ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN ASSET DAN PROFITABILITAS TERHADAP LEVERAGE PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN
ASSET DAN PROFITABILITAS TERHADAP LEVERAGE
PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK
INDONESIA

SKRIPSI
Diajukan Untuk memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
J urusan Manajemen

Oleh :

MAHENDRA HARMA PUTRA
0712010075 / FE / EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
J AWA TIMUR
2014


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN
ASSET DAN PROFITABILITAS TERHADAP LEVERAGE
PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK
INDONESIA

SKRIP SI

Oleh :

MAHENDRA HARMA PUTRA
0712010075 / FE / EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL ”VETERAN”
J AWA TIMUR
2014


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN
ASSET DAN PROFITABILITAS TERHADAP LEVERAGE
PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK
INDONESIA
Yang Diajukan :
MAHENDRA HARMA PUTRA
0712010075 / FE / EM
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada tanggal 16 J anuari 2014

Tim Penguji :
Pembimbing


Ketua

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM
Sekretaris

Sugeng Purwanto, SE, MM
Anggota

Dr s. Ec. Bowo Santoso, MM
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM
NIP. 196309241989031001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES
DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)
Yang Diajukan :
VONDRA EKA PRANATA
0712315067 / FE / EM
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
Pada tanggal 16 Januari 2014
Tim Penguji :
Pembimbing

Ketua

Dr. Muhadjir Anwar, MM

Dra. Ec. Suhartuti, MM

Sekretaris

Dr. Muhadjir Anwar, MM
Anggota

Dra. Ec. Malicha
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, SE, MM
NIP. 196309241989031001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN
ASSET DAN PROFITABILITAS TERHADAP LEVERAGE

PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK
INDONESIA

Yang Diajukan :
MAHENDRA HARMA PUTRA
0712010075 / FE / EM

Telah Diseminarkan Dan Disetujui Untuk Menyusun Skripsi Oleh :

Pembimbing

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM

Tanggal………………

Mengetahui
Ketua Program Studi Manajemen

Dr. Muhadjir Anwar, MM

NIP. 19650907 1991031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN
ASSET DAN PROFITABILITAS TERHADAP LEVERAGE
PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK
INDONESIA

Yang Diajukan :
MAHENDRA HARMA PUTRA
0712010075 / FE / EM

Telah Disetujui Untuk Mengikuti Ujian Lesan Oleh :

Pembimbing


Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM

Tanggal………………

Mengetahui
Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”
Jawa Timur

Drs. Ec. R.A. Suwaidi, MS
NIP. 190003301986031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan

berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Asset Dan
Profitabilitas Terhadap Leverage Pada Perusahaan Food And Beverages
Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia” dengan baik.
Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi satu syarat
penyelesaian Program Studi Pendidikan Strata Satu, Fakultas Ekonomi, Jurusan
Manajemen, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Surabaya.
Dalam penyusunan skripsi, penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan
selesai dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
menghaturkan rasa terima kasih yang mendalam kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor UPN “Veteran” Jawa
Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
UPN “Veteran” Jawa Timur, dan selaku Dosen Pembimbing yang telah
mengorbankan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing penulisan
ini.
3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM, selaku Ketua Program Studi Manajemen
UPN “Veteran” Jawa Timur.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Manajemen yang telah memberikan ilmu yang
sangat bernilai. Sehingga ucapan terima kasihpun dirasa belum cukup untuk
menghargai jasa Bapak dan Ibu. Namun teriring do’a semoga apa yang sudah
diberikan kepada kami akan terbalaskan dengan berkah dari sang Illahi.
5. Yang terhormat Bapak dan Ibu, sembah sujud serta ucapan terima kasih atas
semua do’a, restu, dukungan, nasehat yang diberikan kepada penulis.
Semoga Allah SWT melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada semua
pihak yang telah membantu penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk
itu saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Akhir kata
penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Surabaya,

Januari 2014


Penulis

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................

i

DAFTAR ISI ..........................................................................................

iii

DAFTAR TABEL ..................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR ..............................................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................

viii

ABSTRAKSI ..........................................................................................

ix

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..............................................................

1

1.2. Perumusan Masalah ......................................................

8

1.3. Tujuan Penelitian ..........................................................

8

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................

8

TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu ......................................................

10

2.2. Landasan Teori ..............................................................

12

2.2.1. Pengertian Manajemen Keuangan ........................

12

2.2.1.1. Tujuan Manajemen Keuangan ................

14

2.2.1.2. Fungsi Manajemen Keuangan ................

15

2.2.2. Leverage ..............................................................

16

2.2.3. Ukuran Perusahaan (Firm Size)............................

20

2.2.4. Profitability .........................................................

21

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III

2.2.5. Pertumbuhan Asset ..............................................

23

2.2.6. Pengaruh Profitabilitas terhadap Leverage ...........

24

2.2.7. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Leverage .

25

2.2.8. Pengaruh Pertumbuhan Asset terhadap Leverage

26

2.3. Kerangka Konseptual .....................................................

27

2.4. Hipotesis Penelitian .......................................................

28

METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..............

29

3.2. Populasi dan Penentuan Sampel ....................................

30

3.3. Teknik Pengumpulan Data .............................................

32

3.3.1. Jenis Data .........................................................

32

3.3.2. Sumber Data ....................................................

32

3.3.3. Teknik Pengumpulan data ................................

32

3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ..................................

33

3.4.1. Uji Normalitas ...................................................

33

3.4.2. Teknik Analisis .................................................

33

3.4.3. Uji Asumsi Klasik .............................................

34

3.4.3.1. Autokorelasi .......................................

35

3.4.3.2. Multikolinieritas .................................

35

3.4.3.3. Heteroskedastisitas .............................

36

3.4.4. Uji Hipotesis ....................................................

36

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Perusahaan ....................................................

BAB V

40

4.1.1.

Gambaran Umum Bursa Efek Indonesia ...........

40

4.1.2.

Visi dan Misi PT. Bursa Efek Indonesia ............

