HUBUNGAN ANTARA PEMBERIAN SUPERVISI PEMBELAJARAN OLEH KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMA NEGERI KOTA MEDAN.

ABSTRAK

081188130055 Hubungan Antara Pemberian
Supervisi Pembelajaran Oleb Kepala Sekolab Dan Motivasi Kerja Dengan
Kinerja Guru Di SMA Negeri Kota Medan. Tesis: Program Pasca Srujana
Muhammad Nawawi. NIM.

Universitas Negeri Medan. 2009.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) apakah ada hubungan
antara pemberian supetvisi pembelajaran oleh kepala sekolah dengan kinerja guru di
SMA Negeri Kota Medan? (2) apakah ada hubungan antara motivasi kerja dengan
kinerja guru di SMA Negeri Kota Medan'l dan (3) apakah ada hubungan antara
pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dan motivasi kerja secara
bersama-sama dengan kinerja guru di SMA Negeri Kota Medan?
Tujuan penelitian untuk mengetahui: (I) hubungan antara pemberian
supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dengan kinerja guru di SMA Negeri Kota
Medan, (2) hubungan antara motivasi ketja dengan kinerja guru di SMA Negeri Kota
Medan, dan (3) hubungan antara pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala
sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sarna dengan kinerja guru di S MA Negeri
Kota Medan.
Populasi penelitian adalah seluruh guru SMA Negeri Kota Medan yang

tersebar di 21 sekolah dengan jumlah 1.330 orang. Sampel penelitian berjumlah 133
orang yang diambil dengan teknik random sampling Instrumen penelitian adalah
APKG I Dan APKG serta angket dengan model skala Likert. Uji persyaratan
dilakukan untuk menguji normalitas, linieritas, dan independensi antar variabel
bebas. Teknik analisis data digunakan korelasi dan regresi dan korelasi sederhana
dan regresi dan korelasi ganda pada taraf signifikansi a = 0,05.
Temuan penelitian menunjukkan: (1) terdapat hubungan positif dan signifikan
antara pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dengan kinerja guru
SMA Negeri Kota Medan dengan angka korelasi 0,303 (2) terdapat hubungan positif
dan signifikan antara motivasi kerja dengan kinerja guru di SMA Negeri Kota Medan
dengan angka korelasi 0,662 dan (3) terdapat hubungan positif dan signifikan antara
pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dan motivasi kerja secara
bersama-sama dengan kinerja guru SMA Negeri Kota Medan dengan angka korelasi

0,713.
Sumbangan efektif dari variabel pemberian supervisi pembelajaran oleh
kepala sekolah terhadap kinerja guru sebesar 8,10% dan sumbangan efektif dari
variabel motivasi kerja terhadap kinerja guru sebesar 42,800/o. Berdasarkan temuan
penelitian ini maka implikasinya kepada kepala sekolah dan Dinas Pendidikan Kota
Medan adalah: (1) memberikan supervisi pembelajaran secara kontiniu melalui rapat

koordinasi dan kunjungan kelas dan (2) memberikan kesempatan kepada guru untuk
mengembangkan potensinya untuk mengikuti pendidikan ke jenj ang lebih tinggi
maupun mengikuti pelatihan.

ii

DAFTARISI
Halaman
Abstract .......................................................................................................
Abstrak.........................................................................................................

ii

Kata Pengantar.............................................................................................

iii

Daftar lsi......................................................................................................

v


Daftar Tabel.................................................................................................

vi

Daftar Gambar.............................................................................................

v 11
X

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..........................................................
B. Identifikasi Masalah.............................................................. ...

4

C. Pembatasan Masalah... ... .... .......... .... ... .... .. . ... ... . ...... ............. ... .


5

D. Perwnusan Masalah..................................... ............................

6

E. Tujuan Penelitian.......................................... ...................... ......

6

F. Manfaat Penelitian.......................................... ...........................

6

LANDAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN

PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Landasan Teoretis ... ...... . ....... ...........................................

