HUBUNGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PERALATAN DAN PERLENGKAPAN DITEMPAT KERJA DAN MINAT BERWIRAUSAHA DENGAN HASIL BELAJAR MEMPERBAIKI SISTEM INJEKSI BAHAN BAKAR DIESEL PADA SISWA TINGKAT II KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PARULIAN-3 MEDAN.

HUBUNGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN PERALATAN DAN
PERLENGKAPAN DITEMPAT KERJA DAN MINAT BERWIRAUSAHA
DENGAN HASIL BELAJAR MEMPERBAIKI SISTEM INJEKSI BAHAN
BAKAR DIESEL PADA SISWA TINGKAT II KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PARULIAN-3 MEDAN T.A.
2011/2012
OLEH
IMMANUEL SINAGA
NIM (061255110007)
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat – syarat Memeproleh Gelar
Sarjana Pendidikan

JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
(FT UNIMED)
2011

LDMBAR PERSETU''UAN


NlM 06l25sl1i007
Skripdi iii Diajnktn oleh ldnln@l Sinrgt'
Pro8dB Sludi Sr '
Juds!tr P€trdidlan Tctlik Mstn'
FaL ra T.loil Ultr€Ellls Nq€ri In'dtn

UnilcBit* NegeriM€&tr

rdah Db€nke d!'i DiNettJuiU'bk Mrrrktu'trr
M.oP.rld'*!n

Medd.

Skri0li

S.Pi€nber2orz

Prol Di sime.lt ld
I lJi

19111,r1
NtP.19550108

Ujia'

ABSTRAK
Immanuel Sinaga, Hubungan Hasil Belajar Menggunakan Peralatan dan
Perlengkapan ditempat Kerja dan Minat Berwirausaha dengan Hasil Belajar
Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel pada Siswa Tingkat II
Kompetensi keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian 3 Medan T.A.
2011/2012.Skripsi, Medan : Fakultas Teknik – UNIMED 2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Hasil Belajar
Menggunakan Perlatan dan Pelengkapan Ditempat Kerja dan Minat Berwirausaha
dengan Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel pada Siswa
tingkat II bidang keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian 3 Medan T.A.
2011/2012. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 2 Bidang keahlian teknik
kendaraan ringan yang teridri dari 100 orang. Sampel penelitian adalah sampel
total yang berjumlah 100 orang.
Untuk menjaring data variabel minat berwirausaha dari siswa dijaring
melalui angket. Validitas instrumen diuji dengan menggunakan rumus korelasi

product momen angka kasar dengan tingkat penerimaan pada taraf 5%. Sedangkan
untuk menjaring data Hasil Belajar Menggunakan Peralatan dan Perlengkapan
ditempat Kerja dan Hasil Belajar Memeperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar
Diesel. Validitas tes diuji dengan rumus koefisien korelasi point biserial dengan
tingkat penerimaan pada taraf 5%.
Pada uji kecenderungan Hasil Belajar Menggunakan Peralatan dan
Perlengkapan ditempat Kerja, diperoleh Mi =70 dan SDi = 14 dengan kategori
kurang (42%), yang Hasil Belajar Menggunakan Peralatan dan Pelengkapan
Ditempat Kerja kurang, untuk uji kecenderungan minat berairausaha dengan
kategori cukup (60%) yang berarti minat berairausaha siswa cukup. Demikian
juga Hasil Belajar Memeperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel diperoleh
Mi= 70 dan SDi =14 siswa pada kategori kurang (51%) yang berarti Hasil Belajar
Memeperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel kurang. Hasil analisis korelasi,
dengan uji korelasi parsial adalah : Hipotesis I rhitung > rtabel yaitu 0,515 > 0,195,
Hipotesis II 0,438 > 0,195, dan Hipotesis III 0,134 < 0,195, maka Ha ditolak H0
diterima.

i

5


6. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar Memperbaiki Sistem
Injeksi Bahan Bakar Diesel (Y)...............................................................

