Pengaruh Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Dan Praktek Kerja Lapangan terhadap Kemampuan Komunikasi Interpersonal Siswa Kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Surakarta | Hikmah, | Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran 7396 15536 1

PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN DAN PRAKTEK
KERJA LAPANGAN TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
SISWA KELAS XII JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN
SMK NEGERI 1 SURAKARTA
Mamluatul Hikmah, Djoko Santosa, Anton Subarno*
*Pendidikan Administrasi Perkantoran
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
mamluatulhikmah71@gmail.com

Abstract

The objectives of this research are to investigate: (1) the significant effect of learning
activeness on the personal communication ability of the students in Grade XII of Office
Administration Department of State Vocational High School 1 of Surakarta in Academic
Year 2014/2014; (2) the significant effect of field work practice on the personal
communication ability of the students in Grade XII of Office Administration Department of
State Vocational High School 1 of Surakarta in Academic Year 2014/2014; and (3) the
simultaneous effect of learning activeness and field work practice on the personal
communication ability of the students in Grade XII of Office Administration Department of
State Vocational High School 1 of Surakarta in Academic Year 2014/2014.

This research used the descriptive quantitative research method. Its population was
all of the students as many as 77 in Grade XII of Office Administration of State Vocational
High School 1 of Surakarta in Academic Year 2014/2015. The samples of research
consisted of 44 students. They were taken by using the proportional random sampling
technique. The data of research were collected through questionnaire and documentation.
They were analyzed by using the multiple linear regression analysis aided with the
computer program of SPSS17.
The results of research are as follows: (1) the learning activeness has a significant
effect on the personal communication ability of the students in Grade XII of Office
Administration Department of State Vocational High School 1 of Surakarta in Academic
Year 2014/2014 as indicated by the value of tcount = 2.045 > that ttable = 1.682; (2) the
field work practice has a significant effect on the personal communication ability of the
students in Grade XII of Office Administration Department of State Vocational High School
1 of Surakarta in Academic Year 2014/2014 as shown by the value of tcount = 3.737 > that

of ttable = 1.682; and (c) the learning activeness and field work practice have s
simultaneously significant effect on the personal communication ability of the students in
Grade XII of Office Administration Department of State Vocational High School 1 of
Surakarta in Academic Year 2014/2014 as specified by the value of Fcount = 11.537 > that
of Ftable = 3.230. The regression equation is Ŷ = 6.064 + 0.216 X1 + 0.257 X2. The

relative contribution of the learning activeness (X1) is 72.5%, and its effective contribution
is 9.9%. Meanwhile, the relative contribution of the field work practice (X2) is 27.5%, and
its effective contribution is 26.1%.
Keywords: Learning activeness, field work practice, and interpersonal communication
ability

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) pengaruh yang signifikan
keaktifan siswa dalam pembelajaran terhadap kemampuan komunikasi interpersonal siswa
kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran
2014/2015; (2) pengaruh yang signifikan praktek kerja lapangan terhadap kemampuan
komunikasi interpersonal siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1
Surakarta tahun ajaran 2014/2015; (3) pengaruh yang signifikan keaktifan siswa dalam
pembelajaran dan praktek kerja lapangan secara bersama-sama terhadap kemampuan
komunikasi interpersonal siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1
Surakarta tahun ajaran 2014/2015.
Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitatif.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran
SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2014/2015 sebanyak 77 siswa. Sampel dalam

penelitian ini ditentukan sebanyak 44 siswa diambil dengan menggunakan teknik
proporsional random sampling. Data penelitian didapat dengan menggunakan angket/
kuesioner dan dokumentasi. Serta dianalisis menggunakan analisis regresi linier ganda
dengan program SPSS 17.
Hasil penelitian ini sebagai berikut : (1) ada pengaruh yang signifikan keaktifan
siswa dalam pembelajaran terhadap kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas XII
Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2014/2015
(
>
atau 2,045 > 1,682); (2) ada pengaruh yang signifikan praktek kerja
lapangan terhadap kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas XII Jurusan
Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran 2014/2015 (
>
atau 3,737 > 1,682); (3) pengaruh yang signifikan keaktifan siswa dalam
pembelajaran dan praktek kerja lapangan terhadap kemampuan komunikasi interpersonal
siswa kelas XII Jurusan Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1 Surakarta tahun ajaran
2014/2015 (
>
atau 11,537 > 3,230). Persamaan regresi Ŷ= 6,064 + 0,216 X1
+ 0,257 X2. Sumbangan relatif keaktifan siswa dalam pembelajaran (X1) sebesar 72,5%.

