T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Komunikasi Komunitas Futsal Youthkrew Premier League dalam Eksistensi di Kota Salatiga T1 BAB V

BAB V
STRATEGI KOMUNIKASI KOMUNITAS FUTSAL YOUTHKREW
PREMIER LEAGUE DALAM MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI DI
KOTA SALATIGA
Komunitas futsal Youtkrew Premier League atau biasa disebut
dengan YPL. Komunitas ini adalah salah satu komunitas futsal yang
berdiri di kota Salatiga sejak 6 tahun lalu tepatnya pada tanggal 4 Maret
2011. Pada mulanya komunitas YPL ini terbentuk ketika sekumpulan
anak muda yang menggemari sepak bola dan hanya melakukan sepak
bola untuk mengisi waktu luang. Seiring berjalannya waktu komunitas
YPL ini tumbuh menjadi komunitas futsal yang dimana menjadikan
komunitas ini sebagai wadah anak muda untuk bermain futsal,
berkumpul dan meluangkan waktu. Dalam proses pertumbuhannya
selama 6 tahun, komunitas ini mengalami dinamika sosial yang cukup
menarik salah satunya jika dilihat dari perspektif komunikasi sosial.
Dalam tubuh komunitas YPL ini terdapat banyak fenomena-fenomena
komunikasi yang jarang ditemui di beberapa komunitas lainnya.
Youtkrew Premier League yang mempunyai markas di Garasi

Futsal Ngawen Salatiga ini, pada dasarnya komunitas YPL ini
mempunyai banyak keunikan yang berbeda dari komunitas-komunitas

lainnya, keunikan itu terjadi dalam pertandingan, cara berkomunikasi,
aturan dan apresiasi terhadap anggotanya. Yang dimana hal itu adalah
menjadi daya tarik tersendiri bagi komunitas futsal Youtkrew Premier
League.

Dalam membangun strategi komunikasi yang baik sehingga
dapat menjaga eksistensi di Kota Salatiga ini, komunitas Youtkrew
Premier League melakukan dengan menerapkan strategi komunikasi

dalam internal maupun eksternal dari komunitas Youtkrew Premier
League.

41

5.1 Komunikasi organisasi Youthkrew Premier League

Dalam usaha-usaha ini para anggota kelompok melakukan
pekerjaannya disertai dengan pengetahuan dan metode ilmiah berdasarkan
perspektif umum yang perlu memperhatikan dan memelihara kondisi yang
relevansi responsif dengan tujuan organisasi (Syani, 1987). Kaitan

pernyataan diatas dalam komunitas YPL sendiri telah melakukan hal
tersebut dimana dalam organisasi ini ketua YPL menyampaikan pesan
kepada official, offcial lalu merundingkan dengan ketua, setelah
melakukan musyawarah dan disepakati bersama, lalu pesan tersebut di
sampaikan ke seluruh anggota YPL sehingga dalam semua pesan
disepakati bersama, hal tersebut dilakukan untuk tujuan organisasi itu
sendiri. Rogers dalam Effendy (2004) mendefinisikan organisasi sebagai
suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai
tujuan bersama, melalui suatu jenjang kepangkatan dan pembagian tugas.
Seperti yang dikatakan menurut Rogers dalam Effendy, ketua YPL
menyampaikan pesan, yaitu tentang pembagian tugas dengan official, dari
pembagian tersebut seluruh official bekerja dan juga memerintahkan
anggota untuk turut andil dalam hal bekerja untuk komunitas YPL.
Sementara menurut De Vito (2011) komunikasi organisasi
merupakan pengiriman dan penerimaan berbagai pesan di dalam
organisasi dalam kelompok formal maupun informal organisasi. Jika
organisasi semakin besar dan semakin kompleks, maka demikian juga
komunikasinya. Dalam komunitas YPL tentunya selalu melakukan
interaksi antara official dan anggotanya, yang dimana penyampaian
tersebut akan dilakukan dengan cara menggunakan sosial media berupa

BBM (Blackberry Massanger ) dan Instagram, agar dalam penyampaian
pesan tersebar dan terwujud secara meluas.
Menurut Syani (1987) syarat-syarat dalam mengelola pekerjaan
bersama dalam satu unit kerja agar dapat mencapai tujuan yang efektif

42

diantaranya adalah : pertama, mengacu pada tujuan umum organisasi,
kedua, tugas manajerial dilakukan secara bersama dengan melalui sistem
spesialisasi, ketiga, adanya upaya pengelompokan anggota-anggota
spesialisasi sesuai dengan prinsip pengorganisasian. Jika dikaitkan dengan
komunitas YPL, komunitas YPL telah melakukan hal tersebut, yaitu
pembagian tugas keseluruh anggota dan official untuk membuat kegiatan
dengan tujuan mempertahankan eksistensi komunitas YPL. Seperti yang
sudah peneliti dapatkan dalam hasil wawancara di lapangan dengan ketua
komunitas YPL, Awan Giri Dahana pada tanggal 24 April 2017.
“Kalau persisnya kegiatan YPL ini selalu bervariasi mas, emm ya
pas awal dulu tu kalau puncak musim kalau ga akhir musim tu
biasanya cuma kasih selamat ke pemenang liga sama pemain yang
berprestasi di YPL dengan kegiatan foto bersama aja mas hhehe

ya dulu masih mampunya gitu mas cuma foto-foto aja, ya pas sama
pertengahan musim biasanya YPL mengadakan Copa, copa itu
mas, ya kompetisi antar tim di lawanin yang menang dari masingmasing grup yang sudah ditentukan terus dicari pemenangnya
hehehe, ya biar YPL tu ada itu tadi mas variasi biar ga bosen

hehe”.

