T1 352008001 BAB III
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian tentang Peran Lidah Tani
sebagai actor Intermediary ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut
Sugiyono (2005), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, dimana peneliti
adalah sebagai instrument kunci. Metode penelitian kualitatif digunakan
untuk memperoleh data yang mendalam, dan memperoleh suatu data yang
mengandung makna. Makna sendiri merupakan data yang sebenarnya, data
yang pasti, merupakan suatu nilai di balik data yang tampak.
3.1 Penelitian Dengan Metode Studi Kasus
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Penelitian kualitatif memahami fenomena sosial melalui gambaran
holistik dan memperbanyak pemahaman yang mendalam. Pendekatan
Kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang
ucapan, tulisan dan tingkah laku yang dapat diamati dari suatu individu,
kelompok, masyarakat, organisasi tertentu dalam suatu konteks setting
tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan
menyeluruh. Pendekatan kualitatif tidak seperti pendekatan kuantitatif, tidak
mendasarkan bukti bukti empirik pada logika matematik, prinsip prinsip
bilangan ataupun teknik analisis statistik, tetapi lebih mendasarkan diri pada
hal hal yang bersifat diskrusif, seperti transkrip dokument, catatan lapangan,
hasil wawancara, dokumen tertulis dan data nondiskrusif (Pawito, 2007:37).
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif bertujuan menghimpun informasi awal yang akan
membantu
upaya
menetapkan
masalah
dan
merumuskan
hipotesis.
28
Sedangkan penelitian eksploratif bertujuan untuk menjajagi dan menjelajahi
suatu permasalahan secara lebih mendalam (Pawito, 2007 : 21).
Jenis penelitian deskriptif biasanya digunakan apabila tujuan
penelitiannya akan menggambarkan (to discribe) suatu fenomena. Jenis
penelitian ini biasanya untuk menjawab permasalahan penelitian yang
menggunakan pertanyaan, bagaimana (how), siapa (who), apa (what), kapan
(when), dimana (where), dan berapa (how many/how much).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus.
Menurut Arikunto studi kasus adalah penelitian yang dilakukan secara
intensif terperinci dan mendalam terhadap suatu organisasi lembaga atau
gejala-gejala tertentu. Kasus yang dipilih dalam penelitian ini adalah
mengenai bagaimana peran dari OTL Lidah Tani dalam melakukan advokaasi
terhadap petani di Randublating.
Metode studi kasus merupakan bagian dari penelitian deskriptif,
yaitu suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik itu fenomena alamiah
ataupun fenomena yang direkayasa manusia. Dalam penelitian deskriptif
peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan
tertentu terhadap variabel atau merangcang sesuatu, tetapi menggambarkan
dengan jelas semua kegiatan, keadaan, kejadian, dan aspek-aspek
sebagaimana adanya. Berkaitan dengan itu peneliti memilih menggunakan
metode studi kasus agar penulis mendapatkan gambaran yang apa adanya
(alamiah) mengenai peran dari OTL Lidah Tani dalam melakukan advokaasi
terhadap petani di Randublating, kemudian peneliti mengambil satu kasus
yaitu kasus dua petani yang ditangkap dan dianiaya pihak Perhutani. Kedua
petani tersebut ialah: Parji (32) warga Dukuh Bapangan RT 07/RW 03 Desa
Mendenrejo Kecamatan Kradenan dan Yani (21) warga Dukuh Jurangjero
Desa Bodeh, Kecamatan Randublatung.
29
3.2 Unit Analisa dan Unit Amatan
Abell menyatakan bahwa unit analisis adalah hakekat dari populasi
yang tentangnya hasil penelitian berlaku. Dengan demikian unit analisa
dalam penelitian ini adalah peran OTL Lidah tani sebagai actor
intermediary.
Menurut Ihalauw (2003), unit amatan adalah sesuatu yang dijadikan
sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau
menjelaskan tentang satuan analisis. Dengan demikian yang menjadi unit
amatan dalam penelitian ini adalah Organisasi Petani Lokal ‘Lidah Tani’.