Sumbangan relatif praktek kerja lapangan (X2) sebesar 27,5%. Sumbangan efektif keaktifan

siswa dalam pembelajaran (X1) sebesar 9,9%. Sumbangan efektif praktek kerja lapangan
(X2) sebesar 26,1%.
Kata kunci : Keaktifan Siswa, Praktek Kerja Lapangan dan Kemampuan Komunikasi
Interpersonal
PENDAHULUAN

yang saling menunjang agar hasil belajar

Pendidikan bagi manusia merupakan suatu

siswa juga dapat tercapai secara optimal.

hal

Sekolah

yang


sangat

penting

dan

perlu

Menengah

Kejuruan

(SMK)

dilaksanakan. Dengan proses pendidikan

merupakan salah satu lembaga pendidikan

manusia akan dapat mengembangkan semua


formal yang berorientasi pada lulusan siap

potensi

kerja.

dalam

rangka

mencapai

tujuan

Oleh

karenanya,

lulusan


SMK

pendidikan yaitu tercapai tingkat kedewasaan.

disiapkan untuk kebutuhan dunia kerja yang

Pendidikan merupakan ujung tombak dari

mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan

suatu pembangunan nasional. Di dalamnya

sikap kerja yang sesuai dengan kebutuhan di

terdapat suatu proses pembinaan untuk

dunia kerja. Proses pembelajaran di SMK

menciptakan sumber daya manusia yang


membekali para siswanya untuk bekerja

berkualitas.

secara mandiri agar bersaing dengan dunia

tenaga

Oleh

diperlukan
yang

global. Untuk mewujudkan tujuan tersebut,

yang merupakan salah satu

maka di sekolah perlu mengadakan program

pendidik


profesional

karenanya,
khususnya

guru

penentu keberhasilan pendidikan.

untuk mendukung proses pembelajaran yang

Dalam pendidikan terdapat suatu proses

mengarahkan siswa untuk bekerja mandiri

pembelajaran

dan melatih kemampuan yang mereka miliki


yang

merupakan

sebuah

perubahan pada aspek pengetahuan (kognitif),

seperti berkomunikasi dengan orang lain.

sikap

Pemerintah telah mencanangkan program

(afektif),

(psikomotorik).

dan


keterampilan

Pembelajaran

merupakan

Pendidikan

Sistem

Ganda

dilaksanakan

dan

Menteri

Pendidikan

dan

Kebudayaan

berlangsung dalam situasi edukatif untuk

Republik

Indonesia

nomor

323/U/1997

mencapai

tentang penyelenggaraan Pendidikan Sistem

tujuan

timbal

belajar.

balik

Antara

yang

kedua

komponen harus terjalin suatu komunikasi

Ganda

pada

SMK.

pada

yang

kegiatan interaksi antara guru dengan siswa
komunikasi

mengacu

(PSG)

Keputusan

Dalam

rangka

merealisasikan program PSG ini, salah satu

siswa

upaya yang dapat dilakukan adalah melalui

pembelajaran di kelas terdapat beberapa

Praktek Kerja Lapangan (PKL).

komponen, antara lain guru, siswa, materi,

Praktek

kerja

lapangan

berkomunikasi.

Dalam

bagian

metode

penting dari sistem pendidikan kejuruan

Dengan

untuk mempersiapkan siswa memasuki dunia

pembelajaran, siswa menjadi lebih paham

kerja. Siswa diberikan bekal teori-teori dan

akan teori-teori

praktek

kelas,

diberikan oleh guru di kelas. Keterampilan

sehingga siswa memiliki bekal pengalaman

yang diberikan pada siswa diterapkan melalui

yang

pengembangan kemampuan berkomunikasi

selama

nantinya

sebagai

dalam

pembelajaran

dijadikan

di

tumpuan

saat

pembelajaran
siswa

terlibat

dan

aktif

dalam

keterampilan

ini memberikan manfaat yang besar bagi

kemampuan bekerja secara mandiri atau tim,

siswa karena program yang dilakukan pada

kemampuan

dunia usaha atau dunia industri dapat

menganalisis.