Dari hasil wawancara diatas komunitas YPL melakukan komunikasi
antara official dan anggota. Dengan hal tersebut menghasilkan sebuah
kegiatan organisasi, dari kegiatan tersebut mempunyai tujuan yaitu untuk
mempertahankan komunitas YPL.

43

5.2 Strategi komunikasi komunitas Youthkrew Premier League

Strategi komunikasi dapat dipahami sebagai segala aktifitas
yang akan dilakukan komunikator dalam menstransmisikan pesan
kepada komunikan dengan tujuan tertentu yang telah digariskan
sebelumnya, dengan media apa, perumusan pesan yang bagaimana dan

efek yang akan dicapai, yang pada akhirnya tercapai apa yang
diinginkan sesuai dengan rumusan tujuan itu (Mudjiono, 2007:126).
Strategi pada hakekatnya adalah rencana cermat tentang suatu kegiatan
guna meraih suatu target atau sasaran. Sasaran atau target tidak akan
mudah dicapai tanpa strategi, karena pada dasarnya segala tindakan atau
perbuatan itu tidak terlepas dari strategi, terlebih dalam target
komunikasi (Effendy, 2000:36). Yang seperti dijelaskan menurut
Effendy 2000:36, strategi komunikasi baik secara makro (planned
multimedia strategy) maupun secara mikro (single communication
medium strategy) mempunyai fungsi ganda yaitu :

Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif,
persuasif, dan instruktif secara sistematis kepada sasaran untuk
memperoleh hasil yang optimal. Di dalam komunitas YPL juga
melakuan seperti hal nya yang dikatakan menurut Effendy, dalam
penyebaran pesan yang bersifat informatif yang diterapkan pada ketua
YPL untuk memberikan informasi kepada anggotanya, lalu persuasif
juga dilakukan oleh ketua YPL dalam berkomunikasi agar anggota
merespon pesan yang sudah disampakan ketua dan instrukstif sendiri
juga dilakukan oleh ketua YPL karena dalam penyampaian pesan ketua

sering memerintah beberapa official untuk mencari tempat rapat. Dari
penjelasan diatas bawasannya ketua YPL melakukan komunikasi
menggunakan media sosial BBM dan sudah melakukan strategi
komunikasi untuk menyampaikan informasi yang di lakukan oleh ketua
komunitas YPL untuk anggota yang dimana pesan tersebut bersifat
persuasif dan instruktif agar seluruh official dan anggota yang ada di

44

dalam group chat merespon pesan yang disampaikan ketua komunitas
Youthkrew Premier League.
Menjembatani “kesenjangan budaya” (cultural gap), yaitu
kondisi yang terjadi akibat kemudahan diperolehnya dan kemudahan
dioperasionalkannya media yang begitu ampuh, yang jika dibiarkan
akan merusak nilai-nilai yang dibangun. Penyampaian pesan yang di
lakukan komunitas YPL yang seperti di katakan oleh nara sumber yaitu
ketua komunitas YPL, terbukti bahwa dalam penyampaian pesan yang
dilakukan di media sosial yaitu BBM, justru membuat komunikasi di
dalam komunitas semua tersampaikan tanpa merusak nilai-nilai yang
sudah di bangun oleh komunitas YPL seperti kegiatan rapat, membahas

tentang anggota baru dan liga.
Dari pernyataan tersebut bahwa komunikasi yang terjadi di
dalam internal maupun eksternal komunitas YPL, terbukti bahwa
strategi yang di lakukan komunitas YPL selaras apa yang di katakan
Effendy tentang strategi komunikasi secara mikro dan makro .
Dalam penyataan menurut Mudjiono dan Effendi, terjadi pada
strategi komunikasi komunitas YPL yang dimana ketua yang
memberikan pesan kepada anggotanya melalui media sosial yaitu BBM
(Blackberry Messanger ), dalam media sosial BBM ini seluruh pengurus
dan anggota membuat group chat, yang dimana group chat ini
dipergunakan untuk memberi informasi tentang kegiatan atau informasi
lainnya yang berkaitan dengan komunitas YPL. Dalam memberikan
informasi melalui BBM ini berguna untuk memberikan jadwal
bertanding untuk futsal, liga, memberikan arahan untuk rapat
kedepannya dan menentukan tempat atau lokasi melakukan kegiatan
rapat yang membahas tentang anggota baru, inovasi dan kemajuan
komunitas YPL. Pesan tersebut disebarkan untuk seluruh pengurus dan
anggota Youthkrew Premier League, tentunya dengan melakukan
strategi komunikasi seperti ini dalam penyampaian dan tujuan
komunitas berjalan dengan lancar. Seperti yang sudah peneliti dapatkan


