Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif (10)

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Talk-Write pada
Pelajaran Ekonomi Dalam Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas X Di SMA Negeri 1 Sindangwangi Tahun Ajaran 2013/2014
Setiadi Pradana
(Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon)

ABSTRAK
Pelaksanaan proses belajar mengajar guru selalu menggunakan modelmodel pembelajaran yang konvensional seperti ceramah, sehingga biasanya
menghasilkan siswa yang pasif dan sangat tergantung pada guru sebagai sumber
ilmu. Dengan demikian proses belajar mengajar hanya satu arah saja dari guru ke
murid. Untuk itu perlu digunakanya metode pembelajaran yang menarik dan
kreatif, Kemampuan guru dalam pembelajaran sangatlah penting untuk
menciptakan model-model pembelajaran yang kreatif, dalam upaya meningkatkan
hasil belajar siswa yang dikelas, salah satunya dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe think-talk-write.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tentang seperti apa perbedaan
hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe thinktalk-write dengan yang tanpa menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
think-talk-write dan respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran model
pembelajaran kooperatif tipe think-talk-write pada pelajaran ekonomi.
Peneitian ini dilakukan dengan dengan menggunakan metode
Eksperimen. Tempat penilitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Sindangwangi

Kabupaten Majalengka sampel penelitian nya adalah siswa kelas X-4 sebagai
kelas eksperimen dan kelas X-5 sebagai kelas kontrol yang terdiri dari 22 siswa.
Adapun tehnik pengambilan data dengan tes dan angket.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah, bahwa ada perbedaan hasil
belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe think-talk-write
yaitu dengan rata-rata pada kelas eksperimen 83,00 dibandingkan dengan hasil
kelas kontrol yang menggunakan metode ceramah dengan rata-rata 73,33, maka
terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan jika guru menerapkan model
pembelajaran kooperatif tipe think-talk-write. Terdapat respon positif jika guru
menerapkan metode think-talk-write pada pelajaran ekonomi, hal ini dapat dilihat
hasil angket respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
think-talk-write pada indikator I indikator positif diperoleh angka 85,49% dan
pada indikator II indikator negatif diperoleh angka 71,8%, yang artinya siswa
dalam proses pembelajaran siswa setuju jika guru menerapkan metode think-talkwrite
Kata Kumci : Model Pembelajaran Kooperatif,Think-talk-write,Hasil belajar

1

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
potensi sumber daya manusia peserta didik dengan mendorong dan memfasilitasi
dalam kegiatan belajar mereka ( Muhaibin Syah 2005 : 1 ). Selain itu juga,
pendidikan merupakan suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat
menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan demikian akan
menimbulkan perubahan dalam dirinya dan memungkinkannya berfungsi secara
nyata dalam kehidupan masyarakat. Dalam Undang-undang R.I No 20 Tahun
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional mengemukakan bahwa pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk memujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasaan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Pelaksanaan pembelajaran dikelas guru dituntut untuk mampu meningkatkan
kualitas belajar peserta didik ( siswa ) dalam bentuk kegiatan belajar yang
sedemikian rupa dapat menghasilkan pribadi yang mandiri, pelajar yang efektip,
pekerja yang produktif, dan anggota masyarakat yang baik ( Moh Surya 2004 : 53
).
Keberhasilan proses pembelajaran tidak terlepas dari kempuan guru
mengembangkan model-model pembelajaran yang berorientasi kepada

paningkatan intensitas keterlibatan siswa secara efektif didalam proses
pembelajaran
( Aunurahman, 2009 : 141 ). Penerapan model
pembelajaran dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dikelas dengan adanya
interaksi antara guru dengan siswa dan adanya timbal balik dari siswa dengan
guru, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar yang signifikan. Pada sisi lain,
kemampuan berpikir dan pemahaman individu atau siswa sangat berbeda hal ini
dapat dilihat dari proses kegiatan belajar, masih ada siswa yang kurang bisa
memahami dan menangkap apa yang diajarkan oleh guru, sehingga akan
mempengaruhi hasil belajar siswa dikelas khususnya pada mata pelajaran
ekonomi yang masih dibawah KKM, hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata
Ulangan Akhir Sekolah Semester Ganjil dalam mata pelajaran ekonomi tahun
ajaran 2012/2013 di SMA Negeri 1 Sindangwangi dengan nilai KKM 75.00.
Tabel 1.1 Tabel rata-rata nilai Ulangan Akhir Semester pada mata pelajaran
Ekonomi Kelas X di SMA Negeri 1 Sindangwangi Tahun ajaran 2012/2013 :
Kelas
X1
X2
X3
X4

