UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI STRATEGI READING ALOUD Upaya Meningkatkan Keaktifan Belajar Bahasa Indonesia Melalui Strategi Reading Aloud (Membaca Keras) Pada Siswa Kelas IV SDN Sumbersari 01 Tahun Pelajaran 2012/2013.

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR BAHASA
INDONESIA MELALUI STRATEGI READING ALOUD
(MEMBACA KERAS) PADA SISWA KELAS IV SDN
SUMBERSARI 01 TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

NASKAH PUBLIKASI
Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Disusun Oleh :
LISTIANASARI W.R
NIM. A54E090004

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2013

ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR BAHASA INDONESIA
MELALUI PENERAPAN STRATEGI READING ALOUD (MEMBACA
KERAS) PADA SISWA KELAS IV SDN SUMBERSARI 01 TAHUN

PELAJARAN 2012/ 2013
Oleh Listianasari W.R
NIM. A54E090004
FKIP UMS

Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk
meningkatkan keaktifan belajar bahasa Indonesia melalui penerapan strategi
pembelajaran membaca keras (reading aloud). Pendekatan penelitian yang
digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Penelitian ini dilakukan terhadap siswa kelas IV SDN Sumbersari 01 pada
tanggal 27 Januari 2013. Tahapan penelitian terdiri atas 4 tahapan yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tindakan dilaksanakan
selama 2 siklus, siklus pertama dilakukan dua kali pertemuan sedangkan siklus
kedua dilakukan satu kali pertemuan.Subyek penelitian adalah siswa kelas IV
berjumlah 18 siswa dan obyek penelitian adalah keaktifan belajar bahasa
Indonesia dan strategi reading aloud. Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan cara menggunakan lembar observasi, wawancara, dokumentasi, dan
bahan ajar. Indikator keaktifan belajar bahasa Indonesia meliputi: (1) kehadiran
siswa dalam pelaksanaan pembelajaran; (2) perhatian siswa terhadap penjelasan
guru; (3) kerjasamanya dalam kelompok; (4) kemampuan siswa mengemukakan

pendapat dalam kelompok; (5) mendengarkan dengan baik ketika teman lain
berpendapat.
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan analsis data dapat
disimpulkan bahwa ada peningkatan keaktifan belajar bahasa Indonesia siswa
kelas IV SDN Sumbersari 01 setelah mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan strategi reading aloud. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari
tahap pra siklus, siklus I dan siklus II. Pada tahap pra siklus diketahui keaktifan
belajar siswa rendah dengan presentase 44%. Pada siklus I terdapat keaktifan
belajar siswa sedikit meningkat pada tahap sedang dengan nilai presentase
keaktifan belajar 52% dan pada siklus II keaktifa siswa sangat baik dengan
presentase keaktifan 88%. Hal ini membuktikan adanya peningkatan keaktifan
belajar bagi siswa dengan penerapan strategi reading aloud.
Kata Kunci: peningkatan, keaktifan belajar bahasa Indonesia, strategi reading
aloud

1

A. PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Dalam proses pengajaran, unsur proses belajar memegang peranan yang

vital, bahwa mengajar adalah proses membimbing kegiatan belajar, bahwa
kegiatan mengajar hanya bermakna apabila terjadi kegiatan belajar murid. Oleh
karena itu, adalah penting sekali bagi setiap Peneliti memahami sebaik-baiknya
tentang proses belajar murid, agar ia dapat memberikan bimbingan dan
menyediakan lingkungan belajar yang tepat dan serasi bagi murid-murid.
Salah satu faktor keberhasilan suatu pembelajaran ditentukan oleh
pendekatan dan strategi yang digunakan oleh seorang Peneliti. Banyak pendekatan
dan strategi pembelajaran yang dapat digunakan. Dalam kaitan ini Peneliti harus
cermat dalam memilih pendekatan dan strategi mana yang cocok digunakan untuk
lingkungannya.
Dari hasil refleksi penulis selama menjadi Peneliti di SDN Sumbersari 01,
ditemukan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas IV keaktifan belajar
siswa dalam membaca tergolong rendah, siswa masih malas untuk membaca dan
untuk bisa memahami materi yang diajarkan, siswa merasa kesulitan karena
selama ini Peneliti di kelas IV masih menggunakan pembelajaran ceramah dan
tugas. Jika dilihat dari hasil ulangan harian sebagian besar masih di bawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu sebesar 75. Dari
18 siswa hanya 33% (6 siswa) yang sudah memenuhi KKM, sedangkan 67% (12
siswa), belum memenuhi KKM.
Untuk itu Peneliti harus pandai-pandai memilih pendekatan atau strategi

