IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KESULITAN MAHASISWA PTA-JPTA FPTK-UPI DALAM MEMPELAJARI PERANGKAT LUNAK SKETCHUP : Penelitian Terhadap Mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur Angkatan 2012 Tahun Ajaran 2013/2014.
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa
PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat
Lunak SketchUp.
(Penelitian Terhadap Mahasiswa Pendidikan Teknik Arsitektur Angkatan 2012 Tahun Ajaran 2013/2014)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Teknik Arsitektur
Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur FPTK UPI.
Oleh
RESTU NUGRAHA
0907167
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2014
(2)
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa
PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat
Lunak SketchUp.
Oleh
Restu Nugraha
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan
© Restu Nugraha 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Mei 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,
(3)
LEMBAR PENGESAHAN
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
OLEH
RESTU NUGRAHA 0907167
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING: Pembimbing I,
Asep Yudi Permana, S.Pd, M.Des NIP. 19690411 199703 1 002
Pembimbing II,
Lucy Yosita, S.T, M.T NIP. 19770107 200312 2 008
Mengetahui: Ketua
Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur
Dra. RR. Tjahyani Busono, M.T. NIP. 19621231 1988032 005
(4)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI
Abstrak ... i
Kata Pengantar ... ii
Daftar Isi... iii
Daftar Tabel ... v
Daftar Gambar ... vi
Daftar Lampiran ... vii
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1
1.2. Identifikasi Masalah ... 4
1.3. Pembatasan Masalah ... 4
1.4. Perumusan Masalah Dan Pertanyaan Penelitian ... 5
1.5. Tujuan Penelitian ... 5
1.6. Penjelasan Istilah Dalam Judul ... 5
1.7. Kegunaan Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Belajar Dan Faktor Kesulitan ... 7
2.2. Faktor-faktor Penyebab Kesulitan Belajar ... 10
2.2.1. Faktor Internal ... 11
2.2.2. Faktor Eksternal ... 14
2.3. Teori-teori Belajar ... 20
2.3.1. Teori Koneksionisme... 20
2.3.2. Pembiasaan Perilaku Respons (Operant Conditioning) ... 21
2.3.3. Purposeful learning ... 22
2.4. Pengertian SketchUp ... 22
2.4.1. Sejarah SketchUp ... 23
2.4.2. Fitur Dari SketchUp ... 25
(5)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian ... 36
3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 36
3.3. Variabel Penelitian Dan Paradigma Penelitian ... 36
3.4. Populasi Dan Sampel ... 38
3.5. Instrumen Penelitian ... 38
3.6. Teknik Pengumpulan Data ... 41
3.7. Teknik Analisis Data ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 43
4.1. Deskripsi Data ... 43
4.1.1. Uji Validitas Instrumen ... 45
4.1.2. Uji Reliabilitas Intrumen ... 46
4.2. Hasil Analisis Data ... 47
4.2.1. Faktor Internal ... 48
4.2.2. Faktor Ekstenal ... 52
4.3. Pembahasan Penelitian ... 55
4.3.1. Faktor Internal ... 56
4.3.2. Faktor Eksternal ... 58
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 62
5.2. Saran Penelitian ... 63 DAFTAR PUSTAKA
(6)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR KESULITAN MAHASISWA PTA-JPTA FPTK-UPI DALAM MEMPELAJARI PERANGKAT LUNAK
SKETCHUP.
Oleh
RESTU NUGRAHA NIM. 0907167
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor kesulitan yang mempengaruhi belajar perangkat lunak SketchUp mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur (2012) di Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan (FPTK).
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan merupakan penelitian deskriptif. Subjek penelitian ini adalah semua mahasiswa JPTA angkatan 2012 yang berjumlah 40 siswa yang merupakan populasi sekaligus sampel penelitian ini. Variabel yang digunakan adalah satu variabel yaitu variabel faktor kesulitan dan terbagi menjadi dua faktor, yaitu variabel faktor internal dan faktor eksternal. Masing-masing faktor dibagi menjadi beberapa indikator. Adapun metode yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah angket. Hasil dari instrumen yang diperoleh kemudian diuji validasi dan reliabilitas, selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis diskriptif dengan bantuan program Microsoft Excel 2010.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor internal mahasiswa berpengaruh sebesar 60,94% dan faktor eksternal mahasiswa berpengaruh sebesar 30,06%. Lebih diperdalam lagi faktor-faktor dari internal siswa meliputi faktor jasmaniah memiliki pengaruh terhadap belajar mahasiswa sebesar 6,15%; faktor psikologi sebesar 47,11%; dan faktor kelelahan siswa sebesar 16,68%. Sedangkan untuk faktor-faktor eksternal siswa meliputi faktor keluarga memiliki pengaruh belajar mahasiswa sebesar 15,92%; faktor sekolah sebesar 11,11%; dan faktor masyarakat sebesar 3,02%. Dapat disimpulkan bahwa faktor psikologi siswa yang berasal dari faktor internal dan faktor keluarga dari faktor eksternal merupakan faktor kesulitan yang paling berpengaruh terhadap mahasiswa JPTA-FPTK-UPI dalam mempelajari perangkat lunak SketchUp.
