketika norma dan aturan tersebut berbeda dengan
masyarakat
pola pikir dan kebiasaan sebagian orang maka akan
umumnya?
muncul perbedaan paham tentang kehidupan.
Komunitas Kasoos memang memiliki pola fikir dan
kebiasaan yang berbeda dengan masyarakat pada
umumnya. Contoh kecil yakni vespa ekstrem,
tradisi minum ciu yang kami menyebutnya sebagai
kebebasan berekspresi.

Key Informan
: Sandi Herdian
Usia
: 30 Tahun
Jabatan
: Wakil Ketua Komunitas Vespa Kasoos
Tanggal Wawancara : 25 April 2015
Pertanyaan
Wawancara
Bagaimana
proses
terbentuknya
komunitas
Vespa
Kasoos?
Bagaimana

Hasil wawancara

Dulu kami gabung dengan Pavesa, tapi kami
kurang sepaham dan kurang suka dengan aturan
dalam Pavesa, kemudian kami mendirikan
Komunitas Kasoos pada 31 Oktober 2004. Kami
lebih tertarik ke modif vespa ekstrim atau gembel.
model Kalau menurut saya model komunikasinya lebih

62

komunikasi
komunitas
Kasoos?

di cenderung ke solidaritas kekeluargaan. Saya masuk
Vespa jadi anggota terus bertahan selama ini jadi
scooterist, karena solidaritasnya yang menurutku
tidak ada duanya, di komunitas Kasoos saya
banyak belajar arti kesetiakawanan, kalau ada anak
vespa mogok motornya di tengah jalan pasti kita
berhenti untuk membantu.
Apa saja simbol- Logo komunitas kasoos sebagai penanda
simbol
yang komunitas. Terus, vespa gembel dan vespa drugs
digunakan komunitas ini merupakan simbol kebebasan ekspresi. Lalu ada
yang
dapat ciu, peran ciu bagi Komunitas ini sangatlah berarti
membedakan
ketika ingin sharing ataupun sekedar berkumpul di
komunitas
Vespa keseharian. Obrolan seputar kehidupan sehari-hari
Kasoos
dengan bicara soal Vespa, cinta, sekolah, pekerjaan,
komunitas
vespa sampai masalah keluarga, kami sudah seperti
lainnya
dan
apa saudara sendiri sehingga bisa saling terbuka satu
makna serta gunanya? sama lainnya, alkohol sebagai pelumas sosial
dalam kebersamaan kami. Kami juga punya istilah
dalam komunikasi seperti “amunisi”, itu tandanya
lagi butuh ciu; “Kopdar”, kumpul rutin; “Boged”,
miras botol gede; “Bocil”, miras botol kecil;
“setengah kopling”, istilah orang yang sudah
mabuk berat; “Sespan”, vespa yang punya tempat
duduk di samping; slogan “satu vespa sejuta
saudara”; “Ngangkat”, biasanya dipakai dalam jual
beli vespa; “Rolling”, ini ajakan untuk konvoi;
“Ladies Scoot”, istilah yang merujuk pada cewek
yang suka vespa dan mengendarai vespa; kemudian
“Cuk atau Men”, ini panggilan keakraban.
Bagaimana menurut Saya rasa berbeda itu wajar, karena tidak semua
anda
mengenai individu harus dipaksa untu jadi sama.
perilaku Kasoos yang
berbeda
dari
masyarakat
umumnya?
Key Informan
Usia
Jabatan
Tanggal Wawancara
Pertanyaan
Wawancara
Apa saja simbolsimbol
yang
digunakan komunitas
yang
dapat
membedakan

: Adhi Nugraha
: 24 Tahun
: Anggota Komunitas Vespa Kasoos
: 27 April 2015
Hasil wawancara
Logo Kasoos dengan bendera Italia simbol dari
revolusi gagasan. Kemudian vespa gembel dan
drugs
ini
merupakan
simbol
kebebasan
mengekspresikan diri. Terus ada juga ciu, kami
mengkomsumsi ciu agar lebih terbuka dan leluasa

63

komunitas
Vespa
Kasoos
dengan
komunitas
vespa
lainnya
dan
apa
makna serta gunanya?

Bagaimana
simbol
komunikasi
komunitas
Kasoos?

peran
dalam
di
Vespa

Bagaimana menurut
anda
mengenai
perilaku Kasoos yang
berbeda
dari
masyarakat
umumnya?

saat berkomunikasi. Bagi komunitas Vespa
Kasoos, Ciu wajib diadakan saat kami berkumpul.
Seperti misalnya, jika sedang tour keluar kota kami
selalu membawa ciu untuk diberikan kepada
komunitas Vespa lain yang kami kunjungi di luar
Kota.”. Selain itu kami juga beberapa istilah yang
khusus seperti “Ndas Bagong”, vespa yang punya
kepala besar; “Minti”, vespa tertentu bentuknya
kecil; “Turing”, jalan-jalan wisata bareng naik
vespa; “Nyetep”, ini istilah ngewangi teman yang
vespanya mogok. Hal-hal tersebut membedakan
kami dengan komunitas lain.
Biasanya kami memakai simbol-simbol sebagai
pembeda kelompok vespa kami dengan kelompok
vespa lainnya, selain itu fungsinya juga dapat
membangun komunikasi dan keeratan hubungan
antar anggota Kasoos itu sendiri. Komunikasi kami
lebih bersifat antar teman atau kekeluargaan bukan
antar atasan dan bawahan.
Mungkin kami dianggap norak, dekil, gembel atau
apalah oleh orang lain yang melihat kami. Tapi
kami enjoy saja, karena anggapan orang lain
berbeda dengan anggapan yang komunitas kami
bangun. Masyarakat seringkali menganggap para
skuteris gembel sebagai pemuda tanpa masa depan
yang cenderung gila dan banyak pula dari
masyarakat yang menganggap mereka lucu dan
aneh, serta unik. Terlepas dari anggapan mereka,
kami menganggap apa yang kami lakukan adalah
suatu bentuk
ekspresi
kebebasan dalam
berkreatifitas.

64

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Komunitas Mobil Foxy Salatiga dalam Mempertahankan Nilai Kelompok T1 362009032 BAB V

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Simbolik Dalam Komunitas Vespa Kasoos

0 1 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Simbolik Dalam Komunitas Vespa Kasoos T1 362009014 BAB I

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Simbolik Dalam Komunitas Vespa Kasoos T1 362009014 BAB II

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Simbolik Dalam Komunitas Vespa Kasoos T1 362009014 BAB IV

0 0 26

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pola Komunikasi Simbolik Dalam Komunitas Vespa Kasoos

0 0 5

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konsep Diri Cosplayer Berdasarkan Komunikasi Simbolik T1 362008028 BAB V

0 1 38

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Komunitas dalam Mempertahankan Solidaritas (Studi pada Komunitas Kicau Mania Salatiga) T1 362007005 BAB V

1 2 9

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Groupthink Komunitas Club Motor dalam Solidaritas Kelompok: Studi pada Komunitas RAC Salatiga T1 BAB V

0 0 9

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Komunitas Futsal Youthkrew Premier League dalam Eksistensi di Kota Salatiga T1 BAB V

0 0 23