PENGARUH LIFESTYLE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SIETE GARDEN & CAFE: Survey pada konsumen Siete Garden & Cafe Bandung.
PENGARUH LIFESTYLE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SIETE GARDEN & CAFE
(Survey pada konsumen Siete Garden & Cafe Bandung)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia
NOVITA RISKIAYU SAVITRI 1001756
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
(2)
PENGARUH LIFESTYLE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA SIETE GARDEN & CAFE
(Survey pada konsumen Siete Garden & Cafe Bandung)
NOVITA RISKIAYU SAVITRI 1001756
Skripsi ini telah disetujui dan disahkan oleh:
Pembimbing
Ayu Krishna Yuliawati, S.Sos, MM NIP.19730725 200312 2 002
Mengetahui, Ketua Program Studi
(3)
Oleh
Novita Riskiayu Savitri
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pada Fakultas Pendidikan Ekonomi Dan Bisnis
© Novita Riskiayu Savitri 2014 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, Dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.
(4)
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xv
DAFTAR LAMPIRAN ... xvi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah ... 12
1.3Tujuan Penelitian ... 14
1.4Kegunaan Penelitian ... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 16
2.1Kajian Pustaka ... 16
2.1.1 Pengertian Pemasaran ... 16
2.1.2 Perilaku Konsumen ... 17
2.1.2.1Pengertian Perilaku Konsumen ... 17
2.1.2.2Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen dalam Pembelian ... 19
2.1.2.3Konsep Lifestyle ... 22
2.1.2.4Pendekatan dalam Pengukuran Lifestyle ... 24
(5)
2.2Kerangka Pemikiran ... 37
2.3Hipotesis ... 42
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 43
3.1Objek Penelitian ... 43
3.2Metode dan Desain Penelitian ... 44
3.2.1 Metode Penelitian ... 44
3.2.2 Desain Penelitian ... 46
3.3Operasionalisasi Variabel ... 46
3.4Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data ... 50
3.4.1 Jenis dan Sumber Data ... 50
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ... 52
3.5Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 53
3.5.1 Populasi ... 53
3.5.2 Sampel ... 54
3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 55
3.6Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis ... 57
3.6.1 Rancangan Analisis Data ... 57
3.6.2 Validitas dan Reliabilitas ... 58
3.6.2.1Pengujian Validitas ... 58
3.6.2.2Pengujian Reliabilitas ... 63
3.6.3 Teknik Analisis Data ... 64
3.6.3.1Methode Succesive Interval (MSI) ... 65
3.6.3.2Analisis Korelasi ... 67
3.6.3.3Analisis Regresi Linier Sederhana ... 68
(6)
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 72
4.1Hasil Penelitian ... 72
4.1.1 Gambaran Umum Siete Garden & Cafe ... 72
4.1.1.1Program Pemasaran Siete Garden & Cafe ... 74
4.1.2 Gambaran Umum Karakteristik dan Pengalaman Responden ... 75
4.1.3 Gambaran Gaya Hidup Konsumen di Kafe ... 80
4.1.4 Gambaran Variabel Lifestyle ... 82
4.1.4.1Tanggapan Responden Mengenai Activity ... 82
4.1.4.2Tanggapan Responden Mengenai Interest ... 86
4.1.4.3Tanggapan Responden Mengenai Opinion ... 90
4.1.4.4Tanggapan Responden Mengenai Demographic ... 94
4.1.5 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Lifestyle ... 97
4.1.6 Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Pembelian ... 99
4.1.7 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Keputusan Pembelian ... 106
4.1.8 Hasil Pengujian Statistik ... 108
4.1.8.1Uji Asumsi Normalitas ... 108
4.1.8.2Koefisien Korelasi ... 109
4.1.8.3Analisis Regresi Sederhana ... 110
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 114
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 118
(7)
LAMPIRAN – LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS
(8)
Tabel 1.2 Kafe Berkonsep Garden & Café di Bandung ... 5
Tabel 1.3 Jumlah Income Siete Garden & Café.. ... 8
Tabel 1.4 Jumlah Konsumen Siete Garden & Cafe... 9
Tabel 2.1 Kategori AIO dari Studi Mengenai Lifestyle... 26
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu ... 34
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ... 47
Tabel 3.2 Jenis dan Sumber Data ... 51
Tabel 3.3 Jumlah Konsumen Siete Garden & Cafe... 54
Tabel 3.4 Pola Skoring Kuesioner Skala Lima ... 58
Tabel 3.5 Hasil Pengujian Validitas Variabel X ... 60
Tabel 3.6 Hasil Pengujian Validitas Variabel Y ... 62
Tabel 3.7 Hasil Pengujian Reliabilitas ... 64
Tabel 3.8 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisen Korelasi ... 68
Tabel 4.1 Karakteristik Antara Jenis Kelamin dan Usia Konsumen Siete Garden & Cafe ... 75
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Pekerjaan ... 76
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan dan Tingkat Pendapatan ... 77
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia dan Rata-Rata Berkunjung ke Siete Garden & Cafe ... 78
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Informasi dan Usia... 79
Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan dengan Siapa Mengunjungi Siete Garden & Café dan Pekerjaan ... 80
(9)
Tabel 4.9 Tanggapan Responden Mengenai Kesenangan Untuk Mengisi
Waktu Luang Saat Liburan Dengan Mengunjungi Kafe ... 84 Tabel 4.10 Tanggapan Responden Mengenai Pemilihan Kafe Sebagai Tempat
Pertemuan Dengan Para Anggota Komunitas / Club ... 85 Tabel 4.11 Rekapitulasi Activity ... 86 Tabel 4.12 Tanggapan Responden Mengenai Ketertarikan Mengunjungi Kafe
Karena Sesuai dengan Mode dan Gaya Hidup yang Sedang
Berkembang Saat ini ... 87 Tabel 4.13 Tanggapan Responden Mengenai Ketertarikan Untuk Mencoba
Berbagai Macam Jenis Makanan... 87 Tabel 4.14 Tanggapan Responden Mengenai Ketertarikan Mengunjungi Kafe
Karena Jenis Makanan yang Ditawarkan ... 88 Tabel 4.15 Tanggapan Responden Mengenai Ketertarikan Mengunjungi Kafe
Karena Merupakan Salah Satu Media Tempat Bersosialisasi
Dengan Kerabat ... 89 Tabel 4.16 Rekapitulasi Interest ... 89 Tabel 4.17 Tanggapan Responden Mengenai Kenyamanan Siete Garden &
Cafe ... 90 Tabel 4.18 Tanggapan Responden Mengenai Fasilitas Siete Garden & Kafe 91 Tabel 4.19 Tanggapan Responden Mengenai Pelayanan Siete Garden &
Cafe ... 92 Tabel 4.20 Tanggapan Responden Mengenai Pendapat yang Memperlihatkan
Identitas Diri Jika Mengunjungi Kafe ... 92 Tabel 4.21 Tanggapan Responden Mengenai Pendapat yang Memperlihatkan
(10)
Tabel 4.24 Tanggapan Responden Mengenai Tingkat Pekerjaan/Pendidikan Dengan Kesesuaian Promo Yang Diberikan ... 95 Tabel 4.25 Tanggapan Responden Mengenai Kesesuaian Harga Yang
Diberikan Siete Garden & Café dengan Pendapatan Konsumen .. 96 Tabel 4.26 Rekapitulasi Demographic ... 96 Tabel 4.27 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai Lifestyle ... 97 Tabel 4.28 Tanggapan Responden Terhadap Produk Makanan dan Fasilitas
Siete Garden & Café dalam Memenuhi Kebutuhan Konsumen ... 99 Tabel 4.29 Tanggapan Responden Terhadap Pemilihan Siete Garden & Café
Karena Pencitraan Terbaik ... 100 Tabel 4.30 Tanggapan Responden Terhadap Pemilihan Siete Garden & Cafe
Karena Rekomendasi Kerabat ... 101 Tabel 4.31 Tanggapan Responden Terhadap Kestrategisan Lokasi Siete
Garden & Café ... 101 Tabel 4.32 Tanggapan Responden Terhadap Kemudahan Aksebiliti Menuju
Siete Garden & Café ... 102 Tabel 4.33 Tanggapan Responden Terhadap Seringnya Mengunjungi &
Melakukan Pembelian di Siete & Café dalam Sebulan... 103 Tabel 4.34 Tanggapan Responden Terhadap Waktu Pembelian Karena
Butuh Terhadap Produk & Fasilitas Yang Ditawarkan ... 103 Tabel 4.35 Tanggapan Responden Terhadap Waktu Pembelian Karena
Adanya Promo di Siete Garden & Cafe ... 104 Tabel 4.36 Tanggapan Responden Terhadap Kemudahan Transaksi
Pembayaran di Siete Garden & Cafe... 105 Tabel 4.37 Tanggapan Responden Terhadap Keberagaman Metode
(11)
Tabel 4.40 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi ... 110
Tabel 4.41 Output Pengaruh Lifestyle terhadap Keputusan Pembelian ... 111
Tabel 4.42 Output ANOVA ... 111
Tabel 4.43 Output Persamaan Regresi ... 112
(12)
Gambar 2.1 Proses Keputusan Pembelian ... 27
Gambar 2.2 Model Perilaku Pengambilan Keputusan Konsumen ... 30
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ... 41
Gambar 2.4 Paradigma Penelitian ... 42
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Siete Garden & Cafe ... 74
(13)
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian
Lampiran 3 Validitas dan Realibilitas Variabel X dan Y Lampiran 4 Data Ordinal Variabel X dan Y
Lampiran 5 Data Interval Variabel X dan Y
Lampiran 6 Output Regresi & Korelasi Variabel X dan Y Lampiran 7 Catatan Bimbingan
(14)
Y,S.Sos.MM.
