KARAKTERISTIK PENGGUNAAN BAHASA INDONESI SEBAGAI BAHASA IBU PADA ANAK USIA 2-6 TAHUN DI PERUMAHAN Karakteristik Penggunaan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Ibu Pada Anak Usia 2-6 Tahun Di Perumahan Griya Mayang Permai, Kecamataan Gatak, Kabupaten Sukohar

KARAKTERISTIK PENGGUNAAN BAHASA INDONESI SEBAGAI
BAHASA IBU PADA ANAK USIA 2-6 TAHUN DI PERUMAHAN
GRIYA MAYANG PERMAI, KECAMATAAN GATAK,
KABUPATEN SUKOHARJO

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia, dan Daerah

DIAN TITISARI
A310080024

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012

ABSTRAK
KARAKTERISTIK PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA SEBAGAI
BAHASA IBU PADA ANAK USIA 2-6 TAHUN DI PERUMAHAN

GRIYA MAYANG PERMAI, KECAMATAN GATAK,
KABUPATEN SUKOHARJO
Dian Titisari, A 310080024, Jurusan Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan
Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2012.
Tujuan Penelitian ini adalah (1) mengetahui karakteristik fonologi dan
sintaksis pada penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu pada anak usia 26 tahun di Perumahan Griya Mayang Permai, kecamatan Gatak, kabupaten
Sukoharjo. (2) mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan bahasa
Indonesia sebagai bahasa ibu pada anak usia 2-6 tahun di Perumahan Griya
Mayang Permai, Kecamatan Gatak, kabupaten Sukoharjo.
Jenis penelitian ini deskriptif kualitatif. Data dalam penelitian ini adalah
bentuk satuan bahasa Indonesia dan kalimat yang digunakan anak usia 2-6 tahun.
Sumber data primer yaitu anak usia 2-6 tahun yang menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa ibu. Sedangkan, sumber data sekunder yaitu orang tua
anak yang menjadi sumber data primer. Teknik pengumpulan data dengan teknik
cakap semuka, teknik simak libat cakap, dan teknik catat. Metode analisis data
yang digunakan adalah metode agih.
Hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) karakteristik
fonologi terdapat perubahan fonem dan adanya penghilangan salah satu fonem.
Karakteristik sintaksis, yaitu anak sering menggunakan kata tidak baku pada

komunikasi sehari-hari, terdapat penggunaan bahasa Jawa, anak sudah dapat
membentuk kalimat yang bisa berdiri sendiri berdasarkan fungsinya yang terdiri
atas S-P, S-P-O, S-P-K, terdapat kalimat majemuk bertingkat dan anak sudah
menguasai aspek mau, lagi, baru. (2) terdapat dua faktor yang mempengaruhi
penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa ibu pada anak usia 2-6 tahun, yaitu
faktor lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat. Faktor lingkungan
keluarga paling utama karena lingkungan keluarga merupakan faktor yang paling
dekat dengan anak. Faktor lingkungan masyarakat karena dengan banyaknya
masyarakat yang menggunakan bahasa Indonesia maka, anak akan bertambah
terbiasa dalam menggunakan bahasa Indonesia dalam berkomunikasi dengan
siapa saja.
Kata Kunci: karakteristik, fonologi, sintaksis, bahasa Indonesia dan bahasa ibu.
1. Latar Belakang Masalah

lainnya dalam suatu masyarakat.

Peranan bahasa yang utama

Bahasa tidak dapat dipisahkan


adalah sebagai alat komunikasi

dengan manusia, karena tanpa

manusia satu dengan manusia

bahasa manusia tidak dapat saling

berkomunikasi. Bahasa sebagai

“makan

alat komunikasi harus mampu

pulang”, (24) “Oza beliin lok

mengekspresikan konsep-konsep

lagi” seharusnya “Oza belikan


yang

kebudayaan

rok lagi”, dan (37) “Dik Iyan

manusia pemakainya. Oleh karena

jatuh tangannya sakit”, (38) “Beli

itu, bahasa selalu berkembang.

bakco” seharusnya “ Beli bakso”

Salah

(Sumber:Responden).

