PENGGUNAAN LAHAN PADA MASA BERA PADI UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI PADI SAWAH DESA TOTAP MAJAWA KECAMATAN TANAH JAWA KABUPATEN SIMALUNGUN.

(1)

PENGGUNAAN LAHAN PADA MASA BERA PADI

UNTUK PENINGKATAN PENDAPATAN PETANI PADI

SAWAH DESA TOTAP MAJAWA KECAMATAN

TANAH JAWA KABUPATEN SIMALUNGUN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Oleh :

MARADEN P.B SIADARI

NIM. 309131048

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2014


(2)

(3)

(4)

vi

ABSTRAK

Maraden Siadari, NIM 309131048, Penggunaan lahan pada masa bera padi untuk peningkatan pendapatan petani padi sawah Desa Totap Majawa Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) kontribusi usaha tani mina padi dan tanaman jagung pada masa bera padi terhadap pendapatan petani padi sawah di Desa Totap Majawa. (2) faktor-faktor apa yang mendorong petani menerapkan usaha tani mina padi maupun jagung pada masa bera padi di desa totap majawa.

Penelitian ini dilakukan di Desa Totap Majawa tahun 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah petani yang memanfaatkan masa bera padi dengan mina padi (189KK) maupun tanaman jagung (150KK). Besar sampel untuk masing-masing usaha tani ditentukan 20% dari populasi yaitu 38KK petani dengan mina padi dan 30KK petani dengan tanaman jagung, sehingga total sampel 68KK. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik komunikasi langsung dengan analisis data deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Rata-rata pendapatan petani dari usaha tani padi diperoleh Rp13.474.654,-/Ha, dengan adanya usaha tani mina padi pada masa bera memberikan kontribusi terhadap pendapatan petani dengan rata-rata sebesar Rp9.259.328,-/Ha (68,71%), dan kontribusi dari usaha tani jagung terhadap pendapatan petani diperoleh rata-rata Rp6.701.957,-/Ha (49,73%). (2) Faktor-faktor yang melatar belakangi dan mendorong petani memanfaatkan masa bera padi dengan mina padi maupun jagung bervariasi. Semua petani (100%) memberikan jawaban usaha tani mina padi dan jagung untuk meningkatkan pendapatan. Selain itu sebanyak (53,33%) petani dengan mina padi menjawab menerapkan mina padi karena mendapat penyuluhan dari pemerintah, demikian juga dengan petani jagung sebanyak (50%) petani menjawab karena mendapat penyuluhan dari pemerintah untuk menerapkan usaha tani jagung.


(5)

iii

KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Esa, yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul : Pemanfaatan Masa Bera Padi Untuk Peningkatan Pendapatan Petani Padi Sawah Desa Totap Majawa Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Dari Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis mengalami banyak hambatan dan rintangan dan berkat bantuan dan masukan dari berbagai pihak skripsi ini dapat penulis selesaikan, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. H. Restu, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Univeritas Negeri Medan.

3. Bapak Drs. W Lumbantoruan, M.Si, Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

4. Ibu Dra. Elfayetti, M.P sebagai pembimbing skripsi yang banyak membimbing penulis, memberikan waktu dan pemikiran dalam penyelesaian penyusunan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Asnidar, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Drs. Ardin Siallagan, selaku Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan arahan dan motivasi dalam perkuliahan.

7. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan dan sekaligus dosen penguji yang banyak membimbing dan memberi masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Ibu Dra. Tumiar Sidauruk, M.Si selaku dosen penguji yang banyak membimbing dan memberikan masukan dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Bapak/Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis selama mengikuti perkuliahan Jurusan Pendidikan Geografi dan staff pegawai bapak Hajat Siagian yang banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.


(6)

iv

10.Kepala Desa Totap Majawa, Sekretaris Desa Totap Majawa, dan seluruh staff Kantor kepala Desa Totap Majawa yang telah memberikan banyak bantuan kepada penulis selama dalam pelaksanaan penelitian.

11.Teristimewa kepada orang tua saya yang sangat saya kasihi dan kucintai ayahanda Ir. M. Siadari, M.Si dan ibunda M. Br. Simanjuntak yang senantiasa memberikan motivasi serta dorongan terlebih materi agar penulis selalu tekun dalam menyelesaikan skripsi ini.

