Permenhub No PM 23 Th 2011

MENTERIPERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN
NOMOR : PM. 23 TAHUN 2011

a.

bahwa Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan Perkeretaapian telah mengatur mengenai
Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian;

b.

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri
Perhubungan tentang Sertifikat Kecakapan Awak Sarana
Perkeretaapian.

1.

Undang Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang

Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4722);

2.

Peraturan Pemerintah Nomor 56 tahun 2009 tentang
Penyelenggaraan Perkeretaapian (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 129, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5048);

3.

Peraturan Pemerintah Nomor 72 tahun 2009 tentang Lalu
Lintas dan Angkutan Kereta Api (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 176, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5086);

4.


Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara;

tentang

5.

Peraturan Presiden Nomor 24 Tahun 2010 tentang Kedudukan,
Tugas Dan Fungsi Kementerian Negara Serta Susunan
Organisasi, Tugas Dan Fungsi Eselon I Kementerian Negara
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Presiden
Nomor 67 Tahun 2010;

6.

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 52 Tahun 2007
tentang Pendidikan dan Pelatihan Transportasi;

7.


Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM. 60 Tahun 2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perhubungan.

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG SERTIFIKAT
KECAKAPAN AWAK SARANA PERKERETAAPIAN.

BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal1
Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan :
1.

Perkeretaapian adalah satu kesatuan sistem yang terdiri atas
prasarana, sarana, dan sumber daya manusia, serta norma,
kriteria, persyaratan, dan prosedur untuk penyelenggaraan
transportasi kereta api.

2.

Kereta Api adalah sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak,

baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana
perkeretaapian lainnya, yang akan ataupun sedang bergerak di
jalan rei yang terkait dengan perjalanan kereta api.

3.

Sarana Perkeretaapian adalah kendaraan yang dapat bergerak
di jalan reI.

4.

Awak sarana perkeretaapian adalah orang yang ditugaskan di
dalam kereta api oleh penyelenggara sarana perkeretaapian
selama perjalanan kereta api.

5.

Masinis adalah awak sarana perkeretaapian yang bertugas
mengoperasikan kereta api serta bertanggung jawab sebagai
pemimpin perjalanan kereta api.


6.

Asisten masinis adalah awak sarana perkeretaapian yang
ditugaskan untuk membantu masinis dalam mengoperasikan
kereta api.

7.

Jam kerja awak sarana perkeretaapian
adalah waktu kerja
dalam perjalanan kereta api mulai dari awal penugasan sampai
akhir penugasan.

8.

Sertifikat Kecakapan merupakan bukti kecakapan sebagai awak
sarana perkeretaapian yang diwujudkan dalam bentuk Sertifikat
Kecakapan.


9.

Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki
oleh
seseorang,
berupa
seperangkat
pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus dihayati dan dikuasai
untuk melaksanakan tugas keprofesionalannya.

10. Pendidikan dan Pelatihan adalah proses penyelenggaraan
belajar mengajar dalam rangka meningkatkan
pengetahuan,
keahlian,
keterampilan,
dan pembentukan
sikap perilaku
sumber daya manusia yang diperlukan dalam penyelenggaraan
transportasi.

11. Menteri
adalah
perkeretaapian.

Menteri

yang

membidangi

12. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal
tanggung jawabnya di bidang perkeretaapian.

SERTIFIKAT

(1)

yang

urusan


tugas

BAB II
JENIS DAN KLASIFIKASI
KECAKAPAN AWAK SARANA PERKERETAAPIAN

Awak Sarana Perkeretaapian dalam mengoperasikan
perkeretaapian dalam bertugas dibedakan atas :
a.
b.

dan

sarana

Masinis; dan
Asisten Masinis.

(2)


Masinis sebagaimana
dimaksud
pada ayat (1) huruf a
bertugas
mengoperasikan
sarana
perkeretaapian
dan
bertanggung jawab sebagai pemimpin perjalanan kereta api.

(3)

Asisten masinis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
bertugas membantu masinis dalam mengoperasikan sarana
perkeretaapian.

