PENGARUH INFORMASI KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA MEGAPRO DI SURABAYA.

PENGARUH INFORMASI KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA
MEGAPRO
DI SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

Zer lina Amelia
0812010130 / FE / EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBAMGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH INFORMASI KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK

TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA
MEGAPRO
DI SURABAYA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syar atan
Dalam Memperoleh Gelar Sar jana Ekonomi
J ur usan Manajemen

Diajukan Oleh :
Zer lina Amelia
0812010130 / FE / EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBAMGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUH INFORMASI KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA
MEGAPRO
DI SURABAYA

Yang diajukan

Zerlina Amelia
0812010130/FE/EM

Disetujui untuk ujian skripsi oleh :

Pembimbing Utama

Rizky Der mawan, SE. MM

Tanggal : ..................................


Mengetahui
Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional ”Veter an”
J awa Timur

Dr s. Ec. H. R. A. Suwaidi, Ms
NIP. 1960033011986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH INFORMASI KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA
MEGAPRO
DI SURABAYA

USULAN PENELITIAN
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

Untuk Menyusun Skr ipsi S-1 J ur usan Manajemen

Oleh :
Zerlina Amelia
0812010130/FE/EM

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
PENGARUH INFORMASI KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA
MEGAPRO
DI SURABAYA


Yang diajukan

Zerlina Amelia
0812010130/FE/EM

Telah disetujui untuk diseminarkan oleh

Pembimbing Utama

Rizky Der mawan, SE. MM.

Tanggal : .............................

Mengetahui
Ketua Jurusan Manajemen

Dr . Muhadjir Anwar , MM.
NIP. 196509071991031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
PENGARUH INFORMASI KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA
MEGAPRO
DI SURABAYA

Yang diajukan

Zerlina Amelia
0812010130/FE/EM

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh

Pembimbing Utama

Tanggal : .............................

Rizky Der mawan, SE. MM.


Mengetahui
Ketua Program Studi
Manajemen

Dr . Muhadjir Anwar , MM.
NIP. 196509071991031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH INFORMASI KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA
MEGAPRO
DI SURABAYA
Disusun Oleh:
Zer lina Amelia
0812010130
Telah Diper tahankan Dihadapan Dan Diter ima Oleh Tim Penguji Skripsi
J urusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional

“VETERAN” J awa Timur Pada Tanggal 24 Februar i 2012
Pembimbing
Pembimbing Utama

Tim Penguji
Ketua

Rizky Der mawan, SE, MM

Dr. Pr asetyohadi, MM
Sekr etaris

Sugeng Pur wanto, SE, MM
Anggota

Rizky Der mawan, SE, MM
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veter an”
J awa Timur


Dr . H. Dhani Ichsanudin Nur, SE, MM
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur, penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “PENGARUH

PRODUK

DAN CITRA MEREK

KONSUMEN

SEPEDA


MOTOR

INFORMASI KUALITAS

TERHADAP MINAT BELI
HONDA

MEGAPRO

DI

SURABAYA”.
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran “ Jawa Timur.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan berhasil tanpa adanya
dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala
ketulusan hati peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas

Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanuddin Nur, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Dr. Muhadjir Anwar, MM, selaku Ketua Program Studi Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Rizky Dermawan, SE, MM, selaku Dosen Pembimbing Utama Skripsi
peneliti, yang selalu memberikan motivasi, dorongan dan bimbingan dalam
menyelesaikan skripsi ini.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Segenap Staff Dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa timur yang telah memberikan ilmunya.
6. Untuk Mama dan Papaku tercinta, terima kasih atas segala doa yang
dipanjatkan siang dan malam kepada Tuhan Yang Maha Esa, terima kasih atas
dukungan material, pengertian, dan kasih sayang yang telah diberikan.
7. For My Evening Sun Agusdin Faried, SE. Terima kasih banyak sayang atas
segala doa yang selalu menyertaiku, waktu, pengertian, motivasi, dan selalu
memberikan bantuan dan masukan untuk skripsi ini. Kaulah penyemangat dan
pelengkap hidupku. (^-^)
8. Terima kasih untuk semangat dan keceriaan yang telah di berikan dari kakak
terusil Defiyani R.P, S.Sos. dan adekku yang centil Sri Yuni H. :p
9. Untuk Mama Lasmi dan Papa Imam, terima kasih atas doa dan semangat yang
telah diberikan.
10.

Buat Blackey, Gembul, Upan, Unel, Ucit terima kasih anak-anakku

tercinta (My Cat) yang selalu bisa menghilangkan rasa setres dan fustrasiku.
(^,^)
11.

Buat Tompi dan Loly terima kasih cantikku tersayang (My Cat) yang

selalu menami setiap aku lembur menyelesaikan skripsi ini. (^,^)
12.

Terimakasih untuk sahabatku tercinta Christina Ira Puspitasari alias Meme

yang selalu memberikan semangat, mendoakan kelancaran dan menemaniku
membuat skripsi ini.

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13.

Untuk Vivi (Phing Phing), Diana (Butek), Lya, Adi (Ncrot), Faizal

(Kaconk) ayo terus semangat buat selesaikan skripsi. Dan untuk Aji (Sutarji),
Wahyu (Bunder) akhirnya bisa lulus bareng-bareng :D
14.

Dan untuk teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima

kasih untuk semangatnya.
Penulis menyadari bahwa hasil penelitian yang tersusun dalam skripsi
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran tetap peneliti
butuhkan untuk penyempurnaan skripsi ini.
Harapan penulis, kiranya skripsi ini dapat memberikan sumbangan
bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya di Fakultas Ekonomi Jurusan
Manajemen Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Surabaya, Februari 2012

Penulis

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................

i

DAFTAR ISI ............................................................................................

iv

DAFTAR TABEL .......................................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................

ix

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

x

ABSTRAKSI ............................................................................................

xi

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah .......................................................

1

1.2. Perumusan Masalah ............................................................

8

1.3. Tujuan Penelitian ................................................................

9

1.4. Manfaat Penelitian ..............................................................

9

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu ............................................................