ada


dalam

satu

bahasa

yang

berkembang sekarang ini adalah

bakso”,

(17)

“Ayah

Dari beberapa data di atas,

bahasa Indonesia. Banyak juga


penggunaan

masyarakat

sebagai bahasa pertama pada anak

daerah

yang berasal dari

Jawa

yang

memilih

bahasa

Indonesia


usia dini memiliki karakteristik-

memakai bahasa Indonesia dalam

karakteristik

berkomunikasi sehari-hari. Seperti

Misalnya data (38) “Beli bakco”

masyarakat di Perumahan Griya

seharusnya “ Beli bakso” dari data

Mayang Permai ada yang berasal

tersebut

asli


dari

memilih

Jawa

yang

terdapat

berbeda.

karakteristik

tapi

mereka

fonologi. Dilihat dari perubahan


menggunakan

bahasa

bunyi /s/ menjadi /c/. Data (17)

Indonesia untuk berkomunikasi

“Ayah

sehari-hari.

tersebut

Sehingga

banyak

anak


di

pulang”,

dalam

termasuk

data
pada

karakteristik sintaksis. Dari data

Perumahan Griya Mayang Permai

tersebut

yang

bahasa


membentuk kalimat berdasarkan

Indonesia sebagai bahasa utama

fungsinya. Ayah yang menjadi

atau

Anak-anak

subjek dan kata pulang menjadi

tersebut sudah fasih berbicara

predikat. Penguasaan bahasa akan

dengan menggunakan bahasa ibu

bertambah banyak sesuai dengan

yang dikuasainya, yaitu bahasa

perkembangan

Indonesia. Misalnya terdapat pada

Penggunaan

contoh

sebagai bahasa ibu pada anak-

menggunakan

bahasa

data

seharusnya
“maem

ibu.

(2)

“Genmall”

“Grandmall”,
bakco”

(11)

seharusnya

anak

anak

pasti

beberapa

sudah

dapat

usianya.
bahasa

Indonesia

dipengaruhi

faktor.

oleh

Faktor-faktor

tersebut berkaitan dengan proses

Berdasarkan

uraian

pemerolehan bahasa pertama pada

tersebut

anak.

menyimpulkan bahwa bahasa

Dari latar belakang tersebut
peneliti

berencana

peneliti

adalah

alat

komunikasi

untuk

sehari-hari

yang

sangat

melakukan penelitian mengenai

dibutuhkan

oleh

setiap

karakteristik penggunaan bahasa

masyarakat, berupa bunyi dan

Indonesia sebagai bahasa Ibu pada

memiliki

anak usia 2-6 tahun di Perumahan
Griya

Mayang

Permai,

Gatak,

Kabupaten

Kecamatan
Sukoharjo.

tertentu.

Pada

kehidupan

manusia

tidak

dapat

lepas

dari

pentingnya bahasa. Dengan
adanya bahasa, manusia dapat
saling berinteraksi disegala

2. Landasan Teori
2.1 Pengertian Bahasa
Menurut

macam kegiatan yang terjadi

Darjowidjojo

(2010:16) bahasa merupakan
suatu sistem simbol lisan
yang arbiternya dipakai oleh
anggota

makna

suatu

masyarakat

dalam

kehidupan

bermasyarakat sehari-hari.
2.2 Bahasa Ibu
Menurut
(2010:241)

Dardjowidjojo
bahasa

ibu

bahasa untuk berkomunikasi

diartikan

dan

antar

pertama yang diperoleh atau

berlandaskan

dikuasai oleh seorang anak.

berinteraksi

sesamanya,

sebagai

pada budaya yang mereka

Pemerolehan

miliki

merupakan

bersama.

Menurut

Kridalaksana

bahasa

bahasa
sebuah

proses

(dalam

yang sangat panjang sejak

Aminuddin, 2008:28) bahasa

anak belum mengenal sebuah

adalah sistem lambang arbiter

bahasa

yang

berbahasa.

dipergunakan

masyarakat
sama,

untuk

berinteraksi

mengidentifikasi diri.

suatu

sampai
Bahasa

fasih
ibu

bekerja

sebagai bahasa pertama yang

dan

dikuasai manusia sejak lahir
melalui

interaksi

dengan

sesama anggota masyarakat

pemerolehan bahasa adalah

bahasanya, seperti keluarga

proses

dan

yang pertama kali ditangkap

masyarakat

lingkungannya.