yang tepat, agar kemampuan membaca belajar Bahasa Indonesia meningkat.
Reading Aloud adalah kegiatan membaca yang dilakukan oleh Peneliti dan siswa.
Peneliti dapat menggunakan bacaan yang terdapat dalam buku teks atau buku
cerita lainnya dan membacakannya dengan suara keras dan intonasi yang benar
sehingga setiap siswa dapat mendengarkan dan menikmati ceritanya. Kegiatan ini
sangat bermanfaat terutama jika dilakukan di kelas rendah. Manfaat yang didapat
dari reading aloud antara lain meningkatkan keterampilan menyimak,
memperkaya kosakata, membantu meningkatkan membaca pemahaman, dan yang
tidak kalah penting adalah menumbuhkan keaktifan dan minat baca pada siswa.
B. Rumusan Masalah
“Apakah keaktifan belajar Bahasa Indonesia dapat meningkat melalui
penerapan strategi pembelajaran membaca keras (Reading Aloud) pada siswa
kelas IV SDN Sumbersari 01 pada tahun pelajaran 2012/ 2013?”
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Khusus
“Untuk meningkatkan keaktifan belajar Bahasa Indonesia melalui
penerapan strategi pembelajaran Membaca Keras (Reading Aloud) pada

2


siswa kelas IV Semester II SDN Sumbersari 01 Tahun Pelajaran 2012/
2013.”
2. Tujuan Umum
a) Peningkatan keaktifan belajar.
b) Peningkatan wawasan Peneliti mengenai pelaksanaan pembelajaran
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Bagi Siswa
a) Dapat memperbaiki atau meningkatkan keaktifan belajar siswa pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui penerapan strategi
pembelajaran Reading Aloud pada siswa kelas IV Semester II SDN
Sumbersari 01 Kec.Kayen Kab.Pati Tahun Pelajaran 2012/ 2013.
b) Dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Manfaat Bagi Peneliti
a) Dapat memberikan tambahan referensi pengetahuan dan pengalaman
bagi para Peneliti utamanya dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan
Kelas sebagai upaya perbaikan pembelajaran.
b) Dapat memberikan motivasi bagi para Peneliti untuk melakukan
Penelitian Tindakan Kelas sebagai upaya melakukan perbaikan
pembelajaran.
c) Dapat dijadikan dasar atau rujukan untuk melakukan Penelitian

Tindakan Kelas yang lebih lanjut sebagai upaya melakukan perbaikan
pembelajaran
3. Manfaat Bagi Sekolah
1) Dapat memberikan sumbangsih bagi sekolah dalam rangka
peningkatan prestasi dan mutu lulusan.
2) Dapat memotivasi pimpinan sekolah untuk memfasilitasi pelaksanaan
penelitian kelas bagi para Peneliti sebagai upaya untuk melakukan
perbaikan pembelajaran.
E. Pembahasan
Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang penting bagi
keberhasilan proses pembelajaran. Berikut ini dapat dikemukakan beberapa
pengertian dari keaktifan belajar siswa :
“Menurut Pat Hollingsworth dan Gina Lewis (2008:7) menjelaskan bahwa
dalam pembelajaran aktif siswa adalah belajar secara aktif secara terus
menerus, baik mental maupun fisik. Pembelajaran aktif itu penuh
semangat, hidup, giat, berkesinambungan, kuat dan efektif.”
Hisyam Zaini, dkk (2008:14) menjelaskan bahwa belajar aktif itu
sangat diperlukan oleh peserta didik untuk mendapatkan hasil belajar yang
maksimum. Belajar aktif adalah salah satu cara untuk mengikat informasi
yang baru kemudian menyimpannya dalam otak.