3. 1.
Metode Pengumpulan Data
Untuk mencapai tujuan penelitian dalam penulisan ini dibutuhkan data yang
sesuai dengan pokok permasalahan.
a. Jenis Data
Data Primer Menurut Suyanto dan Sutinah (2007), data primer adalah data
yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti atau responden.
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari lembaga atau institusi
tertentu, seperti kantor kecamatan, kantor kelurahan, dan lain sebagainya.
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara praktis yang ditempuh peneliti
dalam mencari dan mengumpulkan data penelitian dalam bentuk pikiran, katakata, tindakan, peristiwa/kasus, tulisan-tulisan, gambar, simbol – simbol dan
lain-lain, sesuai dengan masalah atau fokus penelitian. Dalam penelitian ini,
peneliti menempuh jalur wawancara mendalam, penulusuran kepustakaan dan
atau dokumentasi. Wawancara mendalam dilakukan kepada informan kunci
atau responden (key informan/responden) sebagai sumber data primer, yaitu
Organisasi Tani Lokal ‘Lidah Tani.
30
b. Teknik Pengumpulan Data
Menurut
Yuswadi
(dalam
Bungin
2004),
wawancara
mendalam
merupakan suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara
langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan
gambaran lengkap tentang topik yang diteliti. Dalam hal ini, agar dapat
mengumpulkan data atau informasi.
c. Informan
Penentuan informan dalam penelitian ini adalah mengikuti kebutuhan data
atau informasi yang diperlukan. Ridjal dalam Bungin (2004) mengemukakan
bahwa penentuan informan menggunakan pertimbangan snowball sampling
(berkembang mengikuti informasi atau data yang diperlukan), sehingga
memungkinkan melibatkan pihak di luar lokasi penelitian yang dipandang
mengerti dan memahami kehidupan masyarakat lokasi penelitian. Serta dalam
ditelusuri juga kepustakaan dan dokumentasi yang mampu mengarahkan
peneliti pada fokus penelitian.
3. 2. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data
Analisis data dalam penelitian berlangsung bersamaan dengan proses
pengumpulan data. Ada tiga tahapan yang digunakan yaitu melalui tiga
tahap model alir. Menurut Ridjal dalam Bungin (2004), tiga tahap model alir
yaitu reduksi data yaitu peneliti melakukan pemilihan, dan pemusatan
perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data kasar yang
diperoleh.. Penyajian data peneliti mengembangkan sebuah diskripsi
informasi tersusun untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan.,
Dan verifikasi atau penelikan kesimpulan peneliti berusaha menarik
kesimpulan dan melakukan verifikasi dengan mencari makna dari gejala
yang diperolehnya di lapangan . Dalam penelitian ketiga tahapan tersebut
akan berlangsung secara simultan (Salim 2006).
31
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif. Menurut Babbie (2004) penelitian deskriptif bertujuan untuk
menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau
kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu
gejala atau frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dengan
gejala lain dalam masyarakat (Wahyuni, 2007).
Penelitian deskriptif juga bertujuan membuat deskripsi secara
sistematis tentang fakta-fakta dan fenomena-fenomena dari objek yang
diteliti (Kriyantono, 2007:69).
Dengan menggunakan jenis penelitian deskripsi ini, penulis akan
menggambarkan “Peran Aktor Intermediary dalam Gerakan Sosial Bru”.
3.3 Satuan Amatan dan Satuan Analisis
3.3.1 Satuan amatan ialah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh
data dalam rangka menggambarkan dan menjelaskan tentang unit analisis
(Ihalauw, 2004:178). Sehingga unit amatan dalam penelitian ini adalah
Organisasi Tani Lokal (OTL) Lidah Tani.