56

7. Ringkasan Anava untuk Persamaan Regresi Y atas X2 ............................

59

8. Ringkasan Perhitungan Koefisien Korelasi Parsial ..................................

61

9. Bobot Sumbangan Masing masing Variabel Bebas Terhadap Variabel
Terikat
........................................................................................

64


DAFTAR GAMBAR
Gambar

Halaman

1. Pradigma Penelitian ................................................................................

31

2. Diagram batang distribusi nilai variable Hasil Belajar Menggunakan
Perlatan dan Perlengkapan di Tempat kerja.............................................

54

3. Diagram batang distribusi nilai variable Minat Berwirausaha..................

55

4. Diagram Batang distribusi nilai variable Hasil Belajar Memperbaiki
Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel .........................................................


56

4

DAFTAR TABEL
Tabel

Halaman

1. Kisi – kisi test Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar
Diesel .....................................................................................................

31

2. Kisi – kisi test Hasil Belajar Menggunakan Perlatan dan Perlengkapan
di tempat Kerja ......................................................................................

19


3. Kisi – Kisi angket Minat Berwirausaha ...................................................

22

4. Distribusi Frekuensi Variabel Hasil Belajar Menggunakan Perlatan
dan Perlengkapan di tempat Kerja...........................................................

52

5. Distribusi Frekuensi Variabel Menggunakan Peralatan dan
Perlengkapan di tempat kerja ..................................................................

54

6

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran


Halaman

1. Angket Minat Berwirausaha....................................................................

69

2. T est Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel ...........................

73

Test Menggunakan Peralatan dan Perlengkapan ditempat Kerja ..............

77

3. Data Hasil Penelitian pada masing – masing Variabel ............................

81

4. Uji Normalitas Sebaran Data Masing – masing Variabel.........................


84

5. Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran dan
Keberartian Persamaan Regresi Hasil Belajar Memperbaiki Sistem
Injeksi Bahan Bakar Diesel (Y) atas menggunakan perlatan dan
perlengkapan ditempat kerja ...................................................................

88

6. Perhitungan Persamaan Regresi Sederhana, Uji Kelinieran dan
Keberartian Persamaan Regresi Hasil Belajar Memperbaiki Sistem
Injeksi Bahan Bakar Diesel (Y) atas minat berwirausaha (X2).................

94

7
7. Perhitungan Koefisien Korelasi Antar Variabel ......................................

100


8. Perhitungan Korelasi Parsial dan Uji Keberartian Koesifien Korelasi
Parsial
........................................................................................

103

9. Perhitungan Persamaan Regresi Ganda, Uji Kelinieran dan
Keberartian Persamaan Regresi Ganda ...................................................

105

10. Perhitungan Koefisien Korelasi Ganda dan Uji Keberartian Koefisien
Korelasi Ganda .......................................................................................

107

11. Perhitungan Sumbangan Relatif (SR) dan Sumbangan Efektif masing
– masing Variabel Bebas (X) terhadap Variabel Terikat (Y) ...................

108


12. Silabus Perbaikan Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel, silabus
penggunaan peralatan dan perlengkapan ditempat kerja ..........................

109

1
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perubahan zaman yang begitu cepat dalam satu dekade belakangan ini,
menghadapkan dunia pendidikan nasional kepada tantangan – tantangan yang
amat berat khususnya dalam upaya menyiapkan kualitas sumber daya manusia
yang mampu bersaing di era globalisasi, dan mampu beradaptasi diera
informasi. Tantangan yang dihadapi Pendidikan Nasional di masa depan
cenderung berkembang menjadi semakin kompleks yang ditandai antara lain
oleh : (1)semakin pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
(2) percepatan liberalisasi ekonomi dan sistem perdagangan bebas secara
global, dan (3) pesatnya perkembangan informasi.
Salah satu masalah pendidikan nasional yang dilematis adalah
rendahnya