Pembelajaran aktif adalah belajar yang meliputi berbagai cara untuk membuat
siswa aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja

3

kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka berpikir tentang materi
pelajaran (Silberman, 2007: 1).
Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat diketahui bahwa keaktifan
belajar pada dasarnya adalah suatu kegiatan belajar yang mana siswa tidak
hanya mendengarkan informasi yang disampaikan oleh Peneliti, akan tetapi
siswa juga melihat apa yang dijelaskan oleh Peneliti dan terakhir siswa
melakukan atau mencobakan langsung apa yang telah dipelajari untuk
memperoleh hasil belajar.
Dalam penelitian ini, peneliti hanya menfokuskan lima indikator
keaktifan belajar bahasa Indonesia, yaitu (1) kehadiran siswa dalam
pelaksanaan pembelajaran, (2) perhatian siswa terhadap penjelasan Peneliti,
(3) kerjasamanya dalam kelompok, (4) kemampuan siswa mengemukakan
pendapat dalam kelompok, dan (5) mendengarkan dengan baik ketika teman
lain berpendapat. Dengan pertimbangan lima indikator yang masuk dalam
kategori keaktifan dalam membaca dan mendengarkan.

Strategi yang digunakan untuk meningkatkan keaktifan belajar siswa
kelas IV SDN Sumbersari 01 adalah menggunakan strategi reading aloud.
Reading aloud adalah kegiatan membaca yang dilakukan oleh Peneliti untuk
siswanya. Peneliti dapat menggunakan bacaan yang terdapat dalam buku teks
atau buku cerita lainnya dan membacakannya dengan suara keras dan intonasi
yang baik sehingga setiap siswa dapat mendengarkan dan menikmati
ceritanya. Kegiatan ini sangat bermanfaat terutama jika dilakukan di kelas
rendah.
“Manfaat yang didapat dari reading aloud, antara lain : meningkatkan
keterampilan menyimak, memperkaya kosa kata, membantu
meningkatkan membaca pemahaman, dan yang tidak kalah penting adalah
menumbuhkan minat baca pada siswa. Reading aloud juga dapat
dilakukan dan baik dilakukan di kelas tinggi. Reading aloud dilakukan
setiap hari saat mulai pelajaran. Strategi ini merupakan strategi yang dapat
membantu siswa dalam berkosentrasi, mengajukan pertanyaan, dan
menggugah diskusi. (Hisyam Zaini dkk, 2008 : 43)”.
Langkah-Langkah Penerapan Strategi Membaca Keras (Reading Aloud)
1. Pilih satu teks yang cukup menarik untuk dibaca dengan keras. Usahakan
teks tersebut tidak terlalu panjang.
2. Berikan kopian teks kepada siswa. Berikan tanda poin-poin atau isu-isu

yang menarik untuk didiskusikan.
3. Bagi teks dengan paragraf atau yang lain.
4. Undang beberapa siswa untuk membaca bagian-bagian teks yang berbedabeda.
5. Ketika bacaan sedang berlangsung, berhentilah pada beberapa tempat
untuk menekankan arti penting poin-poin tertentu, untuk bertanya, atau
memberi contoh. Beri siswa waktu untuk berdiskusi jika mereka
menunjukkan ketertarikan terhadap poin tersebut.
6. Akhiri proses dengan bertanya kepada siswa apa yang ada dalam tek

