MINAT MAHASISWA DAN DUKUNGAN UNIVERSITAS DALAM MENUMBUHKAN KEWIRAUSAHAAN (Studi Pada Mahasiswa Program Strata 1 FISIP Universitas Lampung Angkatan 2012 )

(1)

Students’ Interests and University’s Support in Nurturing Entrepreneurship (Study of Bachelor Level Students of FISIP at Lampung University, Batch 2012)

By Fitriana Lestari

The objective of this research is to know how much the students’ interest and the university backing in growing up for entrepreneurship. This research uses quantitative descriptive method. This research is done by the student of Social Faculty of Lampung University of 2012 year. The samples of this research are 84 respondents, it was taken by using proportional random sampling technique. Technique of data analysis is using descriptive statistics through statistic SPSS program. Based on the result of the research, it can be known that the students’ interest is up to 81.86%, it means that the students’ interest is categorized in high level, whereas for the variable backing of university variable in growing up entrepreneurship is up to 72.5%, it means that it is categorized in high level, it means that backing of university in growing up entrepreneurship is quite good.


(2)

MINAT MAHASISWA DAN DUKUNGAN UNIVERSITAS DALAM MENUMBUHKAN KEWIRAUSAHAAN

(Studi Pada Mahasiswa Program Strata 1 FISIP Universitas Lampung Angkatan 2012 )

Oleh Fitriana Lestari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar minat mahasiswa dan dukungan universitas dalam menumbuhkan kewirausahaan. Tipe penelitian menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa program strata 1 FISIP Universitas Lampung angkatan 2012. Jumlah sampel pada penelitian ini yaitu 84 responden, diambil secara proporsional random sampling. Teknik analisa data menggunakan analisis statistik deskriptif melalui perhitungan program SPSS. Berdasarkan hasil penelitian diketahui minat wirausaha mahasiswa mencapai angka 81,86% yang artinya bahwa minat wirausaha mahasiswa termasuk kategori tinggi, sedangkan untuk variabel dukungan universitas dalam menumbuhkan kewirausahaan mencapai angka 72,57% yang juga masuk dalam kategori tinggi, artinya dukungan universitas dalam menumbuhkan kewirausahaan sudah baik.


(3)

(Studi Pada Mahasiswa Program Strata 1 FISIP Universitas Lampung Angkatan2012 )

Oleh

FITRIANA LESTARI

Skripsi

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar SARJANA SOSIOLOGI

Pada Jurusan Sosiologi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(4)

Angkatan 2012 ) (Skripsi)

Oleh

FITRIANA LESTARI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Mahasiswa Lolos Seleksi PKMK 2013 ... 4 2. Mahasiswa Lolos Seleksi PKMK 2014 ... 5 3. Bagan Kerangka Fikir ... 31


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Uji Validitas dan Uji Reabilitas Lampiran 2. Kuesioner

Lampiran 3. Koding Data Lampiran 4. Dokumentasi

Lampiran 5. Daftar Penerima PKMK 2013 dan 2014 Lampiran 6. Daftar Peneruma PMW 2013 dan 2014


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Tingkat Pengangguran Terbuka Provinsi Lampung ... 2

2. Operasionalisasi Konsep Penelitian ... 34

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 59

5. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan ... 60

6. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orangtua ... 61

7. Harga Diri Mahasiswa dalam Berwirausaha ... 62

8. Mahasiswa Pecinta Tantangan Pribadi dalam Berwirausaha ... 63

9. Keinginan Mahasiswa Menjadi Bos dalam Berwirausaha ... 64

10. Fleksibilitas Mahasiswa dalam Berwirausaha ... 65

11. Keuntungan Mahasiswa dalam Berwirausaha ... 66

12. Distribusi Frekuensi Pelatihan Kewirausahaan... 69

13. Distribusi Frekuensi Pelatihan Kewirausahaan... 69

14. Distribusi Frekuensi Seminar Kewirausahaan ... 70

15. Distribusi Frekuensi Bantuan Alat Produksi ... 71

16. Distribusi Frekuensi Fasilitas Tempat Praktek Kewirausahaan ... 72

17. Distribusi Frekuensi Sosialisasi Banner ... 73


(8)

(9)

(10)

MOTO

Lantunan doa mengiringi sejuta usaha pada

nyata

Bekerjalah bagaikan tak butuh

uang.Mencintailah bagaikan tak pernah

disakiti. Menarilah bagaikan tak seorang pun

sedang menonton

(Mark Twain)


(11)

(12)

Penulis bernama lengkap Fitriana Lestari. Lahir di Sendang Mulyo Kecamatan Sendang Agung Kabupaten Lampung Tengah padatanggal 2 April 1993.Penulis merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, dari pasangan Bapak Suradi dan mamak Sumarti. Penulis memiliki dua kakak perempuan dan satu adik perempuan. Penulis berkebangsaan Indonesia dan beragama Islam. Pendidikan yang pernah ditempuh oleh penulis :

1. SDN 3 Sendang Mulyo, diselesaikan tahun 2005 2. SMPN 1 Sendang Agung, diselesaikan tahun 2008 3. MAM 4 Kalirejo, diselesaikan tahun 2011

Padatahun 2011 penulis diterima sebagai mahasiswa Universitas Lampung di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Sosiologi. Pada Januari 2014 penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata di Desa Sukaraja Kecamatan Kabupaten Lampung Selatan. Pada semester akhir tahun 2015 penulis telah menyelesaikan skripsi yang berjudul “Minat Mahasiswa dan Dukungan Universitas dalam menumbuhkan Kewirausahaan (Studi pada Mahasiswa Program Strata 1 FISIP Universitas Lampung Angkatan 2012).”


(13)

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi dengan judul “Minat Mahasiswa dan Dukungan Universitas dalam Menumbuhkan Kewirausahaan” adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana sosiologi di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulismengucapkanterimakasihkepada:

1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si., selaku dekan Fisip Unila; 2. Bapak Drs. Susetyo, M.Si., selaku Ketua Jurusan Sosiologi;

3. Ibu Dra. Yuni Ratnasari, M.Si, selaku pembimbing utama atas kesabaran dan ketulusan dalam memberikan bimbingan, saran, dan kritik dalam proses penyelesaian skripsi ini serta memberikan semangat tiada henti; 4. Bapak Drs. Ikram, M.Si., selaku dosen penguji atas masukan, saran, dan

kritik dalam penyempurnaan skripsi ini;

5. Ibu Dra. Anita Damayantie, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik; 6. Seluruh DosendanStafadministrasiFisipUnila;

7. Bapak dan mamaku tersayang, terima kasih atas doa, semangat dan semuanya yang tiada henti,

8. Keluarga besar Mba Sri, Mba Rum, Mas Riadi, Mas Bambang, Alm. Bulek Par yang menguatkan, Shakila Zahra Wibisono keponakan tante yang paling keren, Nabil Nayaka keponakan tante yang paling ganteng, terimakasih untuk senyuman hangat, dukungan, doa, nasehat, sayang kalian


(14)

9. Sahabat tersayang Sultan, FitriRusmalaDewi (Ayang Bun) terimakasih untuk pengertian, selalu mau dan ada terus, Eli Kurniawati (El) yang paling mancung, adek tingkat yang dewasa, Lya Dyana (Lyadn) pendiem, sedikit jutek, ngangenin semoga cepet ketemu jodoh, Erlina Khusnul Khotimah (sirempong) yang dewasa, kuat, sportif, pemain futsal andalan, hahaa, Hilda AyuUtami (Hil) selalu ceria yacantik, Nikmatul Amalia (Lia) semoga kita bisa pulang bareng ke kalirejo, haha.. Desi Dwi Katrin S.H. (Katrin) temen yang gokil kalo di ajak ngegosip, Maharani Nurdin Oking S.H. (panggil saja Mbul) semoga lekas dipinang. Semoga kebersamaan kita selalu, salah paham ada penjelasan, jangan saling bungkam dan gak ada sapa nanti timbul kecurigaan.. SAHABAT lagi, SAHABAT terus, SAHABAT selamanya…

10.Adiku AsihWidiyanti… terimakasih untuk semua pengertian, kesabaran, ocehan, walaupun beda watak tetep saling menguatkan. . sukses ya

11.Rilinia Septyaningrum teman, sahabat semoga kita bakal temenan terus sampai kapan pun, kita dua selamanya…

12.The Cibies dengan wakgeng Anggun Muthia Pratiwi para anggota Arum Puspita Sari, Lilian Oktaviani, Yani Marjaniyati, Eka Nur Rani Effendi, semoga kita bakal terus hubungan gak putus sampe waktu wisudaan… tetep saling menguatkan

13.Teman-teman satu bimbingan yang saling menyemangati untuk Nora Maharani yang udah duluan selesai, semoga lekas diberi pekerjaan..., Yeni Hernaini (cece) semangat ce skripsinya, Citra yang baik hati


(15)

yangmembantu dan menawarkan hal biar cepet kelar skripsi, Sartika makin semangat dengan bimbingannya dan untuk Wike selalu semangat… 14.Terimakasih untuk sahabat lama yang selalu menguatkan Neti Nur Afni

Anggraeni.. semoga kita sukses…

15.Adik tingkat yang serasa seletingan Siti Nur Indah, Aprilia Setyawati, Anissa Ul Akhyar, Nurul Fahma Hidayah, Ayu Novita Sari, Arlin Wijayanti, Indah Permata Sari, Rindang Enggar Safitri semoga kalian selalu semangat dan sukses kedepannya..

16.Yusi, Tri, yola, adil, anis, dije, hesti, siti, maria… terimakasih untuk ceritanya, senyuman, semuanya…

17.Teman yang gak tau bagaimana kenalannya tapi serasa saudara, Mba Nurul Hidayati K, terimakasih mba pinjeman motornya, terimakasih untuk ngelawaknya, mbak lucu…

18.Seluruh teman seperjuangan jurusan Sosiologi angkatan 2011: Babang, Suspa Diyanti, Hesti, Dwi, Vinta, Fetia, Jeje, Wil, Eva, Tika, Nisa Feb, Marlina, Mimi, Dina, NisaOkta, Desi, Fatia, Yulica, Monik, Cindy, Eri, Anisa Nurlaila, Ica, Putu, Windu, Yudi, Deni, Fahru Kurniawan, Fahri, Anton, Tomi, Arif, Widya, semoga silaturahmi kita tetap terjaga,

19.Terimakasih untuk Ayu Aprilia teman satu kontrakan yang mbul tapi tetep cantik, semangat kita bisaaa…

20.Terimakasih untuk mba gita, mba desi, mba mona, mba lia, dan abang tingkat jurusan Sosiologi yang telah memberikan arahan dan semangat.. 21.Keluarga besar Desa Sukaraja, bapak Efendi selaku pak lurah desa


(16)

Sukaraja, terimakasih atas sambutan, untuk seluruh arahan, terimakasih banyak…

22.Teman-teman KKN yang telah memberikan cerita baru, pengalaman, serta pelajaran yang berkesan untuk penulis. Kepada Bang Galih (kordes), Erwin Wijaya (law), Genta Rizkyansyah (Gigin), Felix Genggam Anugrah (Felix), Dyah Resti Utami (Di), Gita Dewita (Misgit), Dinda Ristanti, Emalia Gustiana, terimakasih untuk 40 harinya dan sampai saat ini,

23.Terimakasih untuk adik tingkat Paula Suwaty, Vinna Herina, Helma (emon), Pipit dan seluruh adik tingkat lainnya yang telah bersedia berpartisipasi menjadi responden mba, terimakasih, semoga kalian dilancarkan, dimudahkan..