11

2.2. Landasan Teori ...................................................................

12

2.2.1. Model Perilaku Pelanggan
(Model of Customer Behavior) .................................

12

2.2.2. Proses Keputusan Pembelian
(Buyer’s Decision Process).......................................

13

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Konsumen ................................................................

14

2.2.4. Minat Beli ................................................................

17

2.2.5. Citra Merek (Brand Image) ......................................

18

2.2.6. Pengaruh Citra Merek dengan Minat Beli .................

20

2.2.7. Informasi Kualitas Produk .......................................

20

2.2.8. Pengaruh Informasi Kualitas Produk dengan
Minat Beli ...............................................................

22

2.3. Kerangka Konseptual ...........................................................

22

2.4. Hipotesis ..............................................................................

23

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ...................

24

3.1.1. Definisi Operasional Variabel ....................................

24

3.1.2. Pengukuran Variabel ..................................................

26

3.2. Teknik Penentuan Sampel ...................................................

27

3.2.1. Populasi .....................................................................

27

3.2.1. Sampel .......................................................................

27

3.3. Teknik Pengumpulan Data ..................................................

28

3.3.1. Jenis Data ...................................................................

28

3.3.2. Pengumpulan Data .....................................................

29

3.4. Teknik Analisa dan Uji Hipotesis .........................................

29

3.4.1. Teknik Analisis ..........................................................

29

3.4.2. Asumsi Model (Sructural Equation Modelling) ..........

30

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.4.3. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal.................

33

3.4.4. Pengujian Model Dengan One-Step Approach ............

33

3.4.5. Evaluasi Model ..........................................................

33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................... 38
4.1.1. Deskripsi Karakteristik Responden ............................... 38
4.1.2. Deskripsi Informasi Kualitas Produk ( X1 ) .................. 41
4.1.3. Deskripsi Citra Merek ( X2 ) ........................................ 44
4.1.4. Deskripsi Minat Beli ( Y ) ............................................ 47
4.2. Analisis Data ......................................................................... 48
4.2.1. Evaluasi Outlier ........................................................... 48
4.2.2. Evaluasi Reliabilitas ..................................................... 50
4.2.3. Evaluasi Validitas......................................................... 52
4.2.4. Evaluasi Normalitas ..................................................... 52
4.2.5. Analisis Model SEM .................................................... 53
4.2.6. Uji Kausalitas ............................................................... 56
4.3. Pembahasan ........................................................................... 57
4.3.1. Informasi Kualitas Produk Berpengaruh Terhadap Minat
Beli (Hipotesis I) .......................................................... 57
4.4.2. Citra Merek Berpengaruh Terhadap Minat Beli
(Hipotesis II)................................................................. 57

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan ........................................................................... 59
5.2. Saran ..................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH INFORMASI KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK
TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA
MEGAPRO
DI SURABAYA

Oleh :
Zerlina Amelia
ABSTRAKSI
Adanya pembuktian nyata akan manfaat informasi kualitas produk,
diperlukan cara alternatif bagi pengembangan dan pembangunan bagi sebuah citra
merek yang bertujuan untuk menarik perhatian para calon konsumen untuk
menimbulkan niat membeli sepeda motor Honda Megapro di Surabaya. Diketahui
melalui TBI (Top Brand Index) bahwa terjadinya penurunan pringkat pada Honda
Megapro. Pada tahun 2008-2009 Megapro masih memegang pringkat pertama,
namun pada tahun 2010 ia mengalami penurunan hingga jatuh pada pringkat ke
empat.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh calon konsumen yang
mempunyai minat beli sepeda motor merek Honda Megapro di kota Surabaya.
Skala pembentukan menggunakan skala semantic differentials. Teknik
pengambilan sampel menggunakan non probability sampling, yaitu pengambilan
sampel menurut kriteria atau pertimbangan tertentu yaitu calon konsumen berusia
minimal 17 tahun.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 112 responden. Data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dengan memberikan
daftar pertanyaan atau kuesioner kepada responden. Teknik analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah SEM (Structural Equation Modeling). Hasil
pengujian memperlihatkan bahwa informasi kualitas produk berpengaruh
signifikan positif terhadap minat beli, citra merek berpengaruh tidak signifikan
negatif terhadap minat beli

Keyword :

Informasi Kualitas Produk, Citra Merek dan Minat Beli

xi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang Masalah
Sejalan dengan kemajuan teknologi, semakin banyaknya produk yang

ditawarkan dipasaran guna memenuhi kebutuhan konsumen. Hal ini akan
memberikan kesempatan lebih luas kepada konsumen untuk memilih dan
membeli produk sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Keadaan demikian
tentunya akan menimbulkan persaingan yang lebih ketat, khususnya bagi
perusahaan yang menjual barang atau jasa. Kondisi persaingan yang demikian
mengharuskan pengusaha mampu menciptakan strategi pemasaran yang lebih
efektif dan efisien dari pada pesaing.
Mengingat pemasaran merupakan ujung tombak dari keseluruhan
operasional perusahaan. Pada dasarnya pemasaran mencari perilaku konsumen
dan suatu perusahaan menginginkan tanggapan berupa pembelian. Oleh karena itu
perusahaan dituntut untuk semakin jeli melihat kebutuhan konsumen yang ada.
Pesaing dapat menjadi ancaman bagi perusahaan apabila kita tidak memiliki
strategi pemasaran yang ampuh bagi keunggulan produk yang kita tawarkan.
Perkembangan teknologi, meningkatnya kompetisi global, dan dinamika
kebutuhan pasar yang sangat tinggi, mengharuskan setiap perusahaan harus sukses
dalam melakukan pengembangan produk sehingga produk unggul, atau
perusahaan gagal dalam bisnisnya. Dengan kata lain, perusahaan harus
memperhatikan dan membangun kualitas proses pengembangan produk, sehingga
1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