8


I. Hakikat Kinerja Guru...... ................... . .. . .. . . . . .. . .. . . ...

8

2. Hakikat Pemberian Supervisi Pembelajaran Oleh Kepala
Sekolah..... ....... ................... .. .. . . .. .. . .. ...... ............ ..

15

3. Hakikat Motivasi Kerja.......................................................

19

B. Pene1itian Yang Relevan.. .. ...................... . .. .. .... ..............

23

C. Kerangka Berpikir.......................................... .......... ...... .... .. . . ...


23

D. Hipotesis Penelitian.. .. .... ...... .. ........ ........ ... .. .. .. . .. .. .. . ..

30

v

BAB III

BAB IV

BAB Y

METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian...... ......... .................. ............... ............. .....

31

B. Metode Penelitian.. .............. ...... ........... .... .............. ..


31

C. Populasi dan Sampel. ........ .. ..... .. ............ ... .. ... .. . . . . . . .. . .

31

D. Definisi Operasional Variabel Penelitian....... . ... .. .. .. ... ......

34

E. Teknik Pengwnpulan Data...... ............................... ... ...

35

F. Uji Coba lnstrumen.. .. ...... .. .. . . . . . .. . . . . . . . .. . .. . . . . . . . . ..............

37

G. Analisis Data.. .... ........ .. ... ....... ....... ...........................


40

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data.. ...... . .... ...... ... .. ............ ...... .... .... .......

46

B. Uji Kecenderungan Variabe1 Penelitian... ............. .... ........

50

C. Pengujian Persyaratan Analisis.... .. . . . . .. . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ...

52

D. Pengujian Hipotesis.. ...................... ..... .. ............. .... ...

57


E. Pembahasan........... ...... ........ ... ......... ... ....... .. ...... .. .. ..

63

F. Keterbatasan Penelitian.... .. ...... ... ... .. .... .. . . . .. .. . . .. .. ... . . ...

69

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan.. . . .. . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

70

B. lmplikasi..... ....... .. .... .................................. .. ..... .. ..

71

C. Saran-Saran...... ..... .. ... ....................... ................... ..

74


DAFTAR PUSTAKA........... .............. ................................... ......

75

Larnpiran-Larnpiran..................... ......................................................................

77

~

lVI
vi

9

DAFfARTABEL

Tabel


Halaman

3.1

Penetapan Nama Sekolah Yang Dijadikan Populasi Penelitian

32

3.2

Penetapan Jwnlah Sampel

33

3.3

Sebaran Sampel Penelitian

34

3.4

Kisi-Kisi lnstrumen Penelitian

36

4.1

Distribusi Frekuensi Data Pemberian Supervisi Pembelajaran
Oleh Kepala Sekolah

46

4.2

Distribusi Data Variabel Molivasi Kerja

48

4.3

Distribusi Data Variabel Kinetja Guru

49

4.4

Tingk:at Kecenderungan Variabel Pemberian Supervisi
Pembelajaran Oleh Kepala Sekolah (X 1)

51

4.5

Tingk:at Kecenderungan Variabel Motivasi Kerja (X2)

51

4.6

Tingkat Kecenderungan Variabel Kinerja Guru (Y)

52

4.7

Rangk:urnan Analisis Uji Normalitas

53

4.8

Rangkuman Anava Uji Linearitas Antara X 1 Dengan Y

4.9

Rangk:uman Anava Uji Linearitas Antara X2 Dengan Y

4. 10

Rangkurnan Uji Independensi Antara Variabel X, Dengan X2

57

4.11

Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X, Dengan Y Dan Uji
Keberartiannya

58

4.12

Rangkuman Anava Keberartian Regresi Y atas X 1

58

4.13

Rangkuman Hasil Analisis Korelasi X2 Dengan Y Dan Uji
Keberartiannya

59

Rangkuman Anava Keberarlian Regresi Y atas X2

59

4.14

vii

m

54
55

4.15

Rangkwnan Hasil Analisis Korelasi Dan Uji Keberartian V ariabel
Xt dan X2 Dengan Y

60

4.16

Matrik Korelasi Antar Variabel

61

4.17

Rangkwnan Analisis Regresi Ganda

61

4.18

Rangkwnan Sumbangan Relatif Dan Swnbangan Efektif MasingMasing VariabeJ Prediktor