4

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN Sumbersari 01 yang
berjumlah 18 terdiri dari 8 putra dan 10 putri dan Peneliti kelas dengan
berkolaborasi 2 teman sejawat. Obyek penelitiannya adalah keaktifan belajar
siswa dan strategi pembelajaran membaca keras (Reading Aloud).
Prosedur penelitian menurut Arikunto (2008), model penelitian
tindakan kelas adalah secara garis besar terdapat 4 tahapan yang harus dilalui,
yaitu Perencanaan, Pelaksanaan, Pengamatan, dan Refleksi
1. Perencanaan
Hal-hal yang akan dipersiapkan dalam rancangan tindakan ini

antara lain silabus, perangkat pembelajaran (RPP), alat ukur atau evaluasi
untuk mengetahui tingkat keaktifan belajar siswa.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan merupakan penerapan dari perencanaan yang
telah disiapkan dalam rancangan sebelumnya sehingga pelaksanaan
tindakan mengacu pada rancangan pembelajaran yang telah disusun
peneliti (Peneliti).
3. Pengamatan/ Observasi
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
Observasi akan dilakukan oleh peneliti dengan dibantu oleh teman sejawat
sesuai dengan instrumen yang telah dirancang sebelumnya.
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengulang kembali apa yang
sudah dilakukan, artinya mengevaluasi kelebihan dan kekurangan dari
pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas.
Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti, lembar
observasi, pedoman wawancara, tes, dan dokumentasi.
a) Peneliti
Peneliti merupakan instrumen karena peneliti sekaligus sebagai
perencana, pelaksana, pengumpul data, penganalisis, penafsir data dan

pada akhirnya menjadi pelapor penelitiannya (Lexy J.Moleong
2007:168)
b) Lembar observasi
Dalam penelitian ini terdapat dua pedoman observasi yaitu
observasi keaktifan siswa dan observasi pelaksanaan strategi
pembelajaran Reading Aloud. Observasi keaktifan siswa difokuskan
pada pengamatan keaktifan siswa selama proses pembelajaran pada
materi bahasa Indonesia. Sedangkan observasi pelaksanaan strategi
pembelajaran Reading Aloud difokuskan pada aktivitas Peneliti
maupun siswa selama proses pembelajaran.
c) Pedoman wawancara
Pedoman wawancara ini digunakan untuk mengetahui respon
atau tanggapan Peneliti dan siswa mengenai proses pembelajaran
menggunakan strategi Reading Aloud.

5

d) Tes
Tes ini digunakan untuk mengetahui atau mengukur kemampuan siswa
dalam menjawab pertanyaan.
e) Dokumentasi
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah
silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, daftar nilai siswa, daftar
kelompok, dokumen Peneliti mengenai nilai siswa pada semester
ganjil, dan foto-foto selama proses pembelajaran.
Teknik pengujian dalam penelitian ini diproses dengan triangulasi
data. Peneliti akan menggunakan 2 jenis triangulasi yaitu triangulasi
sumber dan trianggulasi waktu. Trianggulasi sumber merupakan teknik
pengumpulan data yang sejenis dari berbagai sumber data yang berbeda
maksudnya data tersebut dilakukan ricek kebenarannya dari sumber lain
yang dianggap paham dengan data. Triangulasi waktu artinya data tersebut
dicek pada respondent pertama pada waktu yang berbeda (Rubino R&
Saring M, 2008:60).
Menurut Joko Suwandi (2011:73) untuk hasil peningkatan keaktifan,
sudah ditetapkan indikator pencapaiannya sendiri oleh peneliti atau Peneliti
beserta tim penelitian dengan dasar kajian teori atau dari pengalamannya.
Dalam penelitian ini, dalam upaya meningkatkan keaktifan belajar
Bahasa Indonesia di kelas IV, peneliti akan tentukan indikator perhatian siswa
terhadap Peneliti, kerjasama dalam kelompok, kemampuan siswa
mengemukakan pendapat dalam kelompok, memberi kesempatan berpendapat
dalam kelompok, dan mendengarkan dengan baik teman lain berpendapat
pencapaiannya yaitu bisa dikatakan berhasil jika mampu memenuhi indikator
pencapaian sebesar 80%.
Rochiati Wiriatmaja (2009:136-137) menjelaskan bahwa analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan data kualitatif, yaitu
dengan cara menganalisis data perkembangan siswa dari siklus I sampai siklus
II.
Kemudian data yang diperoleh dianalisis dalam beberapa tahap sebagai
berikut:
1. Reduksi Data
Tahap ini dilakukan untuk merangkum data, memfokuskan pada hal-hal
penting dalam pembelajaran.
2. Triangulasi
Triangulasi adalah suatu cara untuk menghilangkan perbedaanperbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu
mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai
pandangan (Lexy J.Moleong 2007:332)
Triangulasi pada penelitian ini dapat dilakukan dengan
membandingkan data hasil observasi, data hasil observasi, data wawancara
dengan siswa diperkuat dengan data dari jurnal harian, disertai data foto dari
kamera.