dihasilkan produk yang unggul (Munfaat, 2003 : 220). Kualitas produk atau mutu
produk sering diartikan sebagai komposisi teknis dari suatu produk, Kotler (1997 :
49).
Saat ini dalam aspek pemasaran tidak hanya mengarah pada fungsi produk
saja, namun akan lebih fokus pada pertempuran merek. Produk atau jasa yang
sukses selalu memiiliki merek yang kuat atau dominan dipasar. Merek memang
bukan hanya sekedar nama, istilah, tanda, atau simbol saja. Merek merupakan
sebuah janji perusahaan untuk secara konsisten memberikan gambaran, semangat
dan pelayanan pada konsumen. Menurut Aaker (1997 : 9) Merek adalah nama
atau simbol yang bersifat membedakan (seperti sebuah logo, cap, atau kemasan)
dengan maksud mengidentifikasikan barang atau jasa dari seseorang penjual atau
sebuah kelompok penjual tertentu.
Secara khusus Upshaw ( 1995 ) menyebutkan bahwa merek adalah
bendera pemasaran yang menjaga suatu wilayah tertentu dan memberitahukan
pada dunia bahwa apa yang tertera dalam bendera tersebut adalah milik dari yang
mengibarkan. Tantangan dalam pemberian merek adalah mengembangkan satu
kumpulan makna yang mendalam untuk merek tersebut. Gagasan-gagasan
mengenai merek yang paling tahan lama adalah nila, budaya, dan kepribadian
yang tecermin dari merek itu.
Durianto dkk (2001) berpendapat bahwa salah satu aset untuk merebut
pangsa pasar tersebut adalah merek produk yang dewasa ini berkembang menjadi
sumber aset terbesar bagi perusahaan. Kotler (dalam Simamora, 2002)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

menyebutkan bahwa merek merupakan nama, simbol, desain, atau kombinasi halhal tersebut, yang ditunjukkan untuk mengidentifikasi dan mendeferensiasi atau
membedakan barang atau layanan suatu penjualan lain.
Citra merek (Brand Image) merepresentasikan keseluruhan persepsi dari
terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap
merek itu. Kotler dan Fox ( 1995 ) mendefinisikan citra sebagai jumlah dari
gambaran-gambaran, kesan-kesan dan keyakinan-keyakinan yang dimiliki oleh
seseorang terhadap suatu obyek. Menurut Sutisna (2001 : 83) konsumen dengan
citra yang positif terhadap seuatu merek, lebih memungkinkan untuk melakukan
pembelian.
Merek memberi konsumen suatu sumber pilihan, menyederhanakan
keputusan, menawarkan jaminan mutu dan mengurangi resiko, membantu
ekspresi diri, serta menawarkan persahabatan dan kesenangan. Lebih lanjut Kotler
(1996) mengatakan bahwa merek adalah suatu hal yang mendasar, sama halnya
dengan segmentasi dan positioning di dalam pemasaran. Ini merupakan hal yang
paling utama untuk masuk dan tinggal di benak konsumen. Diperlukan sebuah
cara yang dapat menjadi alternatif bagi pengembangan dan pembangunan bagi
sebuah brand yang bertujuan untuk menarik perhatian dan mempertahankan
konsumen.
Saat ini popularitas sepeda motor memang tengah menanjak dan menjadi
pilihan utama bagi sebagian masyarakat. Hal ini di picu oleh kebutuhan akan
transportasi pribadi yang tinggi. Kondisi ini sebagai dampak masih belum
memadai sarana transportasi umum di Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan dunia otomotif hingga saat ini
masih mampu memikat perhatian. Kebutuhan akan sepeda motor tidak hanya
menjadi sekedar alat tranportasi biasa tetapi bagi sebagian kalangan masyarakat
telah menjadi bagian dari gaya hidup. Antusiasme sebagian kalangan masyarakat
terhadap motor sport adalah salah satu gambaran dari fenomena tersebut. Dimana
perilaku pembelian yang rumit itu lazim terjadi bila produknya mahal, jarang
dibeli, beresiko, dan sangat mengekspresikan diri (Kotler,2000). Karena seperti
diketahui bahwa sebuah motor sport identik dengan harga yang relatif mahal dan
konsumsi bahan bakar yang besar.
Hal ini menunjukkan bahwa minat beli konsumen dalam membeli bukan
hanya mengacu pada pertimbangan ekonomis semata, tetapi lebih berorientasi
pada seberapa besar utilitas dan nilai kepuasan yang didapat dari apa yang
dikorbankan, serta bagaimana suatu produk dapat mewakili kebutuhannya.
Kondisi ini tentunya menuntut setiap produsen sepeda motor untuk
senantiasa mengembangkan konsep produk yang ditawarkan, mengingat produk
sepeda motor sangat peka terhadap selera konsumen dan tuntutan perkembangan
jaman.
Dalam dunia usaha dengan tingkat persaingan yang kompetitif, perusahaan
yang tidak mempersiapkan produk barunya akan menghadapi resiko yang berat.
Yaitu bahwa perusahaan semacam ini akan mendapatkan produk-produknya
menjadi korban kebutuhan dan selera konsumen yang berubah-ubah, teknologi
baru dan daur hidup produk yang pendek serta persaingan yang meningkat baik
itu dari dalam maupun dari luar negeri (Kotler,1994).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Disisi lain era globalisasi sudah tidak bisa ditawar lagi kedatangannya.
Sehingga semua pihak yang telah menyepakati munculnya era tersebut mau tidak
mau harus segera berbenah diri untuk memasukinya, karena pasca era ini berbagai
jenis industri baik otomotif maupun unit bisnis lain akan kedatangan pesaingpesaing potensial yang sebelumnya terhambat proteksi yang di ciptakan antar
negara.
Seiring dengan kemajuan yang ada, baik kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang dapat dilihat dari adanya inovasi-inovasi baru telah menyebabkan
konsumen melakukan tindakan pengeluaran uang yang selektif dalam melakukan
pembelian. Seorang konsumen akan memilih produk atau merek tertentu
berdasarkan kriteria yang berlaku pada dirinya yang merupakan bentukan dari
pengaruh faktor lingkungan dan faktor individu. Dalam menetukan pilhan ini
konsumen melewati fase serta proses tertentu dan akan memilih produk atau
merek yang mempunyai kepuasan tertinggi menurtnya berdasarkan jangkauan
ekonominya.
Seperti diketahui bahwa merek Honda sudah melekat di benak masyarakat.
Meskipun Maret 2007 lalu, Yamaha sempat mendominasi pasar motor nasional,
ternyata belum sepenuhnya merebut hati masyarakat. Terlebih angan-angan atau
kesukaan konsumen terhadap sebuah motor.
Terbukti dari Prediksi Kompas.com pada awal Desember lalu bahwa
sepeda motor Honda peringkat teratas pada 2010 akhirnya terbukti dengan total
penjualan sebanyak 3.416.049 unit, naik 26,3 persen dari tahun sebelumnya
sebanyak 2.704.097 unit.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