42

4.2. Deskripsi Hasil Pengujian Hipotesis ..............................

43

4.2.1. Uji Normalitas ..................................................

43

4.2.2.

Uji Asumsi Klasik.............................................

44

4.2.2.1. Uji Autokorelasi .................................

44

4.2.2.2. Uji Multikolinearitas ...........................

45

4.2.2.3. Uji Heterokedastisitas .........................

46

4.3. Hasil Pengujian Regresi Linier Berganda .......................

47

4.3.1. Hasil Pengujian Uji F dan uji t .................

49

4.4. Pembahasan.. ................................................................

50

4.4.1. Pengaruh Profitabilitas terhadap Leverage

50

4.4.2. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap
Leverage ................................................

51

4.4.3. Pengaruh Pertumbuhan Asset terhadap
Leverage ................................................

52

KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ...................................................................

53

5.2. Saran .............................................................................

53

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN
ASSET DAN PROFITABILITAS TERHADAP LEVERAGE
PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK
INDONESIA

Oleh :
Mahendra Harma Putra

Abstraksi

Perusahaan food and beverages merupakan kelompok perusahaan yang
cukup besar dan berkembang pesat di Indonesia. Perusahaan ini membutuhkan
modal yang sangat besar dan kuat untuk mendukung finansial perusahaan, agar
dapat bersaing dalam memberikan fasilitas yang terbaik. Tetapi beberapa tahun
terakhir perusahaan food and beverages mengalami kenaikan hutang.
Kecenderungan naik hutang perusahaan food beverage tersebut menandakan juga
masalah leverage perusahaan food and beverage juga tinggi. Kenaikan leverage
dalam penelitian ini diindikasikan oleh profitabilitas, ukuran perusahaan dan
pertumbuhan asset. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran
perusahaan, pertumbuhan asset dan profitabilitas terhadap leverage pada
perusahaan food and beverages yang go public di Bursa Efek Indonesia.
Pengambilan sampel dengan menggunakan metode purposive sampling
yaitu teknik penarikan sampel non probabilitas yang menyeleksi responden –
responden berdasarkan criteria atau sifat khusus yang dimiliki oleh sampel
sebagai bagian dari populasi. Kriteria tersebut antara lain:, Perusahaan Food and
Beverages di PT. Bursa Efek Indonesia pada periode tahun 2007 – 2010 yang
mengalami kenaikan leverage, dan jumlah perusahaan food and beverages yang
diambil sebagai sampel sebanyak 15 perusahaan. Teknik analisis yang digunakan
adalah regresi linier berganda dengan uji statistik uji F dan uji t.
Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa ukuran perusahaan tidak mampu
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kenaikan leverage pada
Perusahaan Food and Beverages yang go public di BEI, Pertumbuhan asset
mampu memberikan kontribusi yang signifikan dan positif terhadap kenaikan
leverage pada Perusahaan Food and Beverages yang go public di BEI, dan
Profitabilitas mampu memberikan kontribusi yang signifikan dan positif terhadap
kenaikan leverage pada Perusahaan Food and Beverages yang go public di BEI.

Keyword :

Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Asset, Profitabilitas dan Leverage

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Balakang
Di dalam usaha untuk mengelola dan menjalankan kegiatan
perusahaan, manajer memerlukan dana untuk kegiatan ekspansi bisnisnya.
Salah satu alternatif bagi perusahaan dalam memenuhi dana tersebut
adalah dengan hutang. Hutang merupakan mekanisme yang bisa
digunakan untuk

mengurangi atau mengontrol konflik

keagenan

(internal control). Hal ini bisa mengurangi keinginan manajer untuk
menggunakan free cash flow guna membiayai kegiatan-kegiatan yang
tidak optimal dan juga penggunaan hutang meningkatkan risiko. Menurut
Jensen (1986 dalam harjito dan Nurfauziah, 2006) mengusulkan
bahwa kebijakan hutang digunakan sebagai alat untuk mendisiplinkan
manajer karena manajer harus bekerja lebih keras untuk membayar
kembali hutang dan bunganya. Selain hutang,

agency

cost

dapat

dikurangi dengan meningkatkan kepemilikan saham oleh manajemen
(external control), meningkatkan dividen pay out ratio atau rasio
dividen tehadap laba bersih
Hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang akan timbul
dimasa yang akan datang yang disebabkan oleh kewajiban-kewajiban
disaat sekarang dari suatu badan usaha yang akan dipenuhi dengan
mentransfer aktiva atau memberikan jasa kepada badan usaha lain dimasa