X5

Nilai Rata-rata
60.00
65.00
71.00
65.00
65.00
2

Sumber : SMA Negeri 1 Sindangwangi.
Kesulitan siswa dalam memahami pembelajaran dipengaruhi oleh minat
belajar siswa dikelas untuk memahami apa yang telah diajarkan oleh guru, dalam
hal ini guru harus mampu untuk meningkatkan minat belajar, sehingga tujuan
pengajaran dapat tercapai, dengan menggunakan model pembelajaran yang
inovatif dan kreatif, sihingga mampu meningkatkan minat belajar siswa.
Model pembelajaran memiliki peranan penting dalam proses pembelajaran,
karena model pembelajaran merupakan sebuah cara untuk mencapai tujuan dalam
pembelajaran, pemahaman dan peningkatan hasil belajarpun dipengaruhi oleh
model pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran secara tepat dapat

mempengaruhi dan mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Kemampuan guru dalam pembelajaran sangatlah penting untuk menciptakan
model-model pembelajaran yang kreatif, dalam upaya meningkatkan hasil belajar
siswa yang dikelas, salah satunya dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Think-Talk-Write. Model pembelajaran kooperatif dalam proses
pembelajaran dapat membuat siswa belajar lebih baik, hal ini dibuktikan dalam
proses belajarnya yang aktif, lebih semangat dalam mengikuti pelajaran dan
suasana kelas yang dinamis. Kemudian dari hal hasil dikatakan cukup baik yaitu
memperoleh nilai rata-rata 80,89. Dalam penggunaannya model pembelajaran
kooperatif mampu membuat siswa belajar lebih aktif, karena dalam
pembelajaranya siswa dapat berinteraksi dan mengerjakan tugas bersama temanya
sehingga, dalam proses ini siswa mampu mendalami ilmu secara mandiri oleh
karena itu, guru hanya mempasilitasi dan memberikan arahan.
Tujuan dalam pembelajaran merupakan untuk meningkatkan mutu
pendidikan dengan meningkatkatkan hasil belajar siswa dalam proses
pembelajaran yang optimal, penggunaan model pembelajaran kooperatif mampu
meningkatkan kreatifitas berpikir siswa dalam belajar dimana pembelajaran akan
lebih dinamis dan menyenangkan sehingga mampu meningkatkan hasil belajar
siswa.
Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif ( Cooverative Learning ) Tipe

Think-Talk-Write Pada pada pelajaran Ekonomi ini, diharapkan siswa akan lebih
mudah memehami pelajaran khususnya mata pelajaran Ekonomi. Hal ini karena
dalam model pembelajaran ini arus komunikasi mengalir antar siswa dengan tidak
terlepas dari bimbingan dan pengawasan guru. Peran guru dalam hal ini bukan
lagi sebagai sebagai pemberi informasi belaka melainkan sebagai fasilitator dan
motivator.
Rumusan Masalah
Adapun Rumusan masalah yang akan diteliti sebagai berikut :
1. Seperti apa perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Think-Talk-Write dengan yang tanpa
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Think-Talk-Write pada

3

pelajaran Ekonomi kelas X di SMA Negeri 1 Sindangwangi Kabupaten
Majalengka ?
2. Bagaimana respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe think-talk-write pada pelajaran ekonomi kelas X di SMA
Negeri 1 Sindangwangi Kabupaten Majalengka ?
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses individu untuk mencapai tujuan dan
memperoleh perubahan dalam perilaku secara keseluruahan sebagai hasil dari
pengalamanya sendiri untuk mengembangkan potensi yang dimilkinya.
Menurut La Iru dan Arihi L.S (2012 : 1) pembelajaran
Berarti proses, cara, perbuatan mempelajari, dan perbuatan menjadikan
orang atau makhluk hidup belajar. Pembelajaran merupakan suatu proses atau
upaya menciptakan kondisi belajar dalam mengembangkan kemampuan minat
dan bakat siswa secara optimal, sehingga kompetensi tujuan akan tercapai.
Menurut Mohammad Surya ( 2004 : 7 ) pembelajaran dapat diartikan
sebagai suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu
perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari
pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya.
Dari uraian para ahli diatas, maka peneliti menyimpulkan bahwa
pembelajaran adalah proses perbuatan mempelajari untuk melakukan dan
menciptkan kondisi belajar dalam meningkatkan minat belajar sebagai sebuah
perubahan yang dilakukan oleh individu melalui proses pendidikan.
B. Model Pembelajaran
Menurut Aunurahman ( 2009 : 141 ) model pembelajaran merupakan
rancangan untuk melakukan aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan oleh