Berkembangnya gaya hidup masyarakat saat ini menjadi salah satu penyebab semakin pesatnya persaingan industri makanan dan minuman khususnya restoran dan kafe, hal ini mengharuskan para pelaku bisnis tersebut memperhatikan kebutuhan konsumennya.Seperti permasalahan pada Siete Garden & Café Bandung yang pendapatan dan jumlah konsumennya berfluktuasi dan mengalami penurunan. Hal ini menjadi penghambat Siete Garden & Café untuk mengembangkan usahanya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran lifestyle serta keputusan pembelian dan sejauh mana pengaruh lifestyle terhadap keputusan pembelian Siete Garden & Café Bandung. Variabel yang diteliti meliputi dua hal yaitu lifestyle dan keputusan pembelian.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah systematic
random sampling. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan
verifikatif dengan populasi berjumlah 77.309 orang dan sampel berjumlah 100 responden. Teknik analisis yang digunakan adalah koefisien korelasi pearson dan analisis regresi sederhana.
Berdasarkan hasil perhitungan korelasi sebesar 0,452 artinya terdapat hubungan yang sedang antara lifestyle dengan keputusan pembelian. KD = 20,4% sedangkan sisanya 79.6% dipengaruhi oleh faktor yang tidak diteliti. Karena lifestyle berpengaruh terhadap keputusan pembelian, maka saran untuk Siete Garden & Café Bandung adalah sebaiknya perusahaan melakukan pendekatan lifestyle untuk meningkatkan keputusan pembelian.
(15)
Y,S.Sos.MM.
The development of people’s lifestyles today become one of the causes of the rapid competition on food and beverage industry, especially restaurants and cafes, this requires that companies need to pay attention to the needs of
their customers. As the problems in Siete Garden & Café bandung’s income
and number of customers fluctuating and decreasing. This problem becomes an obstacle for them to expand their business.
The study aims to describe the implementation of the lifestyle and purchase decision and the influence of lifestyle on purchase decision in Siete Garden & Café Bandung. Variables studied include two things : lifestyle and purchase decision.
Sampling technique in this study is systematic random sampling. This study uses description and verification with 77.309 population and 100 respondent as samples.The analysis technique used is the Pearson Correlation Coefficient and Simple Regression Analysis.
Based on calculation result of correlation of 0,452 means that there is a middle relationship between lifestyle and purchase decision. KD=20,4% means that the influence of lifestyle on keputusan pembelian 20,4% while the remaining and79,6% is influenced factor unexamined. Because the lifestyle has an influence on purchase decision, Siete Garden & Café should pay attention to lifestyle in order to increase purchase decision.
(16)
Perkembangan jaman yang semakin maju dan berkembang berdampak pada perkembangan jenis usaha dan bisnis yang semakin berkembang salah satunya adalah bidang bisnis food and beverage. Salah satu kebutuhan primer manusia yaitu kebutuhan pangan yang mengakibatkan bisnis food and beverages memiliki nilai lebih dibandingkan bisnis lainnya. Ditambah lagi dengan adanya saat ini trend wisata kuliner membuat pertumbuhan bisnis food and beverages semakin memiliki prospek yang baik.
Salah satu bagian dari industri food and beverages adalah industri jasa boga. Dimana di dalamnya terdapat restoran, rumah makan dan kafe. Pertumbuhan sektor restoran dan rumah makan di Indonesia selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya. Menurut Badan Pusat Statistik menyatakan bahwa “tiga sektor sumber terbesar penyumbang pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2013 yaitu sektor pengolahan dengan nilai Rp 707,5 triliun, sektor pengangkutan dan komunikasi dengan nilai Rp. 292,4 triliun dan sektor perdagangan hotel dan restoran dengan nilai mencapai Rp. 501,2 Triliun. (http://bisniskeuangan. kompas.com/read/2014/02/05/1306096/Inilah.Sektor.Penyumbang.Pertumbuhan. Ekonomi, April 2014)
(17)
Menurut Sekjen Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia
(Akprindo), “industri yang menyediakan makanan dan minuman (food and beverage) seperti restoran dan kafe di Indonesia semakin meningkat pesat ia
mengatakan bahwa saat ini bisnis kafe dan restoran tumbuh sampai mencapai
15-20%”. Gaya hidup yang berkembang saat ini diantaranya yaitu mengembangkan
kuliner dan fashion. Fenomena seperti ini tentunya terjadi di Indonesia sebagai negara berkembang. Aktivitas dan kesibukan masyarakat perkotaan menempatkan mereka untuk memenuhi kebutuhan yang dapat menghemat waktu, cepat dan efisien. Hal ini juga yang menjadi pengaruh banyaknya bermunculan tempat pemenuhan kebutuhan pangan seperti rumah makan dan restoran cepat saji sehingga masyarakat perkotaan tidak mengeluarkan banyak waktu dalam proses pemenuhan kebutuhannya. (http://industri.bisnis.com/read/20130411/12/7905/ omzet-kafe-dan-restoran-di-indonesia-tumbuh-15, Maret 2014)
Gaya hidup masyarakat yang semakin meningkat dan diiringi semakin berkembangnya tempat-tempat hiburan seperti mall. Membuat pergeseran gaya hidup masyarakat menjadi lebih banyak berkumpul dan berinteraksi. Hal ini membuat pergeseran fungsi tempat-tempat pemenuhan kebutuhan berubah menjadi area berkumpul dan bersosialisasi sesama masyarakat. Salah satunya adalah pergeseran fungsi restoran atau rumah makan yang tidak hanya sekedar sebagai tempat pemenuhan kebutuhan biologis untuk memenuhi rasa lapar namun menjadi tempat hiburan untuk sekaligus berkumpul dan bersosialisasi.
(18)
Perkembangan kota modern memiliki karakteristik diantaranya adalah tingginya tingkat mobilitas kegiatan masyarakat dalam berbagai bidang. Kesibukan ini membawa masyarakat terjebak dalam rutinitas yang relatif sama dari waktu ke waktu dan cenderung monoton. Hal ini dapat menimbulkan kejenuhan yang berakibat menurunnya produktifitas. Oleh karena itu mereka membutuhkan hiburan (amusement) diantara waktu-waktu senggang (leisure time) dengan cara yang praktis untuk santai melepas lelah dari kesibukan mereka. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan bersantai dan berkumpul di tempat makan seperti kafe. Berikut merupakan hasil penelitian yang dilakukan oleh MarkPlus mengenai pilihan tempat hiburan yang dilakukan oleh masyarakat perkotaan masa kini kepada 606 responden di 13 kota utama di Indonesia.
Sumber: Buku Rising Middle Class In Indonesia (Taufik 154:2012)
Gambar 1.1
Pilihan Tempat Hiburan Masyarakat Perkotaan Indonesia (in %) 0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 81 30 39
12 12
8 4 90 32 27 14 4 12 4 Men Women
(19)
Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa kafe merupakan salah satu tempat yang banyak menjadi alternatif masyarakat menengah perkotaan untuk mengisi waktu senggang (leisure time) dan mendapatkan hiburan di tengah rutinitas mereka.
Melihat peluang ini dimana pergeseran gaya hidup masyarakat yang menjadikan kegiatan hiburan sebagai bagian dari kebutuhan hidup, membuat para pelaku bisnis food services melirik usaha kafe. Dimana kehadiran kafe ini dinilai yang paling sesuai dengan gaya hidup masyarakat perkotaan saat ini. Suasana yang nyaman, pilihan menu yang berkualitas, serta fasilitas yang menarik tentu merupakan alasan bagi masyarakat untuk memilih kafe ini. Produsen mengemas makanan beserta tempat makan dengan menciptakan suasana dan pengalaman yang khas yang dapat dirasakan konsumen. (www.centroone.com, Maret 2014)
Kota Bandung merupakan salah satu yang pertumbuhan industrinya sangat pesat dan menjadi salah satu kota yang mengalami fenomena perubahan gaya hidup. Berkembangnya industri kafe dan restoran di Kota Bandung saat ini disebabkan oleh pertumbuhan ekonomi masyarakat kota Bandung yang mengarah pada kehidupan metrópolis, yang semakin menyebabkan bertambah pula barang dan jasa yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhannya. Begitu banyak pilihan industri yang bergerak di bidang jasa dan produk, sekarang ini di kota Bandung pertumbuhan kafe di Bandung mencapai 44%. (www.bandungtourism, Maret 2014). Berikut merupakan data potensi pertumbuhan industri (food and beverage) di Bandung Tahun 2014.
(20)
Tabel 1.1
Data Potensi Industri Jasa Boga di Bandung Tahun 2014
No. Klasifikasi Jumlah Potensi
1 Restoran Talam Kencana 1
2 Restoran Talam Salaka 67
3 Restoran Talam Gangsa 165
4 Restoran Waralaba 55
5 Bar 12
6 Rumah Makan A 36
7 Rumah Makan B 151
8 Rumah Makan C 158
Jumlah 645
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, November 2014
Ketatnya persaingan pada industri makanan dan minuman khususnya restoran dan kafe di Kota Bandung mengharuskan para pelaku bisnis memperhatikan konsumen yang cepat berubah. Dalam Perspektifnya, konsumen cenderung memperhatikan nilai-nilai kepuasan yang dirasakannya. Sebagai konsekuensinya, setiap usaha penyedia layanan jasa perlu memperhatikan apa saja yang perlu ditingkatkan dan diberikan kepada konsumen sehingga mampu memenuhi kebutuhan konsumen. Saat ini banyak bermunculan kafe modern yang masing-masing memiliki kelebihan dan keragaman dalam menawarkan fasilitasnya karena pada masa kini tempat makan seperti kafe tidak hanya menawarkan keragaman dalam jenis makanan tapi fasilitas yang ditawarkan pun bisa menjadi daya tariknya. Pada saat ini semakin banyak kafe yang melakukan strategi penjualan dengan cara menyediakan fasilitas yang sesuai dengan gaya hidup masyarakat masa kini dan juga berbagai macam konsep yang menarik salah satunya adalah konsep garden & café. Kafe yang menggunakan konsep garden &
(21)
café ini biasanya menggabungkan konsep tempat makan & taman yang cocok untuk segala macam aktivitas yang biasanya dilakukan di kafe seperti bertemu kolega, mengerjakan tugas, rapat dan juga hiburan.