memberikan bekal pengalaman yang dapat

Dalam

membentuk pribadi siswa khususnya untuk

mengandung unsur belajar sambil bekerja,

mengasah keterampilan komunikasi para

dimana

siswa.

mengikuti proses pekerjaan yang dilakukan

Mengingat pentingnya kegiatan PKL ini, para

oleh sumber belajar dan fasilitator. Menurut

siswa hendaknya dengan sungguh-sungguh

Maryanti (2012) dalam proses pembelajaran

mengikuti seluruh program PKL. Beberapa

siswa hendaknya tidak sekedar menerima

penelitian mengatakan bahwa kepuasan kerja

informasi, mengingat dan menghafal, tetapi

dipengaruhi oleh keterampilan komunikasi

siswa dituntut untuk terampil berbicara,

interpersonal

terampil bertanya, melibatkan diri secara

Salah

satunya

maupun

yang

baik

baik.

tulisan

sebagainya.

memasuki kerja nanti. Praktek kerja lapangan

yang

lisan,

dan

berlogika

pembelajaran

siswa

dan

di

kemampuan

SMK

membiasakan

gambar,

diri

harus

untuk

menurut Gusliza (2013) yang mengemukakan

aktif.

bahwa pegawai di tempat kerja hendaknya

Komunikasi

menciptakan komunikasi yang baik, perlu

menyampaikan

menciptakan kerja sama yang baik dalam

tentunya melibatkan interaksi bersama serta

melaksanakan pekerjaan.

melibatkan suatu kelompok. Dalam proses

Selain kegiatan PKL, keaktifan siswa dalam

pembelajaran, komunikasi dikatakan efektif

kelas juga akan mempengaruhi keterampilan

apabila materi pelajaran dapat diterima dan

merupakan
informasi.

suatu

proses

Komunikasi

dipahami serta memberikan umpan balik

PKL diharapkan siswa menjadi lulusan yang

positif

proses

mempunyai soft skills yang tinggi khususnya

pembelajaran yang baik, akan meningkatkan

communication skill. Siswa hendaknya sadar

aktivitas belajar siswa dan keterampilan

bahwa terampil berkomunikasi merupakan

komunikasi yang baik dalam kegiatan belajar.

hal yang diperlukan dalam mendampingi

Unsur soft skills yang perlu dikuasai oleh

hard skill yang mereka miliki. Mengingat

siswa antara lain kecerdasan emosional,

pentingnya

kemampuan

kemampuan

membentuk karakter siswa SMK, maka dalam

sebagainya.

pembelajaran

langkah

Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran

dikembangkan

adalah

akan berpengaruh pada sikap siswa saat

interaksi antara guru dan siswa, siswa dan

melakukan praktek kerja lapangan. Siswa

siswa, serta interaksi banyak arah.

yang aktif akan memanfaatkan kegiatan

SMK Negeri 1 Surakarta merupakan salah

praktek kerja lapangan sebagai sarana untuk

satu lembaga pendidikan kejuruan yang

mengasah

berupaya

oleh

memecahkan

siswa.

Dengan

berkomunikasi,
masalah,

dan

kemampuan

berkomunikasi

soft

skills

meningkatkan

dalam

yang

upaya

bisa

mengoptimalkan

kualitas

lulusan

mereka dengan orang-orang di lingkungan

siswa yang berkompeten tinggi. Berdasarkan

kerja.

pengamatan

Pemahaman

komunikasi

di

lapangan,

peneliti

kurang

melihat kemampuan praktek berbicara siswa

dipahami sebagian orang. Tak kecuali ketika

masih kurang, karena siswa tidak maksimal

pembelajaran

Dalam

ketika mengikuti kegiatan pembelajaran di

pembelajaran, siswa memang dituntut untuk

kelas maupun kegiatan PKL. Pengembangan

berpartisipasi di dalamnya. Siswa banyak

komunikasi siswa masih rendah. Hal ini

bertanya kepada guru dalam kegiatan belajar

terlihat pada siswa yang belum terlibat aktif

mengajar (KBM) berarti telah berkomunikasi

dalam pembelajaran. Mereka masih terlihat

dengan baik. Namun, siswa tidak melihat

ragu ketika diberikan kesempatan untuk

bobot dari pertanyaan yang diajukan. Siswa

mengungkapkan pendapat mereka ketika

bertanya

berdiskusi.