45

dalam hasil wawancara dilapangan dengan ketua komunitas YPL,
saudara Awan Giri Dahana pada tanggal 24 April 2017.
“Biasa mulai dari saya sebagai ketua ya membuka bicara,
biasanya di BBM kalau ga di grup BBM gitu terus saya biasanya
bilang ke temen-temen buat ngadain rapat, ya apa ya mas buat
rapat-rapat kecil gitu sambil nongkrong bareng di kucingan
biasanya hehehe, ya dalam rapat itu biasane bahas-bahas
tentang liga, orang baru di YPL, soal ikut kompetisi gitu, apalagi
ya, ya paling sama apa seng buat hal kreatif berikutya buat YPL
ini, biasane saling usul-usul ide baru gitu mas hehehe”.1

Dalam hal ini berarti komunitas Youthkrew Premier League ini
menggunakan aplikasi atau sosial BBM ini berguna untuk melakukan
komunikasi antara pengurus dan anggota dan untuk memberikan
informasi, kegiatan yang akan dilakukan oleh komunitas YPL
kedepannya yang dimana dari penyampaian tersebut berguna untuk
menunjukan bagaimana taktik oprasionalnya dan untuk mencapai tujuan

bersama dalam keputusan seperti rapat dan liga atau kegiatan lain dari
komunitas Youthkrew Premier League. Ditunjukan juga bahwa
terjadinya komunikasi antara official YPL dengan anggota berjalan
dengan baik, seperti contoh pada kegiatan rapat besar antara official dan
anggota YPL. Dalam komunikasi formal dan informal juga tidak
dibedakan antara official dan seluruh anggota, dengan alasan agar tetap
menjaga suasana kekeluargaan didalam komunitas YPL itu sendiri.

1

Hasil wawancara dengan ketua komunitas YPL saudara Awan Giri Dahana pada tanggal
24 April 2017
46

Gambar 17
Kegiatan rapat besar komunitas Youthrew Premier League
Sumber : dokumentasi pribadi M.Riza Fahlefi, 2017

Komunikasi yang diperlukan pada tingkat ini adalah komunikasi
antara anggota kelompok, komunikasi untuk memberi orientasi dan latihan,

komunikasi untuk menjaga iklim, komunikasi dalam mensupervisi dan
pengarahan pekerjaan dan komunikasi untuk mengetahui rasa kepuasan
dalam bekerja (Firdaus, 2008). Di jelaskan bahwa strategi komunikasi
menurut Firdaus telah di terapkan pada komunitas YPL dalam mensupervisi
atau memberikan arahan pada pengurus YPL kepada anggotanya untuk
melakukan kegiatan yang bertujuan untuk memberikan rasa kekeluargaan
berkomunikasi dalam melakukan kegiatan.dibukitkan dengan hasil
wawancara penulis dengan anggota komunitas YPL, yang pertama kepada
saudara Zayn Fady,

47

“Itu

akrab

mas

penyambutannya,


ya

kayak

gak

mementingkan drajat mas, mau masih muda mau tua,
semuanya dianggap sama, ga ada perbedaan drajat “.2

Begitu juga yang dikatakan oleh anggota komunitas YPL lainnya yaitu
saudara Yabun Anwar dan Sidqi, pada tanggal 24 April 2017.
“Saya kira untuk komunikasinya sangat bagus bukan
mengejar juara aja ya, untuk komunikasi antara official sama
pemain itu cukup menarik soalnya pada gaul-gaul sih, pada
anak muda semua,pokoknya cara penyambutannya sangat-

sangat kekeluargaan mas”.3
“Ya menyambut dengan baik, dengan ramah sehingga bisa
kenal dekat dengan senior-senior di tim sekaligus bisa
beradaptasi dengan cepat lingkungan YPL ini mas, gak kenal

tua muda semua pada enak mas jadi ga ada jarak”4
Dalam hasil wawancara dengan anggota kominutas YPL yaitu Zayn
Fadi, Yabun Anwar dan Sidqi, menyatakan bahwa dalam cara komunikasi
official YPL dengan anggotanya berjalan dengan terbuka dan apa adanya

sehingga jalinan komunikasinya harmonis dan menimbulkan rasa
kekeluargaan. Dan dibuktikan dengan gambar yang dimana official YPL
melakukan kegiatan bursa transfer atau perekrutan anggota baru untuk
mengisi sebuah tim yang ada di dalam komunitas futsal Youthkrew Premier
League.

2

Hasil wawancara dengan anggota komunitas YPL saudara Zayn Fadi, pada tanggal 24
April 2017
3
Hasil wawancara dengan anggota komunitas YPL saudara Yabun Anwar, pada tanggal
24 April 2017
4
Hasil wawancara dengan anggota komunitas YPL saudara Sidqi, pada tanggal 24 April
2017

48

Gambar 18
Kegiatan dalam perekrutan anggota baru di komunitas futsal
Youthkrew Premier League
Sumber : arsip YPL Official

Dalam konteks komunikasi, untuk menyusun strategi komunikasi
ada empat faktor yang harus diperhatikan menurut (Fajar, 2009) yaitu :
Mengenal khalayak merupakan langkah pertama bagi komunikator
dalam usaha menciptakan komunikasi yang efektif. Mengingat dalam
proses komunikasi, khalayak itu sama sekali tidak pasif, melainkan aktif.
Sehingga antara komunikator dengan komunikan bukan saja terjadi saling
hubungan, tetapi juga saling mempengaruhi. Seperti yang di ungkapkan
oleh ketiga anggota YPL Zayn Fadi, Yabun Anwar dan Sidqi yang dimana
official dan ketua melakukan komunikasi dengan ramah sehingga

menciptakan suasana kekeluargaan dan membentuk komunikasi yang baik
antara official dan anggota.