Tabel 1.2
Kafe Berkonsep Garden & Café di Bandung
Nama Kafe Alamat
De Tuik Garden Resto & Cafe JL. Bojong Koneng Atas, No. 8, Bandung
Bee’s Garden & Café Jln. Garunggang Kulon 181/65
Sukajadi Bandung
Siete Garden & Cafe Jln. Sumur Bandung No.20 Bandung
http://bandungreview.com/directories/view/592, Mei 2014
Ditengah persaingan usaha kafe yang semakin ketat banyak kendala yang terjadi pada usaha di bidang ini. Menurut wawancara dengan para pihak pengelola kafe tersebut disebutkan rata-rata yang menjadi kendala pada usaha kafe ini yaitu dalam menciptakan keputusan pembelian dan mempertahankan konsumen yang ada. Karena saat ini banyak sekali bermunculan kafe-kafe yang mempunyai ciri dan kelebihannya masing-masing. Sehingga konsumen mempunyai banyak pilihan dan referensi dalam memutuskan untuk mengunjungi sebuah kafe. Kendala ini juga salah satunya terjadi pada Siete Garden & Café, menurut wawancara yang dilakukan dengan salah satu pengelola Siete Garden & Café
Bapak Agus pada Maret 2014 menyebutkan bahwa “kendala terbesar yang
dialami oleh kami para pihak pengelola kafe yaitu untuk menciptakan keputusan pembelian pada konsumen, banyaknya kafe yang sekarang menjamur di Bandung, belum lagi beberapa kafe yang berkonsep sama menjadi tantangan sendiri bagi
(22)
kami untuk melakukan pendekatan kepada konsumen agar kami mengetahui apa
yang diinginkan konsumen”.
Siete Garden & Café terletak dijalan Jln. Sumur Bandung No.20. Letak kafe ini berada di dekat simpang dago dan pusat keramaian di kota Bandung. Selain itu lokasinya pun dekat dengan beberapa kampus seperti unpad dan ITB . Tema ruangan pada Siete Garden & Cafe ini adalah didominasi the classic blue
and white plus furnitur kayu. Kafe ini memposisikan diri untuk kepada kaum
muda dan mahasiswa sebagai tempat untuk mencari hiburan, mengerjakan tugas, bertemu kolega, rapat hingga presentasi sambil menikmati hidangan di kafe ini. Hal ini terlihat dari berbagai macam fasilitas ditawarkan di kafé ini mulai dari menu yang beragam, fasilitas Wifi, stop kontak yang disediakan di setiap meja,
room presentation, hingga live music. Sehingga jelas makan bukan hanya untuk
sebagai kebutuhan biologis memenuhi rasa lapar, namun menjadi gaya hidup masyarakat kota masa kini. (http://sietecafe.com/, Maret 2014)
Banyaknya pesaing yang berada pada industri kafe ini menimbulkan kesulitan bagi pelaku bisnis penyedia jasa kafe, khususnya Siete Garden & Café dalam mempertahankan dan meningkatkan jumlah pembelian. Dimana manajemen Siete Garden & Café perlu menggunakan berbagai macam strategi agar membedakan serta mengunggulkan produknya dengan tujuan menarik para tamu dalam proses keputusan pembelian.
(23)
Keputusan pembelian merupakan salah satu konsep dari ilmu pemasaran dengan semakin berkembangnya bisnis kafe semakin tinggi pula perilaku dari konsumen menurut kotler keller (2012:193) ada enam tahap keputusan pembelian
Pertama pemilihan produk, konsumen memilih mengunjungi kafe karena berbagai pilihan keragaman jenis makanan, suasana yang nyaman dan fasilitas yang diberikan sesuai dengan gaya hidup masyarakat saat ini. Kedua pemilihan merk yaitu pemilihan kafe ini sesuai dengan pencitraan terbaik menurut konsumen untuk memutuskan menjadi konsumen di kafe tersebut. Ketiga, pemilihan saluran distribusi dilihat dari kestrategisan dan aksesbiliti yang mudah untuk menuju kafe tersebut. Keempat, waktu pembelian ketika konsumen tersebut butuh terhadap produk yang ditawarkan kafe atau melakukan pembelian karena adanya promo atau diskon. Kelima, jumlah pembelian berdasarkan tingkat seringnya frekuensi konsumen mengunjungi kafe tersebut. Keenam, metode pembayaran dilihat dari mudahnya pembayaran dan keanekaragaman pembayaran menggunakan kartu kredit atau debit untuk pembayaran. Tabel 1.3 dibawah ini merupakan jumlah
income Siete Cafe periode Juni 2012 - Desember 2013.
Tabel 1.3
Jumlah Income Siete Garden & Café (Dalam Rupiah)
Tahun Jumlah Income Pertumbuhan
2012 Juni 175.624.250,-
+ 5.566.590,-
Juli 181.190.840,-
Agustus 186.570.410,- + 5.379.570,-
September 190.850.910,- + 4.280.500,-
Oktober 193.487.650,- + 2.636.740,-
(24)
Desember 189.568.450,- - 3.118.960,-
2013 Januari 188.950.460,- - 617.990,-
Februari 204.561.250,- + 15.610.790,-
Maret 210.654.010,- + 6.092.760,-
April 211.608.400,- + 954.390,-
Mei 241.046.010,- + 29.437.610,-
Juni 235.065.000,- - 5.981.010,-
Juli 260.158.740,- + 25.093.740,-
Agustus 263.488.150,- + 3.329.410,-
September 248.625.710,- - 14.862.440,-
Oktober 254.156.240,- + 5.530.530,-
November 246.258.710,- - 7.897.530,-
Desember 240.365.810,- - 5.892.900,-
Sumber : Siete Garden & Café, Maret 2014
Dari data diatas terlihat bahwa Income Siete Garden & Cafe mengalami pendapatan yang berfluktuasi, dan terlihat pula bahwa dalam 4 bulan terakhir dari bulan September 2013 - Desember 2013 mengalami penurunan dalam Income nya. Meskipun ada sedikit kenaikan pada bulan Oktober namun kecenderungannya menurun dalam 4 bulan terakhir. Tabel 1.4 dibawah ini menunjukan jumlah konsumen Siete Garden & Café dari Juni 2012 - Desember 2013
Tabel 1.4
Jumlah Konsumen Siete Garden & Cafe
Tahun Bulan Jumlah Pertumbuhan
2012 Juni 3512
+112
Juli 3624
Agustus 3731 +107
September 3817 +86
Oktober 3870 +53
(25)
Desember 3791 -63
2013 Januari 3779 -12
Februari 4091 +312
Maret 3830 -261
April 3847 +17
Mei 4383 +536
Juni 4274 -109
Juli 4730 +456
Agustus 5019 +289
September 4324 -695
Oktober 4420 +96
November 4283 -137
Desember 4130 -153
Sumber : Siete Garden & Cafe, Maret 2014
Dari data diatas bisa dilihat Siete Garden & Café memiliki jumlah konsumen yang berfluktuasi dan terlihat juga bahwa dalam 4 bulan terakhir September 2013 hingga Desember 2013 mengalami penurunan jumlah konsumen, meskipun ada sedikit kenaikan pada bulan oktober namun kecenderungannya menurun dalam 4 bulan terakhir.
Ditengah persaingan bisnis kafé yang semakin pesat ini, para pengelola bisnis kafe harus menciptakan keputusan pembelian dan mempertahankan konsumen yang ada. Bila para pihak pengelola bisnis kafe tidak memfokuskan diri kepada kebutuhan dan keinginan konsumen maka bisa dipastikan jumlah pembeli pada kafe tersebut akan semakin berkurang dan menyebabkan perusahaan tidak bisa mencapai tujuan perusahaannya atau mengalami kebangkrutan.
Menurut wawancara dengan pengelola Siete Garden & Cafe Bapak Agus pada Maret 2014 yaitu “kafe saat ini tak sekedar sebagai area makan, banyak
(26)
masyarakat khususnya kalangan kaum muda di Bandung yang menjadikan kafe sebagai tempat untuk berkumpul, mengerjakan tugas, melakukan pertemuan atau rapat. Hal itu ditinjau dari gaya hidup masyarakat masa kini yang cenderung senang bertatap muka, bersantai dan berbincang. Sudah menjadi suatu kebutuhan masyarakat untuk bersosialisasi dan mereka membutuhkan sarana untuk mewujudkan keinginan mereka. Oleh karena itu, dengan adanya kafe ini dimaksudkan untuk merealisasikan kebutuhan masyarakat yaitu sarana berkumpul tidak hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan akan makanan, akan tetapi lebih pada sosialisasi. Tempat makan dan jenis makanan yang dipilih terkadang bisa saja menentukan kelas sosial seseorang”.
Melihat hal tersebut pihak siete garden & café melihatnya sebagai suatu peluang dengan membuat konsep kafe yang sesuai dengan gaya hidup masyarakat muda perkotaan saat ini. Oleh sebab itu, strategi yang diterapkan untuk memenangkan persaingan yaitu dengan melakukan perbedaan melalui pendekatan
lifestyle.