32
METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian tentang Peran Lidah Tani
sebagai actor Intermediary ini adalah metode penelitian kualitatif. Menurut
Sugiyono (2005), metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek alamiah, dimana peneliti
adalah sebagai instrument kunci. Metode penelitian kualitatif digunakan
untuk memperoleh data yang mendalam, dan memperoleh suatu data yang
mengandung makna. Makna sendiri merupakan data yang sebenarnya, data
yang pasti, merupakan suatu nilai di balik data yang tampak.
3.1 Penelitian Dengan Metode Studi Kasus
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Penelitian kualitatif memahami fenomena sosial melalui gambaran
holistik dan memperbanyak pemahaman yang mendalam. Pendekatan
Kualitatif diharapkan mampu menghasilkan suatu uraian mendalam tentang
ucapan, tulisan dan tingkah laku yang dapat diamati dari suatu individu,
kelompok, masyarakat, organisasi tertentu dalam suatu konteks setting
tertentu yang dikaji dari sudut pandang yang utuh, komprehensif dan
menyeluruh. Pendekatan kualitatif tidak seperti pendekatan kuantitatif, tidak
mendasarkan bukti bukti empirik pada logika matematik, prinsip prinsip
bilangan ataupun teknik analisis statistik, tetapi lebih mendasarkan diri pada
hal hal yang bersifat diskrusif, seperti transkrip dokument, catatan lapangan,
hasil wawancara, dokumen tertulis dan data nondiskrusif (Pawito, 2007:37).
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif bertujuan menghimpun informasi awal yang akan
membantu
upaya
menetapkan
masalah
dan
merumuskan
hipotesis.
28
Sedangkan penelitian eksploratif bertujuan untuk menjajagi dan menjelajahi
suatu permasalahan secara lebih mendalam (Pawito, 2007 : 21).
Jenis penelitian deskriptif biasanya digunakan apabila tujuan
penelitiannya akan menggambarkan (to discribe) suatu fenomena. Jenis
penelitian ini biasanya untuk menjawab permasalahan penelitian yang
menggunakan pertanyaan, bagaimana (how), siapa (who), apa (what), kapan
(when), dimana (where), dan berapa (how many/how much).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus.
Menurut Arikunto studi kasus adalah penelitian yang dilakukan secara
intensif terperinci dan mendalam terhadap suatu organisasi lembaga atau
gejala-gejala tertentu. Kasus yang dipilih dalam penelitian ini adalah
mengenai bagaimana peran dari OTL Lidah Tani dalam melakukan advokaasi
terhadap petani di Randublating.
Metode studi kasus merupakan bagian dari penelitian deskriptif,
yaitu suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik itu fenomena alamiah
ataupun fenomena yang direkayasa manusia. Dalam penelitian deskriptif
peneliti tidak melakukan manipulasi atau memberikan perlakuan-perlakuan
tertentu terhadap variabel atau merangcang sesuatu, tetapi menggambarkan
dengan jelas semua kegiatan, keadaan, kejadian, dan aspek-aspek
sebagaimana adanya. Berkaitan dengan itu peneliti memilih menggunakan
metode studi kasus agar penulis mendapatkan gambaran yang apa adanya
(alamiah) mengenai peran dari OTL Lidah Tani dalam melakukan advokaasi
terhadap petani di Randublating, kemudian peneliti mengambil satu kasus
yaitu kasus dua petani yang ditangkap dan dianiaya pihak Perhutani. Kedua
petani tersebut ialah: Parji (32) warga Dukuh Bapangan RT 07/RW 03 Desa
Mendenrejo Kecamatan Kradenan dan Yani (21) warga Dukuh Jurangjero
Desa Bodeh, Kecamatan Randublatung.
29
3.2 Unit Analisa dan Unit Amatan
Abell menyatakan bahwa unit analisis adalah hakekat dari populasi
yang tentangnya hasil penelitian berlaku. Dengan demikian unit analisa
dalam penelitian ini adalah peran OTL Lidah tani sebagai actor
intermediary.
Menurut Ihalauw (2003), unit amatan adalah sesuatu yang dijadikan
sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau
menjelaskan tentang satuan analisis. Dengan demikian yang menjadi unit
amatan dalam penelitian ini adalah Organisasi Petani Lokal ‘Lidah Tani’.