TOP BRAND mampu memberikan ukuran kesuksesan sebuah merek di
pasar melalui tiga pengukuran dimensi. Ketiga dimensi ini bisa dikatakan mampu
memberikan gambaran secara cepat tentang kondisi merek di pasar dan mampu
mendiagnosa kondisi merek dengan lebih cepat. Berdasarkan riset yang dilakukan
oleh TBI ( Top Brand Index ) mengenai sepeda motor merek Honda Megapro di
Surabaya adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1 Top Brand Index Sepeda Moto Sport 2008
Mer ek

TBI

Honda Megapro

21,1%

TOP

Honda Tiger 2000

16,5%

TOP

Yamaha RX-King

15,0%

TOP

Kawasaki Ninja

8,3%

Sumber : www.google.com
Tabel 1.2 Top Brand Index Sepeda Motor Sport 2009
Mer ek

TBI

Honda Megapro

16,0%

TOP

Honda Tiger 2000

15,7%

TOP

Yamaha RX-King

12,0%

TOP

Suzuki Thunder

10,3%

Sumber : www.google.com

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Tabel 1.3 Top Brand Index Sepeda Moto Sport 2010
Mer ek

TBI

Honda Tiger 2000

31,6%

TOP

Yamaha V-ixion

30,9%

TOP

Yamaha Scorpio Z

9,2%

TOP

Honda Megapro

9,2%

Sumber : www.google.com
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa terjadinya penurunan
pringkat pada Honda Megapro. Pada tahun 2008-2009 Megapro masih memegang
pringkat pertama, namun pada tahun 2010 ia mengalami penurunan hingga jatuh
pada pringkat ke empat.
Dapat diketahui dari eksistensinya dimana Data distribusi Aisinya Pada
Bulan September diperoleh sebesar 14.579 unit . Sebuah nilai awal yang cukup
memberikan sinyal positif terlebih selama 2010 rata-rata penjualan megapro lama
hanya berkisar diantara 7-8 ribu unit per bulan. Meski demikian, hasil penjualan
Desember 2010 tercatat 215.516 unit, turun 42 persen dari bulan sebelumnya yang
mencapai 306.113 unit.
Perlu bagi Honda untuk menyadari bahwa selisih penjualan antara Honda
dan Yamaha sangat tipis, sehingga Yamaha setiap saat dapat merebut pangsa
pasar yang selama ini dimiliki oleh Honda. Persaingan produk sepeda motor
semakin ketat. Perusahaan berlomba-lomba memperluas pangsa pasarnya,
mencoba menarik pelanggan dengan cara mempengaruhi sikap konsumen agar
bersedia membeli produk-produk mereka. Suatu perusahaan mengalami

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

penurunan pangsa pasar, akan terjadi penurunan laba yang didapat akibat
berkurangnya konsumen yang memakai produk mereka. Disadari atau tidak,
perusahaan yang mampu menguasai pasar adalah perusahaan yang akan
mendapatkan keuntungan lebih banyak.
Adanya informasi kualitas produk yang tersebar sangat berpengaruh
kepada konsumen. Begitu pula dengan citra merek yang dimiliki suatu perusahaan
sangat mempengaruhi minat beli para konsumen. Dengan adanya suatu kabar di
internet bahwa dipertanyakannya kualitas produk pada sepeda motor Honda
Megapro www.ylki.or.id/consults/view/365 dapat menyebabkan citra merek
menjadi ancaman dan hal ini akan berpengaruh terhadap minat beli konsumen.
Atas dasar latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “Pengaruh Informasi Kualitas Produk dan Citra
Merek Terhadap Minat Beli Konsumen Sepeda Motor Honda Megapro di
Sur abaya.

1.2

Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka rumusan masalah pada

penelitian ini yaitu:
1. Apakah informasi kualitas produk mempengaruhi minat beli konsumen
sepeda motor Honda Megapro
2. Apakah Citra Merek mempengaruhi minat beli konsumen sepeda motor
Honda Megapro

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

1.3

Tujuan Penelitian
Yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah

sebagai berikut:
1. Untuk menganalisis pengaruh informasi kualitas produk terhadap minat
beli konsumen sepeda motor Honda Megapro
2. Untuk menganalisis pengaruh Citra Merek terhadap minat beli konsumen
sepeda motor Honda Megapro

1.4

Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dan penelitian ini adalah:
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Memberikan sumbangan terhadap ilmu pengetahuan, khususnya di bidang
manajemen pemasaran dan sebagai referensi atas penelitian lebih lanjut di
waktu mendatang.
2. Bagi Penelit
Sebagai wawasan untuk mengetahui tentang pemasaran, terutama dibidang
ekonomi dan dapat menerapkan ilmunya.
3. Bagi Peneliti Lain
Sebagai tambahan referensi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan
yang berkaitan dengan bidang pemasaran khususnya yang terkait dengan
kualitas produk serta brand image yang berdampak pada minat beli