24.Terimakasih untuk semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Akhir kata penulis menyadari bahwa skripsi ini belum seideal dan sebaik harapan, namun harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Bandar Lampung, 18 Desember 2015 Penulis


(17)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

HALAMAN JUDUL ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

HALAMAN PENGESAHAN ... v

PERNYATAAN ... vi

RIWAYAT HIDUP ... vii

MOTO ... viii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... ix

SANWACANA ... x

DAFTAR ISI ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 9

C. Tujuan Penelitian ... 9

D. Manfaat Penelitian ... 10

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Tentang Kewirausahaan ... 11

1. Definisi Kewirausahaan ... 11

2. Karakteristik Kewirausahaan ... 12

3. Faktor Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha ... 14

B. Tinjauan Minat Wirausaha ... 16

1. Definisi Minat Wirausaha ... 16

2. Indikator Minat Wirausaha ... 17

3. Faktor yang Mempengaruhi Minat Wirausaha ... 18

C. Program Kewirausahaan Universitas Lampung ... 22

1. Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan ... 22

2. Program Mahasiswa Wirausaha ... 23

3. Gerakan Seribu Wirausaha Unila ... 24

D. Kerangka Teori... 26


(18)

1. Tinjauan Minat Wirausaha ... 32

2. Tinjauan Dukungan Universitas ... 33

C.Definisi Operasional ... 34

D.Lokasi Penelitian ... 36

E. Populasi dan Sampel ... 36

1. Populasi Penelitian ... 36

2. Sampel Penelitian ... 37

3. Teknik Sampling ... 38

F. Teknik Pengumpulan Data ... 38

1. Kuesioner ... 38

2. Wawancara ... 39

3. Studi Kepustakaan ... 39

G.Teknik Pengolahan Data ... 39

1. Editing ... 39

2. Koding ... 39

3. Tabulasi ... 40

H.Teknik Analisa Data ... 40

I. Uji Validitas Data ... 41

1. Uji Validitas ... 41

2. Uji Reliabilitas ... 42

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Sejarah FISIP Universitas Lampung ... 43

B. Filosofi FISIP ... 47

C. Visi, Misi dan Tujuan FISIP ... 53

V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 56

1. Identitas Responden ... 56

2. Pembahasan Minat Wirausaha... ... 60

3. Pembahasan Dukungan Universitas ... 67

B. Pembahasan Organisasi Kewirausahaan ... 74

VI. KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan ... 84

B.Saran ... 85 DAFTAR PUSTAKA


(19)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia menghadapi masalah keterbatasan kesempatan kerja bagi para lulusan perguruan tinggi dengan semakin meningkatnya jumlah pengangguran intelektual belakangan ini. Berdasarkan data pengangguran terdidik tahun 2004-2009 jumlah pengangguran terdidik meningkat, yaitu sebanyak 529.662 jiwa (585.358 pada tahun 2004 menjadi 1.115.020 pada tahun 2009), maka rata-rata jumlah penganguran terdidik per tahun bertambah 106.000 jiwa. Kondisi tersebut disebabkan jumlah lulusan Perguruan Tinggi per tahunnya sekitar 655.012 sarjana yang berasal lebih dari 3.000 Perguruan Tinggi di Indonesia (Statistik Pendidikan Tinggi Indonesia, 2010).

Jumlah pengangguran Menurut Data Statistik Tenaga Kerja Indonesia (2011) sebesar 8.012.000 orang dan jumlah pengangguran terdidik (pengangguran lulusan D3 dan S1) mencapai 21%. Walaupun jumlah pengangguran tidak terdidik lebih besar, namun dalam lima tahun terakhir jumlah pengangguran terdidik semakin meningkat secara signifikan.

Provinsi Lampung merupakan salah satu daerah yang memiliki Sumber Daya Alam (SDA) dan perkembangan teknologi yang cukup potensial, seharusnya kondisi ini dapat mendukung masyarakatnya untuk mengembangkan usaha di


(20)

sektor informal khususnya bidang kewirausahaan, tetapi pada umumnya masyarakat belum memulai usaha untuk meningkatkan kualitas hidup mereka, sehingga masalah pengangguran masih belum terselesaikan. Secara lebih jelas dapat diketahui data pengangguran daerah Lampung melalui tabel di bawah ini.

Tabel 1. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Kabupaten/Kota Di Provinsi Lampung, 2008-2013

Kabupaten/Kota 2008 2009 2010 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

01 Lampung Barat 2.97 7.18 5.41 2.76 2.25 2.52

02 Tanggamus 3.91 4.82 4.76 5.91 3.2 4.88

03 Lampung Selatan 8.68 7.39 5.46 8.21 6.04 6.25

04 Lampung Timur 7.67 5.37 4.28 4.69 2.74 5.48

05 Lampung Tengah 4.89 4.1 2.56 3.8 2.61 3.33

06 Lampung Utara 8.1 10.61 8.9 6.4 8 7.4

07 Way Kanan 6.33 5.07 3.96 3.38 3.3 4.19

08 Tulang Bawang 5.5 4.61 4.46 5.97 5.52 4.38

09 Pesawaran * 7.48 5.9 7.1 6.5 9.6

10 Pringsewu ** ** 4.79 7.34 5.91 3.76

11 Mesuji *** *** 1.17 7.75 4.19 9.51

12 Tulang Bawang Barat *** *** 4.1 4.14 1.97 3.61

13 Pesisir Barat --- --- --- --- ---

---71 Bandar Lampung 13.14 10.97 11.92 11.9 12.17 10.67

72 Metro 12.01 11.05 12.46 11.01 11.44 4.36

Lampung 7.15 6.62 5.57 6.24 5.13 5.69

Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung

Catatan:

*) 2007-2008 masih bagian Kabupaten Lampung Selatan

**) 2007-2009 masih bagian dari Kabupaten Tanggamus


(21)

Berdasarkan Tabel 1. menunjukkan bahwa dibeberapa daerah provinsi Lampung masih banyak terdapat jumlah pengangguran, seperti Kabupaten Lampung Barat, Tanggamus, Lampung Selatan, Lampung Timur, Lampung Tengah, Waykanan, Pesawaran, Mesuji, Tulang Bawang Barat. Solusi yang dapat ditempuh untuk keluar dari persoalan di atas dengan menciptakan wirausahawan muda (young entrepreneur) dalam jumlah dan kualitas memadai. Menurut Zimmerer, 1996 (dalam Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum, 2010) Kewirausahaan adalah suatu proses penerapan kreativitas dan menciptakan sesuatu yang baru (inovasi) dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).

Pendidikan kewirausahaan yang diperoleh saat di bangku kuliah dapat mempengaruhi minat dan motivasi seseorang untuk menjadi seorang wirausaha. Peranan Universitas dalam memotivasi para mahasiswanya untuk menjadi wirausaha merupakan bagian dari salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan. Fokus penelitian ini pada mahasiswa Universitas Lampung dan beberapa program yang ditawarkan untuk mendukung mata kuliah kewirausahaan sekaligus meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam mengikuti program kewirausahaan, diantaranya Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK), Gerakan Seribu Wirausaha Unila (GABUWIRA). Tujuan dari program-program ini adalah menumbuhkan sikap mandiri dan melatih jiwa wirausaha mahasiswa agar nantinya tidak hanya mengandalkan lapangan pekerjaan yang ditawarkan oleh pemerintah saja, melainkan mereka mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.


(22)

Sebagai salah satu data yang dapat menggambarkan minat wirausaha mahasiswa, dapat dilihat dari pengusulan PKMK. Selain bertujuan menumbuhkan sikap mandiri, PKMK juga bertujuan untuk memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap atau jiwa wirausaha (entrepreneurship) berbasis IPTEKS kepada para mahasiswa agar dapat mengubah pola pikir (mindset) dari pencari kerja (job seeker) menjadi pencipta lapangan pekerjaan (job creator) serta menjadi calon/pengusaha yang tangguh dan sukses menghadapi persaingan global. Program ini juga bertujuan mendorong kelembagaan atau unit kewirausahaan di perguruan tinggi agar dapat mendukung pengembangan program-program kewirausahaan. Sebagai hasil akhir, diharapkan terjadinya penurunan angka pengangguran lulusan perguruan tinggi. Diagram di bawah ini menunjukkan persentase minat mahasiswa mengikuti PKMK tahun 2013 dan 2014.

Gambar 1. Mahasiswa Lolos Seleksi PKMK 2013

7% 1%

8% 1% 0% 10%

9% 64%

Diagram 1. PKMK 2013

FKIP FH FT FEB FK FISIP FMIPA FP


(23)

Gambar 2. Mahasiswa Lolos Seleksi PKMK 2014

Sumber : Bidang Kemahasiswaan Universitas Lampung

Proposal PKMK yang berhasil diusulkan oleh pihak Unila pada tahun 2013 sebanyak 102 buah, dari FISIP sebanyak 11 proposal, persentasenya adalah 10% dan didominasi oleh Fakultas Pertanian (FP) sebanyak 64% pada Diagram 1. sedangkan pada Diagram 2. tahun 2014 Unila berhasil mengusulkan 227 proposal PKMK, FISIP mengirim 11 proposal, persentasenya adalah 5% dan posisi tertinggi masih tetap diraih oleh Fakultas Pertanian (FP) dengan persentase 42%. Terlihat bahwa partisipasi mahasiswa FISIP dalam Program Kegiatan Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) masih rendah, walaupun diketahui proposal yang diusulkan pihak FISIP mencapai jumlah yang sama, tetapi persentasenya menurun dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain dari data Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK), diketahui minat mahasiswa dalam mengikuti program kewirausahaan kurang,

21%

1% 5% 4%

0% 5%

22% 42%

Diagram 2. PKMK 2014

FKIP FH FT FEB FK FISIP FMIPA FP


(24)

yaitu dari data peserta yang lolos seleksi Program Mahasiswa Wirausaha (PMW).