12.Teristimewa juga bagi saudara-saudaraku terkasih (Kakak Paulina, Cempaka, Dini dan dan Nuel Ray), dan yang saya cintai keluarga besar SIADARI.

13.Sahabat – sahabat saya Rendy, Ai, Gani, Novie, Mardi, Wairul, Zetto dan seluruh rekan seperjuangan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Geografi terkhusus stambuk 2009.

Terima kasih atas bantuan dan masukan yang telah diberikan kepada penulis. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.

Medan, Januari 2014

MARADEN SIADARI NIM. 309131048


(7)

vii

DAFTAR ISI

Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING... i

LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN... …... ii

KATA PENGANTAR... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... v

ABSTRAK... vi

DAFTAR ISI... vii

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR... x

DAFTAR LAMPIRAN………... xi

BAB I PENDAHULUAN... 1

A. Latar Belakang Masalah... ….. 1

B. Identifikasi Masalah... 7

C. Pembatasan Masalah... 7

D. Rumusan Masalah... ... 8

E. Tujuan Penelitian... …. 8

F. Manfaat Penelitian... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 10

A. Kerangka Teori... …. 10

B. Penelitian Yang Relevan...…. 31

C. Kerangka Berpikir... …. 34

BAB III METODE PENELITIAN... 36

A. Lokasi Penelitian... …. 36

B. Populasi dan Sampel... …. 36

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional...…. 37

D. Teknik Pengumpulan Data... 39

E. Teknik Analisis Data... … 39

BAB IV DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN... 40

A. Keadaan Fisik...…. 40


(8)

viii

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 53

A. Hasil Penelitian... …. 53

B. Pembahasan... …. 68

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN....…. 70

A. Kesimpulan... …. 70

B. Saran... …. 71

DAFTAR PUSTAKA....…. 72


(9)

ix

DAFTAR TABEL

No Uraian Hal

1 Penggunaan Lahan 2011………...……….... 41

2 Komposisi Penduduk Menurut Usia 2011…………..………... 46

3. Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencaharian 2011……….... 47

4. Komposisi Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan 2011………... 48

5. Komposisi Penduduk Menurut Agama 2011... 49

6. Sarana Dan Prasarana Transportasi Di Desa Totap Majawa...……. 51

7. Sarana kesehatan di desa totap majawa tahun 2011………...…….... 52

8. Tingkat Usia Responden Tahun 2013………... 53

9. Pendapatan petani mina padi………. 56

10. Pendapatan petani jagung………... 57

11. Luas lahan responden... 58

12. Jumlah Modal Yang Dipergunakan Petani Untuk Mina Padi……… 59

13. Jumlah Modal Yang Dipergunakan Petani Untuk jagung………. 60

14. Jumlah Tenaga Kerja Upahan Petani Mina Padi……….. 61

15. Jumlah Tenaga Kerja Upahan Petani tanaman jagung... 61

16. Jumlah pakan ikan mina padi………... 63

17.Jumlah pupuk jagung….……….. 63

18.Jumlah produksi mina padi…..……….... 65

19.Jumlah produksi jagung………... 66

20.Alasan petani mina padi ………... 67


(10)

x

DAFTAR GAMBAR

No Uraian Hal

1. Kerangka berpikir………... 35

2. Peta Kabupaten Simalungun………..… 42

3. Peta Kecamatan Tanah Jawa………..… 43

4. Peta Desa Totap Majawa……… 44

5. Lahan Sawah Yang Dimanafaatkan Dengan Mina Padi……… 54

6. Lahan Sawah Yang Dimanfaatkan Dengan Usaha Tani Tanaman Jagung……….…… 55


(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No Uraian Hal

1. Wawancara penelitian………... 80

2. Tabulasi Data Mentah Wawancara Mina Padi……… 83 3. Tabulasi Data Mentah Wawancara Tanaman Jagung………. 85 4. Tabulasi Data Mentah Pendapatan Petani Produksi Padi Dan Mina Padi….. 86 5. Tabulasi Data Mentah Pendapatan Petani Produksi Padi Dan Jagung……... 87


(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan negara agraris, dimana sektor pertanian dalam tatanan pembangunan nasional memegang peranan penting dalam menyediakan pangan bagi seluruh penduduk, selain itu sektor pertanian merupakan andalan sebagai penyumbang devisa negara. Pembangunan pertanian merupakan bagian dari pembangunan ekonomi dan masyarakat secara umum. Pembangunan pertanian memberikan sumbangan kepada masyarakat serta menjamin bahwa pembangunan menyeluruh itu mencakup penduduk yang hidup dari bertani, yang jumlahnya besar dan untuk tahun-tahun mendatang.