49

Di komunitas YPL ini tentunya dalam melakukan interaksi atau
komunikasi melalui tahap menyusun pesan. Menyusun pesan yaitu
menentukan tema dan materi. Syarat utama dalam mempengaruhi kalayak
dari pesan tersebut ialah mampu membangkitkan perhatian. Perhatian
adalah pengamatan terpusat, karena itu tidak semua yang diamati dapat
menimbulkan perhatian. Dengan demikian awal dari suatu efektifitas dalam
komunikasi, ialah bangkitnya perhatian dari khalayak terhadap pesan-pesan
yang disampaikan. Seperti yang dijelaskan anggota YPL Zay Fadi, Yabun
Anwar dan Sidqi, bahwa official YPL dalam menjalin komunikasi dengan
anggota YPL dilakukan dengan cara ramah dan terbuka dalam
berkomunikasi sehingga official YPL disini selalu memperhatikan jalinan
komunikasi dan selalu membangun komunikasi yang baik dengan
anggotanya.
Hal ini sesuai dengan AA procedure atau from Attention to Action
procedure. Artinya membangkitkan perhatian (Attention) untuk selanjutnya

menggerakkan seseorang atau orang banyak melakukan kegiatan (Action)
sesuai tujuan yang dirumuskan. Dalam menentukan tema atau isi pesan yang
dilontarkan kepada khalayak sesuai dengan kondisinya, dapat bersifat: on
side issue, suatu penyajian masalah yang bersifat sepihak, hanya segi positif

atau hanya segi negatif saja. Both sedies issue, suatu permasalahan yang
disajikan baik segi negatif maupun segi positifnya. Dalam kaitan pengertian
di atas bawasannya dalam membangkitkan perhatian, official YPL terus
menjaga komunikasi antara official dengan anggota berjalan dengan
kekeluargaan, sehingga official dengan anggota selalu melakukan dan
saling membantu dalam hal mewujudkan kegiatan untuk komunitas YPL.
Komunikasi yang terjalin dalam official YPL dan anggota jarang terjadinya
keberpihakan satu orang saja, melainkan keputusan bersama.
Di dalam menerapkan metode penyampaian dapat dilihat dari dua
aspek yaitu: menurut cara pelaksanaannya dan menurut bentuk isinya.
Menurut cara pelaksanaannya, dapat diwujudkan dalam dua bentuk yaitu,
metode redundancy (repetition) dan canalizing.

50

Dalam pelaksanaanya terdapat dua aspek yaitu, yang pertama
metode redundancy (repetition), metode ini adalah cara mempengaruhi
khalayak dengan jalan mengulang-ulang pesan pada khalayak. Seperti yang
sudah di katakan oleh ketua komunitas YPL, Awan Giri Dahana dalam
penyampaian pesan atau informasi di dalam group chat BBM (Blackberry
Messanger ) yang di buat, bahwa pesan selalu disebarkan menyulur kepada

pihak official dahulu yang dimana pesan tersebut nantinya akan di salurkan
kepada seluruh anggota komunitas YPL.
Yang kedua metode canalizing yaitu mempengaruhi khalayak untuk
menerima pesan yang disampaikan, kemudian secara perlahan-lahan
merubah sikap dan pola pemikirannya ke arah yang kita kehendaki (Fajar,
2010). Seperti yang dilakukan komunitas YPL ini, bahwa dalam
penyampaian pesan dan cara berkomunikasi selalu menjalin hubungan yang
ramah dan selalu merangkul anggota-anggota lalu menjadikan semua pesan
dan komunikasi terjalin dengan baik, sehingga ketua dan anggota saling
melengkapi. Sudah dibuktikan seperti yang dilakukan peneliti saat
mewawancarai ketua komunitas YPL pada tanggal 24 April 2017.
“Komunikasi selalu kita jaga mas, saya sama
temen-temen berusaha bangun suasana mas ya membaur
aja gitu sama tim-tim lain apa anggota gitu mas, emmm ya
biar solid mas, biar pada betah di YPL, kalau ada anggota
yang mengeluh pasti kita tampung mas, ya saran juga buat
YPL gitu dengan senang hati mas, selalu ngingetin satu
sama lain, ya kayak soal iuran buat lapangan, iuran minum

pasti saling ngingetin”.5

5

Hasil wawancara dengan ketua komunitas YPL saudara Awan Giri Dahana pada tanggal
24 April 2017
51

Menurut bentuk isinya, ada 4 bentuk yang digunakan dalam
menentukan bentuk dan isinya yaitu, informatif, persuasif, edukatif, kursif.
Metode informatif, lebih ditujukan pada penggunaan akal pikiran khalayak,
dan dilakukan dalam bentuk pernyataan berupa: keterangan, penerangan,
berita, dan sebagainya. Dikaitkan dengan metode informatif komunitas YPL
telah menerapkan metode informatif ini dengan bentuk memberikan
informasi berupa berita tentang ulasan pertandingan, jadwal bertanding,
berita, dan penghargaan pemain.