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

datang sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang sudah lalu (Baridwan,
2004). Perusahaan yang sedang berkembang memerlukan modal yang
dapat diperoleh dan hutang maupun ekuitas. Besar kecilnya rasio hutang
dapat dilihat pada rasio Debt Equity Ratio (DER). Hutang mempunyai dua
keuntungan yaitu (a) bunga yang dibayarkan dapat dipotong dengan tujuan
pajak, sehingga menurunkan biaya efektif dan hutang, (b) pemegang
hutang (debtholder) mendapatkan pengembalian tetap (Masdupi, 2005)
Untuk membatasi tindakan manajer perusahaan yang oportunis,
pemegang saham memerlukan upaya pengawasan. Salah satu mekanisme
yang dapat meminimumkan biaya keagenan adalah melalui kebijakan
utang atau leverage. Penggunaan dana dengan utang dapat dimaksudkan
untuk menempatkan perusahaan pada kondisi diawasi oleh pihak lain
selain pemegang saham, yaitu bondholder atau kreditor. Untuk
meningkatkan nilai perusahaan maka selain membuat kebijakan dividen
perusahaan dituntut untuk tumbuh. Pertumbuhan dapat diwujudkan dengan
menggunakan kesempatan investasi dengan baik. Sesuai dengan
pernyataan Adam dan Goyal (2006) bahwa set kesempatan investasi
mempunyai peranan yang penting dalam kebijakan keuangan perusahaan.
Hubungan kebijakan investasi dan kebijakan dividen dapat diidentifikasi
melalui arus kas perusahaan. Semakin besar jumlah investasi dalam satu
periode tertentu, semakin kecil dividen yang dibagikan, karena perusahaan
bertumbuh diidentifikasi sebagai perusahaan yang memiliki free cash flow
rendah. (Zahro, 2008 : 2)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai
dengan utang. Utang yang digunakan untuk membiayai aktiva berasal dari
kreditor, bukan dari pemegang saham ataupun investor (Sudarmadji dan
Sularto, 2007). Dalam bahasa lebih mendasar, leverage adalah sejauh
mana kita menggunakan utang sebagai sumber dana dibandingkan dengan
menggunakan dana milik sendiri atau modal sendiri. Hal ini dapat diukur
dengan membandingkan antara jumlah utang dan jumlah modal sendiri.
Leverage dapat digunakan untuk meningkatkan tingkat keuntungan yang
diharapkan. Tingkat leverage merupakan kemampuan perusahaan untuk
menunjukkan perubahan yang menonjol akibat dari perubahan lain yang
kecil. Perusahaan menggunakan operating dan financial leverage dengan
tujuan agar keuntungan yang diperoleh lebih besar dari pada biaya aktiva
dan sumber dananya, dengan demikian akan meningkatkan keuntungan
pemegang saham. Sebaliknya leverage juga meningkatkan variabilitas
keuntungan, karena jika perusahaan ternyata mendapatkan keuntungan
yang lebih rendah dari biaya tetapnya maka penggunaan leverage akan
menurunkan keuntungan pemegang saham.
Ukuran

perusahaan

merupakan

salah

satu

hal

yang

dipertimbangkan perusahaan dalam menentukan kebijakan hutangnya.
Perusahaan besar memiliki keuntungan lebih dikenal oleh publik
dibandingkan dengan perusahaan kecil.
Asset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas
operasional perusahaan. Semakin besar asset diharapkan semakin besar

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

hasil operasional yang dihasilkan oleh perusahaan. Peningkatan asset yang
diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin menambah kepercayaan
pihak luar terhadap perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan pihak
luar (kreditor) terhadap perusahaan, maka proporsi hutang semakin lebih
besar daripada modal sendiri. Hal ini didasarkan pada keyakinan kreditor
atas dana yang ditanamkan ke dalam perusahaan dijamin oleh besarnya
asset yang dimiliki perusahaan (Robert Ang,1997).
Namun untuk penggunaan hutang lebih banyak digunakan oleh
perusahaan besar dibandingkan dengan perusahaan kecil. Perusahaan
besar dapat mengakses pasar modal, karena kemudahan tersebut
maka

perusahaan

memiliki

fleksibilitas

dan

kemampuan

untuk

mendapatkan dana menurut Wahidahwati (2000 dalam Nisa, 2003).
Profitabilitas juga menentukan keputusan tentang kebijakan
hutang yang akan diambil dalam perusahaan. Profitabilitas adalah
kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode
tertentu. Perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi umumnya
menggunakan hutang dalam jumlah yang relatif sedikit karena dengan
tingkat

pengembalian

investasi

yang

tinggi

perusahaan dapat

melakukan permodalan dengan laba ditahan saja.
Perusahaan

Food

And

Beverages

merupakan kelompok

perusahaan yang cukup besar dan berkembang pesat di Indonesia.
Perusahaan Food And Beverages memiliki iklim persaingan yang sangat
ketat, karena Food And Beverages merupakan salah satu kebutuhan yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

penting untuk mobilisasi dalam menjalankan kegiatan perekonomian Di
samping itu, perusahaan ini juga membutuhkan modal yang sangat besar
dan kuat untuk mendukung finansial perusahaan, agar dapat bersaing
dalam memberikan fasilitas yang terbaik. Tetapi beberapa tahun terakhir
perusahaan Food And Beverages mengalami kenaikan hutang. Salah
satunya adalah AISA
AISA memiliki DER yang tergolong tinggi yaitu 2,6x apabila
dibandingkan dengan rata-rata sektoral food and beverages yaitu 1,14x.
DER AISA pun melebihi batas kewajaran DER yaitu 2x. DER AISA juga
mengalami peningkatan yaitu dari Q4 2010 sebesar 2,36x menjadi 2,6x
pada Q3 2011. Dari segi profit margin, AISA mengalami penurunan dari
10,67% pada Q4 2010 menjadi 7,1% pada Q3 2011. Untuk pelunasan
hutang jangka panjang, AISA memerlukan waktu sekitar 16,28 tahun. Hal
ini tergolong tidak bagus karena melebihi batas rata-rata pelunasan hutang
yaitu 5-10 tahun.

Sumber : www.bei.com

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Berdasarkan data grafik diatas, kecenderungan naik hutang
perusahaan food beverage tersebut menandakan juga masalah leverage
perusahaan food and beverage juga tinggi. Kenaikan leverage dalam
penelitian ini diindikasikan oleh profitabilitas, ukuran perusahaan dan
pertumbuhan asset. Profitabilitas mengasumsikan bahwa perusahaan yang
memiliki laba atau profit yang besar akan memiliki kesempatan yang baik
untuk bersaing dengan perusahan yang sama. Mayer dalam Karsana (2005)
menyatakan bahwa nilai perusahaan sebagai kombinasi antara asset yang
dimiliki dan peluang investasi. Profitabilitas yang tinggi memberikan
sinyal mengenai pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang,
Profitabilitas mengasumsikan bahwa perusahaan yang memiliki
laba atau profit yang besar akan memiliki kesempatan yang baik untuk
bersaing dengan perusahan yang sama. Mayer (1977) menyatakan bahwa
nilai perusahaan sebagai kombinasi antara asset yang dimiliki dan peluang
investasi. Profitabilitas yang tinggi memberikan signyal mengenai
pertumbuhan perusahaan dimasa yang akan datang. Sebagian dari
profitabilitas tersebut akan ditanamkan lagi dalam bentuk investasi untuk
meningkatkan perusahaan. Kemudian Miles dalam Belkouwi (2001)
menyimpulkan