guru dalam proses pembelajaran, model pembelajaran yang dirancang oleh
guru harus bermuara pada terjadinya proses belajar siswa.
C. Model Pembelajaran Kooperatif
Cooverative learning telah lama dikembangkan oleh para ahli sebagai
alternatif untuk meningkatkan mutu pembelajaran, terutama untuk
mentransformasikan model pembelajaran yang berpusat pada guru kepada
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Model ini menekankan
efektipitas pembelajaran pada keterlibatan peserta didik pada proses belajar.
Menurut Johnson & Johnson mengemukakan bahwa cooverative
learning adalah mengerjakan sesuatu besama-sama, saling membantu antara
satu sama lain dalam satu tim untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan
menurut sunal dan haas mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif adalah

4

suatu pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk
memberi dorongan kepada peserta didik agar bekerja sama selama
berlangsungnya proses pembelajaran.
Arihi, L.S ( 2012 : 66 )Pembelajaran kooperatif merupakan model
pembelajaran dalam kelompok-kelompok kecil, dengan anggota kelompok 3-5

orang, yang dalam dalam menyelesaikan tugas kelompoknya setiap anggota
kelompok harus saling kerja sama dan saling membantu untuk memahami
materi, sehingga setiap siswa selain mempunyai tanggung jawab individu,
tanggung jawab berpasangan, juga mempunyai tanggung jawab kelompok.
Dari pemaparan diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran
kooperatif adalah sebuah model pembelajaran dimana siswa belajar bersama
saling berinteraksi, sehingga siswa lebih aktif dalam proses belajar dengan
adanya interaksi tersebut dengan arahan dan motivasi dari guru sebagai
pasilitator dalam pembelajaran.
Model-model pembelajaran yang dipilih dan dikembangkan oleh guru
hendaknya dapat mendorong siswa untuk belajar dengan mendayagunakan
potensi yang mereka miliki secara optimal.
Huit ( 2003 ) dalam ( Aunurrahman 2009 : 141 ) mengemukakan
rasionalitas pengembangan model pembelajaran. Model-model pembelajaran
dikembangkan utamanya beranjak dari adanya perbedaan berkaitan dengan
berbagai karakteristik siswa. Karena siswa memiliki berbagai karakteristik
kepribadian, kebiasaan-kebiasaan, modalitas belajar yang bervariasi antara
individu satu dengan yang lain, maka model pembelajaran guru juga harus
selayaknya tidak hanya terpaku pada model tertentu, akan tetapi harus
bervariasi.

Dari uraian para ahli, maka peneliti menyimpulkan bahwa Model
Pembelajaran adalah rancangan yang dilakukan oleh guru untuk melakukan
proses pembelajaran dikelas sebagai acuan untuk mencapai tujuan yaitu hasil
belajar siswa, model pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru harus
berorientasi kepada pembelajaran berbasis PAIKEM dimana dalam proses
pembelajaran harus ada pola interaksi antara guru dengan siswa sehingga akan
menghasilkan proses pembelajaran yang baik.
Pengembangan berbagai model pembelajaran juga dimaksudkan untuk
menumbuhkan dan meningkatkan motivasi belajar siswa, agar mereka tidak
jenuh dalam proses belajar yang sedang berlangsung. Itulah sebabnya maka
didalam penentuan model-model pembelajaran yang dikembangkan oleh guru
harus memiliki pemahaman yang baik tentang peserta didik.
D. Metode Think-Talk-Write
Think-Talk-Write (TTW) merupakan model pembelajaran yang
didasarkan pada pemahaman bahwa belajar adalah sebuah perilaku sosial.