Lifestyle merupakan salah satu perilaku yang berkembang selaras dengan
pola kehidupan modern saat ini. Pada dasarnya manusia termotivasi untuk hidup senang dan bersenang-senang. Seperti dikemukakan Solomon (2011:253)
“Lifestyle is a pattern of consumption that reflects a person’s choices of how to spend her time and money”. Sifat tersebut adalah bentuk lain dari perilaku kelompok masyarakat yang dapat dimanfaatkan secara menguntungkan untuk menciptakan demand. Lifestyle merupakan salah satu segmentasi secara
(27)
psikografi dan gaya hidup ini mampu mempengaruhi perilaku seseorang yang pada akhirnya akan menentukan pilihan-pilihan seseorang pada suatu produk. Menurut Engel, Blackwell, Miniard (2012 :49) bahwa “salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah perbedaan individu yang terdiri Sumber daya konsumen, motivasi dan keterlibatan, pengetahuan, sikap, kepribadian, lifestyle dan demografi”. Maka dari itu lifestyle adalah salah satu
untuk menarik konsumen untuk memutuskan membeli produk tersebut.
Strategi Siete Garden & Café dalam melakukan pendekatan lifestyle harus menyesuaikan dengan gaya hidup masyarakat saat ini. Seperti dikemukakan oleh Engel, Blackwell, Miniard (2012:383) “lifestyle mencakup beberapa indikator
yaitu indikator activity (aktivitas), interest (minat), opinions (opini), dan
demographic (demografi). Activity dari lifestyle anak muda mengujungi kafe saat
ini untuk mengerjakan tugas, bertemu kolega, mengadakan rapat mencari hiburan dengan menikmati live music . Interest mengunjungi kafe karena jenis makanan yang ditawarkan, juga mengikuti mode dan gaya hidup yang sedang berkembang, dan juga karena salah satu media untuk bersosialisasi dengan kerabat di kafe.
Opinion yang terjadi pada gaya hidup ini adalah beberapa pendapat yang
memperlihatkan identitas diri dan pengakuan sosial jika mengunjungi kafe. Karena dengan melakukan pendekatan lifestyle masyarakat saat ini para pemilik usaha bisnis bisa mengetahui apa yang ada di kepala konsumen, sehingga dimensi-dimensi tersebut dapat berpengaruh signifikan untuk memperoleh konsumen.
(28)
Maka dalam kondisi persaingan yang ketat, salah satu cara mendapatkan pelanggan adalah dengan menerapkan strategi pemasaran yang sesuai dengan perilaku konsumen saat ini sehingga dapat menjadi salah satu pilihan konsumen, yaitu menyesuaikan dengan lifestyle yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat saat ini.
Oleh karena itu, penulis bermaksud melakukan penelitian mengenai
“Pengaruh Lifestyle terhadap Keputusan Pembelian pada Siete Garden & Cafe (Survei pada Konsumen Siete Garden & Cafe Bandung)
Dengan harapan analisa ini mendapatkan suatu konsep aplikatif mengenai analisis lifestyle dalam mendorong keputusan pembelian, sehingga pada akhirnya dapat mempertahankan eksistensinya dalam dunia bisnis yang merupakan satu tujuan terpenting dalam perusahaan.
1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah
Dengan semakin pesatnya persaingan bisnis kafe yang ada di Bandung, menyebabkan banyaknya bermunculan kafe modern yang masing - masing memiliki kelebihan dan keragaman dalam menawarkan fasilitasnya. Salah satu kafé yang berada di kawasan Bandung yaitu Siete Garden & Cafe yang dilihat dari
income dan jumlah konsumennya mengalami pendapatan fluktuasi dan mengalami
kecenderungan penurunan dalam 4 bulan terakhir.
Bila para pihak pengelola bisnis kafe tidak memfokuskan diri kepada kebutuhan dan keinginan konsumen maka bisa dipastikan jumlah pembeli pada
(29)
kafe tersebut akan semakin berkurang dan menyebabkan perusahaan tidak bisa mencapai tujuan perusahaannya atau mengalami kebangkrutan. Maka dalam kondisi persaingan yang ketat, salah satu cara mendapatkan pelanggan adalah dengan menerapkan strategi pemasaran yang sesuai dengan perilaku konsumen saat ini sehingga dapat menjadi salah satu pilihan konsumen, yaitu menyesuaikan dengan lifestyle yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat saat ini.
Strategi Siete Garden & Café dalam melakukan pendekatan Lifestyle harus menyesuaikan dengan gaya hidup masyarakat saat ini. Agar pengelola bisnis ini mengetahui apa yang diinginkan dan yang ada di benak konsumen. Seperti
dikemukakan oleh Engel, Blackwell, Miniard (2012:383) “lifestyle mencakup
beberapa dimensi yaitu dimensi activity (aktivitas), interest (minat), opinions (opini), dan demographic (demografi) sehingga dengan melakukan pendekatan dengan dimensi-dimensi tersebut dapat berpengaruh signifikan untuk memperoleh konsumen.
Berdasarkan permasalahan tersebut, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagai fokus dalam pembuatan penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran lifestyle pada Siete Garden & Cafe Bandung
2. Bagaimana gambaran keputusan pembelian pada Siete Garden & Cafe Bandung
3. Seberapa besar pengaruh lifestyle terhadap keputusan pembelian pada Siete Garden & Cafe Bandung
(30)
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai peneliti adalah untuk memperoleh temuan-temuan mengenai :
1. Untuk memperoleh gambaran lifestyle pada Siete Garden & Cafe Bandung
2. Untuk memperoleh gambaran keputusan pembelian pada Siete Garden & Cafe Bandung
3. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh lifestyle terhadap keputusan pembelian pada Siete Garden & Cafe Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut :
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek teoritis (keilmuan) yaitu bagi perkembangan ilmu manajemen khususnya pada bidang manajemen pemasaran. Hal ini dapat dijadikan sebagai salah satu upaya untuk menggali pendekatan-pendekatan strategi pemasaran yang menyangkut dengan teori perilaku konsumen khususnya dalam pendekatan lifestyle serta menganalisis tingkat pengaruhnya terhadap keputusan pembelian, sehingga diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan sumbangan dalam hal ilmu pengetahuan, acuan dan wawasan
(31)
bagi para akademisi dalam mengembangkan teori lifestyle terhadap keputusan pembelian.
2. Penelitian ini juga dapat memberikan sumbangan dalam aspek praktis yaitu untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi industri bisnis kafe dalam mengembangkan strategi melalui pendekatan lifestyle dalam upaya meningkatkan keputusan pembelian.
3. Hasil penelitian ini diharapkan juga sebagai sarana informasi atau acuan sekaligus untuk memberikan rangsangan dalam melakukan penelitian selanjutnya mengenai strategi pemasaran khususnya lifestyle yang mempengaruhi keputusan pembelian mengingat masih banyak faktor-faktor lain yang belum terungkap dalam penelitian ini.
(32)
1.1Objek Penelitian
Penelitian ini bermaksud untuk meneliti pengaruh hubungan lifestyle terhadap keputusan pembelian pada Siete Garden & Café Bandung.
Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Menurut
Sugiyono (2014:64) “variabel bebas (independent variable) merupakan variabel
yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependent variable). Sedangkan variabel terikat (dependent
variable) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas (independent variable)”.
Adapun yang menjadi variabel bebas (independent variabel) dalam penelitian ini adalah lifestyle yang meliputi Activity, Interest, Opinion dan
Demographic. Selanjutnya variabel bebas (independent) tersebut berpengaruh
terhadap variabel terikat (dependent variabel) yaitu keputusan pembelian yang meliputi pemilihan produk, pemilihan merk, pemilihan saluran distribusi, waktu pembelian, jumlah pembelian dan metode pembayaran.
Objek yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah konsumen Siete Garden & Cafe Bandung. Penulis memilih melakukan penelitian di Siete Garden & Cafe ini karena adanya permasalahan yang terjadi pada konsumen yang cenderung menurun dalam beberapa bulan terakhir.
(33)
Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun yaitu Maret 2014 – September 2014, maka penelitian ini menggunakan metode cross
sectional method. Menurut Husain Umar (2008:45) metode penelitian cross sectional method yaitu penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun
waktu tertentu (tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang) dalam penelitian yang menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti di lapangan.
3.2 Metode dan Desain Penelitian 3.2.1 Metode Penelitian
Setiap penelitian yang akan dilakukan, terlebih dahulu harus dilakukan jenis penelitian dan metode yang akan digunakan sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif.
Menurut Sugiyono (2014:59) “Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih
(independent) tanpa membuat perbandingan variabel itu dengan variabel yang lain
dan mencari hubungan variabel itu dengan variabel yang lain”. Penelitian deskriptif dilakukan untuk memperoleh gambaran secara keseluruhan mengenai
lifestyle dan keputusan pembelian yang diperoleh dari konsumen Siete Garden &
(34)
Sedangkan jenis penelitian verifikatif menurut Arikunto (2010:8)
mengemukakan bahwa, “Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji
kebenaran pengumpulan data di lapangan, dimana pengujian hipotesis tersebut
menggunakan perhitungan statistik”. Dalam penelitian ini akan diuji kebenaran
hipotesis melalui pengumpulan data dilapangan, mengenai pengaruh lifestyle terhadap keputusan pembelian pada Siete Garden & Café.
Berdasarkan jenis penelitian di atas, yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah explanatory survei.
Menurut Sugiyono (2013:11), yang dimaksud dengan metode survei adalah: Metode survei adalah metode yang digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, tes dan wawancara terstruktur.