bahwa

beta

opsi

pertumbuhan

tergantung

pada

profitabilitas investasi di masa yang akan datang. (Gumanti, 2008:142)
Semakin besarnya ukuran perusahaan maka kebutuhan akan
dana juga akan semakin besar yang salah satunya dapat berasal dari
pendanaan eksternal yaitu hutang. Perusahaan besar memiliki keuntungan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

aktivitas serta lebih dikenal oleh publik dibandingkan dengan perusahaan
kecil sehingga kebutuhan hutang perusahaan yang besar akan lebih tinggi
dari perusahaan kecil. Selain itu, semakin besar ukuran perusahaan maka
perusahaan semakin transparan dalam mengungkapkan kinerja perusahaan
kepada pihak luar, dengan demikian perusahaan semakin mudah
mendapatkan pinjaman karena semakin dipercaya oleh kreditur . Penelitian
yang dilakukan Homaifar dan Zietz et.al (1994), Lopez dan Francisco
(2008) menunjukkan hasil yang seragam dimana ukuran perusahaan
berpengaruh secara positif signifikan terhadap tingkat hutang perusahaan.
Perusahaan Food and Beverages digunakan dalam penelitian ini,
karena perusahaan ini merupakan kelompok perusahaan yang cukup besar
dan berkembang pesat di Indonesia. Perusahaan Food and Beverages
memiliki iklim persaingan yang sangat ketat, Melihat kondisi yang
demikian, banyak perusahaan yang ingin masuk ke sektor tersebut
sehingga persaingannya sangat tajam. Untuk itu perusahaan harus
memperkuat faktor internal agar dapat tetap berkembang dan bertahan
dalam persaingan.
Leverage dari perusahaan food and beverages yang go public di
Bursa Efek Indonesia (BEI) yang diambil dari laporan keuangan secara
periodik per 31 Desember tiap tahunnya selama periode 2007 - 2010 dapat
dilihat pada tabel berikut ini:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Tabel 4.1
Nilai Leverage Pada Perusahaan Food And Beverages
Periode 2007 – 2010
No

Nama Perusahaan

2007

Tahun
2008
2009

PT. Akasha Wira International Tbk
1.66
2.56
1.61
(ADES)
PT. Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk
2
3.65
1.6
2.14
(AISA)
3 PT. Cahaya Kalbar Tbk (CEKA)
1.8
1.45
0.89
4 PT. Davomas Abadi Tbk (DAVO)
4.45
5.28
PT. Indofood CBP Sukses Makmur
5
Tbk (ICBP)
PT. Fast Food Indonesia Tbk
6
0.62
0.63
0.63
(INDF)
PT. Multi Bintang Indonesia Tbk
2.14
1.73
8.44
7
(MLBI)
8 PT. Mayora Indah Tbk (MYOR)
0.73
1.32
1.03
PT. Prashida Aneka Niaga Tbk
9
2.14
1.63
1.44
(PSDN)
PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk
1.07
10
(ROTI)
11 PT. Sekar Bumi Tbk (SKBM)
-4.29 -4.29
12 PT. Sekar Laut Tbk (SKLT)
0.9
1
0.73
13 PT. Siantar Top Tbk STTP)
0.44
0.72
0.36
PT. Ultra Jaya Milk Industry &
0.64
0.53
0.45
14
Trading Company Tbk (ULTJ)
PT. Aqua Golden Mississippi Tbk
15
0.74
0.71
0.73
(AQUA)
16 PT. Delta Djakarta Tbk (DLTA)
0.29
0.34
0.27
PT. Pioneerindo Gourmet
64.47 15.28
4.07
17
International Tbk (PTSP)
18 PT. Sierad Produce Tbk (SIPD)
0.29
0.34
0.39
19 PT. SMART Tbk (SMART)
1.29
1.17
1.13
PT. Tunas Baru Lampung Tbk
20
1.62
2.15
1.8
(TBLA)
Sumber : Indonesian Capital Market Directory di BEI, tahun 2012
1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2010
2.25
2.34
1.75
1.96
0.45
1.34
2.45
1.18
1.6
0.25
0.85
0.69
0.45
0.54
0.20
3.25
0.51
1.01
1.70

9

Berdasarkan tabel 4.1, dapat diketahui bahwa terdapat 10
Perusahaan yang stergabung dalam Perusahaan Food and Beverages yang
Go Public yang tidak memberikan laporan keuangan secara lengkap ke
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Ukuran
Perusahaan,

Pertumbuhan

Asset

dan

Pr ofitabilitas

Terhadap

Leverage Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Go Public Di
Bursa Efek Indonesia”.

1.2.

Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
a. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap leverage pada
Perusahaan Food and Beverages yang Go Public di BEI ?
b. Apakah pertumbuhan asset berpengaruh terhadap leverage

pada

Perusahaan Food and Beverages yang Go Public di BEI ?
c. Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap leverage pada Perusahaan
Food and Beverages yang Go Public di BEI ?

1.3.

Tujuan Penelitian
Atas dasar perumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

a. Untuk menganalisa pengaruh ukuran perusahaan terhadap leverage
pada Perusahaan Food and Beverages yang Go Public di BEI
b. Untuk menganalisa pengaruh pertumbuhan asset terhadap leverage
pada Perusahaan Food and Beverages yang Go Public di BEI
c. Untuk menganalisa pengaruh profitabilitas terhadap leverage pada
Perusahaan Food and Beverages yang Go Public di BEI

1.4.