Gambar 19
Jadwal pertandingan tim Youthkrew Premier League
Sumber : arsip YPL Official
Gambar

tersebut

menjelaskan

tentang

pembagian

jadwal

pertandingan 8 tim yang menjadi bagian dari komunitas Youthkrew Premier
League. Dimana jadwal tersebut telah disusun agar semua tim bertemu dan

tidak terjadinya bentrokan jadwal bertanding dan disepakati antara official
dan seluruh anggota melalui rapat.

52

Gambar 20
Contoh informasi pertandingan komunitas Youthkrew Premier
League
Sumber : arsip YPL Official

Gambar tersebut menjelaskan dimana pihak official YPL
menyampaikan berita atau informasi tentang kemajuan dan kekompakan
kedua tim yaitu The Pumkins dan Blackhole yang dimana kedua tim akan
bertanding dalam sebuah pertandingan. Berita tersebut disebarkan melalui
akun Instagram dan website atau Google Sites komunitas YPL.

53

Gambar 21
Pemenang kedua tim Youthkrew Premier League
Sumber : arsip YPL Official

Gambar tersebut menjelaskan bahwa salah satu tim komunitas YPL
mendapatkan juara dan melalui media foto lalu dibagikan kepada seluruh
anggota YPL melalui media sosial Instagram dan BBM. Dimana di upload
nya foto tersebut guna memberi apresiasi kepada tim yang menang.
Metode persuasif yaitu mempengaruhi khalayak dengan jalan
membujuk. Dalam hal ini khalayak digugah baik pikiran maupun
perasaannya. Seperti yang dilakukan oleh ketua YPL menyebarkan
informasi untuk menggelar kegiatan rapat keseluruh official dan disebarkan
kepada anggota sehingga menimbulkan rasa kekeluargaan.
Metode edukatif, memberikan sesuatu idea kepada khalayak
berdasarkan

fakta-fakta,

pendapat

dan

pengalaman

yang

dapat

dipertanggungjawabkan dari segi kebenarannya dengan disengaja, teratur
dan berencana, dengan tujuan mengubah tingkah laku manusia ke arah yang
diinginkan. Dari kegiatan rapat yang dilakukan oleh semua official YPL
berguna untuk menyatukan pemikiran dan visi misi untuk komunitas YPL

54

kedepannya. Seperti yang dikatakan oleh ketua YPL saat peniliti melakukan
wawancara pada tanggal 24 April 2017.
“Kalau setiap kritik dan saran pasti selalu ditampung, jadi
kita selalu saat rapat ya musyawarah, kalau ada masalah ya
dipikir bareng-bareng gimana, la itu kan pasti banyak
pendapat yang masuk ya nanti dinilailah, ya biasanya bisa
melalui voting, ya jadi atau sekiranya yang paling minim apa

ya... minim resikonya minim konsekuensi”.6
Seperti yang dikatakan oleh ketua YPL Awan Giri Dahana, dari
semua kritikan atau saran dari seluruh anggota selalu di tampung demi
mempererat tali komunikasi antara official dan anggota, dan menjaga rasa
kekeluargaan.
Metode kursif, mempengaruhi khalayak dengan jalan memaksa
tanpa memberi kesempatan berpikir untuk menerima gagasan-gagasan/ideaidea yang dilontarkan, dimanifestasikan dalam bentuk peraturan-peraturan,
perintah-perintah, intimidasi-intimidasi dan biasanya di belakangnya berdiri
kekuatan tangguh. Dari pernyataan diatas pada dasarnya dalam komunitas
futsal YPL ini tidak selalu berpatokan kepada sepihak, melainkan
komunitas YPL ini sangat menjujung tinggi kekeluargaan sesama anggota
dan official, sehingga terjalin komunikasi yang baik antara satu sama lain.
Pemilihan media komunikasi, karena untuk mencapai sasaran
komunikasi kita dapat memilih salah satu atau gabungan dari beberapa
media, bergantung pada tujuan yang akan dicapai, pesan yang disampaikan
dan teknik yang dipergunakan, karena masing-masing medium mempunyai
kelemahan-kelemahannya tersendiri sebagai alat. Oleh karena itu
pemanfaatan

media

radio

sebagai

alternatif

strategi

komunikasi

memerlukan perencanaan dan persiapan yang baik dengan memperhatikan
6

Hasil wawancara dengan ketua komunitas YPL saudara Awan Giri Dahana pada tanggal
24 April 2017
55

faktor-faktor diatas agar memperoleh hasil yang optimal. Dalam komunitas
YPL melakukan komunikasi menggunak media sosial seperti BBM dan
Instagram guna untuk menyebarkan berita atau informasi secara cepat dan
hasil yang optimal.