tingkat

relevansi

pendidikan,

disamping

masalah

mutu,

pemerataan, efektivitas, dan efisiensi pendidikan. Berbagai masalah tersebut
harus selalu ditanggulangi, baik melalui jalur pendidikan formal, nonformal
maupun informal. Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal
merupakan satu kesatuan sistem dengan lingkungan alam, sosial, budaya,
masyarakat dan dunia usaha atau lapangan kerja di mana sekolah itu berada.
Oleh karena itu, dalam perencanaan, pengelolaan dan pendidikan harus
berorientasi pada lingkungan hidup yang selalu berubah.
Salah satu jenis sekolah atau lembaga pendidikan menengah yang
dapat diharapkan memenuhi kebutuhan tenaga kerja tingkat menengah adalah

2
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Dalam penyelenggaraan pendidikan
pada sekolah- sekolah kejuruan harus selalu ditingkatkan penyesuaian
mengenai isi pendidikan (kurikulum), sistem, metode, sarana belajar,
kemampuan professional guru dan sebagainya, sehingga sekolah mampu
memenuhi kebutuhan dunia usaha atau dunia industri.
Dalam Garis garis Besar Program Pengajaran (GBPP) kurikulum
(2009 : 1) dinyatakan bahwa tujuan SMK Kompetensi Keahlian teknik
kendaraan ringan adalah :
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik.
2. Mendidik peserta didik agar menjadi warga Negara yang bertanggung
jawab.
3. Mendidik peserta didik agar dapat menerapkan hidup sehat, memiliki
wawasan pengetahuan dan seni.
4. Mendidik peserta didik dengan keahlian dalam program keahlian teknik
kendaraan ringan agar dapat bekerja baik secara mandiri atau mengisi
lowongan pekerjaan yang ada didunia usaha dan dunia industri sebagai
tenaga kerja tingkat menengah.
5. Mendidik peserta didik agar mampu memilih karir, berkompetisi, dan
mengembangkan\ sikap professional dalam Kompetensi keahlian teknik
teknik kendaraan ringan.
6. Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
sebagai bekal bagi yang berminat untuk melanjutkan pendidikan.

3
Melihat kenyataan yang ada bahwa penilaian yang dilontarkan masyarakat
masih cenderung meragukan mutu lulusan SMK sehingga hal ini
menimbulkan keprihatinan di masyarakat.
Seperti yang dikemukakan oleh Rahman (1997 : 2) bahwa lulusan
sekolah kejuruan dilecehkan atau diragukan oleh masyarakat, sedangkan dunia
usaha kurang dapat memanfaatkannya karena dianggap tidak memenuhi
kualifikasi yang ditentukan. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Haidir
(1997 : 24) bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia perlu ditingkatkan
kualitasnya, karena pada umumnya kurang mampu menyesuaikan diri dengan
kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) khususnya lulusan SMK,
hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu faktor eksternal meliputi
perkembangan global IPTEK yang cepat, sedangkan faktor internal antara lain
pendidikan yang kurang menunjang dan kurangnya pengetahuan siswa,
sehingga sekolah tidak mampu memenuhi kebutuhan dunia usaha atau dunia
industri.
Berdasarkan hasil survey terlihat bahwa siswa lulusan dari SMK
Parulian-3 Medan memiliki kesiapan kerja yang rendah. Hal ini dapat dilihat
dari persentase siswa yang lulus dalam ujian kompetensi tahun 2010/2011,
bahwa dari 115 siswa, baru 70 siswa yang lulus (sekitar 61%), sementara 45
siswa tidak lulus ujian kompetensi (sekitar 39%) data ini di peroleh dari
sekolah bersangkutan. Hal ini menunjukkan bahwa banyak siswa lulusan
SMK Parulian-3 Medan T.A. 2010/2011 yang tidak siap kerja. Seiring dengan
yang diungkapkan oleh Slamet (1994) bahwa : “ jika mutu lulusan SMK