Terutama

oleh

penguasaan

anak

bahasa

sejak

mulai

bahasa yang digunakan orang

berbicara.

tua

pemerolehan dan penguasaan

yang

sangat

mempengaruhi

bahasa

ibu

Proses

bahasa

kanak-kanak

yang diperoleh anak. Dari

merupakan

peran orang tua dan keluarga

yang cukup menajubkan bagi

disekitarnya

para penyelidik dalam bidang

sangat

menentukan bahasa pertama

linguistik.

yang akan dikuasai oleh anak.

bahasa

suatu

perkara

Pemerolehan
dikaitkan

dengan

2.3 Pemerolehan Bahasa

penguasaan sesuatu bahasa

Menurut

tanpa disadari atau dipelajari

Dardjowidjojo

(2010:255)

pemerolehan

bahasa

merupakan

penggunaan

bahasa

yang

secara langsung.
2.4 Karakteristik Fonologi
Menurut

Chaer

dilakukan oleh anak secara

(2003:102) fonologi adalah

natural pada waktu dia belajar

bidang ilmu bahasa yang

bahasa

mempelajari,

ibunya

language).

(native

menganalisis

Pemerolehan

runtutan bunyi-bunyi bahasa.

bahasa atau akuisisi bahasa

Secara etimologi terbentuk

adalah

yang

dari kata fon yaitu bunyi dan

berlangsung di dalam otak

logi yaitu ilmu. Fonologi

kanak-kanak

dia

dibedakan menjadi fonetik

bahasa

dan fonemik. Fonetik, yaitu

bahasa

bagian

proses

ketika

memperoleh
pertamanya

atau

ibunya (Chaer, 2003:167).
Menurut
atas,

pendapat

peneliti

kesimpulan

fonologi

mempelajari
di

menarik
bahwa

bunyi

yang
bahasa

tanpa memperhatikan apakah
bunyi-bunyi

tersebut

mempunyai fungsi sebagai

pembeda makna atau tidak.

sintaksis

Objek

tatabahasa

penelitian

fonetik

adalah

bidang
yang

adalah fon, yaitu bunyi ujar

membicarakan seluk beluk

yang

frase dan kalimat.

bersifat

masih

netral

belum

atau

terbukti

Menurut

pendapat

di

membedakan arti. Fonemik

atas,

adalah cabang studi fonologi

kesimpulan bahwa sintaksis

yang

merupakan cabang ilmu yang

mempelajari

bunyi

bahasa

dengan

peneliti

menarik

mempelajari

tentang

memperhatikan fungsi bunyi

penggabungan satuan-satuan

tersebut

sebagai

pembeda

lingual

makna.

Objek

penelitian

sehingga membentuk satuan

fonemik adalah fonem, yakni

kebahasaan yang lebih besar.

satuan bunyi ujaran terkecil

Sintaksis membicarakan kata

yang

dan

membedakan

arti

yang berupa

hubungannya

kata

dengan

(Chaer, 2003:102).

kata lain atau unsur-unsur

2.5 Karakteristik Sintaksis

lain sebagai suatu satuan

Kata

sintaksis

berasal

ujaran.

Banyak

pakar

dari bahasa Yunani sun yang

pemerolehan

bahasa

berarti ‘dengan’ dan tattein

menganggap

bahwa

yang berarti ‘menempatkan’.

pemerolehan

sintaksis

Secara

kata

dimulai ketika kanak-kanak

berarti

mulai dapat menggabungkan

‘menempatkan bersama-sama

dua buah kata atau lebih.

kata-kata menjadi kelompok

Penggunaan

kata

dan

anak

kata

berupa kalimat sederhana.

etimologi

sintaksis

atau

kalimat

kelompok-kelompok

atau kalimat (Verhaar dalam
Markhamah,
Menurut

Soetarno

Markhamah,

usia

bahasa
dini

biasanya

3. Metode Penelitian

2009:5).