5.3 Teori Fungsionalisme Struktural Talcott Parsons dalam komunitas
Youthkrew Premier League

5.3.1

AGIL
Suatu fungsi adalah “suatu kompleks kegiatan-kegiatan yang

diarahkan kepada pemenuhan suatu kebutuhan atau kebutuhan-kebutuhan
sistem itu” (Rocher, 1975:40; R.Stryker, 2007). Menggunakan definisi
tersebut, Parsons percaya bahwa ada empat imperatif fungsional yang berlu
bagi (khas pada) semua sistem-adaptation (A) (Adaptasi), goal attainment
(G) (Pencapaian Tujuan), Integration (I) (Integrasi), dan latency (L)
(Latensi), atau pemeliharaan pola. Secara bersama-sama, keempat imperatif
fungsional itu dikenal sebagai skema AGIL. Agar dapat lestari, suatu sistem
harus melaksanakan keempat fungsi tersebut.
Yang pertama, adaptasi suatu sistem harus mengatasi kebutuhan
mendesak yang bersifat situasional eksternal. Sistem itu harus berdaptasi
dengan lingkungan dan mengadaptasikan lingkungan dengan kebutuhankebutuhannya. Dalam komunitas YPL tentunya mempunyai anggota baru,
yang dimana setiap anggota baru harus menyesuaikan lingkungan dari
komunitas YPL dan akan melakukan adaptasi dengan seluruh Official dan
anggota lainnya yang ada di dalam komunitas, dan anggota baru tersebut
merasa nyaman didalam komunitas YPL yang dimana dalam komunitas ini
sangat menjunjung rasa kekeluargaan satu sama lain. Di buktikan dari hasil
wawancara peneliti dengan anggota YPL saudara Sidqi,

56

“Asik mas banyak temen futsal jadinya, sama disini tu gaada tua
muda mas, ya intinya membaur enak mas, orangnya ramah-ramah
terus sering di ajak ngobrol walaupun baru kenal.”7

Dibuktikan juga dengan hasil wawancara anggota komunitas YPL lainnya
yaitu saudara Yabun Anwar,
“Yang pertama bukan karena futsal aja, kita bisa saling
membangun kekeluargaan, mengenal satu sama lain, yang kita gak
kenal jadi kenal yang emm dulunya kita gatau futsal kita jadi tau
bagaimana itu futsal, bagaimana itu menjalin pertemanan, tidak
hanya nongkrong-nongkrong saja tapi kita bisa dipersatukan gitu
mas”.8

Dan dibuktikan dengan hasil wawancara anggota komunitas YPL yang
terakhir yaitu saudara Zayn Fadi, pada tanggal 24 April 2017.
“Ya disini kan pasti sama-sama ngejar juara to mas, tapi disini tu
ga ada kayak pertengkaran sama perdebatan tu ga ada mas, ya
semuanya have fun, ya tapi sama-sama apa ya.. ya nyari kringet

sama nyari temen baru mas”.9

Terbukti dari hasil wawancara peneliti dengan anggota YPL yaitu
Zayn Fadi, Yabun Anwar dan Sidqi, bahwa komunitas YPL telah
melakukan tentang adaptasi. Yang dimana komunitas YPL berhasil
melakukan komunikasi yang baik sehingga anggota merasa nyaman dan
didalam komunitas timbul rasa kekeluargaan.

7

Hasil wawancara dengan anggota komunitas YPL saudara Sidqi, pada tanggal 24 April
2017
8
Hasil wawancara dengan anggota komunitas YPL saudara Yabun Anwar, pada tanggal
24 April 2017
9
Hasil wawancara dengan anggota komunitas YPL saudara Zayn Fadi, pada tanggal 24
April 2017
57

Yang kedua, Pencapaian tujuan suatu sistem harus mendefinisikan
dan mencapai tujuan utamanya. Kaitan dengan tujuan, di komunitas YPL
tentunya melakukan banyak kegiatan, salah satunya membuka bursa
transfer untuk membuka orang luar untuk bergabung menjadi bagian dari
komunitas YPL dan mengikuti kompetisi, guna untuk menunjukan bahwa
komunitas ini eksis dalam kegiatan di luar komunitas dan komunitas juga
terkait dengan pihak luar, yang dimana salah satu cara mempertahankan
eksistensi di Kota Salatiga. Dari bagian kegiatan tersebut menjadi salah satu
tujuan komunitas YPL. Di buktikan dari hasil wawancara peneliti dengan
ketua YPL saudara Awan Giri Dahana, pada tanggal 24 April 2017.
“Pernah YPL sendiri mengajukan di kompetisi di cup anak FBS
UKSW itu namanya Funtastic Eight atau F8, ya alhamdullilah nya
menang mas, kita biasanya ngajukin dua tim buat ikut cup itu, ya
kita selalu ngajukin tim yang benar-benar mateng mas biar menang,
ya kadang kalah kadang menang mas, ya namanya buat fun futsal
aja kan gapapa mas hehe itung-itung buat pengalaman mas biar
bisa berkembang tim nya, di masing-masing tim juga kita bebasin
mas buat ikut lomba futsal gitu-gitu mas, biasanya beberapa tim ada
yang ikut Cup diluar gitu, sama kadang ngadain sparing sama tim
lain diluar YPL, sama prestasi lainnya ya pernah itu YPL dimasuki
pemain profesional dari kota lain juga mas, pernah itu pemain dari

Wonosobo pernah ikut tim di YPL”.10

Dari hasil wawancara dengan ketua YPL Awan Giri Dahana, pada
tanggal 24 April 2017, bahwa kegiatan yang dilakukan oleh komunitas YPL
ini selaras dengan teori AGIL pada bagian tujuan, dimana komunitas YPL
melakukan seluruh kegiatan untuk mempertahankan eksistensi di kota
Salatiga.