6

3. Display Data
Data hasil reduksi data dan triangulasi kemudian dianalisis dengan
analisis deskriptif. Selanjutnya, hasil analisis disajikan dalam bentuk
terstruktur sehingga data mudah dipahami secara keseluruhan atau pada
bagian tertentu. Selain itu data ditampilkan pula dalam bentuk foto untuk
memahami hal-hal yang bersifat subjektif. Data tes dihitung pengan presentase
ketuntasannya dengan:
Jumlah siswa yang tuntas x 100%
Jumlah siswa
Presentase siswa yang meningkat hasil belajarnya dihitung dengan rumus:
Jumlah siswa yang meningkat dari siklus I ke Siklus II x 100%
Jumlah siswa yang mengikuti tes pada kedua siklus
4. Kesimpulan
Data yang diperoleh setelah analisis kemudian diambil kesimpulannya apakah
tujuan pembelajaran sudah tercapai atau belum, apabila belum tercapai
dilakukan tindakan selanjutnya dan apabila tujuan sudah tercapai maka
penelitian dihentikan.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada kelas IV SDN Sumbersari
01 yang terdiri dari 18 siswa. Alasan dipilihnya kelas IV ini karena keaktifan
belajar siswa belum nampak selama proses pembelajaran bahasa Indonesia,
interaksi antar siswa dengan siswa lainnya masih jarang dilakukan. Siswa
yang mengalami kesulitan dalam memahami materi masih takut menanyakan
kepada Peneliti sehingga hasil belajar yang didapat siswa masih rendah. Hal
ini dapat dilihat dari hasil ulangan harian sebagian besar masih di bawah
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan yaitu sebesar 75.
Dari 18 siswa hanya 33% (6 siswa) yang sudah memenuhi KKM, sedangkan
67% (12 siswa), belum memenuhi KKM. Hal inilah diperlukannya tindakan
perbaikan.
Pelaksanaan dalam penelitian pada siklus I ini dilaksanakan dalam dua
kali pertemuan yaitu tanggal 25 dan tanggal 26 Pebruari 2013. Berdasarkan
hasil pengamatan peneliti pada siklus pertama, ada beberapa hal yang masih
membutuhkan perbaikan untuk siklus berikutnya. Adapun hal-hal yang
membutuhkan perbaikan adalah sebagai berikut:
1) Siswa belum terbiasa dengan strategi pembelajaran reading aloud
sehingga perhatian siswa terhadap pembelajaran kurang optimal.
2)
Siswa masih pasif dalam diskusi kelompok, hanya satu atau dua
orang yang aktif dan kreatif dalam kelompok. Ada juga siswa yang masih
bergantung menunggu jawaban dari temannya untuk penyelesaian
masalah.
3)
Siswa masih banyak yang belum berani mengemukakan pendapat
atau bertanya pada peneliti apabila belum paham terhadap materi yang
diajarkan.

7

4)