Kata kunci: faktor kesulitan belajar, mahasiswa JPTA-FPTK-UPI, perangkat lunak SketchUp
(7)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
IDENTIFICATION OF FACTORS OF DIFFICULTY STUDENTS PTA-JPTA FPTK-UPI IN LEARNING SOFTWARE SKETCHUP.
By
RESTU NUGRAHA NIM. 0907167
ABSTRACT
This research aims to identify the factors that affect the difficulty of learning the software SketchUp Architectural Engineering education majors (2012) at the Faculty of technology and Vocational Education (FPTK).
This research uses a quantitative approach and constitutes a descriptive research. The subject of this research is all student JPTA force 2012 of 40 students which is a population and sample the study. Variable used is the one variable is the variable factor is the difficulty and divided into two factors, namely the variable internal factors and external factors. Each factor is divided into a number of indicators. As for the methods used in collecting data was the question form. The result of the instruments and then tested the validation and reliability, further analyzed using diskriptif analysis techniques with the help of the program Microsoft Excel 2010.
The results showed that internal factors affecting student of 60.94% and external factors affecting student of 30.06%. More deepened again factors of internal students include physical factors have an impact on students ' learning of 6,15%; psychological factors of 47,11%; students of exhaustion and 16,68%. As for external factors, family factors include students having learning influences students of 15,92%; school factors of 11.11%; and community factors of 3.02%. It can be concluded that the factors of the psychology of the students that come from internal factors and external factors of the family factor is the difficulty that most influential factors towards student JPTA-FPTK-UPI in learning software SketchUp.
Key words: factor of learning difficulties, students of the JPTA-FPTK-UPI, SketchUp software
(8)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan
Menjadi mahasiswa Arsitektur selain harus mendalami keilmuan arsitek itu sendiri sudah seharusnya memiliki kecakapan atau kemampuan (skil)l dalam penguasaan alat bantu dalam mengerjakan tugas kuliahnya. Alat bantu tersebut mulai dari alat bantu manual seperti pensil, penggaris, mesin gambar dan alat bantu digital yaitu komputer dalam menggambar. Selain Autocad yang yang biasa digunakan mahasiswa dalam mengerjakan tugas gambar kerja di komputer,adapun perangkat lunak desain lain bagi mahasiswa arsitektur seperti Archicad, 3dMax, Rhino, SketchUp, Chief Architect dan lain-lain. Beberapa yang disebutkan di atas kebanyakan berfungsi untuk membuat modeling dari sebuah bangunan untuk menampilkan hasil akhir dari sebuah perencanaan atau setidaknya memperlihatkan bagaimana bentuk bangunan yang akan dibuat.
Perkembangan penggunaan perangkat digital dalam keahlian teknik
engineering sudah sangatlah luas Seperti kita ketahui, para arsitek selalu
berusaha untuk melakukan inovasi dan mengeksplorasi bentuk geometri untuk dapat diaplikasikan dalam desain arsitektur yang dirancangnya. Gubahan-gubahan geometri yang kompleks, seperti yang terlihat pada alam, sulit dilakukan secara manual. Untuk mencapai gubahan geometri yang kompleks tentunya perlu mempergunakan alat bantu, dalam hal ini CAD, yang dapat membantu arsitek untuk “melahirkan”, mengeksplorasi, menyimulasikan, menganalisa dan mengontrol elemen-elemen atau komponen-komponen gubahan geometrik yang kompleks tersebut secara proporsional untuk diterapkan pada disain arsitektur. Oleh karena itu, visualisasi 3D atau 3D
design bukanlah hal akhir dalam sebuah perencanaan lagi bahkan telah
(9)
2
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan untuk memvisualisasikan hasil yang diinginkan owner maupun mempresentasikan hasil karyanya. Bahkan perusahaan di bidang jasa pembangunan mewajibkan pelamarnya menguasai 1 atau lebih dari penguasaan program design sebagai syarat masuknya ke perusahaan mereka. Hal ini dikarenakan konsumen atau klien lebih terkesan dan tertarik dengan visual 3D dari bangunan yang dirancang.
Arsitek bukan hanya dituntut memahami gambar kerja dan merancang bangunan yang layak huni,harus bisa memvisualisasikan ruangan bangunan itu. Juga Walaupun pada dasarnya arsitek tidak berfokus pada 3D modelingnya karena sudah ada profesi yang menanganinya. Mahasiswa juga dituntut mampu membuat gambar 3D ruangan dari bangunan yang ia rancang. Ini dikarenakan biaya pembuatan yang besar bila terjadi ketidaksesuaian hasil pekerjaan maka dibuatlah presentasi gambar.
Dilihat dari kurikulum UPI untuk Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur (JPTA), Mulai semester 4 menggunakan alat bantu digital karena mata kuliah yang mewajibkan mahasiswanya menggunakan perangkat digital untuk mengerjakan tugasnya. Mata kuliah yang menggunakan bantuan komputer itu adalah Desain Interior, Metode Perancangan Arsitektur (MPA), Studio Perancangan Arsitektur 1 (SPA), SPA 2, hingga mata kuliah yang keseluruhan tugasnya menggunakan perangkat digital yaitu Studio Perancangan Arsitektur 3 (SPA 3). Oleh karena itu, mahasiswa harus sudah mulai mempersiapkan diri dengan kemampuan penggunaan perangkat digital sebelum perkuliahan tersebut dimulai.