Menurut Maholtra (2010:96), menyatakan bahwa “Explanatory survey dilakukan untuk mengeksplorasi situasi masalah, yaitu untuk mendapatkan ide-ide dan wawasan kedalam masalah yang dihadapi manajemen atau para peneliti
tersebut”. Explanatory survey dilakukan melalui kegiatan pengumpulan informasi
dari sebagian populasi secara langsung di tempat kejadian (empirik) melalui kuesioner dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi yang diteliti terhadap penelitian.
Berdasarkan pengertian explanatory survey menurut ahli, maka metode penelitian ini dilakukan melalui kegiatan pengumpulan informasi dari sebagian
(35)
populasi secara langsung di tempat kejadian (empirik) dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.
3.2.2 Desain Penelitian
Menurut Ujang Sumarwan (2011:17) “Desain Penelitian adalah kerangka untuk melaksanakan proyek riset pemasaran”. Desain penelitian merupakan
rincian prosedur dalam memperoleh informasi yang diperlukan untuk struktur atau memecahkan masalah-masalah riset pemasaran . Desain penelitian juga dapat didefinisikan sebagai prosedur bagaimana mengumpulkan, mengolah, menganalisis suatu data.
Penelitian ini sendiri menguji tingkat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dimana masalah yang menjadi inti dalam penelitian ini memiliki ketergantungan antara yang satu dengan yang lainnya. Maka desain penelitian ini lebih cocok bersifat kausal.
Menurut Sugiyono (2014:62) “Desain kausal adalah hubungan yang
bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel independen (variabel yang
mempengaruhi) dan variabel dependen (dipengaruhi)”. Desain kausal ini
mempunyai tujuan utama yaitu mendapatkan bukti hubungan sebab akibat, sehingga diketahui mana yang menjadi variabel yang mempengaruhi, dan mana variabel yang dipengaruhi. Oleh karena itu desain kausalitas pada penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh Lifestyle terhadap Keputusan Pembelian pada Siete Garden & Cafe.
(36)
3.3 Operasionalisasi Variabel
Untuk persiapan pengolahan data, maka dibuat panduan operasionalisasi variabel, yang di dalamnya membuat variabel X yaitu lifestyle dan variabel Y yaitu keputusan pembelian yang dapat dijadikan sebagai acuan kuesioner beserta indikator-indikator yang terkait.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep Indikator Tingkat Ukuran Skala
1 2 3 4 5
Lifestyle (X) Gaya hidup didefinisikan sebagai pola dimana orang hidup dan menghabiskan waktu serta uang. Engel, Blackwell, Miniard (2012:383) Activity : - Kerja - Hiburan
- Tingkat seringnya menjalankan aktivitas mengerjakan tugas / pekerjaan di kafe - Tingkat frekuensi
seringnya mencari hiburan di café
Ordinal
(37)
- Liburan
- Komunitas
- Tingkat kesenangan untuk mengisi waktu luang saat liburan dengan
mengunjungi kafe - Tingkat pemilihan kafe
sebagai tempat pertemuan dengan para anggota komunitas/club
Ordinal
Ordinal
Variabel Konsep Indikator Tingkat Ukuran Skala
1 2 3 4 5
Interest :
- Mode
- Makanan
- Media
- Tingkat ketertarikan mengunjungi kafe karena sesuai dengan mode dan gaya hidup yang sedang berkembang saat ini
- Tingkat ketertarikan untuk mencoba berbagai macam jenis makanan
- Tingkat ketertarikan mengunjungi kafe karena jenis makanan yang ditawarkan
- Tingkat ketertarikan mengunjungi kafe karena merupakan salah satu media tempat untuk bersosialisasi dengan kerabat Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal Opinion :
- Produk - Opini mengenai
kenyamanan Siete Garden & Café
(38)
- Isu sosial
- Opini mengenai fasilitas Siete Garden & Café - Opini mengenai pelayanan
Siete Garden & Café - Tingkat pendapat yang
memperlihatkan identitas diri jika mengunjungi kafe
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Variabel Konsep Indikator Tingkat Ukuran Skala
1 2 3 4 5
- Tingkat pendapat yang memperlihatkan
pengakuan status sosial jika mengunjungi kafe
Ordinal
Demographic:
- Usia
- Pekerjaan /pendidikan
- Pendapatan
- Tingkat kesesuaian produk dan fasilitas yang
ditawarkan dengan usia pelanggan.
- Tingkat
pekerjaan/pendidikan dengan kesesuaian dengan promo yang diberikan
- Tingkat kesesuaian harga yang diberikan Siete Garden & Café dengan pendapatan konsumen Ordinal Ordinal Ordinal Keputusan Pembelian (Y) Tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual melakukan
(39)
pembelian produk (Kotler Keller, 2012)
1.Pilihan Produk - Tingkat sejauh mana produk makanan Siete Cafe
memenuhi kebutuhan konsumen
Ordinal
2. Pemilihan Merk
- Tingkat pemilihan Siete Garden & Cafe karena pencitraan terbaik
- Tingkat pemilihan Siete Cafe karena rekomendasi kerabat
Ordinal
Ordinal
Variabel Konsep Indikator Tingkat Ukuran Skala
1 2 3 4 5
3.Pemilihan Saluran distribusi
- Tingkat kestrategisan lokasi Siete Garden & Cafe - Tingkat kemudahan
aksebiliti menuju Siete Garden & Cafe
Ordinal
Ordinal
4.Waktu Pembelian
- Tingkat pembelian karena kebutuhan terhadap produk makanan dan fasilitas yang ditawarkan Siete Cafe - Tingkat Pembelian
berdasarkan adanya promo/discount
Ordinal
1. Jumlah Pembelian
- Tingkat frekuensi melakukan konsumsi di Siete Cafe dalam sebulan
Ordinal
2.Metode Pembayaran
- Tingkat pembelian berdasarkan kemudahan metode pembayaran - Tingkat pembelian
berdasaran keragaman
Ordinal
(40)
metode pembayaran kartu kredit, debit dan tunai Sumber : Pengolahan data 2014
3.4 Jenis, Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Jenis dan Sumber Data
Sumber data penelitian merupakan informasi tentang segala sesuatu yang
berkaitan dengan variabel yang diteliti. Oleh karena itu, harus diproses terlebih dahulu untuk memperoleh informasi yang diperlukan bagi suatu penelitian. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Sugiyono (2014:187) menjelaskan bahwa,
Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau dokumen.
Jenis-jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari responden secara langsung yang dikumpulkan melalui survei lapangan dengan menggunakan alat pengumpulan data tertentu yang dbuat secara khusus untuk itu.
2. Data sekunder
Data yang diperoleh secara tidak langsung atau melihat sumber lain yang dikategorikan sebagai data sekunder dengan cara melihat catatan atau arsip perusahaan. data tersebut kemudian dibaca dan dipelajari oleh penulis.
Tabel 3.2 Jenis dan Sumber data
(41)
Tujuan Penelitian
Jenis Data Sumber Data Kategori Data Mengetahui fluktuasi jumlah konsumen di Siete Cafe Data jumlah konsumen Siete Cafe
Pra Penelitian, Maret 2014 Primer
Mengetahui
Income Siete
Cafe
Data Jumlah Income Siete Cafe
Pra Penelitian Maret 2014 Primer
Mengetahui Perkembangan café dan restoran di kota Bandung
Tabel
perkembangan café dan restoran di kota Bandung
Disbudpar Bandung Sekunder
Mengetahui data kafe jenis
Garden & Café di Bandung
Nama dan alamat Cafe http://bandungreview.com/dir ectories/view.592 Sekunder Tujuan Penelitian
Jenis Data Sumber Data Kategori Data Mengetahui fenomena masyarakat perkotaan dalam mengunjungi kafe Data penelitian pengunjung kafe pada masyarakat perkotaan
Penelitian Mark Plus dalam buku Rising Middle Class
In Indonesia
Sekunder
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu melalui: 1. Studi Kepustakaan
Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari literatur seperti buku, jurnal, situs website, majalah ilmiah guna memperoleh informasi yang berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang
(42)
berkaitan dengan masalah dan variabel yang di teliti dari lifestyle dan keputusan pembelian.
2. Studi Lapangan a. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit (Sugiyono, 2014 : 188).
Dalam hal ini wawancara dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a. Wawancara terstruktur, yang digunakan apabila telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang diperoleh
b. Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap dengan pengumpulan datanya.
Dalam penelitian ini wawancara dilakukan kepada pihak manajemen Siete Garden & Café dan konsumen Cafe Siete Bandung yang akan menjadi responden.
b. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengumpuan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2014 : 193).
(43)
Kuesioner dalam penelitian ini diberikan secara tertulis kepada responden di Siete Garden & Café untuk menjawab pertanyaan yang dapat mencerminkan pengukuran lifestyle (X) dari indikator Activity,
Interest, Opinion dan Demographic dan keputusan pembelian (Y).
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel 3.5.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2014:119) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Berdasarkan pengertian tersebut populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Siete Garden & Café Bandung.
Tabel 3.3
Jumlah Konsumen Siete Garden & Cafe Bandung
Tahun Bulan Jumlah
2012 Juni 3512
Juli 3624
Agustus 3731
September 3817
Oktober 3870
November 3854
Desember 3791
2013 Januari 3779
Februari 4091
Maret 3830
April 3847
(44)
Juni 4274
Juli 4730
Agustus 5019
September 4324
Oktober 4420
November 4283
Desember 4130
Jumlah 77.309
Sumber : Pra Penelitian, Maret 2014
Berdasarkan data jumlah konsumen Siete Garden & Cafe Bandung diatas, total populasi Siete Garden & Cafe Bandung adalah 77.309 Orang
3.5.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2014:120) sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili). Penentuan besarnya sampel yang diambil dalam penelitian ini dengan cara menggunakan rumus slovin sebagai berikut :
Keterangan :
(45)
N : Ukuran Populasi 1 : Konstanta
e : Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir. (e=0.1)
Berdasarkan perhitungan dengan rumus dalam pengambilan sampel diatas maka dapat didapat jumlah sampel sebanyak
= 99,87
100
Maka sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 100 orang responden.