Siswa masih kesulitan dalam menyimpulkan materi pembelajaran
yang diajarkan.
5)
Ketika pembelajaran berlangsung antusiasme atau keaktifan
belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran masih kurang baik.
6)
Interaksi antara siswa dengan siswa yang lain kurang maksimal
terutama dalam diskusi kelompok, baik dalam mengajukan pertanyaan
maupun dalam menjawab pertanyaan dari kelompok lain.
Berdasarkan refleksi di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Bahasa
Indonesia dengan menggunakan strategi reading aloud perlu untuk diadakan
perbaikan pada siklus berikutnya.
Rencana perbaikan yang akan dilaksanakan pada siklus II adalah sebagai
berikut:
a.
Peneliti akan lebih menekankan dan menjelaskan mengenai
strategi reading aloud atau cara pelaksanaannya agar siswa lebih fokus
dalam memperhatikan penjelasan Peneliti.
b.
Peneliti juga akan menekankan pada diskusi kelompok, supaya
siswa lebih aktif. Lebih santai, tidak tegang dan supaya antar siswa tidak
menggantungkan pada siswa lain.
c.
Peneliti akan memotivasi siswa untuk tidak takut atau enggan
mengemukakan ide dan berimajinasi untuk mengeluarkan ide-ide kreatif
dalam menjawab setiap pertanyaan ataupun bertanya apabila belum paham
d.
Dalam membantu siswa agar lebih paham dalam menyimpulkan
materi, peneliti akan memberikan poin-poin cara yang tepat dalam
menyimpulkan bacaan
e.
Peneliti akan memberikan motivasi dengan appersepsi yang
menarik perhatian siswa dengan menyanyi untuk mengawali pembelajaran
selanjutnya.
f.
Peneliti akan menghimbau siswa untuk lebih menghargai
pendapat dari temannya yang lain agar terjalin interaksi keaktifan dalam
bekerjasama.
Seluruh tahapan dalam pembelajaran bahasa Indonesia dengan
menggunakan strategi reading aloud telah terlaksana. Peneliti menjelaskan
mengenai strategi reading aloud atau cara pelaksanaannya agar siswa lebih
fokus dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.. Peneliti juga menekankan
pada diskusi kelompok, supaya siswa lebih aktif. Lebih santai, tidak tegang
dan supaya antar siswa tidak menggantungkan pada siswa lain, memotivasi
siswa untuk tidak takut atau enggan mengemukakan ide dan berimajinasi
untuk mengeluarkan ide-ide kreatif dalam menjawab setiap pertanyaan
ataupun bertanya apabila belum paham
Dalam membantu siswa agar lebih paham dalam menyimpulkan
materi, peneliti akan memberikan poin-poin cara yang tepat dalam
menyimpulkan bacaan. Peneliti juga memberikan motivasi dengan appersepsi
yang menarik perhatian siswa dengan menyanyi untuk mengawali
pembelajaran selanjutnya serta menghimbau siswa untuk lebih menghargai

8

pendapat dari temannya yang lain agar terjalin interaksi keaktifan dalam
bekerjasama.
Dengan demikian pembelajaran yang telah dilakukan pada siklus II ini
tidak lagi berpusat pada Peneliti, akan tetapi siswa ikut berpartisipasi aktif.
Peningkatan keaktifan belajar siswa meliputi delapan indikator yang terdapat
pada lembar observasi keaktifan siswa.
Tabel 1.Data Hasil Observasi keaktifan siswa
Presentase

Siklus

Keaktifan

Kategori

Pra

44%

Sedang

I

52%

Sedang

II

88%

Sangat Baik

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa persentase
keaktifan siswa sebelum tindakan sebesar 44% menjadi persentase
keaktifan siswa sebesar 52 % pada siklus I, persentase keaktifan siswa
sebesar 88 % pada siklus II. Hal ini mengalami peningkatan yang baik.
Keaktifan belajar siswa dengan menggunakan strategi reading aloud
telah mencapai indikator keberhasilan dari data-data yang diperoleh, dan
proses pembelajaran sudah stabil sehingga tidak dilanjutkan ke siklus
berikutnya.
Penerapan pembelajaran strategi reading aloud memberi dampak
yang positif pada keberhasilan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan.
Evaluasi terhadap tindakan kelas yang telah dilaksanakan dapat dilaporkan
bahwa proses pembelajaran tidak lagi berpusat pada Peneliti. Siswa berusaha
mengkonsturk pengetahuan dan memecahkan masalah yang dihadapinya
secara mandiri, sedangkan Peneliti hanya berperan sebagai fasilisator. Dengan
mengikutsertakan siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dapat memberikan
motivasi kepada siswa untuk lebih bertanggung jawab dalam belajarnya dan
dapat menjadikan siswa merasa ikut memiliki kegiatan pembelajaran tersebut
sehingga siswa menjadi aktif dalam pembelajaran.
Peningkatan keaktifan siswa meliputi lima indikator yang terdapat
pada lembar observasi keaktifan siswa. Peningkatan keaktifan siswa tiap
pertemuan selama penerapan strategi pembelajaran reading aloud dapat
dilihat dari persentase keaktifan siswa sebelum tindakan sebesar 44%
menjadi persentase keaktifan siswa sebesar 52 % pada siklus I, persentase
keaktifan siswa sebesar 88 % pada siklus II. Hal ini mengalami
peningkatan yang baik.