4
kurang mampu beradaptasi dengan sarana dan fasilitas kerja yang terdapat di
dunia kerja, maka kesiapan kerja lulusan SMK itu masih rendah”.
Pengetahuan adalah segala sesuatu yang diperoleh melalui cara
pendengaran fakta, penalaran, instuisi dan wahyu. Mata pelajaran adalah alat,
sedangkan yang ingin dicapai adalah pembentukan kecakapan hidup, sebab
kecakapan hidup itulah yang diperlukan pada saat seseorang memasuki
kehidupan sebagai individu yang mandiri, anggota masyarakat, dan warga
Negara. Oleh karena itu, yang dibutuhkan siswa ialah berupa rangsangan,
dorongan yang dapat menimbulkan suatu minat untuk mewujudkan karya
kewirausahaan yang dapat mengisi atau menciptakan lapangan kerja.
Banyak factor yang mempengaruhi mutu lulusan SMK rendah, baik
faktor internal maupun eksternal. Faktor internal adalah faktor yang timbul
dalam diri peserta didik itu sendiri antar lain kecerdasan dan bakat khusus,
perkembangan jasmani dan kesehatannya, motivasi belajar, sikap belajar, cita
– cita, kebiasaan belajar dan bekerja, latar belakang pendidikan peserta didik.
Sedangkan faktor eksternal meliputi berbagai komponen dari luar diri peserta
didik. Secara umum “memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel”
merupakan salah satu mata pelajaran dimana kegiatan belajar mengajar 60%
terdiri dari praktek. Mata pelajaran ini mempelajari tentang penggunaan,
perawatan, dan perbaikan kerusakan pada system injeksi bahan bakar diesel
serta komponen – komponen yang terdapat pada sistem ini. Kegiatan praktek
ini menuntut siswa untuk bekerja sendiri tanpa bantuan orang lain setelah
penjelasan teori yang diberikan oleh guru mata pelajaran tersebut. Mata
pelajaran menggunakan peralatan dan perlengkapan ditempat kerja juga sangat

5
penting dikuasai agar praktek yang dilakukan dapat berjalan lancar dan tidak
ada kesalahan. Dengan bertambahnya pengetahuan seorang siswa terhadap
pelajaran memperbaiki system injeksi bahan bakar diesel dan pengetahuan
tentang penggunaan peralatan di tempat kerja akan menuntut kemampuan diri
siswa tersebut untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja serta dapat
termotivasi untuk minat berwirausaha atau dapat hidup mandiri.
Berdasarkan butir tersebut ditegaskan bahwa lulusan SMK diharapkan
siap memasuki lapangan kerja dan dapat berwirausaha. Namun pada
kenyataannya minat berwirausaha tidak seimbang dengan tingkat kemampuan
dan kurangnya pengetahuan siswa. Hal ini dibuktikan dengan siswa yang telah
tamat dari sekolahnya kurang beradaptasi dengan sarana dan fasilitas kerja
yang terdapat didunia kerja sehingga seorang anak tidak mampu menciptakan
lapangan kerja sendiri.
Hal – hal di atas mendorong penulis untuk meneliti sejauh mana
“Hubungan hasil belajar menggunakan peralatan dan perlengkapan ditempat
kerja dan minat berwirausaha dengan hasil belajar memperbaiki sistem injeksi
bahan bakar diesel siswa tingkat II bidang keahlian teknik kendaraan ringan
SMK Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012”.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah yang dikemukakan, maka masalah ini
dapat diidentifikasi sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pengetahuan siswa tentang memperbaiki sistem injeksi
bahan bakar diesel di SMK Parulian-3 Medan ?