10

Hasil wawancara dengan ketua komunitas YPL saudara Awan Giri Dahana pada
tanggal 24 April 2017
58

Yang ketiga, Integrasi suatu sistem harus mengatur antar hubungan
bagian-bagian dari komponennya. Ia juga harus mengelola hubungan di
antara tiga imperatif fungsional lainnya (A,G,L). Seperti yang dilakukan
oleh komunitas YPL, dalam integrasi sudah dilakukan didalam kegiatan
yang berhubungan dengan internal maupun eksternalnya. Internalnya salah
satu contohnya adalah dimana membuka ruang untuk orang baru masuk
kedalam komunitas YPL dengan menjalin komunikasi yang baik hasilnya
dalam adaptasi orang baru tercipta rasa kekeluargaan. Eksternalnya dengan
contoh dengan mengikuti kompetisi diluar lingkungan komunitas.
Komunitas YPL dapat melaksanakannya, seperti contoh melalui
komunikasi antara official dan anggota yang baik dapat mengirimkan tim
untuk mengikuti kompetisi, dengan melalui sistem ini komunitas YPL dapat
mewujudkan tujuan komunitas.
Yang keempat, Latensi (Pemeliharaan pola), suatu sistem harus
menyediakan, memelihara, dan memperbarui baik motivasi para individu
maupun pola-pola budaya yang menciptakan dan menopang motivasi itu.
Seperti hal nya yang dilakukan komunitas YPL, yang dimana selalu
menyediakan ruang untuk diskusi dan memberikan official dan anggota
ruang untuk memberi kritik dan saran untuk kedepannya komunitas YPL.
Lalu di komunitas YPL juga memelihara komunikasi sehingga menciptakan
rasa kekeluargaan antara official dan seluruh anggota. Dari semua hal yang
dilakukan komunitas YPL adalah salah satu cara mempertahankan
eksistensi di kota Salatiga.

59

5.4 Kohesivitas kelompok dalam komunitas Youthkrew Premier League

Forsyth (2010) mengatakan kelompok adalah dua atau lebih
individu yang dihubungkan dengan dan dalam hubungan sosial. Selain itu,
jika dilihat secara menyeluruh, kelompok seperti satu kesatuan yang
dibentuk dimana dorongan interpersonal yang mengikat anggota bersamasama dalam suatu unit dengan batas-batas yang menandai yang berada
dalam kelompok dan diluar kelompok. Kualitas dalam hubungan dalam
kelompok

tersebut

dinamakan

kohesivitas

kelompok.

Kohesivitas

kelompok dapat diklaim untuk menjadi teori yang paling penting dalam
group dynamic (dinamika kelompok). Tanpa adanya kohesivitas kelompok,

individu akan menarik diri dari kelompoknya. Selain itu kohesivitas
kelompok menjadi indikasi dari keberhasilan dalam kelompok (Forsyth,
2010). Definisi kohesivitas kelompok awalnya merupakan definisi yang
undimensional. Hal ini terlihat seperti penjelasan Forsyth (dalam Treadwell,
2001) yang menyatakan kohesivitas kelompok merupakan penguat yang
mengadakan kebersamaan kelompok atau kekuatan dari ikatan yang
menghubungkan anggota kelompok kepada kelompok. Frank (dalam
Treadwell,

2011)

mendefinisikan

perasaan

anggota

tentang

rasa

kepemilikan kepada kelompok atau daya tarik dari kelompok untuk
anggotanya. Kemudian unidimensional mengenai kohesivitas kelompok
menjadi bergeser menjadi pendekatan multi dimensional.

Di dalam individu-individu yang mempunyai satu pemikiran dan
berjalannya waktu mereka menyepakati untuk menjadi kelompok.
Kelompok tersebut adalah komunitas YPL yang dimana kaitan teori
kohesivitas kelompok sejalan, dibuktikan dari komunikasi pesonal antara
ketua YPL dengan official atau pengurus, yang dilakukan melalui rapat dan
disepakati, lalu dari komunikasi itu menimbulkan ide atau gagasan yang
menghasilkan sebuah kegiatan untuk komunitas YPL. Dari kesepakatan
official dengan ketua, hasil tersebut akan disalurkan kepada seluruh anggota

60

komunitas, dan ketika semua hasil kegiatan setelah disepakati bersama,
kegiatan tersebut akan terlaksana dengan baik dan memberikan rasa
kepemilikan bahwa komunitas YPL ini adalah komunitas bersama dan
semua yang bergabung di komunitas YPL berhak mempertahankan dan
memberi inovasi agar komunitas ini tetap eksis.
Didalam kohesivitas kelompok mempunyai banyak konsep yaitu
multi component procces dimana terdapat berbagai macam pendekatan yang

terdiri dari social cohesion, task cohesion, perceived cohesion dan
emotional cohesion.