Manfaat Penelitian
Penelitian

ini

diharapkan

bermanfaat

bagi

pihak-pihak

yang

berkepentingan. Secara terperinci manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi perusahaan, diharapkan dapat membantu manajer keuangan dalam
pengambilan keputusan untuk menentukan berapa besarnya hutang atau
leverage
b. Bagi investor, dapat dijadikan pertimbangan untuk menentukan besarnya
hutang sehingga mendapatkan hasil yang diharapkan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Penelitian Terdahulu
a) Soleman, (2010) Judul : Karakteristik Perusahaan Terhadap Tingkat
Leverage
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis variable
pertumbuhan asset, ukuran perusahaan dan profitabilitas terhadap
tingkat leverage pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek
Indonesia.
Berdasarkan perhitungan menggunakan analisis regresi linier
berganda, diketahui bahwa pertumbuhan asset, ukuran perusahaan
dan profitabilitas baik secara individu maupun bersama-sama
berpengaruh terhadap tingkat leverage pada perusahaan manufaktur
di Bursa Efek Indonesia

b) Zahro, (2008) Judul : Analisis Pengaruh Set Kesempatan Investasi
Terhadap Dividen Dan Leverage Perusahaan
Peluang investasi memainkan peranan penting di perusahaan
keuangan. Perusahaan set kesempatan investasi (IOS) adalah tidak
teramati, sehingga, untuk mengetahui bahwa, kita harus memiliki
proxy. Ini diklasifikasikan menjadi empat jenis: 1. Harga
berdasarkan proxy, 2. Investasi berbasis proxy, 3. Perbedaan

11
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

langkah-langkah, 4. Komposit IOS proxy dari proxy individu.
Dividen yang berkaitan dengan keputusan tentang bagaimana
pendapatan banyak yang akan di-share ke pemegang saham. Dividen
besar masa lalu akan meningkatkan kebutuhan kas masa depan. Jadi,
itu akan memotivasi untuk melakukan pinjaman yang lebih besar dan
meningkatkan leverage keuangan yang lebih besar juga.
Adapun hubungan antara penelitian terdahulu dengan penelitian
yang dilakukan saat ini adalah meneliti mengenai pengaruh
pertumbuhan asset, ukuran perusahaan dan profitabilitas baik secara
individu maupun bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat
leverage. Perbedaan antara penelitian terdahulu dengan penelitian
yang dilakukan saat ini adalah penelitian terdahulu meneliti tentang
moderating variable, sedangkan pada penelitian yang dilakukan saat
ini tidak meneliti mengenai moderating variable melainkan dengan
uji regresi linier berganda, sehingga penelitian ini bukan merupakan
replikasi dari penelitian terdahulu karena terdapat perbedaan seperti
dikemukakan diatas.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2.2 Landasan Teori
2.2.1. Pengertian Manajemen Keuangan
Menurut Sutrisno (2001:3) Pada dewasa ini manajer keuangan
memegang peranan yang sangat penting. Seiring dengan perkembangannya,
tugas manajer keuangan tidak hanya mencatat, membuat laporan,
mengendalikan posisi kas, membayar tagihan-tagihan, dan mencari dana.
Akan tetapi, manajer keuangan juga harus mampu menginvestasikan dana,
mengatur kombinasi sumber dana yang optimal, serta pendistribusian
keuntungan (pembagian dividen) dalam rangka meningkatkan nilai
perusahaan penginvestasian dana merupakan tolok ukur besar kecilnya suatu
perusahaan, baik dilihat dari aspek laba, risiko usaha, maupun likuiditasnya.
Pengaturan kombinasi sumber dana (hutang dan modal sendiri) berikut
Dividen merupakan penentu besar kecilnya beban finansial dan risiko
finansial. Semua variabel tersebut akan mempengaruhi penilaian perusahaan
secara keseluruhan.
Setiap perusahaan selalu membutuhkan dana dalam rangka
memenuhi kebutuhan operasi sehari-hari maupun untuk mengembangkan
perusahaan. Kebutuhan dana tersebut berupa modal kerja maupun untuk
pembelian aktiva tetap. Untuk memenuhi kebutuhan dana tersebut,
perusahaan harus mampu mencari sumber dana dengan komposisi yang
menghasilkan beban biaya paling murah. Kedua hal tersebut harus bisa
diupayakan oleh manajer keuangan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Dengan demikian

manajemen keuangan atau sering disebut

pembelanjaan dapat diartikan sebagai semua aktivitas perusahaan yang
berhubungan dengan usaha-usaha mendapatkan dana perusahaan dengan
biaya yang murah serta usaha untuk menggunakan dan mengalokasikan
dana tersebut secara efisien Usaha mendapatkan dana sering disebut
pembelanjaan pasif, dan bila kita lihat di neraca akan terlihat di sisi pasiva,
sedangkan usaha mengalokasikan dana disebut pembelanjaan aktif dan di
neraca akan terlihat di sisi aktiva. Fungsi manajemen keuangan tidak bisa
dipisahkan dengan fungsi-fungsi perusahaan

yang

lainnya

seperti

pemasaran, produksi, maupun sumberdaya manusia. Kegagalan dalam
mendapatkan sumber dana akan menghambat proses produksi, menghambat
program-program pemasaran yang telah ditetapkan menghambat dalam
penarikan sumberdaya manusia yang ahli, sehingga akhirnya akan
mengakibatkan kerugian perusahaan secara keseluruhan.
Manajemen pemasaran, manajemen produksi, manajemen sumber
daya manusia, akuntansi, maupun lingkungan ekonomi berpengaruh terhadap
keputusan keuangan. Oleh karena itu manajer keuangan harus bekerja sama
dengan semua

menajer-manajer

fungsi

tersebut.

Apalagi

dengan

perkembangan perekonomian dan semakin meningkatnya kesadaran
masyarakat akan arti pentingnya lingkungan hidup, telah memberikan tekanan
yang besar bagi perusahaan untuk memperkecil kemungkinan negatif yang
timbul sebagai akibat kelalaian perusahaan. Manajer keuangan harus saling
bekerjasama

dengan

manajer

produksi

dan

pemasaran

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dalam

15

menterjemahkan kebijakan perusahaan,

misalnya dalam program

pengembangan produk baru, rencana promosi, distribusi, dan penentuan harga
jangan sampai produk baru tersebut nantinya tidak diterima oieh masyarakat
hanya arena melalaikan lingkungan, demikian pula dengan program
pemasaran.