Menurut pantauan peneliti sebagai mahasiswa banyak mahasiswa yang terlambat mengumpulkan hasil tugas mereka yang berhubungan dengan penggunaan SketchUp, Contohnya pengumpulan tugas desain interior. Ataupun ketidaklengkapanya item tugas yang berupa hasil 3 dimensi pada mata kuliah SPA 3. Dari tahun ke tahun pun masih adanya mahasiswa yang gagal menyelesaikan mata kuliahnya. Banyak sekali alasan mengapa mereka
(10)
3
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak dapat memenuhi target tersebut. Beberapa mahasiswa pun mendapatkan nilai yang kurang memuaskan padahal mereka sudah mengikuti semua mata kuliah. Sebenarnya masalah yang di hadapi bukanya pada seberapa sulit tugas besar tersebut tapi seberapa besar pengusaan dan persiapan mengikuti perkuliahan. Universitas atau jurusan tidak mengajarkan penggunaan program 3D Design di perkuliahan oleh karena itu mahasiswa perlu belajar keahlian tersebut sendiri bisa dengan mengikuti kursus atau ortodidak.
Masalah besar yang dihadapi oleh dunia pendidikan di Indonesia adalah mutu, biaya dan kualitas pendidikan yang dinilai sangat rendah. Dampak dari rendahnya kualitas pendidikan tersebut yaitu rendahnya mutu sumber daya manusia. Rendahnya mutu sumber daya manusia Indonesia salah satu tandanya dapat dilihat dari tingkat HDI (Human Development Index). Berdasarkan angka Human Development Index negara Indonesia menempati urutan ke 121 dari 187 negara yang diperingkat oleh UNDP pada tahun 2013, bahkan di antara negara Asia Tenggara yang maju, posisi Indonesia berada di urutan paling bawah. Implikasi dari rendahnya sumber daya manusia adalah rendahnya produktivitas dan rendahnya daya saing.
Ufar Gamur mengungkapkan dalam acara The Conference of the ASEAN
Federation of Engineering Organisations (CAFEO) ke-30, pembangunan infrastruktur di Indonesia membutuhkan sumber daya manusia dengan kualifikasi profesional dan pendidikan tinggi di bidang teknik sebanyak 2, 75 juta orang hingga tahun 2025." Angka tersebut bisa dicapai jika Indonesia dapat mencetak SDM lulusan pendidikan teknik sebanyak 57.000 per tahun pada 2015 hingga 163.5000 per tahun pada 2025," ujar Bobby. PII sendiri memperkirakan, jumlah kebutuhan sumber daya manusia tersebut dapat mendukung pembangunan infrastruktur senilai 188 juta dollar AS .(Kompas,18 Desember 2012)
Dari berita di atas membuktikan kesempatan kerja lulusan teknik sangatlah besar. oleh karena itu, Universitas sebagai lembaga pertama yang mencetak
(11)
4
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mahasiswa yang berkualitas dan siap terjun ke lapangan. Namun dalam belajar itu sendiri tidaklah mudah dan selancar yang dipikirkan. Banyak hambatan yang akan dialami mahasiswa dalam belajarnya.
Menurut Abdurrahman (2006:3) penyebab utama kesulitan belajar (learning disabilities) meliputi dua faktor penting yaitu:
faktor internal, yaitu kemungkinan adanya disfungsi neurologis;sedangkan penyebab utama problem utama belajar (learning problems) adalah faktor eksternal, yaitu antara lain berupa strategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak membangkitkan motivasi belajar anak, dan pemberian ulangan penguatan (reinforcement) yang tidak tepat. Adanya kesulitan belajar yang dialami mahasiswa dalam belajar SketchUp itu sendiri akan menghambat mahasiswa meraih tujuan yang diharapkan. Peneliti pun merasa tertarik mengangkat masalah faktor kesulitan ini walaupun sudah banyak penelitian dengan tema yang sejenis. Tapi penelitian yang meneliti penggunaan perangkat lunak SketchUp merupakan hal yang baru penelitian yang baru oleh karena itu peneliti mengangkat judul
“Identifikasi faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp. “
(12)
5
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1.2. Identifikasi Masalah
Menurut dengan latar belakang masalah yang telah disebutkan di atas dapat diambil bahwa identifikasi masalahnya adalah:
a. Masih ditemukanya mahasiswa yang belum menguasai program perangkat lunak 3D terutama perangkat lunak SketchUp.
b. Masih banyaknya mahasiswa yang gagal dalam beberapa mata kuliah yang menggunakan bantuan software digital.
c. Adanya beberapa mahasiswa mendapatkan hasil belajar yang rendah pada beberapa mata kuliah yang menggunakan alat bantu digital. d. Adanya mahasiswa yang lebih memilih menggunakan teknik manual
daripada teknik digital dalam mengerjakan tugasnya.
e. Tidak lengkapnya tugas gambar yang berupa gambar 3 dimensi dari item yang diminta.