3.5.3 Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Sugiyono (2014:121) “Teknik sampling adalah merupakan teknik
pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam
penelitian melalui berbagai teknik yang digunakan”.
Pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sample. Dikarenakan populasi dalam penelitian ini adalah populasi bergerak (mobile population) maka metode pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik systematic random sampling atau pengambilan sampel acak sistematis.
Menurut Sugiyono (2008:73) “ Metode pengambilan acak sistematis dengan jarak
(46)
tersedianya suatu populasi sasaran yang tersusun merupakan prasyarat penting bagi dimungkinkannya pelaksanaan pangambilan sampel dengan metode acak
sistematis.”
Adapun teknik pengambilan sampel dilakukan secara sistematik dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Menentukan populasi sasaran, dalam penelitian ini yang menjadi populasi sasaran adalah konsumen yang telah melakukan pembelian di Siete Garden & Cafe Bandung
2. Menentukan tempat tertenu sebagai check point, dalam penelitian ini yang menjadi tempat check point adalah area makan dekat kasir Siete Garden & Cafe.
3. Menentukan waktu penelitian yang digunakan.
4. Menentukan ukuran sample (n) yang diambil dari keselurahan anggota populasi (N), berdasarkan rumus slovin makan sampelnya berukuran 100 orang.
5. Data ini selanjutnya digunakan untuk menentukan interval pemilihan pertama. Setelah diketahui interval, maka penyebaran angket dilakukan secara sistematis.
3.6 Rancangan Analisis Data dan Uji Hipotesis 3.6.1 Rancangan Analisis Data
(47)
Setelah data yang diperolehnya dari responden melalui kuesioner terkumpul. Selanjutnya dengan mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil tersebut dapat dilihat apakah variabel Lifestyle (X) ada pengaruhnya atau tidak terhadap variabel keputusan pembelian (Y). Maka prosedur yang harus dilakukan dalam pengolahan data penelitian dilakukan sebagai berikut :
1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh responden. Pemeriksaan tersebut menyangkut kelengkapan pengisian angket secara menyeluruh.
2. Skoring, skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono 2014:136). Jawaban setiap instrument skala ini mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative, yang dapat berupa kata-kata. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 3.4 berikut :
Tabel 3.4
Pola Skoring Kuesioner Skala Lima
No. Pilihan Jawaban Skor
1. Sangat Setuju, Selalu, Sangat Positif 5
2. Setuju, Sering, Positif 4
3. Cukup, Ragu-Ragu, Kadang-Kadang,Netral 3
4. Tidak Setuju, Hampir Tidak Pernah, Negatif 2
(48)
(Sugiyono, 2014:137)
3. Tabulasi, yaitu perekapan data hasil skoring pada langkah ke dalam tabel 4. Tahap uji coba kuesioner, untuk menguji layak tidaknya kuesioner disebarkan
kepada responden, maka penulis melakukan dua tahap pengujian yaitu uji validitas dan reliabilitas.
5. Untuk menjawab tujuan penelitian yang bersifat deskriptif adalah melalui tinjauan kontinum dan perbandingan rata-rata data sampel, sedangkan untuk menjawab tujuan penelitian yang bersifat asosiatif atau verifikatif maka digunakan teknik analisis regresi sederhana.
3.6.2 Validitas dan Reliabilitas 3.6.2.1 Pengujian Validitas
Menurut Sugiyono (2014:168) “Pengujian validitas adalah suatu teknik
untuk mengukur ketepatan antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti”. Instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas dalam penelitian dijelaskan dalam satu derajat ketepatan pengukuran tentang isi dari pernyataan yang penulis buat. Teknik uji yang digunakan adalah teknik korelasi melaui koefisen product moment. Skor ordinal dari setiap item pertanyaan yang diuji validitasnya dikorelasikan dengan skor ordinal keseluruhan item, jika koefisien korelasi tersebut positif , maka item
(49)
tersebut valid, sedangkan jika negatif maka terdapat yang disebut tidak valid dan akan dikeluarkan dari kuesioner atau digantikan dengan pernyataan perbaikan. Rumus korelasi yang dapat digunakan adalah rumus kolerasi Product Moment, dengan rumus :
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
(Sugiyono, 2014:241) Keterangan :
rxy = Menunjukan indeks korelasi antara dua variabel yang
dikorelasikan
R = Koefisien validitas item yang dicari, dua variabel yang dikorelasikan
X = Skor yang diperoleh subyek dari seluruh item
Y = Skor total yang diperoleh dari seluruh item
∑X = Jumlah skor dalam distribusi X
∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y
∑X2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
∑Y2
= Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y
N = Banyaknya responden
Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikasi sebagai berikut :
1. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan valid apabila rhitung> rtabel .
(50)
2. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak valid apabila rhitung< rtabel .
Perhitungan validitas item instrument dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows. Pengujian validitas ini dilakukan terhadap 30 responden dengan tingkat signifikan 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28). Maka didapat r tabel sebesar 0,361. Untuk uji validitas pada variabel lifestyle dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Validitas Variabel X (Lifestyle) No.
Item
Pernyataan rHitung rTabel Ket
Activity
1. Tingkat seringnya menjalankan aktivitas mengerjakan tugas / pekerjaan di kafe
0,547 0,361 Valid
2. Tingkat frekuensi seringnya mencari hiburan di kafe
0,507 0,361 Valid
3. Tingkat kesenangan untuk mengisi waktu luang saat liburan dengan mengunjungi kafe
0,614 0,361 Valid
4. Tingkat pemilihan kafe sebagai tempat pertemuan dengan para anggota komunitas/club
0,365 0,361 Valid
Interest
5. Ketertarikan mengunjungi kafe karena sesuai dengan mode dan gaya hidup yang sedang berkembang saat ini
0,665 0,361 Valid
6. Ketertarikan untuk mencoba berbagai macam jenis makanan
0,373 0,361 Valid
7. Ketertarikan mengunjungi kafe karena jenis makanan yang ditawarkan
0,598 0,361 Valid
8. Ketertarikan mengunjungi kafe karena merupakan salah satu media tempat untuk bersosialisasi dengan kerabat
0,634 0,361 Valid
Opinion
9. Opini mengenai kenyamanan Siete Garden & Café 0,368 0,361 Valid
(51)
11. Opini mengenai pelayanan Siete Garden & Café 0,400 0,361 Valid
12. Pendapat yang memperlihatkan identitas diri jika mengunjungi kafe
0,574 0,361 Valid
13. Pendapat yang memperlihatkan pengakuan status sosial jika mengunjungi kafe
0,520 0,361 Valid
Demographic
14. Kesesuaian produk dan fasilitas yang ditawarkan dengan usia pelanggan.
0,644 0,361 Valid
15. Tingkat pekerjaan/pendidikan dengan kesesuaian promo yang diberikan
0,583 0,361 Valid
16. Kesesuaian harga yang diberikan Siete Garden & Café dengan pendapatan konsumen
0,423 0,361 Valid
Sumber : Pengolahan data menggunakan SPSS 21.0 for windows
Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel pengukuran validitas untuk variabel lifestyle menunjukan bahwa item-item pada pernyataan dalam kuesioner valid. Karena skor r Hitung lebih besar daripada r Tabel yaitu 0,361. Sehingga item pernyataan dapat dinyatakan sebagai alat ukur variabel yang diteliti.
Selain melakukan pengujian validitas pada variabel X (lifestyle), peneliti juga melakukan pengujian pada variabel Y yaitu (keputusan pembelian), dan hasilnya ada pada tabel dibawah ini
Tabel 3.6
Hasil Pengujian Validitas Variabel Y (Keputusan Pembelian)
(52)
Item
Pilihan Produk
1. Produk makanan Siete Garden & Café memenuhi kebutuhan konsumen
0,870 0,361 Valid
Pemilihan Merk
2. Pemilihan Siete Garden & Café karena pencitraan terbaik
0,812 0,361 Valid
3. Pemilihan Siete Garden & Café karena rekomendasi kerabat
0,367 0,361 Valid
Pemilihan Saluran Distribusi
4. Kestrategisan lokasi Siete Garden & Cafe 0,437 0,361 Valid
5. Kemudahan aksebiliti menuju Siete Garden & Café 0,540 0,361 Valid
Waktu Pembelian
6. Pembelian karena kebutuhan terhadap produk makanan dan fasilitas yang ditawarkan Siete Cafe
0,836 0,361 Valid
7. Pembelian berdasarkan adanya promo/discount 0,756 0,361 Valid
Jumlah Pembelian
8. Frekuensi melakukan konsumsi di Siete Garden & Cafe dalam sebulan
0,759 0,361 Valid
Metode Pembayaran
9. Kemudahan metode pembayaran di Siete Garden & Cafe
0,662 0,361 Valid
10. Metode pembayaran di Siete Garden & Café beragam (kartu kredit, kartu debit, flash dll)
0,623 0,361 Valid
Sumber : Pengolahan data menggunakan SPSS 21.0 for windows
Dapat disimpulkan bahwa seluruh pernyataan kuesioner untuk variabel Y (keputusan pembelian) dinyatakan valid. Karena skor r Hitung lebih besar daripada r Tabel yaitu 0,361. Oleh karena itu setiap item pertanyaan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur variabel yang diteliti.