9

Untuk setiap siklus keaktifan siswa dalam pembelajaran meliputi
keaktifan dalam diskusi kelompok yang mengalami peningkatan dan
pemahaman materi dan langsung bertanya kepada peneliti, aktif dalam
mengemukakan pendapat dalam kelompok, siswa banyak yang sudah paham
tentang materi yang diajarkan peneliti, antusiame siswa selama pembelajaran
berjalan dengan baik serta hubungan interaksi antar siswa selam berdikusi
mengalami kemajuan yang baik pula

F. Kesimpulan
Dari penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan pada siswa
kelas IV SDN Sumbersari 01 dengan penerapan strategi pembelajaran reading
aloud, dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Hipotesis tindakan yang menyatakan “Melalui penerapan strategi
pembelajaran reading aloud dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa
dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SDN
Sumbersari 01 tahun pelajaran 2012/ 2013” ternyata dalam penelitian ini
telah terbukti. Hal ini terbukti dengan meningkatnya keaktifan belajar
siswa dari setiap siklusnya sebelum pembelajaran/ pra siklus (44%), siklus
I meningkat (52%), dan siklus II meningkat (88%).
2. Keaktifan pembelajaran yang ditujukan dengan beberapa indikator yaitu:
(1) kehadiran siswa dalam pelaksanaan pembelajaran; (2) perhatian siswa
terhadap penjelasan Peneliti; (3) kerjasamnya dalam kelompok; (4)
kemampuan siswa dalam mengemukakan pendapat dalam kelompok; (5)
mendengarkan dengan baik ketika teman lain berpendapat.
G. Daftar Pustaka
Agus Budi Wahyudi. 2011. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.
...............Surakarta: PSKGJ-FKIP UMS dengan Qinant
Depdikbud. 2004. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta
Depdiknas. 2006. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta
Farida Rahim. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Sinar
...............Grafika
Harjasujana, Ahmad Slamet dan Vismaian Damaianti. Membaca dalam Terori
................dan Praktik. Bandung: Mutiara, 2003
Harun Rasyid dan Mansur. 2009. Penilaian Hasil Belajar. Bandung: CV
Wacana ...............Prima

10

Hurlock, Elizabeth. 1997. Child Development. USA: Mc Graw Hill. Terj.
Meita ................Sari dan Muslichah. Perkembangan Anak. Surabaya:
Erlangga
Hisyam Zaini, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Insan
Madani
Jazyla, (2009). Peningkatan Kemampuan Membaca Cepat dengan
Menggunakan ...............Strategi Speed Reading Bagi Siswa Kelas VI di SDN
Negeri 31 ...............MaloloKecamatan Batihpun Kabupaten Tanah Datar
Sumatera Barat ...............Tahun Ajaran 2007/2008.Skripsi pada FKIP
Universitas Pancasakti ...............Tegal. Purwokerto: tidak diterbitkan.
Joko Suwandi, M.Pd. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta : PSKGJ-FKIP
...............UMS dengan Qinant
Lexy J Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
...............Rosdakarya
Mohammad Asrori. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: CV Wacana
...............Prima
Moh User Usman.2002. Menjadi Peneliti Profesional. Bandung: Remaja
...............Rosdakarya
Pat Hollingswort dan Gina Lewis. 2008. Pembelajaran Aktif. Jakarta: Indeks
Rochiati Wiriaatmadja. 2009. Strategi Penelitian Tindakan Kelas. Bandung:
...............PT.Remaja Rosdakarya