hanya

masih

awal

berlangsung.

sebatas

agar

mereka

SMK

Negeri

1

Sudah

berpartisipasi di dalam pembelajaran bukan

melaksanakan program PKL selama 3 (tiga)

sebagai mencari jawaban dari rasa ingin tahu

bulan. Namun banyak siswa yang tidak

yang mereka miliki. Dari keaktifan siswa di

maksimal dalam menerapkan pengetahuan

kelas dan pengalaman siswa dalam kegiatan

yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran di

sekolah ke dalam praktek kerja lapangan.

tersusun meliputi unsur-unsur manusiawi,

Siswa juga kurang memahami tentang mata

material, fasilitas, perlengkapan dan prosedur

pelajaran produktif yaitu mata pelajaran yang

yang saling mempengaruhi dalam mencapai

membekali siswa agar memiliki soft skills

tujuan pembelajaran.” Berikut dijelaskan

yang tinggi dan komunikasi yang baik yang

berbagai aktivitas belajar menurut Hamalik

dibutuhkan dalam dunia kerja. Oleh karena

(2008: 90) yaitu sebagai berikut: 1) Kegiatan

itu, diperlukan peran serta guru dan siswa

visual:

dalam proses pembelajaran maupun pada

mengamati eksperimen, demonstrasi, dan

mata diklat praktek kerja lapangan sehingga

lain-lain;

nantinya

mengemukakan suatu fakta atau prinsip,

siswa

menjadi

lulusan

yang

mempunyai soft skills yang tinggi.

meliputi

2)

membaca,

Kegiatan

lisan:

melihat,

meliputi

menghubungkan suatu kejadian, mengajukan
pertanyaan, diskusi, dan lain-lain; 3) Kegiatan

KAJIAN LITERATUR

mendengarkan:

I.

percakapan

Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran

meliputi
atau

diskusi

mendengar
kelompok,

Keaktifan berasal dari kata aktif yang artinya

mendengar saran, dan lain-lain; 4) Kegiatan

giat bekerja, giat berusaha, mampu bereaksi

menulis: meliputi menulis cerita, memulis

dan beraksi, sedangkan arti kata keaktifan

berita, mengisi angket, dan lain-lain; 5)

adalah kesibukan atau kegiatan. Dalam

Kegiatan menggambar: meliputi menggambar

mengkategorikan keaktifan, dapat ditinjau

grafik, peta, pola, dan lain-lain; 6) Kegiatan

dari

dapat

metric: antara lain melakukan percobaan,

digolongkan menjadi keaktifan jasmani dan

memilih alat-alat, melaksanakan pameran,

keaktifan rohani. Keaktifan jasmani maupun

membuat model, dan lain-lain; 7) Kegiatan

rohani meliputi (1)

mental:

dua

hal

yaitu

keaktifan

keaktifan indera yaitu

meliputi

merenung,

mengingat,

pendengaran, penglihatan, peraba dan lain-

memecahkan masalah, dan lain-lain; 8)

lain; (2) keaktifan akal; serta (3) keaktifan

Kegiatan emosional: meliputi minat, berani,

ingatan. Keaktifan juga termasuk dalam

tenang, dan lain-lain.

sumber

pembelajaran

yang

merupakan

kombinasi antara suatu teknik dengan sumber

II. Praktek Kerja Lapangan

lain. (Mulyasa, 2008: 158).

Praktek kerja lapangan merupakan program

Menurut Hamalik (2008: 57), “Pembelajaran

persiapan kerja yang spesifik memberikan

adalah merupakan suatu kombinasi yang

bekal yang sudah mengarah kepada jenis

pekerjaan tertentu, meskipun belum bekerja

lainnya atau biasanya diantara dua orang yang

penuh pada suatu perusahaan tertentu.

dapat langsung diketahui timbal baliknya.