Menurut Santoso (1993) minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta senantiasa belajar dari kegagalan yang dialami. Niat kewirausahaan mencerminkan komitmen seseorang untuk memulai usaha baru dan merupakan isu sentral yang perlu diperhatikan dalam memahami proses kewirausahaan pendirian usaha baru (Krueger, 1993). Terlihat jelas bahwa niat seseorang untuk menciptakan lapangan pekerjaan mempengaruhi motivasi untuk berwirausaha, melakukan inovasi sehingga dapat menghasilkan barang/jasa yang dapat bermanfaat dan menghasilkan pendapatan guna memenuhi kebutuhan hidupnya.

Menurut Priyanto, 2008 (dalam Mopangga, 2014) jiwa wirausaha dipengaruhi oleh faktor internal, eksternal dan kontekstual. Faktor internal meliputi sikap, umur, jenis kelamin, latar belakang keluarga, sedangkan faktor eksternal yang mempengaruhi jiwa wirausaha seseorang adalah lingkungan keluarga, lingkungan sosial.

Menurut Bhandari, 2006 (dalam Praswati: 134-142), variabel dan indikator untuk mengukur minat wirausaha adalah sebagai berikut :

1. Harga Diri, memiliki beberapa indikator yaitu : a. Lebih dihargai jika memiliki usaha sendiri b. Lebih percaya diri jika punya usaha sendiri


(25)

c. Lebih nyaman berbicara dengan orang lain jika memiliki usaha yang bisa dibanggakan

2. Tantangan Pribadi, diukur dengan indikator sebagai berikut : a. Ingin mencoba hal-hal baru

b. Menyukai sesuatu hal yang membuat lebih maju c. Melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan orang lain

3. Keinginan menjadi Bos, indikator-indikatornya adalah sebagai berikut : a. Keinginan mempunyai usaha sendiri

b. Keinginan bebas mengelola usaha sendiri c. Ingin bisa mengembangkan usaha sendiri

4. Inovasi, memiliki indikator-indikator yaitu : a. Senang hal-hal yang bersifat kreatif

b. Keinginan membuat sesuatu yang berbeda dari yang lain c. Senang melakukan percobaan

5. Kepemimpinan, indikatornya adalah : a. Senang berbicara dengan orang banyak b. Ingin menjadi ketua dalam suatu tim c. Keinginan lebih menonjol dari orang lain. 6. Fleksibilitas, beberapa indikator yaitu :

a. Senang dengan pekerjaan yang waktunya tidak mengikat b. Tidak menyukai hal-hal yang bersifat teratur


(26)

7. Keuntungan, indikatornya :

a. Keinginan bebas menjalankan keuangan usaha sendiri b. Keinginan merasakan kekayaan atas usaha sendiri c. Keinginan mengembangkan usaha sendiri

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa variabel untuk mengukur minat wirausaha adalah harga diri, tantangan pribadi, keinginan menjadi bos, inovasi, kepemimpinan, fleksibilitas, dan keuntungan.

Dukungan universitas sebagai faktor kontekstual juga mempengaruhi minat jiwa wirausaha seseorang. Zimmerer, 2002:12 (dalam Mopangga, 2014) menyatakan salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan disuatu negara terletak pada peranan universitas melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan. Menurut Wu and Wu, 2008 (dalam Suharti & Sirine) pihak perguruan tinggi perlu menerapkan pola pembelajaran kewirausahaan yang konkrit berdasarkan masukan empiris untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan yang bermakna agar dapat mendorong semangat mahasiswa untuk berwirausaha.

Penelitian ini difokuskan pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung angkatan 2012 yang meliputi jurusan Sosiologi, Administrasi Bisnis, Administrasi Negara, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Komunikasi. Kriteria mahasiswa yang dijadikan sebagai responden adalah terdaftar sebagai mahasiswa FISIP angkatan 2012 dan mengikuti program pendidikan S-1, serta mahasiswa yang masih aktif di kampus, mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah kewirausahaan.


(27)

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa besar minat wirausaha mahasiswa dan dukungan Universitas dalam menumbuhkan minat wirausaha mahasiswa FISIP Universitas Lampung angkatan 2012.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat ditarik suatu rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu :

1. Seberapa besar minat wirausaha mahasiswa FISIP Universitas Lampung angkatan 2012 ?

2. Seberapa baik dukungan Universitas yang meliputi program apa yang sudah dijalankan, fasilitas apa yang sudah ada, dan sosialisasi dalam menumbuhkan minat wirausaha mahasiswa FISIP Universitas Lampung angkatan 2012 ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui seberapa besar minat wirausaha mahasiswa FISIP

Universitas Lampung angkatan 2012.

2. Untuk mengetahui seberapa besar dukungan universitas yang meliputi program apa yang sudah dijalankan, fasilitas apa yang sudah ada, dan sosialisasi dalam menumbuhkan minat wirausaha mahasiswa FISIP Universitas Lampung angkatan 2012.


(28)

D. Manfaat Penelitian 1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memperluas dan memperdalam kajian sosiologi khususnya sosiologi ekonomi dan mata kuliah kewirausahaan.

2. Kegunaan Praktis

Sebagai bahan masukan kepada pihak universitas untuk meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam mengikuti program kewirausahaan seperti Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK), Koperasi Mahasiswa Unila (KOPMA), Gerakan Seribu Wirausaha Unila (GABUWIRA).


(29)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Kewirausahaan 1. Definisi Kewirausahaan

Istilah kewirausahaan berasal dari kata entrepreneurship, yang berarti suatu kemampuan kreatif, dan inovatif dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dan dijadikan dasar, kiat dalam usaha atau perbaikan hidup (Suryana, 2001: 30). Kewirausahaan menurut Drucker, 1959 (dalam Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum, 2010) adalah suatu kemampuan untuk menciptakan

sesuatu yang baru dan berbeda (“ability to create the new and different”). Kewirausahaan menurut Zimmerer, 1996 (dalam Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum, 2010) adalah suatu proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, peneliti menyimpulkan bahwa kewirausahaan adalah suatu keahlian yang dimiliki oleh individu untuk meciptakan sesuatu yang baru, berbeda dari yang lain sebagai usaha untuk mencapai kehidupan yang baik.


(30)

2. Karakteristik Kewirausahaan

Menurut M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer 1996: 6-8 (dalam Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum, 2010) karakteristik sikap dan perilaku kewirausahaan meliputi :

1. Commmitment and determination, yaitu wirausahawan harus mempunyai komitmen dan tekad untuk memberikan perhatian penuh terhadap usaha yang ia jalani, sikap setengah hati akan membuat mereka mudah goyah dan kemungkinan gagal lebih besar.

2. Desire for responsibility, yaitu memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya. Wirausahan harus mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi atas usaha apa yang sudah dijalankan. 3. Opportunity obsesession,yaitu selalu berambisi untuk mencari peluang.

Wirausahawan harus mempunyai tekad untuk yakin, mampu mancari peluang dan berhasil dimasa depan.

4. Tolerance for risk, ambiquity, and uncertainty, yaitu tahan terhadap resiko dan ketidakpastian. Wirausahawan harus belajar mampu mengelola resiko dan cara mentransfer resiko ke pihak lain seperti investor, konsumen, pemasok dan lain-lain.

5. Self confidence, yaitu percaya diri. Wirausahawan cenderung optimis terhadap apa yang dikerjakan untuk pencapaian tujuan.

6. Creativity and flexibility, yaitu berdaya cipta dan luwes. Seorang wirausahawan harus cepat dan fleksibel menghadapi perubahan


(31)

permintaan. Untuk mencapai itu semua dibutuhkan kreativtas yang tinggi.

7. Desire for immadiate feedback, yaitu wirausahawan selalu menghendaki umpan balik dan ingin selalu mengetahui hasil dari apa yang dikerjakannya. Untuk memperbaiki hasil kerjanya, ia selalu mmenggunakan pengetahuan yang dimiliki dan belajar dari kegagalan. 8. High level of energy, yaitu memiliki semangat dan kerja keras yang

tinggi untuk mewujudkan tujuannya.

9. Motivation to excel, yaitu memiliki dorongan untuk selalu unggul. Ia memiliki keinginan untuk lebih berhasil dalam mengerjakan apa yang dilakukannya. Motivasi ini muncul karena dari dalam diri (internal) dan jarang dari eksternal.

10. Orientation to the future, yaitu seorang wirausahawan harus berorientasi ke masa depan, dan tidak melihat ke belakang tanpa evaluasi yang jelas.

11. Willingness to learn from failure, yaitu selalu belajar dari kegagalan. Seorang wirausahawan harus yakin pada kemampuannya untuk berhasil, dan pantang menyerah jika terjadi kegalalan.

12. Leadership ability, yaitu kemampuan dalam kepemimpinan. Wirausaha yang ingin berhasil harus mampu memimpin dan memberikan pengaruh sebagai arahan untuk mecapaitujuan, ia harus mampu menjadi seorang mediator dan negotiator daripada menjadi seorang diktator.

Berdasarkan pendapat di atas maka karakteristik wirausaha ialah seseorang yang percaya diri, bertanggung jawab, memiliki dorongan untuk selalu


(32)

unggul, berorientasi pada tugas dan hasil, pengambil resiko, berjiwa kepemimpinan, berorientasi ke masa depan, selalu belajar dari kegagalan, inovatif, kreatif, dan fleksibel serta menghendaki umpan balik dengan segera (Suryana, 2001:9).

3. Faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan Wirausaha

Zimmerer (1996:14-15) dikutip oleh Suryana (2003:44) mengemukakan beberapa faktor-faktor yang menyebabkan wirausaha gagal dalam menjalankan usaha barunya:

1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.

2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik, kemampuan memvisualisasikan usaha, kemampuan mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber daya manusia maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.

3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Agar perusahaan dapat berhasil dengan baik, faktor yang paling utama dalam keuangan adalah memelihara aliran kas. Mengatur pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran kas akan menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak lancar.


(33)

4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.

5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha menjadi wirausaha menjadi mundur. Ia kurang yang strategis merupakan faktor yang menetukan terbiasa dalam menghadapi tantangan. Wirausaha keberhasilan usaha. Lokasi yang tidak strategis yang berhasil pada umumnya menjadikan dapat mengakibatkan perusahaan sukar bertantangan sebagai peluang yang harus dihadapi operasi karena kurang efisien.

6. Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat kaitannya dengan efisien dan efektivitas dan ditekuni. Kualitas kehidupan yang tepat rendah meskipun usahanya mantap. Kualitas kehidupan yang tidak Kurang pengawasan dapat mengakibatkan segera meningkat dalam usaha, akan mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan tidak efektif.

7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap setengah hati, kemungkinan gagal menjadi besar.

8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan melakukan perubahan, tidak akan manjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan mampu membuat peralihan setiap waktu.