Sektor pertanian banyak memiliki manfaat bagi masyarakat Indonesia dan negara lain karena mayoritas masayarakat Indonesia bermata pencaharian sebagai petani, komoditas pertanian berpengaruh terhadap status gizi dan kesehatan penduduk terutama melalui produksi pangan yang dikonsumsinya. Pangan yang dimaksud meliputi nabati (dari tumbuhan) dan hewani. Dengan kata lain komoditas pertanian merupakan sumber pangan bagimanusia yang akan memberikan zat gizi yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.

Pada umumnya setiap lahan padi sawah di Indonesia hanya bisa digarap satu sampai dua kali setahun. Waktu yang dibutuhkan dari persemaian benih hingga panen sekitar 4 sampai 5 bulan. Setelah itu lahan dibiarkan menganggur, dalam masa tidak aktif inilah terjadi penyuburan tanah secara alami, dimana air yang mengalir


(13)

2

mengendapkan unsur haranya dan membusukkan gulma sisa pasca panen. Dewasa ini luas lahan usaha padi sawah semakin terdesak oleh kebutuhan lahan untuk kepentingan lainnya, disamping itu teknologi persiapan lahan yang kurang tersedia, biaya sarana produksi yang semakin meningkat dengan tidak didukungnya oleh ketersediaan modal, resiko gagal panen, ketidak pastian harga yang dapat mengakibatkan kurang bergairahnya petani dalam mengusahakan usahataninya sehingga pola tanam tertib kurang dapat dijalankan sebagaimana mestinya. Oleh sebab itu pembangunan pertanian tidak dapat hanya tergantung pada produksi padi sawah semata.

Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian di bidang pertanian.Tanaman tersebut seperti tanaman pangan, tanaman keras dan holtikultural. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara tahun 2012 luas lahan padi sawah di provinsi Sumatera Utara 714.307 ha,dengan rata-rata produktivitas padi sawah di Sumatera Utara adalah 49,73kw/ha. Kabupaten simalungun merupakan salah satu dari 25 kabupaten di sumatera utara dengan luas 438.660 ha atau 6,12 % dari luas wilayah Provinsi Sumatera Utara. Daerah ini merupakan lumbung padi terbesar kedua Sumatera Utara setelah Kabupaten Deli Serdang. Terletak pada ketinggian 369 meter di atas permukaan laut. Lahan sawah, termasuk ladang, tersebar merata di setiap kecamatan. Sebagai produsen utama di wilayah Sumatera Utara, Simalungun bisa menghasilkan padi sebanyak 517.633 ton di tahun 2008. Sebanyak 460.826 ton padi sawah berasal dari wilayah panen bersih seluas 81.051 ha dan 56.807 ton padi ladang dari wilayah panen seluas 14.628ha.


(14)

3

Dalam pertanian padi sawah di Kabupaten Simalungun intensitas penggunaan lahan pertanaman hanya dapat mencapai indeks penanaman padi sawah (IP) 200% pertahun atau menanam tanaman padi hanya 2 kali dalam satu tahun, sementara per periode permusim tanam hingga panen padi adalah 4 – 5 bulan per tahun sehingga masa bera atau masa istirahat lahan sawah mencapai waktu 3 – 4 bulan dalam satu tahun. Hal tersebut mengakibatkan tenaga kerja pedesaan dan tenaga kerja dalam keluarga tidak teralokasikan dengan potensi lahan dengan jaringan irigasi yang dibangun dalam penyediaan air, jika hanya menggunakan untuk pertanaman padi semata dapat mengakibatkan rendahnya intensitas penggunaan lahan dan rendahnya produksi dari lahan sawah.

