T1 462009042 BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
tipe kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk mendapatkan
pemahaman tentang kenyataan melalui proses berpikir induktif.
Melalui penelitian kualitatif peneliti dapat mengenali subjek,
merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari
(Basrowi & Suwandi, 2008). Bogdan & Tailor (1992) menyatakan
bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orangorang yang diamati (dalam Basrowi & Suwandi, 2008). Metode
penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus dipilih
peneliti untuk mempelajari secara mendalam tentang dukungan
sosial keluarga bagi remaja SMA yang hamil di luar nikah.
Penelitian studi kasus adalah proses pengumpulan data dan
informasi secara mendalam, mendetail dan sistematis tentang
suatu situasi atau objek. Kasus yang akan diteliti dapat berupa
satu orang, keluarga atau satu peristiwa sehingga peneliti dapat

28


menghayati, memahami dan mengerti bagaimana objek itu
beroperasi (Yusuf, 2014).

3.2 Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:
objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari (Sugiyono, 2006).
Populasi dari penelitian ini adalah keluarga dengan remaja SMA
yang hamil di luar nikah di Desa Gamnyial, Kecamatan Sahu
Timur, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara.
Sampel adalah adalah sebagian dari populasi. Teknik yang
digunakan untuk pengambilan sampel adalah teknik purposive
sampling, yaitu teknik penentuan sampel dipilih dengan
pertimbangan dan tujuan tertentu (Sugiyono, 2006). Ciri-ciri
dalam menentukan sampel yaitu sampel adalah keluarga inti
(ayah, ibu, kakak dan adik) dari remaja SMA yang hamil di luar
nikah, mampu berkomunikasi dengan baik, bersedia menjadi
riset partisipan dan kooperatif.


3.3 Teknik Pengumpulan Data
29

Peneliti mengumpulkan data dengan menggunakan teknik
wawancara

mendalam

(in-depth

interview).

Wawancara

mendalam adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dan informan, dengan atau tanpa menggunakan
pedoman wawancara, di mana pewawancara dan informan
terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan
demikian,


kekhasan

wawancara

mendalam

adalah

keterlibatannya dalam kehidupan informan (Bungin, 2011).

3.4 Analisa Data
Analisa data adalah proses mencari dan menyusun secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan dan dokumentasi dengan cara melakukan sintesa dan
memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan
membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri
maupun orang lain (Sugiyono, 2006). Analisis data kualitatif
dilakukan bersamaan dengan proses pengumpulan data. Teknik
analisis yang dilakukan dengan menggunakan teknik analisis

data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman (1992) yaitu:
1. Data reduction (Reduksi data)

30

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema
dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi
akan

memberikan

gambaran

yang

lebih

jelas


dan

mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data
selanjutnya dan mencari bila diperlukan.
2. Data display (Penyajian data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah
mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian
data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan,
hubungan antar kategori dan sejenisnya. Yang paling sering
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif
adalah

dengan

teks

yang

bersifat


naratif.

Dengan

mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk
memahami apa yang terjadi dan merencanakan kerja
selanjutnya berdasarkan apa yang telah difahami tersebut.
3. Conclusion drawing (Verifikasi)
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat
menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal,
tetapi mungkin juga tidak karena seperti telah dikemukakan
bahwa masalah dan rumusan masalah dalam penelitian
kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang

31

setelah penelitian berada di lapangan (dalam Sugiyono,
2012).

3.5 Keabsahan Data

Keabsahan data diuji menggunakan teknik triangulasi, yaitu
pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara
dan berbagai waktu. Uji keabsahan data dilakukan dengan
triangulasi sumber dan triangulasi teknik.
1. Triangulasi sumber
Triangulasi sumber dilakukan dengan cara mengecek data
yang telah diperoleh melalui beberapa sumber.
2. Triangulasi teknik
Triangulasi teknik dilakukan dengan cara mengecek data
kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda.
Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek
dengan observasi (Sugiyono, 2012).

32

3.6 Etika Penelitian
Prinsip-prinsip etika dalam penelitian menurut Basrowi &
Suwandi (2008), yaitu:
1. Sewaktu tiba dan berhadapan dengan orang-orang di
lapangan, beritahukan secara jujur dan terbuka maksud dan

tujuan kedatangan peneliti.
2. Memandang dan menghargai orang-orang yang akan diteliti
bukan sebagai ‘’subjek’’, melainkan sebagai orang yang
sama derajatnya dengan peneliti.
3. Menghormati dan mematuhi semua peraturan, norma, nilai
masyarakat,

kepercayaan,

adat-istiadat,

kebiasaan,

kebudayaan yang hidup di dalam masyarakat tempat
penelitian dilakukan.
4. Mampu memegang kerahasiaan segala sesuatu yang
berkenaan dengan informasi yang diberikan oleh subjek.
5. Menulis segala kejadian, peristiwa, cerita dan lain-lain
secara jujur, benar dan jangan ditambah, nyatakanlah sesuai
dengan keadaan aslinya.


33