5

Dalam model pembelajaran ini, peserta didik didorong untuk berpikir,
berbicara, dan kemudian menuliskan berkenaan dengan suatu topik. Metode ini

merupakan metode yang dapat melatih kemampuan berpikir dan berbicara
peserta didik.
Menurut Huinker dan Laughlin menyatakan bahwa :
Model pembelajaran Think-Talk-Write (TTW) membangun pemikiran,
merefleksi, dan mengorganisasi ide, kemudian menguji ide tersebut sebelum
peserta didik diharapkan untuk menulis. Alur model pembelajaran Think-TalkWrite (TTW) dimulai dari keterlibatan peserta didik dalam berpikir atau
berdialog reflektif dengan dirinya sendiri, selanjutnya berbicara dan berbagi ide
dengan temannya, sebelum peserta didik menulis (Abu Ahmadi : 2009 ).
Think-Talk-Write merupakan model pembelajaran kooperatif dimana
perencanaan dari tindakan yang cermat mengenai kegiatan pembelajaran yaitu
melalui berpikir, bertukar pendapat dan menuliskan hasil diskusi agar tujuan
pembelajaran dapat tercapai ( Arihi LS 2012 : 68 ).

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa metode think-talk-write
adalah metode pembelajaran dimana siswa mampu membangun pemikiran
untuk menciptakan ide, mengungkapkan ide dan berbagi ide dengan temanya ,
dan menulis hasil pemikiranya tersebut dalam proses belajar.
Think-Talk-Write ( TTW ) memiliki empat tahap penting dalam
pelaksanaanya :
1. Think (Berpikir). Siswa diberikesempatan untuk memikirkan materi
atau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh guru
berupa lembar kerja yang dilakukan secara individu.
2. Talk / Talking (Berbicara / berpendapat ). Setelah diorganisasikan
dalam kelompok, siswa diarahkan untuk terlibat secara aktif dalam
berdiskusi kelompok mengenai lembar kerja yang telah disediakan.
Pada tahap ini siswa saling berbagi jawaban dan pendapat dengan
anggota kelompoknya masing-masing.
3. Writing (Menulis). Pada tahap ini siswa diminta untuk menulis
dengan bahasa dan pemikiranya sendiri hasil dari belajar dan diskusi
kelompok yang diperolehnya.
4. Pressentasi. Hasil tulisan siswa dipresentasikan didepan kelas
sekaligus memberi kesempatan kepada siswa yang mengoreksi hasil
kerja kelompok lain.
E. Hasil Belajar
Menurut Anni ( 2004 : 5 ) Hasil belajar merupakan perubahan perilaku
yang diperoleh siswa setelah mengalami aktivitas belajar. Perolehan aspekaspek perubahan perilaku terebut tergantung pada apa yang dipelajari oleh
siswa. Oleh karena itu apa bila siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep,
maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah penguasaan konsep.

6

Menurut Sumiati dan Asra ( 2009 : 210 ) hasil belajar adalah
pencapaian belajar berupa nilai dan berupa kemampuan yang sudah atau belum
dikuasai oleh siswa yang harus dan segera dianalisis dan ditindaklanjuti.
Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
merupakan pencapaian perubahan yang diperoleh dari proses belajar siswa,
berupa nilai dan aspek-aspek perubahan perilaku yang telah dipelajari siswa,
seperti pemahaman, penguasaan, pola berpikir, pengetahuan dan kecapapan
dasar dalam proses pembelajaran.
METODE PENELITIAN
Menurut Arikunto (2006: 160) mengatakan, “Metode penelitian adalah
cara yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan penelitiannya”.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen.
Menurut Arikunto (2006: 3) mengatakan, ”Metode eksperimen yaitu metode
penelitian yang dipergunakan untuk meneliti suatu objek dengan melakukan
suatu percobaan secara nyata di lapangan”. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui Perbedaan hasil belajar dan ketuntasan belajar ekonomi siswa
yang mendapat perlakuan berbeda dalam proses pembelajaran.
Penelitian bersifat eksperimen, yaitu sengaja mengusahakan tumbuhnya
variabel-variabel dan selanjutnya dikontrol untuk dilihat pengaruhnya
terhadap hasil belajar siswa. Karena disini penulis ingin mengetahui
perbedaan hasil belajar antara dua kelas yang menggunakan metode thinktalk-write dan yang menggunakan metode ceramah pada pelajaran Ekonomi
kelas X.4 dan kelas X.5 SMA Negeri 1 Sindangwangi.
POPULASI dan SAMPEL
A. Populasi
Pengertian populasi menurut (Arikunto, 173 : 2010) adalah
keseluruhan objek penelitian. Sedangkan populasi menurut (Anggoro, 42 :
2007)Populasi adalah himpunan yang lengkap dari satuan-satuan atau
individu yang karakteristiknya ingin diketahui.
Jadi dalam pelaksanaan ini, peneliti memerlukan subjek penelitian
yang diambil dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
penelitian. Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh siswa
kelas X SMA Negeri 1 Sindangwangi.
B. Sampel
Pengertian sampel menurut (Arikunto, 2010 : 173) Sampel adalah
sebagian atau wakil yang diteliti. Sedangkan sampel menurut (Anggoro,
2007 : 3-4) adalah sebagian anggota populasi yang memberikan keterangan
atau data yang diperlukan dalam suatu penelitian.
Penelitian ini, mengambil dua kelas dari lima kelas sebagai sampel
penelitian yaitu di kelas X.4 dan X.5 dengan jumlah kelas X.4 yaitu 22 siswa
sedangkan jumlah siswa kelas X.5 berjumlah 22 siswa. Pada penelitian
dengan dua kelas kelas yang pertama menggunakan metode ceramah dan
kelas yang kedua menggunakan metode think-talk-write.
HASIL PENELITIAN
7