(34)

B. Tinjauan Minat Wirausaha 1. Definisi Minat Wirausaha

Minat wirausaha menurut Yanto, 1996 (dalam Arum, 2014) adalah kemampuan untuk memberanikan diri dalam memenuhi kebutuhan hidup serta memecahkan permasalahan hidup, memajukan usaha atau menciptakan usaha baru dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. Menurut Fuadi (2009), minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari kegagalan.

Menurut Santoso (1993), minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta senantiasa belajar dari kegagalan yang dialami. Krueger, 1993 (dalam Lieli Suharti dan Hani Sirine) menyatakan bahwa niat

kewirausahaan mencerminkan komitmen seseorang untuk memulai usaha baru dan merupakan isu sentral yang perlu diperhatikan dalam memahami proses kewirausahaan pendirian usaha baru.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa minat wirausaha adalah ketersediaan seseorang melakukan usaha untuk memperbaiki kualitas hidup.


(35)

2. Indikator Minat Wirausaha

Menurut Bhandari, 2006 (dalam Praswati: 134-142) variabel dan indikator untuk mengukur minat wirausaha adalah sebagai berikut :

1. Harga Diri, memiliki beberapa indikator yaitu : a. Lebih dihargai jika memiliki usaha sendiri b. Lebih percaya diri jika punya usaha sendiri

c. Lebih nyaman berbicara dengan orang lain jika memiliki usaha yang bisa dibanggakan

2. Tantangan Pribadi, diukur dengan indikator sebagai berikut : a. Ingin mencoba hal-hal baru

b. Menyukai sesuatu hal yang membuat lebih maju c. Melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan orang lain

3. Keinginan menjadi Bos, indikator-indikatornya adalah sebagai berikut : a. Keinginan mempunyai usaha sendiri

b. Keinginan bebas mengelola usaha sendiri c. Ingin bisa mengembangkan usaha sendiri 4. Inovasi, memiliki indikator-indikator yaitu :

a. Senang hal-hal yang bersifat kreatif

b. Keinginan membuat sesuatu yang berbeda dari yang lain c. Senang melakukan percobaan

5. Kepemimpinan, indikatornya adalah : a. Senang berbicara dengan orang banyak b. Ingin menjadi ketua dalam suatu tim c. Keinginan lebih menonjol dari orang lain


(36)

6. Fleksibilitas, beberapa indikator yaitu :

a. Senang dengan pekerjaan yang waktunya tidak mengikat b. Tidak menyukai hal-hal yang bersifat teratur

c. Tidak suka terikat akan sesuatu 7. Keuntungan, indikatornya :

a. Keinginan bebas menjalankan keuangan usaha sendiri b. Keinginan merasakan kekayaan atas usaha sendiri c. Keinginan mengembangkan usaha sendiri

Dari pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa variabel untuk mengukur minat wirausaha adalah harga diri, tantangan pribadi, keinginan menjadi bos, inovasi, kepemimpinan, fleksibilitas, dan keuntungan.

3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Wirausaha

Minat berwirausaha tidak dibawa sejak lahir tetapi tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi. Faktor yang mempengaruhi tumbuhnya kuputusan untuk berwirausaha merupakan hasil interaksi dari beberapa faktor yaitu karakter kepribadian seseorang dan lingkungannya (Bygrave, 2003). Menurut Priyanto, 2008 (dalam Mopangga, 2014) pembentukan jiwa kewirausahaan dipengaruhi oleh faktor internal, faktor eksternal, dan faktor kontekstual. Faktor-faktor internal sebagai pendorong minat berwirausaha adalah sebagai berikut :


(37)

a. Sifat

David Mc Clelland (dalam Alma, 2007:13) dalam bukunya “The

Achieving Society” menyatakan bahwa seorang wirausaha adalah

seseorang yang memiliki keinginan berprestasi yang sangat tinggi dibandingkan orang yang tidak berwirausaha. Sifat ingin menjadi seseorang yang lebih unggul dari yang lain dan ingin mendapatkan kehidupan yang baik merupakan salah satu sifat faktor pendorong yang mempengaruhi minat berwirausaha.

b. Umur

Sinha (1996) membuktikan bahwa para calon wirausahawan yang berusia muda, cenderung lebih sukses dibanding mereka yang berusia tua. Staw dalam Riyanti (2003) menunjukan bahwa keberhasilan seseorang dapat dilihat dari usia si calon wirausahawan di saat awal mereka melakukan usahanya. Umumnya usia yang produktif untuk berusaha adalah di sekitar 25 hingga 44 tahun (Reynolds et.al., 2000). Dari pendapat di atas peneliti menyimpulkan bahwa faktor umur mempunyai peran dalam keberhasilan berwirausaha.

c. Jenis kelamin

Jenis kelamin dapat mempengaruhi kemandirian seseorang. Sesuai dengan pendapat Masrun dkk (1986) yang mengungkapkan bahwa saat anak menginjak usia 4-5 tahun dan terus berlangsung hingga masa remaja, terdapat suatu pola yang menuntut anak wanita lebih berlaku merawat dan patuh sedangkan laki-laki dituntut untuk mampu secara mandiri dan berprestasi. Pernyataan ini menunjukan bahwa anak laki-laki


(38)

dianggap lebih mempunyai rasa tanggung jawab untuk memimpin suatu usaha, dan seorang wanita memberikan dorongan sekaligus merawat agar bentuk usaha yang telah dijalani itu tetap berjalan dengan baik.

d. Pengalaman kerja

Pengalaman diartikan pengalaman kerja seseorang sebelum memutuskan menjadi seorang wirausahawa. Hisrich dan Peters, 2000:74 dalam (Mopangga, 2104) menyatakan bahwa pengalaman kerja mempengaruhi individu dalam menyusun rencana dan melakukan langkah-langkah selanjutnya. Penelitian Kim Riyanti (2003:39) menunjukkan bahwa pengalaman memberikan pengaruh terhadap keberhasilan usaha. Pengalaman yang dimaksud dalam penelitian Kim adalah keterlibatan langsung dalam suatu kegiatan usaha.

e. Latar belakang keluarga

Keluarga merupakan media sosialisasi pertama yang diterima seseorang. Apabila latar belakang keluarga merupakan seorang wirausahawan, maka terdapat kemungkinan yang besar seseorang tersebut mendapat dukungan untuk berwirausaha dan minat wirausaha tersebut diterima sejak usia dini dan apabila keluarga tersebut bukan dari latar belakang wirausahan tetapi karena melihat peluang usaha yang menjanjikan dan mendapat dukungan untuk memulai karir di bidang wirausaha maka seseorang tersebut lebih memilih untuk menjadi seorang wirausahawan.

Faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi minat berwirausaha adalah sebagai berikut :


(39)

Alma (2007) menyebutkan bahwa lingkungan keluarga merupakan faktor yang sangat penting dalam pembentukan minat untuk menjadi wirausaha. Lingkungan keluarga merupakan satu kesatuan yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Keluarga merupakan sosialisasi primer yang menjadi pembentuk kepribadian seseorang termasuk di dalamnya minat berwirausaha sehingga keberadaan lingkungan keluarga dalam pembentukan minat wirausaha seseorang menjadi sangat penting.

2. Lingkungan sosial ekonomi

Lingkungan sosial ekonomi mempengaruhi minat seseorang berwirausaha, dimana lingkungan yang mayoritas berwirausaha maka kemungkinan besar individu yang ada di lingkungan tersebut juga akan berminat untuk berwirausaha.

Selanjutnya, faktor kontekstual yang mempengaruhi minat wirausaha adalah dukungan pihak akademik. Kewirausahaan bisa diajarkan melalui pendidikan

dan pelatihan. “... entrepreneurship has models, processes, and case studies that allow the topic to be studied and the knowledge to be acquired” (Kuratko

& Hodgetts, 2007: 34). Hal ini didukung oleh hasil dari penelitian Wibowo (2011), bahwa faktor pembelajaran di lingkungan sekolah memiliki pengaruh paling tinggi terhadap minat mahasiswa.

Pendidikan atau pelatihan kewirausahaan adalah proses pembelajaran konsep dan skill untuk mengenali peluang-peluang usaha. Termasuk di dalamnya mengenali peluang dikaitkan dengan pemanfaatan sumber daya untuk menghadapi resiko dan menciptakan bisnis baru. Pendidikan kewirausahaan


(40)

yang diperoleh saat di bangku kuliah dapat mempengaruhi minat dan motivasi seseorang untuk menjadi seorang wirausaha.

Peranan Universitas dalam memotivasi para mahasiswanya untuk menjadi wirausaha merupakan bagian dari salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan. Bentuk dukungan Unila dalam meningkatkan wirausaha mahasiswa adalah mengenalkan mahasiswa dengan program-program kewirausahaan, seperti Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK), Program Mahasiswa Wirausaha (PMW), dan Gerakan Seribu Wirausaha (GABUWIRA). Melalui program-program yang telah ditawarkan Unila kepada mahasiswa diharapkan dapat menumbuhkan sekaligus meningkatkan motivasi mahasiswa berwirausaha sehingga kedepannya mahasiswa tidak berpangku tangan mengandalkan lapangan pekerjaan yang diberikan Pemerintah karena mereka telah memiliki bekal berwirausaha.

C. Program-program yang Dilaksanakan Universitas Lampung (Unila) Untuk Meningkatkan Wirausaha Mahasiswa

1. Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK)

Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK) merupakan program pengembangan ketrampilan mahasiswa dalam berwirausaha dan berorientasi pada laba (profit). Komoditas usaha yang dihasilkan oleh mahasiswa dapat berupa barang atau jasa yang selanjutnya merupakan salah satu modal dasar mahasiswa dalam berwirausaha dan memasuki pasar. Jadi, pemeran utama berwirausaha dalam hal ini adalah mahasiswa, bukan masyarakat, ataupun mitra lainnya. Tujuan PKMK adalah menghasilkan karya kreatif, inovatif dalam membuka peluang usaha yang berguna bagi


(41)

mahasiswa setelah menyelesaikan studi.PKM ini memiliki 6 kegiatan yaitu PKM Penelitian (PKMP), PKM Penerapan Teknologi (PKMT), PKM Kewirausahaan (PKMK), PKM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKMM), PKM Artikel Ilmiah (PKMAI), PKM Gagasan Tertulis (PKMGT) yang diharapkan mahasiswa ikut berpartisipasi dan memilih PKM mana yang sesuai dengan bakat yang dimilikinya (Panduan PKM Tahun 2013).

Berdasarkan hasil wawancara yang berhasil dilakukan oleh UKM teknokra Unila, diketahui faktor penyebab rendahnya partisipasi mahasiswa Universitas Lampung dalam Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah kurangnya minat mengikuti PKM, kurangnya sosialisasi yang diberikan pada mahasiswa, minimnya informasi PKM sehingga mahasiswa kurang mengetahui bagaimana menentukan ide, membuat, menyusun sekaligus menguploadproposal (Majalah Teknokra, 2014. hlm 3).