62

Rangkwnan Analisis Korelasi Parsial

63

4.19

-z

?

m

Vlll

DAFI'AR GAMBAR
Gam bar

Halaman

2.1

Skema Paradigrna Penelitian

29

4.1

Histogram Variabel Pemberian Supervisi Pembelajaran
Oleh Kepala Sekolah

47

Histogram Variabel Motivasi Ketja

48

Histogram Variabel Kinetja Guru

50

4.2

-z
?

m

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Halaman
Instnunen Penelitian Kuesioner Pemberian Supervisi
Pembelajaran Oleh Kepala Sekolah

77

2

Instrumen Penelitian Motivasi Kerja

80

3

Lembar Observasi Kinerja Guru

83

4

Uji Coba Instrumen Pemberian Supervisi Pembelaj aran
Oleh Kepala Sekolah

98

5

Uji Coba Instrumen Motivasi Kerja

103

6

Data Penelitian

113

7

Perhitungan Statistik Deskriptif

117

8

Uji Kecenderungan

124

9

Uji Nonnalitas

128

10

Uji Linearitas

136

11

Uji Independensi Antar Variabel Bebas

154

Perhitungan Korelasi Sederhana

155

Perhitungan Korelasi Ganda

158

Perhitungan Korelasi Parsial

160

Analisis Regresi Sederhana

163

Analisis Regresi Ganda

169

Sumbangan Relatif (SR) Dan Sumbangan Efektif (SE)

175

X

BABI

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalab
Pengembangan sumber daya manusia merupakan salah satu fungsi operasional
manajemen yang berisi kegiatan-kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan
kompetensi dan kineJja pegawai melalui pengetahuan. keterampilan, kemampuan dan
aspek lainnya. Dengan demikian pengembangan sumber daya manusia di bidang
pendidikan, misalnya sekolah juga merupakan hal yang sangat penting. Sumber daya
manusia dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah di antaranya adalah guru,
sebagai seorang yang mentransfer pengetahuan (transftr of knowledge) kepada peserta
didik.
Oleh karena itu, guru memegang peranan penting dalam meningkatkan mutu
pendidikan, maka perhatian terhadap peningkatan kinerja guru menjadi penting. Dengan
berbagai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seorang guru dituntut untuk
mampu mengadaptasikan dirinya supaya ilmu dan keterampilan yang diberikan kepada
siswa tidak ketingga1an oleh perkembangan ilmu itu sendiri. Tugas guru sebagai profesi
meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan
mengembangkan nilai-nilai hidup, mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan
ilmu pengetahuan, melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada
siswa. Da1am melaksanakan tugasnya guru bekeJjasama dengan orang tua dan
masyarakat (Depdiknas, 1985).
Untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab di atas, maka guru dituntut
merniliki kemampuan dan keterampilan tertentu. Kemampuan dan keterarnpilan tersebut

2

sebagai bagian dari kompetensi profesionalisme guru. Untuk itu kompetensi merupakan
suatu kemampuan yang mutlak dimiliki oleh guru agar tugasnya sebagai pendidik dapat
terlaksana dengan baik.
Tugas guru erat kaitannya dengan peningkatan sumber daya manusia melalui
sektor pendidikan, oleh karena itu perlu upaya-upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan dapat berhasil. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Tilaar (2002:28)

bahwa: "peningkatan kualitas pendidikan tergantung banyak hal, terutarna mutu
gurunya".
Untuk menjadikan guru sebagai tenaga profesional maka perlu diadakan
pembinaan secara terus menerus dan berkesinambungan melalui berbagai usaha di
antaranya melalui kegiatan penataran, pelatihan maupun kesempatan untuk belaj ar ke
jenjang pendidikan lebih tinggi. Namun