Salah satu upaya yang dikembangkan dalam memanfaatkan waktu luang lahan yaitu dengan usaha tani mina padi. Mina padi merupakan cara pemeliharaan ikan di sela-sela tanaman padi, sebagai penyelang diantara dua musim tanam padi atau pemeliharaan ikan sebagai pengganti palawija di persawahan dengan sistem irigasi yang baik misalnya irigasi teknis. Jenis ikan yang dapat dipelihara pada sistem tersebut adalah ikan mas, nila, mujair, karper, tawes dan lain-lain. Ikan mas dan nila merupakan jenis ikan yang paling baik dipelihara di sawah, karena ikan tersebut dapat tumbuh dengan baik meskipun di air yang dangkal, serta lebih tahan terhadap matahari. ( Sutanto, 2002 )

Pemeliharaan ikan ini dilakukan sebagai pengganti tanaman palawija dalam pola pergiliran tanam dengan padi. Tujuannya adalah untuk mengembalikan kesuburan sawah. Pada umumnya pemeliharaan ikan sebagai palawija dilakukan setelah dua kali masa tanam padi berturut-turut. Lama pemeliharaan biasanya berkisar antara 80-90 hari. Ada dua macam usaha dalam pemeliharaan ikan sebagai palawija yaitu pemeliharaan benih dan pembesaran ikan. Pemeliharaan ikan sebagai


(15)

4

pengganti palawija adalah usaha perikanan di sawah sebagai selingan tanaman semusim. Pemeliharaan dilakukan setelah dua kali masa tanam padi berturut-turut dengan tujuan untuk mengembalikan tingkat kesuburan tanah dan produktivitas lahan sawah.

Sumbangsih ikan pada usaha tani terpadu antara lain menambah pendapatan, perkembangan ekonomi masyarakat, memperkaya media tanam dengan pupuk organik dan meningkatkan produksi plankton yang menjadi sumber makanan bagi ikan. Usaha pemeliharaan dan budi daya ikan konsumsi dibutuhkan oleh Negara-negara berkembang karena sangat berkaitan erat dengan pemenuhan gizi keluarga, terutama protein hewani. Beberapa jenis ikan seperti ikan mas, nila, gurami dan lele sering dibudidayakan sebagai usaha pokok dan sampingan.Saat ini, intensifikasi budi daya ikan konsumsi berlangsung cepat sehingga ikan tidak hanya dipelihara di kolam pekarangan, tetapi juga banyak diusahakan diperairan umum seperti waduk, danau atau tambak air payau.

Selain dari mina padi petani padi sawah juga dapt menerapakan usahatani tanaman jagung sebagai pemanfaatan masa bera atau masa rehat lahan pasca panen padi, jagung merupakan salah satu komoditas utama pertanian sebagai bahan pangan penting selain padi. Masa rehat setelah panen padi yang mencapai 4 bulan sesuai untuk memanam jagung dari persemaian hingga panen. Jagung merupakan salah satu komoditas palawija utama penghasil karbohidrat dan merupakan menu makanan yang bersifat substitusi atau suplemen bagi manusia.Jagung sebagai salah satu sumber hidrat arang dapat dijadikan makanan pengganti nasi. Penduduk pada beberapa tempat di daerah Indonesia masih ada yang menggunakan jagung sebagai pangan pokok, selain sebgai sumber karbohidrat, jagung juga ditanam sebagi pakan ternak , dapat diambil minyaknya, dan dibuat tepung dan bahan baku industry serta


(16)

5

tongkol jagung kaya akan pentose. Kebutuhan jagung semakin meningkat seiiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk dan ternak unggas. Peningkatan kebutuhan tersebut perlu diimbanagi dengan produksi yang memadai salah satunya yaitu memanfaatkan masa bera lahan padi sawah dengan menanam jagung.

Peningkatan produksi sebagai peningkatan pendapatan, dilakukan petani melalui memanfaatkan masa bera lahan sawah dengan usahatani jagung. Penggunaan lahan sawah menjadi usaha komoditas lain selain padi karena adanya pengaruh motivasi diri, faktor internal,faktor eksternal dan faktor sosial ekonomi. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang menginginkan perubahan dan melakukan sesuatu karena termotivasi untuk meningkatkan pendapatannya.