2. Program Mahasiswa Wirausaha (PMW)

Pencapaian program PMW yakni melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) yang diadakan tiap tahun agar para mahasiswa berani berwirausaha pada masa kuliah. Mereka berasal dari berbagai Fakultas di Unila dengan berbagai pengembangan usaha. Mulai dari mikrobisnis di bidang kuliner hingga makrobisnis seperti pengembangan potensi sumber daya alam di daerah. Langkah yang dilakukan Dikti ini ditujukan agar para mahasiswa mampu membentuk soft skill yang terfokus pada pembentukan mental dalam menghadapi tekanan dan berani menangkap peluang bisnis di tengah masyarakat. PMW pada mahasiswa sendiri ditekankan pada aspek umum rencana usaha. Meliputi aspek ekonomi dan pemasaran, produksi,


(42)

manajemen, organisasi, dan keuangan. Dikti telah menganggarkan Rp 400 juta sebagai alokasi dana PMW tahun 2014. Melalui program ini para mahasiswa akan memperoleh dana pengembangan wirausaha Rp 5-7 juta per orang. Pada tahun 2013 jumlah mahasiswa yang berhasil lolos seleksi Program Wirausaha Mahasiswa ini sebanyak 63 mahasiswa dan pada tahun 2014 sebanyak 55 mahasiswa (data dari bagian kemahasiswaan universitas lampung). Dari data tersebut terlihat bahwa minat wirausaha mahasiswa menurun, yaitu dari mahasiswa yang lolos seleksi.

Perbedaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dengan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW). PKM bisa diikuti oleh mahasiswa yang tidak dibatasi tingkat semesternya, akan tetapi aspek kerja sama pun pendek. Sedangkan PMW hanya bisa diikuti mahasiwa semester akhir dengan syarat mahasiswa telah menempuh 80 SKS untuk program S-1, dan 60 SKS untuk diploma.

3. Gerakan Seribu Wirausahawan Universitas Lampung (Gabuwira Unila) Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Universitas Lampung menyelenggarakan kegiatan Gerakan Seribu Wirausahawan Universitas Lampung (Gabuwira Unila) tahun 2015 dengan

tema “Entrepreneuring Indonesia!” . Gabuwira Unila 2015 bertujuan

untuk :

a. Memberikan pengetahuan dan wawasan berwirausaha


(43)

c. Membekali berbagai ketrampilan dan softskill wirausahawan dalam

mengelola usaha

d. Memfasilitasi wirausahawan dalam mempromosikan usaha yang dijalankan

e. Membantu menciptakan jaringan usaha bagi wirausahawan pemula

f. Mensinergikan berbagai program kewirausahaan guna tercapainya 1000

(seribu) wirausaha dalam setiap tahunnya.

Target Peserta Gabuwira adalah sebagai berikut :

a. Junior : Mahasiswa yang belum memiliki usaha berjalan

b. Senior : Mahasiswa yang sedang memiliki usaha berjalan

c. Partner : Alumni Universitas Lampung yang sedang menjalankan usaha minimal 5 tahun.

Adapun rangkaian kegiatan Gabuwira Unila, yaitu : 1. Rekrutmen Tenan danPartenerInkubator Bisnis 2. Focus Grup Discussion(FGD)

3. WorkshopDosen dan Praktisi Wirausahawan 4. LaunchingGabuwira Unila

a. Talk Show Entrepreneurship

b. Success Story“Wirausahawan Hebat”

5. Pengembangan Talenta Tenan Inkubator Bisnis a. Pelatihan danWorkshop

b. Konsultasi,Mentoringdan Pendampingan Wirausaha c. PelatihanMentoringdan Pendampingan Usaha (TOT)


(44)

6. Pendirian Unit Usaha

a. PusatMerchandise&Souvenir b. Pusat Kuliner Mahasiswa c. UnilaBussiness Gallery

d. Outbound Traning, Tour & Travel Event OrganizerUnila 7. Entrepeneurship Day

a. Pemilihan Gabuwira UnilaAward b. Pameran Kewirausahaan

c. Entrepeneur Gathering (http://cced.unila.ac.id/gerakan-seribu-wirausahawan-universitas-lampung-2015/ )

Melalui beberapa program bidang kewirausahaan yang diberikan Unila, mahasiswa diharapkan mempunyai minat untuk menjalankan program tersebut dan melatih jiwa wirausaha yang mereka miliki.

D. Kerangka Teori

Penelitian ini menggunakan Theory of Planned Behavior (TPB). Menurut Evans 2006: 74 (dalam Frans Warmanto MB & Handhika Noviant Thenu) sikap dan perilaku tiap orang dipengaruhi oleh segala sesuatu yang berada di sekililingnya, seperti orang tua, teman, pengalaman, serta pengetahuan yang dimiliki dalam proses pengambilan keputusan. Tidak adanya keinginan, keuangan yang tidak mencukupi, perubahan lingkungan, maupun tidak adanya motivasi merupakan faktor-faktor lain yang mempengaruhi seseorang dalam mengambil keputusan.


(45)

Model TPB merupakan pengembangan dari ModelTheory of Reasoned Action (TRA) dengan adanya penambahan satu variabel, yaitu kontrol keperilakuan yang dirasakan. Kontrol keperilakuan secara langsung mempengaruhi niat untuk melaksanakan suatu perilaku dan juga mempengaruhi perilaku dimana dalam situasi pengguna berniat untuk melaksanakan suatu perilaku namun dihalangi dalam melakukan tindakan tersebut. Kontrol keperilakuan yang dirasakan ditunjukan dengan tanggapan seseorang terhadap halangan dari dalam atau halangan dari luar sewaktu melakukan perilaku atau tingkah laku. Kontrol keprilakuan dapat mengukur kemampuan seseorang dalam mendapatkan sesuatu dalam mengambil suatu kegiatan.

Menurut Ajzen (1991:3), keinginan dari individu dalam menunjukkan suatu perilaku merupakan faktor utama dari TPB. Keinginan dapat diasumsikan untuk mendapatkan faktor motivasi yang akan mempengaruhi perilaku. Konsumen memberikan petunjuk bagaimana seseorang mencoba, bagaimana dampak yang akan berpengaruh akan rencana mendesak jika semuanya menunjukan perilaku. Keinginan yang kuat dapat melawan perilaku, sehingga akan menunjukan kinerja.

Menurut Evans, 2006: 75 (dalam Frans Warmanto MB & Handhika Noviant Thenu) niat dapat menjelaskan tingkah laku seseorang yang juga dipengaruhi oleh sikap, norma subyektif, dan kontrol keprilakuan yang dirasakan. Sikap lebih melihat kepada penilaian dari seseorang bahwa pelaksanaan pada suatu tingkah laku adalah positif dan itu berlaku pula sebaliknya, sedangkan norma subyektif lebih melihat kepada persepsi seseorang bahwa orang yang


(46)

memikirkan orang lain yang dekat dengannya harus atau tidak harus melakukan suatu tingkah laku dalam konteks tertentu. Norma subyektif juga ditujukan kepada persepsi seseorang terhadap orang lain dimana orang tersebut perlu memberikan atau menunjukkan tingkah laku tersebut.

E.Kerangka Fikir

Menurut Santoso (1993) minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta senantiasa belajar dari kegagalan yang dialami. Minat wirausaha dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor internal, faktor eksternal dan faktor kontekstual. Faktor internal yang berasal dari dalam diri wirausahawan dapat berupa sifat-sifat personal, umur, jenis kelamin, pengalaman kerja, latar belakang keluarga. Sedangkan faktor eksternal berasal dari luar diri pelaku entrepreneur yang dapat berupa unsur dari lingkungan sekitar seperti lingkungan keluarga, lingkungan fisik, lingkungan sosial ekonomi.

Menurut Gurbuz & Aykol, 2008 (dalam Mopangga, 2014), menyatakan bahwa selain faktor internal dan eksternal terdapat faktor kontekstual yang mempengaruhi minat wirausaha, yaitu dukungan pihak akademik (academic support). Pendidikan kewirausahaan yang diperoleh di bangku kuliah dapat mempengaruhi minat dan motivasi seseorang untuk menjadi seorang wirausaha. Peranan Universitas dalam memotivasi para mahasiswanya untuk menjadi wirausaha merupakan bagian dari salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan. Dukungan Universitas Lampung dilakukan


(47)

dengan mengadakan program pelatihan kewirausahaan, praktek kewirausahaan, memberikan dana hibah untuk mahasiswa yang berwirausaha, menyediakan fasilitas yang menunjang praktek kewirausahaan.

Variabel yang akan gunakan untuk mengukur seberapa besar dukungan universitas dalam menumbuhkan minat wirausaha mahasiswa adalah :

a. Pengetahuan mahasiswa tentang wirausaha b. Program wirausaha

c. Organisasi wirausaha

d. Pelatihan membuat proposal e. Sosialisasi wirausaha

Menurut Bhandari, 2006 (dalam Praswati: 134-142), variabel dan indikator untuk mengukur minat wirausaha adalah :

1. Harga Diri, memiliki beberapa indikator yaitu : a. Lebih dihargai jika memiliki usaha sendiri b. Lebih percaya diri jika punya usaha sendiri

c. Lebih nyaman berbicara dengan orang lain jika memiliki usaha yang bisa dibanggakan

2. Tantangan Pribadi, diukur dengan indikator sebagai berikut : a. Ingin mencoba hal-hal baru

b. Menyukai sesuatu hal yang membuat lebih maju c. Melakukan sesuatu hal yang bisa dilakukan orang lain 3. Keinginan menjadi Bos, indikator adalah sebagai berikut :

a. Keinginan mempunyai usaha sendiri b. Keinginan bebas mengelola usaha sendiri


(48)

c. Ingin bisa mengembangkan usaha sendiri 4. Inovasi, memiliki indikator-indikator yaitu :

a. Senang hal-hal yang bersifat kreatif

b. Keinginan membuat sesuatu yang berbeda dari yang lain c. Senang melakukan percobaan

5. Kepemimpinan, indikatornya adalah : a. Senang berbicara dengan orang banyak b. Ingin menjadi ketua dalam suatu tim c. Keinginan lebih menonjol dari orang lain 6. Fleksibilitas, beberapa indikator yaitu :

a. Senang dengan pekerjaan yang waktunya tidak mengikat b. Tidak menyukai hal-hal yang bersifat teratur

c. Tidak suka terikat akan sesuatu 7. Keuntungan, indikatornya :

a. Keinginan bebas menjalankan keuangan usaha sendiri b. Keinginan merasakan kekayaan atas usaha sendiri c. Keinginan mengembangkan usaha sendiri


(49)

Gambar 3. Bagan Kerangka Fikir

Minat Mahasiswa : a. Harga diri

b. Tantangan pribadi c. Keinginan menjadi

bos d. Inovasi

e. Kepemimpinan f. Fleksibilitas g. Keuntungan Dukungan Universitas :

a. Program wirausaha b. Organisasi

wirausaha c. Pelatihan

membuat proposal d. Sosialisasi

wirausaha


(50)

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode ini digunakan untuk menjelaskan beberapa variabel mandiri yaitu minat mahasiswa dan dukungan universitas dalam menumbuhkan kewirausahaan mahasiswa FISIP Universitas Lampung angkatan 2012.