perlu juga memperhatikanpeningkatan

profesionalitas guru dari aspek yang lain seperti peningkatan disiplin. pemberian
motivasi, pemberian bimbingan melalui supervisi, pemberian insentif, gaji yang layak
dengan keprofesionalnya sehingga memungkinkan kinerja guru diharapkan meningkat.
Kinerja guru merupakan implementasi dari rencana (planning) yang telah
disusun melalui perencanaan kegiatan pembelajaran yang baik. lmplementasi kinerja
dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, kompetensi, motivasi,
dan kepentingan. Bagaimana sekolah menghargai dan memperlakukan sumber daya

manusianya akan mempengaruhi sikap dan perilakunya dalam menjalankan kinerja.
Kinerja guru juga ditunjukkan oleh bagaimana proses berlangsungnya kegiatan untuk
mencapai tujuan. Oleh sebab itu sekolah dengan kinerja yang tinggi, senantiasa
memperhatikan keberadaan para guru. Guru perlu dilibatkan dalam penyusunan

3

berbagai rencana, penetapan tujuan sehingga mereka juga akan turut terlibat dan
bersama-sama bertanggung jawab untuk mencapai tujuan terse but.
lndikasi kinetja guru yang rendah masih ditemukan bagi guru-guru mata
pelajaran khususnya sains SMA Negeri di Kota Medan. Kenyataan ini tampak dari
persiapan guru dalam pembelajaran seperti program tahunan, program semester, silabus
dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) belum tertata dengan baik, keinginan

yang rendah dari guru untuk melaksanakan pembelajaran yang variatif demikian juga
dalam hal pemanfaatan media dan sumber belajar sehingga dalam ajang olimpiade ilmu
pengetahuan khususnya mata pelajaran sains, siswa SMA Negeri di Kota Medan belum
pemah mewakili Indonesia ke tingkat intemasional. Demikian juga dengan halnya
pendampingan yang dilakukan guru SMA Negeri di Kota Medan terhadap siswa ang
mengikuti olimpiade sains ke tingkat nasional belumlah maksimal. (Diknas Kota
Medan, 2009).
Kenyataan di atas menimbulkan pertanyaan, apakah memang rendah kinerja
guru SMA Negeri di Kota Medan, padahal diharapkan guru-guru SMA Negeri di Kota
Medan mernili.ki kinerja yang tinggi, sebab kinerja guru SMA di Kota Medan
merupakan cerminan dan takaran kinerja guru yang ada di Sumatera Utara. Terdapat
banyak jawaban atas pertanyaan itu, yang biasa dijadikan alasan guru untuk menutupi
semua kekurangan itu antara lain: kurangnya perhatian pimpinan, kepala sekolah tidak
adil dalam memberikan penugasan, kesejahteraan dan penghargaan yang tidak
memadai, iklim yang tidak kondusif, tidak adanya peluang untuk meningkatkan karir,
dan masih banyak alasan lain yang barangkali bisa diterima secara teoritis.
Berbagai upaya dapat diberikan untuk membantu guru dalam meningkatkan
kinerjanya salah satunya adalah melalui layanan supervisi pembelajaran dimana secara

4

umum supervisi berfungsi untuk memelihara, merawat dan menstimulasi peningk.atan
kompetensi dan profesionalitas

guru. Untuk itu peran dari kepala sekolah adalah

melaksanakan supervisi pembelajaran terhadap guru-guru. Pemberian supervisi oleh
kepala sekolah sangatlah berarti karena kepala sekolah merupakan orang yang langsung
memahami dan melihat kenyataan kemampuan yang dimiliki oleh guru. Semua
kekurangan yang dimiliki oleh guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran secara
kontinu dapat diikuti oleh kepala sekolah, sehingga kepala sekolah dapat mendiagnosis
kelemahan yang dimiliki oleh guru.
Perlu juga disadari bahwa keinginan guru untuk meningkatkan kinerja guru juga
ditentukan oleh motivasi kelja atau keinginan para guru untuk mengembangkan dirinya
sendiri terutama motivasi kelja bisa yang berasal dari dalam dirinya yaitu dengan
menyadari bahwa mengajar merupakan tugas pelayanan mulia yang mesti diemban
untuk mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bemegara. Motivasi kerja itu sendiri bisa
juga berasal dari luar diri guruyaitu terpenuhinya kebutuhan yang diberikan oleh pihak
pemerintah atau lembaganya terutama dari aspek kesejahteraan. Berangkat dari
pemikiran di atas, peneliti tertarik untuk meneliti hubungan antara pemberian supervisi
pembelajaran oleh kepala sekolah dan motivasi kerja dengan kinerja guru.

B. ldentifrkasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat diidentifikasi beberapa masalah
antara lain: apakah komunikasi yang berlangsung di sekolah berhubungan dengan
kinerja guru? Apakah ada hubungan perhatian kepala sekolah dengan kinelja guru?
Apakah ada hubungan antara pemberian hukurnan dengan kinerja guru? Apakah ada
hubungan antara pemberian penghargaan dengan kinelja guru? Apakah layanan

5

supervisi oleh kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru? Apakah pemberian
supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dapat meningkatkan kinerja guru? Apakah
ada hubungan motivasi kerja yang dimiliki dengan kinerja guru? Apakah keikutsertaan
guru dalam proses pengambilan keputusan akan meningkatkan kinerja guru? Apakah
gaya kepemimpinan yang diterapkan kepala sekolah dapat menumbuhkan kinerja guru?
Apakah dengan adanya program sertifikasi dapat meningkatkan kinerja guru?

C. Pembatasan Masalah
Sebagaimana diungkapkan dalam identitifikasi masalah di atas, terdapat banak
persoalan yang berhubungan dengan kinerja guru. Dalam hal ini masalah yang
diungkapkan hanya menyangkut pemberian supervisi pembelajaran, motivasi kerja dan
kinerja guru.
Pemberian supervisi pembelajaran dibatasi pada kemampuan kepala sekolah
membangkitkan dan merangsang guru dalam mengajar, bersarna guru mengembangkan
berbagai metode mengajar yang sesuai, membina kerjasarna antara guru, mempertinggi
mutu dan pengetahuan guru dan membina kerjasama dengan komite sekolah dan
instansi lainnya.
Motivasi kerja dibatasi pada aspek-aspek gaji, kemampuan pekerjaan, kondisi
kerja, status, prosedur kerja, kualitas pengawasan teknis, kualitas hubungan
interpersonal, pencapaian, pengakuan, tanggung jawab, kemajuan pekerjaan, dan
kemungkinan untuk tumbuh.
Kinerja guru dibatasi

pada kemampuan guru dalam menyusun perencanaan

pembelajaran, kemampuan guru melaksanakan pembelajaran dan kemampuan guru
melakukan evaluasi pembelajaran.

6

D. Perumusan Masalab
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka masaJah dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
l. Apakah ada hubungan antara pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala
sekolah dengan kinerja guru di SMA Negeri Kota Medan?
2. Apakah ada hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja guru di SMA Negeri
Kota Medan?
3. Apakah ada bubungan antara pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala
sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru di SMA
Negeri Kota Medan?

E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui hubungan antara pemberian supervisi oleh kepala sekolah
dengan kinerja guru di SMA Negeri Kota Medan.
Untuk mengetahui hubungan antara motivasi kerja dengan kinerja guru di SMA
Negeri Kota Medan.
Untuk mengetahui hubungan antara pemberian supervisi pembelajaran oleb
kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru di
SMA Negeri Kota Medan.

F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat memberikan manfaat untuk
meningkatkan wawasn dan khasanah pengetahuan tentang supervisi pembelajaran,

7

motivasi kerja dan kinerja guru. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bahan
rujukan lebih lanjut dalam rangka pengembangan pcnelitian bidang pendidikan.
Manfaat praktis penelitian ini adalah bagi kepala sekolah sebagai bahan
masukan dalam memimpin, membina dan memotivasi guru dalam meningkatkan kinerja
guru. Bagi guru sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kinerja yang ditampilkan
dalam pelaksanaan tugas sebagai pengajar dan pendidik di sekolah. Bagi kepala Dinas
Dinas Pendidikan Kota Medan sebagai bahan masukan dalam pembinaan peningkatan
kinerja guru.

z
?