6
2. Bagaimana tingkat keahlian dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa
terhadap hasil belajar memperbaiki sistem bahan bakar diesel?
3. Bagaimana tingkat penguasaan siswa dalam menggunakan peralatan dan
perlengkapan ditempat kerja terhadap hasil belajar memperbaiki sistem
bahan bakar diesel?
4. Kendala – kendala apa saja yang dihadapi dalam meningkatkan hasil
belajar memperbaiki sistem injeksi diesel pada siswa tingkat II
Kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan SMK Parulian-3 Medan
T.A. 2011/2012?
5. Apakah guru – guru yang mengajar di SMK Parulian-3 Medan T.A.
2011/.2012

mampu

memberikan

pengetahuan

dan

keterampilan

memperbaiki sistem bahan bakar diesel sesuai dengan kompetensi yang
disajikan bagi siswa?
6. Apakah hasil belajar menggunakan peralatan dan perlengkapan ditempat
kerja dan minat berwirausaha mempunyai hubungan yang positif dan
berarti dengan hasil belajar memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel
pada siswa tingkat II Kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan SMK
Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah maka dengan
mempertimbangkan keterbatasan peneliti agar penelitiannya lebih terfokus,
maka masalah dalam penelitian ini dibatasi pada :

7
1. Hasil Belajar Menggunaan Peralatan dan Perlengkapan ditempat Kerja
Siswa Tingkat II Bidang Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK
Parulian 3 Medan T.A. 2011/2012 adalah di uji ranah kognitif saja.
2. Minat berwirausaha dibidang otomotif khususnya kendaraan ringan
dari siswa SMK Parulian 3 tingkat II bidang keahlian teknik kendaraan
ringan T.A. 2011/2012.
3. Hasil belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa SMK
Parulian 3 tingkat II bidang keahlian teknik kendaraan ringan setelah
mengikuti mata pelajaran memperbaiki sistem injeksi bahan bakar
diesel yang diuji adalah ranah kognitifnya saja.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, permasalahan pokok dalam
penelitian ini adalah hubungan hasil belajar menggunakan peralatan dan
perlengkapan ditempat kerja dan minat berwirausaha dengan hasil belajar
memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel siswa tingkat II Kompetensi
keahlian teknik kendaraan ringan SMK Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012.
Selanjutnya permasalahan pokok tersebut dijabarkan dalam sejumlah
pertanyaan penelitian sebagai berikut :
1. Apakah terdapat hubungan antara hasil belajar menggunakan peralatan dan
perlengkapan ditempat kerja dengan hasil belajar memperbaiki sistem
injeksi bahan bakar diesel pada siswa tingkat II Kompetensi keahlian
teknik kendaraan ringan SMK Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012?

8
2. Apakah terdapat hubungan antara minat berwirausaha dengan hasil belajar
memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel siswa tingkat II bidang
keahlian teknik kendaraan ringan SMK Parulian-3 Medan T.A.
2011/2012?
3. Apakah terdapat hubungan antara hasil belajar menggunakan peralatan dan
perlengkapan ditempat kerja dan minat berwirausaha secara bersama –
sama dengan hasil belajar memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel
siswa tingkat II Kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan SMK
Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012?

E. Tujuan Penelitian
Setiap usaha yang dilakukan akan berhasil apabila terlebih dahulu
ditentukan tujuannya. Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui hubungan hasil belajar menggunakan peralatan dan
perlengkapan ditempat kerja dengan hasil belajar memperbaiki sistem
injeksi bahan bakar diesel pada siswa tingkat II Kompetensi teknik
kendaraan ringan SMK Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012.
2. Untuk mengetahui hubungan minat berwirausaha dengan hasil belajar
memperbaiki sistem injeksi bahan bakar diesel pada siswa tingkat II
Kompetensi keahlian teknik kendaraan ringan SMK Parulian-3 Medan
T.A.2011/2012.
3. Untuk

mengetahui

hubungan

yang

berarti

antara

hasil

belajar

menggunakan peralatan dan perlengkapan ditempat kerja dan minat
berwirausaha secara bersama – sama dengan hasil belajar memperbaiki

9
sistem injeksi bahan bakar diesel siswa tingkat II program keahlian teknik
kendaraan ringan SMK Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012.