B. Definisi Konseptual

Definisi konsep merupakan batasan terhadap masalah-masalah variabel yang dijadikan pedoman dalam penelitian, sehingga tujuan dan arahnya tidak menyimpang. Konsep ini digunakan untuk menggambarkan secara abstrak, kejadian, dan keadaan kelompok atau individu yang menjadi perhatian ilmu sosial (Singarimbun & Effendi, 1995:33). Definisi konsep dalam penelitian ini adalah :

1. Tinjauan Minat Wirausaha

Menurut Yanto (1996), minat wirausaha adalah kemampuan untuk memberanikan diri dalam memenuhi kebutuhan hidup serta memecahkan permasalahan hidup, memajukan usaha atau menciptakan usaha baru dengan kekuatan yang ada pada diri sendiri. Menurut Fuadi (2009), minat


(51)

berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk belajar dari kegagalan.

Berdasarkan dua pendapat di atas disimpulkan bahwa minat wirausaha adalah ketersediaan seseorang melakukan usaha untuk memperbaiki kualitas hidup.

2. Tinjauan tentang Dukungan Universitas

Menurut Zimmerer (2002:12) salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan disuatu negara terletak pada peranan universitas melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan. Pihak perguruan tinggi perlu menerapkan pembelajaran kewirausahaan yang konkrit berdasarkan masukan empiris untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan yang bermakna agar dapat mendorong semangat mahasiswa untuk berwirausaha (Wu and Wu, 2008; Suherti dan Sirine, 2011). Pendidikan kewirausahaan yang diperoleh di bangku kuliah dapat mempengaruhi minat dan motivasi seseorang untuk menjadi seorang wirausaha. Peranan Universitas dalam memotivasi para mahasiswanya untuk menjadi wirausaha merupakan bagian dari salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan. Dukungan Universitas Lampung dilakukan dengan mengadakan program pelatihan kewirausahaan, praktek kewirausahaan, memberikan dana hibah untuk mahasiswa yang berwirausaha, menyediakan fasilitas yang menunjang praktek kewirausahaan.


(52)

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor dukungan Universitas mempunyai peranan yang sangat penting untuk menumbuhkan minat wirausaha mahasiswa. Dari pendidikan yang diajarkan melalui mata kuliah, praktek kewirausahaan, seminar dan pelatihan akan menarik perhatian mahasiswa untuk berwirausaha dan tidak terpaku pada pekerjaan yang di berikan Pemerintah setelah mereka menyandang gelar sarjana, sehingga nantinya mahasiswa tersebut dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang mampu mengentas masalah pengangguran dan kemiskinan.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah seperangkat petunjuk yang lengkap mengenai apa yang akan diamati dan bagaimana mengukur suatu variabel (konsep) sehingga seseorang dapat menggolongkan gejala lingkungannya ke dalam berbagai kategori variabel (Walizer & Wienir, 1993:27). Definisi operasional penelitian ini adalah :

Tabel 2. Operasional Penelitian :

Variabel Indikator Skala Pengukuran

(1) (2) (3)

Minat Wirausaha

1. Harga Diri, memiliki beberapa indikator yaitu:

a. Lebih dihargai jika memiliki usaha sendiri b. Lebih percaya diri jika

punya usaha sendiri c. Lebih nyaman berbicara

dengan orang lain jika memiliki usaha yang bisa dibanggakan


(53)

dengan indikator sebagai berikut:

Skala Likert a. Ingin mencoba hal-hal

baru

b. Menyukai sesuatu hal yang membuat lebih maju c. Melakukan sesuatu hal

yang bisa dilakukan orang lain

3. Keinginan menjadi Bos, indikatornya adalah : a. Keinginan mempunyai

usaha sendiri b. Keinginan bebas

mengelola usaha sendiri c. Ingin bisa

mengembangkan usaha sendiri

4. Inovasi, memiliki indikator yaitu :

a. Senang hal-hal yang bersifat kreatif b. Keinginan membuat

sesuatu yang berbeda dari yang lain

c. Senang melakukan percobaan

5. Kepemimpinan, indikatornya adalah :

a. Senang berbicara dengan orang banyak

b. Ingin menjadi ketua dalam satu tim

c. Keinginan lebih menonjol dari orang lain

6. Fleksibilitas, indikatornya adalah :

a. Senang dengan pekerjaan yangwaktunya tidak mengikat

b. Tidak menyukai hal-hal yang sifatnya teratur c. Tidak suka terikat dengan

sesuatu

7. Keuntungan, indikatornya :

a. Keinginan bebas menjalankan keuangan usaha sendiri

b. Keinginan merasakan kekayaan atas usaha sendiri


(54)

c. Keinginan

mengembangkan usaha sendiri

Dukungan Universitas

a. Pelatihan kewirausahaan b. Seminar kewirausahaan c. Praktek kewirausahaan d. Media yang digunakan

dalam sosialisasi

e. Fasilitas yang mendukung kewirausahaan

D. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lampung. Alasan memilih lokasi tersebut karena lokasi terjangkau sehingga dapat menghemat dana, waktu dan tenaga. Selain itu, objek penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) itu sendiri yang diharapkan di lokasi ini mudah dijumpai mahasiswa FISIP angkatan 2012 dan banyak memperoleh informasi yang dibutuhkan peneliti.

E. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian

Menurut Margono (2010:118), Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Target populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa FISIP Universitas Lampung jurusan Sosiologi (109 mahasiswa), Ilmu Pemerintahan (99 mahasiswa), Ilmu Komunikasi (112 mahasiswa), Administrasi Negara (104 mahasiswa), Administrasi Bisnis (96 mahasiswa) angkatan 2012 untuk mengetahui seberapa besar minat mahasiswa dan dukungan universitas dalam menumbuhkan kewirausahaan. Jumlah populasi pada penelitian ini adalah 520 mahasiswa.


(55)

2. Sampel Penelitian

Sudjana (2005:6) mengemukakan bahwa sampel adalah sebagian yang diambil dari populasi. Untuk menentukan sampel dari mahasiswa FISIP Universitas Lampung jurusan Sosiologi, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Komunikasi, Administrasi Negara, Administrasi Bisnis angkatan 2012, maka dapat dihitung dengan rumus Slovin.

Rumus Slovin:

n =

Dimana :

n: besaran sampel N: besaran populasi

e: kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir.

Berdasarkan rumus di atas maka besar sampel dalam penelitian adalah :

=

( , )

=

( , )

=

,

=

83,87

Jadi, besaran sampel pada penelitian ini adalah 83,87 dibulatkan menjadi 84 orang.


(56)

Adapun kriteria mahasiswa yang dijadikan responden adalah sebagai berikut :

a. Terdaftar sebagai mahasiswa FISIP angkatan 2012 dan mengikuti pendidikan program S-1

b. Masih aktif di kampus

c. Mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah kewirausahaan

3. Teknik Penarikan Sampel

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan proporsional random sampling (proportional random sampling). Proporsional random sampling adalah pengambilan dari anggota populasi secara acak dan berstrata secara proporsional. Teknik ini biasa dilakukan bila anggota populasinya heterogen. Responden diambil dari lima jurusan yaitu jurusan Sosiologi, Administrasi Bisnis, Administrasi Negara, Ilmu Komunikasi, Ilmu Pemerintahan angkatan 2012.

F. Teknik pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Kuesioner

Adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui (Arikunto, 2006: 151).


(57)

2. Wawancara

Percakapan langsung (face to face) untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan permasalahan penelitian.

3. Studi Pustaka

Merupakan kegiatan pengumpulan data dan informasi dari berbagai sumber seperti buku dan media elektronik.

G. Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1. Editing Data

Pada tahapan ini, data yang telah terkumpul melalui daftar pertanyaan (kuesioner) ataupun pada wawancara perlu dibaca kembali untuk melihat apakah ada hal-hal yang masih meragukan dari jawaban responden. Editing bertujuan untuk memperbaiki kualitas data dan menghilangkan keraguan data.

2. Koding Data

Setelah tahap editing selesai, maka data-data yang berupa jawaban-jawaban responden perlu diberi kode untuk memudahkan dalam menganalisis data. Pemberian kode pada data dapat dilakukan dengan melihat jawaban dari jenis pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner.


(58)

3. Tabulasi Data

Tabulasi data merupakan proses pengolahan data yang dilakukan dengan cara memasukkan data ke dalam tabel. Hasil tabulasi data ini dapat menjadi gambaran tentang hasil penelitian, karena data-data yang diperoleh dari lapangan sudah tersusun dan terangkum dalam tabel-tabel yang mudah dipahami maknanya. Selanjutnya peneliti bertugas untuk memberi penjelasan atau keterangan dengan menggunakan kalimat atas data-data yang telah diperoleh.

H. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif, karena peneliti hanya ingin mendeskripsikan data sampel. Analisa dilakukan dengan cara melakukan perhitungan sehingga setiap rumusan masalah dapat ditemukan jawabannya. Data hasil analisis deskripstif disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi, perhitungan mean, median dan modus (Sugiyono, 2006).

Rumus menghitung frekuensi dan membuat persentasi :

= × 100%n

Dimana : P = Persentasi

F = Frekuensi pada klasifikasi atau kategori variasi yang bersangkutan N = Jumlah frekuensi dari seluruh klarifikasi atau kategori variasi.


(59)

Sedangkan untuk mengetahui interval minat wirausaha dan dukungan universitas, digunakan rumus sebagai berikut :

c = Xn–X1/ k

Dimana :

c = interval

k = banyaknya kelas

Xn= nilai observasi terbesar

X1= nilai observasi terkecil

I. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validitas

Arikunto (2006:136) mengemukakan bahwa validitas adalah suatu ukuran menunjukan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Dari pengertian tersebut, validitas menunjukan bahwa suatu instrumen dikatakan valid atau sahih akan mempunyai tingkat validitas yang tinggi atau sebaliknya, dan mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap dari variabel yang diteliti. Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan validitas konstruksi (Contruct Validity) yakni ditinjau dengan keserasiannya dengan teori yang dipakai sebagai fundamen kerja pada penelitian yang akan dilakukan.