93

BABV
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan
Berdasarkan dari deskripsi data, analisis hipotesis dan pembahasan, maka
simpulan penelitian adalah:

Pertama, terdapat hubungan positif dan signifikan antara pemberian
supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dengan kinelja guru. Artinya semakin
tinggi dan positif pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah maka
semakin tinggi dan positif pula kinelja guru SMA Negeri Kota Medan Timur
dengan memberikan surnbangan yang efektif sebesar 8, I0%. Hal ini diartikan
bahwa variasi yang teljadi pada variabel pemberian supervisi pembelaj aran oleh
kepala sekolah sebesar 8, I0% dapat diprediksi dalam meningkatkan kinetja guru.
Selanjutnya terdapat linearitas dan keberartian regresi variabel pemberian
supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah terhadap variabel kinelja guru yang
dibuktikan dengan adanya persamaan garis regresi

Y = 177,19 + 0,35X•

yang

bermakna teljadi peningkatan pada satu skor pemberian supervisi pembelajaran
oleh kepala sekolah akan meningkat setiap 0,35 skor pada kinetja guru sehingga
hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
Kedua, terdapat bubungan positif dan signifikan antara motivasi kelja

dengan kinelja guru. Artinya semakin tinggi dan positif motivasi kerja maka
semakin tinggi dan positif pula kinelja guru dengan memberikan sumbangan yang
efektif sebesar 42,80%. Hal ini dapat diartikan bahwa variasi yang teljadi pada
variabel motivasi kelja sebesar 42,80% dapat diprediksi dalam meningkatkan

70

71

kinerja guru. Selanjutnya terdapat terdapat linearitas dan keberartian regresi
variabel motivasi kerja terhadap variabel kinerja guru yang dibuktikan dengan
adanya persamaan garis regresi

Y = 130,98

+ 0,74X2 yang bennakna terjadi

peningkatan pada satu skor motivasi kerja akan meningkat setiap 0,74 skor pada
kinerja guru sehingga basil dapat dipertanggungjawabkan
Ketiga, terdapat hubungan positif dan signifikan secara bersama-sama

antara pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dan motivasi kerja
dengan kinerja guru. Artinya semakin tinggi dan positif pemberian supervisi
pembelajaran o1eh kepala sekolah dan kinerja guru maka semakin tinggi dan
positif pula kineija guru dengan memberikan sumbangan efektif sebesar 50,90%.
Hal ini bennakna bahwa 50,90% dari variasi yang terjadi kinerja guru dapat
diprediksi oleh kedua variabel bebas tersebut. Dengan kata lain, pemberian
supervisi pembelajaran oleh kepala seko1ah dan motivasi kerja secara bersamasama dapat meningkatkan

kinerja guru dengan garis linearitas

Y = 115,87 +

0,31 Xt + 0,?2X2.

B. lmplikasi
Hasil

penelitian

ini

menunjukkan

bahwa

pemberian

supervisi

pembelajaran oleh kepala sekolah dan motivasi kerja mempunyai hubungan
positif dan signifikan baik sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama dengan
kinerja guru. Adanya hubungan tersebut berimplikasi sebagai berikut:
Pertama, basil uj i kecenderungan terlihat bahwa masih kurang dan

lemahnya pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah yaitu 47,37%
berada pada kategori sedang.

Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan

72

bahwa pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah adalah salah satu
elemen penting yang hams dimiliki kepala sekolah untuk meningkatkan perfonna
kinerja guru. Karena melalui pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala
sekolah yang tinggi maka guru dapat melaksanakan peranan dan fungsi dalam
menjalankan

tugas-tugasnya.

Dengan

demikian

konsekuensinya

apabila

pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah yang kurang baik atau
tidak baik sama sekali maka tentu pula pelaksanaan peranan dan tugas guru akan
kurang efektif dan berjalan tidak maksimal. Demikian pula sebaliknya apabila
pelaksanaan supervisi pembelajaran berjalan dengan baik

maka tentunya

program-program kerja yang berkaitan peningkatan kinerja guru akan efektif.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pemberian supervisi pembelajaran
oleh kepala sekolah agar kinerja guru dapat meningkat dapat dilakukan oleh
kepala sekolah yaitu pembinaan secara intensif kepada guru. Upaya pembinaan
dapat dilakukan dengan mengadakan rapat koordinasi dan melakukan kunjungan
kelas. untuk itu konsekuensinya kepala sekolah harus proaktif untuk terns
berkesinarnbungan memantau perkembangan perfonna kinerja guru.