f. Rendahnya minat mahasiswa mempelajari 3D Design Software terutama SketchUp
1.3. Pembatasan masalah
Masalah dibatasi pada faktor-faktor kesulitan bagi mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur (2012) hanya dalam mempelajari 3D Design
Software khususnya program SketchUp bukan program lainya ataupun hasil
belajarnya. Peneliti membatasi masalah pada dua faktor internal dan faktor eksternal. Kedua faktor tersebut diturunkan kemudian diidentifikasi sesuai dengan masalah yang akan di teliti. Faktor turunan tersebut yaitu :
a. Faktor Internal
1. Faktor Jasmaniah (Kesehatan)
2. Faktor Psikologi (Intelegensi, Perhatian, Minat, Bakat, Motif, Kematangan dan Kesiapan)
(13)
6
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu b. Faktor Eksternal
1. Faktor Keluarga (Relasi Antar Anggota Keluarga, Suasana Rumah dan Kondisi Ekonomi Keluarga)
2. Faktor Kampus (Sarana dan Prasarana, Kehidupan Sosial Di Kampus)
3. Faktor Lingkungan Masyarakat
1.4. Perumusan Masalah Dan Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan dari pembatasan permasalahan di atas penulis mencoba merumuskan pertanyaan masalah yang akan dikaji adalah :
a. Faktor Internal apa saja yang dialami mahasiswa dalam mempelajari perangkat lunak SketchUp ?
b. Faktor Eksternal apa saja yang dialami mahasiswa dalam mempelajari perangkat lunak SketchUp ?
c. Bagaimana perbandingan antara faktor internal dan eksternal dalam belajar program SketchUp ?
d. Bagaimana faktor-faktor tersebut dapat timbul dan bisa mempengaruhi belajar perangkat lunak SketchUp ?
1.5. Penjelasan Istilah Dalam Judul
Jadi Definisi operasional penelitian ini adalah :
Faktor-faktor kesulitan : Segala hal yang menghambat atau mempengaruhi suatu proses belajar yang dialami oleh mahasiswa.
Perangkat Lunak (Software) : Perangkat program, prosedur, dan dokumen yg berkaitan dengan suatu sistem (misal sistem komputer)
(14)
7
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SketchUp : Perangkat lunak 3D yang biasa digunakan oleh mahasiswa arsitektur untuk memvisualisasikan hasil gambar ke dalam bentuk 3D.
1.6. Tujuan Penelitian
Peneliti bertujuan untuk mengetahui apa saja faktor-faktor kesulitan yang dialami mahasiswa dan perbandingan persentase antara faktor internal dan eksternal dalam mempelajari perangkat lunak SketchUp.
1.7. Kegunaan Penelitian
Bagi Universitas Pendidikan Indonesia :
Membantu menganalisa dan mencarikan solusi untuk kesulitan mahasiswa pada zaman teknologi dan komputerisasi ini. Mengetahui kebutuhan apa yang dibutuhkan mahasiswa khususnya mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur mengenai bahan ajar maupun prasarana yang sesuai dengan hasil penelitian.
Bagi Dosen :
Membantu mengurangi kesulitan yang dialami mahasiswanya sehingga mahasiswa dapat mengikuti perkuliahan dengan baik. Dengan mendapatkan metode yang sesuai dosen dapat mengurangi mahasiswa yang akan mengulang kembali pada mata kuliahnya.
Bagi Mahasiswa :
Mampu mengantisipasi kesulitan-kesulitan yang akan dialami mahasiswa untuk mempelajari program 3D tersebut sebagai bekal untuk memasuki dunia kerja. Mahasiswa pun dapat mempersiapkan kemampuan penguasaan 3D tersebut untuk digunakan membantu menyelesaikan mata kuliah-mata kuliah di jurusan arsitektur .
(15)
8
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagi Peneliti :
Membangun kemampuan tambahan yaitu memberi kontribusi pada universitas maupun masyarakat dengan setidaknya membuat laporan penelitian. Menambah wawasan bagi peneliti tentang program yang baik bagi mahasiswa teknik arsitektur maupun dirinya sendiri.
Bagi Umum :
Dapat menjadi rujukan mempersiapkan kemampuan komputer apa yang mendukung sebelum memasuki jenjang pendidikan tinggi atau ke bidang studi kearsitekturan. Lembaga latihan/kursus dapat meminimalisir kesulitan mahasiswa kesulitan belajar perangkat lunak SketchUp yang diminati jurusan teknik arsitektur UPI.
(16)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif analitis karena analisis hanya sampai taraf deskripsi yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah dipahami dan disimpulkan. Menurut pendekatan analisisnya penelitian ini adalah penelitian kuantitatif karena akan menekankan analisis datanya pada data-data numeric (angka) dan diolah dengan metoda statiska. Diharapkan dengan metode ini didapatkan hasil data yang sesuai yang di harapkan. Seberapa besar faktor internal dan eksternal dalam mempengaruhi mahasiswa JPTA-UPI belajar Perangkat Lunak
SketchUp .
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dilakukan di lingkungan kampus Universitas Pendidikan Indonesia tepatnya di gedung FPTK (Fakultas Pendidikan Teknologi Dan Kejuruan). Waktu pelaksanaan penelitian pada semester ganjil bulan Desember dan bulan Januari 2014. Pemilihan waktu ini dikarenakan mahasiswa telah belajar dan masih mengikuti kuliah yang menggunakan bantuan software dalam mengerjakan tugas untuk semester-semester berikutnya.