Rubino Rubiyanto. 2011. Strategi Penelitian Pembelajaran. Surakarta:
PSKGJ-................UMS dengan Qinant
Rubino R dan Saring M. 2008. Penelitian Tindakan Kelas ke SD an dan
................Karya Tulis Ilmiah. Surakarta : PGSD FKIP UMS
Sakri, A. 1993. Bangun Kalimat Bahasa Indonesia. Bandung: ITB Bandung.
Silberman, M.. 1996. Active Learning : 101 Strategies To Teach Any Subject.
...Toronto : Allyn Bacon
Suharsimi Arikunto. 2001. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bina
................Aksara
Sukidin, dkk. 2010. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Insan
................Cendekia
11

Sumiati dan Asra. 2009. Metode Pembelajaran Efektif. Bandung: CV Wacana
................Prima
Supardi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Sinar Grafika
Subadi. 2009. Penerapan Strategi Membaca Keras untuk Meningkatkan
Aktivitas ...............Belajar dan Hasil Belajar IPS pada Siswa Kelas V SDN
Talun 02 Tahun ...............2009/ 2010. Pati: Universitas Terbuka
Oemar Hamalik, 2008. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar Grafika
Ardhana, 2009:2. Dikutip dari http://www.psb-psma.org/content/blog/3479...............penerapan-strategi-belajar-aktif-tipe-quiz-team-kepada-siswa.
..............tanggal akses : 3 Mei 2012, 16:10 WIB
Hyon Ju dalam Hong. 2008:157-160. Dikutip:
...............http://pelawiselatan.blogspot.com/2009/04/strategi-readingaloud.html. ...............Diakses tanggal 29 Agustus 2011
Mulyasa. 2008:158 http://www.psb-psma.org/content/blog/3479-penerapan...............strategi-belajar-aktif-tipe-jig-saw-kepada-siswa. tanggal akses : 3
Mei ...............2012, 16:10 WIB
Retno
Nur
Aisyah.
2011.
Penggunaan
Strategi
Reading
Aloud
Membaca
Pemahaman
dalam
untuk................Meningkatkan Kemampuan
...............Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Anak Tuna Grahita Kelas X
...............SMALB-C Setya Darma Surakarta Tahun Ajaran 2010/2011. Tersedia di
...............http :.//digilib.uns.ac.id/pengguna.php?mn=showview&id=21011 //

12

Dokumen yang terkait

Pengaruh Metode Reading Aloud (Membaca Nyaring) Terhadap Pemahaman Bacaan Siswa Kelas Ii Mi Nurul Huda Curug Wetan Tangerang Tahun Pelajaran 2013/2014

3 12 203

Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Melalui Teknik Skimming Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sd Al-Zahra Indonesia Pamulang Pada Tahun Pelajaran 2013/2014

1 6 140

Melalui Metode Inquiry Dapat Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Kelas IV SDN 1 Karang Anyar Kecamatan Jati Agung Lampung Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015

0 9 83

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA MATERI KALIMAT MAJEMUK SETARA MELALUI MODEL BELAJAR KELOMPOK PADA KELAS V DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 SUKARAME Sutini SDN 1 SUKARAME, Bandar Lampung ABSTRACT - View of Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar

0 0 11

Meningkatkan hasil belajar Bahasa Indonesia Materi Bercerita Melalui Penerapan Metode BB pada Siswa Kelas I SDN Presak Bebuak Tahun Pelajaran 2016/2017

0 0 8

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN TANYA JAWAB PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN 35 SUNGAI LIMAU

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Discovery Di SDN Mangunsari 05 Kec Sidomukti Salatiga Tahun 2013/2014

0 0 24

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Discovery Di SDN Mangunsari 05 Kec Sidomukti Salatiga Tahun 2013/2014

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Metode Discovery Learning Kelas IV Semester II SD Negeri 02 Kopeng Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika Melalui Metode Discovery Learning Kelas IV Semester II SD Negeri 02 Kopeng Tahun Ajaran 2014/2015

0 0 101