Kedua, basil uji kecenderungan terlihat bahwa motivasi kerja sebesar
72,93% berada pada kategori tinggi, narnun demikian terdapat persentase 27,07%
pada kategori sedang. Oleh karena itu menjadi penting untuk dijadikan referensi
oleh kepala sekolah dan Dinas Pendidikan Kota Medan untuk mengambil
kebijakan untuk meningkatkan motivasi kerja guru. Walaupun selama ini Dinas
Pendidikan telah melakukan rapat-rapat koordinasi dalarn membina guru, dalam
pelaksanaannya masih bersifat struktural yaitu hanya terbatas dalam penyampaian
peraturan-peraturan yang berkenaan dengan kerja guru, belurn fokus dalarn hal

73

pembinaan motivasi kerja guru. Sementara diketahui bahwa tugas dan peranan
guru banyak berhubungan dengan kepala sekolah dan guru sehingga guru dituntut

untuk memiliki motivasi kerja yang dilakukan hendaklah mencakup lebih luas lagi
yang mencakup interaksi dengan kepala sekolah dan guru. Melalui pembinaan
yang dilakukan kepala sekolah dan Dinas Pendidikan tersebut diharapkan
masalah-masalah yang berkenaan dengan temuan penelitian ini yang berkaitan
dengan motivasi kerja dapat tercapai untuk meningkatkan performa kinerja guru.
Ketiga, adanya hubungan positif dan signifikan pemberian supervisi

pembelajaran oleh kepala sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama
terhadap kinerja guru. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian supervisi

>

pembelajaran oleh kepala sekolah dan motivasi kerja merupakan hal yang urgen di
dalam meningkatkan kinerja guru, seperti halnya dalam penelitian ini apabila
pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dan motivasi kerja tidak
berjalan efektif atau rendah maka tentunya kinerja guru juga rendah. Sebaliknya
apabila pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala sekolah dan motivasi kerja
efektif atau tinggi maka tentunya kinerja guru akan semakin tinggi pula.
Konsekuensi keterkaitan pemberian supervisi pembelajaran oleh kepala
sekolah dan motivasi kerja secara bersama-sama dengan kinerja guru, maka
kepala sekolah dan

Dinas Pendidikan Kota Medan agar selalu melakukan

komunikasi yang baik dengan guru dan dengan pihak stalreholder lainnya Kepala
sekolah dapat meningkatkan pemberian supervisi pembelajaran dan motivasi kerja

guru melalui program-program pembinaan yang jelas dan terarah tujuannya. Di
lain pihak juga guru secara individual agar selalu meningkatkan kemampuannya
dengan meningkatkan motivasi kerjanya melalui mengikuti mandiri dengan

74

membaca buku-buku, mengikuti secara maksimal kegiatan pembinaan dan
pelatihan yang dilaksanakan Dinas Pendidikan

dan yang terpenting adalah

berinteraksi dengan kepala sekolah dan guru lainnya secara kontiniu.

C. Saran
Saran-saran yang dapat disampaikan adalah :
1. Kepala sekolah untuk memberikan supervisi pembelajaran secara kontiniu

melalui rapat koordinasi dan kunjungan kelas scrta memberikan
kesempatan kepada guru untuk mengembangkan potensinya untuk
mengikuti pendidikan ke jenjang lebih tinggi maupun mengikuti pelatihan.
Kepada Dinas Kota Medan agar memberdayakan potensi yang ada pada
diri guru melalui berbagai kegiatan sosialisasi maupun pelatihan, yang
dilaksanakan Dinas Pendidikan agar tumbuh motivasi kerja secara
maksimal dari guru.
3. Kepada peneliti lain bahwa penelitian ini perlu ditindak lanjuti khususnya
yang berkaitan dengan

vari~l-

sumbangan terhadap kinerja guru.