(53)
Dalam instrument penelitian disamping harus valid, juga harus dapat dipercaya (reliable). Menurut Sugiyono (2014:168) Instrumen yang reliable adalah instrument yang bila digunakan beberapa kali mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.
Koefisien Alpha Cronbach (Ca) merupakan statistik yang paling umum digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien
Alpha Cronbach lebih besar atau sama 0,70.
∑ (Arikunto, 2010:239)
Keterangan :
= reliabilitas angket k = banyak item angket
∑ = jumlah varians item = varians total
Untuk mencari tiap butir digunakan rumus varians sebagai berikut :
∑ ∑
(Arikunto, 2010:229) Dimana :
σ2
= Varians
∑x = Jumlah skor N = Jumlah Responden Keputusan pengujian :
(54)
1. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan reliabel jika rhitung > rtabel.
2. Item pertanyaan atau pernyataan responden penelitian dikatakan tidak reliabel jika rhitung < rtabel.
Perhitungan reliabilitas instrument pada penelitan ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 21.0 for windows. Berdasarkan jumah kuesioner yang disebar kepada 30 responden dengan tingkat signifikan 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 (30-2=28). Maka didapat r tabel sebesar 0,361. Adapun hasil pengujian
Lifestyle dan Keputusan pembelian adalah :
Tabel 3.7
Hasil Pengujian Reliabilitas
Variabel Lifestyle (X) dan Keputusan Pembelian (Y)
Variabel r Hitung r Tabel Keterangan
Lifestyle 0,815 0,361 Reliabel
Keputusan Pembelian 0,866 0,361 Reliabel
Sumber : Pengolahan data menggunakan SPSS 21.0 for windows
Hasil pengujian pada tabel menunjukan bahwa hasil pengujian reliabilitas instrument penelitian variabel X dan Y dinyatakan reliable, hal ini karena masing-masing nilai r hitung lebih besar daripada r tabel yang sebesar 0.361. Dari hasil kedua pengujian instrument yang telah dilakukan disimpulkan bahwa instrument dinyatakan valid dan reliable. Sehingga item-item pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur dari variabel yang akan diteliti.
(55)
Teknik analisis data adalah suatu cara untuk mengukur, mengolah dan menganalisis data dalam rangka pengujian hipotesis. Tujuan dari pengolahan data adalah untuk mendapatkan hasil dari penelitian serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian. Untuk penelitian kali ini, peneliti menggunakan regresi linier sederhana dengan alasan peneliti hanya meneliti dua variabel saja yaitu :
1. Lifestyle sebagai variabel X
2. Keputusan pembelian sebagai variabel Y
Peneliti menggunakan analisis deskriptif untuk mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Selain menggunakan analisis deskriptif, peneliti juga menggunakan analisis verifikatif. Hal ini dilakukan untuk melihat pengaruh lifestyle (X) terhadap keputusan pembelian (Y) yaitu dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana dan analisis korelasi.
3.6.3.1 Methode Succesive Interval (MSI)
Mengingat skala pengukuran dalam menjaring data penelitian ini seluruhnya diukur dalam skala ordinal, yaitu skala yang berjenjang dimana
(56)
sesuatu “lebih” atau “kurang” dari yang lain. Maka skala ordinal tersebut harus
dirubah kedalam bentuk skala interval, karena merupakan syarat pengolahan data dengan penerapan statistic parametric dengan menggunakan Methode Successive
Interval (MSI).
Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data adalah sebagai berikut :
(1) Berdasarkan hasil jawaban responden untuk setiap pertanyaan , hitung proporsi setiap pilihan jawaban.
(2) Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap jawaban, hitung proporsi setiap pilihan jawaban.
(3) Berdasarkan proporsi tersebut, untuk setiap pertanyaan hitung proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.
(4) Untuk setiap pertanyaan, tentukan nilai batas Z untuk setiap pilihan jawaban.
√
(5) Hitung scale value (nilai interval rata-rata) untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan berikut :
ScaleValue Daerah epadatandibawahbatasbatasatasbawahDaerahkepadatandibawahbatasbatasatasbawah (6) Hitung score (nilai hasil transformasi) untuk setiap pilihan jawaban
melalui persamaan berikut :
(57)
3.6.3.2Analisis Korelasi
Analisis korelasi bertujuan untuk mencari hubungan antara kedua variabel yang akan diteliti. Hubungan yang dimaksud adalah apakah hubungan yang positif ataupun hubungan yang negatif. Serupa dengan yang dinyatakan oleh Ghozali (2011) bahwa tujuan analisis korelasi adalah untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linear antara dua variabel. Penentuan koefisien korelasi dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi Pearson (Product Moment
Coeficent Of Correlation) :
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
(Sugiyono, 2014:241) Ket :
N = Banyaknya item yang diteliti X = Nilai variabel X yaitu lifestyle
Y = Nilai variabel Y yaitu keputusan pembelian
Korelasi product moment dilambangkan dengan (r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1, artinya
r = -1, hubungan X dan Y sempurna negative (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan negative)
(58)
r = 0, hubungan X dan Y sangat lemah sekali atau tidak ada hubungan
r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan positif)
Untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya koefisien korelasi, dapat dilihat pada tabel 3.5 berikut :
Tabel 3.8
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisen Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
(Sugiyono, 2014:242)
3.6.3.3Analisis Regresi Linier Sederhana
Menurut Sugiyono (2009:270) “Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu
variabel dependen”. ita gunakan analisis regresi bila kita ingin mengetahui
bagaimana variabel dependen/kriteria dapat diprediksikan melalui variabel independen atau predictor, secara individual. Dampak dari penggunaan analisis regresi dapat digunakan untuk memutuskan apakah naik dan menurunnya variabel dependen dapat dilakukan melalui menaikan dan menurunkan keadaan variabel independen, atau untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variable independen dan sebaliknya.
(59)
Dalam analisis regresi linier sederhana, terdapat suatu variabel yang diramalkan (dependent variabel) yaitu lifestyle dan (independent variable) yang dipengaruhinya yaitu Keputusan Pembelian pada Siete Garden & Café Bandung. Menurut Sugiyono (2014:247) bentuk umum linier sederhana ini adalah :
Ŷ = a + bX Dimana :
Ŷ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan a = Harga Y, jika X = 0 (harga konstan)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan varibel dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila b (-) maka terjadi penurunan.
X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Langkah-langkah yang dilakukan yang akan digunakan dalam analisis regresi sederhana adalah sebagai berikut :
1. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a dan b, yaitu : ∑X ∑Y dan ∑XY ∑ ∑
2. Mencari koefisien regresi a dan b dengan rumus sebagai berikut :
∑ (∑ ∑ ) ∑ ∑ ∑ (Sugiyono, 2009:272)
(60)
X dikatakan mempengaruhi Y, jika berubahnya nilai X akan menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y juga naik turun, dengan demikian nilai Y akan bervariasi. Namun nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena masih ada faktor lain yang menyebabkannya.
3.6.3.4. Koefisien determinasi
Koefisien determinasi adalah kuadrat koefisien korelasi. Dalam penggunaan koefisien determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus dikalikan 100%. Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari variabel bebas terhadap variabel tak bebas, dengan asumsi
KP = r2 x 100% (Riduwan 2006:136) Keterangan :
KP = Nilai koefisien determinan
r = Nilai koefisien korelasi
3.6.4 Rancangan Uji Hipotesis
Langkah terakhir dari analisis data yaitu menguji hipotesis dengan tujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat dipercaya antara variabel independen dengan variabel dependen, yang pada akhirnya akan diambil suatu kesimpulan penerimaan atau penolakan dari pada
(61)
hipotesis yaitu uji signifikasi koefisien korelasi (uji t-student) untuk menguji hipotesis parsial yang tersirat dari hipotesis penelitian. Seperti dikemukakan Sugiyono (2014:243) adapun rumusnya adalah sebagai berikut :
√ √
Keterangan :
t = Distribusi student dengan derajat kebebasan (dk) = n-2 r = koefisien korelasi product moment
n = banyaknya data
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan adalah : Jika thitung> ttabel , maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel yang diteliti
Jika thitung< ttabel , maka H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara variabel yang diteliti
Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistic pengujian hipotesis keberartian arah regresi adalah :
H1 : 0, Koefisien arah regresi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh
dari Lifestyle (X) terhadap Keputusan Pembelian (Y) pada Siete Garden & Café Bandung
H0: 0, Koefisien arah regresi berarti, artinya terdapat pengaruh dari
Lifestyle (X) terhadap Keputusan Pembelian (Y) pada Siete
(62)
(63)
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian teori dan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan analisis deskriptif dan verifikatif dengan menggunakan analisis
regresi linier sederhana mengenai “Pengaruh Lifestyle Terhadap Keputusan
Pembelian pada Siete Garden & Café (Survey Terhadap Konsumen Siete Garden & Café) maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Gambaran mengenai lifestyle pada Siete Garden & Café dilihat dari indikatornya yang terdiri dari activity, interest, opinion, dan demographic. Indikator interest merupakan indikator yang memiliki penilaian paling tinggi, Dalam indikator ini memperlihatkan bahwa konsumen yang datang ke Siete Garden & Café tertarik karena jenis makanan yang ditawarkan, kafe juga merupakan salah satu media untuk bersosialisasi dengan kerabat dan juga dengan berkembangnya gaya hidup saat ini konsumen tertarik mengunjungi kafe karena sesuai dengan mode dan gaya hidup yang sedang berkembang saat ini, menurut pertanyaan terbuka dengan beberapa konsumen mereka mengikuti perkembangan gaya hidup agar bisa diakui dalam lingkungan pergaulannya. Dan indikator yang memiliki penilaian terendah yaitu Opinion yang menggambarkan bahwa opini konsumen Siete Garden & Café mengenai
(64)
kenyamanan, fasilitas dan pelayanan di Siete Garden & Café sudah cukup baik namun perlu ditingkatkan lagi mengingat persaingan bisnis kafe saat ini sudah cukup pesat dan sebagian besar responden pun cukup setuju dengan pendapat yang memperlihatkan identitas diri dan pengakuan sosial jika mengunjungi kafe.