Terkait dengan pendidikan praktek kerja

Sedangkan menurut Mulyana (2005: 73)

lapangan, Daryanto (2009) menyatakan:

bahwa

Pendidikan praktek kerja lapngan merupakan

komunikasi antarpribadi adalah komunikasi

bentuk penyelenggaraan pendidikan keahlian

antara orang-orang secara tatap muka, yang

professional

antara

memungkinkan setiap pesertanya menangkap

program pendidikan di sekolah dan program

reaksi orang lain secara langsung, baik secara

penguasaan keahlian yang diperoleh melalui

verbal ataupun nonverbal.

kegiatan bekerja langsung di dunia kerja

Ada beberapa tujuan yang akan dicapai dalam

secara terarah untuk mencapai suatu tingkat

komunikasi interpersonal antara lain menurut

keahlian professional tertentu (hlm. 109).

Purwanto

Penilaian

informasi;

yang

pada

memadukan

kegiatan

praktek

kerja

komunikasi

(2006)

interpersonal

yaitu

Berbagi

atau

Menyampaikan
pengalaman;

lapangan yaitu untuk mengetahui sejauh

Menumbuhkan simpati; Melakukan kerja

mana siswa mencapai tujuan praktek kerja

sama;

lapangan. Sasaran dalam kegiatan penilaian

kekesalan; Menumbuhkan motivasi (hlm. 22).

yaitu

tingkat

keterampilan

penguasaan
siswa

dalam

Menceritakan

kekecewaan

atau

pengetahuan
menjalankan

METODE PENELITIAN

pekerjaan dan sikap serta perilaku siswa.

Penelitian menggunakan metode penelitian

Dalam kegiatan PKL, perlunya keseimbangan

deskriptif kuantitatif, Iskandar (2008: 61)

antara nilai aspek kognitif, aspek afektif, dan

menjelaskan bahwa “Penelitian deskriptif

aspek psikomotorik.

merupakan penelitian untuk memberi uraian
mengenai fenomena atau gejala sosial yang

III. Kemampuan Komunikasi Interpersonal

diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai

Menurut Sawiji (2012) mendefinisikan arti

variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih

komunikasi adalah aktivitas menyampaikan

berdasarkan indikator-indikator dari variabel

pesan dari seseorang kepada orang lain

yang diteliti tanpa membuat perbandingan

dengan

atau menghubungkan antar variabel”.

menggunakan

berbagai

media.

Menurut Muhammad (2002: 12) komunikasi

Populasi yang menjadi objek adalah seluruh

interpersonal

pertukaran

siswa kelas XII Administrasi Perkantoran

informasi di antara seseorang dengan seorang

(AP) SMK Negeri 1 Surakarta terdiri dari 2

adalah

proses

kelas yang berjumlah 77 orang. Teknik

tertinggi sebesar 4 x 25 x 44 = 4400. Skor

pengambilan sampel yaitu teknik proposional

hasil pengumpulan data yaitu

random sampling yaitu pengambilan sampel

Dengan demikian tingkat keakifan siswa

yang dilakukan dengan menetapkan besarnya

dalam

sampel yang akan diteliti dari masing-masing

administrasi perkantoran sebesar 3576 : 4400

kelas secara proposional. Jadi sampel yang

= 0,8127 atau 81,27%. Sedangkan hasil

digunakan

Metode

penyebaran angket tentang praktek kerja

pengumpulan data dalam penelitian ini adalah

lapangan yang terdiri dari 24 pernyataan

menggunakan metode angket atau kuesioner

kepada 44 responden. . Apabila dihitung

dan metode dokumentasi.

dengan presentasi maka diperoleh jumlah

Uji validitas menggunakan rumus korelasi

skor tertinggi sebesar 4 x 24 x 44 = 4224.

Product Moment dari Pearson dan untuk uji

Skor hasil pengumpulan data yaitu

reliabilitas

Alpha.

