T1 362011073 BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN

Dalam Narbuko ( 2007: 3) metodologi adalah jalan yang ditempuh untuk
mencapai sebuah pemahaman. Jalan menuju pemahaman tersebut ditetapkan
secara bertanggungjawab, ilmiah dan data yang dicari untuk membangun atau
memperoleh pemahaman yang luas melalui syarat ketelitian ini berarti harus dapat
dipercaya kebenarannya.

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.
Kriyantoro (2006 :58) menyatakan bahwa pendekatan kualitatif bertujuan untuk
menjelaskan fenomena secara mendalam melalui pengumpulan data.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
deskriptif, yang dimaksudkan untuk menggambarkan (to describe) suatu
fenomena . Jenis penelitian ini biasanya menjawab permasalahan penelitian
menggunakan pertanyaan bagaimana (how), siapa ( who), apa ( what), di mana
( where), dan berapa ( how much/ how many).

3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MAN Suruh, Reksosari, Suruh. Lokasi ini

dipilih dengan pertimbangan yakni secara :
a. Pertimbangan metodologis karena siswa Madrasah Aliyah Negeri
(MAN) Suruh merupakan unit amatan yang akan dilakukan dalam
penelitian ini.
b. Pertimbangan praktis karena Madrasah Aliyah Negeri Suruh sebagai
lokasi penelitian penulis.
3.3 Unit Amatan dan Unit Analisis
3.3.1 Unit Amatan
Dalam Ihalauw ( 2003: 178) yang dimaksud dengan unit amatan adalah
sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka
20

menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis. Pada penelitian ini
yang menjadi unit amatan adalah 14 orang siswa Madrasah Aliyah Negeri Suruh
kelas X-XII, baik yang asli Suruh maupun yang tinggal di Pondok Pesantren.
3.3.2 Unit Analisis
Unit analisa menurut de Vaus adalah sesuatu yang tentangnya peneliti
menghimpun informasi dan daripadanya peneliti menarik kesimpulan ( Ihalauw,
2003: 178). Dalam penelitian ini yang menjadi unit analisis adalah dampak
penggunaan internet terhadap perilaku belajar.

3.4 Metode Pengumpulan Data
3.4.1 Sumber Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka
peneliti menggunakan teknik pengumpulan data berupa wawancara terstruktur
dan juga dokumentasi. Selama mencari data di lapangan, peneliti menggunakan
wawancara terstruktur, maksudnya adalah peneliti telah menetapkan sendiri
masalah dan pertanyaan- pertanyaan yang akan diajukan pada informan. Peneliti
melakukan wawancara disertai pedoman pertanyaan yang akan ditanyakan pada
informan ( Moleong, 2011 : 138).
Selain itu peneliti juga menggunakan dokumentasi dengan mempelajari
bahan-bahan tertulis berupa buku-buku referensi, arsip, jurnal, dan buku- buku
yang berhubungan dengan penelitian.
3.4.2 Informan
Informan atau sumber informasi adalah orang, institusi, data yang
tersedia yang dapat memberikan informasi atau data yang bisa diperoleh melalui
wawancara. Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah14 orang siswa
kelas X-XII MAN Suruh, baik yang asli Suruh maupun yang tinggal di Pondok
Pesantren.

3.4.3 Jenis Data

3.4.3.1 Data Primer
21

Data primer merupakan sumber data pertama di mana sebuah data
akan dihasilkan ( Bungin, 2001 : 29). Sumber data primer dalam penelitian
ini akan diperoleh langsung dari subjek penelitian melalui wawancara
dengan 14 orang siswa kelas XI-XII MAN Suruh, baik yang asli Suruh
maupun yang tinggal di Pondok Pesantren .
3.4.3.2 Data Sekunder
Data sekunder merupakan data kedua setelah data primer. Dalam
data sekunder ini peneliti mendapatkan data melalui buku- buku referensi,
internet yang menunjang proses penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data menurut Miles dan Hubberman dalam Sugiyono
(2012:246) dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai tuntas, sehingga data sudah jenuh. Teknik analisis data menurut Miles dan
Hubberman meliputi reduksi data ( data reduction), penyajian data ( data
display), dan penarikan kesimpulan dan verifikasi ( conclusion drawing &
verification).

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Secara
sederhana dapat dikatakan bahwa reduksi data berarti memilah- milah data yang
diperlukan atau data-data yang dianggap penting dalam penelitian. namun bukan
berarti asal membuang data yang tidak diperlukan peneliti, melainkan merupakan
upaya yang dilakukan peneliti selama analisis data dilakukan dan merupakan
langkah yang tak terpisahkan dari analisis data. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan

memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, serta mencarinya bila
diperlukan ( Sugiyono, 2012: 247).
Tahap selanjutnya adalah penyajian data ( data display). Dalam penelitian
kualitatif, penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori, flowchart dan sebagainya. Miles dan Hubberman
22

menyatakan bahwa pada penelitian kualitatif yang paling sering digunakan adalah
teks yang berifat naratif. Dalam menggunakan tahap ini data yang tersaji tersebut

saling dikait-kaitkan dan disesuaikan dengan kerangka teori yang digunakan (
Sugiyono, 2012: 249-250).
Tahap terakhir adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Ada kalanya
kesimpulan awal yang dikemukakan sifatnya masih sementara pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Dalam kaitan ini peneliti harus mengkonfirmasi,
mempertajam atau mungkin merevisi kesimpulan-kesimpulan yang telah dibuat
untuk sampai pada kesimpulan final (Pawito, 2008: 106). Namun jika kesimpulan
yang dikemukakan di awal didukung dengan bukti-bukti yang valid dan konsisten
saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan kredibel (Sugiyono, 2012: 252-253).

23