(60)

2. Uji Reliabilitas

Azwar (2003 : 176) menyatakan bahwa reliabilitas merupakan salah-satu ciri atau karakter utama instrumen pengukuran yang baik. Arifin (1991: 122) menyatakan bahwa suatu tes dikatakan reliabel jika selalu memberikan hasil yang sama bila diteskan pada kelompok yang sama pada waktu atau kesempatan yang berbeda. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dihitung dengan program statistical packages for social science (SPSS) release 17.0. Untuk menguji reliabilitas penelitian ini menggunakan teknik Crobanch Alpha. Nilai Cronbach Alpha yang lebih besar dari 60% atau lebih dari 0,6 berarti soal tersebut reliabel.

RumusCronbach Alpha:

= k

k 1 1

Dimana :

α = Nilai reliabilitas

k = Jumlah item pertanyaan

= Nilai varians masing-masing item = Varians total


(61)

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

A. Sejarah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi, dengan pola ilmiah pokok yaitu pengembangan wilayah lahan kering, berupaya ikut serta memenuhi tuntutan tersebut. Salah satunya adalah mendidik tenaga-tenaga muda potensial yang memiliki dasar-dasar pengetahuan kepemimpinan, pemberdayaan masyarakat, kebijakan publik, komunikasi, organisasi, bisnis dan manajemen, tata nilai serta perilaku perubahan masyarakat dengan segala dinamika serta permasalahannya. Untuk itu, Universitas Lampung bersama dengan Pemerintah Daerah berusaha mengembangkan fakultas - fakultas baru yang relevan dengan rencana pengembangan daerah. Salah satu fakultas yang relatif baru adalah Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unila mulai melaksanakan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Lampung Nomor 90/KPTS/R/1983 tanggal 28 Desember 1983 tentang Panitia Pendirian Persiapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Disusul kemudian tanggal 21 Agustus 1984 terbit Keputusan Dirjen Dikti Depdikbud RI Nomor:103/DIKTI/Kep/1984 Tentang Jenis dan Jumlah


(62)

Program Studi pada setiap Jurusan di lingkungan Universitas Lampung. SK Dirjen Dikti inilah yang mengukuhkan keberadaan Program Studi Sosiologi dan Program Studi Ilmu Pemerintahan yang berada dalam lingkungan Fakultas Hukum sebagai induk persiapan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Oleh karena itu mulai tahun akademik 1985/1986, persiapan FISIP Universitas Lampung menerima mahasiswa baru melalui jalur penelusuran minat kemampuan (PMDK) dan jalur seleksi penerimaan mahasiswa baru (SIPENMARU), Kepanitiaan pendirian FISIP ini disempurnakan dengan SK Rektor Universitas Lampung: 85/KPTS/R/1986 tanggal 22 Oktober 1986 tentang Panitia Pembukaan Persiapan FISIP Universitas Lampung. Panitia persiapan ini dipimpin oleh seorang ketua yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Rektor Universitas Lampung. Tugas panitia ditegaskan dengan SK Rektor Universitas Lampung Nomor : 111/KPTS/R/1989 tanggal 29 Desember 1989, bahwa panitia bertugas dan bertanggung jawab melaksanakan :

1. Penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran

2. Penelitian dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi 3. Pengabdian kepada masyarakat

4. Pembinaan civitas akademika 5. Kegiatan pelayanan administrasi

Adapun ketua Persiapan FISIP Universitas Lampung adalah sebagai berikut : 1. Drs. A. Kantan Abdullah : 1985-1991


(63)

FISIP Universitas Lampung resmi berdiri sebagai fakultas berdasarkan SK Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI tanggal 15 November 1995 Nomor: 0333/O/1995 tentang Pembukaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. FISIP terdiri dari dua program studi yaitu Program Studi Sosiologi dan Program Studi Ilmu Pemerintahan. Berdasarkan SK Dirjen Dikti Depdikbud RI Nomor: 37/DIKTI/Kep/1997 tanggal 27 Februari 1997 maka status Program Studi tersebut ditingkatkan menjadi Jurusan. Pada tanggal 18 Maret 1997 terbit keputusan Dirjen Depdikbud RI Nomor: 49/DIKTI/Kep/1997 tentang Pembentukan Program Studi Ilmu Komunikasi.

Untuk memenuhi harapan masyarakat akan ketersediaan tenaga-tenaga terampil siap pakai, mulai tahun akademik 1998/1999 FISIP membuka Program Diploma III (keputusan Dirjen Dikti Nomor: 211/Dikti/Kep/1998): Program Studi Administrasi Perkantoran dan Sekretari, Program Studi Hubungan Masyarakat (Humas), dan Program Studi Perpustakaan, Dokumentasi dan Informasi (Keputusan Dirjen Dikti Nomor : 2953/D/T/Kep/2001) serta membuka program Ekstensi/Non reguler (S.1) berdasarkan Keputusan Dirjen Dikti Nomor 28 /DIKTI/Kep/2002 dan Keputusan Rektor Unila nomor 4596/J26/PP/2003, yaitu Program Studi Sosiologi, Program Studi Ilmu Pemerintahan, dan Program Studi Ilmu Komunikasi. Kemudian pada tanggal 1 Juli 1998 terbit Keputusan Dirjen Dikti Nomor: 212/DIKTI/Kep/1998, tentang Pembentukan Program Studi Strata 1 (regular): Ilmu Administrasi Negara dan Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis. Pada tanggal 8 Oktober 2012 terbit keputusan mendikbud nomor:


(64)

352/E/2012, tentang Pembentukan program Studi Strata 1 (regular): Ilmu Hubungan Internasional.

Berdasarkan rincian di atas, peneliti tertarik mengambil responden dari Program Studi Strata 1, yaitu dari jurusan Sosiologi, Ilmu Administrasi Bisnis, Ilmu Pemerintahan, Ilmu Komunikasi, Ilmu Administrasi Negara karena diketahui bahwa minat wirausaha mahasiswa FISIP Universitas Lampung masih rendah sehingga perlu diberikan pelatihan serta sosialisasi kewirausahaan sebagai bentuk dukungan dari pihak Universitas Lampung maupun FISIP yang bertujuan agar mahasiswa memiliki motivasi mengikuti program-program kewirausahaan, sehingga setelah menyandang gelar sarjana, mereka memiliki keterampilan/skill untuk membuka usaha, berinovasi dengan menciptakan produk baru yang dapat dipasarkan dan diterima masyarakat umum dan tidak berpangku tangan menunggu lapangan pekerjaan yang disediakan oleh Pemerintah. Beberapa mahasiswa dari jurusan tersebut akan

menjadi responden dari sebuah judul penelitian “Minat Mahasiswa dan

Dukungan Universitas dalam Menumbuhkan Kewirausahaan”.

Selanjutnya berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI nomor: 2158A.2.1.2/KP/1997, tanggal 23 Januari 1997 diangkat Drs. M. Sofie Akrabi, M.A. Sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung yang pertama.


(65)

Adapun masa kepemimpinan di FISIP Universitas Lampung adalah :

1. Dekan Periode 1997-2000 : Drs. M. Sofie Akrabi, M.A. 2. Dekan Periode 2000-2004 : Prof. Dr. Bambang Sumitro, M.S. 3. Dekan Periode 2004-2008 : Drs. Hertanto, M.Si.

4. Dekan Periode 2008-2012 : Drs. Agus Hadiawan, M.Si. 5. Dekan Periode 2012-2016 : Drs. Agus Hadiawan, M.Si.

B. Filosofi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FISIP berpedoman pada Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan-peraturan Pemerintah tentang Pendidikan Tinggi. FISIP Universitas Lampung dalam menyelenggarakan program-program berpedoman kepada statute Universitas Lampung, yang ditetapkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 182/O/2002 tanggal 21 Oktober 2002. Kebijaksanaan Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk meningkatkan keterkaitan dan kesepadanan antara pendidikan dan penelitian dengan perkembangan pembangunan nasional juga dijadikan sebagai arah. Acuan lain adalah isu-isu utama program pendidikan yang tertuang didalam Kerangka pendidikan Tinggi jangka Panjang (KPTJP) III, sebagai pengejawantahan paradigm batu pendidikan tingi di Indonesia.

Untuk melandasi kegiatan Tri Dharmanya, telah dirumuskan filosofi FISIP Universitas Lampung. Filosofi memberikan dasar pertimbangan dalam memilih alternatif, gerak, dan langkah yang berdasarkan kepada keyakinan dasar yang telah dirancangkan. Filosofi FISIP Universitas Lampung sebagai berikut :


(66)

1. Berorientasi kepada kepuasan pelanggan

FISIP Universitas Lampung sebagai penyelenggara jasa Pendidikan meletakan mahasiswa sebagai customer utama. Keputusan mahasiswa dan orang tua/wali mahasiswa yang telah mempercayakan pendidikan putera-puterinya di FISIP Unila, menjadi orientasi utama pelayanan FISIP Unila dalam mendayagunakan sumberdaya yang dimiliki untuk penyelenggaraan pendidikan diatas segala pertimbangan lainnya.

Masyarakat umum dan masyarakat ilmiah pada khususnya merupakan pelanggan lain FISIP Unila. Sebagai lembaga ilmiah, FISIP Unila menempatkan program pengembangan ilmu pengetahuan sosial dan politik secara konsisten dan berkelanjutan sebagai program utama dalam mendayagunakan sumberdaya yang dimiliki, sehingga melalui kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, hasilnya diharapkan dapat bermanfaat dan memuaskan masyarakat.

Berdasarkan filosofi di atas, FISIP Universitas lampung mempunyai tujuan untuk mendayagunakan sumberdaya yang dimiliki agar dapat membentuk manusia intelektual berintegritas tinggi yang mampu mengabdi, bermanfaat bagi masyarakat. Para calon intelektual diajarkan untuk bisa mengatasi permasalahan dimasyarakat seperti mengatasi pengangguran, dalam permasalahan tersebut diharapkan mereka mampu menjadi agen perubahan yaitu menciptakan atau memberikan ide untuk melakukan inovasi dengan berwirausaha sebagai bentuk pengurangan terhadap tingginya pengangguran.


(67)

2. Bertumpu pada organisasi dan manajemen yang Profesional

Di era globalisasi dan dalam rangka penerapan paradigm baru pendidikan tinggi, organisasi FISIP Unila akan dikembangkan dan disempurnakan terus menerus menuju terwujudnya suatu organisasi dengan model manajemen mutakhir yang profesional, yang lengkap dengan piranti lunak berupa sumberdaya manusia berkualitas dan piranti kersa yang memanfaatkan teknologi canggih, sehingga manajemen organisasi FISIP Unila berdiri khas efisien,auditable,danaccountabledalam rangka menuju upaya peningkatan kualitas lulusan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Untuk itu telah diimplementasikan sistem Manajemen Mutu Terpadu (MMT) FISIP Universitas Lampung menerapkan MMT melalui empat prinsip utama : a. Keteladanan pimpinan adalah kunci keberhasilan

b. Hari ini harus lebih baik dari pada kemarin

c. Keterlambatan, kesalahan, dan cacat pekerjaan cermin rendahnya mutu d. Menghilangkan penyebab kesalahan berarti melakukan usaha-usaha

perbaikan

Berdasarkan filosofi di atas, diketahui bahwa FISIP mengupayakan lulusan yang siap terjun ke masyarakat dengan dibekali keterampilan yang cukup untuk membangun masyarakat dan melakukan perubahan ke arah yang lebih maju dan memberikan efek positif, yaitu mengajarkan masyarakat untuk tidak berpangku tangan atau hanya sekadar menjadi konsumen tetapi juga mampu menghasilkan pendapatan melalui keterampilan yang mereka miliki.