Kecamatan Tanah Jawa dengan luas49.175 ha merupakan salah satu dari 31 kecamatan dari kabupten simalungun dimana kecamatan ini terdiri dari 20 desa yaitu Desa Bah Jambi II, Desa Bah Jambi III, Desa Bah Kisat,Desa Baja Dolok, Desa Baliju, Desa Balimbingan, Desa Bayu Bagasan, Desa Bosar Galugur, Desa Maligas Tongah, Desa Marubun Bayu, Desa Marubun Jaya, Desa Mekar Mulia, Desa Muara Mulia, Desa Pagar Jambi, Desa Panembean Marjanji, Desa Parbalogan, Desa Pardamean Asih, Desa Pematang Tanah Jawa, Desa Tanjung Pasir, Desa Totap Majawa. Salah satunya yaitu desa Totap Majawa.

Desa Totap Majawa merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Tanah Jawa dengan luas 986ha dimana 731ha merupakan Perkebunan Negara dan 173 ha merupakan lahan padi sawah dengan irigasi teknis.Irigasi teknis Irigasi teknis adalah suatu sistem irigasi yang dilengkapi dengan alat pengatur dan pengukur air pada bangunan pengambilan, bangunan bagi dan bangunan sadap sehingga air terukur dan teratur sampai bangunan bagi dan sadap, diharapkan efisiensinya


(17)

6

tinggi.sehingga mina padi dan tanaman jagung dapat diterapkan dengan baik di lahan sawah petani di Desa Totap Majawa. (kantor kepala desa Totap Majawa)

Masyarakat Petani Desa Totap Majawa meningkatkan intensitas penggunaan lahan dengan menerapkan usaha tani mina padi dan tanaman jagung sebagai pemanfaatan masa bera atau masa rehat lahan pasca panen padi sebagai pengganti palawija untuk meningkatkan pendapatan. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian bagaimana kontribusi dari usahatani mina padi dan tanaman jagung terhadap pendapatan yang meliputi faktor-faktor produksi yaitu lahan, modal, dan tenaga kerja, serta faktor faktor apa yang mendorong petani melakukan usaha tani mina padi maupun menaman jagung lahan padi sawah di Desa Totap Majawa Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Totap Majawa meningkatkan memanfaatkan masa bera atau masa rehat lahan setalah pasa panen padi dengan usaha tani mina padi dan usaha tani tanaman jagung dalam upaya peningkatan pendapatan. Maka dari itu maka perlu dikaji bagaimana kontribusi dari usaha tani mina padi dan tanaman jagung terhadap pendapatan yang meliputi faktor produksi dari usaha tani yang berupa lahan, modal dan tenaga kerja, dan faktor-faktor apa yang melatar belakangi petani memanfaatkan masa rehat lahan dengan menerapkan usahatani mina padi ataupun tanaman jagung.


(18)

7

Dari identifikasi masalah perlu diadakan pembatasan masalah agar diperoleh analisis yang lebih mendalam, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu kontribusi dari usahatani yang diterapkan petani pada masa rehat lahan pasca panen terhadap pendapatan dan faktor-faktor apa yang melatar belakangi petani memanfaatkan masa rehat lahan dengan menerapkan usaha tani mina padi ataupun tanaman jagung.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kontribusi usahatani mina padi dan jagung pada masa bera padi terhadap pendapatan petani padi sawah desa Totap Majawa.

2. Faktor-faktor apa yang mendorong petani menerapkan usaha tani mina padi dan jagung pada masa bera padi di desa Totap Majawa.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui kontribusi dari usaha tani mina padi dan jagung yang pada masa bera padi terhadap pendapatan petani padi sawah Desa Totap Majawa.

2. Mengetahui faktor-faktor apa yang mendorong petani menerapkan usaha tani mina padi dan jagung pada masa bera padi di Desa Totap Majawa

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan adalah:

1. Bahan pertimbangan bagi petani, khususnya petani padi sawah dalam rangka pengembangan usahataninya.


(19)

8

2. Sebagi informasi yang dapat menunjang untuk mata kuliah Geografi Pertanian

3. Sebagai studi pembanding bagi penulis lainnya yang mempunyai objek penelitian yang sama pada waktu dan tempat yang berbeda untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih baik

4. Sebagai bahan masukan bagi para pengambil keputusan untuk menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat ditempuh dalam rangka usaha mempertahankan fungsi lahan sawah.