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

konsumen, baik untuk para mahasiswa yang membutuhkan bahan acuan
untuk penelitian yang sejenis maupun bagi kalangan umum. Mampu
memberikan implikasi bagi para pengelola di perusahaan yang nantinya
akan dijadikan sebagai objek penelitian khususnya bagi para marketer
dalam melakukan monitoring di lapangan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ AUAN PUSTAKA

2.1

Penelitian Terdahulu
1. Penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian ini telah
dilakukan oleh Ujianto Abdurahman ( 2004 ) dengan judul “Analisis
Faktor-faktor yang menimbulkan Minat Beli Konsumen Sarung di Jawa
Timur”. Rumusan masalah yang diajukan adalah apakah besar tingkat
kepentingan faktor-faktor yang menimbulkan kecenderungan minat beli
konsumen
Hasil penelitian ini

faktor

paling

dominan

yang menimbulkan

kecenderungan minat beli konsumen sarung adalah faktor kualitas dan faktor
acuan. Konsumen sarung lebih cenderung untuk memilih sarung yang nyata
manfaat fisik produkny yang menunjukkan bahwa tolok ukur value produk sarung
bagi konsumen adalah variabel-variabel yang masuk dalam faktor kualitas
tersebut diatas.
2. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Praba Sulistyawati ( 2010 ) dengan
judul penelitian “Analisis Pengaruh Citra Merek dan Kualitas Produk
terhadap Keputusan Pembelian Laptop Merek Acer di kota Semarang”.
Dalam penelitian ini permasalahan yang diajukan adalah sebagai berikut:
1). Apakah pengaruh Citra Merek terhadap keputusan pembelian
konsumen? 2). Apakah pengaruh Kualitas Poduk terhadap keputusan
pembelian konsumen?
11

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Kesimpulan penelitian ini adalah: 1). Variabel kualitas produk memiliki
pengaruh lebih besar terhadap keputusan pembelian konsumen dibandingkan
variabel citra merek. 2). Citra merek merupakan salah satu faktor yang dapat
mendorong konsumen untuk melakukan pembelian produk, dan kualitas produk
merupakan salah satu faktor yang dapat mendorong konsumen untuk melakukan
pembelian produk laptop merek Acer.
Persamaan dari penelitian terdahulu adalah memiliki keterkaitan variabel
dan kesamaan teori dan metode yang di pakai. Sedangkan perbedaanny adalah
dari judul, fenomena, tujuan, dan permasalahan yang diteliti berbeda.

2.2

Landasan Teor i

2.2.1 Model Perilaku Pelanggan (Model of Customer Behavior)
Budaya memegang pengaruh yang sangat kuat bagi konsumen sepeda
motor Honda Megapro dalam memilih produknya pada gambar Model of Buyer
Behavior menjelaskan proses terjadinya pengambilan keputusan oleh pelanggan
untuk membeli, diawal dari rangsangan pemasaran (Marketing Stimuli), yang
terdiri dari:
1. Produk (Product) yaitu produk apa yang secara tepat diminati oleh
konsumen, baik kualitas maupun kuantitasnya.
2. Harga (Price) yaitu seberapa besar harga sebagai pengorbanan konsumen
dalam memperoleh manfaat produk yang diinginkan.
3. Distribusi (Place) yaitu bagaimana pendistribusian barang sehingga produk
dapat sampai ke tangan konsumen dengan mudah.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

4. Promosi (Promotion) yaitu pesan-pesan yang dikomunikasikan sehingga
keunggulan produk dapat disampaikan kepada konsumen.
Faktor psikologis yang mempengaruhi seseorang untuk membeli terdiri
dari empat faktor yaitu: motivasi (dorongan seseorang untuk bertindak guna
memuaskan kebutuhannya sehingga dapat mengurangi ketegangan yang
dimilikinya), persepsi (proses seseorang individu memilih, mengorganisasi dan
mengintepretasi

masukan-masukan

untuk

menciptakan

gambaran

yang

bermakna), pengetahuan (pembelajaran yang meliputi perubahan dalam perilaku
seseorang yang timbul dari pengalaman). Serta keyakinan dan pendirian yang
dapat diperoleh seseorang melalui bertindak dan belajar.

2.2.2 Pr oses Keputusan Pembelian (Buyer ’s Decision Process)
Menurut Kotler (2000 : 179) untuk sampai ketahap pembelian, terdapat
langkah-langkah dalam proses pembelian dengan tahapan sebagai berikut:
1. Tahap pengenalan masalah, yaitu saat pembeli mengenali kebutuhan untuk
membeli suatu barang atau produk.
2. Pencarian informasi, yaitu tahap konsumen mencari informasi untuk
memperoleh pengetahuan tentang barang yang dibutuhkan dari sumbersumber yang mungkin didapatkan.
3. Evaluasi terhadap merek yang kompetitif, membuat penilaian akhir dan
mengembangkan keyakinan tentang posisi merek terhadap atributnya.
4. Melalui evaluasi tersebut konsumen sampai pada sikap keputusan pembelian
atas preferensi dari bermacam-macam merek melalui prosedur atribut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

5. Setelah pembelian konsumen akan mengalami kepuasan atau ketidak puasan
kemudian melakukan tindakan untuk mendapatkan perhatian dari pemasar.