3.3. Variabel Penelitian Dan Paradigma Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 1996:97). Dalam analisis faktor, variabel
(17)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tidak dikelompokkan menjadi variabel bebas dan terikat, sebaliknya sebagai penggantinya seluruh set hubungan interdependen antar variabel diteliti.
Pada judul penelitian ini diindikasikan hanya memiliki satu variabel dikarenakan tidak adanya korelasi antara Faktor belajar dan hasil belajar. Variabel yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi belajar perangkat lunak SketchUp dapat berasal dari dalam diri mahasiswa (internal) maupun dari luar diri Mahasiswa (eksternal).
Belajar Menggunakan SketchUp
Faktor Internal Faktor Eksternal
Hasil belajar Mahasiswa Arsitektur Faktor Jasmaniah Faktor Psikologi - Intelegensi - Perhatian - Minat - Bakat - Motif - Bakat - Kematangan & Kesiapan -Faktor Kelelahan - Kelelahan Fisik - Kelesuan dan kebosanan Faktor Keluarga
- Relasi antar
anggota keluarga - Suasana rumah dan keadaan ekonomi Faktor Sekolah
- Sarana Dan
Prasarana - Kehidupan Sosial Di Sekolah Faktor Masyarakat
Bagan 3.1. Paradigma Penelitian
(Sumber : Data Pribadi) Fokus Penelitian
(18)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3.4.Populasi Dan Sampel
Subyek penelitian yang menjadi bahan peneliti adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia. Menggunakan teknik sampling yaitu
Purposive Sampling.
Populasi : Mahasiswa Aktif Jurusan Teknik Arsitektur Sampel : Mahasiswa Jurusan PTA Angkatan 2012.
Alasan pemilihan sampel ini adalah karena mahasiswa JPTA 2012 pada tahap belajar menggunakan program SketchUp.
Tabel 3.1. Jumlah Mahasiswa JPTA 2012
(Sumber : Data Mahasiswa JPTA – FPTK)
3.5. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan ada 2 buah instrumen yaitu: a. Kuesioner/ angket
Berupa lembaran yang berisikan pertanyaan yang kemudian dibagikan pada responden. Sehingga akan didapat data-data yang akan digunakan statistik nanti. Angket yang digunakan adalah angket tertutup.
Alasan menggunakan metode angket dalam penelitian ini adalah: 1. Peneliti dapat dengan bebas memilih informasi apa saja yang ingin
dikumpulkan.
2. Responden merupakan orang yang mengetahui akan diri sendiri sehingga akan diperoleh data yang lengkap.
3. Responden mendapatkan kebebasan dalam mengungkapkan informasi yang diperlukan.
No. Jenis Kelamin
Jumlah Mahasiswa
1 Laki-laki 15 orang
2 Perempuan 25 orang
(19)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Hemat waktu, tenaga dan biaya.
Angket yang digunakan adalah berjumlah 42 soal dengan teknik ceklis atau memilih salahsatu. Angket ini menggunakan skala likert di mana setiap soal telah disediakan 4 alternatif jawaban dengan skor masing-masing adalah:
Tabel 3.2. Nilai Setiap Item
No Jenis Pertanyaan
Nilai Skor Sangat Setuju
(SS)
Setuju (S)
Tidak Setuju (TS)
SangatTidak Setuju (STS)
1 Positif 4 3 2 1
2 Negatif 1 2 3 4
(Sumber : Data Pribadi)
b. Wawancara
Proses mendapatkan keterangan lebih mendalam untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dan subyek dengan memakai panduan wawancara. Wawancara yang akan digunakan adalah wawancara terbuka. Wawancara ini di lakukan untuk mendapatkan klarifikasi dari hasil angket yang didapat. Fungsi dari wawancara adalah untuk Mengklarifikasi hasil jawaban dari angket yang telah diisi responden dan mencari lebih dalam informasi yang belum didapat dari angket.
Validitas dan reliabilitas suatu alat ukur perlu ditetapkan lebih dulu sebelum alat ukur digunakan. Hal ini penting karena tingkat validitas dan reliabilitas alat ukur yang digunakan Menunjukkan mutu dari proses pengumpulan data dalam suatu penelitian, apakah mutu instrumen tersebut baik sehingga benar-benar dapat mengukur apa yang akan diukur dan apakah instrumen tersebut dapat diandalkan. Uji coba dalam penelitian ini dilakukan terhadap 20 responden yang diambil dari total 40 responden.
(20)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Validitas adalah suatu ukuran yang Menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk mengetahui tingkat validitas suatu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini, ditempuh dengan uji validitas butir. Setelah dilakukan uji cobaakan diperoleh skor, maka skor tiap item dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dianggap sebagai X dan skor total dipandang sebagai Y.