Yang pertama pendekatan melalui social cohesion adalah
pendekatan yang dilakukan oleh Lewin dan Festinger, mengambil
pendekatan psikologi sosial untuk menjelaskan kohesivitas kelompok,
menekankan pengaruh dari interaksi (baik individu maupun kelompok)
dalam kelompok. Kaitan komunitas YPL dengan social cohesion adalah
komunitas YPL yang dimana ketua selalu melakukan pendekatan dengan
berkomunikasi dengan contoh kepada anggota baru, yang dimana seluruh
official YPL selalu merangkul anggota baru dan selalu berinterkasi dengan

baik sehingga menciptakan rasa nyaman dalam kelompok komunitas YPL.
Lalu melalui pendekatan task cohesion, menjelaskan kekuatan dari
kelompok fokus dari tugas, dan tingkat dari kerja sama ditampilkan dari
anggota kelompok dimana mereka berkoordinasi dalam usaha yang
dijalankan dan adanya collective efficary dalam kelompok. Di dalam
komunitas YPL selalu menekankan untuk bekerja sama dalam melakukan
kegiatan, dalam kegiatan ketua YPL berkoordinasi dengan official untuk
melaksanakan kegiatan yang menyangkup komunitas YPL dan dari hasil
tersebut official menyampaikan berbagai kegiatan kepada anggota, dan
seluruh bagian komunitas tersebut melaksanakan kegiatan bekerja sama dan
saling mengingatkan satu sama lain, untuk mencapai tujuan yaitu
mempertahankan eksistensi komunitas YPL. Seperti hasil wawancara
peneliti dengan ketua YPL Awan Giri Dahana, pada tanggal 24 April 2017.

61

“selalu ngingetin satu sama lain, ya kayak soal iuran buat lapangan,
soal closing ceremony buat beli peralatan yang dibutuhin, biasanya
official selalu kerja jareng ya dibagi- bagi, ada yang beli kembang
api, ada yang ambil banner ya kayak iuran minum pasti saling
ngingetin, apalagi kalau pas pertandingan ya kita-kita ini selalu

ngasih semangat”.11

Dibuktikan dari hasil wawancara dengan ketua YPL Awan Giri
Dahana pada tanggal 24 April, bahwa komunitas YPL ditemukan adanya
kolektif dalam bekerja sama dari seluruh official dan anggota, yang berguna
untuk komunitas YPL sendiri dan berguna untuk mempertahan eksistensi
komunitas YPL.
Melalui Pendekatan perceiver cohesion menyatakan sejauh mana
anggota kelompok merasakan mereka berada dalam kelompok (tingkat
individu) dan keseluruhan proses dalam kelompok (tingkat kelompok).
Merasakan berada didalam kelompok tersebut komunitas YPL selalu
menjaga komunikasi dan suasana, yang membuat semua anggota merasa
nyaman dan selalu berada di dalam keluarga besar komunitas YPL.
Sedangkan pendekatan emotion cohesion menyatakan tentang
kedekatan afektif dalam kelompok, semangat dalam kelompok atau tingkat
positif afektif. Di tingkat kelompok, emosi kelompok berbeda dari emosi
tingkat individu. Seperti hal nya komunitas YPL, selalu terus menjaga
komunikasi dan selalu memperhatikan semua anggotanya, agar terus
menjaga rasa kekeluargaan sehingga saling mengerti sikap satu sama lain
didalam komunitas YPL. Yang dibuktikan dari hasil wawancara peneliti
dengan ketua YPL Awan Giri Dahana, pada tanggal 24 April 2017.
“Sedikit cerita ya mas dulu ada salah satu tim juga tu yang loyalitas
banget gitu lo mas sama niat banget lah pokonya, sampai-sampai tu
punya tabungan di bank sendiri buat bikin jersey, ya sama
11

Hasil wawancara dengan ketua komunitas YPL saudara Awan Giri Dahana pada
tanggal 24 April 2017
62

keperluan tim gitu, ya sama dulu juga ada anggota yang mau keluar
tapi akhirnya ga jadi ya karena pengen sama-sama jalanin YPL, ya
sama dia rela pulang kerja langsung berangkat gitu mas, ya cuma
sekedar luangin waktu buat ketemu temen, cari keringet bareng,
sama gojek-gojek bareng mas”.

Dari wawancara diatas membuktikan bahwa di dalam komunitas YPL
selalu menjaga komunikasi dalam kelompok dan selalu memberikan rasa
kekeluargaan dengan seluruh anggota, yang dimana anggota merasakan
bahwa komunitas YPL ini adalah milik seluruh anggota YPL.
Menurut Forrest dan Kearns (2001) disamping pengukuran objektif,
pengukuran terhadap persepsi individual anggota kelompok mengenai
tingkat kohesinya dengan kelompok juga tidak boleh diabaikan karena
persepsi ini berpengaruh pada tingkat laku individu tersebut maupun
tingkah laku kelompok secara keseluruhan. Salah satu pendekatan yang
menjelaskan bahwa kohesivitas kelompok adalah gambaran rasa
kepemilikan individu pada kelompoknya dan perasaan moral yang terkait
dengan keanggotaanya dalam kelompok, serta atribut kelompok yang di
refleksikan melalui hubungan antara individu dengan kelompoknya adalah
perceived cohesion (Bollen dan Hoyle, dalam Nisa dan Juneman, 2010).

Cara berkomunikasi didalam komunitas YPL terbukti sudah melakukan
pendekatan yang dikatakan menurut Forrest dan Kearns yang dimana dalam
berkomunikasi selalu menjaga dan selalu memberi perhatian, apresiasi, dan
dukungan kepada anggota yang tentunya memberikan rasa bahwa
komunitas YPL adalah tempat mereka menjalin komunikasi dan mencari
teman baru yang menghasilkan rasa kekeluargaan didalam komunitas YPL.

63

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

DEKONSTRUKSI HOST DALAM TALK SHOW DI TELEVISI (Analisis Semiotik Talk Show Empat Mata di Trans 7)

21 290 1

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

Kuliah di PTN Kini Lebih Mahal

0 87 1