2.2.3 Faktor -Faktor Yang Mempengar uhi Per ilaku Konsumen
Perilaku konsumen dalam melakukan pembelian dipengaruhi beberapa
faktor. Menurut Kotler (1997 : 153), faktor-faktor tersebut adalah kebudayaan,
sosial, kepribadian dan psikologi.
1. Faktor Kebudayaan
Faktor kebudayaan mempunyai pengaruh yang luas dan mendalam
terhadap perilaku, yang mencangkup budaya (kultur), sub budaya dan kelas sosial.
Budaya adalah fakta dan symbol yang kompleks, diciptakan manusia dari generasi
ke generasi sebagai penentu dan pengatur perilaku manusia dalam bermasyarakat.
Faktor budaya adalah determinan yang paling mendasar dari keinginan dan
perilaku individu. Perilaku konsumen sangat ditentukan oleh budaya yang
tercermin dalam acara hidup, kebiasaan dan tradisi dalam permintaan produk.
Setiap perilaku atau tindakan konsumen ditata, dikendalikan sistem dan norma
budaya, maka perusahaan dituntut untuk mengerti akan implikasi dari kebudayaan
dimana perusahaan itu berda.
Sub budaya adalah kebudayaan yang ada pada suatu golongan masyarakat
yang berbeda dengan masyarakat lainnya. Sub budaya memberikan lebih banyak
ciri-ciri dan sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Hal ini mencakup
kebangsaan, agama, kelompok, ras dan daerah geografis. Banyak sub budaya
membentuk segmen pasar yang penting, para pemasar sering merancang produk

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

dan program pemasaran yang khusus dibuat untuk kebutuhan mereka. Kelas sosial
adalah pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen yang tersusun
secara hirarki dan memiliki anggota dengan nilai, minat dan perilaku yang serupa.
Stratifikasi kelas sosial adalah dari penghasilan, pekerjaan, kekayaan dan
pendidikan. Setiap kelas sosial menunjukkan preferensi produk dan merek yang
berbeda-beda sehingga dapat digunakan untuk mensegmentasikan pasar dan
meramalkan anggapan konsumen terhadap kegiatan pemasaran konsumen.
2. Faktor Sosial
Selain faktor budaya, perilaku juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial
seperti kelompok acuan, keluarga serta peran dan status. Kelompok acuan adalah
kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap
dan perilaku sesorang. Kelompok acuan dapat mempengaruhi seseorang terutama
dalam 3 (tiga) hal, yaitu menghadapkan sesorang pada perilaku dan gaya hidup
baru, mempengaruhi sesorang pada perilaku dan konsep diri sesorang, serta
menciptakan tekanan untuk memenuhi apa yang mungkin mempengaruhi pilihan
produk dan merek aktual sesorang.
Peran dan status seseorang yang berpartisipasi di berbagai kelompok akan
membawa pada posisi tertentu. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan
dilakukan seseorang dan didalam peran terdapat status. Setiap orang akan
menjalankan peran tertentu yang akan mempengaruhi perilakunya, sehingga
dimungkinkan adanya perilaku yang berbeda dalam jenis.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

3. Faktor Pribadi
Faktor pribadi adalah usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup dan
kepribadian. Usia berhubungan erat dengan perilaku dan selera seseorang.
Bertambahnya usia biasanya diikuti juga dengan berubahnya selera terhadap
produk. Faktor pekerjaan juga mempengaruhi pola konsumsi seorang, sedangkan
keadaan ekonomi cenderung mempengaruhi pemilihan barang dan jasa.
4. Faktor Psikologis
Terdapat empat faktor psikologis utama yang mempengaruhi pilihan
pembelian yaitu motivasi, persepsi, pengetahuan serta keyakinan dan sikap.
Motivasi adalah kebutuhan yang mendorong seseorang untuk bertindak,
sedangkan persepsi adalah proses bagaimana seseorang individu memilih,
mengorganisasi dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk
menciptakan gambaran yang berarti.
Pengetahuan atau pembelajaran diartikan sebagai perubahan dalam
perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman. Keyakinan adalah pemikiran
deskriptif yang dianut seseorang tentang suatu hal, sedangkan sikap diartikan
sebagai evaluasi, perasaan, emosional dan kecenderungan tindakan yang
menguntungkan atau tidak menguntungkan dan bertahan lama dari seseorang
terhadap beberapa obyek atau gagasan. Sikap akan mengarahkan seseorang
berprilaku secara konsisten terhadap suatu obyek tanpa harus mengekspresikan
atas bereaksi dengan cara yang sama atau cara-cara baru. Untuk perusahaan
sebaiknya produksinya dengan sikap yang telah ada.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

Secara umum manfaat mempelajari perilaku konsumen adalah membantu
manajemen mencapai sasaran yang diinginkan secara efektif. Dalam memahami
respon konsumen baik berdasarkan reset formal maupun tidak, yang menjadi
unsur utama kesuksesan adalah pengetahuan tentang konsemen tersebut. Untuk
dapat memahami perilaku konsumen bukanlah pekerjaan mudah. Tidaklah cukup
hanya dengan mengandalkan pengalaman penjualan sehari-hari karena akan sulit
untuk menganalisis keinginan, persepsi, dan preferensi konsumen, sebab
keinginan, persepsi, dan preferensi konsumen dapat berubah sewaktu-waktu.

2.2.4 Minat Beli
Niat pembelian konsumen terhadap suatu merek adalah rasa ketertarikan
seorang pembeli (interest) terhadap suatu merek produk sehingga dapat
menggerakkan

suatu

keinginan

(desire)

membeli

dan

nantinya

dapat

menggerakkan suatu tindakan (action) membeli produk yang diinformasikan
tersebut. Meskipun merupakan pembelian yang belum tentu akan dilakukan pada
masa mendatang namun pengukuran terhadap minat pembelian umumnya
dilakukan guna memaksimumkan prediksi terhadap pembelian aktual itu sendiri
(Kinnear dan Taylor, 1995). Intention to buy

juga didefinisikan sebagai

pernyataan yang berkaitan dengan batin yang mencerminkan rencana dari pembeli
untuk membeli suatu merek tertentu dalam suatu periode waktu tertentu (Howard
et al, 1988).
Hal ini diperlukan oleh para pemasaran untuk mengetahui niat konsumen
terhadap satu merek. Apabila pemasaran melakukan survey terhadap konsumen,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

maka mereka dapat merasakan niat beli konsumen saat ini terhadap suatu produk.
Baik para pemasar maupun ahli ekonomi menggunakan variabel niat untuk
memprediksikan perilaku konsumen di masa yang akan datang.
Menurut Ferdinand (2006 : 242) dimensi dari minat beli konsumen yaitu:
1. Intensitas Pencarian Informasi
Seseorang yang intens mencari informasi mengenai suatu produk.
2. Keinginan Segera Membeli
Seseorang yang berkeinginan segera membeli atau memiliki suatu produk
yang diinginkan.
3. Keinginan Preferensial
Produk tertentu inilah yang diinginkan seseorang bersedia mengabaikan
produk lain.