A. Perbedaan Hasil Belajar Siswa dengan Menggunakan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Talk-Write dengan yang
Tanpa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Think-TalkWrite pada Pelajaran Ekonomi Kelas X
Berdasarkan uji t tes diperoleh diperoleh sig 2 tailed. Adalah 0,000
kalau dibandingkan maka nilainya akan lebih kecil dari 0,05 (0,00 <
0,000), hal ini berarti bahwa Ho ditolak yang menunjukan bahwa adanya
perbedaan hasil belajar yang menggunakan model pembelajaran tipe thinktalk-write dengan yang tidak menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe think-tak-write atau metode ceramah sebagai perbandingan pada
pelajaran Ekonomi dengan sub pokok bahasan Masalah Pokok Ekonomi
dan Sistem Ekonomi.
Hal ini dapat dilihat dan membandingkan pada hasil postes pada
kelas ksperimen dan kelas kontrol, jumlah hasil postes kelas eksperiment
1660 dan jumlah hasil postes kelas kontrol yaitu 1553
Apabila dilihat dan membadningkan dari rata-rata hasil belajar siswa
dari kelas eksperimen 83,00 dan pada kelas kontrol 73,33. Hal ini
mengalami perbedaan 10 % antara kelas eksperimen yang menggunakan
metode think-talk-write dengan kelas kontrol yang menggunakan metode
ceramah, maka terdapat perbedaan yang signifikan jika guru menerapkan
metode think-talk-write
B. Respon Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe Think-Talk-Write pada Pelajaran Ekonomi Kelas X
Di SMA Negeri 1 Sindangwangi
Respon siswa terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe think-talk-write dilakukan dengan perhitungan dan deskripsi angket
yang disebarkan kepada siswa dengan pertanyaan terdiri dari 20 pertanyaan
yaitu indikator I pertanyaan positif indikator II negatif yang dianggap
mewakili variabel penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think-talkwrite, yang selengkapnya dapat dilihat pada lampiran.
Berdasarkan dari tebel hasil angket diperoleh nilai pada indikator I
yaitu 85,49 % dan pada indikator II diperoleh hasil 71,8 %. Apabila
diinterpertasikan indikator I sangat Kuat. Itu berarti respon siswa terhadap
minat belajar dengan metode think-talk-write sangat baik karena dan siswa
setuju jika guru menerpakan model pembelajaran kooperatif tipe think-talkwrite yang dapat melatih siswa untuk berkomunikasi,bekerja
sama,mengungkapkan ide,berperan aktif dalam pembelajaran, dan dapat
mengurangi rasa jenuh dalam proses belajar disekolah.
KESIMPULAN
1. Dilihat dari hasil postes kelas eksperiment dan postes kelas kontrol
terdapat perbedaan hasil belajar
dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe think-talk-write yaitu dengan rata-rata 83,00
dibandingkan dengan hasil kelas kontrol yang menggunakan metode
ceramah dengan rata-rata 73,33, maka terdapat perbedaan hasil belajar