Lokasi

penelitian

(dalam

Perumahan

Griya

2009:7)

pada

Permai,

Kecamatan

ini

di

Mayang
Gatak,

Kabupaten

Sukoharjo.

Jenis

merupakan bagian dari bahasa

penelitian ini bersifat deskriptif

yang

kualitatif.

1993:15).

Menurut

Moleong

diteliti

(Sudaryanto,

Penggunaan

metode

(2007:11) penelitian ini bersifat

agih tersebut diwujudkan melalui

deskriptif

teknik ganti atau disebut dengan

karena

data

yang

dikumpulkan adalah berupa katakata, gambar, dan bukan angka-

distribusi.
4. Hasil Penelitian Dan

angka. Data dalam penelitian ini

Pembahasan

adalah

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian

bentuk

satuan

bahasa

Indonesia dan kalimat

yang

digunakan anak usia 2-6 tahun.

dan Responden.
Penelitian ini terletak di

Sumber data primer yaitu anak

Perumahan

usia 2-6 tahun yang menggunakan

Permai, desa Serongan Rt 01

bahasa Indonesia sebagai bahasa

Rw 02, kelurahan Mayang,

ibu.

kecamatan Gatak, kabupaten

Sedangkan,

sumber

data

sekunder yaitu orang tua anak

Sukoharjo,

yang menjadi sumber data primer.

Tengah.

Penggunaan salah satu metode

Griya

Mayang

propinsi

Jawa

Perumahan

ini

terletak dekat dengan kota

atau teknik tertentu dipilih sesuai

Surakarta.

Perumahan

dengan sifat data yang akan

hanya terdiri dari 30 rumah,

dianalisis (Sudaryanto, 1993:9).

yang tidak ditempati ada 5

Pada penelitian ini menggunakan

rumah.

tiga teknik, yaitu teknik cakap

Di

Perumahan

ini

Griya

semuka, teknik simak libat cakap,

Mayang Permai, kecamatan

dan teknik catat. Trianggulasi

Gatak, kabupaten Sukoharjo

yang digunakan dalam penelitian

ada

ini adalah trianggulasi metode.

menggunakan

Analisis data dalam penelitian ini

Indonesia sebagai bahasa ibu.

menggunakan

Anak-anak

metode

agih.

beberapa

anak

yang
bahasa

yang

Metode agih yaitu metode yang

menggunakan

bahasa

alat penentunya ada di dalam dan

Indonesia sebagai bahasa ibu

tidak

hanya

berasal

dari

mengalami

perubahaan

keluarga yang hanya dapat

bentuk fonem /r/ menjadi

menggunakan

bahasa

/y/ di posisi tengah. Dilihat

Indonesia

dalam

pada data

berkomunikasi, tetapi juga
yang berasal dari keluarga
yang

dapat

bahasa

menggunakan

Jawa

berkomunikasi.

dalam
Ada

lima

anak dalam penelitian ini,
yaitu Gani, Zulfa, Fahma,
Oza, dan Fadil.

menjadi eyat-eyat.
4.2.3 Penghilangan fonem /r/ di
posisi tengah
Pesawat Siwijaya
(Pesawat Sriwijaya)(F:39)
Pada data (39) termasuk
pada karakteristik fonologi
karena terjadi pelesapan
salah satu fonem. Hal ini

4.2 Karakteristik

Bidang

Fonologi

dapat dibuktikan pada data
(39) terdapat kata siwijaya

4.2.1 Perubahan

fonem

/r/

menjadi /l/

perubahan

terdapat

fonem

dibuktikan

/r/

pada

data (7) pada kata roti
berubah menjadi loti.
fonem

/r/

menjadi /y/

dari

tersebut

mengalami

penghilangan fonem /r/ di
posisi tengah.
4.2.4 Perubahan

fonem

/f/

menjadi /p/
Pahli dah bobok
(Fahri sudah tidur)(F:50)
Perubahan
bentuk
fonem dari data (50) yaitu

Pegang eyat-eyat
(Pegang erat-erat)(F:58)
Data (58) termasuk
karakteristik

terdiri

/j/, /a/, /y/, /a/, pada kata

menjadi /l/ di posisi awal.