Rumus korelasi yang digunakan adalah korelasi Product Moment dengan angka kasar:
Keterangan:
rxy adalah koefisien antara variabel x dan y. Selanjutnya harga rxydapat dikonsultasikan dengan rtabelproductmoment dengan taraf signifikan 5%. Butir instrumen dikatakan valid jika harga rxylebih besar dari rtabel. Hasil uji coba instrumen angket penelitian faktor-faktor kesulitan belajar terdiri dari 40 soal, 35 soal valid dan 5 soal tidak valid. Butir soal yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian. Soal yang dinyatakan tidak valid karena rxy<rtabel
2. Reliabilitas
Reliabilitas Menunjukkan pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya atau dapat diandalkan untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menguji keandalan instrumen dalam penelitian ini digunakan rumus alpha (Suharsimi Arikunto, 2003:193). Rumus alpha digunakan untuk instrumen dengan penskoran yang merupakan rentangan nilai 1 sampai 4.
(21)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Rumus alpha tersebut adalah:
Keterangan:
r11 = reliabilitas instrumen
k = banyaknya butir pertanyaan Σb2
= jumlah varians butir t2 = varians total
Hasil perhitungan r11 dikonsultasikan dengan rtabel korelasi Products. Tabel 3.3. Korelasi Product
Interval nilai r interpretasi
0,800 – 1,000 Sangat tinggi
0,600 – 0,799 Tinggi
0,400 – 0,599 Cukup Tinggi
0,200 – 0,399 Rendah
0,000 – 0,199 Sangat Rendah
(Sumber : Rudiwan, 2010: 116)
3.6. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dengan menyebarkan angket kepada mahasiswa teknik arsitektur 2012 secara serentak. Agar didapat hasil berupa data interval sehingga dapat diolah dikemudian. Untuk hasil yang lebih pasti maka dilakukan wawancara, dengan cara memilih beberapa mahasiswa untuk diwawancarai lebih mendalam mengenai faktor-faktor kesulitan apa yang mempengaruhinya dalam belajar SketchUp.
3.7. Teknik Analisis Data
Karena penelitian ini menggunakan desain penelitian Deskriptif Analitik sehingga analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
(22)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menggunakan model analisis faktor. Metode analisis faktor merupakan metode yang digunakan untuk mereduksi data atau meringkas dari variabel yang banyak diubah menjadi variabel yang jumlahnya sedikit (Supranto, 2004:114). Di dalam analisis faktor, teknik ini disebut dengan teknik interdependensi (Supranto, 2004:113-114). Teknik Interdependensi itu sendiri yaitu teknik statistika multivariat yang menguji seperangkat konstruk laten/variabel dan indikator yang belum teridentifikasi secara jelas variabel independen dan variabel dependen sehingga teknik interdependensi disebut juga teknik statistika a-teori (tidak berbasis teori). Artinya, penggunaan teknik statistika interdependensi tidak mensyaratkan adanya dasar teori. Teknik-teknik interdependensi antara lain: Factor Analysis (Principal Component
Analysis Dan Common Analysis), Cluster Analysis, Multi dimensional Scaling (Perceptual Mapping), Correspondence Analysis. Dalam penelitian ini
analisis faktor digunakan untuk mengungkap faktor-faktor mana saja yang memberikan pengaruh terhadap mahasiswa dalam belajar program SketchUp. Dengan rumus sebagai berikut:
Persentase = Jumlah skor yang diobservasi x 100% Jumlah skor total
Analisis faktor digunakan untuk mereduksi dan meringkas dari banyak variabel ke dalam satu atau beberapa faktor, dengan menggunakan software
Microsoft Excel. Analisis ini merupakan uji hipotesis statistik yang digunakan
untuk mengetahui interdependensi atau hubungan antar item yang menjadi indikator suatu variabel.
Kemudian hasil presentase tersebut dikonsultasikan dengan tabel tingkat kesulitan di bawah ini.
Tabel 3.4. Tabel Intepretasi
(23)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 81% - 100%
61% - 80% 41% - 60% 21% - 40% 0% - 20%
Tinggi Cukup Agak rendah Rendah
Tidak berkorelasi (Sumber : Arikunto,2006 : 276)
(24)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa JPTA 2012 mengenai faktor kesulitan dalam belajar SketchUp dapat disimpulkan sebagi berikut :
1. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur 2012 mengalami kesulitan dalam belajar SketchUp dimana faktor internal lebih mendominasi daripada faktor eksternal. Faktor yang paling mempengaruhi belajar mahasiswa adalah kelesuan dan kebosanan kemudian diikuti oleh faktor suasana rumah dan bakat.
2. Faktor terbesar dari faktor internal adalah faktor kelesuan dan kebosanan dan faktor yang kurang berpengaruh adalah faktor minat. Faktor kelesuan dan kebosanaan menjadi faktor tertinggi karena adanya proses belajar (SketchUp) yang terus menerus akan mengakibatkan kebosanan dan tidak adanya perubahan pada kemapuan pada rentang belajar membuat mahasiswa bosan dan lesu.
3. Faktor terbesar dari faktor eksternal adalah suasana rumah dan kondisi ekonomi keluarga. Keluarga adalah tempat dimana seseorang mendapat dukungan untuk belajar dan bila kehilangan dukungan dari keluarga maka akan kehilangan juga gairah untuk belajar. Keterbatasan ekonomi keluarga dalam mempersiapkan kebutuhan anaknya dapat dipastikan tidak bisa akan menghambat belajar sang anak.