(1)

Awak Sarana Perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 2 harus memiliki kompetensi dan cakap untuk
mengoperasikan sarana perkeretaapian.

(2)

Awak Sarana Perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) harus memenuhi standar kompetensi yang terdiri
atas:
a.
b.
c.

d.

e.
f.

g.

h.

i.

mengetahui dan memahami peraturan perundangundangan terkait dengan operasi kereta api;
mampu menilai sarana perkeretaapian siap untuk
d ioperasikan;
mengetahui, memahami dan menguasai serta mampu
mengoperasikan sarana perkeretaapian sesuai standar
operasi prosedur;
mengetahui, memahami dan menguasai standar operasi
prosedur pengoperasian sarana perkeretaapian selama
berhenti, berjalan dan/atau langsir;
mengetahui, memahami dan menguasai standar operasi
prosedur teknis dan administrasi perjalanan kereta api;
mengetahui, memahami dan menguasai aspek standar
operasi prosedur persinyalan, telekomunikasi dan listrik
dalam pengoperasian kereta api;
mengetahui, memahami dan menguasai dan membaca
Grafik Perjalanan Kereta Api, Maklumat Kereta Api,
Telegram Maklumat dan daftar waktu serta perubahannya;
mengetahui,
memahami
dan
menguasai
wilayah
perjalanan pengoperasian sarana perkeretaapian; dan
pengetahuan,
keterampilan,
sikap
dalam
bekerja
mengoperasikan sarana perkeretaapian.

(1)

Awak Sarana Perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2, wajib memiliki Sertifikat Kecakapan Awak Sarana
Perkeretaapian sah dan masih berlaku yang diterbitkan oleh:
a. Direktur Jenderal; atau
b. Badan hukum atau lembaga yang mendapat akreditasi dari
Menteri;

(2)

Sertifikat
Kecakapan
Awak
Sarana
Perkeretaapian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh setelah lulus
pendidikan dan pelatihan, dan lulus uji kecakapan yang
dilakukan oleh Direktorat Jenderal.

(3)

Sertifikat
Kecakapan
Awak
Sarana
Perkeretaapian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku selama 4
(em pat) tahun.

Ketentuan lebih lanjut tentang persyaratan dan tata cara akreditasi
badan hukum atau lembaga sertifikasi kecakapan awak sarana
perkeretaapian diatur dengan Peraturan Menteri tersendiri.

Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4, berdasarkan jenis sarana yang
dioperasikan dibedakan atas:
a.
b.

Sertifikat Kompetensi Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian
dengan Penggerak Listrik;
Sertifikat Kompetensi Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian
dengan Penggerak Non Listrik.

Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6, berdasarkan jam kerja terdiri dari:
a.
b.
c.

Sertifikat Kompetensi Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian
Muda;
Sertifikat Kompetensi Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian
Madya; dan
Sertifikat Kompetensi Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian
Utama.

(1) Pemegang Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian
Muda sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf a, memiliki
kewenangan :
a. membantu masinis sebagai asisten masinis;
b. mengoperasikan sarana perkeretaapian untuk langsiran.

(2) Pemegang Sertifikat Keeakapan Awak Sarana Perkeretaapian
Madya dan Utama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf
b dan huruf e, memiliki kewenangan:
a. mengoperasikan sarana perkeretaapian untuk kereta api
penumpang;
b. mengoperasikan sarana perkeretaapian untuk kereta api
barang;
e. mengoperasikan sarana perkeretaapian peralatan khusus;
dan
d. mengoperasikan sarana perkeretaapian untuk langsiran.

Pemegang Sertifikat Keeakapan Awak Sarana Perkeretaapian
Madya dan Utama yang mengoperasikan kereta api barang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf b yang
mengangkut bahan berbahaya dan beraeun (83), dan Iimbah 83
harus dilengkapi dengan sertifikat lulus pendidikan dan
pelatihan tata eara pengangkutan bahan berbahaya dan
beraeun (83), dan Iimbah 83.

8A8 III

PERSYARATAN SERTIFIKAT
AWAK SARANA PERKERETAAPIAN

Persyaratan untuk mendapat Sertifikat Keeakapan Awak Sarana
Perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 meliputi :
a.