4.2.2 Perubahan

seharusnya

fonem /s/, /r/, /i/, /w/, /i/,

Loti coklat
(Roti coklat)(F:7)
Data
(7)

Dapat

(58) erat-erat

fonologi

mengalami

perubahaan

bentuk fonem /f/ menjadi
/p/

di

posisi

awal.

karena adanya perubahan

Dibuktikan pada data (50)

bentuk fonem. Data (58)

kata Fahri menjadi Pahli.

4.2.5 Perubahan
menjadi

fonem
/p/

di

/v/
posisi

tengah

Penghilangan

pada data (49) terdapat
kata

Bukan karnapal
(Bukan karnaval)(F:48)

imbah,

seharusnya

yang

terdiri

dari

fonem /s/, /i/, /m/, /b/, /a/,

Data (48) merupakan
karakteristik

fonem

/h/,

yang

mengalami

fonologi

penghilangan fonem /s/.

karena terdapat perubahan

Pada data (49) mengalami

bentuk fonem. Perubahan

penghilangan salah satu

bentuk fonem dari data

fonem yang terletak di

(48)

posisi awal.

yaitu

mengalami

perubahaan bentuk fonem
/v/ menjadi /p/ di posisi
tengah. Data (48) dapat
dibuktikan

dengan

penggunaan kata karnaval
menjadi karnapal.
4.2.6 Perubahan

fonem

/s/

menjadi /c/
Pecawat jatuh
(Pesawat jatuh)(F:20)
Perubahan
bentuk

4.2.8 Penghilangan fonem /a/ di
posisi awal
Dik Fahli jangan
(Adik Fahri jangan)(F:1)
Pada data (1) termasuk
karakteristik

fonologi

karena

terdapat

penghilangan

fonem.

Penghilangan fonem pada
data (1) terdapat kata dik
yang

seharusnya

terdiri

fonem dari data (20) yaitu

dari fonem /a/, /d/, /i/, /k/,

fonem /s/ menjadi /c/ di

pada

posisi

mengalami

tengah.

Hal

ini

kata

tersebut

penghilangan

dibuktikan pada data (20)

fonem /a/ yang terletak di

pesawat menjadi pecawat.

posisi awal.

4.2.7 Penghilangan fonem /s/ di
posisi awal
Imbah
(Simbah)(F:49)

4.2.9 Penghilangan fonem /d/ di
posisi tengah
Genmall
(Grandmall)(F:2)

Pada data (2)termasuk

4.2

pada karakteristik fonologi

Karakteristik

Bidang

Sintaksis

terjadi

Karakteristik sintaksis pada

penghilangan fonem. Data

penggunaan bahasa Indonesia

(2)

mengamali

sebagai bahasa ibu pada anak

penghilangan fonem /d/ di

usia 2-6 tahun di Perumahan

posisi tengah. Dibuktikan

Griya

pada

kecamatan Gatak, kabupaten

karena

kata

seharusnya

Genmall
terdiri

Mayang

Sukoharjo,

dari

Permai,

yaitu:

terdapat

fonem /g/, /r/, /a/, /n/, /d/,

penggunaan kata tidak baku,

/m/, /a/, /l/, /l/.

terdapat penggunaan bahasa
Jawa,

4.2.10 Penghilangan fonem /h/

membentuk

di posisi tengah
Boong
(Bohong)(F:15)
Dilihat pada data (15)
kata

boong

sendiri

sudah

Telpon
(Telepon) (F:23)
Di buktikan pada data
(23) terdapat kata telpon
terdiri

dari

fonem /t/, /e/, /l/, /e/, /p/,
/n/,

mengalami

penghilangan fonem /e/ di
posisi tengah.

mampu

menguasai

4.5

Faktor-faktor
Mempengaruhi

yang

Penggunaan

Bahasa Indonesia Pada Anak

di posisi tengah

/o/,

berdasarkan

aspek: mau, lagi dan baru

fonem

4.2.11 Penghilangan fonem /e/

yang

berdiri

majemuk bertingkat dan anak

/h/, /o/, /n/, /g/, mengalami

tengah /h/ di posisi tengah.