3046. Dengan demikian tingkat praktek kerja

Selanjutnya uji asumsi klasik terdiri dari uji

lapangan kelas XII administrasi perkantoran

normalitas,

sebesar 3046 : 4224 = 0,7211 atau 72,11%.

sebanyak

44

orang.

menggunakan

uji

rumus

linearitas,

uji

pembelajaran

siswa

= 3576.

kelas

XII

=

multikolinearitas, uji autokorelasi dan uji

Dan

heterokedastisitas menggunakan SPSS 17.0.

kemampuan komunikasi interpersonal siswa

Dalam penelitian ini juga menggunakan

yang terdiri dari 13 pernyataan kepada 44

analisis regresi berganda, uji parsial (uji t)

reponden. Apabila dihitung dengan presentasi

untuk hipotesis 1 dan 2 serta uji simultan (uji

maka diperoleh jumlah sekor tertinggi sebesar

F) untuk hipotesis 3

4 x 13 x 44 = 2288. Skor hasil pengumpulan

juga menggunakan

hasil

penyebaran

angket

tentang

SPSS 17.0 kecuali untuk sumbangan relatif

data yaitu

dan sumbangan efektif.

tingkat kemampuan komunikasi interpersonal

= 1824. Dengan demikian

kelas XII administrasi perkantoran sebesar
HASIL

PENELITIAN

DAN

PEMBAHASAN

1824 : 2288 = 0,7972 atau 79,72%.
Uji Normalitas

tentang

Hasil perhitungan data dengan menggunakan

keaktifan siswa dalam pembelajaran yang

SPSS 17.0 menunjukkan bahwa data berdistribusi

terdiri

normal karena data menyebar di sekitar garis

Dari

hasil

penyebaran

dari

responden.
presentasi

25

pernyataan

Apabila
maka

angket

kepada

dihitung

diperoleh

44

dengan

jumlah

skor

diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
sehingga data dapat dikatakan berdistribusi
normal

Uji Linearitas

diperoleh hasil ttabel sebesar 1,682, thitung >

Hasil uji linearitas keaktifan siswa dalam

ttabel atau 2,045 > 1,682. Berarti dapat

pembelajaran

untuk

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif

praktek kerja lapangan sebesar 0,783 dimana

antara keaktifan siswa terhadap kemampuan

nilai keduanya lebih besar dari 0,05 sehingga

komunikasi interpersonal.

kedua variabel bebas mempunyai hubungan

Hasil uji t untuk hipotesis 2 menunjukkan

yang linear terhadap variabel terikat.

nilai thitung variabel praktek kerja lapangan

Uji Multikolinearitas

menunjukkan nilai sebesar 3,737. Untuk ttabel

Hasil uji multikolinearitas diketahui bahwa

taraf kesalahan sebesar 5% dengan dk=41,

nilai VIF kedua variabel sebesar 1,060 yaitu

diperoleh hasil ttabel sebesar 1,682, thitung >

kurang

dapat

ttabel atau 3,737 > 1,682. Berarti dapat

disimpulkan bahwa antar variabel independen

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif

tidak terjadi persoalan multikolineritas.

antara

Uji Autokorelasi

kemampuan komunikasi interpersonal.

Berdasarkan uji auto korelasi menunjukkan

Uji F (simultan)

bahwa hasil angka D-W sebesar 1.609, nilai

Kemudian uji F untuk hipotesis 3 diperoleh

D-W tersebut terletak diantara -2 sampai 2 (-2

hasil yaitu signifikansi Fhitung sebesar 0,000

< 1.609 < 2) yang berarti model regresi

signifikan pada tingkat signifikansi 0,05

tersebut tidak terjadi autokorelasi.

karena 0,000 < 0,05. Nilai Fhitung sebesar

Uji Heterokedastisitas

11,537 dibandingkan dengan nilai Ftabel pada

Hasil uji heterokedastisitas menunjukkan

taraf α = 0,05 dengan df1= 2 dan df2= 41,

bahwa tidak ada pola yang jelas, serta titik-

diperoleh nilai Ftabel 3,230. Dengan demikian,

titiknya menyebar di atas dan di bawah angka

nilai Fhitung 11,537 > Ftabel 3,230 sehingga

0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi masalah

dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

heterokedastisitas.

keaktifan siswa dalam pembelajaran dan

Uji T (parsial)

praktek kerja lapangan terhadap kemampuan

Selanjutnya hasil uji t untuk uji hipotesis 1

komunikasi interpersonal siswa.

menunjukkan bahwa nilai thitung variabel

Persamaan regresi linear ganda

keaktifan

pembelajaran

Persamaan regresi linear ganda adalah Ŷ=

menunjukkan nilai sebesar 2,045. Untuk ttabel

6,064 + 0,216 X1 + 0,257 X2. Konstanta

taraf kesalahan sebesar 5% dengan dk=41,

sebesar 6,064 menyatakan bahwa jika nilai

sebesar

dari

10

siswa

0,112

( ttabel

akan

meningkatkan

setiap

atau

terjadi

peningkatan

atau

sebesar

0,001.