4. Indikator yang terendah dari faktor internal dan eksternal adalah faktor masyarakat. Faktor masyarakat memang tidak terlalu berpengaruh
(25)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap belajar mahasiswa, karena faktor masyarakat tidak secara langsung berhubungan dengan belajar mahasiswa. Maka dari itu tidak adanya kesulitan yang berarti dari faktor tersebut.
5. Faktor kesulitan yang berasal dari SketchUp adalah minimalnya fitur yang dimilki SketchUp itu sendiri. Tanpa ada bantuanya plugin ,
SketchUp sulit untuk mengembangkan segi teknikal dan sistemik.
Sehingga pengguna harus mempunyai daya nalar 3D yang baik sebelum mengaplikasikanya.
5.2. Saran
Penelitian ini masih merupakan penelitian awal mengenai faktor kesulitan mahasiswa JPTA belajar SketchUp. oleh karena itu, apabila ada yang berminat melanjutkan penelitian ini maka peneliti Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diperoleh, maka maka peneliti mengajukan beberapa saran penelitian yaitu :
1. Penelitian ini masih bersifat general (Umum) apabila ada penelitian lanjutan mengenai tema yang sama maka dapat melanjutkan dari penelitian ini. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat lebih fokus pada penggunaan SketchUp Itu sendiri.
2. Hasil temuan berupa faktor kelesuan dan kebosanan, faktor suasana rumah dan kondisi ekonomi keluarga harap lebih di uji kembali. Faktor tersebut apakah sesuai dengan tema dan inti permasalahan.
3. Ruang lingkup penelitian dapat lebih diperluas mengingat penelitian ini belum menggambarkan semua mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur yang ada di FPTK UPI.
4. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya diadakan terlebih dahulu tes penggunaan SketchUp terlebih dahulu. Tes tersebut di maksudkan sebagai
(26)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
landasan awal penelitian dan acuan kemampuan mahasiswa dalam penguasaan SketchUp.
(27)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abin, S.M. (2002) Psikologi Pendidikan : Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Darmadono,Haryo (2012) “Indonesia Butuh 2,7 Juta Tenaga Lulusan Teknik”. Kompas (18 Desember 2012) Tersedia : 12 Maret 2013
Dharmianto (2007) Metode Penelitian Dan Penelitian Sampel. Tersedia:
http://eprints.undip.ac.id/5613/1/METODE_PENELITIAN_-_dharminto.pdf
Djaali (2009) Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Gary G Bitter- Computer Literacy. addison wesley publishing Company
Hariyanto (2010) Pengertian Minat Belajar. Tersedia:
http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/
Harnanto (2006) Survey Minat Siswa SLTP Negeri Dan Swasta kecamatan Bantar kawung Kabupaten Brebes terhadap Ekstrakurikuler Bola Voli tahun Ajaran 2004/2005. Skripsi pada FIK Universitas Negeri Semarang UNS.
Hermawan, Dani (2010) Peranan dan Penggunaan Teknologi Digital dalam Proses Desain Arsitektur. Tersedia: http://www.iaijabar.org/ruang-publikasi/1237-teknologi-digital-disain-arsitektur.html (28 Februari 2013)
Ilia Amir, Maysita (2011) Peranan SketchUp dan Autodesk Revit Architecture Terhadap Pendidikan Arsitektur. Skripsi pada Fakultas Teknik UI Jakarta Koestoer Partowisastro dan A. Hadisuparto.(1998) Diagnosis dan Pemecahan
Kesulitan Belajar : Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Kuntjojo (2009) Metodologi penelitian. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Mulyono Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
(28)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mardiyati, Siti Dkk. (1994) Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta : Penerbit UNS
Slameto (2010) Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta
Sudarman (2010) Interaksi Manusia Dan Komputer. Yogyakarta : Penerbit Andi Sugitono (2012) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung:
Alfabeta
Suryabrata, sumadi (2010) Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers
Syah, Muhibbin (2010) Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya
Warkitri, H. Dkk. (1990) Penilaian Pencapaian Hasil Belajar. Jakarta : Karunika. Yuriadi (2008) Faktor -Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa Di Sekolah
Menengah Pertama Luar Biasa Bhakti Luhur Malang. Skripsi pada Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang
(1)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
81% - 100% 61% - 80% 41% - 60% 21% - 40% 0% - 20%
Tinggi Cukup Agak rendah Rendah
Tidak berkorelasi (Sumber : Arikunto,2006 : 276)
(2)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada mahasiswa JPTA 2012 mengenai faktor kesulitan dalam belajar SketchUp dapat disimpulkan sebagi berikut :
1. Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur 2012 mengalami kesulitan dalam belajar SketchUp dimana faktor internal lebih mendominasi daripada faktor eksternal. Faktor yang paling mempengaruhi belajar mahasiswa adalah kelesuan dan kebosanan kemudian diikuti oleh faktor suasana rumah dan bakat.
2. Faktor terbesar dari faktor internal adalah faktor kelesuan dan kebosanan dan faktor yang kurang berpengaruh adalah faktor minat. Faktor kelesuan dan kebosanaan menjadi faktor tertinggi karena adanya proses belajar (SketchUp) yang terus menerus akan mengakibatkan kebosanan dan tidak adanya perubahan pada kemapuan pada rentang belajar membuat mahasiswa bosan dan lesu.