F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut
:
1. Sebagai sumbangan dan bahan pertimbangan bagi guru dalam usaha
meningkatkan mutu pengajaran memperbaiki sistem injeksi bahan bakar
diesel bagi para siswa disekolahnya.
2. Sebagai masukan maupun bekal bagi peneliti yang kelak akan menjadi
guru khususnya pada bidang keahlian teknik kendaraan ringan
3. Sebagai bahan masukan bagi penelitian sejenis dikemudian hari.

72
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Siswa tingkat II Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian -3
Medan T.A. 2011/ 2012 memiliki Hasil Belajar Menggunakan Peralatan dan
Perlengkapan ditempat Kerja cenderung kurang (42%).
2. Siswa tingkat II Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian -3
Medan T.A. 2011/ 2012 memiliki Minat Berwirausaha cenderung cukup (60%).
3. Siswa tingkat II Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian -3
Medan T.A. 2011/ 2012 memiliki Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan
Bakar Diesel cenderung kurang (42%).
4. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Hasil Belajar Menggunakan
Peralatan dan Perlengkapan ditempat Kerja dengan Hasil Belajar Memperbaiki Sistem
Injeksi Bahan Bakar Diesel pada Siswa tingkat II Kompetensi Keahlian Teknik
Kendaraan Ringan SMK Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012, yaitu 0,515 > 0,195.
5. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Minat Berwirausaha dengan Hasil
Belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel pada Siswa tingkat II
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian-3 Medan T.A.
2011/2012, yaitu 0,438 > 0,195.

73
6. Terdapat hubungan yang positif dan berarti antara Hasil Belajar Menggunakan
Peralatan dan Perlengkapan ditempat Kerja dan Minat Berwirausaha dengan Hasil
Belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel pada Siswa tingkat II
Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian-3 Medan T.A.
2011/2012, yaitu 0,134 > 0,195.
7. Besarnya sumbangan Efektif variable Hasil Belajar Menggunakan Peralatan dan
Perlengkapan ditempat Kerja terhadap Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Injeksi
Bahan Bakar Diesel pada Siswa tingkat II Kompetensi Keahlian Teknik Kendaraan
Ringan SMK Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012, adalah sebesar 23,76%.
8. Besarnya sumbangan Efektif variable Minat Berwirausaha terhadap Hasil Belajar
Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel pada Siswa tingkat II Kompetensi
Keahlian Teknik Kendaraan Ringan SMK Parulian-3 Medan T.A. 2011/2012, adalah
sebesar 8,30%.
9. Koefisien Korelasi antara Hasil belajar Menggunakan Perlatan dan Perlengkapan
ditempat Kerja dengan Minat Berwirausaha tidak signifikan.

B. IMPLIKASI
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan penelitian, maka diberikan
implikasi sebagai berikut :
1. Dengan diterimanya hipotesis pertama, maka hal ini dapat ditunjuk bahwa Hasil
Belajar Menggunakan Perlatan dan Perlengkapan ditempat Kerja dari siswa
merupakan hal yang sangat penting. Dengan adanya Hasil Belajar Menggunakan
Peralatan dan Perlengkapan ditempat Kerja dapat meningkatkan Hasil Belajar
Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel siswa.

74
2. Dengan diterimanya hipotesis kedua, maka hal ini dapat ditunjuk bahwa Minat
Berwirausaha dari siswa merupakan hal yang sangat penting. Dengan adanya Minat
Berwirausaha dapat meningkatkan Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan
Bakar Diesel siswa. Dengan Minat Berwirausaha yang lebih tinggi maka akan
meningkatkan keinginan siswa untuk memiliki pengetahuan yang labih tinggi.
3. Dengan diterimanya hipotesis ketiga, maka hal ini dapat ditunjuk bahwa Hasil Belajar
Menggunakan Perlatan dan Perlengkapan ditempat Kerja dan Minat Berwirausaha
yang tinggi dari siswa merupakan hal yang sangat penting. Untuk dapat meningkatkan
Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel siswa.

C. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dan implikasi tersebut, maka sebgai tindak lanjut
penelitian ini disarankan hal – hal sebagai berikut :
1. Dengan ditemukannya Hasil Belajar Menggunakan Peralatan dan Perlengkapan
ditempat Kerja cenderung kurang (42%) dan hasil korelasi rhitung > rtabel yaitu 0,515 >
0,195, maka perlu banyak upaya peningkatan lagi untuk Hasil Belajar Menggunakan
Peralatan dan Perlengkapan ditempat Kerja ini dapat ditingkatkan, maka dengan
sendirinya dapat meningkatkan pula Hasil Belajr Memperbaiki system Injeksi Bahan
Bakar Diesel.
2. Dengan ditemukannya Minat Berwirausaha cenderung cukup (60%) dan hasil korelasi
rhitung > rtabel yaitu 0,438 > 0,195, maka perlu banyak upaya peningkatan lagi untuk
memotivasi minat yang sudah ada, sehingga akhirnya siswa dapat belajar dengan
perasaan senang dan dapat meningkatkan pula Hasil Belajr Memperbaiki system
Injeksi Bahan Bakar Diesel.

75
3. Dengan ditemukannya Hasil Belajar Memperbaiki Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel
cenderung kurang (51%) dan hasil korelasi rhitung < rtabel yaitu 0,134 < 0,195, maka
perlu banyak upaya peningkatan lagi untuk Hasil Belajar Menggunakan Peralatan dan
Perlengkapan ditempat Kerja dan Minat Berwirausaha. Upaya peningkatan
tersebuthendaknya dilakukan secara terkoordinasi dalam arti adanya koordinasi secara
bersama-sama antara pengelola sekolah dengan guru bidang studi Hasil Belajar
Memperbaiki system Injeksi Bahan Bakar Diesel SMK Parulian-3 Medan T.A.
2011/2012.

Dokumen yang terkait

Penggunaan Alat Peraga Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel Sebagai Upaya Meninggkatkan Hasil Belajar Siswa Teknik Otomotif

0 3 137

HUBUNGAN PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN HASIL PRAKTEK KERJA INDUSTRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK SWASTA RAKSANA 1 MEDAN T.A. 2016/2017.

0 2 29

HUBUNGAN MINAT MASUK PENDIDIKAN KEJURUAN DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR SISTEM REM SISWA TINGKAT II KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK IMMANUEL 1 KABANJAHE TAHUN AJARAN 2016/2017.

0 2 23

HUBUNGAN TINGKAT EKONOMI KELUARGADAN MINAT BERWIRAUSAHA TERHADAP HASIL BELAJAR TEKNIK PENGELASAN PADA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN (TKR) SMK TRI SAKTI LUBUK PAKAM.

0 3 26

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF LEARNING TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR SISTEM REM PADA SISWA KELAS XI PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK PARULIAN 3 MEDAN TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 1 25

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DAN HASIL BELAJAR TEKNIK PENGELASAN DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KENDERAAN RINGAN DI SMK NEGERI 2 BINJAI.

0 2 34

HUBUNGAN ANTARA MEMBACA GAMBAR TEKNIK MESIN DAN DISIPLIN BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MESIN BUBUT SISWA TINGKAT II KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK PEMESINAN SMK INDONESIA MEMBANGUN 1 MEDAN.

0 5 27

HUBUNGAN MINAT BERWIRAUSAHA DAN KREATIFITAS BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR SISTEM PENDINGIN PADA SISWA KELAS XI BIDANG KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK SWASTA MULTI KARYA TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 3 23

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DAN MINAT BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR PADA STANDAR KOMPETENSI MEMPERBAIKI UNIT KOPLING DAN KOMPONEN-KOMPONEN SISTEM PENGOPERASIAN KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK MULTI KARYA MEDAN.

0 0 21

HUBUNGAN MINAT BERWIRASWASTA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR DENGAN HASIL PRAKTEK PENGELASAN PADA SISWA TINGKAT I BIDANG KEAHLIAN TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 1 STABAT T.A 2012/2013.

0 1 20