kalimat

dapat

O, S-P-K, terdapat kalimat

seharusnya

penghilangan

sudah

fungsinya terdiri atas S-P, S-P-

terdiri dari fonem /b/, /o/,

seharusnya

anak

Usia 2-6 Tahun Di Perumahan
Griya Mayang Permai
Ada

dua

faktor

mempengaruhi
bahasa

yang

penggunaan

Indonesia

sebagai

bahasa ibu pada anak usia 2-6
tahun di Perumahan Griya
Mayang

Permai,

kecamatan

Gatak, kabupaten Sukoharjo.

Pertama,

faktor

keluarga

merupakan faktor paling utama
yang

mempengaruhi

menentukan

dan

berkomunikasi dengan siapa
saja.
4.6 Simpulan

penggunaan

4.6.1 Pada karakteristik fonologi

bahasa ibu karena faktor inilah

ditemukan perubahan fonem

yang paling dekat dengan anak.

/r/ menjadi /l/ di posisi awal,

Anak sejak belajar berbicara

di posisi tengah, dan di

akan banyak menirukan bahasa

posisi

yang

didengarnya.

fonem /r/ menjadi /y/ di

Keterlibatan atau peran orang

posisi tengah, penghilangan

tualah yang sangat menentukan

fonem /r/ di posisi tengah,

bahasa

perubahan

sering

ibu

Kedua,

pada

faktor

anaknya.
lingkungan

masyarakat.

Masyarakat

Perumahan

Griya

di

Mayang

akhir,

perubahan

fonem

/f/

menjadi /p/ di posisi awal
dan

di

posisi

perubahan

tengah,

fonem

/v/

Permai banyak yang berasal

menjadi /p/ di posisi tengah,

dari

perubahan

perkotaan

dan

hanya

fonem

/s/

menguasai bahasa Indonesia

menjadi /c/ di posisi awal

untuk berkomunikasi sehari-

dan

hari.

kondisi

penghilangan fonem /s/ di

lingkungan masyarakat yang

posisi awal, penghilangan

banyak menggunakan bahasa

fonem /a/ di posisi awal,

Indonesia

dalam

penghilangan fonem /d/ di

berkomunikasi sehari-hari baik

posisi tengah, penghilangan

pada situasi formal dan situasi

fonem /h/ di posisi tengah

nonformal,

dan penghilangan /e/ di

Dengan

mempengaruhi

akan
pemerolehan

bahasa Indonesia pada anak.

di

posisi

tengah,

posisi tengah.
4.6.2 Pada karakteristik sintaksis

Anak akan bertambah terbiasa

terdapat

dalam menggunakan bahasa

menjadi tidak baku, terdapat

Indonesia

pemakaian kata bahasa Jawa

dalam

perubahan

kata

dan

anak

sudah

dapat

4.6.3 Ada

dua

faktor

yang

membentuk kalimat berdiri

mempengaruhi penggunaan

sendiri

yang berdasarkan

bahasa Indonesia sebagai

fungsinya terdiri atas S-P,

bahasa ibu di Perumahan

S-P-O,

Griya

S-P-K,

terdapat

Mayang

Permai,

kalimat majemuk bertingkat

kecamatan

dan anak sudah menguasai

kabupaten Sukoharjo, yaitu

aspek: mau, lagi dan baru.

faktor lingkungan keluarga
dan

faktor

Gatak,

lingkungan

masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2008. Semantik: Pengantar Studi Tentang Makna. Bandung:
Sinar Baru Algensindo.
Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umun. Jakarta: Rineka Cipta.
__________. 2003. Psikolinguistik (Kajian Teoristik). Jakarta: Rineka
Cipta.
Dardjowidjojo, Soenjono. 2010. Psikolinguistik (Pengantar Pemahaman
Bahasa Manusia). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Markhamah. 2009. Ragam dan Analisis Kalimat Bahasa Indonesia.
Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Moleong, Lexy. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja
Rosda Karya.
Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa.
Yogyakarta: Duta Wacana University Press..