3. Faktor terbesar dari faktor eksternal adalah suasana rumah dan kondisi ekonomi keluarga. Keluarga adalah tempat dimana seseorang mendapat dukungan untuk belajar dan bila kehilangan dukungan dari keluarga maka akan kehilangan juga gairah untuk belajar. Keterbatasan ekonomi keluarga dalam mempersiapkan kebutuhan anaknya dapat dipastikan tidak bisa akan menghambat belajar sang anak.
4. Indikator yang terendah dari faktor internal dan eksternal adalah faktor masyarakat. Faktor masyarakat memang tidak terlalu berpengaruh
(3)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
terhadap belajar mahasiswa, karena faktor masyarakat tidak secara langsung berhubungan dengan belajar mahasiswa. Maka dari itu tidak adanya kesulitan yang berarti dari faktor tersebut.
5. Faktor kesulitan yang berasal dari SketchUp adalah minimalnya fitur yang dimilki SketchUp itu sendiri. Tanpa ada bantuanya plugin , SketchUp sulit untuk mengembangkan segi teknikal dan sistemik. Sehingga pengguna harus mempunyai daya nalar 3D yang baik sebelum mengaplikasikanya.
5.2. Saran
Penelitian ini masih merupakan penelitian awal mengenai faktor kesulitan mahasiswa JPTA belajar SketchUp. oleh karena itu, apabila ada yang berminat melanjutkan penelitian ini maka peneliti Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah diperoleh, maka maka peneliti mengajukan beberapa saran penelitian yaitu :
1. Penelitian ini masih bersifat general (Umum) apabila ada penelitian lanjutan mengenai tema yang sama maka dapat melanjutkan dari penelitian ini. Diharapkan peneliti selanjutnya dapat lebih fokus pada penggunaan SketchUp Itu sendiri.
2. Hasil temuan berupa faktor kelesuan dan kebosanan, faktor suasana rumah dan kondisi ekonomi keluarga harap lebih di uji kembali. Faktor tersebut apakah sesuai dengan tema dan inti permasalahan.
3. Ruang lingkup penelitian dapat lebih diperluas mengingat penelitian ini belum menggambarkan semua mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur yang ada di FPTK UPI.
4. Diharapkan untuk penelitian selanjutnya diadakan terlebih dahulu tes penggunaan SketchUp terlebih dahulu. Tes tersebut di maksudkan sebagai
(4)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
landasan awal penelitian dan acuan kemampuan mahasiswa dalam penguasaan SketchUp.
(5)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Abin, S.M. (2002) Psikologi Pendidikan : Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi VI. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Darmadono,Haryo (2012) “Indonesia Butuh 2,7 Juta Tenaga Lulusan Teknik”. Kompas (18 Desember 2012) Tersedia : 12 Maret 2013
Dharmianto (2007) Metode Penelitian Dan Penelitian Sampel. Tersedia:
http://eprints.undip.ac.id/5613/1/METODE_PENELITIAN_-_dharminto.pdf
Djaali (2009) Psikologi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Gary G Bitter- Computer Literacy. addison wesley publishing Company
Hariyanto (2010) Pengertian Minat Belajar. Tersedia:
http://belajarpsikologi.com/pengertian-minat/
Harnanto (2006) Survey Minat Siswa SLTP Negeri Dan Swasta kecamatan Bantar kawung Kabupaten Brebes terhadap Ekstrakurikuler Bola Voli tahun Ajaran 2004/2005. Skripsi pada FIK Universitas Negeri Semarang UNS.
Hermawan, Dani (2010) Peranan dan Penggunaan Teknologi Digital dalam Proses Desain Arsitektur. Tersedia: http://www.iaijabar.org/ruang-publikasi/1237-teknologi-digital-disain-arsitektur.html (28 Februari 2013)
Ilia Amir, Maysita (2011) Peranan SketchUp dan Autodesk Revit Architecture Terhadap Pendidikan Arsitektur. Skripsi pada Fakultas Teknik UI Jakarta Koestoer Partowisastro dan A. Hadisuparto.(1998) Diagnosis dan Pemecahan
Kesulitan Belajar : Jilid 1. Jakarta : Erlangga.
Kuntjojo (2009) Metodologi penelitian. Universitas Nusantara PGRI Kediri. Mulyono Abdurrahman. 2003. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.
(6)
Restu Nugraha, 2014
Identifikasi Faktor-faktor Kesulitan Mahasiswa PTA-JPTA FPTK-UPI Dalam Mempelajari Perangkat Lunak SketchUp.
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mardiyati, Siti Dkk. (1994) Layanan Bimbingan Belajar. Surakarta : Penerbit UNS
Slameto (2010) Belajar Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi, Jakarta: Rineka Cipta
Sudarman (2010) Interaksi Manusia Dan Komputer. Yogyakarta : Penerbit Andi Sugitono (2012) Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, Bandung:
Alfabeta
Suryabrata, sumadi (2010) Psikologi Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers
Syah, Muhibbin (2010) Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya
Warkitri, H. Dkk. (1990) Penilaian Pencapaian Hasil Belajar. Jakarta : Karunika. Yuriadi (2008) Faktor -Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa Di Sekolah
Menengah Pertama Luar Biasa Bhakti Luhur Malang. Skripsi pada Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Malang