3. 1.
Metode Pengumpulan Data
Untuk mencapai tujuan penelitian dalam penulisan ini dibutuhkan data yang
sesuai dengan pokok permasalahan.
a. Jenis Data
Data Primer Menurut Suyanto dan Sutinah (2007), data primer adalah data
yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti atau responden.
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari lembaga atau institusi
tertentu, seperti kantor kecamatan, kantor kelurahan, dan lain sebagainya.
Teknik pengumpulan data adalah cara-cara praktis yang ditempuh peneliti
dalam mencari dan mengumpulkan data penelitian dalam bentuk pikiran, katakata, tindakan, peristiwa/kasus, tulisan-tulisan, gambar, simbol – simbol dan
lain-lain, sesuai dengan masalah atau fokus penelitian. Dalam penelitian ini,
peneliti menempuh jalur wawancara mendalam, penulusuran kepustakaan dan
atau dokumentasi. Wawancara mendalam dilakukan kepada informan kunci
atau responden (key informan/responden) sebagai sumber data primer, yaitu
Organisasi Tani Lokal ‘Lidah Tani.
30
b. Teknik Pengumpulan Data
Menurut
Yuswadi
(dalam
Bungin
2004),
wawancara
mendalam
merupakan suatu cara mengumpulkan data atau informasi dengan cara
langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud mendapatkan
gambaran lengkap tentang topik yang diteliti. Dalam hal ini, agar dapat
mengumpulkan data atau informasi.
c. Informan
Penentuan informan dalam penelitian ini adalah mengikuti kebutuhan data
atau informasi yang diperlukan. Ridjal dalam Bungin (2004) mengemukakan
bahwa penentuan informan menggunakan pertimbangan snowball sampling
(berkembang mengikuti informasi atau data yang diperlukan), sehingga
memungkinkan melibatkan pihak di luar lokasi penelitian yang dipandang
mengerti dan memahami kehidupan masyarakat lokasi penelitian. Serta dalam
ditelusuri juga kepustakaan dan dokumentasi yang mampu mengarahkan
peneliti pada fokus penelitian.
3. 2. Teknik Pengolahan Dan Analisis Data
Analisis data dalam penelitian berlangsung bersamaan dengan proses
pengumpulan data. Ada tiga tahapan yang digunakan yaitu melalui tiga
tahap model alir. Menurut Ridjal dalam Bungin (2004), tiga tahap model alir
yaitu reduksi data yaitu peneliti melakukan pemilihan, dan pemusatan
perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi, dan transformasi data kasar yang
diperoleh.. Penyajian data peneliti mengembangkan sebuah diskripsi
informasi tersusun untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan.,
Dan verifikasi atau penelikan kesimpulan peneliti berusaha menarik
kesimpulan dan melakukan verifikasi dengan mencari makna dari gejala
yang diperolehnya di lapangan . Dalam penelitian ketiga tahapan tersebut
akan berlangsung secara simultan (Salim 2006).
31
3.2 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
deskriptif. Menurut Babbie (2004) penelitian deskriptif bertujuan untuk
menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala, atau
kelompok tertentu, atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu
gejala atau frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dengan
gejala lain dalam masyarakat (Wahyuni, 2007).
Penelitian deskriptif juga bertujuan membuat deskripsi secara
sistematis tentang fakta-fakta dan fenomena-fenomena dari objek yang
diteliti (Kriyantono, 2007:69).
Dengan menggunakan jenis penelitian deskripsi ini, penulis akan
menggambarkan “Peran Aktor Intermediary dalam Gerakan Sosial Bru”.
3.3 Satuan Amatan dan Satuan Analisis
3.3.1 Satuan amatan ialah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh
data dalam rangka menggambarkan dan menjelaskan tentang unit analisis
(Ihalauw, 2004:178). Sehingga unit amatan dalam penelitian ini adalah
Organisasi Tani Lokal (OTL) Lidah Tani.
32