2.2.5 Citra Mer ek (Brand Image)
Merek menjadi tanda pengenal bagi penjual atau pembuat suatu produk
atau jasa. Menurut Kotler (2005), merek adalah suatu simbol rumit yang dapat
menyampaikan hingga enam tingkat pengertian sebagai berikut:
1. Atribut: suatu merek dapat mengingatkan pada atribut-atribut tertentu.
2. Manfaat:

atribut-atribut

harus diterjemahkan

menjadi manfaat

fungsional dan emosional.
3. Nilai: suatu merek juga mengatakan sesuatu tentang nilai produsennya.
4. Budaya: suatu merek mungkin juga melambangkan budaya tertentu.
5. Kepribadian: suatu merek dapat mencerminkan kepribadian tertentu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

6. Pemakai: suatu merek menyiratkan jenis konsumen yang membeli atau
menggunakan suatu produk.
Jelas terlihat bahwa citra merek terbentuk lewat asosiasi merek yang
berasal dari atribut produk, manfaat dan sikap konsumen, disamping itu suksesnya
program

marketing

tercermin

dalam

penciptaan

asosiasi

merek

yang

menguntungkan. Konsumen percaya bahwa merek memiliki atribut dan manfaat
yang memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka hingga membuat keseluruhan
asosiasi merek menjadi positif dan terbentuk.
American Marketing Association yang dikutip dari Kotler (2005)
mendefinisikan merek sebagai nama, istilah, tanda, simbol, desain, atau kombinasi
semuanya. Yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa seseorang
atau sekelompok penjualan dan untuk membedakannya dari barang atau jasa
pesaing.
Dimensi citra merek perusahaan menurut Keller (2003 : 544) :
1. Common Product Attributes, benefits or attitudes yang diukur berdasarkan
kualitas dan inovasi.
2. People and relationship yang diukur berdasarkan orientasi konsumen.
3. Values and programs yang diukur berdasarkan peduli pada lingkungan dan
tanggung jawab sosial.
4. Corporate credibility berupa keahlian, kepercayaan, dan kesukaan.
Merek yang kuat dengan citra yang positif akan lebih tahan menghadapi
isu yang tidak baik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.2.6 Pengaruh Citr a Merek dengan Minat Beli
Menciptakan kesan menjadi salah satu karakteristik dasar dalam orientasi
pemasaran modern yaitu lewat pemberian perhatian lebih serta penciptaan merek
yang kuat. Implikasi dari hal tersebut menjadikan merek suatu produk
menciptakan image dari produk itu sendiri di benak pikiran konsumen dan
menjadikan motivasi dasar bagi konsumen dalam memilih suatu produk (Aaker
dalam Vranesevic, 2003).
Dengan demikian citra merek dikatakan mempengaruhi minat beli
konsumen (Kertajaya : 2005). Konsumen dengan citra yang positif terhadap suatu
merek, lebih memungkinkan untuk melakukan pembelian (Sutisna : 2003).

2.2.7 Infor masi Kualitas Produk
Kualitas produk adalah driver kepuasan pelanggan yang multidimensi.
Beberapa

beranggapan

bahwa

mutu

merupakan

faktor

penting

yang

mempengaruhi kinerja jangka panjang suatu unit bisnis (Buzzel dan Gale, 1987
dalam Budiyono, 2004). Menurut Chang dan Wildt (1996) dalam Perlusz,
Gattiker, dan Pedersen (2000), mutu merupakan konsep multidimensi yang
kompleks dan dapat berupa elemen material dan non material yang tidak dapat
secara mudah dievaluasi oleh konsumen. Informasi kualitas produk motor
merupakan faktor penting yang dipertimbangkan konsumen karena dapat
menunjukkan manfaat materiel. Merek motor biasanya memberikan manfaat
emosional, kemasan dipertimbangkan dari daya tarik bentuk dan keindahannya
serta manfaat pasca beli.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

Kottler (2000) menyatakan bahwa pencapaian kualitas yang baik bagi
suatu perusahaan dibutuhkan beberapa ukuran untuk merumuskan kebujukan
mengenai kualitas produk yaitu:
1. Fungsi barang
Mempengaruhi kepuasan konsumen, maka harus memproduksi barang yang
mutunya sesuai dengan fungsi serta

kegunaannya,

daya tahannya,

peralatannya dan kepercayaannya.
2. Wujud luar seperti bentuk, warna dan susunannya
Bila wujud luar dari barang tersebut tidak menarik meskipun kualitas
barangnya baik maka belum tentu konsumen tertarik.
3. Biaya barang
Pada umumnya biaya dan harga suatu barang akan dapat menentukan mutu
suatu barang tersebut.
Menurut Giffen (2002) ada beberapa tahapan untuk mengelola kualitas
sutu produk:
1. Perencanaan kualitas
2. Mengorganisasi untuk kualitas
3. Pengarahan untuk kualitas
4. Pengendalian untuk kualitas
Variabel laten informasi kualitas produk dibentuk oleh lima indikator,
yaitu Performance ( Performa ), Features ( Fitur ), Serviceability ( Kemudahan
Servis ), Conformance ( Kesesuaian ), Image ( Citra atau Gambar ) dimana

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

temuan empirik ini merupakan pengembangan dari temuan studi Garvin (1987 :
74) dan Martinich (1997 : 564).

2.2.8 Pengaruh Infor masi Kualitas Produk dengan Minat Beli
Menurut Aaker (1997 : 127) dalam banyak konteks kualitas sebuah merek
memberikan alasan yang penting untuk membeli. Sebelum membeli suatu produk,
konsumen akan memutuskan tentang bentuk produk yang diputuskan dengan
mutu produk. Dalam proses pengembangan suatu produk, perusahaan

harus

menetapkan derajat kualitas tertentu bagi produknya karena hal itu dapat
mempengaruhi minta beli konsumen terhadap suatu produk.
Adanya hubungan positif antara informasi kualitas produk dengan minat
beli adalah, semakin banyak informasi kualitas produk akan berpengaruh terhadap
tingginya minat beli konsumen.