Bila

ttabel

dengan

df=41

penurunan satu unit praktek kerja lapangan

atau

maka akan meningkatkan atau menurunkaan

dikonsultasikan dengan taraf signifikansi

kemampuan komunikasi interpersonal sebesar

sebesar 5% maka diperoleh 0,001< 0,05

0,257.

sehingga

dapat

Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif

terdapat

pengaruh

Besarnya sumbangan relatif keaktifan siswa

praktek kerja lapangan (X2)

dalam pembelajaran (X1) sebesar 27,5% dan

kemampuan komunikasi interpersonal

praktek kerja lapangan (X2) sebesar 72,5%.

siswa (Y).

Sedangkan

besarnya

sumbangan

efektif

3,737

>

1,682.

Dan

disimpulkan
yang

jika

bahwa

signifikan
terhadap

c. Hipotesis 3

keaktifan siswa (X1) sebesar 9,9% dan

Berdasarkan hasil perhitungan nilai Fhitung

praktek kerja lapangan (X2) sebesar 26,1%

sebesar

Kesimpulan Pengujian Hipotesis

sebesar 0.000. bila Fhitung dikonsultasikan

a. Hipotesis 1

dengan Ftabel df1=2 dan df2=41 sebesar

11,537

daengan

signifikansi

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh

3,230 maka diperoleh Fhitung > Ftabel yaitu

hasil thitung sebesar 2,045 dan signifikansi

11,537 > 3,230 dan bila dikonsultasikan

sebesar 0,047. Bila dikonsultasikan ttabel

dengan taraf signifikans 5% diperoleh

dengan

0,000

df=41

sebesar

1,682

maka

<

0,005

sehingga

dapat

diperoleh thitung > ttabel atau 2,045 > 1,682.

disimpulkan bahwa terdapat pengaruh

Dan jika dikonsultasikan dengan taraf

keaktifan siswa dalam pembelajaran dan

signifikansi sebesar 5% maka diperoleh

praktek kerja lapangan secara bersama-

0,047

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kemampuan Mengajar Guru dan Motivasi Belajar Terhadap Keterampilan Mengetik Siswa Kelas X Jurusan Administrasi Perkantoran Di SMK Negeri 1 Batang.

0 0 2

PENGARUH PROSES PEMBELAJARAN DI SEKOLAH DAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 2

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN LINGKUNGAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP MINAT KERJA SISWA KELAS XII KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 YOGYAKARTA.

0 0 181

PENGARUH KEPEMIMPINAN DIRI, KOMUNIKASI INTERPERSONAL, DAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MOTIVASI BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X KOMPETENSI KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 WONOSARI.

0 1 227

KEMAMPUAN MENGETIK SISWA KELAS XII ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 7 YOGYAKARTA MENGHADAPI UJIAN PRAKTIK KEJURUAN.

0 1 116

PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI SOSIAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PENGANTAR ADMINISTRASI PERKANTORAN KELAS X ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 SUBANG | Putri | Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran 8101 16267

0 0 10

Pengaruh Proses Pembelajaran di Sekolah dan Praktek Kerja Lapangan Terhadap Kesiapan Kerja | murdayati | Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran 2711 9707 1 PB

0 0 11

Pengaruh Fasilitas Belajar Siswa dan Komunikasi Interpersonal Guru dengan Siswa terhadap Prestasi Belajar | rizka transpawa | Jurnal Pendidikan Administrasi Perkantoran 4572 11163 1 PB

0 0 15

PENGARUH PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS XII ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK NEGERI 1 SUKOHARJO - UNS Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH PRAKTIK KERJA LAPANGAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP KESIAPAN KERJA KELAS XII PROGRAM KEAHLIAN ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMK NEGERI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 20162017

0 1 17