abel

berbeda yang turut memberikan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta
Fadjar, M. 1993. Adminstrasi dan Supervisi Pendidikan. Yogyakarta: Aditya
Media
lvancevich, dkk. 2007. Perila/cu dan Manajemen organisasi. Edisi Ketujuh, Alih
Bahasa: Gina Gania. Jakarta: Erlangga
Luthans, F. 2008. Perilaku Organisasi. Edisi Kesepuluh. Alih Bahasa: Vivin
Andika Yuwono, dkk. Yogyakarta: Andi.
Mulyasa, E. 2008. Menjadi Guru Profesional Mencaiptakan Pembe/ajaran
Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Pace, R, W. & Faules, D, F. 2006. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan
Kinerja Perusahaan. Bandung: Remaja Rosdakarya
Purwanto, M, N. 2007. Administrasi Dan Supervisi Pendidikan.
Remaja Rosdakarya

Bandung:

Ralunanizar. 2007. Hubungan Persepsi Guru tentang Kepemimpinan Kepa/a
Madrasah dan Motivasi Berprestasi dengan Keprofesionalan Guru-Guru
MAN di Tanjung Balai. Medan: PPs Unimed
Redaksi Penerbit Asa Mandiri. 2008. Permendikanas TenJang Standar Kepala
seko/ah, Standar Pengawas Sekolah, Standar Kualifikasi Alrademik dan
Kompetensi Guru. Jakarta: Asa Mandiri
Rivai, V. & Basri, A, F, M. 2008. Performance Aprraisal. Edisi Kedua:
RajaGrafindo Persada
Robbins, S. P. 2007. Perilaku Organisasi, Edisi Kesepuluh Alih Bahasa:
Benyamin Molan. Indonesia: Macanan Jaya Cemerlang
Ruky, A.S. 2002. Manajemen Penggajian dan Pengupahan, Jakarta, Gramedia
Pustaka Utama

Sagala, S. 2006. Administrasi Pendidilran Kontemporer. Bandung: Alfabeta
_ _ _. 2007. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

75

76

Sahertian, P,A., Sahertian, I, A. 1992. Supervisi Pendidikan Dalam Rangka
Program lnservice Eduation. Jakarta: Rineka Cipta
Sahertian, P, A. 2000. Konsep Dasar dan Teknik Supervisi Pendidikan Dalam
Rangka Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta; Rineka Cipta
Salma. 2007. Hubungan Antara Pengetahuan Desain lnstruksiona/, Motivasi

Kerja, dan Gaya Kepemimpinan Kepala Seko/ah Dengan Kinerja Guru di
SMP Negeri Sub Rayon 9 Bandar Lampung. Padang; PPS UNP
Saud, U. S. 2009. Pengembangan Profesi Guru. Bandung: Alfabeta
Subari. 1994. Supervisi Pendidikan Dalam Rangka Perbaikon Situasi Mengajar.
Jakarta: Bwni Aksara
Sudijono, A. 2002. Pengantar Eva/uasi Pendidikan. Jakarta: Rajagrafindo Persada
Sudjana. 1996. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2007. Metode Pene/itian Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Thoha, M. 2008. Peri/aku Organisasi Konsep Dasar dan Ap/ikasinya. Jakarta:
RajaGrafindo Persada
Yuniarsih, T. & Suwatno. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Teori,
Aplikasi dan lsu Pene/itian. Bandung: Alfabeta
·
Usman, H. 2008. Manajemen Teori Praktik dan Riser Pendidikan. Edisi Kedua,
Jakarta: Bumi Aksara
Wahab, A, A. 2008. Anatomi Organisasi dan Kepemimpinan Pendidikan. Te/aah

Terhadap Organisasi dan Pengelolaan Organisasi Pendidikan
Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: Raja Grafindo Persada
Winardi, J. 2007. Motivasi dan Pemotivasian Dalam Manajemen. Jakarta: Raja
Grafmdo Persada