Untuk Sertifikat Keeakapan Awak Sarana Perkeretaapian
Muda, yaitu :
1) pria atau wanita;
2) sehat jasmani dan rohani;
3) tinggi badan minimal 160 em;
4) lulus pendidikan minimal menengah dengan jurusan IPA,
Listrik, mesin atau Otomotif;
5) lulus
Pendidikan
dan
Pelatihan
Awak
Sarana
Perkeretaapian Muda; dan
6) lulus uji Keeakapan Sebagai Awak Sarana Perkeretaapian
Muda.

b.

Untuk Sertifikat Keeakapan Awak Sarana Perkeretaapian
Madya, yaitu:
1) telah bertugas sebagai Awak Sarana Perkeretaapian Muda
selama 4000 (empat ribu) jam kerja;
2) lulus
Pendidikan
dan
Pelatihan
Awak
Sarana
Perkeretaapian Madya; dan
3) lulus uji keeakapan sebagai Awak Sarana Perkeretaapian
Madya.

e.

Untuk Sertifikat Keeakapan Awak Sarana Perkeretaapian
Utama, yaitu:
1) telah bertugas sebagai Awak Sarana Perkeretaapian
Madya selama 8000 (delapan ribu) jam kerja; dan
2) lulus uji keeakapan sebagai Awak Sarana Perkeretaapian
Utama.

Pendidikan
dan
Pelatihan Awak
Sarana
Perkeretaapian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 harus sesuai dengan
sarana perkeretaapian yang dioperasikan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal6.

BABIV
PROSEDUR SERTIFIKASI KECAKAPAN
AWAK SARANA PERKERETAAPIAN

(1)

Permohonan untuk memperoleh Sertifikat Keeakapan Awak
Sarana Perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal
6, dapat diajukan oleh unit kerja tempat pemohon bekerja;

(2)

Permohonan
Sertifikat
Keeakapan
Awak
Sarana
Perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada
ayat (1),
diajukan kepada Direktur Jenderal dengan melampirkan :
a.
b.
e.
d.

surat keterangan sehat dari dokter umum;
foto kopi Surat Tanda Tamat Belajar (STIB)/Ijazah yang
dilegalisir;
foto kopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang masih
berlaku;
pas foto berwarna terbaru dengan
latar belakang
merah serta berukuran 2 em x 3 em sebanyak 1 (satu)
lembar dan 3 em x 4 em sebanyak 2 (dua) lembar;

e.
f.
g.
h.

tanda bukti lulus mengikuti pendidikan dan pelatihan
sesuai dengan bidang yang dimohon; dan
foto
kopi
Sertifikat
yang
dimiliki
(untuk
pemohon
perpanjang dan peningkatan kecakapan); atau
Surat Keterangan
Kehilangan
dari Kepolisian
(untuk
penggantian yang hilang); atau
Sertifikat yang rusak (untuk penggantian yang rusak).

(1)

Penyelenggaraan
ujian
untuk
memperoleh
Sertifikat
Kecakapan
Awak Sarana Perkeretaapian
oleh Direktorat
Jenderal setelah pemohon minimal 20 (dua puluh) orang dan
dilaksanakan selambat-Iambatnya 14 (em pat belas) hari kerja
setelah diterimanya berkas permohonan secara lengkap;

(2)

Uji Sertifikat
atas:
a.
b.

Kecakapan

Awak Sarana

Perkeretaapian

terdiri

Uji teori; dan
Uji praktek.

(3)

Setelah dilakukan ujian sebagaimana dimaksud pad a ayat (2)
selambat-Iambatnya
14 (empat belas) hari kerja, pemohon
yang lulus diberikan Sertifikat Kecakapan Awak Sarana.

(4)

Tata
cara
uji
Sertifikat
Kecakapan
Awak
Sarana
Perkeretaapian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diatur
dengan peraturan Dirjen Perkeretaapian.

BABV
KEWAJIBAN PEMEGANG SERTIFIKAT
KECAKAPAN AWAK SARANA PERKERETAAPIAN

Pemegang
Sertifikat Kecakapan Awak
dalam melaksanakan tugas wajib :
a.
b.
c.