2.2.1.1 Tujuan Manajemen Keuangan
Menurut Sutrisno (2001:4) Kita tahu bahwa tujuan perusahaan adalah
meningkatkan kemakmuran para pemegang saham atau pemilik, kemakmuran
para pemegang saham diperlihatkan dalam wujud semakin tingginya harga
saham, yang merupakan pencerminan dari keputusan-keputusan investasi,
pendanaan, dan Dividen. Oleh karena itu kemakmuran para pemegang
saham dapat dijadikan sebagai dasar analisis dari tindakan rasional dalam
proses pembuatan keputusan. Kadang-kadang memaksimumkan laba
dicanangkan sebagai tujuan perusahaan, akan tetapi hal itu tidak dapat
mencapai sasaran memaksimalkan kemakmuran para pemegang saham.
Yang tebih penting bukanlah laba melainkan laba per lembar saham
(earning per share). Laba didapatkan dengan mengurangkan penghasilan
dengan biaya yang dikeluarkan, sehingga untuk meningkatkan keuntungan
bisa

menarik

modal

baru

(mengeluarkan

saham

baru),

dan

menginvestasikan dana yang diperoleh tersebut pada investasi yang bebas
risiko (misalnya deposito atau obligasi pemerintah), tetapi apakah dengan
cara semacam ini akan meningkatkan nilai saham, tentu saja tidak, karena

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

pemegang saham tidak mau menerima imbalan sebesar bunga deposito
yang relatif lebih kecil, sementara mereka harus menanggung risiko.
Jika hal ini terjadi keuntungan memang meningkat, tapi nilai saham justru
akan menurun. Demikian pula halnya, memaksimumkan laba per lembar
saham bukan merupakan tujuan utama, karena tidak memperlihatkan waktu
maupun lamanya laba yang diharapkan, dan juga tidak memperhatikan faktor
risiko maupun ketidakpastian di masa yang akan datang, serta tidak
mempertimbangkan kemampuan perusahaan dalam membagi dividen.
Dengan memperhatikan hal-hal di atas, maka dapat dikatakan bahwa
tujud memaksimumkan laba per lembar saham tidak sama dengan
memaksimumkan harga pasar saham. Harga pasar saham mencerminkan nilai
riil perusahaan. Harga pasar saham. sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor
yakni (1) laba per lermbar saham, (2) tingkat bunga bebas risiko, dan (3)
tingkat ketidakpastian operasi perusahaan. Misalnya perusahaan melakukan
investasi yang bersifat spekulatif ada kecenderungan harga saham akan
turun karena risiko usahanya menjadi semakin besar.

2.2.1.2. Fungsi Manajemen Keuangan
Menurut Sutrisno (2001:5) Fungsi manajemen keuangan terdiri dari
tiga keputusan utama yang hanya dilakukan oleh suatu perusahaan: keputusan
investasi, keputusan pendanaan, dan keputusan dividen. Masing-masing
keputusan harus berorientasi pada pencapaian tujuan

perusahaan.

Kombinasi dari ketiganya akan memaksimumkan nilai perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Ketiga keputusan keuangan diimplementasikan dalam kegiatan
sehari-hari untuk mendapatkan laba. Laba yang diperoleh diharapkan mampu
meningkatkan nilai perusahaan yang tercermin pada makin tingginya harga
saham, sehingga kemakmuran para pemegang saham dengan sendirinya
makin bertambah.

2.2.2 Leverage
Dana dapat diperoleh dan luar perusahaan (external financing)
maupun dan dalam perusahaan (internal financing). Modal internal berasal
dan laba ditahan, sedangkan modal eksternal dapat berasal dan modal
sendiri dan hutang. Hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomi yang
akan timbul dimasa yang akan datang yang disebabkan oleh kewajibankewajiban disaat sekarang dari suatu badan usaha yang akan dipenuhi
dengan mentransfer aktiva atau memberikan jasa kepada badan usaha lain
dimasa datang sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang sudah lalu
(Baridwan, 2004).
Perusahaan yang sedang berkembang memerlukan modal yang
dapat diperoleh dan hutang maupun ekuitas. Besar kecilnya rasio hutang
dapat dilihat pada rasio Debt Equity Ratio (DER). Hutang mempunyai dua
keuntungan yaitu (a) bunga yang dibayarkan dapat dipotong dengan tujuan
pajak, sehingga menurunkan biaya efektif dan hutang, (b) pemegang
hutang (debtholder) mendapatkan pengembalian tetap (Masdupi, 2005).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Penggunaan hutang memiliki kelemahan (a) hutang yang semakin
tinggi meningkatkan risiko sehingga suku bunganya akan semakin tinggi
pula, (b) bila kondisi perusahaan tidak dalam kondisi bagus, pendapatan
operasi menjadi rendah dan tidak cukup menutup biaya bunga sehingga
kekayaan pemilik berk-urang. Pada kondisi ekstrim, kerugian tersebut
dapat membahayakan perusahaan karena dapat terancam kebangkrutan.
Untuk

memenuhi

kebutuhan pendanaan.

pemegang

saham

lebih

menginginkan pendanaan perusahaan dibiayai dengan utang. Karena
dengan penggunaan utang, hak mereka terhadap perusahaan tidak akan
berkurang. Tetapi manajer tidak menyukai pendanaan tersebut dengan
alasan bahwa utang mengandung risiko yang tinggi. Manajemen
perusahaan mempunyai kecenderungan untuk memperoleh keuntungan
yang sebesar-besamya dengan pihak lain (Masdupi, 2005).
Menurut Kartadinata (1999:57), rasio hutang atau disebut juga
dengan debt ratio mengukur persentase kebutuhan modal yang dibelanjai
dengan hutang. Meningkatnya rasio hutang berarti bahwa kegiatan
operasional perusahaan lebih banyak diperoleh dari hutang.
Leverage merupakan pengukur besarnya aktiva yang dibiayai
dengan utang. Utang yang digunakan untuk membiayai aktiva berasal dari
kreditor, bukan dari pemegang saham ataupun investor (Sudarmadji dan
Sularto, 2007). Dalam bahasa lebih mendasar, leverage adalah sejauh
mana kita menggunakan utang sebagai sumber dana dibandingkan dengan
menggunakan dana milik sendiri atau modal sendiri. Hal ini dapat diukur