(68)

3. Berupa peningkatan kualitas secara berkelanjutan

Dalam rangka memenangkan persaingan yang semakin ketat di era globalisasi, FISIP Unila berupaya secara konsisten dan terus menerus untuk meningkatkan kualitas pelayanan dibidang jasa pendidikan agar dapat dihasilkan lulusan FISIP Unila yang :

a. Intelektual, berjiwa Pancasila, dan berintegritas tinggi b. Memiliki kompetensi memadai dibidangnya masing-masing

c. Berkemampuan untuk belajar memadai secara berkelanjutan agar siap menjadi professional dalam memasuki dunia kerja, serta mampu berkompetisi dalam memenuhi tuntutan perubahan dan perkembangan yang pesat.

Peningkatan kualitas penelitian juga dilakukan secara berkelanjutan secara berkelanjutan seiring dengan semakin tingginya kualitas dosen yang dimiliki FISIP Unila, dengan cara semakin memperdalam bobot penelitian, meningkatkan produk penelitian dan menyebarluaskannya, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Berdasarkan filosofi di atas, lulusan FISIP diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik bagi masyarakat, pelayanan tersebut dinilai sebagai keberhasilan pelatihan keterampilan yang diberikan saat di bangku kuliah. Keterampilan berwirausaha sebagai salah satu contoh yang telah diberikan saat bangku kuliah sangatlah bermanfaat bagi mahasiswa yang tentunya diharapkan dapat dibawa dalam kehidupan masyarakat setelah mereka menyandang gelar. Keterampilan ini digunakan untuk mengatasi pengentasan permasalahan


(1)

84

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai minat mahasiswa dan dukungan universitas dalam menumbuhkan kewirausahaan studi pada mahasiswa program strata 1 FISIP Universitas Lampung angkatan 2012, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Minat Wirausaha Mahasiswa

Berdasarkan rumus rata-rata diperoleh persentase minat wirausaha mahasiswa mencapai (81,86%) dari 100% yang diharapkan, hasil ini menunjukkan bahwa minat wirausaha mahasiswa termasuk kategori tinggi, namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat wirausaha mahasiswa kurang maksimal, yaitu partisipasi pengajuan proposal masih kurang, dalam hal ini pembinaan serta pengawasan lebih intens dari fakultas/jurusan sangat dibutuhkan, melalui mata kuliah kewirausahaan yang mewajibkan mahasiswa membuat proposal kewirausahaan.

2. Dukungan Universitas dalam Menumbuhkan Kewirausahaan

Berdasarkan rumus rata-rata diperoleh persentase dukungan universitas dalam menumbuhkan kewirausahaan mencapai 72,57% dari 100% yang diharapkan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa dukungan universitas termasuk kategori tinggi mengingat bahwa sosialisasi melalui banner


(2)

85

maupun website sudah dilakukan secara maksimal, namun pembinaan dari dosen pembimbing harus ditingkatkan untuk mengajak mahasiswa mengikuti program-program kewirausahaan, mengingat mahasiswa sekarang sulit diajak untuk berpartisipasi tanpa adanya sedikit paksaan atau adanya aturan yang mewajbkan mereka mengikuti program kewirausahaan.

B. Saran

Adapun saran untuk penelitian selanjutnya yaitu :

1. Bidang kemahasiswaan universitas maupun fakultas lebih menegaskan untuk mewajibkan seluruh mahasiswa bukan hanya mahasiswa yang mendapat beasiswa bidikmisi membuat proposal kewirausahaan baik PKM maupun yang program kewirausahaan yang lain, hal ini bertujuan agar mahasiswa mampu berperan nyata dalam program tersebut.

2. Untuk mahasiswa sebaiknya lebih antusias mengikuti program kewirausahaan yang dilaksanakan oleh bidang kemahasiswaan universitas maupun fakultas, mengingat bahwa program-program tersebut sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan/wawasan dan meningkatkan potensi mahasiswa dalam bidang kewirausahaan.

3. Penelitian ini belum meneliti hubungan minat wirausaha mahasiswa dengan dukungan universitas, untuk itu bagi peneliti berikutnya yang ingin mengambil masalah yang sama, diharapkan mampu memperkaya pengetahuan mengenai hubungan antar dua variabel tersebut.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Alma, B. 2007.Kewirausahaan.Bandung: Alfabeta.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Arum, Putri Sekar. 2014. Minat Berwirausaha Pada Siswa Kelas Xi Jurusan Tata Boga Di Smk Negeri 2 Godean. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung. diakses pada 20 April 2015, pukul 11:12 WIB.

Bidang Kemahasiswaan Universitas Lampung.

Bygrave, W. D. 2003.The Portable MBA Entrepeneurship. Jakarta: Binarupa Aksara. diakses pada 21 April 2015, pukul 16:06 WIB.

Frans Warmanto MB & Handhika Noviant Thenu. Analisis Hubungan Antara Sikap, Norma Subyektif, Dan Kontrol Keperilakuan Yang Dirasakan Terhadap Perilaku Berbagi Pengetahuan Manajer: Studi Empiris Pada Perusahaan Di Wilayah Jakarta.

Fuadi, Iski Fadli “Hubungan Minat Berwirausaha dengan Prestasi Praktik Kerja Industri Siswa Kelas XII Teknik Otomotif SMK Negri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal”. Jurnal PTM Volume 9, Desember 2009, hlm 92-98. Diakses pada 17 Mei 2015, pukul 12:00 WIB.

Kasmir. 2007.Kewirausahaan.Jakarta: PT Raja Grafindo.

Kuratko, D.F. & Hodgetts, R.M. (2007).Entrepreneurship: Theory, Process, Practice (7th ed). Canada: Interactive Composition Corporation. diakses pada 15 Mei 2015, pukul 9:40 WIB.

Majalah Teknokra (2014) hlm 3.


(4)

Mopangga, Herwin. 2014.Faktor Determinan Minat Wirausaha Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo. Gorontalo: Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo.

Nasrun, M. A. 25 September, 2010. Mengapa Banyak Sarjana yang Menganggur?, Suara Merdeka.diakses pada 9 Maret 2015, pukul 18:01 WIB.

Nishanta, B. 2008. Influence of Personality Traits and Socio-demographic Background of Undergraduate Students on Motivation for Entrepreneurial Career: The Case of Srilanka. Paper was presented at the Euro-Asia Management Studies Association (EAMSA) Conference, Japan. diakses pada 30 Januari 2015, pukul 08:16 WIB.

Panduan-pkm-2013.pdf.

Praswati, Aflit Nuryulia.Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Wirausaha Di Kalangan Mahasiswa Studi Kasus: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.

UPT. Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Universitas Lampung. 2015. Profil Center for Career and Entrepreneurship Development (CCED) Edisi 2015). Bandar Lampung: Unila.

Reynolds, P.D., Hay, M., Bygrave, W.D., Camp, S.M., dan Aution, E. (2000). Global Entrepreneurship Monitor: Executive Report. A Research Report from Babson Collage. Kauffan Center for Entrepreneurial Leadership and London Bussiness School.diakses pada 12 April 2015, pukul 07:44 WIB.

Riyanti, D.P.B. (2003). Kewirausahaan Dari Sudut Pandang Psikologi Kepribadian. Jakarta: Penerbit Grasindo. diakses pada 12 April 2015, pukul 07:40 WIB.

Sakernas, BPS. http://www.bps.go.id/linkTabelStatis/view/id/973. diakses pada 18 Maret 2015, pukul 07:02 WIB.

Santoso. 1993.Lingkungan Tempat Tinggal Menentukan Minat Berwirausaha. FKIP. UNS (Laporan Penelitian). Surakarta : UNS. diakses pada 9 Mei 2015, pukul 06:34 WIB.

Singarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3S.

Sinha, T.N.1996. HumanFactors in Enterpreneurship Effectiveness.Journal of Enterpreneurship 5 (1): 23-29. diakses pada 12 April 2015, pukul 07:35 WIB.


(5)

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Memperngaruhinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Statistik Pendidikan Tinggi Indonesia, 2010. diakses pada 18 Maret 2015, pukul 04:51 WIB.

Subekti, Agus. 2013. Pedoman Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2013. Jakarta: Direktorat Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. Diakses pada 21 Februari 2015, pukul 07:24 WIB.

Sudarto. 1995. Metodologi Penelitian Filsafat. Jakarta: Raja Grafindo Persada. (Hlm 62).

Sudjana. 2005.Metode Statistika Bandung: Tarsito.

Sugiyono, 2006.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta Bandung. Suherti, L. & Sirine, H. 2011.Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Niat

Kewirausahaan (Entrepreneurial Intention); Studi Terhadap Mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, (13)2: 124-134.

Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2013.

https://sutrisnolink.wordpress.com/2014/05/19/sekilas-tentang-statistik-pendidikan-di-indonesia/. Diakses pada 18 Maret 2015.

Suryana. 2001.Kewirausahaan. Jakarta: Salemba Empat.

Wibowo, M. 2011. Pembelajaran kewirausahaan dan minat wirausaha lulusan SMK. Eksplanasi, 6(2), 109-122. Diakses pada 15 Mei 2015, pukul 9:45 WIB.

Wu, S. & Wu, L. 2008. The Impact of Higher Education on Entrepreneurial Intentions of University Students in China. Journal of Small Business and Enterprise Development, 15(4): 752–774. diakses pada 9 Maret 2015, pukul 18:06 WIB.

Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Kurikulum. 2010. Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-Nilai Budaya Untuk Membentuk Daya Saing Dan Karakter Bangsa. Jakarta: Pengembangan Pendidikan Kewirausahaan.


(6)

Referensi lainnya :

Admin. 2011.Pengertian PKM (Program Kreativitas mahasiswa).

(http://hmte.ugm.ac.id/apa-itu-pkm-pengertian-pkm/). diakses pada 11 Desember 2014, pukul 10:00 WIB.

(http://cced.unila.ac.id/gerakan-seribu-wirausahawan-universitas-lampung-2015/ ). Diakses pada 6 Oktober 2015, pukul 16:00 WIB.

(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26085/4/Chapter%20II.pdf). diakses pada 7 Desember 2014, pukul 11:15 WIB.