Sarana

Perkeretaapian

mengoperasikan
kereta api sesuai ketentuan
perundangundangan yang berlaku;
membawa tanda pengenal (Smart Card) sebagai Awak Sarana
Perkeretaapian;
membawa
surat
tugas
dari
penyelenggara
sarana
perkeretaapian;

d.
e.
f.

menjaga, memeriksa
kesehatan dan mengikuti tes kesehatan
minimal 2 (dua) tahun sekali;
minimal dalam waktu 2 (dua) tahun harus mengoperasikan
sarana perkeretaapian; dan
meningkatkan
kemampuan
sebagai
awak
sarana
perkeretaapian dalam bentuk mengikuti pelatihan penyegaran
dalam waktu sekurang-kurangnya
setiap 1 (satu) tahun yang
dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian atau oleh
badan hukum atau lembaga yang telah mendapat akreditasi.

Untuk menunjang pelaksanaan tugas Awak Sarana Perkeretaapian,
Penyelenggara
Sarana
Perkeretaapian
wajib
meningkatkan
kemampuan Awak Sarana Perkeretaapian.

BABVI
SANKSI ADMINISTRASI

(1)

Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian
dapat
dicabut apabila pemegang Sertifikat Kecakapan Awak Sarana
Perkeretaapian melanggar Pasal 14;

(2)

Pencabutan
Sertifikat
Kecakapan
Awak
Sarana
Perkeretaapian
sebagaimana
dimaksud
dalam
ayat (1)
dilakukan melalui peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali
berturut-turut dengan tenggang waktu 7 (tujuh) hari kerja;

(3)

Apabila peringatan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
tidak diindahkan, dilanjutkan dengan pembekuan Se rtifi kat
Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian untuk jangka waktu
30 (tiga puluh) hari kerja;

(4)

Apabila selama pembekuan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (3) tidak
ada upaya
perbaikan,
maka
Sertifikat
Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian dicabut.

Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian dibekukan tanpa
melalui peringatan dalam hal pemegang Sertifikat Kecakapan Awak
Sarana Perkeretaapian tersebut :
a.

Tidak memenuhi standar kesehatan dan mengalami cacat fisik
atau terganggu kesehatan jiwanya sehingga tidak dapat
menjalankan tugas; atau

b.

Terkena pengaruh alkohol, narkotika atau obat-obatan yang
dapat mempengaruhi fisik dan mental.

Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian dicabut tanpa
melalui proses peringatan dalam hal :
a.
b.
c.

d.

e.

f.

Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian digunakan
oleh orang lain yang tidak berhak;
Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian diperoleh
dengan cara tidak sah;
Pemegang Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian
dijatuhi hukuman disiplin pegawai I karyawan dengan hukuman
disiplin berat;
Pemegang Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian
diberhentikan dengan tidak hormat dari pegawai I karyawan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
Pemegang Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian
tidak dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya akibat gangguan jasmani dan rohani; dan
Pemegang Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian
melakukan perbuatan dan tindakan yang membahayakan
keselamatan dan keamanan operasional kereta api.

Peringatan, pembekuan atau pencabutan sebagaimana dimaksud
pada Pasal 16, 17 dan Pasal 18 dilakukan oleh Direktur Jenderal.

BABVII
BENTUK DAN FORMAT
SERTIFIKAT KECAKAPAN AWAK SARANA PERKERETAAPIAN

(1)

Sertifikat Keeakapan Awak Sarana Perkeretaapian berbentuk
buku Sertifikat Keeakapan Awak Sarana Perkeretaapian dan
tanda pengenal (Smart Card).

(2)

Buku Sertifikat Keeakapan Awak Sarana Perkeretaapian
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dengan bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris berisikan :
a.
b.
e.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
I.
m.
n.