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

dengan membandingkan antara jumlah utang dan jumlah modal sendiri.
Menurut

Hanafi

(2004:

327)

leverage

dapat

digunakan

untuk

meningkatkan tingkat keuntungan yang diharapkan. Tingkat leverage
merupakan kemampuan perusahaan untuk menunjukkan perubahan yang
menonjol akibat dari perubahan lain yang kecil. Perusahaan menggunakan
operating dan financial leverage dengan tujuan agar keuntungan yang
diperoleh lebih besar dari pada biaya aktiva dan sumber dananya, dengan
demikian akan meningkatkan keuntungan pemegang saham.
Sebaliknya leverage juga meningkatkan variabilitas keuntungan,
karena jika perusahaan ternyata mendapatkan keuntungan yang lebih
rendah dari biaya tetapnya maka penggunaan leverage akan menurunkan
keuntungan pemegang saham. Rasio leverage (leverage ratio) mengukur
tingkat sejah mana aktiva perusahaan telah dibiayai oleh penggunaan
hutang (Weston dan Copeland, 1995: 238) dalam Dewi (2007). Dengan
mengetahui leverage ratio akan dapat dinilai tentang: (a) Posisi perusahaan
terhadap seluruh kewajibannya kepada pihak lain, (b) Kemampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang bersifat tetap, dan (c)
Keseimbangan antara nilai aktiva tetap dengan modal.
a. Leverage Operasi (Operating Leverage)
Operating Leverage bisa diartikan sebagai sebearapa besar
perusahaan

menggunakan

beban

tetap

operasional.

Beban

tetap

operasional biasanya berasal dari biaya depresiasi, biaya produksi dan
pemasaran yang bersifat tetap (misal gaji bulanan karyawan). Perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

yang menggunakan biaya tetap dalam proporsi yang tinggi (relatif
terhadap biaya variabel) dikatakan menggunakan operating leverage yang
tinggi atau dapat dikatakan bahwa perusahaan tersebut memiliki degree of
operating leverage (DOL) yang tinggi pula. DOL merupakan salah satu
komponen yang dapat menunjukkan resiko bisnis perusahaan. DOL
perusahaan memperbesar dampak dari faktor lain pada variabilitas laba
operasi. Meskipun DOL itu sendiri bukan sumber variabilitas. DOL yang
tinggi tidak akan berpengaruh bila perusahaan dapat memelihara penjualan
dan struktur biaya yang konstan.

b. Leverage keuangan (Financial Leverage)
Leverage keuangan merupakan penggunaan dana dengan beban
tetap dengan harapan atas penggunaan dana tersebut akan memperbesar
pendapatan per lembar saham (Martono&Harjito, 2003). Masalah leverage
keuangan baru timbul setelah perusahaan menggunakan dana dengan
beban tetap. Beban tetap yang dikeluarkan dari penggunaan dana misalnya
hutang obligasi harus mengeluarkaan beban tetap berupa bunga,
sedangkan penggunaan dana yang berasal dari saham preferen harus
mengeluarkan beban teteap berupa dividen.
Leverage keuangan (financial leverage) dapat diartikan sebagai
besarnya beban tetap keuangan (financial) yang digunakan oleh
perusahaan (Hanafi, 2004). Beban tetap keuangan tersebut biasanya
berasal dari pembayaran bunga untuk utang yang digunakan oleh

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

perusahaan. Oleh karena itu leverage keuangan berkaitan dengan struktur
modal perusahaan. Perusahaan yang menggunakan beban tetap (bunga)
yang tinggi berarti perusahaan tersebut menggunakan utang yang tinggi,
dengan kata lain perusahaan tersebut mempunyai leverage keuangan yang
tinggi yang berarti degree of financial leverage (DFL) yang tinggi pula.
Degree of financial leverage (DFL) mempunyai implikasi terhadap earning
per share. Perusahaan yang mempunyai DFL yang tinggi, perubahan EBIT
(earning before interest and taxes) akan menyebabkan perubahan EPS
yang tinggi. Jadi, jika EBIT meningkat, maka EPS juga akan meningkat
secara signifikan, dan sebaliknya jika EBIT turun, EPS juga akan turun
secara signifikan. DFL dapat diartikan sebagai efek perubahan EBIT
terhadap pendapatan (profit).

2.2.3. Ukuran Perusahaan (Firm Size)
Tingkat pertumbuhan perusahaan juga merupakan faktor yang
mempengaruhi struktur modal, perusahaan yang memiliki tingkat
pertumbuhan pesat cenderung lebih banyak menggunakan hutang daripada
perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih lambat
(Weston dan Brigham, 1994:174) dalam Asuhanrembulan (2008).
Pertumbuhan, perusahaan berbanding lurus dengan ukuran perusahaan,
sehingga semakin cepat pertumbuhan perusahaan maka semakin besar pula
ukuran perusahaan, sehingga ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
struktur modal karena perusahaan yang lebih besar akan mudah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

memperoleh pinjaman dibandingkan perusahaan kecil. Ukuran perusahaan
menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang ditunjukkan oleh
total aktiva, total penjualan, dan rata-rata total aktiva (Feri dan Jones
dalam Masidonda, Maski, dan Idrus, 1999) dalam Asuhanrembulan
(2008).
Ukuran perusahaan juga menjadi faktor yang perlu diperhatikan
dalam menentukan struktur modal. Perusahaan besar dapat mengakses
pasar modal dan dengan kemudahan tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa

perusahaan

memiliki

fleksibilitas

dan

kemampuan

untuk

mendapatkan dana atau permodalan (Wahidahwati 2000 dalam Nisa
Fidyan, 2003) dalam Asuhanrembulan (2008). Ukuran perusahaan
berpengaruh terhadap struktur modal didasarkan pada kenyataan bahwa
semakin besar suatu perusahaan, kecenderungan untuk menggunakan
hutang menjadi semakin besar (Asuhanrembulan, 2008).