8

yang signifikan jika guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
think-talk-write.
2. Terdapat respon positif jika guru menerapkan metode think-talk-write pada
pelajaran ekonomi, hal ini dapat dilihat hasil angket respon siswa terhadap
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe think-talk-write pada
indikator I indikator positif diperoleh angka 85,49% dan pada indikator II
indikator negatif diperoleh angka 71,8%, yang artinya siswa dalam proses
pembelajaran siswa setuju jika guru menerapkan metode think-talk-write
yang
dapat
melatih
siswa
untuk
berkomunikasi,bekerja
sama,mengungkapkan ide,berperan aktif dalam pembelajaran, dan dapat
mengurangi rasa jenuh dalam proses belajar disekolah.
SARAN
Setelah melakukan penelitian dan menganalisis data hasil, penulis
mempunyai saran sebagai berikut :
1. Untuk Sekolah
Untuk meningkatkan mutu pendidikan terutama untuk meningkatkan hasil
belajar dalam mata pelajaran ekonomi, hendaknya dicari cara untuk
meningkatkan motivasi belajar dan diperlukan inovasi dalam proses
pembelajaran agar terciptanya pembelajaran yang beorientasi PAIKEM
pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, epektif dan menyenangkan, agar siswa
lebih semangat dalam mengikuti pelajaranya.
2. Untuk Guru
Guru hendaknya mencari cara untuk meningkatkan motivasi dan hasil
belajar siswa di kelas agar terciptanya suasana belajar yang efektip, Dari hasil
penelitian ini yang tertuang dalam skripsi ini yakni penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe think-talk-write terbukti dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dan membuat siswa bersemangat untuk belajar dikelas,
dengan demikian penulis menyarankan guru untuk bisa mengembangkan
model pembelajaran tersebut agar terciptanya hasil belajar yang baik.
3. Untuk Pembaca
Hasil penelitian yang tertuan dalam penelitian ini yakni penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe think-talk-write terbukti bahwa dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dan membuat siswa bersemangat untuk
belajar dikelas karena dalam proses pembelajaranya siswa berperan aktif,
mampu mengungkapkan ide, dan mampu berkomunikasi sesama temanya.
Dengan demikian diharapkan dapat diaplikasikan model pembelajaran
tersebut dalam proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran
tercapai. Untuk itu peneliti menyarankan untuk melakukan penelitian yang
sama supaya penelitian ini menjadi sumber ilmu yang relevan untuk masa
yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

9

Syah Muhaibbin, Psikologi Belajar, PT.Grafindo Persada, Jakarta, 2005
Iru La & Arihi L.S, Pendekatan,Metode,dan Model-model Pembelajaran, Multi
Presindo, Jogjakarta, 2012
Aunurahman,Belajar dan Pembelajaran , Alpabeta, Bandung, 2009
Sumiati & Asra, Metode Pembelajaran ,CV Wancana Prima, Bandung, 2011
Undang-undang R.I No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional ,

CV Mini Jaya Abadi, Jakarta, 2003
Dimyati & Mudjiono, Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta, 2009
Himpunan

Perundang-undangan Republik Indonesia Tentang Sistem
Pendidikan Nasional , Nuansa Aulia, Bandung, 2012

Makmun Syamsudidin, Psikologi Kependidikan, Rosda, Bandung, 2009
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan, PT
IMTIKA,Bandung, 2011
Surya Mohamad, Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran,Bani Quraisy,
Bandung, 2004
Al Muchtar Suwarma, Strategi Pembelajaran Pendidikan IPS, Sekolah Pasca
Sarjana UPI,2012
Rusyan Tabrani, Evaluasi dalam Proses Belajar Mengajar, Bina Budhaya,
Bandung, 2004
Arikunto Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara,Jakarta,
2012
________________, Prosedur Penelitian, Rineka Cipta, Jakarta, 2010
Munadi, Evaluasi Belajar dan Pembelajaran, Alpabeta, Bandung, 2008
Lie Anita, Cooveratif Learning, Grasindo, Jakarta, 2008
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, Alpabeta, Bandung, 2012
Sanjaya Wina,Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,
Kencana Preneda Media Grup, 2010
Septiani

Fauziah,

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Group
Investigation Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata
Pelajaran IPS Ekonomi,Skripsi FKIP Unswagati, Cirebon,

2012

10

Zahra Selvia,Penerapan Model Kooperatif Metode NHT Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VIII di SMP
Negeri 8 Cirebon, Skripsi IAIN Syeh Nurjati, Cirebon, 2012

11