2.3

Ker angka Konseptual

Informasi
Kualit as Produk
X₁
M inat Beli
Y

Cit ra M erek
X₂

Gambar 2.1. Kerangka Konseptual

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

2.4

Hipotesis
Berdasarkan latar belakang permasalahan dan landasan teori yang ada,

maka hipotesis penelitian dapat penulis uraikan sebagai berikut:
1. Diduga terdapat pengaruh positif antara informasi kualitas produk
terhadap minat beli konsumen pada sepeda motor Honda Megapro di
Surabaya.
2. Diduga terdapat pengaruh positif antara brand image terhadap minta
beli konsumen pada sepeda motor Honda Megapro di Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III
METODELOGI PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.1.1. Definisi Operasional Var iabel
Definisi operasional variabel adalah untuk memberikan petunjuk tentang
bagaimana suatu variabel-variabel penelitian diukur. Untuk memberikan
gambaran yang jelas tentang arti dan makna sebenarnya variabel yang akan
digunakan dalam penelitian berikut ini akan dibuat suatu definisi operasional
masing-masing variabel antara lain sebagai berikut:
A. Informasi Kualitas Produk ( X₁ )
Adalah tingkatan dimana sebuah informasi produk sesuai dengan harapan dan
spesifikasi yang diinginkan oleh pelanggan. Menurut Garvin (1987 : 74) dan
Martinich (1997 : 564) indikator dalam penelitian ini adalah :
a. Performance ( X₁ .₁ )
b. Features ( X₁ .₂ )
c. Serviceability ( X₁ .₃ )
d. Conformance ( X₁ .₄ )

24

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

B. Citra Merek ( X₂ )
Merupakan sebuah nilai, citra, ciri-ciri, dan sebagainya dari suatu merek yang
timbul atau didapatkan oleh merek tersebut karena merek dari produk tersebut
dapat diterima dengan baik oleh masyarakat. Menurut Keller (2003 : 544) citra
merek meliputi beberapa jenis variabel indikator, yaitu :
a. Common Product Attributes, Benefits or Attitudes ( X₂ .₁ ) :
• Pencitraan Tentang Inovasi ( X₂ .₁ .₁ )
b. People and Relationship ( X₂ .₂ )
• Orientasi Konsumen ( X₂ .₂ .₁ )
c. Values and Programs ( X₂ .₃ )


Keahlian ( X₂ .₃ .₁ )



Kepercayaan ( X₂ .₃ .₂ )



Kesukaan ( X₂ .₃ .₃ )

C. Minat Beli ( Y )
Minat beli adalah tahapan kejhcenderungan responden untuk bertindak
sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan. Menurut Ferdinand (2006
: 242) menyatakan bahwa ada tiga tahap dalam proses minat beli konsumen, yaitu:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26



Intensitas Pencarian Informasi ( Y₁ )



Keinginan Segera Membeli ( Y₂ )



Keinginan Preferensial ( Y₃ )

3.1.2. Pengukuran Variabel
Skala pengukuran variabel menggunakan skala interval yaitu skala yang
mengurutkan obyek berdasarkan suatu atribut (Umar, 2000 : 134). Skala
pengukuran yang dipergunakan untuk 2 variabel tersebut adalah skala interval
dengan pengukuran semantic differentials atau skala perbedaan semantik
berisikan serangkaian karakteristik bipolar (dua kutub), seperti: panas – dingin,
popular – tidak popular, baik – tidak baik, dan sebagainya (Sugiyono, 2003:16).
Skala ini disusun dalam suatu garis kontinu dengan jawaban sangat positifnya
terletak disebelah kanan, jawaban sangat negatifnya terletak disebelah kiri, atau
sebaliknya. Skala data yang digunakan adalah skala interval 1 samapai 7,
digambarkan sebagai berikut :

1
Sangat tidak setuju

7
Sangat setuju

Tanggapan atau pendapat tersebut dinyatakan dengan memberi skor yang
berbeda dalam rentang nilai 1 sampai dengan nilai 7 pada masing-masing skala,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

dimana berdasarkan uraian diatas apabila responden memilih letak semakin ke kiri
maka responden tersebut menyatakan se

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Persepsi Kualitas Produk Sepeda Motor Honda Terhadap Loyalitas Konsumen Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara (USU)

0 29 114

PENGARUH HARGA, KEPUASAN KONSUMEN, DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP LOYALITAS MEREK SEPEDA MOTOR HONDA Pengaruh Harga, Kepuasan Konsumen, Dan Kualitas Produk Terhadap Loyalitas Merek Sepeda Motor Honda (Studi Kasus Pada Masyarakat Di Surakarta).

0 4 15

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP MINAT BELI Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Beli Sepeda Motor Honda (Studi Empiris pada mahasiswa FEB Universitas Muhammadiyah

2 7 13

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP MINAT BELI Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Beli Sepeda Motor Honda (Studi Empiris pada mahasiswa FEB Universitas Muhammadiyah

0 4 11

ANALISIS PENGARUH CITRA MEREK, KUALITAS PRODUK DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN PADA Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk Dan Kualitas Layanan Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Produk Smartphone Samsung.

0 4 15

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN CITRA MEREK TERHADAP NIAT BELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA.

0 0 6

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR YAMAHA PADA CV. SURYA SAKTI MOTOR BOJONEGORO.

1 1 88

PENGARUH SELEBRITIS ENDORSER TERHADAP CITRA MEREK PRODUK SEPEDA MOTOR HONDA ABSOLUTE REVO DI SURABAYA.

0 3 77

PENGARUH INFORMASI KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR HONDA MEGAPRO DI SURABAYA

0 0 25

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN SEPEDA MOTOR YAMAHA PADA CV. SURYA SAKTI MOTOR BOJONEGORO

0 0 22