2. Gambaran mengenai keputusan pembelian dari beberapa indikator yang sudah direkapitulasi di atas bisa diurutkan pertimbangan utama konsumen untuk melakukan pembelian di kafe adalah yang pertama yaitu metode pembayaran yang mudah. Kedua, pemilihan saluran. Ketiga Pemilihan Produk. Keempat, jumlah pembelian. Kelima, Pemilihan Merk dan yang terakhir yaitu waktu pembelian.
3. Terdapat pengaruh yang positif antara lifestyle terhadap keputusan pembelian pada konsumen Siete Garden & Café Bandung. Diketahui berdasarkan koefisien korelasi terdapat hubungan yang sedang antara variabel lifestyle yang diukur melalui activity, interest, opinion dan demographic dengan variabel keputusan pembelian yang diukur melalui pemilihan produk, pemilihan merk, pemilihan saluran distribusi, waktu pembelian, jumlah pembelian dan metode pembayaran.
5.2 Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian dan pengolahan penelitian yang telah diperoleh dan temuan yang telah dihasilkan, maka penulis menyatakan hal-hal
(65)
sebagai berikut dengan harapan dapat memberikan banyak manfaat dan menjadi masukan bagi Siete Garden & Café Bandung adalah sebagai berikut:
1. Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah gaya hidup. Untuk meningkatkan minat beli bahkan keputusan pembelian pada konsumen siete garden & café maka pengelola sebaiknya mengetahui perilaku konsumennya. Salah satunya dengan mengamati gaya hidup konsumen. Dengan mengetahui perilaku konsumen perusahaan dapat menyusun strategi yang tepat untuk menciptkan keputusan pembelian pada konsumen.
2. Siete Garden & Café perlu menyusun program pemasaran yang sesuai dengan target konsumen dan menyesuaikan dengan perilaku gaya hidupnya. Target konsumen Siete Garden & Café yang lebih sesuai dengan kalangan kaum muda seperti mahasiswa dan pelajar perlu menyediakan produk dan fasilitas yang dapat menunjang kebiasaan gaya hidup kaum muda saat ini. Seperti range harga yang tidak terlalu mahal, menyediakan fasilitas wifi, meeting room untuk yang ingin mengerjakan tugas di kafe, live music untuk nilai tambah kepada konsumen yang sedang mencari hiburan di kafe, dan mengadakan promo yang sesuai dan tepat dengan target konsumennya seperti pemberian uang kost dan uang beasiswa dan produk makanan yang variatif karena sesuai dengan pertanyaan terbuka anak muda cenderung suka mencoba berbagai jenis makanan yang baru.
3. Saran untuk penelitian berikutnya yaitu diharapkan peneliti melakukan studi terhadap Siete Garden & Café Bandung secara lebih luas, tidak dilakukan
(66)
hanya dalam pendekatan saja namun bisa dikembangkan lagi pada faktor-faktor lain seperti, word of mouth, store atmosphere, social media yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
(1)
sebagai berikut dengan harapan dapat memberikan banyak manfaat dan menjadi masukan bagi Siete Garden & Café Bandung adalah sebagai berikut:
1. Salah satu faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian adalah gaya hidup. Untuk meningkatkan minat beli bahkan keputusan pembelian pada konsumen siete garden & café maka pengelola sebaiknya mengetahui perilaku konsumennya. Salah satunya dengan mengamati gaya hidup konsumen. Dengan mengetahui perilaku konsumen perusahaan dapat menyusun strategi yang tepat untuk menciptkan keputusan pembelian pada konsumen.
2. Siete Garden & Café perlu menyusun program pemasaran yang sesuai dengan target konsumen dan menyesuaikan dengan perilaku gaya hidupnya. Target konsumen Siete Garden & Café yang lebih sesuai dengan kalangan kaum muda seperti mahasiswa dan pelajar perlu menyediakan produk dan fasilitas yang dapat menunjang kebiasaan gaya hidup kaum muda saat ini. Seperti range harga yang tidak terlalu mahal, menyediakan fasilitas wifi, meeting room untuk yang ingin mengerjakan tugas di kafe, live music untuk nilai tambah kepada konsumen yang sedang mencari hiburan di kafe, dan mengadakan promo yang sesuai dan tepat dengan target konsumennya seperti pemberian uang kost dan uang beasiswa dan produk makanan yang variatif karena sesuai dengan pertanyaan terbuka anak muda cenderung suka mencoba berbagai jenis makanan yang baru.
(2)
121
Novita Riskiayu Savitri, 2014
Pengaruh lifestyle terhadap keputusan pembelian pada Siete garden & cafe
(survey pada konsumen siete garden & cafe bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
hanya dalam pendekatan saja namun bisa dikembangkan lagi pada faktor-faktor lain seperti, word of mouth, store atmosphere, social media yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian.
(3)
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Engel, Blackwell, Miniard. (2012). Perilaku Konsumen. Tangerang: Binarupa Aksara Ghozali Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.
Semarang : BP Universitas Diponegoro
Jauzi Ahmad. (2011). Riset Pemasaran dan Konsumen. Bogor: IPB Press
Kotler Keller. (2012). Marketing Management. New Jersey: Pearson Education. Michael R. Solomon. (2011). Customer Behaviour 9th Edition. New Jersey: Prentice
Hall
Naresh, K. Maholtra. 2010. Basic Marketing Research 3thEdition. New Jersey: Prentice Hall.
Riduwan. (2008). Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung :Alfabeta
Schiffman, Leon G., Kanuk, Leslie Lazar. (2010). Consumer Behaviour 10th Edition.
New Jersey : Pearson Prentice Hall
Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta . (2009). Metode Penelitian Bisnis.Bandung : Alfabeta
(4)
122
Novita Riskiayu Savitri, 2014
Pengaruh lifestyle terhadap keputusan pembelian pada Siete garden & cafe
(survey pada konsumen siete garden & cafe bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Stanton, William J. (2000). Prinsip Pemasaran Jilid 1. Erlangga : Jakarta
Suharsimi, Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktis. Jakarta : Rinekap Cipta
Sumarwan, Ujang. (2011). Riset Pemasaran dan Konsumen. Bogor: IPB Press
Taufik. (2012). Rising Middle Class In Indonesia. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Umar, Husain. (2008). Strategic Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Jurnal :
Almi.Niruli. (2012). The Influence Of Lifestyle to the purchase decision of Kawasaki
ninja bikes in pekanbaru. Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Riau,
Kampus Bina Widya. Pekanbaru
Larasati.Ayu, Setiawan.Yudi. (2012). Pengaruh Gaya Hidup dan Kelompok Rujukan terhadap keputusan pembelian Tablet PC di kota Denpasar. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Denpasar
(5)
Listyorini. Sari. (2012). Analisis Faktor-Faktor Gaya Hidup dan Pengaruhnya Terhadap Pembelian Rumah Sehat Sederhana (Studi Pada Pelanggan Perumahan Puri Dinar Mas PT.Ajisaka di Semarang). Pascasarjana Universitas Brawijaya Malang. Jurnal Administrasi Bisnis Vol.1 No.1 September 2012. Malang
Octavia Ade. (2009). Lifestyle and purchasing behavior of white gold in Jambi City. Doktor Ilmu Manajemen Pemasaran, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Jambi. Jurnal manajemen pemasaran modern, Vol 1 No1 Januari-Juni 2009. Jambi
Salim. Agus. (2011). Pengaruh Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian
Smartphone Berbasis Android. Institut Bisnis dan Informatika Indonesia Jakarta.
Jurnal (Vol 18 No.2 September 2011. Jakarta
Sianturi, Erida, Titi. (2012). The Effect of Lifestyle and Reference Group on Decision
of Using Blackberry. Fakultas Ekonomi Universitas Jambi. Jurnal Vol 1 No.2
April-Juni 2012. Jambi
(6)
124
Novita Riskiayu Savitri, 2014
Pengaruh lifestyle terhadap keputusan pembelian pada Siete garden & cafe
(survey pada konsumen siete garden & cafe bandung)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Yuliana-Ratna. Pengaruh Gaya Hidup terhadap Keputusan Pembelian Pakaian Batik
Tulis Danar Hadi (Studi kasus pada Konsumen Wanita Pada Outlet Danar Hadi Diponegoro Surabaya). Universitas Negeri Surabaya
Website :
(http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/02/05/1306096/Inilah.Sektor.Penyumb ang.Pertumbuhan.Ekonomi, [Diakses pada April 2014]
http://industri.bisnis.com/read/20130411/12/7905/omzet-kafe-dan-restoran-di-indonesia-tumbuh-15 [Diakses pada Maret 2014]
www.centroone.com, Maret 2014 [diakses pada Maret 2014] www.bandungtourism [Diakses pada Maret 2014]
www.disbudpar.go.id [Diakses pada Maret 2014]
http://bandungreview.com/directories/view/592, [ Diakses pada Mei 2014]
www. sietecafe.com [Diakses pada Maret 2014]
www.antaranews.com/berita/300726/nongkrong-di-cafe-jadi-gaya- [diakses pada April 2014]