(3)

Nomor dan kodifikasi sertifikat;
Nama pemegang;
Tempat dan tanggallahir;
Jenis kelamin;
Kebangsaan;
Alamat tempat tinggal;
Penyelenggara pendidikan dan pelatihan;
Tanda tangan pemegang sertifikat;
Pas foto ukuran 2 x 3 em;
Bidang;
Tanggal pengeluaran sertifikat;
Masa berlaku;
Tanda tangan pejabat yang berwenang; dan
Perpanjangan masa berlaku sertifikat.

Tanda pengenal (Smart Card) sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) berisikan:
a.
b.

Logo Perhubungan;
Tulisan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal
Perkeretaapian Sertifikat Keeakapan;
e. Kodifikasi Keeakapan;
d. Nama;
e. Tempat / Tanggal Lahir;
f. Kategori Keeakapan;
g. Unit Kerja;
h. Tanggal Berlaku;
i. Kodifikasi Penomoran Sertifikat Kompetensi Keeakapan
Awak Sarana Perkeretaapian;
j.
Pas foto ukuran 2 x 3 em; dan
k. Tanda tangan pejabat berwenang.

Bentuk, format, isi dan warna tanda pengenal (Smart Card) dan
buku
Sertifikat
Kecakapan Awak
Sarana
Perkeretaapian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20, sebagaimana contoh
dalam Lampiran Peraturan ini.

BAB VIII
PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
AWAK SARANA PERKERETAAPIAN

Pendidikan
dan
Pelatihan Awak
Sarana
Perkeretaapian
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dapat dilakukan oleh :
a.
b.

Badan hukum atau lembaga pendidikan yang telah mendapat
akreditasi dari Menteri; atau
Direktorat Jenderal Perkeretaapian.

Untuk mendapatkan akreditasi badan hukum atau lembaga
pendidikan sebagaimana dimaksud Pasal 22 huruf a, harus
memenuhi persyaratan yang diatur dalam Peraturan Menteri
tersendiri.

BABIX
BIAYA SERTIFIKASI
KECAKAPAN AWAK SARANA PERKERETAAPIAN

Untuk
memperoleh
Sertifikat
Kecakapan
Awak
Sarana
Perkeretaapian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dikenakan
biaya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

BABX
KETENTUAN PERALIHAN

Sertifikat Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian yang ada pada
saat berlakunya Peraturan ini tetap berlaku dan dalam waktu paling
lama
1 (satu) tahun harus menyesuaikan
persyaratan
dan
kualifikasi dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
ini.
BABXI
KETENTUAN PENUTUP

Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangannya
Peraturan ini dengan penempatannya
dalam
Berita Negara Republik Indonesia
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 18 Februari 2011

in i disampaikan kepada:
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;
Menteri Keuangan;
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional;
Menteri BUMN;
Wakil Menteri Perhubungan;
Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, dan Direktur Jenderal Perkeretaapian,
Kepala Badan, dan para Staf Ahli di Iingkungan Kementerian Perhubungan.

S alin an P eratu ran

1.
2.
3.
4.
5.
6.

para

L am p iran P eratu ran M en teri P erh u b u n g an
Nom or
PM. 23 T A H U N 2011
T an g g al
: 18 F E B R U A R I 2011

C o n to h 1 :
B u ku S ertifikat K ecakap an A w ak S aran a P erkeretaap ian

REPUBUK
REPUBUC

D lR E K T O R A T

JE N D E R A L

D IR E C T O R A T E

S e r tif ik a t
N om or

T h is

in i d ik e lu a r k a n

C e r tif ic a te

is

.

P E R K E R E T A A P IA N

GENERAL

b e rd a sa rk a n

is s u e d

M in is te r ia l R e g u la tio n ..

IN D O N E S IA
O F IN D O N E S IA

in

O F R A IL W A Y S

P e r a tu r a n

c o m p lia n c e

M e n te r i P e r h u b u n g a n
_

w ith

th e

T r a n s p o r ta tio n

R E P U B L IK
R E P U B L IC

D IR E K T O R A T

IN D O N E S IA
O F IN D O N E S IA

JE N D E R A L

D IR E C T O R A T E

P E R K E R E T A A P IA N

GENERAL

O F R A IL W A Y S

.iF!

••o~

..

i2

·-'l ..,::jf;j

~'