(20)

63 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan penelitian maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Kontribusi usaha tani mina padi maupun tanaman jagung terhadap pendapatan petani Desa

Totap Majawa pada masa bera lahan atau rehat lahan adalah sebagai berikut : (1) Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pendapatan rata-rata seluruh petani baik yang menerapkan usaha tani mina padi maupun jagung dengan produksi padi sekitar Rp13.474.654,-/Ha, dan dengan adanya usaha tani mina padi memberikan kontribusi terhadap pendapatan petani rata-rata Rp9.259.328,-/Ha atau sebesar 68,71% dari pendapatan inti. (2) Sementara itu kontribusi tanaman jagung terhadap pendapatan petani rata-rata Rp6.701.957,-/Ha. Dengan demikian rata-rata sumbangsih usaha tani tanaman jagung pada masa bera padi terhadap pendapatan petani sebesar 51,42% dari pendapatan petani dari produksi padi. Terbukti dengan memanfaatkan masa bera padi baik dengan usaha tani mina padi maupun jagung di Desa Totap Majawa akan meningkatkan pendapatan petani.

2. Faktor pendorong dan memotivasi petani merapkan usaha tani Mina Padi Maupun Jagung di Desa Totap Majawa Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun yang paling banyak adalah untuk meningkatkan pendapatan dan berkat penyuluhan dari pemerintah.

B. Saran

1. Sistem usaha tani mina padi maupun menanam jagung pada masa bera padi sawah merupakan salah satu alternatif pengembangan usahatani yang perlu dipertimbangkan petani untuk dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan yang perlu


(21)

64

dikembangkan dan di sosialisasikan kepada petani-petani padisawah lain di Desa Totap Majawa yang tidak melakukan usahatani pada masa bera maupun petani-petani padi sawah di daerah-daerah lain.

2. Peran pemerintah harus lebih aktif dalam pengembangan usahatani agar memberikan penyuluhan dan pelatihan pengembangan teknis budidaya, penyampaian informasi kepada petani demi peningkatan pendapatan petani padi sawah di Desa Totap Majawa khususnya dan di Kabupaten Simalungun umumnya.


(22)

65

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 2000. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Jakarta: Pustaka Amani

Afrianto, Eddy, Liviawaty, Evi. 1998. Beberapa metode budidaya ikan. Yogyakarta: Kanisius

Anonymous. 1995. Pemeliharaan Ikan dengan Sistem Mina Padi.

Direktorat Jendral Perikanan. Sukabumi: Balai Budidaya Air Tawar.

Hutabalian. 2001. Analisis Pendapatan Petani Jahe Sistem Pola Tanam Monokultur Dan Tumpang Sari Di Desa Hutabaru, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED.

Kurniadi. 2001. Studi Tentang Budidaya Ikan Nila Keramba Di Desa One-One Kecamatan Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah.Skripsi. Medan. Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED.

Rachmawan. 2001, Komoditas Pertanian Sebagai Sumber Gizi. Bandung: SMK Pertanian

Rayes. 2006. Metode Inventarisai Sumber Daya Alam. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta

Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES.

Simanjuntak, Linus. 2005. Usaha tani terpadu. Tangerang: PT Agromedia Pustaka

Sipayung. 2011, Studi Tentang Penerapan Pola Diversifikasi Tanaman Di Kelurahan Pegagan Julu I Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi. Skripsi. Medan. Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED.

Soekartawi, 1989. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikasi. Rajawalui Pers. Jakarta.

Soekartawi, A. 1993. Prinsip dasar ekonomi pertanian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sutanto, Rachman. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Yogyakarta: Kanisius

Sudirman dan Ade Iwan. 2003. Mina Padi Budidaya Ikan Bersama Padi. Jakarta : Penebar Swadaya.