2.2.4. Profitability
Perusahaan

yang

memiliki

profitabilitas

tinggi

cenderung

menggunakan hutang relatif kecil karena laba ditahan yang tinggi sudah
memadai untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan
(Asuhanrembulan, 2008). Arifin (2001) dalam Asuhanrembulan (2008)
menyatakan bahwa profitabilitas mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap struktur modal.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi
menggunakan utang yang relatif kecil profitabilitas adalah hasil bersih dari
berbagai kebijaksanaan dan keputusan (Riyanto, 1993), sedangkan
Machtoedz (1994) dalam Eko (2006) mendefinisikan profitabilitas sebagai
suatu indicator kinerja yang dilakukan manajemen dalam mengelola
kekayaan perusahaan (Asuhanrembulan, 2008).
Profitabilitas

menunjukkan

kemampuan

dari

yangdiinvestasikan dalam keseluruhan aktiva untuk
keuntungan bagi

modal

menghasilkan

investor. Myers (1984) dalam Taswan (2008)

menyatakan bahwa manajer mempunyai pecking order didalam menahan
laba sebagai pilihan pertama, diikuti oleh pembiayaan dengan hutang,
kemudian dengan equity. Dengan demikian terdapat hubungan negatif
antara profitabilitas dengan debt ratio. Hasil studi Moh'd et al (1998),
Myers (1984) dan Jensen et at (1992) menemukan bahwa firm profitability
mempunyai hubungan negatif dan signifikan dengan debt ratio.
Menurut beberapa ahli pengertian profitabilitas, antara lain:
a.

menurut Helfert (2003:126) “profitability is the effectiveness with
which management has employed both the total assets and the net
assets as recorded on the balance sheet”,

b.

menurut Greuning (2005:29) “profitabilitas adalah suatu indikasi atas
bagaimana margin laba suatu perusahaan berhubungan dengan
penjualan, modal rata-rata, dan ekuitas saham biasa rata-rata”.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

Berdasarkan bebarapa pengertian dari para ahli sebelumnya maka
dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba. Terdapat beberapa cara untuk mengukur tingkat
profitabilitas suatu perusahaan.
a.

Gross profit margin (GPM). Pengukuran ini adalah ukuran persentase
dari setiap hasil penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok
penjualan. Semakin tinggi gross profit margin maka semakin baik.

b.

Operating profit margin (OPM). Pengukuran ini adalah ukuran
persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah semua biaya dan
pengeluaran lain dikurangi kecuali bunga dan pajak.

c.

Net profit margin (NPM). Pengukuran ini adalah ukuran untuk
mengukur persentase keuntungan perusahaan setelah dikurangi semua
biaya dari pengeluaran termasuk bunga dan pajak.

d.

Return on assets (ROA). Pengukuran ini adalah ukuran keefektifan
manajemen dalam menghasilkan laba dengan aktiva yang tersedia.

e.

Return on equity (ROE). Pengukuran ini adalah ukuran pengembalian
yang diperoleh pemilik atas invesasi di perusahaan.

2.2.5. Pertumbuhan Asset
Asset merupakan aktiva yang digunakan untuk aktivitas
operasional perusahaan. Semakin besar asset diharapkan semakin besar
hasil operasional yang dihasilkan oleh perusahaan. Peningkatan asset yang
diikuti peningkatan hasil operasi akan semakin menambah kepercayaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

pihak luar terhadap perusahaan. Dengan meningkatnya kepercayaan pihak
luar (kreditor) terhadap perusahaan, maka proporsi hutang semakin lebih
besar daripada modal sendiri.
Hal ini didasarkan pada keyakinan kreditor atas dana yang
ditanamkan ke

dalam perusahaan dijamin oleh besarnya asset yang

dimiliki perusahaan (Robert Ang,1997). Teori free cash flow hypothesis
yang disampaikan oleh Jensen (1986) menyebutkan bahwa perusahaan
dengan kesempatan pertumbuhan yang lebih tinggi memiliki free cash
flow yang rendah karena sebagian besar dana yang ada digunakan untuk
investasi pada proyek yang memiliki nilai NPV yang positif. Manajer
dalam bisnis perusahaan dengan memperhatikan pertumbuhan

lebih

menyukai untuk menginvestasikan pendapatan setelah pajak dan
mengharapkan kinerja yang lebih baik dalam pertumbuhan perusahaan
secara keseluruhan (Charitou dan Vafeas, 1998). Menurut teori residual
dividend,

perusahaan akan membayar dividennya jika hanya tidak

memiliki kesempatan

investasi yang menguntungkan, sehingga dapat

disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang negatif antara pertumbuhan
dan pembayaran dividen.

2.2.6.

Pengaruh Profitabilitas terhadap Leverage
Profitabilitas mengasumsikan bahwa perusahaan yang memiliki
laba atau profit yang besar akan memiliki kesempatan yang baik untuk
bersaing dengan perusahan yang sama. Mayer (1977) menyatakan bahwa

Hak Cipta © milik UPN "Vete

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPUTUSAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 85

PENGARUH GROWTH OPPORTUNITY, UKURAN PERUSAHAAN DAN DEBT TO EQUITY RATIO (DER) TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 78

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE OPERASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTEK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 90

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP LEVERAGE PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 65

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP LEVERAGE PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 65

PENGARUH INFLASI, RASIO LEVERAGE DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

20 59 130

PENGARUH LEVERAGE, UKURAN PERUSAHAAN, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA.

18 50 89

PENGARUH INFLASI, RASIO LEVERAGE DAN RASIO PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 0 32

KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP LEVERAGE PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 17

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE OPERASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 22