(23)

66

Tarigan, fauzi. 2006. Esensi Ekonomi Pertanian.Medan: USU Press. ………..,Tim dosen. 2013. Pedoman penulisan skripsi (tidak diterbitkan).

Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

sumut.bps.go.iddiakses pada 24 maret (22.00) WIB


(1)

Dari identifikasi masalah perlu diadakan pembatasan masalah agar diperoleh analisis yang lebih mendalam, maka penulis membatasi masalah dalam penelitian ini yaitu kontribusi dari usahatani yang diterapkan petani pada masa rehat lahan pasca panen terhadap pendapatan dan faktor-faktor apa yang melatar belakangi petani memanfaatkan masa rehat lahan dengan menerapkan usaha tani mina padi ataupun tanaman jagung.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kontribusi usahatani mina padi dan jagung pada masa bera padi terhadap pendapatan petani padi sawah desa Totap Majawa.

2. Faktor-faktor apa yang mendorong petani menerapkan usaha tani mina padi dan jagung pada masa bera padi di desa Totap Majawa.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengetahui kontribusi dari usaha tani mina padi dan jagung yang pada masa bera padi terhadap pendapatan petani padi sawah Desa Totap Majawa.

2. Mengetahui faktor-faktor apa yang mendorong petani menerapkan usaha tani mina padi dan jagung pada masa bera padi di Desa Totap Majawa

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan adalah:

1. Bahan pertimbangan bagi petani, khususnya petani padi sawah dalam rangka pengembangan usahataninya.


(2)

8

2. Sebagi informasi yang dapat menunjang untuk mata kuliah Geografi Pertanian

3. Sebagai studi pembanding bagi penulis lainnya yang mempunyai objek penelitian yang sama pada waktu dan tempat yang berbeda untuk mendapatkan kesimpulan yang lebih baik

4. Sebagai bahan masukan bagi para pengambil keputusan untuk menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dapat ditempuh dalam rangka usaha mempertahankan fungsi lahan sawah.


(3)

63 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Sesuai dengan penelitian maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut : 1. Kontribusi usaha tani mina padi maupun tanaman jagung terhadap pendapatan petani Desa

Totap Majawa pada masa bera lahan atau rehat lahan adalah sebagai berikut : (1) Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pendapatan rata-rata seluruh petani baik yang menerapkan usaha tani mina padi maupun jagung dengan produksi padi sekitar Rp13.474.654,-/Ha, dan dengan adanya usaha tani mina padi memberikan kontribusi terhadap pendapatan petani rata-rata Rp9.259.328,-/Ha atau sebesar 68,71% dari pendapatan inti. (2) Sementara itu kontribusi tanaman jagung terhadap pendapatan petani rata-rata Rp6.701.957,-/Ha. Dengan demikian rata-rata sumbangsih usaha tani tanaman jagung pada masa bera padi terhadap pendapatan petani sebesar 51,42% dari pendapatan petani dari produksi padi. Terbukti dengan memanfaatkan masa bera padi baik dengan usaha tani mina padi maupun jagung di Desa Totap Majawa akan meningkatkan pendapatan petani.

2. Faktor pendorong dan memotivasi petani merapkan usaha tani Mina Padi Maupun Jagung di Desa Totap Majawa Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun yang paling banyak adalah untuk meningkatkan pendapatan dan berkat penyuluhan dari pemerintah.

B. Saran

1. Sistem usaha tani mina padi maupun menanam jagung pada masa bera padi sawah merupakan salah satu alternatif pengembangan usahatani yang perlu dipertimbangkan petani untuk dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan pendapatan yang perlu


(4)

64

dikembangkan dan di sosialisasikan kepada petani-petani padisawah lain di Desa Totap Majawa yang tidak melakukan usahatani pada masa bera maupun petani-petani padi sawah di daerah-daerah lain.

2. Peran pemerintah harus lebih aktif dalam pengembangan usahatani agar memberikan penyuluhan dan pelatihan pengembangan teknis budidaya, penyampaian informasi kepada petani demi peningkatan pendapatan petani padi sawah di Desa Totap Majawa khususnya dan di Kabupaten Simalungun umumnya.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 2000. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern. Jakarta: Pustaka Amani

Afrianto, Eddy, Liviawaty, Evi. 1998. Beberapa metode budidaya ikan. Yogyakarta: Kanisius

Anonymous. 1995. Pemeliharaan Ikan dengan Sistem Mina Padi.

Direktorat Jendral Perikanan. Sukabumi: Balai Budidaya Air Tawar.

Hutabalian. 2001. Analisis Pendapatan Petani Jahe Sistem Pola Tanam Monokultur Dan Tumpang Sari Di Desa Hutabaru, Kecamatan Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun. Skripsi. Medan: Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED.

Kurniadi. 2001. Studi Tentang Budidaya Ikan Nila Keramba Di Desa One-One Kecamatan Laut Tawar Kabupaten Aceh Tengah.Skripsi. Medan. Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED.

Rachmawan. 2001, Komoditas Pertanian Sebagai Sumber Gizi. Bandung: SMK Pertanian

Rayes. 2006. Metode Inventarisai Sumber Daya Alam. Yogyakarta: ANDI Yogyakarta

Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: LP3ES.

Simanjuntak, Linus. 2005. Usaha tani terpadu. Tangerang: PT Agromedia Pustaka

Sipayung. 2011, Studi Tentang Penerapan Pola Diversifikasi Tanaman Di Kelurahan Pegagan Julu I Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi. Skripsi. Medan. Jurusan Pendidikan Geografi FIS-UNIMED.

Soekartawi, 1989. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikasi. Rajawalui Pers. Jakarta.

Soekartawi, A. 1993. Prinsip dasar ekonomi pertanian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Sutanto, Rachman. 2002. Penerapan Pertanian Organik. Yogyakarta: Kanisius

Sudirman dan Ade Iwan. 2003. Mina Padi Budidaya Ikan Bersama Padi. Jakarta : Penebar Swadaya.


(6)

66

Tarigan, fauzi. 2006. Esensi Ekonomi Pertanian.Medan: USU Press. ………..,Tim dosen. 2013. Pedoman penulisan skripsi (tidak diterbitkan).

Medan: Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan

sumut.bps.go.iddiakses pada 24 maret (22.00) WIB


Dokumen yang terkait

Dampak Pembangunan Irigasi Terhadap Sosial Ekonomi Petani Padi Sawah di Kabupaten Simalungun", studi kasus Desa Totap Majawa, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun

3 61 116

Peranan Penyuluh Pertanian Dalam Peningkatan Usahatani Padi Sawah (Kasus: Desa Sei Mencirim, Kecamatan sunggal, Kabupaten Deli Serdang)

59 279 88

Analisis Komparasi Usahatani Padi Sawah Antara Petani Pengguna Pompa Air Dan Petani Pengguna Irigasi Pada Lahan Irigas) Di Kabupaten Deli Serdang (Studi Kasus: Desa Sidoarjo II Ramunia, Kecamatan Beringin, Kabupaten Deli Serdang)

2 36 140

Sistem Usaha Tani Mina Padi Ikan Mas Studi Kasus Di Desa Totap Majawa Kecamatan Tanah Jawa Kabupaten Simalungun

0 43 109

Sikap Petani Terhadap Program Peningkatan Produksi Padi Sawah Dalam Rangka Swasembada Beras (Kasus : Desa Bah Jambi II, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun)

1 1 18

Sikap Petani Terhadap Program Peningkatan Produksi Padi Sawah Dalam Rangka Swasembada Beras (Kasus : Desa Bah Jambi II, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun)

0 0 2

Sikap Petani Terhadap Program Peningkatan Produksi Padi Sawah Dalam Rangka Swasembada Beras (Kasus : Desa Bah Jambi II, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun)

0 0 9

Sikap Petani Terhadap Program Peningkatan Produksi Padi Sawah Dalam Rangka Swasembada Beras (Kasus : Desa Bah Jambi II, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun)

1 4 15

Sikap Petani Terhadap Program Peningkatan Produksi Padi Sawah Dalam Rangka Swasembada Beras (Kasus : Desa Bah Jambi II, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun)

0 0 2

Sikap Petani Terhadap Program Peningkatan Produksi Padi Sawah Dalam Rangka Swasembada Beras (Kasus : Desa Bah Jambi II, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun)

0 0 85